Analysis+of+Unfunction+Fire+Alarm+Analysis+on+MT +pangrango+ (Jurnal+ATRIA)
Analysis+of+Unfunction+Fire+Alarm+Analysis+on+MT +pangrango+ (Jurnal+ATRIA)
Corresponding Author*:
memiliki wilayah laut yang luas sebagai perairan dan kepelabuhanan (Hendrawan,
negara kepulauan (Afrizal, 2023). 2019).
Berdasarkan Undang-Undang Keselamatan transportasi juga
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 diperlukan untuk mengurangi peningkatan
tentang Pelayaran, kapal adalah kendaraan biaya ekonomis dan lingkungan, diantaranya
air dengan bentuk dan jenis tertentu yang biaya medis, produksi, pencemaran
digerakkan dengan tenaga angin, tenaga lingkungan, dan juga penggunaan energi
mekanik, ditarik atau ditunda termasuk berlebih yang tidak efektif dan efisien akibat
kendaraan yang berdaya dukung dinamis, dampak potensial. Seluruh masyarakat yang
kendaraan di bawah permukaan air, serta alat mengunakan sarana transportasi di laut
apung dan bangunan terapung yang khususnya Indonesia serta dunia cukup
berpindah-pindah. mementingkan masalah keselamatan.
Kapal merupakan alat transportasi Kegiatan pelayaran berusaha
yang sangat efisien dan efektif. Dengan menggabungkan berbagai perspektif seperti
perkembangan zaman saat ini yang semakin kualitas, kuantitas, kepuasan kesejahteraan
maju, modern dan penuh tuntutan, kapal juga dan prasyarat keselamatan serta keamanan
dirancang agar mampu untuk memenuhi terkait transportasi melalui pelabuhan hingga
setiap kebutuhan manusia yang diharapkan. di perairan. Rendahnya kesejahteraan
pengiriman dapat disebabkan oleh aset
Untuk menunjang operasional kapal
manusia yang lemah termasuk pelatihan,
tersebut, maka perusahaan pelayaran
kemampuan, keadaan kerja, jam kerja, dan
menghendaki semua armada dapat
siklus yang menyebabkan peningkatan biaya
beroperasi dengan baik dan tanpa ada
moneter dan biaya penggunaan energi yang
gangguan karena dapat menggangu jalannya
boros.
suatu pengiriman barang oleh sebab itu suatu
perusahaan pelayaran telah membuat suatu Salah satu komponen vital dalam
pelaksaanaan yang diupayakan agar kegiatan menjaga keselamatan tersebut adalah sistem
operasional kapal dapat terlaksanakan kebakaran yang di bangun untuk
dengan secara baik dan efisien dan memberikan peringatan untuk
diperlukan pula crew yang terampil dan siap penanggulangan kebakaran. Sistem ini di
kerja diatas kapal (Sutantyo, 2022). rancang untuk mendeteksi, memberi
peringatan, dan mengendalikan bahaya
Mengabaikan keselamatan kapal
kebakaran di kapal.
cenderung menimbulkan kerugian ekonomi
dan lingkungan seperti biaya medis, Namun, dalam praktiknya sering kali
hilangnya produksi, penggunaan energi yang ditemukan masalah dengan sistem alarm
tidak efisien, dan pencemaran lingkungan. kebakaran yang tidak berfungsi sebagaimana
Rendahnya keselamatan kerja pelayaran mestinya. Dalam artikel ini akan dilakukan
menunjukkan lemahnya manajemen sumber analisis terhadap permasalahan
daya manusia (Widyaningsih, 2022). ketidakberfungsian sistem alarm pada MT.
Pangrango.
Kapal juga harus dapat memenuhi
persyaratan seperti material, mekanik,
konstruksi, dan listrik, stabilitas serta instalasi
2. METODE PENELITIAN
seperti peralatan bantu, radio, elektronik
kelautan dan peralatan pemadam kebakaran. Metode dalam penelitian ini digunakan
pendekatan penelitian kualitatif yang
Keselamatan pelayaran merupakan hal
dianalisis secara deskriptif. Teknik
yang sangat penting mengenai pentingnya
pengumpulan data yaitu observasi langsung
terpenuhi persyaratan keselamatan dan
yang dilakukan untuk mengamati berbagai
keamanan yang menyangkut angkutan di
kegiatan dan peristiwa yang terjadi serta
wawancara mendalam yang dilakukan untuk Sistem alarm kebakaran terdiri dari
mendapat data informasi yang beberpa komponen dan juga sirkuit yang
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dirancang dalam memantau dan melaporkan
terjadi (Siregar, 2022). Analisis data adalah status pada alarm kebakaran ataupun
proses mengatur urutan data, perangkat yang digunakan untuk memantau
diorganisasikan ke dalam suatu pola, sinyal alarm kebakaran agar dapat merespons
kategori, dan uraian dasar (Alhamid, 2019). reaksi sinyal alarm kebakaran dengan tepat.
