Anda di halaman 1dari 347

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
NOMOR 59/G/LH/2023/PTUN.JKT

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, yang memeriksa, memutus

do
dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama
gu secara elektronik dengan acara biasa telah menjatuhkan putusan dengan
pertimbangan hukum sebagaimana tersebut dibawah ini, dalam perkara

In
A
antara :
1. Nama : Marlince Sinambela.
ah

lik
Kewarganegaraan : Indonesia.
Alamat : Bongkaras, Desa Bongkaras, Kecamatan Silima
am

ub
Punggapungga, Kabupaten Dairi.
Pekerjaan : Petani/Pekebun.
2. Nama : Rasmi Silalahi.
ep
k

Kewarganegaraan : Indonesia.
ah

Alamat : Bongkaras, Desa Bongkaras, Kecamatan Silima


R

si
Punggapungga, Kabupaten Dairi.
Pekerjaan : Petani/Pekebun.

ne
ng

3. Nama : Rainim Purba.


Kewarganegaraan : Indonesia.

do
Alamat : Pandiangan, Desa Pandiangan, Kecamatan Lae
gu

Parira, Kabupaten Dairi.


Pekerjaan : Petani/Pekebun.
In
A

4. Nama : Anna Harianja.


Kewarganegaraan : Indonesia.
ah

lik

Alamat : Dusun Lumban Sianturi, Desa Pandiangan,


Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi.
m

ub

Pekerjaan : Petani/Pekebun.
5. Nama : Parulian Tambunan.
ka

Kewarganegaraan : Indonesia.
ep
ah

Halaman 1 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Alamat : Lae Panginuman, Desa Lae Panginuman,

si
Kecamatan Silima, Pungga-Pungga, Kabupaten
Dairi.

ne
ng
Pekerjaan : Petani/Pekebun.
6. Nama : Barisman Hasugian.

do
gu Kewarganegaraan : Indonesia.
Alamat : Bongkaras, Desa Bongkaras, Kecamatan Silima,
Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi.

In
A
Pekerjaan : Petani/Pekebun.
7. Nama : Hotman Purba.
ah

lik
Kewarganegaraan : Indonesia.
Alamat : Dusun III Bongkaras, Desa Bongkaras, Kecamatan
am

ub
Silima, Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi.
Pekerjaan : Petani/Pekebun.
8. Nama : Lasma Pandiangan.
ep
k

Kewarganegaraan : Indonesia.
ah

Alamat : Lumban Sianturi, Desa Pandiangan, Kecamatan


R

si
Lae Parira, Kabupaten Dairi.
Pekerjaan : Petani/Pekebun.

ne
ng

9. Nama : Sudirman Simamora.


Kewarganegaraan : Indonesia.

do
gu

Alamat : Lumban Sianturi, Desa Pandiangan, Kecamatan


Lae Parira, Kabupaten Dairi.
Pekerjaan : Petani/Pekebun.
In
A

10. Nama : Jaga Nababan.


Kewarganegaraan : Indonesia.
ah

lik

Alamat : Dusun Lumban Purba, Desa Pandiangan,


Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi.
m

ub

Pekerjaan : Petani/Pekebun.
11. Nama : Purnama Siagian.
ka

Kewarganegaraan : Indonesia.
ep
ah

Halaman 2 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Alamat : Dusun Lae Galuh, Desa Pandiangan, Kecamatan

si
Lae Parira, Kabupaten Dairi.
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Pensiunan)

ne
ng
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada :
1. Muh Jamil, S.H.

do
gu 2. Judianto Simanjuntak, S.H.
3, Nurleli Sihotang, S.H.,
4. Yuwono Adreas Victor Christian, S.H.

In
A
5. Roy Marsen Simarmata, S.H.
6. Dhaniel M Tambunan, S.H.,
ah

lik
Kesemuanya Warga Negara Indonesia (WNI), pekerjaan Advokat/
Pengacara Publik yang tergabung dalam Tim Sekretariat Bersama Tolak
am

ub
Tambang, berkantor pada Kantor Jatam dengan alamat di Jalan Tebet
Barat Dalam X E No. 18, RT. 013, RW. 05, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta
Selatan, DKI Jakarta 12810, ecourt kuasa hukum :
ep
k

muhjamil777@gmail.com, domisili elektronik Para Penggugat :


ah

ranimpurba310@gmail.com. berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 10


R

si
Februari 2023, selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT;
Melawan :

ne
ng

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK


INDONESIA, berkedudukan di Gedung Manggala Wanabakti Blok I Lantai

do
gu

2 Jalan Gatot Subroto Senayan Jakarta 10270. Dalam hal ini diwaklili oleh
kuasanya, yaitu:
1. Nama : Supardi, S.H., M.H.
In
A

Jabatan : Kepala Biro Hukum, Setjen KLHK.


2. Nama : Dra. Laksmi Widyajayanti, M.Sc.
ah

lik

Jabatan : Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan


Kegiatan, Ditjen PKTL.
m

ub

3. Nama : Yudi Ariyanto, S.H., M.T.


Jabatan : Kepala Bagian Advokasi dan Peraturan Perundang-
ka

Undangan, Biro Hukum.


ep

4. Nama : Ir. Triyono Saputro, M. M.Si.


ah

Halaman 3 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jabatan : Kepala Bagian Program, Evaluasi Hukum, dan Kerjasama

si
Teknik, Ditjen PKTL.
5. Nama : Esther Simon, S.T.

ne
ng
Jabatan : Kepala Sub Direktorat Penerapan Sistem Kajian Dampak
Lingkungan, Direktorat PDLUK.

do
gu 6. Nama : Drs. Afrodian Lutoifi, S.H., M.Hum.
Jabatan : Analis Hukum Ahli Madya, Biro Hukum.
7. Nama : Rifan Asnanto, S.T., M.Si.

In
A
Jabatan : Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda, Direktorat
PDLUK.
ah

lik
8. Nama : Wijayadi Bagus Margono, S.H., M.H.
Jabatan : Analis Hukum Ahli Madya, Biro Hukum.
am

ub
9. Nama : Francisca Budyanti, S.H., M.H.
Jabatan : Analis Hukum Ahli Madya, Biro Hukum.
10. Nama : Sri Lestari, S.H.
ep
k

Jabatan : Analis Hukum Ahli Muda, Biro Hukum.


ah

11. Nama : Jovan Juliawan, S.H., M.P.A.


R

si
Jabatan : Analis Hukum Ahli Muda, Biro Hukum.
12. Nama : Imaniar Septa Kencana W, S.T.

ne
ng

Jabatan : Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda, Direktorat


PDLUK.

do
gu

13. Nama : Viersantira Lestari, S.H.


Jabatan : Analis Advokasi Hukum, Biro Hukum.
14. Nama : Rian Reonata Barus, S.H.
In
A

Jabatan : Analis Advokasi Hukum, Biro Hukum.


15. Nama : Suparji, S.H., M.Hum
ah

lik

Jabatan : Analis Hukum Ahli Madya, Ditjen PKTL.


16. Nama : Sriwati, S.H.
m

ub

Jabatan : Analis Hukum Ahli Muda, Ditjen PKTL.


17. Nama : Michael Edward, S.H., M.H.
ka

Jabatan : Analis Hukum Ahli Muda, Ditjen PKTL.


ep

18. Nama : Adig Cahya, S.H.


ah

Halaman 4 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jabatan : Analis Hukum, Ditjen PKTL.

si
19. Nama : Binsar Pakpahan, S.H.
Jabatan : Analis Advokasi Hukum, Ditjen PKTL.

ne
ng
20. Nama : Meutia Kumala Sari, S.H.
Jabatan : Staf Bagian PEHKT, Ditjen PKTL.

do
gu Kesemuanya Warga Negara Indonesia, pekerjaan Aparatur Sipil Negara
(ASN) pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI,

In
beralamat di Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto,
A
Senayan, Jakarta Pusat, dengan alamat email
advokasi.tun.klhk@gmail.com, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor :
ah

lik
KS.17/MENLHK/ SETJEN/KUM.6/2/ 2023 tertanggal 28 Februari 2023,
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
am

ub
PT. DAIRI PRIMA MINERAL, suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, beralamat di Bakrie
ep
k

Tower, 6 & 10th Floor, Komplek Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna
ah

Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam hal ini memberikan kuasa


R

si
kepada :
1. Eresendi Winaharta, S.H.

ne
ng

2. Renaldo Okta Gardivega, S.H.


3. Prihandana S Prasetyo Adi, S.H., LL.M.

do
4. Mahardiyanto, S.H.
gu

5. Gagari Alfi Yunita Surbakti, S.H.


6. Dimsa Imas Eka Hanandirianto, S.H., LL.M.
In
A

7. Hizkia Bendigo Holanasi S, S.H.


Kesemuanya Warga Negara Indonesia, pekerjaan Advokat pada Kantor
ah

lik

Hukum PHG Attorney at Law, beralamat di Jalan Bango Raya No.18,


Cilandak, Jakarta Selatan, dan berdomisili elektronik di alamat surat
m

ub

elektronik gagarisurbaktiya@gmail.com, berdasarkan Surat Kuasa


Khusus tanggal 24 Februari 2023, selanjutnya disebut sebagai
ka

TERGUGAT II INTERVENSI;
ep

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut telah membaca :


ah

Halaman 5 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor :

si
59/PEN-DIS/LH/2023/PTUN.JKT tanggal 15 Februari 2023 tentang
Penetapan Pemeriksaan Perkara ini dengan acara biasa;

ne
ng
- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor:
59/PEN-MH/LH/2023/PTUN.JKT tanggal 15 Februari 2023 tentang

do
gu Penetapan Susunan Majelis Hakim;
- Surat Penunjukan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor
: 59/PEN.PP.JS/LH/2023/PTUN.JKT tanggal 15 Februari 2023 tentang

In
A
Penetapan Penunjukan Panitera Pengganti;
- Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
ah

lik
Nomor : 59/PEN-PP/LH/2023/PTUN.JKT tanggal 15 Februari 2023 tentang
Penetapan Pemeriksaan Persiapan;
am

ub
- Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
Nomor : 59/PEN-HS/LH/2023/PTUN.JKT tanggal 15 Maret 2023 tentang
Penetapan Hari Sidang;
ep
k

- Permohonan Intervensi atas nama PT. Dairi Prima Mineral tanggal 8 Maret
ah

2023 melalui kuasa hukumnya, yang didaftarkan di Kepaniteraan


R

si
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 29 Maret 2023;
- Putusan Sela Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT tanggal 29 Maret 2023

ne
ng

tentang diterimanya permohonan intervensi dari PT. Dairi Prima Mineral,


untuk ikut serta sebagai pihak dalam proses pemeriksaan perkara ini, dan

do
gu

didudukkan sebagai pihak Tergugat II Intervensi;


- Memeriksa bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak serta mendengar
keterangan saksi dan ahli yang berkaitan dengan perkara ini;
In
A

TENTANG DUDUKNYA SENGKETA


ah

lik

Bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan dengan surat gugatan


tertanggal 14 Februari 2023 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
m

ub

Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 14 Februari 2023, dengan Register
Perkara Nomor : 59/G/LH/2023/PTUN.JKT, dan telah diperbaiki pada tahap
ka

pemeriksaan persiapan tanggal 15 Maret 2023 dengan mengemukakan


ep

hal-hal sebagai berikut :


ah

Halaman 6 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I. OBJEK SENGKETA

R
Bahwa yang menjadi Objek Sengketa dalam perkara ini adalah Surat

si
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia

ne
ng
Nomor: SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan
Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di
Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera

do
gu Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral, tertanggal 11 Agustus 2022.

II. KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

In
A
A. Objek Sengketa Tata Usaha Negara
1. Bahwa yang dimaksud dengan Objek Sengketa adalah
ah

lik
Keputusan Tata Usaha Negara yang berisi Tindakan Hukum
Tata Usaha Negara sebagaimana ketentuan Pasal 1 ayat (9)
am

ub
Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara (selanjutnya disebut UU PTUN) yang berbunyi
ep
k

sebagai berikut: “Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu


ah

penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata


R

si
Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara
yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

ne
ng

yang bersifat konkrit, individual, dan final yang mengakibatkan


akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”;

do
gu

2. Objek Gugatan bersifat Konkret, Individual dan Final. Menurut


penjelasan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara (UU No. 5 Tahun 1986):
In
A

a. Konkret, artinya objek yang diputuskan dalam Keputusan


Tata Usaha Negara itu tidak abstrak, tetapi berwujud, tertentu
ah

lik

atau dapat ditentukan. Dalam gugatan ini, Objek Sengeketa


diterbitkan oleh TERGUGAT berupa Surat Keputusan Menteri
m

ub

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:


SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan
ka

ep

Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal


di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi,
ah

Halaman 7 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Provinsi Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral,

si
tertanggal 11 Agustus 2022;
b. Individual, artinya Keputusan Tata Usaha Negara itu tidak

ne
ng
ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal
yang dituju. Objek Sengketa ditujukan bagi subjek hukum

do
gu Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor: SK.854/MENLHK/SETJEN/
PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan

In
A
Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan Silima
Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara
ah

lik
oleh PT. Dairi Prima Mineral, tertanggal 11 Agustus 2022
yang beralamat di: Bakri Tower, Lt. 6 & 10, Kompleks Rasuna
am

ub
Epicentrum, Jalan. H.R Rasuna Said, Kelurahan Karet
Kuningan, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan - 12940;
c. Final, sudah definitif dan karenanya dapat menimbulkan
ep
k

akibat hukum. Objek Gugatan sudah definitif dan dapat


ah

menimbulkan akibat hukum berupa hak dan/atau kewajiban


R

si
bagi penerima Objek Sengketa, yakni PT. Dairi Prima Mineral.
3. Bahwa Objek Sengketa pada perkara ini adalah hasil akhir atau

ne
ng

pengesahan Addendum ANDAL, RKL-RPL TIPE A Tahun 2021


atas rencana Kegiatan atau Usaha pertambangan Seng dan

do
gu

Timbal PT. Dairi Prima Mineral (PT. DPM) berbentuk penetapan


tertulis yang dilakukan TERGUGAT sebagai Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara dalam melaksanakan urusan pemerintahan
In
A

berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 87 huruf a dan b UU No. 30 Tahun 2014
ah

lik

tentang Administrasi Pemerintahan (selanjutnya disebut UU


30/2014) Jo. Pasal 1 Angka 9 UU PTUN. TERGUGAT
m

ub

berdasarkan wewenang jabatannya sebagai Menteri Lingkungan


Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dalam tugas dan
ka

wewenang menerbitkan perizinan-perizinan di lingkup


ep

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik


ah

Halaman 8 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia. Dalam hal ini, Surat Keputusan Menteri Lingkungan

si
Hidup dan Kehutanan Nomor: SK.854/MENLHK/SETJEN/
PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan

ne
ng
Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan Silima
Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara oleh

do
gu PT. Dairi Prima Mineral, tertanggal 11 Agustus 2022.
4. Bahwa Pasal 87 UU 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan
telah memperluas makna objek TUN yang diatur dalam Pasal 1

In
A
angka 9 UU No. 51 Tahun 2009 tentang PTUN, sebagai berikut:
“Dengan berlakunya Undang-Undang ini, Keputusan Tata Usaha
ah

lik
Negara sebagaimana dimaksud dalam UU No. 5 Tahun 1986
harus dimaknai sebagai:
am

ub
a. Penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;
b. Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di
lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan
ep
k

penyelenggaraan negara lainnya;


ah

c. Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan


R

si
AUPB;
d. Bersifat final dalam arti lebih luas;

ne
ng

e. Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum;


dan/atau

do
gu

f. Keputusan yang berlaku bagi Warga Masyarakat.”


5. Bahwa penerapan Pasal 87 UU 30/2014 tentang Administrasi
Pemerintahan dalam objek sengketa, dapat diuraikan sebagai
In
A

berikut:
a. Objek sengketa merupakan penetapan tertulis karena
ah

lik

diterbitkan dalam bentuk Surat Keputusan;


b. Objek sengketa bersifat atau berbentuk Izin karena
m

ub

merupakan persetujuan sebelum kegiatan dilaksanakan dan


kegiatan yang memerlukan perhatian khusus karena wajib
ka

AMDAL berdasarkan peraturan perundang-undangan,


ep
ah

Halaman 9 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana ketentuan Pasal 39 ayat (2) UU 30/2014

si
tentang Administrasi Pemerintahan sebagai berikut:
“Keputusan Badan/atau Pejabat Pemerintahan berbentuk Izin

ne
ng
apabila:
a. diterbitkan persetujuan sebelum kegiatan dilaksanakan;

do
gu dan
b. kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan kegiatan
yang memerlukan perhatian khusus dan/atau memenuhi

In
A
ketentuan peraturan perundang-undangan.”
c. Bahwa objek sengketa diterbitkan oleh TERGUGAT sebagai
ah

lik
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan (eksekutif) dalam
kapasitas jabatan sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan
am

ub
Kehutanan Republik Indonesia.
d. Bahwa objek sengketa menimbulkan akibat hukum bagi PT.
Dairi Prima Mineral sebagaimana syarat-syarat yang
ep
k

tercantum dalam Objek Sengketa.


ah

e. Bahwa Objek Sengketa menimbulkan akibat hukum bagi


R

si
PARA PENGGUGAT dan seluruh “Masyarakat Terkena
Dampak Langsung” sebagai pihak yang tidak dituju oleh

ne
ng

Objek Sengketa sebagaimana ketentuan Pasal 22


Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

do
gu

Jo. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang


(PERPU) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang
mengubah ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
In
A

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan pada


Pasal 26 ayat (1), (2) dan (3).
ah

lik

B. KEWENANGAN PENGADILAN TUN JAKARTA MENGADILI


PERKARA A QUO
m

ub

1. Bahwa oleh karena Objek Sengketa merupakan Keputusan Tata


Usaha Negara (KTUN) maka dapat dijadikan objek sengketa Tata
ka

ep

Usaha Negara dan merupakan bagian dari Kompetensi


Absolut/Kewenangan Mengadili dari PTUN sebagaimana diatur
ah

Halaman 10 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Pasal 47 UU PTUN sebagai berikut: “Pengadilan bertugas

si
dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan
sengketa Tata Usaha Negara”.

ne
ng
2. Bahwa berdasarkan Pasal 54 ayat (1) UU PTUN dijelaskan bahwa:
“Gugatan sengketa Tata Usaha Negara diajukan kepada

do
gu Pengadilan yang berwenang yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan TERGUGAT”.
3. Bahwa dalam perkara a quo, TERGUGAT berkedudukan hukum di

In
A
Gedung Manggala Wanabakti Blok I lt. 4 Jalan Jenderal Gatot
Subroto-Jakarta 10270, Po Box 6505, Indonesia, sehingga
ah

lik
upaya mengajukan sengketa terhadap KTUN yang diterbitkan
TERGUGAT dapat diajukan di PTUN di wilayah hukum
am

ub
TERGUGAT, yaitu PTUN Jakarta.
4. Bahwa atas dasar tersebut, maka PTUN Jakarta berwenang
mengadili perkara a quo sebab telah memenuhi Kompetensi
ep
k

Absolut maupun Kompetensi Relatif dari PTUN Jakarta.


ah

III. TENGGANG WAKTU DAN MENGAJUKAN UPAYA ADMINISTRASI


R

si
1. Bahwa Pasal 55 UU PTUN mengatur sebagai berikut: “Gugatan dapat
diajukan hanya dalam tenggang waktu (90) Sembilan Puluh hari

ne
ng

terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan


atau Pejabat Tata Usaha Negara”.

do
gu

2. Bahwa PARA PENGGUGAT mengetahui Objek Sengketa a quo adalah


sebagai berikut:
In
A

a. Bahwa pada tanggal 18 November 2022, Yayasan Diakonia


Pelangi Kasih (YDPK) sebagai organisasi yang memiliki perhatian
ah

pada bidang Hak Asasi Manusia dan Lingkungan Hidup menerima


lik

undangan sosialisasi sehubungan dengan terbitnya Objek


Sengketa.
m

ub

b. Bahwa undangan sosialisasi tersebut disampaikan oleh Sekretariat


Daerah Pemerintah Kabupaten Dairi berdasarkan Surat nomor:
ka

ep

005/8708 tertanggal 17 November 2022 yang ditujukan kepada


YDPK dan sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 23 November
ah

Halaman 11 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2022 bertempat di Hotel Berristera Dairi, Kecamatan Sitinjo,

si
Kabupaten Dairi.
c. Bahwa pada tanggal 18 November 2022, YDPK menyampaikan

ne
ng
informasi tersebut kepada PARA PENGGUGAT melalui pertemuan
langsung di Desa Bongkaras.

do
gu 3. Bahwa dengan demikian, jelaslah Objek Sengketa a quo diketahui
PARA PENGGUGAT pada tanggal 18 November 2022.
4. Bahwa pada tanggal 30 November 2022, PARA PENGGUGAT

In
A
mengajukan permohonan upaya administrasi keberatan secara tertulis
melalui kuasa hukumnya terhadap Menteri Lingkungan Hidup dan
ah

lik
Kehutanan in casu TERGUGAT sehubungan dengan terbitnya Objek
Sengketa a quo yang diterima secara patut oleh Kementerian
am

ub
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
5. Bahwa pengajuan upaya administrasi permohonan keberatan yang
dilakukan oleh PARA PENGGUGAT tersebut sesuai dengan ketentuan
ep
k

pasal 77 ayat (1) dan (2) UU 30/2014 yang berbunyi “(1) Keputusan
ah

dapat diajukan keberatan dalam waktu paling lama 21 (dua puluh satu)
R

si
hari kerja sejak diumumkannya Keputusan tersebut oleh Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan. (2) Keberatan sebagaimana dimaksud

ne
ng

pada ayat (1) diajukan secara tertulis kepada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang menetapkan Keputusan”.

do
gu

6. Bahwa permohonan Keberatan administrasi yang diajukan PARA


PENGGUGAT tersebut, sama sekali tidak mendapat tanggapan dari
TERGUGAT. Sehingga, keberatan administrasi tersebut telah
In
A

melampaui batas waktu 10 (sepuluh) hari kerja. Oleh karena itu, pada
tanggal 20 Januari 2023 PARA PENGGUGAT mengajukan surat kedua
ah

lik

kepada TERGUGAT. Dalam surat kedua tersebut, Penggugat meminta


agar TERGUGAT membuat Penetapan Keputusan Pencabutan Objek
m

ub

Sengketa karena pengajuan Keberatan administrasi telah melebihi


batas waktu 10 (sepuluh) hari kerja dan keberatan dianggap dikabulkan
ka

sebagaimana dimaksud sesuai dengan Pasal 77 ayat (5) UU 30/2014.


ep
ah

Halaman 12 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Akan tetapi, TERGUGAT sama sekali tidak menanggapi surat kedua

si
tersebut.
7. Bahwa pada tanggal 27 Januari 2023, PARA PENGGUGAT

ne
ng
mengajukan permohonan banding administrasi kepada Presiden
Republik Indonesia selaku atasan dari TERGUGAT, yang mana ini

do
gu sesuai dengan Pasal 78 ayat (1) dan (2) UU 30/2014 yang mengatur
sebagai berikut:
1) Keputusan dapat diajukan banding dalam waktu paling lama 10

In
A
(sepuluh) hari kerja sejak putusan upaya keberatan diterima.
2) Banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara
ah

lik
tertulis kepada Atasan Pejabat yang menetapkan Keputusan.
8. Bahwa PARA PENGGUGAT telah secara sempurna melaksanakan
am

ub
upaya Keberatan Administrasi sebagaimana ketentuan Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah
ep
k

Menempuh Upaya Administratif.


ah

9. Bahwa dengan demikian gugatan ini diajukan masih dalam tenggang


R

si
waktu dan persyaratan yang ditentukan oleh pasal 77 UU 30/2014 serta
dikaitkan dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan pasal 5 ayat (1)

ne
ng

Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 2018 tentang


Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah

do
gu

Menempuh Upaya Administratif yang dihubungkan dengan ketentuan


Pasal 55 dan Pasal 56 ayat (1) UU PTUN, sehingga Gugatan a quo
yang diajukan masih dalam tenggang waktu dan sesuai persyaratan
In
A

yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan untuk


mengajukan gugatan.
ah

lik

IV. KEDUDUKAN DAN KEPENTINGAN HUKUM PARA PENGGUGAT


(LEGAL STANDING)
m

ub

1. Bahwa Pasal 53 Ayat (1) UU PTUN menyatakan dengan tegas bahwa


“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
ka

ep

dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan


gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi
ah

Halaman 13 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu

si
dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan
ganti rugi dan/atau direhabilitasi”.

ne
ng
2. Bahwa PARA PENGGUGAT adalah masyarakat yang hidup dan
bertempat tinggal di sekitar lokasi pertambangan PT. Dairi Prima

do
gu Mineral. Adapun sejarah PARA PENGGUGAT berada di daerah
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bahwa Marlince Sinambela tinggal di desa Bongkaras sejak tahun

In
A
1986 setelah menikah. Pasca menikah Penggugat berdomisili tetap
di desa Bongkaras sebagai petani. Tanah yang diperoleh
ah

lik
Penggugat diperoleh dari kerabatnya yang digunakan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
am

ub
b. Bahwa Rasmi Silalahi telah tinggal di desa Bongkaras bersama
suami sejak tahun 1979. Pada tahun 1992, Penggugat bersama
suami membeli tanah dari tuan tanah marga Cibro. Penggugat
ep
k

menggunakan tanah tersebut sebagai sumber mata pencaharian


ah

sehari-hari.
R

si
c. Bahwa Rainim Purba telah lahir di desa Pandiangan sejak tahun
1969. Penggugat telah menikah dan berdomisili di desa

ne
ng

Pandiangan hingga saat ini. Tanah yang diperoleh Penggugat


merupakan warisan dari orang tuanya sebagai sumber mata

do
gu

pencahariannya.
d. Bahwa Anna Harianja telah lahir di desa Pandiangan sejak tahun
1962. Kemudian Penggugat menikah pada tahun 1994 dan
In
A

kemudian tinggal di desa Pandiangan hingga sekarang. Pasca


menikah Penggugat membeli tanah di desa Pandiangan sebagai
ah

lik

sumber mata pencahariannya.


e. Bahwa Parulian Tambunan berada di desa Lae Panginuman sejak
m

ub

tahun 1989. Kehadiran Penggugat di desa tersebut pasca menikah


dengan suaminya. Tanah yang dimiliki Penggugat saat ini
ka

bersumber dari jual beli pada tahun 1994.


ep
ah

Halaman 14 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
f. Bahwa Barisman Hasugian berada di desa Bongkaras sejak tahun

si
1987. Alasan kehadiran Penggugat di Bongkaras pasca menikah
dengan perempuan kelahiran Bongkaras dan berdomisili hingga

ne
ng
saat ini. Penggugat memperoleh tanah sebagai mata
pencahariannya berasal dari jual beli pada tahun 1989.

do
gu g. Bahwa Hotman Purba lahir di desa Bongkaras pada tahun 1961.
Tanah yang diperoleh saat ini berasal dari jual beli pasca menikah
sejak tahun 1985. Kemudian Penggugat mengurus sertifikat pada

In
A
tahun 1997.
h. Bahwa Lasma Pandiangan lahir di desa Pandiangan pada tahun
ah

lik
1967. Kemudian Penggugat menikah dan tinggal saat ini di desa
Pandiangan. Tanah yang diperoleh saat ini sebagai mata
am

ub
pencahariannya diperoleh atas surat hibah dari saudaranya sejak
tahun 2015.
i. Bahwa Sudirman Simamora lahir di desa Pandiangan tepatnya di
ep
k

Lumban Sianturi pada tahun 1967. Penggugat bekerja sebagai


ah

petani dan memperoleh tanah berdasarkan warisan dari kedua


R

si
orangtuanya sejak tahun 2012.
j. Bahwa Jaga Nababan lahir di desa Pandiangan pada tahun 1969.

ne
ng

Kemudian Penggugat telah menikah dan berdomisili hingga saat ini


di desa Pandiangan. Penggugat sehari-hari bekerja sebagai petani.

do
gu

Tanah yang diperolehnya dari warisan kedua orangtuanya.


k. Bahwa Purnama Siagian lahir di Sidikalang tahun 1962. Kemudian
Penggugat menikah pada tahun 1984 dan berdomisili hingga saat
In
A

ini di desa Pandiangan. Penggugat memperoleh tanah yang dibeli


pada tahun 2000. Selain sebagai Pegawai Negeri Sipil Penggugat
ah

lik

juga menambah pendapatan keluarga dari pertanian.

Bahwa sebagaimana pada point 2, PARA PENGGUGAT bekerja sebagai


m

ub

petani dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Adapun bukti-bukti


kepemilikan PARA PENGGUGAT adalah sebagai berikut:
ka

ep
ah

Halaman 15 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
NO NAMA ALAS HAK PERUNTUKAN KETERANGAN

R
PENGGUGAT TANAH

si
1. Marlince Surat Persawahan Surat tanah atas

ne
ng
Sinambela Penyerahan nama Suami
Tanah Tahun (Sahman
1986. Sinaga).

do
gu Luas: ±7 rante.
Letak tanah di
Bongkaras

In
A
Kec. Silima
Pungga-Pung
ga.
ah

lik
2. Rasmi Silalahi Surat Perladangan Surat tanah atas
Penyerahan nama Suami
Tanah Tahun (Belman Purba).
am

ub
2012.
Luas: 6,5
rante.
ep
Letak tanah di
k

Bongkaras I,
ah

Desa
R
Bongkaras

si
Kecamatan
Silima

ne
ng

Pungga-Pung
ga.
3. Rainim Purba SHM No. 15 Pertanian/persa SHM atas nama

do
gu

Tahun 1998. wahan Suami (Tohonan


Luas tanah: Sihombing).
±3606 m².
In
A

Letak tanah
Desa
Pandiangan.
ah

lik

4. Anna Harianja Surat Pertapakan SHM atas nama


Penyerahan Suami (Manogar
Tanah Tahun Siregar).
m

ub

1994.
Ukuran tanah:
ka

14 m X 40 m X
ep

1m= 560 m².


Letak tanah di
ah

Halaman 16 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dusun

R
Lumban

si
Sianturi Desa
Pandiangan.

ne
ng
5. Parulian Surat Pertapakan Surat atas nama
Tambunan Penguasaan rumah penggugat
Fisik Tahun sendiri.

do
gu 2023.
Luas tanah:
±1600 m².

In
A
Letak tanah di
Dusun I Lae
Gonggonan,
ah

lik
Desa Lae
Panginuman
Kecamatan
am

ub
Silima
Pungga-Pung
ga.
ep
k

6. Barisman Surat Pertapakan Surat atas nama


Hasugian Penguasaan rumah Penggugat
ah

Fisik Tahun sendiri.


R

si
2009.
Ukuran tanah

ne
12 m X 20 m.
ng

Letak tanah:
Dusun III Desa
Bongkaras

do
gu

Kecamatan
Silima
Pungga-Pung
In
A

ga.
7. Hotman Purba SHM No. 51 Perladangan Surat atas nama
Tahun 1997. Penggugat
ah

lik

Luas tanah: 70 sendiri.


m².
Letak tanah:
m

ub

Desa Lae
Parira.
ka

8. Lasma Surat Hibah Pertapakan Surat atas nama


ep

Pandiangan Tahun 2015. rumah dan Penggugat


Ukuran tanah perladangan sendiri.
ah

Halaman 17 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26m X 30m =

R
780 m².

si
Letak tanah:
Lumban

ne
ng
Sianturi Desa
Pandiangan
Kecamatan

do
gu Lae
Kabupaten
Parira

Dairi.

In
A
9. Sudirman Surat Perladangan Surat atas nama
Simamora Penyerahan Penggugat
Tanah Tahun sendiri.
ah

lik
2012.
Ukuran tanah:
30 m X 100 m
am

ub
= 3000 m².
Letak tanah:
Desa
ep
Pandiangan.
k

10. Jaga Nababan Surat Perladangan Surat atas nama


ah

Penyerahan durian dan kopi. Penggugat


R

si
Tanah Tahun sendiri.
2012.

ne
Dengan
ng

ukuran tanah:
90 m X 125 m
= 11. 250 m².

do
gu

Letak tanah:
Dusun Huta
Silaban Desa
In
A

Pandiangan.
11. Purnama Surat Kebun Surat atas nama
Siagian Penyerahan Kopi/Perladang Suami
ah

lik

Tanah Tahun an Penggugat


2000. (Jasmen
Luas tanah: Simbolon).
m

ub

±3/4 Ha.
Letak tanah:
ka

Desa
ep

Pandiangan/L
ae galuh.
ah

Halaman 18 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa Para Penggugat dan masyarakat Dairi telah mengalami dampak

si
berupa kerugian nyata atas kehadiran PT. Dairi Prima Mineral, yaitu:
a. Pada tahun 2012 PT. Dairi Prima Mineral melakukan kegiatan

ne
ng
tahap eksplorasi yang mengakibatkan kebocoran limbah di desa
Bongkaras. Kebocoran limbah berasal dari bak penampungan

do
gu limbah pengeboran di sekitar pegunungan Sikalombun. Kebocoran
limbah ini menyebabkan sepanjang aliran sungai sikalombun
tercemar limbah dengan adanya perubahan warna air menjadi

In
A
putih. Air sungai yang sudah tercemar tersebut berdampak pada
kolam ikan mas warga dan sebagian sawah milik warga yang
ah

lik
mengakibatkan banyak ikan mas warga mati dan sawah/padi
warga rusak.
am

ub
b. Banjir Bandang yang diduga berasal dari beberapa lubang bor yang
tidak ditutup oleh PT. Dairi Prima Mineral di masa eksplorasi,
mengakibatkan sekitar 43 Ha areal persawahan di desa Bongkaras
ep
k

tidak dapat dimanfaatkan lagi dan 5 desa lainnya kehilangan irigasi


ah

untuk areal persawahan.


R

si
c. Terjadi konflik horizontal dan ketegangan sosial di tengah-tengah
masyarakat karena sejak awal PT. Dairi Prima Mineral tidak

ne
ng

memberikan informasi yang objektif, tertutup dan tidak benar


kepada masyarakat atas dampak aktivitas PT. Dairi Prima Mineral.

do
gu

d. Intimidasi yang dilakukan oleh aparat desa/kepala desa terhadap


warga yang menolak kehadiran PT. Dairi Prima Mineral seperti
tidak menerima bantuan pemerintah, tidak bisa mencalonkan diri
In
A

sebagai aparat desa jika menolak tambang dan dipersulitnya


pengurusan data administrasi kewarganegaraan.
ah

lik

4. Bahwa potensi dampak yang timbul akibat dari terbitnya Objek


Sengketa kepada Para Penggugat dan masyarakat Dairi, yaitu:
m

ub

a. Pasca kehadiran PT. Dairi Prima Mineral, telah mengancam


sumber mata pencaharian masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
ka

operasi pertambangan PT. Dairi Prima Mineral. Hal ini dikarenakan


ep

pengalihan fungsi lahan yang telah dilakukan TERGUGAT dan juga


ah

Halaman 19 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
daerah yang memiliki resiko bencana dan kerusakan lingkungan

si
parah. Akan tetapi hal ini diabaikan TERGUGAT. Selain itu PARA
PENGGUGAT juga terancam kehilangan tempat tinggal karena

ne
ng
penerbitan Objek Sengketa a quo oleh TERGUGAT telah
mengabaikan ancaman dan risiko bencana yang akan timbul akibat

do
gu kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh PT. Dairi Prima
Mineral.
b. Sesuai hasil kajian ahli Independen Internasional bendungan

In
A
limbah yang akan dibangun oleh PT. Dairi Prima Mineral,
berpotensi akan runtuh dan jebol karena berada di atas tanah yang
ah

lik
tidak stabil, berada di hulu desa dengan curah hujan yang tinggi
dan Dairi ramai dilalui patahan gempa salah satunya patahan
am

ub
gempa Lae Renun yang hanya berjarak 15 km dari pusat tambang.
Sehingga sesuai laporan ahli CAO Bank Dunia, kombinasi berbagai
faktor diatas akan mengakibatkan bencana ekstrim yang akan
ep
k

berdampak kepada ratusan ribu warga Dairi di beberapa desa.


ah

c. Sebanyak 7 (tujuh) desa dan satu kelurahan di Kabupaten Dairi


R

si
berpotensi kehilangan sumber air bersih yang juga merupakan
sumber air PDAM tirtanadi di Kecamatan Silima Pungga-pungga

ne
ng

yang menghidupi sekitar 7000 jiwa.


d. Jalur Transportasi melewati fasilitas jalan umum yang digunakan

do
gu

oleh warga berdampak pada pencemaran udara, rawan


kecelakaan dan rumah warga berpotensi retak-retak.
e. Banjir Bandang, seperti yang pernah terjadi tahun 2018 yang
In
A

menelan korban jiwa 7 orang (1 orang warga Longkotan dan 6


warga desa Bongkaras).
ah

lik

f. Kriminalisasi kepada warga yang mempertahankan/


memperjuangkan ruang hidup dan masyarakat pegiat lingkungan
m

ub

yang menolak tambang baik dari Pemerintah, PHU (pemegang hak


ulayat) dan perusahaan PT. Dairi Prima Mineral.
ka

ep
ah

Halaman 20 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
g. Tambang PT. Dairi Prima Mineral mengkapling pemukiman,

si
perladangan, areal pangan dan sumber warga yang berpotensi
mengakibatkan krisis pangan dan air ke depan.

ne
ng
5. Bahwa berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, jelas bahwa
Para Penggugat telah lebih dahulu menetap dan tinggal di wilayah

do
gu tanah-tanah yang ada di desa sekitar konsesi PT. Dairi Prima Mineral,
mengingat PT. Dairi Prima Mineral mendapatkan Kontrak Karya pada
tahun 1998, sementara Para Penggugat dan/atau keluarga mereka

In
A
sudah tinggal di desa-desa di Kabupaten Dairi tersebut jauh sebelum
tahun 1998, bahkan ada yang sudah menempati desa secara
ah

lik
turun-temurun dan jika dihitung generasi maka sudah ada yang 3-4
(tiga hingga 4) generasi mendiami desa-desa asal Para Penggugat.
am

ub
Para Penggugat adalah petani yang memanfaatkan dan mengolah
tanahnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, biaya pendidikan
anak-anak mereka serta biaya sosial lainnya.
ep
k

V. KEDUDUKAN HUKUM TERGUGAT


ah

1. Bahwa TERGUGAT dalam gugatan TUN sebagaimana diatur dalam


R

si
UU No. 51 Tahun 2009 adalah “Badan atau pejabat tata usaha Negara
yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada

ne
ng

padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang


atau badan hukum perdata”.

do
gu

2. Bahwa Pejabat Tata Usaha Negara yang menjadi TERGUGAT dalam


gugatan ini adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
In
A

Indonesia.
3. Bahwa TERGUGAT menurut ketentuan perundang-undangan adalah
ah

Pejabat Tata Usaha Negara yang memiliki wewenang untuk


lik

menerbitkan objek sengketa, sebagaimana dalam ketentuan


perundangan-undangan sebagai berikut:
m

ub

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang


Kementerian Negara mengatur setiap Menteri membidangi urusan
ka

ep

tertentu dalam Pemerintahan.


Pasal 8 angka 2 menyatakan sebagai berikut:
ah

Halaman 21 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian yang melaksanakan

si
urusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
menyelenggarakan fungsi:

ne
ng
a. perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di
bidangnya;

do
gu b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawabnya;
c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya;

In
A
d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan
urusan Kementerian di daerah; dan
ah

lik
e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.”
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009
am

ub
tentang Kementerian Negara yang mengatur tentang Kementerian
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam
pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
ep
k

pemerintahan Negara.
ah

Pasal 25 menyatakan sebagai berikut:


R

si
“Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 mempunyai
tugas menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan

ne
ng

untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan


negara.”

do
gu

Pasal 26 menyatakan sebagai berikut:


“(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25, Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
In
A

angka 1, angka 2 dan angka 3, menyelenggarakan fungsi:


a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di
ah

lik

bidangnya;
b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
m

ub

tanggung jawabnya;
c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya; dan
ka

d. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.


ep

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


ah

Halaman 22 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 25, Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23

si
angka 4 sampai dengan angka 20, menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di

ne
ng
bidangnya;
b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

do
gu tanggung jawabnya;
c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya;
d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan

In
A
urusan kementerian di daerah; dan
e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.”
ah

lik
Pasal 27 angka 1 menyatakan sebagai berikut:
“Susunan organisasi Kementerian yang menyelenggarakan fungsi
am

ub
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) terdiri atas unsur:
a. pemimpin, yaitu Menteri;
b. pembantu pemimpin, yaitu sekretariat jenderal;
ep
k

c. pelaksana, yaitu direktorat jenderal;


ah

d. pengawas, yaitu inspektorat jenderal;


R

si
e. pendukung, yaitu badan dan/atau pusat; dan
f. pelaksana tugas pokok di daerah dan/atau perwakilan luar

ne
ng

negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan.”


4. Bahwa oleh karena itu, TERGUGAT merupakan Pejabat Tata Usaha

do
gu

Negara yang bertanggung jawab dan memiliki kedudukan hukum


sebagai TERGUGAT dalam penerbitan Objek Sengketa.
In
A

VI. DASAR DAN ALASAN PENGAJUAN GUGATAN


VI.I. URAIAN FAKTA HUKUM
ah

1. Bahwa PT. Dairi Prima Mineral (DPM) merupakan perusahaan


lik

eksplorasi biji seng dan timah hitam di wilayah pegunungan Provinsi


Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam dengan metode
m

ub

penambangan bawah tanah. Proyek ini berawal tahun 1998, saat PT.
Dairi Prima Mineral mendapat izin dari pemerintah Indonesia untuk
ka

ep

mengeksplorasi timah dan seng di wilayah seluas 27.420 hektar


melalui skema Kontrak Karya (KK) generasi ke VII yang
ah

Halaman 23 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditandatangani oleh Presiden Soeharto dengan Nomor KW. 99 PK

si
0071 tahun 1998 dan setelah mengalami beberapa kali perubahan
dan penyesuaian teknis-administrasi, pada 2018 Kementerian EDSM

ne
ng
RI mengeluarkan Keputusan No.KK.272.KK/30/DJB/2018 yang
memperpanjang izin operasi produksi PT. Dairi Prima Mineral di

do
gu wilayah seluas 24.636 Ha dan berlaku sejak tahun 2018 sampai tahun
2047. Pusat proyek ini berada di dusun Sopo Komil, Kecamatan
Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.

In
A
Kepemilikan saham mayoritas NCF (Non Ferrous of China) Metal
Industries Foregin Engenering and Construction co. LTD sebesar 51
ah

lik
% berbasis di Tiongkok dan 49 % milik keluarga Aburizal Bakrie dan
Salim Group. Untuk mendukung operasionalnya, PT. Dairi Prima
am

ub
Mineral telah mengajukan perubahan Addendum Andal RKL, RPL
Tipe A pada tahun 2019 yang lalu. Hal ini disebabkan karena
perubahan penting dari rencana yang dilampirkan di izin AMDAL
ep
k

tahun 2005 yakni perubahan lokasi TSF (Tailing Storage Facility) dan
ah

lokasi Gudang Handak dan Penambahan Mulut Tambang (Portal) dari


R

si
dua menjadi tiga.
2. Bahwa PT. Dairi Prima Mineral mendapat izin dari pemerintah

ne
ng

Indonesia melalui Kontrak Karya (KK) Generasi VI yang


ditandatangani oleh Presiden Soeharto dengan No.KW.99

do
gu

PK0071/1100002062062014166 di atas lahan seluas 27.520 Ha.


Luasan ini kemudian berkurang menjadi 24.636 Ha berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
In
A

No.272.K/30/DJB/2018 yang meliputi kabupaten Dairi dan kabupaten


Pakpak Bharat di Provinsi Sumatera Utara, dan Subulussalam di
ah

lik

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Selain itu, perusahaan ini


memperoleh Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk
m

ub

rencana kegiatan pertambangan seng dan timbal seluas 53,11 Ha di


Kabupaten Dairi. IPPKH ini telah diperpanjang pada Oktober 2020
ka

oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).


ep
ah

Halaman 24 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa pada tahun 2005 PT. Dairi Prima Mineral telah memiliki

si
dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Namun pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2021 PT. Dairi Prima

ne
ng
Mineral melakukan Addendum Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana

do
gu Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) TIPE A atau disingkat
Addendum Andal RKL-RPL TIPE A yang diterima oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 16 Desember 2019.

In
A
Addendum Andal RKL-RPL tersebut dilakukan karena adanya
perubahan lokasi dan penambahan mulut tambang (portal),
ah

lik
perubahan lokasi gudang bahan peledak, perubahan lokasi Tailing
Storage Facility (TSF) atau tempat pembuangan limbah yang semula
am

ub
berada di kawasan hutan lindung dialihkan ke Area Penggunaan Lain
(APL).
4. Pembangunan Gudang bahan peledak diduga dibangun diluar IPPKH
ep
k

(Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) untuk kegiatan pertambangan.


ah

Berdasarkan IPPKH Gudang bahan peledak terletak pada Kawasan


R

si
hutan lindung seluas 53,11 ha sesuai Keputusan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia nomor: SK.387/Menhut-II/2012 tertanggal 23 Juli

ne
ng

2012 tentang Izin Pinjam Kawasan Hutan untuk kegiatan


Penambangan seng, Timbal dan Mineral pengikutnya dengan metode

do
gu

penambangan bawah tanah dan sarana penunjangnya atas nama PT.


Dairi Prima Mineral pada Kawasan hutan lindung Kabupaten Dairi,
Sumatera Utara. Sesuai peta overlay JATAM (Jaringan Advokasi
In
A

Tambang) dan YDPK (Yayasan Diakonia Pelangi Kasih) tampak


terlihat bahwa lokasi Gudang bahan peledak tenyata ada di APL (Area
ah

lik

Penggunaan lain) dan hanya berjarak 50.64 meter dari pemukiman


dan perladangan warga. Dalih perusahaan mengatakan bahwa
m

ub

gudang bahan peledak yang dibangun itu, adalah Gudang bahan


peledek sementara. Dan menurut addendum ANDAL RKL, RPL Tipe
ka

A tahun 2021 seyogyanya Gudang handak tersebut sudah harus


ep

pindah ke Kawasan hutan lindung sejak Desember 2021, namun


ah

Halaman 25 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sampai gugatan ini didaftarkan lokasi Gudang handak tersebut masih

si
berada di dusun Sipat, desa Sopo Komil.
5. Bahwa Addendum Andal RKL-RPL TIPE A menjadi dasar bagi PT.

ne
ng
Dairi Prima Mineral untuk memperoleh persetujuan lingkungan dari
Pemerintah Pusat sebagaimana diatur dalam Pasal 22

do
gu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Jo.
Perpu Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja yang mengubah
ketentuan Pasal 1 angka 35 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009

In
A
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan memberikan
makna: “Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan Kelayakan
ah

lik
Lingkungan Hidup atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang telah mendapatkan persetujuan dari
am

ub
Pemerintah atau Pemerintah Daerah”.
6. Bahwa pada awalnya, Adendum Andal RKL-RPL PT. Dairi Prima
Mineral TIPE A tahun 2021 disusun berdasarkan ketentuan yang
ep
k

terdapat dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan


ah

Nomor P.23/MENLHK/KUM.1/7/2018 tentang Kriteria Perubahan


R

si
Usaha dan/atau Kegiatan dan Tata Cara Perubahan Izin Lingkungan.
Namun pasca berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020

ne
ng

tentang Cipta Kerja, aturan mengenai perubahan persetujuan


lingkungan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun

do
gu

2021 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


yang telah mencabut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.23/MENLHK/KUM.1/7/2018 tentang Kriteria
In
A

Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan Tata Cara Perubahan Izin


Lingkungan. Sehingga dengan demikian, perubahan persetujuan
ah

lik

lingkungan PT. Dairi Prima Mineral atas Addendum ANDAL RKL-RPL


TIPE A yang diajukan oleh PT. Dairi Prima Mineral harus berpedoman
m

ub

pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
ka

7. Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang


ep

Penyelenggaraan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pasal 89


ah

Halaman 26 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ayat (1) mengatur bahwa “Penanggung jawab usaha dan/atau

si
kegiatan wajib melakukan perubahan Persetujuan Lingkungan
apabila usaha dan/atau kegiatannya yang telah memperoleh Surat

ne
ng
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Persetujuan
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup

do
gu direncanakan untuk dilakukan perubahan”.
8. Bahwa pada tanggal 27 Mei 2021 dilaksanakan Rapat Komisi AMDAL
Pusat untuk memberikan saran, pendapat dan tanggapan dalam

In
A
penilaian dokumen addendum ANDAL RKL-RPL Rencana kegiatan
Pertambangan Seng dan Timbal PT. Dairi Prima Mineral
ah

lik
sebagaimana terdapat dalam surat No. Un.264/PDLUK/PANI/PLA
4/4/2021 perihal surat undangan Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat.
am

ub
9. Bahwa pada saat rapat komisi penilai AMDAL Pusat tanggal 27 Mei
2021, masyarakat yang bergabung dalam Sekretariat Bersama Tolak
Tambang telah menyampaikan saran, pendapat dan tanggapan
ep
k

dalam penilaian terhadap Addendum ANDAL RKL-RPL Rencana


ah

kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal PT. Dairi Prima Mineral dan
R

si
meminta agar TERGUGAT tidak menerbitkan Persetujuan
Lingkungan kepada PT. Dairi Prima Mineral karena ada ancaman dan

ne
ng

risiko bencana, kerusakan lingkungan yang parah, kerugian ekonomi


dan sosial masyarakat yang timbul akibat kegiatan pertambangan

do
gu

yang akan dilakukan oleh PT. Dairi Prima Mineral. Dengan alasan
sebagai berikut:
a. Berdasarkan laporan yang dibuat oleh sejumlah pakar dari
In
A

Jepang pada tahun 2009 tentang Mineralogi Endapan Bijih


Mineral Logam di Blok Anjing Hitam menemukan bahwa
ah

lik

menambang bijih di lokasi tersebut sudah pasti akan


menimbulkan masalah drainase tambang yang memiliki asam
m

ub

yang kuat. Mereka menyimpulkan “kegiatan penambangan dan


peleburan di masa depan di (lokasi) blok Anjing Hitam dapat
ka

menimbulkan berbagai masalah lingkungan, seperti drainase


ep

asam tambang, pengasaman dan degradasi tanah, kontaminasi


ah

Halaman 27 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
elemen jejak, dan masalah kesehatan manusia”.

si
b. Perubahan lokasi dan penambahan mulut tambang menjadi 3
portal, main portal 690 mdpl, air return portal 709 mdpl, dan

ne
ng
service portal 714 mdpl perlu ada analisis lengkap mengenai
kajian dampak laju erosi tanah yang kemungkinan diakibatkan

do
gu oleh salah satunya akibat penambahan mulut tambang.
c. Memindahkan lokasi fasilitas pengolahan limbah (TSF) dari hutan
lindung ke Bandar Begu yang merupakan Areal Penggunaan Lain

In
A
(APL) dan tata guna lahan pertanian lahan kering dan semak
belukar. Pemindahan lokasi baru berpotensi mengakibatkan
ah

lik
pencemaran logam berat dari limbah ke air dan berpotensi
menurunkan kualitas air permukaan atau air sungai.
am

ub
d. Menurut Balai Besar KSDA Sumatera Utara, areal proyek
pembangunan pertambangan Seng dan Timbal oleh PT. Dairi
Prima Mineral merupakan lintasan habitat 3 (tiga) spesies langka
ep
k

yang pengelolaannya diprioritaskan untuk dinaikkan populasinya,


ah

yaitu Orang utan, Rangkong dan Harimau Sumatera, yang telah


R

si
memiliki dokumen Strategi dan Rencana Aksi Konservasi
(SRAK). Dengan demikian, aktivitas penambangan PT. Dairi

ne
ng

Prima Mineral khususnya keberadaan HANDAK (Gudang Bahan


Peledak) permanen di area Hutan Lindung, mengancam satwa

do
gu

langka tersebut diatas.


e. Berdasarkan analisis risiko bencana yang buat oleh Ir. Jonathan I
Tarigan, seorang ahli geologi dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia
In
A

(IAGI) SUMUT NAD, dalam tulisannya yang berjudul “Kerawanan


Bahaya Gempa Bumi (Earthquake Hazard) di Kawasan
ah

lik

Pertambangan Timah Hitam Kecamatan Silima Pungga-Pungga,


Kabupaten Dairi Sumatera Utara” menyebutkan Sumatera Utara
m

ub

merupakan daerah dengan potensi dan sumber ancaman gempa


bumi, adapun sumbernya pertama dari jalur subduksi-megathrust
ka

Simeulue-Nias-Mentawai, kedua jalur patahan Renun-Toru-


ep

Angkola dan ketiga dari jalur busur belakang (back arc) pantai
ah

Halaman 28 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Timur (Selat Malaka) dan keempat jalur tektonik

si
Andaman-Nikobar. Lebih lanjut berdasarkan peta yang
menunjukkan daerah yang terletak di Dairi, Karo, Langkat,

ne
ng
Pakpak Bharat, Humbahas, Samosir, Simalungun dan Tapteng
ada di jalur patahan renun sumber gempa bumi.

do
gu f. Berdasarkan peta rawan bencana yang dikeluarkan oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Dairi, diperoleh
informasi bahwa Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten

In
A
Dairi, Sumatera Utara adalah daerah rawan tinggi bencana
gempa bumi di Kabupaten Dairi.
ah

lik
g. Hasil analisis Dr. Richard Meehan, pakar internasional bidang
Teknik Sipil dan Keamanan Bendungan Amerika Serikat dari
am

ub
Universitas Stanford memberikan kesimpulan bahwa tambang
Dairi terletak di salah satu area paling berisiko di dunia, dimana
terletak dekat dengan megathrust subduksi Sumatera yang
ep
k

pada tahun 2004 dan 2005 menghasilkan gempa bumi dengan


ah

kekuatan masing-masing 9 dan 8+. Lokasi tambang hanya


R

si
berjarak 15 Kilometer dari sesar besar Sumatera yang mampu
menghasilkan gempa berdurasi panjang dan berulang, yang

ne
ng

terkenal mampu menghancurkan bangunan-bangunan sipil


seperti bendungan. Kajian terhadap dokumen Addendum ANDAL

do
gu

2019, PT. Dairi Prima Mineral menemukan bahwa lokasi Fasilitas


Penyimpanan Tailing PT. Dairi Prima Mineral yang diusulkan
dalam Addendum ANDAL 2019 PT. Dairi Prima Mineral tidak
In
A

stabil. Berdasarkan pengalamannya selama 50 tahun di


lapangan, Dr. Richard Meehan yakin jika TSF dibangun di lokasi
ah

lik

tersebut, dalam waktu dekat fasilitas penyimpanan Tailing akan


mengalami kerusakan. Setelah PT. Dairi Prima Mineral
m

ub

melakukan revisi Addendum Amdal 2021, Dr. Richard Meehan


meninjau dan memberikan pendapat ada bahaya di lokasi TSF
ka

yang diusulkan oleh PT. Dairi Prima Mineral, situs TSF bahkan
ep

lebih tidak stabil dibandingkan dengan lokasi yang disebut dalam


ah

Halaman 29 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Addendum ANDAL 2019 PT. Dairi Prima Mineral. Pada revisi

si
ANDAL tahun 2019 PT. Dairi Prima Mineral menyimpulkan bahwa
lokasi TSF yang diusulkan akan berada di atas batuan dasar dan

ne
ng
hal ini diragukan Dr. Richard Meehan karena revisi Addendum
ANDAL 2021 menunjukkan lokasi berada di kedalaman Toba Tuff

do
gu sampai bahkan lebih dari 50 meter. Fasilitas TSF berada di
daerah yang curah hujan tinggi, patahan gempa dan rawan
bencana. Risiko pecahan dalam tailing sangat berisiko di

In
A
karenakan rawan bencana dan dekat dengan pemukiman
masyarakat.
ah

lik
h. Dr. Steven Emerman seorang pakar internasional terkemuka di
bidang dampak lingkungan tambang dan hidrologi memberikan
am

ub
laporan terhadap Addendum ANDAL 2019 PT. Dairi Prima
Minera,l bahwa terdapat permasalahan besar dalam rencana PT.
Dairi Prima Mineral dan bahwa PT. Dairi Prima Mineral
ep
k

menunjukkan sikap tidak memperdulikan keselamatan manusia.


ah

Selain itu Dr. Steven Emerman berpendapat bahwa:


R

si
1) Saat ini mayoritas kepemilikan PT. Dairi Prima Mineral ada di
tangan Tiongkok, jika saja tambang dibangun di Tiongkok,

ne
ng

maka ia akan menjadi tambang ilegal karena risikonya yang


bisa membahayakan kehidupan manusia. Pembangunan

do
gu

bendungan tailing dengan jarak kurang dari 1000 m dari


pemukiman adalah ilegal di Tiongkok.
2) PT. Dairi Prima Mineral tidak menyebutkan lokasi sumber air
In
A

untuk tambang atau perkiraan singkat pemakaian air.


3) PT. Dairi Prima Mineral tidak memiliki rencana penutupan
ah

lik

yang aman untuk bendungan limbah dan tentunya tidak ada


rencana untuk memantau dan memelihara bendungan limbah
m

ub

untuk waktu yang lama supaya tidak menjadi sumber bahaya


bagi generasi mendatang.
ka

4) PT. Dairi Prima Mineral bersikeras bahwa pengelolaan limbah


ep

hanya dirancang untuk kejadian curah hujan satu kali dalam


ah

Halaman 30 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seratus tahun (a one-in-one hundred-year rainfall event).

si
Yang mana sangat bertentangan dengan standar pedoman
teknis pembangunan bendungan internasional dan Indonesia,

ne
ng
bahkan rancangan pembangunan bendungan limbah seperti
milik PT. Dairi Prima Mineral dilarang oleh perundang-

do
gu undangan di Tiongkok. PT. Dairi Prima Mineral perlu
menetralisir limbah sebelum membuangnya ke lingkungan
laut dan dapat dilakukan dumping (pembuangan).

In
A
10. Bahwa selain hal-hal yang telah diuraikan di atas, tidak dapat
dipastikan apakah rencana bendungan TSF PT. Dairi Prima Mineral
ah

lik
yang merupakan bendungan besar untuk penampungan limbah
tambang (tailing), dalam penyelenggaraan pembangunan bendungan
am

ub
TSF tersebut apakah telah melibatkan Komisi Keamanan
Bendungan.?. Selain itu, menjadi pertanyaan penting apakah rencana
Bendungan TSF PT. Dairi Prima Mineral telah dilaksanakan dan
ep
k

memenuhi konsepsi keamanan bendungan dan kaidah-kaidah


ah

keamanan bendungan yang tertuang dalam berbagai norma, standar,


R

si
pedoman dan manual untuk meningkatkan kemanfaatan fungsi
sumber daya air, pengawetan air, pengendalian daya rusak air, dan

ne
ng

fungsi pengamanan tampungan limbah tambang atau tampungan


lumpur, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor

do
gu

37 Tahun 2010 Tentang Bendungan Jo. Peraturan Menteri


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
27/PRT/M/2015 tentang Bendungan. Pasal 39 ayat (3) dan ayat 4
In
A

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik


Indonesia Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan
ah

lik

mengamanatkan bahwa “pembangunan bendungan harus harus


mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan”.
m

ub

11. Bahwa berdasarkan Berita Acara Berita Acara Komisi Penilai Amdal
Pusat nomor 79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021 Tentang Pembahasan
ka

Adendum Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana


ep

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan


ah

Halaman 31 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lingkungan Hidup (RKL-RPL) Tipe A Rencana Kegiatan

si
Pertambangan Seng dan Timbal Di Kabupaten Dairi, Provinsi
Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral, PT. Dairi Prima

ne
ng
Mineral diwajibkan untuk: Melakukan koordinasi dengan instansi
terkait baik tingkat pusat maupun daerah sehubungan dengan

do
gu pelaksanaan rencana kegiatan antara lain: Komisi Keamanan
Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
berkaitan dengan keamanan TSF. Dengan demikian, desain

In
A
bendungan TSF PT. Dairi Prima Mineral yang terdapat dalam
Addendum ANDAL, RKL dan RPL Tipe A PT. Dairi Prima Mineral tidak
ah

lik
memenuhi syarat serta tidak melalui tahapan yang diatur dalam
Peraturan Menteri Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat Republik
am

ub
Indonesia Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan yang mengatur
sebagai berikut:
a. Persiapan pembangunan (Pasal 5 jo. Pasal 9).
ep
k

b. Persetujuan Prinsip Pembangunan yang memenuhi persyaratan


ah

administrasi dan teknis yang meliputi: a. rekomendasi teknis dari


R
unit pelaksana teknis yang membidangi sumber daya air pada

si
wilayah sungai yang bersangkutan; b. dokumen studi kelayakan; c.

ne
ng

dokumen pengelolaan lingkungan hidup. Dalam hal bendungan


ditujukan untuk penampungan limbah tambang (tailing),
persyaratan teknis ditambah dengan rekomendasi teknis dari

do
gu

instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


lingkungan hidup dan di bidang pertambangan.(Pasal 15 s/d Pasal
In
A

19).
c. Perencanaan Pembangunan meliputi: a. studi kelayakan; b.
ah

lik

penyusunan desain; dan c. studi pengadaan tanah. Dalam


perencanaan pembangunan bendungan harus dilakukan
m

pertemuan konsultasi publik dengan mengikutsertakan instansi


ub

dan masyarakat terkait. (Pasal 19 s/d Pasal 22).


ka

d. Penyusunan desain sebagaimana dimaksud dalam dilakukan


ep

melalui kegiatan survey dan investigasi. Kegiatan survey dan


ah

Halaman 32 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
investigasi dilakukan oleh Pembangun bendungan sesuai dengan

si
ketentuan peraturan perundang-undangan.(Pasal 23).
e. Desain diajukan oleh Pembangun bendungan kepada Menteri

ne
ng
untuk memperoleh persetujuan desain. (Pasal 24 ayat (1) ).
f. Persetujuan desain sebagaimana dimaksud pada diberikan

do
gu Menteri setelah mendapat rekomendasi dari Komisi Keamanan
Bendungan (Pasal 24 ayat (2) s/d Pasal 28).
12. Bahwa berdasarkan Berita Acara Komisi Penilai Amdal Pusat nomor

In
A
79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021 Tentang Pembahasan Adendum
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan
ah

lik
Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
(RKL-RPL) Tipe A Rencana Kegiatan Pertambangan Seng dan
am

ub
Timbal Di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara oleh PT. Dairi
Prima Mineral, PT. Dairi Prima Mineral, mewajibkan PT. Dairi Prima
Mineral untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap Addendum
ep
k

Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan


ah

Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup


R

si
(RKL-RPL) TIPE A antara lain yang berkaitan dengan aspek
kebencanaan, kualitas air dan keamanan bendungan yaitu sebagai

ne
ng

berikut:
a. Memperdalam kajian aspek kebencanaan, antara lain terkait

do
gu

banjir, kegempaan, longsor dan erosi termasuk yang berkaitan


dengan rencana TSF yang berada di litologi endapan Tufa Toba,
keberadaan struktur patahan, curah hujan tinggi dan faktor
In
A

keamanan lainnya dengan menyajikan analisis risiko, manajemen


dan komunikasi risikonya;
ah

lik

b. Memperdalam kajian dampak penurunan kualitas air tanah terkait


dengan potensi polutan dari TSF;
m

ub

c. Memperdalam kajian dampak penurunan kuantitas air tanah akibat


konstruksi dan kegiatan tambang;
ka

d. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik tingkat pusat


ep

maupun daerah sehubungan dengan pelaksanaan rencana


ah

Halaman 33 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kegiatan antara lain: Komisi Keamanan Bendungan Kementerian

si
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkaitan dengan
keamanan TSF.

ne
ng
13. Bahwa PT. Dairi Prima Mineral diwajibkan untuk menyampaikan
hasil perbaikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah

do
gu notulensi rapat komisi penilai AMDAL Pusat diterima. Pengaturan
hukum untuk menentukan 30 (tiga puluh) hari kerja adalah
berdasarkan Pasal 45 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 22

In
A
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang berbunyi: “Terhadap dokumen Andal dan
ah

lik
dokumen RKL-RPL yang memerlukan perbaikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) huruf b, Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup
am

ub
mengembalikan dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL kepada
penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan untuk diperbaiki dalam
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja”.
ep
k

14. Bahwa Pasal 48 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 22
ah

Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan


R

si
Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur sebagai berikut:
1) Jangka waktu penilaian substansi dokumen Andal dan dokumen

ne
ng

RKL-RPL dan uji kelayakan Lingkungan Hidup sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 44 sampai dengan Pasal 47, dilakukan

do
gu

paling lama 50 (lima puluh) hari kerja sejak dokumen Andal dan
dokumen RKL-RPL dinyatakan lengkap dalam penilaian
administrasi.
In
A

2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk


jangka waktu perbaikan dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL
ah

lik

dalam penilaian substansi oleh penanggung jawab Usaha dan/atau


Kegiatan.
m

ub

15. Bahwa uji kelayakan Lingkungan Hidup sebagai dasar penerbitan


Objek Sengketa a quo telah lewat waktu 50 (lima puluh) hari kerja dan
ka

perbaikan dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL oleh PT. Dairi


ep

Prima Mineral telah lewat waktu 30 (tiga puluh) hari kerja


ah

Halaman 34 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana diatur dalam Pasal 45 ayat (7) jo. Pasal 48 ayat (1) dan

si
(2) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

ne
ng
16. Bahwa tidak dapat dipastikan apakah PT. Dairi Prima Mineral telah
melaksanakan semua saran, masukan dan tanggapan serta

do
gu perbaikan-perbaikan dalam Addendum ANDAL RKL-RPL TIPE A
Rencana Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di Kabupaten
Dairi, Provinsi Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral

In
A
sebagaimana Berita Acara Rapat Komisi Penilai Amdal Nomor
79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021. Yang mana perbaikan-perbaikan yang
ah

lik
dilakukan oleh PT. Dairi Prima Mineral tersebut menjadi dasar
terbitnya Objek Sengketa a quo.
am

ub
17. Bahwa TERGUGAT dalam menerbitkan objek sengketa a quo juga
mengabaikan laporan Compliance Advisor Ombudsman (CAO) yaitu
mekanisme akuntabilitas independen dari International Finance
ep
k

Corporation (IFC) dan Multilateral Investment Guarentes Agency


ah

(MIGA), anggota kelompok Bank Dunia yang bekerja untuk


R

si
memfasilitasi penyelesaian laporan pengaduan dari orang-orang yang
terkena dampak proyek IFC dan MIGA dengan cara yang adil, objektif

ne
ng

dan membangun, meningkatkan hasil sosial dan lingkungan dari


proyek serta membangun akuntabilitas publik dan pembelajaran untuk

do
gu

IFC dan MIGA. (www.cao-ombudsman.org).


18. Bahwa CAO dalam pemeriksaan kepatuhan terhadap pengaduan
tentang keterpaparan IFC dengan tambang PT. Dairi Prima Mineral di
In
A

Indonesia melalui investasi pada Postal Savings Bank of China


menyampaikan laporan analisis sebagaimana terdapat dalam laman
ah

lik

https://www.caoombudsman.org/sites/default/files/downloads/CAO_
Compliance_Appraisal%20Report_PSBC_Indonesia_July_2022_Bah
m

ub

asa_0.pdf. yaitu sebagai berikut:


a. Terdapat indikasi awal mengenai kerugian atau potensi kerugian
ka

terhadap orang-orang dan lingkungan sehubungan dengan


ep

tambang PT. Dairi Prima Mineral di Kabupaten Dairi, Sumatera


ah

Halaman 35 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Utara.

si
b. Risiko dari potensi kegagalan bendungan tailing di lokasi
tambang berdasarkan tinjauan awal mengindikasikan bahwa PT.

ne
ng
Dairi Prima Mineral kemungkinan tidak menggunakan
pengelolaan risiko berdasarkan praktik industri internasional yang

do
gu baik dalam mengkaji risiko yang berhubungan dengan kondisi
iklim, geologis dan kegempaan dari lokasi bendungan. Lokasi
tambang berada di rawan gempa dengan magnitudo yang kuat

In
A
dan curah hujan tinggi dan bendungan tailing akan berada di atas
tanah tapak yang terdiri dari tanah liat dan abu vulkanik (dikenal
ah

lik
istilah tufa). Gabungan risiko kegempaan, curah hujan tinggi, dan
ketinggian akhir bendungan yang diusulkan dan lokasi desa-desa
am

ub
di hilir kemungkinan kegagalan bendungan tailing di lokasi
pertambangan PT. Dairi Prima Mineral akan dikategorikan
“ekstrem” menurut Pedoman ANCOLD untuk bendungan tailing.
ep
k

c. Risiko kontaminasi air dari bendungan tailing. Tinjauan atas


ah

Adendum Andal, RKL dan RPL Tipe A PT. Dairi Prima Mineral
R

si
menyoroti beberapa potensi risiko terhadap air tanah dan air
permukaan karena pembungan air asam dan endapan yang

ne
ng

berhubungan dengan rencana PT. Dairi Prima Mineral.


Addendum Andal, RKL dan RPL Tipe A PT. Dairi Prima Mineral

do
gu

mengakui risiko drainase air asam tetapi tidak menawarkan


rencana pencegahan, mitigasi dan pengelolaan untuk mencegah
potensi dampak terhadap kesehatan dan lingkungan yang sejalan
In
A

dengan praktik industri internasional yang baik.


19. Bahwa pada saat sosialisasi terbitnya objek sengketa a quo tanggal
ah

lik

23 November 2022 berlangsung, Penggugat melalui kuasa hukumnya


meminta salinan dokumen berupa:
m

ub

a. SK TERGUGAT No: SK. 854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022


(objek sengketa a aquo);
ka

b. Addendum ANDAL, RKL, RPL Tipe A PT. Dairi Prima Mineral


ep

tahun 2021 hasil perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Berita


ah

Halaman 36 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Acara Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat tanggal 27 Mei 2021.

si
20. Bahwa akan tetapi dokumen tersebut tidak diberikan oleh pihak
panitia penyelenggara dalam hal ini termasuk Pemerintah Kabupaten

ne
ng
Dairi dengan alasan dokumen tersebut bersifat rahasia. Padahal
salinan dokumen yang diminta oleh Penggugat adalah dokumen yang

do
gu terbuka. Sehingga dalam hal ini ada upaya untuk menutup informasi
yang seharusnya terbuka untuk umum.
21. Bahwa akibat dari tindakan panitia penyelenggara sosialisasi yang

In
A
berupaya menutupi informasi tersebut, maka pada tanggal 20 Januari
2023 Penggugat melalui kuasa hukumnya mengirimkan surat
ah

lik
permohonan informasi kepada Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
am

ub
Akan tetapi sampai gugatan di daftarkan, permohonan informasi
tersebut belum dipenuhi oleh PPID Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Republik Indonesia.
ep
k
ah

VI.II. OBJEK SENGKETA BERTENTANGAN DENGAN KETENTUAN


R
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

si
Bahwa syarat sahnya Keputusan Tata Usaha Negara didasarkan pada 3

ne
ng

(tiga) parameter yang diatur dalam Pasal 52 UU 30/2014 sebagai berikut:


1) Syarat sahnya Keputusan meliputi:
a. ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;

do
gu

b. dibuat sesuai prosedur; dan


c. substansi yang sesuai dengan objek Keputusan.
In
A

2) Sahnya Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan


pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan AUPB.
ah

lik

Bahwa selanjutnya PARA PENGGUGAT akan menguraikan


pemenuhan masing-masing parameter tersebut dalam Objek
m

ub

Sengketa sebagaimana berikut:


A. SECARA PROSEDUR BERTENTANGAN DENGAN KEWAJIBAN
ka

ep

PEMENUHAN HAK PARTISIPASI WARGA DAN ASAS


KETERBUKAAN
ah

Halaman 37 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa

si
TERGUGAT menutup ruang partisipasi masyarakat dengan tidak
membuka secara resmi dokumen dan tahapan proses

ne
ng
penyusunan Addendum AMDAL hingga terbitnya Objek Sengketa
yaitu Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan

do
gu Kehutanan Nomor: SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022
tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan
Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan Silima

In
A
Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara
oleh PT. Dairi Prima Mineral tertanggal 11 Agustus 2022.
ah

lik
2. Bahwa ketertutupan informasi dalam tahapan proses penyusunan
Addendum ANDAL PT. Dairi Prima Mineral membuat “Masyarakat
am

ub
Terkena Dampak Langsung tidak dapat terlibat dalam proses
penerbitan Objek Sengketa perkara a quo.
3. Bahwa proses penyusunan Addendum ANDAL PT. Dairi Prima
ep
k

Mineral cacat prosedur karena tidak melibatkan partisipasi yang


ah

bermakna dari masyarakat, disusun oleh tim penyusun Amdal


R

si
yang tidak memiliki kompetensi dan sertifikasi, serta melewati
jangka waktu perbaikan dokumen berdasarkan ketentuan

ne
ng

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021


tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan

do
gu

Lingkungan Hidup (selanjutnya disebut PP 22/2021).


4. Bahwa kedudukan hukum PARA PENGGUGAT sebagai
”Masyarakat Yang Terkena Dampak Langsung” dari rencana
In
A

usaha dan/atau kegiatan Objek Gugatan a quo, diatur dalam


ketentuan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
ah

lik

tentang Cipta Kerja jo. Perpu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta
Kerja yang mengubah ketentuan UU 32/2009 pada Pasal 26 ayat
m

ub

(1), (2), (3); sebagaimana kutipan berikut:


1) Dokumen Amdal sebagaimana dimaksud dalam pasal 22
ka

disusun oleh pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat;


ep
ah

Halaman 38 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Penyusunan dokumen Amdal dilakukan dengan melibatkan

si
masyarakat yang terkena dampak langsung terhadap
rencana usaha dan/atau kegiatan;

ne
ng
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai proses pelibatan masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan

do
gu Pemerintah.
5. Bahwa makna dari “Masyarakat Terkena Dampak Langsung”
pada Pasal 22 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang

In
A
Cipta Kerja jo. Perpu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang
mengubah ketentuan UU 32/2009 pada Pasal 26 ayat (1), (2), (3);
ah

lik
adalah Masyarakat yang akan dirugikan atau sebaliknya
Masyarakat yang akan mendapatkan manfaat dari kegiatan
am

ub
dan/atau usaha yang diberikan izin atas Objek Sengketa a quo.
6. Bahwa ketentuan mengenai keterlibatan ”Masyarakat Terkena
Dampak Langsung” diatur dalam Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 3
ep
k

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2012 tentang


ah

Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Amdal dan Izin


R

si
Lingkungan (Selanjutnya disebut Permen LH 17/2012 tentang
Pedoman Keterlibatan Masyarakat) dan Lampiran Permen LH

ne
ng

17/2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat, pada BAB II :


Tata Cara Pengikutsertaan Masyarakat Dalam Proses Amdal,

do
gu

serta BAB III : Tata Cara Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses


Permohonan dan Penerbitan Izin Lingkungan (kutipan mengenai
ketentuan peraturan perundang-undangan diajukan dalam bentuk
In
A

lampiran gugatan yakni (Pasal 1, Pasal 2, Pasal 3, Permen LH


17/2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat, dan
ah

lik

LAMPIRAN PERMEN LH 17/2012 tentang Pedoman


Keterlibatan Masyarakat: BAB II : Tata Cara Pengikutsertaan
m

ub

Masyarakat Dalam Proses Amdal, dan BAB III : Tata Cara


Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Permohonan dan
ka

Penerbitan Izin Lingkungan).


ep
ah

Halaman 39 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa pelaksanaan pelibatan masyarakat dalam penyusunan

si
Amdal dan atau Adendum Amdal juga diatur dalam PP 22/2021
sebagaimana ketentuan pada Pasal 27 ayat (1) huruf a

ne
ng
menyatakan:
“Penyusunan Amdal sebagaimana, dimaksud dalam pasal 21

do
gu ayat (1) dilakukan melalui tahapan:
a) pelaksanaan pelibatan masyarakat terhadap rencana Usaha
dan/ atau Kegiatan”.

In
A
8. Bahwa Pelibatan masyarakat yang terkena dampak langsung
dilakukan melalui pengumuman rencana Usaha dan/atau
ah

lik
Kegiatan dan konsultasi publik sebagaimana ketentuan pada
Pasal 28 PP 22/2021.
am

ub
9. Bahwa PARA PENGGUGAT sebagai Masyarakat Terkena
Dampak langsung, tidak pernah mengetahui adanya
pengumuman Amdal yang dilakukan oleh Pemrakarsa maupun
ep
k

oleh TERGUGAT, baik di media cetak karena tidak ada media


ah

cetak yang beredar di perkampungan PARA PENGGUGAT,


R

si
maupun Pengumuman pada Papan Pengumuman yang dapat
dijangkau oleh PARA PENGGUGAT, serta media lain yang dapat

ne
ng

diakses oleh PARA PENGGUGAT seperti di website


TERGUGAT, media sosial, dan lain-lainnya.

do
gu

10. Bahwa PARA PENGGUGAT sebagai Masyarakat Terkena


Dampak Langsung tidak pernah dilibatkan dalam proses
penyusunan atau pembuatan dokumen Addendum Amdal
In
A

serta proses dan tahapan administrasi yang berkaitan dengan


rencana pertambangan PT. Dairi Prima Mineral.
ah

lik

11. Bahwa PARA PENGGUGAT sebagai Masyarakat Terkena


Dampak Langsung, tidak pernah dilibatkan dalam Konsultasi
m

ub

publik Addendum Amdal seperti lokakarya, Seminar, Focus


Group Discussion (FGD), Temu Warga, Forum Dengar Pendapat,
ka

Dialog Interaktif, dan/atau metode lain yang dapat dipergunakan


ep

untuk berkomunikasi secara dua arah.


ah

Halaman 40 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Bahwa PARA PENGGUGAT sebagai masyarakat terkena

si
dampak langsung, tidak pernah memilih dan/atau tidak pernah
dilibatkan dalam proses penentuan perwakilannya, TIDAK

ne
ng
PERNAH dan/atau tidak pernah mengutus dan/atau
menguasakan perwakilannya untuk duduk sebagai Anggota

do
gu Komisi Penilai Amdal terkait Objek Sengketa.
13. Bahwa PARA PENGGUGAT sebagai Masyarakat Terkena
Dampak langsung, tidak pernah mendapatkan informasi

In
A
mengenai adanya Pengumuman dari TERGUGAT tentang
adanya Permohonan Persetujuan Lingkungan dari PT. Dairi
ah

lik
Prima Mineral dan juga tidak pernah mendapatkan informasi
mengenai adanya Pengumuman dari TERGUGAT tentang telah
am

ub
terbitnya Permohonan Persetujuan Lingkungan dari PT. Dairi
Prima Mineral (Objek Sengketa a quo), demikian pula PARA
PENGGUGAT sebagai Masyarakat Terkena Dampak Langsung,
ep
k

tidak pernah mendapatkan informasi mengenai adanya


ah

Pengumuman Amdal dari TERGUGAT dan juga tidak pernah


R

si
mendapatkan informasi mengenai adanya Pengumuman dari
TERGUGAT tentang Amdal setelah disahkan oleh TERGUGAT.

ne
ng

14. Bahwa PARA PENGGUGAT tidak pernah dilibatkan atau dimintai


persetujuannya oleh TERGUGAT dalam seluruh proses

do
gu

penerbitan Objek Sengketa a quo.


15. Bahwa merupakan kewajiban jabatan atau kewajiban hukum bagi
TERGUGAT selaku Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara
In
A

untuk mengumumkan Permohonan Persetujuan Lingkungan


yang telah diterbitkan yakni Surat Keputusan Menteri
ah

lik

Lingkungan Hidup dan Kehutanan No: SK.854/MENLHK/


SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup
m

ub

Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan


Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera
ka

Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral, tertanggal 11 Agustus


ep

2022. Namun, kewajiban tersebut tidak dilakukan, dalam hal ini


ah

Halaman 41 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TERGUGAT dengan sengaja tidak melaksanakan dan/atau

si
melanggar ketentuan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo Perpo.No. 2 Tahun 2022

ne
ng
tentang Cipta Kerja yang mengubah ketentuan UU 32/2009 pada
Pasal 39 ayat (1), (2) jo. Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29 dan Pasal

do
gu 31, Pasal 32, Pasal 33 dan Pasal 45 PP 22/2021.
16. Bahwa di sini telah terungkap bahwa proses pembuatan Amdal
yang jadi dasar penerbitan Surat Keputusan Menteri

In
A
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Objek Sengketa a quo)
hanya direkayasa dan tertutup atau prosesnya disembunyikan
ah

lik
dari masyarakat terkena dampak langsung. Padahal berdasarkan
pasal 65 ayat 3 dan ayat 4 serta pasal 70 Undang-Undang Nomor
am

ub
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup mengatur bahwa masyarakat berhak
mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha
ep
k

dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak


ah

terhadap lingkungan hidup dan berhak untuk berperan dalam


R

si
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
17. Bahwa tindakan TERGUGAT dengan sengaja menyembunyikan

ne
ng

informasi terhadap PARA PENGGUGAT adalah perbuatan yang


melanggar ketentuan Pasal 28.F Undang-Undang Dasar 1945 jo.

do
gu

Pasal 2 ayat 1 dan ayat 3 Undang-Undang No. 14 Tahun 2008


tentang Keterbukaan Informasi Publik Jo Pasal 4 ayat 1
Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
In
A

Informasi Publik Jo. Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39


Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia yang menyatakan :
ah

lik

a. Pasal 28F Undang-Undang Dasar 1945 :


“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
m

ub

informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan


sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
ka

menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan


ep

menggunakan segala jenis yang tersedia.”


ah

Halaman 42 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Pasal 2 ayat 1 dan ayat 3 Undang-Undang No. 14 Tahun

si
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik :
1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses

ne
ng
oleh setiap Pengguna Informasi Publik;
3) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap

do
gu Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu,
biaya ringan, dan cara sederhana;
c. Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999

In
A
Tentang Hak Asasi Manusia :
“Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
ah

lik
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis sarana yang tersedia.”
am

ub
18. Bahwa untuk memperjelas berbagai derajat partisipasi
masyarakat yang terkena dampak langsung sebagaimana
diuraikan di atas, secara teoritik perlu rasanya memaparkan
ep
k

pandangan Sherry R. Arnstein (1969) yang memaparkan teori


ah

delapan tingkatan partisipasi masyarakat (Eight Rungs on the


R

si
Ladder of Citizen Participation), yaitu:
Non Participation Manipulation Tingkat partisipasi

ne
ng

paling rendah
dimana masyarakat
hanya dipakai

do
gu

namanya saja.
Caranya dengan
melakukan
In
A

manipulasi informasi
untuk memperoleh
dukungan publik dan
ah

lik

menjanjikan
keadaan yang lebih
baik meskipun tidak
m

ub

akan pernah terjadi.


Therapy Pemegang
ka

kekuasaan
ep

memberikan alasan
kebijakan dengan
ah

Halaman 43 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berpura-pura

R
melibatkan

si
masyarakat.
Meskipun terlibat

ne
ng
dalam kegiatan,
tujuannya lebih pada
mengubah pola pikir

do
gu masyarakat
daripada
mendapatkan

In
A
masukan dari
masyarakat itu
sendiri.
ah

lik
Tokenism Informing Pemegang
kekuasaan hanya
memberikan
am

ub
informasi kepada
masyarakat terkait
suatu kebijakan.
ep
k

Informasi diberikan
pada tahap akhir
ah

dan masyarakat
R

si
memiliki sedikit
kesempatan untuk

ne
mempengaruhi
ng

rencana kebijakan
yang disusun.

do
Consultation Masyarakat tidak
gu

hanya diberitahu,
tetapi juga diundang
untuk berbagi
In
A

pendapat secara
aktif.
ah

Placation Pemegang
lik

kekuasaan
menunjuk sejumlah
m

ub

orang dari bagian


masyarakat untuk
menjadi anggota
ka

sebuah tim untuk


ep

mengambil
keputusan.
ah

Halaman 44 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Citizen Power Partnership Masyarakat berhak

R
berunding dengan

si
pemegang
kekuasaan yang

ne
ng
mana pada
pelaksanaan
menghasilkan

do
gu pembagian
tanggung jawab
antara pemerintah

In
A
dan masyarakat.
Delegated Power Masyarakat diberi
limpahan
ah

lik
kewenangan untuk
membuat keputusan
tertentu.
am

ub
Citizen Control Masyarakat dapat
berpartisipasi di
dalam dan
ep
k

mengendalikan
seluruh proses
ah

pengambilan
R

si
keputusan.

ne
ng

19. Bahwa jika teori level partisipasi tersebut dikaitkan dengan


konteks perkara a quo, maka dapat terlihat bahwa pola interaksi
antara TERGUGAT dengan PARA PENGGUGAT masih bersifat

do
gu

“Manipulation” yang masuk dalam kluster Non Partisipasi.


20. Bahwa PARA PENGGUGAT sebagai masyarakat terkena
In
A

dampak langsung, tidak pernah memilih dan/atau tidak pernah


dilibatkan dalam proses penentuan perwakilannya, TIDAK
ah

lik

PERNAH dan/atau tidak pernah mengutus dan/atau


menguasakan perwakilannya untuk duduk sebagai Anggota
Komisi Penilai Amdal terkait Objek Sengketa dalam perkara a
m

ub

quo.
ka

21. Bahwa selanjutnya berdasarkan Objek Sengketa yang diterbitkan


ep

TERGUGAT secara cacat yuridis tersebut, TERGUGAT secara


tidak seksama atau tidak cermat langsung menerbitkan Objek
ah

Halaman 45 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sengketa dalam perkara a quo, maka dengan demikian Surat

si
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan

ne
ng
Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di
Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi

do
gu Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral tertanggal 11
Agustus 2022 adalah keputusan yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, cacat yuridis dan demi hukum

In
A
harus dibatalkan dan dinyatakan tidak sah.
22. Bahwa pada pokoknya, rencana usaha atau aktivitas PT. Dairi
ah

lik
Prima Mineral akan merubah bentuk lahan dan bentang alam dan
berpotensi menimbulkan pencemaran Bahan Beracun Berbahaya
am

ub
(B3), sehingga menurut hukum sebagaimana ketentuan Pasal 22
s/d Pasal 23 dan Pasal 33 UU 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jo. Pasal 22
ep
k

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo


ah

Perpu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang mengubah


R

si
ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) pada

ne
ng

Pasal 24 s/d Pasal 32 adalah kegiatan yang berdampak penting


terhadap lingkungan hidup dimana PARA PENGGUGAT

do
gu

merupakan Masyarakat Terkena Dampak langsung dari kegiatan


PT. Dairi Prima Mineral tersebut, sehingga menurut ketentuan
hukum sebagaimana Pasal 22 s/d Pasal 23 dan Pasal 33 UU 32
In
A

Tahun 2009 tentang PPLH Jo. Pasal 22 Undang-Undang Nomor


11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo Perpu No. 2 Tahun 2022
ah

lik

tentang Cipta Kerja yang mengubah ketentuan UU 32/2009 pada


Pasal 26 s/d 32 Jo. PERMEN LHK No. 38 tentang Jenis Usaha
m

ub

dan/atau Kegiatan yang Wajib AMDAL Jo. Permen LH No. 17


tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi
ka

dalam Proses AMDAL, penyusunan dokumen AMDAL wajib


ep

melibatkan masyarakat termasuk PARA PENGGUGAT atau wajib


ah

Halaman 46 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melibatkan PARA PENGGUGAT sebagai masyarakat terdampak

si
langsung.
23. Bahwa menurut PERMEN LH No. 17/2012 tentang Pedoman

ne
ng
Keterlibatan Masyarakat, dokumen AMDAL merupakan dokumen
publik yang wajib diumumkan kepada masyarakat luas (publik)

do
gu terlebih kepada PARA PENGGUGAT sebagai masyarakat
terkena dampak langsung, namun faktanya PARA PENGGUGAT
tidak pernah mengetahui apalagi mendapatkan salinan dokumen

In
A
AMDAL tersebut.
24. Bahwa tujuan Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup
ah

lik
berdasarkan Pasal 3 UU 32/2009 mengatur sebagai berikut :
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan:
am

ub
a. melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
b. menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia;
ep
k

c. menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan


ah

kelestarian ekosistem;
R

si
d. menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup;
e. mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan

ne
ng

lingkungan hidup;
f. menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan

do
gu

generasi masa depan;


g. menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan
hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia;
In
A

h. mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara


bijaksana;
ah

lik

i. mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan


j. mengantisipasi isu lingkungan global.
m

ub

25. Bahwa dalam pandangan PARA PENGGUGAT, keberadaan


Objek Sengketa a quo di ruang hidup PARA PENGGUGAT
ka

mengancam kelangsungan kehidupan PARA PENGGUGAT dan


ep

anak cucu PARA PENGGUGAT.


ah

Halaman 47 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26. Bahwa penerbitan Objek Sengketa tersebut mengancam

si
kehidupan PARA PENGGUGAT secara terstruktur, sistematis
dan massif. Sehingga memperlihatkan arogansi seolah rakyat

ne
ng
layak dikorbankan dengan diterbitkannya Objek Sengketa.
27. Bahwa selain yang diuraikan pada Posita di atas, mengenai tata

do
gu cara keterlibatan masyarakat yang tidak dilakukan TERGUGAT
selaku Badan atau Pejabat Pemerintahan telah melanggar
ketentuan Pasal 7 ayat 2 huruf f, huruf g dan huruf i UU 30/2014

In
A
tentang Administrasi Pemerintahan, sebagaimana kutipan berikut:
Pasal 7
ah

lik
Pejabat Pemerintahan memiliki kewajiban:
(f) memberikan kesempatan kepada Warga Masyarakat untuk
am

ub
didengar pendapatnya sebelum membuat Keputusan dan/atau
Tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
ep
k

(g) memberitahukan kepada Warga Masyarakat yang berkaitan


ah

dengan Keputusan dan/atau Tindakan yang menimbulkan


R

si
kerugian paling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak
Keputusan dan/atau Tindakan ditetapkan dan/atau dilakukan;

ne
ng

(i) memeriksa dan meneliti dokumen Administrasi Pemerintahan,


serta membuka akses dokumen Administrasi Pemerintahan

do
gu

kepada Warga Masyarakat, kecuali ditentukan lain oleh


undang-undang;
28. Bahwa selain melanggar ketentuan Pasal 7 ayat 2 huruf f, huruf g
In
A

dan huruf i UU 30/2014 tentang Administrasi Pemerintahan


sebagaimana diuraikan diatas, tindakan TERGUGAT juga
ah

lik

melanggar ketentuan Pasal 1 angka 8, Pasal 9 ayat (1), Pasal 10


ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, Pasal 17 ayat (1) ayat (2) dan
m

ub

Pasal 18 ayat (1) huruf c UU 30/2014 tentang Administrasi


Pemerintahan.
ka

29. Bahwa dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 99


ep

PK/TUN/2016, antara Joko Prianto, dkk. melawan Gubernur Jawa


ah

Halaman 48 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tengah dan PT. Semen Indonesia tbk. halaman 111, Majelis

si
Hakim dalam pertimbangan hukumnya menyampaikan bahwa
"Hakikat sosialisasi bukanlah terbatas kepada formalitas

ne
ng
pelaksanaannya saja, melainkan wajib memperhatikan efektivitas
atau keberhasilan penyampaian pesan kepada seluruh kelompok

do
gu masyarakat baik langsung maupun tidak langsung ataupun
melalui perwakilan dan sesuai dengan bahasa dan tingkatan
strata sosial mereka”.

