Anda di halaman 1dari 56

JANUARI 2024

Volume 19 nomor 1 | ISSN: 2527-435X


Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional

LAPORAN
N U S A N TA R A
JANUARI 2 0 24
DAFTAR ISI iii
DAFTAR ISI
PRAKATA v

RINGKASAN EKSEKUTIF 1

BAGIAN I 5
Perkembangan Terkini dan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Daerah

BAGIAN II 19
Perkembangan Terkini dan Prospek Inflasi Daerah

BAGIAN III 21
Perkembangan Terkini Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

BAGIAN IV 23
Isu Strategis: Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Menjaga Stabilitas dan
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

BOKS 1 31
Penguatan Hilirisasi Mineral untuk Mendukung Local Value Chain Produk High Tech

BOKS 2 33
Penguatan Hilirisasi Nikel Mendukung Ekosistem Kendaraan Listrik

BOKS 3 34
Pengembangan Minyak Makan Merah (3M) Sebagai Substitusi Minyak Goreng

BOKS 4 35
Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Mendukung Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi
Berkelanjutan

BOKS 5 38
Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Menjaga Stabilitas dan Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi Berkelanjutan Menuju Kalimantan Baru

BOKS 6 40
Hilirisasi Pangan di Wilayah Balinusra

iii
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
L
aporan Nusantara merupakan laporan yang menyampaikan gambaran kondisi
terkini dan prospek perekonomian nasional dalam perspektif spasial. Asesmen
perekonomian spasial didasarkan pada perkembangan perekonomian di lima
wilayah, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan
Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua). Laporan ini dipublikasikan secara triwulanan oleh Bank
Indonesia pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober.

Publikasi Laporan Nusantara edisi ini secara khusus mengangkat isu strategis mengenai
“Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Menjaga Stabilitas dan Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi Berkelanjutan”. Isu ini menjadi penting didalami sejalan dengan upaya struktural
untuk memperkuat ketahanan dan kebangkitan perekonomian nasional di tengah dinamika
tantangan perekonomian global. Laporan secara khusus mendiskusikan strategi untuk
memperkuat hilirisasi pangan dalam rangka menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan
ekonomi berkelanjutan.

Kami berharap buku Laporan Nusantara ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi
para pemangku kepentingan dan pemerhati ekonomi daerah. Harapan tersebut kami
visualisasikan pada sampul Laporan Nusantara melalui mercu suar sebagai simbol proses
navigasi dalam mendukung penguatan struktur ekonomi, dengan sentuhan motif batik
Sidomukti Ornamen Meru yang melambangkan keteguhan untuk mencapai kesejahteraan
rakyat. Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang
telah mendukung terselesaikannya Laporan Nusantara. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberkati langkah kita bersama untuk berkarya demi nusa dan bangsa,
membangun untuk Indonesia Maju.

Jakarta, 19 Januari 2024


Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter

Firman Mochtar
Direktur Eksekutif
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
Ringkasan Eksekutif

Perekonomian global diprakirakan melambat dengan ditopang oleh permintaan domestik yang tetap baik,
ketidakpastian yang mulai mereda meski tetap perlu termasuk pembangunan infrastruktur Pemerintah di
mendapat perhatian. Pertumbuhan ekonomi global berbagai wilayah. Seluruh provinsi mencatat
pada 2023 diprakirakan tumbuh sebesar 3,0% dan pertumbuhan positif pada triwulan III 2023, dengan
melambat pada 2024 menjadi 2,8%. Ekonomi Amerika pertumbuhan tertinggi tercatat di Maluku Utara yang
Serikat (AS) dan India tahun 2023 tetap kuat, ditopang mencapai 25,13% (yoy), ditopang LU Industri
oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Di sisi lain, Pengolahan.
perekonomian Tiongkok melambat seiring konsumsi
Pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah diprakirakan
rumah tangga dan investasi yang tumbuh terbatas
tetap terjaga pada triwulan IV 2023 ditopang permintaan
sebagai dampak lanjutan dari pelemahan kinerja sektor
domestik, di tengah tekanan global. Kondisi tersebut
properti. Ke depan, prospek negara utama belum
tecermin dari sejumlah indikator dini ekonomi daerah
menunjukkan indikasi perbaikan, meskipun peningkatan
yang tetap terjaga. Keyakinan konsumen masih berada
prospek AS diprakirakan berlanjut di 2024. Sementara
pada level optimis di seluruh wilayah. Ekspektasi
itu, inflasi global khususnya di negara maju seperti AS,
penghasilan ke depan meningkat di sebagian besar
dalam kecenderungan menurun, namun masih berada
wilayah sejalan dengan perbaikan penjualan ritel yang
di atas sasaran. Siklus kenaikan suku bunga kebijakan
ditopang oleh Jawa, Kalimantan, dan Balinusra.
moneter di negara maju, termasuk Federal Funds Rate
Konsumsi yang meningkat di mayoritas wilayah
(FFR) AS, diprakirakan telah berakhir dan bertahan tinggi
didukung oleh peningkatan mobilitas seiring berbagai
pada semeseter I 2024, sebelum mulai menurun pada
event akhir tahun, libur natal dan tahun baru (Nataru),
semester II 2024. Kejelasan arah kebijakan moneter di
serta belanja terkait Pemilu. Sementara itu, kinerja
negara maju tersebut mendorong meredanya
investasi daerah diprakirakan tetap kuat, khususnya
ketidakpastian pasar keuangan global dan mengurangi
ditopang investasi bangunan. Perkembangan tersebut
tekanan pelemahan nilai tukar, termasuk Indonesia.
tecermin dari peningkatan indikator penjualan semen di
Meskipun demikian, sejumlah risiko masih perlu
seluruh wilayah, terutama Jawa, sejalan berlanjutnya
diwaspadai, diantaranya berlanjutnya ketegangan
penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun
politik, pelemahan ekonomi lebih dalam di sejumlah
demikian, terdapat sejumlah proyek PSN yang ditunda
negara utama, serta kecepatan penurunan FFR.
ke tahun 2024. Investasi nonbangunan diprakirakan
Kinerja perekonomian di berbagai daerah pada triwulan tetap kuat didukung proyek Pemerintah dan Swasta. Hal
III 2023 tumbuh kuat, ditopang oleh permintaan ini juga sejalan dengan masih berlanjutnya investasi
domestik. Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2023 hilirisasi nikel di Sulampua, terutama di Sulawesi Tengah.
sebesar 4,94% (yoy), ditopang oleh konsumsi rumah Di sisi lain, perlambatan permintaan global
tangga yang terjaga dan investasi yang meningkat, di memengaruhi kinerja ekspor nonmigas khususnya di
tengah kinerja ekspor yang tertahan di beberapa Sumatera.
wilayah. Secara spasial, seluruh wilayah masih tumbuh
Di sisi Lapangan Usaha (LU), proses perbaikan LU utama
kuat, tertinggi tercatat di Sulawesi-Maluku-Papua
pada triwulan IV 2023 diprakirakan berlanjut di berbagai
(Sulampua), diikuti Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Bali-
wilayah. Prospek ekonomi tersebut terutama ditopang
Nusa Tenggara (Balinusra). Perekonomian Sulampua
oleh perbaikan LU Pertanian dan LU Konstruksi,
tumbuh meningkat pada triwulan III 2023, didorong oleh
sementara LU lainnya tetap terjaga. Kinerja LU Pertanian
tingginya kinerja ekspor hilirisasi nikel. Sementara itu,
ditopang oleh subLU perkebunan di Sumatera yang
perekonomian Balinusra juga meningkat, ditopang
tetap kuat, khususnya Tandan Buah Segar (TBS) kelapa
investasi dan perbaikan ekspor tembaga. Namun
sawit dan produksi padi di daerah sentra wilayah
demikian, tekanan ekspor menahan perbaikan
Sumatera dan Jawa. Di sisi lain, kinerja produksi padi di
pertumbuhan wilayah, terutama di Sumatera dan
Kalimantan, Sulampua, dan Balinusra tertahan akibat
Kalimantan. Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan
kendala irigasi di beberapa wilayah karena dampak
didukung oleh kinerja positif sebagian besar LU,
lanjutan El-Nino. Kinerja LU Konstruksi pada triwulan IV
terutama Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan
2023 juga diprakirakan meningkat di berbagai wilayah
Eceran, serta Konstruksi. Pertumbuhan LU tersebut
sejalan dengan berlanjutnya proyek pemerintah dan

1
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
swasta. Hal ini juga terkonfirmasi dari penjualan impor internasional (MICE), serta kenaikan permintaan
barang konstruksi yang membaik di seluruh wilayah. transportasi dalam rangka periode kampanye terutama
Peningkatan kinerja LU Konstruksi terutama terjadi di di Jawa dan Sumatera. Sementara itu, PDB Kalimantan
Balinusra dan Sulampua. Kinerja LU Perdagangan juga tumbuh tinggi sesuai prakiraan, terutama didorong
tetap kuat, didukung penyelenggaraan berbagai event Kalimantan Timur seiring peningkatan investasi untuk
menjelang akhir tahun di hampir seluruh wilayah. pembangunan IKN. Dengan perkembangan tersebut,
Adapun LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023 diprakirakan
(Akmamin) tertahan seiring normalisasi kunjungan tetap berada dalam kisaran proyeksi 4,5-5,3%.
wisatawan.
Prospek perekonomian wilayah di tahun 2024
Prospek perekonomian di mayoritas daerah untuk diprakirakan meningkat di hampir seluruh wilayah,
keseluruhan 2023 diprakirakan tetap kuat sesuai terutama di Jawa dan Sumatera, ditopang oleh
prakiraan sebelumnya didukung permintaan domestik permintaan domestik. Konsumsi domestik masih tetap
yang terjaga. Pertumbuhan ekonomi ditopang konsumsi kuat di berbagai wilayah, didukung perbaikan
swasta dan investasi di berbagai wilayah seiring pendapatan serta dukungan belanja terkait Pemilu. Hal
perbaikan mobilitas. Konsumsi domestik turut didukung ini tecermin dari kinerja konsumsi swasta yang
keyakinan konsumen yang kuat dan daya beli yang diprakirakan lebih tinggi dibandingkan 2023, khususnya
terjaga seiring tekanan inflasi yang menurun dan berada Sumatera, Jawa, dan Sulampua. Kinerja investasi
pada kisaran sasaran 3±1% di 2023. Namun demikian, diprakirakan turut menopang perekonomian. Prakiraan
pelemahan ekspor yang turut berdampak pada tersebut didukung penyelesaian PSN, di tengah perilaku
pendapatan masyarakat, terutama di wilayah eksportir wait and see pelaku usaha menjelang Pemilu 2024,
SDA perlu mendapat perhatian. Belanja daerah turut khususnya di Jawa dan Sumatera. Sementara itu, kendati
menopang perekonomian wilayah didukung perbaikan tekanan permintaan global berlanjut, prospek perbaikan
penyaluran Transfer ke Daerah (TKD), belanja perekonomian India diprakirakan menahan penurunan
Pemerintah Daerah dalam rangka persiapan Pemilu, dan ekspor lebih dalam. Ekonomi Sulampua diprakirakan
berbagai proyek strategis. Sementara itu, net ekspor naik tinggi, didorong Maluku Utara karena peningkatan
tertahan di sebagian wilayah, kecuali Jawa, Sumatera, ekspor, sejalan dengan optimisme prospek LU Industri
dan Sulampua yang tetap terjaga. Prospek investasi Pengolahan dan LU Pertambangan. Ke depan, sejumlah
diprakirakan sesuai prakiraan sebelumnya sejalan risiko global masih perlu dicermati, khususnya potensi
dengan berlanjutnya penyelesaian proyek konstruksi di perlambatan ekonomi global lebih dalam akibat
Jawa, Sumatera, dan Sulampua serta pembangunan peningkatan ketegangan geopolitik. Pertumbuhan
Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan. ekonomi nasional pada 2024 diprakirakan tetap berada
dalam kisaran proyeksi 4,7-5,5%.
Berdasarkan LU, prospek pertumbuhan untuk
keseluruhan 2023 masih sesuai prakiraan, ditopang LU Upaya menjaga inflasi dan mendukung pertumbuhan
berorientasi permintaan domestik. Prospek kinerja ekonomi perlu terus diperkuat untuk mendorong
mayoritas LU diprakirakan tetap baik, di tengah perekonomian lebih inklusif. Upaya tersebut dilakukan
berlanjutnya tekanan permintaan global. Kinerja LU melalui penguatan strategi stabilisasi harga dan
Industri Pengolahan masih sejalan proyeksi sebelumnya peningkatan nilai tambah manufaktur melalui hilirisasi
didukung peningkatan produksi industri utama SDA. Hilirisasi mineral telah berjalan dan telah
terutama di Jawa untuk memenuhi permintaan AS dan memberikan dampak positif pada perekonomian.
domestik. Produksi batu bara di atas target turut Sementara itu, hilirisasi pangan dapat dilakukan melalui
menopang prospek LU Pertambangan, khususnya pertanian, perkebunan, dan perikanan untuk
produksi batu bara di Kalimantan, didorong permintaan memperkuat ketahanan pangan nasional. Strategi
India dan kebutuhan dalam negeri. Namun demikian, di hilirisasi pangan mengacu pada pendekatan three-
Sulampua dinamika permintaan ekspor diprakirakan pronged approach downstream strategy. Strategi
menahan kinerja LU. Prospek LU Perdagangan tetap tersebut menekankan tiga aspek utama, yaitu (i)
kuat sesuai prakiraan di Jawa, Sulampua, dan Sumatera menjaga stabilitas inflasi; (ii) meningkatkan daya saing;
didukung terjaganya konsumsi masyarakat. Sejalan serta (iii) mendukung pertumbuhan ekonomi lebih
dengan LU Perdagangan, prospek LU Transportasi dan inklusif. Dalam kaitan ini, strategi operasionalisasi
Pergudangan diprakirakan lebih baik dari prakiraan, hilirisasi pangan difokuskan pada pengembangan
didukung penyelenggaraan event domestik dan kelembagaan, optimalisasi teknologi produksi, dan akses

2
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
pembiayaan. Upaya mendorong perekonomian nasional sebelumnya, khususnya di wilayah Jawa dan Sulampua,
melalui hilirisasi pangan dibahas secara khusus pada didorong oleh keterbatasan pasokan akibat fenomena
Bagian III Isu Strategis: Penguatan Hilirisasi Pangan cuaca El Nino yang mengganggu produksi serta realisasi
untuk Menjaga Stabilitas dan Mendukung Pertumbuhan impor pangan yang belum optimal.
Ekonomi Berkelanjutan.
Konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia dan
Pertumbuhan ekonomi daerah yang tetap solid eratnya sinergi pengendalian inflasi bersama
didukung oleh tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen Pemerintah mendukung pencapaian inflasi yang terjaga
(IHK) gabungan kota di seluruh wilayah yang menurun dalam kisaran sasaran pada 2023 dan diprakirakan turut
dan terkendali dalam kisaran sasaran. Secara nasional, mendukung pencapaian kisaran sasaran 2024. Respons
inflasi IHK menurun menjadi 2,61% (yoy) pada 2023, dari kebijakan moneter Bank Indonesia yang pre-emptive
5,51% (yoy) pada tahun sebelumnya, sehingga berada dan forward looking secara konsisten mendukung
dalam rentang sasaran inflasi IHK nasional 2023 sebesar pengendalian inflasi yang stabil dalam rentang sasaran.
3,0±1%. Penurunan tekanan inflasi selama 2023 terjadi Selain itu, sinergi kebijakan yang semakin erat antara
di seluruh wilayah, disumbang terutama oleh kelompok Bank Indonesia bersama Pemerintah Pusat dan Daerah,
inti dan administered prices (AP) yang menurun di serta berbagai mitra strategis, melalui Tim Pengendalian
seluruh wilayah sejalan dengan nilai tukar yang terjaga, Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta
penurunan harga global, terjaganya ekspektasi inflasi pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi
perbaikan permintaan domestik yang berlangsung Pangan (GNPIP) di berbagai daerah memberikan
gradual, serta minimnya kebijakan penyesuaian harga dampak positif dalam pengendalian inflasi. Ke depan,
energi. Penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam
peningkatan kelompok volatile food (VF) dari tahun kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024.

3
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
“Halaman ini sengaja dikosongkan”

4
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BAGIAN 1
Perkembangan Terkini dan Prospek Pertumbuhan Ekonomi
Daerah

Perekonomian daerah tumbuh kuat dan diprakirakan wilayah. Kinerja LU Industri Pengolahan, LU
tetap terjaga pada tahun 2023 di tengah dinamika global. Pertambangan, LU Konstruksi, serta LU Penyediaan
Setelah mencatat pertumbuhan ekonomi yang tinggi Akomodasi dan Makan Minum masih kuat menopang
pada semester I 2023 dan melambat pada triwulan III pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2023. Hal ini
2023, perekonomian daerah diprakirakan melanjutkan sejalan dengan permintaan domestik yang tetap baik,
pertumbuhan positif di seluruh wilayah. Pertumbuhan serta mobilitas masyarakat dan kunjungan wisata yang
tersebut ditopang permintaan domestik yang terjaga tetap kuat. Namun demikian, LU Pertanian dan LU
meskipun kinerja net ekspor diprakirakan tertahan Perdagangan mengalami perlambatan. Dampak
akibat pelemahan permintaan global. Wilayah Sumatera kekeringan akibat El-Nino menahan kinerja LU Pertanian
tetap kuat terutama ditopang oleh konsumsi rumah pada triwulan III 2023. Sementara itu, penjualan
tangga, sedangkan wilayah Kalimantan didukung oleh kendaraan bermotor yang terbatas dan normalisasi
peningkatan investasi untuk pembangunan IKN. perdagangan besar dan eceran pascaperiode HBKN
Sementara itu, kinerja industri Jawa diprakirakan lebih terindikasi menahan kinerja LU Perdagangan.
ditopang permintaan domestik. Wilayah Balinusra tetap
terjaga seiring prospek kunjungan wisatawan dan Prospek Sisi Pengeluaran
pelaksanaan event internasional. Secara spasial, Permintaan domestik yang terjaga diprakirakan tetap
pertumbuhan ekonomi tertinggi diprakirakan terjadi di menopang kinerja ekonomi di 2023 dan 2024, di tengah
Sulampua, Kalimantan, dan Jawa. Secara keseluruhan perlambatan net ekspor. Kinerja ekonomi triwulan IV
2023, pertumbuhan ekonomi nasional diprakirakan 2023 diprakirakan tetap terjaga. Konsumsi diprakirakan
tetap dalam kisaran proyeksi 4,5-5,3%. tetap kuat sejalan dengan meningkatnya berbagai event
akhir tahun dan safari politik. Namun demikian,
Realisasi Pertumbuhan Ekonomi pertumbuhan diprakirakan tertahan oleh berlanjutnya
Perekonomian daerah di sebagian besar wilayah pada tekanan pada net ekspor di hampir seluruh wilayah.
triwulan III 2023 tetap tumbuh kuat, di tengah tekanan Selain itu, kinerja investasi juga diprakirakan tertahan di
ekspor. Pertumbuhan tertinggi pada triwulan III 2023 sebagian besar wilayah. Hal ini sejalan dengan
tercatat di wilayah Sulampua, diikuti Kalimantan, Jawa, pembangunan proyek PSN yang masuk dalam tahap
Sumatera, dan Balinusra. Kinerja konsumsi rumah penyelesaian di sebagian besar wilayah, dan adanya
tangga didukung kenaikan mobilitas yang terus penundaan proyek ke tahun 2024. Dengan demikian,
berlanjut, daya beli masyarakat yang stabil, dan secara keseluruhan tahun 2023 pertumbuhan ekonomi
optimisme yang tetap terjaga. Namun demikian, diprakirakan tetap kuat sesuai prakiraan, ditopang oleh
konsumsi Pemerintah melambat terutama disebabkan terjaganya permintaan domestik di tengah net ekspor
oleh belanja pegawai yang mengalami pergeseran yang tertahan di berbagai wilayah. Permintaan domestik
penyaluran gaji ke-13 ke triwulan II dan penurunan diprakirakan terjaga kuat didukung daya beli masyarakat
bantuan sosial. Pertumbuhan investasi secara yang terjaga sejalan dengan inflasi yang semakin
keseluruhan meningkat seiring dengan berlanjutnya terkendali dan dukungan akselerasi konsumsi
pembangunan infrastruktur Pemerintah di berbagai pemerintah. Meski demikian, pelemahan permintaan
wilayah Indonesia, termasuk proyek pembangunan negara mitra dagang utama diprakirakan berdampak
infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ekspor pada kinerja net ekspor yang tertahan. Prospek
secara keseluruhan masih terkontraksi, khususnya perekonomian pada 2024 masih akan bertumpu pada
ekspor barang sejalan dengan perlambatan ekonomi permintaan domestik seiring perlambatan
global. Sementara itu ekspor jasa tumbuh kuat didukung pertumbuhan ekonomi global yang masih akan
kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara. berlanjut.

