Laporan Nusantara Januari 2024
Laporan Nusantara Januari 2024
LAPORAN
N U S A N TA R A
JANUARI 2 0 24
DAFTAR ISI iii
DAFTAR ISI
PRAKATA v
RINGKASAN EKSEKUTIF 1
BAGIAN I 5
Perkembangan Terkini dan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Daerah
BAGIAN II 19
Perkembangan Terkini dan Prospek Inflasi Daerah
BAGIAN III 21
Perkembangan Terkini Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
BAGIAN IV 23
Isu Strategis: Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Menjaga Stabilitas dan
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
BOKS 1 31
Penguatan Hilirisasi Mineral untuk Mendukung Local Value Chain Produk High Tech
BOKS 2 33
Penguatan Hilirisasi Nikel Mendukung Ekosistem Kendaraan Listrik
BOKS 3 34
Pengembangan Minyak Makan Merah (3M) Sebagai Substitusi Minyak Goreng
BOKS 4 35
Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Mendukung Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi
Berkelanjutan
BOKS 5 38
Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Menjaga Stabilitas dan Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi Berkelanjutan Menuju Kalimantan Baru
BOKS 6 40
Hilirisasi Pangan di Wilayah Balinusra
iii
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
L
aporan Nusantara merupakan laporan yang menyampaikan gambaran kondisi
terkini dan prospek perekonomian nasional dalam perspektif spasial. Asesmen
perekonomian spasial didasarkan pada perkembangan perekonomian di lima
wilayah, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan
Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua). Laporan ini dipublikasikan secara triwulanan oleh Bank
Indonesia pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober.
Publikasi Laporan Nusantara edisi ini secara khusus mengangkat isu strategis mengenai
“Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Menjaga Stabilitas dan Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi Berkelanjutan”. Isu ini menjadi penting didalami sejalan dengan upaya struktural
untuk memperkuat ketahanan dan kebangkitan perekonomian nasional di tengah dinamika
tantangan perekonomian global. Laporan secara khusus mendiskusikan strategi untuk
memperkuat hilirisasi pangan dalam rangka menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan.
Kami berharap buku Laporan Nusantara ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi
para pemangku kepentingan dan pemerhati ekonomi daerah. Harapan tersebut kami
visualisasikan pada sampul Laporan Nusantara melalui mercu suar sebagai simbol proses
navigasi dalam mendukung penguatan struktur ekonomi, dengan sentuhan motif batik
Sidomukti Ornamen Meru yang melambangkan keteguhan untuk mencapai kesejahteraan
rakyat. Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang
telah mendukung terselesaikannya Laporan Nusantara. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberkati langkah kita bersama untuk berkarya demi nusa dan bangsa,
membangun untuk Indonesia Maju.
Firman Mochtar
Direktur Eksekutif
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
Ringkasan Eksekutif
Perekonomian global diprakirakan melambat dengan ditopang oleh permintaan domestik yang tetap baik,
ketidakpastian yang mulai mereda meski tetap perlu termasuk pembangunan infrastruktur Pemerintah di
mendapat perhatian. Pertumbuhan ekonomi global berbagai wilayah. Seluruh provinsi mencatat
pada 2023 diprakirakan tumbuh sebesar 3,0% dan pertumbuhan positif pada triwulan III 2023, dengan
melambat pada 2024 menjadi 2,8%. Ekonomi Amerika pertumbuhan tertinggi tercatat di Maluku Utara yang
Serikat (AS) dan India tahun 2023 tetap kuat, ditopang mencapai 25,13% (yoy), ditopang LU Industri
oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Di sisi lain, Pengolahan.
perekonomian Tiongkok melambat seiring konsumsi
Pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah diprakirakan
rumah tangga dan investasi yang tumbuh terbatas
tetap terjaga pada triwulan IV 2023 ditopang permintaan
sebagai dampak lanjutan dari pelemahan kinerja sektor
domestik, di tengah tekanan global. Kondisi tersebut
properti. Ke depan, prospek negara utama belum
tecermin dari sejumlah indikator dini ekonomi daerah
menunjukkan indikasi perbaikan, meskipun peningkatan
yang tetap terjaga. Keyakinan konsumen masih berada
prospek AS diprakirakan berlanjut di 2024. Sementara
pada level optimis di seluruh wilayah. Ekspektasi
itu, inflasi global khususnya di negara maju seperti AS,
penghasilan ke depan meningkat di sebagian besar
dalam kecenderungan menurun, namun masih berada
wilayah sejalan dengan perbaikan penjualan ritel yang
di atas sasaran. Siklus kenaikan suku bunga kebijakan
ditopang oleh Jawa, Kalimantan, dan Balinusra.
moneter di negara maju, termasuk Federal Funds Rate
Konsumsi yang meningkat di mayoritas wilayah
(FFR) AS, diprakirakan telah berakhir dan bertahan tinggi
didukung oleh peningkatan mobilitas seiring berbagai
pada semeseter I 2024, sebelum mulai menurun pada
event akhir tahun, libur natal dan tahun baru (Nataru),
semester II 2024. Kejelasan arah kebijakan moneter di
serta belanja terkait Pemilu. Sementara itu, kinerja
negara maju tersebut mendorong meredanya
investasi daerah diprakirakan tetap kuat, khususnya
ketidakpastian pasar keuangan global dan mengurangi
ditopang investasi bangunan. Perkembangan tersebut
tekanan pelemahan nilai tukar, termasuk Indonesia.
tecermin dari peningkatan indikator penjualan semen di
Meskipun demikian, sejumlah risiko masih perlu
seluruh wilayah, terutama Jawa, sejalan berlanjutnya
diwaspadai, diantaranya berlanjutnya ketegangan
penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun
politik, pelemahan ekonomi lebih dalam di sejumlah
demikian, terdapat sejumlah proyek PSN yang ditunda
negara utama, serta kecepatan penurunan FFR.
ke tahun 2024. Investasi nonbangunan diprakirakan
Kinerja perekonomian di berbagai daerah pada triwulan tetap kuat didukung proyek Pemerintah dan Swasta. Hal
III 2023 tumbuh kuat, ditopang oleh permintaan ini juga sejalan dengan masih berlanjutnya investasi
domestik. Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2023 hilirisasi nikel di Sulampua, terutama di Sulawesi Tengah.
sebesar 4,94% (yoy), ditopang oleh konsumsi rumah Di sisi lain, perlambatan permintaan global
tangga yang terjaga dan investasi yang meningkat, di memengaruhi kinerja ekspor nonmigas khususnya di
tengah kinerja ekspor yang tertahan di beberapa Sumatera.
wilayah. Secara spasial, seluruh wilayah masih tumbuh
Di sisi Lapangan Usaha (LU), proses perbaikan LU utama
kuat, tertinggi tercatat di Sulawesi-Maluku-Papua
pada triwulan IV 2023 diprakirakan berlanjut di berbagai
(Sulampua), diikuti Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Bali-
wilayah. Prospek ekonomi tersebut terutama ditopang
Nusa Tenggara (Balinusra). Perekonomian Sulampua
oleh perbaikan LU Pertanian dan LU Konstruksi,
tumbuh meningkat pada triwulan III 2023, didorong oleh
sementara LU lainnya tetap terjaga. Kinerja LU Pertanian
tingginya kinerja ekspor hilirisasi nikel. Sementara itu,
ditopang oleh subLU perkebunan di Sumatera yang
perekonomian Balinusra juga meningkat, ditopang
tetap kuat, khususnya Tandan Buah Segar (TBS) kelapa
investasi dan perbaikan ekspor tembaga. Namun
sawit dan produksi padi di daerah sentra wilayah
demikian, tekanan ekspor menahan perbaikan
Sumatera dan Jawa. Di sisi lain, kinerja produksi padi di
pertumbuhan wilayah, terutama di Sumatera dan
Kalimantan, Sulampua, dan Balinusra tertahan akibat
Kalimantan. Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan
kendala irigasi di beberapa wilayah karena dampak
didukung oleh kinerja positif sebagian besar LU,
lanjutan El-Nino. Kinerja LU Konstruksi pada triwulan IV
terutama Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan
2023 juga diprakirakan meningkat di berbagai wilayah
Eceran, serta Konstruksi. Pertumbuhan LU tersebut
sejalan dengan berlanjutnya proyek pemerintah dan
1
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
swasta. Hal ini juga terkonfirmasi dari penjualan impor internasional (MICE), serta kenaikan permintaan
barang konstruksi yang membaik di seluruh wilayah. transportasi dalam rangka periode kampanye terutama
Peningkatan kinerja LU Konstruksi terutama terjadi di di Jawa dan Sumatera. Sementara itu, PDB Kalimantan
Balinusra dan Sulampua. Kinerja LU Perdagangan juga tumbuh tinggi sesuai prakiraan, terutama didorong
tetap kuat, didukung penyelenggaraan berbagai event Kalimantan Timur seiring peningkatan investasi untuk
menjelang akhir tahun di hampir seluruh wilayah. pembangunan IKN. Dengan perkembangan tersebut,
Adapun LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023 diprakirakan
(Akmamin) tertahan seiring normalisasi kunjungan tetap berada dalam kisaran proyeksi 4,5-5,3%.
wisatawan.
Prospek perekonomian wilayah di tahun 2024
Prospek perekonomian di mayoritas daerah untuk diprakirakan meningkat di hampir seluruh wilayah,
keseluruhan 2023 diprakirakan tetap kuat sesuai terutama di Jawa dan Sumatera, ditopang oleh
prakiraan sebelumnya didukung permintaan domestik permintaan domestik. Konsumsi domestik masih tetap
yang terjaga. Pertumbuhan ekonomi ditopang konsumsi kuat di berbagai wilayah, didukung perbaikan
swasta dan investasi di berbagai wilayah seiring pendapatan serta dukungan belanja terkait Pemilu. Hal
perbaikan mobilitas. Konsumsi domestik turut didukung ini tecermin dari kinerja konsumsi swasta yang
keyakinan konsumen yang kuat dan daya beli yang diprakirakan lebih tinggi dibandingkan 2023, khususnya
terjaga seiring tekanan inflasi yang menurun dan berada Sumatera, Jawa, dan Sulampua. Kinerja investasi
pada kisaran sasaran 3±1% di 2023. Namun demikian, diprakirakan turut menopang perekonomian. Prakiraan
pelemahan ekspor yang turut berdampak pada tersebut didukung penyelesaian PSN, di tengah perilaku
pendapatan masyarakat, terutama di wilayah eksportir wait and see pelaku usaha menjelang Pemilu 2024,
SDA perlu mendapat perhatian. Belanja daerah turut khususnya di Jawa dan Sumatera. Sementara itu, kendati
menopang perekonomian wilayah didukung perbaikan tekanan permintaan global berlanjut, prospek perbaikan
penyaluran Transfer ke Daerah (TKD), belanja perekonomian India diprakirakan menahan penurunan
Pemerintah Daerah dalam rangka persiapan Pemilu, dan ekspor lebih dalam. Ekonomi Sulampua diprakirakan
berbagai proyek strategis. Sementara itu, net ekspor naik tinggi, didorong Maluku Utara karena peningkatan
tertahan di sebagian wilayah, kecuali Jawa, Sumatera, ekspor, sejalan dengan optimisme prospek LU Industri
dan Sulampua yang tetap terjaga. Prospek investasi Pengolahan dan LU Pertambangan. Ke depan, sejumlah
diprakirakan sesuai prakiraan sebelumnya sejalan risiko global masih perlu dicermati, khususnya potensi
dengan berlanjutnya penyelesaian proyek konstruksi di perlambatan ekonomi global lebih dalam akibat
Jawa, Sumatera, dan Sulampua serta pembangunan peningkatan ketegangan geopolitik. Pertumbuhan
Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan. ekonomi nasional pada 2024 diprakirakan tetap berada
dalam kisaran proyeksi 4,7-5,5%.