In
A
30. Bahwa dengan demikian menjadi beralasan jika Amdal cacat
prosedur, sehingga Objek Sengketa yang diterbitkan berdasarkan
ah

lik
dokumen Amdal tersebut secara mutatis mutandis mengandung
cacat yuridis, oleh karena itu patut dinyatakan batal demi hukum.
am

ub
B. BERTENTANGAN DENGAN ASAS-ASAS HUKUM LINGKUNGAN
1. Bahwa dari seluruh uraian di atas, jelaslah bahwa TERGUGAT
ep
tidak menegakkan Asas Hukum Lingkungan sebagaimana ASAS
k

yang diatur dalam Pasal 2 UU 32/2009, Jo. Undang-Undang Nomor


ah

R
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo. Perpu No. 2 Tahun 2022

si
tentang Cipta Kerja yang mengubah ketentuan Pasal 26 UU

ne
ng

32/2009 sebagaimana kutipan berikut:


Pasal 2 UU 32/2009:
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan

do
gu

berdasarkan ASAS:
a. Tanggung jawab Negara;
In
A

b. Pelestarian dan Keberlanjutan;


c. Keserasian dan Keseimbangan;
ah

lik

d. Keterpaduan;
e. Manfaat;
f. Kehati-hatian;
m

ub

g. Keadilan;
ka

h. Ekoregion;
ep

i. Keanekaragaman hayati;
j. Pencemar membayar;
ah

Halaman 49 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
k. Partisipatif;

si
l. Kearifan lokal;
m. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik; dan

ne
ng
n. Otonomi Daerah.
2. Bahwa Asas Tanggung jawab Negara telah dilanggar atau tidak

do
gu dipatuhi oleh TERGUGAT karena pada dasarnya tujuan negara
melindungi warga negara, bukan untuk mencelakakan rakyat
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

In
A
3. Bahwa Objek Sengketa tersebut tidak bermanfaat (asas manfaat)
bagi PARA PENGGUGAT karena pelanggaran asas kehati-hatian
ah

lik
dan asas keadilan mengakibatkan Objek Sengketa justru hanya
menjadi ancaman bagi PARA PENGGUGAT.
am

ub
4. Bahwa tidak dilibatkannya masyarakat terkena dampak langsung
(PARA PENGGUGAT) dalam proses AMDAL yang menerbitkan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
ep
k

SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan


ah

Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal


R

si
di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi,
Provinsi Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral,

ne
ng

tertanggal 11 Agustus 2022 nyata-nyata melanggar asas


partisipatif dan mengesampingkan asas kearifan lokal.

do
gu

5. Bahwa menurut hukum, seyogyanya TERGUGAT menegakkan


hukum sebagaimana ketentuan dalam UU No. 32/2009 Jo.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo.
In
A

Perpu No. 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang mengubah


ketentuan Pasal 26 UU 32/2009, tetapi sungguh ironis TERGUGAT
ah

lik

dengan sengaja melanggarnya dan membuat PARA PENGGUGAT


sebagai masyarakat kehilangan kepercayaannya terhadap
m

ub

TERGUGAT sebagai Pemerintah karena pelanggaran-


pelanggaran hukum TERGUGAT tersebut.
ka

6. Bahwa dengan demikian telah terang dan jelas TERGUGAT


ep

melanggar Asas-Asas Hukum Lingkungan yang diatur dalam Pasal


ah

Halaman 50 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 UU 32/2009, Jo. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang

si
Cipta Kerja Jo. Perpu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang
mengubah ketentuan Pasal 26 UU 32/2009, yakni:

ne
ng
a. Tanggung jawab Negara;
b. Pelestarian dan Keberlanjutan;

do
gu c. Keserasian dan Keseimbangan;
d. Keterpaduan;
e. Manfaat;

In
A
f. Kehati-hatian;
g. Keadilan;
ah

lik
h. Ekoregion;
i. Keanekaragaman hayati;
am

ub
j. Pencemar membayar;
k. Partisipatif;
l. Kearifan lokal;
ep
k

m. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik; dan


ah

n. Otonomi Daerah.
R

si
B. BERTENTANGAN DENGAN ASAS-ASAS UMUM

ne
ng

PEMERINTAHAN YANG BAIK (AUPB)


1. Bahwa dari pelanggaran TERGUGAT sebagaimana uraian di atas,
menurut ketentuan Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30

do
gu

Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan dapat diuraikan


sebagai berikut: Bahwa ketentuan Pasal 10 ayat (1) UU 30/2014,
In
A

sebagai berikut :
AUPB yang dimaksud dalam Undang-Undang ini meliputi asas :
ah

lik

a. Kepastian hukum;
b. Kemanfaatan;
c. Ketidakberpihakan;
m

ub

d. Kecermatan;
ka

e. Tidak menyalahgunakan wewenang;


ep

f. Keterbukaan;
g. Kepentingan umum; dan
ah

Halaman 51 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
h. Pelayanan yang baik.

si
2. Bahwa pada Penjelasan Pasal 10 ayat (1) UU 30/2014 mengatur,
sebagai berikut:

ne
ng
Huruf a: Yang dimaksud dengan “ASAS KEPASTIAN HUKUM”
adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan

do
gu ketentuan peraturan perundang-undangan, kepatutan,
keajegan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan
pemerintahan;

In
A
Huruf b: Yang dimaksud dengan “ASAS KEMANFAATAN” adalah
manfaat yang harus diperhatikan secara seimbang antara: (1)
ah

lik
kepentingan individu yang satu dengan kepentingan individu yang
lain; (2) kepentingan individu dengan masyarakat; (3)
am

ub
kepentingan Warga Masyarakat dan Masyarakat Asing; (4)
kepentingan kelompok masyarakat yang satu dan kepentingan
kelompok masyarakat yang lain; (5) kepentingan pemerintah dan
ep
k

warga masyarakat; (6) kepentingan generasi sekarang dan


ah

kepentingan generasi mendatang; (7) kepentingan manusia dan


R

si
ekosistemnya; (8) kepentingan pria dan wanita;
Huruf c: Yang dimaksud dengan “ASAS KETIDAKBERPIHAKAN”

ne
ng

adalah asas yang mewajibkan Badan dan/atau Pejabat


Pemerintahan dalam menetapkan dan/atau melakukan Keputusan

do
gu

dan/atau Tindakan dengan mempertimbangkan kepentingan


para pihak secara keseluruhan dan tidak diskriminatif;
Huruf d: Yang dimaksud dengan “ASAS KECERMATAN” adalah
In
A

asas yang mengandung arti bahwa suatu Keputusan dan/atau


Tindakan harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang
ah

lik

lengkap untuk mendukung legalitas penetapan dan/atau


pelaksanaan Keputusan dan/atau Tindakan sehingga Keputusan
m

ub

dan/atau Tindakan yang bersangkutan dipersiapkan dengan


cermat sebelum Keputusan dan/atau Tindakan tersebut ditetapkan
ka

dan/atau dilakukan.
ep
ah

Halaman 52 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya,

si
bahwa TERGUGAT telah melanggar Asas dan Tujuan
Undang-Undang yakni ketentuan-ketentuan pada BAB II: Asas,

ne
ng
Tujuan dan Ruang Lingkup pada Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 4 UU
32/2009 Jo. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tantang Cipta

do
gu Kerja Jo. Perpu No. 2 tahun 2022 yang mengubah ketentuan Pasal
26 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jo. Undang-Undang Nomor 11

In
A
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo. Perpu No.2 tahun 2022 yang
mengubah ketentuan Pasal 26 UU 32/2009, serta Asas dan Tujuan
ah

lik
Pengelolaan Pertambangan yang diatur ketentuan Pasal 2 dan
Pasal 3 UU No. 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas UU No. 4
am

ub
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, dalam
kaitannya dengan Objek Sengketa a quo, maka hubungan hukum
baik formil maupun materiil antara Asas-Asas Hukum Lingkungan
ep
k

Hidup, Asas-Asas Hukum Pertambangan dengan Asas-Asas


ah

Hukum Administrasi Pemerintahan, dapat diuraikan sebagai


R

si
berikut:
a. Bahwa tindakan pelanggaran atas ASAS TANGGUNG

ne
ng

JAWAB NEGARA oleh TERGUGAT adalah pelanggaran


TERGUGAT atas mandat dan konstitusi dengan

do
gu

mengorbankan HAK-HAK rakyat (pemegang kekuasaan


tertinggi) karena nyata-nyata tidak mengutamakan landasan
ketentuan peraturan perundang-undangan, kepatutan,
In
A

keajegan dan keadilan dalam menerbitkan Objek Sengketa a


quo, dalam hal ini bertentangan dengan ASAS KEPASTIAN
ah

lik

HUKUM dalam AUPB yang diatur Pasal 10 ayat (1) UU


30/2014.
m

ub

b. Bahwa oleh karena Objek Sengketa tidak dapat menjamin


keselamatan, kesehatan dan kehidupan PARA PENGGUGAT,
ka

tidak dapat menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup


ep

dan kelestarian ekosistem, tidak dapat menjamin kelestarian


ah

Halaman 53 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
fungsi lingkungan hidup, tidak dapat menjamin tercapainya

si
keserasian, keselarasan dan keseimbangan lingkungan hidup,
tidak dapat menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa

ne
ng
kini dan generasi masa depan (intergenerational equity), tidak
dapat menjamin terpenuhinya dan perlindungan hak atas

do
gu lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia, serta
Objek Sengketa tidak menggambarkan akan dimanfaatkannya
sumber daya alam secara bijaksana karena lebih banyak

In
A
mudharatnya ketimbang manfaatnya bagi PARA
PENGGUGAT (masyarakat terkena dampak langsung).
ah

lik
c. Bahwa Objek Sengketa tidak menggambarkan tujuan
perwujudan pembangunan berkelanjutan serta tidak
am

ub
menggambarkan bahwa tujuan melindungi wilayah NKRI dari
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup telah dilakukan
TERGUGAT maka jelaslah bahwa Objek Sengketa tersebut
ep
k

tidak bermanfaat bagi PARA PENGGUGAT karena


ah

pelanggaran ASAS KEHATI-HATIAN dan ASAS KEADILAN


R

si
mengakibatkan Objek Sengketa menjadi ancaman bagi PARA
PENGGUGAT membuktikan seluruh ASAS yang dimaksud

ne
ng

Pasal 10 ayat (1) UU 30/2014 telah dilanggar oleh PARA


TERGUGAT, terutama Asas Kepastian Hukum.

do
gu

d. Bahwa tidak dilibatkannya Masyarakat Terkena Dampak


Langsung (PARA PENGGUGAT) dalam proses penerbitan
Objek Sengketa a quo, nyata-nyata melanggar ASAS
In
A

PARTISIPATIF dan mengesampingkan ASAS KEARIFAN


LOKAL karena tidak memperhatikan secara seimbang antara
ah

lik

kepentingan PT. Dairi Prima Mineral dengan kepentingan


Masyarakat Terkena Dampak Langsung (PARA
m

ub

PENGGUGAT) sebagai korban dari Objek Sengketa; Tidak


memperhatikan kepentingan generasi sekarang dan
ka

kepentingan generasi mendatang; dan tidak memperhatikan


ep

kepentingan manusia dan ekosistemnya – seluruhnya


ah

Halaman 54 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bertentangan dengan ASAS KEMANFAATAN yang diatur

si
dalam Pasal 10 ayat 1 huruf b UU 30/2014.
e. Bahwa Tindakan TERGUGAT bertentangan dengan ASAS

ne
ng
KECERMATAN karena dokumen Andal dan dokumen
RKL-RPL oleh PT. Dairi Prima Mineral yang menjadi dasar

do
gu penerbitan Objek Sengketa tidak berdasarkan informasi dan
dokumen yang lengkap untuk mendukung legalitas penetapan
dan/atau pelaksanaan Keputusan penerbitan Objek Sengketa.

In
A
Dalam Berita Acara Rapat Komisi Penilai Amdal Pusat nomor:
79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021 mewajibkan PT. Dairi Prima
ah

lik
Mineral untuk: Memperdalam kajian aspek kebencanaan,
antara lain terkait banjir, kegempaan, longsor dan erosi termasuk
am

ub
yang berkaitan dengan rencana TSF yang berada di litologi
endapan Tufa Toba, keberadaan struktur patahan, curah hujan
tinggi dan faktor keamanan lainnya dengan menyajikan analisis
ep
k

risiko, manajemen dan komunikasi risikonya. Memperdalam


ah

kajian dampak penurunan kualitas air tanah terkait dengan


R

si
potensi polutan dari TSF, memperdalam kajian dampak
penurunan kuantitas air tanah akibat konstruksi dan kegiatan

ne
ng

tambang. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik


tingkat pusat maupun daerah sehubungan dengan pelaksanaan

do
gu

rencana kegiatan antara lain Komisi Keamanan Bendungan


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
27/PRT/M/2015 tentang Bendungan berkaitan dengan
In
A

keamanan TSF.
f. Bahwa tindakan TERGUGAT mengesampingkan dan/atau
ah

lik

melanggar AUPB yang diatur dalam Pasal 10 ayat (1) UU


30/2014, dapat disimpulkan sebagai tindakan yang bertentangan
m

ub

dengan tugas, wewenang dan fungsinya sebagai Badan atau


Pejabat Penyelenggara Pemerintahan atau Pejabat Tata Usaha
ka

Negara yaitu ASAS TIDAK MENYALAHGUNAKAN


ep

KEWENANGAN (Pasal 10 ayat 1 huruf e UU 30/2014), dalam


ah

Halaman 55 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hal ini tindakan pelanggaran Undang-Undang yang dengan

si
sengaja dilakukan, harus dimaknai TERGUGAT menggunakan
kewenangannya untuk kepentingan yang lain dan tidak sesuai

ne
ng
dengan tujuan pemberian kewenangan tersebut, oleh karena jika
TERGUGAT menerbitkan Objek Sengketa a quo sesuai dengan

do
gu tujuan pemberian kewenangan tersebut oleh negara kepadanya
maka Objek Sengketa tidak seharusnya diterbitkan TERGUGAT.
Ringkasnya, perkara a quo ini tidak akan terjadi.

In
A
g. ASAS KETERBUKAAN (Pasal 10 ayat 1 huruf f UU 30/2014).
Bahwa pelanggaran-pelanggaran TERGUGAT yang nyata-nyata
ah

lik
dengan sengaja menyembunyikan informasi tentang
proses-proses penerbitan Objek Sengketa a quo, nyata-nyata
am

ub
melanggar Asas Keterbukaan Administrasi Pemerintahan.
h. ASAS KEPENTINGAN UMUM (Pasal 10 ayat 1 huruf g UU
30/2014). Bahwa tidak terpenuhinya tujuan Perlindungan dan
ep
k

Pengelolaan Lingkungan Hidup yang diatur dalam Pasal 3 huruf f


ah

UU 32/2009 yang berbunyi: Perlindungan dan Pengelolaan


R

si
Lingkungan Hidup bertujuan: menjamin terpenuhinya keadilan
generasi masa kini dan generasi masa depan; dalam hal ini

ne
ng

Objek Sengketa dan kepentingan yang diperjuangkan oleh


PARA PENGGUGAT tidak saja kepentingan PARA

do
gu

PENGGUGAT beserta masyarakat terkini, tetapi juga


kepentingan generasi mendatang yang harus dipersiapkan
untuk hidup dalam lingkungan hidup yang baik dan sehat, maka
In
A

nyata-nyata dalam menerbitkan Objek Sengketa a quo


TERGUGAT telah mengesampingkan dan melanggar ASAS
ah

lik

KEPENTINGAN UMUM ADMINISTRASI PEMERINTAHAAN.


i. ASAS PELAYANAN YANG BAIK (Pasal 10 ayat 1 huruf h UU
m

ub

30/2014). Bahwa tindakan TERGUGAT dengan sengaja


menyembunyikan informasi terkait proses Objek Sengketa, serta
ka

tidak memberikan informasi yang dimohonkan oleh berbagai


ep

pihak padahal merupakan kewajiban TERGUGAT untuk


ah

Halaman 56 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memberikan informasi yang dimohonkan PARA PENGGUGAT,

si
maka merupakan fakta hukum bahwa TERGUGAT dengan
sengaja melanggar ASAS PELAYANAN YANG BAIK dalam

ne
ng
Administrasi Pemerintahan dalam hal:
1) Bahwa uji kelayakan Lingkungan Hidup sebagai dasar

do
gu penerbitan Objek Sengketa a quo telah lewat waktu 50
(lima puluh) hari kerja dan perbaikan dokumen Andal dan
dokumen RKL-RPL oleh PT. Dairi Prima Mineral telah

In
A
lewat waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sebagaimana diatur
dalam Pasal 45 ayat (7) jo. Pasal 48 ayat (1) dan (2) PP
ah

lik
22/2021. Dalam hal ini tindakan TERGUGAT dalam
penerbitan Objek Sengketa telah bertentangan dengan
am

ub
asas Pelayanan yang baik dalam Administrasi
Pemerintahan.
2) Bahwa TERGUGAT yang tidak menyelesaikan
ep
k

permohonan keberatan yang diajukan oleh pada Para


ah

Penggugat selaku Pemohon Keberatan dalam jangka


R

si
waktu yang ditentukan serta tidak melaksanakan kewajiban
menerbitkan penetapan pencabutan Objek Sengketa

ne
ng

sesuai dengan permohonan keberatan Para Penggugat


yang dianggap dikabulkan telah melanggar Asas-Asas

do
Umum Pemerintahan yang Baik dalam hal ini “asas
gu

pelayanan yang baik” yaitu asas yang memberikan


pelayanan yang tepat waktu, prosedur dan biaya yang
In
A

jelas, sesuai dengan standar pelayanan dan ketentuan


peraturan perundang-undangan.
ah

lik

4. Bahwa pelanggaran Asas-Asas Hukum Lingkungan dan AUPB


sebagaimana uraian di atas, tidaklah berlebihan untuk dituduhkan
m

ub

kepada TERGUGAT dilakukan secara sengaja, dilakukan demi


kepentingan yang bertentangan dengan tugas, wewenang dan
ka

fungsinya sebagai Badan atau Pejabat Penyelenggara


ep
ah

Halaman 57 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemerintahan atau Pejabat Tata Usaha Negara

si
(menyalahgunakan wewenang/abuse of power).
5. Bahwa dalam menerbitkan objek sengketa a quo, TERGUGAT

ne
ng
telah melakukan pelanggaran terhadap Penyelenggaraan
Administrasi Pemerintahan yaitu sebagai berikut:

do
gu a. Bahwa penerbitan objek sengketa mengabaikan ancaman dan
risiko bencana yang akan timbul akibat kegiatan pertambangan
yang dilakukan oleh PT. Dairi Prima Mineral, akibatnya terjadi

In
A
pelanggaran penyelenggaraan administrasi pemerintahan
yang berdasarkan hak asasi manusia. Dalam hal ini hak
ah

lik
untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang
am

ub
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Jo. Pasal 65 UU
32/2009 Jo. Pasal 9 ayat (3) Undang-Undang No. 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia. Oleh karena itu, tindakan
ep
k

TERGUGAT dalam melaksanakan penyelenggaraan


ah

administrasi pemerintahan berupa penerbitan Objek Sengketa a


R

si
quo telah melanggar asas perlindungan terhadap hak asasi
manusia yaitu: Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak

ne
ng

boleh melanggar hak-hak dasar Warga Masyarakat


sebagaimana dijamin dalam Undang Undang Dasar Negara

do
gu

Republik Indonesia Tahun 1945 (diatur dalam Pasal 5 huruf b


beserta penjelasan UU 30/2014.
b. Bahwa tindakan TERGUGAT menutup-nutupi informasi dengan
In
A

tidak memberikan salinan dokumen Objek Sengketa a quo telah


melanggar penyelenggaraan administrasi pemerintahan
ah

lik

yang berdasar pada hak asasi yaitu hak asasi untuk


mendapatkan informasi sebagaimana diatur dalam Pasal
m

ub

28F Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 Jo Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun
ka

1999 Tentang Hak Asasi Manusia Jo Pasal 4 ayat 1


ep

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan


ah

Halaman 58 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Informasi Publik. Oleh karena itu tindakan TERGUGAT dalam

si
penyelenggaraan administrasi pemerintahan telah melanggar
asas perlindungan terhadap hak asasi manusia sebagaimana

ne
ng
diatur dalam Pasal 5 huruf b UU 30/2014.
c. Bahwa berdasarkan seluruh uraian di atas, maka telah terang

do
gu dan jelas terbukti dalam perkara a quo bahwa OBJEK
SENGKETA DITERBITKAN DENGAN MELANGGAR
ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK.

In
A
D. BERTENTANGAN DENGAN PERSYARATAN PEMENUHAN
ah

lik
ANALISIS RISIKO BENCANA DAN PENGKAJIAN RISIKO
BENCANA
1. Bahwa Kabupaten Dairi, Sumatera Utara merupakan daerah
am

ub
rawan bencana/gempa dan patahan gempa karena dilalui oleh tiga
jalur patahan gempa yakni patahan Toru, Renun, dan Angkola. Hal
ep
k

ini dapat dilihat dalam peta rawan bencana yang dikeluarkan oleh
pemerintahan Kabupaten Dairi. Dalam kajian Resiko bencana
ah

R
alam Kabupaten Dairi terlihat hampir semua wilayah Kabupaten

si
Dairi rawan bencana dan beragam jenis bencana ada di

ne
ng

Kabupaten Dairi seperti gempa, banjir bandang, longsor, cuaca


ekstrim, kekeringan, dan yang lainnya.
2. Bahwa keberadaan Kabupaten Dairi sebagai daerah rawan

do
gu

bencana tidak terlepas dari aspek geografis, klimatologis dan


demografis Indonesia. Hal ini disebutkan dalam pendahuluan
In
A

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana


Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko
ah

lik

Bencana, yang menyebutkan: ……..”Indonesia adalah negara


yang rawan bencana dilihat dari aspek geografis, klimatologis dan
demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua benua dan
m

ub

dua samudera menyebabkan Indonesia mempunyai potensi yang


ka

cukup bagus dalam perekonomian sekaligus juga rawan dengan


ep

bencana. Secara geologis, Indonesia terletak pada 3 (tiga)


lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan
ah

Halaman 59 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lempeng Pasifik yang membuat Indonesia kaya dengan cadangan

si
mineral sekaligus mempunyai dinamika geologis yang sangat
dinamis yang mengakibatkan potensi bencana gempa, tsunami

ne
ng
dan gerakan tanah/longsor. Selain itu, Indonesia mempunyai
banyak gunung api aktif yang sewaktu-waktu dapat meletus.

do
gu Sedangkan secara demografis, jumlah penduduk yang sangat
banyak dengan keberagaman suku, budaya, agama dan kondisi
ekonomi dan politik menyebabkan Indonesia sangat kaya

In
A
sekaligus berpotensi menjadi pemicu konflik akibat
kemajemukannya tersebut”.
ah

lik
3. Bahwa di Kabupaten Dairi berbagai bencana sudah pernah terjadi
dan atau mempunyai potensi ancaman nyata dalam kehidupan
am

ub
masyarakat. Kabupaten Dairi memiliki resiko tinggi untuk 5 potensi
bencana yaitu: gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan dan
lahan, kekeringan, cuaca ekstrim/angin puting beliung untuk
ep
k

bencana sedang adalah banjir bandang.


ah

4. Bahwa jika dilihat dari dokumen kajian risiko bencana alam


R

si
kabupaten Dairi tahun 2017 ada pernyataan bahwa kabupaten
Dairi adalah swalayan bencana.

ne
ng

5. Bahwa Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi


merupakan daerah yang rawan bencana dapat dibuktikan atas

do
gu

peristiwa yang terjadi yaitu kejadian banjir bandang tanggal 18


Desember 2018, yang menelan korban jiwa 7 orang (1 orang
warga Longkotan dan 6 warga desa Bongkaras), puluhan Ha lahan
In
A

pertanian rusak tertutup batu dan kayu. Dari tingkat ancaman


bencana banjir bandang Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
ah

lik

dimana pusat aktivitas tambang PT. Dairi Prima Mineral berada di


Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga.
m

ub

6. Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang disebutkan tersebut,


Kabupaten Dairi tidak layak memilih industri tambang untuk
ka

peningkatan ekonomi karena sangat beresiko terjadi bencana


ep
ah

Halaman 60 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
longsor, banjir dan kekeringan. Di Kabupaten Dairi lebih tepat dan

si
seharusnya mengembangkan pertanian dan memelihara hutan.
7. Bahwa dengan demikian lokasi yang menjadi wilayah penerbitan

ne
ng
Objek Sengketa merupakan daerah RISIKO BENCANA karena
lokasi pertambangan PT. Dairi Prima Mineral mempunyai risiko

do
gu tinggi. Pasal 1 angka (17) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan: …”Risiko
bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana

In
A
pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa
kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman,
ah

lik
mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan
kegiatan masyarakat……”.
am

ub
8. Bahwa oleh karena lokasi yang menjadi wilayah penerbitan Objek
Sengketa merupakan daerah risiko bencana sehingga harus
memiliki ANALISIS RISIKO BENCANA dan PENGKAJIAN
ep
k

RISIKO BENCANA. Persyaratan analisis risiko bencana


ah

merupakan amanat dari pasal 40 ayat (3) Undang-Undang Nomor


R

si
Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Jo
Pasal 12 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 21

ne
ng

Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.


Sementara pengkajian risiko bencana merupakan amanat

do
gu

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana


Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko
Bencana pada BAB V Pengkajian Risiko Bencana. Pasal 40 ayat
In
A

(3) Undang-Undang Nomor Nomor 24 Tahun 2007 Tentang


Penanggulangan Bencana menyebutkan:
ah

lik

“Setiap kegiatan pembangunan yang mempunyai risiko tinggi


yang menimbulkan bencana dilengkapi dengan analisis risiko
m

ub

bencana sebagai bagian dari usaha penanggulangan bencana


sesuai dengan kewenangannya.”
ka

Pasal 12 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor Nomor


ep

21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan


ah

Halaman 61 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bencana menyebutkan:

si
1) Setiap kegiatan pembangunan yang mempunyai risiko tinggi
menimbulkan bencana, wajib dilengkapi dengan analisis

ne
ng
risiko bencana.
2) Analisis risiko bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

do
gu disusun berdasarkan persyaratan analisis risiko bencana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) melalui
penelitian dan pengkajian terhadap suatu kondisi atau

In
A
kegiatan yang mempunyai risiko tinggi menimbulkan
bencana.
ah

lik
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian
am

ub
Risiko Bencana pada BAB V Pengkajian Risiko Bencana
menyebutkan:
…….”Pengkajian risiko bencana dilaksanakan dengan mengkaji
ep
k

dan memetakan Tingkat Ancaman, Tingkat Kerentanan dan


ah

Tingkat Kapasitas berdasarkan Indeks Kerugian, Indeks


R

si
Penduduk Terpapar, Indeks Ancaman dan Indeks Kapasitas.
Metodologi untuk menerjemahkan berbagai indeks tersebut ke

ne
ng

dalam peta dan kajian diharapkan dapat menghasilkan tingkat


risiko untuk setiap ancaman bencana yang ada pada suatu

do
gu

daerah. Tingkat risiko bencana ini menjadi landasan utama untuk


menyusun Rencana Penanggulangan Bencana Daerah……….”
9. Bahwa faktanya sampai gugatan ini didaftarkan, PT. Dairi Prima
In
A

Mineral tidak memiliki analisis risiko bencana padahal lokasi


pertambangan PT. Dairi Prima Mineral mempunyai risiko tinggi
ah

lik

karena Kabupaten Dairi merupakan daerah rawan bencana dan


patahan gempa.
m

ub

10. Bahwa hal ini dibuktikan pada tahun 2017 beberapa perwakilan
masyarakat Dairi dan Yayasan Diakonia Pelangi Kasih melakukan
ka

audiensi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)


ep

Kabupaten Dairi terkait kajian analisis resiko bencana terhadap


ah

Halaman 62 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kehadiran PT. Dairi Prima Mineral. Warga Dairi diterima oleh

si
kepala bagian penanggulangan dan mengatakan bahwa di
Kabupaten Dairi hanya memiliki kajian analisis resiko bencana

ne
ng
tahun 2017-2024 secara keseluruhan tetapi untuk kajian analisis
resiko bencana terhadap aktivitas pertambangan PT. Dairi Prima

do
gu Mineral tidak ada. Pada Agustus 2022 warga juga melakukan
audiensi ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
diterima oleh kepala logistik BNPB dan mengatakan juga belum

In
A
ada kajian analisis risiko bencana terkait aktivitas PT. Dairi Prima
Mineral.
ah

lik
11. Bahwa hal ini menunjukkan PT. Dairi Prima Mineral tidak
melakukan pengkajian Analisis Risiko Bencana sebelum terbitnya
am

ub
Objek Sengketa. BAB II Konsepsi pada Peraturan Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012
tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana
ep
k

menyebutkan: …….”Pengkajian risiko bencana merupakan


ah

sebuah pendekatan untuk memperlihatkan potensi dampak


R

si
negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi bencana yang
melanda. Potensi dampak negatif yang timbul dihitung

ne
ng

berdasarkan tingkat kerentanan dan kapasitas kawasan tersebut.


Potensi dampak negatif ini dilihat dari potensi jumlah jiwa yang

do
gu

terpapar, kerugian harta benda dan kerusakan


lingkungan……….”.
12. Bahwa Pengkajian Risiko Bencana sangat penting dan harus
In
A

dilaksanakan sebelum terbitnya Objek Sengketa untuk mengkaji


dan memetakan Tingkat Ancaman, Tingkat Kerentanan dan
ah

lik

Tingkat Kapasitas berdasarkan Indeks Kerugian, Indeks


Penduduk Terpapar, Indeks Ancaman dan Indeks Kapasitas.
m

ub

Metodologi untuk menerjemahkan berbagai indeks tersebut ke


dalam peta dan kajian diharapkan dapat menghasilkan tingkat
ka

risiko untuk setiap ancaman bencana yang ada pada suatu


ep

daerah. Tingkat risiko bencana ini menjadi landasan utama untuk


ah

Halaman 63 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyusun Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (vide

si
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian

ne
ng
Risiko Bencana pada BAB V Pengkajian Risiko Bencana).
13. Bahwa Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan

do
gu Bencana Nomor 02 Tahun 2012 menentukan peta risiko multi
ancaman dihasilkan berdasarkan penjumlahan dari indeks-indeks
risiko masing-masing ancaman berdasarkan faktor-faktor

In
A
pembobotan dari masing-masing ancaman. Sebagai sumber dari
hasil pembobotan adalah frekuensi dan dampak dari
ah

lik
masing-masing jenis ancaman, seperti ditunjukkan di bawah ini:
am

NO JENIS ANCAMAN BOBOT (%)

ub
1 Banjir 0.1064
2 Gempa Bumi 0.1064
3 Tsunami 0.0638
ep
k

4 Kebakaran Gedung dan Permukiman 0.0638


ah

5 Kekeringan 0.0638
6 Cuaca ekstrim 0.0638
R

si
7 Tanah Longsor 0.1064
8 Letusan Gunung Api 0.1064

ne
ng

9 Gelombang Ekstrim dan Abrasi 0.0638


10 Kebakaran Hutan dan Lahan 0.0638
11 Kegagalan Teknologi 0.0638

do
gu

12 Konflik Sosial 0.0638


13 Epidemi dan Wabah Penyakit 0.0638
In
A

14. Bahwa persyaratan analisis resiko bencana dan pengkajian resiko


bencana wajib dimiliki oleh setiap penyelenggara kegiatan
ah

lik

pembangunan yang mempunyai resiko tinggi menimbulkan


bencana seperti halnya kegiatan penambangan Seng dan Timbal
dengan metode penambangan bawah tanah yang berpotensi
m

ub

menimbukan bencana industri maupun memicu bencana alami.


ka

15. Bahwa jika penyelenggara kegiatan yang beresiko tinggi


ep

menimbulkan bencana dilaksanakan tanpa memiliki analisis resiko


bencana adalah merupakan pelanggaran nyata terhadap Pasal 40
ah

Halaman 64 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ayat (3) Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang

si
Penanggulangan Bencana Jo Pasal 12 ayat (1) dan (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

ne
ng
Penanggulangan Bencana Jo Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 tentang

do
gu Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana pada BAB V
Pengkajian Risiko Bencana, serta ada ancaman sanksi pidana
sebagaimana diatur dalam pasal 75.

In
A
Pasal 75 menyatakan:
“Setiap orang yang karena kelalaiannya melakukan pembangunan
ah

lik
berisiko tinggi, yang tidak dilengkapi dengan analisis risiko
bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (3) yang
am

ub
mengakibatkan terjadinya bencana, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 3 (tiga) tahun atau paling lama 6 (enam)
tahun dan denda paling sedikit Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
ep
k

rupiah) atau denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar


ah

rupiah).”
R

si
16. Bahwa oleh karena terbitnya Objek Sengketa tidak dilengkapi
dengan Analisis Risiko Bencana dan Pengkajian Risiko Bencana,

ne
ng

sehingga Objek Sengketa bertentangan dengan pasal 40 ayat (3)


Undang-Undang Nomor Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

do
gu

Penanggulangan Bencana Jo Pasal 12 ayat (1) dan (2) Peraturan


Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana Jo Peraturan Kepala Badan Nasional
In
A

Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 Tentang


Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana pada BAB V
ah

lik

Pengkajian Risiko Bencana

E. BERTENTANGAN DENGAN TATA RUANG


m

ub

1. Bahwa sebelum TERGUGAT menerbitkan Objek Sengketa dalam


ka

perkara a quo, Pemerintah Kabupaten Dairi telah mengeluarkan


ep

Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 7 Tahun 2014 tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dairi Tahun 2014-2034.
ah

Halaman 65 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa dalam Pasal 47 Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor

si
7 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Dairi Tahun 2014-2034 menyebutkan;

ne
ng
“(1) Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 huruf e berupa bencana alam:

do
gu a. Gempa bumi;
b. Banjir;
c. Tanah longsor;

In
A
d. Amblesan; dan
e. Angin puting beliung.
ah

lik
(2) Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tersebar di seluruh kecamatan.”
am

ub
Kemudian untuk memperjelas pada ayat (2) tersebut diatur dalam
Pasal 7 ayat (3) yang menyebutkan “wilayah secara administratif
terdiri atas 15 (lima belas) kecamatan, yaitu:
ep
k

a. Kecamatan Sidikalang;
ah

b. Kecamatan Sitinjo;
R

si
c. Kecamatan Berampu;
d. Kecamatan Parbuluan;

ne
ng

e. Kecamatan Sumbul;
f. Kecamatan Silahisabungan;

do
gu

g. Kecamatan Silima Pungga-Pungga;


h. Kecamatan Lae Parira;
i. Kecamatan Siempat Nempu;
In
A

j. Kecamatan Siempat Nempu Hulu;


k. Kecamatan Siempat Nempu Hilir;
ah

lik

l. Kecamatan Tigalingga;
m. Kecamatan Gunung Sitember;
m

ub

n. Kecamatan Pegagan Hilir; dan


o. Kecamatan Tanah Pinem.
ka

3. Bahwa kemudian dalam Pasal 53 ayat (3) Perda 7/2014


ep

menegaskan Kecamatan Silima Pungga-Pungga sebagai


ah

Halaman 66 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kawasan lahan sawah fungsional yang tidak dapat beralih fungsi.

si
Hal ini berbanding terbalik dengan diterbitkannya Objek
Sengketa dalam perkara a quo, yang menegaskan Kelayakan

ne
ng
Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal PT.
Dairi Prima Mineral di Kecamatan Silima Pungga-Pungga dengan

do
gu luasan sekitar 127,49 Ha.
4. Bahwa dari fakta-fakta sebagaimana termuat diatas telah jelas
menegaskan Objek Sengketa dalam perkara a quo bertentangan

In
A
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 7 Tahun 2014
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dairi Tahun
ah

lik
2014-2034 sebagaimana diatur dalam pasal 53 ayat (3) dan (4).
5. Bahwa lokasi Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP), Wilayah
am

ub
Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK), Izin Usaha
Pertambangan (IUP), Izin Pertambangan Rakyat (IPR), Izin
Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan Surat Izin
ep
k

Penambangan Batuan (SIPB) termasuk Izin Lingkungan untuk


ah

Pertambangan (Objek Sengketa a quo) harus sesuai dengan pola


R

si
ruang peta Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional,
Provinsi dan Kabupaten.

ne
ng

6. Bahwa hal tersebut diatas sebagaimana diatur dalam


Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

do
gu

Jo. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo


Perpu No 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja pada Pasal 17
perubahan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun
In
A

2007 tentang Penataan Ruang.


7. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun
ah

lik

2020 Tentang Cipta Kerja pada Pasal 17 yang mengubah


ketentuan dalam Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
m

ub

Ruang pada Pasal 61 menyatakan:


“Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib:
ka

a. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan;


ep

b. memanfaatkan ruang sesuai dengan rencana tata ruang;


ah

Halaman 67 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan

si
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang; dan
d. memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan

ne
ng
peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik
umum.

do
gu 8. Bahwa Izin Lingkungan untuk pertambangan mineral dan
batubara yang tidak sesuai dengan RTRW dapat dikenakan
sanksi administratif sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26

In
A
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Jo. Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo. Perpu No. 2 Tahun 2022
ah

lik
tentang Cipta Kerja pada Pasal 17 perubahan ketentuan dalam
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pada Pasal 62
am

ub
menyatakan:
“Setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah
ditetapkan yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang
ep
k

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 dikenai sanksi


ah

administratif.”
R

si
Pasal 63 menyatakan:
“Sanksi administratif berupa:

ne
ng

a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara kegiatan;

do
gu

c. penghentian sementara pelayanan umum;


d. penutupan lokasi;
e. pencabutan izin;
In
A

f. pembatalan izin;
g. pembongkaran bangunan;
ah

lik

h. pemulihan fungsi ruang; dan/atau


i. denda administratif.
m

ub

9. Bahwa selain itu juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 3


Tahun 2020 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 4 Tahun
ka

2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Jo


ep
ah

Halaman 68 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo

si
Perpu No 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja.
10. Bahwa jika dikaitkan dengan ketentuan Pasal 134 ayat (2)

ne
ng
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara, berbunyi:

do
gu “Kegiatan usaha pertambangan tidak dapat dilaksanakan pada
tempat yang dilarang untuk melakukan kegiatan usaha
pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan

In
A
perundang-undangan”.
11. Maka haruslah dimaknai bahwa TERGUGAT menerbitkan
ah

lik
Objek Sengketa dalam perkara a quo di wilayah yang
dilarang oleh 2 (dua) Undang-Undang yakni Undang-Undang
am

ub
Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Jo.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Jo.
Perpu 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja dan Undang-Undang No
ep
k

4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.


ah

R
F. PELANGGARAN TERHADAP HAK ATAS LINGKUNGAN HIDUP

si
YANG BAIK DAN SEHAT

ne
ng

1. Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, terbitnya Objek


Sengketa secara prosedur bertentangan dengan kewajiban
pemenuhan hak partisipasi warga dan asas keterbukaan,

do
gu

bertentangan dengan asas-asas hukum lingkungan, bertentangan


dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB),
In
A

bertentangan dengan persyaratan pemenuhan analisis risiko


bencana dan pengkajian risiko bencana, bertentangan dengan
ah

lik

tata ruang. Selain itu Para Penggugat dan masyarakat Dairi telah
mengalami dampak berupa kerugian nyata atas kehadiran PT.
m

Dairi Prima Mineral, dan potensi dampak yang timbul akibat dari
ub

terbitnya Objek Sengketa kepada Para Penggugat dan


ka

masyarakat Dairi, menunjukkan bahwa Objek Sengketa


ep

bertentangan dengan pasal 28H ayat (1) UUD 1945 Jo. Pasal
ah

65 UU 32/2009 Tentang Jo. Pasal 9 ayat (3) Undang-Undang


R

Halaman 69 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang

si
menjamin dan mengakui hak atas lingkungan hidup yang
baik dan sehat sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia

ne
ng
(HAM).
Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 menyatakan:

do
gu “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”

In
A
Pasal 65 ayat (1) UU 32/2009 menyatakan:
“Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat
ah

lik
sebagai bagian dari hak asasi manusia.”
Pasal 9 ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang
am

ub
HAM menyatakan:
“Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.”
2. Bahwa hal ini jelas merupakan pelanggaran terhadap tanggung
ep
k

jawab dan kewajiban pokok negara dalam bidang Hak Asasi


ah

Manusia (HAM) yaitu menghormati (to respect), melindungi (to


R

si
protect), dan memenuhi (to fulfill) hak asasi warga negara. Hal ini
diatur dalam Pasal 28I ayat 4 UUD 1945 Jo. pasal 71

ne
ng

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.


Pasal 28I ayat 4 UUD 1945 menyebutkan:

do
“Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
gu

manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.”


Pasal 71 Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
In
A

Manusia menyebutkan:
“Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati,
ah

lik

melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia


yang diatur dalam Undang-undang ini, peraturan
m

ub

perundang-undangan lain, dan hukum internasional tentang hak


asasi manusia yang diterima oleh negara Republik Indonesia.”
ka

ep

VII. PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN OBJEK SENGKETA


ah

Halaman 70 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Pasal 67 ayat (2), (3) dan (4) UU PTUN mengatur sebagai

si
berikut: Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan

ne
ng
sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan
Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.

do
gu 2. Bahwa Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat
diajukan sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih dahulu
dari pokok sengketanya. Permohonan penundaan sebagaimana

In
A
dimaksud dalam ayat (2) dapat dikabulkan hanya apabila terdapat
keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan
ah

lik
penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang
digugat itu tetap dilaksanakan, tidak dapat dikabulkan apabila
am

ub
kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan
dilaksanakannya keputusan tersebut.
3. Bahwa selanjutnya penjelasan Pasal 67 Undang-Undang Nomor 5
ep
k

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara mengatur sebagai


ah

berikut: “Dari segi perlindungan hukum, maka Hukum Acara Tata


R

si
Usaha Negara yang merupakan sarana hukum untuk dalam keadaan
konkret meniadakan anggapan tersebut. Oleh karena itu, pada

ne
ng

asasnya selama hal tersebut belum diputuskan oleh Pengadilan, maka


Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap dianggap

do
gu

menurut hukum, dapat dilaksanakan. Akan tetapi dalam keadaan


tertentu, penggugat dapat mengajukan permohonan agar selama
proses berjalan, Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu
In
A

diperintahkan ditunda pelaksanaannya. Pengadilan akan mengabulkan


permohonan penundaan pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara
ah

lik

tersebut hanya apabila a. terdapat keadaan yang sangat mendesak,


yaitu jika kerugian yang akan diderita penggugat akan sangat tidak
m

ub

seimbang dibanding dengan manfaat bagi kepentingan yang akan


dilindungi oleh pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara tersebut;
ka

atau b. pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu


ep
ah

Halaman 71 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan umum dalam rangka

si
pembangunan”.
4. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 67 ayat (2) (3) dan (4) beserta

ne
ng
penjelasannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara di atas, maka dengan ini Penggugat

do
gu mengajukan Permohonan Penundaan Pelaksanaan Objek Sengketa
dengan alasan sebagai berikut: Bahwa sebagaimana telah dijelaskan
di atas terdapat ancaman dan risiko bencana, kerusakan lingkungan

In
A
yang parah, kerugian ekonomi dan sosial masyarakat yang timbul
akibat kegiatan pertambangan yang akan dilakukan oleh PT. Dairi
ah

lik
Prima Mineral, yang mana hal ini dikuatkan dengan pemeriksaan
kepatuhan yang dilakukan oleh Compliance Advisor Ombudsman
am

ub
(CAO) yang melaporkan bahwa terdapat indikasi awal mengenai
kerugian atau potensi kerugian terhadap orang-orang dan lingkungan
sehubungan dengan tambang PT. Dairi Prima Mineral di Sumatera
ep
k

Utara. Risiko dari potensi kegagalan bendungan tailing di lokasi


ah

tambang berdasarkan tinjauan awal mengindikasikan bahwa DPM


R

si
kemungkinan tidak menggunakan pengelolaan risiko berdasarkan
praktik industri internasional yang baik dalam mengkaji risiko yang

ne
ng

berhubungan dengan kondisi iklim, geologis dan kegempaan dari lokasi


bendungan. Lokasi tambang berada di rawan gempa dengan

do
gu

magnitudo yang kuat dan curah hujan tinggi dan bendungan tailing
akan berada di atas tanah tapak yang terdiri dari tanah liat dan abu
vulkanik (dikenal istilah tufa). Gabungan risiko kegempaan, curah hujan
In
A

tinggi dan ketinggian akhir bendungan yang diusulkan dan lokasi


desa-desa di hilir kemungkinan kegagalan bendungan tailing di lokasi
ah

lik

DPM akan dikategorikan “ekstrem” menurut Pedoman ANCOLD untuk


bendungan tailing, serta risiko kontaminasi air dari bendungan tailing.
m

ub

5. Bahwa pada tahun 2012 PT. Dairi Prima Mineral melakukan kegiatan
tahap eksplorasi yang mengakibatkan kebocoran limbah di desa
ka

Bongkaras. Kebocoran limbah tersebut berasal dari bak penampungan


ep

limbah pengeboran di sekitar pegunungan Sikalombun. Kebocoran


ah

Halaman 72 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
limbah ini menyebabkan sepanjang aliran sungai sikalombun tercemar

si
limbah dengan adanya perubahan warna air menjadi putih. Air sungai
yang sudah tercemar tersebut berdampak pada kolam ikan mas warga

ne
ng
dan sebagian sawah milik warga yang mengakibatkan banyak ikan mas
warga mati dan sawah/padi warga rusak.

do
gu 6. Bahwa pasca kehadiran PT. Dairi Prima Mineral, telah mengancam
sumber mata pencaharian masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
operasi pertambangan PT. Dairi Prima Mineral. Hal ini dikarenakan

In
A
pengalihan fungsi lahan yang telah dilakukan TERGUGAT dan juga
daerah yang memiliki resiko bencana dan kerusakan lingkungan parah.
ah

lik
Akan tetapi hal ini diabaikan TERGUGAT. Selain itu PARA
PENGGUGAT juga terancam kehilangan tempat tinggal karena
am

ub
penerbitan Objek Sengketa a quo oleh TERGUGAT telah mengabaikan
ancaman dan risiko bencana yang akan timbul akibat kegiatan
pertambangan yang dilakukan oleh PT. Dairi Prima Mineral, bahkan
ep
k

banjir bandang yang diduga berasal dari beberapa lubang bor yang
ah

tidak ditutup oleh PT. Dairi Prima Mineral di masa eksplorasi,


R

si
mengakibatkan sekitar 43 Ha areal persawahan di desa Bongkaras
tidak dapat dimanfaatkan lagi dan 5 desa lainnya kehilangan irigasi

ne
ng

untuk areal persawahan.


7. Bahwa sesuai hasil kajian ahli Independen Internasional bendungan

do
gu

limbah yang akan di bangun oleh PT. Dairi Prima Mineral, berpotensi
akan runtuh dan jebol karena berada di atas tanah yang tidak stabil,
berada di hulu desa dengan curah hujan yang tinggi dan Dairi ramai
In
A

dilalui patahan gempa salah satunya patahan gempa Lae Renun yang
hanya berjarak 15 km dari pusat tambang. Sehingga sesuai laporan
ah

lik

ahli CAO Bank Dunia, kombinasi berbagai faktor diatas akan


mengakibatkan bencana ekstrim yang akan berdampak kepada
m

ub

ratusan ribu warga Dairi di beberapa desa. Resiko ini juga berpotensi
terhadap 7 (tujuh) desa dan satu kelurahan di Kabupaten Dairi
ka

kehilangan sumber air bersih yang juga merupakan sumber air PDAM
ep
ah

Halaman 73 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tirtanadi di Kecamatan Silima Pungga-pungga yang menghidupi sekitar

si
7000 jiwa.
8. Bahwa terkait dengan potensi resiko yang akan ditimbulkan dari

ne
ng
terbitnya Objek Sengketa a quo berdampak luas terhadap ruang hidup
Para Penggugat sebagai masyarakat yang berada di sekitar area

do
gu pertambangan PT. Dairi Prima Mineral. Hal ini sangat beralasan, sebab
Para Penggugat sudah tinggal jauh lebih dahulu sebelum adanya PT.
Dairi Prima Mineral dan menggantungkan ekonomi dari sektor

In
A
perkebunan dan pertanian secara turun-temurun. Serta, Para
Penggugat telah melakukan berbagai langkah dan upaya administratif
ah

lik
dalam menyampaikan keberatan atas terbitnya Objek Sengketa, tetapi
hal itu tidak dapat dipenuhi secara patut oleh Tergugat hingga
am

ub
diajukannya gugatan a quo ini. Maka, masyarakat yang telah
merasakan dampak langsung terhadap resiko yang ditimbulkan atas
kehadiran PT. Dairi Prima Mineral maupun potensi yang akan terjadi
ep
k

yang ditimbukan jika Objek Sengketa tetap dilaksanakan wajib


ah

dilindungi keberlangsungannya dalam mempertahankan hak hidup


R

si
yang diperjuangkan. Karenanya, sepatutnya Para Penggugat meminta
agar pelaksanaan Objek Sengketa ditunda selama pemeriksaan

ne
ng

sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan


Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap sebab tidak ada

do
gu

pihak yang ingin bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Oleh


sebab itu, permohonan penundaan pelaksanaan Objek Sengketa
adalah permohonan yang sangat berasalasan hukum.
In
A

9. Bahwa dengan demikian terdapat alasan yang sangat mendesak yang


mengakibatkan kepentingan Penggugat sangat dirugikan apabila
ah

lik

Objek Sengketa tetap dilaksanakan, oleh karena itu perlu dilakukan


penundaan pelaksanaan Objek Sengketa a quo sesuai dengan Pasal
m

ub

67 ayat (2), (3) dan (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara. Apabila Objek Sengketa a quo tetap
ka

dilaksanakan akan lebih besar lagi kerugian PARA PENGGUGAT,


ep

yang mana kerugian tersebut merupakan kerugian yang bersifat


ah

Halaman 74 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permanen dan hampir tidak mungkin atau sangat sulit untuk

si
direhabilitasi.

VIII.PETITUM

ne
ng
Berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan di atas, kami memohon
kepada Majelis Hakim PTUN JAKARTA yang memeriksa dan mengadili

do
gu perkara ini kiranya berkenan menjatuhkan putusan dengan amar sebagai
berikut:

In
DALAM PENANGGUHAN OBJEK SENGKETA :
A
1. Mengabulkan permohonan penangguhan pelaksanaan Objek
Sengketa yang dimohonkan PARA PENGGUGAT.
ah

lik
2. Mewajibkan Tergugat untuk menunda pelaksanaan Surat Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
am

ub
(TERGUGAT) Nomor : 854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang
Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan
ep
Timbal di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kab. Dairi, Prov.
k

Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral, tertanggal 11 Agustus


ah

2022.
R

si
DALAM POKOK PERKARA:

ne
ng

1. Mengabulkan gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Menteri Lingkungan

do
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (TERGUGAT) Nomor: SK.
gu

854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan Lingkungan


Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan Silima
In
A

Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara oleh PT.


Dairi Prima Mineral, tertanggal 11 Agustus 2022.
ah

lik

3. Mewajibkan TERGUGAT untuk mencabut Surat Keputusan Menteri


Lingkungan Hidup dan Kehutanan (TERGUGAT) Nomor:
m

ub

SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan


Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di
ka

Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi


ep
ah

Halaman 75 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral bertanggal 11 Agustus

si
2022 .
4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya yang timbul dalam

ne
ng
perkara ini.

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, kami mohon putusan yang

do
gu seadil-adilnya (ex aequo ex bono).

Bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut pihak Tergugat telah

In
A
mengajukan Jawaban dalam persidangan secara elektronik pada tanggal 17
April 2023 yang isinya sebagai berikut :
ah

I. DALAM EKSEPSI

lik
1. Penggugat Tidak Memiliki Kepentingan Hukum (Legal Standing)
a. Berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor
am

ub
9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaima
ep
k

terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009


diatur bahwa orang atau Badan Hukum Perdata yang merasa
ah

R
kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha

si
Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan

ne
ng

yang berwenang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha


Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah,
dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau

do
gu

direhabilitasi.

Bahwa orang atau badan hukum perdata yang dimaksud pada


In
A

harus memiliki hubungan hukum dengan obyek yang digugat.


Selain itu, orang atau badan hukum perdata tersebut harus
ah

lik

mengalami atau mampu menunjukkan kerugian yang dialami


secara nyata akibat terbitnya obyek sengketa yang digugat.
m

ub

Kepentingan yang dimaksud adalah kepentingan yang sifatnya


materiil (nyata), bukan immateriil dan yang benar-benar sudah
ka

terjadi.
ep

Sesuai dengan penjelasan Pasal tersebut, ditentukan bahwa


ah

Halaman 76 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hanya orang atau Badan Hukum Perdata yang kepentingannya

si
terkena oleh akibat Hukum Keputusan Tata Usaha Negara yang
dikeluarkan dan karenanya yang bersangkutan merasa dirugikan

ne
ng
dibolehkan menggugat Keputusan Tata usaha Negara (asas point
d’interet point d’action).

do
gu b. Bahwa yang menjadi Objek Sengketa TUN a quo adalah
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik

In
Indonesia Nomor: SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022
A
tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan
Seng dan Timbal di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
ah

lik
Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima
Mineral, tertanggal 11 Agustus 2022.
am

ub
c. Setelah Tergugat cermati, maka alasan dan dasar dari Para
Penggugat yaitu karena Para Penggugat mengklaim memiliki
ep
lahan berdasarkan Surat Penyerahan Tanah, Sertipikat Hak Milik,
k

Surat Penguasaan Fisik, dan Surat Hibah, namun apabila


ah

R
dikaitkan dengan Objek Sengketa TUN a quo Keputusan Menteri

si
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:

ne
ng

SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022, maka Para Penggugat


tidak memiliki kepentingan karena:
1) Bahwa Objek Sengketa TUN a quo adalah penambahan dan

do
gu

revisi untuk kegiatan TSF, Handak, dan Portal.


2) Dilihat dari rencana lokasi terhadap 3 (tiga) kegiatan tersebut,
In
A

ternyata lokasinya jauh dari tempat tinggal Para Penggugat,


dimana untuk kegiatan TSF berlokasi di Dusun Sopokomil 1
ah

lik

Desa Longkotan (statusnya APL), Handak di Dusun


Sopokomil 2 (statusnya Kawasan Hutan Lindung) dan Portal
di Dusun Sopokomil 2 (statusnya Kawasan Hutan Lindung).
m

ub

Sedangkan, keberadaan Para Penggugat berlokasi di :


ka

a) Marlince Sinambela, terletak di Desa Bongkaras berupa


ep

Persawahan;
ah

Halaman 77 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b) Rasmi Silalahi, terletak di Desa Bongkaras I berupa

si
perladangan;
c) Rainim Purba, terletak di Desa Pandiangan berupa

ne
ng
pertanian/persawahan;
d) Anna Harianja, terletak di Desa Pandiangan berupa

do
gu pertapakan;
e) Parulian Tambunan, terletak di Dusun I Lae Gonggonan
berupa pertapakan rumah;

In
A
f) Barisman Hasugian, terleteak di Desa Bongkaras berupa
pertapakan rumah;
ah

lik
g) Hotman Purba, terletak di Desa Lae Parira berupa
perladangan;
am

ub
h) Lasma Pandiangan, terletak di Desa Pandiangan berupa
pertapakan dan perladangan;
i) Sudirman Simamora, terletak di Desa Pandiangan berupa
ep
k

perladangan;
ah

j) Jaga Nababan, terletak di Desa Pandiangan berupa


R

si
perladangan durian dan kopi;
k) Purnama Siagian, terletak di Desa Pandiangan berupa

ne
ng

kebun kopi/perladangan;
Dimana apabila diukur jarak TSF yang ada dalam objek

do
gu

sengketa TUN a quo dari desa-desa tempat tinggal Para


Penggugat, yaitu Desa Lae Panginuman sekitar ±7 KM, Desa
Bongkaras sekitar ±2 KM, dan Desa Pandiangan sekitar ±3,5
In
A

KM.

3) Terbitnya objek sengketa TUN a quo merupakan proses awal


ah

lik

dan hingga saat ini belum ada pembangunan/kegiatan


terhadap ketiga kegiatan dimaksud.
m

ub

Berdasarkan uraian tersebut di atas, karena lokasi Para


ka

Penggugat berupa pertapakan, perladangan, pesawahan jauh


ep

dari lokasi TSF meskipun statunsya adalah APL. Sedangkan


untuk lokasi Handak dan Portal berada pada Kawasan Hutan
ah

Halaman 78 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lindung, yang jauh dari lokasi Para Penggugat dan dipastikan

si
tidak ada pemukiman dilokasi tersebut, karena statusnya adalah
Hutan Lindung, dengan demikikan Para Penggugat tidak memiliki

ne
ng
kepentingan langsung yang dirugikan akibat terbitnya objek
sengketa TUN a quo.

do
gu d. Justru dengan terbitnya Objek Sengketa TUN a quo tidak hanya
Tergugat II Intervensi saja yang mendapatkan kepastian hukum,

In
tetapi juga secara langsung memberikan kepastian hukum
A
kepada masyarakat, karena dengan adanya Objek Sengketa TUN
a quo semua kegiatan yang akan dilakukan oleh Tergugat II
ah

lik
Intervensi harus sesuai dengan dokumen ANDAL.

e. Dalam dokumen ANDAL tersebut, Tergugat telah memperhatikan


am

ub
seluruh aspek termasuk kekhawatiran Para Penggugat,
semuanya telah diperhitungkan secara scientific evidence oleh
ep
instansi yang berwenang bukan hanya sekedar asumsi dan teori.
k
ah

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka Para Penggugat terbukti tidak


R

si
memiliki kepentingan langsung yang dirugikan sebagaimana diatur
dalam ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun

ne
ng

2004 tentang Perubahan Atas undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaima terakhir diubah

do
dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009. Dengan demikian
gu

gugatan Para Penggugat tersebut tidak beralasan hukum dan harus


dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).
In
A

II. DALAM POKOK SENGKETA


1. Seluruh uraian dalam pokok perkara ini mutatis mutandis merupakan
ah

lik

satu kesatuan dengan uraian dalam eksepsi tersebut di atas.

2. Tergugat dengan tegas menolak seluruh dalil yang dinyatakan oleh


m

ub

Penggugat dalam gugatannya kecuali yang secara tegas diakui


kebenarannya.
ka

ep
ah

Halaman 79 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Sebelum Tergugat menyampaikan jawaban secara terinci, maka

si
terhadap terbitnya Objek Sengketa TUN a quo, dapat Tergugat
sampaikan kronologis sebagai berikut:

ne
ng
A. Dasar Hukum Terbitnya Objek Sengketa TUN a quo
a. Berdasarkan Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang

do
gu Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, diatur:

Pasal 1 angka 35

In
A
Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap
orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib
ah

lik
amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk
am

ub
memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.

Pasal 36
(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki
ep
k

amdal atau UKL-UPL wajib memiliki izin lingkungan.


ah

(2) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


R

si
diterbitkan berdasarkan keputusan kelayakan lingkungan
hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 atau

ne
ng

rekomendasi UKL-UPL.
(3) Izin lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

do
gu

wajib mencantumkan persyaratan yang dimuat dalam


keputusan kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi
In
UKL-UPL.
A

(4) Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, atau


bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
ah

lik

Pasal 40
(1) Izin lingkungan merupakan persyaratan untuk
m

ub

memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.


ka

(2) Dalam hal izin lingkungan dicabut, izin usaha dan/atau


ep

kegiatan dibatalkan.
ah

Halaman 80 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Dalam hal usaha dan/atau kegiatan mengalami

si
perubahan, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
wajib memperbarui izin lingkungan.

ne
ng
b. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Pelindungan dan Pengelolaan

do
gu Lingkungan Hidup, diatur:

Pasal 3

In
A
(1) Persetujuan Lingkungan wajib dimiliki oleh setiap Usaha
dan/atau Kegiatan yang memiliki Dampak Penting atau
ah

lik
tidak penting terhadap lingkungan;
(2) Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan kepacla Pelaku Usaha atau Instansi
am

ub
Pemerintah;
(3) Persetujuan Lingkungan menjadi prasyarat penerbitan
ep
k

Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah;


(4) Persetujuan
ah

Lingkungan dilakukan melalui : a.


R
penyusunan Amdal dan uji kelayakan Amdal; atau b.

si
penyusunan Formulir UKL-UPL dan pemeriksaan

ne
ng

Formulir UKL-UPL.

Pasal 49 ayat (3)

do
gu

Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup merupakan: a.


bentuk Persetujuan Lingkungan; dan prasyarat penerbitan
Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah.
In
A

Pasal 89 ayat (1)


Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib
ah

lik

melakukan perubahan Persetujuan Lingkungan apabila


Usaha dan/atau Kegiatannya yang telah memperoleh surat
m

ub

Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau persetujuan


Penyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup
ka

ep

direncanakan untuk dilakukan perubahan.


ah

Halaman 81 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 90 ayat (1)

si
Perubahan Persetujuan Lingkungan melalui: a. perubahan
Persetujuan Lingkungan dengan kewajiban menyusun

ne
ng
dokumen Lingkungan Hidup baru; atau b. perubahan
Persetujuan Lingkungan tanpa disertai kewajiban menyusun

do
gu dokumen lingkungan Hidup baru.

Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

In
Kehutanan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha
A
dan/atau Kegiatan yang wajib Memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan
ah

lik
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup atau Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
am

ub
Lingkungan Hidup, Setiap rencana Usaha dan/atau Kegiatan
yang memiliki Dampak Penting terhadap lingkungan hidup
wajib memiliki Amdal.
ep
k

c.
ah

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri


R

si
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun 2021
tentang Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki

ne
ng

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya


Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan

do
Lingkungan Hidup atau Surat Pernyataan Kesanggupan
gu

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup diatur


bahwa setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang memiliki
In
A

Dampak Penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki


Amdal.
ah

lik

B. Kronologis Terbitnya Objek Sengketa TUN a quo


a. PT Dairi Prima Mineral (PT DPM) merupakan perusahaan
m

ub

pemegang:
1) Kontrak Karya (KK) Generasi VII No. Kode Wilayah (KW)
ka

99PK0071/ 1100002062014166 berdasarkan Surat


ep

Keputusan Presiden Republik Indonesia No.


ah

Halaman 82 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B.53/Pres/1/1998 tertanggal 19 Januari 1998 dengan

si
lahan seluas 27.420 Ha, dengan masa berlaku sampai
dengan 30 tahun;

ne
ng
2) Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 456.K/30/DJB/2017 tanggal 8 Desember 2017

do
gu tentang Penyesuaian Tahap Kegiatan Kontrak Karya PT
Dairi Prima Mineral menjadi Tahap Operasi Produksi

In
dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 29
A
Desember 2047;
ah

lik
3) Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 272.K/30/JDB/2018 tanggal 27 Juli 2018 tentang
penciutan Wilayah Kontrak Karya Tahap Operasi
am

ub
Produksi PT DPM.

b. PT Dairi Prima Mineral memiliki izin lingkungan berdasarkan


ep
k

Keputusan Bupati Dairi No. 731 Tahun 2005 tanggal 1


ah

November 2005 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup atas


R

si
Suatu Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan
Seng dan Timbal.

ne
ng

c. Pada tahun 2018, PT Dairi Prima Mineral menyampaikan


permohonan arahan dokumen lingkungan kepada Tergugat

do
gu

melalui surat Nomor: L.039/DPM-DIR/VI/2018 tanggal 26 Juni


2018. Data dan informasi yang disampaikan dalam surat
tersebut, terdiri dari:
In
A

1) Izin Lingkungan yang dimiliki, yaitu Keputusan Bupati


Dairi Nomor 731 Tahun 2005 tentang Kelayakan
ah

lik

Lingkungan Hidup Atas Suatu Rencana Usaha dan/atau


Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal PT. Dairi Prima
m

ub

Mineral yang diterbitkan tanggal 1 November 2005;

2) Selanjutnya direncanakan perubahan kegiatan dari yang


ka

ep

telah dilingkup dalam dokumen lingkungan sebagaimana


angka 1) di atas. Adapun perubahan tersebut antara lain:
ah

Halaman 83 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i. Perubahan dan penambahan lokasi mulut tambang

si
(portal)
Dalam AMDAL 2005 disebutkan 2 portal, main portal di

ne
ng
lokasi 735 meter dpl dan service portal di lokasi 813
meter dpl, kemudian berdasarkan dokumen studi

do
gu kelayakan tahun 2014
menjadi 3 portal, yaitu main portal 690 meter dpl, air
direncanakan perubahan

return portal 709 meter dpl, service portal 715 meter

In
A
dpl. Dasar perubahan tersebut untuk menurunkan
elevasi akses, mengurangi potensi longsor,
ah

lik
meningkatkan keselamatan kerja, dan mengurangi
luas bukaan lahan di hutan lindung.
am

ub
ii. Perubahan lokasi gudang bahan peledak
Dalam AMDAL 2005 lokasi gudang bahan peledak
ep
terletak di area pabrik pengolahan dan berdekatan
k

dengan infrastruktur pengolahan sekitarnya, dalam


ah

rangka memenuhi peraturan keselamatan


R

si
pertambangan maka sesuai FS Tahun 2014
direncanakan akan menempati lokasi lama TSF yang

ne
ng

berjarak 650 meter dari lingkungan sekitar, dengan tata


guna lahan yaitu area semak/belukar.

do
gu

iii. Perubahan lokasi Tailing Storage Facility (TSF)


Dalam AMDAL 2005 lokasi TSF berada di Hutan
In
A

Lindung berjarak 500 meter dari lokasi pabrik


pengolahan, selanjutnya akan diubah menjadi di
ah

lik

Sokomil yang berjarak 2 km dari lokasi semula dengan


status lahan adalah Areal Penggunaan Lain dan tata
guna lahan pertanian lahan kering dan semak/belukar.
m

ub

d. Adapun latar belakang perubahan kegiatan dari AMDAL


ka

Tahun 2005 yaitu berdasarkan revisi Studi Kelayakan


ep

Penambangan dan Pengolahan Zn-Pb dan Mineral


ah

Halaman 84 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengikutnya di Proyek Anjing Hitam, yang disetujui oleh

si
Kementerian ESDM melalui Keputusan No. 2150/30/DBM/
2015 Tanggal 12 November 2015.

ne
ng
e. Setelah dilakukan kajian dan evaluasi terhadap laporan teknis
yang diajukan oleh PT DPM, maka pada tanggal 27 Juli 2018

do
gu dikeluarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No. 272.K/30/DJB/2018 tentang Penciutan Wilayah

In
Kontrak Karya Tahap Kegiatan Operasi Produksi PT Dairi
A
Prima Mineral seluas 24.636 Ha di Kabupaten Dairi, Pakpak
Bharat dan Kota Subulussalam, Provinsi Sumatera Utara dan
ah

lik
Provinsi Aceh.

f. Dalam proses penilaian Adendum ANDAL, RKL-RPL PT


am

ub
DPM, telah dilaksanakan tahapan kegiatan sebagaimana
bukti-bukti dokumen, yaitu:
ep
k

1) Berita Acara Validasi Permohonan Layanan PTSP KLHK


ah

untuk surat permohonan Direktur PT Dairi Prima Mineral


R

si
Nomor: L.262/DPM-CGR/XII/2019 tanggal 10 Desember
2019, perihal Permohonan Perubahan Izin Lingkungan

ne
ng

terkait Perubahan Lokasi Infrastruktur Portal, Gudang


Bahan Peledak dan TSF di PT Dairi Prima Mineral, yang

do
diterima oleh PTSP Kementerian LHK tanggal 16
gu

Desember 2019.

2) Berita Acara Rapat Nomor: 97/BA/DIT.PDLUK/LHK/2020


In
A

perihal Rapat Tim Teknis tanggal 6 Juli 2020.


ah

3) Berita Acara Rapat Nomor: 149/BA/DIT.PDLUK/LHK/


lik

2020 perihal Rapat Tim Teknis Lanjutan tanggal 9


Oktober 2020.
m

ub

4) Berita Acara Rapat Nomor: 79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021


ka

perihal Rapat Komisi Penilai Amdal Pusat 27 Mei 2021.


ep
ah

Halaman 85 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5) Surat Kepala Balai Teknik Bendungan Nomor: SA

si
04.03-Bd/227 tanggal 3 Juni 2022 perihal Penyampaian
Hasil Review Dokumen Persyaratan Administrasi dan

ne
ng
Teknis Bendungan Limbah Tambang Dairi, Kabupaten
Dairi, Provinsi Sumatera Utara.

do
gu 6) Surat Direktur Teknik
B-2964/MB.07/DBT.PL/2022 tanggal 7 Juni 2022 perihal
dan Lingkungan Nomor

In
Tanggapan atas Permhonan Penjelasan terkait Review
A
Laporan Studi Seismic Hazard Analysis di Area Tailing
Storage Facility PT Dairi Prima Mineral.
ah

lik
g. Berdasarkan uraian tersebut di atas, meka Tergugat
menerbitkan Keputusan Nomor: SK.854/MENLHK/PLA.4/
am

ub
8/2022 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan
Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan Silima
ep
Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara
k

oleh PT Dairi Prima Mineral tanggal 11 Agustus 2022.


ah

si
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka penerbitan Objek
Sengketa TUN a quo telah sesuai dengan peraturan perundang-

ne
ng

undangan dan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB).

4. Bahwa uraian fakta yang disampaikan oleh Para Penggugat pada VI.I

do
gu

angka 1 s/d 21 halaman 14 s/d 23 adalah dalil yang keliru dan tidak
berdasarkan hukum, dengan alasan sebagai berikut:
In
A

a. Bahwa gudang bahan peledak yang didalilkan Penggugat pada


angka 4 halaman 15 merupakan gudang bahan peledak
ah

sementara dan bukan rencana gudang bahan peledak


lik

sebagaimana yang termaktub dalam objek sengketa TUN a quo.


Lagipula gudang bahan peledak tersebut sifatnya hanyalah
m

ub

sementara sampai dengan dibangunnya gudang bahan peledak


sebagaimana Objek Sengketa TUN a quo.
ka

ep

b. Bahwa gudang bahan peledak sementara tersebut telah


ah

mendapakan dari Kepolisian RI sebagaiamana Surat No.


R

Halaman 86 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SI/6462/X/YAN.2.11./2019 tertanggal 23 Oktober 2019 dan

si
diperpanjang kembali dengan surat izin No. SI/5539/XII/
YAN.2.11./2020 tertanggal 10 Desember 2020. Quod non Para

ne
ng
Penggugat mempermasalahkan terhadap gudang bahan peledak
sementara tersebut, seharusnya Para Penggugat mengajukan

do
gu gugatan kepada Kepolisian RI bukan kepada Tergugat. Justru
dengan terbitnya objek sengketa TUN a quo akan mendapatkan
kepastian hukum tidak saja kepada Tergugat II Intervensi tetapi

In
A
juga kepada Para Penggugat.

c. Bahwa tidak benar dalil Para Penggugat pada angka 9 halaman


ah

lik
16 s/d 19 yang pada pokoknya menyatakan menolak saran,
pendapat, dan tanggapan dalam penilaian terhadap Addendum
am

ub
ANDAL RKL-RPL, karena faktanya Tergugat II Intervensi telah
mengakomodir saran yang dituangkan dalam dokumen
ep
tanggapan Berita Acara Nomor 79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021
k

tanggal 27 Mei 2021, kompilasi masukan tertulis, dan dokumen


ah

addendumnya tanggal 21 Juni 2021.


R

si
d. Bahwa dalil Para Penggungat pada angka 10 halaman 19 yang

ne
ng

pada pokoknya menyatakan bahwa rencana bendungan TSF PT


Dairi Prima Mineral tidak memenuhi kaidah-kaidah keamanan
bendungan yang tertuang dalam norma, standar, pedoman

do
gu

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37


Tahun 2010 tentang Bendungan jo. Peraturan Menteri PUPR
In
A

Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan adalah dalil yang


tidak berdasarkan hukum, karena:
ah

lik

1) Berdasarkan ketentuan Pasal 39 ayat (3) dan ayat (4)


Peraturan Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 tentang
m

ub

Bendungan, diatur bahwa pembangunan bendungan harus


mendapatkan rekomendasi dari Komisi Keamanan
ka

Bendungan.
ep
ah

Halaman 87 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Faktanya bahwa Tergugat II Intervensi telah mendapatkan

si
arahan sebagaimana Surat Kepala Balai Teknik Bendungan
Nomor SA.04.03-Bd/227 tanggal 3 Juni 2022 kepada Direktur

ne
ng
PT Dairi Prima Mineral, yang pada angka 5 menyatakan PT
Dairi Prima Mineral menindaklanjuti semua saran diskusi

do
gu sebelumnya. Setelah semua saran pada diskusi sebelumnya
ditindaklanjuti dan disampaikan ke Balai Teknik Bendungan,
maka desain Bendungan Limbah Tambang Dairi akan

In
A
diproses ketahap selanjutnya.

3) Fakta berikutnya adalah sampai dengan saat ini Tergugat II


ah

lik
Intervensi belum melakukan pembangunan bendungan, tetapi
baru sebatas rancangan desain. Sehingga adalah hal yang
am

ub
tidak logis dan masuk diakal apabila Para Penggugat
mengaitkan rencana bendungan TSF PT DPM
ep
dipertentangkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37
k

Tahun 2010 tentang Bendungan jo. Peraturan Menteri PUPR


ah

Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan, yang mana


R

si
substansinya adalah untuk tahap pembangunan bendungan.

ne
ng

e. Bahwa berdasarkan Berita Acara Komisi Penilai Amdal Pusat


Nomor 79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021 27 Mei 2021 tentang
Pembahasan Adendum Analisis Dampak Lingkungan Hidup

do
gu

(ANDAL), Tergugat II Intervensi telah melakukan perbaikan-


perbaikan terhadap Adendum Analisis Dampak Lingkungan Hidup
In
A

(ANDAL), yaitu:
1) Bahwa Berita Acara tersebut telah ditindaklanjuti dengan
ah

lik

Tergugat II Intervensi telah menyampaikan dokumen


perbaikan pada tanggal 21 Juni 2021. Surat pengantar nomor:
L.257/DPM-CGR/VI/2021.
m

ub

2) Telah dilakukan asistensi dokumen perbaikan tanggal 29 Juni


ka

2021 oleh Tergugat II sebagaimana Berita Acara tanggal 29


ep

Juni 2021.
ah

Halaman 88 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3) Tergugat II Intervensi telah menyampaikan dokumen

si
perbaikan kedua padal taggal 27 Juli 2021. Surat pengantar
nomor: L.303/DPM-CGR/VII/2021.

ne
ng
4) Undangan rapat dari Kementerian Koordinasi Bidang
Kemaritiman dan Investasi Nomor: B-3853/MENKO/

do
gu MARVES/HM.00.02/VIII/2021 tanggal 31 Agustus 2021.
5) Telah dilakukan asistensi dokumen perbaikan kedua tanggal
9 September 2021 oleh Tergugat II sebagaimana Berita Acara

In
A
tanggal 9 September 2021.
6) Tergugat II Intervensi telah menyampaikan dokumen
ah

lik
perbaikan ketiga padal tanggal 28 Desember 2021. Surat
pengantar nomor: L.610/DPM-CGR/XII/2021.
am

ub
7) Undangan rapat Kepala BKPM Nomor 437/B.1/A.9/2021
tanggal 29 Desember 2021.
8) Surat Direktur PDLUK Nomor S.22/PDLUK/PAUI/PLA.4/
ep
k

1/2022 tanggal 5 Januari 2022 kepada Kepala Balai Teknik


ah

Bendungan Kementerian PUPR dan Kepala Pusat


R

si
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi
Kementerian ESDM.

ne
ng

9) Surat Direktur PDLUK Nomor S.40/PDLUK/PAUI/PLA.4/


1/2022 tanggal 7 Januari 2022 kepada Tergugat II Intervensi,

do
gu

yang pada pokoknya agar dokumen perbaikan ketiga


disesuaikan dengan hasil review Badan Geologi dan Balai
Teknik Bendungan.
In
A

f. Bahwa PT Dairi Prima Mineral telah menyampaikan dokumen


perbaikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah
ah

lik

notulensi rapat komisi penilai AMDAL Pusat diterima, sehingga


tidak bertentangan dengan 45 ayat (7) Peraturan Pemerintah
m

ub

Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dengan alasan:
ka

ep

1) Bahwa Rapat Komisi Penilai Amdal Pusat sebagaimana


Berita Acara Rapat Nomor 79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021
ah

Halaman 89 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 27 Mei 2021 telah ditindaklanjuti oleh Tergugat II

si
Intervensi pada tanggal 21 Juni 2021 dengan menyampaikan
dokumen perbaikan.

ne
ng
2) Apabila dihitung sejak Berita Acara tanggal 27 Mei 2021
sampai dengan Tergugat II Intervensi menyampaikan

do
gu dokumen perbaikan tanggal 21 Juni 2021, maka perbaikan
yang dilakukan oleh Tergugat II Intervensi tidak sampai

In
dengan 30 hari, tetapi 26 hari, sehingga tidak sampai 30 hari
A
g. Bahwa meskipun jangka waktu penilaian substansi dokumen
ah

lik
Andal telah melewati waktu 50 hari kerja, namun hal tersebut tidak
berarti dapat membatalkan proses Andal dan Dokumen RKL-RPL,
karena:
am

ub
1) Berdasarkan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor SE.2/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2021
ep
k

tentang Pengaturan Peralihan Pelaksanaan Peraturan


ah

Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021, Peraturan Pemerintah


R

si
Nomor 22 Tahun 2021, dan Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2021 tanggal 12 Maret 2021, pada huruf E. angka 2

ne
ng

disebutkan bahwa proses penilaian AMDAL atau pemeriksaan


formulir UKL-UPL berdasarkan permohonan penerbitan izin

do
lingkungan yang diajukan dan dinyatakan lengkap administrasi
gu

sebelum tanggal 2 Februari 2021, dilaksanakan oleh Komisi


Penilai AMDAL atau instansi lingkungan hidup berdasarkan
In
A

pengaturan kewenangan pada Peraturan Menteri Lingkungan


Hidup Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian
ah

lik

dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta


Penerbitan Izin Lingkungan sampai dengan diterbitkan
m

ub

Persetujuan Lingkungan dengan format sebagaimana diatur


dalam Pasal 49 ayat (6) dan Pasal 63 Peraturan Pemerintah
ka

Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan


ep

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.


ah

Halaman 90 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Bahwa dalam lampiran ketentuan Pasal 31 Peraturan

si
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan,
jangka waktu penilaian ANDAL, RKL-RPL dilakukan paling

ne
ng
lama 75 hari kerja sejak dokumen ANDAL dan RKL-RPL
dinyatakan lengkap. Jangka waktu 75 hari kerja tersebut

do
gu adalah waktu proses penilaian hingga penyampaian
rekomendasi hasil penilaian kepada Menteri, dan tidak
mengatur waktu proses di Pemohon.

In
A
3) Selain hal tersebut, terdapat alasan-alasan yang memang
harus ditunda pelaksanaannya, salah satunya yaitu karena
ah

lik
kejadian luar biasa penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kurun waktu tahun
am

ub
2020 s/d 2022 Pemerintah Republik Indonesia telah
mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar.
ep
4) Untuk memenuhi aspek kehati-hatian Tergugat juga telah
k

menerima surat permohonan penundaan untuk pelaksanaan


ah

R
penilaian substansi dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL

si
dari Tergugat II Intervensi dengan surat nomor:

ne
ng

079/LGL-DPM/VII/2020.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka uraian fakta-fakta yang

do
telah disampaikan dalam memori gugatan Para Penggugat adalah
gu

keliru, tidak benar dan tidak berdasarkan hukum, sehingga harus


ditolak.
In
A

5. Terhadap dalil Para Penggugat angka 4 pada halaman 15 yang pada


pokoknya menyatakan bahwa pembangunan gudang bahan peledak
ah

lik

diduga dibangun di luar Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH)


untuk kegiatan tambang adalah dalil yang keliru dan tidak
m

ub

berdasarkan hukum, dengan alasan:

a. Bahwa IPPKH yang ada sebagaimana Keputusan Menteri


ka

ep

Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.387/Menhut-II/2012


telah diperpanjang berdasarkan Keputusan Kepala Badan
ah

Halaman 91 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Koordinasi Penanaman Modal a.n. Menteri Lingkungan Hidup dan

si
Kehutanan Nomor SK.295/1/KLHK/2020 tanggal 1 Oktober 2020,
keputusan tersebut merupakan izin untuk melakukan kegiatan

ne
ng
non kehutanan di dalam kawasan hutan yang diperuntukan untuk
menunjang pengelolaan dan/atau kegiatan Tergugat II Intervensi.

do
gu b. Bahwa Handak yang akan dibangun pada hutan lindung telah
mendapatkan IPPKH sebagaimana Keputusan Kepala Badan

In
Koordinasi Penanaman Modal a.n. Menteri Lingkungan Hidup dan
A
Kehutanan Nomor SK.295/1/KLHK/2020 tanggal 1 Oktober 2020,
namun rencana pembangunan Handak utama yang berada di
ah

lik
Hutan Lindung terlebih dahulu harus menunggu addendum Andal
in casu Objek Sengketa TUN a quo.
am

ub
c. Bahwa berdasarkan Amar KESATU Keputusan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal an. Menteri Lingkungan Hidup dan
ep
Kehutanan Nomor SK.295/1/KLHK/2020 tanggal 1 Oktober 2020,
k

dijelaskan bahwa perpanjangan izin pinjam pakai kawasan hutan


ah

R
untuk kegiatan penambang seng, timbal DMP dengan metode

si
penambangan bawah tanah dan sarana penunjangnya kepada

ne
ng

PT Dairi Prima Mineral seluas 53,11 Ha pada kawasan hutan


lindung di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara,
sebagaimana Peta Lampiran, dengan rincian sebagai berikut:

do
gu

1) Pabrik seluas 6,70 Ha;


2) Gudang penyimpanan seluas 0,20 Ha;
In
A

3) Jalan tambang seluas 2,17 Ha;


4) Jalan ke fasilitas menara radio seluas 0,61 Ha;
ah

lik

5) Kontraktor tambang seluas 0,40 Ha;


6) Pengerasan jalan seluas 0,10 Ha;
7) Pembuangan/chusher seluas 0,20 Ha;
m

ub

8) TSF seluas 7,53 Ha;


ka

9) Timbunan tanah pucuk seluas 0,20 Ha;


ep

10) Areal penyangga seluas 35 Ha.


ah

Halaman 92 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Gudang bahan peledak yang lokasinya berada di Dusun Sipat

si
Desa Longkotan telah sifatnya adalah sementara (temporary),
lagipula lokasi Handak sementara tersebut telah mendapatkan

ne
ng
Izin Gudang Bahan Peledak yang diberikan Kepolisian RI dengan
No. SI/6462/X/YAN.2.11./2019 tertanggal 23 Oktober 2019 dan

do
gu diperpanjang kembali dengan surat izin No. SI/5539/XII/
YAN.2.11./2020 tertanggal 10 Desember 2020.

In
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dalil Para Penggugat tidak
A
berdasarkan hukum dan hanya didasarkan pada pernyataan sepihak
saja, sehingga harus ditolak.
ah

lik
6. Terhadap dalil Para Penggugat pada angka 9 huruf e s/d h dan angka
10 pada halaman 17 s/d halaman 19 yang pada pokoknya
am

ub
menyatakan bahwa pembangunan bendungan berpotensi
mengakibatkan bencana seperti gempa karena berada di lokasi yang
ep
k

tidak stabil dan berada dengan pemukiman masyarakat berdasarkan


analisis risiko bencana yang dikemukakan oleh beberapa ahli dan
ah

R
pakar adalah dalil yang keliru, dengan alasan:

si
a. PT DPM telah melakukan kajian terkait dengan pembangunan

ne
ng

TSF (bendungan) yang dimasukkan ke dalam dokumen Adendum


ANDAL RKL-RPL Tipe A. Dalam kajian tersebut, telah

do
gu

memperhitungkan secara hati-hati


aspek-aspek topografi, geologi, kegempaan, hidrologi,
hidrogeologi, tutupan vegetasi, erosivitas, kependudukan dan
In
A

sosekbud sebagaimana dipersyaratkan dalam Peraturan


Pemerintah Nomor 37 Tahun 2010 tentang Bendungan.
ah

lik

b. Desain teknis untuk Detail Engineering Desain (DeD) termasuk


semua desain parameter (kegempaan, hidrolika, hidrogeologi,
m

ub

kestabilan bendungan, antisipasi kebocoran, dan lainnya) akan


diuji dan disertifikasi oleh Komisi Keamanan Bendungan
ka

ep

Kementerian PUPR, sehingga dipastikan sudah mengikuti aturan


yang ada di Republik Indonesia.
ah

Halaman 93 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Kajian yang dilakukan terhadap bendungan TSF oleh Richard

si
Meehan adalah berdasarkan data yang tidak lengkap dan tidak
benar. Dokumen Adendum ANDAL 2019 adalah bukan dokumen

ne
ng
final yang diserahkan oleh PT DPM kepada Tergugat dan
statusnya pada saat itu masih dalam proses review dan

do
gu perbaikan.

d. Sebagai upaya untuk melakukan antisipasi terhadap

In
kemungkinan terjadinya kebocoran di TSF, PT DPM melakukan
A
rekayasa desain. Bagian dasar dari TSF dan bagian upstream
dari tanggul TSF akan dilapisi oleh 2 buah lapisan layer HDPE
ah

lik
liner yang berfungsi untuk mencegah air TSF merembes masuk
ke dalam tanah.
am

ub
e. Lagipula berdasarkan Surat Direktur Teknik dan Lingkungan,
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi
ep
k

dan Sumber Daya Mineral Nomor B-2964/MB.07/DBT.PL/2022


tanggal 7 Juni 2022 dan Surat Kepala Balai Teknik Bendungan
ah

R
Nomor: SA 04.03-Bd/227 tanggal 3 Juni 2022 perihal

si
Penyampaian Hasil Review Dokumen Persyaratan Administrasi

ne
ng

dan Teknis Bendungan Limbah Tambang Dairi, Kabupaten Dairi,


Provinsi Sumatera Utara, pada intinya bahwa laporan Seismic
Hazard Analysis kegempaan PT. DPM telah lengkap dan

do
gu

memadai dari substansi, serta metodologinya telah sesuai


dengan norma, standar, prosedur, dan manual yang terkait
In
A

dengan studi kegempaan dan dapat menjawab kekhawatiran


masyarakat maupun pihak eksternal lainnya atas keamanan
ah

lik

rencana bendungan TSF PT. DPM.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka tidak benar dalil Para


m

ub

Penggugat yang menyatakan pembangunan bendungan berpotensi


mengakibatkan bencana seperti gempa karena berada di lokasi yang
ka

tidak stabil dan berada dengan pemukiman masyarakat berdasarkan


ep

analisis risiko bencana yang dikemukakan oleh beberapa ahli dan


ah

Halaman 94 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pakar. Dengan demikian dalil Para Penggugat tersebut keliru, salah,

si
dan tidak beralasan hukum, sehingga harus ditolak.

7. Terhadap dalil Para Penggugat pada huruf A angka 1 s/d 30 pada

ne
ng
halaman 23 s/d halaman 31 yang pada pokoknya menyatakan bahwa
Objek Sengketa TUN a quo secara prosedur bertentangan dengan

do
gu kewajiban pemenuhan hak partisipasi warga dan asas keterbukaan
adalah dalil yang keliru dan tidak berdasarkan hukum, dengan alasan:

In
a. Bahwa dalam proses penyusunan Addendum ANDAL, RKL-RPL
A
Tipe A PT Dairi Prima Mineral telah melibatkan masyarakat pada
saat rapat Komisi AMDAL Pusat tanggal 27 Mei 2021 melalui
ah

lik
Surat undangan Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat No.
UN.264/PDLUK/PANI/PLA/4/2021 tanggal 27 April 2021, yang
am

ub
juga dihadiri oleh masyarakat yang tergabung dalam Sekretariat
Bersama Tolak Tambang.
ep
b. Telah dilakukan Focus Group Discussion (FGD) oleh Tergugat II
k

Intervensi.
ah

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka masyarakat telah dilibatkan


R

si
dalam proses penyusunan Addendum ANDAL, RKL-RPL Tipe A PT
Dairi Prima Mineral. Sehingga, dalil Para Penggugat harus ditolak.

ne
ng

8. Terhadap dalil Para Penggugat huruf B angka 1 s/d 6 pada halaman


31 s/d halaman 33 yang pada pokoknya menyatakan bahwa Objek

do
gu

Sengketa TUN a quo bertentangan dengan Asas-Asas Hukum


Lingkungan adalah dalil yang keliru, dengan alasan:
In
A

a. Yang dimaksud dengan asas tanggung jawab negara


berdasarkan Penjelasan Pasal 2 huruf a UU Lingkungan Hidup
ah

lik

adalah:
- negara menjamin pemanfaatan sumber daya alam akan
m

ub

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi


kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi masa
ka

kini maupun generasi masa depan;


ep
ah

Halaman 95 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- negara menjamin hak warga negara atas lingkungan hidup

si
yang baik dan sehat;
- negara mencegah dilakukannya kegiatan pemanfaatan

ne
ng
sumber daya alam yang menimbulkan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup.

do
gu Alasan yang dikemukakan oleh Para Penggugat tersebut tidak
disertai dengan alasan-alasan dan bukti yang jelas. Para

In
Penggugat hanya menuduh bahwa objek sengketa TUN a quo
A
yang diterbitkan Tergugat untuk mencelakakan rakyat.
Pernyataan Para Penggugat tersebut merupakan pernyataan
ah

lik
yang absurd karena tidak disertai dengan bukti-bukti.

b. Yang dimaksud dengan asas kehati-hatian berdasarkan


am

ub
Penjelasan Pasal 2 huruf f UU Lingkungan Hidup adalah: bahwa
ketidakpastian mengenai dampak suatu usaha dan/atau kegiatan
ep
k

karena keterbatasan penguasaan ilmu pengetahuan dan


teknologi bukan merupakan alasan untuk menunda
ah

R
langkah-langkah meminimalisasi atau menghindari ancaman

si
terhadap pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

ne
ng

Bahwa Tergugat telah memenuhi asas kehati-hatian dimaksud,


hal tersebut dibuktikan dengan dilakukannya asistensi dokumen

do
perbaikan, beberapa kali rapat dengan mengundang
gu

Kementerian/Lembaga serta pakar/ahli yang terakreditasi,


memperhatikan Surat Direktur Teknik dan Lingkungan, Direktorat
In
A

Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber


Daya Mineral Nomor B-2964/MB.07/DBT.PL/2022 tanggal 7 Juni
ah

lik

2022 dan Surat Kepala Balai Teknik Bendungan Nomor: SA


04.03-Bd/227 tanggal 3 Juni 2022 perihal Penyampaian Hasil
m

ub

Review Dokumen Persyaratan Administrasi dan Teknis


Bendungan Limbah Tambang Dairi, Kabupaten Dairi, Provinsi
ka

Sumatera Utara, pada intinya bahwa laporan Seismic Hazard


ep

Analysis kegempaan PT DPM telah lengkap dan memadai dari


ah

Halaman 96 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
substansi, serta metodologinya telah sesuai dengan norma,

si
standar, prosedur, dan manual yang terkait dengan studi
kegempaan dan dapat menjawab kekhawatiran masyarakat

ne
ng
maupun pihak eksternal lainnya atas keamanan rencana
bendungan TSF PT DPM.

do
gu c. Yang dimaksud dengan asas keadilan berdasarkan Penjelasan
Pasal 2 huruf g UU Lingkungan Hidup adalah bahwa

In
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus
A
mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap warga
negara, baik lintas daerah, lintas generasi, maupun lintas gender.
ah

lik
Bahwa justru dengan terbitnya Objek Sengketa TUN a quo telah
memperhatikan asas keadilan, karena di dalam dokumen Amdal
am

ub
tersebut semuanya telah tercantum. Bahkan dalam rapat komisi
penilai Amdal, Tergugat telah mengundang stakeholder mulai dari
ep
Instansi Pusat, Instansi Daerah, LSM/NGO, Perusahaan, dan
k

Wakil Masyarakat, hal tersebut dalam rangka mendapatkan


ah

informasi yang berimbang dalam proses pengambilan keputusan


R

si
oleh Tergugat.

ne
ng

d. Yang dimaksud dengan asas partisipatif berdasarkan Penjelasan


Pasal 2 huruf k UU Lingkungan Hidup adalah bahwa setiap
anggota masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam proses

do
gu

pengambilan keputusan dan pelaksanaan perlindungan dan


pengelolaan lingkungan hidup, baik secara langsung maupun
In
A

tidak langsung. Bahwa justru dengan terbitnya Objek Sengketa


TUN a quo telah memperhatikan asas partisipatif, karena dalam
ah

lik

rapat komisi penilai Amdal, Tergugat telah mengundang


stakeholder mulai dari Instansi Pusat, Instansi Daerah,
LSM/NGO, Perusahaan, dan Wakil Masyarakat, hal tersebut
m

ub

dalam rangka mendapatkan informasi yang berimbang dalam


ka

proses pengambilan keputusan oleh Tergugat.


ep
ah

Halaman 97 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Yang dimaksud dengan asas kearifan lokal berdasarkan

si
Penjelasan Pasal 2 huruf l UU Lingkungan Hidup adalah bahwa
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus

ne
ng
memperhatikan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata
kehidupan masyarakat. Bahwa Tergugat telah memperhatikan

do
gu asas kearifan lokal, hal tersebut dibuktikan dengan adanya
koordinasi dengan pemerintah daerah setempat serta tenaga
kerja yang berasal dari wilayah sekitar dari lokasi Objek Sengketa

In
A
TUN a quo.

f. Terhadap asas tata kelola pemerintahan yang baik dan otonomi


ah

lik
daerah Para Penggugat tidak menguraikan dan menjelaskan
secara rinci alasan-alasannya, dengan demikian dalil yang
am

ub
demikian tidaklah dibenarkan secara hukum, sehingga harus
dikesampingkan.
ep
k

9. Terhadap dalil Para Penggugat pada huruf C angka 1 s/d 3 halaman


33 s/d 37 yang pada pokoknya menyatakan bahwa Objek Sengketa
ah

R
TUN a quo telah bertentangan dengan asas-asas umum

si
pemerintahan yang baik (AUPB) adalah dalil yang keliru dan tidak

ne
ng

berdasarkan hukum, dengan alasan:


a. Asas Kepastian Hukum
1) Sebagaimana penjelasan dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a

do
gu

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi


Pemerintahan, bahwa yang dimaksud dengan asas kepastian
In
A

hukum adalah asas dalam negara hukum yang


mengutamakan landasan ketentuan peraturan perundang-
ah

lik

undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap


kebijakan penyelenggaraan pemerintahan.
m

ub

2) Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa TUN a


quo telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-
ka

undangan, yaitu:
ep
ah

Halaman 98 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 jo.

si
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang
Kehutanan;

ne
ng
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 jo. Nomor 8 Tahun
2005 dan Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan

do
gu Daerah;
- Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;

In
A
- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
ah

lik
- Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang
Perencanaan Hutan;
am

ub
- Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 jo. Nomor 60
Tahun 2009 tentang Perlindungan Hutan;
- Undang-Undang
ep Nomor 30 Tahun 2014 tentang
k

Administrasi Pemerintahan;
ah

- Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang


R

si
Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;

ne
ng

- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun


2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan

do
gu

Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin


Lingkungan;
- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
In
A

Nomor P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 tentang


Kriteria Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan Tata
ah

lik

Cara Perubahan Izin Lingkungan.

b. Asas Kecermatan
m

ub

1) Sebagaimana penjelasan dalam Pasal 10 ayat (1) huruf d


ka

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi


ep

Pemerintahan, bahwa yang dimaksud dengan asas


kecermatan adalah asas yang mengandung arti bahwa suatu
ah

Halaman 99 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan dan/atau Tindakan harus didasarkan pada

si
informasi dan dokumen yang lengkap untuk mendukung
legalitas penetapan dan/atau pelaksanaan Keputusan

ne
ng
dan/atau Tindakan yang bersangkutan dipersiapkan dengan
cermat sebelum Keputusan dan/atau Tindakan tersebut

do
gu ditetapkan dan/atau dilakukan.

2) Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa TUN a

In
quo telah melakukan langkah-langkah tersebut, yaitu dengan
A
memperhatikan:
- Berita Acara Komisi Penilai Amdal Pusat Nomor
ah

lik
79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021 27 Mei 2021 tentang
Pembahasan Adendum Analisis Dampak Lingkungan
am

ub
Hidup (ANDAL);
- Dokumen perbaikan pada tanggal 21 Juni 2021. Surat
ep
pengantar nomor: L.257/DPM-CGR/VI/2021;
k

- Asistensi dokumen perbaikan tanggal 29 Juni 2021 oleh


ah

Tergugat II sebagaimana Berita Acara tanggal 29 Juni


R

si
2021.
- Dokumen perbaikan kedua padal taggal 27 Juli 2021. Surat

ne
ng

pengantar nomor: L.303/DPM-CGR/VII/2021.


- Undangan rapat dari Kementerian Koordinasi Bidang

do
gu

Kemaritiman dan Investasi Nomor: B-3853/MENKO/


MARVES/HM.00.02/VIII/2021 tanggal 31 Agustus 2021.
In
- Asistensi dokumen perbaikan kedua tanggal 9 September
A

2021 oleh Tergugat II sebagaimana Berita Acara tanggal 9


ah

September 2021.
lik

- Dokumen perbaikan ketiga padal tanggal 28 Desember


2021. Surat pengantar nomor: L.610/DPM-CGR/XII/2021.
m

ub

- Undangan rapat Kepala BKPM Nomor 437/B.1/A.9/2021


ka

tanggal 29 Desember 2021.


ep
ah

Halaman 100 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Surat Direktur PDLUK Nomor S.22/PDLUK/PAUI/PLA.4/

si
1/2022 tanggal 5 Januari 2022 kepada Kepala Balai Teknik
Bendungan Kementerian PUPR dan Kepala Pusat

ne
ng
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi
Kementerian ESDM.

do
gu - Surat Direktur PDLUK Nomor S.40/PDLUK/PAUI/PLA.4/
1/2022 tanggal 7 Januari 2022 kepada Tergugat II
Intervensi, yang pada pokoknya agar dokumen perbaikan

In
A
ketiga disesuaikan dengan hasil review Badan Geologi dan
Balai Teknik Bendungan.
ah

lik
c. Asas Tidak Menyalahgunakan Kewenangan
1) Sebagaimana penjelasan dalam Pasal 10 ayat (1) huruf e
am

ub
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan Yang dimaksud dengan asas tidak
ep
menyalahgunakan kewenangan adalah asas yang
k

mewajibkan setiap Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan


ah

tidak menggunakan kewenangannya untuk kepentingan


R

si
pribadi atau kepentingan lain dan tidak sesuai dengan tujuan
pemberian kewenangan tersebut, tidak melampaui, tidak

ne
ng

menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkan


kewenangan.

do
gu

2) Bahwa Para Penggugat dalam menguraikan pengertian dan


pemahaman asas tidak menyalahgunakan kewenangan,
In
adalah tidak sesuai dengan Penjelasan Pasal 10 ayat (1)
A

huruf e Undang Nomor 30 Tahun 2014 dan mengartikan asas


tersebut tanpa dasar hukum yang jelas.
ah

lik

3) Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa TUN a


quo telah sesuai kewenangan, dan tidak melampaui, tidak
m

ub

menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkan


kewenangan.
ka

ep

4) Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Objek Sengketa TUN a


quo tidak menyalahgunakan kewenangan, karena
ah

Halaman 101 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berdasarkan ketentuan Pasal 49 ayat (1) huruf a Peraturan

si
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, Menteri sesuai dengan
kewenangannya menetapkan surat Keputusan Kelayakan

ne
ng
Lingkungan Hidup, jika rencana Usaha dan/atau Kegiatan
dinyatakan layak Lingkungan Hidup.

do
gu 5) Berdasarkan seluruh persyaratan yang disampaikan oleh
Tergugat II Intervensi bahwa rencana Usaha dan/atau
Kegiatan dinyatakan layak Lingkungan Hidup.

In
A
d. Asas Keterbukaan
1) Sebagaimana penjelasan dalam Pasal 10 ayat (1) huruf f
ah

lik
Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan Yang dimaksud dengan yang dimaksud
am

ub
dengan asas keterbukaan adalah asas yang melayani
masyarakat untuk mendapatkan akses dan memperoleh
ep
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif dalam
k

penyelenggaraan pemerintahan dengan tetap


ah

memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,


R

si
golongan, dan rahasia negara.
2) Bahwa proses penerbitan objek sengketa TUN a quo

ne
ng

dilakukan secara terbuka, hal tersebut dibuktikan adanya


pembahasan/undangan rapat, yaitu melalui:

do
gu

- Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Pusat dengan


Berita Acara Nomor 97/BA/DIT.PDLUK/LHK/2020 tanggal
In
6 Juli 2020;
A

- Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Pusat Lanjutan


dengan Berita Acara Nomor 149/BA/ DIT.PDLUK/LHK/
ah

lik

2020 tanggal 9 Oktober 2020;


- Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat dengan Berita Acara
m

ub

Nomor 79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021 tanggal 27 Mei


2021;
ka

ep

- Surat undangan Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat No.


Un.264/PDLUK/PANI/PLA/4/2021, tanggal 27 Mei 2021.
ah

Halaman 102 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Telah dilakukan Focus Group Discussion (FGD) oleh

si
Tergugat II Intervensi.

e. Asas Kepentingan Umum

ne
ng
1) Yang dimaksud dengan “asas kepentingan umum” adalah
asas yang mendahulukan kesejahteraan dan kemanfaatan

do
gu umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, selektif, dan
tidak diskriminatif.

In
2) Bahwa proses penerbitan objek sengketa TUN a quo
A
dilakukan dengan mendahulukan kesejahteraan dan
kemanfaatan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif,
ah

lik
selektif, dan tidak diskriminatif.
3) Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Rapat Tim Teknis
am

ub
Komisi Penilai AMDAL Pusat dengan Berita Acara Nomor
97/BA/DIT.PDLUK/ LHK/2020 tanggal 6 Juli 2020; Rapat Tim
ep
Teknis Komisi Penilai AMDAL Pusat Lanjutan dengan Berita
k

Acara Nomor 149/BA/ DIT.PDLUK/LHK/2020 tanggal 9


ah

Oktober 2020; Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat dengan


R

si
Berita Acara Nomor 79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021 tanggal 27
Mei 2021.

ne
ng

f. Asas Pelayanan Yang Baik


1) Yang dimaksud dengan “asas pelayanan yang baik” adalah

do
gu

asas yang memberikan pelayanan yang tepat waktu,


prosedur dan biaya yang jelas, sesuai dengan standar
In
A

pelayanan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan.


2) Bahwa Tergugat telah memberikan pelayanan yang tepat
ah

lik

waktu, prosedur dan biaya yang jelas, sesuai dengan standar


pelayanan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan
sebagaimana yang telah Tergugat uraikan dalam kronologis
m

ub

pokok sengketa di atas.


ka

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penerbitan Objek Sengketa


ep

TUN a quo tidak bertentangan dengan asas-asas umum


ah

Halaman 103 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemerintahan yang baik (AUPB), sehingga dalil Para Penggugat

si
harus ditolak.

10. Terhadap dalil Para Penggugat huruf D angka 1 s/d 16 pada halaman

ne
ng
38 s/d 42 yang pada pokoknya menyatakan bahwa Objek Sengketa
TUN a quo telah bertentangan persyaratan pemenuhan analisis risiko

do
gu bencana dan kajian risiko bencana adalah dalil yang keliru dan tidak
berdasarkan hukum, dengan alasan bahwa berdasarkan Surat

In
Direktur Teknik dan Lingkungan, Direktorat Jenderal Mineral dan
A
Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
B-2964/MB.07/DBT.PL/2022 tanggal 7 Juni 2022, menyampaikan
ah

lik
kepada Direktur PDLUK Penjelasan terkait Review Laporan Studi
Seismic Hazard Analysis di Area Tailing Storage Facility PT Dairi
am

ub
Prima Mineral, yang intinya menyatakan laporan Seismic Hazard
Analysis kegempaan PT DPM telah lengkap dan memadai dari
ep
substansi, serta metodologinya telah sesuai dengan norma, standar,
k

prosedur, dan manual yang terkait dengan studi kegempaan dan


ah

dapat menjawab kekhawatiran masyarakat maupun pihak eksternal


R

si
lainnya atas keamanan rencana bendungan TSF PT DPM.

ne
ng

11. Terhadap dalil Para Pengugat huruf F angka 1 s/d 9 pada halaman 44
s/d halaman 48 yang pada pokoknya menyatakan bahwa Objek
Sengketa TUN a quo telah melanggar terhadap hak atas lingkungan

do
gu

hidup yang baik dan sehat, adalah dalil yang keliru, dengan alasan:
a. Bahwa kegiatan fisik yang mendasarkan pada keputusan objek
In
A

sengketa TUN a quo belum dilaksanakan hingga saat ini.


b. Bahwa Para Penggugat dalam gugatannya tidak menyampaikan
ah

lik

bukti bahwa objek sengketa TUN a quo melanggar hak atas


lingkungan hidup yang baik dan sehat.
m

ub

c. Padahal untuk dapat mengukur seseorang mendapatkan kualitas


lingkungan hidup yang tidak baik dan tidak sehat harus dibuktikan
ka

dengan hasil baku mutu dari pencemaran, apakah melebihi dari


ep

baku mutu yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagaimana


ah

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021.


R

Halaman 104 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Selain itu Para Penggugat tidak bisa membuktikan dan

si
menguraiakan yang dimaksud tidak sehat, karena untuk dapat
mengukur seseorang tersebut tidak sehat harus melalui

ne
ng
pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dan dikuatkan hasil
analisis dari lab yang terakreditasi. Sebagai contoh apakah

do
gu seseorang tersebut sakit kulit dan gatal-gatal dikarenakan alergi
kedinginan/kepanasan/makanan atau karena terdapat zat kimia
yang memang memicu terjadinya gatal-gatal tersebut.

In
A
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka tidak benar bahwa terbitnya objek
sengketa TUN a quo melanggar terhadap hak atas lingkungan hidup
ah

lik
yang baik dan sehat, hal tersebut sangatlah prematur. Dengan
demikian dalil Para Penggugat tidak berdasarkan hukum dan harus
am

ub
ditolak.

III.DALAM PENUNDAAN
ep
k

Dalil Para Penggugat dalam memori gugatannya huruf F halaman 51 s/d


ah

54 yang intinya memohon penundaan (schoorsing) dapat Tergugat


R

si
tanggapi sebagai berikut:
1. Berdasarkan ketentuan Pasal 67 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5

ne
ng

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, ditentukan bahwa


Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan

do
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
gu

sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan


pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.
In
A

Penjelasan Pasal 67 bahwa pengadilan akan mengabulkan


permohonan penundaan pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara
ah

lik

tersebut hanya apabila:


a. Terdapat keadaan yang sangat mendesak, yaitu jika kerugian
m

ub

yang akan diderita Penggugat sangat tidak seimbang dibanding


dengan manfaat bagi kepentingan yang dilindungi oleh
ka

pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara tersebut; atau


ep
ah

Halaman 105 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu

si
tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan umum dalam
rangka pembangunan.

ne
ng
2. Dalam gugatan a quo, yang menjadi objek gugatan adalah Surat
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor

do
gu SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/ 8/2022 tentang tentang Kelayakan
Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di

In
Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi
A
Sumatera Utara oleh PT Dairi Prima Mineral tanggal 11 Agustus 2022.
ah

lik
3. Bahwa kerugian yang didalilkan Para Penggugat tidak beralasan,
karena kerugian tidak diuraikan secara jelas dan rinci, lagipula hingga
dengan saat ini belum ada kegiatan yang telah dibangun oleh
am

ub
Tergugat II Intervensi terhadap terbitnya Objek Sengketa TUN a quo.
Sehingga permohonan penundaan yang dilakukan oleh Para
ep
Penggugat sangatlah prematur.
k
ah

Dari seluruh uraian yang disampaikan di atas, selanjutnya Tergugat mohon


R

si
dengan hormat kepada Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta
yang menangani perkara a quo untuk memeriksa, mengadili, dan

ne
ng

memutuskan sebagai berikut :


I. Dalam Eksepsi:

do
a. Menerima Eksepsi dari Tergugat;
gu

b. Menyatakan Para Penggugat tidak memiliki kepentingan (legal


standing);
In
A

c. Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (niet


ontvankelijk verklaard).
ah

lik

II. Dalam Pokok Sengketa:


a. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
m

ub

b. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara.

III. Dalam Penundaan:


ka

ep

Menolak permohonan penundaan Para Penggugat.


ah

Halaman 106 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Majelis Hakim telah menerima permohonan intervensi yang

si
diajukan oleh PT. Dairi Prima Mineral, dengan suratnya tertanggal 8 Maret
2023, yang atas permohonan intervensi tersebut Majelis Hakim telah

ne
ng
menjatuhkan Penetapan yang diucapkan pada persidangan yang terbuka
untuk umum tanggal 29 Maret 2023, dengan amar yang pada pokoknya

do
gu menerima permohonan intervensi tersebut, dan mendudukkan Pemohon
Intervensi tersebut sebagai pihak Tergugat II Intervensi dalam sengketa a quo;

In
A
Bahwa atas gugatan Para Penggugat, Tergugat II Intervensi telah telah
mengajukan Jawaban dalam persidangan secara elektronik pada tanggal 17
ah

lik
April 2023 yang isinya sebagai berikut :
I. DALAM EKSEPSI:
A. GUGATAN A QUO TIDAK MEMENUHI KUALIFIKASI SEBAGAI
am

ub
PERKARA TATA USAHA NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
1. Untuk menjadi perhatian Majelis Hakim yang memeriksa dan
ep
mengadili perkara a quo, bahwa Para Penggugat mendaftarkan
k

Gugatan a quo di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dengan


ah

R
kode gugatan LH (Lingkungan Hidup) sebagaimana nomor register

si
yang menunjukan bahwa Gugatan a quo dimaksudkan sebagai

ne
ng

perkara tata usaha negara lingkungan hidup.


2. Bahwa Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor : SK.854/MENLHK/SETJEN/ PLA.4/

do
gu

8/2022 tanggal 11 Agustus 2022 tentang Kelayakan Lingkungan


Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan
In
A

Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara


Oleh PT Dairi Prima Mineral (“SK 854”) yang menjadi Objek
ah

lik

Sengketa dalam Gugatan a quo juga merupakan keputusan tata


usaha negara di bidang lingkungan hidup.
3. Bahwa terhadap sengketa tata usaha negara lingkungan hidup,
m

ub

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan


ka

Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana terakhir diubah


ep

dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan


Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik
ah

Halaman 107 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja menjadi

si
Undang-Undang (“UU Lingkungan Hidup”) telah mengatur secara
limitatif bentuk-bentuk gugatan sengketa tata usaha negara yang

ne
ng
dapat diajukan ke pengadilan dan pihak-pihak yang dapat
mengajukannya, sebagai berikut:

do
gu a. Instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang bertanggung
jawab di bidang lingkungan hidup yang memiliki kewenangan
untuk mengajukan gugatan ganti rugi sehubungan dengan

In
A
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (vide Pasal
90 ayat (1) UU Lingkungan Hidup).
ah

lik
b. Masyarakat yang memiliki hak untuk mengajukan gugatan
perwakilan kelompok (class action) untuk kepentingannya
am

ub
sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat apabila
mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup (vide Pasal 91 ayat (1) UU Lingkungan
ep
k

Hidup).
ah

c. Organisasi Lingkungan Hidup yang memiliki hak untuk


R

si
mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi
lingkungan hidup (vide Pasal 92 ayat (1) UU Lingkungan

ne
ng

Hidup).
4. Sebagaimana diketahui berdasarkan uraian dalil-dalil Para

do
gu

Penggugat, Para Penggugat mengklaim diri sebagai orang


perorangan yang mengaku sebagai masyarakat yang terkena
dampak secara langsung. Namun demikian gugatan yang diajukan
In
A

Para Penggugat tidak memenuhi syarat sebagaimana telah


ditentukan dalam Pasal 91 ayat (1) UU Lingkungan Hidup karena:
ah

lik

a. Gugatan a quo diajukan bukan dalam kategori gugatan


perwakilan kelompok (class action).
m

ub

b. Gugatan a quo juga bukan diajukan berdasarkan kerugian


akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (tidak
ka

ada bukti nyata pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan


ep

yang didalilkan dalam Gugatan a quo).


ah

Halaman 108 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa khusus berkaitan dengan kriteria gugatan perwakilan

si
kelompok (class action), seharusnya Para Penggugat merujuk
pada Pasal 1 huruf (a) Peraturan Mahkamah Agung Republik

ne
ng
Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan
Kelompok (“Perma 1/2002”) yang mengatur:

do
gu “Gugatan perwakilan kelompok adalah suatu tata cara pengajuan
gugatan dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili
kelompok mengajukan gugatan untuk diri mereka sendiri dan

In
A
sekaligus mewakili kelompok orang yang jumlahnya banyak, yang
memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok
ah

lik
dan anggota kelompok dimaksud.”
Sehingga dengan mengacu pada ketentuan di atas perlu Tergugat
am

ub
II Intervensi tegaskan bahwa Gugatan a quo tidak dapat
diklasifikasikan sebagai gugatan class action, karena syarat dalam
mengajukan gugatan class action adalah harus diajukan untuk diri
ep
k

mereka sendiri dan sekaligus mewakili kelompok orang yang


ah

jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau dasar


R

si
hukum antara wakil kelompok dengan anggota kelompok.
6. Oleh karenanya terbukti secara sah Gugatan a quo tidak

ne
ng

memenuhi kualifikasi sengketa tata usaha negara di bidang


lingkungan hidup, karenanya Tergugat II Intervensi mohon kepada

do
gu

Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk menyatakan


Gugatan a quo tidak diterima (niet ontvankelijk verklaard).
In
A

B. PARA PENGGUGAT TIDAK MEMILIKI KEDUDUKAN HUKUM/LEGAL


STANDING UNTUK MENGAJUKAN GUGATAN A QUO TERHADAP
ah

SK 854 (OBJEK SENGKETA) (EKSEPSI DISQUALIFICATOIR)


lik

B.1. Para Penggugat (i) Tidak Berdomisili baik di Lokasi Mulut


Tambang (Portal), Lokasi Gudang Bahan Peledak atau Lokasi
m

ub

Tailing Storage Facility (TSF); dan (ii) Tidak Seluruh


Penggugat Berada Pada Wilayah Studi Addendum Andal
ka

ep

RKL-RPL Tipe A
ah

Halaman 109 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa dalam dalil posita pada Bagian IV angka 1 halaman 8, Para

si
Penggugat menggunakan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata

ne
ng
Usaha Negara sebagaimana diperbaharui terakhir kali dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009

do
gu tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara (“UU PTUN”) sebagai
dasar kedudukan hukum (legal standing) Para Penggugat dalam

In
A
mengajukan Gugatan a quo terhadap SK 854 dengan dasarnya
adalah berupa adanya kepentingan dari Para Penggugat yang
ah

lik
dirugikan.
8. Bahwa lebih lanjut Para Penggugat juga menyatakan bahwa
am

ub
kedudukan hukum (legal standing) Para Penggugat adalah sebagai
“Masyarakat Yang Terkena Dampak Langsung” dari rencana usaha
dan/atau kegiatan terkait dengan Objek Gugatan a quo
ep
k

sebagaimana dalil posita pada Bagian VI.II. Huruf A angka 4


ah

halaman 24.
R

si
9. Bahwa SK 854 sebagai Objek Sengketa merupakan dokumen
persetujuan kelayakan lingkungan hidup terkait dengan adanya

ne
ng

perubahan kegiatan yang meliputi (i) perubahan dan penambahan


mulut tambang (portal); (ii) perubahan lokasi gudang bahan

do
gu

peledak; dan (iii) perubahan lokasi TSF yang sebelumnya telah


terlingkup dalam Keputusan Bupati Dairi Nomor 731 Tahun 2005
tanggal 1 November 2005 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup
In
A

atas suatu Rencana Usaha dan atau Kegiatan Pertambangan Seng


dan Timbal PT Dairi Prima Mineral (“SK 731”).
ah

lik

10. Bahwa terkait 3 (tiga) kegiatan yang terlingkup dalam SK 854,


maka perlu Majelis Hakim ketahui tidak satupun dari Para
m

ub

Penggugat yang bertempat tinggal dalam desa yang sama atau


setidak-tidaknya dekat dengan (i) lokasi mulut tambang (portal)
ka

yang terletak di kawasan Hutan Lindung; (ii) lokasi gudang bahan


ep

peledak yang terletak dalam kawasan Hutan Lindung; dan (iii)


ah

Halaman 110 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lokasi TSF yang terletak di Area Penggunaan Lain. Adapun Para

si
Penggugat sendiri berasal dari 3 (tiga) Desa yaitu Desa Bongkaras,
Desa Pandiangan dan Desa Lae Panginuman. Oleh karenanya,

ne
ng
tentu tidak berdasar bagi Para Penggugat yang tidak
bertempat tinggal atau berada jauh dari 3 (tiga) kegiatan yang

do
gu terlingkup dalam SK 854 untuk mengklaim diri sebagai pihak
yang memiliki kepentingan yang dirugikan dengan penerbitan
SK 854 (Objek Sengketa).

In
A
11. Bahwa selain dalil diatas, Tergugat II Intervensi perlu tekankan
bahwa terkait dengan pengertian “Masyarakat Yang Terkena
ah

lik
Dampak Langsung” secara spesifik telah diatur pada huruf C angka
5 Bab I Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
am

ub
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan Masyarakat Dalam
Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Izin
Lingkungan (“Permen LH 17/2012”) yang mengatur:
ep
k

“Masyarakat terkena dampak adalah masyarakat yang berada


ah

dalam batas wilayah studi amdal (yang menjadi batas sosial) yang
R

si
akan merasakan dampak dari adanya rencana usaha dan/atau
kegiatan, terdiri dari masyarakat yang akan mendapatkan manfaat

ne
ng

dan masyarakat yang akan mengalami kerugian;”


12. Berdasarkan kedua ketentuan Pasal tersebut, maka untuk dapat

do
gu

diklasifikasikan sebagai masyarakat yang terkena dampak


langsung haruslah merupakan masyarakat yang “berada” di dalam
wilayah studi Amdal.
In
A

13. Bahwa yang menjadi wilayah studi Adendum Andal RKL-RPL Tipe
A yang disusun oleh Tergugat II Intervensi sebagai dasar
ah

lik

penerbitan SK 854 (Objek Sengketa) adalah Kecamatan Silima


Pungga-Pungga yang di dalamnya terdapat beberapa desa yang
m

ub

masuk dalam wilayah studi, yaitu (i) Desa Bongkaras; (ii) Desa
Tungtung Batu; (iii) Desa Longkotan; (iv) Desa Bonian; dan (v)
ka

Desa Parongil. Kemudian apabila mencermati posita Gugatan a


ep

quo pada halaman 1 - 3 serta pada Bagian IV 3 halaman 8 - 11,


ah

Halaman 111 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Para Penggugat pada intinya menyatakan bahwa Para Penggugat

si
hidup dan bertempat tinggal di sekitar lokasi pertambangan
Tergugat II Intervensi. Adapun dalam Gugatan a quo, tempat

ne
ng
tinggal dan/atau tempat bekerja Para Penggugat adalah sama
dengan alamat Para Penggugat yang disebutkan dalam Gugatan a

do
gu quo dengan turut didalilkan bahwa Para Penggugat memiliki bukti
alas hak lahan berupa Surat Penyerahan Lahan, Sertifikat Hak
Milik (SHM), Surat Penguasaan Fisik dan Surat Hibah yang antara

In
A
lain dipergunakan untuk lahan persawahan, pertanian, pertapakan
rumah, perkebunan dan perladangan.
ah

lik
14. Artinya dari 11 (sebelas) orang yang merupakan Para Penggugat,
terdapat Penggugat dengan domisili/tempat tinggal dan lahan
am

ub
pertanian, pertapakan rumah dan/atau perladangan yang
berada di luar batas wilayah studi Addendum Andal RKL-RPL
Tipe A (dalam hal ini wilayah (i) Desa Pandiangan, Kecamatan
ep
k

Lae Parira; dan (ii) Desa Lae Panginuman, Kecamatan Silima


ah

Pungga-Pungga). Adapun Tergugat II Intervensi dapat


R

si
menyebutkan secara rinci nama Penggugat yang berada di luar
batas wilayah Amdal tersebut sebagai berikut:

ne
ng

a. Rainim Purba, beralamat di Pandiangan, Desa Pandiangan,


Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi dan memiliki lahan

do
gu

pertanian di Desa Pandiangan.


b. Purnama Siagian, beralamat di Dusun Lae Galuh, Desa
Pandiangan, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi dan
In
A

memiliki lahan pertanian di Desa Pandiangan.


c. Anna Harianja, beralamat di Dusun Lumban Sianturi, Desa
ah

lik

Pandiangan, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi dan


memiliki lahan pertapakan di Desa Pandiangan.
m

ub

d. Lasma Pandiangan, beralamat di Lumban Sianturi, Desa


Pandiangan, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi dan
ka

memiliki lahan pertapakan rumah dan perladangan di Desa


ep

Pandiangan.
ah

Halaman 112 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Sudirman Simamora, beralamat di Lumban Sianturi, Desa

si
Pandiangan, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi dan
memiliki lahan perladangan di Desa Pandiangan.

ne
ng
f. Jaga Nababan, beralamat di Dusun Lumban Purba, Desa
Pandiangan, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi dan

do
gu memiliki lahan perladangan perdurian dan kopi di Desa
Pandiangan.
g. Parulian Tambunan, beralamat di Lae Panginuman, Desa Lae

In
A
Panginuman, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten
Dairi dan memiliki lahan pertapakan rumah di Dusun I Lae
ah

lik
Gonggonan, Desa Lae Panginuman.
15. Karenanya menjadi suatu fakta hukum yang terang bahwa dengan
am

ub
terdapatnya tempat tinggal dan lahan pertanian dari Para
Penggugat yang berada di luar batas wilayah studi Addendum
Andal RKL-RPL Tipe A, maka sejatinya unsur “Masyarakat Yang
ep
k

Terkena Dampak Langsung” sebagaimana dimaksud pada


ah

Huruf C angka 5 Bab I Permen LH 17/2012 menjadi tidak


R

si
terpenuhi seluruhnya oleh Para Penggugat dan karenanya
menyebabkan Para Penggugat tidak seluruhnya memiliki

ne
ng

kedudukan hukum/legal standing dalam mengajukan Gugatan a


quo.

do
gu

16. Bahwa dengan telah terbuktinya sebagian dari Para Penggugat


tidak memiliki kedudukan hukum atau legal standing dalam
mengajukan Gugatan a quo, maka Tergugat II Intervensi mohon
In
A

kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk


menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
ah

lik

verklaard).

B.2 Objek Sengketa Belum Memiliki Dampak Terhadap


m

ub

Kepentingan Yang Merugikan Para Penggugat


17. Bahwa SK 854 sebagai suatu Keputusan Tata Usaha Negara
ka

ep

(“Keputusan TUN”) yang menjadi Objek Sengketa dalam Gugatan


ah

Halaman 113 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a quo merupakan keputusan kelayakan lingkungan hidup yang

si
akan menjadi prasyarat penerbitan izin berusaha.
18. Sebagai sebagai suatu dokumen “prasyarat”, SK 854 tidak dapat

ne
ng
dikatakan menimbulkan kerugian terhadap Para Penggugat karena
SK 854 hanyalah merupakan dokumen yang menyatakan kegiatan

do
gu pertambangan seng dan timbal di Kecamatan Silima
Pungga-pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara yang
akan dilaksanakan oleh Tergugat II Intervensi telah layak

In
A
lingkungan.
19. Kemudian Tergugat II Intervensi tegaskan bahwa sampai dengan
ah

lik
perkara a quo berlangsung, Tergugat II Intervensi pun sama sekali
belum melakukan tahap kegiatan operasi produksi, karena belum
am

ub
dilakukannya konstruksi atas TSF, mulut tambang (portal) dan
gudang bahan peledak sebagai sarana dan prasarana yang wajib
dimiliki Tergugat II Intervensi sebagaimana menjadi 3 (tiga) lingkup
ep
k

perubahan kegiatan yang diuraikan dalam Objek Sengketa untuk


ah

dapat melakukan tahap kegiatan operasi produksi. Artinya tidak


R

si
ada kerugian maupun dampak yang ditimbulkan terhadap Para
Penggugat.

ne
ng

20. Dengan tidak adanya kepentingan yang dirugikan yang dialami


Para Penggugat, tentu secara hukum menjadikan Para Penggugat

do
gu

tidak memiliki kedudukan hukum atau legal standing dalam


mengajukan Gugatan a quo sebagaimana adanya kepentingan
yang merugikan menjadi syarat mutlak penerapan Pasal 53 ayat
In
A

(1) UU PTUN oleh Para Penggugat dalam mengajukan Gugatan a


quo.
ah

lik

Hal ini tentu dikaitkan dengan sifat dari penilaian yang dilakukan
oleh Pengadilan Tata Usaha Negara yaitu bersifat a posteriori,
m

ub

yang artinya melakukan penilaian setelah terjadinya akibat yang


secara faktual benar-benar terjadi dan bukan berdasarkan
ka

kemungkinan semata.
ep
ah

Halaman 114 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. Berdasarkan asas hukum “POINT D’INTERET POINT D’ACTION”

si
YANG MEMILIKI ARTI HANYA ORANG YANG MEMPUNYAI
KEPENTINGAN YANG DAPAT MENGAJUKAN GUGATAN, maka

ne
ng
sejatinya telah jelas bahwa Para Penggugat tidak berhak
mengajukan Gugatan karena faktanya sama sekali tidak terdapat

do
gu kerugian yang ditimbulkan terhadap Para Penggugat terkait
dengan penerbitan SK 854 sebagai Objek Sengketa oleh karena
Tergugat II Intervensi belum melakukan tahap kegiatan operasi

In
A
produksi dan/atau konstruksi atas TSF, portal dan gudang bahan
peledak.
ah

lik
22. Dalil di atas adalah sejalan dengan doktrin hukum yang
disampaikan Ridwan HR dalam bukunya “Hukum Administrasi
am

ub
Negara” (UII Press, 2003, Yogyakarta) pada halaman 232 yang
menyampaikan bahwa:
“Peradilan administrasi memiliki ciri-ciri yang melekat, yaitu:
ep
k

a. Pengawasan yang dilakukan bersifat external control, karena


ah

merupakan Lembaga yang berada diluar kekuasaan


R

si
pemerintahan.
b. Pengawasan yang dilakukan lebih menekankan pada tindakan

ne
ng

represif atau lazim disebut “control a posteriori” karena selalu


dilakukan sesudah terjadinya perbuatan yang dikontrol.

do
c. Pengawasan itu bertitik total pada segi “legalitas”, karena
gu

hanya menilai dari segi hukumnya saja.”


23. Kemudian dalam Yurisprudensi Putusan Nomor 71/G.TUN/2001/
In
A

PTUN-JKT, telah disebutkan bahwa:


“… Pelaksanaan penilaian baru akan dilakukan sesudah ada
ah

lik

Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat. Sehingga dari


segi saat/waktu penilaian dilakukan bersifat a posteriori yaitu
m

ub

dilakukan setelah terjadi perbuatan atau tindakan dan sesudah


terjadi akibat dari perbuatan atau tindakan yang merugikan
ka

kepentingan Penggugat.”
ep
ah

Halaman 115 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jika di kemudian hari terdapat hal menyimpang dan atau

si
berdampak negatif pada lingkungan dan Kesehatan, maka
Penggugat dapat melakukan tindakan untuk melindungi hak

ne
ng
dan kepentingannya.”
24. Bahwa oleh karena terbitnya SK 854 tidak menimbulkan kerugian

do
gu maupun dampak apapun terhadap Para Penggugat, maka sudah
selayaknya Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo tidak
dapat menggunakan dalil-dalil yang sifatnya hanya kemungkinan

In
A
atau belum pernah terjadi. Karena telah jelas bahwa secara hukum,
penilaian terhadap suatu gugatan tata usaha negara haruslah
ah

lik
didasarkan pada peristiwa yang benar-benar terjadi, bukan hanya
kemungkinan semata.
am

ub
25. Bahwa dengan terbuktinya fakta dimana tidak terdapat kepentingan
Para Penggugat yang dirugikan dari terbitnya SK 854, maka adalah
mutlak bahwa Para Penggugat tidak memiliki kedudukan
ep
k

hukum/legal standing untuk mengajukan Gugatan a quo, dan


ah

karenanya juga menjadi beralasan apabila Tergugat II Intervensi


R

si
mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk
menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijk

ne
ng

verklaard).

C. GUGATAN A QUO KABUR DAN TIDAK JELAS (EKSEPSI OBSCUUR

do
gu

LIBEL)
C.1 Kedudukan Para Penggugat dalam Mengajukan Gugatan A
In
A

Quo Tidak Jelas Apakah Bertindak Sebagai (i) Perorangan atas


Kepentingan Sendiri; atau (ii) Sebagai Perwakilan Kelompok
ah

Masyarakat
lik

26. Bahwa dalam Gugatan a quo, Para Penggugat yang berjumlah 11


(sebelas) orang mengklaim diri sebagai bagian dari “Masyarakat
m

ub

Yang Terkena Dampak Langsung” sehingga merasa memiliki


kepentingan dengan diterbitkannya SK 854 oleh Tergugat. Namun
ka

ep

Para Penggugat tidak menguraikan secara utuh adanya fakta


dimana kedudukan dari Para Penggugat dalam kehidupan
ah

Halaman 116 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bermasyarakat di Kabupaten Dairi adalah sebagai bagian dari

si
kelompok masyarakat, yang artinya terdapat anggota masyarakat
lainnya yang ikut bertempat tinggal dan bekerja di Kabupaten Dairi

ne
ng
atau setidak-tidaknya di wilayah Addendum Andal RKL-RPL Tipe A
milik Tergugat II Intervensi.

do
gu 27. Maka apabila Para Penggugat merasa terdapat kerugian yang
timbul sehubungan dengan terbitnya SK 854, tentu kerugian
tersebut bukan hanya dirasakan oleh Para Penggugat, melainkan

In
A
juga anggota masyarakat lainnya. Sehingga anggota masyarakat
lainnya tersebut demi hukum harus ikut serta sebagai pihak
ah

lik
Penggugat dalam perkara a quo.
28. Hal tersebut tentunya menimbulkan kekaburan karena Para
am

ub
Penggugat dalam positanya sama sekali tidak menjelaskan
mengenai dasar pengajuan Gugatan a quo, apakah Para
Penggugat mengajukan gugatan untuk kepentingan diri-diri sendiri
ep
k

atau justru Para Penggugat mengajukan gugatan untuk


ah

kepentingan diri-diri sendiri sekaligus kepentingan para anggota


R

si
masyarakat lainnya yang dikenal dengan istilah gugatan perwakilan
kelompok (gugatan class action) yang diatur dalam Pasal 91 ayat

ne
ng

(1) UU Lingkungan Hidup yang mengatur:


“Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok

do
gu

untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan


masyarakat apabila mengalami kerugian akibat pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup.”
In
A

Serta diatur juga dalam Pasal 1 huruf a Perma 1/2002 yang


mengatur:
ah

lik

“Gugatan perwakilan kelompok adalah suatu tata cara pengajuan


gugatan dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili
m

ub

kelompok mengajukan gugatan untuk diri mereka sendiri dan


sekaligus mewakili kelompok orang yang jumlahnya banyak, yang
ka

memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok


ep

dan anggota kelompok dimaksud”


ah

Halaman 117 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29. Tidak adanya penjelasan ataupun uraian dari Para Penggugat

si
terkait dengan hal tersebut telah menyebabkan Gugatan a quo
menjadi tidak jelas maksudnya apakah Para Penggugat

ne
ng
sebenarnya bertindak sebagai (i) perorangan atas kepentingan
sendiri atau justru (ii) bertindak sebagai perwakilan kelompok

do
gu anggota masyarakat lainnya.
30. Quad non maksud sebenarnya dari Para Penggugat adalah untuk
mengajukan Gugatan a quo dalam kapasitasnya sebagai

In
A
perorangan atas kepentingan sendiri, maka Para Penggugat
seharusnya tidak menyatakan diri sebagai “Masyarakat Yang
ah

lik
Terkena Dampak Langsung” karena faktanya masyarakat yang
terkena dampak langsung yang terdapat dalam wilayah Addendum
am

ub
Andal RKL-RPL Tipe A adalah tidak hanya terdiri dari Para
Penggugat saja, melainkan juga anggota masyarakat
lainnya. Lebih lagi sebagaimana kami uraikan dalam bagian B.1 di
ep
k

atas, tidak seluruhnya Para Penggugat dapat dikategorikan


ah

sebagai “Masyarakat Yang Terkena Dampak Langsung”.


R

si
31. Dengan telah tidak jelasnya maksud Para Penggugat tersebut
dalam mengajukan Gugatan a quo tersebut, maka menjadi tidak

ne
ng

terbantahkan bahwa Gugatan a quo merupakan gugatan yang


kabur dan tidak jelas (obscuur libel), karenanya Tergugat II

do
gu

Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a


quo untuk menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet
ontvankelijk verklaard).
In
A

C.2. Dasar Hukum Yang Digunakan Dalam Gugatan A Quo Tidak


Relevan
ah

lik

32. Para Penggugat sebagaimana dapat dilihat dalam positanya


Bagian VI.II. Huruf A angka 2 - 30 halaman 23 - 31 pada intinya
m

ub

telah menyatakan diri sebagai masyarakat yang terkena dampak


langsung dan karenanya berhak untuk dilibatkan dalam
ka

penyusunan Amdal dari Tergugat II Intervensi dengan


ep

menggunakan ketentuan-ketentuan Pasal sebagai berikut:


ah

Halaman 118 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Pasal 1 sampai dengan Pasal 3 Permen LH 17/2012:

si
Pasal 1:
“Pedoman keterlibatan masyarakat dalam proses analisis

ne
ng
mengenai dampak lingkungan hidup dan izin lingkungan
dimaksudkan sebagai acuan:

do
gu a. pelaksanaan keterlibatan masyarakat dalam proses analisis
mengenai dampak lingkungan hidup; dan
b. pelaksanaan keterlibatan masyarakat dalam proses izin

In
A
lingkungan.”
Pasal 2:
ah

lik
“Pelaksanaan keterlibatan masyarakat dalam proses Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan izin lingkungan
am

ub
dilakukan berdasarkan prinsip dasar:
a. pemberian informasi yang transparan dan lengkap;
b. kesetaraan posisi diantara pihak-pihak yang terlibat;
ep
k

c. penyelesaian masalah yang bersifat adil dan bijaksana; dan


ah

d. koordinasi, komunikasi dan kerjasama di kalangan


R

si
pihak-pihak yang terkait.”
Pasal 3:

ne
ng

“Pedoman keterlibatan masyarakat dalam proses analisis


mengenai dampak lingkungan hidup dan izin lingkungan

do
gu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam


Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.”
In
A

b. Pasal 27 ayat (1) huruf a dan Pasal 28 Peraturan Pemerintah


Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
ah

lik

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (“PP Lingkungan Hidup”):


Pasal 27 ayat (1) huruf a:
m

ub

“(1) Penyusunan Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21


ayat (1) dilakukan melalui tahapan:
ka

a.pelaksanaan pelibatan masyarakat terhadap rencana


ep

Usaha dan/atau kegiatan;”


ah

Halaman 119 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 28:

si
“(1) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan dalam
menyusun Amdal sebagaimana dimaksud dalam pasal 21

ne
ng
ayat (1) melibatkan masyarakat yang terkena dampak
langsung.

do
gu (2) Pelibatan masyarakat yang terkena dampak langsung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:
a. pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan; dan

In
A
b. konsultasi publik.
(3) Masyarakat yang terkena dampak langsung sebagaimana
ah

lik
dimaksud pada ayat (1) berhak mengajukan saran,
pendapat, dan tanggapan terhadap rencana Usaha
am

ub
dan/atau Kegiatan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari
kerja sejak pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat
(2| huruf a.
ep
k

(4) Saran, pendapat, dan tanggapan sebagaimana dimaksud


ah

pada ayat (3) disampaikan secara tertulis kepada


R

si
penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan.
(5) Masyarakat yang terkena dampak langsung memberikan

ne
ng

saran, pendapat, dan tanggapan terhadap rencana Usaha


dan/atau Kegiatan pada konsultasi publik sebagaimana

do
gu

dimaksud pada ayat (2) huruf b.


(6) Saran, pendapat, dan tanggapan terhadap rencana
usaha dan/atau Kegiatan pada konsultasi publik
In
A

sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dicatat dalam berita


acara konsultasi publik.
ah

lik

(7) Pelibatan masyarakat yang terkena dampak langsung


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sebelum
m

ub

penyusunan Formulir Kerangka Acuan.”

33. Dalam hal ini, perlu Tergugat II Intervensi uraikan bahwa


ka

ep

ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Pasal 1 sampai dengan


Pasal 3 Permen LH 17/2012 dan Pasal 27 ayat (1) huruf a dan
ah

Halaman 120 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 28 PP Lingkungan Hidup tersebut pada faktanya adalah

si
ditujukan terhadap penyusunan Amdal yang dilakukan dalam
rangka penerbitan persetujuan lingkungan baru/pertama kali.

ne
ng
Sedangkan penerbitan SK 854 sejatinya merupakan perubahan
dari izin/persetujuan lingkungan yaitu yang saat ini sudah dimiliki

do
gu oleh Tergugat II Intervensi yaitu SK 731.
34. Perubahan terhadap SK 731 tersebut secara normatif merupakan
bentuk dari perubahan persetujuan lingkungan yang apabila

In
A
dicermati, memiliki ketentuan tersendiri dalam PP Lingkungan
Hidup. Dalam hal ini, apabila Para Penggugat menggunakan
ah

lik
ketentuan Pasal 1 sampai dengan Pasal 3 Permen LH 17/2012 dan
Pasal 27 ayat (1) huruf a dan Pasal 28 PP Lingkungan Hidup,
am

ub
maka hal tersebut tidaklah relevan karena proses Addendum
Andal RKL-RPL Tipe A yang dilakukan Tergugat II Intervensi
sampai dengan diterbitkannya SK 854 adalah suatu bentuk
ep
k

yang konkrit dari “perubahan persetujuan lingkungan”,


ah

BUKAN penerbitan persetujuan lingkungan baru/pertama kali.


R

si
35. Keterlibatan masyarakat dalam konteks perubahan persetujuan
lingkungan telah diatur jelas pada Pasal 97 ayat (3) huruf a PP

ne
ng

Lingkungan Hidup yang mengatur:


“(3) Dalam melakukan penilaian substansi addendum Andal dan

do
gu

RKL-RPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, untuk


addendum Andal dan RKL-RPL:
a. tipe A, Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup melibatkan
In
A

pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3);”


Adapun rujukan Pasal 45 ayat (3) PP Lingkungan Hidup tersebut
ah

lik

adalah berbunyi:
“(3) Dalam melakukan penilaian substansi sebagaimana dimaksud
m

ub

pada ayat (1), Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup melibatkan


pihak:
ka

a. masyarakat yang terkena dampak langsung terhadap


ep

rencana Usaha dan/atau kegiatan:


ah

Halaman 121 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. ahli terkait dengan rencana dan/atau dampak Usaha

si
dan/atau Kegiatan;
c. instansi sektor penerbitan persetujuan awal dan

ne
ng
Persetujuan Teknis;
d. instansi pusat, provinsi, atau kabupaten/kota yang terkait

do
gu dengan rencana dan/atau dampak Usaha dan/atau
Kegiatan; dan/atau
e. masyarakat pemerhati Lingkungan Hidup dan/atau

In
A
masyarakat berkepentingan lainnya yang telah
menyampaikan saran, pendapat, dan tanggapan yang
ah

lik
relevan pada pelibatan masyarakat di tahap penyusunan
Formulir Kerangka Acuan.”
am

ub
36. Maka dalam konteks perubahan persetujuan lingkungan hidup,
Para Penggugat seharusnya memahami bahwa keterlibatan
masyarakat yang sebenarnya diatur dalam Undang-Undang
ep
k

adalah hanya terbatas pada saat penilaian substansi


ah

Addendum Andal RKL-RPL Tipe A, yang mana faktanya


R

si
Tergugat II Intervensi telah melibatkan perwakilan dari masyarakat
yang terkena dampak langsung dalam penilaian substansi

ne
ng

Addendum Andal dan RKL-RPL Tipe A.


Hal tersebut dapat dilihat secara jelas dalam Berita Acara Rapat

do
gu

Komisi Penilai Amdal Pusat Pembahasan Addendum Analisis


Dampak Lingkungan Hidup (Andal), Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
In
A

(RKL-RPL) Tipe A Rencana Kegiatan Pertambangan Seng dan


Timbal di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara Oleh PT Dairi
ah

lik

Prima Mineral Nomor: 79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021 tanggal 27 Mei


2021 (“Berita Acara Rapat Komisi Penilai Addendum Andal”).
m

ub

37. Lebih lanjut, dalam positanya Bagian VI.I angka 13 - 15 halaman


21, Para Penggugat menyatakan bahwa terhadap penerbitan
ka

Objek Sengketa a quo telah terjadi keterlambatan pada jangka


ep

waktu perbaikan dan penilaian substansi Addendum Andal


ah

Halaman 122 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
RKL-RPL Tipe A, sebagaimana Para Penggugat mengacu pada

si
Pasal 45 ayat (7) dan Pasal 48 ayat (1) dan (2) PP Lingkungan
Hidup, yang mengatur:

ne
ng
Pasal 45 ayat (7) PP Lingkungan Hidup:
“Terhadap dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL yang

do
gu memerlukan perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
huruf b, Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup mengembalikan
dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL kepada penanggung

In
A
jawab Usaha dan/atau Kegiatan untuk diperbaiki dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja.”
ah

lik
Pasal 48 ayat (1) dan (2) PP Lingkungan Hidup:
“(1) Jangka waktu penilaian substansi dokumen Andal dan
am

ub
dokumen RKL-RPL dan uji kelayakan Lingkungan Hidup
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 sampai dengan Pasal
47, dilakukan paling lama 50 (lima puluh) hari kerja sejak
ep
k

dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL dinyatakan lengkap


ah

dalam penilaian administrasi.


R

si
(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk
jangka waktu perbaikan dokumen Andal dan dokumen

ne
ng

RKL-RPL dalam penilaian substansi oleh penanggung jawab


Usaha dan/ atau Kegiatan.”

do
gu

38. Menanggapi dalil Para Penggugat pada ketentuan di atas, perlu


Tergugat II Intervensi uraikan bahwa ketentuan-ketentuan yang
diatur dalam Pasal 45 ayat (7) dan Pasal 48 ayat (1) dan (2) PP
In
A

Lingkungan Hidup tersebut pada faktanya adalah ditujukan


terhadap penyusunan Amdal yang dilakukan dalam rangka
ah

lik

penerbitan persetujuan lingkungan baru/pertama,


sebagaimana telah jelas diatur bahwa ketentuan-ketentuan di
m

ub

atas termasuk dari Bagian Kedua tentang Penyusunan Amdal


dan Uji Kelayakan Amdal pada PP Lingkungan Hidup.
ka

Sedangkan sebagaimana telah Tergugat II Intervensi sampaikan di


ep

atas, pada faktanya Tergugat II Intervensi telah lebih dahulu


ah

Halaman 123 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memiliki izin/persetujuan lingkungan yaitu melalui SK 731, yang

si
kemudian dilakukan perubahan terhadap SK 731 tersebut dengan
terbitnya SK 854.

ne
ng
39. Perlu Tergugat II Intervensi sampaikan juga bahwa perubahan
terhadap SK 731 tersebut secara normatif merupakan bentuk dari

do
gu perubahan persetujuan lingkungan yang apabila dicermati,
memiliki ketentuan tersendiri dalam PP Lingkungan Hidup, yakni
pada Bagian Kesembilan tentang Perubahan Persetujuan

In
A
Lingkungan yang mana berdasarkan Pasal 91 ayat (1) huruf c PP
Lingkungan Hidup telah diatur secara khusus mengenai perubahan
ah

lik
terhadap surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, sebagai
berikut:
am

ub
“(1) Perubahan Persetujuan Lingkungan dengan kewajiban
menyusun dokumen Lingkungan Hidup baru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 90 ayat (1) huruf a dilakukan melalui:
ep
k

c. perubahan surat Keputusan Kelayakan Lingkungan


ah

Hidup dengan kewajiban melakukan penyusunan dan


R

si
penilaian addendum Andal dan RKL.”
Sehingga landasan hukum yang digunakan Para Penggugat

ne
ng

dengan mengacu pada ketentuan pada Pasal 45 ayat (7) dan Pasal
48 ayat (1) dan (2) PP Lingkungan Hidup tersebut tentunya sangat

do
gu

tidak relevan karena faktanya proses Addendum Andal


RKL-RPL Tipe A yang dilakukan Tergugat II Intervensi adalah
suatu bentuk konkrit dari “perubahan persetujuan
In
A

lingkungan”, BUKAN penerbitan persetujuan lingkungan


pertama/baru.
ah

lik

40. Maka dengan kelirunya pemahaman Para Penggugat dengan


menggunakan rujukan peraturan perundang-undangan yang tidak
m

ub

relevan, jelas telah menyebabkan Gugatan a quo menjadi kabur


dan tidak jelas (obscuur libel). Karenanya Tergugat II Intervensi
ka

mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk


ep
ah

Halaman 124 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijk

si
verklaard).
C.3. Uraian Dasar Peristiwa Kabur dan Tidak Jelas

ne
ng
C.3.1. Tim Penyusun Memiliki Kompetensi dan Bersertifikasi
41. Perlu Tergugat II Intervensi sampaikan juga mengenai uraian dasar

do
gu peristiwa yang tidak jelas lainnya yang terdapat dalam Gugatan a
quo. Dalam positanya Bagian VI.II Huruf A angka 3 halaman 24,
Para Penggugat menyatakan bahwa penyusunan Addendum Andal

In
A
RKL-RPL Tipe A yang dilakukan Tergugat II Intervensi cacat
prosedur karena disusun oleh tim penyusun Amdal yang tidak
ah

lik
memiliki kompetensi dan sertifikasi. Dalil tersebut sangat keliru dan
mengada-ada.
am

ub
42. Apabila mengacu pada Pasal 67 ayat (3) sampai ayat (5) PP
Lingkungan Hidup, telah diatur bahwa:
“(3) Tim penyusun Amdal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ep
k

terdiri atas:
ah

a. ketua; dan
R

si
b. anggota.
(4) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a wajib

ne
ng

memiliki sertifikat kompetensi yang memenuhi standar


kualifikasi ketua tim penyusun Amdal.

do
gu

(5) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b paling


sedikit terdiri atas 2 (dua) orang yang wajib memiliki sertifikat
kompetensi yang memenuhi standar kualifikasi anggota tim
In
A

penyusun Amdal dan/atau kualifikasi ketua tim penyusun


Amdal.”
ah

lik

43. Dalam hal ini, penyusunan dokumen Addendum Andal RKL-RPL


Tipe A dari Tergugat II Intervensi adalah dilakukan oleh konsultan
m

ub

penyusun yaitu PT Global Inter Sistem dengan Nomor Registrasi


Kompetensi LPJP AMDAL 0077/LPJ/AMDAL-1/LRK/KLH. Adapun
ka

anggota tim penyusun yang terdaftar adalah sebanyak 3 (tiga)


ep

orang dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:


ah

Halaman 125 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Prof. Dr. Temala Alexander Barus, M.Sc selaku ketua tim,

si
dengan Sertifikat Kompetensi No. 74909 2133 7 0000710 2020
tanggal 24 Agustus 2020.

ne
ng
b. Ir. Jonis Ginting, M.S selaku anggota tim, dengan Sertifikat
Kompetensi No. 74909 2133 7 0000712 2020 tanggal 24

do
gu Agustus 2020.
c. Nita Marikena, S.T., M.T selaku anggota tim, dengan Sertifikat
Kompetensi No. 74909 2133 7 0000713 2020 tanggal 24

In
A
Agustus 2020.
44. Berdasarkan fakta tersebut, maka telah jelas bahwa seluruh tim
ah

lik
penyusun dokumen Addendum Andal RKL-RPL Tipe A milik
Tergugat II Intervensi memiliki sertifikat kompetensi yang
am

ub
disyaratkan dalam Pasal 67 ayat (3) sampai (5) PP Lingkungan
Hidup. Karenanya, dalil Para Penggugat yang menyatakan tidak
terdapat kompetensi dan sertifikat dari tim penyusun Amdal dari
ep
k

Tergugat II Intervensi telah terbantahkan dengan sendirinya dan


ah

justru semakin menunjukkan bahwa uraian dasar peristiwa yang


R

si
disampaikan Para Penggugat menjadi tidak jelas.
45. Dengan demikian, maka Gugatan a quo merupakan gugatan yang

ne
ng

kabur dan tidak jelas (obscuur libel), karenanya Tergugat II


Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a

do
gu

quo untuk menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet


ontvankelijk verklaard).
C.3.2. Pembangunan TSF Belum Dilaksanakan sehingga
In
A

Belum Memerlukan Rekomendasi Komisi Keamanan


Bendungan
ah

lik

46. Kemudian dalam positanya Bagian VI.I angka 10 halaman 19, Para
Penggugat menyatakan bahwa rencana bendungan TSF milik
m

ub

Tergugat II Intervensi tidak melibatkan Komisi Keamanan


Bendungan dan tidak memenuhi kaidah-kaidah keamanan
ka

bendungan dengan “secara khusus” merujuk pada Pasal 39 ayat


ep

(3) dan (4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


ah

Halaman 126 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rakyat Nomor 27/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang Bendungan

si
(“Permen PUPR 27/2015”).
47. Namun Para Penggugat gagal memahami bahwa ketentuan Pasal

ne
ng
39 ayat (3) dan (4) Permen PUPR 27/2015 tersebut adalah
ditujukan terhadap kegiatan pemeriksaan dan evaluasi dalam

do
gu pelaksanaan konstruksi bendungan limbah tambang dengan
cara yang diatur pada Pasal 39 ayat (1) huruf a dan b yang
berbunyi:

In
A
“(1) Dalam hal bendungan dibangun untuk penampungan limbah
tambang, pelaksanaan konstruksinya dapat dilakukan dengan
ah

lik
cara:
a. sekaligus dengan menyelesaikan konstruksi bendungan
am

ub
terlebih dahulu kemudian diikuti penempatan awal limbah
tambang; atau
b. bertahap yang setiap tahapnya diikuti dengan penempatan
ep
k

limbah tambang”.
ah

48. Sedangkan pada faktanya, Tergugat II Intervensi sama sekali


R

si
belum melaksanakan pembangunan konstruksi bendungan
TSF karena sampai dengan saat ini, permohonan persetujuan

ne
ng

desain bendungan yang diajukan Tergugat II Intervensi masih


dalam proses penilaian oleh Komisi Keamanan Bendungan dengan

do
gu

mengacu pada Pasal 24 ayat (2) Permen PUPR 27/2015 yang


mengatur:
“Persetujuan desain sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
In
A

diberikan Menteri setelah mendapatkan rekomendasi Komisi


Keamanan Bendungan.”
ah

lik

49. Hal yang sama juga disebabkan oleh karena Tergugat II Intervensi
sampai dengan saat ini pun belum memiliki izin pelaksanaan
m

ub

konstruksi, karena izin pelaksanaan konstruksi baru dapat


diberikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
ka

(“Menteri PUPR”) apabila Tergugat II Intervensi telah


ep

mendapatkan persetujuan desain bendungan dari Menteri PUPR.


ah

Halaman 127 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hal tersebut telah diatur pada Pasal 30 Permen PUPR 27/2015

si
yang mengatur:
“Dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun setelah

ne
ng
mendapatkan persetujuan desain, pembangun bendungan harus
mengajukan permohonan izin pelaksanaan konstruksi

do
gu bendungan.”
50. Fakta mengenai Tergugat II Intervensi sedang dalam proses
permohonan (i) persetujuan desain; dan (ii) izin pelaksanaan

In
A
konstruksi bendungan di Komisi Keaamanan Bendungan
sebagaimana diatur dalam Permen PUPR 27/2015 tersebut
ah

lik
dipertegas lagi dengan Surat Kepala Balai Teknik Bendungan
Nomor SA.04.03-Bd/227 tanggal 3 Juni 2022 kepada Direktur PT
am

ub
Dairi Prima Mineral (“Surat Kepala Teknik Bendungan”), yang
pada angka 1 menyatakan bendungan limbah tambang telah
berproses melakukan permohonan persetujuan desain dan izin
ep
k

pelaksanaan konstruksi, dan pada angka 5 menyatakan bahwa


ah

desain TSF akan di proses ke tahap selanjutnya setelah Tergugat II


R

si
Intervensi menindaklanjuti saran dan menyampaikannya kepada
Balai Teknik Bendungan.

ne
ng

51. Apabila telah terbit izin pelaksanaan konstruksi bendungan, maka


barulah Tergugat II Intervensi dapat mulai melakukan

do
gu

pembangunan konstruksi bendungan TSF yang dalam prosesnya


baru memerlukan rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan.
Hal mana mengacu pada Pasal 36 ayat (1) Permen PUPR 27/2015
In
A

yang mengatur:
“Dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya izin
ah

lik

pelaksanaan konstruksi, Pembangun bendungan wajib melakukan


pelaksanaan konstruksi sesuai dengan jadwal pelaksanaan
m

ub

konstruksi.”
52. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa Para Penggugat sama
ka

sekali tidak memahami ketentuan dalam Permen PUPR 27/2015


ep

atau setidak-tidaknya sengaja untuk tidak menguraikan fakta


ah

Halaman 128 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa sampai saat ini Tergugat II Intervensi memang belum

si
memerlukan rekomendasi Komisi Keamaan Bendungan oleh
karena bekum masuk pada tahapan pelaksanaan konstruksi. Tidak

ne
ng
hanya itu, Para Penggugat justru mencoba untuk mengaburkan
dan menyesatkan fokus Majelis Hakim dengan menyampaikan

do
gu narasi yang dihubungkan dengan ketentuan Pasal 39 ayat (3) dan
(4) Permen PUPR 27/2015 sebagai dasar seolah-olah Tergugat II
Intervensi tidak mendapatkan rekomendasi Komisi Keamanan

In
A
Bendungan. Padahal kenyataannya adalah tidak demikian.
53. Karenanya tidak terbantahkan lagi bahwa Gugatan a quo
ah

lik
merupakan gugatan yang kabur dan tidak jelas (obscuur libel),
sehingga Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang
am

ub
memeriksa perkara a quo untuk menyatakan Gugatan a quo tidak
dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).
ep
C.4. Para Penggugat Tidak Cermat Dan Tidak Jelas Dalam
k

Menguraikan Kepentingan Para Penggugat Seperti Apa Yang


ah

Dirugikan
R

si
54. Selain bantahan sebagaimana telah Tergugat II Intervensi uraikan
dalam bagian B.1 di atas, perlu kami sampaikan lagi

ne
ng

ketidakcermatan dari Para Penggugat dalam menguraikan


kepentingan yang merugikan Para Penggugat di bawah ini.

do
gu

55. Berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) UU PTUN, salah satu


kualifikasi utama untuk dapat mengajukan gugatan tata usaha
In
A

negara adalah terdapatnya kepentingan Penggugat yang


dirugikan berkaitan dengan terbitnya keputusan tata usaha
ah

negara yang mengacu pada Pasal 53 ayat (1) UU PTUN yang


lik

mengatur:
“Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
m

ub

dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat


mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang
ka

ep

yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang


ah

Halaman 129 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disengketakan Itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau

si
tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau di rehabilitasi.”
56. Bahwa dalam positanya Bagian IV angka 3 halaman 11, Para

ne
ng
Penggugat menyatakan telah mengalami dampak berupa kerugian
nyata atas kehadiran Tergugat II Intervensi.

do
gu 57. Faktanya tidak terdapat kepentingan Para Penggugat yang
dirugikan dengan diterbitkannya Objek Sengketa dalam perkara a
quo.

In
A
58. Bahwa apa yang didalilkan Para Penggugat dalam Gugatan a quo
bukanlah merupakan suatu kerugian nyata melainkan hanyalah
ah

lik
suatu kekhawatiran dan ketakutan-ketakutan yang tidak berdasar.
59. Bahwa dalil Para Penggugat dalam positanya Bagian IV angka 3
am

ub
huruf a halaman 11 yang menyatakan telah mengalami kerugian
nyata akibat kebocoran limbah di Desa Bongkaras pada tahun
2012 yang menyebabkan sepanjang aliran sungai sikalombun
ep
k

tercemar limbah dan berdampak matinya ikan mas milik warga


ah

serta sawah/padi warga menjadi rusak adalah dalil yang tidak


R

si
benar, asumtif dan tidak didukung oleh bukti ilmiah penyebab
berasal dari kebocoran limbah tersebut.

ne
ng

60. Bahwa fakta yang sebenarnya terjadi adalah bahwa pada tahun
2012 pada saat Tergugat II Intervensi melakukan pemboran

do
gu

eksplorasi di dekat sungai Desa Bongkaras, pipa bor melewati


rekahan tanah yang mengakibatkan kebocoran dan lumpur
pemboran (pelumas bor) masuk ke dalam badan air sungai. Namun
In
A

Tergugat II Intervensi segera menghentikan pemboran dan


menindaklanjuti kejadian tersebut dengan melaporkannya kepada
ah

lik

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Dairi


untuk dilakukan investigasi. Dan tidak lama berselang beberapa
m

ub

jam sejak dihentikannya pemboran kondisi air sungai pun telah


kembali normal seketika.
ka

Bahwa fakta dari hasil investigasi dan uji laboratorium, telah


ep

menyatakan bahwa lumpur pemboran bentonit (pelumas bor) yang


ah

Halaman 130 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
digunakan dan masuk ke dalam sungai memiliki kandungan yang

si
ramah lingkungan dan tidak memiliki nyebabkan dampak negatif
apapun.

ne
ng
61. Karenanya dapat dipastikan bahwa matinya ikan mas milik warga
dan rusaknya sawah/padi warga BUKAN DIAKIBATKAN oleh

do
gu kegiatan pemboran yang dilakukan Tergugat II Intervensi, terlebih
dalil Para Penggugat tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti uji
laboratorium. Karenanya dalil Para Penggugat tersebut tersebut

In
A
hanyalah dalil asumsi Para Penggugat dan tidak dapat layak untuk
dijadikan pertimbangan oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan
ah

lik
mengadili perkara a quo.
62. Bahwa dalil Para Penggugat dalam positanya Bagian IV angka 3
am

ub
huruf b halaman 11 yang menyatakan terjadinya banjir bandang
yang terjadi pada tanggal 18 Desember 2018 dan diduga berasal
dari lubang bor yang tidak ditutup oleh Tergugat II Intervensi juga
ep
k

merupakan dalil yang tidak benar, dan tuduhan yang tidak


ah

didukung oleh bukti-bukti. Faktanya banjir bandang yang terjadi


R

si
pada tanggal 18 Desember 2018 merupakan musibah yang terjadi
akibat bencana alam. Pada saat terjadinya banjir bandang

ne
ng

Tergugat II Intervensi belum melakukan kegiatan konstruksi. Oleh


karenanya dapat dipastikan bahwa dalil Para Penggugat yang

do
gu

menyatakan banjir yang berasal dari beberapa lubang bor yang


tidak ditutup oleh Tergugat II Intervensi adalah hanya asumsi Para
Penggugat dan tidak dapat layak untuk dijadikan pertimbangan
In
A

oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo.


63. Karenanya menjadi suatu fakta yang terang bahwa tidak terdapat
ah

lik

kepentingan Para Penggugat yang dirugikan dengan terbitnya


Objek Sengketa karena dalil-dalil Para Penggugat hanyalah
m

ub

tuduhan yang dibangun tanpa adanya fakta-fakta yang jelas


ataupun bukti. Oleh karena tidak adanya keterangan yang jelas
ka

atas tuduhan Para Penggugat maka sudah selayaknya Majelis


ep
ah

Halaman 131 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim untuk tidak mempertimbangkan asumsi-asumsi Para

si
Penggugat tersebut.
64. Bahwa dengan telah terbuktinya fakta tidak terdapatnya

ne
ng
kepentingan Para Penggugat yang dirugikan, karenanya telah
mengakibatkan Gugatan a quo menjadi kabur dan tidak jelas

do
gu (obscuur libel) sehingga menjadi beralasan pula apabila Tergugat II
Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a
quo untuk menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima.

In
A
C.5 Objek Gugatan Dalam Gugatan a Quo Tidak Jelas Apakah
ah

lik
Merupakan (i) SK 854 Atau (ii) Persetujuan Desain Bendungan
TSF
65. Dalam positanya Bagian VI.I angka 10 - 12 halaman 19 - 20, Para
am

ub
Penggugat menyatakan bahwa desain bendungan yang terdapat
dalam Addendum Andal RKL-RPL Tipe A tidak melibatkan Komisi
ep
Keamanan Bendungan dan juga telah tidak sesuai dengan syarat
k

dan tahapan yang diatur dalam Peraturan Menteri PUPR 27/2015.


ah

R
66. Artinya Para Penggugat bukan saja mempermasalahkan SK 854

si
sebagai objek gugatan dalam Gugatan a quo, namun Para

ne
ng

Penggugat juga mempermasalahkan mengenai persetujuan desain


bendungan yang secara hukum merupakan produk Keputusan
TUN karena dikeluarkan oleh Menteri PUPR sehingga memenuhi

do
gu

kualifikasi sebagai suatu objek gugatan tata usaha negara.


67. Dalam hal ini, pemberian persetujuan desain bendungan telah
In
A

diatur dalam Pasal 24 ayat (1) dan (2) Permen PUPR 27/2015 yang
mengatur:
ah

“(1) Desain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (3),


lik

diajukan oleh Pembangun bendungan kepada Menteri untuk


memperoleh persetujuan desain.
m

ub

(2) Persetujuan desain sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


ka

diberikan Menteri setelah mendapat rekomendasi dari Komisi


ep

Keamanan Bendungan.”
ah

Halaman 132 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
68. Dalil Para Penggugat yang justru mempermasalahkan persetujuan

si
desain bendungan tersebut merupakan dalil yang kabur dan tidak
jelas maksudnya, karena di satu sisi Para Penggugat

ne
ng
menyampaikan tuntutan untuk membatalkan SK 854, namun di sisi
lain Para Penggugat juga mempermasalahkan mengenai

do
gu persetujuan desain bendungan atas bendungan penyimpanan
limbah tailing atau TSF yang terdapat dalam Addendum Andal
RKL-RPL Tipe A.

In
A
Hal tersebut merupakan bentuk kegagalan Para Penggugat dalam
menyampaikan uraian positanya secara utuh sesuai dengan prinsip
ah

lik
hukum acara tata usaha negara yang berlaku, karena Para
Penggugat telah mencampurkan antara 2 (dua) objek gugatan tata
am

ub
usaha negara yang berbeda dalam Gugatan a quo (obscuur libel).
69. Dengan demikian, maka Gugatan a quo merupakan gugatan yang
kabur dan tidak jelas (obscuur libel), karenanya Tergugat II
ep
k

Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a


ah

quo untuk menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet


R

si
ontvankelijk verklaard).

ne
ng

C.6. Objek Gugatan Dalam Gugatan A Quo Tidak Jelas Apakah


Merupakan (i) SK 854 Atau (ii) SK 731
70. Kembali Tergugat II Intervensi sampaikan mengenai dalil Para

do
gu

Penggugat dalam positanya Bagian IV angka 3 huruf a halaman 11


dimana Para Penggugat telah menyatakan mengalami kerugian
In
A

nyata akibat kebocoran limbah di Desa Bongkaras pada tahun


2012 yang menyebabkan sepanjang sepanjang aliran sungai
ah

lik

sikalombun tercemar limbah dan berdampak matinya ikan mas


milik warga serta sawah/padi warga menjadi rusak.
71. Namun kali ini Tergugat II Intervensi bukan menyampaikan
m

ub

mengenai fakta bahwa dalil Para Penggugat tersebut keliru dan


ka

menyesatkan, namun Tergugat II Intervensi hendak menyampaikan


ep

bahwa Para Penggugat tidak jelas dalam menyampaikan objek


ah

Halaman 133 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
gugatan yang sebenarnya dimaksud, apakah (i) SK 854 atau justru

si
(ii) SK 731??
72. Hal ini timbul karena Para Penggugat menyatakan telah mengalami

ne
ng
kerugian akibat kebocoran limbah di Desa Bongkaras pada tahun
2012, Adapun pada tahun 2012, pada faktanya Tergugat II

do
gu Intervensi belum melakukan perubahan persetujuan lingkungan,
sehingga persetujuan lingkungan yang berlaku pada saat itu adalah
SK 731.

In
A
Quad non bahwa penyebab terjadinya kebocoran limbah di Desa
Bongkara pada tahun 2012 adalah disebabkan oleh perbuatan
ah

lik
Tergugat II Intervensi dalam pelaksanaan kegiatan sebagaimana
terdapat dalam lingkup SK 731, maka apabila Para Penggugat
am

ub
benar-benar mengalami kerugian akibat peristiwa tersebut,
seharusnya Para Penggugat mengajukan gugatan TUN terhadap
penerbitan SK 731, bukan justru mengajukan gugatan pembatalan
ep
k

terhadap SK 854 yang baru diterbitkan pada tanggal 11 Agustus


ah

2022.
R

si
73. Hal yang sama pun juga berlaku pada dalil Para Penggugat yang
menyatakan terjadinya Banjir Bandang pada tahun 2018 adalah

ne
ng

diduga berasal dari lubang bor yang tidak ditutup oleh Tergugat II
Intervensi.

do
gu

Quad non peristiwa tersebut pun adalah memang disebabkan oleh


perbuatan Tergugat II Intevensi dalam pelaksanaan kegiatan
sebagaimana terdapat dalam lingkup SK 731, maka seharusnya
In
A

Para Penggugat memahami bahwa persetujuan lingkungan yang


berlaku pada saat itu adalah SK 731, bukan SK 854. Sehingga
ah

lik

apabila Para Penggugat merasa dirugikan, seharusnya Para


Penggugat mengajukan gugatan TUN terhadap penerbitan SK 731,
m

ub

bukan SK 854.
74. Akan tetapi dengan objek Gugatan a quo adalah SK 854 sebagai
ka

Objek Sengketa, maka menjadi kabur dan tidak jelas mengenai


ep
ah

Halaman 134 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
objek gugatan apa yang sebenarnya hendak dibatalkan oleh Para

si
Penggugat, apakah (i) SK 854 atau (ii) sebenarnya SK 731?
75. Hal tersebut telah nyata mengakibatkan Gugatan a quo menjadi

ne
ng
kabur dan tidak jelas (obscuur libel).
Atas dalil-dalil di atas, mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan

do
gu mengadili perkara a quo agar dapat mengabilkan eksepsi yang diajukan
Tergugat II Intervensi dan selanjutnya tidak menerima Gugatan a quo
(niet ontvankelijk verklaard).

In
A
Bahwa Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara a quo agar dalil-dalil, fakta-fakta dan
ah

lik
dasar hukum yang telah dijelaskan pada bagian Eksepsi Gugatan A Quo
Tidak Memenuhi Kualifikasi Sebagai Perkara Tata Usaha Negara
am

ub
Lingkungan Hidup, Eksepsi Para Penggugat Tidak Memiliki Kedudukan
Hukum/Legal Standing Untuk Mengajukan Gugatan A Quo
(Disqualificatoir), dan Eksepsi Gugatan A Quo Kabur Dan Tidak Jelas
ep
k

(Obscuur Libel) di atas berlaku secara mutatis mutandis dan dianggap


ah

sebagai suatu kesatuan atau bagian yang tidak terpisahkan dari Jawaban
R

si
Dalam Pokok Perkara di bawah ini.
II. DALAM POKOK PERKARA

ne
ng

1. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak seluruh dalil-dalil Para


Penggugat dalam Gugatan a quo kecuali yang secara tegas dan

do
gu

tertulis diakui kebenarannya oleh Tergugat II Intervensi.


2. Bahwa dalil-dalil yang diuraikan Tergugat II Intervensi dalam
Bagian Eksepsi di atas secara mutatis mutandis menjadi satu
In
A

kesatuan yang tidak terpisahkan dari Pokok Perkara ini.


BANTAHAN TERHADAP BAB IV GUGATAN A QUO
ah

lik

3. Bahwa bantahan dari Tergugat II Intervensi terhadap dalil-dalil Para


Penggugat dalam Bab IV Gugatan a quo yang disampaikan
m

ub

Tergugat II Intervensi dalam bagian lain di Eksepsi dan Jawaban


dianggap satu kesatuan dan bagian tidak terpisahkan dari
ka

bantahan Tergugat II Intervensi dalam bagian ini.


ep
ah

Halaman 135 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
A. BANTAHAN TERHADAP DALIL ADANYA POTENSI KEHILANGAN

si
SUMBER AIR BERSIH
4. Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para Penggugat

ne
ng
dalam positanya Bagian IV angka 4 huruf c halaman 12 yang
menyatakan bahwa ada potensi hilangnya sumber air bersih yang

do
gu juga merupakan sumber air PDAM Tirtanadi di Kecamatan Silima
Pungga-Pungga yang menghidup sekitar 7000 jiwa. Kembali
Tergugat II Intervensi sampaikan bahwa Para Penggugat hanya

In
A
menyampaikan dalil yang tidak disertai dasar acuan yang dikaji
secara ilmiah.
ah

lik
5. Bahwa sebelumnya dapat Tergugat II Intervensi sampaikan terlebih
dahulu, dalil Para Penggugat mengenai PDAM Tirtanadi adalah
am

ub
dalil yang tidak jelas dan membingungkan, karena faktanya PDAM
Tirtanadi adalah PDAM yang tidak terletak di Kecamatan Silima
Pungga-Pungga melainkan di Kota Medan, Sumatera Utara.
ep
k

Sehingga jelas tidak mungkin Tergugat II Intervensi menggunakan


ah

lokasi intake PDAM Tirtanadi karena PDAM Tirtanadi terletak


R

si
sangat jauh dari lokasi pertambangan Tergugat II Intervensi, yakni
daerah Kecamatan Silima Pungga-Pungga. Adapun faktanya

ne
ng

Kabupaten Dairi sendiri memiliki PDAM yang bernama PDAM Tirta


Nciho.

do
gu

Quad non, PDAM yang dimaksud Para Penggugat adalah PDAM


Tirta Nciho, hal ini tetap tidak benar karena faktanya, lokasi intake
PDAM yang disebutkan Para Penggugat tersebut adalah
In
A

berbeda dengan rencana lokasi intake air PDAM yang akan


diambil oleh Tergugat II Intervensi. Dalam hal ini, rencana lokasi
ah

lik

intake air PDAM yang akan diambil oleh Tergugat II Intervensi


berada di 3 (tiga) lokasi, yaitu (i) Lae Sibalanga; (ii) Lae Sopokomil;
m

ub

dan (iii) Lae Julu (sebagaimana telah tertuang pada Gambar 2.34
Peta Lokasi Intake PDAM, Jalur Pipa PDAM dan Rencana Intake
ka

Tergugat II Intervensi pada halaman 2-59 Addendum Andal


ep

RKL-RPL Tipe A).


ah

Halaman 136 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
6. Sedangkan lokasi intake PDAM yang disebutkan Para Penggugat
ep
k

tersebut tidak pernah menjadi rencana lokasi pengambilan air oleh


Tergugat II Intervensi. Sehingga telah jelas bahwa Para Penggugat
ah

R
telah gagal membuktikan dalilnya tersebut dan karenanya harus

si
dikesampingkan. Sebaliknya, rencana lokasi pengambilan air

ne
ng

PDAM oleh Tergugat II Intervensi tidak akan mengambil lokasi air


PDAM dimana terdapat banyak warga yang bergantung.
7. Oleh karena itu, Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis

do
gu

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat


menolak dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam
In
A

Gugatan a quo sekaligus menolak atau setidak-tidaknya


menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
ah

lik

verklaard).
B. BANTAHAN TERHADAP DALIL BANJIR BANDANG ADALAH
m

DISEBABKAN KARENA KEGIATAN PERTAMBANGAN TERGUGAT


ub

II INTERVENSI
ka

8. Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para Penggugat


ep

dalam positanya Bagian IV angka 4 huruf e halaman 12 dimana


ah

Para Penggugat menuduhkan penyebab terjadinya banjir bandang


R

Halaman 137 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada tahun 2018 adalah karena kegiatan pertambangan Tergugat

si
II Intervensi.
9. Perlu Tergugat II Intervensi luruskan bahwa yang menjadi

ne
ng
penyebab terjadinya banjir bandang tersebut adalah karena
adanya pembalakan liar (illegal logging) yang dilakukan pihak yang

do
gu tidak berwenang secara masif dan membabi buta, sehingga
menyebabkan hilangnya daerah resapan air yang selama ini
berfungsi untuk menyerap air hujan sehingga tidak langsung

In
A
mengalir ke sungai. Sebagaimana perlu diketahui bahwa kegiatan
illegal logging berada di hulu dari area Tergugat II Intervensi.
ah

lik
10. Kemudian sampai dengan saat ini pun, fakta sebenarnya adalah
Tergugat II Intervensi sama sekali belum melakukan tahap kegiatan
am

ub
operasi produksi. Sehingga bagaimana mungkin penyebab
terjadinya banjir bandang pada tahun 2018 di Desa Longkotan
adalah disebabkan karena kegiatan pertambangan Tergugat II
ep
k

Intervensi? Justru sebaliknya Para Penggugat seharusnya


ah

menjelaskan bahwa penyebab dari terjadinya banjir bandang di


R

si
Desa Longkotan yang sebenarnya adalah karena adanya
pembalakan liar.

ne
ng

11. Namun Para Penggugat sama sekali tidak menjelaskan uraian


fakta tersebut dan terkesan hanya menyampaikan uraian peristiwa

do
gu

sama sekali tidak berdasar, keliru dan menyesatkan hanya untuk


menyudutkan Tergugat II Intervensi.
12. Yang paling penting dalam hal ini, meskipun Tergugat II
In
A

Intervensi tidak melakukan perbuatan apa pun yang


menyebabkan terjadinya banjir bandang, namun Tergugat II
ah

lik

Intervensi turut serta melakukan kegiatan sosial dengan


memberikan bantuan kepada masyarakat di Desa Longkotan
m

ub

setelah terjadinya banjir bandang tersebut dengan bantuan yang


diberikan adalah berupa:
ka

ep
ah

Halaman 138 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Menurunkan peralatan alat berat (backhoe dan alat berat

si
lainnya) untuk pembersihan area lokasi pemukiman penduduk,
area lokasi jalan dan jembatan yang terdampak banjir bandang.

ne
ng
b. Pemberian bahan bangunan untuk rumah warga yang
terdampak banjir bandang.

do
gu c. Pengiriman air bersih di dusun-dusun dalam Desa Longkotan
yang terdampak banjir bandang.
d. Pembersihan material lumpur di beberapa akses jalan desa.

In
A
13. Maka menjadi jelas artinya bahwa tuduhan Para Penggugat
tersebut adalah tuduhan yang sangat tidak masuk akal karena
ah

lik
meskipun Tergugat II Intervensi telah membantu masyarakat Desa
Longkotan setelah terjadinya musibah banjir bandang, Tergugat II
am

ub
Intervensi masih dituduh sebagai “pelaku” yang menyebabkan
terjadinya banjir bandang.
14. Dengan telah terbantahkannya dalil Para Penggugat tersebut,
ep
k

dengan ini Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis Hakim


ah

yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat menolak


R

si
dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam Gugatan a quo
sekaligus menolak atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a

ne
ng

quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).


C. BANTAHAN TERHADAP DALIL ADANYA KRIMINALISASI KEPADA

do
gu

WARGA YANG MENOLAK TAMBANG


15. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
Penggugat dalam positanya Bagian IV angka 4 huruf f halaman 12
In
A

yang menyatakan bahwa terjadi kriminalisasi kepada warga yang


menolak tambang. Kembali Tergugat II Intervensi tegaskan bahwa
ah

lik

dalil tersebut tidak berdasar dan mengada-ada.


16. Para Penggugat sama sekali tidak menguraikan secara jelas
m

ub

bentuk kriminalisasi seperti apa yang dilakukan terhadap warga


yang menolak tambang. Tentu hal ini sangat membingungkan
ka

karena sedari awal, Para Penggugat hanya menyampaikan


ep

narasi-narasi yang tidak ada relevansinya dengan Objek Sengketa.


ah

Halaman 139 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17. Dalam hal ini, Tergugat II Intervensi dapat membuktikan bahwa

si
yang sebenarnya terjadi adalah bukan penolakan, melainkan justru
adanya dukungan yang diberikan oleh warga di Kabupaten Dairi

ne
ng
melalui surat antara lain sebagai berikut:
a. Surat dari Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Masyarakat

do
gu Pakpak Kab. Dairi (DPD-HIMPAK) tanggal 7 Januari 2021.
b. Surat dari Pemegang Hak Ulayat Marga Cibro Tungtung Batu
Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi No:

In
A
01/PHU/I/2021 tanggal 8 Januari 2021 perihal Dukungan.
c. Surat dari Forum Komunikasi Masyarakat Lingkar Tambang
ah

lik
Sada Kata Lebbuh Hak Ulayat Marga Cibro Tungtung Baru
tanggal 8 Januari 2021.
am

ub
18. Artinya tidaklah benar tuduhan Para Penggugat bahwa terdapat
tindakan maupun upaya untuk melakukan kriminalisasi terhadap
warga penolak tambang, dan justru sebaliknya telah terbukti
ep
k

bahwa warga Kabupaten Dairi mendukung rencana Tergugat II


ah

Intervensi untuk melakukan tahap kegiatan operasi produksi,


R

si
termasuk melakukan Addendum Andal RKL-RPL Tipe A.
19. Oleh karena telah terbantahkannya dalil Para Penggugat tersebut,

ne
ng

maka Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang


memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat menolak

do
gu

dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam Gugatan a quo


sekaligus menolak atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a
quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
In
A

D. BANTAHAN TERHADAP DALIL BAHWA PENGALIHFUNGSIAN


LAHAN SEKITAR LOKASI TAMBANG TERGUGAT II INTERVENSI
ah

lik

BERPOTENSI (I) MENGAKIBATKAN HILANGNYA MATA


PENCAHARIAN; (II) TEMPAT TINGGAL DAN KRISIS PANGAN; DAN
m

ub

(III) AIR
20. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
ka

Penggugat dalam positanya Bagian IV angka 4 huruf a dan g


ep

halaman 11 – 12 yang menyatakan bahwa dengan adanya lokasi


ah

Halaman 140 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tambang milik Tergugat II Intervensi, maka berpotensi

si
mengakibatkan hilangnya mata pencaharian, tempat tingal dan
terjadinya krisis pangan dan air.

ne
ng
21. Bahwa terkait dengan lokasi tambang milik Tergugat II Intervensi,
telah terdapat alih fungsi lahan berdasarkan pertimbangan yang

do
gu terdapat dalam (i) Surat Pemerintah Kabupaten Dairi Dinas
Pertanian Nomor: 520/1722/X/2019 tanggal 15 Oktober 2019
perihal Rekomendasi Alih Fungsi Lahan (“Surat Rekomendasi

In
A
520”); (ii) Surat Pemerintah Kabupaten Dairi Nomor: 600/5001
tanggal 7 November 2019 perihal Rekomendasi Pemanfaatan
ah

lik
Ruang (“Surat Rekomendasi 600/5001”); dan (iii) Surat
Pemerintah Kabupaten Dairi Nomor: 600/5297 tanggal 3 November
am

ub
2020 perihal Rekomendasi Pemanfaatan Ruang (“Surat
Rekomendasi 600/5297”) (secara bersama-sama disebut
“Surat-Surat Rekomendasi"). Adapun Surat-Surat Rekomendasi
ep
k

tersebut telah disampaikan dan diuraikan secara utuh oleh


ah

Tergugat II Intervensi yang dapat dilihat dalam Addendum Andal


R

si
RKL-RPL Tipe A pada halaman 2-6 dan 2-7.
22. Berdasarkan Surat Rekomendasi 520, pada angka 2 dan angka 3

ne
ng

telah menyebutkan bahwa:


Angka 2 Surat Rekomendasi 520:

do
“Bahwa lahan tersebut secara nyata di lapangan adalah lahan
gu

pertanian, jalan dan sebagian lagi merupakan pemukiman. Kondisi


lahan tersebut sebagian besar kurang produktif karena sudah
In
A

dibuat jalan untuk akses ke Lokasi Tambang.”


Angka 3 Surat Rekomendasi 520:
ah

lik

“Berdasarkan hal tersebut, lahan yang dimohonkan ini dapat


dijadikan sebagai lahan untuk lokasi Sarana Prasarana Tambang
m

ub

PT. Dairi Prima Mineral.”


23. Kemudian dalam Surat Rekomendasi 600/5001, pada angka 1 dan
ka

angka 3 telah diatur bahwa:


ep
ah

Halaman 141 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Berdasarkan data koordinat yang dimohonkan, setelah di-plot ke

si
peta pola ruang menunjukkan bahwa meliputi kawasan
perkebunan, kawasan pemukiman, pertanian lahan basah dan

ne
ng
pertanian lahan kering.”
“Lahan yang dimohonkan akan dipergunakan sebagai jalan masuk

do
gu atau akses menuju lokasi tambang, lokasi pembangunan Tailings
Storage Facility (TSF) atau Fasilitas Penyimpanan Tailing dan area
pembangunan prasarana dan sarana lainnya.”

In
A
24. Dan dalam Surat Rekomendasi 600/5297, pada angka 1 dan angka
2 telah diatur bahwa:
ah

lik
“Berdasarkan data koordinat yang dimohonkan, setelah di-plot ke
peta pola ruang menunjukkan bahwa polygon sebagian besar
am

ub
pada pertanian lahan kering dan sebagian kecil pertanian lahan
basah.
“Lahan yang dimohonkan akan dipergunakan sebagai lokasi
ep
k

pembangunan Tailings Storage Facility (TSF) atau Fasilitas


ah

Penyimpanan Tailing Pertambangan Mineral Logam Timah Hitam


R

si
miliki PT. Dairi Prima Mineral.”
25. Berdasarkan surat-surat tersebut, adalah jelas bahwa alih fungsi

ne
ng

lahan tersebut adalah dilakukan dengan pertimbangan yang jelas


dan berdasar, karena telah melalui serangkaian proses dan

do
gu

pertimbangan yang mendalam, terutama dikaitkan dengan fakta


bahwa setelah terjadinya banjir bandang pada tahun 2018, lahan
yang dimaksud telah dinyatakan tidak produktif sehingga menjadi
In
A

dasar bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi untuk merubah


fungsi lahan menjadi lahan pertambangan.
ah

lik

26. Maka ketika Para Penggugat mengklaim bahwa ada potensi


hilangnya mata pencaharian, tempat tinggal, dan terjadinya krisis
m

ub

pangan dan air, hal tersebut semata hanya ketakutan Para


Penggugat saja yang tidak disertai dengan alasan, perhitungan dan
ka

dasar yang kuat sehingga harus dikesampingkan.


ep
ah

Halaman 142 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
27. Oleh karena telah terbantahkannya dalil Para Penggugat tersebut,

si
maka Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat menolak

ne
ng
dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam Gugatan a quo
sekaligus menolak atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a

do
gu quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
BANTAHAN TERHADAP BAB VI GUGATAN A QUO
28. Bahwa bantahan dari Tergugat II Intervensi terhadap dalil-dalil Para

In
A
Penggugat dalam Bab VI Gugatan a quo yang disampaikan
Tergugat II Intervensi dalam bagian lain di Eksepsi dan Jawaban
ah

lik
dianggap satu kesatuan dan bagian tidak terpisahkan dari
bantahan Tergugat II Intervensi dalam bagian ini.
am

ub
E. BANTAHAN TERHADAP DALIL BAHWA BENDUNGAN TSF
TERGUGAT II INTERVENSI BERADA DI ATAS PATAHAN GEMPA
29. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
ep
k

Penggugat dalam positanya Bagian VI angka 9 huruf g halaman 18


ah

yang pokoknya menyatakan bahwa lokasi TSF milik Tergugat II


R

si
Intervensi berada di atas wilayah yang dilalui patahan gempa dan
rawan bencana sebagaimana disampaikan pada hasil kajian ahli

ne
ng

Independen Internasional yaitu Richard L. Meehan. Dalil tersebut


adalah dalil yang menyesatkan dan karenanya harus

do
gu

dikesampingkan karena dibuat dengan penuh tipu muslihat.