Permintaan domestik yang terjaga turut tecermin dari


kinerja pada sebagian lapangan usaha (LU) di sejumlah

5
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
Gambar I.1. Peta Pertumbuhan Ekonomi Regional Tw III 2023

Konsumsi Swasta
Pada triwulan IV 2023, konsumsi swasta diprakirakan
tetap kuat di berbagai wilayah. Indikator konsumsi di
berbagai daerah menunjukkan perkembangan yang
positif. Berbagai faktor musiman seperti perayaan HBKN
Natal dan Tahun Baru serta berlanjutnya belanja terkait
Pemilu turut mendukung aktivitas konsumsi di berbagai
daerah pada triwulan IV 2023. Pendapatan masyarakat,
khususnya petani di daerah produsen tanaman bahan
Sumber: Bank Indonesia
makanan (tabama) seperti Jawa, Balinusra, dan Grafik I.2. Indeks Keyakinan Konsumen Wilayah
Sulampua, terindikasi melanjutkan perbaikan sejalan
dengan peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) (Grafik I.1). Perkembangan positif tersebut turut mendukung kinerja
Namun demikian, melambatnya NTP di daerah konsumsi swasta pada keseluruhan 2023 yang
produsen tandan buah segar (TBS) seperti Sumatera dan diprakirakan tetap sejalan dengan proyeksi sebelumnya.
Kalimantan perlu menjadi perhatian. Aktivitas konsumsi Tekanan ekspor turut berdampak pada pendapatan
yang kuat juga tecermin dari keyakinan konsumen yang masyarakat, terutama di wilayah-wilayah eksportir SDA.
masih berada pada level optimis di seluruh wilayah pada Meskipun demikian, perbaikan permintaan dalam negeri
triwulan IV 2023 (Grafik I.2). Terjaganya pendapatan yang turut didukung pencabutan status pandemi oleh
disertai keyakinan konsumen yang tetap optimis Pemerintah pada Juni 2023, turut mendorong kinerja
mendukung konsumsi pada triwulan IV 2023 tetap kuat. dunia usaha dan serapan tenaga kerja di seluruh wilayah
Perkembangan tersebut, antara lain tercermin dari (Grafik I.3). Perbaikan mobilitas juga mendukung
penjualan ritel yang tumbuh positif di sebagian besar naiknya konsumsi swasta di seluruh wilayah, khususnya
wilayah. konsumsi terkait jasa. Lebih lanjut, belanja terkait
persiapan Pemilu turut menopang kinerja konsumsi
swasta, khususnya pada semester II 2023.

Pada 2024, konsumsi swasta diprakirakan masih


menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di
seluruh wilayah. Kinerja konsumsi swasta di sebagian
besar wilayah diprakirakan lebih tinggi dibandingkan
2023, khususnya Sumatera, Jawa, dan Sulampua.
Perbaikan pendapatan diprakirakan berlanjut di
berbagai wilayah. Upah minimum meningkat di seluruh
Sumber: BPS, diolah provinsi sejalan dengan peningkatan pertumbuhan
Grafik I.1. Nilai Tukar Petani Wilayah ekonomi (Grafik I.4). Selain itu, peningkatan gaji aparatur
sipil negara (ASN) sebesar 8%, serta anggaran bantuan

6
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
sosial APBN sebesar 5,9% turut mendukung peningkatan kinerja investasi lebih lanjut terindikasi tertahan oleh
pendapatan masyarakat. Di sisi lain, tekanan permintaan kinerja investasi nonbangunan yang melambat seiring
global khususnya Tiongkok pada 2024 diprakirakan penurunan belanja modal akibat terbatasnya kinerja
berdampak pada tertahannya perbaikan pendapatan ekspor manufaktur.
daerah produsen SDA berorientasi ekspor, terutama
Sumatera dan Kalimantan. Lebih lanjut, belanja terkait
Pemilu diprakirakan akan masih berdampak pada
peningkatan konsumsi swasta dalam jangka pendek.
Prospek positif konsumsi swasta di berbagai daerah juga
didukung oleh berbagai kebijakan Pemerintah dan Bank
Indonesia, antara lain insentif PPN DTP 11% rumah tapak
dan rumah susun, serta berlanjutnya pelonggaran
kebijakan loan/financing to value (LTV/FTV) kredit
properti dan uang muka kredit/pembiayaan kendaraan
Sumber: Bank Indonesia
bermotor. Grafik I.5. Penjualan Semen Wilayah Tahun 2023 s.d.
November

Sumber: BPS, diolah


Grafik I.3. Perkembangan Jumlah Pekerja Wilayah
Sumber: Bank Indonesia
Grafik I.6. Nilai Impor Barang Konstruksi Wilayah Tahun 2023
s.d. November

Prospek kinerja investasi daerah pada 2023 diprakirakan


meningkat sesuai prakiraan. Peningkatan ini ditopang
oleh investasi bangunan seiring nominal PSN 2023 yang
lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya, termasuk proyek
yang selesai lebih awal dari target. Peningkatan investasi
di Sumatera ditopang oleh investasi infrastruktur terkait
Pekan Olahraga Nasional (PON) dan percepatan
Sumber: Kementerian Ketenagakerjaan, BPS, diolah konstruksi sejumlah PSN, antara lain Bendungan Rukoh,
Grafik I.4. Upah Minimum Provinsi 2024
Keureuto, Lau Simeme, dan Jalan Tol Kisaran Tebing
Tinggi, serta percepatan penyelesaian 6 ruas Jalan Tol
Investasi Trans-Sumatera (JTTS). Di Jawa, peningkatan kinerja
Kinerja investasi daerah diprakirakan meningkat pada investasi didorong oleh berlanjutnya penyelesaian PSN
triwulan IV 2023, terutama ditopang oleh investasi dan investasi swasta. Lebih lanjut, kinerja investasi di
bangunan. Perbaikan investasi bangunan tecermin dari Kalimantan diprakirakan meningkat sejalan dengan
indikator penjualan semen yang meningkat pada proyeksi sebelumya seiring dengan belanja modal
triwulan IV 2023 sampai dengan November di seluruh pemerintah yang diperkirakan meningkat terutama
wilayah, terutama Jawa (Grafik I.5). Selain itu, kinerja untuk pembangunan IKN dan realisasi investasi swasta
impor barang konstruksi turut meningkat di seluruh di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) untuk
wilayah pada triwulan IV 2023 hingga November, pembangunan PLTA Sei Mentarang dan pabrik kertas. Di
terutama di Jawa dan Sulampua (Grafik I.6). Peningkatan Balinusra, kinerja investasi turut meningkat seiring
tersebut ditopang oleh berlanjutnya Proyek Strategis berlanjutnya realisasi proyek strategis seperti
Nasional (PSN) di seluruh wilayah. Namun demikian, pembangunan menara Turyapada di Bali, smelter di

7
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
Nusa Tenggara Barat, Tanamori dan perbaikan jalan hewani, program kesehatan termasuk penanganan
daerah di Nusa Tenggara Timur. Namun demikian, stunting, operasional pemerintah desa, serta
peningkatan lebih lanjut tertahan oleh kinerja investasi penyertaan modal BUMDes. Dari sisi PAD, perbaikan
di Sulampua. Hal tersebut seiring penurunan investasi didukung oleh peningkatan pajak daerah (3,8% yoy),
tambang bawah tanah di Papua, di tengah berakhirnya retribusi daerah (4,2% yoy), dan hasil pengelolaan
proyek pemerintah di Papua Barat dan Maluku Utara kekayaan daerah yang dipisahkan (10,3% yoy). Dari sisi
serta tertundanya realisasi smelter di Maluku Utara. belanja, realisasi belanja APBD hingga akhir November
2023 lebih tinggi dibandingkan realisasi pada periode
Ke depan, peningkatan kinerja investasi daerah
yang sama tahun sebelumnya. Perbaikan realisasi APBD
diprakirakan berlanjut pada tahun 2024. Perkembangan
ini terjadi di semua jenis belanja Pemerintah Daerah.
ini terutama ditopang oleh investasi bangunan sejalan
Secara spasial, realisasi belanja di seluruh wilayah
dengan peningkatan jumlah proyek PSN 2024 di
terpantau meningkat, dengan peningkatan terbesar
sebagian besar wilayah. Selain itu, kinerja penjualan
Kalimantan (30,68% yoy), diikuti Balinusra (11,68% yoy),
properti diprakirakan mulai membaik didukung
dan Sulampua (9,17% yoy).
optimisme kondisi keuangan, terjaganya inflasi bahan
bangunan, dan dukungan insentif pemerintah. Secara Tabel I.1. Transfer ke Daerah (TKD)
spasial, peningkatan investasi terutama ditopang oleh
Sulampua seiring peningkatan realisasi investasi
bangunan, khususnya PSN untuk mengejar target
penyelesaian 2024. Namun demikian, kinerja investasi
nonbangungan diprakirakan masih tertahan di sebagian
besar wilayah seiring dengan kinerja ekspor yang
menurun, perilaku wait and see menjelang pemilu, serta
investasi terkait hilirisasi mineral yang masih terbatas. Sumber: Kemenkeu, diolah

Konsumsi Pemerintah – Fiskal Daerah Peran fiskal daerah dalam mendukung pengendalian
Stimulus fiskal di daerah pada triwulan IV 2023 inflasi dapat terus dioptimalkan. Alokasi TKD untuk
diprakirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan menopang kebijakan pengendalian inflasi daerah, yang
sebelumnya. Kinerja tersebut didorong oleh kinerja diantaranya mencakup DAK Fisik, DAK Non Fisik
penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD), Pendapatan Asli Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP), Dana Desa dan
Daerah (PAD), dan belanja Pemerintah Daerah yang Insentif Fiskal untuk mendukung ketahanan pangan
meningkat. Prospek positif realisasi kinerja APBD Daerah perlu dioptimalkan pemanfaatannya. Secara
tecermin dari perbaikan sisi pendapatan maupun spasial, alokasi APBD di Balinusra masih dapat
belanja Pemerintah Daerah. Dari sisi pendapatan, dioptimalkan untuk meningkatkan skala dan intensitas
penyaluran TKD hingga November 2023 secara agregat pendampingan, pelatihan, dan penguatan kelembagaan
tercatat membaik, terutama ditopang oleh realisasi kelompok petani/nelayan, serta pemberian bantuan
Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana bibit dan alsintan. Di Jawa, APBD terkait inflasi terus
Alokasi Khusus (DAK) Non-Fisik, Dana Keistimewaan DIY, didorong untuk program perlindungan dan jaminan
Dana Desa, dan Insentif Fiskal yang membaik (Tabel I.1). sosial, koordinasi-sinkronisasi pelaksanaan distribusi
Penyaluran DBH yang membaik terutama ditopang oleh pangan, operasi pemeliharaan dan rehabilitasi irigasi,
kenaikan pagu SDA Minerba. Selanjutnya, peningkatan pengelolaan perikanan budidaya, dan peningkatan daya
DAU disebabkan oleh penyaluran tahap III di bulan beli masyarakat. Selanjutnya, Kalimantan, Sulampua dan
Oktober untuk DAU bidang pendidikan, kesehatan, Sumatera mengoptimalkan APBD melalui bantuan
pekerjaan umum, dan reimbursement DAU penggajian sosial, subsidi ongkos angkut dan pasar murah,
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). mendorong ketahanan pangan melalui pekarangan
Sementara itu, perbaikan DAK Non-Fisik terutama pangan lestari, operasional balai penyuluhan pertanian,
didukung oleh kepatuhan penyampaian syarat salur serta pusat kesehatan hewan. Ke depan, optimalisasi
oleh Pemda terutama terkait dana bantuan biaya fiskal sebagai shock absorber dan mendukung upaya
layanan pengelolaan sampah (BLPS). Dana Desa pengendalian inflasi daerah perlu terus diperkuat.
meningkat karena adanya penambahan penyaluran
Secara keseluruhan tahun 2023, kinerja fiskal
untuk mendukung pemulihan ekonomi berupa
diprakirakan meningkat dan lebih baik dari prakiraan
pemberian BLT Desa, program ketahanan pangan dan

8
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
sebelumnya. Kinerja belanja Pemda di Sumatera kinerja ekspor nonmigas triwulan IV 2023 ditopang oleh
diprakirakan membaik terutama didukung oleh belanja perbaikan kinerja komoditas utama di seluruh wilayah.
Pemerintah Daerah dalam rangka persiapan Pemilu Di Jawa, perbaikan kinerja ekspor ditopang oleh berbagai
2024, penyelesaian PSN, pembangunan infrastruktur produk manufaktur, terutama mobil dan alas kaki.
PON, belanja bansos, dan tambahan insentif untuk guru Sementara itu, di Kalimantan dan Sumatera, perbaikan
honorer. Di Balinusra, realisasi belanja didorong oleh kinerja ekspor terutama didorong oleh kinerja ekspor
percepatan belanja DAK Fisik dan Non-Fisik. Sementara batu bara seiring kenaikan permintaan dari India dan
itu, di Jawa, belanja Pemda terakselerasi oleh realisasi Filipina. Di Balinusra dan Sulampua, perbaikan didorong
belanja bansos, pegawai, dan modal. Belanja Pemda di terutama oleh kinerja ekspor konsentrat tembaga
Kalimantan juga meningkat seiring realisasi belanja setelah sempat tertahan pada triwulan sebelumnya
pegawai, dan barang jasa yang ditopang realisasi akibat kendala proses perizinan dan bencana alam yang
berbagai proyek strategis dan kegiatan kedinasan yang menghambat produksi.
meningkat. Sementara itu, kinerja fiskal Sulampua
Secara keseluruhan 2023, kinerja net ekspor nonmigas
diprakirakan meningkat seiring peningkatan belanja
di sebagian besar wilayah diprakirakan sesuai prakiraan
pegawai, modal, dan realisasi belanja oleh Daerah
sebelumnya. Secara spasial, proyeksi kinerja net ekspor
Otonomi Baru (DOB). Dari sisi pendapatan, peningkatan
di Jawa lebih baik dari proyeksi sebelumnya, ditopang
PAD terjadi seiring pemulihan pariwisata dan aktivitas
oleh perbaikan kinerja ekspor khususnya alas kaki,
ekonomi, serta penghapusan sanksi administratif pajak
industri makanan dan minuman, serta industri kimia,
kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan
farmasi, dan obat tradisional. Selain itu, perbaikan
bermotor di Balinusra. Di Sumatera dan Kalimantan,
estimasi kinerja net ekspor di Balinusra didorong oleh
peningkatan pendapatan didorong oleh akselerasi PAD.
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)
Meskipun demikian, Pemerintah Daerah perlu
yang meningkat lebih cepat dari prakiraan sebelumnya.
melakukan percepatan dalam penetapan Peraturan
Sementara itu, kinerja net ekspor di Kalimantan
Daerah (Perda) terkait APBD. Hal ini untuk memastikan
diprakirakan masih sejalan dengan prakiraan
kelancaran dan optimalisasi realisasi APBD pada tahun
sebelumnya seiring dengan tetap kuatnya permintaan
2024.
eksternal dari Tiongkok dan India, serta tetap kuatnya
Pada tahun 2024, kinerja fiskal di berbagai wilayah permintaan domestik. Selain itu, kinerja net ekspor di
diprakirakan akan tetap baik seiring periode Sumatera dan Sulampua juga diprakirakan sesuai
pelaksanaan Pemilu secara serentak. Secara umum, dengan prakiraan sebelumnya seiring dengan prospek
kinerja fiskal di Sumatera terjaga disertai adanya ekonomi mitra dagang utama yang tetap terjaga.
peningkatan gaji dan insentif ASN, dan penyelenggaraan
Ke depan, prospek net ekspor nonmigas keseluruhan
PON Sumut-Aceh. Di Jawa, kinerja fiskal 2024
tahun 2024 diprakirakan tetap tumbuh positif di
diprakirakan didorong oleh kenaikan gaji ASN,
sebagian besar wilayah. Prospek kinerja net ekspor pada
penerimaan PPPK, dan berlanjutnya bansos untuk
2024 di sebagian besar wilayah diprakirakan tetap kuat,
penghapusan kemiskinan ekstrem dan stunting.
terutama Balinusra dan Kalimantan. Perbaikan net
Sementara itu, di Kalimantan, kinerja fiskal diprakirakan
ekspor Balinusra didorong oleh tren pemulihan
tetap baik seiring peningkatan pagu APBD. Kinerja fiskal
pariwisata dan peningkatan wisman. Sementara itu,
Balinusra diprakirakan terjaga didukung oleh
prospek net ekspor di Kalimantan ditopang oleh tetap
berlanjutnya pemulihan pariwisata dan bagi hasil
kuatnya ekspor batu bara dan CPO di tengah penurunan
tambang di NTB. Sedangkan untuk Sulampua, kinerja
impor. Sementara itu, prospek net ekspor di Sumatera
fiskal akan ditopang oleh penerimaan pajak dan retribusi
disebabkan oleh terbatasnya permintaan negara mitra
daerah dari empat DOB setelah terbentuknya DPRD
dagang utama, di tengah peningkatan impor kebutuhan
setempat, peningkatan pagu APBD-APBN dan DIPA
bahan baku di industri pengolahan. Selanjutnya, prospek
untuk empat DOB.
net ekspor di Jawa diprakirakan tertahan oleh
Ekspor Luar Negeri peningkatan impor bahan baku. Lebih lanjut, pelemahan
prospek net ekspor di wilayah Sulampua didorong oleh
Kinerja ekspor nonmigas di berbagai wilayah triwulan IV
kondisi oversupply nikel dan melemahnya harga nikel
2023 sampai diprakirakan membaik dibandingkan
global di tengah gangguan produksi nikel di Sulampua.
dengan periode sebelumnya (Gambar I.2). Perbaikan

9
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
Sumber: Bea Cukai, diolah (data triwulan IV 2023 s.d. November 2023)
Gambar I.2. Peta Pertumbuhan Ekspor Nonmigas Daerah Triwulan IV 2023 (%, yoy)