Berdasarkan LU, prospek pertumbuhan untuk
keseluruhan 2023 masih sesuai prakiraan, ditopang LU Upaya menjaga inflasi dan mendukung pertumbuhan
berorientasi permintaan domestik. Prospek kinerja ekonomi perlu terus diperkuat untuk mendorong
mayoritas LU diprakirakan tetap baik, di tengah perekonomian lebih inklusif. Upaya tersebut dilakukan
berlanjutnya tekanan permintaan global. Kinerja LU melalui penguatan strategi stabilisasi harga dan
Industri Pengolahan masih sejalan proyeksi sebelumnya peningkatan nilai tambah manufaktur melalui hilirisasi
didukung peningkatan produksi industri utama SDA. Hilirisasi mineral telah berjalan dan telah
terutama di Jawa untuk memenuhi permintaan AS dan memberikan dampak positif pada perekonomian.
domestik. Produksi batu bara di atas target turut Sementara itu, hilirisasi pangan dapat dilakukan melalui
menopang prospek LU Pertambangan, khususnya pertanian, perkebunan, dan perikanan untuk
produksi batu bara di Kalimantan, didorong permintaan memperkuat ketahanan pangan nasional. Strategi
India dan kebutuhan dalam negeri. Namun demikian, di hilirisasi pangan mengacu pada pendekatan three-
Sulampua dinamika permintaan ekspor diprakirakan pronged approach downstream strategy. Strategi
menahan kinerja LU. Prospek LU Perdagangan tetap tersebut menekankan tiga aspek utama, yaitu (i)
kuat sesuai prakiraan di Jawa, Sulampua, dan Sumatera menjaga stabilitas inflasi; (ii) meningkatkan daya saing;
didukung terjaganya konsumsi masyarakat. Sejalan serta (iii) mendukung pertumbuhan ekonomi lebih
dengan LU Perdagangan, prospek LU Transportasi dan inklusif. Dalam kaitan ini, strategi operasionalisasi
Pergudangan diprakirakan lebih baik dari prakiraan, hilirisasi pangan difokuskan pada pengembangan
didukung penyelenggaraan event domestik dan kelembagaan, optimalisasi teknologi produksi, dan akses
2
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
pembiayaan. Upaya mendorong perekonomian nasional sebelumnya, khususnya di wilayah Jawa dan Sulampua,
melalui hilirisasi pangan dibahas secara khusus pada didorong oleh keterbatasan pasokan akibat fenomena
Bagian III Isu Strategis: Penguatan Hilirisasi Pangan cuaca El Nino yang mengganggu produksi serta realisasi
untuk Menjaga Stabilitas dan Mendukung Pertumbuhan impor pangan yang belum optimal.
Ekonomi Berkelanjutan.
Konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia dan
Pertumbuhan ekonomi daerah yang tetap solid eratnya sinergi pengendalian inflasi bersama
didukung oleh tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen Pemerintah mendukung pencapaian inflasi yang terjaga
(IHK) gabungan kota di seluruh wilayah yang menurun dalam kisaran sasaran pada 2023 dan diprakirakan turut
dan terkendali dalam kisaran sasaran. Secara nasional, mendukung pencapaian kisaran sasaran 2024. Respons
inflasi IHK menurun menjadi 2,61% (yoy) pada 2023, dari kebijakan moneter Bank Indonesia yang pre-emptive
5,51% (yoy) pada tahun sebelumnya, sehingga berada dan forward looking secara konsisten mendukung
dalam rentang sasaran inflasi IHK nasional 2023 sebesar pengendalian inflasi yang stabil dalam rentang sasaran.
3,0±1%. Penurunan tekanan inflasi selama 2023 terjadi Selain itu, sinergi kebijakan yang semakin erat antara
di seluruh wilayah, disumbang terutama oleh kelompok Bank Indonesia bersama Pemerintah Pusat dan Daerah,
inti dan administered prices (AP) yang menurun di serta berbagai mitra strategis, melalui Tim Pengendalian
seluruh wilayah sejalan dengan nilai tukar yang terjaga, Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta
penurunan harga global, terjaganya ekspektasi inflasi pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi
perbaikan permintaan domestik yang berlangsung Pangan (GNPIP) di berbagai daerah memberikan
gradual, serta minimnya kebijakan penyesuaian harga dampak positif dalam pengendalian inflasi. Ke depan,
energi. Penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam
peningkatan kelompok volatile food (VF) dari tahun kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024.
3
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
4
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BAGIAN 1
Perkembangan Terkini dan Prospek Pertumbuhan Ekonomi
Daerah
Perekonomian daerah tumbuh kuat dan diprakirakan wilayah. Kinerja LU Industri Pengolahan, LU
tetap terjaga pada tahun 2023 di tengah dinamika global. Pertambangan, LU Konstruksi, serta LU Penyediaan
Setelah mencatat pertumbuhan ekonomi yang tinggi Akomodasi dan Makan Minum masih kuat menopang
pada semester I 2023 dan melambat pada triwulan III pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2023. Hal ini
2023, perekonomian daerah diprakirakan melanjutkan sejalan dengan permintaan domestik yang tetap baik,
pertumbuhan positif di seluruh wilayah. Pertumbuhan serta mobilitas masyarakat dan kunjungan wisata yang
tersebut ditopang permintaan domestik yang terjaga tetap kuat. Namun demikian, LU Pertanian dan LU
meskipun kinerja net ekspor diprakirakan tertahan Perdagangan mengalami perlambatan. Dampak
akibat pelemahan permintaan global. Wilayah Sumatera kekeringan akibat El-Nino menahan kinerja LU Pertanian
tetap kuat terutama ditopang oleh konsumsi rumah pada triwulan III 2023. Sementara itu, penjualan
tangga, sedangkan wilayah Kalimantan didukung oleh kendaraan bermotor yang terbatas dan normalisasi
peningkatan investasi untuk pembangunan IKN. perdagangan besar dan eceran pascaperiode HBKN
Sementara itu, kinerja industri Jawa diprakirakan lebih terindikasi menahan kinerja LU Perdagangan.
ditopang permintaan domestik. Wilayah Balinusra tetap
terjaga seiring prospek kunjungan wisatawan dan Prospek Sisi Pengeluaran
pelaksanaan event internasional. Secara spasial, Permintaan domestik yang terjaga diprakirakan tetap
pertumbuhan ekonomi tertinggi diprakirakan terjadi di menopang kinerja ekonomi di 2023 dan 2024, di tengah
Sulampua, Kalimantan, dan Jawa. Secara keseluruhan perlambatan net ekspor. Kinerja ekonomi triwulan IV
2023, pertumbuhan ekonomi nasional diprakirakan 2023 diprakirakan tetap terjaga. Konsumsi diprakirakan
tetap dalam kisaran proyeksi 4,5-5,3%. tetap kuat sejalan dengan meningkatnya berbagai event
akhir tahun dan safari politik. Namun demikian,
Realisasi Pertumbuhan Ekonomi pertumbuhan diprakirakan tertahan oleh berlanjutnya
Perekonomian daerah di sebagian besar wilayah pada tekanan pada net ekspor di hampir seluruh wilayah.
triwulan III 2023 tetap tumbuh kuat, di tengah tekanan Selain itu, kinerja investasi juga diprakirakan tertahan di
ekspor. Pertumbuhan tertinggi pada triwulan III 2023 sebagian besar wilayah. Hal ini sejalan dengan
tercatat di wilayah Sulampua, diikuti Kalimantan, Jawa, pembangunan proyek PSN yang masuk dalam tahap
Sumatera, dan Balinusra. Kinerja konsumsi rumah penyelesaian di sebagian besar wilayah, dan adanya
tangga didukung kenaikan mobilitas yang terus penundaan proyek ke tahun 2024. Dengan demikian,
berlanjut, daya beli masyarakat yang stabil, dan secara keseluruhan tahun 2023 pertumbuhan ekonomi
optimisme yang tetap terjaga. Namun demikian, diprakirakan tetap kuat sesuai prakiraan, ditopang oleh
konsumsi Pemerintah melambat terutama disebabkan terjaganya permintaan domestik di tengah net ekspor
oleh belanja pegawai yang mengalami pergeseran yang tertahan di berbagai wilayah. Permintaan domestik
penyaluran gaji ke-13 ke triwulan II dan penurunan diprakirakan terjaga kuat didukung daya beli masyarakat
bantuan sosial. Pertumbuhan investasi secara yang terjaga sejalan dengan inflasi yang semakin
keseluruhan meningkat seiring dengan berlanjutnya terkendali dan dukungan akselerasi konsumsi
pembangunan infrastruktur Pemerintah di berbagai pemerintah. Meski demikian, pelemahan permintaan
wilayah Indonesia, termasuk proyek pembangunan negara mitra dagang utama diprakirakan berdampak
infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ekspor pada kinerja net ekspor yang tertahan. Prospek
secara keseluruhan masih terkontraksi, khususnya perekonomian pada 2024 masih akan bertumpu pada
ekspor barang sejalan dengan perlambatan ekonomi permintaan domestik seiring perlambatan
global. Sementara itu ekspor jasa tumbuh kuat didukung pertumbuhan ekonomi global yang masih akan
kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara. berlanjut.
5
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
Gambar I.1. Peta Pertumbuhan Ekonomi Regional Tw III 2023
Konsumsi Swasta
Pada triwulan IV 2023, konsumsi swasta diprakirakan
tetap kuat di berbagai wilayah. Indikator konsumsi di
berbagai daerah menunjukkan perkembangan yang
positif. Berbagai faktor musiman seperti perayaan HBKN
Natal dan Tahun Baru serta berlanjutnya belanja terkait
Pemilu turut mendukung aktivitas konsumsi di berbagai
daerah pada triwulan IV 2023. Pendapatan masyarakat,
khususnya petani di daerah produsen tanaman bahan
Sumber: Bank Indonesia
makanan (tabama) seperti Jawa, Balinusra, dan Grafik I.2. Indeks Keyakinan Konsumen Wilayah
Sulampua, terindikasi melanjutkan perbaikan sejalan
dengan peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) (Grafik I.1). Perkembangan positif tersebut turut mendukung kinerja
Namun demikian, melambatnya NTP di daerah konsumsi swasta pada keseluruhan 2023 yang
produsen tandan buah segar (TBS) seperti Sumatera dan diprakirakan tetap sejalan dengan proyeksi sebelumnya.
Kalimantan perlu menjadi perhatian. Aktivitas konsumsi Tekanan ekspor turut berdampak pada pendapatan
yang kuat juga tecermin dari keyakinan konsumen yang masyarakat, terutama di wilayah-wilayah eksportir SDA.
masih berada pada level optimis di seluruh wilayah pada Meskipun demikian, perbaikan permintaan dalam negeri
triwulan IV 2023 (Grafik I.2). Terjaganya pendapatan yang turut didukung pencabutan status pandemi oleh
disertai keyakinan konsumen yang tetap optimis Pemerintah pada Juni 2023, turut mendorong kinerja
mendukung konsumsi pada triwulan IV 2023 tetap kuat. dunia usaha dan serapan tenaga kerja di seluruh wilayah
Perkembangan tersebut, antara lain tercermin dari (Grafik I.3). Perbaikan mobilitas juga mendukung
penjualan ritel yang tumbuh positif di sebagian besar naiknya konsumsi swasta di seluruh wilayah, khususnya
wilayah. konsumsi terkait jasa. Lebih lanjut, belanja terkait
persiapan Pemilu turut menopang kinerja konsumsi
swasta, khususnya pada semester II 2023.
6
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
sosial APBN sebesar 5,9% turut mendukung peningkatan kinerja investasi lebih lanjut terindikasi tertahan oleh
pendapatan masyarakat. Di sisi lain, tekanan permintaan kinerja investasi nonbangunan yang melambat seiring
global khususnya Tiongkok pada 2024 diprakirakan penurunan belanja modal akibat terbatasnya kinerja
berdampak pada tertahannya perbaikan pendapatan ekspor manufaktur.
daerah produsen SDA berorientasi ekspor, terutama
Sumatera dan Kalimantan. Lebih lanjut, belanja terkait
Pemilu diprakirakan akan masih berdampak pada
peningkatan konsumsi swasta dalam jangka pendek.
