Anda di halaman 1dari 107

PERSEMBAHAN

Buku Ini Dipersembahkan Oleh:


F/KM/20
 14204988 Annisa Al Humaira  14205040 Meliana
 14205022 Adiba Hasna Sholihati  14205042 Nisrina Handani Putri
 14205023 Aida Rahmawati  14205043 Nurhaliza
 14205024 Ajeng Mutiara Chasanah  14205044 Nursavitri Maswatu
 14205025 Alifiah Lintang Maulani  14205045 Raden Dina Putri Brilian
 14205026 Ananda Febriana Nur Afifah  14205046 Risma Nurushshoimah
 14205027 Citra Dea Mareza  14205048 Rusdianti Ruslan
 14205028 Dea Amanda Putri  14205049 Haryati
 14205029 Cindi Ratnasari  14205050 Stefani Yulinda Kurniawati
 14205030 Fitria Daniasari  14205051 Diajeng Sekar
 14205032 Galuh Pangestu  14205052 Ucio Loviani
 14205033 Gita Usi Rinjani  14205053 Wadia Suryani
 14205035 Ika Alfarika  14205054 Wahyu Kartika Arum
 14205037 Ivani Nur Khoirunisa  14205055 Yaaqutah Laili Pradanti
 14205038 Latifah Hardiyanti  14205056 Yosie Rosita
 14205039 Masna Nakuara  14205057 Yuni Istanti

Yang Kami Persembahkan Untuk:


Orang tua kami tercinta
Teman-teman angkatan 2020 tercinta
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Dirosah Terapi Qur‟an
STIKes Surya Global Yogyakarta
Pembaca buku Thibbun Nabawi Pengobatan dan Terapi Nabi
yang diridhai Allah SWT.

“Kekayaan yang paling utama adalah kesehatan”


~Ralph Waldo Emerson
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan modul Terapi Qur‟an ini. Modul ini disusun berdasar dari berbagai
sumber yang sudah tercantum di dalam daftar pustaka. Dalam modul Terapi Qur‟an ini
penerapan kaidah-kaidah terapi syar‟iyyah sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, mendekatkan
diri kepada Allah dengan berpegang pada ayat-Nya yang agung dan mulia serta menghindari
perbuatan/praktek terapi yang mengandung kesyirikan sekaligus menjadi media dakwah kepada
subyek dan obyek atau makhluk yang diterapi.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyelesain modul ini, terutama dosen pengampu mata kuliah Terapi Qur‟an ustadz Rodi
Hartono, S. KM yang telah membimbing penyusun dalam pembuatan modul ini. Semoga modul
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Yogyakarta, Juli 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


BAB I ...................................................................................................................................................... 5
BAHAYA SYIRIK, HASAD, DAN DENGKI .................................................................................. 5
BAB II................................................................................................................................................... 15
ANJURAN BEROBAT DENGAN AL-QUR‟AN ........................................................................... 15
BAB III ................................................................................................................................................. 24
DO‟A PENYEMBUH YANG DIAJARKAN NABI MUHAMMAD SAW BESERTA CARA
PRAKTIKNYA................................................................................................................................. 24
BAB IV ................................................................................................................................................. 29
CARA MELAKUKAN TERAPI QUR‟AN UNTUK ORANG YANG KESURUPAN .................. 29
BAB V .................................................................................................................................................. 40
SIHIR DAN CARA MENGATASINYA ......................................................................................... 40
BAB VI ................................................................................................................................................. 51
'AIN ................................................................................................................................................... 51
BAB VII ................................................................................................................................................ 61
TERAPI QUR'AN DENGAN HERBAL DAN MAKANAN BERGIZI .......................................... 61
BAB VIII .............................................................................................................................................. 72
ANJURAN BEROBAT DENGAN MADU DAN HABBATUSSAUDA ....................................... 72
BAB IX ................................................................................................................................................. 81
TUMBUHAN YANG DISEBUTKAN DALAM AL-QUR‟AN DAN KHASIAT UNTUK TUBUH
SECARA ILMIAH ........................................................................................................................... 81
BAB X .................................................................................................................................................. 93
DZIKIR-DZIKIR PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH SWT PAGI PETANG YANG
DIAJARKAN NABI SAW ............................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 103
BAB I

BAHAYA SYIRIK, HASAD, DAN DENGKI

A. DEFINISI SYIRIK

Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan
yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik
disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk
(manusia maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah
seperti menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan
kepadanya, menaatinya atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan
kecuali hanya kepada Allah SWT.

Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang
dilakukan hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT dalam QS An-
Nisaa‟: 48

ٜ َّ ِ‫ُ ۡش ِش ۡن ث‬٠ َِٓ َٚ ‫َ َشبٓ ُۚ ُء‬٠ َّٓ ٌِ َ‫َْ َٰ َرٌِه‬ٚ‫َ ۡغفِ ُش َِب ُد‬٠َٚ ٗ‫ ُۡش َشنَ ثِِۦ‬٠ َْ‫َ ۡغفِ ُش أ‬٠ ‫ٱَّللَ ََل‬
ٓ َٰ ‫ٱَّللِ فَمَ ِذ ۡٱفز ََش‬ َّ َّْ ِ‫إ‬
ٗ٤ ‫ ًّب‬١‫إِ ۡص ًّب َػ ِظ‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena


mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu
bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia
telah berbuat dosa yang besar.”

B. MACAM – MACAM SYIRIK


Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Syirik Akbar (Syirik Besar)
Syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah. Syirik akbar dibagi menjadi
dua, yaitu:
a. Zahirun Jali (Tampak Nyata), yakni perbuatan kepada tuhan-tuhan selain Allah
atau baik tuhan yang berbentuk berhala, binatang, bulan, matahari, batu, gunung,
pohon besar, sapi, ular, manusia dan sebagainya. Demikian pula menyembah
makhluk-makhluk ghaib seperti setan, jin dan malaikat.
b. Syirik Akbar Bathinun Khafi (Tersembunyi) seperti meminta pertolongan kepada
orang yang telah meninggal. Setiap orang yang menaati makhluk lain serta
mengikuti selain dari apa yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya,
berarti telah terjerumus ke dalam lembah kemusyrikan. Firman Allah SWT dalam
QS. Al-An‟am : 121
ُِۡٙ ِِٓ‫َب‬١ٌِٚۡ َ‫ أ‬ٝٓ َٰ ٌَِ‫َْ إ‬ُٛ‫د‬ُٛ١ٌَ َٓ١‫َ ِط‬١َٰ ‫إِ َّْ ٱٌ َّش‬َٚ ‫ك‬ٞۗ ‫إَِّٔ ۥُٗ ٌَفِ ۡغ‬َٚ ِٗ ١ۡ ٍَ‫ٱَّللِ َػ‬ ْ ٍُ‫ ََل ر َۡؤ ُو‬َٚ
ۡ ‫ ُۡز َو ِش‬٠ ٌَُۡ ‫ا ِِ َّّب‬ٛ
َّ ُُ ‫ٱع‬
ٕٔٔ َْٛ‫ُُ٘ۡ إَِّٔ ُىُۡ ٌَ ُّ ۡش ِش ُو‬ُّٛ ُ‫إِ ْۡ أَغَ ۡؼز‬َٚ ُۡۖۡ‫ ُو‬ٌُٛ‫ َٰ َُج ِذ‬١ٌِ
Artinya: “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama
Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah
suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya
agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya
kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.”
2. Syirik Asghar (Syirik Kecil)
Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada peluang
diampuni Allah jika pelakunya segera bertobat. Seorang pelaku syirik asghar
dikhawatirkan akan meninggal dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak segera
bertaubat. Contoh-contoh perbuatan syirik asghar antara lain:
a. Bersumpah dengan nama selain nama Allah SWT.
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
ّ َٰ ‫ ِْش‬١‫ َِ ْٓ َدٍَفَ ثِ َغ‬َٚ
َ‫ْ اَ ْش َشن‬َٚ‫ّللاِ فَمَ ْذ َوفَ َشا‬
Artinya: “Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka dia telah
berbuat syirik.” (HR. Tirmidzi).
b. Memakai azimat
Memakai azimat termasuk perbuatan syirik karena mengandung unsur meminta
atau mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah SWT. Rasulullah SAW
bersabda:
َ ٍَّ‫َِ ْٓ رَ َؼ‬
َ ‫ َّخًفَمَ ْذاَ ْش َش‬١ْ ِّ َ‫ك ر‬
‫ن‬
Artinya: “Barangsiapa menggantungkan azimat, maka dia telah berbuat syirik”. (HR.
Ahmad)
c. Mantera
Mantera yaitu mengucapkan kata-kata atau gumam-gumam yang dilakukan oleh
orang jahiliyah dengan keyakinan, bahwa kata-kata atau gumam-gumam itu dapat
menolak kejahatan atau bala dengan bantuan jin. Rasulullah SAW bersabda:

‫ٌَخَ ِششْ ن‬َٛ َّ ‫اٌز‬َٚ َُ ‫اٌزَّ َّ ِبى‬َٛ َ‫اِ َّْ اٌشُّ ْلى‬
Artinya: “Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik.”
(HR. Ibnu Hibban)
d. Sihir
Sihir termasuk perbuatan syirik karena perbuatan tersebut dapat menipu atau
mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan. Dalam sebuah hadits disebutkan:

َ ‫َبفَمَ ْذ َع َذ َش‬ٙ١ْ ِ‫َِ ْٓ َػمَ َذ ُػ ْم َذحًصُ َُّ َٔفَذَ ف‬


َ ‫ َِ ْٓ َع َذ َشفَمَ ْذاَ ْش َش‬ٚ٬
‫ن‬
Artinya: “Barangsiapa yang membuat suatu simpul kemudian dia meniupinya, maka
sungguh ia telah menyihir. Barangsiapa menyihir, sungguh ia telah berbuat syirik.”
(HR. Nasa‟i)
e. Peramalan
Menentukan dan memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa-masa
yang akan datang baik itu dilakukannya dengan ilmu perbintangan, dengan membaca
garis-garis tangan, dengan bantuan jin dan sebagainya. Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫ظ ِػ ٍْ ًّب ِِ ْٓ إٌُّج‬
َ َ‫َ ا ْلزَج‬ُٛ
ْ‫ظ ُش ْؼجَخً ِِ ْٓ اٌغِّخ‬ َ َ‫ َعٍَّ َُ َِ ْٓ ا ْلزَج‬َٚ ِٗ ١ْ ٍَ‫ّللاُ َػ‬
َّ ٍَّٝ‫ص‬ َّ ‫ ُي‬ُٛ‫بي َسع‬
َ ِ‫ّللا‬ َ َ‫ل‬
Artinya: “Barangsiapa yang mempelajari salah satu ilmu perbintangan, maka ia telah
mempelajari sihir”. (HR. Abu Daud). Yamg dimaksud ilmu perbintangan dalam
hadits ini bukanlah ilmu perbintangan yang mempelajari tentang planet yang dalam
ilmu pengetahuan disebut astronomi.
f. Dukun
Dukun ialah orang yang dapat memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada
masa datang, atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia. Dalam
sebuah hadits diterangkan:
Artinya: “Dari Wailah bin Asqa‟i ra berkata: aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda :

ّ َٰ ٍٝ‫ّللاِ ص‬
َٝ‫ْ ُي َِ ْٓ اَر‬ُٛ‫َم‬٠ ٍُ‫ع‬ٚ ٗ١ٍ‫ّللاُ ػ‬ ّ َٰ ‫ْ َي‬ُٛ‫ؼذ َسع‬ ّ َٰ َٝ ‫ظ‬
ُ ِّ ‫ َع‬: ‫ّللاُ َػ ُْٕٗ لب َ َي‬ ِ ‫اىٍَِخَث ِْٓ ْاَلَ ْعمَ ِغ َس‬َٚ َْٓ ‫ػ‬
‫بي َوفَ َش‬
َ َ‫ص َّذلَُٗ ثِ َّبل‬ ْ َ‫ ٍء َد َجج‬ْٟ ‫َوب ًِٕ٘بفَ َغؤٌََُٗ ػ َْٓ َش‬
َ ْْ ِ ‫ٍَخًفَب‬١ْ ٌَ َٓ١ْ ‫ْ ثَخُاَسْ ثَ ِؼ‬َّٛ‫ذ َػ ُْٕٗ اٌز‬

“Barangsiapa datang kepada tukang tenung lalu menanyakan tentang sesuatu, maka
terhalanglah tobatnya selama empat puluh hari. Dan bila mempercayai perkataan
tukang tenung itu, maka kafirlah ia.” (HR. Thabrani)

