Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Multidisiplin Riset Ilmiah 22

Vol. 1, No. 1, Januari 2024, pp. 22-29

Analisa Unfunction Fire Alarm System Pada MT. Pangrango

Analysis of Unfunction Fire Alarm Analysis on MT. Pangrango

Dhea Haniel Gracella Brahmana1*, Albert Wiweko2, Muhammad Sapril Siregar3


1,2,3 Politeknik Pelayaran Malahayati, Aceh

Article Info ABSTRAK


Kapal merupakan alat transportasi yang sangat efisien dan efektif.
Article history:
Dengan perkembangan zaman saat ini yang semakin maju, modern
Received Nov 17, 2023 dan penuh tuntutan, kapal juga dirancang agar mampu untuk
Revised Jan 10, 2024 memenuhi setiap kebutuhan manusia yang diharapkan. Metode
Accepted Jan 11, 2024 penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang
dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sistem alarm kebakaran yang efektif memiliki signifikasi yang sangat
Kata Kunci: besar dalam konteks lingkungan maritim; perawatan pada detektor
Sensor Alarm, Menguji Alarm, akan mengurangi tidak berfungsinya detektor untuk mendeteksi
Alarm Kebakaran kebakaran agar sistem optik dan rangkaian elektronik di dalam
detektor dapat bekerja optimal; dan untuk memastikan bahwa alarm
kebakaran selalu beroperasi jika terjadi kebakaran, kami secara rutin
Keywords: melakukan pengujian alarm menggunakan peralatan pengujian itu
sendiri.
Alarm Sensor, Testing Alarm, Fire
Alarm ABSTRACT
Ships are a very efficient and effective means of transportation. With today's
increasingly advanced, modern, and demanding developments, ships are also
designed to be able to meet every expected human need. This research method
uses a qualitative research approach which is analyzed descriptively. The
research results show that an effective fire alarm system has enormous
significance in the context of the maritime environment; maintenance of the
detector will reduce the failure of the detector to detect fire so that the optical
system and electronic circuit in the detector can work optimally. To ensure
that the fire alarm is always operational in the event of a fire, we regularly test
the alarm using our testing equipment.

This is an open access article under the CC BY-SA license.

Corresponding Author*:

Name: Dhea Haniel Gracella Brahmana


Institution: Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh, Jalan Laksamana Malahayati KM 19, Durung, Kec. Masjid
Raya, Kab. Aceh Besar, Aceh 23381
Email: dheahanielbrahmana@gmail.com

1. PENDAHULUAN sehingga berpotensi dalam bidang maritim


(Siregar, 2023). Dalam penelitian lain juga
Indonesia merupakan negara
disampaikan bahwa potensi Indonesia
kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau yang
sangatlah besar di bidang maritim karena
terpisah oleh luasnya wilayah perairan,