Prospek positif konsumsi swasta di berbagai daerah juga
didukung oleh berbagai kebijakan Pemerintah dan Bank
Indonesia, antara lain insentif PPN DTP 11% rumah tapak
dan rumah susun, serta berlanjutnya pelonggaran
kebijakan loan/financing to value (LTV/FTV) kredit
properti dan uang muka kredit/pembiayaan kendaraan
Sumber: Bank Indonesia
bermotor. Grafik I.5. Penjualan Semen Wilayah Tahun 2023 s.d.
November
7
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
Nusa Tenggara Barat, Tanamori dan perbaikan jalan hewani, program kesehatan termasuk penanganan
daerah di Nusa Tenggara Timur. Namun demikian, stunting, operasional pemerintah desa, serta
peningkatan lebih lanjut tertahan oleh kinerja investasi penyertaan modal BUMDes. Dari sisi PAD, perbaikan
di Sulampua. Hal tersebut seiring penurunan investasi didukung oleh peningkatan pajak daerah (3,8% yoy),
tambang bawah tanah di Papua, di tengah berakhirnya retribusi daerah (4,2% yoy), dan hasil pengelolaan
proyek pemerintah di Papua Barat dan Maluku Utara kekayaan daerah yang dipisahkan (10,3% yoy). Dari sisi
serta tertundanya realisasi smelter di Maluku Utara. belanja, realisasi belanja APBD hingga akhir November
2023 lebih tinggi dibandingkan realisasi pada periode
Ke depan, peningkatan kinerja investasi daerah
yang sama tahun sebelumnya. Perbaikan realisasi APBD
diprakirakan berlanjut pada tahun 2024. Perkembangan
ini terjadi di semua jenis belanja Pemerintah Daerah.
ini terutama ditopang oleh investasi bangunan sejalan
Secara spasial, realisasi belanja di seluruh wilayah
dengan peningkatan jumlah proyek PSN 2024 di
terpantau meningkat, dengan peningkatan terbesar
sebagian besar wilayah. Selain itu, kinerja penjualan
Kalimantan (30,68% yoy), diikuti Balinusra (11,68% yoy),
properti diprakirakan mulai membaik didukung
dan Sulampua (9,17% yoy).
optimisme kondisi keuangan, terjaganya inflasi bahan
bangunan, dan dukungan insentif pemerintah. Secara Tabel I.1. Transfer ke Daerah (TKD)
spasial, peningkatan investasi terutama ditopang oleh
Sulampua seiring peningkatan realisasi investasi
bangunan, khususnya PSN untuk mengejar target
penyelesaian 2024. Namun demikian, kinerja investasi
nonbangungan diprakirakan masih tertahan di sebagian
besar wilayah seiring dengan kinerja ekspor yang
menurun, perilaku wait and see menjelang pemilu, serta
investasi terkait hilirisasi mineral yang masih terbatas. Sumber: Kemenkeu, diolah
Konsumsi Pemerintah – Fiskal Daerah Peran fiskal daerah dalam mendukung pengendalian
Stimulus fiskal di daerah pada triwulan IV 2023 inflasi dapat terus dioptimalkan. Alokasi TKD untuk
diprakirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan menopang kebijakan pengendalian inflasi daerah, yang
sebelumnya. Kinerja tersebut didorong oleh kinerja diantaranya mencakup DAK Fisik, DAK Non Fisik
penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD), Pendapatan Asli Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP), Dana Desa dan
Daerah (PAD), dan belanja Pemerintah Daerah yang Insentif Fiskal untuk mendukung ketahanan pangan
meningkat. Prospek positif realisasi kinerja APBD Daerah perlu dioptimalkan pemanfaatannya. Secara
tecermin dari perbaikan sisi pendapatan maupun spasial, alokasi APBD di Balinusra masih dapat
belanja Pemerintah Daerah. Dari sisi pendapatan, dioptimalkan untuk meningkatkan skala dan intensitas
penyaluran TKD hingga November 2023 secara agregat pendampingan, pelatihan, dan penguatan kelembagaan
tercatat membaik, terutama ditopang oleh realisasi kelompok petani/nelayan, serta pemberian bantuan
Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana bibit dan alsintan. Di Jawa, APBD terkait inflasi terus
Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik, Dana Keistimewaan DIY, didorong untuk program perlindungan dan jaminan
Dana Desa, dan Insentif Fiskal yang membaik (Tabel I.1). sosial, koordinasi-sinkronisasi pelaksanaan distribusi
Penyaluran DBH yang membaik terutama ditopang oleh pangan, operasi pemeliharaan dan rehabilitasi irigasi,
kenaikan pagu SDA Minerba. Selanjutnya, peningkatan pengelolaan perikanan budidaya, dan peningkatan daya
DAU disebabkan oleh penyaluran tahap III di bulan beli masyarakat. Selanjutnya, Kalimantan, Sulampua dan
Oktober untuk DAU bidang pendidikan, kesehatan, Sumatera mengoptimalkan APBD melalui bantuan
pekerjaan umum, dan reimbursement DAU penggajian sosial, subsidi ongkos angkut dan pasar murah,
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). mendorong ketahanan pangan melalui pekarangan
Sementara itu, perbaikan DAK Non-Fisik terutama pangan lestari, operasional balai penyuluhan pertanian,
didukung oleh kepatuhan penyampaian syarat salur serta pusat kesehatan hewan. Ke depan, optimalisasi
oleh Pemda terutama terkait dana bantuan biaya fiskal sebagai shock absorber dan mendukung upaya
layanan pengelolaan sampah (BLPS). Dana Desa pengendalian inflasi daerah perlu terus diperkuat.
meningkat karena adanya penambahan penyaluran
Secara keseluruhan tahun 2023, kinerja fiskal
untuk mendukung pemulihan ekonomi berupa
diprakirakan meningkat dan lebih baik dari prakiraan
pemberian BLT Desa, program ketahanan pangan dan
8
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
sebelumnya. Kinerja belanja Pemda di Sumatera kinerja ekspor nonmigas triwulan IV 2023 ditopang oleh
diprakirakan membaik terutama didukung oleh belanja perbaikan kinerja komoditas utama di seluruh wilayah.
Pemerintah Daerah dalam rangka persiapan Pemilu Di Jawa, perbaikan kinerja ekspor ditopang oleh berbagai
2024, penyelesaian PSN, pembangunan infrastruktur produk manufaktur, terutama mobil dan alas kaki.
PON, belanja bansos, dan tambahan insentif untuk guru Sementara itu, di Kalimantan dan Sumatera, perbaikan
honorer. Di Balinusra, realisasi belanja didorong oleh kinerja ekspor terutama didorong oleh kinerja ekspor
percepatan belanja DAK Fisik dan Non-Fisik. Sementara batu bara seiring kenaikan permintaan dari India dan
itu, di Jawa, belanja Pemda terakselerasi oleh realisasi Filipina. Di Balinusra dan Sulampua, perbaikan didorong
belanja bansos, pegawai, dan modal. Belanja Pemda di terutama oleh kinerja ekspor konsentrat tembaga
Kalimantan juga meningkat seiring realisasi belanja setelah sempat tertahan pada triwulan sebelumnya
pegawai, dan barang jasa yang ditopang realisasi akibat kendala proses perizinan dan bencana alam yang
berbagai proyek strategis dan kegiatan kedinasan yang menghambat produksi.
meningkat. Sementara itu, kinerja fiskal Sulampua
Secara keseluruhan 2023, kinerja net ekspor nonmigas
diprakirakan meningkat seiring peningkatan belanja
di sebagian besar wilayah diprakirakan sesuai prakiraan
pegawai, modal, dan realisasi belanja oleh Daerah
sebelumnya. Secara spasial, proyeksi kinerja net ekspor
Otonomi Baru (DOB). Dari sisi pendapatan, peningkatan
di Jawa lebih baik dari proyeksi sebelumnya, ditopang
PAD terjadi seiring pemulihan pariwisata dan aktivitas
oleh perbaikan kinerja ekspor khususnya alas kaki,
ekonomi, serta penghapusan sanksi administratif pajak
industri makanan dan minuman, serta industri kimia,
kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan
farmasi, dan obat tradisional. Selain itu, perbaikan
bermotor di Balinusra. Di Sumatera dan Kalimantan,
estimasi kinerja net ekspor di Balinusra didorong oleh
peningkatan pendapatan didorong oleh akselerasi PAD.
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)
Meskipun demikian, Pemerintah Daerah perlu
yang meningkat lebih cepat dari prakiraan sebelumnya.
melakukan percepatan dalam penetapan Peraturan
Sementara itu, kinerja net ekspor di Kalimantan
Daerah (Perda) terkait APBD. Hal ini untuk memastikan
diprakirakan masih sejalan dengan prakiraan
kelancaran dan optimalisasi realisasi APBD pada tahun
sebelumnya seiring dengan tetap kuatnya permintaan
2024.
eksternal dari Tiongkok dan India, serta tetap kuatnya
Pada tahun 2024, kinerja fiskal di berbagai wilayah permintaan domestik. Selain itu, kinerja net ekspor di
diprakirakan akan tetap baik seiring periode Sumatera dan Sulampua juga diprakirakan sesuai
pelaksanaan Pemilu secara serentak. Secara umum, dengan prakiraan sebelumnya seiring dengan prospek
kinerja fiskal di Sumatera terjaga disertai adanya ekonomi mitra dagang utama yang tetap terjaga.
peningkatan gaji dan insentif ASN, dan penyelenggaraan
Ke depan, prospek net ekspor nonmigas keseluruhan
PON Sumut-Aceh. Di Jawa, kinerja fiskal 2024
tahun 2024 diprakirakan tetap tumbuh positif di
diprakirakan didorong oleh kenaikan gaji ASN,
sebagian besar wilayah. Prospek kinerja net ekspor pada
penerimaan PPPK, dan berlanjutnya bansos untuk
2024 di sebagian besar wilayah diprakirakan tetap kuat,
penghapusan kemiskinan ekstrem dan stunting.
terutama Balinusra dan Kalimantan. Perbaikan net
Sementara itu, di Kalimantan, kinerja fiskal diprakirakan
ekspor Balinusra didorong oleh tren pemulihan
tetap baik seiring peningkatan pagu APBD. Kinerja fiskal
pariwisata dan peningkatan wisman. Sementara itu,
Balinusra diprakirakan terjaga didukung oleh
prospek net ekspor di Kalimantan ditopang oleh tetap
berlanjutnya pemulihan pariwisata dan bagi hasil
kuatnya ekspor batu bara dan CPO di tengah penurunan
tambang di NTB. Sedangkan untuk Sulampua, kinerja
impor. Sementara itu, prospek net ekspor di Sumatera
fiskal akan ditopang oleh penerimaan pajak dan retribusi
disebabkan oleh terbatasnya permintaan negara mitra
daerah dari empat DOB setelah terbentuknya DPRD
dagang utama, di tengah peningkatan impor kebutuhan
setempat, peningkatan pagu APBD-APBN dan DIPA
bahan baku di industri pengolahan. Selanjutnya, prospek
untuk empat DOB.
net ekspor di Jawa diprakirakan tertahan oleh
Ekspor Luar Negeri peningkatan impor bahan baku. Lebih lanjut, pelemahan
prospek net ekspor di wilayah Sulampua didorong oleh
Kinerja ekspor nonmigas di berbagai wilayah triwulan IV
kondisi oversupply nikel dan melemahnya harga nikel
2023 sampai diprakirakan membaik dibandingkan
global di tengah gangguan produksi nikel di Sulampua.
dengan periode sebelumnya (Gambar I.2). Perbaikan
9
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
Sumber: Bea Cukai, diolah (data triwulan IV 2023 s.d. November 2023)
Gambar I.2. Peta Pertumbuhan Ekspor Nonmigas Daerah Triwulan IV 2023 (%, yoy)
11
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
penambahan kapasitas produksi yang lebih terbatas memengaruhi kinerja LU Pertambangan berorientasi
berdampak pada melambatnya kinerja LU ekspor. Dalam memitigasi dampak rambatan tersebut,
Pertambangan sesuai prakiraan sebelumnya. Sejalan berbagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah
dengan Sulampua, kinerja LU Pertambangan Balinusra komoditas ekspor melalui hilirisasi minerba di dalam
juga sejalan dengan prakiraan sebelumnya. Kendala negeri perlu terus diperkuat. Selain meningkatkan nilai
perizinan ekspor pada triwulan II 2023 turut berdampak tambah, hilirisasi juga dapat mendorong integrasi
penurunan produksi tembaga sepanjang 2023 ekonomi antardaerah, serta mendukung transisi menuju
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meskipun ekonomi hijau melalui pengembangan produk
membaik pada semester II 2023. pendukung pembangkit energi baru terbarukan. Ulasan
lebih lengkap terkait hilirisasi mineral dapat dilihat pada
Boks 1: Penguatan Hilirisasi Mineral untuk Mendukung
Local Value Chain Produk High Tech.
