Anda di halaman 1dari 33

nama : Muhammad Fahreza

kelas:x IPA 2

absen:23

RANGKUMAN MATERI PENJAS

BAB.1.AKTIVITAS BERIRAMA

Senam irama ialah senam dengan gerakan yang mengikuti irama. Irama yang mengiringi dapat berupa
tepukan tangan, ketukan, nyanyian musik, dan lain sebagainya.

Senam irama pertama kali digagas oleh Francois Delsarte, Jean-Georges Noverre, dan Rudolf Bobe pada
abad ke-18.

Pada awalnya, merupakan gerakan bebas. Lalu, Peter Henry Ling, Catharine Beecher, dan Hinrich Medau
mengembangkan gerakan ini sehingga menjadi senam irama yang kita kenal sekarang.

Setiap gerakan senam irama diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan senam yang indah
dan rapi. Seiring berjalannya waktu, senam irama banyak mengambil gerakan dari balet.

Senam irama atau senam ritmik ini sudah menjadi cabang olahraga yang dilombakan di berbagai ajang
besar, seperti Olimpiade dan pertandingan skala internasional lainnya.

Bagi kamu yang tertarik dengan senam irama ini, ada baiknya lebih dahulu memahami pengertian,
unsur-unsur, jenis, gerakan dasar, dan manfaat yang didapat.

Pengertian Senam Irama

Senam irama merupakan satu di antara cabang olahraga senam artistik yang dibarengi dengan musik
atau nyanyian sesuai irama yang mengikutinya.

Unsur-Unsur Senam Irama

Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah:


Kelentukan

Keseimbangan

Keluwesan

Fleksibilitas

Kontinuitas

Ketepatan

Untuk mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani, ada tiga hal yang harus
ditekankan pada senam irama, yaitu:

Ketepatan musik atau irama

Kelentukan

Kontinuitas gerakan

Jenis-Jenis Senam Irama

Senam irama memiliki berbagai jenis senam, sebagai berikut:

Senam ritmik dengan alat pita.

Senam ritmik dengan alat bola.

Senam ritmik dengan alat tali.

Senam ritmik dengan alat berupa simpai.

Senam ritmik dengan alat gada.

Gerakan Inti Senam Irama

Berikut adalah beberapa jenis gerakan senam yang harus dikuasai oleh atlet senam irama:

Gerakan roll depan dan belakang, baik dimulai dari bawah atau dari posisi berdiri.

Gulingan yaitu seperti gerakan roll, tetapi menggunakan punggung sebagai tumpuan pada lintasan bisa
depan, belakang dan samping.
Split samping dan depanndengan posisi split dan duduk dengan posisi berdiri.

Kayang.

Salto depan atau belakang.

Handstand.

Meroda.

Headstand.

Sikap lilin.

Senam kelenturan.

Gerakan dasar tari balet.

Gerakan dasar pada sikap senam yoga.

Tujuan utama senam irama adalah untuk mendapatkan skor yang sempurna untuk memenangkan
pertandingan.

Selain itu, olahraga ini berguna untuk menghibur dan membuat penonton terkagum saat melihat
koreografi dan irama yang ditampilkan.

Manfaat Senam Irama

1. Manfaat fisik

Bagi kamu yang melakukan olahraga ini secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Senam ini
dapat membuat tubuh menjadi lebih segar dan memiliki risiko rendah terjangkit berbagai penyakit,
seperti penyakit jantung, obesitas bahkan diabetes.

2. Manfaat mental

Orang yang gemar melakukan senam irama dapat berpikir secara aktif maupun kreatif. Mereka juga
akan mudah mengontrol emosinya sehingga memiliki pemikiran yang jauh lebih positif dan penuh
semangat.
3. Manfaat sosial

Kegiatan senam irama ini dapat membuat kamu lebih banyak berinteraksi dan bersosialiasi dengan
rekan-rekan lainnya karena umumnya dilakukan bersama-sama.

BAB2.PERGAULAN SEHAT

Pergaulan Sehat

Pergaulan adalah hubungan sosial yang terjalin antara seseorang dengan orang lainnya dalam jangka
waktu yang relatif lama, sehingga terjadi hubungan saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
Pergaulan adalah kelanjutan dari proses interaksi sosial antara individu dalam lingkungan sosialnya,
sehingga kuat lemahnya syarat interaksi sosial tersebut berpengaruh terhadap erat tidaknya pergaulan
yang terjalin.

Dalam kehidupan sosial, secara umum pergaulan bisa dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu pergaulan
yang sehat dan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat ialah pergaulan yang membawa pengaruh
positif bagi perkembangan kepribadian seseorang.

Sedangkan untuk arti pergaulan tidak sehat ialah pergaulan yang membawa pengaruh negatif atau
buruk bagi pola perilaku seseorang, yang bisa merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam hal
ini misalnya saja beragam contoh kenakalan remaja seperti membolos sekolah, dan lain sebagainya.

Pengertian Pergaulan Sehat

Pergaulan sehat dapat ialah proses interaksi antara individu dengan individu lainnya atau individu
dengan kelompok yang terjadi secara normal, baik tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya. Sebagai
makhluk sosial, agar bisa mendukung terciptanya pergaulan yang sehat, kita harus memperhatikan etika
dalam pergaulan kita sehari-hari, alasannya yaitu:

Manusia harus saling berhubungan, mengenal dan membantu dengan sesamanya. Oleh sebab itu,
diperlukan etika sehingga proses ini bisa selalu terjaga.

Agar tingkah laku kita bisa selalu diterima dan disenangi oleh siapapun yang bergaul dengan kita. Ada
kalanya kita membedakan etika bergaul dengan teman yang sudah kita kenal baik dengan orang yang
baru saja kita kenal, atau etika bergaul dengan orang yang kita hormati, misalnya guru dan orang tua
kita.

Dengan menerapkan etika trersebut diharapkan setiap pergaulan kita nanti atau kedepannya bisa selalu
disenangi dengan lingkungan tersebut.

Memberikan etika pada lingkungan pergaulan. Teman dan kenalan kita akan melihat kepribadian kita
sebagai sosok yang terbuka. Tata krama dan tingkah laku sehari-hari kita akan tercermin dalam etika
yang kita lakukan dalam pergaulan.

Pengertian Pergaulan Menurut Para Ahli

Adapun definisi pergaulan menurut para ahli, antara lain:

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pergaulan artinya:

Perihal bergaul

Kehidupan bermasyarakat

Ciri Pergaulan Sehat

Pergaulan sehat memiliki karakteristik, diantaranya yaitu:

Berakhlaq mulia

Senantiasa berprasangka baik

Pemaaf

Jauh dari rasa iri dan dengki

Mempunyai sifat malu

Berusaha menepati janji

Sopan dalam bertutur kata


Selalu senyum dan mengucap salam data bertemu

Selalu mengingat pada kebaikan

Mengunjungi teman yang sedang terkena musibah

Membantu teman yang kesusahan

Memberi nasehat baik

Tidak membicarakan aib teman atau saudaranya

Faktor Pergaulan Sehat

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja, akankah seorang remaja memiliki
pergaulan yang sehat atau justru yang sebalinya. Fator-fator tersebut antara lain:

Kondisi fisik

Penampilan fisik menjadi salah satu aspek penting bagi remaja dalam menjalani aktivitas kesehariannya.
Remaja biasanya memiliki standar-standar tertentu tentang sosok fisik ideal yang mereka idamkan.
Misalnya, standar cantik yaitu memiliki postur tinggi, tubuh langsing dan berkulit putih.

