Anda di halaman 1dari 10

Maksud dari pekerjaan ini ialah menerapkan (Set Out) / Implementasi

dari rencana Tata Ruang Kebun / Disain Blok di lapangan di sertai


dengan perbaikan-perbaikan langsung apabila di jumpai hal-hal yang
janggal dari rencana semula.

Metode. 1 menggunakan
Theodolite :

Metode. 2 menggunakan
Kompas Suunto
BLOCK

1. Pengertian Block disini adalah pekerjaan penentuan ukuran block standard /


normal yang dipakai sebagai dasar dalam pembangunan kebun.

2. Block Standard / normal yang dimaksud adalah block yang berbentuk kotak
persegi. Semua block “harus” diupayakan berbentuk persegi. Pengecualian
hanya diijinkan bila lokasi bergelombang / berbukit.

3. Blok yang dapat diterima sebagai blok diluar normal adalah dengan
persyaratan sbb :Area hilly dengan kemiringan > 15° (≈ 26%)
• Daerah peringgan / berbatas dengan sungai besar
• Area terpencar pencar
Panjang As ke As 1008 m
Panjang As ke As 307 m

1000 m

300 m

4. Luas Block Normal yang dipakai adalah :


• Komoditi sawit = 30 Ha
• Komoditi Karet = 60 Ha

5. Ukuran Block standard / normal yang dipakai adalah :


• Komoditi Sawit : Lebar : 300 M
Panjang : 1.000 M
• Komoditi Karet : Lebar : 600 M
Panjang : 1.000 M
B. PENOMORAN BLOCK

1. Pengertian Penomoran Block adalah pekerjaan


pemberian nomor block-block yang akan
dikerjakan.

2. Nomor Block dibuat dengan urutan sbb :


Nama kolom – Nomor baris block

Contoh : Block M 8 …. artinya block tersebut berada di kalom M


baris ke 8 dari arah utara kebun

3. Pemberian nama kolom dan nomor baris block


adalah sesuai peta rencana kerja block
design……lihat gambar berikut
Blok M8
C. RINTIS BLOCK
Alat ukur menggunakan Theodolite atau Kompas (Shuunto), bila
menggunakan GPS harus menggunakan GPS type Geodetic dengan akurasi
sub Meter.

1. Pengertian Rintis Block adalah pekerjaan penentuan lokasi jalur lebar


dan panjang block dilapangan.

2. Posisi ukuran Block adalah sbb :


Lebar ---- > arah utara -- selatan
Panjang ---- > arah timur – barat

3. Penentuan jalur block di lapangan dimulai dengan mengambil titik


koordinat sesuai ijin lokasi yang dimiliki. Titik koordinat ini tentunya sudah
dimasukkan dalam peta rencana block design sebagai titik awal bagi
Team Rintis
4. Dari titik awal ini Team mulai membuat jalur “rintisan”.

5. Jalur rintisan ini juga berfungsi sebagai batas block, sebagai dasar
semua pekerjaan pembangunan kebun (land clearing, tanam dll).

6. Jalur Rintisan dibuat lebar 1,5 s.d 2 meter. Jalur rintisan harus bebas
semak dan anak kayu. Semua pohon diameter < 7,5 cm yang berada
“garis koordinat” di jalur rintisan harus ditebang. Apabila “garis
koordinat” di jalur rintisan tepat mengenai pohon > 7,5 cm yang sulit
ditebang, maka pohon tetap dibiarkan tegak, garis koordinat harus
dibuat patok bantu agar jalur tidak bergeser.

7. Pada setiap persimpangan block (titik pertemuan 4 blok) dipasang patok


kayu Ǿ 7,5 cm dan diberi warna merah. Tinggi patok 1,8 meter dimana
tertanam ± 30 cm dan sisanya (1,5 m) tegak diatas tanah. Sebelum
diberit cat merah, kulit kayu harus dikupas dan dibiarkan mengering
getahnya, baru dioles cat. Kayu patok mengunakan kayu yang ada di
sekitar lokasi. Bagian yang dicat adalah keliling kayu setinggi 20 cm dari
sisi atas.
8. Untuk jaur rintisan , setiap jarak 50 meter juga diberi patok yang
diberi cat. Patok terbuat dari kayu di sekitar lokasi ukuran Ǿ 2-5 cm.
Tinggi patok 1,8 meter dimana tertanam ± 30 cm dan sisanya (1,5 m)
tegak diatas tanah Kulit kayu pada posisi cat harus dikupas terlebih
dahulu dan ditunggu hingga getahnya mengering baru dioles cat.
Jarak patok bantu bisa diperpendek sesuai / menyesuaikan lokasi
kerja. Bagian yang dicat adalah keliling kayu setinggi 20 cm dari sisi
atas.
9. Standard Warna Patok adalah sbb :
• Transport ---- > arah utara -- selatan, diberi cat warna KUNING
• Collection ---- > arah timur –- barat , diberi cat warna PUTIH
• Batas kebun -------------- > , diberi cat warna MERAH
20 cm (bidang yang diberi
CAT)

130 cm (diatas
tanah)

30 cm(ditanam)

Anda mungkin juga menyukai