Prospek Sisi Lapangan Usaha (LU) LU Pertanian


Kinerja LU berorientasi domestik menopang terjaganya Kinerja LU Pertanian pada triwulan IV 2023 diprakirakan
kinerja pertumbuhan di berbagai wilayah pada 2023 dan tetap terjaga di seluruh wilayah. Capaian subLU tabama,
2024. Kinerja ekonomi triwulan IV 2023 diprakirakan hortikultura, dan perikanan pada triwulan IV 2023
tetap terjaga meski tertahan. Perkembangan tersebut diprakirakan tetap terjaga, di tengah subLU perkebunan
sejalan dengan penurunan permintaan eksternal yang yang melambat. Produksi padi diprakirakan tetap kuat
memengaruhi LU Pertambangan di hampir seluruh pada triwulan IV 2023, didukung oleh program
wilayah sentra tambang, serta permintaan domestik intensifikasi pemerintah, terutama di daerah sentra
yang tertahan sehingga berdampak pada LU Industri wilayah Sumatera dan Jawa. Namun demikian, produksi
Pengolahan, LU Perdagangan, dan LU Transportasi dan padi di beberapa sentra wilayah Kalimantan, Sulampua,
Pergudangan (Transgud). Sementara itu, LU Akmamin dan Balinusra diprakirakan tertahan, dipengaruhi oleh
tertahan seiring normalisasi kunjungan wisatawan. pergeseran masa panen akibat dampak El-Nino yang
Perlambatan lebih dalam tertahan kinerja LU Pertanian masih berlanjut. Produksi hortikultura pada triwulan IV
dan LU Konstruksi yang masih terjaga. Sementara itu, 2023 diprakirakan terjaga seiring panen komoditas cabai
pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diprakirakan rawit, di tengah perlambatan produksi cabai merah dan
tertahan sesuai prakiraan. Produksi tabama dan bawang merah yang memasuki masa tanam. Lebih
hortikultura yang tertahan dipengaruhi El Nino lanjut, produksi perikanan diprakirakan meningkat pada
berpengaruh pada kinerja LU Pertanian. Sementara itu, triwulan IV 2023 sejalan dengan kenaikan permintaan
perlambatan permintaan menahan perbaikan kinerja LU selama periode nataru. Produksi tandan buah segar
Industri Pengolahan khususnya terkait produk hilirisasi (TBS) kelapa sawit pada triwulan IV 2023 diprakirakan
nikel, mamin, otomotif, dan TPT. Kinerja LU melambat sesuai siklus tahunannya pascapuncak panen
Pertambangan tertahan seiring tambahan kapasitas pada triwulan sebelumnya, terutama di wilayah
produksi yang tidak setinggi tahun sebelumnya dan Kalimantan. Sementara itu, produksi wilayah Sumatera
banjir di sentra produksi. Perlambatan tersebut tertahan diprakirakan tetap kuat ditopang pergeseran puncak
oleh berlanjutnya sejumlah PSN dan pembangunan IKN, panen hingga Oktober 2023. Kendati demikian, harga
serta realisasi anggaran dan insentif Pemerintah (PPN TBS kelapa sawit yang berada dalam tren penurunan
DTP) sehingga menopang LU Konstruksi. Dengan menjadi disinsentif bagi petani kelapa sawit sehingga
perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi menahan capaian panen.
nasional pada 2023 diprakirakan tetap dalam kisaran
Pada 2023, LU Pertanian diprakirakan tertahan sesuai
proyeksi 4,5-5,3%. Ke depan, prospek pertumbuhan
prakiraan sebelumnya di hampir seluruh wilayah.
ekonomi daerah akan ditopang oleh LU terkait jasa
Perlambatan dipengaruhi oleh kinerja subLU tabama
seiring permintaan domestik yang diprakirakan masih
dan subLU hortikultura yang diprakirakan tertahan
menjadi penopang. Pertumbuhan ekonomi nasional
akibat dampak kekeringan El-Nino di berbagai wilayah.
pada 2024 diprakirakan tetap berada dalam kisaran
Di wilayah Sumatera, kinerja LU Pertanian pada 2023
proyeksi 4,7-5,5%.
10
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
diprakirakan melambat sesuai prakiraan, dipengaruhi produksi perikanan yang masih lemah pada 2024 akibat
oleh produksi padi yang lebih rendah akibat faktor kendala perizinan. Di samping faktor perbaikan cuaca,
cuaca, terutama dampak kekeringan karena El-Nino. implementasi sejumlah program intensifikasi dan
Sementara itu, produksi TBS kelapa sawit menopang pengamanan produksi juga mendukung capaian
capaian LU Pertanian wilayah Sumatera pada 2023 produksi pertanian pada 2024, antara lain peningkatan
sejalan dengan produktivitas yang terjaga, didorong indeks pertanaman (IP) padi, serta pengembangan
hasil lahan replanting dan peningkatan permintaan kawasan champion aneka cabai dan bawang merah.
crude palm oil (CPO). Kinerja LU Pertanian wilayah Jawa
juga diprakirakan tertahan pada 2023 sesuai prakiraan
LU Pertambangan
seiring capaian panen padi dan hortikultura yang lebih Pada triwulan IV 2023, kinerja LU Pertambangan
rendah akibat dampak kekeringan El-Nino, di samping diprakirakan tertahan di berbagai wilayah, namun lebih
adanya gangguan sejumlah infrastruktur irigasi. Selain baik dari prakiraan sebelumnya. Tekanan ekonomi
itu, fenomena penyakit LSD pada semester I 2023 global, terutama permintaan Tiongkok, masih
menahan kinerja peternakan. Kinerja LU Pertanian berdampak pada kinerja ekspor dan harga komoditas
wilayah Sulampua pada 2023 diprakirakan melambat pertambangan utama nasional (Grafik I.7, Grafik I.8).
sesuai prakiraan, dipengaruhi oleh penurunan produksi Selain itu, sejumlah kendala dari sisi produksi turut
padi dan perikanan. Berlanjutnya periode El-Nino hingga berdampak pada kinerja LU Pertambangan.
akhir tahun menyebabkan pergeseran masa panen padi Perlambatan tersebut terutama tercermin pada kinerja
di sejumlah sentra ke awal tahun 2024. Selain itu, LU Pertambangan Sumatera dan Sulampua. Di
produksi perikanan melambat terkendala perizinan. Di Sumatera, turunnya harga dan permintaan ekspor batu
wilayah Balinusra, kinerja LU Pertanian pada 2023 juga bara, disertai kendala logistik berdampak pada
diprakirakan melambat sesuai prakiraan, dipengaruhi melambatnya kinerja LU Pertambangan di wilayah
oleh penyebaran virus african swine fever (ASF), di tersebut. Meskipun demikian, perkembangan positif
samping adanya alih fungsi lahan pertanian. Sementara pada beberapa proyek baru dan maintenance
itu, kinerja LU Pertanian wilayah Kalimantan tumbuh pertambangan migas menahan perlambatan lebih
meningkat dan diprakirakan lebih baik dari proyeksi dalam. Kinerja LU Pertambangan Sulampua khususnya
sebelumnya, didorong oleh produksi TBS kelapa sawit nikel juga melambat pada triwulan IV 2023 dipengaruhi
yang meningkat sejalan dengan dampak pemupukan tertahannya permintaan Tiongkok untuk berbagai
yang baik pada tahun sebelumnya. produk turunan nikel. Lebih lanjut, produksi tembaga
juga melambat seiring penambahan kapasitas yang lebih
Ke depan, kinerja LU Pertanian pada 2024 diprakirakan
terbatas, meskipun tetap tumbuh tinggi. Di sisi lain,
meningkat di seluruh wilayah. Peningkatan ini terutama
kinerja LU Pertambangan di Kalimantan dan Balinusra
sejalan dengan berakhirnya periode El-Nino, sehingga
menunjukkan perkembangan positif. Kinerja LU
mendorong capaian panen subLU tabama dan
Pertambangan Kalimantan meningkat pada triwulan IV
hortikultura. Produksi padi diprakirakan membaik,
2023. Produksi batu bara masih cukup tinggi untuk
mendorong peningkatan kinerja LU Pertanian di seluruh
memenuhi permintaan ekspor dari India, serta
wilayah seiring dengan dampak El-Nino yang lebih
permintaan domestik dari PLTU dan smelter. Sementara
lemah, terutama pada masa puncak panen awal tahun.
itu produksi tembaga di Balinusra kembali meningkat
Di wilayah Jawa, peningkatan LU Pertanian pada 2024
untuk memenuhi target kuota ekspor yang baru
juga didorong oleh perbaikan produksi hortikultura,
diperoleh pada akhir triwulan II 2023.
khususnya komoditas aneka cabai yang sempat tertahan
pada 2023 akibat dampak kekeringan. Peningkatan LU Pertambangan pada 2023 diprakirakan tumbuh lebih
kinerja LU Pertanian di wilayah Sumatera dan baik dari prakiraan sebelumnya di seluruh daerah. LU
Kalimantan turut ditopang oleh produksi TBS kelapa Pertambangan Sumatera sepanjang 2023 tumbuh kuat
sawit yang terjaga, didorong oleh permintaan domestik ditopang kinerja pertambangan migas, di tengah
CPO. Kendati demikian, kondisi kering akibat El-Nino tekanan permintaan batu bara. Di siai lain, kinerja
pada 2023 berisiko menahan produktivitas TBS kelapa produksi batu bara Kalimantan lebih tinggi dari
sawit pada 2024. Di Balinusra, produksi peternakan juga prakiraan, didorong permintaan India serta PLTU dan
diprakirakan meningkat, terutama pada periode industri dalam negeri, antara lain semen, pupuk, kertas,
perayaan keagamaan sehingga mendorong kinerja LU dan smelter. Selain itu, kondisi cuaca sepanjang 2023
Pertanian. Sementara itu, perbaikan LU Pertanian di turut mendukung aktivitas penambangan batu bara. Di
wilayah Sulampua lebih lanjut diprakirakan tertahan Sulampua, dinamika permintaan ekspor serta

11
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
penambahan kapasitas produksi yang lebih terbatas memengaruhi kinerja LU Pertambangan berorientasi
berdampak pada melambatnya kinerja LU ekspor. Dalam memitigasi dampak rambatan tersebut,
Pertambangan sesuai prakiraan sebelumnya. Sejalan berbagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah
dengan Sulampua, kinerja LU Pertambangan Balinusra komoditas ekspor melalui hilirisasi minerba di dalam
juga sejalan dengan prakiraan sebelumnya. Kendala negeri perlu terus diperkuat. Selain meningkatkan nilai
perizinan ekspor pada triwulan II 2023 turut berdampak tambah, hilirisasi juga dapat mendorong integrasi
penurunan produksi tembaga sepanjang 2023 ekonomi antardaerah, serta mendukung transisi menuju
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meskipun ekonomi hijau melalui pengembangan produk
membaik pada semester II 2023. pendukung pembangkit energi baru terbarukan. Ulasan
lebih lengkap terkait hilirisasi mineral dapat dilihat pada
Boks 1: Penguatan Hilirisasi Mineral untuk Mendukung
Local Value Chain Produk High Tech.

LU Industri Pengolahan
Prospek kinerja LU Industri Pengolahan pada triwulan IV
2023 tetap membaik di sebagain wilayah. Kinerja ekspor
manufaktur membaik di sebagian wilayah seiring
permintaan domestik yang tetap kuat (Grafik I.9). Daerah
produsen komoditas manufaktur padat karya dan
Sumber: Kementerian ESDM, diolah manufaktur teknologi menengah-tinggi relatif lebih
Grafik I.7. Harga Acuan Komoditas Tambang Nasional
berdaya tahan. Namun demikian, terdapat sejumlah
daerah yang terdampak oleh perlambatan permintaan
eksternal, khususnya produsen produk hilirisasi mineral
dengan pasar ekspor ke Tiongkok dan produk
manufaktur berbasis SDA.

Sumber: Bea Cukai, diolah


Grafik I.8. Nilai Ekspor Pertambangan Wilayah

Berlanjutnya tekanan ekonomi global turut


memengaruhi kinerja LU Pertambangan pada 2024.
Sumber: Bea Cukai, diolah
Permintaan Tiongkok diprakirakan masih terbatas pada
Grafik I.9. Ekspor Komoditas Industri Pengolahan Daerah
2024, sehingga menahan permintaan ekspor berbagai
komoditas pertambangan dan produk turunannya. Berdasarkan wilayah, kinerja LU Industri Pengolahan di
Produksi batu bara Sumatera dan Kalimantan pada 2024 Sumatera dan Jawa diprakirakan tumbuh meningkat
diprakirakan lebih rendah dari tahun sebelumnya, pada triwulan IV 2023. LU Industri Pengolahan Sumatera
sejalan dengan permintaan ekspor yang masih tertahan. diprakirakan meningkat seiring peningkatan permintaan
Produksi komoditas pertambangan Sulampua juga produk elektronik dari Amerika Serikat, peningkatan
diprakirakan melambat sejalan dengan permintaan produksi timah, serta peningkatan permintaan produk
mitra dagang utama dan penambahan kapasitas kertas terutama pada periode pemilu. Di Jawa, kinerja LU
produksi tembaga yang lebih terbatas. Di sisi lain, LU Industri Pengolahan diprakirakan meningkat
Pertambangan Balinusra diprakirakan tumbuh dibandingkan triwulan sebelumnya, terutama didukung
meningkat pada 2024. Ekspor konsentrat tembaga oleh terjaganya permintaan domestik seiring
diprakirakan tetap berlanjut hingga akhir paruh pertama pelaksanaan kampanye dan safari politik. Industri
2024. Hasil produksi akan memasok kebutuhan smelter makanan dan minuman (mamin) meningkat seiring
yang diprakirakan dapat beroperasi pada awal semester persiapan menjelang pemilu dan HBKN pada triwulan
II 2024. Ke depan, dinamika ekonomi global akan terus berikutnya. Sementara itu, industri alas kaki meningkat

12
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
dengan adanya kenaikan order sejalan dengan prakiraan, terutama ditopang oleh kenaikan UMP serta
permintaan musim dingin pada triwulan laporan. Di peningkatan belanja terkait pemilu sehingga berpotensi
tengah kenaikan tersebut, industri alat angkutan dan meningkatkan permintaan produk industri mamin, TPT,
industri TPT di Jawa diprakirakan melambat seiring dan alas kaki. Kinerja LU Industri Pengolahan Sumatera
dengan pelemahan permintaan global. diprakirakan akan tetap ditopang oleh industri berbasis
CPO seiring peningkatan permintaan domestik,
Kinerja LU Industri Pengolahan Kalimantan dan
khususnya industri minyak goreng dan penguatan
Sulampua diprakirakan tetap kuat meski tumbuh
program energi terbarukan. Selain itu, prospek LU di
melambat pada triwulan IV 2023. LU Industri Pengolahan
Kalimantan tumbuh lebih baik dari prakiraan semula
Kalimantan diprakirakan tumbuh melambat seiring
ditopang target produksi CPO yang lebih baik serta
perlambatan produksi CPO, di tengah produksi alumina
didukung rencana operasional smelter nikel dan pabrik
yang tetap terjaga didukung optimisme permintaan
kertas. Sementara itu di Sulampua, peningkatan
eksternal. Di Sulampua, kinerja industri pengolahan juga
produksi pengolahan migas diprakirakan mendorong
diprakirakan melambat yang dipicu oleh perlambatan
prospek kinerja lebih tinggi dari prakiraan. Namun
permintaan produk industri besi baja dari Tiongkok.
demikian, perlambatan permintaan dari Tiongkok
Namun demikian, perlambatan tersebut tertahan
terhadap produk industri logam dasar Sulampua
sejalan dengan beroperasinya industri pengolahan
diprakirakan masih berlanjut sehingga menahan kinerja.
migas.

Sepanjang tahun 2023, kinerja LU Industri Pengolahan di LU Perdagangan


berbagai wilayah diprakirakan masih sejalan dengan Kinerja LU Perdagangan di berbagai wilayah
proyeksi sebelumnya ditopang permintaan domestik di diprakirakan tetap kuat pada triwulan IV 2023 ditopang
tengah perlambatan global. Prospek permintaan peningkatan aktivitas menjelang akhir tahun. Perayaan
Amerika Serikat yang sesuai prakiraan sebelumnya serta HBKN Nataru di tengah terjaganya inflasi diprakirakan
permintaan domestik yang tetap kuat, termasuk menopang perbaikan kinerja perdagangan di Sumatera
dukungan permintaan menjelang pemilu diprakirakan dan Jawa. Hal tersebut turut mendorong peningkatan
menopang kinerja LU Industri Pengolahan tumbuh aktivitas pariwisata yang turut mendukung kinerja
sesuai prakiraan di hampir seluruh wilayah. Kinerja LU perdagangan di Balinusra. Di samping itu, dimulainya
Industri Pengolahan Sumatera dan Kalimantan kampanye politik pada pertengahan triwulan IV 2023
diprakirakan akan tetap ditopang oleh industri berbasis dan penyaluran bantuan sosial non tunai di Jawa turut
CPO, meskipun terdampak penurunan permintaan mendorong perbaikan LU Perdagangan di Jawa dan
Tiongkok. LU Industri Pengolahan Jawa diprakirakan Kalimantan. Sementara itu, kinerja LU Perdagangan di
tetap sesuai prakiraan, ditopang prospek permintaan AS Sulampua yang diprakirakan tertahan dan perlambatan
yang mendorong permintaan produk industri padat kinerja penjualan mobil (Grafik I.10) dan indeks
karya. Selain itu, permintaan domestik juga tetap kuat penjualan eceran (Grafik I.11) diprakirakan menahan
seiring persiapan safari politik menjelang pemilu awal perbaikan kinerja LU Perdagangan lebih lanjut. Kinerja
2024, sehingga turut menopang LU Industri Pengolahan LU Perdagangan di Sulampua tertahan sejalan dengan
Jawa. Di Sulampua, industri hilirisasi nikel masih akan normalisasi aktivitas ritel dan volume perdagangan
menopang LU Industri Pengolahan tumbuh tinggi. komoditas pertanian yang diprakirakan menurun akibat
Kendati demikian, tambahan kapasitas produksi yang El Nino yang berdampak pada penurunan produksi.
lebih rendah akibat delay commissioning serta
Kinerja LU Perdagangan keseluruhan 2023 tetap kuat di
permintaan dari Tiongkok yang lebih rendah
berbagai daerah sesuai prakiraan, ditopang terjaganya
menyebabkan pertumbuhan LU Industri Pengolahan di
konsumsi masyarakat di tengah inflasi yang terkendali
Sulampua lebih tertahan.
dalam kisaran sasaran. Meningkatnya konsumsi di
Kinerja LU Industri Pengolahan pada 2024 diprakirakan tengah periode kampanye Pemilu, penyaluran bansos
tetap tumbuh baik sesuai prakiraan. Prospek tersebut sesuai target pemerintah, dan pembukaan sejumlah
didorong oleh permintaan domestik yang meningkat pusat perbelanjaan diprakirakan menopang terjaganya
seiring kenaikan upah minimum provinsi (UMP), di kinerja LU Perdagangan sesuai prakiraan di Jawa,
tengah momentum pemilu dan penyelenggaraan event Sulampua dan Sumatera. Lebih lanjut, aktivitas
olahraga skala internasional, serta peningkatan perdagangan batu bara dan CPO, serta ritel yang
kapasitas produksi sejumlah industri. Prospek LU diprakirakan lebih baik mendorong perbaikan kinerja LU
Industri Pengolahan di Jawa diprakirakan tumbuh sesuai Perdagangan yang lebih tinggi dibandingkan prakiraan

13
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
di Kalimantan. Sementara itu, kinerja LU Perdagangan di khususnya batu bara, yang diprakirakan lebih rendah
Balinusra diprakirakan tidak sekuat prakiraan dibandingkan tahun sebelumnya.
sebelumnya sehingga menahan perbaikan kinerja LU
Perdagangan lebih lanjut. Hal ini disebabkan oleh
produksi pertanian di tengah El Nino dan kunjungan
wisnus di Balinusra yang diprakirakan lebih rendah dari
proyeksi sebelumnya.

