Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
“ Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia ”
Dosen Pengampuh : Sintha Rahmatil Fadhilah M.A

Disusun oleh Kelompok 2 :


1. Ilham Zaky Azqiya (602230007)
2. Nabila Naurah Fauziah (602230020)
3. Muhammad idrus (602230034)
Kelas : KPI 1A

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIAARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN TAHA SAIFUDDIN JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Atas selesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Sintha Rahmatil Fadhilah M.A selaku dosen pembimbing mata kuliag Bahasa
Indonesia .
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan
yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dari pembaca yang bersifta membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan kami atas terbentuknya makalah ini, semoga
makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk
pembangunan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jambi,Oktober 2023

Penyusun
Kelompok 3
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian.......................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
1. Fungsi Bahasa Indonesia..................................................................................2
A. Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional...........................................2
B. Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara.............................................2
C. Fungsi Bahasa Secara Umum.....................................................................3
D. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
dan Bahasa Nasional dan Sebagai Negara/ Resmi.............................................4
E. Kedudukan Bahasa Daerah dan Bahasa Asing di Indonesia............................4-5
2. Perbedaan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Negara
Resmi.................................................................................................................5-6
DAFTAR PUSTAKA
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedudukan Bahasa Indonesia saat ini semakin mantap konsisten sebagai wahana
komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal. Pemakaian Bahasa
Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi menunjukkan kedudukan
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional. Namun, masih cukup banyak pemakaian Bahasa
Nasional yang belum dapat mempergunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar yang
sesuai dengan konteks pemakaiannya.
Bahasa merupakan alat komunikasi dalam lisan maupun tulisan. Tanpa bahasa,
seseorang tidak dapat berinteraksi dengan baik antar sesama. Tidak sebatas pada kemampuan
bicara saja, bahasa juga merupakan alat komunikasi antar penulis dan pembaca melalui
sebuah tulisan. Sebuah tulisan juga berfungsi menyempurnakan informasi kepada pembaca,
tanpa bahasa yang baik dalam sebuah tulisan, maka informasi yang diharapkan pembaca
dalam suatu tulisan tidak akan tercapai.
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan
maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status nilai-
nilai. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-
nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai
jenis susku bangsa tidak dapat lepas dari bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa yang
mereka gunakan dapat berupa bahasa nasional dan bahasa daerah. Bahasa nasional yaitu
bahasa Indonesia yang di gunakan sebagai alat komunikasi antar suku, sedangkan bahasa
daerah di gunakan sebagai alat komunikasi untuk warga sesuku.

B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional serta
bahasa negara/resmi?

2. Terbagi menjadi berapa perbedaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional


dan sebagai bahasa negara resmi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui serta menjelaskan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahuI perbedaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional serta
bahasa negara resmi

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia
a) Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Dalam kedudukannya sebagai Bahasa Nasional,fungsi Bahasa Indonesia adalah
sebagai:

1) Lambang Kebanggan Kebangsaan


Fungsi bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Kebangsaaan adalah bahasa
Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Atas
dasar kebangsaan ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga, pelihara dang kembangkan serta
rasa kebanggaan pemakainya senantiasa dibina.

2) Lambang Identitas Nasional


Fungsi bahasa Indonesia sebagai Indentitas Nasional adalah yang mengarah pada
penghargaan terhdap bahasa Indonesia selain bendera dan lambang Negara. Di dalam
fungsinya, bahasa Indonesia tuntulah harus memiliki identitasnya sendiri sehingga serasi
dengan lambang kebangsaan yang lain. Bahasa Indonesia memiliki identitasnya hanya apabila
masyarakat pemakainya, terutama kaum muda dan pelajar membina dan mengembangkannya
sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.

3) Alat Pemersatu Antar Warga, Antar Daerah, Antar Budaya


Bahasa Iindonesia memiliki peranan yang vital di masyarakat umum dan nasional.
Berkat adanya bahasa Indonesia, masyarakat dapat berhubungan satu dengan yang lain
sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial
budaya dan bahasa tidak perlu di khawatirkan. Masyarakat dapat bepergian ke seluruh
pelosok tanah air dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat
komunikasi.

4) Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasa


Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya, dan bahasa maksudnya adalah
bahwa bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya, dan bahasa
di Nusantara, tanpa harus menghilangkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai
sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan
bahasa nasional itu masyarakat dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di atas
kepentingan daerah atau golongan.

b) Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai bahasa Negara


Sedangkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara memiliki fungsi di
antaranya:

1) Bahasa Resmi Kenegaraan


Maksud dari bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah bahwa bahasa
Indonesia dipakai di dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti upacara,
peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk

2
tulisan. Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan putusan-putusan
serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintahan dan badan-badan kenegaraan
lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan.

