Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengumpu : Aghistia Lestari

Penyusun :

Siti Nadiroh (231091200030)


Nazwa Nur Alifa (231091200263)
Millyanti Nur Oktaviani (231091200081)
Novia Ramadhani (231091200082)
Herawati (231091200046)
Dita Noviyanti (231091200038)
Achmad Sidqil Wafi (231091200070)
Nisa Yuliyana (231091200014)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PAMULANG SERANG 2023

1
DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................................
BAB I...........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................................5
C. TUJUAN.................................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................
A. Menelusuri Konsep Negara, Tujuan Negara dan Urgensi Dasar Negara................................................6
1.Menelusuri Konsep Negara......................................................................................................................6
2. Tujuan Negara.........................................................................................................................................6
3. Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara.................................................................................................7
B. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara..................................................................................................8
C. Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia................................................................9
BAB III......................................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................................
Kesimpulan...............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.
Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah Pendidikan
Pancasila yang membahas tentang Nilai-Nilai Pancasila dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan Pancasila, dan serta
informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat diartikan kesimpulan bahwa
pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup
bangsa indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan
bangsa dan negara.

Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia tak ada yang mampu
menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku bangsa dapat dipersatukan oleh pancasila.
Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang sakti. Siapa pun coba
menggulingkannya,akan berhadapan langsung dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan
negara indonesia.

Sebagai dasar negara republik indonesia ( way of life ), pancasila nilai nilainya telah dimiliki oleh bangsa
indonesia sejak zaman dulu. Nilai –nilai tersebut meliputi nilai budaya, adat – istiadat dan religiusitas
yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa indonesia melekat kuat melalui
nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup. Tindak –tanduk sert perilaku masyarakat nusantara
sejak dahulu kala telah tercermin dalam nilai nilai pancasila. Untuk itu, pendiri republik indonesia
berusaha merumuskan nilai nilai luhur itu ke dalam sebuah ideologi bernama pancasila.

4
B. RUMUSAN MASALAH
Setelah menyusun latar belakang makalah, kami memiliki beberapa rumusuan masalah yang relavan
untuk dibahas dalam makalah ini yaitu:

1. Memahami Bagaimana Konsep Tujuan Negara Dan Urgensi Dasar Negara?


2. Memahami makna dan peranan Pancasila sebagai Dasar Negara.
3. Mengenal penyimpangan Pancasila sebagai Dasar Negara.

C. TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas, kami memiliki beberapa tujuan yang kami muat, yaitu :
● Mengetahui tujuan negara dan urgensi pancasila
● Memahami pentingnya pancasila sebagai dasar negara
● Mengetahui peranan dan makna pancasila

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Menelusuri Konsep Negara, Tujuan Negara dan Urgensi Dasar Negara

1.Menelusuri Konsep Negara

Apakah Anda pernah mendengar istilah Homo Faber, Homo Socius, Homo Economicus , dan istilah Zoon
Politicon? Istilah-istilah tersebut mengisyaratkan bahwa interaksi antarmanusia dapat dimotivasi oleh
sudut pandang, kebutuhan, atau kepentingan masing-masing. Akibatnya, pergaulan manusia dapat
bersamaan (sejalan), berbeda, atau bertentangan satu sama lain, bahkan meminjam istilah Thomas
Hobbes manusia yang satu dapat menjadi serigala bagi yang lain (homo homini lupus). Oleh karena itu,
agar tercipta kondisi yang harmonis dan tertib dalam memenuhi kebutuhannya, dalam memperjuangkan
kesejahteraannya, manusia membutuhkan negara. Apakah negara itu? Menurut Diponolo (1975: 23-25)
negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang berdaulat yang dengan tata pemerintahan melaksanakan
tata tertib atas suatu umat di suatu daerah tertentu. Sejalan dengan pengertian negara tersebut, Diponolo
menyimpulkan 3 (tiga) unsur yang lazim disebut sebagai unsur konstitutif, yaitu:
 Unsur tempat, atau daerah, wilayah atau territoire
 Unsur manusia, atau umat (baca: masyarakat), rakyat atau bangsa
 Unsur organisasi, atau tata kerjasama, atau tata pemerintahan.