30. Bahwa pada faktanya, terhadap kegempaan, telah dilakukan
penilaian hazard gempa terhadap rencana pertambangan Tergugat
In
A

II Intervensi dengan metode Seismic Hazard Analysis (SHA) yang


dibuat dan dikaji oleh Prof. Dr. Danny Hilman Natawidjaja, M.Sc.,
ah

lik

seorang pakar geologi gempa bumi dan geoteknik.


31. Bahwa Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian
m

ub

Energi dan Sumber Daya Mineral, melalui Surat Direktur Teknik


dan Lingkungan Nomor B-2964/MB-07/DBT.PL/2022 tertanggal 7
ka

Juni 2022 perihal Tanggapan atas Permohonan Penjelasan terkait


ep

Review Laporan Studi Seismic Hazard Analysis (SHA) di Area TSF


ah

Halaman 143 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat II Intervensi telah menyampaikan penjelasan terkait faktor

si
keamanan rencana bendungan TSF yang telah dikaji dengan
memadai dalam laporan SHA (tanggapan mana telah juga

ne
ng
dijelaskan dalam Addendum Andal RKL-RPL Tipe A halaman 1-7)
yang didalamnya memberikan argumentasi pokok sebagai berikut:

do
gu a. Patahan aktif yang dipakai dalam perhitungan Laporan SHA
Kegempaan Tergugat II Intervensi adalah Main Sumatra Fault
atau Renun A, sedangkan 2 (dua) patahan lainnya yaitu

In
A
Patahan Sekunder Renun B dan Renun C telah dianalisis
sebagai patahan yang tidak aktif.
ah

lik
b. Lokasi bendungan TSF tidak diidentifikasi adanya unsur
patahan.
am

ub
c. Perhitungan dengan metode deterministik menghasilkan nilai
percepatan tanah maksimum (peak ground acceleration/PGA)
sebesar 0,48 g dengan asumsi skenario kritis yaitu terjadinya
ep
k

gempa bumi kredibel maksimum pada jarak terdekat yang


ah

mungkin ke lokasi rencana bendungan TSF Tergugat II


R

si
Intervensi. Nilai 0, 48 g tersebut masih lebih rendah
dibandingkan dengan angka desain bendungan TSF Tergugat II

ne
ng

Intervensi yaitu 0,5 g dengan Magnitude Wave 7,9.


32. Bahwa tuduhan Para Penggugat dengan mengacu pada pendapat

do
gu

Richard L. Meehan adalah keliru, karena faktanya pada lokasi TSF


Tergugat II Intervensi sama sekali tidak terdapat adanya patahan
gempa sebagaimana telah digambarkan secara jelas pada
In
A

halaman 5 (lima) SHA di bawah ini.


ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

Halaman 144 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sebagaimana telah digambarkan di atas, terlihat jelas dapat dilihat

si
bahwa dalil Richard L. Meehan yang menyatakan bahwa lokasi
TSF Tergugat II Intervensi ramai dilewati oleh patahan gempa dan

ne
ng
rawan bencana adalah dalil yang sangat mengada-ada, karena
faktanya terlihat jelas bahwa lokasi TSF Tergugat II Intervensi

do
gu berjarak sangat jauh dengan zona patahan sumatera, yakni:
▪ Renun -1 berjarak 14.7 km dari TSF Tergugat II Intervensi
▪ Renun -2 berjarak lebih dari 7 km dari TSF Tergugat II Intervensi

In
A
▪ Renun -3 berjarak 7 km dari TSF Tergugat II Intervensi
33. Klaim Richard L. Meehan yang tidak berdasar dan sepihak tersebut
ah

lik
jelas sangat merugikan Tergugat II Intervensi, karena bukan saja
didasarkan pada metode ilmiah yang tidak terpercaya, namun klaim
am

ub
tersebut juga telah tersampaikan kepada pihak ketiga yang tidak
tahu fakta sebenarnya.
34. Lebih lanjut, Para Penggugat menggunakan hasil kajian Richard L.
ep
k

Meehan yang dibuat tanpa dasar yang ilmiah tersebut secara


ah

mentah-mentah tanpa pernah memastikan kebenarannya terlebih


R

si
dahulu kepada Tergugat II Intervensi. Hal tersebut jelas merupakan
bentuk itikad tidak baik Para Penggugat dan merupakan upaya

ne
ng

untuk mendiskreditkan proses Addendum Andal RKL-RPL Tipe A


yang telah dilaksanakan oleh Tergugat II Intervensi.

do
gu

35. Selain itu, dengan adanya laporan SHA tersebut juga sekaligus
memberikan gambaran yang lebih detail terkait faktor keamanan
rencana bendungan TSF sekaligus memperlihatkan lemahnya dalil
In
A

Para Penggugat yang bersifat umum dengan hanya mensadur


analisis risiko bencana yang dibuat oleh Ir. Jonathan I. Tarigan
ah

lik

(Bagian VI angka 9 huruf e halaman 17 Gugatan a quo) dan


didasarkan penjelasan singkat mengenai peta rawan bencana yang
m

ub

dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Kabupaten Dairi (Bagian VI angka 9 huruf f halaman 18 Gugatan a
ka

quo), tanpa menjelaskan relevansinya terhadap risiko terhadap


ep

faktor keamanan kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh


ah

Halaman 145 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat II Intervensi. Lebih lanjut, terkait dalil Para Penggugat

si
dalam positanya Bagian VI.I. angka 9 huruf e halaman 17 – 18 ini
akan kami bantah dalam bagian J di bawah.

ne
ng
36. Maka sudah sangat jelas dan tidak terbantahkan lagi bahwa dalil
Para Penggugat tersebut sama sekali tidak memiliki dasar dan

do
gu karenanya harus dikesampingkan. Oleh karena itu, Tergugat II
Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo untuk dapat menolak dalil-dalil yang Para

In
A
Penggugat sampaikan dalam Gugatan a quo sekaligus menolak
atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a quo tidak dapat
ah

lik
diterima (niet ontvankelijke verklaard).
F. BANTAHAN TERHADAP DALIL BAHWA GUDANG BAHAN
am

ub
PELEDAK SEMENTARA SUDAH HARUS DIPINDAH KE KAWASAN
HUTAN LINDUNG TERHITUNG SEJAK DESEMBER 2021
37. Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para Penggugat
ep
k

dalam positanya Bagian VI.I angka 4 – 5 halaman 15 – 16 yang


ah

menyatakan bahwa gudang bahan peledak milik Tergugat II


R

si
Intervensi berada diluar Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
(“IPPKH”) dan harus pindah ke kawasan hutan lindung sejak

ne
ng

Desember 2021. Dalil tersebut sangat keliru dan dapat


menyesatkan Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo.

do
gu

38. Perlu Tergugat II Intevensi tegaskan, pada lokasi yang Para


Penggugat sebutkan tersebut sebenarnya merupakan lokasi dari
gudang bahan peledak yang bersifat sementara (“Gudang Handak
In
A

Sementara”) dimana Tergugat II Intervensi telah memperoleh izin


dari Kepolisian Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam
ah

lik

Surat Izin Nomor: SI/6462/X/YAN.2.11./2019 tanggal 23 Oktober


2019 yang diperpanjang kembali dengan Surat Izin Nomor:
m

ub

SI/5539/XII/YAN.2.11./2020 tanggal 10 Desember 2020, yang


diperpanjang kembali dengan Surat Izin Nomor:
ka

SI/498/II/YAN.2.11.2022 tanggal 22 Februari 2022, dan terakhir


ep

telah diperpanjang kembali sebagaimana dimaksud dalam Surat


ah

Halaman 146 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Izin Gudang Bahan Peledak Nomor: SI/3131/III/YAN.2.11./2013

si
tanggal 15 Maret 2023 yang masa berlakunya adalah selama 1
(satu) tahun ("Izin Gudang Handak Sementara”).

ne
ng
39. Adapun Gudang Handak Sementara tersebut adalah terletak di
Dusun Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, dan atas

do
gu penerbitan Izin Gudang Handak Sementara tersebut telah
memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Peraturan Kepala
Kepolisian Nomor 17 Tahun 2017 tentang Perizinan, Pengamanan,

In
A
Pengawasan dan Pengendalian Bahan Peledak Komersial
(“Perkap 17/2017”).
ah

lik
40. Pada faktanya, Gudang Handak Sementara tersebut merupakan
bangunan gudang yang lokasi maupun izinnya adalah berbeda
am

ub
dengan gudang bahan peledak sebagaimana dimaksud dalam
Objek Sengketa, yang dapat dilihat rujukannya dalam Addendum
Andal RKL-RPL Tipe A pada halaman 2-92 (“Gudang Handak
ep
k

Utama”) yang terletak dalam kawasan hutan lindung, dimana izin


ah

dari Gudang Handak Utama tersebut adalah mengacu pada


R

si
Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
SK.387/Menhut-II/2012 tanggal 23 Juli 2012 tentang Izin Pinjam

ne
ng

Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Penambangan Seng, Timbal


dan Mineral Pengikutnya Dengan Metode Penambangan Bawah

do
gu

Tanah dan Sarana Penunjangnya Atas Nama PT. Dairi Prima


Mineral Seluas 53,11 (Lima Puluh Tiga dan Sebelas Perseratus)
Hektar Pada Kawasan Hutan Lindung Di Kabupaten Dairi, Provinsi
In
A

Sumatera Utara (“IPPKH 2012”) dan kemudian diperpanjang


dengan Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
ah

lik

Republik Indonesia Nomor: SK.295/1/KLHK/2020 tanggal 1


Oktober 2020 tentang Perpanjangan Izin Pinjam Pakai Kawasan
m

ub

Hutan Untuk Kegiatan Penambangan Seng, Timbal Dan Mineral


Pengikutnya Dengan Metode Penambangan Bawah Tanah Dan
ka

Sarana Penunjangnya Atas Nama PT. Dairi Prima Mineral Seluas


ep

53,11 Ha (Lima Puluh Tiga Dan Sebelas Perseratus Hektare) Pada


ah

Halaman 147 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kawasan Hutan Lindung Di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera

si
Utara (“IPPKH 2020”).
41. Namun sampai saat ini Tergugat II Intervensi memang belum

ne
ng
melakukan pembangunan konstruksi Gudang Handak Utama
tersebut karena pembangunan Gudang Handak Utama masih

do
gu memerlukan izin lebih lanjut yang mana salah satu izinnya
adalah Perubahan Persetujuan Lingkungan yang menjadi
objek sengketa a quo.

In
A
42. Berdasarkan uraian di atas, menjadi jelas bahwa dalil Para
Penggugat yang mempermasalahkan Gudang Handak Sementara
ah

lik
Tergugat II Intervensi dengan menyatakan “seyogyanya Gudang
Handak Sementara tersebut harus dipindahkan ke kawasan hutan
am

ub
lindung sejak Desember 2021” adalah dalil yang keliru.
Karena jelas Gudang Handak Sementara Tergugat II Intervensi
memiliki izin yang terpisah dan bukan berdasarkan Objek
ep
k

Sengketa, karenanya adalah hak Tergugat II Intervensi untuk tetap


ah

menggunakan Gudang Handak Sementara tersebut sesuai dengan


R

si
masa berlaku dan tentu tidaklah beralasan bagi Para Penggugat
untuk menuntut Tergugat II Intervensi memindahkan lokasi Gudang

ne
ng

Handak Sementara ke lokasi Gudang Handak Utama, mengingat


kedua gudang bahan peledak tersebut merupakan gudang yang

do
gu

terpisah dan memiliki izin yang berbeda.


43. Perlu Tergugat II Intervensi tegaskan juga bahwa apabila Para
Penggugat mempermasalahkan mengenai Gudang Handak
In
A

Sementara yang nyata-nyata terpisah dari Gudang Handak Utama,


maka seharusnya Para Penggugat mengajukan gugatan yang
ah

lik

terpisah dari Gugatan a quo terhadap Kepolisian Republik


Indonesia selaku pihak yang mengeluarkan Izin Gudang Handak
m

ub

Sementara. Namun Para Penggugat justru mempermasalahkan


Gudang Handak Sementara dalam Gugatan a quo, sehingga
ka

menyebabkan Gugatan a quo menjadi cacat formil.


ep
ah

Halaman 148 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
44. Dengan demikian, maka telah jelas bahwa dalil Para Penggugat

si
tersebut tidak relevan karena Para Penggugat keliru memahami
perbedaan antara Gudang Handak Utama dan Gudang Handak

ne
ng
Sementara. Karenanya Tergugat II Intervensi mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk

do
gu dapat menolak dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam
Gugatan a quo sekaligus menolak atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke

In
A
verklaard).
45. Kemudian dasar pemberian Izin Gudang Handak Sementara
ah

lik
tersebut dikeluarkan oleh Kepolisian Republik Indonesia adalah
telah sesuai dan mengacu pada Pasal 17 huruf angka a Perkap
am

ub
17/2017 yang mengatur:
“Prosedur untuk memperoleh perizinan Handak Komersial:
a. izin gudang Handak Komersial, permohonan ditujukan
ep
k

kepada Kapolri u.p Kabaintelkam Polri dengan melampirkan:”


ah

46. Maka sudah sepatutnya Para Penggugat tidak berhak


R

si
mempertanyakan atau mempermasalahkan mengenai lokasi, jarak,
dan rujukan peraturan terkait dengan penerbitan Izin Gudang

ne
ng

Handak Sementara oleh Kepolisian Republik Indonesia, karena


penerbitan Izin Gudang Handak Sementara tersebut sudah sesuai

do
gu

dengan prosedur dan Kepolisian Republik Indonesia merupakan


pihak yang berwenang dalam menerbitkan Izin Gudang Handak
Sementara.
In
A

47. Oleh karena itu kembali terbukti bahwa Para Penggugat tidak
hanya keliru memahami perbedaan antara Gudang Handak Utama
ah

lik

dan Gudang Handak Sementara, namun juga gagal membuktikan


adanya cacat prosedural dalam penerbitan Izin Gudang Handak
m

ub

Sementara. Karenanya Tergugat II Intervensi mohon kepada


Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk
ka

dapat menolak dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam


ep

Gugatan a quo sekaligus menolak atau setidak-tidaknya


ah

Halaman 149 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke

si
verklaard).

ne
ng
G. BANTAHAN TERHADAP DALIL KEBERADAAN GUDANG BAHAN
PELEDAK UTAMA YANG MENGANCAM SATWA LANGKA
48. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para

do
gu Penggugat dalam positanya Bagian VI.I angka 9 huruf d halaman
17 yang menyatakan aktivitas penambangan Tergugat II Intervensi

In
A
khususnya keberadaan Gudang Handak Utama di area hutan
lindung akan mengancam keberadaan satwa langka. Dalil tersebut
ah

lik
sangat keliru dan tidak berdasar.
49. Bahwa Tergugat II Intervensi telah melakukan koordinasi dengan
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (“BB KSDA”) dan
am

ub
Kesatuan Pengelolaan Hutan (“KPH”) Kabupaten Dairi. Pada tahap
persiapan (pra konstruksi) Tergugat II Intervensi telah melakukan
ep
pemantauan lingkungan yang salah satunya pemantauan terhadap
k

beberapa satwa langka.


ah

R
50. Mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

si
Kehutanan Republik Indonesia No. P.106/MENLHK/SETJEN/

ne
ng

KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri


Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/
KUM.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang

do
gu

Dilindungi (“Permen LH 106”) Tergugat II Intervensi melakukan


pemasangan dan pemantauan menggunakan camera trap yang
In
A

telah dikoordinasikan dengan BB KSDA dan KPH Kabupaten


Dairi. Selain itu, Tergugat II Intervensi juga telah memasang plang
ah

lik

pengumuman pelarangan berburu terhadap satwa liar yang


dilindungi (vide halaman 2-136 Addendum ANDAL RKL dan RPL
Tipe A), sebagaimana telah tertuang dalam Gambar 2.61 sebagai
m

ub

berikut:
ka

ep
ah

Halaman 150 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

51. Terhadap Orang Utan Sumatera, telah dilakukan 3 (tiga) kali

lik
pengamatan yaitu sekali pada bulan April 2019 dan 2 (dua) kali
pada bulan tahun 2020. Pada pengamatan pertama, tidak
am

ub
ditemukan adanya keberadaan dari Orang Utan Sumatera dan
hanya ditemukan bekas sarang yang ditinggalkan. Kemudian pada
ep
pengamatan kedua juga tidak ditemukan adanya penampakan dari
k

Orang Utan Sumatera. Lalu pada pengamatan ketiga, yang


ah

ditemukan hanya berupa sarang Orang Utan yang telah


R

si
ditinggalkan berupa dedaunan kering, serasah dan ranting pohon.

ne
52. Kemudian terhadap Harimau Sumatera, telah dilakukan
ng

pemantauan pada bulan April 2019. Namun berdasarkan hasil


pemantauan, tidak ditemukan adanya keberadaan Harimau

do
gu

Sumatera baik penampakan secara langsung (individu, sarang,


bekas makanan, jejak, dan kotoran) maupun dari hasil wawancara
In
A

dengan masyarakat sekitar.


53. Oleh karenanya jelas bahwa di area sekitar rencana Gudang
ah

Handak Utama milik Tergugat II Intervensi, tidak terdapat


lik

keberadaan Orang Utan Sumatera maupun Harimau Sumatera.


54. Adapun terhadap satwa langka lainnya yang sewaktu-waktu
m

ub

berpotensi masuk ke dalam area Gudang Handak Utama milik


ka

Tergugat II Intervensi, maka Tergugat II Intervensi tetap senantiasa


ep

menjamin keberadaan dan kelestarian dari satwa langka tersebut


ah

Halaman 151 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan mempersiapkan beberapa penanganan antisipasi yaitu

si
dengan cara:
a. Memasang beberapa papan informasi yang menjelaskan

ne
ng
larangan memburu dan membunuh satwa yang dilindungi dan
pengenaan sanksi tegas jika diketahui terbukti.

do
gu b. Memasang papan informasi yang menjelaskan jika pekerja
menemukan atau melihat binatang dilindungi di area kerja maka
untuk segera melaporkan ke atasan.

In
A
c. Berkoordinasi dengan BB KSDA sehingga jika ada Orang Utan
atau satwa liar yang masuk ke dalam wilayah proyek dan di
ah

lik
sekitar pemukiman penduduk dapat segera dikoordinasikan
tindakan penyelamatannya untuk menghindari konflik dengan
am

ub
manusia.
d. Melakukan pemagaran di sekeliling lokasi tambang untuk
menghindari satwa liar memasuki area tambang.
ep
k

e. Melakukan pemasangan camera trap untuk memantau


ah

keberadaan satwa liar di area pertambangan Tergugat II


R

si
Intervensi.
55. Dengan demikian, oleh karena dalil Para Penggugat telah

ne
ng

terbantahkan maka Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis


Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat

do
gu

menolak dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam


Gugatan a quo sekaligus menolak atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
In
A

verklaard).
H. BANTAHAN TERHADAP DALIL PENURUNAN KUALITAS AIR
ah

lik

PERMUKAAN ATAU AIR SUNGAI AKIBAT PEMINDAHAN LOKASI


BARU TSF
m

ub

56. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para


Penggugat dalam positanya pada bagian VI.I angka 9 huruf c
ka

halaman 17 yang menyatakan pemindahan lokasi TSF dari area


ep

hutan lindung ke Area Penggunaan Lain (APL) mengakibatkan


ah

Halaman 152 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pencemaran logam berat dan berpotensi menurunkan kualitas air

si
permukaan atau air sungai.
57. Bahwa Tergugat II Intervensi telah membuat rencana pengelolaan

ne
ng
air limbah TSF dengan mekanisme sediment pond guna
menghindari penurunan kualitas air. Mekanisme sediment pond

do
gu akan mengembalikan kualitas air limbah TSF kembali sesuai
dengan baku mutu. Proses sediment pond yang akan dilakukan
oleh Tergugat II Intervensi adalah sebagai berikut:

In
A
a. Sediment pond yang berada di sisi timur TSF direncanakan
untuk mengelola air dari TSF. Untuk mengurangi proses
ah

lik
oksidasi tailing, maka tailing di TSF akan dilapisi air 20 (dua
puluh) - 30 (tiga puluh) cm (sentimeter). Apabila memasuki
am

ub
musim hujan atau kejadian curah hujan tinggi maka kelebihan
air di TSF akan dipompakan ke dalam tangki pengolahan dan
sediment pond untuk diolah.
ep
k

b. Tangki pengolahan yang akan mengolah tersebut memiliki


ah

bentuk silinder dengan tinggi 6 m (enam meter) dan juga


R

si
diameter sepanjang 6 m (enam meter). Tangki pengolahan ini
akan disediakan sebanyak 2 (dua) unit. Tangki digunakan untuk

ne
ng

mengelola kandungan logam Pb dan Zn dengan menggunakan


arang (biochar). Adapun biochar merupakan arang yang

do
gu

diproduksi dengan pirolisis biomassa dan minim oksigen, dan


digunakan sebagai amelioran tanah untuk penyerapan karbon
dan manfaat kesehatan tanah. Dari water balance dapat
In
A

diketahui kecepatan maksimum per-jam air limbah dari TSF


adalah 380,4 m (tiga ratus delapan puluh koma empat meter)
ah

lik

dan demikian 2 (dua) tangki yang disediakan mampu mengelola


air limbah TSF.
m

ub

c. Air limbah dari tangki pengolahan dialirkan menuju sediment


pond untuk dilakukan penetralan pH dan kekeruhan. Sediment
ka

pond terdiri dari 3 (tiga) kolam terhubung satu dengan yang


ep

lainnya, dengan dimensi masing-masing kolam 30 x 15 m dan


ah

Halaman 153 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kedalaman 3 m (tiga meter). Volume yang dapat dikelola adalah

si
30 x 15 x 3 x 3 = 4.050 m3 (empat ribu lima puluh meter kubik).
58. Bahwa pengelolaan air limbah TSF melalui sediment pond akan

ne
ng
mengembalikan kualitas air limbah sebagaimana kualitas air yang
diatur pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun

do
gu 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah (“Permen LH 5/2014”) dan PP
Lingkungan Hidup yang didalamnya mengatur mengenai baku
mutu air limbah dan baku mutu air sungai.

In
A
59. Bahwa setelah air limbah TSF melalui proses sediment pond dan
memiliki kualitas yang memenuhi baku mutu air, barulah kemudian
ah

lik
air limbah akan dialirkan ke sungai Lae Sopokomil. Uraian secara
rinci akan dijelaskan pada bagian M di bawah ini.
am

ub
60. Bahwa pengelolaan air limbah TSF telah tertera pada Addendum
Andal RKL-RPL Tipe A. Dengan telah terbuktinya bahwa air limbah
TSF tidak akan mengakibatkan penurunan kualitas air permukaan
ep
k

dan air sungai, karenanya menjadi beralasan bagi Tergugat II


ah

Intervensi untuk memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa


R

si
dan mengadili perkara a quo agar dapat menolak dalil-dalil yang
Para Penggugat sampaikan dalam Gugatan a quo sekaligus

ne
ng

menolak atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a quo tidak


dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).

do
gu

I. BANTAHAN TERHADAP DALIL ADANYA ANALISIS LENGKAP


MENGENAI KAJIAN DAMPAK LAJU EROSI TANAH ATAS
PERUBAHAN LOKASI DAN PENAMBAHAN MULUT TAMBANG
In
A

61. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para


Penggugat dalam positanya Bagian VI.I angka 9 huruf b halaman
ah

lik

17 yang menyatakan secara tidak langsung bahwa Tergugat II


Intervensi belum melakukan analisis lengkap mengenai kajian
m

ub

dampak laju erosi tanah atas penambangan mulut tambang.


62. Bahwa sebelumnya perlu dipahami bahwa lokasi baru atas 3 (tiga)
ka

portal terletak di koordinat sebagai berikut (i) Main Portal dengan


ep

Koordinat 404231.12E, 307805.41N) Elevasi ± 690 mdpl (lebih


ah

Halaman 154 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kurang enam ratus sembilan puluh meter di atas permukaan laut);

si
(ii) Air Return Portal dengan Koordinat 404265.00E, 307494.90N)
Elevasi ± 715 mdpl (lebih kurang tujuh ratus lima belas meter di atas

ne
ng
permukaan laut); dan (iii) Service Portal dengan Koordinat
404193.05E, 307645.58N) Elevasi ± 709 mdpl (lebih kurang tujuh

do
gu ratus sembilan meter di atas permukaan laut).
Adapun atas seluruh koordinat di atas, seluruhnya berlokasi di
area Hutan Lindung, yang dalam hal ini dapat Tergugat II

In
A
Intervensi sampaikan bahwa Tergugat II Intervensi telah
melakukan kajian terhadap potensi terjadinya erosi (vide halaman
ah

lik
5-92 sampai dengan halaman 5-95 Addendum Andal RKL RPL
Tipe A).
am

ub
63. Bahwa perlu Tergugat II Intervensi sampaikan juga bahwa
konstruksi infrastruktur sarana dan prasarana tambang yang
terdapat dalam Addendum Andal RKL-RPL Tipe A akan dibangun di
ep
k

area Hutan Lindung dengan luas 33,78 Ha (tiga puluh tiga koma
ah

tujuh puluh delapan hektar) dan juga dibangun pada area APL
R

si
seluas 25,10 Ha (dua puluh lima koma sepuluh hektar) sehingga
total selurunya adalah seluas 58,88 Ha (lima puluh delapan koma

ne
ng

delapan puluh delapan hektar).


64. Tergugat II Intervensi sedari awal pun menyadari bahwa kegiatan

do
gu

yang dilakukan pada lahan terbuka tersebut tentu sangat berpotensi


untuk meningkatkan erosi tanah dan prediksi erosi dimana Tergugat
II Intevensi menggunakan model perhitungan Wischmeier and
In
A

Smith (Arsyad, 2006) yakni metode USLE dengan persamaan:


A = R . K . L . S .C .P
ah

lik

Adapun dengan mengambil nilai curah hujan tahunan di station


Bondar Begu (2009-2018) = 2347,05 mm; hari hujan rerata 15 hari;
m

ub

curah hujan harian maksimum 25,68 mm. Nilai K diambil 0,16 untuk
tanah podsolik/Tropudulit (Kurnia dan Suwardjo, 1984 dalam Dariah
ka

et.al., 2003).
ep
ah

Halaman 155 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Untuk tutupan lahan hutan lahan kering sekunder dan semak

si
belukar (C=0.3), sawah (C=0,05) dan nilai P tanpa ada tindakan
pengendelaian erosi (P=1) dan ada tindakan pengendelaian erosi

ne
ng
konservasi tradisionil (P=0,4) (Asdak, 1995). Untuk area di Hutan
Lindung (termasuk lokasi Portal dan gudang handak) dengan

do
gu kemiringan lereng 13-18% dan area APL (termasuk TSF) dengan
kemiringan lereng 2-7% dan berupa perkebunan dengan penutupan
tanah sebagian. Selanjutnya adalah memperkirakan laju erosi (A)

In
A
lahan tanpa ada kegiatan konstruksi sarana dan prasarana
tambang sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.77 yang terdapat
ah

lik
dalam halaman 5-92 Addendum Andal RKL-RPL Tipe A yaitu:
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A

Pada kegiatan konstruksi sarana dan prasarana tambang maka


ah

lik

akan ada pembukaan lahan sehingga tutupan lahan hutan lahan


kering sekunder, semak belukar dan sawah akan terbuka (C=0.9)
m

ub

(Asdak, 1995) sehingga prakiraan laju erosi (A) dapat dilihat pada
Tabel 5.78 yang terdapat pada halaman 5-93 Addendum Andal
ka

RKL-RPL Tipe A berikut:


ep

Tabel 5.78 Prakiraan Laju Erosi Lahan ada Kegiatan Sarana


ah

dan Prasarana
R

Halaman 156 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
Untuk selisih peningkatan laju erosi tanpa dan dengan adanya
am

ub
kegiatan konstruksi sarana dan prasarana tambang akibat kegiatan
konstruksi sarana dan prasarana tambang, maka diprakirakan akan
ep
k

ada peningkatan erosi lahan sebesar 5.976,10 ton/ha/tahun dan


ah

perlu dilakukan pengelolaan untuk mengurangi peningkatan erosi


R
lahan tersebut, yang dapat dilihat pada Tabel 5.79 yang terdapat

si
pada halaman 5-93 Addendum Andal RKL-RPL Tipe A berikut:

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

Halaman 157 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu Akibat peningkatan laju erosi pada kegiatan persiapan lahan

In
A
pekerjaan tanah (earthworks) memberikan dampak negatif,
selanjutnya memprakirakan tingkat kepentingan dampak
ah

lik
menggunakan tujuh kriteria sebagaimana dapat dilihat pada Tabel
5.80 yang terdapat pada halaman 5-94 Addendum Andal RKL-RPL
Tipe A berikut:
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

Halaman 158 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
Kemudian perlu dipahami juga pada saat Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL) Kegiatan Pertambangan Seng dan
ep
Timbal, Tergugat II Intervensi telah melakukan kajian atas potensi
k

terjadinya erosi, dimana Nilai A dengan Laju erosi terkendali sesuai


ah

dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Reboisasi dan


R

si
Rehabilitasi Kementerian Kehutanan No.041/Kpts/V/1998 (<15

ne
ton/ha/tahun). Dengan menggunakan Pendekatan Teknologi
ng

sebagai berikut:
a. Rencana proyek dirancang untuk meminimalkan tapak proyek.

do
gu

b. Melakukan pembukaan lahan secara bertahap.


c. Menyesuaikan kemiringan lereng pada saat pekerjaan cut and
In
A

fill dengan kekuatan tanah.


d. Pemasangan penahan erosi (misalnya, terpal plastik, jute nett,
ah

covercrop, gabion/bronjong, soil nailing atau terasering, dll)


lik

untuk menghindari dinding galian longsor akibat gerusan air


hujan.
m

ub

e. Melakukan penghijauan pada area lereng dan tanggul sekitar


ka

jalan tambang dan jalan pendukung.


ep

f. Melakukan hydroseeding/manualseeding pada lereng tanaman


yang mempunyai akar pengikat tanah yang kuat.
ah

Halaman 159 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
g. Mempertimbangkan kondisi musim yang ada di lokasi kegiatan

si
pada saat melakukan pembukaan lahan seperti musim hujan.
h. Membuat saluran drainase sementara untuk mencegah/

ne
ng
mengalihkan masuknya aliran air permukaan dari lokasi
pekerjaan langsung ke badan air permukaan.

do
gu i. Tidak membuang tanah humus (top soil) tetapi digunakan untuk
penghijauan dan pertamanan (landscaping jalan). Sedangkan
tanah yang tidak digunakan dalam konstruksi jalan harus

In
A
ditempatkan pada disposal area.
j. Mengembalikan daerah terganggu seperti kondisi semula
ah

lik
sesegera mungkin berdasarkan pertimbangan praktis dan
kelayakannya.
am

ub
k. Menginstruksikan kepada para kontraktor untuk memperhatikan
secara khusus mengenai pengendalian erosi.
Lebih lanjut, Tergugat II Intervensi juga melakukan Pendekatan
ep
k

Institusi yaitu dengan melakukan koordinasi dan bekerjasama


ah

dengan instansi terkait mengenai kegiatan konstruksi saran dan


R

si
prasarana tambang.
65. Bahwa dengan telah disampaikannya uraian di atas, maka telah

ne
ng

jelas bahwa Tergugat II Intervensi telah melakukan kajian


mengenai dampak laju erosi tanah serta telah terbukti dan tidak

do
gu

terbantahkan lagi bahwa dalil Para Penggugat yang secara tidak


langsung menyatakan bahwa Tergugat II Intervensi belum
melakukan kajian atas laju erosi tanah adalah dalil yang sangat
In
A

mengada-ada, tidak berdasar, dan menyesatkan. Karenanya


Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang
ah

lik

memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat menolak


dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam Gugatan a quo
m

ub

sekaligus menolak atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a


quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
ka

ep
ah

Halaman 160 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
J. BANTAHAN TERHADAP DALIL BAHWA SUMATERA UTARA

si
MERUPAKAN DAERAH YANG BERPOTENSI ANCAMAN GEMPA
BUMI

ne
ng
66. Bahwa terhadap dalil Para Penggugat dalam positanya Bagian VI.I.
angka 9 huruf e halaman 17 – 18 yang menyatakan bahwa daerah

do
gu Sumatera Utara merupakan daerah yang berpotensi gempa bumi,
hal tersebut merupakan tidak yang tidak jelas maksudnya karena
Para Penggugat tidak menjelaskan relevansinya dengan Objek

In
A
Sengketa.
67. Apabila Para Penggugat sebenarnya bermaksud bahwa dengan
ah

lik
potensi tersebut maka Tergugat II Intervensi tidak diperbolehkan
secara hukum untuk melakukan kegiatan penambangan di daerah
am

ub
Sumatera Utara, maka hal tersebut tidak tepat karena dalam
undang-undang sama sekali tidak terdapat larangan untuk
melakukan kegiatan penambangan di suatu daerah sekalipun
ep
k

daerah tersebut rawan akan terjadinya gempa bumi.


ah

68. Terlebih Tergugat II Intervensi telah memiliki kajian/analisis terkait


R

si
resiko bencana (yang akan Tergugat II Intevensi jelaskan pada
bagian P.4 di bawah). Hal mana telah sesuai dengan ketentuan

ne
ng

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan


Bencana (“UU Penanggulangan Bencana”) pada Pasal 40 ayat

do
gu

(3) yang mengatur:


“Setiap kegiatan pembangunan yang mempunyai risiko tinggi yang
menimbulkan bencana dilengkapi dengan analisis risiko bencana
In
A

sebagai bagian dari usaha penanggulangan bencana sesuai


dengan kewenangannya.”
ah

lik

Artinya meskipun daerah Sumatera Utara merupakan daerah yang


rawan akan potensi gempa bumi, namun Unndang-Undang tetap
m

ub

memperbolehkan pelaksanaan kegiatan penambangan dengan


syarat yang harus dipenuhi, yang mana Tergugat II Intervensi telah
ka

memenuhi syarat tersebut.


ep
ah

Halaman 161 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
69. Maka sekali lagi telah terbukti bahwa dalil Para Penggugat

si
merupakan dalil yang tidak relevan. Oleh karena itu, Tergugat II
Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan

ne
ng
mengadili perkara a quo untuk dapat menolak dalil-dalil yang Para
Penggugat sampaikan dalam Gugatan a quo sekaligus menolak

do
gu atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a quo tidak dapat
diterima (niet ontvankelijke verklaard).
K. BANTAHAN TERHADAP DALIL PENGELOLAAN LIMBAH HANYA

In
A
DIRANCANG UNTUK KEJADIAN CURAH HUJAN 1 (SATU) KALI
DALAM SERATUS TAHUN (A ONE-IN-ONE HUNDRED-YEAR
ah

lik
RAINFALL EVENT)
70. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
am

ub
Penggugat dalam positanya Bagian VI.I angka 9 huruf h butir 4
halaman 19 yang menyatakan bahwa rencana pengelolaan limbah
yang akan dilakukan Tergugat II Intervensi hanya dirancang untuk
ep
k

kejadian hujan 1 (satu) kali dalam seratus tahun (a one-in-one


ah

hundred-year rainfall event). Para Penggugat juga mendalilkan


R

si
bahwa hal ini sangat bertentangan dengan standar pedoman teknis
pembangunan bendungan internasional dan Indonesia,

ne
ng

sebagaimana dalam dalilnya, rancangan pembangunan


bendungan limbah Tergugat II Intervensi dilarang oleh peraturan

do
gu

perundang-undangan di Tiongkok.
71. Bahwa perlu Tergugat II sampaikan sebelumnya, dalil Para
Penggugat menjadikan peraturan perundang-undangan Tiongkok
In
A

sebagai acuan untuk pembangunan bendung limbah adalah dalil


yang sangat keliru, tidak masuk akal dan tidak relevan. Karena
ah

lik

bagaimana mungkin peraturan perundangan-undangan yang


jelas-jelas dibuat untuk negara Tiongkok tetapi
m

ub

diimplementasikan di Indonesia? Maka dalil tersebut haruslah


dikesampingkan.
ka

72. Adapun dalil Para Penggugat mengenai curah hujan di atas juga
ep

keliru karena pada faktanya, Tergugat II Intervensi telah memiliki


ah

Halaman 162 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rancangan atas bendungan TSF yang perancangannya adalah

si
dilakukan oleh konsultan Knight Piesold. Berdasarkan hasil
rancangan tersebut, TSF mampu untuk menampung curah hujan

ne
ng
maksimum bulanan untuk periode ulang 100 (seratus) tahun.
Tanggul TSF juga akan dinaikkan secara bertahap selama usia

do
gu pakai fasilitas ini, dengan menggunakan downstream development
method sebagaimana digambar pada gambar 2.51 yang terdapat
pada halaman 2-109 Addendum Andal RKL-RPL Tipe A berikut:

In
A
ah

lik
am

ub
ep
73. Adapun tinggi rata-rata bendungan untuk kapasitas tampungan
k

1,67 juta m³, direncanakan sampai dengan 28 m (dua puluh delapan


ah

meter) dengan dimensi puncak tanggul selebar 10 m (sepuluh


R

si
meter). Posisi emergency spillway berada di sisi utara dari TSF. Jika

ne
terjadi curah hujan ekstrim dimana TSF sudah tidak dapat
ng

menampung dan mengelola air limpasan yang ada, maka air yang
berasal dari emergency spillway akan dialirkan ke sungai

do
gu

Sopokomil. Emergency spillway didesain untuk mengantisipasi


kemungkinan banjir yang sangat besar dengan periode yang
In
A

melebihi 1:500 tahun. Air limpasan dari TSF akan dialirkan ke


sungai sopokomil melalui jalur tumpahan darurat yang ditempatkan
ah

di sisi utara TSF


lik

Untuk mengurangi erosi dan sedimentasi di jalur emergency spilway


pada saat banjir adalah dengan memasang beberapa perangkap
m

ub

sedimen (sediment trap) pada lokasi tertentu yang efektif


ka

menangkap sedimen. Sediment trap akan dibuat berbentuk pagar


ep

besi yang dilapisi geotekstil yang berfungsi sebagai filter.


Pemantauan berkala dilakukan sebulan sekali untuk memastikan
ah

Halaman 163 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
efektifitas dari sediment trap. Untuk konstruksi pada bagian

si
tampungan dan permukaan tanggul bagian dalam akan dilapisi
lapisan HDPE geo membrane setebal 1,5 mm untuk mencegah

ne
ng
rembesan yang dapat dilihat pada halaman 2-110 Addendum Andal
RKL-RPL Tipe A.

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
74. Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka telah jelas bahwa Para
ep
Penggugat telah keliru dalam memahami fakta atas penampungan
k

curah hujan maksimum yang dilakukan dan dikaji oleh Tergugat II


ah

R
Intervensi dan Para Penggugat juga telah keliru karena menjadikan

si
acuan peraturan perundang-undangan di Tiongkok untuk

ne
ng

diimplementasikan di Indonesia. Sehingga, dapat disimpulkan


bahwa dalil Para Penggugat di atas adalah dalil yang sangat
mengada-ada dan tidak relevan. Karenanya Tergugat II Intervensi

do
gu

mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili


perkara a quo untuk dapat menolak dalil-dalil yang Para Penggugat
In
A

sampaikan dalam Gugatan a quo sekaligus menolak atau


setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima
ah

lik

(niet ontvankelijke verklaard).


L. BANTAHAN TERHADAP DALIL BAHWA TSF TIDAK MEMENUHI
TAHAPAN KETENTUAN DALAM PERMEN PUPR NO
m

ub

27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN


ka

75. Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para Penggugat


ep

dalam positanya Bagian VI.I angka 10 halaman 19 yang


menyatakan bahwa rencana bendungan TSF miliki Tergugat II
ah

Halaman 164 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Intervensi tidak melibatkan Komisi Keamanan Bendungan dan

si
tidak memenuhi kaidah-kaidah keamanan bendungan dengan
merujuk pada Pasal 39 ayat (3) dan (4) Permen PUPR 27/2015.

ne
ng
76. Sebagaimana telah Tergugat II Intervensi sampaikan dalam bagian
Eksepsi, Para Penggugat gagal memahami bahwa ketentuan Pasal

do
gu 39 ayat (3) dan (4) tersebut adalah ditujukan terhadap kegiatan
pemeriksaan dan evaluasi dalam pelaksanaan konstruksi
bendungan limbah tambang dengan cara yang diatur pada Pasal

In
A
39 ayat (1) huruf a dan b Permen PUPR 27/2015 yang mengatur:
“(1) Dalam hal bendungan dibangun untuk penampungan limbah
ah

lik
tambang, pelaksanaan konstruksinya dapat dilakukan dengan
cara:
am

ub
a. sekaligus dengan menyelesaikan konstruksi bendungan
terlebih dahulu kemudian diikuti penempatan awal limbah
tambang; atau
ep
k

b. bertahap yang setiap tahapnya diikuti dengan penempatan


ah

limbah tambang”.
R

si
77. Sedangkan pada faktanya, Tergugat II Intervensi sama sekali
belum melaksanakan pembangunan konstruksi bendungan TSF

ne
ng

karena sampai dengan saat ini, permohonan persetujuan desain


bendungan yang diajukan Tergugat II Intervensi masih dalam

do
gu

proses penilaian oleh Komisi Keamanan Bendungan dengan


mengacu pada Pasal 24 ayat (2) Permen PUPR 27/2015 yang
mengatur:
In
A

“Persetujuan desain sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


diberikan Menteri setelah mendapatkan rekomendasi Komisi
ah

lik

Keamanan Bendungan.”
78. Hal yang sama juga disebabkan oleh karena Tergugat II Intervensi
m

ub

sampai dengan saat ini pun belum memiliki izin pelaksanaan


konstruksi, karena izin pelaksanaan konstruksi baru dapat
ka

diberikan oleh Menteri PUPR apabila Tergugat II Intervensi telah


ep

mendapatkan persetujuan desain bendungan dari Menteri PUPR.


ah

Halaman 165 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hal tersebut telah diatur pada Pasal 30 Permen PUPR 27/2015

si
yang mengatur:
“Dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun setelah

ne
ng
mendapatkan persetujuan desain, pembangun bendungan harus
mengajukan permohonan izin pelaksanaan konstruksi

do
gu bendungan.”
79. Barulah apabila telah terbit izin pelaksanaan konstruksi
bendungan, maka Tergugat II Intervensi dapat mulai melakukan

In
A
pembangunan konstruksi bendungan TSF. Hal mana mengacu
pada Pasal 36 ayat (1) Permen PUPR 27/2015 yang mengatur:
ah

lik
“Dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya izin
pelaksanaan konstruksi, Pembangun bendungan wajib melakukan
am

ub
pelaksanaan konstruksi sesuai dengan jadwal pelaksanaan
konstruksi.”
80. Fakta yang sebenarnya adalah bahwa sampai dengan saat ini,
ep
k

Tergugat II Intervensi sedang dalam proses permohonan (i)


ah

persetujuan desain; dan (ii) izin pelaksanaan konstruksi bendungan


R

si
di Komisi Keamanan Bendungan sebagaimana diatur dalam
Permen PUPR 27/2015, yang kemudian dipertegas lagi dengan

ne
ng

Surat Kepala Teknik Bendungan, yang pada angka 1 menyatakan


bendungan limbah tambang telah berproses melakukan

do
gu

permohonan persetujuan desain dan izin pelaksanaan konstruksi,


dan pada angka 5 menyatakan bahwa desain TSF akan di proses
ke tahap selanjutnya setelah Tergugat II Intervensi menindaklanjuti
In
A

saran dan menyampaikannya kepada Balai Teknik Bendungan.


Adapun sebelum dikeluarkannya Surat Kepala Teknik Bendungan
ah

lik

tersebut, telah dilakukan juga Diskusi Teknis Pembahasan Desain


Bendungan Limbah Tambang Dairi pada tanggal 29 Oktober 2021
m

ub

(“Diskusi Teknis”).
Maka menjadi jelas bahwa memang belum ada persetujuan desain
ka

bendungan maupun izin pelaksanaan konstruksi yang diberikan


ep

kepada Tergugat II Intervensi, sehingga menjadi konsekuensi logis


ah

Halaman 166 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa Tergugat II Intervensi belum dapat melaksanakan

si
pembangunan konstruksi bendungan TSF.
81. Karenanya menjadi sangat tidak masuk akal secara hukum bahwa

ne
ng
bagaimana mungkin Tergugat II Intervensi melanggar kewajiban
untuk memenuhi kaidah-kaidah bendungan?? Sedangkan faktanya

do
gu wujud fisik dari bendungan TSF belum ada yang dibangun oleh
Tergugat II Intervensi.
Para Penggugat jelas sama sekali tidak memahami ketentuan

In
A
dalam Permen PUPR 27/2015 atau setidak-tidaknya sengaja untuk
mengaburkan dan menyesatkan Majelis Hakim dengan
ah

lik
menyampaikan narasi yang dihubungan dengan ketentuan Pasal
39 ayat (3) dan (4) Permen PUPR 27/2015 sebagai dasar yang
am

ub
seolah-olah Tergugat II Intervensi tidak mendapatkan rekomendasi
Komisi Keamanan Bendungan. Padahal kenyataannya adalah tidak
demikian. Para Penggugat nampaknya telah putus asa dan
ep
k

mencoba segala cara untuk menghambat proses persetujuan


ah

desain bendungan maupun izin pelaksanaan konstruksi yang


R

si
sedang dijalani oleh Tergugat II Intervensi.
82. Oleh karena itu, dalil Para Penggugat tersebut terbukti sebagai dalil

ne
ng

yang tidak relevan dan sesat, sehingga Tergugat II Intervensi


mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

do
gu

perkara a quo untuk dapat menolak dalil-dalil yang Para Penggugat


sampaikan dalam Gugatan a quo sekaligus menolak atau
setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima
In
A

(niet ontvankelijke verklaard).


M. BANTAHAN TERHADAP DALIL PERTAMBANGAN DI BLOK ANJING
ah

lik

HITAM AKAN MENIMBULKAN MASALAH DRAINASE TAMBANG


YANG MEMILIKI ASAM YANG KUAT
m

ub

83. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para


Penggugat dalam positanya Bagian VI.I angka 9 huruf a halaman
ka

17 yang menyatakan bahwa berdasarkan laporan yang dibuat oleh


ep

sejumlah pakar dari Jepang pada tahun 2009 tentang Mineralogi


ah

Halaman 167 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Endapan Bijih Mineral Logam di Blok Anjing Hitam menemukan

si
bahwa menambang bijih di lokasi tersebut sudah pasti akan
menimbulkan masalah drainase tambang yang memiliki asam yang

ne
ng
kuat. Sebagaimana disimpulkan bahwa kegiatan penambangan
dan peleburan untuk masa depan di lokasi Blok Anjing Hitam dapat

do
gu menimbulkan berbagai masalah lingkungan, seperti drainase asam
tambang, pengasaman dan degradasi tanah, kontaminasi elemen
jejak, dan masalah kesehatan manusia.

In
A
84. Adapun perlu Tergugat II Intervensi sampaikan bahwa faktanya
Dominan deposit bijih sulfida bernilai ekonomi yang ada di dunia
ah

lik
termasuk Indonesia pada umumnya menghasilkan air asam
tambang, tidak terkecuali deposit bijih Anjing Hitam yang juga
am

ub
berpotensi menghasilkan air asam tambang (mine acid drainage).
Untuk mengetahui lebih jauh karakteristik batuan di area tambang
berpotensi menghasilkan air asam atau tidak, telah dilakukan uji
ep
k

statik dan uji kinetik di laboratorium Intertek Jakarta dan ITB


ah

Bandung. Hasil uji menunjukkan batuan deposit bijih Anjing Hitam


R

si
masuk kategori batuan PAF (Potentially Acid Forming) dan
berpotensi membentuk air asam tambang. Tergugat II Intervensi

ne
ng

tidak melakukan proses peleburan terhadap bijih yang ditambang,


pengolahan bijih Anjing Hitam dilakukan sampai proses konsentrasi

do
gu

dan produk konsentrasi dikirim ke pelabuhan. Pengambilan mineral


berharga pada bijih dilakukan secara fisika dengan metode flotasi
menggunakan beberapa reagen yang umum digunakan dalam
In
A

kegiatan pertambangan dan bersifat ramah lingkungan. Konsentrat


hasil flotasi berada dalam kondisi basah dan untuk mengurangi
ah

lik

kadar air dilakukan melalui proses filter press hingga kadar air pada
konsentrat rendah dan ditempatkan pada konsentrat silo.
m

ub

85. Perlu diketahui bahwaTailing adalah batuan sisa yang berasal dari
proses pengolahan bijih yang telah diambil mineral berharganya
ka

dan ditempatkan pada TSF, dan terhadap potensi air yang


ep

terbentuk tentunya akan dikelola (vide halaman 2-61 dan 2-62


ah

Halaman 168 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
angka 2.5.2.12.2 Addendum Andal RKL dan RPL Tipe A).

si
Kemudian sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa
akan dibangun sediment pond di bawah TSF yang berfungsi untuk

ne
ng
mengelola air TSF sebelum dibuang ke sungai agar memenuhi
baku mutu air. Selanjutnya air sisa proses akan dilimpas melalui

do
gu spillway ke kompertemen ketiga, dan berfungsi sebagai kolam
penaatan. Pada kolam ketiga air limbah sudah memenuhi standar
baku mutu yang diatur dalam Lampiran XLVII Golongan I Permen

In
A
LH 5/2014, yang kemudian dapat dilepaskan ke badan air sungai
Lae Sopokomil (vide halaman 2-62 Addendum Andal RKL dan RPL
ah

lik
Tipe A).
86. Untuk potensi air asam yang berasal dari areal lain di dalam
am

ub
kegiatan tambang akan dikelola menggunakan water pond 2 (dua)
unit (vide halaman 2-63 angka 2.5.2.12.3. Addendum Andal RKL
dan RPL Tipe A). Pengelolaan air asam yang direncanakan oleh
ep
k

Pemrakarsa Kegiatan juga dilakukan pembahasan melalui


ah

Prakiraan Dampak Peningkatan Air Asam (vide halaman 5-187 poin


R

si
5.1.3.5.4. Addendum Andal RKL dan RPL Tipe A). Peningkatan Air
Asam akibat kegiatan Penempatan Tailing. Juga diberikan arahan

ne
ng

untuk pengelolaan potensi air asam tambang tersebut (vide


Addendum Andal RKL-RPL Tipe A pada Bab VI, Tabel 6.2,

do
gu

Pengelolaan Tahap Operasional, No. 32 halaman 6-45 dan 6-46).


Peningkatan Air Asam akibat Penempatan Tailing Pemrakasa
kegiatan juga telah melakukan sampling terhadap penduduk yang
In
A

bermukim di wilayah studi untuk dilakukan uji sampel darah, rambut,


dan urin. Hasil menunjukkan kadar beberapa unsur logam
ah

lik

menunjukkan kondisi normal dan wajar.


87. Lebih lanjut, atas batuan sisa yang akan diletakkan ke dalam tempat
m

ub

penampungan batuan sisa adalah berasal dari aktivitas pembuatan


terowongan development yang tidak digunakan untuk
ka

pembangunan bendungan TSF. Batuan terowongan development


ep

ini berasal dari batuan footwall yang merupakan batuan dolomit


ah

Halaman 169 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(CaMg(CO³)2), dimana merupakan batuan Non-Acid Forming

si
(NAF) seperti yang terlihat dalam hasil laboratorium tentang studi air
asam tambang. Tidak menutup kemungkinan pada saat pembuatan

ne
ng
terowongan development akan bertemu dengan batuan yang
mempunyai potensi pembentuk air asam tambang, yaitu jika

do
gu terdapat patahan di batuan footwall. Akan tetapi dari sisi
perbandingan jumlah batuan PAF akan berjumlah sangat sedikit
sehingga kemungkinan pembentukan air asam tambang bisa

In
A
dihindari dengan melakukan enkapsulasi pada saat
penyimpanannya di lokasi waste dump. Air lindian dari waste dump
ah

lik
akan mengalir ke saluran air/selokan dan masuk ke sediment pond
(vide halaman 2-68 Addendum Andal RKL dan RPL Tipe A).
am

ub
88. Dengan telah terbantahkannya dalil Para Penggugat dengan
uraian-uraian di atas, maka Tergugat II Intervensi mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk
ep
k

dapat menolak dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam


ah

Gugatan a quo sekaligus menolak atau setidak-tidaknya


R

si
menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
verklaard).

ne
ng

N. BANTAHAN TERHADAP DALIL TIDAK DISEBUTKANNYA LOKASI


SUMBER AIR ATAU PERKIRAAN SINGKAT PEMAKAIAN AIR

do
gu

89. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para


Penggugat dalam positanya Bagian VI.I angka 9 huruf h butir 2
halaman 19 yang menyatakan bahwa Tergugat II Intervensi tidak
In
A

menyebutkan lokasi sumber air untuk tambang atau perkiraan


singkat pemakaian air. Dalil tersebut sangat tidak berdasar dan
ah

lik

tidak didukung oleh dokumen yang didasarkan pada analisa ilmiah.


90. Dalam hal ini rencana pengambilan air untuk tambang oleh
m

ub

Tergugat II Intervensi hanya akan dilakukan pada 3 (tiga) lokasi air


PDAM yaitu (i) Lae Sibalanga; (ii) Lae Sopokomil; dan (iii) Lae
ka

Julu.
ep
ah

Halaman 170 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 170
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
91. Adapun terkait rencana singkat pemakaian air, dapat Tergugat II

si
Intervensi jelaskan sebagai berikut:
a. Pada saluran air baku di pabrik pengolahan bagian atas dalam

ne
ng
Lae Sopokomil dan bagian hilir saluran air milik PDAM, volume
air yang akan diambil adalah 148 m3/jam (41,11 liter/detik).

do
gu Debit air Lae Sopokomil yang tersedia adalah 250 liter/detik
sehingga persentase pengambilan air adalah 16,44%.
b. Pada saluran kamp akomodasi, pasokan aliran air akan terletak

In
A
di Lae Sibalanga dengan volume air bersih yang diambil untuk
keperluan tenaga kerja tahap konstruksi yaitu 115.200 liter/hari
ah

lik
atau 115,2 m3/hari (1,33 liter/detik). Sedangkan volume air
bersih untuk keperluan tenaga kerja operasional adalah 99,82
am

ub
m3/hari (1,15 liter/detik).
Debit air Lae Sibalanga minimal yang tersedia adalah 80
liter/detik sehingga persentase pengambilan air bersih terhadap
ep
k

debit air minimum tahap konstruksi adalah 1,66% dan tahap


ah

operasional sebesar 1,44%.


R

si
c. Pada saluran main portal di Lae Julu, volume air yang diambil
adalah sebesar 9 m3/jam (2,5 liter/detik). Debit air Lae Julu

ne
ng

minimal yang tersedia adalah 340 liter/detik sehingga


persentase pengambilan air terhadap debit minimum adalah

do
gu

0,73%.
92. Apabila Para Penggugat merasa tidak pernah ada rencana lokasi
dan rencana pemakaian air dari Tergugat II Intevensi, maka justru
In
A

Para Penggugat yang seharusnya mempertanyakan diri sendiri


mengenai alasan mengapa Para Penggugat tidak mengetahui hal
ah

lik

tersebut. Faktanya hal ini pun telah disampaikan secara jelas oleh
Tergugat II Intervensi dalam Rapat Komisi Penilai Amdal pada
m

ub

tanggal 27 Mei 2021 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara


Rapat Komisi Penilai Addendum Andal.
ka

93. Dengan demikian telah terbukti jelas bahwa Tergugat II Intervensi


ep

telah menyebutkan lokasi sumber air dan perkiraan singkat


ah

Halaman 171 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 171
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemakaian air. Oleh karena itu, Tergugat II Intervensi mohon

si
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a
quo untuk dapat menolak dalil-dalil yang Para Penggugat

ne
ng
sampaikan dalam Gugatan a quo sekaligus menolak atau
setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima

do
gu (niet ontvankelijke verklaard).
O. BANTAHAN TERHADAP DALIL TIDAK ADANYA RENCANA
PENUTUPAN BENDUNGAN LIMBAH

In
A
94. Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para Penggugat
dalam positanya Bagian VI.I angka 9 huruf h butir 3 halaman 19
ah

lik
yang menyatakan bahwa Tergugat II Intervensi tidak memiliki
rencana penutupan bendungan limbah atau TSF.
am

ub
95. Pada faktanya, Tergugat II Intervensi telah menyampaikan rencana
penutupan bendungan limbah atau TSF kepada masyarakat pada
saat Rapat Komisi Penilai Amdal tanggal 27 Mei 2021 yang
ep
k

membahas mengenai dokumen Addendum Andal RKL-RPL Tipe A.


ah

96. Bahwa pada dokumen Addendum Andal RKL-RPL Tipe A Tergugat


R

si
II Intervensi juga telah jelas memuat rencana bentuk reklamasi
pasca operasional yang telah berpedoman pada peraturan-

ne
ng

peraturan yang mengatur.


97. Pada halaman 5-248 dan 5-249 Addendum Andal RKL-RPL Tipe A,

do
gu

telah tercantum dengan jelas adanya rencana dari Tergugat II


Intervensi untuk melakukan penimbunan sebagai berikut:
a. Seluruh area TSF di pasca operasional akan ditutup (covering)
In
A

dengan lempung pasiran ketebalan maksimum 120 cm. Dengan


mengambil shrinkage factor 1,39 maka volume lempung pasiran
ah

lik

yang dibutuhkan adalah 82.800 m2 x 0,12 m x 1,39 = 13.811,04


m3.
m

ub

b. Penimbunan di tahun pertama seluas 5,00 Ha maka kebutuhan


tanah penutup 5,00 Ha x 1,20 m x 1,39 = 83.400,00 m 3. Dengan
ka

menggunakan truk kapasitas 5 m3 maka diperlukan 16.680 truk.


ep

Rencana penimbunan dilakukan 12 bulan sehingga hari kerja


ah

Halaman 172 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 172
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
reklamasi lahan di TSF di tahun pertama 330 hari, kebutuhan

si
tanah penutup perhari 16.680/330 = 50,5  51 truk.
c. Penimbunan di tahun kedua seluas 2,00 Ha maka kebutuhan

ne
ng
tanah penutup 2,00 Ha x 1,20 m x 1,39 = 33.360,00 m 3. Dengan
menggunakan truk kapasitas 5 m3 maka diperlukan 6.672 truk.

do
gu Rencana penimbunan 12 bulan, kebutuhan tanah penutup
perhari 6.672/330 = 20,2  21 truk.
d. Penimbunan di tahun ketiga seluas 1,28 Ha maka kebutuhan

In
A
tanah penutup 1,28 Ha x 1,20 m x 1,39 = 21.350,4 m 3. Dengan
menggunakan truk kapasitas 5 m3 maka diperlukan 4.270 truk.
ah

lik
Rencana penimbunan 12 bulan, kebutuhan tanah penutup
perhari 4.270/330 = 12,9  13 truk.
am

ub
98. Kemudian pada Bab VI Addendum Andal RKL-RPL Tipe A
halaman 6-59 (Rencana RKL–RPL ) juga telah dimuat bentuk
pengelolaan TSF pasca operasi melalui pendekatan teknologi
ep
k

setelah dilakukan penimbunan yaitu sebagai berikut:


ah

a. Pada tahap awal revegetasi melakukan penanaman jenis


R

si
tanaman penutup tanah (LCC, Legum Cover Crop) dengan jenis
yang tidak melilit pohon, antara lain: Mucuna bracteata/ MB,

ne
ng

Pueraria Javanica/PJ, dan Calopogonium sp.


b. Melakukan penanaman pohon dengan jarak tanam 4х4 m

do
gu

dengan jenis yang direkomendasikan yaitu Sungkai (Perunema


inerme), Sengon (Paraserienthes sp), Mahoni (Swietenia
mahagoni), Jabon (Anthocephalus cadamba), Galam
In
A

(Melaleuca leucadendra), Kayu Putih (Melaleuca cajuputi),


Lamtoro (Leucaena leucocephala).
ah

lik

c. Menanam tanaman yang cepat dan gampang tumbuh,


disarankan juga ditanaman buahan tertentu agar hewan dan
m

ub

aves mau datang.


d. Menaman dan merawat dengan baik agar tanaman dapat
ka

tumbuh sesuai rencana.


ep
ah

Halaman 173 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 173
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Melakukan penggantian tanaman yang mati dengan tanaman

si
baru.
99. Dengan demikian, terbukti bahwa Tergugat II Intervensi telah

ne
ng
memiliki rencana penutupan bendungan TSF dan karenanya,
Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis Hakim yang

do
gu memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat menolak
dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam Gugatan a quo
sekaligus menolak atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a

In
A
quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
ah

lik
P. BANTAHAN ATAS DALIL OBJEK SENGKETA BERTENTANGAN
DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
P.1. Penerbitan Objek Sengketa Telah Dilakukan Dengan
am

ub
Memperhatikan Kewajiban Pemenuhan Hak Partisipasi Warga
100. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
ep
Penggugat untuk seluruhnya dalam positanya Bagian VI.II. Huruf A
k

angka 1 - 30 halaman 23 – 31 yang menyatakan bahwa Tergugat


ah

R
II Intervensi dalam proses penerbitan SK 854 telah melanggar

si
kewajiban pemenuhan hak partisipasi warga dan asas keterbukaan

ne
ng

karena (i) Tergugat II Intervensi menutup ruang partisipasi


masyarakat dengan tidak membuka secara resmi dokumen dan
tahapan proses penyusunan Addendum Andal RKL-RPL Tipe A

do
gu

hingga terbitnya SK 854 dan (ii) Tergugat II Intervensi tidak


memberikan informasi yang layak serta tahapan proses
In
A

penyusunan tidak melibatkan masyarakat yang terkena dampak


langsung dan karenanya membuat Addendum Andal RKL-RPL
ah

lik

Tipe A yang dilakukan Tergugat II Intervensi menjadi cacat


prosedur.
101. Bahwa sebelumnya, perlu Tergugat II Intervensi sampaikan bahwa
m

ub

SK 854 merupakan sebuah objek yang dibuat berdasarkan


ka

ketentuan yang dimaksud dalam Pasal 91 ayat (1) huruf c jo. Pasal
ep

95 ayat (2) huruf c PP Lingkungan Hidup:


Pasal 91 huruf c PP Lingkungan Hidup:
ah

Halaman 174 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 174
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Perubahan Persetujuan Lingkungan dengan kewajiban menyusun

si
dokumen Lingkungan Hidup baru sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 90 ayat (1) huruf a dilakukan melalui:

ne
ng
a. perubahan surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
dengan kewajiban melakukan penyusunan dan uji kelayakan

do
gu Amdal baru;
b. perubahan persetujuan Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dengan kewajiban melakukan penyusunan

In
A
dan pemeriksaan Formulir UKL-UPL standar spesifik atau
Formulir UKL-UPL standar; atau
ah

lik
c. Perubahan surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
dengan kewajiban melakukan penyusunan dan penilaian
am

ub
adendum Andal dan RKL RPL.”
Pasal 95 ayat (2) huruf c PP Lingkungan Hidup:
“Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ep
k

Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan


ah

kewenangannya melakukan:
R

si
a. uji kelayakan Amdal baru;
b. pemeriksaan Formulir UKL-UPL standar spesifik atau Formulir

ne
ng

UKL-UPL standar; atau


c. penilaian addendum Amdal dan RKL-RPL.”

do
gu

Sehingga berdasarkan ketentuan di atas menjadi jelas bahwa SK


854 MERUPAKAN OBJEK YANG TERBIT DENGAN
MEMPERHATIKAN KEWAJIBAN UNTUK MELIBATKAN
In
A

MASYARAKAT DAN KARENANYA DAPAT DISIMPULKAN DAN


DIBUKTIKAN BAHWA SK 854 BUKAN OBJEK YANG DIBUAT
ah

lik

ATAS DASAR (I) UJI KELAYAKAN AMDAL BARU; ATAU (II)


PEMERIKSAAN FORMULIR UKL-UPL STANDAR SPESIFIK
m

ub

ATAU FORMULIR UKL-UPL STANDAR.


102. Lebih lanjut, berdasarkan Pasal 97 ayat (1) huruf c jo. Pasal 97 ayat
ka

(3) huruf a jo. Pasal 45 ayat (3) huruf a, telah diatur:


ep

Pasal 97 ayat (1) huruf c PP Lingkungan Hidup:


ah

Halaman 175 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 175
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup sesuai dengan

si
kewenangannya melakukan penilaian addendum Andal dan
RKL-RPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat (2) huruf c,

ne
ng
dengan tahapan:
c. penilaian substansi addendum Andal dan RKL-RPL; dan…”

do
gu Pasal 97 ayat (3) huruf a PP Lingkungan Hidup:
“Dalam melakukan penilaian substansi addendum Andal dan
RKL-RPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, untuk

In
A
addendum Andal RKL-RPL :
a. tipe A, Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup melibatkan pihak
ah

lik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3);”
Pasal 45 ayat (3) huruf a PP Lingkungan Hidup:
am

ub
“Dalam melakukan penilaian substansi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup melibatkan
pihak:
ep
k

a. masyarakat yang terkena dampak langsung terhadap rencana


ah

Usaha dan/atau Kegiatan;”


R

si
103. Adapun berdasarkan ketentuan di atas, dapat Tergugat II Intervensi
simpulkan bahwa PARTISIPASI/KETERLIBATAN MASYARAKAT

ne
ng

YANG TERKENA DAMPAK LANGSUNG HANYA


DILAKSANAKAN PADA SAAT TAHAP/PROSES PENILAIAN

do
gu

SUBSTANSI ADDENDUM ANDAL RKL-RPL TIPE A, dan dengan


kata lain dengan mengacu pada ketentuan di atas, dalil Para
Penggugat dengan mengacu pada Pasal 22 UU Lingkungan Hidup
In
A

sebagai dasar ketentuan dalam melibatkan masyarakat yang


terkena dampak langsung adalah dalil yang keliru dan tidak
ah

lik

relevan, karena Para Penggugat telah jelas-jelas salah


menerapkan regulasi untuk mendukung dalil Para Penggugat
m

ub

tersebut.
104. Bahwa berdasarkan Berita Acara Rapat Komisi Penilai Addendum
ka

Andal, dapat Tergugat II Intervensi tegaskan bahwa


ep

MASYARAKAT DI KABUPATEN DAIRI TELAH DILIBATKAN


ah

Halaman 176 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 176
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DAN IKUT BERPARTISIPASI DALAM PENILAIAN SUBSTANSI

si
ADDENDUM ANDAL RKL-RPL TIPE A, sebagaimana dalam
Berita Acara Rapat Komisi Penilai Addendum Andal telah tertulis

ne
ng
jelas bahwa terdapat banyak perwakilan masyarakat yang terkena
dampak langsung yang turut serta dalam menilai substansi

do
gu Addendum Andal RKL-RPL Tipe A.
105. Bahwa lebih lanjut dalam positanya Bagian VI.II Huruf A angka 6
pada halaman 24 - 25 merupakan dalil yang tidak berdasar, karena

In
A
sebagaimana telah Tergugat II Intervensi sampaikan pada Bagian
Eksepsi di atas, ketentuan mengenai keterlibatan masyarakat yang
ah

lik
terkena dampak langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
sampai dengan Pasal 3 Permen LH 17/2012 dan Lampiran Permen
am

ub
LH 17/2012 tersebut pada faktanya adalah ditujukan terhadap
penyusunan Amdal yang dilakukan dalam rangka penerbitan
persetujuan lingkungan baru/pertama.
ep
k

106. Sedangkan pada faktanya, Tergugat II Intervensi telah terlebih


ah

dahulu memiliki izin/persetujuan lingkungan (yang pertama kali)


R

si
yaitu melalui SK 731, yang kemudian hendak dilakukan perubahan
terhadap SK 731 tersebut. Yang mana atas perubahan SK 731

ne
ng

secara normatif merupakan bentuk dari perubahan persetujuan


lingkungan dan perlu dipahami bahwa atas perubahan persetujuan

do
gu

lingkungan telah diatur secara khusus dalam PP Lingkungan


Hidup. Dalam hal ini, apabila Para Penggugat menggunakan
ketentuan Pasal 1 sampai Pasal 3 Permen LH 17/2012 dan
In
A

Lampiran Permen LH 17/2012, maka hal tersebut tidaklah


relevan karena proses Addendum Andal RKL-RPL Tipe A yang
ah

lik

dilakukan Tergugat II Intervensi adalah suatu bentuk konkrit


dari “perubahan persetujuan lingkungan”, bukan penerbitan
m

ub

persetujuan lingkungan pertama/baru.


107. Bahwa sebagaimana telah diuraikan di atas, maka dapat Tergugat
ka

II Intervensi simpulkan bahwa Para Penggugat harus memahami


ep

bahwa masyarakat yang terkena dampak langsung baru dilibatkan


ah

Halaman 177 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 177
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk berpartisipasi terbatas hanya pada saat dilaksanakannya

si
penilaian substansi Addendum Andal RKL-RPL Tipe A, bukan
sejak penyusunan Addendum Andal RKL-RPL Tipe A maupun

ne
ng
rapat oleh tim teknis. Namun perlu diketahui bahwa faktanya atas
inisiatif sendiri, Tergugat II Intervensi telah melakukan

do
gu sosialisasi dan/atau diskusi secara langsung dengan
masyarakat yang terkena dampak langsung sebelum dilakukannya
penilaian substansi Addendum Andal RKL-RPL Tipe A, yakni

In
A
sebagai berikut:
a. Focus Group Discussion (“FGD”) di aula Kecamatan Silima
ah

lik
Pungga-Pungga tanggal 8 Mei 2021 pukul 14.00-17.00 WIB.
b. Sosialisasi di balai Desa Bongkaras tanggal 19 Mei 2021 pukul
am

ub
10.00-13.00 WIB.
c. FGD di Hotel Berristera Sidikalang tanggal 24 Mei 2021 pukul
09.30-16.00 WIB.
ep
k

d. Sosialisasi di Balai Desa Tungtung Batu tanggal 24 Mei 2021


ah

pukul 16.00-18.00 WIB.


R

si
108. Lebih lanjut, Para Penggugat secara tidak langsung menyatakan
bahwa keberadaan Tergugat II Intervensi berdampak buruk dan

ne
ng

seakan-akan tidak ada manfaatnya untuk Kabupaten Dairi. Namun


faktanya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 Undang-Undang

do
gu

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Tergugat II


Intervensi telah melaksanakan berbagai bentuk Corporate Social
Responsibility, sebagai berikut:
In
A

a. Pada tanggal 23 Februari 2022, Tergugat II Intervensi


melakukan penanaman pohon di lokasi halaman kantor Camat
ah

lik

Parongil dan diberikan bantuan-bantuan untuk pembibitan


tanaman serta buah-buahan.
m

ub

b. Pada tanggal 22 Maret 2022, Tergugat II Intervensi memberikan


beasiswa gratis kepada 12 orang pelajar yang berkompeten ke
ka

Universitas Guangdong di China.


ep
ah

Halaman 178 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 178
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Pada tanggal 9 Juli 2022, Tergugat II Intervensi memberikan

si
bantuan berupa hewan kurban kambing sebanyak 8 ekor dalam
rangka memperingati Hari Raya Idul Adha Tahun 2022.

ne
ng
d. Pada tanggal 28 September 2022, Tergugat II Intervensi
membangun ruangan dan fasilitas untuk rumah baca yang berisi

do
gu buku-buku dan peralatan belajar anak sekolah di SDN
Longkotan, PAUD Grace Sopokomil, PAUD Pengajian KASAH
Sopokomil.

In
A
e. Pada tanggal 20 November 2022, Tergugat II Intervensi
melakukan donasi kepada Panti Asuhan di Sidikalang.
ah

lik
f. Pada tanggal 1 Oktober 2022, Tergugat II Intervensi
memberikan donasi untuk kegiatan budaya Dairi dalam rangka
am

ub
memperingati Ulang Tahun Kabupaten Dairi.
g. Pada tanggal 1 Desember 2022, Tergugat II Intervensi
ep
k

memberikan gitar untuk 21 gereja di wilayah kontrak karya.


109. Artinya Para Penggugat telah keliru dan gagal memahami
ah

R
peraturan yang dimaksud oleh Para Penggugat, sehingga menjadi

si
jelas bahwa dalil Para Penggugat menjadi tidak berdasar dan tidak

ne
ng

dapat dibenarkan. Adapun Tergugat II Intervensi juga telah


melibatkan masyarakat yang terkena dampak langsung dalam
melakukan penilaian substansi sebagaimana tertuang dalam Berita

do
gu

Acara Rapat Komisi Penilai Addendum Andal. Artinya, semakin


jelas bahwa dalil Penggugat adalah dalil yang mengada-ada dan
In
A

tidak berdasar dan oleh karenanya Tergugat II Intervensi mohon


kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a
ah

lik

quo untuk dapat menolak dalil-dalil yang Para Penggugat


sampaikan dalam Gugatan a quo sekaligus menolak atau
setidak-tidaknya menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima
m

ub

(niet ontvankelijke verklaard).


ka

P.2. Objek Sengketa A Quo Telah Sesuai Dengan Asas-Asas Hukum


ep

Lingkungan
ah

Halaman 179 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 179
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
110. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para

si
Penggugat untuk seluruhnya dalam positanya Bagian VI.II. Huruf B
angka 1 - 6 halaman 31 - 33 Gugatan a quo yang menyatakan

ne
ng
bahwa penerbitan Objek Sengketa a quo bertentangan dengan
asas-asas hukum lingkungan.

do
gu 111. Sebagaimana dapat Tergugat II Intervensi sampaikan bahwa dalil
Para Penggugat tersebut adalah dalil yang tidak relevan dan
sangat subjektif karena tidak sesuai dengan fakta yang

In
A
sebenarnya, karena dengan diterbitkannya Objek Sengketa a quo,
terbukti dan tidak terbantahkan bahwa Tergugat II Intervensi telah
ah

lik
melaksanakan asas-asas Hukum Lingkungan sebagaimana yang
Para Penggugat maksud, dengan penjelasan sebagai berikut:
am

ub
a. Asas Tanggung Jawab Negara
Berdasarkan Penjelasan Pasal 2 huruf a UU Lingkungan Hidup,
dijelaskan bahwa:
ep
k

“Yang dimaksud dengan “asas tanggung jawab negara” adalah:


ah

a. negara menjamin pemanfaatan sumber daya alam akan


R

si
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi masa

ne
ng

kini maupun generasi masa depan.


b. negara menjamin hak warga negara atas lingkungan hidup

do
gu

yang baik dan sehat.


c. negara mencegah dilakukannya kegiatan pemanfaatan
sumber daya alam yang menimbulkan pencemaran
In
A

dan/atau kerusakan lingkungan hidup.”


Bahwa berdasarkan ketentuan di atas, jelas dapat diartikan
ah

lik

bahwa dengan terbitnya Objek Sengketa a quo adalah


berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam yang
m

ub

berguna untuk kesejahteraan dan mutu hidup rakyat dari


generasi ke generasi. Adapun dalam hal ini, Tergugat II
ka

Intervensi telah menjalankan dan mematuhi segala ketentuan


ep

dan persyaratan dalam proses penerbitan Objek Sengketa a


ah

Halaman 180 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 180
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
quo dan karenanya dapat Tergugat II Intervensi sampaikan

si
bahwa dampak yang ditimbulkan sehubungan dengan terbitnya
Objek Sengketa tetap akan memberikan pemanfaatan sumber

ne
ng
daya alam dengan mengindahkan prinsip lingkungan hidup
yang baik dan sehat. Adapun dalam hal ini, dapat dipastikan

do
gu bahwa dalil Para Penggugat yang menyatakan bahwa asas
tanggung jawab negara telah dilanggar adalah dalil yang
mengada-ada dan tidak berdasar.

In
A
Asas Kemanfaatan
Berdasarkan Penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf b
ah

lik
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan (“UU Administrasi Pemerintahan”):
am

ub
“Yang dimaksud dengan “asas kemanfaatan” adalah manfaat
yang harus diperhatikan secara seimbang antara:
(1) kepentingan individu yang satu dengan kepentingan
ep
k

individu yang lain;


ah

(2) kepentingan individu dengan masyarakat;


R

si
(3) kepentingan Warga Masyarakat dan masyarakat asing;
(4) kepentingan kelompok masyarakat yang satu dan

ne
ng

kepentingan kelompok masyarakat yang lain;


(5) kepentingan pemerintah dengan Warga Masyarakat;

do
gu

(6) kepentingan generasi yang sekarang dan kepentingan


generasi mendatang;
(7) kepentingan manusia dan ekosistemnya;
In
A

(8) kepentingan pria dan wanita”


Adapun berdasarkan ketentuan di atas, yang berkaitan dan
ah

lik

relevan dengan terbitnya Objek Sengketa a quo adalah pada


angka 5 ketentuan di atas, yang mana pemerintah in casu
m

ub

Tergugat telah jelas-jelas mengedepankan asas kemanfaatan


kepada warga masyarakat, karena faktanya dengan terbitnya
ka

Objek Sengketa a quo, Tergugat II Intervensi banyak


ep

mempekerjakan warga-warga masyarakat yang berkedudukan


ah

Halaman 181 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 181
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam area pertambangan Tergugat II Intervensi, dan dengan

si
ini tentu telah memajukan kesejahteraan ekonomi warga
masyarakat.

ne
ng
Asas Partisipatif dan Asas Kearifan Lokal
Berdasarkan Penjelasan Pasal 2 huruf k UU Lingkungan Hidup:

do
gu “Yang dimaksud dengan “asas partisipatif” adalah bahwa setiap
anggota masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam
proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan perlindungan

In
A
dan pengelolaan lingkungan hidup, baik secara langsung
maupun tidak langsung.”
ah

lik
Penjelasan Pasal 2 huruf l UU Lingkungan Hidup:
“Yang dimaksud dengan “asas kearifan lokal” adalah bahwa
am

ub
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus
memperhatikan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata
kehidupan masyarakat.”
ep
k

Dengan mengacu ketentuan di atas, tidak terbantahkan lagi


ah

bahwa faktanya Tergugat II Intervensi telah melaksanakan dan


R

si
mengedepankan asas partisipatif sebagaimana dimaksud di
atas, karena sebagaimana telah Tergugat II Intervensi

ne
ng

sampaikan, berdasarkan Pasal 97 ayat (3) huruf a jo. Pasal 45


ayat (3) PP Lingkungan Hidup telah diatur bahwa konteks

do
gu

perubahan persetujuan lingkungan hidup dengan melibatkan


masyarakat hanyalah terbatas pada saat penilaian substansi
Addendum Andal RKL RPL Tipe A, yang mana telah Tergugat II
In
A

Intervensi laksanakan dengan (i) melibatkan masyarakat


menjadi Anggota Komisi Penilai AMDAL sebagaimana
ah

lik

dimaksud pada Berita Acara Rapat Komisi Penilai Addendum


Andal; dan (ii) melakukan sosialisasi bersama masyarakat atas
m

ub

terbitnya SK 854. Adapun keterlibatan masyarakat tersebut


dilandasi dengan memperhatikan nilai-nilai luhur yang berlaku
ka

dalam kehidupan tata masyarakat.


ep
ah

Halaman 182 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 182
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P.3. Penerbitan Objek Sengketa A Quo Telah Sesuai Dengan

si
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik
112. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para

ne
ng
Penggugat dalam positanya Bagian VII.II Huruf C angka 1 – 5
halaman 33 - 36 yang menyatakan bahwa Objek Sengketa

do
gu bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik
(“AAUPB”) sebagaimana dimaksud Pasal 10 ayat (1)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014

In
A
Tentang Administrasi Pemerintahan sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan
ah

lik
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2022 Tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (“UU
am

ub
Administrasi Pemerintahan”) terutama mengenai asas kepastian
hukum, asas kemanfaatan, asas kecermatan, asas tidak
menyalahgunakan kewenangan, asas keterbukaan, asas
ep
k

kepentingan umum, asas pelayanan yang baik.


ah

113. Bahwa dalil-dalil Para Penggugat hanyalah dalil-dalil yang


R

si
berdasarkan asumsi-asumsi yang dikait-kaitkan dengan AAUPB
dan tanpa didukung dengan fakta-fakta dan bukti yang valid.

ne
ng

114. Bahwa sebagaimana telah Tergugat II Intervensi jelaskan di atas,


dalam proses penerbitan Objek Sengketa, Tergugat telah

do
gu

memperhatikan dan mempertimbangkan segala aspek hukum yang


mengatur mengenai penerbitan Objek Sengketa terutama UU
Lingkungan Hidup. Dalil Para Penggugat yang menyatakan Objek
In
A

Sengketa bertentangan dengan asas kepastian hukum hanyalah


dalil yang mengada-ada dan dipenuhi dengan tuduhan tanpa
ah

lik

adanya fakta-fakta yang mendukung.


115. Bahwa penerbitan Objek Sengketa telah memenuhi asas
m

ub

kehati-hatian dan asas keadilan. Bahwa sebagaimana Tergugat II


Intervensi uraikan pada bantahan-batahan di atas, Objek Sengketa
ka

yang mengatur tentang perubahan TSF, jarak Gudang Handak,


ep

penambahan mulut tambang (portal) telah diterbitkan oleh


ah

Halaman 183 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 183
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat telah berdasarkan kajian-kajian ilmiah dan aturan-aturan

si
yang diperlukan sehingga dipastikan dapat menjamin keselamatan,
kesehatan dan kehidupan masyarakat.

ne
ng
116. Bahwa penerbitan Objek Sengketa telah memenuhi asas
kecermatan. Bahwa sebagaimana telah Tergugat II Intervensi

do
gu uraikan di atas, Objek Sengketa telah memenuhi kajian-kajian yang
diperlukan.
117. Bahwa penerbitan Objek Sengketa telah memenuhi asas tidak

In
A
menyalahgunakan wewenang. Bahwa sebagaimana Pasal 49 PP
Lingkungan Hidup, kewenangan penerbitan Objek Sengketa
ah

lik
berada pada kewenangan Tergugat.
118. Bahwa penerbitan Objek Sengketa telah memenuhi asas
am

ub
keterbukaan. Bahwa terhadap proses penerbitan Objek Sengketa
telah melibatkan masyarakat dalam penilaian Addendum Andal
RKL-RPL Tipe A sebagaimana dapat dilihat pada Berita Acara
ep
k

Rapat Komisi Penilai Addendum Andal pada tanggal 27 Mei 2021.


ah

Bahwa penerbitan Objek Sengketa tersebut telah memenuhi asas


R

si
kepentingan umum. Dibuktikan dengan terbitnya Objek Sengketa
guna memastikan bahwa kegiatan usaha Tergugat II Intervensi

ne
ng

telah memenuhi kelayakan lingkungan memastikan bahwa tidak


akan terjadinya kerusakan lingkungan yang menjadi kepentingan

do
gu

umum.
119. Berdasarkan seluruh uraian-uraian di atas beserta dalil-dalil
Eksepsi dan Jawaban Tergugat II Intervensi di atas, maka dalil-dalil
In
A

Para Penggugat yang menyatakan penerbitan Objek Sengketa


bertentangan dengan AAUPB telah terbantahkan dan patut untuk
ah

lik

diabaikan oleh Yang Mulia Majelis Hakim.


P.4. Objek Sengketa A Quo Telah Memenuhi Persyaratan Analisis
m

ub

Risiko Bencana Dan Pengkajian Risiko Bencana


120. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
ka

Penggugat dalam positanya Bagian VI.II. Huruf D angka 1 - 16


ep

halaman 38 – 42 yang menyatakan bahwa penerbitan Objek


ah

Halaman 184 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 184
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sengketa a quo bertentangan dengan Persyaratan Pemenuhan

si
Analisis Risiko Bencana dan Pengkajian Risiko Bencana. Adapun
perlu Tergugat II Intervensi tegaskan terlebih dahulu, bahwa dalil

ne
ng
Para Penggugat tersebut adalah dalil yang sangat mengada-ada,
dan tidak dapat dibuktikan karena dalil Para Penggugat jelas tidak

do
gu mengacu pada fakta yang relevan.
121. Sebelumnya, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa faktanya
peruntukan daerah Kabupaten Dairi sebagai kawasan

In
A
pertambangan telah sesuai dengan Pasal 41 ayat (1) huruf g
Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 7 Tahun 2014 Tentang
ah

lik
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dairi Tahun 2014-2034
(“Perda 7/2014”). Adapun menanggapi ketentuan pada Pasal 41
am

ub
ayat (1) huruf g Perda 7/2014, lebih khusus telah dijelaskan bahwa
potensi atas mineral logam berupa timah hitam terdapat di
Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kecamatan Tanah Pinem,
ep
k

Kecamatan Tigalingga dan Kecamatan Siempat Nempu Hilir


ah

sebagaimana dimaksud pada BAB IV dokumen materi teknis


R

si
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dairi bagian 4.2.2.G.
Sehingga tidak terbantahkan lagi bahwa pada dasarnya Kabupaten

ne
ng

Dairi in casu Kecamatan Silima Pungga-Pungga secara hukum


dapat dikategorikan sebagai daerah yang berpotensi akan

do
gu

pertambangan dan karenanya dapat dibudidayakan untuk kawasan


pertambangan.
122. Bahwa berdasarkan Pasal 40 ayat (3) UU Penanggulangan
In
A

Bencana jo. Pasal 12 ayat (1), (2) dan (3) PP Penyelenggaraan


Penanggulangan Bencana:
ah

lik

Pasal 40 ayat (3) UU Penanggulangan Bencana:


“Setiap kegiatan pembangunan yang mempunyai risiko tinggi yang
m

ub

menimbulkan bencana dilengkapi dengan analisis risiko bencana


sebagai bagian dari usaha penanggulangan bencana sesuai
ka

dengan kewenangannya.”
ep
ah

Halaman 185 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 185
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 12 ayat (1), (2), dan (3) PP Penyelenggaraan

si
Penanggulangan Bencana:
“(1) Setiap kegiatan pembangunan yang mempunyai risiko tingi

ne
ng
menimbulkan bencana, wajib dilengkapi dengan analisis risiko
bencana sebagai bagian.

do
gu (2) Analisis risiko bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun berdasarkan persyaratan analisis risiko bencana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) melalui

In
A
penelitian dan pengkajian terhadap suatu kondisi atau kegiatan
yang mempunyai risiko tinggi menimbulkan bencana.
ah

lik
(3) Analisis risiko bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dituangkan dalam bentuk dokumen yang disahkan oleh pejabat
am

ub
pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.”
Adapun dengan mengacu pada ketentuan di atas, faktanya
Tergugat II Intervensi telah melakukan analisis data bencana yang
ep
k

diambil berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) oleh


ah

Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada tahun 2018, yang


R

si
memperoleh data sebagai berikut (vide halaman 2-118 Addendum
Andal RKL-RPL Tipe A):

ne
ng

a. Multi Ancaman
Berdasarkan hasil perhitungan IRBI untuk multi ancaman pada

do
gu

tahun 2015 s/d 2018, Kabupaten Dairi masuk kelas risiko


sedang dengan skor 127,60.
b. Bencana Banjir
In
A

Berdasarkan hasil perhitungan IRBI untuk bencana banjir pada


tahun 2018, Kabupaten Dairi masuk kelas risiko sedang dengan
ah

lik

skor 9,6.
c. Bencana Gempabumi
m

ub

Berdasarkan hasil perhitungan IRBI untuk bencana gempa bumi


pada tahun 2018, Kabupaten Dairi masuk kelas risiko tinggi
ka

dengan skor 32,4.


ep

d. Bencana Kebakaran Hutan


ah

Halaman 186 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 186
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan hasil perhitungan IRBI untuk bencana kebakaran

si
hutan pada tahun 2018, Kabupaten Dairi masuk kelas risiko
tinggi dengan skor 24,0.

ne
ng
e. Bencana Tanah Longsor
Berdasarkan hasil perhitungan IRBI untuk bencana tanah

do
gu longsor pada tahun 2018, Kabupaten Dairi masuk kelas risiko
tinggi dengan skor 24,0.
f. Bencana Kekeringan

In
A
Berdasarkan hasil perhitungan IRBI untuk bencana kekeringan
pada tahun 2018, Kabupaten Dairi masuk kelas risiko tinggi
ah

lik
dengan skor 24,0.
g. Bencana Cuaca Ekstrim
am

ub
Berdasarkan hasil perhitungan IRBI untuk bencana cuaca
ekstrim pada tahun 2018, Kabupaten Dairi masuk kelas risiko
tinggi dengan skor 13,6.
ep
k

123. Bahwa selain indeks tersebut, Tergugat II Intervensi juga telah


ah

melakukan Kajian Risiko Bencana Alam Kabupaten Dairi Tahun


R

si
2018-2020, yang mana memperoleh data terkait dengan jenis
bencana dan indeks tingkat bencana pada wilayah studi kegiatan

ne
ng

sebagai berikut (vide halaman 2-118 Addendum Andal RKL-RPL


Tipe A):

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep

124. Adapun fakta yang perlu diketahui, Tergugat II Intervensi juga telah
membuat mitigasi bencana alam, dengan menyusun Standard
ah

Halaman 187 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 187
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Operating Procedure (SOP) yang termuat dalam

si
DPM-HSE-SAFT-SOP-100 tentang Penanggulangan Bencana
Alam di Area Kerja PT Dairi Prima Mineral Kecamatan Silima

ne
ng
Pungga-Pungga, provinsi Sumatera Utara (vide halaman 2-119
Addendum Andal RKL RPL Tipe A).

do
gu 125. Bahwa berdasarkan uraian-uraian yang telah Tergugat II Intervensi
sampaikan tersebut di atas, maka dalil Para Penggugat tersebut
telah terbantahkan dan gugur dengan sendirinya. Karena faktanya,

In
A
Tergugat II Intervensi telah memenuhi segala ketentuan dalam hal
menganalisis risiko dan melakukan pengkajian risiko bencana
ah

lik
dalam proses, penerbitan Objek Sengketa a quo dan Tergugat II
Intervensi pun tidak melanggar satupun ketentuan dan/atau
am

ub
undang-undang yang dimaksud oleh Para Penggugat, yakni UU
Penanggulangan Bencana dan PP Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
ep
k

126. Dengan demikian telah terbukti dan tidak terbantahkan lagi bahwa
ah

dalil Para Penggugat adalah dalil yang mengada-ada dan tidak


R

si
relevan karena didukung oleh fakta yang sebenarnya. Oleh
karenanya Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis Hakim

ne
ng

yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat menolak


dalil-dalil yang disampaikan Para Penggugat dalam Gugatan a quo

do
gu

tersebut sekaligus menolak atau setidak-tidaknya menyatakan


Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard).
P.5. Objek Sengketa A Quo Telah Sesuai Dengan Peraturan Tata
In
A

Ruang
127. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
ah

lik

Penggugat dalam positanya Bagian VI.II. Huruf E angka 1 – 11


halaman 42 yang menyatakan bahwa penerbitan Objek Sengketa a
m

ub

quo telah bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undang


yang berlaku in casu (i) Perda 7/2014; (ii) Undang-Undang Nomor
ka

26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang sebagaimana telah


ep

diubah oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang


ah

Halaman 188 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 188
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

si
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja
menjadi Undang-Undang; dan (iii) UU 4/2009.

ne
ng
128. Bahwa dalil Para Penggugat yang menyatakan bahwa Objek
Sengketa a quo tidak sesuai dengan Peraturan Tata Ruang, pada

do
gu dasarnya bertitik pada Bagian VI.II. Huruf E angka 3 halaman 43,
tertuang dalam frasa:
“Bahwa kemudian dalam Pasal 53 ayat (3) Perda 7/2014

In
A
menegaskan Kecamatan Silima Pungga-Pungga sebagai kawasan
lahan sawah fungsional yang tidak dapat beralih fungsi. Hal ini
ah

lik
berbanding terbalik dengan diterbitkannya Objek Sengketa dalam
perkara a quo, yang menegaskan Kelayakan Lingkungan Hidup
am

ub
Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal PT. Dairi Prima Mineral
di Kecamatan Silima Pungga-Pungga dengan luasan sekitar
127,49 Ha.”
ep
k

129. Bahwa perlu Tergugat II Intervensi tegaskan, dalil Para Penggugat


ah

sebagaimana diuraikan di atas, adalah dalil yang sangat keliru dan


R

si
mengada-ada karena Para Penggugat hanya menyampaikan dalil
tanpa didasari oleh fakta yang ada dan relevan. Sebagaimana

ne
ng

faktanya, kawasan lahan sawah fungsional in casu Kecamatan


Silima Pungga-Pungga pada dasarnya tetap dapat

do
gu

dialihfungsikan sebagaimana diatur pada Pasal 84 huruf c Perda


7/2014, yang mengatur:
“peruntukan budidaya pertanian pangan lahan basah dan lahan
In
A

kering dapat dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan


perundang-undangan.”
ah

lik

130. Bahwa dengan mengacu ketentuan di atas, dapat disimpulkan


bahwa kawasan budidaya pertanian dapat dialihfungsikan atas
m

ub

lahan yang basah dan lahan yang kering. Adapun menyambung


hal ini, Tergugat II Intervensi telah mendapatkan Rekomendasi
ka

Pemanfaatan Ruang untuk mengalihfungsikan kawasan budidaya


ep

pertanian menjadi kawasan budidaya pertambangan untuk


ah

Halaman 189 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 189
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat II Intervensi sebagaimana tertuang Surat Rekomendasi

si
520, yang pokoknya pada angka 2 dan angka 3 berbunyi:
Angka 2 Surat Rekomendasi 520:

ne
ng
“Bahwa lahan tersebut secara nyata di lapangan adalah lahan
pertanian, jalan dan sebagian lagi merupakan pemukiman. Kondisi

do
gu lahan tersebut sebagian besar kurang produktif karena sudah
dibuat jalan untuk akses ke Lokasi Tambang.”
Angka 3 Surat Rekomendasi 520:

In
A
“Berdasarkan hal tersebut, lahan yang dimohonkan ini dapat
dijadikan sebagai lahan untuk lokasi Sarana Prasarana Tambang
ah

lik
PT. Dairi Prima Mineral.”
131. Adapun menyambung Surat Rekomendasi 520 di atas,
am

ub
berdasarkan (i) Surat Rekomendasi 600/5001 dan (ii) Surat
Rekomendasi 600/5297, telah dinyatakan jelas bahwa:
Angka 1 dan angka 3 Surat Rekomendasi 600/5001:
ep
k

“Berdasarkan data koordinat yang dimohonkan, setelah di-plot ke


ah

peta pola ruang menunjukkan bahwa meliputi kawasan


R

si
perkebunan, kawasan pemukiman, pertanian lahan basah dan
pertanian lahan kering.”

ne
ng

“Lahan yang dimohonkan akan dipergnakan sebagai jalan masuk


atau akses menuju lokasi tambang, lokasi pembangunan Tailings

do
gu

Storage Facility (TSF) atau Fasilitas Penyimpanan Tailing dan area


pembangunan prasarana dan sarana lainnya.”
Serta angka 1 dan angka 2 Surat Rekomendasi 600/5297:
In
A

“Berdasarkan data koordinat yang dimohonkan, setelah di-plot ke


peta pola ruang menunjukkan bahwa polygon sebagian besar
ah

lik

pada pertanian lahan kering dan sebagian kecil pertanian lahan


basah.
m

ub

“Lahan yang dimohonkan akan dipergunakan sebagai lokasi


pembangunan Tailings Storage Facility (TSF) atau Fasilitas
ka

Penyimpanan Tailing Pertambangan Mineral Logam Timah Hitam


ep

miliki PT. Dairi Prima Mineral.”


ah

Halaman 190 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 190
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
132. Dengan mengacu pada ketentuan dan uraian di atas, tidak

si
terbantahkan lagi bahwa rekomendasi yang diberikan Pemerintah
Daerah Kabupaten Dairi melalui (i) Surat Rekomendasi 520; (ii)

ne
ng
Surat Rekomendasi 600/5001; dan (iii) Surat Rekomendasi
600/5297 telah memenuhi persyaratan yang dimaksud dalam Pasal

do
gu 84 huruf c Perda 7/2014 untuk mengalihfungsikan kawasan
budidaya pertanian menjadi kawasan budidaya pertambangan
(vide halaman 2-6 sampai dengan 2-7 Addendum Andal RKL-RPL

In
A
Tipe A).
133. Bahwa perlu Tergugat II Intervensi sampaikan juga, perlu dipahami
ah

lik
bahwa Tergugat II Intervensi melakukan pertambangan atas seng
dan timbal in casu mineral logam, sehingga dengan mengacu pada
am

ub
Pasal 60 huruf b Perda 7/2014 telah diatur bahwa kawasan
peruntukan pertambangan meliputi salah satunya adalah
pertambangan mineral logam.
ep
k

Lebih lanjut, berdasarkan Pasal 61 ayat (2) Perda 7/2014, telah


ah

diatur:
R

si
“Pertambangan mineral logam sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 60 huruf b dikembangkan di wilayah sesuai dengan potensi

ne
ng

dan daya dukungnya.”