Sumber: AISI, diolah


Grafik I.12. Target Penjualan Motor Domestik

LU Transportasi dan Pergudangan


Kinerja LU Transportasi dan Pergudangan (Transgud)
Sumber: Gaikindo diprakirakan tertahan di mayoritas wilayah pada
Grafik I.10. Motor Vehicles Sales Wholesales triwulan IV 2023 seiring normalisasi mobilitas dan
pelemahan permintaan global. Normalisasi mobilitas
masyarakat dan kenaikan harga bahan bakar avtur
berdampak pada penurunan jumlah penumpang,
terutama angkutan udara. Sejalan dengan hal tersebut,
transportasi barang juga tertahan seiring kinerja ekspor
yang menurun. Secara spasial, kinerja LU Transgud di
Jawa dan Balinusra tertahan Sejalan penurunan jumlah
penumpang sebagai dampak normalisasi revenge travel,
kenaikan bahan bakar avtur, operasional bandara baru
yang baru berjalan di Jawa dan frekuensi penerbangan
Sumber: Bank Indonesia
Grafik I.11. Indeks Riil Penjualan Eceran
yang menurun di Balinusra. Selain itu, penurunan
aktivitas bongkar muat dan perlambatan pertumbuhan
Prospek LU Perdagangan keseluruhan 2024 angkutan barang sebagai dampak melemahnya
diprakirakan tetap kuat di seluruh wilayah, meski sedikit perdagangan eksternal turut menahan kinerja LU
tertahan seiring tekanan pada LU Utama lainnya karena Transgud di Jawa dan Sumatera. Sementara itu, kinerja
faktor permintaan global. Peningkatan daya beli LU Transgud diprakirakan meningkat di Sulampua dan
masyarakat yang sejalan dengan kenaikan pendapatan, Kalimantan, sehingga menahan perlambatan lebih
penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada, serta berlanjutnya lanjut. Kinerja LU Transgud meningkat di Sulampua
program insentif kendaraan listrik dan Pajak sejalan dengan penambahan rute dan frekuensi
Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) penerbangan pada triwulan IV. Lebih lanjut, kinerja LU
diprakirakan mendorong perbaikan prospek LU Transgud juga diprakirakan meningkat di Kalimantan
Perdagangan di Jawa dan Sulampua. Selain itu, sejalan dengan peningkatan permintaan angkutan udara
pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumatera Utara dan di tengah HBKN Nataru dan berlanjutnya pembangunan
berlanjutnya penyaluran bantuan sosial juga PSN, serta kenaikan kinerja angkutan laut sejalan
diprakirakan mendorong perbaikan kinerja LU dengan perbaikan LU utama.
Perdagangan di Sumatera. Lebih lanjut, target penjualan Secara keseluruhan 2023, kinerja LU Transportasi dan
motor yang meningkat di tahun 2024 paska realisasi Pergudangan diprakirakan tumbuh lebih baik di seluruh
penjualan motor yang melebihi target di tahun 2023 juga wilayah didorong perbaikan kinerja LU utama. Kinerja LU
diprakirakan turut mendukung kinerja LU Perdagangan Pertanian yang diprakirakan lebih baik di tengah kinerja
yang diprakirakan tetap kuat di tahun 2024. Di sisi lain, LU Pertambangan dan LU Industri yang terjaga
kinerja LU Perdagangan di Kalimantan diprakirakan mendorong kinerja LU Transgud lebih baik dari proyeksi
tertahan sejalan dengan kinerja pertambangan, di Kalimantan. Perbaikan LU Transgud juga diprakirakan

14
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
tetap terjaga kuat sesuai prakiraan didorong oleh sebelumnya. Meskipun demikian, aktivitas ekonomi
kenaikan business trip domestik dan penyelenggaraan domestik yang diprakirakan terjaga dan kebutuhan
event domestik maupun internasional (MICE), serta percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di
kenaikan permintaan transportasi dalam rangka Kalimantan yang akan diresmikan pada tahun 2024
konsolidasi politik pada periode kampanye di triwulan IV menahan perlambatan kinerja LU Transgud lebih lanjut.
2023 di Jawa dan Sumatera. Sementara itu, kinerja LU Selain itu, aktivitas politik yang meningkat di tengah
Transgud diprakirakan tidak sekuat prakiraan di penyelenggaraan Pemilu, penambahan kuota haji dan
Balinusra dan Sulampua, sehingga menahan perbaikan rute penerbangan internasional, serta pembukaan
lebih lanjut. Kinerja LU Transgud diprakirakan lebih operasional Bandara baru diprakirakan mendorong
rendah dari prakiraan di Balinusra sejalan dengan perbaikan kinerja Transgud di Jawa. Dengan demikian,
kenaikan mobilitas wisatawan yang tidak setinggi kinerja LU Transgud diprakirakan tetap kuat di 2024.
prakiraan. Kinerja LU Transgud juga diprakirakan tidak
sekuat prakiraan di Sulampua sejalan dengan jumlah
LU Penyediaan Akomodasi & Makanan
pertumbuhan penumpang angkutan udara sampai dan Minuman (Akmamin)
dengan November yang lebih rendah dibandingkan Kinerja LU Akmamin pada triwulan IV 2023 diprakirakan
periode sebelumnya. tetap kuat ditopang oleh momen HBKN. Peningkatan
mobilitas masyarakat selama periode libur Natal dan
Tahun Baru (Nataru) menopang kinerja LU Akmamin.
Sejalan dengan hal tersebut, sejumlah indikator lainnya
juga menunjukkan peningkatan pada periode tersebut,
antara lain volume dan rata-rata nilai transaksi debit off
us LU Akmamin, tingkat okupansi hotel, serta didukung
confidence masyarakat. Secara spasial, meningkatnya
penyelenggaraan event perdagangan, hiburan, dan
olahraga diprakirakan mendukung kinerja LU Akmamin
pada triwulan IV 2024 di Jawa. Selaras dengan Jawa,
Sumber: BPS, diolah (data triwulan IV 2023 s.d. November 2023)
kinerja LU Akmamin di Balinusra tetap baik sejalan
Grafik I.13. Jumlah Penumpang berdasarkan Moda
Transportasi dengan tingginya pertumbuhan aktivitas MICE dan
berbagai event strategis. Sementara itu, kinerja LU
Akmamin di Sumatera pada triwulan IV 2024
diprakirakan tertahan dipengaruhi kebijakan
pembatasan Visa on Arrival (VoA) terhadap lebih 159
negara yang dapat berdampak pada turunnya
jumlahnya wisatawan mancanegara (wisman) yang
masuk di wilayah tersebut dari lokasi/titik kedatangan
internasional.

Prospek kinerja LU Akmamin pada 2023 terjaga di


hampir seluruh wilayah, sesuai dengan prakiraan
Sumber: BPS, diolah (data triwulan IV 2023 s.d. November 2023)
Grafik I.14. Pertumbuhan Transportasi Barang berdasarkan sebelumnya. Perkembangan ini terutama terlihat dari
Moda Transportasi tingkat okupansi hotel di destinasi utama yang terus
membaik dan berada di atas level pra-pandemi. Apabila
Prospek LU Transportasi dan Pergudangan pada tahun ditinjau secara kewilayahan, kinerja LU Akmamin di
2024 diprakirakan tertahan di sebagian besar wilayah hampir seluruh wilayah diprakirakan sejalan dengan
dipengaruhi prospek kinerja ekspor. Kinerja LU Transgud proyeksi sebelumnya kecuali wilayah Jawa yang
di Sumatera, Kalimantan dan Sulampua diprakirakan diprakirakan lebih tinggi dibandingkan proyeksi awal.
tetap tertahan seiring masih berlanjutnya ketidakpastian Hal tersebut didukung peningkatan kunjungan
global yang berisiko menahan kinerja perdagangan wisatawan dan penyelenggaraan MICE di wilayah Jawa
eksternal. Sejalan dengan hal tersebut, kinerja LU yang melebihi pola historisnya. Hal ini juga selaras
Transgud di Balinusra juga diprakirakan tertahan seiring dengan fenomena revenge tourism, kebijakan relaksasi
dengan penambahan jumlah dan frekuensi mobilitas maupun pariwisata, serta penyelenggaraan
penerbangan maskapai yang tidak setinggi periode berbagai event internasional. Sementara itu, LU
15
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
Akmamin di Balinusra diprakirakan meningkat sesuai sejumlah proyek yang selesai lebih awal dari target
prakiraan didukung mobilitas wisnus dan kunjungan sebelumnya seperti bandara udara di Jawa dan
wisman yang terus berlanjut terutama pada HBKN dan Sulampua, jalur kereta di Sumatera, dan kawasan
Nataru. industri di Sulampua. Selain itu, kinerja LU Konstruksi di
Kalimantan ditopang oleh pembangunan IKN.
Ke depan, prospek kinerja LU Akmamin diprakirakan
tetap baik pada tahun 2024 di seluruh wilayah. Kinerja Prospek kinerja LU Konstruksi daerah pada 2023
LU Akmamin diprakirakan tetap terjaga kuat ditopang meningkat sesuai prakiraan. Peningkatan ini terutama
oleh aktivitas wisata dan mobilitas yang terus meningkat, didorong oleh berlanjutnya realisasi PSN yang lebih
baik dari wisatawan nusantara (wisnus) maupun tinggi dibandingkan periode sebelumnya di hampir
wisman. Hal ini selaras dengan dukungan konektivitas seluruh wilayah, termasuk penyelesaian sejumlah PSN
antardaerah yang semakin membaik di tengah carryover dari tahun 2022 dan kinerja swasta yang tetap
penambahan hari libur, serta berbagai upaya untuk kuat. Di Sumatera, kinerja LU Konstruksi diproyeksikan
mendukung pencapaian target wisnus melalui Bangga meningkat sesuai prakiraan didorong berbagai proyek
Berwisata di Indonesia (BBWI). Pada tahun 2024, strategis nasional, termasuk pembangunan bendungan,
pemerintah memprakirakan perjalanan wisnus di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), dan infrastruktur
Indonesia dapat meningkat 1,5 hingga 1,8 kali lipat persiapan PON. Di Jawa, peningkatan kinerja LU
dibandingkan tahun 2023, yakni hingga mencapai 1,5 Konstruksi didorong oleh percepatan penyelesaian PSN
miliar perjalanan. Di samping itu, pemerintah juga telah pada tahun 2023 dan proyek konstruksi swasta di tengah
menargetkan pergerakan jumlah wisman dan wisnus penerapan Insentif pembebasan Pajak Pertambahan
yang meningkat pada tahun 2024, yakni sebanyak 9,5 Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) di November
juta sampai 14,3 juta kunjungan wisman serta 1,25 miliar 2023 yang berpotensi mendorong permintaan properti
perjalanan wisnus. Penyelenggaraan berbagai MICE dan residensial. Lebih lanjut, kinerja LU Konstruksi di
event internasional terutama pagelaran hiburan musisi Kalimantan diprakirakan meningkat sesuai prakiraan
dunia di dalam negeri diprakirakan turut mendorong sejalan dengan perkembangan realisasi proyek
realisasi tersebut. Dari sisi wisman, diprakirakan terjadi konstruksi multiyears pemerintah dan swasta terutama
peningkatan kunjungan seiring rencana penambahan di IKN, KIHI, dan Refinery Development Master Plan
penerbangan direct ke Balinusra, di tengah harga bahan (RDMP). Di Balinusra, kinerja LU Konstruksi diprakirakan
bakar yang masih tinggi. Sejalan dengan hal tersebut, turut meningkat seiring berlanjutnya proyek konstruksi
penyelenggaraan event olahraga dan safari politik di utama pembangunan smelter serta percepatan
tahun Pemilu diprakirakan turut menopang kinerja LU penyelesaian PSN bendungan dan jalan. Namun, kinerja
Akmamin pada 2024. LU Konstruksi di Sulampua diprakirakan melambat
sesuai prakiraan sebelumnya seiring selesainya
LU Konstruksi beberapa proyek skala besar dan PSN di Papua Barat
Kinerja LU Konstruksi daerah diprakirakan meningkat dan Sulawesi Utara.
pada triwulan IV 2023 didorong berlanjutnya proyek
pemerintah dan swasta. Peningkatan tersebut
terindikasi dari kinerja penjualan semen dan impor
barang konstruksi yang menguat pada triwulan IV 2023
sampai dengan November di seluruh wilayah. Secara
spasial, peningkatan kinerja LU Konstruksi terutama
terjadi di Balinusra dan Sulampua. Di Balinusra, kinerja
LU Konstruksi ditopang oleh proyek pemerintah dan
swasta, termasuk percepatan penyelesaian proyek
perbaikan jalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai
dengan Instruksi Presiden Jalan Daerah No.3 tahun 2023 Sumber: Bank Indonesia
Grafik I.15. Jumlah PSN Selesai pada Tahun 2022-2024
Tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan
Daerah. Di Sulampua, peningkatan terutama ditopang
Ke depan, peningkatan kinerja LU Konstruksi di hampir
berlanjutnya proyek PSN, antara lain kawasan industri
seluruh daerah diprakirakan berlanjut pada 2024
dan jaringan irigrasi serta percepatan perbaikan ruas
ditopang PSN. Kinerja positif ini terutama ditopang oleh
jalan di provinsi Sulawesi Selatan. Sementara itu, PSN
peningkatan jumlah proyek PSN di hampir seluruh
turut menopang kinerja wilayah lainnya dengan

16
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
wilayah, kecuali Jawa (Grafik I.15). Lebih lanjut, pengerjaan konstruksi yang tumbuh lebih tinggi
peningkatan anggaran infrastruktur dalam APBN 2024 dibandingkan 2023. Selain itu, prospek konstruksi
sebesar Rp422,7 triliun, atau tumbuh sebesar 5,8% (yoy) swasta 2024 diprakirakan mulai membaik seiring
dari proyeksi realisasi anggaran infrastruktur 2023 berlanjutnya insentif PPN DTP, sehingga mendukung
sebesar Rp399,6 triliun turut menopang peningkatan penjualan properti swasta, khususnya di Jawa. Namun
kinerja LU Konstruksi 2024. Secara spasial, peningkatan demikian, peningkatan lebih lanjut diprakirakan
ini terutama ditopang oleh Sulampua seiring tertahan oleh kinerja investasi nonbangunan seiring
berlanjutnya pembangunan PSN, smelter nikel berupa perilaku wait and see dari investor pada tahun politik di
hydormetalurgi dan pyrometalurgi, dan proyek seluruh wilayah.
konstruksi swasta lainnya yang tercermin dari rencana

17
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
“Halaman ini sengaja dikosongkan”

18
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BAGIAN 2
Perkembangan Terkini dan Prospek Inflasi Daerah

Inflasi IHK gabungan kota di seluruh wilayah pada 2023 struktural seperti berkurangnya lahan tanam pangan,
lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dan perbaikan tingkat produktivitas pangan yang terbatas,
terkendali pada kisaran sasaran inflasi nasional. serta proses logistik dan distribusi komoditas pangan
Penurunan inflasi pada periode laporan terjadi di yang belum efisien menjadi tantangan dalam menjaga
seluruh wilayah yang disumbang terutama oleh ketersediaan dan kesinambungan pasokan antarwaktu
penurunan inflasi kelompok inti dan administered prices dan antarwilayah.
(AP). Sementara itu, inflasi kelompok volatile food (VF)
Inflasi kelompok inti di seluruh wilayah pada 2023 lebih
meningkat, terutama di wilayah Jawa dan Sulampua.
rendah dibandingkan tahun sebelumnya, didukung oleh
Konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia serta
konsistensi kebijakan Bank Indonesia serta sinergi
eratnya sinergi pengendalian inflasi bersama
pengendalian inflasi. Secara nasional, inflasi inti pada
Pemerintah mendukung tercapainya inflasi yang rendah
2023 tercatat sebesar 1,80% (yoy), lebih rendah
pada 2023 dan berada dalam rentang sasaran nasional.
dibanding tahun sebelumnya sebesar 3,36% (yoy). Inflasi
Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap
inti yang terjaga rendah tersebut didukung oleh
terkendali di dalam sasaran 2,5%±1% pada tahun 2024.
konsistensi kebijakan moneter, nilai tukar yang relatif
stabil, terjaganya ekspektasi inflasi, penurunan harga
Inflasi Daerah
komoditas global serta sinergi kebijakan pengendalian
Sejalan dengan perkembangan inflasi nasional, inflasi
inflasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama
IHK gabungan kota pada 2023 mengalami penurunan di
dengan Pemerintah Pusat dan Daerah. Berdasarkan
seluruh wilayah. Secara nasional, inflasi IHK pada 2023
wilayah, inflasi inti terendah terdapat di Balinusra
tercatat sebesar 2,61% (yoy), lebih rendah dibandingkan
sebesar 1,62% (yoy), sedangkan inflasi inti tertinggi
dengan inflasi tahun sebelumnya sebesar 5,51% (yoy).
berada di Jawa sebesar 1,83% (yoy). Berdasarkan
Penurunan tekanan inflasi gabungan kota IHK yang
komoditasnya, penurunan inflasi inti pada 2023
terjadi di seluruh wilayah mendorong tercapainya
terutama disumbang oleh inflasi kontrak rumah, sabun
tingkat inflasi IHK nasional dalam rentang sasaran 2023
detergen bubuk/cair dan mobil yang menurun dari
sebesar 3,0%±1%. Realisasi inflasi gabungan kota IHK
tahun sebelumnya. Sementara itu, inflasi emas
terendah berada di wilayah Jawa, yakni sebesar 2,54%
perhiasan dan gula pasir mengalami peningkatan di
(yoy). Sementara itu, inflasi gabungan kota IHK tertinggi
seluruh wilayah.
berada di wilayah Sulampua, yakni sebesar 2,84% (yoy).
Tingkat inflasi yang lebih rendah pada 2023 juga disertai Inflasi kelompok VF 2023 di berbagai wilayah meningkat
dengan penurunan disparitas inflasi antarprovinsi yang dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh gangguan
cukup signifikan dari tahun sebelumnya, yakni dari produksi akibat fenomena cuaca. Inflasi VF pada 2023
4,06% (yoy) menjadi 2,89% (yoy). Inflasi gabungan kota mencapai 6,73% (yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun
IHK 2023 terendah berada di Provinsi Aceh sebesar 2022 sebesar 5,61% (yoy). Berdasarkan wilayahnya,
1,52% (yoy) dan tertinggi terjadi di Provinsi Maluku Utara inflasi VF tertinggi dan terendah pada 2023 masing-
sebesar 4,41% (yoy). Berdasarkan komponen disagregasi masing terdapat di Jawa sebesar 7,31% (yoy) dan
inflasi, realisasi inflasi IHK yang lebih rendah pada 2023 Kalimantan (5,21% yoy). Inflasi VF yang lebih tinggi
didorong oleh menurunnya tekanan inflasi kelompok inti dibandingkan tahun sebelumnya didorong terutama
dan administered prices (AP). Sementara itu, inflasi oleh sumbangan inflasi komoditas beras, aneka cabai
kelompok volatile food (VF) mengalami peningkatan dan aneka bawang yang meningkat di seluruh wilayah.
yang disebabkan oleh faktor suplai, yakni menurunnya Peningkatan inflasi komoditas tersebut disebabkan oleh
produksi komoditas pangan di berbagai wilayah yang kendala kesinambungan pasokan antarwaktu sebagai
mengganggu kecukupan pasokan antarwaktu dan dampak dari kekeringan akibat fenomena cuaca berupa
antardaerah. Hal ini merupakan dampak dari fenomena El Nino dan realisasi impor yang terbatas. Kondisi
cuaca berupa El Nino yang mengakibatkan kekeringan di tersebut menyebabkan terganggunya produksi maupun
daerah-daerah sentra produksi pangan seperti Jawa, Bali pasokan komoditas pangan antarwaktu dan
dan sebagian wilayah Sumatera. Selain itu, faktor antardaerah. Potensi kenaikan inflasi VF yang lebih tinggi

19
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
pada 2023 dapat dimitigasi melalui sinergi kebijakan inflasi yang tetap terjaga, tingkat inflasi IHK pada 2024
pengendalian harga pangan yang diimplementasikan diprakirakan stabil dalam rentang sasaran yang telah
dalam berbagai bentuk program, baik oleh Pemerintah ditetapkan. Namun demikian, fenomena El Nino yang
Pusat dan Daerah, Bank Indonesia maupun mitra diperkirakan berlanjut hingga awal tahun 2024,
strategis lainnya melalui TPIP dan TPID serta tantangan struktural berupa terbatasnya produktivitas
pelaksanaan GNPIP. tanaman pangan serta risiko terganggunya
kesinambungan pasokan komoditas pangan dan
Inflasi kelompok AP menurun di seluruh wilayah sejalan
hortikultura perlu menjadi perhatian untuk menjaga
dengan minimalnya kebijakan penyesuaian harga yang
terkendalinya inflasi, terutama kelompok VF.
diatur oleh Pemerintah. Inflasi kelompok AP secara
nasional pada 2023 turun signifikan menjadi 1,72% (yoy) Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran
dari tahun sebelumnya 13,33% (yoy). Inflasi AP terendah kebijakan moneter dan mempererat sinergi kebijakan
terdapat di wilayah Jawa sebesar 1,18% (yoy), sedangkan serta koordinasi bersama Pemerintah (Pusat dan
Kalimantan mengalami inflasi AP tertinggi sebesar 3,25% Daerah) maupun mitra strategis lainnya dalam
(yoy). Komoditas utama yang menjadi penyumbang pengendalian inflasi. Sesuai dengan arahan Presiden RI
penurunan inflasi AP terbesar dari tahun sebelumnya dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2023, penguatan
antara lain bensin, bahan bakar rumah tangga (BBRT) sinergi kebijakan pengendalian inflasi akan terus
dan tarif angkutan udara (AU). Penurunan sumbangan dilakukan untuk memastikan terkendalinya inflasi dalam
inflasi bensin dan BBRT pada 2023 merupakan dampak kisaran sasaran. Dari sisi permintaan, Bank Indonesia
dari base effect kenaikan harga Bahan Bakar Minyak akan terus memperkuat bauran kebijakan untuk
(BBM) pada September 2022 serta kebijakan penurunan memastikan terkendalinya ekspektasi inflasi dan
harga LPG nonsubsidi di tingkat agen dan pengecer. stabilitas nilai tukar. Dari sisi suplai, sinergi kebijakan
Sementara itu, penurunan sumbangan inflasi tarif AU akan terus dilakukan antara lain melalui implementasi
disebabkan oleh beberapa faktor seperti harga avtur GNPIP yang menjadi bagian dari koordinasi TPIP-TPID.
dan permintaan AU yang lebih rendah dari tahun Penguatan program GNPIP akan terus dilakukan melalui
sebelumnya, strategi maskapai untuk menjaga strategi 4K yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan
keterisian penumpang (load factor) dan menjaga pangsa Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif di
pasarnya, serta didukung oleh upaya Kementerian seluruh wilayah yang disesuaikan dengan kebutuhan
Perhubungan dalam melakukan pengendalian kenaikan dan tantangan di masing-masing wilayah. Penguatan
tarif AU pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). strategi 4K dalam sinergi TPIP-TPID dan GNPIP
diharapkan dapat semakin mendukung tercapainya
Prospek inflasi IHK pada 2024 diprakirakan tetap
stabilitas harga melalui peningkatan ketahanan pangan
terkendali dalam rentang sasaran 2,5%±1%. Sejalan
guna memastikan inflasi IHK dan inti tetap terkendali
dengan nilai tukar yang cenderung lebih apresiatif,
pada rentang sasaran 2,5%±1% pada 2024.
tekanan harga global yang terbatas, serta ekspektasi