LU Industri Pengolahan
Prospek kinerja LU Industri Pengolahan pada triwulan IV
2023 tetap membaik di sebagain wilayah. Kinerja ekspor
manufaktur membaik di sebagian wilayah seiring
permintaan domestik yang tetap kuat (Grafik I.9). Daerah
produsen komoditas manufaktur padat karya dan
Sumber: Kementerian ESDM, diolah manufaktur teknologi menengah-tinggi relatif lebih
Grafik I.7. Harga Acuan Komoditas Tambang Nasional
berdaya tahan. Namun demikian, terdapat sejumlah
daerah yang terdampak oleh perlambatan permintaan
eksternal, khususnya produsen produk hilirisasi mineral
dengan pasar ekspor ke Tiongkok dan produk
manufaktur berbasis SDA.
12
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
dengan adanya kenaikan order sejalan dengan prakiraan, terutama ditopang oleh kenaikan UMP serta
permintaan musim dingin pada triwulan laporan. Di peningkatan belanja terkait pemilu sehingga berpotensi
tengah kenaikan tersebut, industri alat angkutan dan meningkatkan permintaan produk industri mamin, TPT,
industri TPT di Jawa diprakirakan melambat seiring dan alas kaki. Kinerja LU Industri Pengolahan Sumatera
dengan pelemahan permintaan global. diprakirakan akan tetap ditopang oleh industri berbasis
CPO seiring peningkatan permintaan domestik,
Kinerja LU Industri Pengolahan Kalimantan dan
khususnya industri minyak goreng dan penguatan
Sulampua diprakirakan tetap kuat meski tumbuh
program energi terbarukan. Selain itu, prospek LU di
melambat pada triwulan IV 2023. LU Industri Pengolahan
Kalimantan tumbuh lebih baik dari prakiraan semula
Kalimantan diprakirakan tumbuh melambat seiring
ditopang target produksi CPO yang lebih baik serta
perlambatan produksi CPO, di tengah produksi alumina
didukung rencana operasional smelter nikel dan pabrik
yang tetap terjaga didukung optimisme permintaan
kertas. Sementara itu di Sulampua, peningkatan
eksternal. Di Sulampua, kinerja industri pengolahan juga
produksi pengolahan migas diprakirakan mendorong
diprakirakan melambat yang dipicu oleh perlambatan
prospek kinerja lebih tinggi dari prakiraan. Namun
permintaan produk industri besi baja dari Tiongkok.
demikian, perlambatan permintaan dari Tiongkok
Namun demikian, perlambatan tersebut tertahan
terhadap produk industri logam dasar Sulampua
sejalan dengan beroperasinya industri pengolahan
diprakirakan masih berlanjut sehingga menahan kinerja.
migas.
13
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
di Kalimantan. Sementara itu, kinerja LU Perdagangan di khususnya batu bara, yang diprakirakan lebih rendah
Balinusra diprakirakan tidak sekuat prakiraan dibandingkan tahun sebelumnya.
sebelumnya sehingga menahan perbaikan kinerja LU
Perdagangan lebih lanjut. Hal ini disebabkan oleh
produksi pertanian di tengah El Nino dan kunjungan
wisnus di Balinusra yang diprakirakan lebih rendah dari
proyeksi sebelumnya.
14
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
tetap terjaga kuat sesuai prakiraan didorong oleh sebelumnya. Meskipun demikian, aktivitas ekonomi
kenaikan business trip domestik dan penyelenggaraan domestik yang diprakirakan terjaga dan kebutuhan
event domestik maupun internasional (MICE), serta percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di
kenaikan permintaan transportasi dalam rangka Kalimantan yang akan diresmikan pada tahun 2024
konsolidasi politik pada periode kampanye di triwulan IV menahan perlambatan kinerja LU Transgud lebih lanjut.
2023 di Jawa dan Sumatera. Sementara itu, kinerja LU Selain itu, aktivitas politik yang meningkat di tengah
Transgud diprakirakan tidak sekuat prakiraan di penyelenggaraan Pemilu, penambahan kuota haji dan
Balinusra dan Sulampua, sehingga menahan perbaikan rute penerbangan internasional, serta pembukaan
lebih lanjut. Kinerja LU Transgud diprakirakan lebih operasional Bandara baru diprakirakan mendorong
rendah dari prakiraan di Balinusra sejalan dengan perbaikan kinerja Transgud di Jawa. Dengan demikian,
kenaikan mobilitas wisatawan yang tidak setinggi kinerja LU Transgud diprakirakan tetap kuat di 2024.
prakiraan. Kinerja LU Transgud juga diprakirakan tidak
sekuat prakiraan di Sulampua sejalan dengan jumlah
LU Penyediaan Akomodasi & Makanan
pertumbuhan penumpang angkutan udara sampai dan Minuman (Akmamin)
dengan November yang lebih rendah dibandingkan Kinerja LU Akmamin pada triwulan IV 2023 diprakirakan
periode sebelumnya. tetap kuat ditopang oleh momen HBKN. Peningkatan
mobilitas masyarakat selama periode libur Natal dan
Tahun Baru (Nataru) menopang kinerja LU Akmamin.
Sejalan dengan hal tersebut, sejumlah indikator lainnya
juga menunjukkan peningkatan pada periode tersebut,
antara lain volume dan rata-rata nilai transaksi debit off
us LU Akmamin, tingkat okupansi hotel, serta didukung
confidence masyarakat. Secara spasial, meningkatnya
penyelenggaraan event perdagangan, hiburan, dan
olahraga diprakirakan mendukung kinerja LU Akmamin
pada triwulan IV 2024 di Jawa. Selaras dengan Jawa,
Sumber: BPS, diolah (data triwulan IV 2023 s.d. November 2023)
kinerja LU Akmamin di Balinusra tetap baik sejalan
Grafik I.13. Jumlah Penumpang berdasarkan Moda
Transportasi dengan tingginya pertumbuhan aktivitas MICE dan
berbagai event strategis. Sementara itu, kinerja LU
Akmamin di Sumatera pada triwulan IV 2024
diprakirakan tertahan dipengaruhi kebijakan
pembatasan Visa on Arrival (VoA) terhadap lebih 159
negara yang dapat berdampak pada turunnya
jumlahnya wisatawan mancanegara (wisman) yang
masuk di wilayah tersebut dari lokasi/titik kedatangan
internasional.
16
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
wilayah, kecuali Jawa (Grafik I.15). Lebih lanjut, pengerjaan konstruksi yang tumbuh lebih tinggi
peningkatan anggaran infrastruktur dalam APBN 2024 dibandingkan 2023. Selain itu, prospek konstruksi
sebesar Rp422,7 triliun, atau tumbuh sebesar 5,8% (yoy) swasta 2024 diprakirakan mulai membaik seiring
dari proyeksi realisasi anggaran infrastruktur 2023 berlanjutnya insentif PPN DTP, sehingga mendukung
sebesar Rp399,6 triliun turut menopang peningkatan penjualan properti swasta, khususnya di Jawa. Namun
kinerja LU Konstruksi 2024. Secara spasial, peningkatan demikian, peningkatan lebih lanjut diprakirakan
ini terutama ditopang oleh Sulampua seiring tertahan oleh kinerja investasi nonbangunan seiring
berlanjutnya pembangunan PSN, smelter nikel berupa perilaku wait and see dari investor pada tahun politik di
hydormetalurgi dan pyrometalurgi, dan proyek seluruh wilayah.
konstruksi swasta lainnya yang tercermin dari rencana
17
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
18
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BAGIAN 2
Perkembangan Terkini dan Prospek Inflasi Daerah
Inflasi IHK gabungan kota di seluruh wilayah pada 2023 struktural seperti berkurangnya lahan tanam pangan,
lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dan perbaikan tingkat produktivitas pangan yang terbatas,
terkendali pada kisaran sasaran inflasi nasional. serta proses logistik dan distribusi komoditas pangan
Penurunan inflasi pada periode laporan terjadi di yang belum efisien menjadi tantangan dalam menjaga
seluruh wilayah yang disumbang terutama oleh ketersediaan dan kesinambungan pasokan antarwaktu
penurunan inflasi kelompok inti dan administered prices dan antarwilayah.
(AP). Sementara itu, inflasi kelompok volatile food (VF)
Inflasi kelompok inti di seluruh wilayah pada 2023 lebih
meningkat, terutama di wilayah Jawa dan Sulampua.
rendah dibandingkan tahun sebelumnya, didukung oleh
Konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia serta
konsistensi kebijakan Bank Indonesia serta sinergi
eratnya sinergi pengendalian inflasi bersama
pengendalian inflasi. Secara nasional, inflasi inti pada
Pemerintah mendukung tercapainya inflasi yang rendah
2023 tercatat sebesar 1,80% (yoy), lebih rendah
pada 2023 dan berada dalam rentang sasaran nasional.
dibanding tahun sebelumnya sebesar 3,36% (yoy). Inflasi
Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap
inti yang terjaga rendah tersebut didukung oleh
terkendali di dalam sasaran 2,5%±1% pada tahun 2024.
konsistensi kebijakan moneter, nilai tukar yang relatif
stabil, terjaganya ekspektasi inflasi, penurunan harga
Inflasi Daerah
komoditas global serta sinergi kebijakan pengendalian
Sejalan dengan perkembangan inflasi nasional, inflasi
inflasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama
IHK gabungan kota pada 2023 mengalami penurunan di
dengan Pemerintah Pusat dan Daerah. Berdasarkan
seluruh wilayah. Secara nasional, inflasi IHK pada 2023
wilayah, inflasi inti terendah terdapat di Balinusra
tercatat sebesar 2,61% (yoy), lebih rendah dibandingkan
sebesar 1,62% (yoy), sedangkan inflasi inti tertinggi
dengan inflasi tahun sebelumnya sebesar 5,51% (yoy).
berada di Jawa sebesar 1,83% (yoy). Berdasarkan
Penurunan tekanan inflasi gabungan kota IHK yang
komoditasnya, penurunan inflasi inti pada 2023
terjadi di seluruh wilayah mendorong tercapainya
terutama disumbang oleh inflasi kontrak rumah, sabun
tingkat inflasi IHK nasional dalam rentang sasaran 2023
detergen bubuk/cair dan mobil yang menurun dari
sebesar 3,0%±1%. Realisasi inflasi gabungan kota IHK
tahun sebelumnya. Sementara itu, inflasi emas
terendah berada di wilayah Jawa, yakni sebesar 2,54%
perhiasan dan gula pasir mengalami peningkatan di
(yoy). Sementara itu, inflasi gabungan kota IHK tertinggi
seluruh wilayah.
berada di wilayah Sulampua, yakni sebesar 2,84% (yoy).