Teknik analisis data melalui tiga Dalam praktiknya terdapat 3 sistem
tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dalam pendeteksian dari alarm kebakaran
dan penarikan kesimpulan (Hartati, 2021). yaitu:
Data yang dikumpulkan dan diperoleh
Non-Addressable System
selama penelitian akan dianalisis. Data ini
diperoleh dari survei lapangan dan penelitian Non-Addressable System menggunakan
literatur. Data yang diperoleh di lapangan di MCFA dan detektor yang bersifat
dapat dengan observasi secara langsung pada konvensional (Marwan, 2023). Pada sistem
objek yang diteliti dan juga wawancara ini, master control fire detector menerima sinyal
bersama dengan teknisi elektro yang terlibat input langsung dari detector tanpa diawasi dan
langsung pada objek penelitian. Sedangkan langsung mengarahkan komponen output
penelitian kepustakaan mengambil data dari untuk memberikan respon. Sistem seperti ini
berbagai sumber perpustakaan seperti biasanya digunakan di area/konstruksi yang
majalah, buku, internet, dan manual kapal. kecil seperti apartemen, pertokoan, dan
perkantoran.
Adapun komponen yang seharusnya ada mendeteksi kebakaran melalui panas yang
dalam sistem kebakaran di kapal: diterima (Al-Amin, 2021).
Smoke Detector Fire Bell
Smoke detector berfungsi sebagai Ini adalah bel yang mengingatkan akan
perangkat yang akan mendeteksi bahaya kebakaran. Memiliki suara yang unik
sekumpulan asap pada sebuah ruang atau dan dapat terdengar cukup keras bahkan
daerah tempat smoke detector dipasang dalam jarak jauh.
(Hakim, 2023). Ketika konsentrasi asap
melebihi ambang batas, sirkuit elektronik
internal diaktifkan. Detektor asap terbagi
dalam dua kategori. Detektor asap ionisasi
didasarkan pada pemadatan partikel dari
asap yang pada radioaktif AM yang terdapat
dalam detektor. Jenis ini tepat dalam
mendeteksi asap saat terjadi kebakaran yang
cepat. Detektor asap fotolistrik didasarkan
pada pembiasan cahaya LED pada ruangan
detektor akibat dari masuknya asap yang
padat. Jenis ini mudah mendeteksi asap mulai
api yang kecil dan sesuai untuk Lorong-
lorong serta area datar.
Heat Detector
Detektor suhu ini digunakan untuk
mendeteksi peningkatan suhu yang
signifikan di area tertentu kapal. Digunakan
pada lokasi yang berpotensi rentan terhadap
kebakaran seperti ruang mesin. Detektor ini
adalah detektor yang dilengkapi dengan
sirkut (pneumatic) secara otomatis akan Gambar 3. Main Control Fire Alarm
kepada nakhoda bahwa akan ada pengujian dengan menekan tombol merah. Otomatis
alarm kebakaran agar tidak terjadi kepanikan lampu hijau akan berkedip secara perlahan
terhadap kru kapal. Alat untuk menguji menandakan cordless heat detector siap
sensor alarm bernama Solo Detector Tester digunakan.
untuk detektor asap dan Cordless Heat Detector
untuk detektor suhu. Selain melakukan
pengujian diperlukan juga melakukan
kalibrasi sesuai dengan spesifikasi komponen
agar alarm kebakaran dapat berfungsi
optimal.
Pemeliharaan rutin adalah elemen
penting dalam SOLAS. Kapal diwajibkan
memiliki jadwal pemeliharaan yang ketat
untuk memastikan bahwa semua komponen
sistem alarm kebakaran berfungsi
sebagaimana mestinya. Ini mencakup
pemeriksaan berkala, penggantian baterai
yang tepat waktu, dan pengujian fungsi
untuk memastikan bahwa sistem beroperasi
secara efektif. Kepatuhan terhadap regulasi
SOLAS dalam sistem alarm kebakaran adalah
Gambar 5. Wiring Diagram Fire Alarm System
wajib. Ketidakpatuhan dapat memiliki
MT. Pangrango
dampak serius, termasuk sanksi hukum,
penolakan layanan pelabuhan, dan resiko
tanggung jawab hukum dalam situasi 4. KESIMPULAN
kebakaran atau insiden serius lainnya di laut. Sistem alarm kebakaran yang efektif
memiliki signifikasi yang sangat besar dalam
Cara melakukan pengujian
konteks lingkungan maritim. Kebakaran yang
menggunakan Dispenser Solo dengan cara
terjadi di atas kapal memiliki konsekuensi
memutar bagian bawah berlawanan dengan
yang sangat serius termasuk pencemaran
arah jarum jam kemudian memasukkan
lingkungan laut dan keselamatan awak kapal.