Akan tetapi, standar kecantikan tersebut merupakan hal yang relatif bagi setiap orang. Oleh sebab itu,
remaja harus mensyukuri dan memanfaatkan kondisi fisik yang mereka miliki sebaik mungkin. Remaja
harus menanamkan keyakinan di dalam dirinya bahwa keindahan lahiriah bukanlah makna kecantikan
yang sesungguhnya. Kecantikan sejati justru berasal dari hati nurani, akhlak, serta kepribadian yang baik.

Dengan menanamkan keyakinan tersebut, diharapkan remaja bisa terhindar dari pergaulan yang tidak
sehat karena merasa frustasi dengan kondisi fisik mereka, yang mungkin itu bukanlah kondisi ideal
sesuai yang mereka inginkan.

Kebebasan Emosional

Pada umumnya, remaja ingin mendapatkan kebebasan emosional. Mereka ingin bebas melakukan
apapun yang mereka sukai. Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak
menuju dewasa. Ketika menginjak usia remaja, seseorang biasanya akan berusaha agar argumen atau
pendapatnya diakui dan disejajarkan dengan orang dewasa.
Dengan demikian, apabila terjadi perbedaan pendapat anatara anak dan orang tua, dibutuhkan
pendekatan yang sifatnya demokratis dan terbuka untuk mengatasi perbedaan pendapat tersebut.

Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu membangun rasa saling pengertian diantara masing-masing
pihak untuk memahami sudut pandang satu sama lain. Saling pengertian juga bisa dibangkitkan dengan
bertukar pengalaman atau dengan melakukan kegiatan-kegiatan tertentu secara bersama-sama.

Dalam hal ini, orang tua bisa menempatkan diri pada situasi remaja dan sebaliknya. Metode pemecahan
konflik yang aman antara orang tua dan anak yaitu orang tua berusaha menjadi pendengar yang baik,
agar anak tidak merasa pendapat mereka diabaikan, sehingga mereka bisa terhindar dari pergaulan yang
tidak sehat.

Interaksi sosial

Kemampuan melakukan interaksi sosial juga menjadi salah satu faktor penting dalam membentuk
konsep diri yang positif bagi remaja apabila contoh interaksi sosial tersebut dilakukan dengan orang-
orang atau di lingkungan yang baik.

Akan tetapi, lingkungan yang kurang baik dengan interaksi sosial di dalamnya yang kurang baik pula
dapat menjerumuskan remaja ke dalam pergaulan yang tidak sehat. Oleh sebab itu, remaja harus
pandai-pandai dalam memilih lingkungan bergaul.

Pengetahuan terhadap kemampuan diri

Kelebihan atau potensi yang terdapat dalam diri seseorang pada dasarnya bersifat laten. Artinya,
potensi tersebut harus digali dan dirangsang terus-menerus agar bisa menjadi optimal. Kita harus bisa
melihat sejauh mana potensi yang ada di dalam diri kita dan dijalur mana potensi tersebut
terkonsentrasi untuk bisa diperdalam, hingga akhirnya mampu melahirkan karya yang berarti.

Dengan menerima kemampuan diri secara positif, seorang remaja diharapkan lebih mampu dalam
menentukan keputusan yang tepat terhadap apa yang akan dia jalani, seperti memilih sekolah atau jenis
kegiatan yang diikuti.

Penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan agama


Seorang psikolog yang mendalami psikologi agama, William James, mengemukakan bahwa orang yang
mempunyai komitmen terhadap nilai-nilai agama jiwanya cenderung lebih sehat. Kondisi tersebut
ditampilkan melalui sikap yang positif, optimis, spontan, bahagia, serta penuh gairah dan vitalitas.

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan oleh remaja agar bisa tetap berada pada pergaulan yang
sehat, diantaranya yaitu:

Adanya kesadaran beragama

Kesadaran beragama menjadi hal yang sangat penting bagi remaja, yaitu melalui pemahaman,
pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Kenyataan yang banyak terjadi saat ini
menunjukkan bahwa remaja yang melakukan tindak kejahatan sebagian besar disebabkan karena
kurang memahami contoh norma-norma agama.

Oleh sebab itu, kesadaran beragama harus ditanamkan dalam diri agar kita tidak terjerumus dalam
pergaulan yang tidak sehat.

Memiliki rasa setia kawan

Remaja harus memiliki rasa setia kawan agar bisa terjalin hubungan sosial yang baik. Rasa setia kawan
sangat dibutuhkan sebab kesadaran itu tersebut bisa membuat kehidupan remaja di masyarakat
menjadi tentram.

Bijak dalam memilih teman

Remaja harus bijak dalam memilih teman untuk mengantisipasi agar tidak terpengaruh dengan sifat-
sifat yang tidak baik. Akan tetapi, bukan berarti teman yang pegaulannya tidak baik harus kita asingkan,
melainkan kita tetap harus berteman, hanya saja jangan sampai kita mengikutinya dan sebisa mungkin
kita mengajak mereka untuk menjadi lebih baik.

Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif

Remaja yang mengisi waktu luangnya dengan bacaan yang tidak baik, misalnya novel/komik seks, maka
hal itu akan berbahaya, dan bisa menghalangi mereka untuk berbuat baik. Oleh sebab itu, apabila ada
waktu luang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya membaca buku-buku
pelajaran/pengetahuan, menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.

Memiliki pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu

Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan antara laki-laki dan perempuan, alangkah
baiknya apabila remaja dapat menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, tidak duduk terlalu
berdekatan saat sedang berduaan sebab bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Menstabilkan emosi

Ketika memiliki beragam masalah sosial, usahakan agar emosi tetap stabil. Kita harus sabar untuk
menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan dengan amarah/emosi.

Contoh Pergaulan Sehat

Berikut ini beberapa contoh bentuk pergaulan yang sehat, antara lain:

Kelompok belajar

Kelompok belajar merupakan salah satu bentuk pergaulan yang sehat, sebab pembentukan kelompok
belajar mengarah pada pemupukan aspek kecerdasan. Melalui kegiatan dalam kelompok belajar inilah
daya pikir seseorang (remaja) bisa semakin terasah.

Kegiatan pengembangan diri

Kegiatan pengembangan diri merupakan bentuk perkumpulan yang mengarah pada pengembangan
bakat dan minat. Dengan menjadi anggota perkumpulan pengembangan diri inilah seorang remaja bisa
membentuk kecakapan sesuai bakatnya. Selain itu, juga bisa memperluas pergaulan dari berbagai latar
belakang yang mempunyai kesamaan minat.

Kegiataan keagamaan sesuai agama yang dianutnya

Pembinaan mental spiritual perlu dilakukan secara intensif untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, misalnya dalam hal ini ialah aktif dalam kegiatan keagamaan
sesuai dengan agama/keyakinan yang dianutnya.
Kegiatan karang taruna

Karang taruna merupakan salah satu contoh organisasi kemasyarakatan di bawah pemerinta desa yang
menjadi wadahi kegiatan bagi pemuda dan pemudi atau remaja yang ada di lingkungan desa yang
bersangkutan.

Melalui karang taruna ini, remaja bisa mengenal kemajemukan msyarakat di lingkungannya. Melalui
organisasi ini pula remaja dipupuk untuk mempunyai sifat sosial dalam bentuk kepedulian terhadap
kemajuan daerah tempat tinggalnya.

Kegiatan pecinta alam

Kegiatan pecinta alam menjadi salah satu media yang tepat bagi remaja yang senang terhadap
petualangan dan mencari tahu mengenai rahasia alam secara langsung. Selain itujuga mengikuti
kegiatan ini dapat menumbuhkembangkan sikap keberanian.

BAB3.NAPZA

NAPZA adalah kepanjangan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.