Tingkat inflasi yang lebih rendah pada 2023 juga disertai Inflasi kelompok VF 2023 di berbagai wilayah meningkat
dengan penurunan disparitas inflasi antarprovinsi yang dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh gangguan
cukup signifikan dari tahun sebelumnya, yakni dari produksi akibat fenomena cuaca. Inflasi VF pada 2023
4,06% (yoy) menjadi 2,89% (yoy). Inflasi gabungan kota mencapai 6,73% (yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun
IHK 2023 terendah berada di Provinsi Aceh sebesar 2022 sebesar 5,61% (yoy). Berdasarkan wilayahnya,
1,52% (yoy) dan tertinggi terjadi di Provinsi Maluku Utara inflasi VF tertinggi dan terendah pada 2023 masing-
sebesar 4,41% (yoy). Berdasarkan komponen disagregasi masing terdapat di Jawa sebesar 7,31% (yoy) dan
inflasi, realisasi inflasi IHK yang lebih rendah pada 2023 Kalimantan (5,21% yoy). Inflasi VF yang lebih tinggi
didorong oleh menurunnya tekanan inflasi kelompok inti dibandingkan tahun sebelumnya didorong terutama
dan administered prices (AP). Sementara itu, inflasi oleh sumbangan inflasi komoditas beras, aneka cabai
kelompok volatile food (VF) mengalami peningkatan dan aneka bawang yang meningkat di seluruh wilayah.
yang disebabkan oleh faktor suplai, yakni menurunnya Peningkatan inflasi komoditas tersebut disebabkan oleh
produksi komoditas pangan di berbagai wilayah yang kendala kesinambungan pasokan antarwaktu sebagai
mengganggu kecukupan pasokan antarwaktu dan dampak dari kekeringan akibat fenomena cuaca berupa
antardaerah. Hal ini merupakan dampak dari fenomena El Nino dan realisasi impor yang terbatas. Kondisi
cuaca berupa El Nino yang mengakibatkan kekeringan di tersebut menyebabkan terganggunya produksi maupun
daerah-daerah sentra produksi pangan seperti Jawa, Bali pasokan komoditas pangan antarwaktu dan
dan sebagian wilayah Sumatera. Selain itu, faktor antardaerah. Potensi kenaikan inflasi VF yang lebih tinggi
19
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
pada 2023 dapat dimitigasi melalui sinergi kebijakan inflasi yang tetap terjaga, tingkat inflasi IHK pada 2024
pengendalian harga pangan yang diimplementasikan diprakirakan stabil dalam rentang sasaran yang telah
dalam berbagai bentuk program, baik oleh Pemerintah ditetapkan. Namun demikian, fenomena El Nino yang
Pusat dan Daerah, Bank Indonesia maupun mitra diperkirakan berlanjut hingga awal tahun 2024,
strategis lainnya melalui TPIP dan TPID serta tantangan struktural berupa terbatasnya produktivitas
pelaksanaan GNPIP. tanaman pangan serta risiko terganggunya
kesinambungan pasokan komoditas pangan dan
Inflasi kelompok AP menurun di seluruh wilayah sejalan
hortikultura perlu menjadi perhatian untuk menjaga
dengan minimalnya kebijakan penyesuaian harga yang
terkendalinya inflasi, terutama kelompok VF.
diatur oleh Pemerintah. Inflasi kelompok AP secara
nasional pada 2023 turun signifikan menjadi 1,72% (yoy) Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran
dari tahun sebelumnya 13,33% (yoy). Inflasi AP terendah kebijakan moneter dan mempererat sinergi kebijakan
terdapat di wilayah Jawa sebesar 1,18% (yoy), sedangkan serta koordinasi bersama Pemerintah (Pusat dan
Kalimantan mengalami inflasi AP tertinggi sebesar 3,25% Daerah) maupun mitra strategis lainnya dalam
(yoy). Komoditas utama yang menjadi penyumbang pengendalian inflasi. Sesuai dengan arahan Presiden RI
penurunan inflasi AP terbesar dari tahun sebelumnya dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2023, penguatan
antara lain bensin, bahan bakar rumah tangga (BBRT) sinergi kebijakan pengendalian inflasi akan terus
dan tarif angkutan udara (AU). Penurunan sumbangan dilakukan untuk memastikan terkendalinya inflasi dalam
inflasi bensin dan BBRT pada 2023 merupakan dampak kisaran sasaran. Dari sisi permintaan, Bank Indonesia
dari base effect kenaikan harga Bahan Bakar Minyak akan terus memperkuat bauran kebijakan untuk
(BBM) pada September 2022 serta kebijakan penurunan memastikan terkendalinya ekspektasi inflasi dan
harga LPG nonsubsidi di tingkat agen dan pengecer. stabilitas nilai tukar. Dari sisi suplai, sinergi kebijakan
Sementara itu, penurunan sumbangan inflasi tarif AU akan terus dilakukan antara lain melalui implementasi
disebabkan oleh beberapa faktor seperti harga avtur GNPIP yang menjadi bagian dari koordinasi TPIP-TPID.
dan permintaan AU yang lebih rendah dari tahun Penguatan program GNPIP akan terus dilakukan melalui
sebelumnya, strategi maskapai untuk menjaga strategi 4K yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan
keterisian penumpang (load factor) dan menjaga pangsa Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif di
pasarnya, serta didukung oleh upaya Kementerian seluruh wilayah yang disesuaikan dengan kebutuhan
Perhubungan dalam melakukan pengendalian kenaikan dan tantangan di masing-masing wilayah. Penguatan
tarif AU pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). strategi 4K dalam sinergi TPIP-TPID dan GNPIP
diharapkan dapat semakin mendukung tercapainya
Prospek inflasi IHK pada 2024 diprakirakan tetap
stabilitas harga melalui peningkatan ketahanan pangan
terkendali dalam rentang sasaran 2,5%±1%. Sejalan
guna memastikan inflasi IHK dan inti tetap terkendali
dengan nilai tukar yang cenderung lebih apresiatif,
pada rentang sasaran 2,5%±1% pada 2024.
tekanan harga global yang terbatas, serta ekspektasi
Gambar II.1. Peta Inflasi Gabungan Kota dalam Provinsi dan Wilayah, Triwulan IV 2023 (%yoy)
20
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BAGIAN 3
Perkembangan Terkini Sistem Pembayaran dan Pengelolaan
Uang Rupiah
Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada alternatif transaksi yang dapat diakukan secara lebih
triwulan IV 2023 tetap kuat, didukung oleh sistem mudah dan aman bagi masyarakat dan pelaku usaha,
pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Hal ini khususnya UMKM, serta mendukung konektivitas
tercermin dari dari transaksi digital banking yang pembayaran dan inklusi. Hingga bulan November 2023,
tercatat tumbuh sebesar 14,4% (nom, yoy) pada triwulan jumlah merchant QRIS telah mencapai 30,12 juta
IV 20231 (Grafik III.1). Perkembangan ini didukung oleh merchant yang sebagian besar merupakan UMKM
kemudahan dan keamanan pada digital banking yang dengan jumlah pengguna sebanyak 45,03 juta.
telah terbukti meningkatkan efisiensi transaksi Akselerasi akseptasi QRIS terlihat dari peningkatan
pembayaran dalam memfasilitasi aktivitas ekonomi transaksi QRIS secara nominal maupun volume hingga
masyarakat. Selaras dengan hal tersebut, nilai transaksi triwulan IV 2023 (Grafik III.2) dengan total volume
yang dilakukan masyarakat melalui Uang Elektronik (UE) sebesar 289,4 juta transaksi dan nominal sebesar Rp
pada pada triwulan IV 20232 tumbuh sebesar 27,5% (yoy) 32,6 T pada Desember 2023. Dalam perkembangannya,
meski melambat dibandingkan dengan triwulan QRIS telah memfasilitasi konektivitas pembayaran
sebelumnya sebesar 61,3% (yoy). Sementara itu, meski antarnegara sejak tahun 2022, dengan cakupan
nilai transaksi melalui Alat Pembayaran dengan Malaysia, Thailand, dan kini merambah Singapura yang
Menggunakan Kartu (APMK) khususnya kartu ATM/Debit diluncurkan pada tanggal 17 November 2023. Sinergi
terkontraksi sebesar 2,9% (yoy)3, nilai tersebut membaik yang kuat antarnegara khususnya di kawasan dalam
dibandingkan periode sebelumnya yang terkontraksi payung Regional Payment Connectivity (RPC) menjadi
sebesar 6,4% (yoy). Adapun transaksi ritel melalui Sistem salah satu strategi utama dalam perluasan akseptasi
Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada triwulan IV QRIS yang akan bermanfaat, diantaranya bagi
2023 secara nominal mengalami kontraksi 4,9% (yoy), perdagangan dan pariwisata, serta khususnya bagi
setelah pada triwulan sebelumnya mencatat kontraksi pelaku UMKM. Ke depan, Bank Indonesia akan terus
2,8% (yoy). Sementara itu, transaksi nilai besar melalui melakukan perluasan kerja sama interkoneksi
Sistem BI Real Time Gross Settlement (RTGS) turut pembayaran QR dengan negara mitra lainnya untuk
terkontraksi sebesar 8,9% (yoy), membaik dibandingkan mengakselerasi integrasi ekonomi dan keuangan digital.
triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 16,1% Lebih lanjut, digitalisasi sistem pembayaran dan
(yoy). perluasan kerja sama antarnegara guna meningkatkan
volume transaksi dan mendorong Inklusi Ekonomi
Keuangan Digital (EKD) pada tahun 2024 akan dilakukan
melalui: i) Perluasan implementasi QRIS dengan
menetapkan target penggunaan QRIS sebesar 55 juta
pengguna, target volume transaksi QRIS sebanyak 2,5
miliar transaksi, dan memperkuat strategi implementasi
QRIS Antarnegara untuk percepatan akseptasi transaksi;
serta ii) Penguatan implementasi Kartu Kredit Indonesia
(KKI) Segmen Pemerintah dengan mengembangkan KKI
fitur Online Payment, serta perluasan sosialisasi,
Sumber: Bank Indonesia
Grafik III.1. Transaksi Digital Banking
koordinasi, dan monitoring yang lebih intensif.
1,2,3
Periode data s.d. November 2023
21
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
ke daerah Terluar, Terdepan, Terpencil (3T) serta
kegiatan Kas Keliling, Kas Titipan, dan Ekspedisi Rupiah
Berdaulat, termasuk pemenuhan untuk kebutuhan Natal
dan Tahun Baru (Nataru). Uang Kartal Yang Diedarkan
(UYD) hingga triwulan IV 2023 tercatat tumbuh sebesar
6,3% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan
sebelumnya yang sebesar 5,0% (yoy). Berdasarkan
wilayah, Balinusra mengalami peningkatan aliran uang
masuk (inflow) tertinggi sebesar 5,0% (yoy), sedangkan
Jawa mengalami aliran uang keluar (outflow) tertinggi Sumber: Bank Indonesia
sebesar 6,2% (yoy). Grafik III.2. Transaksi QRIS
22
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BAGIAN 4
Isu Strategis: Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Menjaga
Stabilitas dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
23
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
ditopang oleh contact intensive sectors, sehingga
Strategi Prioritas Hilirisasi Pangan
memengaruhi kecepatan pemulihan ekonomi. Oleh
Berdasarkan latar belakang tersebut, strategi hilirisasi
karena itu, diperlukan upaya untuk mendorong
pangan perlu difokuskan berdasarkan pendekatan
pertumbuhan ekonomi secara lebih broad based melalui
three-pronged approach downstream strategy. Strategi
extra effort yang difokuskan pada sektor prioritas
tersebut membidik tiga target utama, yaitu (i) menjaga
dengan mempertimbangkan struktur ekonomi.
stabilitas inflasi; (ii) meningkatkan daya saing; serta (iii)
Berdasarkan hasil pemetaan, upaya tersebut dapat
mendukung pertumbuhan ekonomi lebih inklusif
difokuskan pada sejumlah sektor utama, salah satunya
(Gambar IV.2). Berdasarkan pendekatan tersebut,
sektor Pertanian. Selain sebagai daya ungkit, hilirisasi
dilakukan pemetaan potensi pengembangan komoditas
pangan dalam jangka pendek perlu diarahkan untuk
hilirisasi pangan dengan menggunakan sejumlah
mendukung stabilitas inflasi mengingat sebagian
kriteria, yaitu tingkat inflasi, tingkat daya saing, dan
komoditas pangan menjadi sumber inflasi yang cukup
serapan tenaga kerja. Pemetaan tersebut dilakukan
signifikan (Grafik IV.2). Industri hilir pangan juga
pada 152 produk pangan yang ada, kemudian
berkontribusi positif dalam menopang pertumbuhan
difokuskan pada 60 produk pangan yang menjadi fokus
melalui surplus neraca perdagangan melalui potensi
pengembangan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam
ekspor produk berdaya saing tinggi (Grafik IV.3) maupun
jangka pendek-menengah.
substitusi impor sehingga perlu terus didorong. Selain
itu, hilirisasi pangan perlu diarahkan pula untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi lebih inklusif.