g. Bernazar kepada selain Allah


Dalam masyarakat masih dijumpai seseorang bernazar kepada selain Allah.
Misalnya seseorang bernazar, “Jika aku sembuh dari penyakit aku akan mengadakan
sesajian ke makam wali.” Perbuatan seperti itu adalah perbuatan yang sesat. Firman
Allah SWT dalam QS Al-Baqarah: 270
َٰ َّ َّْ ِ ‫ َٔ َز ۡسرُُ ِِّٓ َّٔ ۡز ٖس فَئ‬ٚۡ َ‫ َِبٓ أَٔفَ ۡمزُُ ِِّٓ َّٔفَمَ ٍخ أ‬َٚ
ٕ٧ٓ ‫بس‬ َ َ‫َٓ ِِ ۡٓ أ‬١ِّ ٍَِّ‫ َِب ٌٍِظ‬َٚ ُٗ‫ۥ‬ٞۗ ُّ ٍَ‫َ ۡؼ‬٠ َ‫ٱَّلل‬
ٍ ‫ٔص‬
َٰ َّ َّْ ِ ‫ َٔ َز ۡسرُُ ِِّٓ َّٔ ۡز ٖس فَئ‬ٚۡ َ‫ َِبٓ أَٔفَ ۡمزُُ ِِّٓ َّٔفَمَ ٍخ أ‬َٚ
ٕ٧ٓ ‫بس‬ َ َ‫َٓ ِِ ۡٓ أ‬١ِّ ٍَِّ‫ َِب ٌٍِظ‬َٚ ُٗ‫ۥ‬ٞۗ ُّ ٍَ‫َ ۡؼ‬٠ َ‫ٱَّلل‬
ٍ ‫ٔص‬
Artinya: “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada
seorang penolongpun baginya”
h. Riya
Riya adalah beramal bukan karena Allah, melainkan karena ingin dipuji atau
dilihat orang. Riya termasuk syirik, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
َ َ‫ ُى ُُ اٌ ِّششْ نَ ْاَلَصْ غ ََشفَغُىِ ًَ َػ ُْٕٗ فَم‬١ْ ٍَ‫ف َػ‬
‫َب ُء‬٠ ِّ‫بي اٌش‬ ُ َٛ ‫اَ ْخ‬
ُ َ ‫ف َِباَخب‬
Artinya: “Sesuatu yang amat aku takuti yang akan menimpa kamu ialah syirik kecil.
Nabi ditanya tentang hal ini, maka beliau menjawab, ialah Riya.” (HR. Ahmad)

C. AKIBAT DARI PERBUATAN SYIRIK


Adapun akibat negatif yang ditimbulkan dari syirik, antara lain:
1. Sulit menerima kebenaran (QS Al-Baqarah: 7)
ۡۖ
ِ ‫ُُۡ َػ َزاة ػ‬ٌََٙٚ ‫ح‬َٛ ‫ص ِش ُِ٘ۡ ِغ َٰ َش‬
٧ ُ١‫َظ‬ َ َٰ ‫ أَ ۡث‬ٝٓ َٰ ٍَ‫ َػ‬َٚ ُِۡۖۡٙ ‫ َعّۡ ِؼ‬َٰٝ ٍَ‫ َػ‬َٚ ُِۡٙ ِ‫ث‬ٍُُٛ‫ ل‬َٰٝ ٍَ‫ٱَّللُ َػ‬
َّ َُ َ‫خَ ز‬
Artinya: “Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka
telah tertutup, dan mereka akan mendapat adzab yang berat.”
2. Munculnya perasaan bimbang dan ragu (QS Al-Baqarah: 10)
ْ ُٔ‫ ۢ ُُ ثِ َّب َوب‬١ٌَِ‫ُُۡ َػ َزاة أ‬ٌََٙٚ ‫ظ ۖۡب‬
ٔٓ َُْٛ‫َ ۡى ِزث‬٠ ‫ا‬ٛ َّ ُُ ُ٘‫ُ َِّ َشض فَضَ ا َد‬ِٙ ِ‫ث‬ٍُُٛ‫ ل‬ِٟ‫ف‬
ٗ ‫ٱَّللُ َِ َش‬
Artinya: “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu, dan
mereka mendapat adzab yang pedih, karena mereka berdusta.”
3. Amalan dan harta yang yang dinafkahkan sia-sia (QS. Ali Imran: 117)
ُُٗۚ ‫ُُۡ فَؤ َ ٍَۡ٘ َى ۡز‬ٙ‫ ْا أَٔفُ َغ‬ٛٓ ُّ ٍََ‫ َٖ ظ‬ٛۡ َ‫س ل‬
َ ‫صبثَ ۡذ َد ۡش‬
َ َ‫صشٌّ أ‬ ۡ ۡ َٰ
ٖ ‫َب َو َّضَ ًِ ِس‬١ٔ‫َٰ ِح ٱٌ ُّذ‬َٛ١‫ َ٘ ِز ِٖ ٱٌ َذ‬ِٟ‫َْ ف‬ُٛ‫ُٕفِم‬٠ ‫َِضَ ًُ َِب‬
ِ ‫َب‬ٙ١ِ‫خ ف‬٠
ٔٔ٧ َُّْٛ ٍِ‫َ ۡظ‬٠ ُُۡٙ‫ ٌََٰ ِى ۡٓ أَٔفُ َغ‬َٚ ُ‫ٱَّلل‬َّ ُُ َُّٙ ٍََ‫ َِب ظ‬َٚ
Artinya: “Perumpaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini,
ibarat angin yang mengandung hawa sangat dingin yang menimpa tanaman (milik)
suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak
menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri.”
4. Menjadi musuh Allah.
Perbuatan musyrik menyebabkan murka Allah SWT, sebagaimana firman Allah
dalam QS Al-Baqarah: 98
ٓ
٨٤ َٓ٠‫ ٌِّ ٍۡ َٰ َىفِ ِش‬ّٚ ‫ٱَّللَ َػ ُذ‬ َ ‫ ِج ۡج ِش‬َٚ ٗ‫ ُس ُعٍِِۦ‬َٚ ٗ‫ َِ ٍََٰئِ َىزِِۦ‬َٚ ِ‫ا ِّ ََّّلل‬ّٚ ٗ ‫َِٓ َوبَْ َػ ُذ‬
َّ َّْ ِ ‫ َى َٰى ًَ فَئ‬١ِِ َٚ ً٠