Gambar II.1. Peta Inflasi Gabungan Kota dalam Provinsi dan Wilayah, Triwulan IV 2023 (%yoy)

20
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BAGIAN 3
Perkembangan Terkini Sistem Pembayaran dan Pengelolaan
Uang Rupiah

Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada alternatif transaksi yang dapat diakukan secara lebih
triwulan IV 2023 tetap kuat, didukung oleh sistem mudah dan aman bagi masyarakat dan pelaku usaha,
pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Hal ini khususnya UMKM, serta mendukung konektivitas
tercermin dari dari transaksi digital banking yang pembayaran dan inklusi. Hingga bulan November 2023,
tercatat tumbuh sebesar 14,4% (nom, yoy) pada triwulan jumlah merchant QRIS telah mencapai 30,12 juta
IV 20231 (Grafik III.1). Perkembangan ini didukung oleh merchant yang sebagian besar merupakan UMKM
kemudahan dan keamanan pada digital banking yang dengan jumlah pengguna sebanyak 45,03 juta.
telah terbukti meningkatkan efisiensi transaksi Akselerasi akseptasi QRIS terlihat dari peningkatan
pembayaran dalam memfasilitasi aktivitas ekonomi transaksi QRIS secara nominal maupun volume hingga
masyarakat. Selaras dengan hal tersebut, nilai transaksi triwulan IV 2023 (Grafik III.2) dengan total volume
yang dilakukan masyarakat melalui Uang Elektronik (UE) sebesar 289,4 juta transaksi dan nominal sebesar Rp
pada pada triwulan IV 20232 tumbuh sebesar 27,5% (yoy) 32,6 T pada Desember 2023. Dalam perkembangannya,
meski melambat dibandingkan dengan triwulan QRIS telah memfasilitasi konektivitas pembayaran
sebelumnya sebesar 61,3% (yoy). Sementara itu, meski antarnegara sejak tahun 2022, dengan cakupan
nilai transaksi melalui Alat Pembayaran dengan Malaysia, Thailand, dan kini merambah Singapura yang
Menggunakan Kartu (APMK) khususnya kartu ATM/Debit diluncurkan pada tanggal 17 November 2023. Sinergi
terkontraksi sebesar 2,9% (yoy)3, nilai tersebut membaik yang kuat antarnegara khususnya di kawasan dalam
dibandingkan periode sebelumnya yang terkontraksi payung Regional Payment Connectivity (RPC) menjadi
sebesar 6,4% (yoy). Adapun transaksi ritel melalui Sistem salah satu strategi utama dalam perluasan akseptasi
Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada triwulan IV QRIS yang akan bermanfaat, diantaranya bagi
2023 secara nominal mengalami kontraksi 4,9% (yoy), perdagangan dan pariwisata, serta khususnya bagi
setelah pada triwulan sebelumnya mencatat kontraksi pelaku UMKM. Ke depan, Bank Indonesia akan terus
2,8% (yoy). Sementara itu, transaksi nilai besar melalui melakukan perluasan kerja sama interkoneksi
Sistem BI Real Time Gross Settlement (RTGS) turut pembayaran QR dengan negara mitra lainnya untuk
terkontraksi sebesar 8,9% (yoy), membaik dibandingkan mengakselerasi integrasi ekonomi dan keuangan digital.
triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 16,1% Lebih lanjut, digitalisasi sistem pembayaran dan
(yoy). perluasan kerja sama antarnegara guna meningkatkan
volume transaksi dan mendorong Inklusi Ekonomi
Keuangan Digital (EKD) pada tahun 2024 akan dilakukan
melalui: i) Perluasan implementasi QRIS dengan
menetapkan target penggunaan QRIS sebesar 55 juta
pengguna, target volume transaksi QRIS sebanyak 2,5
miliar transaksi, dan memperkuat strategi implementasi
QRIS Antarnegara untuk percepatan akseptasi transaksi;
serta ii) Penguatan implementasi Kartu Kredit Indonesia
(KKI) Segmen Pemerintah dengan mengembangkan KKI
fitur Online Payment, serta perluasan sosialisasi,
Sumber: Bank Indonesia
Grafik III.1. Transaksi Digital Banking
koordinasi, dan monitoring yang lebih intensif.

Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang


Bank Indonesia terus mendorong peran QRIS dalam Rupiah dalam jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai,
meningkatkan efisiensi transaksi pembayaran, termasuk dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI. Hal
transaksi antarnegara. QRIS telah menghadirkan ini dilakukan melalui program pengedaran uang Rupiah

1,2,3
Periode data s.d. November 2023

21
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
ke daerah Terluar, Terdepan, Terpencil (3T) serta
kegiatan Kas Keliling, Kas Titipan, dan Ekspedisi Rupiah
Berdaulat, termasuk pemenuhan untuk kebutuhan Natal
dan Tahun Baru (Nataru). Uang Kartal Yang Diedarkan
(UYD) hingga triwulan IV 2023 tercatat tumbuh sebesar
6,3% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan
sebelumnya yang sebesar 5,0% (yoy). Berdasarkan
wilayah, Balinusra mengalami peningkatan aliran uang
masuk (inflow) tertinggi sebesar 5,0% (yoy), sedangkan
Jawa mengalami aliran uang keluar (outflow) tertinggi Sumber: Bank Indonesia
sebesar 6,2% (yoy). Grafik III.2. Transaksi QRIS

22
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BAGIAN 4
Isu Strategis: Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Menjaga
Stabilitas dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

lain. Berdasarkan pemetaan, hilirisasi SDA khususnya ke


Pendahuluan
industri logam dasar dan industri mamin mendukung
Peran sektor manufaktur dalam perekonomian semakin
pertumbuhan ekonomi dan ekspor bernilai tambah
penting dalam menopang struktur perekonomian
tinggi. Selain itu, hilirisasi telah mendorong perbaikan
nasional. Kinerja LU Industri Pengolahan diprakirakan
komposisi struktur industri secara spasial, khususnya di
tetap kuat di 2023, di tengah perlambatan permintaan
Sulampua. Hasil positif tersebut tidak terlepas dari
ekspor dari mitra dagang utama. Industri logam dasar
berbagai kebijakan strategis yang ditempuh Pemerintah
serta industri makanan dan minuman (mamin) menjadi
bersama Kementerian/Lembaga terkait.
sumber pertumbuhan sektor manufaktur yang tetap
bertahan melalui pandemi, di tengah penurunan Hilirisasi perlu terus diperkuat untuk mendorong
industri berorientasi ekspor seperti Tekstil dan Produk petumbuhan ekonomi yang lebih inklusif serta
Tekstil (TPT) dan alas kaki. Analisis backward dan forward mendukung stabilitas harga. Transisi menuju ekonomi
linkages dengan menggunakan Tabel Input Output (IO) yang lebih bernilai tambah perlu tetap inklusif (inverted
2016 juga menunjukkan bahwa LU Industri Pengolahan u-shape of kuznets curve) melalui pengembangan
memiliki dampak pengganda yang besar ke industri padat karya. Untuk itu, hilirisasi perlu terus
perekonomian sehingga perlu terus diperkuat. Daya diperkuat ke sektor pangan karena memiliki dampak
saing sektor manufaktur Indonesia juga mengalami output dan serapan tenaga kerja yang besar (Grafik IV.1).
perbaikan dalam 3 (tiga) tahun terakhir, terutama pada Selain itu, masih tingginya garis kemiskinan baik di
produk besi baja (medium tech). perkotaan maupun pedesaan terutama disumbang oleh
makanan (BPS, 2023). Salah satu faktor yang menjadi
tantangan dalam penurunan tingkat kemisikinan
tersebut adalah keterjangkauan harga pangan yang
seringkali menimbulkan tekanan inflasi. Dengan
demikian, upaya mendorong hilirisasi pangan perlu
terus diperkuat untuk menjaga stabilitas harga serta
mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Sumber: Bappenas, 2023


Gambar IV.1. Tahapan Transformasi Ekonomi RPJPN 2025-2045

Transformasi ekonomi menuju Indonesia emas


memerlukan penguatan fondasi ekonomi, salah satunya
melalui hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA). Pada rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-
2045 yang dikeluarkan Bappenas, terdapat 4 (empat) Sumber: BPS (diolah)
tahapan transformasi ekonomi 2025-2045, yaitu (1) Grafik IV.1. Output dan Serapan Tenaga Kerja SubLU Industri
Penguatan Fondasi Ekonomi; (2) Akselerasi
Transformasi; (3) Ekspansi Global; dan (4) Perwujudan Hilirisasi pangan menjadi salah satu strategi nasional
Indonesia Emas (Gambar IV.1). Hilirisasi SDA merupakan yang ditempuh sebagai daya ungkit mendorong
salah satu fondasi ekonomi yang dapat dilakukan perekonomian nasional di tengah berbagai tantangan.
melalui sektor pertambangan dan pertanian untuk Strategi tersebut dilatarbelakangi oleh kajian internal
mendukung peningkatan nilai tambah. Hal ini didukung Bank Indonesia yang disampaikan dalam Laporan
oleh keunggulan Indonesia yang memiliki komoditas Nusantara edisi Juli 2023 yang memperlihatkan bahwa
SDA yang lebih signifikan dibandingkan dengan negara pemulihan ekonomi nasional pascapandemi lebih

23
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
ditopang oleh contact intensive sectors, sehingga
Strategi Prioritas Hilirisasi Pangan
memengaruhi kecepatan pemulihan ekonomi. Oleh
Berdasarkan latar belakang tersebut, strategi hilirisasi
karena itu, diperlukan upaya untuk mendorong
pangan perlu difokuskan berdasarkan pendekatan
pertumbuhan ekonomi secara lebih broad based melalui
three-pronged approach downstream strategy. Strategi
extra effort yang difokuskan pada sektor prioritas
tersebut membidik tiga target utama, yaitu (i) menjaga
dengan mempertimbangkan struktur ekonomi.
stabilitas inflasi; (ii) meningkatkan daya saing; serta (iii)
Berdasarkan hasil pemetaan, upaya tersebut dapat
mendukung pertumbuhan ekonomi lebih inklusif
difokuskan pada sejumlah sektor utama, salah satunya
(Gambar IV.2). Berdasarkan pendekatan tersebut,
sektor Pertanian. Selain sebagai daya ungkit, hilirisasi
dilakukan pemetaan potensi pengembangan komoditas
pangan dalam jangka pendek perlu diarahkan untuk
hilirisasi pangan dengan menggunakan sejumlah
mendukung stabilitas inflasi mengingat sebagian
kriteria, yaitu tingkat inflasi, tingkat daya saing, dan
komoditas pangan menjadi sumber inflasi yang cukup
serapan tenaga kerja. Pemetaan tersebut dilakukan
signifikan (Grafik IV.2). Industri hilir pangan juga
pada 152 produk pangan yang ada, kemudian
berkontribusi positif dalam menopang pertumbuhan
difokuskan pada 60 produk pangan yang menjadi fokus
melalui surplus neraca perdagangan melalui potensi
pengembangan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam
ekspor produk berdaya saing tinggi (Grafik IV.3) maupun
jangka pendek-menengah.
substitusi impor sehingga perlu terus didorong. Selain
itu, hilirisasi pangan perlu diarahkan pula untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi lebih inklusif.

Sumber: Bank Indonesia, diolah


Gambar IV.2. Three-Pronged Approach Downstream Strategy

Sumber: BPS, diolah Berdasarkan kriteria tersebut, hilirisasi dapat difokuskan


Grafik IV.2. Perkembangan Volatilitas Inflasi Sejumlah
pada 7 (tujuh) komoditas pangan. Ketujuh komoditas
Komoditas Pangan
pangan tersebut meliputi kelapa sawit, perikanan,
rumput laut, tebu, beras, cabai, dan bawang.
Berdasarkan pentahapannya, hilirisasi pada beras,
cabai, dan bawang menjadi prioritas jangka pendek
dengan fokus utama pada perbaikan tingkat inflasi
terlebih dahulu sebelum menuju tahapan hilirisasi lebih
lanjut. Sementara itu, komoditas ikan menjadi prioritas
baik untuk mendukung perbaikan inflasi maupun
mendukung perbaikan neraca transaksi berjalan. Tiga
komoditas lainnya, yaitu kelapa sawit, rumput laut, dan
tebu menjadi prioritas jangka menengah-panjang
dengan fokus pada peningkatan pertumbuhan melalui
perbaikan defisit transaksi berjalan (Gambar IV.3).

Akselerasi hilirisasi pangan pada ketujuh komoditas


tersebut dapat dilakukan dengan didukung upaya
identifikasi mengenai kondisi hilirisasi saat ini.
Berdasarkan hasil identifikasi, hilirisasi pangan pada
sebagian komoditas sudah berjalan cukup baik (Gambar
Sumber: WITS, Bea Cukai, diolah
Grafik IV.3. Pemetaan Daya Saing dan Neraca Perdagangan IV.4) meskipun dengan kapasitas yang masih relatif
Produk Ekspor Industri Makanan Minuman Indonesia terbatas. Pada Lapnus edisi Juli 2023 telah disampaikan

24
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
mengenai tantangan struktural dan menjadi faktor yang ketersediaan pasokan. Sementara itu, strategi
menghambat upaya percepatan hilirisasi pangan, baik penguatan hilirisasi pangan perlu terus dilakukan,
skala nasional maupun regional. Berdasarkan tantangan terutama terkait pengembangan kelembagaan didukung
tersebut, telah disampaikan sejumlah rekomendasi capacity building, optimalisasi teknologi produksi, dan
kebijakan yang dapat mendukung kebijakan hilirisasi memperluas akses pembiayaan.
pangan. Bank Indonesia berkomitmen dalam
Upaya hilirisasi pangan untuk mendukung stabilitas
mendorong hilirisasi pangan melalui operasionalisasi
inflasi pada 3 (tiga) komoditas (beras, cabai, dan bawang)
strategi pada klaster binaan Bank Indonesia di ketiga
perlu diarahkan untuk mengatasi sejumlah kendala
komoditas khususnya beras, cabai, dan bawang sebagai
utama pada level nasional dan regional. Identifikasi
prioritas. Kajian pada Lapnus edisi Januari 2024 ini akan
kendala dilakukan menggunakan kerangka 3P, yaitu
difokuskan pada tiga hal. Pertama, mengevaluasi
Perbaikan faktor-faktor produksi (P1), Pengaturan dan
implementasi model bisnis hilirisasi pangan. Kedua,
kelembagaan (P2), serta Promosi dan kerja sama
mengidentifikasi kendala hilirisasi secara spesifik dalam
perdagangan (P3). Mayoritas kendala yang dihadapi oleh
mendukung stabilitas inflasi di jangka pendek pada
pelaku usaha dalam mendorong perbaikan faktor
komoditas beras, cabai, dan bawang. Ketiga, melakukan
produksi, meliputi penurunan produktivitas,
pendalaman hilirisasi pangan pada komoditas yang
ketersediaan bahan baku, dan sarana/prasanana
diarahkan untuk mendorong pertumbuhan, yaitu
berkapasitas kecil. Sementara dari aspek kelembagaan,
perikanan, kelapa sawit, dan tebu.
kendala yang dihadapi terutama terkait dengan
kelembagaan yang belum kuat dan pembiayaan yang
masih terbatas. Tantangan faktor promosi dan
perdagangan yang mengemuka terutama terkait dengan
jalur rantai pasok yang tidak efisien, kerja sama
antardaerah yang belum optimal, serta disparitas harga
antardaerah.

Sinergi kebijakan menjadi langkah utama dalam


mendukung penguatan hilirisasi pangan khususnya
untuk mencapai stabilitas inflasi. Sinergi perlu dilakukan
Sumber: Bank Indonesia, diolah
bersama dengan berbagai pihak, baik Pemerintah pusat
Gambar IV.3. Tujuh Komoditas Prioritas Hilirisasi Pangan
dan daerah, BUMD, maupun pihak terkait lainnya. Dalam
jangka pendek, diperlukan penguatan pendampingan
untuk meningkatkan kualitas bahan baku, penggunaan
teknologi produk olahan, serta pengembangan
kapasitas SDM. Dalam jangka panjang, operasionalisasi
strategi hilirisasi pangan perlu terus diperkuat dengan
sinergi dan koordinasi antarlembaga.

Pengembangan Hilirisasi Pangan


Hilirisasi Perikanan
Sumber: Berbagai sumber, diolah Sektor perikanan berperan dalam mendukung upaya
Gambar IV.4. Pohon Industri Hilirisasi Komoditas Pangan
pengendalian inflasi. Hal ini tidak terlepas dari
peranannya yang cukup besar sebagai salah satu
Implementasi model bisnis hilirisasi pangan telah
sumber pangan hewani utama bagi masyarakat. Dalam
berjalan di sejumlah daerah dan akan terus diperkuat.
basket inflasi nasional, kelompok ikan yang termasuk
Sejumlah aspek yang penting dalam hilirisasi pangan,
dalam kelompok bahan makanan bergejolak (volatile
yaitu peran agregator dalam hilirisasi klaster pangan
food) memiliki kontribusi sekitar 2% terhadap IHK.
yang berfungsi sebagai penyelaras jaringan rantai nilai,
Adapun pergerakan inflasi komoditas perikanan lebih
penjamin pasar, dan manajemen risiko; peningkatan
banyak dipengaruhi oleh ikan segar (Grafik IV.4).
produktivitas dan kepastian pasar dalam
Komoditas penyumbang inflasi ikan yang utama di
pengembangan klaster pangan, termasuk hilirisasi
seluruh wilayah adalah ikan kembung dan udang.
pangan; serta inovasi best practice untuk menjaga
Sementara itu, komoditas cumi, tongkol, bandeng,

25
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
mujair, lele dan cakalang merupakan kontributor inflasi baku. Berdasarkan asalnya, perikanan budidaya
di sebagian wilayah. Seiring tren konsumsi yang semakin berkontribusi terhadap sekitar 70% volume produksi
meningkat, upaya menjaga kesinambungan produksi perikanan Indonesia, sementara 30% sisanya berasal
ikan menjadi penting untuk memastikan ketersediaan dari perikanan tangkap. Adapun sentra produksi utama
pasokan dapat mendukung stabilitas harga (Grafik IV.5). berada di Wilayah Sulampua, diikuti Wilayah Jawa,
Sumatera, dan Balinusra. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kelautan dan Perikanan No. 19 tahun 2022,
tingkat pemanfaatan wilayah perairan Indonesia
mayoritas sudah berada di titik jenuh (fully exploited)
yang berpotensi mengganggu kesinambungan produksi
apabila dibiarkan dimanfaatkan lebih lanjut (over
exploited) (Tabel IV.1). Di sisi lain, produksi perikanan
budidaya nasional memiliki produktivitas yang rendah
karena didominasi budidaya tradisional yang
menggunakan teknologi konvensional (Grafik IV.9).
Sumber: BPS, diolah
Grafik IV.4. Perkembangan Inflasi Ikan dalam Kelompok
Komoditas Bahan Makanan Bergejolak (Volatile Food)

Sumber: Bea Cukai dan WITS, diolah


Keterangan: Menggunakan data ekspor tahun 2021
Grafik IV.6. Daya Saing Ekspor Produk Perikanan (termasuk
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan, diolah Rumput Laut) dalam Industri Mamin Indonesia
Grafik IV.5. Perkembangan Konsumsi dan Produksi Ikan

Sektor perikanan juga berperan penting dalam


mendukung kinerja ekspor. Produk ikan dan olahannya
konsisten menyumbang surplus neraca perdagangan
Indonesia. Tidak hanya ikan segar, namun produk
hilirisasinya berupa olahan untuk pangan yang
bersumber dari ikan, udang, dan rumput laut juga telah
memiliki daya saing yang kuat (Grafik IV.6). Adapun
produk utama ekspor perikanan adalah ikan dan udang
olahan dari Jawa, sementara untuk rumput laut masih Sumber: FAO (2022)
dalam bentuk rumput laut kering dari Sulampua. Grafik IV.7. Perkembangan Utilisasi Hasil Produk Perikanan
Dunia
Kuatnya daya saing produk ekspor perikanan Indonesia,
selain didukung keunggulan sebagai penghasil ikan
Isu produksi bahan baku yang bersumber dari perikanan
terbesar ke-2 di dunia, juga ditopang oleh kesesuaian
tangkap memerlukan solusi jangka panjang.
produk ekspor Indonesia dengan permintaan dunia
Permasalahan utama dari eksploitasi hasil laut saat ini
akan olahan ikan untuk pangan (Grafik IV.7). Dengan
adalah adanya indikasi overfishing dan degradasi habitat
ruang kapasitas utilisasi industri pengolahan ikan yang
akibat perubahan iklim dan pencemaran lingkungan.
masih dapat dioptimalkan, peran hilirisasi perikanan
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
terhadap surplus neraca perdagangan berpotensi untuk
No.11 tahun 2023 tentang Kebijakan Penangkapan Ikan
terus ditingkatkan (Grafik IV.8).
Terukur yang diharapkan dapat menjaga sustainabilitas
Tantangan utama sektor perikanan dan industri produksi perikanan tangkap secara berkesinambungan.
pengolahan ikan bersumber dari ketersediaan bahan Adapun hal-hal yang diatur di dalamnya adalah

26
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
mengenai zona penangkapan ikan terukur, kuota budidaya yang lebih baik dan penggunaan teknologi
penangkapan ikan terukur, periode pemberian kuota, tepat guna (antara lain penggunaan pelet untuk pakan
dan tata kelola perikanan nasional yang terintegrasi. dan aerator irigasi) pada pertambakan udang yang
Untuk memastikan implementasinya secara optimal sebagian besar berupa tambak tradisional.
pascaperiode transisi pada 2025, perlu dipastikan
kesiapan infrastruktur pendukung di pelabuhan
penangkapan dan kawasan pengolahan perikanan di
masing-masing wilayah penangkapan perikanan, di
samping pemenuhan teknologi sistem informasi serta
sumber daya manusia.