Journal homepage: https://jurnal.atriastar.com/index.php/atria


23
Jurnal Multidisiplin Riset Ilmiah

memiliki wilayah laut yang luas sebagai perairan dan kepelabuhanan (Hendrawan,
negara kepulauan (Afrizal, 2023). 2019).
Berdasarkan Undang-Undang Keselamatan transportasi juga
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 diperlukan untuk mengurangi peningkatan
tentang Pelayaran, kapal adalah kendaraan biaya ekonomis dan lingkungan, diantaranya
air dengan bentuk dan jenis tertentu yang biaya medis, produksi, pencemaran
digerakkan dengan tenaga angin, tenaga lingkungan, dan juga penggunaan energi
mekanik, ditarik atau ditunda termasuk berlebih yang tidak efektif dan efisien akibat
kendaraan yang berdaya dukung dinamis, dampak potensial. Seluruh masyarakat yang
kendaraan di bawah permukaan air, serta alat mengunakan sarana transportasi di laut
apung dan bangunan terapung yang khususnya Indonesia serta dunia cukup
berpindah-pindah. mementingkan masalah keselamatan.
Kapal merupakan alat transportasi Kegiatan pelayaran berusaha
yang sangat efisien dan efektif. Dengan menggabungkan berbagai perspektif seperti
perkembangan zaman saat ini yang semakin kualitas, kuantitas, kepuasan kesejahteraan
maju, modern dan penuh tuntutan, kapal juga dan prasyarat keselamatan serta keamanan
dirancang agar mampu untuk memenuhi terkait transportasi melalui pelabuhan hingga
setiap kebutuhan manusia yang diharapkan. di perairan. Rendahnya kesejahteraan
pengiriman dapat disebabkan oleh aset
Untuk menunjang operasional kapal
manusia yang lemah termasuk pelatihan,
tersebut, maka perusahaan pelayaran
kemampuan, keadaan kerja, jam kerja, dan
menghendaki semua armada dapat
siklus yang menyebabkan peningkatan biaya
beroperasi dengan baik dan tanpa ada
moneter dan biaya penggunaan energi yang
gangguan karena dapat menggangu jalannya
boros.
suatu pengiriman barang oleh sebab itu suatu
perusahaan pelayaran telah membuat suatu Salah satu komponen vital dalam
pelaksaanaan yang diupayakan agar kegiatan menjaga keselamatan tersebut adalah sistem
operasional kapal dapat terlaksanakan kebakaran yang di bangun untuk
dengan secara baik dan efisien dan memberikan peringatan untuk
diperlukan pula crew yang terampil dan siap penanggulangan kebakaran. Sistem ini di
kerja diatas kapal (Sutantyo, 2022). rancang untuk mendeteksi, memberi
peringatan, dan mengendalikan bahaya
Mengabaikan keselamatan kapal
kebakaran di kapal.
cenderung menimbulkan kerugian ekonomi
dan lingkungan seperti biaya medis, Namun, dalam praktiknya sering kali
hilangnya produksi, penggunaan energi yang ditemukan masalah dengan sistem alarm
tidak efisien, dan pencemaran lingkungan. kebakaran yang tidak berfungsi sebagaimana
Rendahnya keselamatan kerja pelayaran mestinya. Dalam artikel ini akan dilakukan
menunjukkan lemahnya manajemen sumber analisis terhadap permasalahan
daya manusia (Widyaningsih, 2022). ketidakberfungsian sistem alarm pada MT.
Pangrango.
Kapal juga harus dapat memenuhi
persyaratan seperti material, mekanik,
konstruksi, dan listrik, stabilitas serta instalasi
2. METODE PENELITIAN
seperti peralatan bantu, radio, elektronik
kelautan dan peralatan pemadam kebakaran. Metode dalam penelitian ini digunakan
pendekatan penelitian kualitatif yang
Keselamatan pelayaran merupakan hal
dianalisis secara deskriptif. Teknik
yang sangat penting mengenai pentingnya
pengumpulan data yaitu observasi langsung
terpenuhi persyaratan keselamatan dan
yang dilakukan untuk mengamati berbagai
keamanan yang menyangkut angkutan di
kegiatan dan peristiwa yang terjadi serta

Vol. 1, No. 1, Januari 2024 pp. 22-29


24
Jurnal Multidisiplin Riset Ilmiah

wawancara mendalam yang dilakukan untuk Sistem alarm kebakaran terdiri dari
mendapat data informasi yang beberpa komponen dan juga sirkuit yang
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dirancang dalam memantau dan melaporkan
terjadi (Siregar, 2022). Analisis data adalah status pada alarm kebakaran ataupun
proses mengatur urutan data, perangkat yang digunakan untuk memantau
diorganisasikan ke dalam suatu pola, sinyal alarm kebakaran agar dapat merespons
kategori, dan uraian dasar (Alhamid, 2019). reaksi sinyal alarm kebakaran dengan tepat.
Teknik analisis data melalui tiga Dalam praktiknya terdapat 3 sistem
tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dalam pendeteksian dari alarm kebakaran
dan penarikan kesimpulan (Hartati, 2021). yaitu:
Data yang dikumpulkan dan diperoleh
Non-Addressable System
selama penelitian akan dianalisis. Data ini
diperoleh dari survei lapangan dan penelitian Non-Addressable System menggunakan
literatur. Data yang diperoleh di lapangan di MCFA dan detektor yang bersifat
dapat dengan observasi secara langsung pada konvensional (Marwan, 2023). Pada sistem
objek yang diteliti dan juga wawancara ini, master control fire detector menerima sinyal
bersama dengan teknisi elektro yang terlibat input langsung dari detector tanpa diawasi dan
langsung pada objek penelitian. Sedangkan langsung mengarahkan komponen output
penelitian kepustakaan mengambil data dari untuk memberikan respon. Sistem seperti ini
berbagai sumber perpustakaan seperti biasanya digunakan di area/konstruksi yang
majalah, buku, internet, dan manual kapal. kecil seperti apartemen, pertokoan, dan
perkantoran.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Semi Addressable System