Artinya: “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-


rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang
kafir.”

5. Dijanjikan mendapat siksa neraka (QS. Ali Imran: 106)


َ ‫ا ۡٱٌ َؼ َز‬ٛ
‫اة‬ ْ ُ‫ل‬ٚ‫ َٰ َِّٕ ُىُۡ فَ ُز‬٠ِ‫ُُۡ أَ َوفَ ۡشرُُ ثَ ۡؼ َذ إ‬ُُٙ٘ٛ‫ج‬ُٚ ‫ َّد ۡد‬َٛ ‫ٱع‬
ۡ َٓ٠‫ٖ فَؤ َ َِّب ٱٌَّ ِز‬ُٛ
ُۚ ‫ج‬ُٚ ‫ ُّد‬َٛ ‫ر َۡغ‬َٚ ُٖٛ‫ج‬ُٚ ُّ‫َط‬١‫ ََ ر َۡج‬ٛۡ َ٠
ٔٓٙ َُْٚ‫ثِ َّب ُوٕزُُۡ ر َۡىفُش‬
Artinya: “Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam
muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitan muram (kepada mereka dikatakan),
mengapa kamu syirik setelah beriman? Karena itu rasakanlah adzab disebabkan
kekafiranmu itu.”
D. HIKMAH MEMGHINDARI PERBUATAN SYIRIK
Seseorang yang dapat membebaskan dirinya dari perbuatan syirik memiliki
pengaruh dalam kehidupan manusia secara nyata, antara lain :
1. Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia.
2. Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan.
3. Membuat manusia menjadi suci dan benar
4. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal, tidak mempunyai hubungan
khusus dengan siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman.
5. Tidak mudah putua asa dengan keadaan yang dihadapi.
6. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam hubungan ini ada dua hal yang
membuat manusia menjadi pengecut, yaitu takut mati, dan pemikiran yang
menyatakan bahwa ada orang lain selain Allah yang dapat mencabut nyawanya.
7. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau rasa cemburu, dengki,
dan iri hati.
8. Menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum Allah SWT.