2. Tujuan Negara

1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia


Tujuan pertama ini dilakukan sebagai upaya untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia yang
heterogen (beraneka ragam). Artinya, berusaha mempersatukan bangsa sehingga dapat mengatasi adanya
perbedaan suku, agama, dan ras. Tujuan melindungi segenap bangsa Indonesia, sebenarnya merupakan
tujuan kemanusiaan yang universal. Hal ini tidak berlaku hanya pada seluruh warga Indonesia saja tetapi
juga pada warga negara asing yang tengah berada dalam wilayah hukum negara Indonesia. 1

2. Memajukan kesejahteraan umum


1
Sumber Diplono G.S 1975

6
Dalam tujuan kedua yakni tujuan untuk memajukan kesejahteraan umum ini mengupayakan kesejahteraan
bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya dari segi ekonomi tetapi juga segi spiritual. Kesejahteraan
ekonomi yang sesuai dengan ajaran agama pasti akan membawa keselamatan dan kebahagiaan dalam
hidup di dunia serta akhirat.

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa


Tujuan ketiga yakni tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak hanya menjadi tugas utama
negara, tetapi juga rakyatnya. Rakyat Indonesia harus turut aktif dalam upaya mencerdaskan diri dengan
sekolah. Bangsa Indonesia diharapkan mampu menjadi bangsa yang cerdas, mampu memahami teori
kenegaraan sehingga sadar akan kehidupan bernegara, memiliki kesadaran hukum yang tinggi, dan
memahami bahwa kepentingan umum harus didahulukan terlebih dahulu daripada kepentingan pribadi.

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
organisasi, atau tata kerjasama, atau tata pemerintahan. Berbicara tentang negara dari perspektif tata
negara paling tidak dapat dilihat dari 2 (dua) pendekatan, yaitu:
a. Negara dalam keadaan diam, yang fokus pengkajiannya terutama kepada bentuk dan struktur organisasi
negara
b. Negara dalam keadaan bergerak, yang fokus pengkajiannya terutama kepada mekanisme
penyelenggaraan lembaga-lembaga negara, baik di pusat maupun di daerah. Pendekatan ini juga meliputi
bentuk pemerintahan seperti apa yang dianggap paling tepat untuk sebuah Negara. Dasar negara akan
menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem pemerintahan, dan tujuan negara yang ingin dicapai, serta
jalan apa yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan suatu negara.

3. Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara.


Untuk memahami urgensi pancasila sebagai dasar negara, dapat menggunakan 2 metode pendekatan,
yaitu institusional kelembagaan) dan human resource personal/sumber daya manusia). Pendekatan
institusional yaitu membentuk dan menyelenggarakan negara yang bersumber pada nilai pancasila
sehingga bangsa Indonesia memenuhi unsur-unsur sebagai negara modern, yang menjamin terwujudnya
tujuan negara atau terpenuhinya kepentingan nasional yang bermuara kepada terwujudnya masyarakat
adil dan makmur. Sedangkan human resource terletak pada 2 aspek,2

2
Sumber Stodocu

7
yaitu pada orang-orang yang memegang jabatan pada pemerintahan yang melaksanakan nilai-nilai
pancasila secara murni dan konsekuen dalam pemenuhan tugas dan tanggung jawabnya dan formulasi
kebijakan negara akan menghasilkan kebijakan yang mendahulukan kepentingan rakyat. 3

B. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila memiliki makna yang sangat penting sebagai dasar negara Indonesia. Berikut adalah beberapa
makna Pancasila sebagai dasar negara:
Sebagai dasar dalam menata negara yang merdeka dan berdaulat. Pancasila merupakan hasil dari
perjuangan rakyat Indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan asing. Pancasila juga
mencerminkan semangat nasionalisme dan patriotisme bangsa Indonesia untuk menjaga kemerdekaan dan
kedaulatan negara . Oleh karena itu, Pancasila menjadi landasan bagi penyusunan konstitusi, sistem
pemerintahan, dan kebijakan negara yang sesuai dengan aspirasi rakyat Indonesia. Sebagai dasar dalam
mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang bersih dan berwibawa. Pancasila menuntut agar seluruh
penyelenggara negara menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, profesionalisme, integritas,
dan akuntabilitas . Pancasila juga menjamin agar seluruh penyelenggara negara menghormati hak-hak
rakyat, menjunjung tinggi hukum, serta mencegah dan memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Sebagai dasar, arah, dan petunjuk aktivitas bangsa Indonesia dalam kehidupan seharihari. Pancasila
mengandung nilai-nilai luhur yang harus dijadikan pedoman oleh seluruh rakyat Indonesia dalam
berbagai bidang kehidupan . Nilai-nilai tersebut antara lain adalah ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau tata tertib hukum Indonesia. Pancasila merupakan sumber
tertinggi dari segala sumber hukum atau tata tertib hukum di Indonesia . Artinya, semua peraturan
perundang-undangan yang ada di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Jika ada peraturan
perundang-undangan yang bertentangan dengan Pancasila, maka peraturan tersebut harus diubah atau
dibatalkan.
Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai dasar negara Indonesia. Berikut adalah
beberapa kedudukan Pancasila sebagai dasar negara:
Sebagai kaidah negara yang sifatnya fundamental dan tidak dapat diubah oleh siapa pun. Pancasila
merupakan kaidah negara yang bersifat tetap dan abadi, yang tidak dapat diganti atau dimodifikasi oleh