Menanggapi ketentuan di atas, berdasarkan BAB IV dokumen

do
gu

materi teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dairi


bagian 4.2.2.G dijelaskan bahwa:
“potensi mineral logam untuk timah hitam (timbal) di Kabupaten
In
A

Dairi, berada di Kecamatan Silima Pungga-Pungga…”


Menanggapi uraian di atas, menjadi jelas dan terang bahwa
ah

lik

Kecamatan Silima Pungga-Pungga adalah daerah yang berpotensi


untuk pertambangan mineral logam untuk timah hitam (timbal), dan
m

ub

karenanya hal ini sangat sejalan dengan ketentuan yang dimaksud


dalam Pasal 61 ayat (2) Perda 7/2014.
ka

134. Bahwa berdasarkan uraian-uraian yang telah Tergugat II Intervensi


ep

sampaikan di atas, secara sah telah terbukti bahwa dalil Para


ah

Halaman 191 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 191
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat pada positanya Bagian VI.II Huruf E angka 11 halaman

si
44 telah terbantahkan dan gugur dengan sendirinya. Karena
faktanya, Tergugat II Intervensi telah memenuhi segala ketentuan

ne
ng
dalam hal pengalihfungsian kawasan lahan sebagaimana
dimaksud pada Perda 7/2014 dan dalam hal ini, penerbitan Objek

do
gu Sengketa oleh Tergugat tidak melanggar satupun ketentuan
dan/atau Undang-undang yang dimaksud oleh Para Penggugat,
yakni Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

In
A
Ruang jo. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
ah

lik
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja
menjadi Undang-Undang dan Undang-Undang 4/2009.
am

ub
135. Sehingga telah terbukti dan tidak terbantahkan lagi bahwa dalil
Para Penggugat adalah dalil yang mengada-ada dan tidak relevan.
Oleh karenanya Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis
ep
k

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat


ah

menolak dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam


R

si
Gugatan a quo sekaligus menolak atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke

ne
ng

verklaard).
P.6. Objek Sengketa A Quo Telah Memenuhi Segala Persyaratan

do
gu

Dan Ketentuan Yang Berlaku Mengenai Lingkungan Hidup


Yang Baik Dan Sehat
136. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dengan tegas dalil Para
In
A

Penggugat dalam positanya Bagian VII.II. Huruf F angka 1 - 2


halaman 44 – 45 yang menyatakan bahwa (i) penerbitan Objek
ah

lik

Sengketa a quo secara prosedur bertentangan dengan kewajiban


pemenuhan hak partisipasi warga dan asas keterbukaan,
m

ub

bertentangan dengan asas-asas hukum lingkungan, bertentangan


dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB),
ka

bertentangan dengan persyaratan pemenuhan analisis risiko


ep

bencana dan pengkajian risiko bencana, bertentangan dengan tata


ah

Halaman 192 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 192
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ruang; (ii) masyarakat Dairi telah mengalami dampak berupa

si
kerugian nyata atas kehadiran Tergugat II Intervensi, dan terdapat
potensi dampak yang timbul akibat dari terbitnya Objek Sengketa

ne
ng
kepada Para Penggugat dan masyarakat Dairi; dan (iii) Objek
Sengketa a quo bertentangan dengan Undang-Undang Dasar

do
gu Republik Indonesia Tahun 1945.
137. Bahwa perlu dipahami pada dasarnya dalil Para Penggugat di atas
merupakan akumulasi atas seluruh dalil-dalil yang Para Penggugat

In
A
sampaikan dalam Gugatan a quo. Namun, secara singkat dapat
Tergugat II Intervensi sampaikan bahwa dengan telah
ah

lik
terbantahnya seluruh dalil yang Para Penggugat sampaikan, oleh
karenanya tentu membuat dalil Penggugat tersebut menjadi tidak
am

ub
relevan, karena faktanya, Tergugat II Intervensi telah melakukan
dan mematuhi segala syarat dan ketentuan normatif yang harus
dipenuhi guna dalam proses penerbitan Objek Sengketa a quo.
ep
k

Oleh karenanya Tergugat II Intervensi mohon kepada Majelis


ah

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat


R

si
menolak dalil-dalil yang Para Penggugat sampaikan dalam
Gugatan a quo sekaligus menolak atau setidak-tidaknya

ne
ng

menyatakan Gugatan a quo tidak dapat diterima (niet ontvankelijke


verklaard).

do
gu

III. DALAM PENUNDAAN


Terlebih dahulu Tergugat II Intervensi menyatakan bahwa segala
sesuatu yang telah dikemukakan Tergugat II Intervensi dalam Eksepsi
In
A

dan Jawaban Pokok Perkara merupakan suatu kesatuan dalil dan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam dalil penyampaian
ah

lik

penolakan dalam penundaan ini.


TIDAK ADA ALASAN KEADAAN MENDESAK YANG DAPAT
m

ub

DIJADIKAN DASAR UNTUK MENGABULKAN PERMOHONAN


PENETAPAN PENUNDAAN YANG DIAJUKAN PARA PENGGUGAT
ka

1. Bahwa Tergugat II Intervensi menolak dalil Para Penggugat dalam


ep

positanya Bagian VII angka 1 - 9 halaman 45 - 48 yang


ah

Halaman 193 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 193
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memintakan agar dapat dilakukan penundaan pelaksanaan Objek

si
Sengketa.
2. Bahwa pada prinsipnya, adanya gugatan tidak menunda

ne
ng
dilaksanakannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara serta tindakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

do
gu yang digugat sebagaimana diatur dalam Pasal 67 ayat (1) UU
PTUN.
Pasal 67 ayat (1) UU PTUN:

In
A
“Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya
keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara serta tindakan
ah

lik
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat”
Sebagaimana pasal tersebut dapat dimaknai bahwa setiap
am

ub
keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dianggap sah
dan dapat dilaksanakan walaupun adanya gugatan.
3. Bahwa terhadap penundaan sebagaimana diatur dalam Pasal 67
ep
k

ayat (2) dan ayat (3) UU PTUN, hanya dapat dikabulkan apabila
ah

penundaan yang diajukan memenuhi ketentuan Pasal 67 ayat (4)


R

si
UU PTUN.
Pasal 67 ayat (4) UU PTUN:

ne
ng

“Permohonan Penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2):


a. Dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat

do
gu

mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat


dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu
tetap dilaksanakan;
In
A

b. Tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam


rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya
ah

lik

keputusan tersebut.”
Selanjutnya Penjelasan Pasal 67 UU PTUN memberikan
m

ub

penjelasan lebih lanjut bahwa Pengadilan akan mengabulkan


permohonan penundaan pelaksanaan hanya apabila (i) terdapat
ka

keadaan yang sangat mendesak, yaitu jika kerugian yang akan


ep

diderita Penggugat akan sangat tidak seimbang dibanding dengan


ah

Halaman 194 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 194
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
manfaat bagi kepentingan yang akan dilindungi oleh pelaksanaan

si
Keputusan TUN tersebut; atau (ii) pelaksanaan Keputusan TUN
yang digugat itu tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan

ne
ng
umum dalam rangka pembangunan.
4. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 67 ayat (4) UU PTUN,

do
gu terhadap suatu permohonan penundaan pelaksanaan Keputusan
TUN yang dapat dikabulkan, Penggugat harus mendalilkan
kerugian apa yang diderita olehnya dan juga dapat membuktikan

In
A
kerugian tersebut berdampak langsung bagi dirinya. Selain itu
diperlukan juga pembuktian bahwa penundaan pelaksanaan
ah

lik
Keputusan TUN tersebut tidak akan bertentangan dengan
kepentingan umum.
am

ub
5. Bahwa sebagaimana telah diuraikan oleh Tergugat II Intervensi
dalam Eksepsi dan Jawaban dalam Pokok Perkara bahwa dalil
Para Penggugat hanyalah dalil-dalil asumsi yang tidak berdasar,
ep
k

dalil yang didasarkan pada kekhawatiran dan potensi-potensi yang


ah

dianggap mungkin akan terjadi.


R

si
6. Bahwa dengan tidak mampunya Para Penggugat menguraikan
alasan-alasan penundaan secara pasti dan faktual benar-benar

ne
ng

terjadi, maka menunjukkan bahwa tidak ada keadaan yang


mendesak serta tidak adanya kerugian yang diderita oleh Para

do
gu

Penggugat. Karenanya tidak terdapat alasan-alasan yang sah


menurut hukum untuk menunda pelaksanaan Objek Sengketa.
7. Bahwa Pasal 3 ayat (3) PP Lingkungan Hidup mengatur bahwa
In
A

Persetujuan Lingkungan merupakan prasyarat penerbitan izin


usaha atau persetujuan pemerintah.
ah

lik

Pasal 3 ayat (3) PP Lingkungan Hidup:


“Persetujuan Lingkungan menjadi prasyarat penerbitan Perizinan
m

ub

Berusaha atau Persetujuan Pemerintah”


8. Bahwa dengan demikian jelas bahwa Objek Sengketa atau SK 854
ka

hanyalah prasyarat penerbitan perizinan usaha yang mana


ep

eksistensinya tidak akan menimbulkan dampak kerugian apapun


ah

Halaman 195 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 195
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bagi Para Penggugat karena sampai saat ini belum ada kegiatan

si
pertambangan yang dilakukan Tergugat II Intervensi yang
menjadikan tidak adanya alasan mendesak yang dapat menjadi

ne
ng
alasan penundaan.
9. Berdasarkan hal tersebut di atas, menjadi beralasan bagi Majelis

do
gu Hakim pemeriksa perkara a quo untuk menolak permohonan
penundaan pelaksanaan objek sengketa yang diajukan Para
Penggugat mengingat dalil-dalil Para Penggugat tidak memenuhi

In
A
alasan yang pantas dan layak untuk mengabulkan permohonan
penundaan pelaksanaan suatu Keputusan Tata Usaha Negara
ah

lik
sebagaimana diatur dalam Pasal 67 ayat (4) UU PTUN.
Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat II Intervensi uraikan di atas,
am

ub
mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
berkenan untuk menjatuhkan putusan, sebagai berikut:
I. DALAM PENUNDAAN
ep
k

1. Menerima dan mengabulkan dalil-dalil yang diajukan Tergugat II


ah

Intervensi.
R

si
2. Menolak Permohonan Penetapan Penundaan dari Para Penggugat
untuk seluruhnya.

ne
ng

II. DALAM EKSEPSI


1. Menerima Eksepsi dari Tergugat II Intervensi untuk seluruhnya.

do
gu

2. Menyatakan Gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet


Ontvankelijke Verklaard).
III. DALAM POKOK PERKARA
In
A

1. Menerima dan mengabulkan dalil-dalil Jawaban Tergugat II


Intervensi untuk seluruhnya.
ah

lik

2. Menolak Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.


3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar segala biaya
m

ub

perkara yang timbul.


Atau
ka

Dalam peradilan yang baik mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
ep

bono).
ah

Halaman 196 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 196
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa Para Penggugat mengajukan replik dalam persidangan secara

si
elektronik pada tanggal 10 Mei 2023;
Bahwa Tergugat dan Tergugat II Intervensi mengajukan duplik dalam

ne
ng
persidangan secara elektronik pada tanggal 24 Mei 2023;
Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Para Penggugat

do
gu telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa fotokopi surat yang telah diberi
meterai cukup yaitu P-1 sampai dengan P-104 dan telah dicocokan dengan
asli/fotokopinya sehingga dapat dijadikan bukti yang sah dalam perkara ini

In
A
yang perinciannya sebagai berikut:
1. Bukti P – 1 : Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
ah

lik
Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.854/MENLK/
SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan Lingkungan
am

ub
Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di
Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi,
Provinsi Sumatera Utara oleh PT Dairi Prima Mineral
ep
k

tertanggal 11 Agustus 2022 (fotokopi sesuai dengan


ah

fotokopi);
R

si
2. Bukti P – 2 : Surat Keberatan dari TIM Hukum Sekretariat Bersama
Tolak Tambang, Kuasa Hukum Masyarakat Dairi Kepada

ne
ng

Menteri Lingkungan Hidup Nomor 02/Sekber/XI/2022,


tanggal 30 November 2022, Hal: Keberatan terhadap

do
gu

terbitnya SK 854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022
tentang Persetujuan Lingkungan Judul Kegiatan
Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan
In
A

Seng dan Timbal di Kecamatan Silima Punga-Punga,


Kab. Dairi, Prov. Sumatera Utara oleh PT Dairi Prima
ah

lik

Mineral tertanggal 11 Agustus 2022 (fotokopi sesuai


dengan fotokopi);
m

ub

3. Bukti P – 3 : Tanda terima surat keberatan dari Tim Hukum Sekretariat


Bersama Tolak Tambang, Kuasa Hukum Masyarkat Dairi
ka

kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI


ep

Nomor 02/Sekber/XI/ 2022 tertanggal 30 November


ah

Halaman 197 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 197
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2022, Hal: Keberatan terhadap terbitnya SK

si
854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang
Persetujuan Lingkungan Judul Kegiatan Kelayakan

ne
ng
Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan
Timbal di Kecamatan Silima Punga-Punga, Kab. Dairi

do
gu Prov. Sumatera Utara oleh PT Dairi Prima Mineral
tertanggal 11 Agustus 2022. Surat keberatan tersebut
diterima oleh Biro Umum Setjen Kementerian

In
A
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada Loket
Persuratan Pada Tanggal 30 November 2022 (fotokopi
ah

lik
sesuai dengan asli);
4. Bukti P – 4 : Surat dari Tim Hukum Sekretariat Bersama Tolak
am

ub
Tambang, Kuasa Hukum Masyarakat Dairi kepada
Presiden Republik Indonesia : 04/Sekber/I/2023
tertanggal 27 Januari 2023, Hal Permohonan Banding
ep
k

Administrasi sehubungan dengan tidak diselesaikannya


ah

permohonan keberatan warga Dairi atas terbitnya Surat


R

si
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No: SK 854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang

ne
ng

Persetujuan Lingkungan Judul Kegiatan Kelayakan


Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan

do
gu

Timbal di Kecamatan Silima Punga-Punga, Kab. Dairi


Prov. Sumatera Utara oleh PT Dairi Prima Mineral
tertanggal 11 Agustus 2022 oleh Kementerian
In
A

Lingkungan Hidup dan Kehutanan (fotokopi sesuai


dengan fotokopi);
ah

lik

5. Bukti P – 5 : Tanda terima surat dan Tim Hukum Sekretariat Bersama


Tolak Tambang, Kuasa Hukum Masyarakat Dairi Kepada
m

ub

Presiden Republik Indonesia Indonesia : 04/Sekber/I/


2023 tertanggal 27 Januari 2023 Hal Permohonan
ka

Banding Administrasi sehubungan dengan tidak


ep

diselesaikannya permohonan keberatan warga Dairi atas


ah

Halaman 198 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 198
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terbitnya Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan

si
Kehutanan No SK854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022
tentang Persetujuan Lingkungan Judul Kegiatan

ne
ng
Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan
Seng dan Timbel di Kecamatan Silima Punga-Punga

do
gu Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara oleh PT Dairi
Prima Mineral tertanggal 11 Agustus 2022 oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (fotokopi

In
A
sesuai dengan asli);
6. Bukti P – 6 : Surat dari Tim Hukum Sekretariat Bersama Tolak
ah

lik
Tambang, Kuasa Hukum Masyarakat Dairi kepada
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Nomor:
am

ub
01/Sekber/I/2023 tertanggal 20 Januari 2023 Hal
Desakan Membuat Penetapan Keputusan Pencabutan
SK 854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang
ep
k

Persetujuan Lingkungan Judul Kegiatan Kelayakan


ah

Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan


R

si
Timbal di Kecamatan Silima Punga-Punga, Kab. Dairi,
Prov. Sumatera Utara oleh PT Dairi Prima Mineral

ne
ng

tertanggal 11 Agustus 2022 (fotokopi sesuai dengan


fotokopi);

do
7. Bukti P – 7
gu

: Tanda terima surat dan Tim Hukum Sekretariat Bersama


Tolak Tambang, Kuasa Hukum Masyarakat Dairi Kepada
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor:
In
A

01/Sekbar/I/ 2023 tertanggal 20 Januari 2023 Hal


Permohonan Banding Administrasi sehubungan dengan
ah

lik

tidak diselesaikannya permohonan keberatan warga Dairi


atas terbitnya Surat Keputusan Menteri Lingkungan
m

ub

Hidup dan Kehutanan No SK


854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang
ka

Persetujuan Lingkungan Judul Kegiatan Kelayakan


ep

Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan


ah

Halaman 199 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 199
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Timbel di Kecamatan Silima Punga-Punga Kabupaten

si
Dairi Provinsi Sumatera Utara oleh PT Dairi Prima
Mineral tertanggal 11 Agustus 2022 (fotokopi sesuai

ne
ng
dengan asli);
8. Bukti P – 8 : Surat dari Tim Hukum Sekretariat Bersama Tolak

do
gu Tambang, Kuasa Hukum Masyarakat Dairi kepada
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

In
A
02/Sekber/I/2023 Hal Permohonan Informasi tertanggal
20 Januari 2023 (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
ah

lik
9. Bukti P – 9 : Formulir Permohonan Informasi dari Tim Hukum
Sekretariat Bersama Tolak Tambang kepada Pejabat
am

ub
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
tertanggal 20 Januari 2023 (fotokopi sesuai dengan
ep
k

fotokopi);
ah

10. Bukti P – 10 : Tanda terima surat dan Tim Hukum Sekretariat Bersama
R

si
Tolak Tambang, Kuasa Hukum Masyarakat Dairi Kepada
Presiden Republik Indonesia Indonesia : 02/Sekber/I/

ne
ng

2023 Hal Permohoanan Informasi tertanggal 20 Januari


2023 Surat tersebut diterima Sekretariat Jenderal

do
gu

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI


(fotokopi sesuai dengan asli);
11. Bukti P – 11 : Surat yang diterbitkan oleh Direktorat Pencegahan
In
A

Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Kementerian


Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
ah

lik

S-426/PDLUK/PAUI/DLA.Y/2/2023, Hal: Informasi dan


Dokumen Lingkungan PT Dairi Prima Mineral tertanggal
m

ub

22 Febrauri 2023 yang ditujukan kepada Kuasa Hukum


Masyarakat Dairi (fotokopi sesuai dengan asli);
ka

12. Bukti P – 12 : Tanda terima dokumen dari Sekretariat Komisi Penilai


ep

Amdal Pusat Kementerian Lingkungan Hidup dan


ah

Halaman 200 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 200
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kehutanan tanggal 24 Februari 2023 (fotokopi sesuai

si
dengan asli);
13. Bukti P – 13 : Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 7 Tahun 2014

ne
ng
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW)
Kabupaten Dairi 2014-2034 (print out);

do
gu 14. Bukti P – 14 : Berita Media dengan Judul Tolak Tambang Seng dan
Timbal, Warga Dairi Unjuk Rasa di Medan dan Jakarta
www.kompas.id, 24 Agustus 2022 22:20 WIB dengan

In
A
tautan:
https://www.kompas.id/baca/nusantara/2022/08/24/tolak-
ah

lik
tambang-seng-dan-timbal-pt-dpm-warga-dairi-unjuk-rasa
-di-medan-dan-jakarta (print out);
am

ub
15. Bukti P – 15 : Berita Media dengan Judul Kegiatan Pertambangan di
Dairi Mengancam Lingkungan dan Masyarkat Lokal
www.kompas.id, 24 Agustus 2022 20:05 WIB dengan
ep
k

tautan:
ah

https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/08/24/kegi
R

si
atan-pertambangan-di-dairi-mengancam-lingkungan-dan
-masyarakat-lokal?utm medium=whatssap shared&utm

ne
ng

content-sosmed&utm campaign-sharinglink (print out);


16. Bukti P – 16 : Foto jarak pembangunan Gudang Bahan Peledak

do
gu

sementara oleh PT. Dairi Prima Mineral yang dekat


dengan pemukiman dan persawahan warga Dairi (print
out);
In
A

17. Bukti P – 17 : Surat tanah an. Sahman Sinaga, suami dari Marlince
Sinambela, Surat Penyerahan Tanah Sawah, tanggal 10
ah

lik

Oktober 1986, luas : + 7 rante, letak tanah di Bongkaras,


Kec. Silima Pungga-Pungga (fotokopi sesuai dengan
m

ub

asli);
18. Bukti P – 18 : Surat tanah an. Belman Purba, suami dari Rasmi Silalahi,
ka

Surat Penyerahan Tanah, tanggal 12 Maret 1992, luas


ep

6,5 rante, letak tanah di Bongkaras, Kec. Silima


ah

Halaman 201 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 201
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pungga-Pungga (fotokopi sesuai dengan asli);

si
19. Bukti P – 19 : Surat keterangan No.B/5375/DJS/04/2023, yang
diterbitkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

ne
ng
Tbk. Unit Parongil, tertanggal 04 Maret 2022, an.
Tohonan Sihombing, suami dari Rainim Purba (Surat

do
gu Keterangan Agunan Sertipikat Hak Milik No.15 Tahun
1998 tanggal 31 Maret 1998, luas 3.606 M2, letak tanah di
Desa Pandiangan, Kec. Silima Pungga-Pungga) (fotokopi

In
A
sesuai dengan asli);
20. Bukti P – 20 : Surat Perjanjian penyerahan tanah an. Manogar Siregar,
ah

lik
suami dari Anna Harianja, Surat Penyerahan Tanah,
tanggal 24 Juni 2003, luas 14 M x 40 M x 1 M = 560 M2,
am

ub
letak tanah di Dusun Lumban Sianturi, Pandiangan, Kec.
Silima Pungga-Pungga (fotokopi sesuai dengan asli);
21. Bukti P – 21 : Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah
ep
k

(Sporadik) an. Parulian Tambunan tanggal 09 Februari


ah

2023, luas + 1.600 M2, letak tanah di Desa Lae


R

si
Panginuman, Kec. Silima Pungga-Pungga (fotokopi
sesuai dengan asli);

ne
ng

22. Bukti P – 22 : Surat Pernyataan Penguasaan Hak Atas Tanah an.


Barisman Hasugian, tanggal 05 Nopember 2009, luas

do
12 x 20 M2, letak tanah di Desa Bongkaras, Kec. Silima
gu

Pungga-Pungga (fotokopi sesuai dengan asli);


23. Bukti P – 23 : Surat keterangan No.B/5375/DJS/04/2023, yang
In
A

diterbitkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)


Tbk. Unit Parongil, tertanggal 04 Maret 2022, an. Hotman
ah

lik

Purba (Surat Keterangan Agunan Sertipikat Hak Milik


No.51 Tahun 1997, tanggal 31 Maret 1997, luas 70 M2,
m

ub

letak tanah di Desa Lae Parira, Kec. Silima


Pungga-Pungga (fotokopi sesuai dengan asli);
ka

24. Bukti P – 24 : Surat Keterangan Hibah an. Lasma Pandiangan, tanggal


ep

02 Agustus 2015, luas 26 M2 x 30 = 780 M2, letak tanah


ah

Halaman 202 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 202
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di Desa Pandiangan, Kec. Lae Parira (fotokopi sesuai

si
dengan asli);
25. Bukti P – 25 : Surat Penyerahan Tanah an. Sudirman Simamora,

ne
ng
tanggal 15 Maret 2012, luas 30 M2 x 100 = 3.000 M2,
letak tanah di Desa Pandiangan (fotokopi sesuai dengan

do
gu asli);
26. Bukti P – 26 : Surat keterangan tanah No.145/82/KD/2022, yang
diterbitkan oleh Pemerintahan Desa Pandiangan,

In
A
tertanggal 30 Mei 2023, an. Jaga Nababan yang
menerangkan bahwa Surat Tanah (Surat Penyerahan
ah

lik
Tanah tanggal 03 April 2012, luas 90 M2 x 125 M2 =

11.250 M2, letak tanah di Desa Pandiangan, Kec. Lae


am

ub
Parira) an. Jaga Nababan yang asli sedang dalam proses
pengurusan Sertifikat Hak Milik (SHM) di Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Dairi (fotokopi sesuai
ep
k

dengan asli);
ah

27. Bukti P – 27 : Surat keterangan tanah No.145/83/KD/2022, yang


R

si
diterbitkan oleh Pemerintahan Desa Pandiangan,
tertanggal 30 Mei 2023, an. Jasmen Simbolon, suami dari

ne
ng

Purnama Siagian, yang menerangkan bahwa Surat


Tanah (Surat Penyerahan Tanah, tanggal 23 Oktober

do
luas 750 M2, letak tanah di Desa Pandiangan,
gu

2000,
Kec. Lae Parira) an. Jasmen Simbolon yang asli sedang
dalam proses pengurusan Sertifikat Hak Milik (SHM) di
In
A

Badan Pertanahan Nasional (BPN) Dairi (fotokopi sesuai


dengan asli);
ah

lik

28. Bukti P – 28 : Berita Media, dengan judul : Masyarakat Dairi Meminta


KLHK Cabut Persetujuan Keberadaan PT. DPM, Media
m

ub

Kebenaran Keadilan.com, February 23, 2023, dengan


tautan : https://kebenarankeadilan.com/masyarakat-dairi-
ka

meminta-klhk-cabut-persetujuan-keberadaan-pt-dpm/
ep

(print out);
ah

Halaman 203 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 203
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29. Bukti P – 29 : Berita Media, dengan judul : Warga Dairi Penolak PT.

si
DPM Merasa Dibohongi KLHK, Betahita, 22 February
2023, dengan tautan : https://betahita.id/news/detail/

ne
ng
8474/warga-dairi-penolak-pt-dpm-merasa-dibohongi-klhk
.html?v=1677031632 (print out);

do
gu 30. Bukti P – 30 : Berita Media, dengan judul : Pemerintah Didesak Cabut
Izin Perusahaan Perusak Lingkungan di Kawasan Danau
Toba, Opsi.id, Sabtu, 25 Februari 2023I17.02, dengan

In
A
tautan : https://opsi.id/read/pemerintah- didesak-cabut-
izin-perusahaan-perusak-lingkungan-di-kawasan-danau-t
ah

lik
oba (print out);
31. Bukti P – 31 : Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor
am

ub
99 PK/TUN/2016, perkara antara Joko Prianto, dkk
melawan Gubernur Jawa Tengah dan PT. Semen
Indonesia Tbk, sekarang bernama PT. Semen Indonesia
ep
k

(Persero) Tbk, tanggal 5 Oktober 2016 (print out);


ah

32. Bukti P – 32 : Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 369 K/


R

si
TUN/LH/2019, perkara antara Yayasan Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) melawan Menteri

ne
ng

Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia


dan PT. Mantimin Coal Mining, tanggal 15 Oktober 2019

do
gu

(print out);
33. Bukti P – 33 : Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor
15 PK/TUN/LH/2021, perkara antara PT. Mantimin Coal
In
A

Mining melawan Yayasan Wahana Lingkungan Hidup


Indonesia (WALHI) dan Menteri Energi Dan Sumber
ah

lik

Daya Mineral Republik Indonesia, tanggal 4 Februari


2021 (print out);
m

ub

34. Bukti P – 34 : Surat Pernyataan dan dukungan terhadap gugatan


persetujuan lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN
ka

Jakarta (fotokopi sesuai dengan asli);


ep

35. Bukti P – 35 : Petisi online (change.org) Demi Keselamatan Warga


ah

Halaman 204 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 204
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dairi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Harus

si
Cabut Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral
(fotokopi sesuai dengan fotokopi);

ne
ng
36. Bukti P – 36 : Petisi batalkan “Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima
Mineral” (fotokopi sesuai dengan asli);

do
gu 37. Bukti P – 37 : Kajian Risiko Bencana Alam Kabupaten Dairi 2018-2022,
diterbitkan oleh Badan Penanggulangan Bencana dairi
Pemerintah Kabupaten Dairi, Penerbit CV. Abdi Kriasy

In
A
Konsultan (fotokopi sesuai dengan salinan);
38. Bukti P – 38 : Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan
ah

lik
Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN
Jakarta (Dusun Huta Pinang, Kelurahan Parongil)
am

ub
(fotokopi sesuai dengan asli);
39. Bukti P – 39 : Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan
Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN
ep
k

Jakarta (Dusun Huta Pinang, Kelurahan Parongil)


ah

(fotokopi sesuai dengan asli);


R

si
40. Bukti P – 40 : Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan
Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN

ne
ng

Jakarta (Dusun Sumbari dan Dusun Longkotan)


(fotokopi sesuai dengan asli);

do
41. Bukti P – 41
gu

: Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan


Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN
Jakarta (Desa Bongkaras) (fotokopi sesuai dengan asli);
In
A

42. Bukti P – 42 : Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan


Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN
ah

lik

Jakarta (Desa Bongkaras) (fotokopi sesuai dengan asli);


43. Bukti P – 43 : Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan
m

ub

Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN


Jakarta (Desa Parongil) (fotokopi sesuai dengan asli);
ka

44. Bukti P – 44 : Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan


ep

Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN


ah

Halaman 205 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 205
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jakarta (Dusun Sopogadong Desa Longkotan) (fotokopi

si
sesuai dengan asli);
45. Bukti P – 45 : Peta Bahaya Bencana Angin Putting Beliung Kecamatan

ne
ng
Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi dari Pemerintah
Kabupaten Dairi Badan Penanggulangan Bencana

do
gu Daerah (print out);
46. Bukti P – 46 : Peta Bahaya Bencana Banjir Bandang Kecamatan Silima
Pungga-Pungga Kabupaten Dairi dari Pemerintah

In
A
Kabupaten Dairi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (print out);
ah

lik
47. Bukti P – 47 : Peta Bahaya Bencana Tanah Longsor (Zone Kerentanan
Gerakan Tanah) Kecamatan Silima Pungga-Pungga
am

ub
Kabupaten Dairi dari Pemerintah Kabupaten Dairi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (print out);
48. Bukti P – 48 : Peta Sesar Geologi Kabupaten Dairi dari Pemerintah
ep
k

Kabupaten Dairi Badan Penanggulangan Bencana


ah

Daerah (print out);


R

si
49. Bukti P – 49 : Peta Bahaya Bencana Angin Puting Beliung Kecamatan
Lae Parira Kabupaten Dairi dari Pemerintah Kabupaten

ne
ng

Dairi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (print


out);

do
50. Bukti P – 50
gu

: Peta Bahaya Bencana Gempa Bumi Kecamatan Lae


Parira Kabupaten Dairi dari Pemerintah Kabupaten Dairi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (print out);
In
A

51. Bukti P – 51 : Peta Bahaya Bencana Gempa Bumi Kecamatan Silima


Pungga-Pungga Kabupaten Dairi dari Pemerintah
ah

lik

Kabupaten Dairi Badan Penanggulangan Bencana


Daerah (print out);
m

ub

52. Bukti P – 52 : Peta Rawan Bencana Gempa Bumi Kabupaten Dairi dari
Pemerintah Kabupaten Dairi Badan Penanggulangan
ka

Bencana Daerah (print out);


ep

53. Bukti P – 53 : Peta Bahaya Zona Kerentanan Gerakan Tanah (Longsor)


ah

Halaman 206 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 206
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi dari Pemerintah

si
Kabupaten Dairi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (print out);

ne
ng
54. Bukti P – 54 : Peta Jarak Gudang Bahan Peledak ke Pemukiman dan
Persawahan di Kecamatan Silima Pungga-Pungga

do
gu Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara dibuat oleh
Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK) (print out);
55. Bukti P – 55 : Peta Gudang Bahan Peledak di Rawan Longsor di

In
A
Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi
Provinsi Sumatera Utara dibuat oleh Yayasan Diakonia
ah

lik
Pelangi Kasih (YDPK) (print out);
56. Bukti P – 56 : Policy Brief Vol.2, No.1, Januari 2023 yang berjudul
am

ub
Negara dan PT. DPM mengancam orang dan ruang
hidup Dairi, Penulis Ali Rahangiar dan Ach. Ridio Iwafa,
diterbitkan oleh Sayogo Institute (hasil cetak);
ep
k

57. Bukti P – 57 : Foto audiensi masyarakat Dairi dengan pihak


ah

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik


R

si
Indonesia pada tanggal 24 Agustus 2022 untuk menolak
diterbitkannya Izin Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral

ne
ng

(print out);
58. Bukti P – 58 : Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan

do
gu

Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN


Jakarta dari Desa Bonian (fotokopi sesuai dengan asli);
59. Bukti P – 59 : Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan
In
A

Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN


Jakarta dari Desa Longkotan dan Desa Parongil (fotokopi
ah

lik

sesuai dengan asli);


60. Bukti P – 60 : Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan
m

ub

Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN


Jakarta dari Desa Parongil (fotokopi sesuai dengan asli);
ka

61. Bukti P – 61 : Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan


ep

Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN


ah

Halaman 207 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 207
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jakarta dari Desa Bonian (fotokopi sesuai dengan asli);

si
62. Bukti P – 62 : Surat Pernyataan dan Dukungan Terhadap Gugatan
Persetujuan Lingkungan PT. Dairi Prima Mineral di PTUN

ne
ng
Jakarta dari Desa Parongil (fotokopi sesuai dengan asli,
lampiran fotokopi);

do
gu 63. Bukti P – 63 : Surat Sekretariat Daerah Kab. Dairi nomor : 005/8708
tertanggal 17 November 2022 yang ditujukan kepada
Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK), Perihal:

In
A
Undangan (Undangan Sosialisasi sehubungan dengan
terbitnya Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
ah

lik
Kehutanan RI Nomor : SK.854/MENLHK/SETJEN/
PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup
am

ub
Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal `di Kecamatan
Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi
Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral, tanggal 11
ep
k

Agustus 2022 atas Dokumen Addendum Amdal PT. Dairi


ah

Prima Mineral yang dilaksanakan pada tanggal 23


R

si
November 2022 bertempat di Hotel Berristera Dairi,
Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi) (fotokopi sesuai

ne
ng

dengan asli);
64. Bukti P – 64 : Tanda Terima Surat Undangan Sosialisasi sehubungan

do
gu

dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Lingkungan


Hidup dan Kehutanan RI Nomor : SK.854/MENLHK/
SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan Lingkungan
In
A

Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal `di


Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi,
ah

lik

Provinsi Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral,


tanggal 11 Agustus 2022, berdasarkan Surat nomor :
m

ub

005/8708 tertanggal 17 November 2022 yang


disampaikan Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten
ka

Dairi, dengan Surat Nomor : 005/8708 tertanggal 17


ep

November 2022 yang ditujukan kepada Yayasan


ah

Halaman 208 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 208
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Diakonia Pelangi Kasih (YDPK) dan sosialisasi

si
dilaksanakan pada tanggal 23 November 2022 bertempat
di Hotel Berristera Dairi, yang diterima pada tanggal 18

ne
ng
November 2022, yang terdapat dalam Expedisi Surat
Masuk Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK) (fotokopi

do
gu sesuai dengan asli);
65. Bukti P – 65 : Kronologis Pengusiran Staf Bakumsu (Roy Marsen
Simarmata) saat sosialisasi tentang Persetujuan

In
A
Lingkungan PT. DPM di Hotel Berristera-Sidikalang,
Rabu, 23 November 2022 (asli);
ah

lik
66. Bukti P – 66 : Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Pengaduan tentang
keterparahan IFC dengan Tambang Dairi Prima Mineral
am

ub
di Indonesia melalui Investasi pada Postal Savings Bank
of China, diterbitkan oleh Compliance Advisor
Ombudsman, Proyek IFC, 06 Juli 2022 (asli salinan);
ep
k

67. Bukti P – 67 : Compliance Appraisal of a Complaint REgarding IFC’s


ah

Exposure to the Dairi Prima Mineral Mine in Indonesia


R

si
Through an Invesment in Postal Savings Bank of China,
diterbitkan oleh Compliance Advisor Ombudsman, proyek

ne
ng

IFC, 06 Juli 2022 (asli salinan);


68. Bukti P – 68 : Tulisan dengan judul : Mineralogi dan Geokimia Batuan

do
gu

Induk dan Badan Bujih pada Prospek Anjing Hitam (Dairi,


Sumatera Utara, Indonesia dan Implikasi Lingkungannya,
Penulis : Tomy Alvin Rivai, Kotaro Yonezu, Koichiro
In
A

Watanabe, diterbitkan oleh Evergreen Joint Journal Of


Novel Carbon Resourse Sciences & Green Asia
ah

lik

Strategy, vol. 06, Issue 01, pp. 18-28, March 20192


proyek Compliance Appraisal of a Complaint REgarding
m

ub

IFC’s Exposure to the Dairi Prima Mineral Mine in


Indonesia Through an Invesment in Postal Savings Bank
ka

of China, diterbitkan oleh Compliance Advisor


ep

Ombudsman, proyek IFC, 06 Juli 2022 (asli salinan);


ah

Halaman 209 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 209
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
69. Bukti P – 69 : Tulisan Richard Meehan, Consulting Engineer, dengan

si
judul : Re: Dairi Prima Minerals (DPM) Tailings Disposal
Safety, yang ditujukan kepada Bakumsu dan IDI

ne
ng
(Inclusive Development International), Asvheville, Nort
Carolina, USA), 30 December 2019 (fotokopi sesuai

do
gu dengan asli);
70. Bukti P – 70 : Tulisan Richard L. Meehan, Consulting Engineer, dengan
judul : Re : Dairi Prima Minerals (DPM) Mine site risks

In
A
and Tailings disposal safety. Review of Dairi April 2021
EIA Addendum (fotokopi sesuai dengan asli);
ah

lik
71. Bukti P – 71 : Tulisan Richard L. Meehan, Consulting Engineer, dengan
judul : Re : Dairi Prima Minerals (DPM) Mine site risks
am

ub
and Tailings disposal safety. Review of Dairi 2022 EIA
Addendum, 16 Juni 2023 (fotokopi sesuai dengan asli);
72. Bukti P – 72 : Tulisan Steven H. Emerman, Ph.D., Malach Consulting,
ep
k

LLC, 785 N 200 W, Spanish Fork, Utah 84660, USA,


ah

dengan judul : Hydrologic Aspects of the Proposed DPM


R

si
Lead-Zich Mine, Nort Sumatra, Indonesia, laporan untuk
Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), yang diserahkan

ne
ng

pada tanggal 23 Agustus 2020 (fotokopi sesuai dengan


asli);

do
73. Bukti P – 73
gu

: Tulisan Steven H. Emerman, Ph.D., Malach Consulting,


LLC, 785 N 200 W, Spanish Fork, Utah 84660, USA,
dengan judul : Hydrologic Aspects of the Updated
In
A

Addendum to the Environmental Impact Statement for the


DPM Lead-Zich Mine, Nort Sumatra, Indonesia, laporan
ah

lik

untuk Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), diserahkan


pada tanggal 4 Agustus 2021, direvisi tanggal 8 Agustus
m

ub

2021 (fotokopi sesuai dengan asli);


74. Bukti P – 74 : Tulisan Steven H. Emerman, Ph.D., Malach Consulting,
ka

LLC, 785 N 200 W, Spanish Fork, Utah 84660, USA,


ep

dengan judul : Hydrologic Aspects of the 2022 Addendum


ah

Halaman 210 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 210
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
to the Environmental Impact Statement for the DPM

si
Lead-Zich Mine, Nort Sumatra, Indonesia, diserahkan
pada tanggal 25 Mei 2023, direvisi tanggal 29 Mei dan 5

ne
ng
Juni 2023 (fotokopi sesuai dengan asli);
75. Bukti P – 75 : Kajian Steven H. Emerman, Ph.D., dengan judul :

do
gu Hydrologic Aspects of the 2022 Addendum to the
Environmental Impact Statement for the DPM Lead-Zich
Mine, Nort Sumatra, Indonesia, 13 Juni 2023 (fotokopi

In
A
sesuai dengan asli);
76. Bukti P – 76 : Tulisan Richard L. Meehan, dengan judul : Keamanan
ah

lik
Pembuangan Tailing Prima Minerals (DPM), 30
Desember 2019 (fotokopi sesuai dengan asli);
am

ub
77. Bukti P – 77 : Tulisan Richard L. Meehan, dengan judul : Risiko lokasi
tambang Dairi Prima Minerals (DPM) dan Keselamatan
pembuangan Tailin, Kajian dari Addendum AMDAL Dairi
ep
k

2021, 26 Mei 2021 (fotokopi sesuai dengan asli);


ah

78. Bukti P – 78 : Tulisan Richard L. Meehan, dengan judul : Re : Risiko


R

si
lokasi tambang Dairi Prima Minerals (DPM) dan
Keselamatan pembuangan Tailing, Kajian dari

ne
ng

Addendum AMDAL Dairi 2022, 16 Juni 2023 (fotokopi


sesuai dengan asli);

do
79. Bukti P – 79
gu

: Tulisan Steven H. Emerman, Ph.D., dengan judul : Aspek


Hidrologi tambang DPM Lead-Zinch Yang diusulkan,
Sumatera Utara, Indonesia, laporan untuk Jaringan
In
A

Advokasi Tambang (JATAM), yang diserahkan pada


tanggal 23 Agustus 2020 (fotokopi sesuai dengan asli);
ah

lik

80. Bukti P – 80 : Tulisan Steven H. Emerman,, Ph.D., dengan judul :


Aspek Hidrologi dari Addendum yang diperbarui pada
m

ub

Pernyataan Analisis Dampak Lingkungan untuk tambang


Timah-Seng DPM, Sumatera Utara, Indonesia. Laporan
ka

untuk Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), diserahkan


ep

pada tanggal 4 Agustus 2021, direvisi tanggal 8 Agustus


ah

Halaman 211 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 211
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2021 (fotokopi sesuai dengan asli);

si
81. Bukti P – 81 : Tulisan Steven H. Emerman,, Ph.D., dengan judul :
Aspek Hidrologi dari Addendum yang diperbarui pada

ne
ng
Pernyataan Dampak Lingkungan untuk Tambang DPM
Lead-Zinc, Sumatera Utara, Indonesia. Laporan untuk

do
gu Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), diserahkan pada
tanggal 25 Mei 2023, direvisi tanggal 29 Mei dan 5 Juni
2023 (fotokopi sesuai dengan asli);

In
A
82. Bukti P – 82 : Kajian Steven H. Emerman,, Ph.D., dengan judul : Aspek
Hidrologis Addendum 2022 Pernyataan Dampak
ah

lik
Lingkungan untuk Tambang DPM Lead-Zinc, Sumatera
Utara, Indonesia. Ditujukan kepada Jaringan Advokasi
am

ub
Tambang (JATAM), 13 Juni 2023 (fotokopi sesuai
dengan asli);
83. Bukti P – 83 : Foto lokasi proyek PT. DPM yang menunjukan lokasi
ep
k

jalan tambang menuju area PT. DPM dan mulut portal


ah

(hasil cetak);
R

si
84. Bukti P – 84 : Foto Lokasi TSF (Tailing Storage Facility) Bendungan
Limbah PT. DPM yang dekan pemukiman di Desa

ne
ng

Longkotan (hasil cetak);


85. Bukti P – 85 : Berita Acara Audiensi dengan PERUMDA Air Minum

do
gu

Lae Nciho Kabupaten Dairi, Selasa 13 Juni 2023


(fotokopi sesuai dengan asli);
86. Bukti P – 86 : Surat yang diterbitkan oleh Huria Kristen Batak Protestan
In
A

(HKBP), Nomor : 1003/L15/VI/2021, Hal : Penolakan


Rencana Relokasi HKBP Sikhem Sopokomil untuk
ah

lik

Pembangunan Tailing Storage Facility (TSF), tertanggal


09 Juni 2021 (hasil cetak dilegalisir);
m

ub

87. Bukti P – 87 : Berita Acara Pertemuan Kepala Departemen Diakonia


HKBP dengan Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK)
ka

di Sipoholon, 29 Juni 2023 (fotokopi sesuai dengan asli);


ep

88. Bukti P – 88 : Surat yang diterbitkan oleh Huria Kristen Batak Protestan
ah

Halaman 212 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 212
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(HKBP), Nomor : 745/L17/VI/2023, Hal : Surat Dukungan

si
Laporan Investigasi Tailing Storage Facility (Bendungan
Limbah) PT. DPM (fotokopi sesuai dengan asli);

ne
ng
89. Bukti P – 89 : Surat yang diterbitkan oleh Huria Kristen Batak Protestan
(HKBP), Nomor : 746/L17/VI/2023, Hal : Surat Dukungan

do
gu Laporan Keberadaan Gudang Bahan Peledak PT. DPM,
ditujukan kepada Warga Kecamatan Silima Pungga-
Pungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, tertanggal 30

In
A
Juni 2023 (fotokopi sesuai dengan asli);
90. Bukti P – 90 : Surat yang diterbitkan oleh Jaringan Kerja Lembaga
ah

lik
Pelayanan Kristen (JKLPK) Indonesia, Nomor :
096/JKLPK-Seknas/VI/2023, Perihal : Surat Dukungan
am

ub
Laporan Keberadaan Gudang Bahan Peledak PT. DPM,
ditujukan kepada Warga Kecamatan Silima Pungga-
Pungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, tertanggal 27
ep
k

Juni 2023 (fotokopi sesuai dengan asli);


ah

91. Bukti P – 91 : Surat yang diterbitkan oleh Persekutuan Gereja-Gereja di


R

si
Indonesia (PGI), Nomor : 217/PGI-XVII/2023, Perihal :
Dukungan Perjuangan Masyarakat Dairi, ditujukan

ne
ng

kepada Warga Kecamatan Silima Pungga-Pungga,


Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, tertanggal 3 Juli 2023

do
gu

(fotokopi sesuai dengan asli);


92. Bukti P – 92 : Laporan kronologi permasalahan bendungan limbah
(TSF) serta penolakan pengajuan Stone Column PT.
In
A

DPM, 2022, yang diterbitkan Yayasan Diakonia Pelangi


Kasih (hasil cetak);
ah

lik

93. Bukti P – 93 : Laporan kronologi Keberadaan Gudang Bahan Peledak


PT. Dairi Prima Mineral, yang diterbitkan Yayasan
m

ub

Diakonia Pelangi Kasih, 2023 (Asli, lampiran fotokopi);


94. Bukti P – 94 : Penelitian Sumber Pasokan Air Di Desa-desa Sekitar
ka

Dan Hilir Wilayah Tambang PT. Dairi Prima Mineral,


ep

Disusun oleh : Tim Penelitian Dari Unit Kerja Percepatan


ah

Halaman 213 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 213
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemetaan Partisipatif (UKP3) Aman Tano Batak,

si
diterbitkan oleh Aliansi masyarakat Adat Nusantara
Wilayah Tano Batak, 2020 (Asli, foto hasil cetak);

ne
ng
95. Bukti P – 95 : Laporan penelitian persetujuan atas dasar informasi awal
tanpa paksaan dalam pengajuan persetujuan lingkungan

do
gu PT. Dairi Prima Mineral, diterbitkan oleh Bantuan Hukum
dan Advokasi Rakyat Sumatera Utara, 2022 (fotokopi
(hasil cetak));

In
A
96. Bukti P – 96 : Laporan Hasil Investigasi Lae Puccu, yang disusun oleh
Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK), Maret 2022
ah

lik
(hasil cetak, stempel basah);
97. Bukti P – 97 : Kajian Hukum Pembangunan Tailing Storage Facility
am

ub
(TSF) PT. Dairi Prima Mineral, yang disusun oleh
Bakumsu, Jatam, ICEL (fotokopi (hasil cetak));
98. Bukti P – 98 : Analisis Geologi Kerawanan Bahaya Gempa Bumi Di
ep
k

Jalur Patahan Renun dan Dampaknya Terhadap


ah

Lingkungan, Penulis : Ir. Jonathan I. Tarigan (fotokopi


R

si
(hasil cetak));
99. Bukti P – 99 : Surat yang diterbitkan Sekretariat Jenderal Kementerian

ne
ng

Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nomor : S-338/


Setjen/SLK/STA.1/3/2020, Hal : Registrasi Lembaga

do
gu

Penyedia Jasa Penyusun (LPJP) AMDAL, tertanggal 27


Maret 2020 (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
100.Bukti P – 100 : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22
In
A

Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup (hasil cetak);
ah

lik

101.Bukti P – 101 : Peta lokasi desa Penggugat Izin Lingkungan PT. DPM
(hasil cetak);
m

ub

102.Bukti P – 102 : Peta lokasi tapak proyek IPPKH, TSF, Main Portal dan
Gudang Bahan Peledak PT. DPM, Kecamatan Silima
ka

Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi (hasil cetak);


ep

103.Bukti P – 103 : Peta bahaya gempa bumi di wilayah tambang PT. DPM
ah

Halaman 214 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 214
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Dairi (hasil cetak);

si
104.Bukti P – 104 : Peta bahaya longsor di wilayah tambang PT. DPM
Kabupaten Dairi (hasil cetak);

ne
ng
Bahwa untuk mempertahankan dalil-dalil bantahannya, pihak Tergugat
telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa fotokopi surat yang telah diberi

do
gu meterai cukup yaitu T-1 sampai dengan T-32 dan telah dicocokan dengan
asli/fotokopinya sehingga dapat dijadikan bukti yang sah dalam perkara ini

In
A
yang perinciannya sebagai berikut :
1. Bukti T – 1 : Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
ah

lik
Republik Indonesia SK 854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/
2022 tentang Persetujuan Lingkungan Judul Kegiatan
Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan
am

ub
Seng dan Timbal di Kecamatan Silima Punga-Punga,
Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara oleh PT Dairi
ep
Prima Mineral tertanggal 11 Agustus 2022 (fotokopi
k

sesuai dengan asli);


ah

2. Bukti T – 2
R
: Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

si
Nomor 4 Tahun 2021 tentang Daftar Usaha dan/atau

ne
ng

Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup atau

do
gu

Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelola dan


Pemantauan Lingkungan Hidup (fotokopi sesuai dengan
In
A

fotokopi);
3. Bukti T – 3 : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
ah

lik

Nomor P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 tentang


Kriteria Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan Tata
Cara Perubahan Izin Lingkungan (fotokopi sesuai dengan
m

ub

fotokopi);
4. Bukti T – 4
ka

:Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun


ep

2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan


Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan izin
ah

Halaman 215 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 215
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lingkungan (fotokopi sesuai dengan fotokopi);

si
5. Bukti T – 5 : Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor SE.2/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2021 tentang

ne
ng
Pengaturan Peralihan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021, Peraturan Pemerintah

do
gu Nomor 22 Tahun 2021, dan Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2021 tanggal 12 Maret 2021 (fotokopi sesuai
dengan fotokopi);

In
A
6. Bukti T – 6 : Surat Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usahan
dan Kegiatan Nomor S.362/PDLUK/PAVI/PLA.4/7/2020
ah

lik
tanggal 7 Juli 2020 (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
7. Bukti T – 7 : Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor
am

ub
SK.387/Menhut-II/2012 Tentang Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan untuk Kegiatan Penambangan Seng,
Timbal dan Mineral Pengikutnya dengan Metode
ep
k

Penambangan Bawah Tanah dan Sarana Penunjangnya


ah

Atas Nama PT. Dairi Prima Mineral Seluas 53,11 (Lima


R

si
Puluh Tiga dan Sebelas Perseratus) Hektar Pada
Kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Dairi, Provinsi

ne
ng

Sumatera Utara tanggal 23 Juli 2012 (fotokopi sesuai


dengan fotokopi);

do
8. Bukti T – 8
gu

: Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Ketua Tim


Teknis Komisi Penilai AMDAL Pusat No: 079/LGL-DPM/
VII/2020, Perihal: Permohonan Penundaan Rapat Komisi
In
A

Penilai AMDAL Pusat, tanggal 7 Juli 2020 (fotokopi sesuai


dengan fotokopi);
ah

lik

9. Bukti T – 9 : Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur


PDLUK Kementerian LHK Selaku Sekretaris Komisi
m

ub

Penilai AMDAL Pusat Nomor: L.257/DPM-CGR/VI/2021,


Perihal: Penyampaian Dokumen Perbaikan Adendum
ka

ANDAL, RKL-RPL Tipe A PT Dairi Prima Mineral (DPM)


ep

tanggal 21 Juni 2021 (fotokopi sesuai dengan asli);


ah

Halaman 216 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 216
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bukti T – 10 : Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur

si
PDLUK Kementerian LHK Selaku Sekretaris Komisi
Penilai AMDAL Pusat Nomor: L.128/DPM-CGR/IV/2021,

ne
ng
Perihal: Penyampaian Dokumen Perbaikan Adendum
ANDAL RKL-RPL Tipe A PT Dairi Prima Mineral (DPM)

do
gu dan Permohonan Pelaksanaan Rapat Komisi, tanggal 14
April 2021 (fotokopi sesuai dengan fotokopi, tanda terima
asli);

In
A
11. Bukti T – 11 : Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur
PDLUK Kementerian LHK Selaku Sekretaris Komisi
ah

lik
Penilai AMDAL Pusat, Nomor: L.193/DPM/VI/2022,
Perihal: Penyampaian Dokumen Perbaikan Adendum
am

ub
ANDAL RKL-RPL Tipe A PT Dairi Prima Mineral (DPM),
tanggal 17 Juni 2022 (fotokopi sesuai dengan asli);
12. Bukti T – 12 : Form Diskusi/Asistensi Perbaikan Dokumen Adendum
ep
k

ANDAL, RKL-RPL perbaikan kedua tanggal 9 September


ah

2021 oleh Tergugat II sebagaimana Berita Acara tanggal


R

si
9 September 2021. (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
13. Bukti T – 13 : Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur

ne
ng

PDLUK Kementerian LHK Selaku Sekretaris Komisi


Penilai AMDAL Pusat Nomor: L.610/DPM-CGR/XII/2021,

do
gu

Perihal: Penyampaian Dokumen Perbaikan Adendum


ANDAL RKL-RPL Tipe A PT Dairi Prima Mineral, tanggal
28 Desember 2021 (fotokopi sesuai dengan asli);
In
A

14. Bukti T – 14 : Surat Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usahan


dan Kegiatan kepada Kepala Balai Teknik Bendungan,
ah

lik

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


dan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
m

ub

Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber


Daya Mineral Nomor S.22/PDLUK/ PAUI/PLA.4/1/2022,
ka

tanggal 5 Januari 2022, Hal: Permohonan Review terkait


ep

Keamanan Rencana Tailing Storage Facility pada


ah

Halaman 217 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 217
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Addendum ANDAL PT Dairi Prima Mineral (fotokopi

si
sesuai dengan fotokopi);
15. Bukti T – 15 : Surat Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usahan

ne
ng
dan Kegiatan kepada Direktur PT Dairi Prima Mineral
Nomor S.40/PDLUK/PAUI/PLA.4/1/2022 tanggal 7

do
gu Januari 2022, Perihal: Tanggapan terhadap
Penyampaian Dokumen Perbaikan Addendum ANDAL,
RKL-RPL PT Dairi Prima Mineral (fotokopi sesuai dengan

In
A
fotokopi);
16. Bukti T – 16 : Berita Acara Validasi Permohonan Layanan PTSP KLHK
ah

lik
untuk surat permohonan Direktur PT Dairi Prima Mineral
Nomor: L.262/DPM-CGR/XII/2019 tanggal 10 Desember
am

ub
2019, perihal Permohonan Perubahan Izin Lingkungan
terkait Perubahan Lokasi Infrastruktur Portal, Gudang
Bahan Peledak dan TSF di PT Dairi Prima Mineral, yang
ep
k

diterima oleh PTSP Kementerian LHK tanggal 16


ah

Desember 2019 (fotokopi sesuai dengan asli);


R

si
17. Bukti T – 17 : Berita Acara Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL
Pusat Pembahasan Adendum Analisis Dampak

ne
ng

Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan


Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan

do
gu

Lingkungan Hidup (RKL-RPL) Tipe A Rencana Kegiatan


Pertambangan Seng dan Timbal di Kabupaten Dairi,
Provinsi Sumatera Utara Oleh PT. Dairi Prima Mineral
In
A

Nomor: 97/BA/DIT.PDLUK/LHK/2020 tanggal 6 Juli 2020


(fotokopi sesuai dengan asli);
ah

lik

18. Bukti T – 18 : Berita Acara Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL
Pusat Lanjutan Pembahasan Adendum Analisis Dampak
m

ub

Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan


Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan
ka

Lingkungan Hidup (RKL-RPL) Tipe A Rencana Kegiatan


ep

Pertambangan Seng dan Timbal di Kabupaten Dairi,


ah

Halaman 218 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 218
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Provinsi Sumatera Utara Oleh PT. Dairi Prima Mineral

si
Nomor: 149/BA/DIT.PDLUK/ LHK/2020, tanggal 9
Oktober 2020 (fotokopi sesuai dengan asli);

ne
ng
19. Bukti T – 19 : Berita Acara Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat
Pembahasan Adendum Analisis Dampak Lingkungan

do
gu Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL)
Tipe A Rencana Kegiatan Pertambangan Seng dan

In
A
Timbal di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara oleh
PT. Dairi Prima Mineral, Nomor :
ah

lik
79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021, tanggal 27 Mei 2021.
(fotokopi sesuai dengan asli);
am

ub
20. Bukti T – 20 : Surat Direktur Teknik dan Lingkungan Direktoral Jenderal
Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral kepada Direktur Pencegahan Dampak
ep
k

Lingkungan dan Kegiatan Direktorat Jenderal Planologi


ah

dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan dan


R

si
Kehutanan, Nomor B-2964/MB.07/DBT.PL/2022 tanggal
7 Juni 2022 perihal Tanggapan atas Permohonan

ne
ng

Penjelasan terkait Review Laporan Studi Seismic Hazard


Analysis di Area Tailing Storage Facility PT Dairi Prima

do
gu

Mineral (fotokopi sesuai dengan fotokopi);


21. Bukti T – 21 : Surat Nomor: Un.264/PDLUK/PANI/PLA/4/2021, tanggal
27 Mei 2021, Hal: Undangan Rapat Komisi Penilai AMDAL
In
A

Pusat (fotokopi sesuai dengan fotokopi);


22. Bukti T – 22 : Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
ah

lik

Nomor SK.295/1/KLHK/2020 Tentang Perpanjangan Izin


Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan
m

ub

Penambangan Seng, Timbal dan Mineral Pengikutnya


Dengan Metode Penambangan Bawah Tanah dan
ka

Sarana Penunjangnya Atas Nama PT. Dairi Prima


ep

Mineral Seluas 53,11 HA (Lima Puluh Tiga dan Sebelas


ah

Halaman 219 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 219
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perseratus Hektare) Pada Kawasan Hutan Lindung di

si
Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara, tanggal 1
Oktober 2020 (fotokopi sesuai dengan fotokopi);

ne
ng
23. Bukti T – 23 : Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 593/5707/Sj tanggal
22 Mei 1984, Perihal: Pencabutan Wewenang Kepala

do
gu Kecamatan Untuk Memberikan Ijin Membuka Tanah
(fotokopi sesuai dengan fotokopi);
24. Bukti T – 24 : Keputusan Bupati Dairi No.731 Tahun 2005 tentang

In
A
Kelayakan Lingkungan Hidup atas Suatu Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal PT.
ah

lik
Dairi Prima Mineral tanggal 1 Nopember 2005 (fotokopi
sesuai dengan fotokopi);
am

ub
25. Bukti T – 25 : Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur
Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nomor :
ep
k

L.039/DPM-DIR/VI/2018 tanggal 26 Juni 2018, Perihal:


ah

Permohonan Arahan atas Hasil Rapat Koordinasi PT


R

si
DPM (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
26. Bukti T – 26 : Surat Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha

ne
ng

dan Kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan


Kehutanan kepada Direktur PT. Dairi Prima Mineral

do
gu

Nomor : S.33/PDLUK/PAUI/PLA.4/1/2019 tanggal 10


Januari 2019, Hal: Arahan Perubahan Izin Lingkungan
PT Dairi Prima Mineral (fotokopi sesuai dengan asli);
In
A

27. Bukti T – 27 : Surat Kepala Balai Teknik Bendungan kepada Direktur


PT. Dairi Prima Mineral Nomor : SA04.03-Bd/227 tanggal
ah

lik

3 Juni 2022, Hal: Penyampaian Hasil Review Dokumen


Persyaratan Administrasi dan Teknis Bendungan Limbah
m

ub

Tambang Dairi, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera


Utara (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
ka

28. Bukti T – 28 : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


ep

Rakyat Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan


ah

Halaman 220 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 220
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(fotokopi sesuai dengan fotokopi);

si
29. Bukti T – 29 : Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur
PDLUK Kementerian LHK Selaku Sekretaris Komisi

ne
ng
Penilai AMDAL Pusat Nomor : L.257/DPM-CGR/VI/2021
tanggal 21 Juni 2021, Perihal: Penyampaian Dokumen

do
gu Perbaikan Adendum ANDAL RKL-RPL Tipe A PT Dairi
Prima Mineral (DPM) (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
30. Bukti T – 30 : Form Diskusi/Asistensi Perbaikan Dokumen Adendum

In
A
ANDAL, RKL-RPL, perbaikan tanggal 29 Juni 2021 oleh
Tergugat II sebagaimana Berita Acara tanggal 29 Juni
ah

lik
2021 (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
31. Bukti T – 31 : Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur
am

ub
PDLUK Kementerian LHK Selaku Sekretaris Komisi
Penilai AMDAL Pusat Nomor : L.303/DPM-CGR/VII/2021
tanggal 27 Juli 2021, Perihal: Penyampaian Dokumen
ep
k

Perbaikan Adendum ANDAL, RKL-RPL Tipe A PT Dairi


ah

Prima Mineral (DPM) (fotokopi sesuai dengan fotokopi);


R

si
32. Bukti T – 32 : Form Diskusi/Asistensi Perbaikan Dokumen Adendum
ANDAL, RKL-RPL, perbaikan kedua tanggal 9 september

ne
ng

2021 oleh Tergugat II sebagaimana Berita Acara tanggal


9 September 2021 (fotokopi sesuai dengan asli);

do
gu

Bahwa untuk mempertahankan dalil-dalil bantahannya, pihak Tergugat


II Intervensi telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa fotokopi surat yang
In
A

telah diberi meterai cukup yaitu T.II.Intv-1 sampai dengan T.II.Intv-92


dan telah dicocokan dengan asli/fotokopinya sehingga dapat dijadikan bukti
ah

lik

yang sah dalam perkara ini yang perinciannya sebagai berikut :


1. Bukti T.II.Intv-1 : Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT
Dairi Prima Mineral Nomor 20 tangal 21 Maret 2022.
m

ub

(fotokopi sesuai dengan asli);


ka

2. Bukti T.II.Intv -2 : Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia


ep

Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.09-0003548


tertanggal 11 April 2022 Perihal Penerimaan
ah

Halaman 221 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 221
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Dairi

si
Prima Mineral (fotokopi sesuai dengan asli);
3. Bukti T.II.Intv -3 : Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

ne
ng
Republik Indonesia Nomor: SK.
854/MENLHK/SETJEN/ PLA.4/8/2022 tangal 11

do
gu Agustus 2022 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup
Kegiatan Pertambangan Seng Dan Timbal di
Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi

In
A
Provinsi Sumatra Utara oleh PT Dairi Prima Mineral
(fotokopi sesuai dengan salinan);
ah

lik
4. Bukti T.II.Intv -4 : Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
am

ub
(fotokopi sesuai dengan fotokopi)
5. Bukti T.II .Intv-5 : Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan
ep
k

Lingkungan Hidup (fotokopi sesuai dengan fotokopi);


ah

6. Bukti T.II.Intv- 6 : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor


R

si
17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan
Masyarakat Dalam Proses Analisis Dampak

ne
ng

Lingkungan dan Izin Lingkungan (fotokopi sesuai


dengan fotokopi);

do
gu

7. Bukti T II.Intv- 7 : Surat Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Dairi


Nomor 005/87/8708 tanggal 17 November 2022
Perihal Undangan (fotokopi sesuai dengan asli);
In
A

8. Bukti T II.Intv- 8 : Surat Sekretariat Jenderal Kementerian Lingkungan


Hidup dan Kehutanan Hidup dan Kehutanan Nomor
ah

lik

S-18/SETJEN/SUK/SET.1/1/2017 tanggal 9 Januari


2017, Hal: Registrasi Kompetensi Lembaga Penyedia
m

ub

Jasa Penyusun (LPJP) AMDAL (fotokopi sesuai


dengan asli);
ka

9. Bukti T. II.Intv- 9 : Surat Sekretariat Jenderal Kementerian Lingkungan


ep

Hidup dan Kehutanan Nomor S-338/SETJEN/SLK/


ah

Halaman 222 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 222
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
STD.1/3/ 2020 tanggal 27 Maret 2020, Hal: Registrasi

si
Lembaga Penyedia Jasa Penyusun (LPJP) AMDAL
(fotokopi sesuai dengan fotokopi);

ne
ng
10.Bukti TII.Intv-10 : Surat Sekretariat Jenderal Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor S-551/Setjen/SLK/

do
gu STD.1/4/2021 tanggal 13 April 2021, Hal: Register
Lembaga Penyedia Jasa Penyusun (LPJP) AMDAL
(fotokopi sesuai dengan asli);

In
A
11.Bukti TII.Intv-11 : Sertifikat Kompetensi Ternala Alexander Barus selaku
Ketua Tim Penyusun Amdal No.74909 2133 7
ah

lik
0000160 2017 tanggal 16 September 2017 (fotokopi
sesuai dengan asli);
am

ub
12.Bukti TII.Intv-12 : Sertifikat Kompetensi Ternala Alexander Barus selaku
Ketua Tim Penyusun Amdal No.74909 2133 7
0000710 2020 tanggal 24 Agustus 2020 (fotokopi
ep
k

sesuai dengan asli);


ah

13.Bukti TII.Intv-13 : Sertifikat Kompetensi Jonis Ginting selaku Anggota


R

si
Tim Penyusun Amdal No.74909 2133 7 0000162 2017
tanggal 16 September 2017 (fotokopi sesuai dengan

ne
ng

asli);
14.Bukti TII.Intv-14 : Sertifikat Kompetensi Jonis Ginting selaku Anggota

do
gu

Tim Penyusun Amdal No.74909 2133 7 0000710 2020


tanggal 24 Agustus 2020 (fotokopi sesuai dengan asli);
15.Bukti TII.Intv-15 : Sertifikat Kompetensi Nita Marikena selaku Anggota
In
A

Tim Penyusun Amdal No.74909 2133 6 0000179 2017


tanggal 16 September 2017 (fotokopi sesuai dengan
ah

lik

asli);
16.Bukti TII.Intv-16 : Sertifikat Kompetensi Nita Marikena selaku Anggota
m

ub

Tim Penyusun Amdal No.74909 2133 7 0000713 2020


tanggal 24 Agustus 2020 (fotokopi sesuai dengan asli);
ka

17.Bukti TII.Intv-17 : Surat Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Masyarakat


ep

Pakpak Kab. Dairi (DPD-HIMPAK) tanggal 7 Januari


ah

Halaman 223 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 223
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2021 (fotokopi sesuai dengan fotokopi);

si
18.Bukti TII.Intv-18 : Surat Pemegang Hak Ulayat Marga Cibro Tungtung
Batu Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten

ne
ng
Dairi No. 01/PHU/I/2021 tanggal 8 Januari 2021
Perihal Dukungan (fotokopi sesuai dengan fotokopi);

do
gu 19.Bukti TII.Intv-19 : Surat Forum Komunikasi Masyarakat Lingkar
Tambang Sada Kata Lebbuh Hak Ulayat Marga Cibro
Tungtung Batu tanggal 8 Januari 2021 (fotokopi sesuai

In
A
dengan fotokopi);
20.Bukti TII.Intv-20 : Berita Acara Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat
ah

lik
Pembahasan Adendum Analisis Dampak Lingkungan
(ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
am

ub
(RKL-RPL) Tipe A Rencana Kegiatan Pertambangan
Seng dan Timbal di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatra
Utara oleh PT Dairi Prima Mineral Nomor:
ep
k

79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021 tanggal 27 Mei 2021


ah

(fotokopi sesuai dengan fotokopi);


R

si
21.Bukti TII.Intv-21 : Artikel dalam Situs Kompas.com yang berjudul “5
Fakta Banjir Bandang di Dairi, Korban Terseret sampai

ne
ng

Aceh hingga Dugaan Dampak Penembangan Hutan”


pada https://regional.kompas.com/read/2018/12/20/

do
gu

17000091/5-fakta-banjir-bandang-di-dairi-korban-terse
ret-sampai-aceh-hingga-dugaan?page=all (fotokopi
sesuai dengan fotokopi);
In
A

22.BuktiTII.Intv-22 : Artikel dalam situs SumutPos.co yang berjudul


“Banjir Bandang Dairi Akibat Pembalakan Liar,
ah

lik

Ditkrimsus Poldasu Kejar Pelaku“ pada tautan :


https://sumutpos.co/banjir-bandang-dairi-akibat-pemb
m

ub

alakan-liar-ditkrimsus-poldasu-kejar-pelaku/ (fotokopi
sesuai dengan fotokopi);
ka

23.BuktiTII.Intv-23 : Artikel dalam Situs Tribun-Medan.com yang berjudul


ep

“Ilegal Logging, Diduga Menjadi Penyebab Utama


ah

Halaman 224 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 224
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Banjir Bandang di Silima Pungga-pungga pada tautan:

si
https://medan.tribunnews.com/2018/12/20/ilegal-loggi
ng-diduga-menjadi-penyebab-utama-banjir-bandang-d

ne
ng
i-silima-pungga-pungga (fotokopi sesuai dengan
fotokopi);

do
gu 24.Bukti TII.Intv-24 : Artikel dalam Situs Kompas.com yang berjudul
“Kerusakan Hutan Diduga Jadi Penyebab Banjir
Bandang di Dairi” pada tautan : https://regional.

In
A
kompas.com/read/2018/12/20/13041321/kerusakan-h
utan-diduga-jadi-penyebab-banjir-bandang-di-dairi?pa
ah

lik
ge=all (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
25.Bukti TII.Intv-25 : Berita Acara Penanganan/Penyelesaian Masalah/
am

ub
Dampak Sosial Yang Disebabkan Oleh Kebocoran
Bore Holes di Prospek Sikalombun tanggal 24
November 2012 (fotokopi sesuai dengan asli);
ep
k

26.Bukti TII.Intv-26 : Laporan Pelaksanaan RKL-RPL Triwulan IV Tahun


ah

2020 PT Dairi Prima Mineral (fotokopi sesuai dengan


R

si
fotokopi);
27.Bukti TII.Intv-27 : Dokumen Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) oleh

ne
ng

Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada tahun


2018 (fotokopi sesuai dengan fotokopi);

do
gu

28.Bukti TII.Intv-28 : Kajian Risiko Bencana Alam Kabupaten Dairi Tahun


2018-2022 (fotokopi sesuai dengan asli, lampiran
fotokopi);
In
A

29.Bukti TII.Intv-29 : Rencana Kontinjensi Bencana Gempa Bumi


Kabupaten Dairi Tahun 2018-2020 (fotokopi sesuai
ah

lik

dengan asli, lampiran fotokopi);


30.Bukti TII.Intv-30 : Dokumen Standar Operasional Prosedur Tentang
m

ub

Penanggulangan Bencana Alam di area Kerja PT Dairi


Prima Mineral, Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
ka

Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara (fotokopi


ep

sesuai dengan asli);


ah

Halaman 225 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 225
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
31.Bukti TII.Intv-31 : Berita Acara Serah-Terima Bantuan CSR PPM Nomor:

si
001/23/EXT/CSR/II/2022 tanggal 23 Februari 2022
(fotokopi sesuai dengan asli);

ne
ng
32.Bukti TII.Intv-32 : Dokumentasi Serahterima Bantuan Bibit Pohon Kayu
dan Buah Untuk Pemerintah dan Warga Kecamatan

do
gu Silimapunggapungga dan Pemkab Dairi Dinas
Lingkungan Hidup, 22 Februari sd 23 Maret 2023
(fotokopi sesuai dengan fotokopi);

In
A
33.Bukti TII.Intv-33 : Berita Acara Serah-Terima Bantuan CSR PPM Nomor:
002/22/EXT/CSR/III/2022 tanggal 22 Maret 2022
ah

lik
(fotokopi sesuai dengan asli);
34.Bukti TII.Intv-34 : Daftar Hadir Serah Terima Bantuan CSR PPM tanggal
am

ub
23 Maret 2022 (fotokopi sesuai dengan asli);
35.Bukti TII.Intv-35 : Berita Acara Serah-Terima Bantuan CSR Nomor:
007/9/EXT/CSR/VII/2022 tanggal 9 Juli 2022 (fotokopi
ep
k

sesuai dengan asli);


ah

36.Bukti TII.Intv-36 : Dokumentasi Penyerahan Kambing (fotokopi sesuai


R

si
dengan fotokopi);
37.Bukti TII.Intv-37 : Berita Acara Serah-Terima Bantuan CSR PPM Nomor:

ne
ng

010/28/EXT/CSR/IX/2022 tanggal 28 September 2022


(fotokopi sesuai dengan asli);

do
gu

38.Bukti TII.Intv-38 : Dokumentasi SDN 034809 Lokkotan Renovasi Rumah


Baca (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
39.Bukti TII.Intv-39 : Berita Acara Serah-Terima Bantuan CSR PPM Nomor:
In
A

011/28/EXT/CSR/IX/2022 tanggal 28 September 2022


(fotokopi sesuai dengan asli);
ah

lik

40.Bukti TII.Intv-40 : Dokumentasi PAUD Grace Sopokomil Renovasi


Rumah Baca (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
m

ub

41.Bukti TII.Intv-41 : Berita Acara Serah-Terima Bantuan CSR PPM Nomor:


012/28/EXT/CSR/IX/2022 tanggal 28 September 2022
ka

(fotokopi sesuai dengan asli);


ep

42.Bukti TII.Intv-42 : Dokumentasi PAUD Kasah Sopokomil Renovasi


ah

Halaman 226 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 226
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rumah Baca (fotokopi sesuai dengan fotokopi);

si
43.Bukti TII.Intv-43 : Dokumentasi Program CSR PPM Pilar 1 Pendidikan
(fotokopi sesuai dengan fotokopi);

ne
ng
44.Bukti TII.Intv-44 : Dokumentasi Kegiatan Corporate Social Responsibility
PT Dairi Prima Mineral Pasca Banjir Bandang 18

do
gu Desember 2018 (fotokopi sesuai dengan fotokopi);
45.Bukti TII.Intv-45 : Daftar Hadir Pemerintah Acara Sosialisasi Addendum
Amdal dan Rencana Kerja PT Dairi Prima Mineral

In
A
tanggal 23 November 2022 (fotokopi sesuai dengan
asli);
ah

lik
46.Bukti TII.Intv-46 : Daftar Hadir Wakil Masyarakat Acara Sosialisasi
Addendum Amdal dan Rencana Kerja PT Dairi Prima
am

ub
Mineral tanggal 23 November 2022 (fotokopi sesuai
dengan asli)
47.Bukti TII.Intv-47 : Daftar Hadir LSM, PHU, dan Tokoh Masyarakat Acara
ep
k

Sosialisasi Addendum Amdal dan Rencana Kerja PT


ah

Dairi Prima Mineral tanggal 23 November 2022


R

si
(fotokopi sesuai dengan asli)
48.Bukti TII.Intv-48 : Daftar Hadir Umum Acara Sosialisasi Addendum

ne
ng

Amdal dan Rencana Kerja PT Dairi Prima Mineral


tanggal 23 November 2022 (fotokopi sesuai dengan

do
gu

asli)
49.Bukti TII.Intv-49 : Daftar Hadir Karyawan PT DPM Acara Sosialisasi
Addendum Amdal dan Rencana Kerja PT Dairi Prima
In
A

Mineral tanggal 23 November 2026 (fotokopi sesuai


dengan asli)
ah

lik

50.Bukti TII.Intv-50 : Event Report Amdal Socialization To Dairi Government


and Local Community 23 November 2022 tanggal 19
m

ub

Desember 2022 (fotokopi sesuai dengan fotokopi)


51.Bukti TII.Intv-51 : Surat Nomor: L.113/DPM/III/2022 tanggal 21 Maret
ka

perihal Pengumuman dan Launching Program


ep

Pendidikan Beasiswa PT DPM 2021/2022 ke Tiongkok


ah

Halaman 227 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 227
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(fotokopi sesuai dengan fotokopi)

si
52.Bukti TII.Intv-52 : Admission Notice atas nama Irwan Sitorus tanggal 20
Februari 2022 (fotokopi sesuai dengan fotokopi)

ne
ng
53.Bukti TII.Intv-53 : Admission Notice atas nama Forboy Siagian tanggal
20 Februari 2022 (fotokopi sesuai dengan fotokopi)

do
gu 54.Bukti TII.Intv-54 : Admission Notice atas nama Dumora Tambunan
tanggal 20 Februari 2022 (fotokopi sesuai dengan
fotokopi)

In
A
55.Bukti TII.Intv-55 : Admission Notice atas nama Arif Sigalingging tanggal
20 Februari 2022 (fotokopi sesuai dengan fotokopi)
ah

lik
56.Bukti TII.Intv-56 : Admission Notice atas nama Alfin Damanik tanggal 20
Februari 2022 tanggal 20 Februari 2022 (fotokopi
am

ub
sesuai dengan fotokopi)
57.Bukti TII.Intv-57 : Admission Notice atas nama Windra Sihombing
tanggal 20 Februari 2022 (fotokopi sesuai dengan
ep
k

fotokopi)
ah

58.Bukti TII.Intv-58 : Admission Notice atas nama Wendy Risky Sirait


R

si
tanggal 20 Februari 2022 (fotokopi sesuai dengan
fotokopi)

ne
ng

59.Bukti TII.Intv-59 : Admission Notice atas nama Vani Purba tanggal 20


Februari 2022 (fotokopi sesuai dengan fotokopi)

do
gu

60.Bukti TII.Intv-60 : Admission Notice atas nama Uba Hutagaol tanggal 20


Februari 2022 (fotokopi sesuai dengan fotokopi)
61.Bukti TII.Intv-61 : Admission Notice atas nama Torang Triperto Sinaga
In
A

tanggal 20 Februari 2022 (fotokopi sesuai dengan


fotokopi)
ah

lik

62.Bukti TII.Intv-62 : Admission Notice atas nama Nico Topak Marpaung


tanggal 20 Februari 2022 (fotokopi sesuai dengan
m

ub

fotokopi)
63.Bukti TII.Intv-63 : Admission Notice atas nama Kevin Manurung tanggal
ka

20 Februari 2022 (fotokopi sesuai dengan fotokopi)


ep

64.Bukti TII.Intv-64 : Dokumen Final Report Advanced Active-Fault Studies


ah

Halaman 228 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 228
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
and Seismic-Hazard Assessments & Analysis for TSF

si
Dam Site of PT Dairi Prima Mineral, Toba, Sumatra
Utara (fotokopi sesuai dengan asli)

ne
ng
65.Bukti TII.Intv-65 : Terjemahan dokumen Laporan Akhir Studi Patahan
Aktif Tingkat Lanjut dan Penilaian Serta Analisis

do
gu Bahaya Seismik untuk Lokasi Bendungan TSF dari PT
Dairi Prima Mineral, Toba, Sumatra Utara oleh
penerjemah tersumpah Moch. Hikmat Gumilar

In
A
(“Laporan SHA”) (fotokopi sesuai dengan asli);
66.Bukti TII.Intv-66 : Surat Balai Teknik Bendungan Direktorat Jenderal
ah

lik
Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor: UM.01.02-Bd/694 tanggal
am

ub
27 Oktober 2021, Hal: Diskusi Teknis Pembahasan
Desain Bendungan Limbah Tambang Dairi, Kab. Dairi,
Prov. Sumatera Utara (fotokopi sesuai dengan asli);
ep
k

67.Bukti TII.Intv-67 : Surat Balai Teknik Bendungan Direktorat Jenderal


ah

Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan


R

si
Perumahan Rakyat Nomor: SA.04.03-Bd/818 tanggal
25 November 2021, Hal: Penyampaian Risalah Diskusi

ne
ng

Teknis Pembahasan Desain Bendungan Limbah


Tambang Dairi, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera

do
gu

Utara (fotokopi sesuai dengan asli);


68.Bukti TII.Intv-68 : Risalah Diskusi Teknis Pembahasan Desain
Bendungan Limbah Tambang Dairi Kabupaten Dairi,
In
A

Provinsi Sumatera Utara tanggal 29 Oktober 2021


(fotokopi sesuai dengan asli, lampiran daftar hadir
ah

lik

fotokopi);
69.Bukti TII.Intv-69 : Surat Balai Teknik Bendungan Nomor: SA.04.03-Bd/
m

ub

227 tanggal 3 Juni 2022, Hal: Penyampaian Hasil


Review Dokumen Persyaratan Administrasi dan Teknis
ka

Bendungan Limbah Tambang Dairi, Kabupaten Dairi,


ep

Provinsi Sumatera Utara (fotokopi sesuai dengan asli);


ah

Halaman 229 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 229
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
70.Bukti TII.Intv-70 : Surat Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Dairi

si
Nomor: 520/1722/X/2019 tanggal 15 Oktober 2019
perihal Rekomendasi Alih Fungsi Lahan (fotokopi

ne
ng
sesuai dengan fotokopi);
71.Bukti TII.Intv-71 : Surat Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten

do
gu Daerah Nomor: 600/5001 tanggal 7 November 2019
perihal Rekomendasi Pemanfaatan Ruang (fotokopi
sesuai dengan fotokopi);

In
A
72.Bukti TII.Intv-72 : Surat Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten
Daerah Nomor: 600/5297 tanggal 3 November 2020
ah

lik
(fotokopi sesuai dengan asli);
73.Bukti TII.Intv-73 : Berita Acara Sidang Pemanfaatan dan Pengendalian
am

ub
Pemanfaatan Ruang Nomor: 10/Pokja-PPPR/TKPRD/
2020 tanggal 1 Oktober 2020 (fotokopi sesuai dengan
fotokopi);
ep
k

74.Bukti TII.Intv-74 : Berita Acara Kunjungan Lapangan Nomor : 12/Pokja-


ah

P3R/TKPRD/2020 tanggal 6 Oktober 2020 (fotokopi


R

si
sesuai dengan fotokopi);
75.Bukti TII.Intv-75 : Surat Izin Gudang Bahan Peledak Nomor : SI/6462/

ne
ng

X/YAN.2.11./2019 tanggal 23 Oktober 2019 (fotokopi


sesuai dengan fotokopi);

do
gu

76.Bukti TII.Intv-76 : Surat Izin Gudang Bahan Peledak Nomor : SI/5539/


XII/YAN.2.11./2020 tanggal 10 Desember 2020
(fotokopi sesuai dengan fotokopi);
In
A

77.Bukti TII.Intv-77 : Surat Izin Gedung Bahan Peledak Nomor : SI/498/


II/YAN.2.11./2022 tanggal 22 Februari 2022 (fotokopi
ah

lik

sesuai dengan asli);


78.Bukti TII.Intv-78 : Surat Izin Gudang Bahan Peledak Nomor: SI/3131/
m

ub

III/YAN.2.11./2023 tanggal 15 Maret 2023 (fotokopi


sesuai dengan asli);
ka

79.Bukti TII.Intv-79 : Surat Izin Pemilikan, Penguasaan dan Penyimpanan


ep

Bahan Peledak Nomor: SI/3136/III/YAN.2.11./2023


ah

Halaman 230 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 230
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 15 Maret 2023 (fotokopi sesuai dengan asli);

si
80.Bukti TII.Intv-80 : Surat Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

ne
ng
Republik Indonesia Nomor: B-793/MB.04/DJB.M/2023
tanggal 15 Maret 2023 perihal Persetujuan RKAB

do
gu Tahun 2023 PT Dairi Prima Mineral (SK tahap kegiatan
OP Nomor 272.K/30/DJB/2018) (fotokopi sesuai
dengan asli);

In
A
81.Bukti TII.Intv-81 : Surat Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
ah

lik
Republik Indonesia Nomor: B-1197/MB.04/DJB.M/
2023 tanggal 22 Mei 2023, Hal: Lampiran Aspek
am

ub
Keselamatan Pertambangan Persetujuan RKAB
Tahun 2023 PT Dairi Prima Mineral (SK tahap kegiatan
OP Nomor 272.K/30/DJB/2018) (fotokopi sesuai
ep
k

dengan asli);
ah

82.Bukti TII.Intv-82 : Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 7 Tahun


R

si
2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Dairi Tahun 2014-2034 (fotokopi sesuai

ne
ng

dengan fotokopi);
83.Bukti TII.Intv-83 : Surat Direktorat Pencegahan dampak Lingkungan

do
gu

Usaha dan Kegiatan Direktorat Jenderal Planologi


Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
In
A

S.33/PDLUK/PAUI/PLA.4/1/2019 tanggal 10 Januari


2019, Hal: Arahan Perubahan Izin Lingkungan PT.
ah

lik

Dairi Prima Mineral (fotokopi sesuai dengan fotokopi);


84.Bukti TII.Intv-84 : Addendum ANDAL, RKL-RPL Tipe A Kegiatan
m

ub

Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan Silima


Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera
ka

Utara PT. Dairi Prima Mineral (fotokopi sesuai dengan


ep

salinan);
ah

Halaman 231 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 231
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
85.Bukti TII.Intv-85 : Bukti Serah Terima Undangan Rapat Komisi Penilai

si
Dokumen Addendum ANDAL, RKL-RPL PT. Dairi
Prima Mineral (fotokopi sesuai dengan asli, halaman

ne
ng
terakhir fotokopi);
86.Bukti TII.Intv-86 : Daftar Hadir Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat PT.

do
gu Dairi Prima Mineral di Sidikalang Tanggal/Tempat : 27
April 2021/Hotel Berristera Dairi (fotokopi sesuai
dengan asli);

In
A
87.Bukti TII.Intv-87 : Daftar Hadir Zoom Meeting Pembahasan Addendum
Andal PT. DPM tanggal 27 Mei 2021 di Ruang Rapat
ah

lik
Bupati Dairi (fotokopi sesuai dengan asli);
88.Bukti TII.Intv-88 : Lampiran Adendum ANDAL, RKL-RPL dan RPL Tipe A
am

ub
Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di
Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi,
Provinsi Sumatera Utara PT. Dairi Prima Mineral
ep
k

(fotokopi sesuai dengan salinan);


ah

89.Bukti TII.Intv-89 : Risalah Pertimbangan Teknis Pertanahan Dalam


R

si
Rangka Penerbitan Izin Lokasi yang diterbitkan Kantor
Pertanahan Kabupaten Dairi Tahun 2020 (fotokopi

ne
ng

sesuai dengan fotokopi);


90.Bukti TII.Intv-90 : Foto Program Pemulihan Dampak Kebocoran Mud

do
gu

Slurry pada Lokasi Titik Pengeboran SOP324D Tahun


2012 (fotokopi sesuai dengan asli);
91.Bukti TII.Intv-91 : Surat Nomor : L./36/DPM-CGR/VIII/2019 tanggal 27
In
A

Agustus 2019 perihal: Sosialisasi Kegiatan PT. DPM


(fotokopi sesuai dengan fotokopi);
ah

lik

92.Bukti TII.Intv-92 : Minutes of Meeting (Notulen Pertemuan) Sosialisasi


Kegiatan PT. DPM tentang Gudang Bahan Peledak
m

ub

Sementara di Dusun IV Sipat, Pagar Pulo desa


Longkotan (fotokopi sesuai dengan asli);
ka

ep
ah

Halaman 232 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 232
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa selain bukti surat, Para Penggugat menghadirkan 4 (empat)

si
orang saksi fakta dan 2 (dua) orang ahli yang telah memberikan keterangan
di persidangan antara lain :

ne
ng
1. Saksi fakta Mardu Sihombing.
- Bahwa saksi datang sebagai saksi dalam perkara ini karena ada warga Dairi

do
gu yang menggugat persetujuan lingkungan PT DPM;
- Bahwa saksi tidak pernah melihat izin lingkungannya;
- Bahwa saksi tinggal di Desa Bongkaras, Kecamatan Silima Pungga-Pungga

In
A
yang memang lokasi pertambangan PT DPM;
- Bahwa lokasi PT DPM memang di Dusun Sopokomil Desa Longkotan, dan
ah

lik
kami berbatasan langsung dengan Desa Longkotan. Kalau ditarik garis lurus
jaraknya lebih kurang dua kilo meter;
am

ub
- Bahwa saksi tinggal di Desa Bongkaras sejak tahun 1997;
- Bahwa sebelumnya saksi tinggal dari luar Bongkaras, saksi ke Bongkaras
karena menikah dengan marga Simarmata di Desa Bongkaras, sehari-hari
ep
k

saksi hanya bekerja sebagai petani;


ah

- Bahwa terkait dengan kebocoran limbah tahun 2012, kronologi singkatnya


R

si
saksi hadir di Desa Bongkaras pada tahun 1997, menikah dengan marga
Simarmata. Kami hidup dari pertanian mina padi yaitu menanam padi dan

ne
ng

ikan mas, bisa dibilang kami sejahtera dengan hasil itu karena saksi
mempunyai lahan 20 rantai (tidak sampai 1 hektar) untuk mina padi, kami

do
berkecukupan dari situ. Sampai pada suatu hari di tahun 2012, ketika saksi
gu

pergi ke ladang saksi melihat ikan mas mengambang dan mati, ada
induknya sekitar 5 ekor yang beratnya 5 kg. Saksi menangis melihat itu dan
In
A

bingung. Keesokan harinya saksi menjadi porter naik ke tempat pemboran


PT DPM yang ada di Desa Sigalingging, saksi membawa dirigen ke atas,
ah

lik

dan sebelum sampai ke atas saksi melalui sungai kecil, disitu saksi melihat
orang-orang sedang bekerja dan ada juga warga dari desa saksi yang
m

ub

sedang membersihkan baju-baju ini karena kena limbah. Beberapa hari


kemudian ada Aparat Desa yang datang ke rumah saksi karena dipanggil
ka

oleh Kepala Desa. Keesokan harinya saksi hadir ke rumah Kepala Desa
ep

dan saksi melihat sudah ada beberapa warga desa saksi disitu. Pada saat itu
ah

Halaman 233 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 233
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi duduk saja, tidak ada bertanya kepada teman-teman mengapa

si
dipanggil;
- Bahwa yang saksi tahu dan alami hanya kejadian itu saja di tahun 2012.

ne
ng
Setelah 2012 tidak ada lagi kejadian kebocoran limbah. Sebelum kejadian
kebocoran limbah pada tahun 2012 itu kami memiliki ciri khas khusus ikan

do
gu mas Bongkaras, kami budidaya sendiri ikan mas itu, kami ternakkan dan
kami besarkan. Akan tetapi sejak saat itu tidak ada lagi induk ikan mas yang
khas Bongkaras, walaupun sampai sekarang ada warga Bongkaras yang

In
A
memelihara ikan mas, bibitnya sudah kami beli dan tidak ada lagi ikan mas
khas Bongkaras;
ah

lik
- Bahwa sistem pertanian mina padi di Bongkaras yaitu menanam padi di
sawah dan pada umur satu bulan sampai satu setengah bulan, padi kami
am

ub
sudah dipupuk dua kali dan kami menebar bibit ikan mas disitu, langsung di
tempat penanaman padi itu. Jadi ketika kami panen padi, kami panen juga
ikan masnya;
ep
k

- Bahwa pada saat terjadi kebocoran limbah di tahun 2012, saksi menanam
ah

padi sekitar 20 rantai dan juga menebar ikan mas disitu. Ikan-ikan mati
R

si
semua. Memang masih ada, tetapi hasilnya sudah berkurang, tidak seperti
biasanya, karena bulir padi banyak yang kosong. Sebagai petani biasa,

ne
ng

orang awam, tidak mengetahui itu mengapa. Karena baru itu pertama kali
terjadi sejak tahun 1997 saksi tinggal di Bongkaras;

do
gu

- Bahwa pasca kejadian itu, ketika saksi dipanggil ke rumah Kepala desa
disana juga ada orang yang saksi tidak kenal karena bukan warga Desa
Bongkaras. Aparat Desa dan Kepala Desa memberikan saksi secarik kertas
In
A

untuk ditandatangani sebagai ganti rugi Rp.150.000,- (seratus lima puluh


ribu rupiah), saksi menandatangani kertas itu dan diam saja tidak protes,
ah

lik

masyarakat Bongkaras tidak ada yang protes. Hingga pada akhirnya kami
sesama masyarakat berbicara bagaimana lagi membudidayakan ikan mas
m

ub

khas Bongkaras karena di kolam saksi sudah tidak ada lagi ikan mas khas
Bongkaras dan dikatakan ikan mas asli Bongkaras sudah punah karena
ka

kebocoran limbah PT DPM;


ep
ah

Halaman 234 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 234
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pemboran dilakukan oleh pihak PT DPM, berarti orang yang tidak

si
saksi kenal dan memberikan ganti rugi adalah dari pihak PT DPM;
- Bahwa setelah kejadian tersebut, saksi sebagai porter di Bukit Sigalingging,

ne
ng
dan saksi melihat ada aktivitas pemboran disitu, mereka juga menggunakan
kayu-kayu hutan untuk tempat pemboran dan untuk kamp-kamp para

do
gu pekerja disitu. Saksi juga melihat ada semacam kolam dan saksi
mengatakan itu sebagai tempat limbah karena airnya tidak jernih seperti air
biasa. Setelah saksi perhatikan, saksi menjadi yakin bahwa limbah itu yang

In
A
bocor dan mematikan ikan-ikan karena kolam limbah tersebut hanya diberi
pembatas tanah dan kayu, tidak ada lapis plastik atau semen. Dan karena
ah

lik
KLHK memberikan ijin lingkungan kepada PT DPM, kolam limbah tersebut
yang ukurannya + 5 m x 5 m dengan kedalaman 3 m bisa bocor dan
am

ub
mematikan ikan-ikan. Mungkin jika dibangun kolam limbah yang lebih besar
lagi, tidak hanya ikan yang mati tetapi saksi juga bisa mati;
- Bahwa jarak Bukit Sigalingging ke ladang saksi ada 2 km, dan sawah saksi
ep
k

berada di paling ujung yang dialiri oleh irigasi yang mana aliran irigasi
ah

tersebut terbagi-bagi untuk mengairi persawahan masyarakat Desa


R

si
Bongkaras. Setahu saksi mereka juga mengalami kematian ikan-ikan dan
tanaman padi, hasil pertanian pun menjadi berkurang. Selama ini kami di

ne
ng

Desa Bongkaras tidak pernah mengalami hal tersebut. Saksipun tidak


pernah memberikan pelet atau makanan-makanan toko, tetapi mengapa

do
gu

ikan-ikan bisa mati. Saksi merasa kesal kepada Aparat Desa yang hanya
memberikan ganti rugi sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu
rupiah). Saksi pernah bilang kepada Kepala Desa “apakah hanya ini
In
A

pertanggungjawaban anda kepada saksi karena PT DPM sudah merusak


mata pencaharian saksi;
ah

lik

- Bahwa saksi tidak ingat persis ganti rugi dari Aparat Desa tersebut diberikan
selang berapa hari sejak kejadian, yang pasti beberapa hari setelah kejadian
m

ub

kematian ikan-ikan saksi;


- Bahwa pada saat di rumah Kepala Desa, berdiri di hadapan kami ada 3
ka

orang, yaitu Kepala Desa, Aparat Desa, dan satu lagi saksi tidak kenal,
ep
ah

Halaman 235 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 235
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mereka mengatakan bahwa telah terjadi kebocoran limbah akibat pemboran

si
PT DPM yang ada di Gunung Sigalingging;
- Bahwa saya tidak ingat percis ada berapa orang warga Dairi tetapi lumayan

ne
ng
banyak, lebih dari 10 orang;
- Bahwa sejak kejadian 2012 tersebut, pada tahun 2013 saat saksi panen padi

do
gu sudah tidak lagi panen ikan-ikan karena sudah mati, hasil pertanian padi
juga menjadi berkurang. Saksi beralih fungsi menjadi menanam jagung pada
saat itu karena irigasi kami juga tidak mengaliri air dengan baik lagi dan air

In
A
menjadi tidak cukup lagi untuk mengaliri persawahan;
- Bahwa irigasi tersebut rusak sampai sekarang, apalagi setelah terjadi banjir
ah

lik
bandang pada tahun 2018, kami masyarakat Bongkaras menjadi semakin
sedih dan semakin mengalami goncangan. Sampai sekarang irigasi kami
am

ub
belum juga diperbaiki. Kami juga sudah beberapa kali melakukan audiensi
ke Bupati kami dan juga DPRD Dairi, tetapi tidak ditanggapi. Saksi masih
ingat l pada tanggal 7 September 2020, kami audiensi ke kantor DPRD Dairi,
ep
k

hadir disitu Dinas Pertanian dan juga BNPB Dairi, PDAM hadir juga. Mereka
ah

mengatakan bahwa akan menanggulangi itu semua, tetapi sampai sekarang


R

si
irigasi di Bongkaras tidak pernah ada yang diperbaiki. Setelah kejadian
banjir bandang pada tanggal 18 Desember 2018 yang merusak lahan

ne
ng

pertanian kami dan juga menewaskan 6 orang korban yang sampai 2


mayatnya tidak ditemukan, kami mengatakan kepada BNPB Dairi untuk

do
gu

memperhatikan bahwa Dairi rawan bencana. Kami meminta pada saat itu
agar persetujuan lingkungan PT DPM jangan diberikan;
- Bahwa Dairi rawan bencana, kami sering mengalami gempa. Dan pada saat
In
A

audiensi tanggal 7 September 2020 itu, BNPB Dairi juga mengatakan bahwa
Dairi rawan bencana karena Dairi berada di patahan gempa;
ah

lik

- Bahwa bencana terakhir yang saksi alami yaitu pada 3 minggu terakhir,
saat saksi akan keluar dari desa, terhalang lewat karena terjadi longsor di
m

ub

jalan, kalau tidak salah itu ada di sekitar jembatan tungtung babi. Daerah
Dairi sering terjadi longsor;
ka

- Bahwa karena di Dairi curah hujannya tinggi, kami sering mengalami


ep

kelongsoran dan juga banjir. Tetapi yang paling parah itu banjir bandang
ah

Halaman 236 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 236
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada tahun 2018. Di Kecamatan Sumbul, masih Kabupaten Dairi, pernah

si
terjadi angin puting beliung. Saksi tahu itu puting beliung karena adik papah
saksi ada yang tinggal disitu dan rumahnya terkena puting beliaung;

ne
ng
- Bahwa saksi tidak tahu saat bekerja sebagai porter, apakah untuk PT DPM
karena saksi tidak berhubungan langsung dengan PT DPM, yang menyuruh

do
gu dan mengajak saksi adalah warga Bongkaras. Saksi mengantar barang ke
atas dan pulang dari sana diberikan uang, itu saja;
- Bahwa saat saksi menjadi porter, pernah melihat lokasi pengeborannya,

In
A
tetapi melihat lubang bornya saksi tidak pernah. Yang pernah saksi lihat, di
Sigalingging ada 3 titik lokasi untuk pengeboran. Lokasi pengeborannya
ah

lik
cukup luas, + 10 M2;
- Bahwa pohon-pohon sudah ditebang oleh PT DPM dan kolam yang terbuat
am

ub
dari tanah dibiarkan terbuka begitu saja;
- Bahwa yang saksi tahu kebocoran aliran limbah tidak mengenai siapapun.
Aliran limbah dari sungai sigalingging yang saksi gunakan di sawah;
ep
k

- Bahwa terkait dengan limbah, saat saksi naik ke gunung sigalingging, saksi
ah

bertanya kepada orang yang sedang membersihkan baju-baju karena


R

si
terkena kebocoran limbah. Teman saksi yang bekerja disitu mengatakan
bahwa waktu terjadi kebocoran limbah, air sigalingging itu warnanya tidak

ne
ng

putih, tidak jernih lagi. Air perasan mencuci baju seperti ada buih, tetapi tidak
sebanyak buih sabun;

do
gu

- Bahwa sejak kejadian tahun 2012 sampai sekarang tahun 2023, kualitas air
yang saksi pakai untuk kehidupan sehari-hari, kadang ketika kami mandi,
badan menjadi gatal. Panci tempat kami memasak air menjadi ada kerak di
In
A

dalam. Tetapi memang saksi tidak berpikir yang aneh-aneh, mungkin


memang air kami seperti itu, begitu pikiran saksi. Tetangga saksipun pernah
ah

lik

merasakan hal yang sama Setelah terjadi aktivitas pertambangan di desa


kami, air memang berubah dan saksi merasa itu memang ada kaitannya
m

ub

dengan aktivitas pertambangan.