Sistem mengelompokkan detektor dan
Kapal MT. Pangrango merupakan
menerima masukan berdasarkan area yang
sebuah kapal tanker yang dimiliki oleh PT.
dipantau. Setiap zona dikendalikan oleh
Pertamina International Shipping
pengontrol dengan alamat tertentu. Semi
memungkinkan pengangkutan minyak
addressable adalah sistem penggabungan
mentah secara efektif dari satu lokasi ke lokasi
antara full addressable dengan konvensional
lain, termasuk terminal minyak, pelabuhan,
seperti control panel nya menggunakan sistem
dan fasilitas pengolahan minyak di
addressable dan perangkat input output nya
lingkungan maritim. Kebakaran kapal tanker
konvensional (Herlambang, 2023).
dapat menimbulkan akibat yang sangat
serius, termasuk pencemaran lingkungan laut Full Addressable System
dan keselamatan awak kapal.
Sistem Fire Alarm Full Addressable
Sistem alarm yang efektif sangat merupakan sistem alarm kebakaran yang
penting dalam lingkungan maritim, termasuk mendeteksi kebakaran di setiap titik unit
pada kapal seperti MT. Pangrango. Ada detector pada setiap ruangan dalam gedung
beberapa alasan dalam hal ini, diantaranya (Haris, 2021). Dalam sistem ini, setiap sensor
yaitu kapal tanker sering kali membawa diberikan alamat yang telah ditentukan,
muatan yang sangat mudah terbakar seperti sehingga saat proses pemadaman
minyak dan bahan bakar lainnya. api/kebakaran serta evakuasi/penyelamatan
bisa dilaksanakan secra langsung di lokasi
Fungsi dari alarm di atas kapal sebagai
kebakaran.
peringatan dan memberikan informasi akan
bahaya di atas kapal perlu dijaga agar tidak Sistem alarm pendeteksi kebakaran
terjadi kerugian akibat kebakaran yang efektif membantu mendeteksi
(Kurniawan, 2020). kebakaran sehingga tindakan pencegahan
dan pemadaman cepat dapat di ambil.

Vol. 1, No. 1, Januari 2024 pp. 22-29


25
Jurnal Multidisiplin Riset Ilmiah

Adapun komponen yang seharusnya ada mendeteksi kebakaran melalui panas yang
dalam sistem kebakaran di kapal: diterima (Al-Amin, 2021).
Smoke Detector Fire Bell
Smoke detector berfungsi sebagai Ini adalah bel yang mengingatkan akan
perangkat yang akan mendeteksi bahaya kebakaran. Memiliki suara yang unik
sekumpulan asap pada sebuah ruang atau dan dapat terdengar cukup keras bahkan
daerah tempat smoke detector dipasang dalam jarak jauh.
(Hakim, 2023). Ketika konsentrasi asap
melebihi ambang batas, sirkuit elektronik
internal diaktifkan. Detektor asap terbagi
dalam dua kategori. Detektor asap ionisasi
didasarkan pada pemadatan partikel dari
asap yang pada radioaktif AM yang terdapat
dalam detektor. Jenis ini tepat dalam
mendeteksi asap saat terjadi kebakaran yang
cepat. Detektor asap fotolistrik didasarkan
pada pembiasan cahaya LED pada ruangan
detektor akibat dari masuknya asap yang
padat. Jenis ini mudah mendeteksi asap mulai
api yang kecil dan sesuai untuk Lorong-
lorong serta area datar.

Gambar 2. Fire Bell

Main Control Fire Alarm


Komponen ini berupa perangkat
elektronik yang terus memantau status sitem
alarm kebakaran dan kondisi di lingkungan
kapal. Jika detektor asap ataupun detektor
suhu aktif, sistem ini akan memproses
masukan, mendeteksi dimana terjadinya
kebakaran, dan memerintahkan alarm untuk
berbunyi.