Sumber: Forum Udang Indonesia (2021), diolah


Grafik IV.9. Gambaran Kondisi Perikanan Budidaya Indonesia

Untuk lebih menstimulasi sisi hulu, pendalaman pasar


ekspor produk perikanan perlu terus dilakukan. Saat ini,
tujuan ekspor produk perikanan Indonesia utamanya ke
Amerika dan Asia. Sementara itu, permintaan dunia yang
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan, diolah
Grafik IV.8. Kapasitas Utilisasi Industri Pengolahan Ikan besar juga datang dari Eropa. Hambatan utama
pendalaman pasar ekspor ke Eropa adalah tarif ekspor
Tabel IV.1. Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah
yang lebih tinggi dan persyaratan sertifikasi yang lebih
Perikanan Pengelolaan Indonesia
ketat. Meskipun demikian, terdapat potensi untuk
menurunkan tarif ekspor perikanan dari negosiasi
perdagangan antara Indonesia dengan European Union
dalam kerangka kerja sama Indonesia Indonesia-EU
Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-
CEPA) yang tengah berlangsung. Pendalaman pasar
ekspor juga dapat terus diupayakan melalui peningkatan
promosi perdagangan dengan memanfaatkan berbagai
event internasional trade di bidang perikanan.

Hilirisasi Tebu
Hilirisasi tebu sudah berlangsung, namun ketersediaan
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan, diolah gula kristal mentah (GKM) sebagai bahan baku utama
Keterangan: Tingkat pemanfaatan dihitung dgn membandingkan industri masih terbatas. Secara umum, Indonesia sudah
upaya faktual dgn upaya optimum. Status: berhasil mencatatkan surplus terhadap produk hilirisasi
Berkembang/Moderate (Hijau); Jenuh/Fully Exploited (Kuning);
Lebih Tangkap/Over Exploited (Merah). tebu seperti tetes tebu yang dikembangkan lebih lanjut
menjadi Monosodium Glutamat (MSG) dan Bioetanol,
Peningkatan produktivitas perikanan budidaya dapat hingga produk industri makanan minuman berbasis gula
diupayakan dalam jangka pendek-menengah. Berkaca lainnya. Namun demikian, produksi GKM domestik yang
pada keberhasilan Ekuador yang mampu meningkatkan merupakan bahan baku utama, masih belum mampu
produktivitas sektor perikanan budidaya dengan memenuhi kebutuhan domestik baik untuk rumah
implementasi manajemen budidaya intensif, kebijakan tangga maupun industri. Hal ini menyebabkan mayoritas
yang mendukung perbaikan faktor produksi perikanan kebutuhan dalam negeri dipenuhi melalui impor (Grafik
budidaya perlu dilakukan secara nasional. Hal ini IV.10).
menimbang peluang Indonesia memanfaatkan potensi Ketergantungan yang tinggi terhadap impor
tambak tradisional yang dimiliki. Secara spesifik, menyebabkan produk gula dan turunannya rentan
kebijakan pengembangan budidaya yang diterapkan mengalami imported inflation. Ke depan, terdapat
oleh Ekuador berpusat pada implementasi manajemen beberapa tantangan yang dapat memengaruhi
27
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
ketersediaan dan harga gula global. Pertama, perubahan terutama di Jawa, masih dikelola secara tradisional oleh
iklim yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan petani rakyat dengan luas lahan yang relatif kecil dan di
dan peningkatan curah hujan ekstrem berpotensi lokasi yang tersebar (Grafik IV.12). Ketergantungan
mengurangi hasil dan kualitas panen. Kesadaran atas petani terhadap subsidi pupuk NPK juga menyebabkan
perlunya bertransisi ke produk yang lebih ramah kualitas panen belum dapat optimal. Terkait hal ini,
lingkungan juga akan turut meningkatkan permintaan pelaksanaan kemitraan antara kelompok petani dengan
gula untuk produk biofuel sehingga akan mengurangi pabrik gula serta pelaksanaan bantuan teknis oleh
pasokan untuk gula konsumsi. Yang terakhir, kebijakan Pemerintah baik di Pusat maupun Daerah perlu terus
proteksionisme yang ditempuh berbagai negara juga didorong, terutama dalam mengakselerasi
dapat berimplikasi kepada pasokan dan harga gula implementasi good agricultural practices.
global.

Sumber: ID Food, diolah


Sumber: Bea Cukai, diolah Grafik IV.11. Perkembangan Produktivitas dan Rendemen Tebu
Grafik IV.10. Neraca Perdagangan Produk Gula Nasional

Perbaikan faktor produksi menjadi faktor penentu


keberhasilan hilirisasi tebu. Dalam sepuluh tahun
terakhir, luas perkebunan tebu menurun seiring dengan
peralihan lahan yang menjadi area industri dan
perumahan. Produktivitas dan rendemen tebu nasional
juga terus mengalami penurunan (Grafik IV.11). Di sisi
lain, permintaan terhadap gula terus meningkat, baik
dari sektor rumah tangga maupun industri. Jika
dibandingkan dengan negara eksportir utama maupun
Sumber: SugarCo, diolah
negara peer lainnya, luas lahan dan produktivitas lahan
Grafik IV.12. Kepemilikan Lahan Tebu di Indonesia
tebu di Indonesia masih cukup tertinggal. Dalam hal ini,
keberlanjutan kebijakan perluasan area penanaman Revitalisasi mesin produksi pabrik gula juga masih perlu
tebu, baik melalui melalui Hak Guna Usaha (HGU) yang didukung. Mayoritas pabrik gula negara yang masih
telah ada, optimasi dan konversi lahan serta penerbitan beroperasi menggunakan mesin yang telah berumur
izin pembukaan lahan (IPL) menjadi krusial. Penguatan 100 sampai dengan 184 tahun. Selain itu, peningkatan
sinergi antara Pemerintah dengan stakeholder dalam kapasitas juga perlu dilakukan, mengingat sebagian
rangka memastikan target perluasan area penambahan besar pabrik yang beroperasi memiliki utilisasi kapasitas
lahan serta peningkatan produktivitas dan hasil yang relatif kecil. Pada saat ini, perkebunan rakyat juga
rendemen sebagaimana target dalam Peraturan masih menjadi pemasok utama pabrik gula tersebut.
Presiden No.40 Tahun 2023 tentang Percepatan Untuk itu, modernisasi dan ekspansi utilisasi pabrik gula
Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol negara perlu ditingkatkan, antara lain dengan menarik
Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel) dapat tercapai. investor baik dari dalam maupun luar negeri melalui
Good Agricultural Practices perlu diterapkan secara promosi investasi.
optimal. Penerapan tersebut utamanya terkait Implementasi pengelolaan kebijakan impor serta
penggunaan bibit yang berkualitas baik serta melakukan distribusi gula turut menjadi perhatian. Pemilihan waktu
pemeliharaan dan penanaman ulang tanaman secara impor perlu mempertimbangkan periode musim giling
berkala. Pada saat ini, mayoritas perkebunan tebu, domestik agar tidak memengaruhi kesejahteraan petani

28
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
dan mampu menjadi buffer ketika stok gula menurun. Biodiesel. Pada awal tahun 2020, pangsa konsumsi
Selain itu, efisiensi rantai pasok juga perlu ditingkatkan domestik turunan CPO yang dialokasikan untuk produk
mengingat marjin perdagangan tercatat masih cukup pangan sebesar 53,61%, namun demikian pangsa
tinggi sebagaimana tercermin dari gap antara harga gula tersebut terus menurun hingga 38,29% pada Oktober
global dengan harga gula di tingkat produsen dan eceran 2023 (Grafik IV.15). Upaya pemerintah untuk terus
(Grafik IV.13). Sinergi kebijakan untuk perbaikan tata meningkatkan kandungan minyak sawit dalam
kelola dalam pengawalan serta pengawasan proses kandungan solar diprakirakan akan terus menekan
impor dan distribusi gula di pasar domestik perlu terus ketersediaan pasokan produk CPO untuk produk
didukung. makanan (khususnya minyak goreng).

Sumber: PIHPS, diolah Sumber: GAPKI, diolah


Grafik IV.13. Perkembangan Harga Gula Global dan Nasional Grafik IV.15. Pangsa Konsumsi Domestik Turunan CPO

Hilirisasi Sawit Secara tahunan, produksi minyak goreng masih


mencatatkan surplus, meski fluktuasi harga jual tetap
Pengembangan hilirisasi pada produk sawit telah
terjadi secara berkala. Tingginya kenaikan harga CPO
berjalan dengan baik, sehingga berkontribusi
global di tengah permintaan eksternal yang tetap kuat,
mendorong kinerja industri dalam negeri serta
terindikasi meningkatkan tekanan inflasi pada produk
memberikan nilai tambah yang tinggi untuk ekspor. Saat
minyak goreng (migor), terutama pada semester
ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat
pertama tahun 2022 (Grafik IV.16). Untuk mengatasi
setidaknya terdapat 179 ragam jenis produk hilir sawit
permasalahan tersebut, pemerintah telah melakukan
yang berhasil dikembangkan. Mayoritas produk tersebut
perbaikan tata kelola perdagangan CPO dan minyak
telah diekspor dan turut menyumbang devisa negara.
goreng melalui penerbitan berbagai peraturan lintas K/L.
Tingginya ekspor produk olahan sawit turut didukung
Koordinasi kebijakan yang erat antar-stakeholders
oleh daya saingnya yang juga tinggi, sehingga Indonesia
menjadi prioritas untuk menjamin ketersediaan
mampu menjadi eksportir produk turunan Crude Palm
pasokan, keterjangkauan harga, serta kelancaran
Oil (CPO) utama dunia. Pangsa ekspor CPO masih cukup
distribusi minyak goreng melalui skema Domestic
besar walaupun dalam tren yang menurun, seiring
Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation
peningkatan kebutuhan domestik (Grafik IV.14).
(DPO). Selain itu, penugasan kepada BUMN juga berhasil
memotong rantai pasok distibusi migor yang cukup
panjang, sehingga dapat menekan harga jual sampai ke
konsumen di berbagai daerah. Sebagai alternatif
tingginya ketergantungan konsumsi minyak goreng, saat
ini tengah dilakukan pilot project pengembangan
komoditas minyak makan merah oleh PT Perkebunan
Nusantara dan kelompok tani. Selain memiliki harga jual
yang lebih murah, kandungan gizi minyak makan merah
juga lebih tinggi, dan dapat mendorong hilirisasi Tandan
Sumber: WITS, diolah Buah Segar (TBS) yang lebih sederhana di level IKM.
Grafik IV.14. Daya Saing Produk CPO dan Turunannya
Ke depan, tantangan produktivitas tanaman kelapa sawit
Kebutuhan domestik yang meningkat utamanya yang terus mengalami penurunan perlu diatasi guna
didorong oleh kebijakan peningkatan alokasi untuk memastikan kecukupan pasokan bahan baku industri

29
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
CPO dan olahannya. Usia tanaman yang sudah tua, terkait. Di sisi lain, upaya untuk semakin meningkatkan
terutama pada perkebunan rakyat, menjadi salah satu kelancaran dan efisiensi distribusi, juga perlu terus
penyebab utama penurunan produktivitas tersebut. didorong dengan optimalisasi peran
Pemerintah telah mengeluarkan program kebijakan Kementerian/Lembaga maupun BUMN yang terkait
Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang diharapkan dapat dalam penyaluran minyak goreng sebagai bagian dari
mendorong perbaikan produktivitas melalui program cadangan pangan pemerintah. Selain itu,
penggunaan benih yang unggul dan bersertifikat. Meski pengembangan dan replikasi model bisnis hilirisasi
demikian, optimalisasi program tersebut perlu terus minyak makan merah juga perlu dilanjutkan dan
didorong, terutama dalam penetapan legalitas lahan diperkuat untuk memastikan ketersediaan alternatif
perkebunan rakyat. Keterlibatan pihak swasta dan minyak goreng dengan harga yang lebih terjangkau.
akademisi dalam meningkatkan produktivitas juga
diperlukan, terutama pada pembinaan proses
replanting, peningkatan kapasitas kelompok tani,
penguatan penyaluran pembiayaan, serta pemutakhiran
teknologi.

Sementara itu, pemerintah juga perlu memastikan


keberlanjutan kebijakan tata kelola perdagangan yang
telah berjalan dengan baik. Pemantauan kebijakan
alokasi minimum DMO dan DPO untuk menjamin
ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng Sumber: GAPKI, BPS, Bloomberg, diolah
domestik perlu terus diperkuat melalui sinergi dan Grafik IV.16. Perkembangan Inflasi Minyak Goreng dan Faktor
Pendorong
monitoring secara berkala dengan para stakeholders

30
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 1

Penguatan Hilirisasi Mineral untuk Mendukung Local Value Chain


Produk High Tech

Hilirisasi mineral telah mendorong perbaikan kualitas Indonesia perlu beranjak kepada industri yang lebih hilir
struktur ekspor produk manufaktur Indonesia. Upaya dan berteknologi tinggi agar dapat meningkatkan
Pemerintah untuk mendorong hilirisasi mineral melalui kualitas struktur perekonomian. Hal ini juga dengan
pelarangan ekspor mentah berbagai mineral, seperti mempertimbangkan bahwa penguatan struktur
nikel, bauksit dan tembaga telah berdampak positif. Hal manufaktur ke arah produk berteknologi tinggi
ini sebagaimana tercermin pada peran industri med- berkorelasi erat dengan peningkatan pendapatan per
high dan high tech nasional yang terus meningkat (Grafik kapita dan pencapaian status high income country
IV.17). Selain itu, investasi khususnya yang bersumber (Gambar IV.5). Selain itu, cadangan mineral yang dimiliki
dari Penanaman Modal Asing (PMA) juga menunjukkan Indonesia juga terbatas, sehingga tidak mungkin terus
perkembangan yang cukup baik, utamanya di sektor mengandalkan industri pengolahan mineral yang masih
industri med tech (Grafik IV.18). Sebagai negara dengan berada di level med-high.
sumber daya alam yang berlimpah, kebijakan hilirisasi
mineral merupakan langkah strategis yang ditempuh
oleh Pemerintah untuk menuju High Income Country
(HIC) pada 2045.

Sumber: Bea Cukai, diolah; klasifikasi teknologi mengacu UNIDO


Grafik IV.17. Share Ekspor Manufaktur Berdasarkan Tingkat Sumber: International Monetary Fund
Teknologi Gambar IV.5. Korelasi antara kompleksitas ekonomi dengan
pendapatan per kapita

Kendaraan listrik (EV) merupakan salah satu produk


hilirisasi berteknologi tinggi yang berpotensi
dikembangkan. Permintaan global terhadap kendaraan
listrik menunjukan peningkatan seiring dengan
percepatan pencapaian net zero emission (NZE) oleh
berbagai negara. Indonesia sendiri merupakan
produsen utama nikel yang menjadi bahan baku utama
baterai listrik. Berdasarkan skenario NZE, pada tahun
Sumber: BKPM, diolah; klasifikasi teknologi mengacu UNIDO 2030 setidaknya dibutuhkan 2,97 juta mobil listrik dan 76
Grafik IV.18. Kontribusi Investasi PMA Manufaktur Berdasarkan juta kendaraan motor listrik untuk dapat inline dengan
Tingkat Teknologi
target Indonesia dalam mencapai NZE pada 2060 (Grafik

Kebijakan hilirisasi mineral perlu terus dilanjutkan dan


diarahkan untuk mendukung produk industri yang lebih
high tech agar dapat memberikan nilai tambah optimal.
31
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
IV.19)4. Adapun produksi sebesar 100.000 mobil listrik mengenai percepatan program kendaraan bermotor
diprakirakan meningkatkan output ekonomi sebesar listrik berbasis baterai. Melalui penerbitan peraturan
0,25%, sementara produksi 1.000.000 motor listrik presiden tersebut, penguatan local value chain dengan
diprakirakan menciptakan peningkatan output sebesar penerapan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri
0,26%. Di sisi lain, terdapat pula potensi penurunan (TKDN) khususnya pada produk baterai listrik dapat
permintaan ekspor kendaraan konvensional produksi diakselerasi. Selain itu, diharapkan perusahaan
domestik, seiring dengan meningkatnya komitmen komponen otomotif juga dapat segera menyesuaikan
negara mitra terhadap upaya antisipasi terhadap produksi untuk dapat mengakomodir kebutuhan dari
perubahan iklim. komponen mobil listrik.

Implementasi kebijakan mendorong Local Value Chain


(LVC) ekosistem baterai kendaraan listrik pada saat ini
perlu terus diperkuat. Melalui Peraturan Kementerian
Perindustrian No.6 Tahun 2022, industri baterai
kendaraan listrik domestik diharapkan dapat terwujud
pada tahun 2030. Beberapa strategi yang dapat
dilakukan untuk mengakselerasi penciptaan LVC
ekosistem baterai kendaraan listrik antara lain melalui
diversifikasi global supply chain dengan negara lain di
Sumber: Kajian Transisi Kendaraan Bermotor Konvensional luar Tiongkok untuk memitigasi risiko single supply chain
menuju Kendaraan Listrik serta pembentukan Critical Mineral Agreement dengan
Grafik IV.19. Kendaraan listrik yang dibutuhkan untuk
negara lain yang dapat memasok mineral kritis
mencapai target penurunan emisi dalam NZE
pendukung produksi baterai listrik. Hal tersebut
Potensi pengembangan ekosistem kendaraan listrik dimaksudkan untuk menjamin kepastian ketersediaan

nasional telah didukung kebijakan TKDN. Pemerintah bahan baku pendukung dan akses pasar produk EV dari

telah menerbitkan Peraturan Presiden No.79 tahun 2023 Indonesia.

4
Temuan awal dari kajian transisi kendaraan listrik (2023)

32
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 2

Penguatan Hilirisasi Nikel Mendukung Ekosistem Kendaraan Listrik

Hilirisasi nikel untuk baterai kendaraan listrik perlu terus ditingkatkan untuk menangkap kesempatan permintaan
diakselerasi untuk penciptaan ekosistem kendaraan yang saat ini masih tinggi.
listrik. Permintaan Kendaraan Listrik Global
menunjukkan tren peningkatan seiring percepatan
pencapaian nett zero emission sebelum tahun 2060.
Sementara itu, Tiongkok berupaya menjadi pemain
utama industri kendaraan listrik melalui investasi sisi
hulu dan hilir di berbagai negara. Pada sisi domestik,
Pemerintah mendorong penciptaan ekosistem
kendaraan listrik melalui penerapan insentif fiskal untuk
pelaku usaha hilirsasi dan pengguna kendaraan listrik. Sumber: NSWI BKPM
Regulasi untuk penciptaaan ekosistem kendaraan listrik Gambar IV.6. Pohon Industri Baterai Kendaraan Listrik

telah dituangkan dalam Perpres No. 55 Tahun 2019.