- Bahwa sampai saat ini, kami tidak pernah menanyakan atau memprotes
ka

terkait dengan kualitas air yang dipakai, Kami hanya pergi ke ladang dan
ep

pulang ke rumah. Kami juga memang tidak terlalu memperhatikan


ah

Halaman 237 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 237
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perubahan lingkungan, tetapi yang kami rasakan saat ini di Bongkaras,

si
sudah mulai merasakan panas. Dahulu kami sangat merasakan damai,
aman, dan tenteram dengan masyarakat yang beraneka ragam suku, akan

ne
ng
tetapi sejak ada pertambangan kami merasakan sudah ada kesenjangan
sosial;

do
gu - Bahwa saudara tinggal di Bongkaras sejak tahun 1997 dan menggarap
lahan seluas 20 rantai milik suami sendiri;
- Bahwa setelah kejadian tahun 2012, pertanian diubah ke menanam jagung,

In
A
untuk hasilnya sendiri kami melihat adanya perubahan, karena dulu kami
tidak menggunakan pupuk kimia, tetapi pupuk organik. Sekarang, kalau
ah

lik
saksi menanam jagung disitu hanya memakai pupuk organik, hasilnya tidak
memuaskan, harus memakai pupuk kimia. Jadi saksi tidak tahu apakah itu
am

ub
akibat pertambangan atau perubahan iklim atau seperti apa, saksi hanya
berpikir itu mungkin karena tanah itu sudah tua. Saksi belum pernah
merasakan ikan-ikan mati sebelum kejadian tahun 2012;
ep
k

- Bahwa Bongkaras punya ciri khas yang namanya ikan mas Bongkaras, kami
ah

budidaya sendiri dan kami besarkan juga. Untuk pembibitan ikan dari daerah
R

si
luar kemudian dibesarkan di Bongkaras bisa hidup, akan tetapi
perkembangannya kurang, tidak seperti ikan kami yang dulu, kami budidaya

ne
ng

sendiri, kami besarkan sendiri, kami makan sendiri, kemudian kami jual,
kami merasa puas. Akan tetapi untuk saat ini, irigasi pun tidak ada lagi, ikan

do
gu

mas Bongkaras tidak ada lagi, Pemerintah pun tidak peduli dengan kami;
- Bahwa sepanjang yang saksi ketahui, yang bertanggungjawab untuk ganti
rugi Rp.150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah), Kepala Desa dan orang
In
A

yang tidak saksi kenal itu mengatakan ini sebagai ganti rugi akibat
kebocoran limbah, maka saksi yakin itu dari PT DPM, bukan dari Desa;
ah

lik

- Bahwa bukit Sigalingging adalah lokasi pengeboran PT DPM. Perihal hasil


padi yang bulirnya kosong, saksi sebagai petani memang tidak pernah
m

ub

bertanya, tetapi sebelum terjadi kebocoran limbah kami tidak pernah


mengalami itu. Memang tidak semua padi kami berisi bulirnya, tetapi
ka

mengapa setelah kebocoran limbah itu padi saksi kebanyakan yang kosong.
ep

Saksi tidak menanam padi lagi karena irigasi sudah tidak ada lagi;
ah

Halaman 238 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 238
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saat saksi datang ke rumah Pak Kades dan bertemu dengan orang

si
yang tidak dikenal, mereka hanya bilang terjadi kebocoran limbah di
Sigalingging, karena air yang mengaliri sawah saksi berasal dari sungai

ne
ng
Sigalingging;
- Bahwa sungai limbah airnya mengalir atau tidak menggenang, maka saksi

do
gu jadi yakin bahwa aliran air itu yang sampai ke sawah saksi dan
mengakibatkan kematian ikan-ikan;
- Bahwa setelah kejadian tahun 2012, tidak ada investigasi resmi yang

In
A
menyatakan bahwa ada limbah berbahaya dan saksi juga tidak tahu sudah
ada izin lingkungan atau tidak pada waktu itu;
ah

lik
- Bahwa air di Desa Bongkaras itu jernih, tetapi kalau hujan berubah warna
menjadi keruh. Karena memang Bongkaras itu daerah perbukitan, sehingga
am

ub
otomatis ketika hujan turun mengakibatkan sungai kami keruh;
- Bahwa setahu saksi kegiatan pertambangan PT. DPM diatas tahun 2000-an,
karena ada helikopter bolak balik di atas desa kami.
ep
k

- Bahwa sebelum kegiatan pertambangan itu dimulai, tidak pernah saksi dan
ah

warga Desa Bongkaras disosialisasikan oleh Aparat Desa setempat bahwa


R

si
akan ada kegiatan pertambangan;

2. Saksi fakta Darwin Situmorang

ne
ng

- Bahwa saksi adalah petani yang menjadi salah satu korban banjir bandang
di tahun 2018 pada saat saksi berada di rumah;

do
gu

- Bahwa kerugian yang dialami saksi akibat banjir bandang adalah waktu itu
kami menanam padi, dan kira-kira jam 3 sore datang hujan lebat di hutan
In
selama 1 jam, hujan itulah yang kemudian membawa kayu-kayu yang ada di
A

Sigalingging itu ke arah persawahan kami seluas 2 hektar yang ditanami


padi dan ikan. Rumah saksi tidak terkena baniir, namun ada korban jiwa 6
ah

lik

(enam) orang dari warga desa;


- Bahwa setelah banjir bandang, sawah saksi masih belum ditanami karena
m

ub

sudah tidak bisa lagi ditanami. Hanya bisa sebagian yang 1 hektar,
baru-baru ini saksi tanami padi. Untuk yang 1 hektar lagi masih banyak
ka

ep

bebatuan di dalamnya;
ah

Halaman 239 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 239
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sebelum tahun 2018, pernah terjadi banjir bandang juga tetapi tidak

si
pernah kami mengalami kerugian seperti ini. Terakhir kali terjadi banjir
bandang pada tahun 1997 tetapi tidak pernah merusak lahan;

ne
ng
- Bahwa pada tahun 2018 saat terjadi banjir bandang, sejak tahun 2014 saksi
sudah tahu mengenai penambangan PT DPM di atas bukit Sigalingging

do
gu karena ada pengeboran;
- Bahwa mengenai izin lingkungan, terkait itulah yang saksi berikan kesaksian
saat ini, bahwa ijin lingkungan tersebut ditolak oleh warga Dairi;

In
A
- Bahwa sebelum tahun 2014, saksi pernah tidak mendengar ada ijin
lingkungan. Sebelum PT. DPM memulai usahanya, ada penolakan dari
ah

lik
warga termasuk saksi, waktu itu kalau tidak salah pada tahun 2012 sempat
berhenti beraktivitas, dan baru kali inilah aktivitas tersebut dilakukan
am

ub
berulang-ulang;
- Bahwa protes atau penolakan yang dilakukan adalah mengenai lahan saksi
yang sudah rusak, beberapa kali saksi ajukan kepada Bapak Bupati,
ep
k

Pemerintah Dairi, dan DPRD Dairi, namun sampai saat ini tidak ada
ah

perhatiannya. Disamping itu protes yang dilakukan adalah agar izin


R

si
lingkungan tidak dikeluarkan;
- Bahwa mengenai izin lingkungan, protes yang saksi lakukan adalah kami

ne
ng

tidak setuju dikeluarkan ijin lingkungan karena telah merusak hutan kami,
dan hutan kami berdekatan dengan kamp-kamp kami. Hutan ini melandai,

do
gu

jadi kalau ada kerusakan apapun yang terjadi di atas pasti berdampak
kepada kami warga sekitar yang ada di bawah;
- Bahwa saksi sebagai supir angkot mengalami kerugian terkait
In
A

pertambangan diatas lalu lintas menjadi terganggu karena mobil yang lewat
itu besar-besar. Selain itu yang saksi khawatirkan, ada dibangun disana
ah

lik

gudang alat peledak, menurut saksi tidak sesuai aturan, karena ini sangat
dekat dengan pemukiman, + 50 meter;
m

ub

- Bahwa saksi tinggal di Bongkaras sejak tahun 1978 dan bekerja sebagai
petani. Sejak saksi disana, pertanian yang terkenal adalah mulai dari padi,
ka

ikan, durian, duku, manggis, gambir, dan banyak yang lainnya;


ep
ah

Halaman 240 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 240
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sejak kejadian banjir bandang pada tahun 2018, yang sudah

si
berkurang saat ini karena terbawa arus adalah tanaman gambir, karena
gambir ini ditanami di pinggiran hutan. Terkait padi, kalau sebelum banjir

ne
ng
bandang, sangat melimpah, itulah penghasilan kami. Dahulu sebelum banjir
bandang, Desa Bongkaras itu menjual beras, menjual ikan, dan sebagainya.

do
gu Tetapi saat ini sudah terbalik, kami yang beli;
- Bahwa ikan masnya pun bibitnya saksi beli dari luar, tidak ada lagi seperti
dulu. Kalau dulu saksi sendiri yang mengolah bibit di desa sendiri, sekarang

In
A
saksi beli dari luar dan kurang sempurna;
- Bahwa jarak dari rumah saksi ke Bukit Sigalingging, kalau jalan kaki dari
ah

lik
rumah sampai Bukit Sigalingging, kira-kira ada sekitar satu jam setengah.
Kalau ditarik lurus kira-kira 2 (dua) kilometer;
am

ub
- Bahwa saksi pernah melihat semacam kamp atau tenda-tenda di Bukit
Sigalingging, saksi tidak pernah kesana tetapi nampak dari rumah;
- Bahwa setahu saksi yang sering mengambil kayu-kayu tersebut, selain PT.
ep
k

DPM termasuk juga warga desa sekitar hanya untuk membuat rumah
ah

mereka sendiri., dan itu ada surat izin dari Kepala Desa;
R

si
- Bahwa sepengetahuan saksi, ada tidak orang sekitar situ yang melakukan
penambangan liar (illegal logging);

ne
ng

- Bahwa saksi melihat gudang alat peledak pertama kali saksi melihat itu pada
tahun 2014, ketika saksi sebagai supir angkot sedang melintas disitu. Yang

do
gu

ada difikiran saksi mengapa disitu dibangun gudang alat peledak, padahal
sangat dekat sekali dengan pemukiman warga yaitu di Desa Longkotan;
- Bahwa banjir bandang yang terjadi pada tahun 1997 tidak membawa batu
In
A

dan kayu, hanya sebatas pasir dan itu hal yang biasa karena dari sungai.
Tetapi tidak ada yang sampai ke persawahan;
ah

lik

- Bahwa dari penglihatan saksi, batu dan kayu terbawa karena orang itu
bekerja ada di atas, dan sungai itu ada di bawah, saksi rasa karena ada yang
m

ub

bertumpuk di atas maka bertumpuklah disitu airnya, karena sungai ini kecil.
Dan Ketika ada longsor, oleh karena itu selama 1 (satu) jam hujan sampai ke
ka

sawah kami. Karena hujan itu lebat di hutan, baru kemudian air itu sampai ke
ep

desa, disitulah kejadian banjir bandang;


ah

Halaman 241 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 241
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setahu saksi dibawahnya kamp itulah yang longsor karena ada

si
pemboran, karena sepengetahuan saksi dari orang-orang yang bekerja
disitu, lubang pemborannya itu tidak ditutup. Kalau menurut yang bekerja

ne
ng
disitu, ada sekitar 3 inci lubangnya sedangkan kedalamannya + 300 meter;
- Bahwa gudang alat peledak itu terletak bukan di Bukit Sigalingging. Kalau

do
gu dilihat dari rumah ke kamp, luas kamp tersebut kira-kira 4x5 meter, yang
paling besar kira-kira sekitar 5x6 meter, ada yang 4x5 meter. Saksi tidak
pernah ke kamp karena sudah tidak sanggup lagi karena sudah tua;

In
A
- Bahwa sepengetahuan saksi faktanya ada 1 (satu) perusahaan yang
melakukan penambangan di Bukit Sigalingging yaitu PT. DPM;
ah

lik
- Bahwa terkait perizinan, sampai saat ini masyarakat sekitar tidak pernah
diundang untuk sosialisasi, hanya orang-orang tertentu saja;
am

ub
3. Saksi fakta Tioman Simangungsong
- Bahwa saksi datang kesini, ke kantor PTUN Jakarta, adalah sebagai saksi
mengenai terbitnya ijin lingkungan PT DPM;
ep
k

- Bahwa saksi tidak pernah terlibat dalam sosialisasi penerbitan ijin


ah

lingkungan;
R

si
- Bahwa PT DPM itu ada di Kecamatan Silima Pungga-Pungga sejak tahun
1998 sampai dengan tahun 2000;

ne
ng

- Bahwa saksi tahu PT. DPM akan melakukan penambangan yaitu sekitar
tahun 2000, ada helikopter yang datang ke gunung sana, dari arah Desa Lae

do
gu

Panginuman lewat sampai ke Sopokomil, jadi saksi bertanya kepada kawan


sekampung, itu ada apa, itu ada PT DPM yang mau menambang di daerah
In
Sopokomil;
A

- Bahwa saksi tinggal di Kecamatan silima Pungga-Pungga, nama desanya


Desa Parongil;
ah

lik

- Bahwa Sekitar tahun 2000, ada helikopter yang datang ke gunung sana, dari
arah Desa Lae Panginuman lewat sampai ke Sopokomil, jadi saya bertanya
m

ub

kepada kawan sekampung, itu ada apa, itu ada PT DPM yang mau
menambang di daerah Sopokomil;
ka

ep
ah

Halaman 242 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 242
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi mengetahui terbitnya persetujuan ijin lingkungan pada tanggal

si
18 November 2022, saksi membaca undangannya. Saksi diundang dengan
didampingi dari YDPK;

ne
ng
- Bahwa pada saat saksi membaca undangannya, saksi geram sekali, muak,
mengapa terus dikasih undangan, padahal sosialisasi tidak pernah dibuat

do
gu oleh PT DPM. Masyarakat tidak pernah diberitahukan apa itu PT DPM;
- Bahwa ketika saksi membaca undangan tanggal 18 November 2022, acara
sosialisainya tanggal 23 November 2022, berlokasi di Kabupaten di Hotel

In
A
Berristera. Saksi memberitahukan kepada warga untuk mendengarkan apa
hasil sosialisasi yang dibuat di Hotel Berristera karena saksi hadir dalam
ah

lik
pertemuan tersebut;
- Bahwa kronologi singkat pertemuan di Hotel Berristera adalah saksi
am

ub
berangkat dari Parongil sampai ke Kabupaten sekitar jam 9 dan saksi
sampai disana jam setengah 11, pada tanggal 23 November 2022.
Sesampai di Hotel Berristera, saksi tidak diperbolehkan masuk oleh pihak
ep
k

PT DPM. Kebetulan ada meja 3 buah, meja A, B dan C, untuk memberikan


ah

tanda tangan, tetapi saksi tidak mau memberikan tanda tangan pada saat
R

si
itu, karena sepengetahuan saksi, sosialisasi itu harus terbuka;
- Bahwa saksi akhirnya bisa masuk ke dalam pertemuan karena saksi

ne
ng

menakut-nakuti pihak karyawan PT DPM dengan mengatakan dari Parongil


masih ada demo yang akan datang kesini;

do
gu

- Bahwa di dalam pertemuan tersebut, saksi tidak bisa lagi mendengarkan


semua yang bicara karena sudah lewat sampai 9 orang yang bicara. Pada
saat saksi mulai masuk, ada pihak karyawan PT DPM yang bercerita tentang
In
A

pertambangan yang saksi tidak mengerti. tetapi dari warga ada yang
keberatan pada saat itu karena ada ketidaksesuaian antara apa yang
ah

lik

disampaikan dengan realitanya;


- Bahwa sosialisasi itu tidak berjalan dengan baik karena ada warga yang pro
m

ub

kontra, saksi tidak tahu siapa namanya mengatakan bahwa pertambangan


secepatnya akan dibuka akan tetapi datang warga yang keberatan dari
ka

pembicaran tersebut yang selanjutnya dari pihak PT DPM akhirnya Bapak itu
ep

ditarik keluar;
ah

Halaman 243 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 243
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi dan sebagian warga menolak untuk menandatangani

si
semacam daftar hadir, tetapi Kepala Desa dari Kecamatan Silima
Pungga-Pungga dibawa semua dan menandatangani itu;

ne
ng
- Bahwa menurut informasi sudah dikeluarkan ijin dari Pemerintah, tetapi
ketika diminta ditunjukkan, dikatakan bahwa dokumen ini rahasia padahal

do
gu sosialisasi terbuka. Semua Kepala Desa dari Kecamatan Silima
Pungga-Pungga diundang, tidak tahu apa tujuannya;
- Bahwa selain ijin lingkungan yang diminta, saksi dan teman-teman

In
A
rombongan juga meminta AMDAL;
- Bahwa saksi geram terhadap informasi sosialisasi mengapa terus
ah

lik
dikeluarkan ijin padahal tidak pernah turun dari Pemerintah Pusat untuk
melihat dimana sebenarnya tempatnya pertambangan ini;
am

ub
- Bahwa saksi tahu PT. DPM kira-kira tahun 1998 sampai dengan tahun 2000,
sekarang sudah ada plangnya di simpang masuk jalan PT DPM. Sebelum
adanya ijin lingkungan, sudah ada aktivitas pertambangan dari PT DPM
ep
k

yaitu sekitar tahun 1998 sampai tahun 2000 datang helikopter untuk
ah

membawa barang-barang lalu mengambil sampel. Sekarang juga sudah


R

si
dibuat terowongan yang menurut informasi, pertambangan berada di
bawah tanah;

ne
ng

- Bahwa posisi PT DPM berada di Silima Pungga-Pungga. Kehadiran PT.


DPM ini mengganggu fikiran saksi karena kami hidup dari pertanian di Dairi

do
gu

bahkan di Kecamatan Silima Pungga-Pungga, adalah hasil pertanian. saksi


khawatir seperti kejadian di tahun 2018 sewaktu banjir bandang. Pada saat
itu saksi tidak punya PDAM selama 52 hari, ketika banjir bandang datang
In
A

saksi tidak punya air lagi. Jika ini perusahaan raksasa, tidak ada lagi nanti air
kami;
ah

lik

- Bahwa ada kekhawatiran saksi mengenai sumber air saat sosialisasi di Hotel
Berristera karena dari PT DPM mengatakan bahwa sumber air ada dari Lae
m

ub

Pucuk, Lae Sibalanga, Lae Julu Kiri, Lae Julu Kanan. Dia menyampaikan
sebagai seorang Dosen untuk menyusun AMDAL PT DPM, namun saksi
ka

membantahnya karena pernah menanyakannya kepada pihak PDAM bahwa


ep
ah

Halaman 244 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 244
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sumber air kita hanya satu yaitu yang dari Lae Pucuk. Bapak tersebut

si
mengetahui sumber air ada 4 (empat), informasinya berasal dari PT. DSM;
- Bahwa undangan tanggal 18 November 2022 adalah untuk

ne
ng
menginformasikan ijin lingkungan PT DPM telah selesai atau sudah ada;
- Bahwa saksi tinggal di Parongil sejak lahir yaitu di tahun 1959. Mengenai

do
gu sumber air di Desa Parongil, sebenarnya dulu kira-kira tahun 1978, ada
sumber air kami yang dari Desa Bakal Gajah, tetapi itu tidak mencukupi
untuk Desa Bakal Gajah, Kelurahan Parongil dan juga Desa Siratah yang

In
A
paling dekat. Kemudian pada tahun 1994, baru ada sumber air yang dari Lae
Pucuk;
ah

lik
- Bahwa untuk Desa Lae Sopokomil, sumber air memang dari Sopokomil,
kalau sungai Sopokomil memang ada disitu karena letaknya di Sopokomil;
am

ub
- Bahwa Lae Pucuk ini sumber air sedangkan sungainya beda karena tidak
pernah dikatakan sungai Lae Pucuk. Dikatakan sungai Sopokomil karena
letaknya di Sopokomil;
ep
k

- Bahwa untuk Lae Sibalanga dan Lae Julu itu anak-anak sungainya, di
ah

bawahnya Lae Pucuk. Lokasi PT. DPM diatas anak sungai tadi, makanya
R

si
kami juga heran air dari anak sungai ini apakah nanti bisa dinaikkan untuk
dipakai pertambangan;

ne
ng

- Bahwa setahu saksi tidak ada namanya sumber mata air Lae Bongkaras,
tetapi kalua sungai ada di Bongkaras. Yang terbesar sumber mata air Lae

do
gu

Pucuk, sedangkan yang lain adalah anakannya;


- Bahwa dikatakan lokasi sosialisasi tertutup adalah karena warga tidak boleh
masuk, pintunya juga tertutup dan tidak terdengar ke luar;
In
A

- Bahwa saksi mengetahui adanya sosialisasi berdasarkan undangan kepada


pihak YDPK yang merupakan pendamping kami dimana pada saat
ah

lik

sosialisasi tersebut pihak YDPK tidak masuk ke dalam ruangan tetapi kami
yang masuk dari pihak masyarakat. Di dalam ruangan sosialisasi tersebut
m

ub

banyak warga masyarakat yang hadir, Kepala Desanya juga banyak;


- Bahwa saksi dari posisi 3 meja yang diminta untuk tandatangan saat
ka

sosialisasi adalah untuk daftar hadir namun saksi tidak mau karena banyak
ep
ah

Halaman 245 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 245
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sekali dan dari daftar yang hadir itu bisa dijadikan sebagai daftar pendukung

si
untuk PT. DPM;
- Bahwa untuk undangan tanggal 18 November 2022 sebenarnya

ne
ng
kebanyakan ditujukan ke Kepala Desa. Di desa Silima Pungga-Pungga ada
15 Kepala Desa, tambah Lurah dan Camat. Kalau undangan ke warga atau

do
gu masyarakat, tidak ada;
- Bahwa saksi tidak pernah melihat daftar hadir saat sosialisasi di Hotel
Berrestera karena itu urusan PT. DPM. Saksi tidak mengenal Maruba

In
A
Tumanggor perwakilan dari masyarakat Desa Bongkaras tetapi kenal
dengan Jacobus Sirait perwakilan dari masyarakat Desa Longkotan;
ah

lik
- Bahwa pada pertemuan tanggal 23 November 2022, saksi tidak mengenal
Surung Siagian dari Desa Polling, Saut Silaop dari Desa Bonian;
am

ub
- Bahwa sebelum acara Sosialisasi Addendum Rencana Kerja PT Dairi,
pernah sosialisasi 1 (satu) kali di Desa saksi tepatnya di kantor Keluarahan
pada bulan Oktober tahun 2021 dengan acara pemberitahuan bahwa tidak
ep
k

ada dampaknya dengan dihadiri warga;


ah

- Bahwa pada saat pembuatan AMDAL, warga masyarakat tidak dilibatkan


R

si
dan juga saksi tidak mengenal dosen yang dari PT. DPM;

4. Saksi fakta Manga Tur Paramea Lumba Toruan

ne
ng

- Bahwa saksi pernah melihat izin yang sedang dipermasalahkan di Desa


Parongil, yang menunjukan NGO dari Yayasan Diakonia Pelangi Kasih, dia

do
gu

menunjukkan SK persetujuan lingkungan yang dikeluarkan di Jakarta pada


tanggal 11 Agustus 2022;
In
- Bahwa saksi tidak membaca semua izin lingkungan yang diperlihatkan oleh
A

NGO tersebut pada pertengahan bulan Maret 2023;


- Bahwa setelah melihat izin tersebut, saksi termenung mengapa sekelas
ah

lik

Kementerian sanggup membohongi masyarakat, apakah kami masyarakat


Silima Pungga-Pungga akan dijadikan tumbal. Sementara pada tanggal 28
m

ub

Agustus kami beraudiensi, Ibu Ester mengatakan kepada saksi “Kami masih
menerima masukan, belum ada dikeluarkan ijin lingkungan.” Itu yang paling
ka

ep

sedih yang saksi rasakan;


ah

Halaman 246 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 246
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pernah ada audiensi di kementerian Lingkungan Hidup dan

si
Kehutanan pada tanggal 28 Agustus 2022 dimana pada saat itu saksi turut
hadir, termasuk juga Ibu Boru Sinambela dari Bongkaras, 2 (dua) orang dari

ne
ng
perwakilan desa-desa, 1 (satu) orang dari perantau Dairi dan 2 (dua) orang
dari NGO;

do
gu - Bahwa kami datang audiensi ke Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tanpa menyurati terlebih dahulu atau datang tiba-tiba dengan
tujuan meminta kepada Kementerian untuk tidak mengeluarkan ijin

In
A
lingkungan PT DPM, karena di Dairi itu sangat dekat dengan patahan
gempa. Lokasi PT DPM di atas, sedangkan kami di bawah. Jika terjadi
ah

lik
gempa, limbah yang mereka bangun itu pasti ke bawah. Belum lagi
baru-baru ini ada pembangunan bendungan irigasi Pemerintah tahun 2022
am

ub
dimana pada bulan Desember 2022 jebol karena tingginya curah hujan
disana padahal bangunannya masih baru;
- Bahwa pada saat audiensi, saksi diterima oleh Ibu Ester tetapi saksi kurang
ep
k

ingat beliau dari bagian apa dan dari bagian humasnya dan pada pertemuan
ah

itu saksi menyerahkan dokumen tertulis berupa hasil penelitian dari CAO;
R

si
- Bahwa seingat saksi tidak ada dokumen seperti Berita Acara Penerimaan
yang diberikan kepada saksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan

ne
ng

Kehutanan. Setelah pertemuan audiensi di Kementerian Lingkungan Hidup


dan Kehutanan, tidak ada lagi pertemuan lanjutan;

do
gu

- Bahwa saksi selain melakukan audiensi ke Kementerian Lingkungan Hidup


dan Kehutanan, juga pernah melakukan audiensi di Kabupaten ke kantor
Bupati sekitar tahun 2021. Masyarakat meminta agar mencabut SK KLHK
In
A

yang dikeluarkan pada tahun 2005. Bapak Bupati mengatakan itu urusannya
sudah di Pemerintah Pusat semua. Dari situlah saksi selanjutnya audiensi ke
ah

lik

Pemerintah Pusat yaitu ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.


Pernah juga warga Dairi audiensi ke kantor DPRD;
m

ub

- Bahwa saksi menolak kehadiran PT DPM dengan alasan karena daerah


saksi sudah menjadi lahan konsesi mereka semua;
ka

- Bahwa saksi pernah melihat ada aktivitas perusahaan ini sebelum keluarnya
ep

ijin lingkungan tertanggal 11 Agustus 2022 dimana saksi pernah jalan-jalan


ah

Halaman 247 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 247
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ke Longkotan, saksi melihat ada alat berat disitu memasukkan bebatuan.

si
Saksi berdiri disitu terjadi getaran, itulah yang saksi rasakan disitu;.
- Bahwa selain audiensi ke Kementerin Lingkungan Hidup dan Kehutanan

ne
ng
saksi juga ke BMKG Pusat untuk meminta mereka turun ke lapangan untuk
mengecek pembangunan limbah karena sangat dekat dengan patahan

do
gu gempa. Petugas dari BMKG Pusat juga menyampaikan bahwa itu sangat
dekat dengan patahan gempa;
- Bahwa kalau gempa bumi tidak ada, tetapi sering terjadi disitu longsor

In
A
karena curah hujan cukup tinggi. Banjir bandang pada tahun 2018 sangat
menyakitkan bagi saksi. Sampai hari ini persawahan saksi tidak bisa
ah

lik
digunakan. Itulah yang saksi takutkan jika PT DPM hadir di Kecamatan
Silima Pungga Pungga, Desa Longkotan. Dari pertanian itu sudah jelas,
am

ub
sudah berapa generasi yang bisa disekolahkan termasuk ada yang di
Kementerian ada yang dari kampung kami. Sudah jelas membuktikan
pertanian itu adalah hasil yang sebenarnya dari kampung kami;
ep
k

- Bahwa bendungan yang jebol adalah bendungan irigasi untuk persawahan


ah

yang dibangun pada tahun 2022, dan ternyata di bulan Desember karena
R

si
curah hujan tinggi akhirnya hancur pada saat sudah selesai
pembangunannya;

ne
ng

- Bahwa saat saksi bertemu dengan Ibu Ester, beliau menyampaikan kalau ijin
lingkungan PT DPM masih menerima masukan-masukan, namun dalam

do
gu

pertemuan itu tidak ada semacam notulen atau hasil pertemuan;


- Bahwa pada faktanya setelah diberitahu oleh NGO pada bulan Maret tahun
2023, saksi tidak bertemu lagi dengan Bu Ester dan juga tidak
In
A

menanyakannya ke PT DPM;
- Bahwa saksi tidak hadir waktu sosialisasi pada tanggal 23 November 2022
ah

lik

dan ketika saksi mengetahui SK itu pada bulan Maret tahun 2023, tidak
pernah ada pembahasan atau diskusi apapun terkait dengan SK yang sudah
m

ub

terbit atau sosialisasi itu pada bulan November tahun 2022;


- Bahwa terkait dengan banjir yang merusak sawah milik saksi, tidak ada
ka

pernyataan resmi dari Instansi yang berwenang yang menyatakan bahwa itu
ep
ah

Halaman 248 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 248
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah kesalahan dari pihak PT DPM, tetapi kami tidak mengerti

si
masalah-masalah seperti itu;
- Bahwa saksi mendatangi BMKG Pusat Kalau tidak salah pada tanggal 22

ne
ng
Agustus atau 2 (dua) hari sebelum audiensi dilakukan dimana jawaban dari
BMKG adalah kami akan segera terjun ke lapangan;

do
gu - Bahwa saksi datang ke acara audiensi mewakili masyarakat sebagai
penyampai saja, mereka menyuruh saksi karena keadaan keuangan, jadi
atas dasar pribadi dari masyarakat termasuk para penggugat dalam perkara

In
A
ini yang berjumlah 11 (sebelas) orang dan ratusan orang warga masyarakat.
selain saksi ada juga Marlince Sinambela;
ah

lik
- Bahwa kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar
benar-benar dicek di lapangan bagaimana sebenarnya yang terjadi dan
am

ub
jangan hanya mengeluarkan SK tetapi tidak terjun ke lapangan. Kami
masyarakat Silima Pungga-Pungga tidak ingin PT. DPM hadir di Dairi;
ep
5.Ahli DR. W. Riawan Tjandra, S.H., M.Hum. :
k

- Bahwa kekuatan mengikat dari suatu Keputusan Tata Usaha Negara


ah

(KTUN) kalau dikaitkan dengan Pasal 1 angka 9 UU 51/2009, suatu KTUN


R

si
kekuatan mengikatnya bisa dikatakan ada dua ranah, ada kekuatan secara
formal dan kekuatan secara materiil. Jadi suatu keputusan dikatakan

ne
ng

mempunyai kekuatan mengikat secara formal apabila upaya hukum atau


banding yang digunakan itu sudah tidak bisa lagi dilakukan atau memang

do
gu

terlewat. Yang kedua secara materiil atau intrinsik, suatu Keputusan Tata
Usaha Negara pada dirinya mempunyai kekuatan mengikat karena
In
ditegaskan dalam UU PTUN tadi, menimbulkan akibat hukum, menimbulkan
A

suatu hak dan kewajiban. Dengan demikian KTUN masuk dalam ranah
tindakan hukum bukan tindakan faktual, maka daya ikatnya adalah daya ikat
ah

lik

yang sifatnya yuridis karena merupakan bagian dari rangkaian norma


hukum yang dibentuk oleh Badan atau Pejabat TUN pada ranah yang
m

ub

sifatnya kongkrit dan faktual. Suatu KTUN itu memiliki kekuatan mengikat
secara hukum karena dari sisi formal sudah terpenuhi dan dari sisi materiil
ka

ep

juga sudah terpenuhi.


- Bahwa ketika suatu KTUN sudah diterbitkan oleh Pejabat TUN maka akibat
ah

Halaman 249 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 249
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukumnya bisa kepada dirinya sendiri, kalau dia merupakan suatu KTUN

si
yang sifatnya konstitutif. Tetapi bisa juga akibat hukum itu timbul dari norma
yang dilaksanakan, kalau sifatnya deklaratif, jadi suatu keputusan itu hanya

ne
ng
menindaklanjuti suatu norma hukum yang lain. Misalnya keputusan
pemberian cuti, mengikatnya bukan dari keputusan itu sendiri tetapi dari

do
gu norma hukum yang dilaksanakan oleh keputusan itu. Lain halnya kalau
sifatnya konstitutif, misalnya saja keputusan pemberhentian pegawai atau
perizinan, menimbulkan daya ikat secara hukum dari dirinya sendiri;

In
A
- Bahwa Pasal 1 angka 9 UU 51/2009, yang sebelumnya Pasal 1 angka 3 UU
5/1986, disitu disebutkan bahwa yang memiliki legal standing adalah
ah

lik
seseorang atau badan hukum perdata yang memiliki kepentingan, dimana
kepentingan itu terjadi karena kerugian yang dialaminya. Kerugian dalam
am

ub
konteks hukum administrasi di peradilan TUN itu berbeda dengan Tipikor,
karena kalau disana sifatnya faktual, factual loss. Kalau di PTUN, kerugian
ada dua kategori, kerugian yang sifatnya potensial dan kerugian yang
ep
k

sifatnya faktual. Kerugian yang sifatnya potensial ini peran dari Peradilan
ah

TUN adalah sifatnya preventif untuk mencegah terjadinya kerugian,


R

si
sedangkan kerugian yang sifatnya faktual itu berlaku norma hukum
administrasi negara yaitu sifatnya restitutif atau reparatur, untuk

ne
ng

memperbaiki kerugian yang terjadi sesuai dengan sifat sanksi administratif.


Kemudian kalau kita baca dalam UU Administrasi Pemerintahan Pasal 46

do
misalnya, ada kata-kata “pihak yang berkepentingan”. Jadi dalam UUAP itu
gu

memperluas lingkup legal standing yaitu siapa saja yang memiliki interest
atau kepentingan, dan kepentingan itu ditentukan dari sifat keterkaitan
In
A

antara hak yang dimiliki seseorang dengan tindakan hukum atau tindakan
faktual dari Badan atau Pejabat TUN, karena di Pasal 87 ditambahkan
ah

lik

tindakan faktual, tidak semata-mata hanya tindakan hukum. Kesimpulannya


ada dua kelompok, kelompok yang pertama adalah yang memiliki kerugian
m

ub

yang bersifat langsung, dan kerugian langsung ini bisa sifatnya potensial
maupun faktual, itu UU PTUN. Tetapi di UUAP memperluas lingkup
ka

perlindungan administratif bagi warga negara;


ep

- Bahwa dalam sebuah KTUN, misalnya ijin pertambangan atau ijin


ah

Halaman 250 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 250
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lingkungan, dimana bukan hanya masyarakat terdampak tetapi bisa juga

si
yang potensial mengalami kerugian, di Pasal 53 UU PTUN menyebutkan
bahwa seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya

ne
ng
dirugikan. Jadi di UU PTUN itu bisa sifatnya potensial maupun faktual.
Karena ada kata “merasa” yang ukurannya kualitatif. Tetapi di UUAP lebih

do
gu luas lagi karena bisa menyangkut pihak-pihak yang berkepentingan di luar
dari UU PTUN;
- Bahwa misalnya ijin pertambangan atau ijin lingkungan atau ijin kelayakan

In
A
lingkungan yang dalam ranah ini ada tiga aras yaitu negara yang diwakili
oleh pemerintah, korporasi dan masyarakat, dari sisi teoritis para pembelajar
ah

lik
hukum administrasi negara, memang ada tiga dimensi hubungan antara
pemerintah dengan rakyat, yang pertama adalah dimensi penyelenggaraan
am

ub
pemerintahan yang bisa dilengkapi dengan sanksi-sanksi dan kewenangan
untuk menggunakan sarana-sarana pemerintahan, yang kedua adalah
dimensi perlindungan hukum, jadi setiap tindakan pemerintah baik tindakan
ep
k

hukum maupun tindakan faktual harus sudah memperhitungkan


ah

perlindungan hukum bagi hak-hak administratif masyarakat, dan yang ketiga


R

si
adalah dimensi partisipasi. Kemudian dari sisi yuridis, dalam Pasal 46 UUAP
ada klausul yang mengatur sosialisasi bagi pihak-pihak yang

ne
ng

berkepentingan. Sosialisasi dapat dikatakan penting secara yuridis karena


akan bisa menimbulkan beban bagi warga masyarakat yang dituju oleh

do
gu

suatu KTUN tersebut;


- Bahwa dalam perspektif yuridis normatif di UUAP, ada tiga hal untuk menilai
sahnya suatu KTUN, yang pertama aspek wewenang, yang kedua aspek
In
A

prosedur, dan yang ketiga aspek substansinya. KTUN yang sifatnya


menyangkut kehidupan masyarakat banyak, dalam tanda kutip terdampak
ah

lik

tidak terpenuhi dari dimensi dalam konteks hukum administrasi negara maka
itu ada pada ranah prosedur, yaitu pelibatan pihak-pihak yang akan terkena
m

ub

akibat hukum dari keputusan yang dimaksud tadi. Dalam hal ini nanti akan
dinilai di dalam uji atas suatu tindakan hukum tersebut apakah memang
ka

terdapat kelemahan atau tiga kekurangan ini, cacat wewenang, cacat


ep

prosedur, dan cacat substansi. Di dalam hukum administrasi negara


ah

Halaman 251 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 251
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memang diperkenalkan adanya dua hukum acara, yang pertama adalah

si
hukum acara non-sengketa, itu ada di Pasal 49 UUAP yang disebut dengan
SOP (Standar Operasional Prosedur) yang mana itu pada awalnya

ne
ng
sebenarnya adalah tata cara penggunaan wewenang yang ada pada Badan
atau Pejabat TUN. Dan kedua adalah yang sekarang kita jalankan ini, ada

do
gu hukum acara sengketa di ranah peradilan tata usaha negara atau di
lembaga yudikatif. Sedangkan yang non-sengketa tadi ada pada Badan atau
Pejabat Pemerintah, juga bisa dikatakan ada pada lembaga eksekutif. Maka

In
A
UUAP menghubungkan ketiga hal tadi, wewenang, prosedur dan substansi,
supaya nanti menjadi bagian yang komprehensif di dalam uji keabsahan
ah

lik
atas tindakan hukum tata usaha negara;
- Bahwa untuk menilai konsekuensi hukum dari dipenuhi atau tidaknya ketiga
am

ub
aspek yaitu aspek wewenang, aspek prosedur, dan aspek substansi. Kalau
dalam konteks aspek prosedur, misalnya tadi menyangkut pelibatan
pihak-pihak yang dituju oleh suatu KTUN, dan itu memang sungguh akan
ep
k

menimbulkan dampak yang serius, atau dalam perspektif hukum perijinan


ah

sekarang dikenal adanya basis resiko, kalau itu masuk dalam kategori yang
R

si
tinggi, itu berarti masuk dalam kategori substantif, maka akan berakibat
dapat dibatalkan melalui proses peradilan, tetapi juga bisa dibatalkan oleh

ne
ng

pemerintah sendiri, pejabat yang menetapkan sendiri. Karena pembatalan


itu ada dua macam, ada pembatalan oleh pejabat yang menetapkan dan

do
gu

disitu terikat asas contrarius actus dan yang kedua pembatalan melalui
mekanisme uji keabsahan di PTUN yang ahli menyebutnya sebagai bagian
dari tiga tingkat uji materi, yaitu pertama pengujian KTUN terhadap
In
A

peraturan perundang-undangan, yang kedua pengujian peraturan


perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang,
ah

lik

dan yang ketiga uji materi atas konstitusionalitas undang-undang terhadap


konstitusi;
m

ub

- Bahwa terkait dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB)


dan peraturan perundang-undangan dalam menerbitkan sebuah KTUN,
ka

kalau kita berkaca pada UUAP, kewajiban untuk memenuhi AUPB dan
ep

peraturan perundang-undangan, itu menjadi standar keabsahan dari


ah

Halaman 252 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 252
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tindakan hukum tata usaha negara. Untuk peraturan perundang-undangan,

si
ada dua macam yaitu norma HAN umum dan norma HAN khusus atau
sektoral. Sedangkan untuk AUPB di dalam Pasal 10 ditentukan ada 8

ne
ng
macam AUPB, dan di dalam doktrin itu ada 13 macam AUPB, dan juga ada
AUPB yang muncul dari prinsip-prinsip good governance di dalam UU

do
gu 28/1999 yang kemudian diambil alih oleh UU 9/2004 pada penjelasan Pasal
53 ayat (2). Dengan demikian, standar keabsahan tindakan hukum tata
usaha negara memang harus memenuhi dua kategoti tadi, AUPB dan

In
A
peraturan perundang-undangan. Akan tetapi AUPB ini bukan hukum tertulis,
AUPB ini adalah prinsip-prinsip etis dari penggunaan wewenang tata usaha
ah

lik
negara. Jadi memiliki tendensi etis yang dinormakan oleh UUAP yang
kemudian menjadi salah satu dasar penilaian keabsahan atas suatu
am

ub
Keputusan Tata Usaha Negara;
- Bahwa salah satu dari AUPB adalah asas keterbukaan yang jika
dihubungkan dengan perkara a quo ketika masyarakat membutuhkan
ep
k

informasi, ahli melihatnya dari konteks regulasi saja, dimana negara itu
ah

menganggap penting keterbukaan informasi, kecuali memang informasi


R

si
yang dikecualikan misalnya rahasia negara, sampai kemudian lahir UU
keterbukaan informasi publik. Dalam perspektif UU PTUN sendiri, kalau

ne
ng

dilihat sejak awal proses di peradilan TUN, setelah rapat permusyawaratan


ada pemeriksaan persiapan dimana Majelis Hakim dengan asas keaktifan

do
gu

hakimnya diberikan kewenangan yuridis untuk meminta dibukanya


dokumen-dokumen informasi publik atau data-data yang dimiliki oleh
Pejabat TUN;
In
A

- Bahwa Ketika masyarakat tidak mendapatkan dokumen atau informasi yang


dibutuhkan, kalau sudah masuk di peradilan, nanti akan dinilai oleh Majelis
ah

lik

Hakim untuk pengujiannya apakah dikatakan sebagai sebuah pelanggaran


terhadap undang-undang keterbukaan informasi publik;
m

ub

- Bahwa hubungannya dengan konteks pelayanan publik adalah memang arti


kata administrare yang menjadi akar dari kata pemerintah adalah pelayanan,
ka

hakikat keberadaan pemerintah itu memang melaksanakan fungsi


ep

pelayanan. Maka pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang


ah

Halaman 253 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 253
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memenuhi seluruh asas-asas umum pemerintahan yang baik dan peraturan

si
perundang-undangan, termasuk undang-undang pelayanan publik dan juga
keterbukaan informasi publik;

ne
ng
- Bahwa jika dilihat dari perspektif teoritis, aspek kecermatan ini memang
pertama-tama muncul secara doktrinal dalam hukum administrasi negara

do
gu dimana ada kecermatan formal dan ada kecermatan materiil. Kecermatan
formal menyangkut proses pembentukan sebuah KTUN atau tindakan yang
dilakukan oleh Pejabat Administrasi Pemerintah, sedangkan kecermatan

In
A
materiil menyangkut substansi dari tindakan hukum itu sendiri. Apabila suatu
tindakan belum memenuhi prinsip keterbukaan informasi publik, bisa dinilai
ah

lik
melanggar dua asas tadi, kecermatan formal dan kecermatan materiil;
- Bahwa mengenai asas tidak menyalahgunakan kekuasaan, di dalam hukum
am

ub
administrasi negara, kata “kekuasaan” itu kemudian dinormakan menjadi
“kewenangan”. Kekuasaan yang sudah diformalisasikan itu menjadi
kewenangan. Kewenangan tata usaha negara bisa berimplikasi
ep
k

kewenangan yang sah, jika telah memenuhi AUPB dan peraturan


ah

perundang-undangan, dan kewenangan yang tidak sah dalam


R

si
penggunaannya, yang bisa terjadi karena tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh Badan atau Pejabat TUN terjadi dalam dua hal, ahli biasa menyebutnya

ne
ng

dengan penyalahgunaan wewenang dan salah menggunakan wewenang.


Ada suatu kasus dimana misalnya seseorang yang tidak memiliki

do
gu

kompetensi dalam mengelola suatu pengadaan, tetapi dia dipaksa duduk


disitu dan salah dalam menggunakan kewenangannya, dalam hal ini
dikatakan dia salah menggunakan wewenang atau misuse of power.
In
A

Sedangkan dalam penyalahgunaan wewenang, terdapat intensi dan


maksud dimana seseorang tahu yang benar dan memiliki kemampuan, akan
ah

lik

tetapi tindakannya menyimpang dari yang seharusnya;


- Bahwa dalam hukum administrasi negara, dikenal adanya dua ketentuan
m

ub

mengenai informasi, yaitu wajib informasi aktif dan wajib informasi pasif.
Pertama ada informasi-informasi yang memang wajib disampaikan bahkan
ka

wajib dipublish. Dan yang kedua ada informasi yang wajib diberikan tetapi
ep

sifatnya pasif, atas permintaan. Jadi kalau masyarakat meminta suatu


ah

Halaman 254 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 254
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
informasi, itu harus diberikan. Dan itu harus dikaitkan dengan kategorisasi

si
dua informasi tadi;
- Bahwa tujuan keterbukaan informasi selalu dikaitkan dengan perlindungan

ne
ng
atas hak-hak masyarakat. Misalnya dalam pembangunan jalan tol dimana
masyarakat perlu diberikan informasi supaya bisa mengetahui dan

do
gu mempersiapkan akibat dari keputusan pemerintah untuk menempatkan
suatu area menjadi kepentingan umum. Itu perlu diketahui supaya
masyarakat bisa mempersiapkan diri ketika pemerintah melakukan suatu

In
A
kebijakan dan juga terkait dengan ganti ruginya. Kemudian kalau terkait
dengan wajib informasi pasif, pemerintah diberikan wewenang untuk menilai
ah

lik
sejauh mana urgensi pemberian informasi tadi, sejauh tidaknya menyangkut
rahasia negara. Jadi memang seharusnya UU rahasia negara yang harus
am

ub
mengkualifikasikan mana yang masuk dalam ranah rahasia negara dan
mana yang masuk di wilayah bukan rahasia negara;
- Bahwa pasca berlakunya UU Cipta Kerja apakah secara serta merta
ep
k

mencabut hak gugat perseorangan untuk mengajukan gugatan sengketa


ah

TUN di bidang lingkungan hidup, sejauh yang ahli ketahui di Pasal 93


R

si
UUPPLH, bagi PTUN memang tidak ada relevansinya apa-apa, karena itu
memang akan mengarah pada apa yang disebut dengan Class Action atau

ne
ng

Actio Popularis. Jadi bagi Peradilan TUN pun memang sejak dulu ada
perdebatan yang serius, karena di PTUN sendiri itu ada prinsip no interest

do
gu

no action, tidak ada kepentingan tidak bisa mengajukan gugatan. Jadi


memang Citizen Lawsuit di PTUN itu masih menjadi diskursus kalau ingin
dilaksanakan. Tetapi kalau hak gugat individual memang selalu ada di
In
A

dalam Pasal 53 tadi, jadi memang pintu masuknya melalui UU PTUN karena
memang tidak diubah dengan UU Cipta Kerja. Jadi kesimpulannya memang
ah

lik

bagi PTUN tidak ada pengaruhnya apa-apa, karena memang belum pernah
dilaksanakan juga;
m

ub

- Bahwa jika ada satu syarat yang harus dipenuhi dalam penerbitan suatu
KTUN yaitu adanya rekomendasi dari kementerian lain, akan tetapi terbitnya
ka

suatu KTUN ini belum melalui rekomendasi tersebut, maka yang nanti akan
ep

menilai apakah sesuai atau tidaknya dengan AUPB adalah Majelis Hakim
ah

Halaman 255 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 255
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TUN. Akan tetapi terkait hal tersebut kalau dalam teori itu dikatakan sebagai

si
KTUN tingkat dimana suatu KTUN mempersyaratkan adanya KTUN yang
lain, berarti disini ada sebuah KTUN yang berlanjut atau continuosly

ne
ng
administrative act. Dalam hal semacam ini maka dilihat sifat dari
rekomendasi itu sendiri, kalau rekomendasi tersebut memang menjadi

do
gu penentu untuk mengikatnya sebuah keputusan yang berlanjut tadi, maka ini
substansial. Akan tetapi kalau misalnya rekomendasi ini hanya pendapat
atau pertimbangan saja, maka hal itu bisa dinilai oleh Majelis Hakim;

In
A
- Bahwa jika dalam menerbitkan suatu KTUN melebihi waktu yang ditentukan
oleh undang-undang, maka jangka waktu penerbitan suatu keputusan di
ah

lik
dalam Pasal 53 UUAP pada prinsipnya disesuaikan dengan undang-undang
sektoral. Jika tidak ada, maka di Pasal 53 UUAP itu ditentukan selama 10
am

ub
hari kerja, kemudian di dalam UU Cipta Kerja diubah menjadi 5 hari kerja.
Kalau ini dikatakan bagian dari prosedural, maka keterlambatan ini bisa
menjadi salah satu sebab kelemahan dari KTUN itu;
ep
k

- Bahwa prinsip untuk membedakan secara terpisah sama sekali antara


ah

tindakan hukum dengan tindakan faktual dalam penerbitan KTUN memang


R

si
tidak mudah. Karena tindakan hukum tata usaha negara sering menjadi
rangkaian dari tindakan faktualnya. Misalnya ketika pemerintah mengambil

ne
ng

keputusan untuk pembongkaran suatu area yang misalnya dianggap rawan


bencana, misalnya di Merapi, itu ada tindakan hukum berupa keputusan

do
gu

yang disampaikan kepada masyarakat di area bencana itu untuk pindah dan
diberikan waktu sekian lama. Jika kemudian misalnya mereka tidak pindah,
maka sebagai bagian dari penegakan hukum administrasi, pemerintah
In
A

melakukan tindakan faktual berupa pembongkaran bangunan karena alasan


keselamatan tadi. Jadi memang tindakan faktual ini bisa dibedakan tetapi
ah

lik

acapkali sulit dipisahkan;


- Bahwa misalnya pemerintah menerbitkan sebuah KTUN yang didasarkan
m

ub

pada banyak pertimbangan kemudian KTUN ini menjadi dasar juga dalam
melakukan eksekusi di tindakan faktual, hal demikian bisa seperti itu.
ka

Menurut pengamatan ahli dan juga beberapa penelitian, itu bisa dibedakan.
ep

Maka Mahkamah Agung kemudian mengeluarkan PERMA 2/2019 yang


ah

Halaman 256 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 256
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mana sebenarnya tujuannya bukan untuk memisahkan, tetapi

si
membedakan. Mengapa itu perlu dibedakan, karena dalam teori itu ada
tindakan faktual yang memang terpisah sama sekali, misalnya pemerintah

ne
ng
membangun sebuah jembatan, tindakan membangun jembatan itu memang
tidak ada tujuan hukumnya, tujuannya hanya pelayanan publik. Namun

do
gu dalam pelaksanaannya terjadi missed-management dalam pengelolaan
sehingga akhirnya runtuh dan mengakibatkan korban. Ini dapat dikatakan
menjadi tindakan faktual karena memang tidak ada tujuan menimbulkan

In
A
akibat hukum, tetapi justru timbul perbuatan melanggar hukum oleh
pemerintah (OOD);
ah

lik
- Bahwa pada prinsipnya tindakan faktual adalah tindakan yang dilakukan
oleh Badan atau Pejabat Pemerintah dalam rangka pelayanan publik yang
am

ub
memang tidak dimaksudkan untuk menimbulkan akibat hukum. Berbeda
misalnya kalau pemerintah mengeluarkan keputusan mengangkat pegawai,
memang dimaksudkan untuk menimbulkan akibat hukum, seseorang yang
ep
k

semula warga masyarakat biasa diangkat menjadi pegawai. Pada kondisi


ah

dimana pemerintah sudah menerbitkan suatu KTUN, namun kemudian


R

si
misalnya terjadi gempa yang sebetulnya pada saat penerbitan KTUN
tersebut sudah benar-benar dipertimbangkan, kemudian pemerintah turun

ne
ng

dan mungkin terjadi pergeseran prinsip dari KTUN tersebut, diukur dari
apakah dia merupakan bagian dari rangkaian KTUN yang berlanjut atau

do
gu

memang terpisah;
- Bahwa sampai saat ini ahli belum bisa menjawab batasan dari asas
keterbukaan, karena harus ada undang-undang rahasia negara. Jika ada
In
A

sengketa permohonan Pemohon tidak diberikan informasi, irisan


pengaturan tersebut kalau untuk mengajukan gugatan di PTUN, syaratnya
ah

lik

ada di Pasal 53. Jadi di dalam Pasal 53 itu ada dua kriteria yaitu kriteria
personal sepanjang yang bersangkutan cakap untuk melakukan tindakan
m

ub

hukum, dan kriteria fungsional sepanjang ada kepentingan berupa adanya


kerugian yang dialami oleh warga masyarakat. Yurisprudensi Peradilan TUN
ka

selama ini lebih banyak pada kerugian yang bersifat langsung. Jadi dalam
ep

hal ini masyarakat kalau memang memenuhi Pasal 53 maka dia punya hak
ah

Halaman 257 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 257
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
gugat di Peradilan TUN, dan nanti akan dinilai oleh Ketua PTUN dalam rapat

si
permusyawaratan apakah termasuk dalam ranah sengketa lingkungan
hidup atau di ranah peradilan administrasi umum;

ne
ng
- Bahwa terkait legal standing dimana dalam Pasal 53 UU PTUN ada kata
“merasa” yang ukurannya kualitatif. Sebenarnya ukurannya memang di

do
gu lembaga peradilan. Pintu masuknya memang undang-undang
menggunakan kata atau ukuran yang sifatnya kualitatif sekali, Contohnya
pernah di Peradilan TUN, ungkapan seorang Jaksa Agung yang

In
A
dimasukkan kategori tindakan faktual. Kemudian oleh Peradilan TUN waktu
itu dikatakan sebagai perbuatan melanggar hukum pemerintah. Jadi
ah

lik
istilahnya pintu masuk atau filternya tetap di lembaga peradilan, khususnya
kewenangan dari Ketua PTUN untuk menilai, kemudian untuk
am

ub
kesesuaiannya, untuk pengujiannya telah ditentukan oleh Hakim Ketua
Majelis, apakah diperlukan hakim-hakim khusus yang certified atau bisa
ditangani secara umum;
ep
k

- Bahwa dalam suatu perkara lingkungan hidup, apakah teori legal standing
ah

ini tetap diuji atau tidak diuji lagi dalam proses persidangan, pada prinsipnya
R

si
ada dua asas yang mendasari hakim, yaitu keaktifan hakim dan kebebasan
hakim. Dan itu memang menjadi ranah kewenangan Majelis apakah akan

ne
ng

menguji kembali atau Majelis Hakim sudah meyakini ada legal standing itu,
atau kalau dalam acara cepat ada pada Hakim Tunggal. Maka Majelis

do
gu

Hakim yang akan menilai terkait dengan kelayakan;


Bahwa apabila Pejabat TUN telah mengeluarkan KTUN dengan memperhatikan prosedur
dan asas kecermatan, kemudian melakukan sesuatu yang sebenarnya dia tidak memiliki
In
kewenangan ataupun tidak diwajibkan dalam sisi prosedural penerbitan KTUN, kalau
A

arahnya pada diskresi maka diskresi ini memang melekat pada jabatan pemerintah atau
jabatan tata usaha negara. Dapat dikatakan bahwa diskresi itu adalah penemuan hukum
oleh pejabat pemerintah. Hanya saja sekarang dengan adanya UUAP, pembentuk
ah

lik

undang-undang ingin membuat kriteria yang lebih objektif untuk menilai diskresi itu,
misalnya jika timbul stagnasi pemerintahan, dan ada beberapa lagi alasan lainnya yang
menyebabkan pemerintah harus melakukan tindakan diskresi. Kalau secara teori, jika
m

ub

terjadi keadaan misalnya kekosongan hukum, adanya norma yang kabur, adanya
disharmoni norma hukum atau legal conflict, dimana harus ada pilihan-pilihan hukum,
maka disinilah Pejabat TUN karena jabatannya dapat melakukan tindakan diskresi;
ka

- Bahwa sebenarnya untuk mengukur apakah tindakan itu sudah dilakukan


ep

dengan AUPB, kalau dalam konteks melakukan diskresi sebelum adanya


ah

UUAP memang batasnya hanya ada dua, pertama batas atasnya tidak
R

Halaman 258 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 258
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melanggar undang-undang, dan kedua batas bawahnya berorientasi pada

si
pemenuhan kesejahteraan masyarakat. Tetapi dengan adanya UUAP, ahli
katakan bahwa ukuran subyektif ini sejauh mungkin berusaha diobyektifkan,

ne
ng
maka dalam melakukan diskresi harus mempertimbangkan konsiderasi,
proses, dan efeknya. Kemudian mengenai pelibatan masyarakat di dalam

do
gu pengambilan kebijakan, menjadi bagian dari pengaturan di dalam UUAP,
misalnya sosialisasi, kemudian dalam hukum administrasi ada dimensi
partisipasi. Ukuran apakah itu sudah memenuhi syarat keabsahan tindakan

In
A
hukum tata usaha negara, ada di dalam pengujian yang harus
dipertimbangkan ketika pemerintah melakukan tindakan hukum atau
ah

lik
tindakan faktual;
- Bahwa terkait pelibatan masyarakat dengan konsep diperolehnya informasi
am

ub
atau akses terhadap informasi dalam proses keluarnya KTUN adalah dua
ranah yang tidak selalu sama karena mengenai kewajiban informasi, itu
menjadi standar keharusan normatif dalam undang-undang keterbukaan
ep
k

informasi dan juga di berbagai peraturan perundang-undangan sektor yang


ah

lain, sedangkan pelibatan masyarakat adalah desain kebijakan pemerintah;


R

si
- Bahwa tujuan akhir yang ingin dicapai hukum acara peradilan TUN di dalam
proses peradilan adalah untuk terwujudkannya kebenaran materiil. Maka

ne
ng

instrumen ini diperlukan untuk memungkinkan Hakim TUN menilai


kesesuaian antara konsiderasi dengan diktumnya. Karena kalau

do
gu

menggunakan kebenaran formal seperti pada peradilan perdata maka akan


susah untuk masuk ke penilaian relasi ini. Maka dalam pembuatan suatu
KTUN, menganut asas proporsionalitas. Disinilah kemudian kewenangan
In
A

Hakim untuk melakukan pengujian materiil terhadap ketiga aspek tadi,


koherensinya;
ah

lik

- Bahwa terkait kepentingan dalam kaitannya gugatan TUN menyangkut


substansi lingkungan, ahli tidak secara akademik bisa menjelaskan secara
m

ub

memuaskan. Tetapi kalau bicara mengenai kepentingan lingkungan,


pertama harus dilihat dari objek, subjek, dan akibat dari suatu tindakan
ka

hukum tata usaha negara. Apakah objeknya memang secara substantif


ep

berkaitan dengan perijinan yang substansi, nilai, dan dampaknya itu ada di
ah

Halaman 259 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 259
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ranah perlindungan lingkungan hidup. Untuk mengukurnya tentu dengan

si
menggunakan norma-norma di bidang lingkungan. Kemudian yang kedua di
dalam perlindungan lingkungan sendiri kalau kita kaitkan dengan hukum

ne
ng
administrasi sendiri, memang mengenal dua kategori, norma HAN umum
dan norma HAN sektoral. Norma HAN umum ada di dalam UUAP, dan

do
gu norma HAN sektoral ada di berbagai peraturan perundang-undangan terkait
dengan kebijakan sektoral. Maka sebenarnya AUPB-pun kemudian akhirnya
terinternalisasi di dalam hukum administrasi kita menjadi AUPB yang selain

In
A
umum tadi di UUAP, juga ada AUPB yang sifatnya khusus dan sektoral.
Termasuk juga AUPB yang sifatnya kultural. Maka dalam konteks ini
ah

lik
AUPB-nya pun juga mestinya memenuhi kriteria untuk diukur secara
sektoral tadi. Dalam konteks ini masuk di dalam spesialisasi fungsi tadi;
am

ub
- Bahwa kerugian yang bersifat langsung adalah timbulnya hak dan
kewajiban yang dialami oleh pencari keadilan. Misalnya saja seseorang
yang menggugat karena tanahnya mengalami penggusuran dan itu
ep
k

tanahnya sendiri. Maka dia mempunyai kerugian yang bersifat langsung.


ah

Kemudian misalnya tanah itu dioperasikan oleh penyewa dan sebagainya,


R

si
maka penyewa ini tidak bisa menggugat secara mandiri karena dia tidak
memiliki kerugian yang sifatnya langsung;

ne
ng

- Bahwa ahli menggunakan istilah KTUN bertingkat karena pengamatan ahli


biasanya yang memberikan rekomendasi umumnya pejabat yang lebih

do
gu

tinggi. Tetapi kalau yang berantai tadi, memang bisa juga yang setingkat.
Dalam hal ini kita lihat dari sifatnya, karena administrasi pemerintahan itu
meskipun sudah ada UUAP, itu masih bervariasi, ada yang sifatnya hanya
In
A

memberikan pendapat, kalau hanya pendapat ini tidak masuk dalam


konsiderasi. Maka bisa dikatakan bahwa berantainya ini tidak menyebabkan
ah

lik

keputusan yang diterbitkan tadi terhalang untuk diuji di PTUN. Tetapi kalau
ini misalnya rekomendasi dan SOP-nya mengatur bahwa harus ada yang
m

ub

sifatnya tertulis dari pejabat yang memberikan rekomendasi tadi, maka


mestinya itu masuk di dalam konsiderasi. Dapat dikatakan disini sifatnya
ka

substansial, karena akan menyebabkan sifat finalnya ini terjeda. Tentu saja
ep

Majelis akan sangat berpengalaman untuk menilai kapan itu dikatakan


ah

Halaman 260 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 260
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terjeda atau yang tidak sifatnya langsung menjeda suatu keputusan;

si
- Bahwa yang dimaksud dengan “final dalam arti lebih luas” dan “berpotensi
menimbulkan akibat hukum” adalah pertama kalau kita hanya melihat pada

ne
ng
penjelasan dari kata “final dalam arti lebih luas”, sebenarnya Pasal 87
memiliki reasoning dan tujuan yang baik. Hanya saja pada posisi

do
gu penormaannya, dalam konteks legal drafting, memang pernah menjadi
diskursus. Tetapi Mahkamah Agung mengambil sikap di tengah-tengah
secara bijak untuk mengeluarkan beberapa PERMA dari yang ada di Pasal

In
A
87 tadi. Kata “final dalam arti luas” tadi sebenarnya justru bisa kita gunakan
untuk merangkum potensi-potensi yang mungkin bisa berakibat ketika final
ah

lik
itu timbul suatu akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
Mengenai penjelasan ini, meskipun penting sebagai guiders untuk
am

ub
interpretasi dan re-interpretasi, tetapi dia tidak mempunyai nilai normatif
yuridis;
- Bahwa dalam UUAP Pasal 46 itu sebenarnya menggambarkan, meskipun
ep
k

sebenarnya juga tentu tidak secara sempurna memberikan sebuah


ah

wawasan secara komprehensif, tetapi paling tidak menggambarkan bahwa


R

si
pembentuk undang-undang dalam hal ini negara menganggap penting
untuk memberikan perlindungan hak-hak administratif. Maka disitu ada

ne
ng

kewajiban sosialisasi dokumen, konsiderasinya, syarat-syaratnya, dasar


hukumnya. Ini sebenarnya juga untuk mengefektifkan dimensi yang kedua

do
gu

tadi, dimensi perlindungan hukum, supaya warga masyarakat yang


kemudian dituju atau memiliki kepentingan atas keputusan tadi, dia bisa
menggunakan hak-hak administratifnya sebagai warga negara;
In
A

6.Ahli Harsanto Nursadi :


ah

- Bahwa dengan terbitnya UU Cipta Kerja atau UU 6/2023, mengubah struktur


lik

di dalam penegakan hukum lingkungan, terutama instrumen perizinan.


Dahulu konteksnya adalah dari AMDAL, kemudian setelah melalui Komisi,
m

ub

ditetapkan sebagai SK Layak Lingkungan dan kemudian menjadi ijin


ka

lingkungan. Barulah kemudian menjadi syarat dari ijin usaha. Dalam


ep

perkembangannya, setelah lahirnya UU Cipta Kerja, ada perubahan


pendekatan perizinan berbasis resiko. Dalam potongan yang lebih ringkas
ah

Halaman 261 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 261
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian wajib AMDAL sesuai dengan tingkatannya dan/atau UKL-UPL,

si
kemudian ada yang hanya disebut dengan persetujuan kelayakan
lingkungan. Persetujuan itulah yang kemudian menjadi syarat dari lahirnya

ne
ng
ijin usaha. Jadi sudah ada perubahan nomenklatur, dimana dahulu ada dua
KTUN yang lahir, KTUN yang pertama adalah tentang AMDAL-nya, kalau di

do
gu UKL-UPL ada rekomendasi, dan kemudian KTUN yang kedua mengenai ijin
lingkungan yang kemudian menjadi syarat ijin usaha. Namun sekarang
nomenklaturnya adalah persetujuan kelayakan lingkungan, tetapi pada

In
A
dasarnya sebenarnya esensi ijin lingkungannya tidak hilang, hanya
kemudian masuk ke dalam ranah persetujuan lingkungan tersebut, yang
ah

lik
berbentuk KTUN dan tetap menjadi syarat dari keluarnya ijin usaha;
- Bahwa Pasal 93 UUPPLH dihapus oleh UU Cipta Kerja dimana kalau dilihat
am

ub
sejarah pembentukannya pada tahun 2009 sudah berkembang suatu cara
yang mendorong partisipasi publik lebih besar yaitu Citizen Law Suit atau
hak gugat warga negara yang sudah terjadi dimana-mana seperti di India
ep
k

dan terutama di Amerika. Di Indonesia, UU lingkungan itu memberikan


ah

inspirasi-inspirasi baru, kalau UU 23/1997 dimulai dengan munculnya Class


R

si
Action yang sebenarnya tidak ada dikenal dalam HIR, kemudian muncul
PERMA-nya. Maka ide CLS itu dituangkan dalam Pasal 93 UU 32/2009,

ne
ng

cirinya adalah “hak gugat setiap orang”. “Setiap orang” inilah yang
sebenarnya adalah konsep CLS atau hak gugat warga negara. Ini yang

do
gu

menjadi dasar, dan tidak ada kata-kata dirugikan dalam konteks itu. Jadi
tidak berkepentingan atau tidak dirugikan langsung, misalnya menggugat
kebakaran di Aceh. Akan tetapi Pasal 93 ini tidak pernah dijalankan karena
In
A

ada ayat (2) nya dimana CLS bisa dijalankan sesuai dengan tata cara atau
hukum acara TUN, namun hukum acara TUN tidak mengenal, sehingga
ah

lik

memang tidak pernah dijalankan. Pasal 93 tidak menjadi dasar gugatan,


malah biasanya perusahaan yang menggunakan ayat 1 huruf a untuk
m

ub

defence padahal sebenarnya adalah Pasal untuk hak gugat,


penggunaannya menjadi tidak tepat. Kemudian Pasal 93 tadi dihapus oleh
ka

UU Cipta Kerja. Dalam konteks Pasal 53 UU PTUN seseorang atau badan


ep

hukum perdata tetap bisa menggugat. Pasal 93 memberikan hak bagi setiap
ah

Halaman 262 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 262
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
orang untuk bisa menggugat, akan tetapi mentok di Pasal 53 UU PTUN.

si
Maka ketika dihapus, sebenarnya tidak memberikan dampak apa-apa dalam
konteks menggugat, tetap bisa yaitu dari Pasal 53 UU PTUN. Kemudian

ne
ng
Pasal lain yang bisa menjadi dasar, yaitu Pasal 87 huruf e dan f UU 30/2014,
yaitu berpotensi menimbulkan akibat hukum dan juga keputusan yang

do
gu berlaku bagi warga masyarakat. Warga masyarakat pun juga sebenarnya
dibatasi dalam UU PTUN, karena warga masyarakat dalam UU PTUN hanya
dua kelompok, yaitu orang atau badan hukum. Artinya, di UU PTUN dan

In
A
UUAP, hak untuk menggugat terhadap KTUN tetap ada. Jadi hilangnya
Pasal 93 tidak berpengaruh apa-apa terhadap hak gugat orang;
ah

lik
- Bahwa ketika bicara kepentingan yang dirugikan, pasti akan ditanya atau
dilihat apakah kerugiannya sudah ada atau belum. Kalau baru izin atau baru
am

ub
persetujuan, belum ada kerugian. Akan tetapi potensi kerugian itu sudah
diatur di UU 30/2014 bahwa potensi kerugian juga masuk menjadi sebab
sesuatu yang digugat. Karena kebijakan atau sebuah KTUN misalkan
ep
k

dijalankan besok, lusa, sebulan atau mungkin setahun lagi dalam bentuk
ah

kegiatan, maka potensi kerugiannya sangat besar. Mengenai kepentingan


R

si
yang dirugikan, tentunya kepentingan subjek hukum itu tidak harus dalam
bentuk sudah ada kerugian, tetapi yang harus dilihat adalah potensinya juga

ne
ng

bisa;
- Bahwa jika mencermati UU 30/2014, sebenarnya sudah ada kewajiban

do
gu

pemerintah di Pasal 7 ayat (2) huruf f dan g, kemudian muncul lagi di Pasal
46, untuk mengkonfirmasi kepada pihak yang kemungkinan dirugikan dari
sebuah kebijakan pemerintah, dalam hal ini bisa saja kebijakan itu berupa
In
A

terbitnya suatu perizinan. UU 30/2014 menyebutnya sebagai hal yang wajib.


Jadi biasanya pejabat pemerintahan lebih melihat UU sektoralnya sendiri,
ah

lik

padahal UU 30/2014 merangkum semua kegiatan pemerintahan. Artinya


Administrasi Pemerintahan itu dalam proses tata laksananya harus tetap
m

ub

dilihat dan menjadi dasar. Jadi UUAP mewajibkan konfirmasi, apalagi jika
berpotensi merugikan;
ka

- Bahwa terkait perizinan di sektor lingkungan hidup, ini adalah pertarungan


ep

dua rezim besar jika berbicara tentang pemerintah dan lingkungan, dimana
ah

Halaman 263 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 263
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lingkungan juga dikelola oleh pemerintah dan pemerintah selalu

si
menggunakan pendekatan administratif karena akan mendasarkan pada
kewenangan yang ada pada Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, dan

ne
ng
mungkin Kepala Desa. Sehingga UU mengatur bahwa kewenangannya
melekat pada pejabat, itu satu rezim tersendiri. Rezim yang lain adalah

do
gu lingkungan atau lebih luas lagi sumber daya alam, bagaimana kita
membatasi sebuah aktivitas yang terkait dengan sumber daya alam atau
lingkungan. Jika kita bicara lingkungan atau sumber daya alam filosofinya

In
A
sudah berubah walaupun tetap melihat batasan administrasi, tetapi dasar
dari lingkungan atau sumber daya alam itu lintas batas administrasi, karena
ah

lik
yang dilihat bukan masyarakat tetapi dampaknya. Jadi dampak dari usaha
dan/atau kegiatan, itu istilah dari UU 32/2009 yang masih digunakan, di UU
am

ub
Cipta Kerja juga masih tidak hilang. Bukan hanya usahanya tetapi juga
kegiatannya yang berdampak kepada masyarakat. Tentunya dalam hal ini
masyarakatnya tidak bisa dibatasi;
ep
k

- Bahwa pelibatan masyarakat dalam konteks kelayakan lingkungan salah


ah

satu yang sangat mengkhawatirkan kaum akademisi adalah ketika Draft UU


R

si
Cipta Kerja mengubah partisipasi masyarakat menjadi lebih terbatas,
bahkan sangat terbatas. Memang sangat sulit misalnya mengukur dampak

ne
ng

dari pencemaran udara di Jakarta karena lingkungan atau sumber daya


alam. Awalnya memang sangat mengkhawatirkan, akan tetapi dalam

do
gu

perkembangannya, dijawab dalam PP 22/2021 tentang Penyelenggaraan


PPLH, bahwa masyarakat tetap bisa terlibat di dalam proses perlindungan
lingkungan atau sesuatu yang mungkin akan berpotensi mengancam atau
In
A

merugikan dirinya, yaitu jika itu adalah sebuah kegiatan yang wajib AMDAL
karena mereka yang akan terkena dampaknya secara langsung, itu yang
ah

lik

pertama. Kemudian yang kedua, pada faktanya beberapa Peraturan Menteri


(Permen) sebenarnya rujukannya adalah PP yang lama tentang perizinan
m

ub

lingkungan, yaitu PP 27/2012, itu pun tidak dicabut karena PP 22/2021


menyebutkan bahwa selama tidak bertentangan maka masih tetap berlaku.
ka

Jika melihat korelasi hukumnya bagaimana prosedur masyarakat yang


ep

terkena dampak langsung itu dilibatkan, maka kita lihat di Permen 17/2012
ah

Halaman 264 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 264
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang tidak secara spesifik dicabut dan tidak bertentangan itu tadi, karena

si
haknya masih ada dan masih muncul di dalam Permen tersebut;
- Bahwa Permen 17/2012 induknya adalah PP 27/2012 tentang ijin

ne
ng
lingkungan, jadi partisipasinya dalam konteks ijin lingkungan. Nomenklatur
ijin lingkungannya hari ini tidak ada lagi, akan tetapi esensinya tidak akan

do
gu pernah hilang. Dalam perkembangannya, hanya nomenklaturnya yang
berubah. Detail Permen-nya tidak sama lagi, akan tetapi hak masyarakatnya
tetap ada. Harusnya yang dilindungi oleh pemerintah itu masyarakatnya

In
A
bukan prosedurnya yang sudah tidak cocok lagi. Ketika prosedurnya sudah
tidak cocok lagi mengapa tidak dibuat yang baru untuk menjawab Pasal 97
ah

lik
tadi. Ahli masih berpegang bahwa Permen 17/2012 mungkin tidak sama lagi
karena induknya lain, tetapi esensi bahwa masyarakat yang terkena dampak
am

ub
atau partisipasinya, tetap sama bentuknya;
- Bahwa implikasi hukum jika kemudian dalam sebuah proses pengurusan
perizinan yang wajib melibatkan masyarakat, ternyata dalam prosesnya
ep
k

tidak melibatkan masyarakat merupakan konflik klasik di Indonesia sejak


ah

adanya UU lingkungan. Dalam Pasal 52 ayat (2) UU 30/2014 disebutkan


R

si
bahwa syarat sahnya keputusan adalah pejabat yang berwenang, prosedur,
dan substansi yang sesuai dengan objek keputusan. Pertama mengenai

ne
ng

kewenangan, maka hanya Menteri LHK atau Pejabat yang ada di LHK yang
memiliki kewenangan. Yang kedua adalah prosedur, untuk terciptanya

do
gu

keputusan ada materinya, yaitu berupa fakta di lapangan, kemudian


dokumen, dan hal-hal yang menjadi pertimbangan termasuk kajian. Maka
menurut ahli materi atau substansi inilah yang tidak terpenuhi karena tidak
In
A

melibatkan masyarakat;
- Bahwa sertifikasi adalah sebuah uji kompetensi. Jadi sebuah lembaga
ah

lik

memiliki kompetensi tertentu dimana setelah melalui sebuah uji, proses, dan
segala macam, akhirnya muncul sebuah sertifikat. Kalau memang
m

ub

sertifikatnya hanya berjangka waktu satu tahun, pasti ada pertimbangannya.


Bisa saja alasannya karena adanya perubahan peraturan perundang-
ka

undangan di satu sisi, atau perubahan nomenklatur di sisi yang lain, atau
ep

ada keahlian tertentu yang juga berkembang. Tetapi apapun alasannya,


ah

Halaman 265 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 265
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kalau peraturan perundang-undangan menyebut masa sertifikatnya satu

si
tahun dan kemudian kegiatan yang dilakukan sudah lewat waktu, tentunya
produknya menjadi tidak sah, karena lembaganya tidak memiliki sertifikat

ne
ng
untuk melakukan kegiatan itu. Jadi menurut ahli akan menjadi cacat yuridis;
- Bahwa lingkungan atau sumber daya alam memiliki spesifikasi yang amat

do
gu sangat khusus, seperti B3 itu dampaknya tidak hari ini, tetapi mungkin 3
tahun lagi akan sangat berbahaya, karena kandungan formula dan kimianya.
Hari ini memang belum ada kerugian, akan tetapi potensi kerugian itu

In
A
muncul karena bisa diduga, ilmu pengetahuan bisa menduga terjadi potensi
kerugian hukum lingkungan memang sudah memprediksi hal tersebut
ah

lik
sehingga memungkinkan bila itu terjadi potensi kerugian, bisa menjadi objek
KTUN untuk dibatalkan. Dalam ranah pemerintahan, hal ini kemudian
am

ub
diperkuat dalam Pasal 87 UUAP yaitu KTUN yang berpotensi menimbulkan
akibat hukum. Jadi Peradilan TUN tidak hanya menilai sesuatu yang sudah
ada kerugiannya, kalau bicara ijinnya namun belum ada aktivitas tentu
ep
k

belum ada kerugian, akan tetapi kalau misalnya sebuah ekstensi atau
ah

penambahan atau perubahan dari sebuah usaha dan/atau kegiatan tentu


R

si
potensinya sudah kelihatan karena sudah berjalan. Walaupun hari ini
mungkin belum menimbulkan kerugian, akan tetapi jika berpotensi maka

ne
ng

tetap bisa menjadi objek gugatan di Peradilan TUN;


- Bahwa prosedur untuk pembangunan bendungan tentunya ada pengaturan-

do
gu

pengaturan teknis terkait dengan bendungan, persetujuan bendungan, dan


segala macam termasuk misalnya jika bendungan itu adalah bendungan
limbah, itu ada spesifikasinya misalnya luas, bentuk, dan segala macamnya,
In
A

itu merupakan bagian dari kajian AMDAL;


- Bahwa jika pejabat TUN mengeluarkan KTUN pada tahun 2020, padahal
ah

lik

pada tahun 2018 telah terjadi bencana, maka terkait dengan penerbitan ijin
tersebut dalam aspek lingkungan terkait dengan asas-asas umum
m

ub

pemerintahan yang baik bisa dilihat apakah bencana ini sebenarnya


menimbulkan kausalitas atau tidak. Kalau memang yang dimaksud adalah
ka

KTUN yang terkait dengan pernah terjadi bencana kemudian dibuatkan


ep

sebuah KTUN yang baru, tentunya pejabatnya harus mempertimbangkan


ah

Halaman 266 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 266
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kondisi yang pernah ada atau kondisi ancaman bencana tersebut dalam

si
keputusannya. Misalnya di daerah rawan bencana atau rawan gempa,
apakah kemudian boleh ditempatkan sebuah bangunan atau tempat tertentu

ne
ng
yang cukup berbahaya. Dalam hal ini pejabat TUN harus
mempertimbangkan ancaman bencana dalam kebijakannya. Kalau

do
gu bangunan itu menimbulkan bahaya, maka dilarang dibangun, apalagi kalau
terkait dengan lokasinya;
- Bahwa terkait dengan pelibatan masyarakat, dalam hal keluarnya suatu

In
A
KTUN mendalilkan adanya keterwakilan masyarakat dalam terbitnya suatu
KTUN, kalau sesuai dengan normanya tentunya masyarakat yang terkena
ah

lik
dampak langsung, atau ancaman secara langsung kalau ini belum
berfungsi. Tetapi kalau ini sebuah ekstensi atau perubahan, tentunya
am

ub
masyarakat yang sudah tinggal disitu, terhadap ancaman dari kegiatan.
Seharusnya keterwakilan dalam KTUN ini, esensi dan substansinya adalah
keterwakilan dari masyarakat yang terancam dan terkena dampak langsung.
ep
k

Jika itu tidak terpenuhi tentunya secara materiil atau secara substansi
ah

menjadi cacat;
R

si
- Bahwa Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) adalah dimensi lain yang
sangat erat kaitannya dengan kegiatan usaha dan/atau kegiatan yang

ne
ng

kemudian akan menimbulkan sebuah KTUN ijin lingkungan atau kelayakan.