Gambar 1. Smoke Detector

Heat Detector
Detektor suhu ini digunakan untuk
mendeteksi peningkatan suhu yang
signifikan di area tertentu kapal. Digunakan
pada lokasi yang berpotensi rentan terhadap
kebakaran seperti ruang mesin. Detektor ini
adalah detektor yang dilengkapi dengan
sirkut (pneumatic) secara otomatis akan Gambar 3. Main Control Fire Alarm

Vol. 1, No. 1, Januari 2024 pp. 22-29


26
Jurnal Multidisiplin Riset Ilmiah

Manual Call Point segera jika detektor mendeteksi kebakaran


Kemampuan mengaktifkan sirene atau kondisi suhu yang berbahaya.
alarm kebakaran manual yang dengan cara Peringatan ini harus mudah didengar dan
pecahkan kaca maupun plastik di tengahnya. dilihat oleh seluruh awak kapal untuk
Penempatan komponen ini harus secara memastikan respons cepat dan koordinasi
efektif agar terlihat oleh banyak orang dan dalam menghadapi situasi darurat.
mudah dijangkau. Masalah konkret yang menyebabkan
sistem alarm kebakaran tidak berfungsi di
MT.Pangrango berasal dari berbagai faktor
termasuk faktor teknis. Faktor teknis berupa
kerusakan pada komponen fire alarm yaitu
detektor. Kerusakan detektor dikarenakan
kotoran yang sudah melekat sehingga
menghalangi sistem optik dan rangkaian
sistem elektronik di dalamnya. Selain itu juga
disebabkan oleh faktor operasional yang
berupa kesalahan dalam pengoperasian fire
alarm seperti kurangnya pemeliharaan rutin
atau tidak dilakukannya uji coba secara
berkala. Perawatan alarm secara rutin dan
terjadwal dimulai dari pengecekan Main
Control Fire Alarm yang terdapat di anjungan
Gambar 4. Manual Call Point kapal yang di dalamnya terdapat banyak fuse
dan sering terjadi kendala putus fuse. Setelah
Konvensi Keselamatan Jiwa di laut pengecekan panel induk, dilakukan
yang dikeluarkan oleh International Matirime perawatan pada fire control system yang
Organization memberikan kerangka kerja berupa monitor kecil terdapat di anjungan
yang ketat untuk mengatur sistem alarm dan kamar mesin yang berfungsi
kebakaran di kapal. Berdasarkan regulasi ini, menghentikan bunyi alarm kebakaran yang
beberapa aspek penting yang harus sedang berbunyi dan menonaktifkan sensor
diperhatikan adalah penggunaan detektor alarm yang sudah tersebar di langit-langit
asap dan detektor suhu, sistem alarm suara, kapal.
pemeliharaan rutin, pelatihan awak kapal, Ketidakberfungsian sistem alarm
dan penggunaan sistem pemadaman kebakaran di kapal dapat memiliki dampak
otomastis yang efektif. Pertama, SOLAS negatif yang sangat serius termasuk
mengamanatkan penggunaan detektor asap meningkatnya risiko kebarakan, potensi
dan detektor suhu yang memadai di kapal. kerugian materil yang besar, dan bahaya
Detektor ini harus dipasang dengan serius bagi keselamatan awak kapal.
mempertimbangkan tipe dan ukuran kapal Ketidakberfungsian sistem alarm kebakaran
yang harus ditempatkan di area yang dapat menghambat deteksi dini kebakaran,
memiliki potensi tinggi untuk menjadi yang berarti bahwa awak kapal mungkin
sumber kebakaran. Tujuan utama adalah terlambat dalam mengambil tindakan
mendeteksi tanda-tanda awal kebakaran dan pencegahan dan pemadaman. Ini dapat
suhu berbahaya yang dapat mengancam mengakibatkan situasi darurat yang
keselamatan kapal dan awaknya. Selain itu mematikan dimana nyawa awak kapal dapat
kapa juga dituntut untuk memiliki sistem terancam. Keselamatan dan evakuasi awak
alarm suara dan visual yang jelas dan mudah kapal dalam kondisi darurat menjadi jauh
terlihat oleh seluruh awak kapal. Sistem ini lebih sulit dan beresiko jika sistem alarm
dirancang untuk memberikan peringatan kebakaran tidak berfungsi. Selain itu,