Penciptaan rantai pasok untuk baterai kendaraan listrik


terus dipacu. Hilirisasi mineral nikel sebagai bahan baku
baterai pada kendaraan listrik telah mampu
memproduksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), Nikel
Sulfat dan Kobalt Sulfat (Gambar IV.6). Dalam
perkembanganya, salah satu tantangan yang perlu
diperhatikan adalah teknologi baterai yang berkembang
pesat sehingga mampu memengaruhi perkiraan
permintaan nikel ke depan. Saat ini, secara komersial
terdapat 2 (dua) tipe baterai kendaraan listrik yaitu tipe
NMC (Nickel-Mangan-Cobalt) dan LFP (Lithium-Ferro- Sumber: Wood Mackenzie, 2020.
Phospat). Teknologi LFP tidak menggunakan mineral Gambar IV.7. Proyeksi Market Share Jenis Baterai
nikel dalam komposisi katoda dan anoda-nya.
Perkembangan teknologi LFP yang cenderung lebih Kebijakan Local Value Chain ekosistem baterai
murah dibandingkan NMC dapat menjadi ancaman bagi kendaraan listrik berbasis nikel terus dilakukan.
keberlangsungan hilirisasi nikel. Menurut Wood Berdasarkan Permenperin No. 6/2022, industri baterai
Mackenzie (2020), baterai jenis LFP diperkirakan memiliki kendaraan listrik domestik diharapkan dapat terwujud
pangsa global lebih dari 30% pada tahun 2030 (Gambar pada tahun 2030. Beberapa strategi yang dapat
IV.7). Keunggulan baterai jenis LFP dibandingkan NMC dilakukan untuk mengakselerasi penciptaan Local Value
antara lain kemampuan adaptasi suhu yang lebih lebar, Chain ekosistem baterai kendaraan listrik berbasis nikel
harga yang lebih rendah, dan tingkat keamanan yang antara lain: i) mendorong diversifikasi global supply-
lebih baik meskipun densitas energi lebih rendah. chain dengan negara lain di luar Tiongkok untuk
Teknologi LFP diperkirakan akan terus dikembangkan memitigasi risiko single supply-chain, ii) mendorong
hingga 10 tahun ke depan sehingga harga baterai Local Value Chain melalui penerapan TKDN dengan
diperkirakan turun hingga 21%. Tantangan lain baterai berbasis NMC untuk percepatan hilirisasi baterai
pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik kendaraan listrik, iii) kerja sama pasokan mineral untuk
berbasis nikel adalah pemenuhan sebagian material bahan baku pendukung NMC yang masih belum banyak
pendukung baterai yang masih harus dilakukan melalui ditemukan di Indonesia, misalnya mineral Lithium
impor seperti Mangan Sulfat, Lithium, Katoda, Anoda dengan Australia, dan iv) kebijakan kuotasi ekspor
dan Elektrolit. Memperhatikan hal tersebut, akselerasi produk MHP untuk mendorong investasi ke arah hilir
hilirisasi nikel dan industri pendukung perlu terus tingkat lanjut.

33
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 3

Pengembangan Minyak Makan Merah (3M) Sebagai Substitusi


Minyak Goreng

Dalam konteks hilirisasi pangan, salah satu bentuk dinilai cukup menguntungkan dengan Benefit Cost Ratio
pengembangan hilirisasi pangan di level koperasi atau (B/C Ratio) lebih dari 1 serta Internal Rate of Return (IRR)
UMKM di Sumatera adalah pengembangan minyak sebesar 18,17%. Oleh karena itu, Pemerintah
makan merah. Minyak makan merah merupakan produk menginisiasi pengembangan industri minyak makan
olahan Crude Palm Oil (CPO) yang melalui proses merah melalui pembangunan pilot project di Sumatera
penyulingan atau pemurnian tanpa dilanjutkan dengan Utara. Dalam pengembangannya, usaha minyak makan
proses apapun. Pengembangan minyak makan merah di merah ini melibatkan berbagai stakeholder, baik
Sumatera menjadi penting, karena minyak makan merah koperasi, Kementerian/Lembaga, hingga perusahaan
memiliki beberapa keunggulan, diantaranya: mitra.
a. Memiliki kandungan gizi antara lain Vitamin (Vit.) A, Hingga saat ini, terdapat 3 pabrik minyak makan merah
Vit. B, dan skualena5 yang lebih tinggi dari minyak yang sedang dibangun di Sumatera Utara, yakni di Kab.
goreng kelapa sawit biasa, sehingga bisa Deli Serdang, Kab. Langkat, dan Kab. Asahan. Pabrik
dimanfaatkan sebagai bahan pangan pendukung Minyak Makan Merah Pasar Merbau saat ini telah
anti-stunting. beroperasi dengan kapasitas produksi 10 ton per hari.
b. Pengembangan minyak makan merah yang hanya Pengembangan minyak makan merah di Sumatera Utara
boleh dilakukan oleh koperasi petani, akan tersebut berpotensi menghasilkan sekitar 8.100 ton
memberikan nilai tambah serta dapat meningkatkan minyak makan merah per tahun atau memenuhi 1,2%
posisi tawar petani pada mata rantai pasok kelapa dari total konsumsi minyak goreng di Sumatera Utara.
sawit. Rencana pengembangan ke depan adalah produksi
c. Dapat menjadi alternatif minyak goreng yang sehat secara massal dan melanjutkan pembangunan pilot
dengan harga yang lebih terjangkau, diperkirakan project di Kabupaten Langkat dan Kabupaten Asahan.
sekitar Rp9.000 per liter. Di sisi lain, masih terdapat beberapa tantangan dalam
Pengembangan minyak makan merah telah lebih dulu pengembangan minyak makan substitusi ini antara lain
dilakukan oleh Malaysia. Malaysia merupakan eksportir konsumsi minyak makan merah masih relatif minim di
terbesar dunia untuk produk minyak olein merah atau Indonesia maupun Sumatera. Preferensi penggunaan
minyak makan merah dengan negara tujuan ekspor: minyak goreng oleh rumah tangga juga masih
Cina, Jepang, India, Taiwan, dan Angola. Tahun 2020, didominasi oleh minyak goreng, akses pasar baik
Malaysia mengekspor 1.187 ton minyak merah ke Cina domestik maupun luar negeri masih relatif terbatas,
untuk mengatasi defisiensi Vit. A di berbagai provinsi di serta masih minimnya dukungan pembiayaan bagi
Cina. koperasi atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk
pengembangan dan ekspansi pabrik.
Disamping keunggulan kandungan produknya, dari sisi
investasi, pengembangan industri minyak makan merah

5
senyawa organik nabati maupun hewani bernilai gizi tinggi

34
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 4

Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Mendukung Stabilitas dan


Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Pengembangan hilirisasi pangan perlu diperkuat dengan Bank Indonesia berkolaborasi dengan pemerintah
menghadapi sejumlah tantangan dan kendala. daerah berupaya mengatasi tantangan tersebut. Untuk
Ketergantungan terhadap komoditas pangan yang mendukung peningkatan produktivitas lahan, KPw BI
semakin meningkat di tengah belum optimalnya rantai Jatim dan KPw BI Jabar berkontribusi nyata mendorong
pasok domestik, berpotensi meningkatkan risiko inflasi mekanisasi pertanian yang mampu mempercepat
pangan. Kondisi ini menegaskan pentingnya penguatan proses pengeringan dan efisiensi biaya tenaga kerja.
rantai pasok komoditas pangan dalam negeri guna Dukungan tersebut telah mendorong efisiensi waktu
menjaga stabilisasi harga, terutama komoditas Beras, dan biaya serta meningkatkan kualitas hasil produksi,
Cabai, dan Bawang Merah. Untuk memahami tantangan yang pada akhirnya mampu mendorong perluasan
dan kendala terkait hilirisasi komoditas tersebut, pasar oleh pelaku usaha.
diperlukan analisis yang mendalam untuk melihat
sejumlah aspek terkait Perbaikan Faktor Produksi (P1),
Cabai
Perbaikan Regulasi/Kelembagaan (P2), serta Promosi
dan Kerjasama Perdagangan (P3).

P1: Perbaikan Faktor Produksi


Beras

Gambar IV.9. Hulu-Hilir Rantai Pasok Cabai

Dari sisi produksi (P1), aneka cabai memiliki sejumlah


permasalahan struktural yang berdampak pada
penurunan produktivitas. Kendala tersebut dari sisi on
farm antara lain masih minimnya penyediaan bibit
Sumber: berbagai sumber (diolah) unggul, belum optimalnya penanganan Organisme
Gambar IV.8. Hulu-Hilir Rantai Pasok Beras
Pengganggu Tanaman (OPT), dan pola tanam yang
sangat bergantung pada cuaca. Dari sisi off farm
Dari sisi faktor produksi (P1), kendala utama yang
terbatasnya teknologi pascapanen dan pasar penjualan
dihadapi oleh komoditas beras adalah produktivitas
cabai yang masih terbatas menjadi kendala utama.
yang rendah. Dari sisi on-farm, disamping penurunan
luas lahan yang terus berlanjut, masih minimnya Dalam menangani kendala penurunan produktivitas,
penggunaan mekanisasi pertanian menjadi penyebab dari sisi on farm, perlu dilakukan pengembangan bibit
utama produktivitas lahan yang rendah. Dari sisi off- tahan serangan OPT, pengaturan pola tanam
farm, penyusutan padi menjadi beras secara `nasional sebagaimana dilakukan oleh klaster lokal champion,
juga terbilang rendah dibandingkan negara produsen serta pemberian bantuan saprotan (pupuk-pestisida
beras lain. Kendala ini turut disebabkan teknologi yang organik) dan alsintan. Penyediaan infrastruktur
masih perlu diperkuat, tercermin dari dominannya teknologi pasca panen juga perlu dilakukan untuk
penggunaan (Rice Milling Unit) RMU kecil pada proses mengatasi kendala di sisi off farm. Bank Indonesia terus
penggilingan yang menghasilkan kualitas beras di bawah mendorong produktivitas klaster cabai di Jawa melalui
standar beras konsumsi. pengembangan benih cabai lokal, pembuatan pupuk
organik melalui Poktan dan Klaster Cabai (on farm) serta

35
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
dukungan infrastruktur yang tepat guna dalam rangka
P2: Regulasi & Kelembagaan
meningkatkan produktivitas cabai (off farm).
Pembangunan green house untuk koperasi tani cabai Penurunan Luas Lahan
oleh KPw Bank Indonesia Jawa Barat yang dilaksanakan Penurunan luas panen padi terpantau berlanjut pada
pada tahun 2023 telah meningkatkan 60% produktivitas tahun 2023, dipicu oleh meningkatnya alih fungsi lahan
cabai merah. Ke depan, pemberian bantuan dan shifting fungsi lahan ke komoditas lainnya. Kondisi
infrastruktur pascapanen akan diperluas ke fasilitas lain ini perlu segera diatasi melalui percepatan penetapan
seperti cold storage untuk mendukung ketersediaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dalam
pasokan cabai dalam jangka waktu lebih panjang. Perda RTRW di daerah. Hingga akhir 2023, capaian
penetapan LP2B oleh Pemerintah di daerah di Jawa terus
Bawang Merah mengalami peningkatan, namun belum optimal dalam
mengamankan luasan lahan sawah sekaligus produksi
komoditas pangan yang disebabkan persentase LP2B
terhadap luas lahan masih rendah. Ke depan, diperlukan
penyelarasan pemahaman urgensi LP2B antara Pusat-
Daerah, serta penyusunan skema pemberian insentif
untuk mendorong akselerasi LP2B. Dalam memitigasi
shifting fungsi lahan ke komoditas lain, perlu dilakukan
akselerasi implementasi Keputusan Menteri Pertanian
No.484/KPTS/RS.020/M/8/2021 tentang Rencana
Gambar IV.10. Hulu-Hilir Rantai Pasok Bawang Merah Strategis Kementerian Pertanian, khususnya terkait
perluasan tanam pada lahan rawa yang ada di seluruh
Produksi bawang merah di Jawa terpantau terus Indonesia, dengan dukungan penyuluhan pertanian
menurun akibat kendala on-farm maupun off-farm. Di yang berkualitas.
sisi on-farm, kendala yang dihadapi terutama adalah
pola tanam bawang merah yang cenderung bersamaan Korporatisasi
serta masih tingginya tingkat sensitivitas bawang
terhadap hama dan cuaca. Di sisi off-farm, pemanfaatan
teknologi penyimpanan yang tidak tepat guna dan
permintaan bahan baku oleh industri hilir yang masih
minim, berdampak pada belum optimalnya manajemen
stok.
Gambar IV.11. Hulu-Hilir Rantai Korporatisasi
Bank Indonesia di daerah turut mendorong pelaku
usaha mengatasi kendala struktural tersebut. Sejalan Dari sisi regulasi dan kelembagaan (P2), korporatisasi
dengan program Intensifikasi Lahan Kementan, dari sisi telah terbukti mampu mendorong hilirisasi pangan serta
on farm Kantor Perwakilan (KPw) BI Tegal turut akses pembiayaan, namun saat ini masih mengalami
memberikan bantuan berupa Greenhouse Smart sejumlah tantangan. Agregator (Gapoktan/Koperasi)
Farming yang mampu menurunkan risiko gagal panen dapat berperan menjadi pengolah komoditas menjadi
akibat cuaca dan hama. Selain itu, dari sisi off farm, produk olahan lebih lanjut atau menghubungkan
KPwBI Tegal saat ini tengah mengembangkan aplikasi SI dengan korporasi yang mampu mengolah produk
JUNA (Simpan Jual Nanti) dalam optimalisasi fasilitas cold olahan. Sementara itu, petani bisa fokus melakukan
storage di Kabupaten Brebes. Ke depan, akan dilakukan budidaya dan tidak perlu mengupayakan investasi
langkah lanjutan baik dari sisi on-farm seperti teknologi mahal. Peran ini telah terwujud pada salah
mendorong penggunaan pupuk organik dan penguatan satu gapoktan klaster bawang merah binaan BI Tegal
manajemen pola tanam serta dari sisi off-farm terutama yang mampu mengolah cabai menjadi produk-produk
melalui digitalisasi manajemen stock, mendorong olahan cabai secara mandiri, serta koperasi klaster cabai
teknologi terbaru dalam rangka pengolahan produk binaan BI Jawa Tengah yang mampu menjalin kerjasama
olahan, serta kerjasama dengan HOREKA dalam rangka dengan produsen saus cabai nasional, sehingga produk
mendorong permintaan akan produk olahan. cabai dari petani anggota mampu terserap secara
optimal. Kendala yang dihadapi saat ini terutama terkait
aspek pemodalan baik dari sisi budidaya maupun

36
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
pengolahan pasca panen serta adanya inefisiensi pada mendorong efisiensi melalui penurunan harga
skema kredit pola kemitraan. pembelian pupuk.

Peran Gapoktan/Koperasi pada sisi pembiayaan juga


P3: Kerjasama Perdagangan
perlu dioptimalkan. Beberapa Gapoktan/Koperasi telah
melaksanakan peran untuk mendorong pembiayaan, Optimalisasi Kerjasama Antar Daerah
namun dalam jumlah yang belum terlalu besar dan (KAD)
bunga yang relatif tinggi apabila dibandingkan Kredit Komoditas beras menghadapi dua (2) tantangan utama
Usaha Rakyat (KUR). Untuk itu, kerjasama terkait inefisiensi pola distribusi dan skema kerjasama
Koperasi/Gapoktan dengan penyalur KUR perlu penyerapan gabah oleh BULOG yang belum sustain.
diperkuat dalam rangka meningkatkan kemampuan Merespons tantangan ini, KAD khususnya intra provinsi
dana yang disalurkan sekaligus menjaga suku bunga perlu lebih dioptimalkan melalui penguatan peran
tetap kompetitif, namun dengan tetap mengedepankan Pemda serta replikasi skema kerjasama berbasis
prinsip Good Corporate Governance. engagement antara BULOG dan petani/gapoktan. Bank
Indonesia se-Jawa terus mendorong optimalisasi KAD
Pupuk Subsidi melalui pelaksanaan 36 KAD beras di Jawa di sepanjang
Penyaluran pupuk subsidi masih terkendala validitas tahun 2023. Selain itu, skema kerjasama berbasis
data, literasi petani yang masih perlu ditingkatkan, dan engagement juga sudah mulai dilaksanakan oleh BULOG
infrastruktur pendukung yang belum memadai. Kanwil Jawa Timur bekerjasama dengan Pemda melalui
Merespons hal tersebut, Pemerintah telah melakukan optimalisasi Modern Rice Milling Plant (MRMP), dimana
validasi ulang data penerima pupuk bersubsidi diikuti petani/gapoktan mendapat kepastian pasar,
pengembangan aplikasi i-Pubers dalam rangka pendampingan on farm, serta dukungan penyimpanan
simplifikasi penyaluran pupuk bersubsidi yang akan diuji hasil giling di BULOG. Melalui implementasi skema ini,
coba di Kalsel, Babel, Riau, Bali dan Aceh. Namun BULOG mampu meningkatkan kepastian pasokan
demikian, peningkatan literasi digital masyarakat dan gabah. Ke depan, replikasi skema kerjasama pemda
penyediaan infrastruktur jaringan pendukung harus dengan Bulog melalui optimalisasi MRMP perlu
tetap didorong. Bank Indonesia di daerah turut diterapkan di wilayah lainnya dengan mendorong
mendorong peningkatan literasi masyarakat salah keterlibatan BUMD/BUMDes/BUMP.
satunya melalui pelaksanaan rangkaian Festival Ekonomi
Keuangan Digital Indonesia 2023, dengan ragam Pada komoditas cabai dan bawang merah, terdapat
bahasan dan diskusi perkembangan ekonomi dan permasalahan inefisiensi rantai distribusi. Hasil panen

keuangan digital oleh otoritas, pelaku industri, akademisi yang di pooling di Pedagang Besar Brebes (bamer) dan
dan lembaga internasional, serta berbagai showcasing Pasar Induk Pare Kediri (cabai) untuk grading kualitas,

yang menampilkan berbagai produk dan inovasi, serta Pasar Induk Kramat Jati untuk penentuan harga,
implementasi kebijakan serta pencapaian dalam telah mendorong kenaikan biaya ongkos angkut dan

pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan harga pada tingkat konsumen. KAD dapat menjadi solusi

digital. permasalahan karena dapat memotong rantai distribusi


yang tidak efisien. Sepanjang tahun 2023, KPw BI se-Jawa
Masih rendahnya penggunaan pupuk organik di tengah sudah memiliki 25 KAD bawang merah dan cabai.
tingginya kebutuhan akan pupuk subsidi, menekankan Namun, pelaksanaan KAD dipandang masih belum
pentingnya percepatan revisi Permentan terkait optimal karena masih minimnya tindak lanjut realisasi
penerapan subsidi pupuk organik. Kantor Perwakilan BI MoU. Ke depan, langkah penguatan kompetensi SDM
di daerah juga telah berperan pada perluasan produksi terutama terkait pengetahuan grading kualitas dan
pupuk organik berbasis komunitas oleh UMKM binaan, penentuan harga perlu dilakukan di seluruh daerah
sebagaimana dilaksanakan di Tuban. Terdapat sentra sehingga komoditas cabai dan bawang merah
kelompok tani yang mengkolaborasikan para petani tidak perlu di-pooling ke wilayah lain, peningkatan
dengan peternak, sehingga menciptakan bisnis proses transparansi pada proses penetapan harga komoditas,
closed loop yang mampu menghasilkan pupuk organik serta monitoring pelaksanaan KAD untuk kontinuitas
yang menggunakan bahan baku dari sesama anggota, kerjasama.
dan digunakan sendiri oleh anggota, sehingga mampu