24
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
mengenai tantangan struktural dan menjadi faktor yang ketersediaan pasokan. Sementara itu, strategi
menghambat upaya percepatan hilirisasi pangan, baik penguatan hilirisasi pangan perlu terus dilakukan,
skala nasional maupun regional. Berdasarkan tantangan terutama terkait pengembangan kelembagaan didukung
tersebut, telah disampaikan sejumlah rekomendasi capacity building, optimalisasi teknologi produksi, dan
kebijakan yang dapat mendukung kebijakan hilirisasi memperluas akses pembiayaan.
pangan. Bank Indonesia berkomitmen dalam
Upaya hilirisasi pangan untuk mendukung stabilitas
mendorong hilirisasi pangan melalui operasionalisasi
inflasi pada 3 (tiga) komoditas (beras, cabai, dan bawang)
strategi pada klaster binaan Bank Indonesia di ketiga
perlu diarahkan untuk mengatasi sejumlah kendala
komoditas khususnya beras, cabai, dan bawang sebagai
utama pada level nasional dan regional. Identifikasi
prioritas. Kajian pada Lapnus edisi Januari 2024 ini akan
kendala dilakukan menggunakan kerangka 3P, yaitu
difokuskan pada tiga hal. Pertama, mengevaluasi
Perbaikan faktor-faktor produksi (P1), Pengaturan dan
implementasi model bisnis hilirisasi pangan. Kedua,
kelembagaan (P2), serta Promosi dan kerja sama
mengidentifikasi kendala hilirisasi secara spesifik dalam
perdagangan (P3). Mayoritas kendala yang dihadapi oleh
mendukung stabilitas inflasi di jangka pendek pada
pelaku usaha dalam mendorong perbaikan faktor
komoditas beras, cabai, dan bawang. Ketiga, melakukan
produksi, meliputi penurunan produktivitas,
pendalaman hilirisasi pangan pada komoditas yang
ketersediaan bahan baku, dan sarana/prasanana
diarahkan untuk mendorong pertumbuhan, yaitu
berkapasitas kecil. Sementara dari aspek kelembagaan,
perikanan, kelapa sawit, dan tebu.
kendala yang dihadapi terutama terkait dengan
kelembagaan yang belum kuat dan pembiayaan yang
masih terbatas. Tantangan faktor promosi dan
perdagangan yang mengemuka terutama terkait dengan
jalur rantai pasok yang tidak efisien, kerja sama
antardaerah yang belum optimal, serta disparitas harga
antardaerah.
25
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
mujair, lele dan cakalang merupakan kontributor inflasi baku. Berdasarkan asalnya, perikanan budidaya
di sebagian wilayah. Seiring tren konsumsi yang semakin berkontribusi terhadap sekitar 70% volume produksi
meningkat, upaya menjaga kesinambungan produksi perikanan Indonesia, sementara 30% sisanya berasal
ikan menjadi penting untuk memastikan ketersediaan dari perikanan tangkap. Adapun sentra produksi utama
pasokan dapat mendukung stabilitas harga (Grafik IV.5). berada di Wilayah Sulampua, diikuti Wilayah Jawa,
Sumatera, dan Balinusra. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kelautan dan Perikanan No. 19 tahun 2022,
tingkat pemanfaatan wilayah perairan Indonesia
mayoritas sudah berada di titik jenuh (fully exploited)
yang berpotensi mengganggu kesinambungan produksi
apabila dibiarkan dimanfaatkan lebih lanjut (over
exploited) (Tabel IV.1). Di sisi lain, produksi perikanan
budidaya nasional memiliki produktivitas yang rendah
karena didominasi budidaya tradisional yang
menggunakan teknologi konvensional (Grafik IV.9).
Sumber: BPS, diolah
Grafik IV.4. Perkembangan Inflasi Ikan dalam Kelompok
Komoditas Bahan Makanan Bergejolak (Volatile Food)
26
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
mengenai zona penangkapan ikan terukur, kuota budidaya yang lebih baik dan penggunaan teknologi
penangkapan ikan terukur, periode pemberian kuota, tepat guna (antara lain penggunaan pelet untuk pakan
dan tata kelola perikanan nasional yang terintegrasi. dan aerator irigasi) pada pertambakan udang yang
Untuk memastikan implementasinya secara optimal sebagian besar berupa tambak tradisional.
pascaperiode transisi pada 2025, perlu dipastikan
kesiapan infrastruktur pendukung di pelabuhan
penangkapan dan kawasan pengolahan perikanan di
masing-masing wilayah penangkapan perikanan, di
samping pemenuhan teknologi sistem informasi serta
sumber daya manusia.
Hilirisasi Tebu
Hilirisasi tebu sudah berlangsung, namun ketersediaan
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan, diolah gula kristal mentah (GKM) sebagai bahan baku utama
Keterangan: Tingkat pemanfaatan dihitung dgn membandingkan industri masih terbatas. Secara umum, Indonesia sudah
upaya faktual dgn upaya optimum. Status: berhasil mencatatkan surplus terhadap produk hilirisasi
Berkembang/Moderate (Hijau); Jenuh/Fully Exploited (Kuning);
Lebih Tangkap/Over Exploited (Merah). tebu seperti tetes tebu yang dikembangkan lebih lanjut
menjadi Monosodium Glutamat (MSG) dan Bioetanol,
Peningkatan produktivitas perikanan budidaya dapat hingga produk industri makanan minuman berbasis gula
diupayakan dalam jangka pendek-menengah. Berkaca lainnya. Namun demikian, produksi GKM domestik yang
pada keberhasilan Ekuador yang mampu meningkatkan merupakan bahan baku utama, masih belum mampu
produktivitas sektor perikanan budidaya dengan memenuhi kebutuhan domestik baik untuk rumah
implementasi manajemen budidaya intensif, kebijakan tangga maupun industri. Hal ini menyebabkan mayoritas
yang mendukung perbaikan faktor produksi perikanan kebutuhan dalam negeri dipenuhi melalui impor (Grafik
budidaya perlu dilakukan secara nasional. Hal ini IV.10).
menimbang peluang Indonesia memanfaatkan potensi Ketergantungan yang tinggi terhadap impor
tambak tradisional yang dimiliki. Secara spesifik, menyebabkan produk gula dan turunannya rentan
kebijakan pengembangan budidaya yang diterapkan mengalami imported inflation. Ke depan, terdapat
oleh Ekuador berpusat pada implementasi manajemen beberapa tantangan yang dapat memengaruhi
27
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
ketersediaan dan harga gula global. Pertama, perubahan terutama di Jawa, masih dikelola secara tradisional oleh
iklim yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan petani rakyat dengan luas lahan yang relatif kecil dan di
dan peningkatan curah hujan ekstrem berpotensi lokasi yang tersebar (Grafik IV.12). Ketergantungan
mengurangi hasil dan kualitas panen. Kesadaran atas petani terhadap subsidi pupuk NPK juga menyebabkan
perlunya bertransisi ke produk yang lebih ramah kualitas panen belum dapat optimal. Terkait hal ini,
lingkungan juga akan turut meningkatkan permintaan pelaksanaan kemitraan antara kelompok petani dengan
gula untuk produk biofuel sehingga akan mengurangi pabrik gula serta pelaksanaan bantuan teknis oleh
pasokan untuk gula konsumsi. Yang terakhir, kebijakan Pemerintah baik di Pusat maupun Daerah perlu terus
proteksionisme yang ditempuh berbagai negara juga didorong, terutama dalam mengakselerasi
dapat berimplikasi kepada pasokan dan harga gula implementasi good agricultural practices.
global.
28
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
dan mampu menjadi buffer ketika stok gula menurun. Biodiesel. Pada awal tahun 2020, pangsa konsumsi
Selain itu, efisiensi rantai pasok juga perlu ditingkatkan domestik turunan CPO yang dialokasikan untuk produk
mengingat marjin perdagangan tercatat masih cukup pangan sebesar 53,61%, namun demikian pangsa
tinggi sebagaimana tercermin dari gap antara harga gula tersebut terus menurun hingga 38,29% pada Oktober
global dengan harga gula di tingkat produsen dan eceran 2023 (Grafik IV.15). Upaya pemerintah untuk terus
(Grafik IV.13). Sinergi kebijakan untuk perbaikan tata meningkatkan kandungan minyak sawit dalam
kelola dalam pengawalan serta pengawasan proses kandungan solar diprakirakan akan terus menekan
impor dan distribusi gula di pasar domestik perlu terus ketersediaan pasokan produk CPO untuk produk
didukung. makanan (khususnya minyak goreng).
29
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
CPO dan olahannya. Usia tanaman yang sudah tua, terkait. Di sisi lain, upaya untuk semakin meningkatkan
terutama pada perkebunan rakyat, menjadi salah satu kelancaran dan efisiensi distribusi, juga perlu terus
penyebab utama penurunan produktivitas tersebut. didorong dengan optimalisasi peran
Pemerintah telah mengeluarkan program kebijakan Kementerian/Lembaga maupun BUMN yang terkait
Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang diharapkan dapat dalam penyaluran minyak goreng sebagai bagian dari
mendorong perbaikan produktivitas melalui program cadangan pangan pemerintah. Selain itu,
penggunaan benih yang unggul dan bersertifikat. Meski pengembangan dan replikasi model bisnis hilirisasi
demikian, optimalisasi program tersebut perlu terus minyak makan merah juga perlu dilanjutkan dan
didorong, terutama dalam penetapan legalitas lahan diperkuat untuk memastikan ketersediaan alternatif
perkebunan rakyat. Keterlibatan pihak swasta dan minyak goreng dengan harga yang lebih terjangkau.
akademisi dalam meningkatkan produktivitas juga
diperlukan, terutama pada pembinaan proses
replanting, peningkatan kapasitas kelompok tani,
penguatan penyaluran pembiayaan, serta pemutakhiran
teknologi.
30
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 1
Hilirisasi mineral telah mendorong perbaikan kualitas Indonesia perlu beranjak kepada industri yang lebih hilir
struktur ekspor produk manufaktur Indonesia. Upaya dan berteknologi tinggi agar dapat meningkatkan
Pemerintah untuk mendorong hilirisasi mineral melalui kualitas struktur perekonomian. Hal ini juga dengan
pelarangan ekspor mentah berbagai mineral, seperti mempertimbangkan bahwa penguatan struktur
nikel, bauksit dan tembaga telah berdampak positif. Hal manufaktur ke arah produk berteknologi tinggi
ini sebagaimana tercermin pada peran industri med- berkorelasi erat dengan peningkatan pendapatan per
high dan high tech nasional yang terus meningkat (Grafik kapita dan pencapaian status high income country
IV.17). Selain itu, investasi khususnya yang bersumber (Gambar IV.5). Selain itu, cadangan mineral yang dimiliki
dari Penanaman Modal Asing (PMA) juga menunjukkan Indonesia juga terbatas, sehingga tidak mungkin terus
perkembangan yang cukup baik, utamanya di sektor mengandalkan industri pengolahan mineral yang masih
industri med tech (Grafik IV.18). Sebagai negara dengan berada di level med-high.
sumber daya alam yang berlimpah, kebijakan hilirisasi
mineral merupakan langkah strategis yang ditempuh
oleh Pemerintah untuk menuju High Income Country
(HIC) pada 2045.
nasional telah didukung kebijakan TKDN. Pemerintah bahan baku pendukung dan akses pasar produk EV dari
4
Temuan awal dari kajian transisi kendaraan listrik (2023)
32
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 2
Hilirisasi nikel untuk baterai kendaraan listrik perlu terus ditingkatkan untuk menangkap kesempatan permintaan
diakselerasi untuk penciptaan ekosistem kendaraan yang saat ini masih tinggi.
listrik. Permintaan Kendaraan Listrik Global
menunjukkan tren peningkatan seiring percepatan
pencapaian nett zero emission sebelum tahun 2060.