Vol. 1, No. 1, Januari 2024 pp. 22-29


27
Jurnal Multidisiplin Riset Ilmiah

kebakaran di kapal dapat menyebabkan Untuk mengatasi ketidakberfungsian


ketidakstabilan kapal itu sendiri. Jika api sistem alarm kebakaran perlu
tidak dapat dikendalikan dengan cepat, kapal diimplementasikan sejumlah solusi yang
dapat terbakar dengan hebat, menyebabkan komprehensif. Solusi ini mencakup
kerusakan structural dan bahkan potensi pemeliharaan rutin yang lebih baik, memiliki
tenggelam. Hal ini akan mengancam seluruh jadwal pemeliharaan yang ketat untuk
awak kapal dan meningkatkan resiko memeriksa dan menguji seluruh komponen
kecelakaan yang lebih serius di laut. Disisi secara berkala yang mencakup pemeriksaan
lain, perlu diingat bahwa kapal sering detektor suhu, detektor asap, alarm suara,
beroperasi di perairan yang jauh dari sumber serta sistem kelistrikan yang mendukungnya.
bantuan darurat, seperti pemadam kebakaran Pemeriksaan berkala harus mencakup
dan layanan penyelamatan. Oleh karena itu, pembersihan, penggantian baterai, serta
sistem alarm kebakaran yang berfungsi pengujian fungsi. Jika dalam pemeriksaan
dengan baik merupakan garis pertahanan rutin ditemukan peralatan yang rusak atau
pertama yang sangat penting dalam sudah usang, perlu segera diganti,
menghadapi potensi kebakaran di kapal dan penggantian peralatan harus dilakukan
mencegah kecelakaan kapal dengan akibat sesuai dengan panduan produsen dan
buruk yang sangat serius. standar keamanan maritim yang berlaku.
Juga diperlukan pelatihan kepada awak kapal
Identifikasi akar penyebab masalah
tentang cara menggunakan sistem alarm
ketidakberfungsian sistem alarm di kapal MT.
kebakaran dengan benar dan efektif.
Pangrango melibatkan pemahaman
Pelatihan ini harus mecakup identifikasi
mendalam tentang berbagai faktor yang
tanda-tanda kebakaran, cara merespons
dapat mempengaruhi kinerja sistem tersebut.
peringatan dengan cepat, dan tindakan
Beberapa akar penyebab yang mungkin
pencegahan dan pemadaman kebakaran.
menjadi pemicu masalah tersebut termasuk
Selain itu, sistem kelistrikan kapal harus
peralatan yang sudah usang, kurangnya
dipelihara dengan baik untuk memastikan
pelatihan awak kapal, gangguan listrik dan
bahwa sumber daya listrik yang dibutuhkan
sumber daya.
oleh sistem alarm kebakaran selalu tersedia.
Sistem alarm kebakaran di kapal Kapal harus selalu memantau perubahan
memerlukan sumber daya listrik untuk dalam peraturan dan standar keamanan
beroperasi. Gangguan listrik atau kegagalan maritim. Sistem harus diperbaharui dan
sistem listrik cadangan dapat menyebabkan dimodifikasi sesuai kebutuhan untuk
matinya sistem alarm. Oleh karena itu, mematuhi standar terbaru.
masalah dengan sistem kelistrikan kapal
Selain langkah-langkah di atas, kapal
termasuk generator atau baterai darurat yang
juga dapat mengambil tindakan pencegahan
tidak berfungsi dengan baik juga dapat
tambahan termasuk sistem pemadaman
mempengaruhi kinerja sistem alarm
otomatis yang efektif yang dapat mengatasi
kebakaran.
kebakaran sejak awal. Pemadaman otomasis
Perubahan dalam peraturan dan menggunakan gas pemadam api atau
standar keamanan maritim juga dapat sprinkler otomatis untuk memadamkan api
mempengaruhi kinerja sistem alarm segera setelah deteksi kebakaran untuk
kebakaran. Jika peraturan diperbaharui atau mengurangi resiko kebakaran yang lebih
standar keamanan berubah, sistem alarm besar.
mungkin perlu dimodifikasi atau diperbarui
Selain melakukan perawatan juga
agar sesuai dengan persyaratan baru.
diperlukan pengujian alarm secara berkala
Kurangnya pemahaman atau kesadaran
untuk mengatasi terjadinya kegagalan alarm
tentang perubahan ini dapat menyebabkan
kebakaran. Sebelum melakukan pengujian
kapal tidak mematuhi persyaratan terbaru.
alarm diharapkan melakukan koordinasi