2) Bahasa Pengantar dalam Pendidikan


Fungsi bahasa Indonesia sangat vital bagi pendidikan di Nusantara ini. Mulai dari
taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, kecuali pada
daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahsa pengantarnya
seperti Aceh, Batak, Sunda, Madura, Bali, dan Makassar akan tetapi hanya sampai tahun ke
tiga pendidikan sekolah dasar

3) Alat Perhubungan Tingkat Nasional


Dalam hal ini fungsi bahasa Indonesia dipakai sebagai alat komunikasi timbal-balik
antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar
daerah, dan antar suku, melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang
sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
Contoh dari penggunaan bahasa indonesia sebagai bahasa penghubung adalah di
rumah makan minang. Mayoritas pekerja di sana mampu berbahasa minang. Namun mereka
tetap menggunakan bahasa indonesia ketika melayani konsumennya.

4) Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Di dalam hubungan ini, fungsi bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang
memungkinkan masyarakat membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian
rupa sehingga bahasa: Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang
membedakannya dengan kebudayaan daerah.

c) Fungsi Bahasa Indonesia secara umum


Fungsi umum Bahasa Indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada
dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota
masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide,
pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat bahasa. Fungsi Bahasa Indonesia secara
umum, yaitu :

1) Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.


Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa
kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran
kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
I. Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
II. Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.

2) Sebagai alat komunikasi.


Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan
memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Menggunakan bahasa sebagai komunikasi,
berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian
seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum.
Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi,
manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi

3
secara verbal dilakukan menggunakanalat/media bahasa (lisan dan tulis), sedangkan
berkomunikasi secara nonverbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol,
isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas/sirene setelah itu diterjemahkan ke dalam
bahasa manusia.

3) Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.


Pada saat beradaptasi di lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan
bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman-teman dan menggunakan bahasa
standar padasaat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa
suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bahasa
yang ada di daerah tersebut.

4) Sebagai alat kontrol sosial.


Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial
dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat. Contohnya buku-buku pelajaran, ceramah
ke agamaan,orasi ilmiah,mengikuti diskusi ,serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang
menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah
kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah.Menulis merupakan salaha satu cara
yang efektif umtuk meredakan rasa marah.

d) Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa


Nasional dan Sebagai Negara/Resmi
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting yaitu sebagai bahasa
Nasional dan bahasa Negara. Sebagai bahasa Nasional, fungsi Bahasa Indonesia adalah Untuk
mempererat hubungan antara suku di Indonesia Fungsi ini sebelumnya sudah di tegaskan di
dalam butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda 1928 Yang berbunyi “Kamki putra dan putri
Indonesia menjunjung Bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Kata menjunjung dalam
KBBI antara lain berarti memuliakan, menghargai, dan menaati (nasihat,perintah,dan
sebagainya). Ikrar ke tiga dalam Sumpah pemuda tersebut menegaskan bahwa para pemuda
bertekat untuk memulihkan Bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
Pernyataan itu tidak saja merupakan pengakuan "berbahasa satu", tetapi merupakan
pernyatakan tekad kebahasaan yang menyatakan bahwa kita bangsa Indonesia menjunjung
tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Ini berarti pula bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional yang kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa
daerah.Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dikukuhkan sehari setelah
kemerdekaan RI atau seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Dasar 1945 Bab XV
Pasal 36 dalam UUD 1945 menegaskan bahwa bahasanegara ialah bahasa Indonesia. Sebagai
bahasa negara, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa dalam penyelenggaraan
administrasi negara, seperti dalam penyelenggaraan pendidikan dan sebagainya.

e) Kedudukan bahasa daerah dan bahasa asing di Indonesia


Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang secara tradisional dituturkan disuatu wilayah
yang secara numerik membentuk kelompok yang kecil dari populasi lainnya dan berbeda dari
bahasa resmi yang ada pada Negara tersebut. Bangsa Indonesia memiliki beragam etnis yang
mempunyai bahasa masing-masing. Bahasa tersebut hanya digunakan dalam berkomunikasi
antar etnis atau sesama suku. Bahasa daerah merupakan sebagai pendukung bahasa Indonesia
yang keberadaannya diakui Negara yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 32 ayat 2 dan
sesuai Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954. Di dalam dunia pendidikan tingkat sekolah