NAPZA adalah zat adiktif yang mempengarui kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang (pikiran,
perasaaan, dan perilaku). Serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikologi. Yang
termasuk dalam NAPZA adalah narkotika, psikotropika, zat adiktif dan lainnya.

Menurut Undang-Undangno. 35 tahun 2009, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997, psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiatpsikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas padaaktivitas mental dan perilaku.
Zat adiktif lainnya adalah zat, bahan kimia, dan biologi dalam bentuk tunggal maupun campuran yang
dapat membahayakan kesehatan lingkungan hidup secara langsung dan tidak langsung yang mempunyai
sifat karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif, dan iritasi. Bahan-bahan berbahaya ini adalah zat4
adiktif yang bukan termasuk ke dalam narkotika dan psikoropika, tetapi mempunyai pengaruh dan efek
merusak fisik seseorang jika disalahgunakan (Wresniwiro dkk. 1999).

Penyalahgunaan zat adalah penggunaan zat secara terus-menerus bahkan sampai/setelah terjadi
masalah. (Stuart & Sundeen, 1998)

Jadi, penyalahgunaan NAPZA adalah kondisi dimana zat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menekan susunan saraf pusat sehingga menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, fisik, dan mental, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Gangguan penggunaan zat adiktif adalah suatu penyimpangan perilaku yang disebabkan oleh
penggunaan zat adiktif yang bekerja pada susunan saraf pusat yang mempengaruhi tingkah laku,
memori alam perasaan, proses pikir fungsi social . Gangguan penggunaan zat ini terdiri dari :
penyalahgunaan dan ketergantungan zat.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Dan Jenis Napza Menurut Para Ahli

Menurut Para Ahli

Menurut Hawari (1991)

Napza adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainya. Napza mencakup
segala macam zat yang disalah gunakan untuk Gitting, mabuk, fly atau high, yang dapat mengubah
tingkat kesadaran seseorang. Termasuk dalam Napza adalah obat perangsang, penenang, penghilang
rasa sakit, pencipta ilusi atau psikotropika, dan zat-zat yang tidak termasuk obat namun dapat
disalahgunakan (misalnya alkohol atau zat yang bisa dihirup seperti bensin, lem, tinner, dan lain-lainya
sehingga high.

Narkoba merupakan istilah yang sering dipakai untuk narkotika dan obat berbahaya. Narkoba
merupakan sebutan bagi bahan yang tergolong narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
Disamping lazim dinamakan narkoba, bahan-bahan serupa biasa juga disebut dengan nama lain, seperti
NAZA (Narkotika,Alkohol, dan Zat adiktif lainnya) dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif
lainnya) (Witarsa, 2006).

Davison & Neale (2001) menjelaskan bahwa pengaruh alkohol dalam tubuh terkait dengan interaksinya
dengan beberapa sistem syaraf dalam tubuh. Alkohol juga menaikan tingkat serotonim dan Dopamin,
dan hal-hal ini dapat menimbulkan efek menyenangkan yang dirasakan individu. Akhirnya alkohol
menghambat reseptor Glutamat yang dapat menyebabkan efek intoksikasi alkohol pada kemampuan
kognitif, seperti bicara tidak jelas dan hilangannya ingatan.

Menurut Budiarta (2000)

Napza merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi bahkan
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Napza pada dasarnya merupakan jenis obat atau zat yang berguna bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan kesehatan seperti terapi, contohnya adalah morfin, opium, sabu-sabu (amfetamina),
PCP (halusinogen) dan lain-lain (Rojak, 2005).

Menurut pendapat Yatim (dalam Buletin Psikologi, 1998)

yang termasuk Napza adalah semua jenis obat yang menimbulkan ketergantungan, antara lain adalah
Narkotika sekelompok obat yang bersifat menenangkan syaraf dan mengurangi rasa sakit, Depresants;
jenis obat yang digunakan untuk menenangkan seseorang atau dipakai untuk obat tidur, Stimulan,
meningkatkan kemampuan fisik seseorang, namun juga dapat menimbulkan kerusakan fisik, Kanabis;
sejenis tanaman perdu yang mengandung delta-gtetra kanobinol (THC), dan yang terakhir Hallusinogen;
pada pengguna dapat menimbulkan perasaan tidak rill, yang dapat meningkatkan halusinasi menjadi
persepsi yang salah.

Menurut UU no 35 2009 tentang narkotika, yang termasuk NAPZA yaitu:

Narkotika: zat yang tergolong opioid, ganja, kokain, amfetamin

Alkohol: minuman yang mengandung etanol/etil-alkohol; wiski, vodka, arak, ciu dll

Psikotropik: obat penenang diazepam, bromazepam, obat tidur (nitrazepam, estazolam, antipsikotik,
antidepresan)

Zat adiktif: tembakau, kopi, teh, thinner

Barlow dan Durand (1995)

menggolongkan berbagai macam zat kedalam 4 bagian besar yaitu :


Depresan, yaitu zat-zat yang menyababkan timbulnya efek perilaku tenang (sedatif). Termasuk
didalamnya antara lain alkohol, obat-obatan sedatif, hipnotik, dan anxiolytics dari kelompok
barbiturates dan benzodiazepines.

Stimulan, adalah zat-zat yang membuat orang menjadi lebih aktif dan waspada, dan juga dapat
meningkatkan mood. Termasuk jenis ini antara lain amphetamin; kokain, nikotin, dan kafein.

Opiat, merupakan yang yang memiliki efek utama yang menimbulkan analgesia (mengurangi rasa sakit)
temporer dan euforia. Dalam hal ini contohnya heroin, opium, kodein, dan morfin.

Halusinogen, adalah zat-zat yang menghasilkan delusi, paranoid, halusinasi, dan memicu persepsi
sensoris. Termasuk dalam kelompok ini antara lain mariyuana dan LSD.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Daftar Hari Hari Besar Nasional dan Internasional
Terlengkap

Macam Obat yang Disalahgunakan

Depresan (depressant) adalh obat yang menghambat atau mengekang aktivitas sistem syaraf pusat.
Obat tersebut mengurangi perasaan tegang dan cemas, mneyebabkan gerakan kita menjadi lebih
lambat, dan merusak proses kognitif kita. Dalam dosis tinggi, depresan dapat menahan fungsi vital dan
menyebabkan kematian.Depresan yang paling umum digunakan, alcohol, dapat menyebabkan kematian
bila dikonsumsi dalam jumlah besar karena efeknya menekan respirasi (pernafasan).Efek lainnya
spesifik, tergantung pada jenis depresan tertentu.Sebagai contoh, sejumlah depresan, seperti heroin,
menciptakan kenikmatan yang “cepat”. Berikut adalah bebrapa tipe utama depresan:

a. Alkohol

Istilah alkohol mengacu pada sekelompok besar molekul organik yang memiliki kelompok hidroksil
terikat pada atom karbon yang jenuh. Beberapa masyarakat alkohol dianggap hal yang biasa sehingga
alkohol jarang disebut sebagai “obat” atau “zat” terlarang.

Alkohol digolongkan sebagai obat depresan karena efek biokimiawinya serupa dengan golongan obat
penenang minor lainnya, benzodiazepine, yang termasuk obat diazepam yang terkenal (Valium) dan
klordiazepoksida (Librium).Kita dapat menganggap alcohol sebagai tipe obat penenang yang dapat dibeli
tanpa resep dokter.

Banyak orang awam dan professional menggunakan istilah alkoholisme (alcoholism) untuk merujuk pada
ketergantungan alcohol.Meski definisi alkoholisme bervariasi, kami menggunakan istilah tersebut untuk
merujuk pada ketergantungan fisik, atau adiksi, pada alcohol yang ditandai oleh hendaya pada kontrol
terhadap penggunaan obat.