E. PERILAKU ORANG YANG BERBUAT SYIRIK


Pada masa pemerintahan Fir‟aun, dari kaum Fir‟aun kita dapat menarik pelajaran
bahwa yang disebut syirik bukan hanya sikap seseorang yang mengagung-agungkan
sesuatu dari kalangan sesama makhluk, termasuk sesama manusia (kultus), tetapi syirik
juga meliputi sikap mengagung-agungkan diri sendiri kemudian menindas harkat dan
martabat sesama manusia, seperti tingkah diktator dan tiran. Sebagaimana firman Allah
SWT dalam QS Yunus: 90
ُ ‫ إِ َر ٓا أَ ۡد َس َوُٗ ۡٱٌغ ََش‬ٝٓ َٰ َّ‫ ۖۡا َدز‬ًٚ ‫ػ َۡذ‬َٚ ‫ٗ ب‬١‫ ُد ۥُٖ ثَ ۡغ‬ُٕٛ‫ ُج‬َٚ ُْ َٛۡ ‫ُُۡ فِ ۡشػ‬ٙ‫ً ۡٱٌجَ ۡذ َش فَؤ َ ۡرجَ َؼ‬٠
َ َ‫ق ل‬
‫بي‬ َ ‫ إِ ۡع َٰ َٓش ِء‬ٟٓ َِٕ‫ ۡصَٔب ثِج‬َٛ ‫ َٰ َج‬ٚ۞
َ
٨ٓ َٓ١ِّ ٍِ‫أَٔ َ۠ب َِِٓ ۡٱٌ ُّ ۡغ‬َٚ ً٠ ٓ ‫َل إِ ٌَََٰٗ إِ ََّل ٱٌَّ ِز‬
َ ‫ ْا إِ ۡع َٰ َٓش ِء‬ٛٓ َُٕ‫ َءا َِٕ َۡذ ثِِۦٗ ث‬ٞ ٓ َ ُٗ‫ٕذ أََّٔ ۥ‬
ُ َِ ‫َءا‬
Artinya: “Dan ini sama sekali tidak dalam „kegagalan‟ atau „keperkasaan‟, melainkan
justru dalam kehinaan yang lebih mendasar, karena dia diperhamba oleh nefsunya sendiri
untuk berkuasa dan menguasai orang lain. Inilah keadaan Fir‟aun yang kemudian
mengalami hukum Tuhan yang tragis dan dramatis, dan dia baru insyaf setelah
malapetaka menimpa, namun sudah terlambat.”
F. DEFINISI AL- HASADU/ DENGKI
Kata dengki atau iri hati dalam Bahasa Arab bermakna hasad. Hasad merupakan
bentuk masdar dari kata hasada, yahsudu, hasadan. Kata al-hasud berarti orang yang
dengki/iri hati. Sedangkan kata al-mahsadatu seperti halnya mayad‟u ila al-hasadi yang
berarti hal yang mendorong untuk dengki/iri hati.
Secara tersirat, dengki mengandung pengertian mementingkan diri sendiri dan
berlawanan dengan al-ithar. hal itu terlihat pada harapan orang-orang dengki agar nikmat
yang diterima orang lain itu hanya diterima oleh dirinya.
Hasad ialah perasaan tidak senang melihat orang lain mendapatkan kenikmatan
(kesenangan). Hasad dapat membuat seseorang mudah membuat dan menyebarkan berita
yang tidak benar (kejelekan) orang lain yang tidak ada buktinya. Sifat hasad mudah
membuat gosip (berita tidak benar) terhadap orang yang tidak disukainya. Sifat hasad
dapat merusak kebaikan yang dimiliki seseorang.
Dengki merupakan suatu keinginan yang buruk, yakni keinginan meghilangkan
nikmat yang dimiliki seseorang meskipun pendengki tersebut tidak mendapatkan sesuatu
apapun. Menurutnya, dengki adalah perbuatan putus asa yang lebih jahat dari kekuatan
ghaib yang mendatangkan keburukan (madharat) kepada manusia.
Menurut jumhur ulama Syarh Al-Arba‟in An-Nawawiyyah, hasad adalah ketika
seseorang menginginkan nikmat orang lain hilang. Nikmat ini berupa kedudukan, ilmu,
harta, dan masih banyak lagi. Sementara Ibnu Taimiyah mengatakan, hasad adalah
membenci dan tidak suka keadaan baik orang lain.
Sikap dengki adalah wujud dari ketidakbersihan batin seseorang. Sikap ini dapat
diwujudkan dengan dengki terhadap karunia yang diperoleh oleh orang lain. Sifat dengki
jika diwujudkan akan mendorong pelakunya melancarkan fitnah atau berita buruk tentang
orang yang di dengki dan sasarannya seringkali menjadi tidak berdaya untuk membela
diri

G. DALIL DAN HADIS HASAD


1. Quran Surat An-Nisa: 32
ْ ۡۖ ‫ت ِِّ َّّب ۡٱوزَ َغج‬١‫َص‬ ِ ‫ط ٌٍِّشِّ َج‬ َّ ًََّ ‫ ْا َِب فَع‬ٛۡ ََّّٕ َ‫ ََل رَز‬َٚ
‫ا‬ُٛ ِ ٔ ‫بي‬ ٖ ُۚ ‫ ثَ ۡؼ‬َٰٝ ٍَ‫ع ُىُۡ َػ‬َ ‫ٱَّللُ ثِِۦٗ ثَ ۡؼ‬
ٖٕ ‫ّب‬١ٗ ٍِ‫ ٍء َػ‬ٟۡ ‫ٱَّللَ َوبَْ ثِ ُىًِّ َش‬َّ َّْ ِ‫عٍِ ُۚ ِٓۦٗ إ‬
ۡ َ‫ٱَّللَ ِِٓ ف‬َّ ‫ا‬ْٛ ٌُ َٔٔ‫ط‬ ۡ َٚ َُٓۚ ‫ت ِِّ َّّب ۡٱوزَ َغ ۡج‬١‫ص‬
ِ َٔ ‫ٌٍِِّٕ َغبٓ ِء‬َٚ
Artinya: Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-
laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun)
ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian
dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
2. Ibnu „Umar radhiyallahu „anhuma mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi
wa sallam bersabda: “Tidak boleh ada hasad kecuali pada dua perkara: ada seseorang
yang dianugerahi harta lalu ia gunakan untuk berinfak pada malam dan siang, juga
ada orang yang dianugerahi Al-Qur‟an, lantas ia berdiri dengan membacanya malam
dan siang.” (HR. Bukhari, no. 5025, 7529 dan Muslim, no. 815).
3. Quran Surat An-Nisa: 55
٘٘ ‫شًا‬١‫َٕ َّ َُ َع ِؼ‬ٙ‫ ثِ َج‬َٰٝ َ‫ َوف‬َٚ ُُٗۚ َٕۡ ‫ص َّذ ػ‬
َ َِّٓ ُُٕٙۡ ِِ َٚ ٗ‫ُُ َِّ ۡٓ َءا ََِٓ ثِِۦ‬ٕٙۡ ِّ َ‫ف‬
Artinya: Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang
beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi
(manusia) dari beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang
menyala-nyala apinya.

