Anda di halaman 1dari 22

TEORI RISIKO DALAM BIDANG ASURANSI:

PENENTUAN TARIF PREMI ASURANSI


KENDARAAN BERMOTOR
Pertemuan 6
Asuransi Kendaraan Bermotor

 Secara umum produk-produk


asuransi dibagi menjadi 3
kategori: asuransi
kerugian, asuransi jiwa, dan
asuransi sosial.
Asuransi Kerugian
 Asuransi kerugian = asuransi umum = asuransi bukan jiwa:
merupakan penanggulangan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
 Penjaminan ini bersifat jangka pendek (short term)-
biasanya satu tahun.
 Produk asuransi kerugian diantaranya adalah asuransi
kendaraan bermotor, asuransi kebakaran, asuransi rumah
tinggal dan perabotan rumah tangga, asuransi
kebongkaran, asuransi kapal laut, asuransi gempa bumi.
Asuransi Kendaraan Bermotor (1/4)

 Asuransi Kendaraan Bermotor adalah produk


asuransi yang menjamin setiap kerugian atau
kerusakan terhadap mobil atau sepeda motor.
Asuransi Kendaraan Bermotor (2/4)

 Ada dua jenis perlindungan untuk asuransi kendaraan


bermotor yaitu Total Loss Only (TLO) dan Comprehensive
(Komprehensif).
 Total Loss Only (TLO): Jaminan ganti rugi atas
kehilangan atau kerusakan total pada kendaraan
akibat dari kejatuhan benda, kebakaran, perbuatan
jahat, pencurian, perampasan, tabrakan, benturan atau
kecelakaan lalu lintas lainnya. Dalam produk asuransi
TLO, jenis klaim yang diajukan adalah total loss. Untuk
total loss nilai klaimnya sebesar lebih dari atau sama
dengan 75% dari harga kendaraan.
Asuransi Kendaraan Bermotor (3/4)

 Comprehensive (Komprehensif): Jaminan ganti rugi


atau biaya perbaikan atas kehilangan atau
kerusakan sebagian maupun keseluruhan pada
kendaraan akibat dari kejatuhan benda,
kebakaran, perbuatan jahat, pencurian,
perampasan, tabrakan, benturan atau kecelakaan
lalu lintas lainnya. Dalam produk asuransi
Comprehensive, jenis klaim yang diajukan ada dua
kemungkinan yaitu, total loss dan partial loss.
Untuk partial loss nilai klaimnya sebesar kurang
dari 75% dari harga kendaraan.
Asuransi Kendaraan Bermotor (4/4)

 TLO: klaim total loss.


 Comprehensive: klaim total loss dan klaim partial
loss.
 Klaim total loss hanya boleh dilakukan sekali,
sedangkan klaim partial loss boleh dilakukan
beberapa kali.
Penetapan Premi (1/4)
 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selalu
mempublikasikan rate referensi untuk perusahaan
asuransi kendaraan bermotor di Indonesia.
 Rate referensi dikategorikan oleh jenis kendaraan,
wilayah dan cakupan (Comprehensive dan TLO).
Penetapan Premi (2/4)
Penetapan Premi (3/4)
Penetapan Premi (4/4)
 Wilayah 1: Sumatera dan Kepulauan di sekitarnya.
 Wilayah 2: DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
 Wilayah 3: Daerah selain Wilayah 1 dan 2.
 Contoh: Si A mempunyai kendaraan harganya
Rp250 juta, ada di wilayah 2, cakupannya
Comprehensive. Rate Referensi dari Perusahaan
asuransinya adalah 2,1%. Dengan demikian premi
yang harus dibayar Si A adalah: Rp250 juta x
2,1% = Rp5.250.000.
Data (1/4)
 Ada dua gugus data: data polis dan data
klaim.
insurer code vehicle year
policy code sum insured
frame number policy start date
engine number policy expiry date
license plate DATA premium
policy code
coverage code
POLIS acquisition cost
vehicle code deductible
usage code currency
location code validation.
Data (2/4)

insurer code
claim registration number cause code
policy code claim filed
frame number deductible
engine number DATA claim cost
coverage code claim approved
date of accident
KLAIM currency
location of accident date approved
claim code validation
Data (3/4)
 Data yang dibutuhkannya adalah: (1) Data
frekuensi klaim, dan (2) Data besar klaim.
 Data frekuensi klaim dan data besar klaim akan
digunakan untuk menghitung PREMI MURNI.
 PREMI MURNI dapat digunakan untuk menghitung
rate referensi.
Data (4/4)

 Rate referensi untuk setiap sel dalam tabel dihitung


berdasarkan premi murni.
 Premi Murni dihitung berdasarkan data poli dan data
klaim (data frekuensi klaim dan data besar klaim).
Teori (1/4)
klaim klaim
klaim
klaim
klaim klaim

periode polis (1 tahun)

kita perlu Rata-rata total besar PREMI


klaim per pemegang
tahu polis MURNI
Teori (2/4)
In period polis,
(1) Banyaknya klaim utk satu polis adalah peubah acak (N).
(2) Besar pembayaran individu utk satu polis adalah peubah acak
(X1, X2, …, XN).
(3) Total besar klaim utk satu polis dapat direpresentasikan oleh
jumlah, S, dari peubah acak, N, dari besar pembayaran
individu (X1, X2, …, XN). Oleh karena itu

dimana S = 0, ketika N = 0.
(COLLECTIVE RISK MODEL).
Teori (3/4)
Asumsi dari collective risk model adalah:
(1) Bersyarat pada N = n, peubah acak X1, X2, …, XN adalah
peubah acak yang i.i.d.
(2) Bersyarat pada N = n, distribusi umum dari peubah
acak X1, X2, …, XN tidak tergantung pada n.
(3) Distribusi dari N tidak tergantung pada nilai-nilai dari
X1, X2, ….

Rata-rata total besar PREMI


klaim per pemegang
polis MURNI
Teori (4/4)

Rata-rata total besar PREMI


klaim per pemegang
polis MURNI

Pendekatan Empirik

Pendekatan Parametrik
Pendekatan Empirik (1/)

Rata-rata total besar PREMI


klaim per pemegang
polis MURNI

Pendekatan Empirik

Menghitung rata-rata data frekuensi klaim (𝐸(𝑁))


Menghitug rata-rata data besar klaim (𝐸(𝑋))
Menghitung PREMI MURNI = 𝐸(𝑁) × 𝐸(𝑋)
Pendekatan Empirik (2/)
Perhitungan premi murni secara empirik:
(1) Menghitung rata-rata data frekuensi klaim.
(2) Menghitung rata-rata data besar klaim.
(3) Menghitung PREMI MURNI, yaitu hasil kali langkah
(1) dan langkah (2).
Pendekatan Empirik (3/)
 Contoh: Produk COMPREHENSIVE.
 Hasil selengkapnya ada di file excel.

Anda mungkin juga menyukai