Kerugian personal dan sosial dari alkoholisme melampaui kerugian dari gabungan semua obat
terlarang.Penyalahgunaan alcohol berhubungan dengan menurunnya produktivitas, kehilangan
pekerjaan, dan penurunan status sosioekonomi. Secara keseluruhan, sekitar 100.000 orang di Amerika
Serikat meninggal karena penyebab yang terkait dengan alcohol setiap tahunnya, kebanyakan akibat
kecelakaan bermotor dan penyalit yang berhubungan dengan alcohol.

Orang dengan alkoholisme banyak ditemui dalam seluruh kehidupan dan berasal dari semua kelas sosial
dan ekonomi. Banyak yang memiliki keluarga, pekerjaan yang bagus, dan hidup yang cukup
nyaman.Namun alkoholisme daapt memiliki dampak meusak pada orang yang mampu sebagaimana
halnya pada yang kurang mampu, menyebabkan kehancuran karier dan perkawinan, kecelakaan
kendaraan bermotor dan kecelakaan lainnya, serta gangguan fisik yang berat dan mengancam hidup,
sebagaimana juga kerugian emosional yang amat besar.

• Faktor Resiko Alkoholisme

Peneliti mengidentifikasi sejumlah faktor yang meningkatkan resiko seseorang untuk mengembangkan
alkoholisme dan masalah yang berkaitan dengan alcohol. Hal-hal tersebut tercakup berikut ini:

Gender. Laki-laki mempunyai kecenderungan dua kali lipat lebih besar dibanding perempuan (20% vs.
8%) untuk mengembangkan gangguan ketergantungan alcohol. Satu alasan yang mungkin untuk
perbedaan gender ii adalah sosiokultural, mungkin larangan budaya lebih ketat kepada perempuan.

Usia. Mayoritas kasus ketergantungan alcohol terjadi di masa dewasa muda, umurnya sebelum usia 40
tahun. Meski gangguan penggunaan alcohol cenderung berkembang agak lambat pada perempuan
daripada laki-laki, perempuan yang mengembangkan masalah ini memiliki masalah kesehatan, sosial,
dan pekerjaan pada usia paruh baya sebagaimana halnya pada laki-laki.

Gangguan kepribadain antisosial. Perilaku antisosial pada masa remaja atau dewasa meningkatkan
resiko alkoholisme di kemudian hari. Di lain pihak, banyak orang dengan alkoholisme tidak menunjukkan
kecenderungan antisosial di amsa remaja, dan banyak remaja antisosial tidak menyalahgunakan alcohol
atau obat lain pada usia dewasa.

Riwayat keluarga. Prediktor terbak untuk masalah minum-minum pada masa dewasa tampaknya adalah
riwayat penyalahgunaan alcohol daalm keluarga. Anggota keluarga yang minum dapat bertindak sebagai
model.
Faktor sosiodemografik. Riwayat hidup ketergantunga alcohol lebih umum ditemukan pada orang
dengan pendapatan dan tingkat pendidikan yang lebih rendah dan pada orang yang hidup sendiri.

• Etiologi Alkohol

Sejarah pada masa kanak-kanak

Beberapa penelitian menunjukan adanya fungsi otak tertentu yang dapat diwariskan, yang diduga
menjadi predisposisi terhadap munculnya gangguan yang berkaitan dengan alkohol. Selain itu, adanya
sejarah masa kanak-kanank berupa gangguan ADD/ADHD, gangguan concuct, atau keduanya,
meningkatkan kemungkinan munculnya masalah yang berkaitan dengan alkohol pada masa dewasa.
Demikian juga gangguan kepribadian, khususnya gangguan kepribadian antisosial, cenderung menjadi
predisposisi pada gangguan berkaitan dengan alkohol.

Sudut pandang Psikoanalitik.

Hipotesis pada pendekatan ini adalah berkaitan dengan hukuman berlebihan dari superego dan fisaksi
masa oral dalam perkembangan psikoseksual. Menurut teori ini, seseorang dengan superego kuat yang
cenderung menyalahkan dan menghukum diri sendiri akan menggunakan alkohol sebagai cara untuk
menghilangkan stres yang timbul dari ketidaksadaran ini. Sedangkan oprang yang mengalami fiksasi
pada masa oral akan berkurang kecemasannya dengan memasukkan sesuatu termasuk alkohol ke dalam
mulut. Sedangkan hipotesis lain menyebutkan bahwa alkohol mungkin disalagunakan oleh seseorang
sebagai cara untuk mengurangi ketegangan, kecemasan, dan beberapa jenis masalah jiwa lainnya.
Konsumsi alkohol pada beberapa orang juga dapat menimbulkan perasaan berkuasa dan meningkatkan
harga diri.

Sudut pandang Sosial dan Budaya

Menurut pendapat ini, beberapa kondisi sosial tertentu dapat memicu konsumsi alkohol yang
berlebihan. Misalnya kehidupan di asrama mahasiswa atau barak militer.

Sudut pandang Perilaku dan Belajar

Pendekatan ini menekankan pada aspek nilai imbalan positif dari alkohol, yang dapat menimbulkan
perasaan bahagia dan euforia pada seseorang. Alkohol juga dapat mengurangi ketakutan dan
kecemasan, yang kemudian mendorong seseorang untuk tetap minum alkohol.

Sudut pandang Genetik dan Biologis Lainnya.

Beberapa data menunjukkan adanya komponen genetik pada beberapa gangguan yang berhubungan
dengan alkohol. Data juga menunjukan bahwa seseorang yang memiliki keluarga inti mengalami
masalah yang sama sebesar 3 atau 4 kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki keluarga
alkoholik. Namun hingga saat ini bagaimana npredisposisi genetik ini diwariskan belum dapat diketahui
secara pasti.

Penyalahgunaan Alkohol
Perkelahian dan tindak kekerasan, ketidak mampuan menilai realitas, ggn dalam fungki pekerjaan dan
sosial

Bicara cadel, ggn koordinasi, cara jaln tidak mantap, nistagmus, muka merah

Perubahan alam perasaan: euphoria, disforia, iritabilitas: marah, tersinggung

Banyak bicara, ggn perhatian dan konsentrasi

Penangan Alkohol

Penanganan (treatment)

Kebanyakan ahli sependapat bahwa penghentian total konsumsi alkohol merupakan inti dari berhasil
atau tidaknya penanganan. Adapun pragnosis keberhasilan penanganan yang paling baik adalah pada
individu yang datang sendiri ketempat rehabilitasi atau penangannan masalah yang berkait dengan
alkohol, karena mereka sudah menyadari bahwa mereka membutuhkan pertolongan.

Penanganan tradisional di rumah sakit

Penanganan di rumah sakit terutama adalah proses deteksifikasi, yaitu menghentikan penggunaan
alkohol dan membersihkan tubuh dari zat tersebut.

Pendekatan biologis

Terapi biologis sebaiknya dipandang sebagai perlengkap yang dapat memberikan keuntungan jika
dikombinasikan dengan intervensi psikologis. Beberapa obat psikoaktif dapat digunakan untuk
mengatasi masalah yang berhubungan dengan alkohol dan meningkatkan keadaan mental pasien.