3
Sumber Stodocu

8
siapa pun . Pancasila juga merupakan kaidah negara yang bersifat universal, yang dapat diterima oleh
seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan suku, agama, ras, atau golongan.
Sebagai rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila merupakan rumusan yang menggambarkan identitas, karakter, dan kepribadian bangsa
Indonesia . Pancasila juga merupakan pedoman yang memberikan arah dan tujuan bagi bangsa Indonesia
dalam mencapai kemajuan dan kesejahteraan . Dengan demikian, Pancasila menjadi dasar bagi
terciptanya kesatuan dan keharmonisan dalam keberagaman bangsa Indonesia.
Sebagai pandangan hidup bangsa yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan cita-cita nasional. Pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur yang bersumber dari
budaya, sejarah, dan agama bangsa Indonesia . Nilai-nilai luhur tersebut antara lain adalah nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pancasila juga merupakan pandangan
hidup bangsa Indonesia yang mengandung cita-cita nasional yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia .
Cita-cita nasional tersebut antara lain adalah cita-cita kemerdekaan, kedaulatan, demokrasi, keadilan
sosial, dan kesejahteraan rakyat.
Sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia yang menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan, dan
keagamaan. Pancasila merupakan ideologi bangsa dan negara Indonesia yang menentukan sikap dan
perilaku bangsa Indonesia dalam bidang politik, sosial, kebudayaan, dan keagamaan . Dalam bidang
politik, Pancasila menentukan sistem pemerintahan, bentuk negara, hubungan antar negara, serta hak dan
kewajiban warga negara. Dalam bidang sosial, Pancasila menentukan hubungan antar manusia, antar
kelompok, antar golongan, serta antar generasi. Dalam bidang kebudayaan, Pancasila menentukan
pengembangan dan pelestarian budaya nasional, budaya daerah, serta budaya asing. Dalam bidang
keagamaan, Pancasila menentukan pengakuan dan penghormatan terhadap keragaman agama, toleransi
dan kerukunan antar umat beragama, serta peranan agama dalam kehidupan bermasyarakat

C. Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.


Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Repulik Indonesia ialah :
 Pancasila sebagai pemersatu bangsa, yaitu dengan menyatukan banyak perbedaan-perbedaan
yang ada di antara masyarakat.
 Pancasila sebagai dasar filsafat (pandangan) hidup dalam berbangsa dan bernegara.
 Pancasila sebagai ideologi negara yaitu dapat membawa Indonesia kearah yang lebih baik setelah
peristiwa dijajah oleh negara asing, sebagai pondasi dalam memperkuat sikap religi dan social,
4

yang terakhir ialah menjadi pegangan hidup menjadi warga negara yang baik.
4
Sumber stodocu

9
 Pancasila sebagai dasar yaitu menjadi sumber dari segala hukum yang ada.
 Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sila-sila pancasila itu tidak statis, akan tetapi dinamis,
dengan gerakan-gerakannya yang positif dan serasi, karena ketatanegaraan akan selalu berkaitan dengan
tata negara. 5
Karena tata begara merupakan pengatur kehidupan bernegara yang Menyangkut sifat, bentuk, tugas
negara,dan pemerintahannya.
Karena banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi yaitu seperti krisis-krisis yang menimpa bangsa
bangsa dan negara, sebagai reaksi terhadap gejolak kehidupan bangsa tampak menonjol satu atau
beberapa sila saja. Hal ini silih berganti bisa terjadi pada setiap sila dalam peristiwa-peristiwa lain,
menurut sifat tantangan bahaya yang dihadapi bangsa dan negara. Tetapi bila masyarakatnya pulih
kembali menjadi stabil, kembalilah sila-sila pancasila atau kembali ke dalam gerak lingkarannya yang
serasi dan seimbang. Dari kalimat diatas telah diketahui pancasila sangat berperan untuk keutuhan
negbahwa ara. Dengan kelima sila tersebut kehidupan masyarakat akan lebih terarah.