aerosol solo ke dalam alat dan pasang Kembali
seperti semula. Dalam aerosol sendiri berisi Perawatan pada detektor akan
gas yang nantinya dapat memicu smoke mengurangi tidak berfungsinya detektor
detector membaca asap. Setelah itu masukkan untuk mendeteksi kebakaran agar sistem
dispenser solo ke smoke detector yang sudah optik dan rangkaian elektronik di dalam
terpasang kemudian dorong hingga gas yang detektor dapat bekerja optimal. Juga
ada di dalam aerosol keluar dan tahan sampai diperlukan melakukan kalibrasi pada
led merdah smoke detector menyala dan alarm detektor yang sesuai dengan spesifikasi alat
akan langsung berbunyi tersebut agar komponen dapat bekerja secara
optimal.
Untuk pengujian heat detector
dibutuhkan alat cordless heat detector yang Selain itu, untuk memastikan bahwa
konsepnya memberi energi panas ke heat alarm kebakaran selalu beroperasi jika terjadi
detector dan akan menimbulkan alarm yang kebakaran, kami secara rutin melakukan
sebelum penggunaanya dilakukan pengujian alarm menggunakan peralatan
pengecasan pada baterai terlebih dahulu. pengujian itu sendiri. Pada smoke detector
Baterai tersebut memiliki multi fungsi sebagai dapat menggunakan Dispenser Solo untuk
tongkat untuk menggapai heat detector di melakukan pengujian serta Cordless Heat
langit-langit kapal. Setelah itu nyalakan power Detector untuk heat detector.
Hakim, A., Saputra, P. A., & Hendajani, F. Siregar, M. (2022). Principal Managerial
(2023). Perancangan Rumah Pintar Competency in Learning Quality
Berbasis IoT untuk Memonitor dan Improvement. JURNAL CURERE, 6(1),
Mengontrol Perangkat Rumah 104–112. DOI:
menggunakan Cisco Packet Tracer http://dx.doi.org/10.36764/jc.v6i1.718
08.01. 01. In Prosiding Seminar SeNTIK Siregar, M. S., Bukit, D. R., & Nurman, S.
(Vol. 7, pp. 305–313). (2023). Analisis Alat-Alat Navigasi dan
https://ejournal.jak- Keselamatan Kerja di Amrta Jaya 1.
stik.ac.id/index.php/sentik/article/view/ Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 12759–
3459 12764. https://tinyurl.com/432k2jn3
Haris, O., & Mokhtar, A. (2021). Perencanaan Sutantyo, E., & Susanti, S. (2022). Peranan Alat
System Pencegahan Dan Penanggulangan Deteksi Kebakaran dalam Menunjang
Kebakaran Gedung UPTD Wiyung Keselamatan di Kapal MT. Mabrouk.
Surabaya Barat. In Seminar Keinsinyuran Jurnal Maritim Polimarin, 8(1), 88–95.
Program Studi Program Profesi Insinyur DOI:.https://doi.org/10.52492/jmp.v8i1.5
(Vol. 1). http://tinyurl.com/57ezbtp9 3
Hartati, D. V., Yusrizal, Y., & Bahrun, B. Widyaningsih, U. (2022). Analisa
(2021). English Learning Management of Keselamatan Kerja Pelayaran pada
Maritim Taruna in Seamanship Kapal Niaga. Syntax Literate; Jurnal
Education and Training Center of Ilmiah Indonesia, 7(4), 4556–4567. DOI:
Malahayati Aceh. Jurnal Pendidikan https://doi.org/10.36418/syntax-
Progresif, 11(3), 580–586. DOI: literate.v7i4.6799
http://dx.doi.org/10.23960/jpp.v11.i3.202
1009
Hendrawan, A. (2019). Analisa Indikator
Keselamatan Pelayaran pada Kapal
Niaga. Saintara: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu
Maritim, 3(2), 53–59.
http://tinyurl.com/3pc5u7wv
Herlambang, R., & Nurpulaela, L. (2023).
Analisis Penggunaan Fire Alarm System