Penekatan Kognitif dan perilaku

Diajarkan cara untuk mengurangi kecemasan. Antara lain dengan pelatihan relaksasi, asertivitas,
keterampilan kontrol diri, dan strategi baru untuk dapat menguasai lingkungan.Mereka juga diberi
beberapa program kondisioning untuk mengubah pola minum atau menghentikan kebiasaan minum.

b. Barbiturate

Barbiturate (barbiturates) seperti amobarbital, pentobarbital, fenobarbital, dan sekobarbital adalah


depresan, atau sedative (sedative).Obat-obatan ini memiliki beberapa kegunaan medis, termasuk
pengurangan kecemasan dan ketegangan, mengurangi rasa sakit, serta penanganan epilepsy dan
tekanan darah tinggi.Penggunaan barbiturate dengan cepat menimbulkan ketergantungan psikologis
dan ketergantungan fisiologis dalam bentuk toleransi maupun perkembangan sindrom putus zat.

Barbiturat juga merupakan obat jalanan yang popular karena barbiturate menenangkan dan
menghasilkan kondisi euphoria ringan atau ”high”. Barbiturat dalam dosis tinggi, seperti alcohol,
mengakibatkan kebingungan, pembicaraan yang kacau, kerusakan motorik, iritabilitas, dan penilaian
yang buruk, gabungan efek yang mematikan adalah saat penggunaannya dikombinasikan dengan
mengendarai kendaraan bermotor.Dampak barbiturate berlangsung selama 3-6 jam.

Karena efek sinerginya, campuran barbiturate dan alcohol sekitar empat kali lebih kuat dibanding bila
salah satunya digunakan sendiri.Obat antikecemasan yang sudah digunakan secara luas, seperti Valium
dan Librium, cukup aman bila digunakan sendiri tetapi dapat pula berbahaya dan menyebabkan
overdosis saat penggunaannya dikombinasikan dengan alcohol (APA, 2000).

Orang yang tergantung secara fisiologis perlu diputuszatkan dari sedative, barbiturate, dan agen
antikecemasan secara hati-hati, dan hanya di bawah pengawasan medis. Putus zat mendadak bisa
membuat kondisi delirium yang dapat menyebabkan halusinasi visual, taktil, atau auditori serta
gangguan dalam proses berpikir dan kesadaran. Semakin panjang periode penggunaan dan semakin
tinggi dosis yang digunakan, semakin besar risiko efek putus zat.Serangan grand mal dan bahkan
kematian bisa terjadi jika individu putus zat mendadak tanpa perawatan.

c. Opioid

Opiod adalah kelompok sedative yang menimbukan rasa kecanduan yang dalam dosis
sedang ,menghilangkan rasa sakit dan menyebabkan tidur. Paling terkenal diantaranya adlah opium,
yang aslinya merupakn obat utama dalam lalu lintas perdagangan illegal internasional dan telah dikenal
oleh orang – orang dalam peradaban sumeria di masa 7000 tahun sebelum masehi . mereka member
nama tanaman poppy yang menghasilkan obat tersebut dengan nama yang masih dikenal hingga saat ini
, yang berarti “ tanaman kebahagiaan “.Opioid adalah narkotik (narcotics), istilah yang digunakan untuk
obat adiktif yang memiliki kemampuan melepaskan rasa sakit dan menyebabkan tidur.Opioid terdiri dari
opiat yang tumbuh secra alami (morfin, heroin, kodein) yang berasal dari sari tanaman poppy dan juga
obat sintesis (Demerol, Percodan,Darvon) yang dibuat di laboratorium sehingga memiliki efek seperti
opiate.Orang Samaria Kuno menyebut tanaman poppy dengan opium, yang berarti “tanaman
kebahagiaan”.

Opioid menghasilkan perasaan nikmat yang cepat dan intens, yang menjadi alasan utama di balik
popularitasnya sebagai obat jalanan. Opioid juga menumpulkan kesadaran seseorang akan masalah
pribadinya, di mana hal tersebut menarik bagi orang yang mencari pelarian mental dari stress.

Aplikasi medis utama dari opioid alami atau sintetis adalah melepaskan rasa sakit, atau analgesia.
Bagaimanapun juga, penggunaan medis opioid diatur secara hati-hati karena overdosis dapat
menyebabkan koma dan bahkan kematian. Namun beberapa resep opioid, terutama obat OxyContin,
menjadi obat yang disalahgunakan saat digunakan secara illegal sebagai obat jalanan (Tough,
2011).Penggunaan jalanan dari opioid dihubungkan dengan jumlah overdosis dan kecelakaan yang fatal.

Opiat menjadi obat yang disalahgunakan karena obat tersebut menghasilkan kondisi euforik yang
nikmat, atau “rush”. Efek menyenangkan tersebut berasal dari kemampuan opiate untuk menstimulasi
sirkuit kenikmatan otak secara langsung, jaringan otak yang bertanggung jawab untuk kenikmatan
secara seksual atau kenikmatan dari makan makanan yang memuaskan.

Sindrom putus zat yang disebabkan opioid dapat berlangsung parah. Distimulasi dalam selang waktu 4
hingga 6 jam dari dosis terakhir. Gejala seperti flu disertai kecemasan, perasaan lelah, iritabilitas, dan
ketagihan (craving) untuk obat. Dalam beberapa hari, gejala meningkat diantaranya: denyut jantung
semakin cepat, tekanan darah tinggi, kejang, gemetar, panas dingin, demam, muntah, insomnia, dan
diare. Meski gejala ini tidak nyaman, gejala tersebut biasanya tidak merusak, terutama bila obat-obat
lain diberikan untuk mengurangi gejala.Lagi pula, tidak seperti putus zat dari berbiturat, gejala putus zat
opioid jarang mengakibatkan kematian.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sikap Anti Sosial – Pengertian, Ciri, Sebab,
Cara ,Bentuk ,Media ,Pengaruh

Jenis-Jenis NAPZA

Menurut UU RI No.22 Tahun 1997 Mengenai Narkotika menggemukakan bahwa:

Narkotika ialah suatu zat ataupun obat yang berasal dari tanaman ataupun bukan tanaman baik itu
sintesis ataupun itu semi sintesis yang akan dapat menyebabkan penurunan dan juga perubahan
kesadaran, mengurangi serta menghilangkan rasa nyeri dan juga akan dapat menimbulkan
ketergantungan secara fisik atau juga psikologik.

Psikotropika ialah setiap bahan baik alami maupun bahan buatan bukan Narkotika, yang dapat
berkhasiat psikoaktif yang mempunyai pengaruh secara selektif pada susunan saraf pusat yang dapat
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan juga perilaku.
Zat Adiktif ialah bahan lain yang bukan Narkotika maupun Psikotropika yang merupakan suatu inhalasi
yang penggunaannya akan dapat menimbulkan ketergantungan

Penyalahgunaan NAPZA ialah pemakaian obat-obatan untuk sendiri tanpa ada indikasi medik, tanpa juga
petunjuk atau resep dokter, baik itu secara teratur atau itu berkala sekurang-kurangnya selama satu
bulan. Pada penyalahgunaan tersebut akan cenderung terjadi toleransi tubuh ialah kecenderungan
utnuk menambah dosis obat agar mendapat khasiat yang sama setelah pemakaian berulang. Disamping
dari hal tersebut juga dapat menyebabkan sindroma putus obat jika pemakaian tersebut dihentikan.

Narkotika

Menurut UU No. 22 Tahun 1997 mengenai narkotika, narkotika dikategorikan kedalam 3 kategori ialah
sebagai berikut ;

Narkotika golongan I ialah narkotika yang dapat digunakan untuk dan tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan juga tidak digunakan dalam terapi, serta juga mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan.

Narkotika golongan II ialah narkotika yang berkhasiat untuk dapat pengobatan, digunakan untuk terapi
ataupun tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan juga mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan.