Sementara itu, Tiongkok berupaya menjadi pemain
utama industri kendaraan listrik melalui investasi sisi
hulu dan hilir di berbagai negara. Pada sisi domestik,
Pemerintah mendorong penciptaan ekosistem
kendaraan listrik melalui penerapan insentif fiskal untuk
pelaku usaha hilirsasi dan pengguna kendaraan listrik. Sumber: NSWI BKPM
Regulasi untuk penciptaaan ekosistem kendaraan listrik Gambar IV.6. Pohon Industri Baterai Kendaraan Listrik
33
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 3
Dalam konteks hilirisasi pangan, salah satu bentuk dinilai cukup menguntungkan dengan Benefit Cost Ratio
pengembangan hilirisasi pangan di level koperasi atau (B/C Ratio) lebih dari 1 serta Internal Rate of Return (IRR)
UMKM di Sumatera adalah pengembangan minyak sebesar 18,17%. Oleh karena itu, Pemerintah
makan merah. Minyak makan merah merupakan produk menginisiasi pengembangan industri minyak makan
olahan Crude Palm Oil (CPO) yang melalui proses merah melalui pembangunan pilot project di Sumatera
penyulingan atau pemurnian tanpa dilanjutkan dengan Utara. Dalam pengembangannya, usaha minyak makan
proses apapun. Pengembangan minyak makan merah di merah ini melibatkan berbagai stakeholder, baik
Sumatera menjadi penting, karena minyak makan merah koperasi, Kementerian/Lembaga, hingga perusahaan
memiliki beberapa keunggulan, diantaranya: mitra.
a. Memiliki kandungan gizi antara lain Vitamin (Vit.) A, Hingga saat ini, terdapat 3 pabrik minyak makan merah
Vit. B, dan skualena5 yang lebih tinggi dari minyak yang sedang dibangun di Sumatera Utara, yakni di Kab.
goreng kelapa sawit biasa, sehingga bisa Deli Serdang, Kab. Langkat, dan Kab. Asahan. Pabrik
dimanfaatkan sebagai bahan pangan pendukung Minyak Makan Merah Pasar Merbau saat ini telah
anti-stunting. beroperasi dengan kapasitas produksi 10 ton per hari.
b. Pengembangan minyak makan merah yang hanya Pengembangan minyak makan merah di Sumatera Utara
boleh dilakukan oleh koperasi petani, akan tersebut berpotensi menghasilkan sekitar 8.100 ton
memberikan nilai tambah serta dapat meningkatkan minyak makan merah per tahun atau memenuhi 1,2%
posisi tawar petani pada mata rantai pasok kelapa dari total konsumsi minyak goreng di Sumatera Utara.
sawit. Rencana pengembangan ke depan adalah produksi
c. Dapat menjadi alternatif minyak goreng yang sehat secara massal dan melanjutkan pembangunan pilot
dengan harga yang lebih terjangkau, diperkirakan project di Kabupaten Langkat dan Kabupaten Asahan.
sekitar Rp9.000 per liter. Di sisi lain, masih terdapat beberapa tantangan dalam
Pengembangan minyak makan merah telah lebih dulu pengembangan minyak makan substitusi ini antara lain
dilakukan oleh Malaysia. Malaysia merupakan eksportir konsumsi minyak makan merah masih relatif minim di
terbesar dunia untuk produk minyak olein merah atau Indonesia maupun Sumatera. Preferensi penggunaan
minyak makan merah dengan negara tujuan ekspor: minyak goreng oleh rumah tangga juga masih
Cina, Jepang, India, Taiwan, dan Angola. Tahun 2020, didominasi oleh minyak goreng, akses pasar baik
Malaysia mengekspor 1.187 ton minyak merah ke Cina domestik maupun luar negeri masih relatif terbatas,
untuk mengatasi defisiensi Vit. A di berbagai provinsi di serta masih minimnya dukungan pembiayaan bagi
Cina. koperasi atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk
pengembangan dan ekspansi pabrik.
Disamping keunggulan kandungan produknya, dari sisi
investasi, pengembangan industri minyak makan merah
5
senyawa organik nabati maupun hewani bernilai gizi tinggi
34
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 4
Pengembangan hilirisasi pangan perlu diperkuat dengan Bank Indonesia berkolaborasi dengan pemerintah
menghadapi sejumlah tantangan dan kendala. daerah berupaya mengatasi tantangan tersebut. Untuk
Ketergantungan terhadap komoditas pangan yang mendukung peningkatan produktivitas lahan, KPw BI
semakin meningkat di tengah belum optimalnya rantai Jatim dan KPw BI Jabar berkontribusi nyata mendorong
pasok domestik, berpotensi meningkatkan risiko inflasi mekanisasi pertanian yang mampu mempercepat
pangan. Kondisi ini menegaskan pentingnya penguatan proses pengeringan dan efisiensi biaya tenaga kerja.
rantai pasok komoditas pangan dalam negeri guna Dukungan tersebut telah mendorong efisiensi waktu
menjaga stabilisasi harga, terutama komoditas Beras, dan biaya serta meningkatkan kualitas hasil produksi,
Cabai, dan Bawang Merah. Untuk memahami tantangan yang pada akhirnya mampu mendorong perluasan
dan kendala terkait hilirisasi komoditas tersebut, pasar oleh pelaku usaha.
diperlukan analisis yang mendalam untuk melihat
sejumlah aspek terkait Perbaikan Faktor Produksi (P1),
Cabai
Perbaikan Regulasi/Kelembagaan (P2), serta Promosi
dan Kerjasama Perdagangan (P3).
35
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
dukungan infrastruktur yang tepat guna dalam rangka
P2: Regulasi & Kelembagaan
meningkatkan produktivitas cabai (off farm).
Pembangunan green house untuk koperasi tani cabai Penurunan Luas Lahan
oleh KPw Bank Indonesia Jawa Barat yang dilaksanakan Penurunan luas panen padi terpantau berlanjut pada
pada tahun 2023 telah meningkatkan 60% produktivitas tahun 2023, dipicu oleh meningkatnya alih fungsi lahan
cabai merah. Ke depan, pemberian bantuan dan shifting fungsi lahan ke komoditas lainnya. Kondisi
infrastruktur pascapanen akan diperluas ke fasilitas lain ini perlu segera diatasi melalui percepatan penetapan
seperti cold storage untuk mendukung ketersediaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dalam
pasokan cabai dalam jangka waktu lebih panjang. Perda RTRW di daerah. Hingga akhir 2023, capaian
penetapan LP2B oleh Pemerintah di daerah di Jawa terus
Bawang Merah mengalami peningkatan, namun belum optimal dalam
mengamankan luasan lahan sawah sekaligus produksi
komoditas pangan yang disebabkan persentase LP2B
terhadap luas lahan masih rendah. Ke depan, diperlukan
penyelarasan pemahaman urgensi LP2B antara Pusat-
Daerah, serta penyusunan skema pemberian insentif
untuk mendorong akselerasi LP2B. Dalam memitigasi
shifting fungsi lahan ke komoditas lain, perlu dilakukan
akselerasi implementasi Keputusan Menteri Pertanian
No.484/KPTS/RS.020/M/8/2021 tentang Rencana
Gambar IV.10. Hulu-Hilir Rantai Pasok Bawang Merah Strategis Kementerian Pertanian, khususnya terkait
perluasan tanam pada lahan rawa yang ada di seluruh
Produksi bawang merah di Jawa terpantau terus Indonesia, dengan dukungan penyuluhan pertanian
menurun akibat kendala on-farm maupun off-farm. Di yang berkualitas.
sisi on-farm, kendala yang dihadapi terutama adalah
pola tanam bawang merah yang cenderung bersamaan Korporatisasi
serta masih tingginya tingkat sensitivitas bawang
terhadap hama dan cuaca. Di sisi off-farm, pemanfaatan
teknologi penyimpanan yang tidak tepat guna dan
permintaan bahan baku oleh industri hilir yang masih
minim, berdampak pada belum optimalnya manajemen
stok.
Gambar IV.11. Hulu-Hilir Rantai Korporatisasi
Bank Indonesia di daerah turut mendorong pelaku
usaha mengatasi kendala struktural tersebut. Sejalan Dari sisi regulasi dan kelembagaan (P2), korporatisasi
dengan program Intensifikasi Lahan Kementan, dari sisi telah terbukti mampu mendorong hilirisasi pangan serta
on farm Kantor Perwakilan (KPw) BI Tegal turut akses pembiayaan, namun saat ini masih mengalami
memberikan bantuan berupa Greenhouse Smart sejumlah tantangan. Agregator (Gapoktan/Koperasi)
Farming yang mampu menurunkan risiko gagal panen dapat berperan menjadi pengolah komoditas menjadi
akibat cuaca dan hama. Selain itu, dari sisi off farm, produk olahan lebih lanjut atau menghubungkan
KPwBI Tegal saat ini tengah mengembangkan aplikasi SI dengan korporasi yang mampu mengolah produk
JUNA (Simpan Jual Nanti) dalam optimalisasi fasilitas cold olahan. Sementara itu, petani bisa fokus melakukan
storage di Kabupaten Brebes. Ke depan, akan dilakukan budidaya dan tidak perlu mengupayakan investasi
langkah lanjutan baik dari sisi on-farm seperti teknologi mahal. Peran ini telah terwujud pada salah
mendorong penggunaan pupuk organik dan penguatan satu gapoktan klaster bawang merah binaan BI Tegal
manajemen pola tanam serta dari sisi off-farm terutama yang mampu mengolah cabai menjadi produk-produk
melalui digitalisasi manajemen stock, mendorong olahan cabai secara mandiri, serta koperasi klaster cabai
teknologi terbaru dalam rangka pengolahan produk binaan BI Jawa Tengah yang mampu menjalin kerjasama
olahan, serta kerjasama dengan HOREKA dalam rangka dengan produsen saus cabai nasional, sehingga produk
mendorong permintaan akan produk olahan. cabai dari petani anggota mampu terserap secara
optimal. Kendala yang dihadapi saat ini terutama terkait
aspek pemodalan baik dari sisi budidaya maupun
36
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
pengolahan pasca panen serta adanya inefisiensi pada mendorong efisiensi melalui penurunan harga
skema kredit pola kemitraan. pembelian pupuk.
keuangan digital oleh otoritas, pelaku industri, akademisi yang di pooling di Pedagang Besar Brebes (bamer) dan
dan lembaga internasional, serta berbagai showcasing Pasar Induk Pare Kediri (cabai) untuk grading kualitas,
yang menampilkan berbagai produk dan inovasi, serta Pasar Induk Kramat Jati untuk penentuan harga,
implementasi kebijakan serta pencapaian dalam telah mendorong kenaikan biaya ongkos angkut dan
pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan harga pada tingkat konsumen. KAD dapat menjadi solusi
37
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 5
Ketersediaan pasokan yang diikuti dengan stabilitas (Tabel IV.2). Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya
harga menjadi key success factor keberlanjutan hilirisasi produksi dan produktivitas akibat karakteristik tanah
pangan di Kalimantan. Hal ini mempertimbangkan yang tidak sesuai, serta tingginya biaya tenaga kerja,
bahwa mayoritas pasokan pangan Kalimantan masih pupuk, dan benih. Kendala ini perlu dimitigasi melalui
bergantung pada daerah lain (belum swasembada). kerjasama antar daeah (quick wins) demi stabilitas
Harga yang relatif tinggi akibat rendahnya tingkat harga, yang perlu dibarengi dengan implementasi
produksi dan produktivitas perlu dimitigasi agar hilirisasi strategi intensifikasi atau ekstensifikasi demi
pangan yang diharapkan mampu menciptakan nilai peningkatan produktivitas. Meski demikian, beberapa
tambah, tidak mengganggu stabilitas inflasi. success story hilirisasi bawang sudah dilakukan oleh
beberapa gabungan kelompok tani dan UMKM binaan
Hilirisasi cabai di Kalimantan terbukti mampu
Bank Indonesia se-Kalimantan, sebagai strategi
meningkatkan nilai tambah yang tinggi, meski perlu
peningkatan nilai tambah yang tercermin dari gross
didukung dengan stabilitas harga pasokan cabai.