Vol. 1, No. 1, Januari 2024 pp. 22-29


28
Jurnal Multidisiplin Riset Ilmiah

kepada nakhoda bahwa akan ada pengujian dengan menekan tombol merah. Otomatis
alarm kebakaran agar tidak terjadi kepanikan lampu hijau akan berkedip secara perlahan
terhadap kru kapal. Alat untuk menguji menandakan cordless heat detector siap
sensor alarm bernama Solo Detector Tester digunakan.
untuk detektor asap dan Cordless Heat Detector
untuk detektor suhu. Selain melakukan
pengujian diperlukan juga melakukan
kalibrasi sesuai dengan spesifikasi komponen
agar alarm kebakaran dapat berfungsi
optimal.
Pemeliharaan rutin adalah elemen
penting dalam SOLAS. Kapal diwajibkan
memiliki jadwal pemeliharaan yang ketat
untuk memastikan bahwa semua komponen
sistem alarm kebakaran berfungsi
sebagaimana mestinya. Ini mencakup
pemeriksaan berkala, penggantian baterai
yang tepat waktu, dan pengujian fungsi
untuk memastikan bahwa sistem beroperasi
secara efektif. Kepatuhan terhadap regulasi
SOLAS dalam sistem alarm kebakaran adalah
Gambar 5. Wiring Diagram Fire Alarm System
wajib. Ketidakpatuhan dapat memiliki
MT. Pangrango
dampak serius, termasuk sanksi hukum,
penolakan layanan pelabuhan, dan resiko
tanggung jawab hukum dalam situasi 4. KESIMPULAN
kebakaran atau insiden serius lainnya di laut. Sistem alarm kebakaran yang efektif
memiliki signifikasi yang sangat besar dalam
Cara melakukan pengujian
konteks lingkungan maritim. Kebakaran yang
menggunakan Dispenser Solo dengan cara
terjadi di atas kapal memiliki konsekuensi
memutar bagian bawah berlawanan dengan
yang sangat serius termasuk pencemaran
arah jarum jam kemudian memasukkan
lingkungan laut dan keselamatan awak kapal.
aerosol solo ke dalam alat dan pasang Kembali
seperti semula. Dalam aerosol sendiri berisi Perawatan pada detektor akan
gas yang nantinya dapat memicu smoke mengurangi tidak berfungsinya detektor
detector membaca asap. Setelah itu masukkan untuk mendeteksi kebakaran agar sistem
dispenser solo ke smoke detector yang sudah optik dan rangkaian elektronik di dalam
terpasang kemudian dorong hingga gas yang detektor dapat bekerja optimal. Juga
ada di dalam aerosol keluar dan tahan sampai diperlukan melakukan kalibrasi pada
led merdah smoke detector menyala dan alarm detektor yang sesuai dengan spesifikasi alat
akan langsung berbunyi tersebut agar komponen dapat bekerja secara
optimal.
Untuk pengujian heat detector
dibutuhkan alat cordless heat detector yang Selain itu, untuk memastikan bahwa
konsepnya memberi energi panas ke heat alarm kebakaran selalu beroperasi jika terjadi
detector dan akan menimbulkan alarm yang kebakaran, kami secara rutin melakukan
sebelum penggunaanya dilakukan pengujian alarm menggunakan peralatan
pengecasan pada baterai terlebih dahulu. pengujian itu sendiri. Pada smoke detector
Baterai tersebut memiliki multi fungsi sebagai dapat menggunakan Dispenser Solo untuk
tongkat untuk menggapai heat detector di melakukan pengujian serta Cordless Heat
langit-langit kapal. Setelah itu nyalakan power Detector untuk heat detector.