Narkotika golongan III ialah narkotika yang berkhasiat didalam pengobatan yang banyak digunakan
untuk atau dalam terapi dan juga untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan mempunyai
potensi ringan menyebabkan ketergantungan.

Psikotropika

Menurut UU No. 5 Tahun 1997 Mengenai psikotropika yang dapat dikelompokkan kedalam 4 kelompok
ialah sebagai berikut :

Psikotropika golongan I ialah psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
juga tidak digunakan dalam terapi, serta juga mempunyai potensi yang amat kuat untuk mengakibatkan
sindroma ketergantungan.

Psikotropika golongan II ialah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan juga dapat digunakan
dalam terapi serta atau untuk tujuan ilmu pengetahuan dan juga mempunyai potensi kuat menimbulkan
ketergantungan.
Psikotropika golongan III ialah psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan dan juga banyak
digunakan dalam terapi dan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan juga mempunyai potensi sedang
menyebabkan ketergantungan.

Psikotropika golongan IV ialah psikotropika yang mempunyai khasiat dalam pengobatan dan juga sangat
luas digunakan dalam terapi serta untuk tujuan ilmu pengetahuan dan mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.

Zat Adiktif

Zat adiktif ialah penghantar untuk dapat memasuki dunia penyalahgunaan Narkoba.

Zat adiktif yang akrab dalam masyarakat adalah nikotin dalam rokok serta etanol dalam minuman
beralkohol dan juga pelarut lain yang mudah untuk menguap seperti aseton, thiner dan sebagainya.

Pada KEPRES tahun 1997, minuman yang mengandung etanol yang diproses dari dengan bahan hasil
pertanian yang mengandung suatu karbohidrat dengan cara fermentasi serta destilasi ataupun
fermentasi tanpa destilasi, ataupun yang diproses dengan mencampur konsentrat dengan etanol
maupun dengan cara pengenceran minuman mengandung etanol.

Minuman beralkohol tersebut dibagi menjadi 3 kelompok , sesuai dengan kadar alkoholnya ialah sebagai
berikut :

Golongan A ialah minuman beralkohol dengan kadar etanol ialah 1% – 5%

Golongan B ialah minuman beralkohol dengan kadar etanol ialah 5% – 20%

Golongan C ialah minuman beralkohol dengan kadar etanol ialah 20% – 55%

Morfin

Morfin (morphine) diperkenalkan pada sekitar Perang Sipil Amerika Serikat.Morfin turunan opium yang
kuat, digunakan secara bebas untuk mengurangi rasa sakit akibat terluka.Ketergantungan fisiologis pada
morfin dikenal sebagai “penyakit tentara”.Hanya ada sedikitstigma yang dilekatkan pada
ketergantungan hingga saat morfin menjadi zat yang dilarang.

Heroin

Heroin adalah opiate yang paling luas digunakan, merupakan depresan yang kuat yangd apat
menciptakan euphoria yang cepat. Pengguna heroin menyatakan bahwa heroin sangat nikmat sehingga
dapat menghilangkan segala pikirang tentang makanan atau seks.Heroin biasanya disuntikkan baik
secara langsung di bawah kulit (skin popping) atau pada vena (mainlining).Dampak positif langsung
terjadi.Ada aliran cepat yang berlangsung selama 5 hingga 15 menit serta kondisi kepuasan, euphoria,
dan bahagia yang berlangsung selama 3 hingga 5 jam.Dalam kondisi ini, semua dorongan positif tampak
terpuaskan.Semua perasaan negative seperti rasa bersalah, tegang, dan kecemasan.Dengan penggunaan
yang panjang, dapat berkembang menjadi adiksi.Heroin adalah depresan yang memiliki dampak kimiawi
tidak secara langsung menstimulasi perilaku criminal atau agresif.

GEJALA PENYALAHGUNAAN OPIOID

Pupil mengecil

Euforia (gembira berlebihan tanpa sebab sampai terjadi fly)

Apatis

Retardasi psikomotor

Mengantuk/tidur

Pembicaraan cadel (slurred speech)

Gangguan pemusatan perhatian

Daya ingat menurun

Tingkah laku maladaptif

GEJALA PUTUS OPIOID/SAKAW

Air mata nrocos

Hidung meler

Medriasis

Keringat berlebih, menggigil

Mual, muntah, diare

Bulu kuduk berdiri/berkedik (piloereksi)

Menguap (yawning)
Tekanan darah naik

Amfetamin

Amfetamin (amphetamines)

Dampak NAPZA

Dampak Negatif NAPZA

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan
mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan
psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti
jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung
pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum,
dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik:

Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,
kerusakan syaraf tepi.

Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah

Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.

Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,
pengerasan jaringan paru-paru.

Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan
sulit tidur.

Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi
hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.

Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode
menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).

Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian,
risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.

Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi
kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.

Dampak Psikis:
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.

Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.

Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.

Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.

Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

Dampak Sosial:

Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.

Merepotkan dan menjadi beban keluarga.

Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit
yang

luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan
psikologis

berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest)

Pencegahan Terhadap Bahaya NAPZA

Lebih baik mencegah dari pada menyembuhkan. Mencegah para remaja maupun orang dewasa
terhadap bahaya narkoba sebetulnya tidak rumit sama sekali, asal kita tahu benar apa yang harus kita
lakukan dan apa yang kita hadapi.

Upaya yang perlu dilakukan terhadap kelompok remaja/generasi muda dalam mencegah terjadinya
penyalahgunaan Narkoba dilakukan dengan 3 cara intervensi yaitu:

Pencegahan Primer

Upaya pencegahan yang dilakukan sebelum penyalahgunaan terjadi dan biasanya dalam bentuk
pendidikan, kampanye, atau penyebaran pengetahuan mengenai bahaya Narkoba, serta pendekatan
dalam keluarga dan lain-lain, cara ini bisa dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat dimanapun
seperti: sekolah, tempat tinggal, termpat kerja dan tempat-tempat umum.

Pencegahan Sekunder
Dilakukan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment) cara ini
biasanya ditangani oleh lembaga professional dibidangnya yaitu lembaga medis seperti klinik, rumah
sakit dan dokter. Tahap pencegahan sekunder meliputi: tahap penerimaan awal dengan melakukan
pemeriksaan fisik dan mental, dan tahap ditoksikasi dan terapi komplikasi medik dilakukan dengan cara
pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

Pencegahan Tersier

Upaya yang dilakukan untuk merehabilitas mereka yang sudah memakai dan dalam proses
penyembuhan, upaya ini dilakukan cukup lama oleh lembaga khususnya seperti klinik rehabilitas dan
kelompok masyarakat yang dibentuk khusus (therapeutic community). Tahap ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu fase stabilitasi yang berfungsi untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan
fase sosial dalam masyarakat agar mantan penyalahguna Narkoba mampu mengembangkan kehidupan
yang bermakna di masyarakat.

BAB4.RENANG

Pengertian Renang

Pengertian Renang / Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air dan biasanya tanpa perlengkapan
buatan. Kegiatan olahraga renang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Renang merupakan
aktivitas bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan
olahraga air.

Renang juga merupakan suatu cabang olahraga aquatik. Renang ini juga merupakan olahraga yang
sering dilakukan dalam adu kecepatan seorang atlit dalam berenang.

Pengertian Renang Menurut Para Ahli antara lain:

Pengertian renang menurut Kasiyo Dwijowinto (1979:1)

Renang merupakan suatu cabang olahraga yang dapat diajarkan kepada seluruh usia manusia. Mulai
usia dari anak-anak maupun orang dewasa dan juga bayi yang memiliki umur sekitar beberapa bulan
juga dapatdiajarkan untuk renang.