Makanya kalau di OSS, itu akan menjadi ijin dasar apakah dari sisi

do
gu

AMDAL-nya terpenuhi, kemudian dari sisi tata ruangnya, bahwa lokasi


tersebut adalah lokasi yang memang bisa untuk usaha dan/atau kegiatan
yang boleh dilakukan, barulah kemudian akan dipadukan keluarnya ijin
In
A

usaha. Jadi harapan besar sebenarnya juga ada di UU Cipta Kerja tadi, yang
harus diapresiasi adalah bahwa kalau kita sudah masuk ke dalam level
ah

lik

perijinan dari LHK yang sudah terpadu, ada data elektroniknya, kemudian
disana juga sudah dikaji termasuk ancaman bahayanya, termasuk dengan
m

ub

lokasinya, harusnya next tidak lagi terjadi masalah-masalah, bahwa ijin yang
keluar tentunya sudah di tempat yang sebenarnya, bukan menabrak fungsi
ka

yang seharusnya tidak boleh. Jadi intinya kalau RTRW-nya tidak


ep
ah

Halaman 267 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 267
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membolehkan untuk penggunaan lain, tentunya tidak bisa digunakan untuk

si
usaha dan/atau kegiatan;
- Bahwa jika sebuah bendungan itu sudah dibangun tetapi belum ada

ne
ng
rekomendasi dari komisi keamanan bendungan sebagaimana Peraturan
Menteri PUPR Nomor 27 Tahun 2015 bahwa pembangunan bendungan itu

do
gu harus ada rekomendasi dari komisi keamanan bendungan, tetapi SK
kelayakan lingkungan itu sudah ada, bisa dilihat apakah kegiatan usaha ini
masuk ke dalam kategori AMDAL tipe A yang didalamnya ada kegiatan

In
A
berupa bendungan, kalau memang di dalam proses mendapatkan
persetujuan AMDAL itu harus ada merujuk ke komisi keamanan bendungan,
ah

lik
tentunya itu juga menjadi hal yang harus dilakukan secara teknis;
- Bahwa di dalam hukum lingkungan ada dua hal yang cukup menonjol, yaitu
am

ub
prevention dan precaution, pencegahan dan kehati-hatian. Pencegahan
berarti sebenarnya sudah terukur bagaimana cara membuktikannya yaitu
dengan perijinan-perijinan. Kalau sudah keluar ijin berarti sudah memenuhi
ep
k

resiko yang mana resikonya itu masuk ke dalam perijinan. Sedangkan


ah

precaution atau kehati-hatian adalah sesuatu yang lebih dari itu, bisa saja
R

si
terjadi bahwa semua perijinan sudah sah karena resikonya sudah dihitung,
tetapi pada faktanya kegiatan itu tetap menimbulkan dampak yang

ne
ng

berbahaya, maka azas kehati-hatian ini tetap harus menjadi perhitungan


walaupun secara normatif tadi sudah terpenuhi semua syarat-syaratnya.

do
gu

Jadi bisa saja kegiatannya sudah ketahuan, tetapi dampaknya mungkin


belum bisa diduga, atau sudah terlihat tetapi seberapa besar kerugiannya,
apakah memang kerugian itu ada kausalitasnya. Azas kehati-hatian di
In
A

dalam hukum lingkungan tetap harus menjadi dasar walaupun tidak ada
bukti nyata bahwa telah terjadi kerusakan dalam kegiatannya;
ah

lik

- Bahwa jika suatu wilayah tertentu ada sumber air yang juga sebagai wilayah
rawan bencana, semestinya harus dilindungi dalam perspektif hukum
m

ub

lingkungan, tetapi masih juga diberikan perijinan di bidang pertambangan,


tetap harus dipertimbangkan bahwa ancaman itu ada dan bisa segera
ka

terjadi. Penyeimbangnya adalah di pencegahan yaitu harus bisa dijamin


ep

bahwa misalnya AMDAL-nya memang sudah di atas ekspektasi, harus


ah

Halaman 268 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 268
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
muncul di pencegahan dan di perijinan dimana harus muncul di dalam studi

si
kelayakan lingkungannya. Kalau itu sudah terpenuhi, maka sebenarnya
ancaman kehati-hatiannya bisa dikurangi. Keluarnya AMDAL bisa

ne
ng
mengurangi kemungkinan ancaman kehati-hatian yang mungkin hari ini
belum bisa diduga atau belum terlihat;

do
gu - Bahwa Citizen Law Suit atau CLS sebenarnya tidak ada normanya di
Indonesia, terlepas kasusnya ada dan sudah diputuskan seperti kasus CLS
ujian nasional dan juga kasus Munir. Keduanya itu bentuknya adalah

In
A
pengaturan bukan KTUN. Pada dasarnya CLS yang kemudian masuk ke
dalam rumah hukum Indonesia walaupun belum ada norma yang secara
ah

lik
tegas muncul, bentuknya hanya kemudian meminta pemerintah untuk
mengatur. Itulah yang kemudian sebenarnya menimbulkan harapan untuk
am

ub
ahli ketika muncul Pasal 93 UUPPLH dimana KTUN-KTUN itu bisa
di-CLS-kan. Bahwa seharusnya memang yang digugat CLS itu bukan KTUN
tetapi pemerintah yang tidak mengatur. Walaupun dalam perkembangannya
ep
k

sekarang dalam PERMA 2/2019 memindahkan semua CLS ke PTUN. Kalau


ah

disini, dampaknya adalah KTUN-nya bisa diujikan juga, padahal tidak tepat
R

si
ketika CLS menguji KTUN karena tidak ada kerugian langsung, Pasal 53 UU
PTUN tidak terpenuhi;

ne
ng

- Bahwa terkait dengan PERMA 2/2019, pemaknaan perbuatan melawan


hukum (PMH) oleh pemerintah (OOD) pada awalnya PMH adalah perbuatan

do
gu

pemerintah yang merugikan dalam konteks keperdataan. Dalam


perkembangannya, masuklah PMH yang awalnya di ranah perdata ke dalam
ranah administrasi. Dalam konteks Belanda, peradilan perdata dan
In
A

peradilan TUN berada dalam sebuah lembaga yang sama sehingga muadah
saja menerapkan peradilan PMH-nya masuk ke pemerintah. Yang menjadi
ah

lik

problem ketika masuk ke Indonesia, peradilan administrasinya itu


dipisahkan seperti model Perancis. Sehingga ketika PERMA 2/2019
m

ub

memindahkan semua PMH oleh pemerintah ke TUN, tentunya hal ini


membutuhkan effort yang cukup besar karena PMH ukuran yang umum di
ka

Pasal 1365 KUH Perdata bukan TUN. Lembaga Peratun menilai


ep

kewenangan, prosedur, dan substansi, sementara kalau disana ada


ah

Halaman 269 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 269
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kausalitas dan ganti ruginya. Jadi perluasan ini sebenarnya juga tidak

si
semudah itu, harus ada pertimbangan-pertimbangan lain;
- Bahwa perihal pelibatan masyarakat dengan adanya Putusan MK 91

ne
ng
kemudian UU 13/2022 dihubungkan dengan meaningful participation
memang menjadi titik yang paling krusial. Jadi apakah yang dimaksud

do
gu meaningful participation harus masyarakat real atau hanya sejumlah
keterwakilan. Dalam beberapa kasus lingkungan, ternyata masyarakat
terdampak bisa satu desa, dua desa, atau tiga desa, sehingga tidak mungkin

In
A
untuk datang semua. Tetapi yang juga harus dicermati adalah apakah betul
keterwakilan itu memang mewakili masyarakat, titik krusialnya disitu. Pada
ah

lik
titik inilah harapan ahli kedepannya Pemerintah harus lebih melihat bahwa
sebaiknya pertama memang masyarakat yang terdampak langsung,
am

ub
kemudian yang kedua kalau memang tidak bisa semuanya maka harus
benar-benar mereka yang terdampak langsung untuk mewakili. Jadi inilah
meaningful participation yang memang harus benar-benar meaning, yang
ep
k

memang harus benar-benar dirugikan;


ah

- Bahwa berdasarkan ketentuan peralihan dalam PP 22/2021, ahli melihat


R

si
bahwa betul PP 27/2012 sudah tidak ada lagi, karena PP tersebut bicara
soal ijin lingkungan sementara PP 22/2021 sudah merujuk pada UU Cipta

ne
ng

Kerja yang bicara mengenai persetujuan lingkungan, nomenklaturnya sudah


berbeda. Namun, esensi ijin lingkungannya tidak hilang, hanya berubah

do
gu

bentuk dan nomenklatur. Maka asumsinya ketika masuk ke dalam


persetujuan lingkungan, tentunya yang salah satunya ada di PP itu adalah
partisipasi tadi, dan partisipasi tadi masih hidup selama tidak bertentangan;
In
A

- Bahwa ukuran mengenai masyarakat yang terdampak langsung, setahu ahli


ada di Permen 17 namun ahli tidak mengetahui secara detail apa ukuran dan
ah

lik

syarat-syaratnya. Tetapi secara logika, kalau kegiatan dilakukan dan


menimbulkan dampak, misalnya limbahnya tumpah atau meledak,
m

ub

masyarakat terdekat yang akan terkena langsung. Suka tidak suka, kegiatan
pertambangan pasti merusak lingkungan, tidak akan bisa kembali lagi
ka

seperti semula. Maka yang bisa dilakukan adalah memperkecil


ep

kemungkinan kerusakannya, Dalam hal mata air yang rusak akibat dari
ah

Halaman 270 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 270
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertambangan, yang akan terkena dampak langsung, bukan hanya orang

si
yang di sebelah mata air tetapi mungkin tiga atau empat kampung juga akan
terkena dampaknya;

ne
ng
- Bahwa kriteria-kriteria bisa sampai dikatakan pencemaran lingkungan kalau
di air misalnya, terjadi pelampauan baku mutu air, tetapi apakah kemudian

do
gu terjadi pencemaran, itu harus diujikan di laboratorium dengan pengambilan
sampel. Bahwa bisa saja perubahan air dianggap sudah terjadi
pencemaran, namun tentunya harus ada penyidikan terhadap misalnya

In
A
baku mutu atau perusakan dan segala macam;
- Bahwa dalam gugatan kelompok atau Class Action, sebenarnya termasuk
ah

lik
yang ada di PERMA 1/2002, bahwa betul itu adalah tentang tata cara
menggugat, namun yang harus dicatat adalah pertama berapapun jumlah
am

ub
orangnya dia kemudian maju sebagai sebuah kelompok dan kelompok itu
harus memiliki syarat yaitu yang menderita secara langsung, jadi kalaupun
misalnya yang membantu menggugat adalah LBH, itu hanya kantor
ep
k

hukumnya atau lawyer-nya, karena sebagai lembaga dia tidak menderita


ah

secara langsung. Katakanlah misalnya ada 20 orang, maka itu adalah satu
R

si
hitungannya. Bahwa ada hak-hak di dalamnya misalnya yang digugat
adalah ganti rugi 1 milyar, maka ketika itu dikabulkan dan bisa cair, barulah 1

ne
ng

milyar tadi dibagi kepada 20 orang. Jadi hak-hak yang dirugikan dari 20
orang tadi baru muncul ketika nanti putusannya keluar. Jadi ketika di

do
gu

pengadilan dia adalah satu kelompok, satu orang, bukan banyak orang.
Sementara kalau gugatan perorangan yang 20 orang tadi, itu adalah 20
orang;
In
A

- Bahwa secara hukum orang perorangan yang mewakili dirinya


masing-masing dapat juga mewakili masyarakat secara umum, kalau yang
ah

lik

digugat adalah KTUN dan KTUN-nya dicabut, maka masyarakat umum akan
untung, selesai. Misalnya yang gugat ada 2 orang, bukan class action, jika
m

ub

menang dan KTUN-nya dicabut, maka satu desa untung. Apakah dia tidak
mewakili, memang tidak ada kata-kata perwakilan karena tidak berangkat
ka

dari legal standing class action. Jadi kalau yang digugat adalah KTUN,
ep
ah

Halaman 271 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 271
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
apakah melalui perorangan atau melalui class action, maka manfaatnya

si
akan mewakili 1000 orang atau dua desa atau bahkan lima desa;
- Bahwa definisi mengenai masyarakat terkena dampak, Permen LHK

ne
ng
17/2012 menyebutkan dalam batas wilayah studi Amdal, dalam kerangka
studi, kerangka kajian, masyarakat yang terdampak langsung. Jika KTUN ini

do
gu dicabut kemudian memberikan manfaat kepada banyak orang itu adalah
asumsi, karena bisa saja ada yang tidak setuju. Jika kemudian ijin dicabut
maka akan berdampak perusahaan berhenti, tidak seluruh desa akan

In
A
bergembira tetapi pasti karyawannya tidak setuju. Bedanya Amdal dengan
KLHS adalah ketika Amdal memang yang dikaji adalah tempat kegiatan dan
ah

lik
dibatasi oleh batas-batas tertentu. Nanti pemerintah pada suatu masa akan
melakukan KLHS yang lebih luas lagi untuk melihat apakah misalnya ijin
am

ub
tambang disini juga mengancam lingkungan yang lebih luas;
- Bahwa dalam konteks Amdal esensinya adalah ancaman terhadap
lingkungan. Lingkungan dalam arti luas sebenarnya satu bagiannya adalah
ep
k

masyarakat, dan satu bagian yang lainnya adalah ancaman terhadap


ah

lingkungan, rusaknya mata air dan segala macam. Kalau kekhawatiran


R

si
masyarakat sudah dipenuhi, tentunya perusahaan sudah memenuhi syarat.
Kalau kita lihat ijin kelayakan lingkungannya, nanti ada sejumlah poin cheklis

ne
ng

yang harus dilakukan oleh perusahaan. Selanjutnya dilihat dalam praktiknya


apakah ijin atau persetujuan lingkungan tersebut dapat dipenuhi

do
gu

syarat-syarat yang mengikutinya, terutama yang terkait dengan


kewajiban-kewajiban terhadap masyarakat;
In
A

Bahwa selain bukti surat, Tergugat menghadirkan 1 (satu) orang saksi


fakta yang telah memberikan keterangan di persidangan antara lain :
ah

lik

1.Saksi fakta Ir. Ary Sudijanto


- Bahwa saksi dilantik sebagai Kepala Badan Standarisasi Instrumen
Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 15 Desember 2021,
m

ub

sebelumnya sebagai Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan


ka

Kegiatan;
ep
ah

Halaman 272 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 272
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada saat proses penilaian AMDAL, saksi sebagai Direktur

si
Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan sekaligus sebagai
Ketua Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL untuk yang di Dairi;

ne
ng
- Bahwa meskipun saksi sudah dilantik menjadi Kepala Badan pada tanggal
15 Desember 2021, namun pada bulan April sampai dengan terpilih dan

do
gu diangkatnya Direktur yang baru, saksi masih tetap menjadi Pelaksana Tugas
(Plt.) Direkturnya;
- Bahwa saat saksi menjadi Ketua Tim Teknis, untuk penerbitan objek

In
A
gugatan saksi sudah tidak lagi menjabat sebagai direktur, tetapi proses
sejak awal pada saat akan berproses, pemeriksaan administratif, proses
ah

lik
rapat tim teknis, rapat komisi penilaian AMDAL, saksi yang memimpin;
- Bahwa pada saat saksi memimpin proses tersebut, sejak awal prosesnya,
am

ub
ada masyarakat yang mendukung dan yang tidak mendukung, sehingga
semua dilakukan secara ekstra hati-hati, karena ini adalah case atau
dokumen yang akan mendapatkan perhatian luar biasa dan saksi sudah
ep
k

menduga bahwa ini akan digugat. Sehingga kalau dilihat kronologisnya,


ah

untuk dokumen administratif saksi sampai tiga kali bolak balik agar
R

si
terpenuhi, rapat tim teknis juga saksi lakukan tiga kali tahun 2021 sampai
empat kali asistensi untuk membuktikan bahwa secara substansi benar,

ne
ng

kemudian sampai kepada rapat komisi kami pastikan bahwa semua pihak
yang terlibat mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan masukan dan

do
gu

tanggapan. Di samping pada saat rapat komisi yang kemarin kurang


melibatkan semua pihak, sebenarnya sepanjang hampir 40 tahun prosesnya
saksi mendapatkan masukan dari kedua belah pihak dengan segala
In
A

argumentasi. Semua itu dijadikan dasar pertimbangan sesuai pernyataan


yang saksi buatkan, baik berita acara maupun surat menyurat;
ah

lik

- Bahwa pada tanggal 31 Agustus 2021, setelah semua rapat baik rapat tim
teknis maupun rapat komisi, memang ada hal yang harus dilakukan yang
m

ub

saksi sebut sebagai extraordinary. Jadi terkait dengan keberatan dari


masyarakat akibat kekhawatiran akan dibangunnya bendungan atau galian
ka

di lokasi yang dikatakan rawan bencana atau rawan gempa, kemudian saksi
ep

memerintahkan dilakukannya upaya extraordinary. Jadi pihak masyarakat


ah

Halaman 273 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 273
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang berkeberatan menyampaikan bahwa ada hasil kajian dari dua pakar

si
luar negeri yang menyatakan bahwa tempat tersebut tidak aman untuk
dibangun bendungan atau galian ini. Walaupun dari hasil kajian dari komisi

ne
ng
Amdal kemudian dinyatakan bahwa itu aman. Saksi paham bahwa kalau
kemudian kajian ini yang dijadikan dasar bagi proses pengambilan

do
gu keputusan maka akan diragukan oleh masyarakat yang berkeberatan.
Sehingga pada saat itu karena sebetulnya pihak perusahaan melapor ke
Pemerintah, ke Menko Maritim dan Investasi, agar saksi dapat memberikan

In
A
keputusan untuk mempertimbangkan banyak hal, kemudian saksi
menyampaikan kepada masyarakat berulang-ulang, sehingga pada saat
ah

lik
rapat tersebut saksi meminta kepada Pak Menko bahwa ini harus ditentukan
oleh Pemerintah tertinggi dan terkait dengan subjek itu, sehingga kemudian
am

ub
saksi meminta kepada Badan Geologi Kementerian ESDM sebagai pihak
tertinggi di Republik ini terkait dengan bencana gempa untuk melakukan
review dan kajian atas kekhawatiran yang disampaikan oleh masyarakat.
ep
k

Kemudian terkait dengan keamanan konstruksi bendungannya, saksi


ah

meminta kepada Komite Keamanan Bendungan untuk bisa juga melakukan


R

si
review. Dan pada saat rapat tersebut disetujui oleh Pak Menko, beliau
memerintahkan kepada Menteri ESDM dan Menteri PUPR untuk melakukan

ne
ng

review tersebut dan disepakati bahwa apapun hasilnya itulah yang akan
menjadi dasar untuk pengambilan keputusan;

do
gu

- Bahwa dalam pengetahuan saksi untuk addendum AMDAL itu terdapat kata
“waktu”, untuk semua proses pengambilan keputusan ada tanggal dan
waktunya. Ada di peraturan, cuma prosesnya berada di masa transisi.
In
A

Proses permohonan dari PT DPM untuk proses addendum mulai akhir tahun
2019. Kemudian saksi nyatakan memenuhi syarat administrasi pada tanggal
ah

lik

11 Mei 2020 dan saksi menerbitkan surat yang menyatakan bahwa sudah
memenuhi syarat administrasi. Saksi sampaikan sampai tiga kali saksi
m

ub

kembalikan untuk memenuhi syarat administrasi, dimulai tanggal 11 Mei


2020 pada saat masih berlakunya PP 27/2012 tentang AMDAL. Bahwa
ka

dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta


ep

Kerja, maka pada tanggal 2 Februari 2021 diterbitkan PP Nomor 22 Tahun


ah

Halaman 274 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 274
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

si
Hidup yang antara lain adalah merubah PP 27/2012. Terdapat perbedaan
sangat mendalam terkait dengan tata waktu antara PP 27/2012 dengan PP

ne
ng
22/2021. Di PP 27/2012 dan juga di Permen LHK, kalau di PP-nya tidak
diatur, tetapi dalam Permen LHK Nomor 23 Tahun 2018 diatur bahwa untuk

do
gu addendum UKL-UPL waktunya adalah 75 hari kerja di Pemerintah. Bahwa
dalam proses ini dokumen itu diperiksa, kemudian ada masukan,
dikembalikan, diperbaiki, bolak balik. Pada PP 27/2012 proses

In
A
bolak-baliknya untuk waktu yang digunakan oleh pemrakarsa memperbaiki
dokumen tidak dihitung, dan untuk Pemerintahnya pun 75 hari kerja.
ah

lik
Sementara yang di PP 22/2021 itu waktunya 50 hari kerja dengan waktu
untuk Pemerintah melakukan evaluasi maupun untuk pemrakarsa
am

ub
melakukan perbaikan. Jadi yang 50 hari kerja ini sudah dua-duanya. Namun
memang untuk saksi bisa memenuhi yang terbit level agreement itu, untuk
yang PP 22/2021 maka tidak bisa dengan ijin yang terbit sebelumnya. Jadi
ep
k

harus dilengkapi dengan sistem informasi. Makanya sekarang ada


ah

AMDAL-nya, bahwa kemudian untuk menyusun dan memeriksanya itu


R

si
melalui aplikasi sistem informasi, harus disediakan syarat-syarat dan
sebagainya untuk memastikan bahwa waktu itu bisa dipenuhi, karena pada

ne
ng

dasarnya untuk meningkatkan daya saing investasi di Indonesia melalui


partisipasi dan kemudahan perizinan berusaha. Yang dimaksud dengan

do
gu

partisipasi berarti kemudian Pemerintah mengambil alih sebagian dari


beban yang sebelumnya di pelaku usaha menjadi bebannya Pemerintah.
Pemerintah membuatkan sistem, Pemerintah membuatkan standar,
In
A

Pemerintah membuatkan modul-modul, dan lain sebagainya. Jika demikian,


maka yang 50 hari tadi bisa dipenuhi;
ah

lik

- Bahwa pada saat proses penerbitan objek sengketa, masih menggunakan


PP yang lama yaitu PP Nomor 27 Tahun 2012. Saksi menyadari bahwa
m

ub

penjelasan terkait dengan makna partisipasi, di definisinya tidak dijelaskan.


Maka kemudian KLHK menerbitkan Surat Edaran Nomor 23 Tahun 2021
ka

dan menjelaskan tentang hal tersebut. Disitu disebutkan bahwa untuk


ep

dokumen yang sudah dinyatakan lolos administrasi sebelum terbit PP yang


ah

Halaman 275 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 275
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
baru, maka diproses sesuai dengan peraturan yang sebelumnya. Karena

si
sebenarnya tidak hanya terkait dengan ini, termasuk terkait dengan
kewenangan. Dengan PP 22/2021 dan PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang

ne
ng
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, maka pengaturan
pemberhentian urusan, berubah drastis. Yang dulunya kewenangan

do
gu misalnya di Kabupaten atau Provinsi atau Pusat, maka sekarang tidak
begitu. Kalau tidak ada aturan teknis maka akan terjadi kebingungan. Maka
kemudian dibuatkan Surat Edaran itu yang menjelaskan bahwa yang sudah

In
A
lolos administrasi sebelum 2 Februari 2022 pada saat digunakannya PP
22/2021 maka akan diproses dengan cara atau peraturan yang lama.
ah

lik
Permohonan dari PT DPM terkonfirmasi pada tanggal 9 Mei 2020;
- Bahwa pada dasarnya semua rapat yang dilakukan adalah untuk
am

ub
menyampaikan kepada semua pihak terutama kepada para pakar, kalau
rapat komisi utamanya adalah kepada pemerintah, pemerintah daerah
maupun kepada masyarakat dan NGO, untuk bisa menilai atau membaca
ep
k

dokumen dan kemudian memberikan masukan atas dokumen tersebut.


ah

Masukan-masukan yang diberikan itu menjadi dasar dari perbaikan dan


R

si
penyempurnaan dokumen sehingga kemudian dokumen tidak dijadikan
dasar bagi proses pengambilan keputusan;

ne
ng

- Bahwa mengenai elemen masyarakat yang ingin menunda dalam proses


penilaian, di dalam PP 27/2012 disebutkan bahwa undangan baik tim teknis

do
gu

maupun komisi sifatnya ad hoc, tergantung lokasinya dimana karena untuk


kegiatan di seluruh Indonesia, sehingga kemudian siapa yang diundang pun
sangat tergantung pada kegiatan dan lokasinya. Di peraturan disebutkan
In
A

bahwa 10 hari kerja sebelum rapat para undangan, dalam hal ini adalah para
anggota tim teknis maupun komisi, harus sudah mendapatkan undangan
ah

lik

dan dokumen, dalam rangka memberikan waktu yang cukup kepada semua
pihak untuk mempelajari dokumen dan memberikan masukan yang baik.
m

ub

Pada saat itu ada complain bahwa ada sebagian masyarakat yang
menerima undangan dan dokumen kurang dari 10 hari kerja, saksi
ka

memutuskan menunda rapat karena berpotensi terjadi masalah, disamping


ep

agar bisa memenuhi aturan tersebut;


ah

Halaman 276 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 276
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa terkait dengan isu mengenai Handak, sebetulnya disini ada 3

si
Handak. Yang pertama adalah Handak yang ada di keputusan kelayakan
lingkungan tahun 2005 yang dipegang oleh Bupati Dairi. Kemudian yang

ne
ng
kedua adalah Handak yang masuk ke keputusan kelayakan lingkungan yang
dipegang oleh Menteri LHK di tahun 2022. Karena sebetulnya salah satu

do
gu alasan mengapa perlu dibuatkan addendum adalah karena PT DPM selalu
mengatakan ingin memindahkan lokasi Handak yang sudah ditetapkan dan
disetujui oleh Bupati Dairi di keputusan kelayakan lingkungan tahun 2005.

In
A
Berikutnya PT DPM mempunyai gudang yang disebut sebagai Handak
sementara yang tidak masuk di dua keputusan tersebut. Kalau dilihat pada
ah

lik
saat proses rapat komisi, jelas bahkan di awal saksi meminta klarifikasi
terkait dengan Handak tersebut dan kemudian perwakilan dari komisi
am

ub
menjelaskan bahwa gudang Handak sementara merupakan kewenangan
dari POLRI sepenuhnya untuk menerbitkan izin. Jadi yang disebut sebagai
gudang Handak sementara itu saksi tidak tahu menahu;
ep
k

- Bahwa pada prinsipnya tidak ada perbedaan dari sisi regulasi atau prosedur
ah

sehubungan dengan keterlibatan masyarakat untuk perubahan persetujuan


R

si
lingkungan hidup melalui addendum AMDAL dengan penerbitan
persetujuan lingkungan baru, kalau yang dimaksud perubahan adalah PP

ne
ng

27/2012 dan PP 22/2021;


- Bahwa PT DPM karena ada tiga perubahan yang akan dilakukan, yaitu

do
gu

pertama perubahan lokasi gudang Handak, kedua adalah perubahan lokasi


portal, dan ketiga adalah perubahan lokasi studi. Maka berdasarkan PP
27/2012 di Pasal 51, perlu dilakukan perubahan persetujuan lingkungan
In
A

hidup. Dengan begitu maka kemudian saksi tetapkan sebagai addendum.


Dan memang kalau untuk addendum itu tidak melalui proses yang disebut
ah

lik

sebagai pengumuman dan/atau konsultasi publik. Untuk proses keterlibatan


masyarakatnya, melalui Komisi Penilai Amdal Pusat dimana kemudian
m

ub

masyarakat yang terdampak dilibatkan sebagai anggota komisi;


- Bahwa warga masyarakat yang terdampak termasuk juga dalam Komisi
ka

Amdal yaitu yang terdapat di dalam daftar undangan dan Berita Acara, tidak
ep

menyebutkan namanya tetapi afiliasinya. Sidangnya secara online dan


ah

Halaman 277 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 277
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kalau dilihat di background, yang hadir juga banyak pada saat itu untuk

si
memberikan masukan. Untuk membuktikan berapa orang wakil masyarakat,
ada surat undangan rapat Komisi Penilai Amdal, dan disitu ada bukti

ne
ng
kehadiran para penerima undangan, karena sifatnya secara online maka
peserta yang hadir nama-namanya tertulis dan ter-record di dalam zoom

do
gu meeting;
- Bahwa terkait izin gudang Handak sementara itu apakah dari kepolisian
atau izinnya seperti apa, saksi bertanya di forum resmi di rapat Komisi

In
A
Penilai Amdal yang juga dihadiri oleh semua pihak yang ada daftarnya dan
dijawab secara resmi oleh wakil dari Kepolisian Republik Indonesia;
ah

lik
- Bahwa yang saksi tanyakan adalah izin gudangnya dan dijelaskan oleh
wakil dari Kepolisian Republik Indonesia bahwa mereka sudah memberikan
am

ub
izin untuk penyimpan Handak dan juga izin untuk penggunaan Handak-nya.
Saksi tidak hafal aturan Kapolri-nya, bahwa wakil dari Kepolisian Republik
Indonesia menjelaskan dasar hukumnya dan meyakinkan bahwa itu
ep
k

memang kewenangan penuh dari Kepolisian Republik Indonesia;


ah

- Bahwa dalam tim teknis Komisi Penilai Amdal, saksi mempunyai tim yang
R

si
terdiri anggotanya sesuai dengan keahlian. Misalnya ahli tambang dari ITB,
ITN, ahli geologi juga, dan tidak ada ahli dari KLHK sendiri. Saksi mencari

ne
ng

ahli yang benar-benar punya kredibilitas yang tinggi di bidangnya dan mau
meluangkan waktu untuk membaca dokumen. Di samping itu kami juga

do
gu

mengundang setiap instansi yang terkait. Terkait dengan kasus ini, jelas dari
ESDM, Badan Geologi, Dirjen Minerba dan PUPR. Itu yang dari pusatnya,
sedangkan yang dari daerahnya dinas terkaitnya-pun diundang, Dinas
In
A

ESDM, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Dinas


Tata Ruang;
ah

lik

- Bahwa di dalam Berita Acara Rapat Komisi Amdal pada hari Kamis tanggal
27 Mei 2021 ada beberapa poin yang disepakati untuk dilakukan dan hal
m

ub

tersebut telah dilaksanakan oleh Pemrakarsa dalam hal ini Tergugat II


Intervensi seperti melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik tingkat
ka

pusat maupun daerah sehubungan dengan pelaksanaan rencana kegiatan;


ep

- Bahwa baik rapat teknis maupun rapat komisi adalah dalam rangka untuk
ah

Halaman 278 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 278
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mencari masukan dan tanggapan untuk bisa dilakukan perbaikan sehingga

si
dokumen layak untuk dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan. Antara
dokumen yang menjadi dokumen sidang dengan dokumen final akan terjadi

ne
ng
perbaikan. Mengenai koordinasi dengan komisi keamanan bendungan,
sebetulnya pemrakarsa tidak melakukan itu bahkan kemudian diperintahkan

do
gu pada rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Kemaritiman
dan Investasi untuk Menteri PUPR selaku pimpinan dari Komisi Keamanan
Bendungan untuk melakukan kajian. Tetapi kemudian terhalang dengan

In
A
Peraturan Menteri PUPR Nomor 27 Tahun 2015 yang mengatur tentang
penerbitan rekomendasi atau perizinan bagi pembangunan bendungan
ah

lik
dimana di tahap perencanaan dipersyaratkan adanya Amdal. Kalau ditanya
apakah sudah memiliki rekomendasi, karena aturan dari Permen PUPR
am

ub
tersebut, maka harus Amdal dulu baru rekomendasi untuk bendungannya.
Dengan adanya perintah pada saat rapat dengan Menko Marves, maka
komisi keamanan bendungan sudah menelaah usulan dari pemrakarsa
ep
k

dalam hal ini PT DPM, namun kemudian belum bisa diterbitkan rekomendasi
ah

ataupun hasil telaahannya, karena secara resmi tata urutan mereka bahwa
R

si
permohonan belum bisa diajukan karena Amdal-nya belum ada;
- Bahwa dari poin-poin yang telah dilakukan, eviden tertulisnya adalah berupa

ne
ng

dokumen Amdal final yang hasil perbaikan tetapi belum ada rekomendasi
dari Komisi Keamanan Bendungan. Permohonan kepada Komisi Keamanan

do
gu

Bendungan pun syaratnya belum bisa karena Amdalnya belum ada;


- Bahwa ini adalah proses yang extraordinary, berdasarkan aturan tersebut
seharusnya AMDAL selesai dulu baru kemudian pemrakarsa bisa
In
A

mengajukan permohonan. Seperti yang saksi sampaikan melalui Rakor,


Pak Menko Marves memerintahkan kepada Menteri PUPR untuk melakukan
ah

lik

review, jadi ini diluar dari aturan untuk proses rekomendasi atau izin
bendungan. Dilihat dari isi surat tersebut, disampaikan bahwa mereka telah
m

ub

mereview namun kemudian hasilnya nanti harus menunggu dari rapat


komisi keamanan bendungan, setelah mereka bisa menyelesaikan Amdal
ka

dan melakukan permohonan;


ep

- Bahwa surat pada poin huruf w tentang melakukan koordinasi dengan


ah

Halaman 279 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 279
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
instansi Komisi Keamanan Bendungan, koordinasi tidak ada, hasilnya

si
dimasukkan dalam dokumen;
- Bahwa memang hanya surat itu yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR,

ne
ng
tidak ada surat lain, dan tindak lanjutnya adalah setelah selesai AMDAL
maka pihak perusahaan PT DPM harus mengajukan permohonan secara

do
gu resmi kepada Komisi Keamanan Bendungan, tidak ada surat lain;
- Bahwa untuk mengatasi gangguan sinyal pada saat pertemuan online
secara zoom dengan warga Dairi, sebetulnya banyak sarana yang sudah

In
A
saksi persiapkan termasuk menyediakan tempat bagi masyarakat
berkumpul dengan fasilitas yang memadai, tetapi perlu disampaikan bahwa
ah

lik
selama sidang semuanya bisa ditangkap maunya apa baik keberatan
maupun dukungan, kalau tidak salah ada transkripnya;
am

ub
- Bahwa metode yang digunakan untuk menentukan setiap undangan, saksi
menerima banyak sekali surat dan masukan baik yang keberatan maupun
yang mendukung, kemudian kami identifikasi. Ini berarti masyarakat dan
ep
k

NGO yang concern terhadap hal ini. Semua pihak yang menerima maupun
ah

menolak itu saksi undang. Jadi yang menentukan undangan adalah saksi,
R

si
bukan masyarakat yang menentukan wakil yang diundang;
- Bahwa sebetulnya metode yang diatur dalam Peraturan Menteri LHK

ne
ng

perwakilan dari masyarakat, dan itu ditetapkan 3 orang. Justru karena saksi
tahu bahwa perhatiannya sangat tinggi maka kemudian saksi perluas.

do
gu

- Bahwa yang menentukan perwakilan seharusnya kalau ini adalah proses


AMDAL baru, jadi melalui kerangka acuan, pada saat partisipasi publik itu
ditetapkan siapa yang akan mewakili 3 orang masyarakat, komunitas yang
In
A

menentukan;
- Bahwa model demikian menjadi penting bahwa masyarakat yang
ah

lik

menentukan sendiri wakilnya, di peraturan, addendum itu tidak melalui


proses kerangka acuan, tidak melalui pengumuman dan konsultasi publik.
m

ub

Aturannya seperti itu;


- Bahwa yang menjadi keyakinan saksi bahwa ada partisipasi yang memadai,
ka

karena pada saat pihak-pihak misalnya menolak, menyampaikan tuntutan


ep

penolakan, dan lain sebagainya, itu sudah berdasarkan daftar tanda tangan
ah

Halaman 280 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 280
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
beserta KTP yang sangat panjang. Sehingga kemudian saksi beranggapan

si
bahwa kelompok-kelompok yang diundang itu justru mewakili lebih banyak
masyarakat. Karena semuanya berderet-deret mengatakan bahwa kami ini

ne
ng
mewakili masyarakat Dairi, ini buktinya, lampirannya, tanda tangan,
semuanya begitu. Yang diundang itu bukan nama person, tetapi kelompok,

do
gu yang menyatakan bahwa mereka mewakili masyarakat pada masukan yang
diberikan kepada saksi
- Bahwa yang saksi lakukan dalam proses pengurusan AMDAL, untuk daftar

In
A
yang harus dilengkapi itu sifatnya yang saksi sebut sebagai persyaratan
administratif, yang kami pastikan sekarang ini adalah substansinya;
ah

lik
- Bahwa lembaga jasa penyedia atau LPJP, untuk registrasi berlaku selama 3
tahun, tetapi saksi lupa peraturannya;
am

ub
- Bahwa kriteria keahlian yang dimiliki di komisi Amdal, saksi mempunyai
daftar untuk semua keahlian yang diperlukan, tetapi kemudian yang
diundang adalah yang relevan dengan jenis kegiatan dengan dampak yang
ep
k

ditimbulkan;
ah

- Bahwa PT DPM punya analisis risiko, ada potensi gempa, ada potensi
R

si
banjir, itu semua dikaji. Ini beda antara Amdal dan analisis risiko, jadi
dokumen Amdal ini bukan dokumen analisis risiko;

ne
ng

- Bahwa saksi mengetahui surat Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara


tanggal 7 Juni, menyampaikan kepada direktur PT DPM yang menyatakan

do
gu

bahwa analisis kegempaan PT DPM dari substansi tidak sesuai dengan


norma, standar, prosedur, dan manual yang terkait dengan studi
kegempaan. Itu dijadikan dasar menimbang dalam pengambilan keputusan.
In
A

Bahwa selain bukti surat, Tergugat II Intervensi menghadirkan 4


ah

lik

(empat) orang saksi fakta dan 2 (dua) orang ahli yang telah memberikan
keterangan di persidangan antara lain :
1.Saksi fakta Nurhayati Purba :
m

ub

- Bahwa saksi tahu PT DPM telah memiliki ijin lingkungan atau ijin persetujuan
ka

lingkungan pada tahun 2005;


ep

- Bahwa ada perubahan atau addendum yang dilakukan oleh PT DPM


terhadap ijin lingkungan pada tahun 2021 sebanyak 3 (tiga) revisi yaitu
ah

Halaman 281 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 281
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang letak Handak, TSF atau tempat penampungan limbah dan portal;

si
- Bahwa saksi tahu adanya addendum karena hadir pada saat pengadaan
revisi di hotel Berristera, sebelum-sebelumnya juga sudah tahu karena ada

ne
ng
di media dan juga dari masyarakat;
- Bahwa saksi tahu pada saat rapat revisi AMDAL pada tahun 2005 dimana

do
gu pada saat itu banyak yang hadir seperti perwakilan dari Lingkar Tambang,
para pemegang hak wilayah, tokoh adat, tokoh agama, seperti itu lebih
kurangnya;

In
A
- Bahwa saksi diundang ke rapat itu karena diundang oleh Menteri
Lingkungan Hidup dimana undangan ditujukan kepada Kepala Desa, dan
ah

lik
Kepala Desa menunjuk saksi untuk ikut pada acara itu;
- Bahwa undangan kalau tidak salah seminggu lebih sebelum rapat, yang
am

ub
dilaksanakan melalui zoom dan ada juga yang datang di tempat yaitu di hotel
Berristera. Pada saat rapat, saksi ada kesempatan untuk berbicara
menyampaikan saran atau permintaan. Hampir semua perwakilan yang
ep
k

diundang menyampaikan saran;


ah

- Bahwa saat rapat saksi adalah dari perwakilan perempuan Bongkaras, disitu
R

si
saksi menyampaikan ke PT DPM agar nanti setelah beroperasi lebih
memberdayakan perempuan dan juga anak-anak. Saran saksi ditanggapi

ne
ng

oleh PT DPM yang berjanji akan melakukan apa yang saksi sarankan;
- Bahwa saksi hadir dalam rapat Komisi Penilai Amdal yang dilaksanakan

do
gu

pada tanggal 27 Mei 2021 di Hotel Berristera secara offline tetapi ada juga
peserta rapat secara online. Peserta rapat yang hadir secara offline saksi
tidak ingat semuanya, tetapi ada sebagian perwakilan dari Desa Longkotan,
In
A

Bongkaras, Bonian, Parongil, Polling, para pemangku hak wilayah dan juga
tokoh-tokoh agama;
ah

lik

- Bahwa seluruh peserta yang hadir dalam rapat diberikan kesempatan untuk
memberikan masukan atau pertanyaan, dengan mekanisme setiap
m

ub

undangan itu diberikan satu kesempatan untuk menyampaikan saran dan


pertanyaan kepada PT DPM dan juga Kementerian Lingkungan Hidup, dan
ka

langsung ditanggapi baik yang online maupun yang offline. Untuk peserta
ep

yang online, memberikan masukan dan pertanyaan itu langsung berbicara.


ah

Halaman 282 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 282
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sebelumnya ditanyakan terlebih dahulu nama berikut identitasnya. Ada

si
yang video, ada yang hanya suara;
- Bahwa saksi mengalami sendiri peristiwa banjir bandang pada tahun 2018 di

ne
ng
Desa Bongkaras, kalua tidak salah pada sore hari tanggal 18 Desember
2018. Kondisi sebelum peristiwa banjir bandang tersebut yaitu 2 (dua)

do
gu minggu sebelum banjir bandang itu curah hujan terus menerus tetapi tidak
deras sekali, tetapi puncaknya pada tanggal 18;
- Bahwa kondisi sebelum terjadinya banjir bandang di Desa Bongkaras,

In
A
wilayah saksi adalah pertanian. Semenjak banjir bandang itu memang
terkuras, tetapi karena ini dulunya hutan, kemudian saksi disitu tidak semua
ah

lik
memiliki lahan untuk bertani, jadi hutan itu dialih fungsikan menjadi pertanian
oleh masyarakat secara mandiri;
am

ub
- Bahwa alih fungsi menjadi lahan pertanian ini sebelumnya hutan yang tidak
ada alas haknya dan itu sesuatu yang biasa dilakukan masyarakat. Pada
saat terjadi banjir bandang, lahan-lahan pertanian itu ikut longsor karena
ep
k

memang sudah ditebang dan ditanami tanaman untuk pertanian seperti


ah

tanaman gambir yang tidak bisa menahan tekanan air;


R

si
- Bahwa rapat di Hotel Berristera diikuti oleh perwakilan-perwakilan desa yaitu
Bongkaras, Bonian, Tungtung Batu, Longkotan, Polling Anak-Anak yang

ne
ng

diwakili oleh Aparatur Desa dan juga Kepala Desa. Kesemuanya masuk
dalam satu kecamatan yaitu Kecamatan Silima Pungga-Pungga;

do
gu

- Bahwa saksi lahir di Bongkaras pada tahun 1995 dan bersekolah di SD dan
SMP Bongkaras, sedangkan SMA di Sidikalang. Saksi tidak kuliah dan pergi
merantau ke Malaysia pada tahun 2014 dan kembali pada tahun 2016. Saksi
In
A

mengetahui PT. DPM kalau tahunnya kurang pasti, tetapi sejak saksi
tinggal disitu saksi sudah melihat masyarakat bekerja sebagai porter ke atas;
ah

lik

- Bahwa saksi menghadiri rapat Komisi Penilai Amdal, kalau tidak salah 27
Juni 2021 ditunjuk sebagai perwakilan dari Kepala Desa Bongkaras. Ada
m

ub

beberapa pertemuan lagi yang saksi ikuti berupa sosialisasi di Kantor


Kecamatan Silima Pungga-Pungga dan juga di desa saksi;
ka

- Bahwa sosialisasi di desa saksi pada tahun 2021 dan tahun 2022,
ep

sebelumnya saksi pernah ikut pertemuan tetapi saksi tidak tahu karena
ah

Halaman 283 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 283
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebelum merantaupun ada sosialisasi juga. Semasa SMA tidak pernah ikut

si
sosialisasi , namun setelah pulang merantau bulan Juli 2016 pernah ikut
sosialisasi tetapi lupa tahunnya;

ne
ng
- Bahwa pada tahun 2018 terjadi banjir bandang, saksi bekerja sebagai petani
di lahan orang tua yang hasilnya bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

do
gu Masyarakat Desa Bongkaras dominan bekerja sebagai petani;
- Bahwa saksi tahu bukit Sigalingging yang merupakan daerah pertanian
seperti menanam gambir dan juga sawah. Gambir ditanam di daerah

In
A
perbukitan. Pada tahun 2018 tidak ada kamp, tidak ada apa-apa. Perjalanan
ke bukit Sigalingging dilakukan dengan menggunakan sepeda motor,
ah

lik
separuhnya dengan berjalan kaki;
- Bahwa dari Desa Bongkaras, lahan pertanian di bukit Sigalingging terlihat,
am

ub
tetapi tidak semua. Posisi lahan pertanian di dalam hutan, jadi kalau kita
melihat dari jauh, pohon gambir tidak nampak, yang terlihat hanya kayu yang
besar. Masyarakat mengambil kayu dari sana untuk dijual sebagian. Ada
ep
k

bangunan rumah disana, tetapi tidak ada izin karena illegal;


ah

- Bahwa saksi tidak menghadiri pertemuan di tanggal 17 November 2022,


R

si
setahu saksi PT. DPM tidak selalu berkegiatan di Berristera, tetapi kalau ada
pertemuan besar baru ada disana;

ne
ng

- Bahwa dalam pertemuan saksi sebagai perwakilan dari desa


menyampaikan pertanyaan mengenai pemberdayaan perempuan, saksi ikut

do
gu

beberapa organisasi seperti Pemuda Batak Bersatu dan juga PKK;


- Bahwa saat banjir bandang, banyak persawahan yang mengalami
kerusakan sedangkan saksi tidak punya sawah, hanya punya gambir saja
In
A

yang dikelola;
- Bahwa waktu pertemuan tanggal 27 Mei 2021 dilakukan secara online dan
ah

lik

offline, karena yang diundang tidak hadir maka mereka hanya ikut zoom.
Adapun dasar saksi menyampaikan ada offline karena saksi hadir disana;
m

ub

- Bahwa saksi hadir ke hotel Berristera pada tanggal 21, terkait AMDAL PT.
DPM saksi hanya melihat bundelan besar yang dikasih tunjuk di meja, yang
ka

akan direvisi. Setelah direvisi, saksi pernah melihat lagi dari luar di Kantor
ep

Kecamatan;
ah

Halaman 284 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 284
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kamp aktifitas terakhir tahun 2013 sudah tidak ada lagi karena posisi

si
saksi bersampingan dengan lading, di tahun 2018 sudah tidak ada lagi. Dari
dahulu tidak ada aktifitas apa-apa kalau di wilayah saksi;

ne
ng
- Bahwa saksi tidak hadir untuk undangan tertanggal 17 November 2022
untuk acara di tanggal 23 November 2022;

do
gu - Bahwa saat saksi hadir pada rapat penyusunan revisi AMDAL, tidak dibahas
satu per satu karena tebal. Masyarakat atau perwakilan yang hadir ada yang
keberatan dengan dampak lingkungan yang timbul tetapi mereka

In
A
memberikan saran nanti kalau semisal seperti jalan, otomatis ditebang
kayu-kayu di pinggir jalan, otomatis disuruh harus ditanami tanaman
ah

lik
kembali;
- Bahwa untuk bangunan Handak yang ada bahan peledaknya dibahas
am

ub
bahwa akan menimbulkan suatu dampak tetapi tidak detail. Saksi kurang
tahu apakah diminta tanggapan masyarakat mengenai dampak yang akan
timbul dan cara untuk mengatasinya;
ep
k

- Bahwa pada pertemuan itu, dari Desa Bongkaras selain saksi, yang ditunjuk
ah

oleh Bapak Kepala Desa dari Desa Bongkaras adalah Bapak Maruba
R

si
Tumanggor. Dari Desa Bongkaras ada tiga orang, tambah Kepala Desa-nya,
jadi empat orang. Tidak ada yang protes terhadap addendum-nya, tidak ada

ne
ng

yang keberatan hanya menyampaikan saran dan masukan;

2. Saksi fakta Jakobus Sirait

do
gu

- Bahwa Pak Jakobus adalah mantan Kepala Desa periode 2016-2021,


sebelumnya sebagai perangkat desa sejak tahun 1993 sampai 2006;
In
- Bahwa pada 2006 ada rencana pemilihan, tetapi karena untuk kebutuhan
A

Pemilihan Serentak, maka dilakukan pada 2008. Jadi saksi diangkat sebagai
Pejabat Pelaksana (Plt.) pada 2006 sampai 2007. Pada tahun 2008 saksi
ah

lik

menjadi perangkat desa sampai tahun 2014, Setelah itu baru terpilih pada
tahun 2016;
m

ub

- Bahwa semenjak menjadi Kepala Desa, saksi sudah tahu PT DPM yang
berada di Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga. Itu di Desa
ka

ep

saksi sendiri. Desa Bongkaras berbatasan dengan desa Longkotan;


ah

Halaman 285 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 285
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa aktivitas PT DPM itu semuanya berada di Desa Longkotan. Saksi

si
mengetahui PT. DPM beraktivitas semenjak tahun 1998, ada terbit ijin
eksplorasi yang mana mereka melakukan pengeboran di setiap wilayah;

ne
ng
- Bahwa terkait penyusunan AMDAL, kebetulan waktu saksi menjadi
perangkat desa, jadi mungkin ada Kepala Desa yang menghadiri, jadi

do
gu mungkin sebagian mengikuti sebagian tidak;
- Bahwa saat saksi menjabat pada 2016 sampai 2021, pernah ada
pembahasan mengenai AMDAL. Jadi kebetulan karena saksi selalu

In
A
melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, memang undangannya untuk Kepala
Desa, tetapi saksi lemparkan untuk mengundang warga-warga masyarakat
ah

lik
dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat. Saksi selesai
menjabat pada tanggal 18 Desember 2021;
am

ub
- Bahwa pada pertemuan di hotel Berristera kebetulan ada undangan dari
Bapak Bupati Dairi yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah, maka
undangan disampaikan kepada Ibu Kepala Desa saksi yang baru,
ep
k

mengundang satu Kepala Desa dan satu tokoh masyarakat. Saksi hadir
ah

karena kebetulan Kepala Desanya menelepon saksi dan saksi hadir sebagai
R

si
Kepala Desa Longkotan, sedangkan dari warga saksi menunjuk Napitupulu
dan Boang Manalu. Ada 4 (empat) orang, 2 (dua) lagi saksi lupa;

ne
ng

- Bahwa saksi tahu di Desa Bongkaras atau Desa Longkotan pernah terjadi
banjir bandang, seingat saksi pada tanggal 18 Desember 2018;

do
gu

- Bahwa Kecamatan Silima Pungga-Pungga itu terdiri dari 15 Desa dan 1


Kelurahan. Banjir bandang itu seingat saksi terjadi di 9 Desa. Saat itu saksi
masih menjadi Kepala Desa;
In
A

- Bahwa pada saat terjadinya banjir bandang ada korban jiwa, dari Desa
Longkotan ada 1 orang korban yang terbawa arus. Seingat saksi terjadinya
ah

lik

banjir bandang itu dimulai jam 15:30, dan kira-kira berakhirnya itu sampai
jam 17:30 atau 17:35 karena kebetulan saksi berada di rumah;
m

ub

- Bahwa saat terjadi banjir bandang, saksi selaku Kepala Desa karena ada 1
orang warga yang terbawa arus sehingga saksi memanggil perangkat desa,
ka

BPBD Desa Longkotan, dan sekaligus melaporkannya ke pihak Kecamatan


ep

dan ke pihak BPBD Kabupaten Dairi;


ah

Halaman 286 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 286
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setelah kita melaporkan bahwa ada kejadian banjir bandang di

si
Kecamatan Silima Pungga-Pungga terkhusus di desa kami Desa Longkotan,
mereka menghubungkan Tim SAR ke Desa Longkotan;

ne
ng
- Bahwa setelah saksi melaporkan bahwa ada kejadian banjir bandang di
Kecamatan Silima Pungga-Pungga terkhusus di desa kami Desa Longkotan,

do
gu mereka menghubungkan Tim SAR ke Desa Longkotan;
- Bahwa penyebab banjir bandang setahu saksi karena kondisi Desa
Longkotan memang luas dan penduduknya padat. Jadi disana selalu banyak

In
A
masyarakat yang mempergunakan lahan tanah termasuk hutan, banyak
warga saksi yang mengalih fungsikan hutan itu menjadi lahan-lahan
ah

lik
pertanian, ada tanam gambir, coklat, jagung, cabe, dan lain sebagainya;
- Bahwa setahu saksi tidak pernah ada orang dari luar desa atau dari luar
am

ub
kampung yang masuk dan menebang pohon. Pada saat banjir bandang
akibat pengalihfungsian lahan yang terjadi di Desa Longkotan, banjir
tersebut mengalir terus begitu jauh dan berdampak ke desa lainnya;
ep
k

- Bahwa korban banjir bandang itu tidak hanya 1 orang dari desa saksi,
ah

korban dari banjir bandang itu tidak hanya 1 orang dari desa saksi tetapi dari
R

si
Desa Bongkaras juga ada korban jiwa yang jumlahnya 6 orang;
- Bahwa saksi mengetahui ada warga yang menjual lahannya ke PT DPM

ne
ng

karena memang saksi sebagai Kepala Desa juga ada menjual lahan kepada
PT DPM;

do
gu

- Bahwa saksi selaku masyarakat yang lahir dan besar disana, orang tua juga
disana, justru dengan kehadiran PT DPM, ada lahan saksi sedikit, bisa buat
anak saksi sekolah. Jadi saksi jual, dan buktinya bisa buat anak saksi
In
A

menjadi sarjana. Karena PT DPM memberikan imbalan sebagai ganti


untung kepada saksi sendiri dengan harga yang ditentukan oleh
ah

lik

Pemerintah;
- Bahwa seingat saksi tidak ada warga desa yang pernah didatangi polisi dan
m

ub

TNI terkait dengan PT DPM termasuk saksi sendiri karena memang setiap
perlakuan yang dilakukan oleh PT DPM, selalu melalui musyawarah dan
ka

selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak;


ep
ah

Halaman 287 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 287
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pembangunan Handak, gudang bahan peledak terletak di Dusun IV

si
Desa Longkotan. Terkait pembangunan Handak itu, saksi tidak ada
mengeluarkan surat atau persetujuan;

ne
ng
- Bahwa saksi menghadiri sosialisasi di Hotel Berristera, tanggal 17
November 2022 setelah jabatan saksi selesai mewakili tokoh masyarakat.

do
gu Pada tanggal 27 Mei 2021 saksi tidak hadir walaupun masih menjabat tetapi
kebetulan pada tanggal 27 Mei 2021 mertua saksi meninggal jadi saksi
menyuruh dari tokoh-tokoh masyarakat untuk mewakili, ada 4 (empat)

In
A
orang;
- Bahwa surat undangan untuk tanggal 27 Mei 2021 diterima oleh saksi
ah

lik
sendiri tetapi lupa siapa yang mengundang. Kalau yang tanggal 17
November 2022 dari Sekretaris Daerah Kabupaten;
am

ub
- Bahwa PT. DPM jika akan beraktivitas selalu mengundang tokoh
masyarakat, maka kami buatkan undangannya dari Pak Camat, dibuatkan
rapat begitu di Kecamatan.
ep
k

- Bahwa pada saat saksi menjabat dari tahun 2016 sampai tahun 2021,
ah

kegiatan PT DPM disana yang saksi ketahui adalah perbaikan pinggiran


R

si
sungai dan pembukaan jalan baru, jadi pada tahun 2004 itu baru dibebaskan
dari depan Polsek sampai batas hutan, kemudian setelah ijinnya katanya

ne
ng

keluar mereka melanjutkan sampai ke kawasan hutan;


- Bahwa kalau pabriknya tidakada, sedangkan untuk pengeboran sudah dari

do
gu

jauh-jauh sebelumnya. Pembukaan jalannya sejajar dengan jalan yang


sudah ada di bawah. Sampai sekarang saksi tidak tahu atau melihat ada
pembangunan limbah di Desa Longkotan sedangkan untuk gudang Handak
In
A

saksi tahu, untuk kegiatan di pinggiran sungai, mereka buat bronjong dan
memperbaiki pinggiran sungai;
ah

lik

- Bahwa pada pertemuan 17 November 2022, saksi hadir ke Hotel Berristera


bersama Ibu Kepala Desa dengan naik angkot, setelah pertemuan saksi
m

ub

tanda tangan absen dari PT. DPM. Panitia yang menyuruh saksi untuk
tandatangan, setelah itu baru saksi diijinkan untuk masuk, saksi tidak tahu
ka

apakah itu dari pemerintah atau dari Sekda, saksi tidak tahu;
ep
ah

Halaman 288 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 288
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa yang mengundang adalah pemerintah dan yang membuat absensi

si
PT DPM, saksi mendapatkan uang transport. Pasti ada keluhan bahkan
penolakan dari masyarakat terkait keberadaan PT DPM ini dimana mereka

ne
ng
mengadakan demo karena mereka maunya bisa dipekerjakan disana Pak,
tetapi kalau dari warga saksi jarang;

do
gu - Bahwa alas an masyarakat menolak keberadaanPT. DPM adalah mereka
mau dipekerjakan disana. Karena kegiatan PT DPM ini masih sedikit, hanya
bisa menampung tidak terlalu banyak orang, jadi yang dibutuhkan hanya

In
A
beberapa orang. Terhadap penolakan tersebut diberikan pencerahan-
pencerahan kepada masyarakat, termasuk dari PT DPM bahwa tujuannya
ah

lik
agar nanti semua masyarakat yang berada di daerah saksi untuk
dipekerjakan;
am

ub
- Bahwa 5 (lima) tahun sekali biasanya di desa saksi ada banjir bandang. Luas
Desa Longkotan kira-kira 112 hektar sedangkan areal pertanian kira-kira 30
hektar. Dari 30 hektar lahan pertanian, tidak ada setengahnya yang dijual ke
ep
k

PT. DPM. Jual beli terjadi sebelum tahun 2018, yang dimulai pada tahun
ah

2004;
R

si
- Bahwa saksi sendiri hadir disini betul karena memang PT DPM meminta
saksi. Tetapi karena mereka memberikan saksi termasuk penginapan,

ne
ng

akomodasi, dan transportasi, jadi saksi disini menyampaikan apa yang


sebenarnya terjadi. Di Kabupaten Dairi itu tidak ada perubahan-perubahan.

do
gu

Dengan hadirnya PT DPM, pasti pembangunannya akan lebih tinggi, dan


masyarakatnya bisa sejahtera, termasuk khususnya di Desa Longkotan;
In
3. Saksi fakta Sugianto Hasugian :
A

- Bahwa sebelum terjadinya kebocoran, saksi pernah mengalami hal yang


ah

lik

serupa, bukan gagal panen tetapi sebagian tidak berbuah. Sawah yang saksi
tanami padi dan kasih ikan itu, bukan tanah saksi pribadi tetapi sewa;
m

ub

- Bahwa setelah terjadi kebocoran lumpur, pada hari kedua langsung ada
yang datang ke sungai dari pihak PT DPM dan juga dari pihak Pemerintah
ka

Kabupaten Dairi. Mereka mengambil air itu di beberapa titik, saksi kurang
ep

tahu untuk apa air tersebut;


ah

Halaman 289 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 289
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sebetulnya yang diresahkan saksi sehingga meminta ganti ongkos

si
dari PT DPM karena pada waktu itu ada beberapa orang pengguna air yang
menyampaikan ini kesempatan kita untuk mendapatkan rezeki dari PT DPM;

ne
ng
- Bahwa memang saat itu saksi tidak mengalami kerugian, tetapi pada waktu
itu sudah ada beberapa kali pertemuan, sehingga saksi dikasih ganti

do
gu ongkos. Semua pengguna air yang berjumlah sekitar 30 orang mendapatkan
ganti ongkos 200 ribu;
- Bahwa saksi pernah menolak kehadiran PT. DPM pada tahun 2019, itu

In
A
dilakukan memang itu kesadaran saksi sendiri untuk menolak PT DPM
dengan alasan pada waktu itu saksi tidak ada kerjaan;
ah

lik
- Bahwa saksi melakukan penolakan terhadap PT DPM bersama
teman-teman, sebagian masyarakat Desa Bongkaras, dan ada yang di
am

ub
Kecamatan Silima Pungga-Pungga. Penolakan disampaikan ke pemerintah
Kabupaten Dairi, ada juga ke KLHK pada bulan Desember 2019;
- Bahwa saksi sekarang mendukung PT. DPM dengan alasan karena sebagai
ep
k

seorang putra Pakpak, dan PT DPM ini berada di daerah Pakpak, saksi ingin
ah

daerah saksi maju seperti kabupaten-kabupaten lain yang ada di Sumatera


R

si
Utara. Oleh karena itu saksi sebagai putra Pakpak wajib mendukung
investasi apapun yang datang ke Kabupaten Dairi, termasuk investasi PT

ne
ng

DPM supaya daerah saksi bisa berkembang;


- Bahwa PT DPM tidak melakukan pendekatan kepada saksi sehingga

do
gu

mendukung PT DPM. Pada tahun 2012 posisi saksi sebagai kelompok yang
keberatan dan komplain juga ke PT DPM termasuk semua pengguna air;
- Bahwa saksi komplain pada waktu itu karena saksi tahu ada kebocoran
In
A

lumpur itu, saksi yakin PT Indodrill tidak akan bekerja lagi, jadi ini
kesempatan saksi untuk mendapatkan sedikit rezeki, kemudian pada tahun
ah

lik

2019 menolak kembali PT. DPM;


- Bahwa pada tahun 2012 saksi bekerja di Indodrill, bekerja dari jam 6 pagi
m

ub

sampai jam 6 sore, kami ada dua shift. Jadi pada waktu itu kebetulan saksi
shift siang, yang mengurus pertanian dan ikan adalah istri saksi;
ka

- Bahwa saat kejadian tahun 2012, belum masa panen karena masih ada padi
ep

di sawah. Sistem menanam pada yang saksi lakukan adalah menyewa lahan
ah

Halaman 290 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 290
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6 rantai. Jadi 3 rantai itu saksi tanam padi dan 3 rantai lagi tabur ikan untuk

si
pembibitan;
- Bahwa dulu ada ikan asli Bongkaras tetapi setelah banjir bandang tidak ada

ne
ng
lagi. Pada tahun 2012 masih ada ikan endemiknya jenis ikan mas;
- Bahwa saat terjadi kebocoran limbah tahun 2012, saksi membuat

do
gu penampungan juga di Bukit Sigalingging, tetapi saksi tidak membuka lahan
disana;
- Bahwa perusahaan saksi PT. Indodrill membuka lahan untuk lokasi

In
A
pengeboran seluas kurang lebih 6x20 meter. Pada waktu itu ada 5 (lima) titik
pengeboran, tetapi berada di 3 (tiga) lokasi, karena 1 (satu) lokasi itu tiga
ah

lik
pengeboran;
- Bahwa untuk 1 (satu) pengeboran, biasanya ada 2 (dua) tempat
am

ub
penampungan dengan ukuran 2 x 1,5 meter. Jarak pengeboran ke dalam
ada yang 900 (sembilan ratus) meter, ada yang 800 (delapan ratus) meter;
- Bahwa daerah tempat pengeboran itu curah hujannya tinggi, lubang
ep
k

penampungan juga kita tutupi, supaya tidak tercampur dengan air hujan.
ah

Penampungan itu akan dipakai untuk melakukan pengeboran, jadi kalau


R

si
sudah tercampur dengan hujan, tidak bagus lagi, makanya ditutup dan
diusahakan tidak masuk air ke dalam;

ne
ng

- Bahwa pada setiap kegiatan, ada tenda birunya untuk bikin kolamnya, jadi
saksi bikin penyanggah, di kamp juga ada tendanya. Dampak rembesan

do
gu

lumpur tidak sampai ke pertanian dan kolam karena mengendap di bawah di


aliran sungai itu, karena lumpur itu dia di bawah. Jadi sampai batunya itu
putih-putih;
In
A

- Bahwa nama sungainya adalah sungai sigalingging, saksi juga kenal dengan
Maradu Sihombing tetapi tidak tahu dimana lokasi kolamnya termasuk
ah

lik

apakah ikannya mati atau tidak;

4. Saksi fakta Rangkap Boang Manula:


m

ub

- Bahwa saksi bekerja di PT DPM sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang
dengan posisi sebagai supervisor external community relation, hubungan
ka

ep

kemasyarakatan. Dari awal di tahun 2007 saksi di Tim Lingkungan. Jabatan


sekarang sejak tahun 2019;
ah

Halaman 291 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 291
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa tugas saksi adalah komunikasi dengan masyarakat. Secara

si
sederhana hubungan masyarakat dengan PT. DPM lancar dan baik, kalau
untuk Desa Longkotan tidak pernah ada protes atau keluhan. Di Desa

ne
ng
Bonian dan Desa Tungtung Batu tidak ada protes atau keluahan, tetapi di
Desa Bongkaras ada sebagian;

do
gu - Bahwa saksi tinggal di Desa Longkotan, lahir di Parongil, sepengetahuan
saksi yang protes itu hanya di Desa Bongkaras saja. Pada saat di Bonian
dan di Bongkaras PT DPM ada melakukan sosialisasi, memberi

In
A
pemahaman;
- Bahwa kalau protesnya mungkin sampai sekarang. Tetapi kalau
ah

lik
pemahamannya saat itu di tahun 2021 kalau tidak salah, di bulan Mei kami
melakukan sosialisasi di Desa Bongkaras dan Desa Bonian. Tahun 2018 dan
am

ub
2019 sudah ada protes;
- Bahwa PT DPM sudah memiliki ijin lingkungan atau persetujuan lingkungan
sejak bulan Agustus 2022. Pertama kali memiliki izin lingkungan tahun 2005
ep
k

sdangkan yang di tahun 2022 adalah yang addendum;


ah

- Bahwa izin lingkungan yang di addendum ada 3 (tiga) hal yaitu Portal, TSF,
R

si
dan Gudang Handak. Dari tahun 2005 sampai tahun 2022 tentang Handak
ini yang diubah adalah lokasinya. Tahun 2005 lokasinya di hutan, sedangkan

ne
ng

yang di tahun 2022 di kawasan hutan juga, mungkin lokasinya lebih strategis
menurut pihak dari pemerintah dan PT DPM;

do
gu

- Bahwa gudang Handak yang direncanakan dalam dokumen addendum 2022


ini belum dibangun. Ada Handak lain yaitu Handak sementara, maksudnya
tempat penyimpanan bahan peledaknya yang untuk sementara, sebelum
In
A

dibangunnya nanti Handak untuk permanen. Sampai saat ini belum ada
kegiatan yang menggunakan bahan peledak;
ah

lik

- Bahwa gudang Handak sementara ini ada dijaga 24 jam oleh Security dan
pihak Polri, serta adanya CCTV di sekitar lokasi gudang Handak. Saksi yakin
m

ub

dijaga 24 jam karena saksi juga kadang-kadang patroli kesana


pantau-pantau, mereka ada disana;
ka

ep
ah

Halaman 292 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 292
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa setahu saksi bahan peledak ini tida pernah dipindahkan atau

si
dikeluar-masukkan. Gudang Handak sementara ini lokasinya di Dusun IV
Desa Longkotan;

ne
ng
- Bahwa saksi lupa apakah gudang Hanak itu masuk dalam Studi AMDAL PT
DPM atau tidak. Sampai saat ini saksi tidak pernah mendengar ada

do
gu suara-suara yang muncul dari gudang Handak;
- Bahwa terkait dengan komplain dari masyarakat sekitar yang terganggu
dengan gudang Handak, kalau terganggu, tidak. Tetapi ada masyarakat

In
A
komplain bahwa ingin bekerja disana, untuk pembersihan dan untuk
menjaga mendampingi teman-teman keamanan;
ah

lik
- Bahwa tidak semua orang bisa bebas mengunjungi gudang Handak
termasuk karyawan PT. DPM sendiri, hanya yang spesial saja yang bisa
am

ub
datang ke lokasi Handak karena ada SOP tertentu dan dijaga oleh security
dan pihak polisi;
- Bahwa Gudang Handak sementara ini ada kalau tidak salah sejak tahun
ep
k

2019, saksi pernah lihat izinnya yang dikeluarkan oleh Kepolisian tetapi tidak
ah

sempat saksi memahami atau membacanya, karena itu bukan urusan saksi;
R

si
- Bahwa addendum tentang AMDAL, salah satunya terkait dengan gudang
Handak. Saksi kurang tahu apakah pada saat pengkajian AMDAL dibahas

ne
ng

dampak Handak ini atau tidak karena bahan peledak kemudian diledakkan
dimana dan apa akibat dari ledakan;

do
gu

- Bahwa akibat Handak ada disosialisasikan pada waktu ada sosialisasi di


Kantor Desa Longkotan dimana ada orang teknis memberikan penjelasan
kepada masyarakat terkait Handak;
In
A

- Bahwa lokasi peledakan bahan peledak menurut perencanaan yang saksi


dengar dipakainya untuk pembukaan jalan nanti ke depannya;
ah

lik

- Bahwa selama 2019 sampai 2023 sudah ada sosialisasi dari PT DPM
mengenai Handak itu tetapi hanya di Desa Longkotan yang dilaksanakan di
m

ub

Kantor Desa Longkotan, ada Berita Acaranya tetapi saksi tidak


membawanya;
ka

- Bahwa saksi ingin menyampaikan pesan dari teman-teman masyarakat


ep

bahwa mereka mempertanyakan kapan PT DPM beroperasinya, karena


ah

Halaman 293 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 293
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kami khususnya di Desa Longkotan, semakin hari hidup kami semakin agak

si
kritis, masyarakat disana hidupnya sangat memprihatinkan;
- Bahwa yang jadi pegawai PT DPM dari Desa Longkotan kurang lebih ada 40

ne
ng
(empat puluh) orang, dari Desa Bongkaras ada juga, tetapi kami tidak ada
kegiatan;

do
gu 5. Ahli DR. Ir. Danny Hilman Natawidjaja, M.Sc :
- Bahwa kegempaan adalah suatu kejadian alam akibat ada pergerakan di

In
satu patahan atau sesar, ini untuk gempa tektonik. Misalnya ada patahan
A
Sumatera di sepanjang Sumatera, dari mulai selat sunda sampai Aceh. Jadi
kalau ada pergerakan yang tiba-tiba pada patahan itu, maka akan menjadi
ah

lik
gempa. Gempa itu adalah merupakan suatu siklus, jadi yang namanya
patahan sumatera atau patahan-patahan lainnya di Indonesia, itu akan
am

ub
selalu bergerak dari waktu ke waktu, tetapi dia itu terkunci di jalurnya sendiri,
padahal yang di kiri dan kanannya akan selalu bergerak karena
ep
lempeng-lempeng gunung akan selalu bergerak. Sampai suatu ketika, ketika
k

di patahan itu sudah tidak bisa ditahan lagi tekanannya, dia akan retak
ah

tiba-tiba, maka itu yang disebut gempa. Semakin besar pergerakannya,


R

si
maka semakin panjang retakan sesarnya, dan semakin besar pula
getarannya yang disebut sebagai skala richter atau skala magnitudo, itu

ne
ng

untuk gempa tektonik. Kemudian ada juga gempa vulkanik yang berkaitan
dengan gunung api, tetapi sebetulnya gempa vulkanik itu tidak akan terlalu

do
gu

besar;
- Bahwa kalau patahan tidak aktif adalah patahan yang sudah tidak bergerak,
In
meskipun retakannya masih ada. Tetapi kalau patahan aktif itu patahan yang
A

masih aktif bergerak sekarang, kalau definisi ilmiahnya itu masih bergerak
aktif dalam kurun seratus dua puluh lima ribu tahun. Tetapi kalau kita bicara
ah

lik

masalah konstruksi, misalnya dalam hal ini bendungan, itu biasanya ada
indikasi aktif bergerak selama tiga puluh enam ribu tahun, terutama selama
m

ub

dua belas ribu tahun terakhir yang disebut sebagai patahan aktif;
- Bahwa secara kuantitatif banyak sekali zona patahan aktif yang ada di
ka

ep

Indonesia. Jalur patahan aktif itu kalau yang di darat selain yang di
Sumatera, di Jawa juga banyak, ada sesar aktif yang menyebabkan gempa
ah

Halaman 294 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 294
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jogja, ada sesar Cianjur juga, ada sesar Kendeng yang letaknya dari Jakarta

si
sampai Semarang sampai Surabaya, kemudian di Sulawesi ada sesar aktif
juga, terus ke arah Papua ada zona sorong, dan sesar-sesar yang lainnya

ne
ng
banyak sekali. Apalagi kalau misalnya sekarang kita bicara masalah segmen
sesarnya, setiap sumber gempanya, seperti yang dipublikasikan secara

do
gu resmi oleh Kementerian PUPR pada tahun 2017 mengenai peta terakhir
sumber bahaya gempa di Indonesia, bahwa sekarang itu yang
terdokumentasi ada sekitar 270-an segmen sesar aktif di seluruh Indonesia,

In
A
sebagai sumber gempa;
- Bahwa secara kuantitatif banyak sekali zona patahan aktif yang ada di
ah

lik
Indonesia. Jalur patahan aktif itu kalau yang di darat selain yang di
Sumatera, di Jawa juga banyak, ada sesar aktif yang menyebabkan gempa
am

ub
Jogja, ada sesar Cianjur juga, ada sesar Kendeng yang letaknya dari Jakarta
sampai Semarang sampai Surabaya, kemudian di Sulawesi ada sesar aktif
juga, terus ke arah Papua ada zona sorong, dan sesar-sesar yang lainnya
ep
k

banyak sekali. Apalagi kalau misalnya sekarang kita bicara masalah segmen
ah

sesarnya, setiap sumber gempanya, seperti yang dipublikasikan secara


R

si
resmi oleh Kementerian PUPR pada tahun 2017 mengenai peta terakhir
sumber bahaya gempa di Indonesia, bahwa sekarang itu yang

ne
ng

terdokumentasi ada sekitar 270-an segmen sesar aktif di seluruh Indonesia,


sebagai sumber gempa;

do
gu

- Bahwa sumber gempa di Sumatera ini ada dua yang besar, yang pertama
adalah zona subduksi yang disebut sebagai megathrust yang menghasilkan
salah satunya adalah gempa dan tsunami Aceh pada tahun 2004, gempa
In
A

Nias pada tahun 2005, gempa di Sumatera Barat pada tahun 2007, dan di
Mentawai pada tahun 2010, itu semuanya adalah gempa megathrust zona
ah

lik

subduksi. Kemudian untuk yang di darat kita sebut sebagai sesar Sumatera,
yang dimulai dari sesar Selat Sunda bahkan sebetulnya menerus ke selatan
m

ub

Jawa, kemudian ke utara melewati Bukit Barisan sampai ke barat toba,


kemudian masih menerus ke utara sampai ke wilayah Aceh. Memang ada
ka

jalur gempa lain termasuk Mentawai thrust di Kepulauan Mentawai,


ep

kemudian ada sesar lainnya juga yang lebih kecil, misalnya sesar Sibolga.
ah

Halaman 295 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 295
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Akan tetapi yang besarnya di Sumatera ada dua.

si
- Bahwa sudah menjadi karakter Indonesia, hampir di semua wilayah menjadi
rawan gempa. Tetapi sebetulnya tidak ada larangan, kita bisa membuat

ne
ng
konstruksi dimanapun asalkan konstruksi itu dibangun tahan gempa sesuai
dengan aturan. Itu yang paling penting bahwa dimanapun kita membuat

do
gu suatu konstruksi, harus memperhatikan keamanan gempa. Artinya kita harus
membuat konstruksi yang tahan terhadap gempa yang sesuai dengan
tingkat kegempaan atau koefisien gempa di lokasi tersebut;

In
A
- Bahwa ada suatu langkah ataupun metode-metode khusus untuk
memastikan suatu bendungan dapat dibangun di daerah yang memang
ah

lik
terdapat patahan yang bisa menjadi sumber gempa. Jadi sebetulnya fungsi
dari buku peta sumber dan bahaya gempa yang diterbitkan oleh
am

ub
Kementerian PUPR tadi, sebetulnya di buku itu juga sudah ada informasi
mengenai koefisien gempa untuk seluruh wilayah Indonesia tidak terkecuali
di wilayah Toba. Jadi untuk setiap lokasi sebetulnya kita sudah tahu secara
ep
k

umum berapa koefisien gempanya. Meskipun kalau untuk konstruksi besar,


ah

termasuk membuat bendungan atau jembatan besar, biasanya diharuskan


R

si
untuk membuat penelitian yang lebih mendalam lagi untuk menjaga supaya
barangkali ada sesuatu atau karakteristik gempa yang masih belum

ne
ng

diketahui, untuk lebih menjaga keamanannya;


- Bahwa memang pada nyatanya banyak sekali konstruksi yang dibangun di

do
gu

daerah yang rawan gempa, termasuk banyak juga bendungan di Sumatera


yang dibangun di daerah yang dekat dengan sesar Sumatera;
- Bahwa untuk bendungan, biasanya kita mengacu pada dua sumber, untuk
In
A

sumber internasional kita biasanya mengacu ke peraturan ICOLD,


International Commission on Large Dams, itu acuan utamanya. Kemudian
ah

lik

untuk yang dalam negeri tentu ada peraturan khususnya untuk menahan
gempa, termasuk sudah ada draft atau pedoman untuk seismic hazard
m

ub

assesment, seismic hazard analysis, dan juga untuk konstruksi supaya tahan
gempa, jadi sudah ada pedomannya. Pada intinya, hasil dari seismic hazard
ka

analysis itu akan menghasilkan suatu besaran koefisien gempa tertentu di


ep

suatu lokasi, itu yang biasanya dijadikan dasar untuk membuat konstruksi
ah

Halaman 296 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 296
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang tahan gempa;

si
- Bahwa yang dimaksud dengan suatu bangunan yang tahan gempa, kalau
kita bicara masalah besaran gempa, atau intensitas gempa yang disebut

ne
ng
sebagai skala, tetapi kalau dalam perteknikan biasanya dikatakan dalam
satuan percepatan gempa, biasanya dalam skala G. Biasanya itu yang

do
gu diambil agar misalnya suatu lokasi yang akan dibangun itu diketahui berapa
nilai percepatan gempanya. Apabila kita akan membangun struktur disitu,
maka struktur itu harus tahan terhadap percepatan gempa itu, strukturnya

In
A
harus kuat terhadap itu, disarankan pastinya harus lebih tinggi dari nilai itu,
supaya misalnya kalau ada gempa tidak rusak;
ah

lik
- Bahwa kalau skala richter itu adalah skala kekuatan untuk sumber
gempanya. Jadi kalau yang skala G itu adalah skala kekuatan gempa di
am

ub
lokasi tertentu, skala goncangan. Sedangkan skala richter itu adalah skala
dari sumber gempa, jadi misalnya begini, ada satu gempa di sesar
Sumatera, misalnya skala richternya adalah 7,5 magnitudo, tetapi
ep
k

goncangannya kan beda-beda di setiap titik, semakin dekat dengan sesar


ah

Sumatera maka G-nya akan semakin besar, semakin jauh maka akan
R

si
semakin kecil. Jadi sebetulnya salah kalau kita katakan satu struktur harus
kuat terhadap magnitudo 9, magnitudo 9-nya dimana, kalau magnitudo 9-nya

ne
ng

500 km, maka goncangannya akan kecil disitu. Jadi intinya skala G itu
berhubungan dengan seberapa kuat sumber gempa atau skala richter di

do
gu

patahannya itu, dan seberapa dekat atau seberapa jauh jaraknya dari lokasi
itu;
- Bahwa terkait standar atau pedoman kegempaan, Indonesia tidak
In
A

mewajibkan dalam pengukuran standar atau pedoman kegempaan itu


menggunakan pedoman negara lain, kita menggunakan pedoman sendiri,
ah

lik

meskipun biasanya pedoman yang kita buat di Indonesia itu mengacu ke


pedoman internasional yang biasanya dibuat oleh Asosiasi Teknik
m

ub

Internasional, kemudian Asosiasi Ahli Geoteknik, dan lain sebagainya;


- Bahwa dari aspek geologi tidak ada larangan jika kita membangun suatu
ka

bangunan di atas lokasi yang terdapat patahan gempa. Meskipun kalau


ep

misalnya dalam patahan itu sangat tidak dianjurkan untuk membuat


ah

Halaman 297 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 297
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
konstruksi persis di jalurnya, karena kalau persis di jalurnya artinya

si
bahayanya bukan hanya goncangan tetapi juga retakan dan pergerakan
tanah atau deformasi tanah. Jadi biasanya dalam dunia sipil sangat-sangat

ne
ng
tidak dianjurkan, kalaupun misalnya terpaksa maka konstruksinya harus
betul-betul dijamin akan kuat kalau ada pergerakan itu;

do
gu - Bahwa besarnya gempa di sumbernya kemudian jaraknya itu akan
menentukan berapa besaran goncangannya di berbagai titik, tetapi tentunya
juga ada kondisi geoteknis yang diperhitungkan, bagaimana kondisi

In
A
tanahnya, apakah tanahnya gembur atau kuat, itu ada klasifikasinya.
Kemudian juga ada kondisi geografis dan kondisi konstruksi yang harus
ah

lik
diperhitungkan. Jadi semua faktor itu yang harus diperhitungkan dalam
membuat konstruksi yang aman. Biasanya kalau dalam bendungan yang
am

ub
artinya akan membuat assessment apakah ini layak atau tidak, dan itu
ditentukan oleh PUPR dimana ada komisi khusus;
- Bahwa perhitungan kondisi geoteknis yang diperhitungkan tidak termasuk ke
ep
k

dalam seismic hazard analysis, kalau seismic hazard analysis itu hanya
ah

menentukan sumber gempanya dimana, sesar aktifnya dimana, dan itu


R

si
biasanya dihitung mulai dari radius yang 15 km yang dekat sampai ke 100
km bahkan sampai 500 km. Semua sumber gempa itu nanti akan

ne
ng

diperhitungkan menjadi satu analisis statistik untuk menentukan koefisien


gempanya itu tadi di permukaan, sampai situ saja, tetapi kalau urusan

do
gu

konstruksinya seperti apa, itu sudah di luar seismic hazard analysis;


- Bahwa terkait dengan kegiatan pertambangan dalam hal pengeboran, tidak
ada kaitannya antara kegiatan pengeboran dengan gempa. Kalau untuk
In
A

gempa tektonik, sesar, kegiatan pengeboran dan segala macamnya itu tidak
akan ada pengaruhnya. Karena kalau untuk sistem alam gempa yang
ah

lik

dimensinya dalam sampai 30 km panjang sampai 100 km, itu tidak ada
apa-apanya. Karena sebetulnya pergerakan gempa itu lebih ditentukan oleh
m

ub

pergerakan tektonik itu tadi, akumulasi energi dari alam. Kalau yang
kaitannya dengan geothermal, itu bukan gempa tektonik, tetapi getaran
ka

gempa yang terjadi karena ada aktivitas geothermal dan vulkanik, misalnya
ep

ada kantong-kantong gas dengan tekanan tinggi, karena bor itu maka dia
ah

Halaman 298 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 298
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
meledak.

si
- Bahwa hampir kebanyakan daerah di Indonesia ini tidak lepas dari bekas
gunung api, kaldera. Tetapi kalau sudah tidak ada keaktifan dari aktivitas

ne
ng
vulkaniknya, berarti yang dihasilkan sudah berupa masa batuan dengan
struktur dari bekas-bekas kaldera itu. Artinya kalau kita kaitkan dengan

do
gu konstruksi, ahli konstruksi hanya mempertimbangkan kekuatan batuannya
itu, kemudian struktur yang barangkali bisa berpengaruh. Jadi dari aspek
geoteknik itu saja. Jadi apakah itu bekas kaldera dulunya, atau bekas

In
A
apapun, tidak masalah. Kalau untuk konstruksi itu yang penting kualitas atau
kondisi atau karakteristik masa batuan yang menjadi pondasinya itu seperti
ah

lik
apa;
- Bahwa ketika terdapat lokasi yang dibangun dimana di bawahnya itu pas
am

ub
patahan gempa, kemudian melakukan pengeboran dan mengenai patahan
tersebut, maka tidak dapat memicu terjadinya gempa, walaupun patahan itu
masih aktif, tidak ada pengaruhnya;
ep
k

- Bahwa untuk konstruksi bendungan, pedomannya itu tidak boleh


ah

menggunakan pedoman luar negeri karena tidak logis, masa Indonesia


R

si
menggunakan peraturan dan pedoman misalnya dari Jepang. Karena kita
punya pedoman sendiri, PUPR punya pedoman sendiri;

ne
ng

- Bahwa kajian dari ANCOLD, Australian National Committee On Large Dams


itu bukan luar negeri dalam artian negara, itu juga sama dengan ICOLD,

do
gu

tetapi di ANCOLD itu ada yang khusus untuk TSF dan itu lebih tinggi
spesifiknya. Dan itu juga digunakan keduanya oleh PUPR, jadi pedoman
PUPR juga tidak bisa semena-mena sendiri, tetap harus mengacu ke
In
A

ANCOLD dan ICOLD;


- Bahwa yang ahli maksud tidak wajar itu adalah mengacu ke pedoman suatu
ah

lik

negara, misalnya PUPR Jepang. Tetapi kalau seperti ANCOLD dan ICOLD,
kemudian ada banyak asosiasi engineering internasional lainnya yang
m

ub

banyak mengeluarkan pengaturan juga, itu harus diacu oleh para Ahli kita.
Apalagi peraturan di Indonesia itu sekarang masih terbatas. Sehingga
ka

sampai sekarang, para Ahli bendungan termasuk di komisi bendungan,


ep

masih tetap mengacu ke international regulations termasuk ANCOLD;


ah

Halaman 299 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 299
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa ahli tidak bisa menilai apakah dibenarkan ketika PT DPM

si
menggunakan pedoman ANCOLD. Kalau misalnya sekarang ada kegiatan
pertambangan dimana misalnya ada galian atau pembuatan terowongan,

ne
ng
kalau dengan sumber gempa tidak ada akibat apa-apa;
- Bahwa terkait jika ada suatu aktivitas pertambangan di suatu wilayah yang

do
gu rawan bencana, sebagai ahli gempa akan memberikan penjelasan terkait
gempanya saja. Yang saya tangkap adalah bahwa semua kegiatan harus
memperhatikan mitigasi bencana gempa. Jadi kalau misalnya dalam suatu

In
A
kegiatan pertambangan dimana akan membuat suatu konstruksi, maka
harus memperhatikan keselamatan dan harus betul-betul dijamin konstruksi
ah

lik
itu tidak akan gagal. Artinya semuanya harus aman dari gempa;
- Bahwa standarnya supaya itu bisa menjamin keselamatan manusia dan juga
am

ub
alam, kalau untuk bangunan, itu sudah ada standarnya untuk konstruksi
yang tahan gempa. Harus dipenuhi standarnya itu yang dikeluarkan oleh
Kementerian PUPR.
ep
k

- Bahwa Kalau standar dalam artian geologi, misalnya terkait dengan jalur
ah

patahannya itu, kita harus berusaha dengan maksimal supaya kita


R

si
berkegiatan atau membangun konstruksi itu lebih jauh lebih baik dari jalur
sesarnya. Karena berarti goncangannya akan lebih jauh kemudian kita juga

ne
ng

akan terhindari dari deformasi tanahnya itu termasuk likuifaksi dan lain
sebagainya;

do
gu

- Bahwa setahu ahli bahaya bencana geologi utamanya itu biasanya longsor,
kalau tidak sesuai dengan kondisi geotekniknya. Ahli tidak terlibat dalam
kajian Addendum AMDAL PT DPM tetapi terkait dengan studi seismic hazard
In
A

analysis.
- Bahwa arti angka 0,394g dan angka 0,48g sebagaimana kajian yang Ahli
ah

lik

sampaikan adalah yang 0,394g itu adalah nilai OBE, nilai terkecil dari
besaran gempanya, sedangkan yang 0,48g itu adalah nilai SIE, nilai besaran
m

ub

goncangan gempa apabila terjadi gempa yang paling besar. Jadi yang 0,48g
atau dibulatkan menjadi 0,5g itu adalah nilai goncangan gempa yang
ka

dihasilkan oleh gempa di sesar Sumatera dengan kekuatan 7,9 itu sudah
ep

sangat besar. Jadi goncangannya sebesar itu;


ah

Halaman 300 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 300
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa ahli menghitung nilai goncangan tersebut karena dasarnya itu sudah

si
menjadi suatu ilmu yang biasa untuk kita menghitungnya. Jadi kalau
misalnya ada gempa berkekuatan 7,9 di satu sumber patahan, misalnya

ne
ng
jaraknya 15 km, kemudian nanti ada mission function-nya itu yang kita pakai.
Nah, itu yang akan menghasilkan besaran dari 0,5g. Kalau kita menghitung

do
gu satu lokasi yang lebih jauh lagi, misalnya 20 km, maka itu akan lebih kecil
lagi, 0,4g misalnya. Jadi itu sudah menjadi standar yang digunakan;
- Bahwa kalau Toba Tab itu termasuk ke dalam kondisi geotekniknya. Kalau

In
A
dalam rumus penghitungannya itu tidak akan diperhitungkan. Biasanya kalau
untuk Toba Tab mungkin disini dalam artian kualitas pondasinya, kalau itu
ah

lik
pengaruhnya terhadap karakteristik geotekniknya, dan itu tentu harus
diperhitungkan;
am

ub
- Bahwa apabila disana ternyata terdapat Toba Tab, angka yang tadi ahli
sampaikan itu sudah diperhitungkan untuk yang 0,5g. Karena disitu
kelihatannya yang 0,5g itu adalah nilai goncangan dari permukaan, jadi
ep
k

sudah dihitung amplifikasinya berapa;


ah

- Bahwa gempa picuan itu adalah gempa yang dipicu. Biasanya satu kejadian
R

si
gempa itu bisa memicu gempa yang lain. Karena kan orang juga bertanya,
apakah suatu gunung api bisa memicu gempa atau tidak, tetapi kebanyakan

ne
ng

si tidak, malah sebaliknya kalau kejadian gempa itu bisa memicu letusan
gunung api karena goncangan gempa itu akan membuat magma yang

do
gu

berada di atas gunung api itu tekanannya menjadi lebih tinggi sehingga bisa
memicu aktivitas gunung api, dan itu sering terjadi. Tetapi kalau sejauh yang
kita ketahui, aktivitas manusia itu tidak bisa menyebabkan gempa, kecuali
In
A

misalnya bendungan yang dibangun percis di atas patahan aktif. Jadi setelah
bendungan itu dibuat, ada seismic yang terpicu, tetapi selama ini pemicuan
ah

lik

seismic itu tergantung dari seberapa besar energi yang ada di gempa
tersebut.
m

ub

- Bahwa metode untuk memeriksa atau melihat suatu wilayah yang rawan
gempa, dalam pengujiannya cukup satu kali karena satu kali itu bisa
ka

bertahap juga, kan ada tahapannya. Ketika sudah selesai satu pekerjaan,
ep

maka hasilnya akan diperiksa oleh yang berwenang, dalam hal ini biasanya
ah

Halaman 301 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 301
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
komisi bendungan. Kalau misalnya komisi bendungan menganggap bahwa

si
studinya belum lengkap, maka ada kemungkinan untuk dilakukan studi ulang
atau menambah studinya itu supaya lebih lengkap lagi datanya. Kalau

ne
ng
misalnya untuk wilayah dam yang kebetulan percis dibangun di bawah sesar,
itu nanti terkait dengan efek pemicuan gempa itu. Kalau dalam kasus itu

do
gu biasanya dari pemerintah atau dari komisi bendungan akan ada perintah
bahwa itu harus dimonitor setiap tahun apakah ada kenaikan gempa atau
tidak.