Vol. 1, No. 1, Januari 2024 pp. 22-29


29
Jurnal Multidisiplin Riset Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA di Bandara Internasional Jawa Barat


Afrizal, W., Siregar, M. S., & Sabaruddin, S. Kertajati. Jurnal Ilmiah Wahana
(2023). Pengoperasian Rescue Boat Saat Pendidikan, 9(15), 570–580. DOI:
Drill Keselamatan di SPOB (Self https://doi.org/10.5281/zenodo.8216992
Propelled Oil Barge) Julvinda. Journal on Kurniawan, P., Hariyono, H., & Nofandi, F.
Education, 6(1), 5776–5783. DOI (2020). Analisis Kinerja Alarm
https://doi.org/10.31004/joe.v6i1.3578 Kebakaran untuk Keselamatan diatas
Al-Amin, M. S., & Emidiana, E. (2021). Kapal. Dinamika Bahari, 1(2), 98–103.
Perancangan Sistem Fire Alarm DOI:.https://doi.org/10.46484/db.v1i2.23
Kebakaran pada Gedung Laboratorium 5
XXX. Jurnal Tekno, 18(2), 51–61. DOI: Marwan, M. A. S., & Lammada, I. (2023).
https://doi.org/10.33557/jtekno.v18i2.14 Proses Pemasangan Instalasi Fire Alarm
12 pada Proyek Apartement Menara
Alhamid, T., & Anufia, B. (2019). Resume: Jakarta. Aisyah Journal Of Informatics and
Instrumen Pengumpulan Data. Sorong: Electrical Engineering (AJIEE), 5(2), 164–
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri 172. DOI:
(STAIN). http://tinyurl.com/ykyrmsk7 https://doi.org/10.30604/jti.v5i2.144

Hakim, A., Saputra, P. A., & Hendajani, F. Siregar, M. (2022). Principal Managerial
(2023). Perancangan Rumah Pintar Competency in Learning Quality
Berbasis IoT untuk Memonitor dan Improvement. JURNAL CURERE, 6(1),
Mengontrol Perangkat Rumah 104–112. DOI:
menggunakan Cisco Packet Tracer http://dx.doi.org/10.36764/jc.v6i1.718
08.01. 01. In Prosiding Seminar SeNTIK Siregar, M. S., Bukit, D. R., & Nurman, S.
(Vol. 7, pp. 305–313). (2023). Analisis Alat-Alat Navigasi dan
https://ejournal.jak- Keselamatan Kerja di Amrta Jaya 1.
stik.ac.id/index.php/sentik/article/view/ Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 12759–
3459 12764. https://tinyurl.com/432k2jn3
Haris, O., & Mokhtar, A. (2021). Perencanaan Sutantyo, E., & Susanti, S. (2022). Peranan Alat
System Pencegahan Dan Penanggulangan Deteksi Kebakaran dalam Menunjang
Kebakaran Gedung UPTD Wiyung Keselamatan di Kapal MT. Mabrouk.
Surabaya Barat. In Seminar Keinsinyuran Jurnal Maritim Polimarin, 8(1), 88–95.
Program Studi Program Profesi Insinyur DOI:.https://doi.org/10.52492/jmp.v8i1.5
(Vol. 1). http://tinyurl.com/57ezbtp9 3
Hartati, D. V., Yusrizal, Y., & Bahrun, B. Widyaningsih, U. (2022). Analisa
(2021). English Learning Management of Keselamatan Kerja Pelayaran pada
Maritim Taruna in Seamanship Kapal Niaga. Syntax Literate; Jurnal
Education and Training Center of Ilmiah Indonesia, 7(4), 4556–4567. DOI:
Malahayati Aceh. Jurnal Pendidikan https://doi.org/10.36418/syntax-
Progresif, 11(3), 580–586. DOI: literate.v7i4.6799
http://dx.doi.org/10.23960/jpp.v11.i3.202
1009
Hendrawan, A. (2019). Analisa Indikator
Keselamatan Pelayaran pada Kapal
Niaga. Saintara: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu
Maritim, 3(2), 53–59.
http://tinyurl.com/3pc5u7wv
Herlambang, R., & Nurpulaela, L. (2023).
Analisis Penggunaan Fire Alarm System

Vol. 1, No. 1, Januari 2024 pp. 22-29

Anda mungkin juga menyukai