H. PENYEBAB AL –HASADU
Setiap manusia pada dasarnya memiliki sifat dengki/iri hati dalam hatinya.
Namun, bagi seseorang yang mulia akan mampu menahan serta mengendalikan sifat
dengki tersebut sehingga menjadi perbuatan yang baik bahkan dianjurkan. Sedangkan
bagi seseorang yang hina, sifat dengki tersebut tidak dicegah bahkan ditampakkan
menjadi perbuatan buruk yang dapat mencelakakan dirinya sendiri maupun orang lain
yang menjadi sasaran perbuatan dengkinya itu.
Dengki ini pada mulanya disebabkan oleh sifat serakah dengan tidak mensyukuri
apa yang telah dikaruniakan oleh Allah. Sehingga merasa dirinya dalam keadaan
kekurangan meski sebenarnya telah berkecukupan. Rasa kurang tersebut kemudian
menjadi sifat iri hati pada nikmat yang dimiliki orang lain yang telah dianugerahkan oleh
Allah. Orang seperti ini kemudian menganggap bahwa dirinya merupakan manusia yang
lebih pantas dan berhak mendapatkan semua yang terbaik daripada orang lain.
Seseorang yang memiliki sifat dengki bisa merasa tidak senang terhadap
kelebihan atau keutamaan yang dimiliki orang lain. Kelebihan yang dimaksud itu dapat
bersifat kebendaan, seperti kekayaan dan harta; atau bias juga yang bersifat non-
kebendaan, seperti kedudukan, kecakapan, kehormatan, dan lain-lain.
Sebab lain timbulnya sifat dengki pada seseorang yakni disebabkan keadaan jiwa
yang kotor. Tanda jiwa yang kotor dapat diketahui apabila mengetahui orang lain
memiliki kelebihan, maka hatinya senantiasa merasa resah. Namun apabila mengetahui
orang lain mendapat kesusahan, maka hatinya menjadi gembira.

I. DAMPAK PERBUATAN AL- HASADU


Dengki bisa menimbulkan keburukan bagi diri sendiri dan orang lain. Bagi diri
sendiri yang memiliki sifat dengki tidak akan pernah merasa tenang dalam hidupnya.
Hatinya senantiasa merasa iri dan marah saat melihat orang lain mendapatkan nikmat dari
Allah. Sehingga akan senantiasa merasa resah, gelisah serta sulit merasakan kebahagiaan
dalam hidupnya.
Meskipun telah berhasil mendapatkan yang diinginkan, namun api kedengkian
akan terus membakar hatinya. Usman bin Affan salah satu Khulafa‟ al-Rashidin, pernah
dibenci seseorang. Ketika menyadari bahwa dirinya dibenci seseorang karena nikmat
yang telah diperolehnya, Usman mengatakan bahwa balasan yang cukup bagi para
pendengki adalah ia merasa risau ketika yang didengki itu merasa senang. Seseorang
yang memiliki sifat ini akan menghalang-halangi datangnya nikmat pada orang lain
supaya nikmat itu tidak diterima orang lain. Sifat seperti ini akan menimbulkan
permusuhan dan pertentangan individu dan masyarakat.
Sifat dengki memiliki akibat negatif yang serius, diantaranya:
1. Dengki mewariskan kemarahan antar manusia dan memutus tali kasih sayang.
Karena, pendengki mendengki saudaranya.
2. Membawa si pendengki berusaha menghilangkan nikmat yang diterima saudaranya
dengan cara apapun, meski dengan membunuh sebagaimana terjadi pada kedua anak
Adam.
3. Membuat si pendengi menolak kebenaran khususnya yang datang dari orang yang
didengkinya dan membuat terus menerus dalam kebatilan yang akan
menghancurkannya sebagaimana terjadi pada iblis ketika dengki kepada Adam yang
membuatnya durhaka terhadap perintah Allah, menolak untuk bersujud, dan dengki
itu menyebabkannya jauh dari nikmat Allah.
4. Membuat si pendengki terjerumus dalam ghibah, fitnah dan dusta yang termasuk dosa
besar.
5. Membuat si pendengki melakukan hal-hal yang Allah haramkan dalam kaitannya
dengan hak orang lain.
BAB II