In
A
- Bahwa pengeboran tidak ada pengaruhnya terhadap gempa dengan alasan
gempa tektonik yang terjadi karena akumulasi di gempa tadi, skalanya ke
ah

lik
bawah puluhan kilometer, panjangnya ratusan kilometer, dan itu
konsentrasinya tidak hanya di satu bidang tersendiri tetapi itu secara
am

ub
regional, jadi intinya seperti satu per besar di masa batuannya. Nah, kalau
kita bor-bor dimanapun, itu tidak bisa melepaskan seperti langsung lepas
begitu, setahu saya tidak bisa begitu. Dan kalau kita lihat dari sejarah
ep
k

pengeboran di seluruh dunia, juga belum ada kasus dimana ada pengeboran
ah

yang percis di sesarnya menghasilkan gempa. Yang terjadi malah


R

si
sebaliknya, para ahli justru sengaja mengebor di saat ada spotnya itu,
karena dia ingin mengerti bagaimana sebetulnya mekanismenya;

ne
ng

- Bahwa Geologi itu ilmu yang mempelajari bentukan dan proses bumi. Kalau
Geofisika itu mengukur permukaan bumi atau berkaitan apapun intinya

do
gu

mengukur. Sedangkan Geologi itu lebih kepada prosesnya, bentukan


alamnya. Jadi gempa tektonik itu penyebabnya hanya pergeseran
lempengan saja;
In
A

- Bahwa pergeseran lempengan itu predictable atau tidak, kalau siklus


besarnya itu yang kita pelajari, untuk mempelajari mitigasi bencana, jadi ada
ah

lik

sumber gempa yang siklusnya itu ada yang puluhan tahun atau ratusan
tahun atau bahkan ada yang ribuan tahun, itu yang perlu kita ketahui karena
m

ub

untuk memprediksi seberapa besar kemungkinan terjadinya, kapan terakhir


kali terjadi. Tetapi kalau untuk memprediksi waktunya, tepatnya kapan, itu
ka

yang sangat sulit meskipun ada juga yang berhasil satu dua, tetapi
ep

kebanyakan belum bisa;


ah

Halaman 302 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 302
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa kalau penyebab gempa sama, itu yang di sesar palu koro yang

si
memang sesar itu sudah tidak bergerak, sudah seratus tahunan lebih. Kita
pun sebenarnya sudah memprediksi potensi itu. Kalau yang likuifaksi,

ne
ng
kebetulan di lembah Palu itu kan tebal sekali, jadi banyak pasir yang
seragam dan tidak terkonsolidasi-konsolidasi dan dicelup air, sebetulnya

do
gu faktor itu, sehingga masanya berat sekali. Disitu kan ada palu koro dan ada
lembah yang terisi oleh endapan yang sangat tebal dan penuh air.
- Bahwa kalau likuifaksi semacam Palu, itu termasuk yang extraordinary jadi

In
A
tidak banyak juga di dunia yang terjadi likuifaksi sebesar itu. Tetapi kalau
proses likuifaksi itu sendiri sangat umum terjadi dimana-mana, waktu di
ah

lik
gempa Jogja, gempa Padang, skalanya memang kecil tidak sebesar di
Palu. Biasanya likuifaksi itu terjadi karena ada satu masa, biasanya pasir,
am

ub
ketika dia terkena goncangan gempa, strukturnya itu lepas;
- Bahwa sesar sumatera itu kan mulai dari teluk semangko membelah danau
ranau, kemudian ke atas membelah danau kerinci, kemudian ke daerah
ep
k

sumatera barat itu lewat patogatan, kemudian ke atas lagi terbagi dua
ah

cabang, kemudian bersatu lagi di daerah sipirok, kemudian ke utara


R

si
melewati kota tarutung, kemudian ke atas lagi di sepanjang danau toba,
kemudian melewati dekat sidikalang, kemudian masih terus ke atas ke

ne
ng

daerah aceh, yang di aceh juga terbagi dua, yang satu lewat banda aceh dan
satu lagi lewat pulau sabang;

do
gu

- Bahwa sesar Sumatera pergerakannya seragam. Dari hasil studi terakhir itu
pergerakannya sekitar 15 milimeter per tahun, mulai dari Lampung sampai
Aceh. Kecuali mungkin di daerah Padang Sidempuan, itu satu bagi dua, jadi
In
A

kecepatannya pun dibagi dua juga, yang satu 7 dan yang satu 8 milimeter,
jadi totalnya tetap 15 milimeter per tahun;
ah

lik

- Bahwa setelah terjadi tsunami yang megathrust, tetap masih diteliti terus.
Jadi sejak ahli lulus tahun 2003 sampai tahun 2012 masih terus meneliti,
m

ub

bekerjasama dengan banyak institusi di dalam dan luar negeri. Sama


kajiannya, megathrust dan sesar sumatera;
ka

- Bahwa hasil risetnya ada perbedaan atau penambahan sedikit-sedikit tetapi


ep

tidak berubah banyak dari hasil disertasi. Jadi ada tambahan sesar yang di
ah

Halaman 303 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 303
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pidie, itu sebelumnya kan tidak ada, sekarang sudah ada. Kemudian juga

si
yang sesar Sibolga itu yang tadinya tidak ada, sekarang disitu juga ada
tambahan sesarnya;

ne
ng
- Bahwa pada intinya wilayah Indonesia dimanapun tetap kita berhadapan
dengan kerawanan gempa. Jadi bukannya dilarang kita membuat konstruksi

do
gu apapun, tetapi dimanapun kita membuat aktivitas atau konstruksi, harus
memperhatikan ketahanan gempanya dan juga lokasinya, disarankan tidak
dibangun percis di jalur sesarnya;

In
A
6. Ahli Widi Pradipta :
- Bahwa terkait dengan bendungan, jadi yang di atas dari Permen PUPR
ah

lik
Nomor 27 Tahun 2015, ada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang
Sumber Daya Air. Dulu ada Peraturan Pemerintah, hanya saja sudah dicabut
am

ub
karena sebelumnya UU Sumber Daya Air dicabut juga. Jadi sekarang
regulasinya dari Permen PUPR Nomor 27 Tahun 2015, selain itu ada
ep
pedoman dan panduan di bawahnya. untuk TSF ada Pedoman Limbah
k

Tambang yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR. Untuk bahan peledak,


ah

sementara belum ada;


R

si
- Bahwa terkait bendungan, ada pedoman OP, pada saat bendungan itu
sudah selesai dilaksanakan. Kemudian ada pedoman persetujuan desain,

ne
ng

kemudian pedoman izin pengisian awal waduk yang merupakan turunan dari
Permen;

do
gu

- Bahwa ahli belum pernah tergabung dalam Komisi Bendungan.


- Bahwa tahap awal terkait pemberian izin membangun suatu bendungan,
In
sesuai dengan Permen PUPR Nomor 27 Tahun 2015, ada 4 (empat)
A

tahapan yaitu persiapan pembangunan, kemudian perencanaan


pembangunan, kemudian pelaksanaan pembangunan, dan pengisian awal
ah

lik

waduk.
- Bahwa di dalam TSF, untuk pengisian awal waduk tidak dilakukan karena
m

ub

untuk menampung limbah tambang. Kemudian pada tahap persiapan


pembangunan, ada 2 (dua) izin yaitu izin penggunaan sumber daya air dan
ka

ep

izin prinsip pembangunan bendungan. Kemudian untuk perencanaan


pembangunan, ada 3 (tiga) tahap, yang pertama adalah studi kelayakan,
ah

Halaman 304 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 304
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perencanaan desain, dan studi pengadaan tanah. Setelah itu dilaksanakan

si
pelaksanaan konstruksi dan selanjutnya pengisian awal waduk, semuanya
ada di Permen PUPR 27/2015;

ne
ng
- Bahwa suatu perusahaan yang belum mendapatkan izin-izin kalau
berdasarkan Permen PUPR ini tidak bisa mendirikan bangunan, tidak bisa

do
gu untuk membangun langsung. Jadi harus melalui tahapan perizinan-perizinan
terlebih dahulu;
- Bahwa yang terlebih dahulu harus dimiliki oleh suatu perusahaan yang akan

In
A
membangun bendungan, terutama penampungan limbah, di tahap
perencanaan pembangunan, itu ada juga studi kelayakan kemudian
ah

lik
perencanaan desain dan studi pengadaan tanah. Studi kelayakan ini di
dalam Permen PUPR 27/2015, disitu disebutkan bahwa studi kelayakan
am

ub
yang digunakan harus mengikuti studi mengenai analisis dampak
lingkungan. Jadi TSF sendiri sudah harus memiliki studi AMDAL;
- Bahwa komisi keamanan bendungan mulai terlibat dalam pembangunan
ep
k

suatu bendungan penampungan limbah tambang dari awal sudah terlibat.


ah

Sejak persetujuan desain sudah melakukan kajian di dalamnya, semuanya


R

si
diatur dalam Permen PUPR;

Bahwa Para Penggugat, Tergugat dan Tergugat II Intervensi

ne
ng

masing-masing telah mengajukan kesimpulannya dalam persidangan secara


elektronik pada tanggal 17 Juli 2023, sebagaimana termuat dalam Berita

do
gu

Acara Persidangan yang merupakan satu kesatuan dengan putusan ini;

Bahwa, segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan selama


In
A

pemeriksaan perkara ini berlangsung sebagaimana telah tercantum pada


Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara Persidangan dianggap
ah

lik

telah termuat dan merupakan satu kesatuan dalam Putusan ini;


m

ub
ka

ep
ah

Halaman 305 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 305
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa, pada akhirnya para pihak menyatakan tidak akan mengajukan

si
sesuatu hal lagi dalam perkara ini dan selanjutnya mohon Putusan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

ne
ng
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat adalah
sebagaimana tersebut dalam duduk sengketa putusan ini;

do
gu Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa dalam perkara a quo
adalah Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik

In
A
Indonesia Nomor: SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang
Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di
ah

Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera

lik
Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral, tanggal 11 Agustus 2022 (selanjutnya
disebut objek sengketa) (vide Bukti P-1 sama dengan Bukti T-1 dan Bukti
am

ub
TII.Intv-3);
Menimbang, bahwa Para Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal
ep
14 Februari 2023, pada pokoknya mempermasalahkan diterbitkannya objek
k

sengketa a quo yang bertentangan dengan Peraturan perundang-undangan,


ah

Asas-asas Hukum Lingkungan dan Asas-asas Umum Pemerintahan yang


R

si
Baik;

ne
Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut pihak
ng

Tergugat telah mengajukan Jawaban dalam persidangan secara elektronik


pada tanggal 17 April 2023 selain berisi jawaban terhadap pokok perkara juga

do
gu

berisi mengenai Eksepsi;


Menimbang, bahwa dalam persidangan secara elektronik pada hari
In
A

Rabu tanggal 29 Maret 2023 melalui Putusan Sela Nomor


59/LH/2023/PTUN.JKT Majelis Hakim menetapkan PT. Dairi Prima Mineral
ah

sebagai Tergugat II Intervensi;


lik

Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut pihak


Tergugat II Intervensi telah mengajukan Jawaban dalam persidangan secara
m

ub

elektronik pada tanggal 17 April 2023 selain berisi jawaban terhadap pokok
perkara juga berisi mengenai Eksepsi-eksepsi:
ka

ep
ah

Halaman 306 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 306
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa eksepsi dan jawaban Tergugat dan Tergugat II

si
Intervensi dibantah oleh Para Penggugat sebagaimana termuat dalam
Repliknya dalam persidangan secara elektronik pada tanggal 10 Mei 2023

ne
ng
yang pada pokoknya tetap pada gugatannya;
Menimbang, bahwa terhadap Replik Para Penggugat tersebut dibantah

do
gu oleh Tergugat dan Tergugat II Intervensi melalui Dupliknya masing-masing
dalam persidangan secara elektronik pada tanggal 24 Mei 2023 pada
pokoknya tetap pada jawabannya;

In
A
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat
telah menyerahkan bukti-bukti tertulis yang telah diberi meterai cukup dan
ah

lik
telah disesuaikan dengan asli/fotokopinya dan diberi tanda bukti P-1 sampai
dengan P-104 serta mengajukan 4 (empat) orang saksi fakta yang bernama:
am

ub
1. Mardu Sihombing, 2. Darwin Situmorang, 3. Tioman Simangungsong, 4.
Mangatur Paramea Lumbantoruan dan 2 (dua) orang ahli bernama : 1. Dr.
W. RIAWAN TJANDRA, S.H., M.Hum. 2. Dr. Harsanto Nursadi, S.H., M.Si;
ep
k

Menimbang, bahwa selanjutnya untuk menguatkan dalil-dalil


ah

sangkalannya, Tergugat telah menyerahkan bukti tertulis yang telah di beri


R

si
meterai cukup dan telah dicocokkan dengan asli/fotokopinya dan diberi tanda
bukti T-1 sampai dengan T-32 mengajukan 1 (satu) orang fakta bernama : Ir.

ne
ng

Ary Sudijanto;
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk menguatkan dalil-dalil

do
gu

sangkalannya, Tergugat II Intervensi telah menyerahkan bukti tertulis yang


telah di beri meterai cukup dan telah dicocokkan dengan asli/fotokopinya dan
diberi tanda bukti T-1 sampai dengan T.II.Intv-92 serta mengajukan
In
A

mengajukan 4 (empat) orang saksi fakta yang bernama: 1. Nurhayati Purba, 2.


Jakobus Sirait, 3. Sugianto Hasugian, 4. Rangkap Boang Manalu dan 2 (dua)
ah

lik

orang ahli bernama: 1.Dr. Ir. Danny Hilman Natawidjaja, M.Sc, 2. Widi
Pradipta, S.T., M. Eng;
m

ub

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat dan Tergugat II Intervensi


dalam jawabannya telah mengajukan eksepsi sebelum memberikan jawaban
ka

terhadap pokok perkara, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan


ep

mengenai eksepsi-eksepsi tersebut terlebih dahulu, sebagaimana


ah

Halaman 307 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 307
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertimbangan dibawah ini;

si
I. DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa Tergugat mengajukan eksepsi yang pada

ne
ng
pokoknya mempersoalkan mengenai Para Penggugat Tidak Memiliki
Kepentingan Hukum (Legal Standing);

do
gu Menimbang, bahwa Tergugat II Intervensi mengajukan
eksepsi-eksepsi yang pada pokoknya mempersoalkan mengenai:
1. Gugatan A Quo Tidak Memenuhi Kualifikasi Sebagai Perkara Tata Usaha

In
A
Negara Lingkungan Hidup
2. Para Penggugat Tidak Memiliki Kedudukan Hukum/Legal Standing Untuk
ah

lik
Mengajukan Gugatan A Quo Terhadap SK 854 (Objek Sengketa) (Eksepsi
Disqualificatoir)
am

ub
3. Gugatan A Quo Kabur Dan Tidak Jelas (Eksepsi Obscuur Libel)

Menimbang, bahwa dalil-dalil eksepsi Tergugat dan Tergugat II


ep
Intervensi tersebut tidak dituangkan lagi secara lengkap dalam pertimbangan
k

hukum ini karena telah termuat secara lengkap dalam uraian pada Tentang
ah

Duduk Perkara di atas;


R

si
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi dan Jawaban Tergugat dan

ne
Tergugat II Intervensi tersebut Para Penggugat telah mengajukan Repliknya
ng

dalam persidangan secara elektronik pada 10 Mei 2023, yang pada pokoknya
Para Penggugat tetap pada dalil gugatan semula;

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap Replik Para Penggugat tersebut dibantah


oleh Tergugat dan Tergugat II Intervensi melalui Duplik masing-masing dalam
In
A

persidangan secara elektronik pada tanggal 24 Mei 2023 pada pokoknya tetap
pada dalil eksepsi dan jawabannya;
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan


lik

eksepsi-eksepsi tersebut dengan pertimbangan hukum sebagai berikut :


Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 77 Undang-undang
m

ub

Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, mengatur:


(1) Eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan dapat diajukan setiap
ka

ep

waktu selama pemeriksaan, dan meskipun tidak ada eksepsi tentang


kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim mengetahui hal itu, ia
ah

Halaman 308 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 308
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena jabatannya wajib menyatakan bahwa Pangadilan tidak berwenang

si
mengadili sengketa yang bersangkutan;
(2) Eksepsi tentang kewenangan relatif Pengadilan diajukan sebelum

ne
ng
disampaikan jawaban atas pokok sengketa, dan eksepsi tersebut harus
diputus sebelum pokok sengketa diperiksa;

do
gu (3) Eksepsi lain yang tidak mengenai kewenangan Pengadilan hanya dapat
diputus bersama dengan pokok sengketa.
Menimbang, bahwa setelah mencermati eksepsi-eksepsi Tergugat II

In
A
Intervensi angka 1 tentang Gugatan a quo Tidak Memenuhi Kualifikasi
Sebagai Perkara Tata Usaha Negara Lingkungan Hidup, eksepsi dimaksud
ah

lik
berkaitan dengan kewenangan absolut pengadilan, sedangkan eksepsi
Tergugat sama dengan eksepsi Tergugat II Intervensi serta eksepsi Tergugat
am

ub
II Intervensi angka 3 merupakan eksepsi lain-lain, oleh karena itu Majelis
Hakim akan mempertimbangkan terlebih dahulu eksepsi Tergugat II Intervensi
angka 1 sebagai berikut;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun


ah

2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH),


R

si
kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara dalam penyelesaian sengketa
Lingkungan Hidup dinyatakan secara tegas dalam Pasal 38 dan Pasal 93 UU

ne
ng

PPLH, Pasal 38 memberikan kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara


memeriksa gugatan atas Izin Lingkungan, sedangkan Pasal 93 memberikan

do
gu

kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara memeriksa Keputusan Tata


Usaha Negara di mana:
a. Badan atau pejabat tata usaha Negara menerbitkan izin lingkungan
In
A

kepada usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal tetapi tidak


dilengkapi dengan dokumen amdal;
ah

lik

b. Badan atau pejabat tata usaha Negara menerbitkan izin lingkungan


kepada kegiatan yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan
m

ub

dokumen UKL-UPL; dan/atau


c. Badan atau pejabat tata usaha Negara yang menerbitkan izin usaha
ka

dan/atau kegiatan yang tidak dilengkapi dengan izin lingkungan.


ep

Menimbang, bahwa selanjutnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020


ah

Halaman 309 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 309
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Cipta Kerja telah menghapus ketentuan Pasal 38 dan 93

si
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, namun demikian bukan berarti
bahwa dengan penghapusan Pasal 38 dan 93 Undang-Undang Nomor 32

ne
ng
Tahun 2009 tersebut menghilangkan kewenangan/kompetensi Peradilan Tata
Usaha Negara untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa

do
gu Keputusan Tata Usaha Negara Lingkungan Hidup, karena dalam prakteknya
sebelum ada penghapusan Pasal 38 dan 93 Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009, dengan mengacu kepada Pasal 1 angka 9 Undang-Undang

In
A
Nomor 51 Tahun 2009 juncto Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2014 tentang Administrasi Pemerintahan, maka objek sengketa tata usaha
ah

lik
Negara tidak terbatas pada Pasal 93 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tapi juga semua Keputusan Tata Usaha Negara yang menyangkut lingkungan
am

ub
hidup dapat menjadi objek sengketa tata usaha Negara Lingkungan Hidup
dalam kaitannya dengan gugatan untuk membela kepentingan lingkungan
hidup agar tidak sampai terjadi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan;
ep
k

Menimbang, bahwa selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah


ah

gugatan Para Penggugat a quo memenuhi kriteria sengketa tata usaha


R

si
Negara atau bukan?
Menimbang, bahwa untuk menentukan kriteria sengketa yang menjadi

ne
ng

kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara, Majelis Hakim akan mengujinya


dengan beberapa ketentuan dalam Undang-Undang tentang Peradilan Tata

do
gu

Usaha Negara sebagai berikut:


- Bahwa ketentuan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
PeradilanTata Usaha Negara menyebutkan:
In
A

Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan


menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara;
ah

lik

- Bahwa ketentuan Pasal 50 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang


Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan :
m

ub

Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa,


memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara ditingkat
ka

pertama;
ep
ah

Halaman 310 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 310
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang

si
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan:

ne
ng
Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang
tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan

do
gu atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai
akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa
kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

In
A
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dan
penjelasan diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa suatu sengketa dapat
ah

lik
dikategorikan sebagai sengketa yang menjadi kewenangan Pengadilan Tata
Usaha Negara, apabila sengketa tersebut memenuhi tiga kriteria Sengketa
am

ub
Tata Usaha Negara sebagai berikut:
a. Objek sengketanya adalah Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN);
b. Subjek sengketanya adalah Orang atau Badan Hukum Perdata dengan
ep
k

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara;


ah

c. Sengketanya timbul dibidang tata usaha negara yaitu menilai perbedaan


R

si
pendapat mengenai penerapan hukum dalam penerbitan objek
sengketa;

ne
ng

Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan satu


persatu kriteria Sengketa Tata Usaha Negara tersebut diatas sebagai berikut:

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap kriteria pertama, Majelis Hakim akan


mempertimbangkan apakah objek dalam sengketa ini merupakan Keputusan
Tata Usaha Negara atau bukan ?
In
A

Menimbang, bahwa untuk menjawab permasalahan hukum diatas


Majelis Hakim mempedomani ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-undang
ah

lik

Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang


Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang isinya
m

ub

sebagai berikut:
Menimbang, bahwa selanjutnya setelah Majelis Hakim mencermati dan
ka

menelaah objek sengketa (vide Bukti P-1 sama dengan Bukti T-1 dan Bukti
ep

TII.Intv-3) dengan seksama Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut :


ah

Halaman 311 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 311
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Objek Sengketa adalah suatu penetapan tertulis yang dapat dilihat dari

si
bentuk fisik serta formatnya;
- Diterbitkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik

ne
ng
Indonesia dalam kapasitasnya selaku Pejabat Tata Usaha Negara;
- Berisi tindakan hukum tata usaha negara berupa Kelayakan Lingkungan

do
gu Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan Silima
Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara;
- Berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini

In
A
didasarkan pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana telah
ah

lik
diubah 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
am

ub
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan pelaksana lainnya;
- Bersifat konkrit karena ada objek yang diputuskan berwujud penetapan
Kelayakan Lingkungan Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan
ep
k

Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,


ah

Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara, bersifat individual karena


R

si
ditujukan kepada orang tertentu in casu tercatat atas nama PT. Dairi
Prima Mineral, dan bersifat final karena tidak lagi memerlukan

ne
ng

persetujuan dari instansi atasan atau instansi lainnya;


- Dan selaras dengan sifat final, tadi maka telah menimbulkan akibat

do
gu

hukum yaitu menimbulkan hak dan kewajiban kepada penerimanya PT.


Dairi Prima Mineral sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha
dan/atau kegiatan;
In
A

Menimbang, bahwa Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun


2014 tentang Administrasi Pemerintahan telah memperluas makna
ah

lik

objek TUN yang diatur dalam Pasal 1 angka 9 UU No. 51 Tahun 2009
tentang PTUN, sebagai berikut: “Dengan berlakunya Undang-Undang
m

ub

ini, Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam UU


No. 5 Tahun 1986 harus dimaknai sebagai:
ka

a) Penetapan tertulis yang juga mencakup tindakan faktual;


ep
ah

Halaman 312 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 312
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b) Keputusan Badan dan/atau Pejabat Tata Usaha Negara di

si
lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif, dan penyelenggaraan
negara lainnya;

ne
ng
c) Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
AUPB;

do
gu d) Bersifat final dalam arti lebih luas;
e) Keputusan yang berpotensi menimbulkan akibat hukum;
dan/atau

In
A
f) Keputusan yang berlaku bagi Warga Masyarakat.”
ah

Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan diatas, Majelis Hakim

lik
berpendapat bahwa objek sengketa a quo telah memenuhi kriteria Keputusan
Tata Usaha Negara karena unsur-unsur Keputusan Tata Usaha Negara
am

ub
secara kumulatif telah terpenuhi sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 9
Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
ep
Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
k

juncto Pasal 87 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi


ah

Pemerintahan dan tidak termasuk dalam ruang lingkup keputusan yang


R

si
dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 49

ne
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
ng

tersebut;
Menimbang, bahwa terhadap kriteria kedua, Majelis Hakim akan

do
gu

mempertimbangkan permasalahan hukum apakah subjek sengketanya


adalah orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata
In
A

usaha negara? dengan pertimbangan hukum sebagai berikut:


Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati gugatan Para
ah

Penggugat dan Jawaban Tergugat dan Tergugat II Intervensi, Replik, Duplik,


lik

alat bukti surat, keterangan saksi dan pengakuan para pihak dipersidangan
ditemukan fakta hukum, bahwa Para Penggugat adalah orang/warga
m

ub

masyarakat dan Tergugat adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Republik Indonesia (in casu Pejabat Tata Usaha Negara), sehingga subjek
ka

ep

dalam sengketa ini telah memenuhi kriteria subjek dalam sengketa tata usaha
negara sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 10 dan 12
ah

Halaman 313 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 313
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas

si
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, yaitu antara orang dengan Pejabat Tata Usaha Negara;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap kriteria ketiga, Majelis Hakim akan
mempertimbangkan permasalahan hukum apakah sengketanya timbul di

do
gu bidang tata usaha negara yaitu menilai perbedaan pendapat mengenai
penerapan hukum dalam penerbitan objek sengketa ataukah bukan?
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati gugatan Para

In
A
Penggugat, Jawaban Tergugat dan Tergugat II Intervensi, Replik, Duplik, alat
bukti surat, keterangan saksi dan pengakuan para pihak dipersidangan
ah

lik
ditemukan fakta hukum, inti/pokok yang dipersoalkan oleh Para Penggugat
adalah mengenai penerapan hukum dalam penerbitan objek sengketa berupa
am

ub
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor: SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan
Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan
ep
k

Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara oleh PT.


ah

Dairi Prima Mineral, tanggal 11 Agustus 2022 bertentangan dengan peraturan


R

si
perundang-undang, asas-asas hukum lingkungan dan asas-asas umum
pemerintahan yang baik atau tidak;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, Majelis


Hakim berpendapat bahwa sengketa ini telah memenuhi tiga kriteria sengketa

do
gu

tata usaha negara secara kumulatif sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 9
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 juncto Pasal 87 Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan dan Pasal 10
In
A

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
ah

lik

yaitu Objek Sengketanya adalah Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN),


Subjek Sengketanya adalah Orang dengan Pejabat Tata Usaha Negara, dan
m

ub

Sengketanya timbul dibidang tata usaha negara;


Menimbang, bahwa oleh karena sengketa dalam ini merupakan
ka

Sengketa Tata Usaha Negara yang memenuhi kualifikasi sengketa tata


ep

usaha negara di bidang lingkungan hidup yang merupakan kewenangan


ah

Halaman 314 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 314
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa, memutus dan

si
menyelesaikannya, maka eksepsi Tergugat II Intervensi angka 1 tentang
Gugatan a quo Tidak Memenuhi Kualifikasi Sebagai Perkara Tata Usaha

ne
ng
Negara Lingkungan Hidup tidak berdasar dan tidak beralasan hukum, oleh
karenanya cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim untuk menyatakan

do
gu menolak eksepsi Tergugat II Intervensi angka 1 tersebut;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi angka 2

In
A
tentang Para Penggugat tidak memiliki kedudukan hukum/legal standing
untuk mengajukan gugatan a quo terhadap SK 854 (objek sengketa) (eksepsi
ah

lik
disqualificatoir) sebagai berikut:
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 53 ayat (1)
am

ub
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Uu No. 5
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, menyebutkan: “Orang
atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu
ep
k

Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada


ah

pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha
R

si
Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau
tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi”.

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-17, P-18, P-19, P-20, P-21,


P-22, P-23, P-24, P-25, P-26, P-27 diketahui fakta bahwa Para Penggugat

do
gu

adalah orang/warga masyarakat yang bertempat tinggal desa Lae


Panginuman, desa Pandiangan dan Desa Bongkaras. Penggugat atas nama
Barisman Hasugian, Marlince Sinambela, Hotman Purba dan Rasmi Silalahi
In
A

merupakan warga desa Bongkaras, Penggugat atas nama Rainim Purba,


Anna Harianja, Sudirman Simamora, Jaga Nababan dan Lasma Pandiangan
ah

lik

berasal dari desa Pandiangan, Penggugat atas nama Parulian Tambunan,


yang bertempat tinggal di desa Desa Lae Panginuman. Para Penggugat
m

ub

seluruhnya adalah warga Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara;


Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti P-1 sama dengan Bukti T-1
ka

dan Bukti TII.Intv-3 (objek sengketa a quo) pada konsideran “Memutus”


ep

KESATU angka 7 disebutkan bahwa Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan :


ah

Halaman 315 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 315
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara;

si
Menimbang, bahwa Para Penggugat ada warga masyarakat
Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara yang merasa kepentingannya

ne
ng
dirugikan akibat kegiatan pertambangan seng dan Timbal yang dilakukan oleh
Tergugat II Intervensi (PT. Dairi Prima Mineral) dengan mengajukan gugatan

do
gu untuk membela kepentingan lingkungan hidup agar tidak sampai terjadi
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan, dan merupakan hak warga
masyarakat untuk mengajukan gugatan sengketa tata usaha Negara

In
A
Lingkungan Hidup guna memperoleh perlindungan hukum terhadap hak
lingkungan hidup yang baik dan sehat yang merupakan hak asasi setiap
ah

lik
warga Negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28 H
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Para Penggugat mempunyai
kepentingan untuk membela kepentingan lingkungan hidup agar tidak sampai
ep
k

terjadi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan, maka eksepsi Tergugat


ah

dan Tergugat II Intervensi tentang Para Penggugat tidak memiliki kedudukan


R

si
hukum/legal standing untuk mengajukan gugatan a quo terhadap SK 854
(objek sengketa) (eksepsi disqualificatoir) tidak berdasar dan tidak beralasan

ne
ng

hukum, oleh karenanya cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim untuk
menyatakan menolak eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi angka 2

do
gu

tersebut;
Menimbang, bahwa selanjutnya Tergugat II Intervensi menyampaikan
eksepsi ketiga tentang gugatan a quo kabur dan tidak jelas (eksepsi obscuur
In
A

libel), di mana kedudukan para penggugat dalam mengajukan gugatan a quo


tidak jelas apakah bertindak sebagai (i) perorangan atas kepentingan sendiri;
ah

lik

atau (ii) sebagai perwakilan kelompok masyarakat, dasar hukum yang


digunakan dalam gugatan a quo tidak relevan, uraian dasar peristiwa kabur
m

ub

dan tidak jelas, para penggugat tidak cermat dan tidak jelas dalam
menguraikan kepentingan para penggugat seperti apa yang dirugikan, objek
ka

gugatan dalam gugatan a quo tidak jelas apakah merupakan (i) SK 854 atau
ep
ah

Halaman 316 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 316
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(ii) persetujuan desain bendungan tsf, objek gugatan dalam gugatan a quo

si
tidak jelas apakah merupakan (i) SK 854 atau (ii) SK 731;

ne
ng
Menimbang, bahwa Pasal 56 ayat (1) UU Peradilan TUN menyatakan
perihal syarat gugatan di Peradilan TUN yang harus memuat: a. nama,
kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan penggugat, atau kuasanya;

do
gu b. nama jabatan dan tempat kedudukan tergugat; c. dasar gugatan dan hal
yang diminta untuk diputuskan oleh Pengadilan;

In
A
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat telah dilakukan
perbaikan dalam hal syarat formal gugatan pada pemeriksaan persiapan, dan
ah

lik
hal mana gugatan tersebut berisi identitas para pihak, dasar gugatan dan
petitumnya secara jelas, oleh karenanya gugatan Para Penggugat telah
memenuhi aspek formalitas gugatan, sehingga eksepsi Tergugat II Intervensi
am

ub
mengenai gugatan a quo kabur dan tidak jelas (eksepsi obscuur libel) tidak
berdasar dan tidak beralasan hukum, oleh karenanya cukup alasan hukum
ep
k

bagi Majelis Hakim untuk menyatakan menolak eksepsi Tergugat II Intervensi


angka 2 tersebut;
ah

R
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi-eksepsi yang diajukan oleh

si
Tergugat dan Tergugat II Intervensi dinyatakan ditolak seluruhnya, maka

ne
ng

selanjutnya Majelis Hakim akan memberikan pertimbangan hukum terkait


dengan pokok sengketa, yaitu sebagai berikut:
II. DALAM POKOK SENGKETA:

do
gu

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan memberikan


pertimbangan mengenai pokok sengketa terhadap objek sengketa a quo
In
A

sebagai berikut:
Menimbang, bahwa yang menjadi Objek Sengketa a quo adalah
ah

lik

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia


Nomor: SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan
Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan
m

ub

Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara oleh PT.


ka

Dairi Prima Mineral, tanggal 11 Agustus 2022 (vide Bukti P-1 sama dengan
ep

Bukti T-1 dan Bukti TII.Intv-3)


Menimbang, bahwa Penggugat pada pokoknya mendalilkan penerbitan
ah

Halaman 317 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 317
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
objek sengketa oleh Tergugat telah melanggar peraturan

si
perundang-undangan, Asas-Asas Hukum Lingkungan dan Asas - Asas Umum
Pemerintahan yang Baik;

ne
ng
Menimbang, bahwa Tergugat pada pokoknya mendalilkan penerbitan
Objek sengketa telah sesuai dengan telah sesuai dengan prosedur dan

do
gu peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan

In
A
Pelindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan peraturan-peraturan
pelaksanaan lainnya serta telah memenuhi Asas-Asas Hukum Lingkungan
ah

lik
dan Asas - Asas Umum Pemerintahan yang Baik;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatan dan dalil
am

ub
bantahannya, Para Pihak telah mengajukan bukti, baik bukti surat maupun
saksi, sebagaimana terurai dalam Berita Acara Persidangan dan duduk
sengketa tersebut diatas;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil gugatan Para Penggugat, dan


ah

dalil bantahan Tergugat serta Tergugat II Intervensi, selanjutnya Majelis


R

si
Hakim akan melakukan pengujian keabsahan hukum (rechtmatigheid
toetsing) terhadap objectum litis dengan menggunakan tolak ukur Ketentuan

ne
ng

Pasal 53 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004


Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang

do
gu

Peradilan Tata Usaha Negara serta sesuai dengan ketentuan Pasal 52


Undang-Undang Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
dan Pasal 53 ayat (2) UU No. 9 tahun 2004 harus dilakukan pengujian
In
A

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang meliputi aspek :


Kewenangan Tergugat, Substansi dan Prosedur dan pengujian berdasarkan
ah

lik

Azas-Azas Umum Pemerintahan yang Baik;


Menimbang, bahwa pengujian keabsahan hukum (rechtmatigheid
m

ub

toetsing) terhadap objectum litis dilakukan secara ex tunc yaitu hanya


memperhatikan fakta-fakta, kerangka kebijaksanaan dan keadaan hukum
ka

yang ada pada saat keputusan Tata Usaha Negara (objectum litis) yang
ep

digugat itu dikeluarkan;


ah

Halaman 318 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 318
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

si
permasalahan hukum mengenai penerbitan objek sengketa apakah telah
sesuai atau sebaliknya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

ne
ng
yang berlaku, Majelis Hakim akan mempertimbangkan pada aspek
Kewenangan (bevoegheid), Prosedur dan Substansi penerbitan objek

do
gu sengketa sebagai berikut;
1. Aspek kewenangan Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa
Menimbang, bahwa selanjutnya sebelum mempertimbangkan aspek

In
A
prosedur dan substansi penerbitan objek sengketa, Majelis Hakim terlebih
dahulu akan memberikan pertimbangan permasalahan hukum: apakah
ah

lik
penerbitan objek sengketa telah melanggar peraturan perundang-undangan
dari aspek kewenangan?
am

ub
Menimbang, bahwa dalam menjawab permasalahan hukum diatas
Majelis Hakim perlu menguraikan bahwa dalam sengketa tata usaha negara
yang dipersoalkan pada dasarnya adalah sah tidaknya Keputusan Tata Usaha
ep
k

Negara. Persoalan keabsahan (rechtmatigheid) menyangkut alat ukur atau


ah

parameter, dalam hal ini alat ukur yang digunakan untuk menyatakan surat
R

si
Keputusan Tata Usaha Negara tersebut sah menurut hukum (rechtmatig) atau
melanggar hukum (onrechtmatig);

ne
ng

Menimbang, bahwa suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat dinilai


bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, apabila

do
gu

keputusan yang bersangkutan itu:


(a) Bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan yang bersifat prosedural/formal;
In
A

(b) Bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan


perundang-undangan yang bersifat material/substansial;
ah

lik

(c) Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang tidak
berwenang;
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap permasalahan hukum mengenai


kewenangan Tergugat yaitu apakah Tergugat berwenang menerbitkan objek
ka

sengketa atau tidak?, Majelis Hakim berpendapat bahwa kewenangan


ep

Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa dapat dinilai dari segi materi
ah

Halaman 319 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 319
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(bevoegdheid rational materiale) dan tempat/ wilayah kekuasaannya

si
(bevoegheid ratione loci) dan dari segi waktu penerbitannya (temporis);
Menimbang, bahwa terhadap kewenangan Tergugat dari segi materi

ne
ng
(bevoegdheid rational materiale), Majelis Hakim akan mempertimbangkan
sebagai berikut:

do
gu Menimbang, bahwa Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun
2009 menyebutkan “Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan
tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang

In
A
berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan
ah

lik
final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
perdata”;
am

ub
Menimbang, bahwa selanjutnya Pasal 1 angka 12 Undang-Undang
Nomor 51 Tahun 2009 menyebutkan “Tergugat adalah badan atau pejabat
tata usaha negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang
ep
k

yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang
ah

atau badan hukum perdata”;


R

si
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 1 angka 35, Pasal 24 dan
Pasal 63 Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

ne
ng

Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor


11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, diatur:

do
gu

Pasal 1 angka 35:


Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam
In
A

rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat


untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan;
ah

lik

Pasal 24:
(1) Dokumen Amdal merupakan dasar uji kelayakan lingkungan hidup
m

ub

untuk rencana usaha dan/atau kegiatan.


(2) Uji kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ka

dilakukan oleh tim uji kelayakan lingkungan hidup yang dibentuk oleh
ep

lembaga uji kelayakan lingkungan hidup pemerintah Pusat.


ah

Halaman 320 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 320
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tim uji kelayakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat

si
(2) terdiri atas unsur pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan ahli
bersertifikat.

ne
ng
(3) Pemerintah Pusat atau pemerintah Daerah menetapkan Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup berdasarkan hasil uji kelayakan

do
gu lingkungan hidup.
(4) Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) digunakan sebagai persyaratan penerbitan perizinan

In
A
Berusaha, atau persetujuan Pemerintah pusat atau pemerintah
Daerah.
ah

lik
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata laksana uji kelayakan lingkungan
hidup diatur dalam peraturan Pemerintah.
am

ub
Pasal 63 ayat (1) huruf y:

(1) Dalam pelindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pemerintah


ep
Pusat bertugas dan berwenang: y. menerbitkan Perizinan Berusaha
k

atau persetujuan Pemerintah pusat;


ah

si
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 6 ayat (1), ayat (2) huruf c,
Pasal 17 ayat 3: Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 Tentang

ne
ng

Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Resiko, diatur:


Pasal 6 ayat (1), ayat (2) huruf c:

do
gu

(1) Pemerintah Pusat menetapkan kebijakan penyelenggaraan Perizinan


Berusaha Berbasis Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b.
(2) Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko sebagaimana
In
A

dimaksud pada ayat (1) meliputi sektor: c. lingkungan hidup dan


kehutanan;
ah

lik

Pasal 17 ayat 3:
(3) Dalam hal Pelaku Usaha yang melakukan kegiatan usaha dengan tingkat
m

ub

Risiko tinggi diwajibkan memiliki analisis mengenai dampak lingkungan


hidup, kegiatan pembangunan bangunan gedung sebagaimana dimaksud
ka

pada ayat (2) huruf b, dilakukan setelah persetujuan lingkungan


ep

diterbitkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


ah

Halaman 321 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 321
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 98 ayat (1) huruf a

si
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup diatur bahwa rekomendasi

ne
ng
hasil uji kelayakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat (4) menjadi
bahan pertimbangan Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan

do
gu kewenangannya dalam menetapkan: a. Surat Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup terhadap perubahan rencana Usaha dan/atau Kegiatan,
jika perubahan rencana Usaha dan/atau Kegiatan dinyatakan layak

In
A
Lingkungan Hidup;
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 1 butir
ah

lik
103 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup diatur bahwa Menteri
am

ub
adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas,
ep
k

dapat diketahui bahwa Tergugat in casu Menteri Lingkungan Hidup dan


ah

Kehutanan Republik Indonesia memiliki kewenangan untuk menerbitkan


R

si
objek sengketa a quo, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa dari segi
materi (bevoegdheid rational materiale) Tergugat memiliki kewenangan untuk

ne
ng

menerbitkan objek sengketa in litis;


Menimbang, bahwa selanjutnya terkait kewenangan ditinjau dari segi

do
gu

tempat/wilayah kekuasaan Tergugat (bevoegdheid ratione loci) berdasarkan


fakta hukum yang terungkap dalam persidangan terutama berdasarkan bukti
T-16, ditemukan fakta hukum bahwa penerbitan objek sengketa in litis
In
A

dimaksudkan untuk menanggapi permohonan Perubahan Izin Lingkungan


terkait Perubahan Lokasi Infrastruktur Portal, Gudang Bahan Peledak dan
ah

lik

TSF di PT. Dairi Prima Mineral;


Menimbang, bahwa oleh karena permohonan penerbitan objek sengketa
m

ub

yang diajukan oleh PT. Dari Prima Mineral kepada Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Republik Indonesia, maka Majelis Hakim berkesimpulan
ka

bahwa Tergugat in casu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik


ep

Indonesia, pada saat menerbitkan objek sengketa telah sesuai dari segi waktu
ah

Halaman 322 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 322
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(bevoegdheid ratione temporis) dan segi wilayah kekuasaan jabatannya

si
(bevoegdheid ratione loci) sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum di
atas telah terbukti kebenarannya bahwa Tergugat berwenang menerbitkan

do
gu objek sengketa;
2. Pertimbangan dari aspek prosedur dan substansi penerbitan objek
sengketa

In
A
Menimbang, bahwa terkait dengan prosedur dan substansi penerbitan
objek sengketa Majelis Hakim mempertimbangkan permasalahan hukum :
ah

lik
apakah penerbitan objek sengketa dari segi prosedur dan substansinya telah
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan asas-asas umum
am

ub
pemerintahan yang baik atau tidak?
Menimbang, bahwa terkait dengan aspek prosedur dan substansi
penerbitan objek sengketa Majelis Hakim berpedoman pada ketentuan Pasal
ep
k

89 sampai dengan Pasal 98 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021


ah

tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


R

si
yang mengatur:
Pasal 89:

ne
ng

(1) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib melakukan


perubahan Persetujuan Lingkungan apabila Usaha dan/atau

do
gu

Kegiatannya yang telah memperoleh surat Keputusan Kelayakan


Lingkungan Hidup atau persetujuan Penyataan Kesanggupan
Pengelolaan Lingkungan Hidup direncanakan untuk dilakukan
In
A

perubahan.
(2) Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana dimaksuci pada
ah

lik

ayat (1) meliputi:


a. perubahan spesifikasi teknik, alat produksi, bahan baku, bahan
m

ub

penolong, dan/atau sarana usaha dan/atau Kegiatan yarig


berpengaruh terhadap Lingkungan Hidup;
ka

b. penarnbahan kapasitas produksi;


ep

c. perluasan lahan usaha dan/atau Kegiatan;


ah

Halaman 323 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 323
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. perubahan waktu atail durasi operasi Usaha dan/atau Kegiatan;

si
e. terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan untuk
peningkatan. perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

ne
ng
f. terjadi perubahan Lingkungan Hidup yang sangat rnendasar akibat
peristiwa alam atau karena akibat Iain, sebelum dan pada waktu

do
gu Usaha dan/atau Kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan;
g. tidak dilaksanakannva rencana Usaha dan/atau Kegiatan dalam
jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya surat Keputusan

In
A
Kelayakan Lingkungan Hidup atau persetujuan penyataan
Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
ah

lik
h. perubahan identitas penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan;
i. perubahan wilayah administrasi pemerintahan;
am

ub
j. perubahan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup;
k. SLO Usaha dan/atau Kegiatan yang lebih ketat dari Persetujuan
Lingkungan yang dimiliki;
ep
k

l. penciutan/pengurangan dan/atau luas areal Usaha dan/atau


ah

Kegiatan; dan/atau
R

si
m. terdapat perubahan dampak dan/atau risiko Lingkungan Hidup
berdasarkan hasil kajian analisis risiko Lingkungan Hidup dan/atau

ne
ng

audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan;


(3) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat

do
gu

(2), menjadi dasar dilakukannya perubahan Perizinan Berusaha atau


persetujuan Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
In
A

Pasal 90:
(1) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagairnana dimaksud dalam
ah

lik

Pasal 89 ayat (2) dilakukan melalui:


a. perubahan Persetujuan Lingkungan dengan kewajiban menyusun
m

ub

dokumen Lingkungan Hidup baru; atau


b. perubahan Persetujuan Lingkungan tanpa disertai kewajiban
ka

ep

menyusun dokumen Lingkungan Hidup baru.


(2) Perubahan Persetujuan Lirrgkungan dengan kewajiban menyusun
ah

Halaman 324 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 324
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dokumen Lingkungan Hidup baru sebagaimana dimaksud pada-ayat (1)

si
huruf a berlaku untuk perubahan Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 89 ayat (2) huruf a sampai dengan huruf g.

ne
ng
Pasal 91 ayat (1) huruf c:
(1) Perubahan Persetujuan Lingkungan dengan kewajiban menyusun

do
gu dokumen Lingkungan Hidup baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal
90 ayat (1) huruf a dilakukan melalui:
c. perubahan surat Keptusan Kelayakan Lingkungan Hidup dengan

In
A
kewajiban rnelakukan penyusunan dan peniiaian addendum Andal
dan RKL-RPL.
ah

lik
Pasal 91 ayat (3) huruf a:
Dokumen addendum Andal dan RKL-RPL sebagaimana dimaksud pada ayat
am

ub
(1) huruf c terdiri atas : a. Tipe A
Pasal 95:
(1) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan mengajukan permohonan
ep
k

perubahan Persetujuan Lingkungan kepada Menteri, gubernur, atau


ah

bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya melaiui sistem informasi


R

si
dokumen Lingkungan Hidup.
(2) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri,

ne
ng

gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya


melakukan:

do
gu

a. uji kelayakan Amdal baru;


b. pemeriksaan Formulir UKL-UPL standar spesifik atau Formulir
UKL-UPL standar; atau
In
A

c. penilaian addendum Andal dan RKL-RPL.


Pasal 97 ayat (1), ayat (2), ayat (3) huruf a, ayat (4), ayat (5) huruf a:
ah

lik

(1) Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup sesuai dengan kewenangannya


melakukan penilaian addendurm Andal dan RKL-RPL sebagaimana
m

ub

dimaksud dalam 95 ayat (2) huruf c, dengan tahapan:


a. penerimaan permohonan penilaian addendum Andal dan RKL-RPL,
ka

dan perubahaan persetujuan Lingkungan;


ep

b. pemeriksaan administrasi addendum Andal dan RKL-RPL;


ah

Halaman 325 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 325
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. penilaian substansi addendum Andal dan RKL-RPL;dan

si
d. penyampaian rekomendasi kelayakan atau ketidaklayakan Lingkungan
Hidup.

ne
ng
(2) Pemeriksaan administrasi addendurm Andal dan RKL-RPL sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa:

do
gu a. kesesuaian perubahan rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan
rencana tata ruang;
b. persetujuan awal Usaha dan/atau Kegiatan;

In
A
c. Persetujuan Teknis dalam hal terjadi perubahan Persetujuan Teknis;
d. keabsahan tanda bukti registrasi lembaga penyedia jasa penyusunan
ah

lik
Amdal, apabila penyusunan Andal dan RKL-RPL dilakukan oleh
lembaga penyedia jasa penyusunan Amdal; dan/atau
am

ub
e. keabsahan tanda bukti sertifikasi kompetensi penyusunan Amdal.
(3) Dalam melakukan penilaian substansi addendum Andal dan RKL-RPL
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, untuk addendum Andal dan
ep
k

RKL-R.PL:
ah

a. tipe A, Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup melibatkan pihak


R

si
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3);
(4) Berdasarkan hasil pemeriksaan administrasi sebagaimana dimaksud

ne
ng

pada ayat (21 dan penilaian substansi sebagaimana dimaksud pada ayat
(3), Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup menerbitkan rekomendasi hasil

do
gu

uji kelayakan.
(5) Jangka waktu penilaian addendum Andal dan RKL-RPL sarnpai dengan
dlsampaikannya rekomendasi hasil uji kelayakan dilakukan paling lama:
In
A

a. 50 (lima puluh) han kerja terhitung sejak addendum Andal dan


RKL-RPL tipe A diterima dan dinyatakan lengkap secara adrninistrasi
ah

lik

sebagaimana dimaksud pada ayat (2);


Pasal 98:
m

ub

(1) Rekomendasi hasil uji kelayakan sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 97


ayat (4) menjadi bahan pertimbangan Menteri, gubernur, atau bupati/wali
ka

kota sesuar dengan kewenangannya dalam menetapkan :


ep

a. surat Keputusan Kelayakan Lingkrrngan Hidup terhadap perubahan


ah

Halaman 326 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 326
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rencana Usaha dan/atau Kegiatan, jika perubahan rencana Usaha

si
dan/atau Kegiatan dinyatakan layak Lingkungan Hidup; atau
b. keputusan ketidaklayakan Lingkungan Hidup terhadap penrbahan

ne
ng
rencana Usaha dan/atau Kegiatan, jika perubahan rencana Usaha
dan/atau Kegiatan dinyatakan tidak layak Lingkungan Hidup.

do
gu (2) Jangka waktu penerbitan surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
atau surat keputusan ketidaklayakan Lingkungan Hidup seagaimana
dimaksud pada ayat (l) dilakukan paling lama10 (sepuluh) hari kerja

In
A
terhitung sejak rekomendasi hasil uji kelayakan diterima.
(3) Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud
ah

lik
pada ayat (21 menjadi prasyarat penerbitan dan termuat dalam
perubahan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah
am

ub
Menimbang, bahwa dalam melakukan penilaian substansi addendum Andal dan RKL-RPL ti
Pengelolaan Lingkungan Hidup .
Pasal 45 ayat (3):
ep
k

Dalam melakukan penilaian substansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


ah

Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup melibatkan pihak:


R

si
a. masyarakat yang terkena dampak langsung terhadap rencana Usaha
dan/atau Kegiatan;

ne
ng

b. ahli terkait dengan rencana dan/atau dampak Usaha dan/atau Kegiatan;


c. instansi sektor penerbit persetujuan awal dan Persetujuan Teknis;

do
gu

d. instansi pusat, provinsi, atau kabupatenlkota yang terkait dengan rencana


dan/atau dampak Usaha dan/atau Kegiatan; dan/ atau
e. masyarakat pemerhati Lingkungan Hidup dan/atau masyarakat
In
A

berkepentingan lainnya yarg telah menyampaikan saran, pendapat, dan


tanggapan yang relevan pada pelibatan masyarakat di tahap penyusunan
ah

lik

Formulir Kerangka Acuan.


Menimbang, bahwa dalam Lampiran V PP 22 Tahun 2021 bagian Ketiga
m

ub

Pedoman Penyusunan Addendum ANDAL DAN RKL-RPL dijelaskan


Dokumen addendum Andal dan RKL-RPL tipe A adalah:
ka

a. untuk tambahan rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berpotensi


ep

merubah besaran dampak dan sifat penting dampak DPH sebelumnya;


ah

Halaman 327 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 327
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. tambahan Usaha dan/atau Kegiatan berpotensi merubah pengelolaan

si
Lingkungan Hidup atau rencana pemantauan Lingkungan Hidup yang telah
dilakukan; atau

ne
ng
c. tambahan jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan lebih besar atau sama
dengan yang sudah dikaji dalam dokumen Amdal sebelumnya dan berada

do
gu di tapak proyek yang sama.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti yang diajukan
dipersidangan, diperoleh fakta sebagai berikut:

In
A
PT. Dairi Prima Mineral (PT DPM) merupakan perusahaan pemegang:
ah

1) PT Kontrak Karya (KK) Generasi VII No. Kode Wilayah (KW)

lik
99PK0071/ 1100002062014166 berdasarkan Surat Keputusan
Presiden Republik Indonesia No. B.53/Pres/1/1998 tertanggal 19
am

ub
Januari 1998 dengan lahan seluas 27.420 Ha, dengan masa
berlaku sampai dengan 30 tahun (vide Bukti TII. Intv-88)
ep
2) Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
k

456.K/30/DJB/2017 tanggal 8 Desember 2017 tentang


ah

Penyesuaian Tahap Kegiatan Kontrak Karya PT Dairi Prima Mineral


R

si
menjadi Tahap Operasi Produksi dengan jangka waktu sampai

ne
dengan tanggal 29 Desember 2047 (vide Bukti TII. Intv-88);
ng

3) Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor


272.K/30/JDB/2018 tanggal 27 Juli 2018 tentang penciutan Wilayah

do
gu

Kontrak Karya Tahap Operasi Produksi PT DPM (vide Bukti TII.


Intv-88);
In
A

2. PT Dairi Prima Mineral memiliki izin lingkungan berdasarkan Keputusan


Bupati Dairi No. 731 Tahun 2005 tanggal 1 November 2005 tentang
ah

Kelayakan Lingkungan Hidup atas Suatu Rencana Usaha dan/atau


lik

Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal ((vide Bukti T-24 = TII.


Intv-88);
m

ub

3. Pada tahun 2018, PT Dairi Prima Mineral menyampaikan permohonan


arahan dokumen lingkungan kepada Tergugat melalui surat Nomor:
ka

ep

L.039/DPM-DIR/VI/2018 tanggal 26 Juni 2018. (vide Bukti T-25) dan


diberikan arahan Perubahan Izin Lingkungan PT Dairi Prima Mineral oleh
ah

Halaman 328 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 328
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Nomor:

si
S.33/PDLUK/PAUI/PLA.4/1/2019 tanggal 10 Januari 2019 (vide Bukti
T-26= TII.INTV-88). Adapun Data dan informasi yang disampaikan dalam

ne
ng
surat tersebut, terdiri dari:
1) Izin Lingkungan yang dimiliki, yaitu Keputusan Bupati Dairi Nomor

do
gu 731 Tahun 2005 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Atas Suatu
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal
PT. Dairi Prima Mineral yang diterbitkan tanggal 1 November 2005;

In
A
2) Selanjutnya direncanakan perubahan kegiatan dari yang telah
dilingkup dalam dokumen lingkungan sebagaimana angka 1) di atas.
ah

lik
Adapun perubahan tersebut antara lain:
i. Perubahan dan penambahan lokasi mulut tambang (portal)
am

ub
Dalam AMDAL 2005 disebutkan 2 portal, main portal di lokasi 735
meter dpl dan service portal di lokasi 813 meter dpl, kemudian
berdasarkan dokumen studi kelayakan tahun 2014 direncanakan
ep
k

perubahan menjadi 3 portal, yaitu main portal 690 meter dpl, air
ah

return portal 709 meter dpl, service portal 715 meter dpl. Dasar
R

si
perubahan tersebut untuk menurunkan elevasi akses,
mengurangi potensi longsor, meningkatkan keselamatan kerja,

ne
ng

dan mengurangi luas bukaan lahan di hutan lindung.


ii. Perubahan lokasi gudang bahan peledak

do
gu

Dalam AMDAL 2005 lokasi gudang bahan peledak terletak di


area pabrik pengolahan dan berdekatan dengan infrastruktur
pengolahan sekitarnya, dalam rangka memenuhi peraturan
In
A

keselamatan pertambangan maka sesuai FS Tahun 2014


direncanakan akan menempati lokasi lama TSF yang berjarak
ah

lik

650 meter dari lingkungan sekitar, dengan tata guna lahan yaitu
area semak/belukar.
m

ub

iii. Perubahan lokasi Tailing Storage Facility (TSF)


Dalam AMDAL 2005 lokasi TSF berada di Hutan Lindung
ka

berjarak 500 meter dari lokasi pabrik pengolahan, selanjutnya


ep

akan diubah menjadi di Sokomil yang berjarak 2 km dari lokasi


ah

Halaman 329 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 329
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
semula dengan status lahan adalah Areal Penggunaan Lain dan

si
tata guna lahan pertanian lahan kering dan semak/belukar.
4. Bahwa pada tanggal 10 Desember 2019 Direktur PT. Dairi Prima Mineral

ne
ng
mengajukan permohonan Perubahan Izin Lingkungan terkait Perubahan
Lokasi Infrastruktur Portal, Gudang Bahan Peledak dan TSF di PT Dairi

do
gu Prima Mineral sebagaimana dituangkan dalam Berita Acara Validasi
Permohonan Layanan PTSP KLHK untuk surat permohonan Direktur PT
Dairi Prima Mineral Nomor: L.262/DPM-CGR/XII/2019 tanggal 10

In
A
Desember 2019, perihal Permohonan Perubahan Izin Lingkungan terkait
Perubahan Lokasi Infrastruktur Portal, Gudang Bahan Peledak dan TSF
ah

lik
di PT Dairi Prima Mineral, yang diterima oleh PTSP Kementerian LHK
tanggal 16 Desember 2019 (vide Bukti T-16);
am

ub
5. Dalam proses penilaian Adendum ANDAL, RKL-RPL PT DPM, telah
dilaksanakan tahapan kegiatan sebagaimana bukti-bukti dokumen, yaitu:
1) Berita Acara Validasi Permohonan Layanan PTSP KLHK untuk surat
ep
k

permohonan Direktur PT Dairi Prima Mineral Nomor:


ah

L.262/DPM-CGR/XII/2019 tanggal 10 Desember 2019, perihal


R

si
Permohonan Perubahan Izin Lingkungan terkait Perubahan Lokasi
Infrastruktur Portal, Gudang Bahan Peledak dan TSF di PT Dairi Prima

ne
ng

Mineral, yang diterima oleh PTSP Kementerian LHK tanggal 16


Desember 2019 (vide Bukti T-16);

do
gu

2) Berita Acara Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Pusat


Pembahasan Adendum Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL),
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan
In
A

Lingkungan Hidup (RKL-RPL) Tipe A Rencana Kegiatan


Pertambangan Seng dan Timbal di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera
ah

lik

Utara Oleh PT. Dairi Prima Mineral Nomor:


97/BA/DIT.PDLUK/LHK/2020 tanggal 6 Juli 2020 (vide Bukti T-17);
m

ub

3) Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Ketua Tim Teknis Komisi
Penilai AMDAL Pusat No: 079/LGL-DPM/ VII/2020, Perihal:
ka

Permohonan Penundaan Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat, tanggal


ep

7 Juli 2020 (vide Bukti T-8);


ah

Halaman 330 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 330
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4) Berita Acara Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Pusat Lanjutan

si
Pembahasan Adendum Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL),
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan

ne
ng
Lingkungan Hidup (RKL-RPL) Tipe A Rencana Kegiatan
Pertambangan Seng dan Timbal di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera

do
gu Utara Oleh PT. Dairi Prima Mineral Nomor: 149/BA/DIT.PDLUK/
LHK/2020, tanggal 9 Oktober 2020 (vide Bukti T-18);
5) Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur PDLUK

In
A
Kementerian LHK Selaku Sekretaris Komisi Penilai AMDAL Pusat
Nomor: L.128/DPM-CGR/IV/2021, Perihal: Penyampaian Dokumen
ah

lik
Perbaikan Adendum ANDAL RKL-RPL Tipe A PT Dairi Prima Mineral
(DPM) dan Permohonan Pelaksanaan Rapat Komisi, tanggal 14 April
am

ub
2021 (vide Bukti T-10);
6) Surat Nomor: Un.264/PDLUK/PANI/PLA/4/2021, tanggal 27 Mei 2021,
Hal: Undangan Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat (vide Bukti T-21);
ep
k

7) Berita Acara Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat Pembahasan


ah

Adendum Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana


R

si
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan
Hidup (RKL-RPL) Tipe A Rencana Kegiatan Pertambangan Seng dan

ne
ng

Timbal di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara oleh PT. Dairi


Prima Mineral, Nomor : 79/BA/DIT.PDLUK/LHK/2021, tanggal 27 Mei

do
gu

2021 (vide Bukti T-19);


8) Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur PDLUK
Kementerian LHK Selaku Sekretaris Komisi Penilai AMDAL Pusat
In
A

Nomor: L.257/DPM-CGR/VI/2021, Perihal: Penyampaian Dokumen


Perbaikan Adendum ANDAL, RKL-RPL Tipe A PT Dairi Prima Mineral
ah

lik

(DPM) tanggal 21 Juni 2021 (vide Bukti T-9=T-29);


9) Form Diskusi/Asistensi Perbaikan Dokumen Adendum ANDAL,
m

ub

RKL-RPL, perbaikan tanggal 29 Juni 2021 oleh Tergugat II


sebagaimana Berita Acara tanggal 29 Juni 2021(vide Bukti T-30);
ka

ep
ah

Halaman 331 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 331
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10) Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur PDLUK

si
Kementerian LHK Selaku Sekretaris Komisi Penilai AMDAL Pusat
Nomor : L.303/DPM-CGR/VII/2021 tanggal 27 Juli 2021, Perihal:

ne
ng
Penyampaian Dokumen Perbaikan Adendum ANDAL, RKL-RPL Tipe A
PT Dairi Prima Mineral (DPM) (vide Bukti T-31);

do
gu 11) Form Diskusi/Asistensi Perbaikan Dokumen Adendum ANDAL,
RKL-RPL perbaikan kedua tanggal 9 September 2021 oleh Tergugat II
sebagaimana Berita Acara tanggal 9 September 2021 (vide Bukti T-12=

In
A
T-32);
12) Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur PDLUK
ah

lik
Kementerian LHK Selaku Sekretaris Komisi Penilai AMDAL Pusat
Nomor: L.610/DPM-CGR/XII/2021, Perihal: Penyampaian Dokumen
am

ub
Perbaikan Adendum ANDAL RKL-RPL Tipe A PT Dairi Prima Mineral,
tanggal 28 Desember 2021 (vide Bukti T-13);
13) Surat Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usahan dan Kegiatan
ep
k

kepada Kepala Balai Teknik Bendungan, Kementerian Pekerjaan Umum


ah

dan Perumahan Rakyat dan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi


R

si
Bencana Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor S.22/PDLUK/ PAUI/PLA.4/1/2022, tanggal 5 Januari

ne
ng

2022, Hal: Permohonan Review terkait Keamanan Rencana Tailing


Storage Facility pada Addendum ANDAL PT Dairi Prima Mineral (vide

do
gu

Bukti T-14);
14) Surat Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usahan dan Kegiatan
kepada Direktur PT Dairi Prima Mineral Nomor
In
A

S.40/PDLUK/PAUI/PLA.4/1/2022 tanggal 7 Januari 2022, Perihal:


Tanggapan terhadap Penyampaian Dokumen Perbaikan Addendum
ah

lik

ANDAL, RKL-RPL PT Dairi Prima Mineral (vide Bukti T-15);


15) Surat Direktur Teknik dan Lingkungan Direktoral Jenderal Mineral dan
m

ub

Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kepada


Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan dan Kegiatan Direktorat
ka

Jenderal Planologi dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan dan


ep

Kehutanan, Nomor B-2964/MB.07/DBT.PL/2022 tanggal 7 Juni 2022


ah

Halaman 332 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 332
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perihal Tanggapan atas Permohonan Penjelasan terkait Review Laporan

si
Studi Seismic Hazard Analysis di Area Tailing Storage Facility PT Dairi
Prima Mineral (vide Bukti T-20);

ne
ng
16) Surat Direktur PT. Dairi Prima Mineral kepada Direktur PDLUK
Kementerian LHK Selaku Sekretaris Komisi Penilai AMDAL Pusat,

do
gu Nomor: L.193/DPM/VI/2022, Perihal: Penyampaian Dokumen Perbaikan
Adendum ANDAL RKL-RPL Tipe A PT Dairi Prima Mineral (DPM),
tanggal 17 Juni 2022 (vide T-11);

In
A
6. Bahwa pada tanggal tanggal 11 Agustus 2022 Tergugat menerbitkan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
ah

lik
Nomor: SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan
Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di
am

ub
Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera
Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral (vide Bukti P-1 sama dengan Bukti T-1
dan Bukti TII.Intv-3);
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti TII.Intv-84 dan TII.Int-88


ah

diperoleh fakta bahwa Addendum ANDAL, RKL-RPL Tipe A Kegiatan


R

si
Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara PT. Dairi Prima Mineral beserta

ne
ng

lampirannya telah disahkan oleh Komisi Penilai Amdal Pusat Nomor:


SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tanggal 11 Agustus 2022;

do
gu

Menimbang, bahwa dalam melakukan penilaian substansi addendum


Andal dan RKL-RPL tipe A, Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup melibatkan
pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3) Peraturan Pemerintah
In
A

Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu melibatkan pihak:
ah

lik

a. masyarakat yang terkena dampak langsung terhadap rencana Usaha


dan/atau Kegiatan;
m

ub

b. ahli terkait dengan rencana dan/atau dampak Usaha dan/atau Kegiatan;


c. instansi sektor penerbit persetujuan awal dan Persetujuan Teknis;
ka

ep

d. instansi pusat, provinsi, atau kabupatenlkota yang terkait dengan rencana


dan/atau dampak Usaha dan/atau Kegiatan; dan/ atau
ah

Halaman 333 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 333
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. masyarakat pemerhati Lingkungan Hidup dan/atau masyarakat

si
berkepentingan lainnya yarg telah menyampaikan saran, pendapat, dan
tanggapan yang relevan pada pelibatan masyarakat di tahap penyusunan

ne
ng
Formulir Kerangka Acuan.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-21, bukti TII.Intv-85, bukti

do
gu TII.Intv-86 dan bukti TII.Intv-87 diperoleh fakta bahwa telah dilaksanakan
rapat komisi penilai AMDAL PT. Dairi Prima Mineral pada tanggal 27 April
2021 di Hotel Berristera Dairi dan pada tanggal 27 Mei 2021 di Ruang rapat

In
A
Bupati Dairi;
Menimbang, bahwa Para Penggugat mendalilkan bahwa secara
ah

lik
prosedur penerbitan objek sengketa a quo bertentangan dengan kewajiban
pemenuhan hak partisipasi warga dan asas keterbukaan dimana Tergugat
am

ub
dalam proses penyusunan Addendum ANDAL PT. Dairi Prima Mineral tidak
melibatkan partisipasi yang bermakna dari masyarakat;
Menimbang, bahwa atas dalil gugatan Para Penggugat tersebut di atas,
ep
k

Majelis Hakim akan mempertimbangka apakah benar Tergugat dalam proses


ah

penyusunan Addendum ANDAL PT. Dairi Prima Mineral tidak melibatkan


R

si
partisipasi yang bermakna dari masyarakat sebagai berikut:
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti TII.Intv-86 diperoleh fakta bahwa

ne
ng

masyarakat yang hadir penyusunan Addendum ANDAL PT. Dairi Prima


Mineral pada tanggal 27 April 2021 di Hotel Berristera Dairi adalah:

do
gu

1. Pemegang Hak Ulayat Marga Cibro (Sahbin Cibro) sebanyak 6 orang;


2. Pemegang Hak Ulayat Marga Sarahan sebanyak 2 orang;
3. Forum Sada Kata sebanyak 3 orang;
In
A

4. Ketua HIMPAK (Himpunan Masyarakat PakPak) sebanyak 2 orang;


5. Ketua Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (FORKALA) sebanyak 3
ah

lik

orang;
6. Lembaga Kebudayaan Pak Pak (LKP) sebanyak 5 orang;
m

ub

7. Wakil Masyarakat Desa Bongkaras sebanyak 5 orang;


8. Wakil Masyarakat Desa Longkotan sebanyak 5 orang;
ka

9. Wakil Masyarakat Desa polling Anak-anak sebanyak 2 orang;


ep
ah

Halaman 334 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 334
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Wakil Masyarakat Desa Bonian sebanyak 3 orang;

si
11.Wakil Masyarakat Desa Tungtung Batu sebanyak 2 orang;
12.Wakil Tokoh Masyarakat Kab. Dairi (Tumpu Capah) sebanyak 2 orang;

ne
ng
13.Tokoh (LSM P.A.B) sebanyak 2 orang;
14.Tokoh sebanyak 2 orang;

do
gu 15.Wakil Tokoh Pemuda Kabupaten Dairi (Jhoni Lingga) sebanyak 8 orang;
Menimbang, bahwa keterangan saksi Nurhayati Purba menyatakan
pada pokoknya bahwa saksi diundang ke rapat Komisi Penilai Amdal yang

In
A
dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2021 di Hotel Berristera secara offline itu
karena diundang oleh Menteri Lingkungan Hidup dimana undangan ditujukan
ah

lik
kepada Kepala Desa, dan Kepala Desa menunjuk saksi untuk ikut pada acara
itu;
am

ub
Menimbang, bahwa eterangan Saksi Ary Sudijanto pada pokoknya
menyatakan bahwa yang menentukan nama-nama masyarakat untuk
diundang adalah KLHK atau TERGUGAT bukan masyarakat;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti surat yang diajukan di


ah

persidangan dan keterangan saksi membuktikan bahwa peran serta


R

si
masyarakat yang terkena dampak langsung dalam proses penyusunan
Addendum ANDAL PT. Dairi Prima Mineral secara formal telah dilakukan

ne
ng

sebagaimana ternyata dalam bukti TII.Intv-86, namun demikian,


pernyataan sikap penolakan warga Dairi terhadap kegiatan penambangan

do
gu

seng dan Timbal PT. Dairi Prima Mineral sebagaimana bukti P-14, P-15, P-28,
P-29, P-30, P-34, P-35 dan P-36 memperlihatkan masih banyaknya warga
masyarakat yang menolak kehadiran PT. Dairi Prima Mineral, dengan fakta
In
A

demikian menunjukkan bahwa kehadiran perwakilan masyarakat pada rapat


penyusunan Addendum ANDAL PT. Dairi Prima Mineral sebagaimana bukti
ah

lik

TII.Intv-86 tidak mewakili partisipasi masyakarat yang terkena dampak


langsung karena tidak ada mekanisme pemilihan dan/atau tidak pernah
m

ub

dilibatkan dalam proses penentuan perwakilannya, mengutus dan/atau


menguasakan perwakilannya. Hakikat keterlibatan masyarakat terkena
ka

dampak langsung dalam penyusuan Addendum ANDAL PT. Dairi Prima


ep

Mineral bukanlah terbatas formalitas pelaksanaannya saja, melainkan wajib


ah

Halaman 335 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 335
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diperhatikan efektifitas dan keberhasilan penyampaian pesan kepada seluruh

si
kelompok masyarakat yang terkena dampak baik secara langsung atau tidak
langsung ata melalui perwakilan dan sesuai dengan bahasa dan tingkatan

ne
ng
strata social mereka, sehingga mereka dapat mengerti dan memahami
kekhawatiran akan menurunnya kualitas hidup dan rusaknya lingkungan hidup

do
gu akan dipercaya dapat di atasi. Pemrakarsa dan Pemerintah sebagai
penyelenggara Negara dalam Negara Welfare State mengayomi hak-hak
masyarakat dan mengakomodir setiap alasan keberatan dan menjelaskan

In
A
langkah penyelesaiannya. Dengan demikian, menurut pendapat Majelis
Hakim, peran serta perwakilan masyarakat dalam bukti TII.Intv-86 belum
ah

lik
mencerminkan keterlibatan atau keterwakilan setiap komponen masyarakat
yang berpotensi terkena dampak langsung atau tidak langsung dan tidak ada
am

ub
partisipasi yang bermakna;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan dalil Para Penggugat terkait objek sengketa melanggar
ep
k

Tata Ruang sebagai berikut:


ah

Menimbang, bahwa sebelum Tergugat menerbitkan Objek Sengketa


R

si
dalam perkara a quo, Pemerintah Kabupaten Dairi telah mengeluarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana

ne
ng

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dairi Tahun 2014-2034. Dalam ketentuan


Pasal 47 Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 7 Tahun 2014 Tentang

do
gu

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dairi Tahun 2014-2034


menyebutkan;
“(1) Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
In
A

huruf e berupa bencana alam:


a. Gempa bumi;
ah

lik

b. Banjir;
c. Tanah longsor;
m

ub

d. Amblesan; dan
e. Angin puting beliung.
ka

(2) Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ep

tersebar di seluruh kecamatan.”


ah

Halaman 336 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 336
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kemudian untuk memperjelas pada ayat (2) tersebut diatur dalam Pasal 7 ayat

si
(3) yang menyebutkan “wilayah secara administratif terdiri atas 15 (lima belas)
kecamatan, yaitu:

ne
ng
a. Kecamatan Sidikalang;
b. Kecamatan Sitinjo;

do
gu c. Kecamatan Berampu;
d. Kecamatan Parbuluan;
e. Kecamatan Sumbul;

In
A
f. Kecamatan Silahisabungan;
g. Kecamatan Silima Pungga-Pungga;
ah

lik
h. Kecamatan Lae Parira;
i. Kecamatan Siempat Nempu;
am

ub
j. Kecamatan Siempat Nempu Hulu;
k. Kecamatan Siempat Nempu Hilir;
l. Kecamatan Tigalingga;
ep
k

m. Kecamatan Gunung Sitember;


ah

n. Kecamatan Pegagan Hilir; dan


R

si
o. Kecamatan Tanah Pinem.
Menimbang, bahwa Pasal 53 ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten

ne
ng

Dairi Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Dairi Tahun 2014-2034 menegaskan Kecamatan Silima Pungga-Pungga

do
gu

sebagai kawasan lahan sawah fungsional yang tidak dapat beralih fungsi (vide
bukti P-13 = TII.Intv-82);
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 134 ayat (2) Undang-Undang
In
A

Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, berbunyi:


“Kegiatan usaha pertambangan tidak dapat dilaksanakan pada tempat yang
ah

lik

dilarang untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan”.
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-37, P-46, P-47, P-49, P-50,


P-51, P-52, P-53, P-103, P-104, TII. Intv-27 diperoleh fakta bahwa Kabupaten
ka

Dairi Khususnya Wilayah Pertambangan PT. DPM di Area Objek Sengketa


ep

merupakan Rawan Bencana karena sangat beresiko terjadi gempa bumi,


ah

Halaman 337 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 337
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Longsor, Banjir bandang Ekstrim, Kekeringan, dan Kebakaran hutan.

si
Menimbang, apabila dikaitkan ketentuan Pasal 7 ayat (3), Pasal 47,
Pasal 53 Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 7 Tahun 2014 Tentang

ne
ng
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dairi Tahun 2014-2034 juncto Pasal
134 ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan

do
gu Mineral dan Batubara dengan fakta pada bukti P-37, P-46, P-47, P-49, P-50,
P-51, P-52, P-53, P-103, P-104, TII. Intv-27 maka Majelis Hakim berpendapat
Kabupaten Dairi Khususnya Wilayah Pertambangan PT. DPM di Area Objek

In
A
Sengketa Merupakan Rawan Bencana Sehingga Tidak Layak Ditambang;
Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,
ah

lik
Majelis hakim berkesimpulan bahwa tindakan Tergugat menerbitkan Objek
Sengketa bertentangan dengan ketentuan Pasal 97 ayat (2) huruf a dan ayat
am

ub
(3) huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkung Hidup;
Menimbang, bahwa pertimbangan-pertimbangan hukum di atas pun,
ep
k

secara mutatis mutandis, menjadi dasar objek sengketa telah melanggar


ah

Asas-asas Hukum Lingkungan khususnya asas kehati-hatian (precautionary


R

si
principle). Asas kehati-hatian mengarahkan agar pengambil keputusan tidak
berhenti melakukan tindakan pencegahan. Sebaliknya, beberapa hal atau

ne
ng

informasi yang masih diliputi ketidakpastian ini seharusnya menjadi alasan


untuk pengambil keputusan untuk melakukan tindakan pencegahan sebagai

do
gu

wujud tindakan hati-hati, maka pengambil keputusan (in casu Tergugat)


menggunakan Doktrin in dubio pro natura haruslah memberikan pertimbangan
atau penilaian yang mengutamakan kepentingan perlindungan dan pemulihan
In
A

lingkungan hidup;
Menimbang, bahwa seluruh dampak haruslah dikaji dalam penerbitan
ah

lik

izin lingkungan, jika terdapat suatu dampak yang tidak dikaji maka akan ada
potensi kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup. Sebagai langkah
m

ub

preventif, diterapkanlah asas kehati-hatian untuk mencegah terjadi suatu


kerusakan;
ka

Menimbang, bahwa oleh karena terbukti dari aspek prosedural dan


ep

substansi penerbitan objek sengketa bertentangan dengan peraturan


ah

Halaman 338 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 338
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perundang-undangan yang berlaku yaitu, dan asas-asas hukum Lingkungan

si
Hidup yaitu asas kehati-hatian, maka tuntutan Para Penggugat agar surat
keputusan objek sengketa dinyatakan batal beralasan hukum untuk

ne
ng
dikabulkan;
Menimbang, bahwa oleh karena keputusan objek sengketa telah

do
gu dinyatakan Batal, maka tuntutan Para Penggugat agar Pengadilan
Mewajibkan Tergugat untuk mencabut keputusan objek sengketa beralasan
hukum untuk dikabulkan;

In
A
Menimbang, bahwa keputusan objek sengketa telah dinyatakan batal
dan Pengadilan telah Mewajibkan Tergugat untuk mencabut keputusan objek
ah

lik
sengketa maka cukup alasan hukum untuk mengabulkan gugatan Para
Penggugat seluruhnya;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Para Penggugat dikabulkan
seluruhnya maka berdasarkan Pasal 110 Juncto 112 Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Tergugat dan Tergugat
ep
k

II Intervensi dinyatakan sebagai pihak yang kalah dihukum membayar biaya


ah

perkara yang jumlahnya tercantum dalam amar putusan ini;


R

si
Menimbang, bahwa terhadap permohonan penundaan yang diajukan
oleh Para Penggugat dalam gugatannya, Majelis Hakim mempertimbangkan

ne
ng

sebagai berikut:
Penundaan Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap permohonan penundaan pelaksanaan


objek sengketa, baik Para Penggugat maupun Tergugat dan Tergugat II
Intervensi telah mengemukan dalil masing-masing yang pada pokoknya
In
A

sebagai berikut:
− Bahwa didalam gugatan Para Penggugat terdapat permohonan
ah

lik

penundaan pelaksanaan keputusan objek sengketa yang diajukan oleh


Para Penggugat dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal 67 ayat (2),
m

ub

(3) dan (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan


Tata Usaha Negara;
ka

− Bahwa Tergugat dalam jawabannya membantah alasan-alasan Para


ep

Penggugat dalam permohonan penundaannya dengan mengemukakan


ah

Halaman 339 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 339
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
uraian yang pada pokoknya bahwa kerugian yang didalilkan Para

si
Penggugat tidak beralasan, karena kerugian tidak diuraikan secara jelas
dan rinci, lagipula hingga dengan saat ini belum ada kegiatan yang telah

ne
ng
dibangun oleh Tergugat II Intervensi terhadap terbitnya Objek Sengketa
TUN a quo. Sehingga permohonan penundaan yang dilakukan oleh Para

do
gu Penggugat sangatlah premature;
- Bahwa Tergugat II Intervensi dalam jawabannya membantah
alasan-alasan Para Penggugat dalam permohonan penundaannya

In
A
dengan mengemukakan uraian yang pada pokoknya bahwa dalil Para
Penggugat hanyalah dalil-dalil asumsi yang tidak berdasar, dalil yang
ah

lik
didasarkan pada kekhawatiran dan potensi-potensi yang dianggap
mungkin akan terjadi; Bahwa dengan tidak mampunya Para Penggugat
am

ub
menguraikan alasan-alasan penundaan secara pasti dan faktual
benar-benar terjadi, maka menunjukkan bahwa tidak ada keadaan yang
mendesak serta tidak adanya kerugian yang diderita oleh Para
ep
k

Penggugat. Karenanya tidak terdapat alasan-alasan yang sah menurut


ah

hukum untuk menunda pelaksanaan Objek Sengketa; Bahwa Pasal 3


R

si
ayat (3) PP Lingkungan Hidup mengatur bahwa Persetujuan Lingkungan
merupakan prasyarat penerbitan izin usaha atau persetujuan pemerintah;

ne
ng

Bahwa dengan demikian jelas bahwa Objek Sengketa atau SK 854


hanyalah prasyarat penerbitan perizinan usaha yang mana eksistensinya

do
gu

tidak akan menimbulkan dampak kerugian apapun bagi Para Penggugat


karena sampai saat ini belum ada kegiatan pertambangan yang
dilakukan Tergugat II Intervensi yang menjadikan tidak adanya alasan
In
A

mendesak yang dapat menjadi alasan penundaan;


Menimbang, bahwa terhadap pertentangan dalil antara Para
ah

lik

Penggugat dan Tergugat dan Tergugat II Intervensi terkait Penundaan,


Majelis Hakim memberikan pertimbangan sebagai berikut:
m

ub

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 67 ayat (2), (3) dan (4)


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
ka

yang berbunyi sebagai berikut :


ep
ah

Halaman 340 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 340
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan

si
Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan
sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan

ne
ng
Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat diajukan

do
gu sekaligus dalam gugatan dan dapat diputus terlebih dahulu dari pokok
sengketanya.
(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2):

In
A
a. dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat
mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat
ah

lik
dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap
dilaksanakan;
am

ub
b. tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka
pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut.
Menimbang, bahwa di dalam Penjelasan Pasal 67 Undang Undang
ep
k

Nomor 5 Tahun 1986 dijelaskan sebagai berikut:


ah

Pengadilan akan mengabulkan permohonan penundaan pelaksanaan


R

si
Keputusan Tata Usaha Negara tersebut hanya apabila:
a. terdapat keadaan yang sangat mendesak, yaitu jika kerugian yang akan

ne
ng

diderita penggugat akan sangat tidak seimbang dibanding dengan


manfaat bagi kepentingan yang akan dilindungi oleh pelaksanaan

do
gu

Keputusan Tata Usaha Negara tersebut; atau


b. pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tidak ada
sangkut pautnya dengan kepentingan umum dalam rangka
In
A

pembangunan.
Menimbang, bahwa prasyarat (normcondition) untuk dapat
ah

lik

mengabulkan atau tidak mengabulkan suatu permohonan penundaan


pelaksanaan keputusan objek sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
m

ub

67 ayat (4), menurut Majelis Hakim adalah bersifat kumulatif, sehingga kedua
prasyarat tersebut harus menjadi pertimbangan Majelis Hakim untuk
ka

menentukan dikabulkan atau tidaknya permohonan penundaan pelaksanaan


ep

keputusan objek sengketa yang diajukan oleh Penggugat;


ah

Halaman 341 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 341
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 67 ayat (4)

si
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tersebut, maka yang menjadi isu
hukum dalam permohonan a quo adalah sebagai berikut:

ne
ng
1. Apakah dalam sengketa a quo terdapat keadaan yang sangat mendesak
yang mengakibatkan kepentingan Penggugat selaku organisasi

do
gu lingkungan hidup sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara
yang digugat itu tetap dilaksanakan ?
2. Apakah dalam sengketa a quo terdapat kepentingan umum dalam rangka

In
A
pembangunan yang mengharuskan dilaksanakannya keputusan
tersebut?
ah

lik
Menimbang, bahwa terhadap kedua isu hukum tersebut, Majelis
Hakim memberikan pertimbangan sebagai berikut:
am

ub
Menimbang, bahwa terkait dengan prasyarat terdapatnya keadaan
yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan Penggugat sangat
dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap
ep
k

dilaksanakan, Majelis Hakim menilai keadaan mendesak tersebut harus


ah

tercermin dari kondisi-kondisi sebegai berikut:


R

si
− Bahwa perbuatan faktual yang menjadi isi Keputusan TUN belum
dilaksanakan;

ne
ng

− Terdapat keadaan atau alasan yang sangat mendesak yang menuntut


Majelis Hakim untuk segera mengambil sikap terhadap permohonan

do
gu

penundaan;
− bahwa kepentingan Para Penggugat selaku warga masyarakat yang
dirugikan tidak dapat atau sulit dipulihkan akibat Keputusan TUN yang
In
A

digugat terlanjur dilaksanakan; dan


− Bahwa kerugian yang akan diderita Para penggugat akan sangat tidak
ah

lik

seimbang dibanding dengan manfaat bagi kepentingan yang akan


dilindungi oleh pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara tersebut;
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap kondisi-kondisi yang diuraikan tersebut


diatas, Majelis Hakim menelaah fakta-fakta yang terungkap di persidangan
ka

diantaranya:
ep
ah

Halaman 342 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 342
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
− Bahwa keterangan dari Tergugat dan Tergugat II Intervensi pada

si
pokoknya objek sengketa a quo hanya merupakan prasyarat penerbitan
izin lainnya dan belum ada kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh

ne
ng
Tergugat II Intervensi terhadap terbitnya objek sengketa a quo;
− Bahwa kerugian yang didalilkan Para Penggugat merupakan potensi

do
gu menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat akibat diterbitkannya objek
sengketa a quo;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut, dapat disimpulkan

In
A
bahwa belum terdapat keadaan yang mendesak yang menuntut Majelis Hakim
untuk segera mengambil sikap;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan kesimpulan diatas, maka terhadap
prasyarat terdapatnya keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan
am

ub
kepentingan penggugat selaku warga masyarakat sangat dirugikan jika
Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan, menurut
hemat Majelis Hakim belum terpenuhi;
ep
k

Menimbang, bahwa terkait dengan isu hukum kedua, yaitu apakah


ah

dalam sengketa a quo terdapat kepentingan umum dalam rangka


R

si
pembangunan yang mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut,
Majelis Hakim memberikan pertimbangan sebagai berikut:

ne
ng

− Bahwa Penjelasan ketentuan Pasal 49 Undang-Undang No. 5 tahun 1986


tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan: yang dimaksud

do
gu

dengan “kepentingan umum” adalah kepentingan bangsa dan negara


dan/atau kepentingan masyarakat Bersama dan/atau kepentingan
pembangunan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
In
A

berlaku;
− Bahwa ketentuan Pasal 67 ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5
ah

lik

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan : (4)


Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) : b.
m

ub

tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka


pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut;
ka

− Bahwa objek sengketa dalam perkara ini adalah Keputusan Menteri


ep

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:


ah

Halaman 343 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 343
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan Lingkungan

si
Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di Kecamatan Silima
Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara oleh PT. Dairi

ne
ng
Prima Mineral, tanggal 11 Agustus 2022;
− Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 Undang-Undang No. 2 Tahun

do
gu 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum, pengadaan tanah untuk kegiatan pertambangan seng dan timbal
PT. Dairi Prima Mineral tidak termasuk kategori pembangunan untuk

In
A
kepentingan umum;
Menimbang, bahwa dengan mempedomani ketentuan diatas
ah

lik
dikaitkan dengan keputusan objek sengketa Majelis Hakim menilai dalam
sengketa a quo tidak terdapat kepentingan umum dalam rangka
am

ub
pembangunan yang mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut;
Menimbang, bahwa meskipun di dalam permohonan a quo tidak
terbukti terdapat kepentingan umum dalam rangka pembangunan yang
ep
k

mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut, namun belum terdapat


ah

keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan Para


R

si
Penggugat selaku warga masyarakat sangat dirugikan, sehingga prasyarat
untuk dikabulkannya permohonan penundaan tidak terpenuhi secara

ne
ng

kumulatif;
Menimbang, bahwa oleh karena prasyarat untuk dikabulkannya

do
gu

permohonan penundaan tidak terpenuhi secara kumulatif, maka permohonan


penundaan pelaksanaan keputusan atas Objek Sengketa haruslah ditolak;
Menimbang, bahwa dengan berpedoman pada sistem pembuktian
In
A

dalam hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara yang mengarah pada
pembuktian bebas (vrijebewijs) yang terbatas sebagaimana terkandung di
ah

lik

dalam ketentuan Pasal 100 dan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang menggariskan bahwa
m

ub

Hakim bebas menentukan apa yang harus dibuktikan/luas lingkup


pembuktian, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian, maka dalam
ka

memeriksa dan mengadili sengketa ini, Majelis Hakim telah memeriksa dan
ep

memberikan penilaian hukum terhadap alat-alat bukti yang diajukan oleh Para
ah

Halaman 344 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 344
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pihak, namun untuk mempertimbangkan dalil-dalil Para Pihak, Majelis Hakim

si
hanya menggunakan alat-alat bukti yang paling relevan dan paling tepat
dengan sengketa ini, sedangkan terhadap alat-alat bukti selain dan selebihnya

ne
ng
tetap dilampirkan dan menjadi satu kesatuan dengan berkas perkara ;
Mengingat, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana

do
gu terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua atas Undang Undang Peradilan Tata Usaha Negara,
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

In
A
Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Peraturan
ah

lik
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta peraturan Perundang-undangan
am

ub
dan ketentuan hukum lain yang berkaitan.
MENGADILI:
I. DALAM PENUNDAAN
ep
k

- Menolak Permohonan Penundaan Keputusan Objek Sengketa dari


ah

Para Penggugat;
R

si
II. DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi seluruhnya;

ne
ng

I. DALAM POKOK PERKARA :


1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat seluruhnya;

do
gu

2. Menyatakan batal Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan


Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan
In
A

Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di


Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi
ah

lik

Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral, tanggal 11 Agustus 2022;
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan Menteri Lingkungan
m

ub

Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:


SK.854/MENLHK/SETJEN/PLA.4/8/2022 tentang Kelayakan
ka

Lingkungan Hidup Kegiatan Pertambangan Seng dan Timbal di


ep
ah

Halaman 345 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 345
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Provinsi

si
Sumatera Utara oleh PT. Dairi Prima Mineral, tanggal 11 Agustus 2022;
4. Menghukum Tergugat dan Tergugat II Intervensi untuk membayar

ne
ng
biaya perkara sebesar Rp 419.000,00 (empat ratus sembilan belas
ribu rupiah);

do
gu Demikian Putusan ini diputuskan dalam Rapat Musyawarah Majelis
Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 18
Juli 2023 oleh kami, BUDIAMIN RODDING, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua

In
A
Majelis, FAISAL ZAD, S.H. M.H., dan DIKDIK SOMANTRI, S.H., S.I.P., M.H.,
masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam
ah

lik
sidang yang terbuka untuk umum secara Elektronik (E-Court) pada hari Senin,
tanggal 24 Juli 2023 oleh Majelis Hakim tersebut di atas dengan dibantu oleh
am

ub
ANITHA SYAHRINI, S.H, Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta dan dikirimkan secara elektronik kepada para pihak melalui sistem
informasi pengadilan dengan dihadiri oleh Kuasa Hukum Para Penggugat,
ep
k

Kuasa Hukum Tergugat dan Kuasa Hukum Tergugat II Intervensi;


ah

si
Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

ne
ng

do
gu

Faisal Zad, S.H., M.H Budiamin Rodding, S.H., M.H In


A
ah

Dikdik Somantri, S.H., S.IP., M.H.


lik

Panitera Pengganti,
m

ub
ka

Anitha Syahrini, S.H.


ep
ah

Halaman 346 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 346
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Rincian Biaya Perkara Nomor: 59/G/LH/2023/PTUN.JKT
1. Pendaftaran Gugatan : Rp 30.000,00

ne
ng
2. ATK : Rp. 125.000,00
3. Panggilan-panggilan : Rp. 74.000,00

do
gu 4. Sumpah (13 orang) : Rp. 130.000,00
5. Pemeriksaan Setempat : Rp. -
6. Materai Putusan Sela : Rp. 10.000,00

In
A
7. Redaksi Putusan Sela : Rp. 10.000,00
8. Leges Putusan Sela : Rp. 10.000,00
ah

lik
9. Materai : Rp. 10.000,00
10. Redaksi : Rp. 10.000,00
am

ub
11. Leges : Rp. 10.000,00

Jumlah : Rp 419.000,00
ep
k

(empat ratus sembilan belas ribu rupiah)


ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

Halaman 347 dari 347 halaman. Putusan Nomor 59/G/LH/2023/PTUN.JKT


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 347

Anda mungkin juga menyukai