Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah

“Kritik Satra”

Dosen : Dra Ambarini AS.,M.Hum

Disusun oleh kelompok 2 :


1. CahyaningdyahArumningtyas 18410001
2. Indah Safitri 18410016
3. Almawati Amelia Putri 18410023
4. ShintaMeleniaWati 18410024
5. Eka Nur Amelia 18410029
6. SalsabilaSetyanurana R. 18410032

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2020
Kritik marxisme dalam cerpen “Obsesi“Karya Maggie Tiojakin

https://copiikhan.wordpress.com/2010/03/08/obsesi/#more-489

Pengarang cerpen Obsesi menyajikan keadaan ekonomi dalam keadaan kelas ekonomi
keatas atau orang kaya. Santo yang biasa disebutnya memiliki banyak kekayakan yang Ia
miliki. Seperti dalam kutipan berikut “Aku berjalan mondar-mandir di kamar tidurku, di
sebuah unit apartemen di Menara Tiga yang menghadap ke jalur arteri ibu kota. Hujan turun
deras sejak sore tadi, butiran air terus menghantam jendelaku, satu demi satu, menapakkan
jejak bening”.

Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengarang menjelaskan bahwa Santo adalah
seseorang yang memiliki banyak harta dan tinggal berada di perkotaan yang pastinya banyak
orang-orang kaya tinggal disana.

Santoso adalah orang yang memiliki penyakit depresi ringan dokter menyebutnya
Mood swings. Santo yang sewaktu-waktu bisa kambuh dengan penyakitnya itu, tetapi Santo
sering menyebutnya hanya emosi-emosi nyata yang wajar miliki orang. Seperti dalam kutipan
“Dalam evaluasinya, Dr Pana menyimpulkan bahwa aku menderita penyakit manik depresif
ringan, yang berarti emosiku terus berubah-ubah, tak konstan. Mood swings namanya apalah.
Terserah. Menurutku emosi ya emosi. Nyata. Mendera. Dr Pana tak mengerti aku. Sama
seperti kamu. Berhentilah menceramahiku”.

Kemarau adalah orang yang dicintai Santo yang Ia kenal dan bertemu pertama kali
pada saat membeli DVD bajakan di sebuah toko, mereka tidak sengaja bertemu.Permasalahan
mulai terjadi ketika Kemarau yang Santo cintai bisa dibilang Kemarau adalah teman dekat
yang dulu sama Santo . Santo mulai dilaporakn Kemarau ke polisi atas tuduhan
handomengalami gangguan kejiwaan. Seperti dalam kutipan “Pertanyaan itu tidak masuk
akal. Sejauh mana pengabdian cinta bisa dikategorikan sebagai pengorbanan? Aku rela
memberikan hidupku. Menggabungkan dua benua yang dipisahkan lautan luas.
Memindahkan gunung. Kelaparan. Tapi, tidak sekarang. Tidak sejak Kemarau melaporkanku
ke polisi atas dasar gangguan jiwa”.

Mendengar cerita dari pasiennya itu Dokter Prana mencatat yang Santo ceritakan
kepadanya, dan Dr.Prana memberikan masukan terhadap Santo untuk melupakan masalaluya
itu yang bersama dengan Kemarau dan bergi keluar bersama teman-teman agar bisa
melupakan Kemarau yang dia cintai itu. Seperti dalam kutipan “Kamu harus bisa melupakan
dia, Santo,” nasihat Dr Pana. Menyilangkan kakinya yang tebal dan gemuk, menatap jauh ke
dalam mataku. Itu adalah hal terbodoh yang pernah ia sampaikan kepadaku, seolah aku tak
tahu, tak sadar, tak mau tahu”.

“Kucoba main tenis, kucoba main video game. Kucoba berjalan jauh mengelilingi kompleks
perumahan. Kucoba merokok, kucoba marijuana. Aku menenggak alkohol di bar umum dan
menggauli gadis-gadis murahan untuk semalam. Kucoba berakting, kucoba memecahkan
teka-teki matematika. Tadinya aku ingin mencoba berenang, tapi takut tenggelam”

berusaha untuk melupakan semua perasaan yang dia miliki terhadap kemarau berusaha tidak
mengingat kembali kenangan bersama kemarau dia terus mencari-cari berpindah-pindah ke
satu titik objek ke objek lain untuk melupakan semua kenangan tersubut.

“Hari esok adalah satu-satunya harapanku. Matahari akan bersinar lagi. Aku akan hidup
sehari lagi.”

Berusaha untuk bangkit dalam semua terkepurukan berusaha untuk yakin bahwa dimana ada
kehidupan di sana ada harapan yang akan datang entah esok atau lusa.

Kritik marxisme dalam cerpen obsesi dapat disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan
sosial yang Santo mengalami depresi atau biasa disebut dengan penyakit Mood swings yang
mengakibatkan mood Santo bisa berubah-ubah emosi. Yang berakibat Santo dilaporkan ke
polisi orang yang dia cintai yaitu Kemarau karena Kemarau mengira Santo memiliki
gangguan kejiwaan dalam dirinya. Santo hanya berharap bahwa hari esok akan ada
mataharitbersinar yang bisa membuatnya setidaknya berbicara lewat telepon kepada orang
yang dia cintai Kemarau.

Anda mungkin juga menyukai