4
dasar bahasa daerah boleh dipakai sebagai bahasa pengantar selama tiga tahun atau kelas tiga,
sedangkan bahasa asing adalah bahasa Negara lain yang tidak digunakan dalam interaksi
sosial dalam suatu Negara tetapi hanya digunakan kepada warga Negara lain. Meskipun
jarang digunakan namun kenyataannya bahasa asing tersebut tetap diajarkan dalam dunia
pendidikan tingkat tertentu. Bahasa asing sangat penting sebagai penghubung antara bangsa
untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Perbedaan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Negara


Resmi
Perbedaan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara resmi
terbagi menjadi 3, yaitu :

1) Perbedaan dari Segi Wujudnya


Jika kita mendengarkan pidato sambutan menteri sosial dalam rangka peringatan Hari
Hak-Hak Asasi Manusia dan pidato sambutan menteri muda urusan peranan wanita
dalam rangka peringatan hari Ibu, misalnya, tentunya kita menjumpai kalimat-kalimat
yang semacam ini :
“Sodara-sodara! Ini hari adalah hari yang bersejarah. Sampeyan tentunya udah tau,
bukan? Kalau kagak tau yang kebacut, gitu aja”.
Kalimat semacam itu juga tidak pernah kita jumpai pada waktu membaca surat-surat
dinas, dokumen-dokumen resmi, dan peraturan-peraturan pemerintah.
Yang menjadi masalah sekarang ialah apakah ada perbedaan wujud antara bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara/resmi? Perbedaan secara khusus memang ada,
misalnya, penggunaan kosakata dan istilah. Hal ini disebabkan oleh lapangan
pembicaraannya beda. Dalam lapangan politik diperlukan kosakata tertentu yang
berbeda dengan kosakata yang dipelukan dalam lapangan administrasi. Begitu juga
dengan lapangan ekonomi, sosial, dan lain-lain. Akan tetapi, secara umum terdapat
kesamaan, semuanya menggunakan bahasa yang berciri baku.

2) Perbedaan dari Proses Terbentuknya


Dari sekian sarana penentu, yang tidak kalah pentingnya adalah saran komunikasi
yang disebut bahasa. Dengan pertimbangan kesejarahan dan kondisi bahasa Indonesia yang
lingua franca itu, maka ditentukanlah ia sebagai bahasa nasional.
Berbeda halnya dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi. Terbentuknya
bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi dilatar belakangi oleh kondisi Indonesia itu
sendiri yang secara geografis menyebar pemakaiannya ke hampir seluruh wilayah Indonesia
dan dikuasai oleh sebagian besar penduduknya. Di samping itu. Pada saat itu bahasa
Indonesia telah disepakati oleh pemakaian sebagai bahasa pemersatu bangsa, sehingga pada
saat ditentukannya sebagai bahasa negara/resmi, seluruh pemakai bahasa Indonesia yang
sekaligus sebagai penduduk Indonesia itu menerimanya dengan suara bulat.

3) Perbedaan dari Segi Fungsinya


Kita menggunakan sebagai bahasa negara/resmi dipakai sebagai alat penghubung
antarsuku, misalnya, karena kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup di wilayah tanah air
Indonesia. Sehubungan dengan itu, apabila ada orang yang berbangsa lain yang menetap di

5
wilayah Indonesia dan mahir berbahasa Indonesia, dia tidak mempunyai tanggung jawab
moral untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai fungsi tersebut.
Jadi, seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghubung antarsuku,
karena dia berbangsa Indonesia yang menetap di wilayah Indonesia. Sedangkan, seseorang
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, karena dia sebagai warga negara
Indonesia yang mejalankan tugas-tugas ‘pembangunan’ Indonesia.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian materi di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi bahasa Indonesia sebagai
lambang kebanggaan kebangsaan adalah bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial
budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
adalah yang mengarah pada penghargaan terhadap bahasa Indonesia selain bendera dan
lambang Negara. Bahasa Indonesia memiliki peranan yang vital di masyarakat umum dan
nasional.
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya, dan bahasa maksudnya adalah
bahwa bahasa Indonesia memungkinan keserasian di antara suku-suku, budaya, dan bahasa di
Nusantara, tanpa harus menghilangkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai
sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Bahasa Daerah ini hanya
sebagai pendukung bahasa Indonesia yang keberadaannya telah diakui negara dan di
Indonesia memiliki beragam macam bahasa dari berbagai suku dan budaya, bahasa tersebut
hanya digunakan untuk berkomunkasi antar etnis ataupun sesama suku saja.

DAFTAR PUSTAKA
Masnur Muslich. 2010. BAHASA INDONESIA PADA ERA GLOBALISASI. Jakarta: Bumi
Aksara
Alek. 2008. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana
Arifin. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta. AKAPRESS
Alwi. 2003. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

7
8

Anda mungkin juga menyukai