37
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 5

Penguatan Hilirisasi Pangan untuk Menjaga Stabilitas dan


Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Menuju
Kalimantan Baru

Ketersediaan pasokan yang diikuti dengan stabilitas (Tabel IV.2). Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya
harga menjadi key success factor keberlanjutan hilirisasi produksi dan produktivitas akibat karakteristik tanah
pangan di Kalimantan. Hal ini mempertimbangkan yang tidak sesuai, serta tingginya biaya tenaga kerja,
bahwa mayoritas pasokan pangan Kalimantan masih pupuk, dan benih. Kendala ini perlu dimitigasi melalui
bergantung pada daerah lain (belum swasembada). kerjasama antar daeah (quick wins) demi stabilitas
Harga yang relatif tinggi akibat rendahnya tingkat harga, yang perlu dibarengi dengan implementasi
produksi dan produktivitas perlu dimitigasi agar hilirisasi strategi intensifikasi atau ekstensifikasi demi
pangan yang diharapkan mampu menciptakan nilai peningkatan produktivitas. Meski demikian, beberapa
tambah, tidak mengganggu stabilitas inflasi. success story hilirisasi bawang sudah dilakukan oleh
beberapa gabungan kelompok tani dan UMKM binaan
Hilirisasi cabai di Kalimantan terbukti mampu
Bank Indonesia se-Kalimantan, sebagai strategi
meningkatkan nilai tambah yang tinggi, meski perlu
peningkatan nilai tambah yang tercermin dari gross
didukung dengan stabilitas harga pasokan cabai.
added value berkisar 50 – 200%. Bahkan terdapat UMKM
Pasokan cabai di Kalimantan yang mengalami surplus
yang berhasil menyalurkan bawang goreng sebanyak 3
tahunan sebesar 14,9 ribu ton menjadi faktor pendorong
ton/bulan melalui strategi pemasaran melalui pasar
hilirisasi. Meski demikian, harga rata-rata cabai merah
tradisional (kemasan grosir) dan retail modern (kemasan
dan cabai rawit di Kalimantan masih lebih tinggi jika
premium).
dibandingkan wilayah lainnya (Tabel IV.2). Tingginya
harga disebabkan oleh luas lahan tanam yang menurun, Preferensi masyarakat akan konsumsi beras lokal perlu
produktivitas cabai yang relatif rendah, serta tingginya diikuti dengan peningkatan produktivitas guna
biaya tenaga kerja dan pupuk. Ini perlu dimitigasi melalui mendukung inflasi yang lebih terjaga. Mayoritas benih
penerapan strategi intensifikasi, seperti pemanfaatan yang digunakan di Kalimantan adalah jenis inbrida
pupuk batubara dan digital farming demi peningkatan (beras lokal) dengan presentase 88,33%. Hal ini seiring
produktivitas. Hilirisasi cabai juga sudah dilakukan oleh dengan preferensi masyarakat yang lebih menyukai
beberapa Gapoktan dan UMKM binaan Bank Indonesia beras lokal (73%). Masa tanam padi lokal yang relatif
se-Kalimantan sebagai strategi peningkatan nilai tambah lama (6 – 10 bulan) jika dibandingkan dengan padi
yang tercermin dari gross added value berkisar 100 – unggul benih IR-42 maupun Inpari 32 (3 – 4 bulan)
200%, bahkan sudah ada yang merambah pasar ekspor menyebabkan produksi beras di Kalimantan cenderung
melalui strategi pemasaran melalui retail modern. rendah karena masa tanam hanya 1 kali/tahun. Terlebih
dengan tingkat produktivitas beras lokal yang rendah
Tabel IV.2. Harga Komoditas Spasial Indonesia
(dibawah 4 ton/hektar) dan kendala penyerapan beras
lokal yang terbentur dengan ketentuan BULOG,
diperlukan kerjasama antar daerah (quick wins) dan
pembentukan/optimalisasi BUMD pangan sebagai
Sumber: PIHPS Bank Indonesia (2024). offtaker sekaligus distributor padi lokal. Di sisi lain,
tingginya upah pekerja dalam struktur ongkos tani perlu
Defisit bawang menjadi tantangan utama hilirisasi di
dimitigasi melalui strategi intensifikasi seperti
Kalimantan yang perlu ditindaklanjuti. Pasokan bawang
pemanfaatan digital farming dan RMU terintegrasi.
merah di Kalimantan yang mengalami defisit tahunan
sebesar 35,3 ribu ton menjadi tantangan utama hilirisasi. Dengan potensi lahan yang luas, Kalimantan perlu
Terlebih, harga rata-rata bawang merah di Kalimantan bertransformasi menuju perikanan berbasis budidaya
masih lebih tinggi jika dibandingkan wilayah lainnya demi meningkatkan competitive advantage produk

38
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
perikanan, termasuk udang, utamanya di tengah UMKM dan klaster binaan BI se-Kalimantan juga telah
meningkatnya pasokan dari India dan Ekuador. Potensi melakukan hilirisasi produk perikanan dan menembus
pemanfaatan ekonomi maritim Kalimantan belum pasar ekspor. Namun, diperlukan pengembangan
maksimal, tercermin dari basis produksi perikanan produksi perikanan berbasis budidaya untuk
tangkap dan budidaya yang masih sangat terbatas. memastikan keberlanjutan pasokan. Pengembangan
Meski demikian, Kalimantan tetap merupakan salah satu budidaya berbasis korporatisasi perlu diakselerasi
produsen perikanan, khususnya udang tangkap dengan seiring dengan potensi lahan Kalimantan yang sangat
tingkat produksi mencapai 108 ribu ton/tahun (40,75% besar. Hal ini perlu menjadi perhatian demi
pangsa nasional). Hilirisasi perikanan Kalimantan masih meningkatkan competitive advantage produk perikanan
terkonsentrasi pada udang beku yang diekspor ke Kalimantan, mengingat harga kompetitor cenderung
berbagai negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Taiwan, lebih murah.
dan Eropa. Tidak hanya korporasi besar, beberapa

39
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
BOKS 6

Hilirisasi Pangan di Wilayah Balinusra

Penguatan kelembagaan petani masih perlu terus


Hilirisasi Beras
dilakukan. Saat ini, masih banyak petani yang belum
Asesmen Faktor Produksi tergabung dalam kelompok atau kelembagaan lainnya.
Produksi beras secara tahunan di Balinusra tercatat Hal ini berimplikasi pada lemahnya daya tawar petani
surplus, namun periode defisit terpantau lebih panjang terhadap pengepul, kendala implementasi kerjasama,
dibandingkan periode surplus selama dua tahun dan minimnya akses terhadap pembiayaan. Berbagai
terakhir (Grafik IV.20). Hal ini menyebabkan tekanan upaya untuk mendorong penguatan kelembagaan
inflasi beras di Balinusra cukup tinggi, terutama petani pun telah terus dilakukan, diantaranya melalui
didorong oleh provinsi NTB. Lebih lanjut, sebagian besar dukungan Pemda dan inovasi skema pembiayaan, salah
konsumsi beras di Balinusra adalah beras kualitas satunya melalui skema pembiayaan Back-to-Back. Selain
premium yang membutuhkan Rice Milling Unit (RMU) itu, pembentukan perumda pangan yang berfungsi
berkapasitas besar untuk memproduksinya. Namun sebagai offtaker dan memasarkan produk kepada
demikian, sebagian besar RMU di Balinusra berkapasitas konsumen akhir pun telah terus didorong. Hal ini untuk
kecil sehingga kehadiran RMU modern sangat meningkatkan efisiensi rantai pasok dan mendukung
diperlukan, terutama untuk mengurangi terjaganya ketersediaan pasokan yang pada gilirannya
ketergantungan pemenuhan kebutuhan beras dari dapat mendorong terjaganya stabilitas harga beras.
wilayah Jawa. Hingga akhir tahun 2023, dukungan RMU
modern kapasitas besar di wilayah Balinusra pun terus Penguatan Kerjasama dan Perdagangan
dilakukan untuk meningkatkan konsistensi kualitas dan Penguatan kerjasama untuk mendorong terjaganya
pasokan gabah di wilayah Balinusra. stabilitas harga telah terus dilakukan dan perlu terus
diperkuat ke depan. Beberapa bentuk kerjasama yang
dapat terus didorong untuk menjaga terkendalinya
inflasi, diantaranya sebagai berikut:

a. Perumda sebagai offtaker menyerap gabah dari


petani dengan harga bersaing.

b. Perumda sebagai offtaker melakukan kontrak


kerjasama dengan kelompok tani dan perbankan
untuk memastikan kontinuitas pasokan gabah.

Sumber: BPS. diolah c. Pemda memberikan dukungan saprotan dan


Grafik IV.20. Perkembangan Produksi dan Inflasi Beras di pembiayaan, serta pendampingan kelompok tani.
Balinusra

Hilirisasi Hortikultura
Dukungan Pengaturan dan Kelembagaan
Asesmen P1 – Faktor Produksi Hortikultura
Secara umum, Pemda di Balinusra telah memberikan
Produksi komoditas hortikultura Balinusra (bawang
dukungan untuk hilirisasi beras, baik melalui peraturan
merah dan cabai) masih mengalami fluktuasi, cenderung
dan program kerja. Dari sisi peraturan, beberapa
dominan pada periode panen raya dan menurun cukup
dukungan telah diberikan untuk mendukung
tajam pada periode off-season (Grafik IV.21 dan IV.22).
keberlangsungan hilirisasi beras, diantaranya melalui
Sepanjang 2023, komoditas bawang merah di Balinusra
dukungan pembiayaan RMU dan teknis penyaluran
masih mengalami surplus produksi, sementara
Dana Alokasi Khusus serta pengendalian pengiriman
komoditas cabai mengalami defisit produksi. Minimnya
gabah keluar wilayah. Sementara itu, dari sisi program
optimalisasi lahan dan belum optimalnya pengaturan
kerja, dukungan sarana produksi pertanian (saprotan),
pola tanam menyebabkan volume produksi bulanan
pendampingan, dan mendorong kemitraan offtaker
yang berfluktuasi dan defisit produksi hortikultura di
untuk penyerapan gabah petani pun telah dilakukan.
40
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
Balinusra. Hal tersebut berimplikasi pada harga Asesmen P2 – Pengaturan dan
komoditas bawang merah dan cabai yang cenderung
Kelembagaan Hortikultura
terfluktuasi dan menjadi salah satu penyumbang andil
Penguatan kelembagaan untuk meningkatkan
inflasi pada tahun 2023.
aksesibiltas petani terhadap pembiayaan, khususnya
untuk mendukung peningkatan produksi dan
produktivitas, perlu terus dilakukan. Sinergi antar
stakeholders perlu terus diperkuat untuk mendorong
penguatan kelembagaan dan mengakselerasi
pembiayaan kepada petani. Dalam hal ini, sinergi antara
BI, Pemda, Perbankan dan stakeholders terkait lainnya
perlu terus dilakukan, diantaranya melalui
pendampingan, bantuan teknis, kebijakan pendukung,
dan percepatan akses pembiayaan. Penguatan
Sumber: Dinas Pertanian Balinusra, diolah kelembagaan petani yang pada gilirannya dapat
Grafik IV.21. Perkembangan Produksi Bawang Merah Balinusra meningkatkan aksesibilitas petani terhadap pembiayaan
ini, diharapkan dapat meningkatkan permodalan petani
untuk mendukung peningkatkan produksi dan
produktivitas komoditas hortikultura.

Bank Indonesia bersama pemerintah daerah juga perlu


mengoptimalkan pemanfaatan Controlled Atmosphere
Storage (CAS) yang diutilisasi dengan Sistem Resi
Gudang (SRG). Hal ini bertujuan agar petani dapat
menyimpan hasil produksi pada periode panen raya.
Lebih lanjut, offtaker bawang merah dapat menjaminkan
Sumber: Dinas Pertanian Balinusra, diolah bawang merah yang disimpan menggunakan SRG,
Grafik IV.22. Perkembangan Produksi Cabai Balinusra sehingga petani tetap mendapatkan profit dan memutar
kembali modalnya. Model bisnis untuk optimalisasi
Berbagai upaya untuk mendorong peningkatan peran CAS dengan SRG dapat dilihat pada Gambar IV.12.
produktivitas telah terus dilakukan dan perlu terus
diperkuat. Bank Indonesia telah terus bersinergi dengan
pemerintah dan stakeholder terkait dalam mendorong
peningkatan pemanfaatan teknologi untuk
meningkatkan produktivitas komoditas hortikutura.
Beberapa upaya yang telah dilakukan diantaranya
melalui perluasan implementasi digital smart farming
dan optimalisasi teknologi sprinkle.

Peningkatan akses logistik dan efisiensi rantai distribusi Gambar IV.12. Model Bisnis pengembangan hilirisasi
komoditas bawang merah dan cabai di Balinusra
juga perlu terus dilakukan untuk mendorong terjaganya
stabilitas harga. Rantai distribusi yang masih relatif
panjang dan dukungan akses logistik yang masih relatif Asesmen P3 – Penguatan Kerjasama dan
minim, mendorong tingginya harga komoditas Perdagangan Hortikultura
hortikultura, khususnya di NTB dan NTT. Oleh karena itu, Penguatan sinergi dengan Perumda dan aggregator
akselerasi pembangunan dan perbaikan infrastruktur dalam mendukung optimalisasi perdagangan komoditas
jalan di wilayah Balinusra perlu terus ditingkatkan untuk hortikultura perlu terus diperkuat ke depan. Perumda
meningkatkan efektivitas dan efisiensi lalulintas logistik. sebagai offtaker memiliki peran vital untuk menyerap
Hal ini pada gilirannya diharapkan dapat meminimalisir produksi sekaligus pengelola pasokan yang disimpan di
gap harga dan meningkatkan kesejahteraan petani. dalam CAS. Dengan demikian, pasokan yang tersedia
dapat digunakan pada saat produksi turun, sehingga
dapat memitigasi tekanan harga lebih lanjut. Selain itu,
penguatan sinergi dengan aggregator dari sisi swasta

41
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
juga sangat krusial, terutama untuk mendorong dan ketersediaan rantai dingin menjadi tantangan
peningkatan kapasitas petani. Penguatan kerjasama dan nelayan saat ini. Selain itu, kawasan nelayan di pesisir
optimalisasi dukungan aggregator yang dapat terus juga berpotensi tergeser oleh kawasan pariwisata,
ditingkatkan ke depan diantaranya dukungan akses terutama di Bali.
teknologi, agri-input, technical assistance, pengukuran
dampak produksi, pencarian offtaker, hubungan dengan
pemerintah, serta hubungan dengan Lembaga
pembiayaan. Selain itu, penguatan sinergi untuk
mendorong peningkatan akses pembiayaan kepada
kelompok tani, diantaranya melalui optimalisasi KUR,
KPSP, dan pemanfaatan program pembiayaan petani
berbasis resi Gudang (PPRGR) juga perlu terus diperkuat
ke depan.

Hilirisasi Perikanan Sumber: BPS, diolah


Grafik IV.24. Perkembangan Pangsa PDRB Perikanan Balinusra
Asesmen Faktor Produksi
Komoditas perikanan menjadi salah satu komoditas
penyumbang inflasi, namun juga memiliki potensi yang
besar untuk dapat dioptimalkan untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi. Inflasi ikan di Balinusra
cenderung tinggi pada Mei-Juli akibat musim gelombang
tinggi sehingga nelayan kesulitan melaut dan pasokan
menjadi terbatas (Grafik IV.23). Sementara itu pangsa
PDRB subsektor perikanan Balinusra tahun 2022 baru
mencapai 5,05% dari target pangsa perikanan
Sumber: Survei Bank Indonesia Balinusra, diolah
sebagaimana pada Perpres No. 32 tahun 2023, sebesar
Grafik IV.25. Prioritas Pengembangan Hasil Perikanan
7,80% (Grafik IV.24). Hal ini menekankan urgensi hilirisasi berdasarkan Survei
perikanan di Balinusra. Lebih lanjut, berdasarkan hasil
analytical network process, hilirisasi yang paling Asesmen Faktor Pengaturan dan
potensial dilakukan di Balinusra adalah pengalengan
Kelembagaan
dan pembekuan ikan (Grafik IV.25).
Penguatan strategi dan regulasi perlu terus dilakukan
dalam mendorong penguatan keberlanjutan pasokan
ikan. Saat ini, masih terdapat beberapa tantangan yang
berpotensi menghambat implementasi ketentuan
terkait penangkapan ikan terukur. Beberapa tantangan
yang masih mengemuka diantaranya yaitu terbatasnya
pelabuhan pendaratan ikan terdaftar dan banyaknya
pintu pendaratan ikan nelayan kecil. Selain itu, isu
tergesernya kawasan nelayan oleh kawasan pariwisata.
Saat ini, telah dilakukan upaya untuk menjaga kawasan
Sumber: BPS, diolah perikanan diantaranya melalui penetapan Perda
Grafik IV.23. Perkembangan Inflasi Ikan (%mtm) Balinusra
Bendega dan terbitnya Perda RTRWP yang secara
spesifik mengatur pemanfaatan ruang dimana pada
Pengembangan hilirisasi perikanan di Balinusra
kawasan perikanan, tidak diperbolehkan kegiatan wisata
menghadapi tantangan musiman dan struktural. Dari
laut, fasilitas pariwisata dan alur pelayaran. Ke depan,
faktor musiman, ukuran perahu nelayan kecil tidak
penguatan strategi dan sinergi antar stakeholders,
mendukung untuk melaut saat gelombang tinggi yang
khususnya dalam mendorong implementasi ketentuan
biasanya terjadi pada musim pancaroba (Mei-Agustus).
terkait penangkapan ikan terukur perlu terus dilakukan
Sementara dari faktor struktural, keterbatasan
untuk mendorong penguatan keberlanjutan pasokan
infrastruktur pendukung seperti SPBU, modal nelayan,
ikan ke depan.

42
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
Penguatan kelembagaan perlu terus dilakukan untuk Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Jembrana
meningkatkan aksesibilitas nelayan terhadap yang merupakan PPN satu-satunya di wilayah Balinusra.
pembiayaan. Penyaluran kredit ke sektor pengolahan Berdasarkan Perda RTRWP Bali, Pengambengan akan
ikan tercatat masih relatif rendah. Tantangan utama dikembangkan untuk menjadi fish estate didukung
yang masih mengemuka yaitu, kelembagaan nelayan ekosistem existing 5 perusahaan pengalengan ikan yang
yang masih relatif rendah sementara nelayan individual mayoritas beriorientasi ekspor dengan 84 UMKM
dianggap memiliki risiko kredit tinggi, dan masih relatif pengolahan dan pemasaran olahan ikan laut. Penguatan
rendahnya kepastian pasar/offtaker bagi nelayan. sinergi antara BI dan stakeholders terkait telah terus
Dengan demikian, penguatan kelembagaan nelayan dilakukan dalam memperluas akses pasar perikanan di
melalui pembentukan koperasi, dan kolaborasi antara Balinusra. Dalam hal ini, BI turut aktif dalam mendukung
koperasi nelayan dengan offtaker yang didukung dengan peningkatan pengiriman ekspor ikan di wilayah
penguatan pencatatan transaksi/produksi perlu terus Balinusra, Ke depan, dukungan teknologi untuk
diperkuat ke depan. peningkatan nilai tambah untuk dapat mendukung
perluasan pasar perikanan perlu terus diperkuat.
Asesmen Penguatan Kerjasama dan
Perdagangan Perikanan
Peningkatan kerjasama untuk perluasan akses pasar
perlu terus dilakukan. Bali memiliki Pelabuhan

43
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
“Halaman ini sengaja dikosongkan”

44
LAPORAN NUSANTARA JANUARI 2024
TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab
Firman Mochtar

Koordinator Penyusun
M. Abdul Majid Ikram
Kurniawan Agung W.

Tim Penulis

Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Kantor Perwakilan BI Prov. Sumatera Utara
Grup Sektoral dan Regional Ahmad Adi Nugroho
Asrianti Mira Anggraeni Ajeng Ardhia Arya Kusuma Putri
Darius Tirtosuharto
Oki Hermansyah Kantor Perwakilan BI Prov. Jawa Timur
Nurul Pratiwi A.P. Gandhiano Dwi Putera
Ajeng Ratna Kartina Ramdha Dien Azka
Harry Aginta
Ide Mahendra Kantor Perwakilan BI Prov. Kalimantan Selatan
Rivky Rasyid Septo Prayefta Nainggolan
Sheila Reswari Aditya Wiratama Putra
Irham Ilmanel Abdinni
Muhammad Arifian Adin Kantor Perwakilan BI Prov. Bali
Refdamas Dwiaji Wisnumurti Zetra Iez Zaputra
Archie Flora Anisa Reffi Marizka Dewi

Grup Ekonomi Makro Kantor Perwakilan BI Prov. Sulawesi Selatan


Alexander Lubis Dita Khadijah
M. Yafi Satryatama Annisa Elma Nabila

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter


Grup Sektoral dan Regional
Ph. 021-2981 8119, 2981 8868
Fax. 021-3452 489, 231 0553

Anda mungkin juga menyukai