Studi Kasus

Masjid di kabupaten Tolikara dibakar umat nasrani menjelang sholat Ied, sekitar pukul 07.00 WIT. Humas
Polri Kombes Agus Arianto mengatakan, kasus bermula saat umat Islam Karubaga Kabupaten Tolikara
5
Sumber Diplono G.S 1975

10
hendak menjalankan sholat Idul Fitri. Tiba-tba, sekelompok massa dari luar berteriak-teriak. Umat muslim
yang hendak sholat kaget dan langsung melarikan diri ke Koramil untuk meminta perlindungan.
Sepeninggalan umat muslim itu, masjid tersebut dibakar. Umat Nasrani mengklaim suara speaker yang
dipasangkan di tengah lapangan mengganggu ketenangan umum dan meminta umat Muslim untuk
membubarkan kegiatan sholat ied tersebut. Saat itulah kelompok nasrani melempari masjid dengan api
hingga terbakar.

Analisis Kasus

Kasus pada bacaan diatas diisi mengenai pembakaran masjid yang dilakukan menjelang pelaksanaan
sholat idul fitri oleh umat nasrani di Tolikara. Kasus ini merupakan kasus yang termasuk kedalam
penyimpangan terhadap nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara, yaitu
sila ke-1 Yang berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa.”
Alasannya karena dalam kasus tersebut tidak mencerminkan atau menggambarkan kehidupan masyarakat
yang ber-Ketuhanan yang Maha Esa. Padahal dalam sila pertama Pancasila haruslah mengajarkan adanya
kebebasan memeluk agama dan mempunyai satu Tuhan yang diyakini dalam kehidupannya.

6
Sumber Diplono G.S 1975

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila Sebagai dasar negara Indonesia memiliki
fungsi memberikan pedoman atau landasan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Namun pada
kenyataannya saat ini banyak penyimpangan-penyimpangan perilaku sosial yang terjadi akibat lunturnya
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila di kehidupan bermasyarakat.Banyak sekali
penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dalam kehidupan sehari-hari,
mulai dari masalah yang berkaitan dengan sila pertama “Ketuhanan”, sila kedua “Kemanusiaan”, Sila
Ketiga “Persatuan,sila keempat “Kerakyatan”, hingga sila kelima “Keadilan”.
Sebagai warga negara yang baik, alangkah baiknya kita belajar dari masalah-masalah yang berkaitan
dengan penyimpangan-penyimpangan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara yang sudah pernah terjadi,
agar permasalah yang sama di masa yang akan datang tidak akan pernah terulang atau terjadi kembali dan
dapat mewujudkan cita-cita Indonesia melalui penanaman Pancasila sebagai dasar negara yang baik di
dalam kehidupan sehari-hari.

Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah
ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan, kurangnya
rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak
berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Diponolo.G.S. 1975. Ilmu Negara Jilid 1. Jakarta: PN Balai Pustaka. Muzayin. 1992. Ideologi Pancasila
(Bimbingan ke Arah Penghayatan dan Pengamalan bagi Remaja).
Jakarta: Golden Terayon Press. Notonagoro.1994. Pancasila Secara ilmiah Populer.
Jakarta: Bumi Aksara. Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014. (2013). Empat
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Jakarta : Sekretariat Jenderal MPR RI. Bahar, Saafroedin, Ananda B. Kusuma, dan Nannie Hudawati
(peny.). 1995,Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), Panitia
Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945 --22 Agustus 1945, Sekretariat Negara Republik
Indonesia, Jakarta. Mahfud, M D. 2009. “Pancasila Hasil Karya dan Milik Bersama”. Makalah pada
Kongres Pancasila di UGM tanggal 30 Mei 2009 Hatta, Mohammad. 1977. Pengertian Pancasila. Jakarta:
Idayu Press. Oetojo Oesman dan Alfian (Eds). 1991. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: BP-7 Pusat,Kaelan, 2013, Negara
Kebangsaan Pancasila: Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis, dan Aktualisasinya. Yogyakarta: Penerbit
Paradigma.

13
14

Anda mungkin juga menyukai