added value berkisar 50 – 200%. Bahkan terdapat UMKM
Pasokan cabai di Kalimantan yang mengalami surplus
yang berhasil menyalurkan bawang goreng sebanyak 3
tahunan sebesar 14,9 ribu ton menjadi faktor pendorong
ton/bulan melalui strategi pemasaran melalui pasar
hilirisasi. Meski demikian, harga rata-rata cabai merah
tradisional (kemasan grosir) dan retail modern (kemasan
dan cabai rawit di Kalimantan masih lebih tinggi jika
premium).
dibandingkan wilayah lainnya (Tabel IV.2). Tingginya
harga disebabkan oleh luas lahan tanam yang menurun, Preferensi masyarakat akan konsumsi beras lokal perlu
produktivitas cabai yang relatif rendah, serta tingginya diikuti dengan peningkatan produktivitas guna
biaya tenaga kerja dan pupuk. Ini perlu dimitigasi melalui mendukung inflasi yang lebih terjaga. Mayoritas benih
penerapan strategi intensifikasi, seperti pemanfaatan yang digunakan di Kalimantan adalah jenis inbrida
pupuk batubara dan digital farming demi peningkatan (beras lokal) dengan presentase 88,33%. Hal ini seiring
produktivitas. Hilirisasi cabai juga sudah dilakukan oleh dengan preferensi masyarakat yang lebih menyukai
beberapa Gapoktan dan UMKM binaan Bank Indonesia beras lokal (73%). Masa tanam padi lokal yang relatif
se-Kalimantan sebagai strategi peningkatan nilai tambah lama (6 – 10 bulan) jika dibandingkan dengan padi
yang tercermin dari gross added value berkisar 100 – unggul benih IR-42 maupun Inpari 32 (3 – 4 bulan)
200%, bahkan sudah ada yang merambah pasar ekspor menyebabkan produksi beras di Kalimantan cenderung
melalui strategi pemasaran melalui retail modern. rendah karena masa tanam hanya 1 kali/tahun. Terlebih
dengan tingkat produktivitas beras lokal yang rendah
Tabel IV.2. Harga Komoditas Spasial Indonesia
(dibawah 4 ton/hektar) dan kendala penyerapan beras
lokal yang terbentur dengan ketentuan BULOG,
diperlukan kerjasama antar daerah (quick wins) dan
pembentukan/optimalisasi BUMD pangan sebagai
Sumber: PIHPS Bank Indonesia (2024). offtaker sekaligus distributor padi lokal. Di sisi lain,
tingginya upah pekerja dalam struktur ongkos tani perlu
Defisit bawang menjadi tantangan utama hilirisasi di
dimitigasi melalui strategi intensifikasi seperti
Kalimantan yang perlu ditindaklanjuti. Pasokan bawang
pemanfaatan digital farming dan RMU terintegrasi.
merah di Kalimantan yang mengalami defisit tahunan
sebesar 35,3 ribu ton menjadi tantangan utama hilirisasi. Dengan potensi lahan yang luas, Kalimantan perlu
Terlebih, harga rata-rata bawang merah di Kalimantan bertransformasi menuju perikanan berbasis budidaya
masih lebih tinggi jika dibandingkan wilayah lainnya demi meningkatkan competitive advantage produk
38
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
perikanan, termasuk udang, utamanya di tengah UMKM dan klaster binaan BI se-Kalimantan juga telah
meningkatnya pasokan dari India dan Ekuador. Potensi melakukan hilirisasi produk perikanan dan menembus
pemanfaatan ekonomi maritim Kalimantan belum pasar ekspor. Namun, diperlukan pengembangan
maksimal, tercermin dari basis produksi perikanan produksi perikanan berbasis budidaya untuk
tangkap dan budidaya yang masih sangat terbatas. memastikan keberlanjutan pasokan. Pengembangan
Meski demikian, Kalimantan tetap merupakan salah satu budidaya berbasis korporatisasi perlu diakselerasi
produsen perikanan, khususnya udang tangkap dengan seiring dengan potensi lahan Kalimantan yang sangat
tingkat produksi mencapai 108 ribu ton/tahun (40,75% besar. Hal ini perlu menjadi perhatian demi
pangsa nasional). Hilirisasi perikanan Kalimantan masih meningkatkan competitive advantage produk perikanan
terkonsentrasi pada udang beku yang diekspor ke Kalimantan, mengingat harga kompetitor cenderung
berbagai negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Taiwan, lebih murah.
dan Eropa. Tidak hanya korporasi besar, beberapa
39
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 6
Hilirisasi Hortikultura
Dukungan Pengaturan dan Kelembagaan
Asesmen P1 – Faktor Produksi Hortikultura
Secara umum, Pemda di Balinusra telah memberikan
Produksi komoditas hortikultura Balinusra (bawang
dukungan untuk hilirisasi beras, baik melalui peraturan
merah dan cabai) masih mengalami fluktuasi, cenderung
dan program kerja. Dari sisi peraturan, beberapa
dominan pada periode panen raya dan menurun cukup
dukungan telah diberikan untuk mendukung
tajam pada periode off-season (Grafik IV.21 dan IV.22).
keberlangsungan hilirisasi beras, diantaranya melalui
Sepanjang 2023, komoditas bawang merah di Balinusra
dukungan pembiayaan RMU dan teknis penyaluran
masih mengalami surplus produksi, sementara
Dana Alokasi Khusus serta pengendalian pengiriman
komoditas cabai mengalami defisit produksi. Minimnya
gabah keluar wilayah. Sementara itu, dari sisi program
optimalisasi lahan dan belum optimalnya pengaturan
kerja, dukungan sarana produksi pertanian (saprotan),
pola tanam menyebabkan volume produksi bulanan
pendampingan, dan mendorong kemitraan offtaker
yang berfluktuasi dan defisit produksi hortikultura di
untuk penyerapan gabah petani pun telah dilakukan.
40
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
Balinusra. Hal tersebut berimplikasi pada harga Asesmen P2 – Pengaturan dan
komoditas bawang merah dan cabai yang cenderung
Kelembagaan Hortikultura
terfluktuasi dan menjadi salah satu penyumbang andil
Penguatan kelembagaan untuk meningkatkan
inflasi pada tahun 2023.
aksesibiltas petani terhadap pembiayaan, khususnya
untuk mendukung peningkatan produksi dan
produktivitas, perlu terus dilakukan. Sinergi antar
stakeholders perlu terus diperkuat untuk mendorong
penguatan kelembagaan dan mengakselerasi
pembiayaan kepada petani. Dalam hal ini, sinergi antara
BI, Pemda, Perbankan dan stakeholders terkait lainnya
perlu terus dilakukan, diantaranya melalui
pendampingan, bantuan teknis, kebijakan pendukung,
dan percepatan akses pembiayaan. Penguatan
Sumber: Dinas Pertanian Balinusra, diolah kelembagaan petani yang pada gilirannya dapat
Grafik IV.21. Perkembangan Produksi Bawang Merah Balinusra meningkatkan aksesibilitas petani terhadap pembiayaan
ini, diharapkan dapat meningkatkan permodalan petani
untuk mendukung peningkatkan produksi dan
produktivitas komoditas hortikultura.
Peningkatan akses logistik dan efisiensi rantai distribusi Gambar IV.12. Model Bisnis pengembangan hilirisasi
komoditas bawang merah dan cabai di Balinusra
juga perlu terus dilakukan untuk mendorong terjaganya
stabilitas harga. Rantai distribusi yang masih relatif
panjang dan dukungan akses logistik yang masih relatif Asesmen P3 – Penguatan Kerjasama dan
minim, mendorong tingginya harga komoditas Perdagangan Hortikultura
hortikultura, khususnya di NTB dan NTT. Oleh karena itu, Penguatan sinergi dengan Perumda dan aggregator
akselerasi pembangunan dan perbaikan infrastruktur dalam mendukung optimalisasi perdagangan komoditas
jalan di wilayah Balinusra perlu terus ditingkatkan untuk hortikultura perlu terus diperkuat ke depan. Perumda
meningkatkan efektivitas dan efisiensi lalulintas logistik. sebagai offtaker memiliki peran vital untuk menyerap
Hal ini pada gilirannya diharapkan dapat meminimalisir produksi sekaligus pengelola pasokan yang disimpan di
gap harga dan meningkatkan kesejahteraan petani. dalam CAS. Dengan demikian, pasokan yang tersedia
dapat digunakan pada saat produksi turun, sehingga
dapat memitigasi tekanan harga lebih lanjut. Selain itu,
penguatan sinergi dengan aggregator dari sisi swasta
41
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
juga sangat krusial, terutama untuk mendorong dan ketersediaan rantai dingin menjadi tantangan
peningkatan kapasitas petani. Penguatan kerjasama dan nelayan saat ini. Selain itu, kawasan nelayan di pesisir
optimalisasi dukungan aggregator yang dapat terus juga berpotensi tergeser oleh kawasan pariwisata,
ditingkatkan ke depan diantaranya dukungan akses terutama di Bali.
teknologi, agri-input, technical assistance, pengukuran
dampak produksi, pencarian offtaker, hubungan dengan
pemerintah, serta hubungan dengan Lembaga
pembiayaan. Selain itu, penguatan sinergi untuk
mendorong peningkatan akses pembiayaan kepada
kelompok tani, diantaranya melalui optimalisasi KUR,
KPSP, dan pemanfaatan program pembiayaan petani
berbasis resi Gudang (PPRGR) juga perlu terus diperkuat
ke depan.
42
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
Penguatan kelembagaan perlu terus dilakukan untuk Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Jembrana
meningkatkan aksesibilitas nelayan terhadap yang merupakan PPN satu-satunya di wilayah Balinusra.
pembiayaan. Penyaluran kredit ke sektor pengolahan Berdasarkan Perda RTRWP Bali, Pengambengan akan
ikan tercatat masih relatif rendah. Tantangan utama dikembangkan untuk menjadi fish estate didukung
yang masih mengemuka yaitu, kelembagaan nelayan ekosistem existing 5 perusahaan pengalengan ikan yang
yang masih relatif rendah sementara nelayan individual mayoritas beriorientasi ekspor dengan 84 UMKM
dianggap memiliki risiko kredit tinggi, dan masih relatif pengolahan dan pemasaran olahan ikan laut. Penguatan
rendahnya kepastian pasar/offtaker bagi nelayan. sinergi antara BI dan stakeholders terkait telah terus
Dengan demikian, penguatan kelembagaan nelayan dilakukan dalam memperluas akses pasar perikanan di
melalui pembentukan koperasi, dan kolaborasi antara Balinusra. Dalam hal ini, BI turut aktif dalam mendukung
koperasi nelayan dengan offtaker yang didukung dengan peningkatan pengiriman ekspor ikan di wilayah
penguatan pencatatan transaksi/produksi perlu terus Balinusra, Ke depan, dukungan teknologi untuk
diperkuat ke depan. peningkatan nilai tambah untuk dapat mendukung
perluasan pasar perikanan perlu terus diperkuat.
Asesmen Penguatan Kerjasama dan
Perdagangan Perikanan
Peningkatan kerjasama untuk perluasan akses pasar
perlu terus dilakukan. Bali memiliki Pelabuhan
43
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
44
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
Firman Mochtar
Koordinator Penyusun
M. Abdul Majid Ikram
Kurniawan Agung W.
Tim Penulis
Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Kantor Perwakilan BI Prov. Sumatera Utara
Grup Sektoral dan Regional Ahmad Adi Nugroho
Asrianti Mira Anggraeni Ajeng Ardhia Arya Kusuma Putri
Darius Tirtosuharto
Oki Hermansyah Kantor Perwakilan BI Prov. Jawa Timur
Nurul Pratiwi A.P. Gandhiano Dwi Putera
Ajeng Ratna Kartina Ramdha Dien Azka
Harry Aginta
Ide Mahendra Kantor Perwakilan BI Prov. Kalimantan Selatan
Rivky Rasyid Septo Prayefta Nainggolan
Sheila Reswari Aditya Wiratama Putra
Irham Ilmanel Abdinni
Muhammad Arifian Adin Kantor Perwakilan BI Prov. Bali
Refdamas Dwiaji Wisnumurti Zetra Iez Zaputra
Archie Flora Anisa Reffi Marizka Dewi