Pengertian renang menurut Muhajir (2004:166)

Renang merupakan olahraga yang dapat memberikan kesehatan bagi tubuh. Karena hampir seluruh
anggota badan digunakan dalam melakukan olahraga tersebut. Dan juga pada setiap otot tubuh akan
berkembang dengan pesat sehingga dapat memeberikan peningkatan kekuatan perenang yang cepat.
Pengertian renang menurut Budiningsih (2010:2)

Renang merupakan sebuah olahraga yang dilakukan dengan bantuan air. Permainan ini termasuk juga
dalam permainan olahraga air yang dimana seluruh anggota badan bergerak di dalam air. Dalam
olahraga renang ini umumnya menggunakan kaki dan tangan, sehingga menyeimbangkan badan agar
dapat mengapung di atas permukaan air.

Sejarah Singkat Renang

Sebelumnya renang telah dikenal sejak zaman pra-sejarah dimana diketahui adanya gua-gua yang
dipercayai sebagai tempat para perenang zaman batu. Gua-gua itu terletak di sebelah barat daya Mesir
dekat Wadi Sora.

Disana ditemukan stempel lilin di Mesir yang berkisaran 4000 sampai 9000 tahun SM. Disana
menunjukkan adanya gambar atau lukisan empat seorang perenang dengan menggunakan gaya bebas.

Dan terdapat juga lukisan dinding yang ditremukan di Babylonia yang menunjukkan mereka
menggunakan teknik gaya dada. Lukisan tersebut merupakan gambar paling terkenal yang ditemukan di
padang pasir Kebir. Diperkiraan bahwa usianya juga sekitar 4000 tahun SM.

Di negara jepang, teknik renang ini merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh para
samurai. Sejarah mencatat bahwa pertandingan pertama kali diselenggarakan pada 36 SM oleh kaisar
Suingui.

Sejarah dimulainya perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-
kolam renang.

Sebagian besar peserta waktu itu berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen
memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia
Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan.

Olahraga renang memiliki sejarah Olimpiade pertama dalam pertandingannya di negara kota Athena,
Yunani. Pertandingan tersebut merupakan Olimpiade yang diselenggarakan pada tahun 1896.

Pada Olimpiade pertama Yunani saat itu hanya menggunakan empat nomor saja, yang sebelumnya telah
berenca memakai 6 nomor. jenis-jenis nomor itu terdiri dari 100 meter, 500 meter, 1200 meter, nomor
bebas, serta 100 meter bagi para pelaut.
Kemudian adanya Olimpiade kedua yang diselenggarakan di Paris, Prancis pada tahun 1900.
Pertandingan ini memakai beberapa jenis nomor yaitu 200 meter, 1000 meter, 4000 meter, nomor
bebas, 200 meter gaya dada, serta 200 meter untuk nomor beregu.

Manfaat Renang

Setiap olahraga tentunya memiliki banyak manfaat terutama bagi kesehatan dan kebugaran jasmani
pelakunya, berikut dibawah ini adalah manfaat manfaat yang akan kita dapatkan jika rutin melakukan
olahraga renang :

Dapat meredakan stress

Dapat meningkatkan kebugaran tubuh

Dapat meredakan radang sendi

Dapat meningkatkan mood

Dapat membentuk tubuh yang ideal

Dapat meningkatkan kemampuan dari fungsi jantung dan paru-paru

Dapat menambah tinggi badan

Sebagai sarana melatih pernafasan

Membentuk otot

Dapat membakar kalori lebih banyak

Renang bagi kesehatan bayi

Manfaat renang dalam segi kesehatan bagi bayi salah satunya adalah membantu perkembangan motorik
bayi, perkembangan saraf, proses pertumbuhan, meningkatkan sistem imun, membantu keberanian
bayi, agar tidak mudah terkejut, agar tidak rewel saat mandi, dan membantu adaptasi bayi di tempat
lain.

Renang bagi kesehatan wanita

Kesehatan yang didapatkan pada wanita adalah dapat menjaga tubuh wanita tetap ideal, menjaga
bentuk tubuh setelah hamil, mengencangkan otot-otot, mengencangkan g-spot, detoksifikasi racun di
dalam tubuh dan menghilangkan stres.

Bagi wanita hamil

Manfaat renang bagi wanita hamil akan memberikan kesehatan diantaranya dapat meningkatkan daya
tahan tubuh, tidur menjadi lebih nyenyak, menghindari stres, mencegah prematur, membantu proses
persalinan, melonggarkan otot-otot sekitarpinggul, memperkuat paru-paru, serta memperkuat jantung.
Bagi orang tua

Manfaat renang dari segi kesehatan bagi orang tua tentunya akan memberikan efek samping positif
seperti menjaga tulang agar tetap sehat, agar tidak pikun, mencegah terjadinya stroke, menjaga fungsi
jantung dan paru-paru, tubuh lebih rileks, dan juga agar tidak mudah terserang penyakit.

Macam Macam Gaya Renang

Seperti yang telah kita ketahui, macam macam gaya dalam renang antara lain ada gaya bebas, gada
punggung, gaya dada, gaya katak dan gaya kupu-kupu. Berikut penjelasannya :

Gaya Bebas

Pengertian renang gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air.
Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara
kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang
gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke
luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas,
perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya
bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Renang dengan gaya bebas merupakan gaya renang yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar
tertentu. Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat
perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh beberapa
orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.

Teknik melakukan renang gaya bebas:

berikut dibawah ini adalah teknik teknik yang harus kita latih atau bahkan kita kuasai untuk melakukan
renang dengan menggunakan gaya bebas,

Melatih Gerakan Kaki

Pertama, posisikan kedua kaki dan paha anda lurus atau sejajar dengan dengkul. Lalu kedua kaki
gerakkan seperti orang yang sedang berjalan. Yaitu dengan mencambuk air secara pelan sehingga
mendapat dorongan dan membuat tubuh anda melaju ke depan.

Selama anda menggunakan gerakan ini, usahakan jangan sampai dengkul anda menekuk sedikitpun.
Hanya pangkal paha andalah yang menggerakkan gerakan berjalan tersebut.

Melatih Gerakan Tangan


Posisi pada kedua tangan harus lurus berada di sebelah kepala anda. Pada kedua telapak anda saat
berada di depan usahakan saling berdekatan. Tariklah salah satu tangan ke bawah dengan merapatkan
jari-jari anda seperti sedang mengayuh dan lakukan secara bergantian.

Teknik Mengambil Nafas

Seperti yang sebelumnya kami katakan bahwa teknik mengambil napas dilakukan dengan memalingkan
wajah ke kanan dan ke kiri. Akan tetapi harus seirama dengan gerakan tangan anda

Gaya Punggung

Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh
telentang di permukaan air. Kedua belah tangan bergantian digerakkan menuju pinggang seperti
gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil dan membuang
napas dengan mulut atau hidung.

Renang dengan gaya punggung ini memiliki rincian gerakan yaitu pada posisi badan, gerakan kaki dan
lengan, pengambilan napas serta koordinasi gerakan keseluruhan. berikut penjelasannya

1. Posisi Badan

Posisi badan pada gaya punggung ini sangat sulit jika dilakukan oleh perenang pemula. Akan tetapi, gaya
ini sangat mudah dalam pengambilan napas. Karena posisi badan pada renang gaya punggung ini
terlentang, maka wajah perenang akan selalu berada diatas permukaan air.

2. Gerakan Kaki

Gerakan kaki pada renang gaya punggung sama saja seperti teknik renang gaya bebas. Akan tetapi, yang
membedakan yaitu teknik ini dilakukan dengan posisi terlentang. Lakukan latihan gerakan kaki dengan
posisi badan tetap terlentang.

Bentuk latihan gerak kaki

Cara dalam melakukan latihan gerakkan kaki, pertama latihlah dengan menggerakkan kaki dalam posisi
duduk. latih juga gerakan kaki anda dengan posisi kedua tangan merentang ke samping. Latih juga
gerakan kaki dengan menggunakan papan peluncur. Lalu latihlah dengan cara sambil memegang pinggir
kolam dalam posisi terlentang.
3. Gerakan Lengan

Secara umum, ada 3 fase gerakan lengan dalam renang, yaitu fase istirahat, menarik dan mendorong,
berikut penjelasannya

Fase Istirahat adalah Gerakan istirahat dimulai dari tangan keluar dari permukaan air dengan ibu jari
keluar lebih dahulu. Setelah tangan berada di atas bahu, (lengan tegak lurus dengan bahu), tangan
diputar keluar, lalu masuk ke permukaan air dengan jari kelingking terlebih dahulu. Proses istirahat ini
harus dilakukan dengan rileks seirama dengan lengan yang bergerak menarik dan mendorong.

Fase Menarik adalah Gerakan menarik dimulai setelah telapak tangan masuk beberapa inchi dari
permukaan air sampai titik maksimal terkukan siku atau telapak tangan tepat berada disamping luar
bahu.

Fase Mendorong adalah Gerakan mendorong dimulai dari akhir tarikan, tangan mendorong ke belakang,
dank e bawah dalam gerakan seperempat lingkaran.

4. Gerakan Pengambilan Nafas

Pengambilan nafas pada teknik renang gaya punggung ini dapat dilakukan terus menerus. Sangat
berbeda dengan teknik renang gaya lainnya, karena gaya punggung wajah perenang berada di atas
permukaan air. Lalu gerakan pengambilan napas dilakukan ketikan salah satu lengan beristirahat dan
lengan yang satunya sedang mengayun.

5. Koordinasi Gerak Renang

Latihan teknik renang gaya punggung ini dilakukan secara bertahap. Mulai dari latihan gerakan
meluncur, yang kemudian dilanjutkan dengan teknik gerakan kaki, lalu gerakan lengan dan yang terakhir
adalah latihan pengambilan napas. Dengan semua tahap-tahp tersebut, anda akan dapat berenang gaya
punggung secara maksimal.

Gaya Katak

Gaya katak atau gaya dada adalah gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh
stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya
kodok) yaitu berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya
bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap.

Kedua kaki menendang ke arah luar sementara kedua tangan diluruskan di depan, lalu kedua belah
tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan.
Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan
dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali
gerakan tangan-kaki.
Gaya Kupu-Kupu.

Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba / dolphin adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan
ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang
ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat
dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala
berada di luar air.

Teknik Dasar Renang

Semua jenis olahraga selalu terdapat teknik dasar yang perlu diketahui dan di kuasai oleh pelakunya,
berikut dibawah ini adalah teknik dasar yanag harus dikuasai antara lain:

1. Pemanasan

Sebelum melakukan olahraga berenang, lakukanlah pemanasan terlebih dahulu. sudah banyak para
perenang yang berenang tanpa pemanasan terlebih dahulu dan mengakibatkan banyak bagian tubuh
keram sehingga bisa mengakibatkan tenggelam. Berikut teknik-teknik pemanasan yang harus anda
lakukan sebelum berenang:

Forward Lunge

Forward Lunge adalah pemanasan yang dilakukan untuk meregangkan otot paha, betis, dan kaki.
Pemanasan ini dilakukan agar otot-otot sedikit lemas dan memanas sebelum anda masukkan ke dalam
air.

Cara melakukan pemanasan ini yaitu anda berdiri tegak dan letakkan tangn anda pada bagian pinggul.
Lakukan gerakan kaki melangkah ke depan dan kebelakang secara bergantian.

Standing T

Standing T adalah pemanasan yang bertujuan untuk melenturkan sistem rotator pada persendian bahu
anda. Hal ini harus dilakukan agar kedua tangan anda lebih leluasa saat digunakan untuk mendayung.

Cara melakukannya, berdirilah dengan posisi kedua kaki membuka, kemudian bungkukkan badan anda.
Setelah itu kepalkan tangan anda kebawah dan ayunkan ke depan sekitar 10 kali.

Quadruped Rocking
Cara melakukannya yaitu posisikan tubuh anda seperti saat sedang merangkak. Posisikan lutut dan
tangan sejajar kemudian tarik tangan dan kaki ke arah belakang. Gerakan ini dilakukan untuk
merelaksasikan pada otot punggung serta tulang belakang.

Standing Back Flection

Gerakkan ini digunakan untuk melenturkan tulang leher ke bawah. Posisikan kepala anda mengadah dan
kedua tangan berada di pinggang. Tariklah kebelakang kepala anda bersama dengan punggung anda dan
lakukan sebanyak 8 kali.

Lateral Extencion

Posisi tetap berdiri dan gerakkan kepala beserta badan anda kesamping kanan dan kiri dan lakukan
sebanyak 8 kali ke kanan dan ke kiri.

2. Pendinginan

Setelah melakukan olahraga sangat dianjurkan untuk melakukan pendinginan, hal ini dilakukan agar
kinerja jantung anda kembali normal, selain itu, saat anda melakukan berenang, otot akan terus
memproduksi asam laknat. jika anda terus membiarkannya maka akan beresiko menumpun dalam
tubuh anda.

Resiko Olahraga Renang

Berenang adalah sebuah aktivitas olahraga yang menyenangkan, namun dibalik semua itu dan manfaat
yang di dapatkan, renang juga mempunya beberapa resiko yang mungkin dapat terjadi pada
perenangnya, berikut dibawah ini adalah resiko olahraga renang:

1. Bahaya Klorin

Klorin adalah suatu bahan kimia yang digunakan untuk membunuh bakteri di kolam renang. Namun,
ternyata masih ada bakteri yang dapat hidup di air kolam renang yang berisi klorin itu. Salah satu bakteri
yang dapat bertahan hidup dalam kolam renang tersebut adalah Pinworm.

Pinworm adalah jenis cacing yang jika tertelan maka akan menimbulkan masalah serius pada
pencernaan anda. Lebih mengejutkannya lagi, ia dapat bertahan selama 10 hari di dalam air panas
sekalipun.

2. Aroma Kaporit
Air yang berbau kaporit ternyata adalah hasil pencampuran klorin dengan keringat, serta urin maupun
cairan tubuh manusia lainnya. Karena, kolam renang yang bersih itu seharusnya tidak memiliki bau
apapun.

3. Mengandung Urine dan Kotoran

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Center of Disease Control (CDC) membuktikan bahwa dari 1000
orang dewasa 20% diantarany mengakui jika pernah buang air kecil di kolam renang umum.

Indikasinya adalah jika saat anda merasakan mata anda perih saat berenang, itu bukanlah akibat dari
bahan kimia klorin, melainkan klorin yang sudah tercampur dengan urine pada manusia.

Penelitian juga mendapatkan adanya kontaminasi bakteri E.Coli yang biasanya di temukan pada fases
manusia. Sejumlah penelitian tersebut telah menemukan sekitar 58% sampel dari kolam renang yang
terkontaminasi oleh bakteri tersebut.

4. Resiko Lain yang Menanti

Berikut dibawah ini adalah resiko resiko yang mungkin telah menanti anda saat berenang di kolam
renang umum, antara lain:

Diare

Infeksi Cacing

Infeksi Mata

Infeksi Telinga

Infeksi Kulit

Infeksi Jamur Kaki

dan Influenza.

Anda mungkin juga menyukai