ANJURAN BEROBAT DENGAN AL-QUR’AN

A. ANJURAN BEROBAT DENGAN AL-QUAL-QUR’ANR’AN


Al-Qur‟an mempunyai lebih dari satu nama. Salah satu nama Al-Qur‟an adalah
Asy-Syifa yang berarti obat penyembuh. Pengertian ini berbeda dengan Dawa yang
memiliki arti obat. Dalam beberapa kesempatan, Syifa dan Dawa diartikan sama. Tetapi,
para ulama membedakan kedua makna tersebut. Syifa memiliki makna lebih luas
dibandingkan Dawa. Syifa menyangkut obat yang berkaitan penyakit fisik dan psikis.
Sedangkan Dawa hanya berkaitan penyakit fisik.
Hal ini seperti diutarakan As-Sa‟di dalam kitabnya, Taisir al-Karim ar-Rahman fi
Tafsir Kalam Al-Manan, bahwa Al-Qur‟an adalah penyembuh bagi semua penyakit hati.
Baik berupa syahwat yang menghalangi manusia untuk taat kepada syariat atau syubhat
yang mengotori iman. Dalam surat al-Isra‟ ayat 82, Allah SWT berfirman:
َٓ١ِِِٕ ‫ َسدْ َّخ ٌِّ ٍْ ُّ ْؤ‬َٚ ‫ ِشفَبء‬َٛ ُ٘ ‫آْ َِب‬
ِ ْ‫ُٕٔ َِّض ُي َِِٓ ْاٌمُش‬َٚ
Artinya: “dan Kami turunkan dari Al-Qur‟an suatu yang menjadi obat penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
Para ulama berbeda pendapat mengenai maksud dari kata “syifa‟/obat” dalam ayat
tersebut. Pendapat pertama mengartikan obat dalam ayat tersebut sebagai obat yang
berkenaan dengan penyakit hati, menghilangkan tirai kebodohan dan menghapus
keraguan akan kebesaran tanda-tanda kekuasaan-Nya.
Pendapat kedua, al-Qur‟an sebagai obat penawar penyakit lahir seperti sakit
kepala, infeksi dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa argumen yang menguatkan
pendapat kedua.
1. Hadits-hadits Nabi tentang berobat dengan ayat al-Qur‟an
Terdapat sejumlah hadis yang menjelaskan ihwal berobatnya Rasulullah dengan
menggunakan ayat al-Qur‟an. Di antaranya hadis riwayat at-Tirmidzi, Ibnu Majah
dan al-Nasai, bahwa mula-mula Rasulullah melindungi diri dari segala penyakit dan
serangan musuh dengan bacaan ta‟awwudz dan beberapa kalimat dzikir. Namun
setelah turunnya surat al-Falaq dan al-Nas, beliau mencukupkan dengan kedua surat
tersebut dan meninggalkan selainnya. Sahabat Abu Sa‟id al-Khudri pernah
menyembuhkan seseorang yang terkena sengatan ular dengan bacaan
ayat “Alhamdulillahi Rabbil „alamin” sebanyak tujuh kali.
2. Berdasarkan kaidah ushuliyyah
Kaidah yang populer di kalangan pakar ushul fiqh mengatakan:
َ ١‫ اٌزَّؤْ ِع‬ِٚ َ‫ َذ أ‬١ْ ‫اِ َّْ ْاٌ َى ََل ََ اِ َرا ادْ زَ َّ ًَ اٌزَّؤْ ِو‬
‫ أَسْ َج ُخ‬ْٟ ِٔ‫ اٌضَّب‬ٍَٝ‫ْظ فَ َذ ٍُُّْٗ َػ‬
Artinya: “Pembicaraan apabila memungkinkan mengarah kepada pengukuhan
(substansi yang sudah pernah disampaikan) atau mendasari (substansi baru yang
belum pernah tersampaikan), maka mengarahkannya kepada yang kedua adalah lebih
unggul.”
Dalam konteks ini, mengarahkan QS Al-Isra‟ ayat 82 kepada obat penyakit lahir
lebih utama sebagai informasi baru yang belum pernah disampaikan sebelumnya. Hal
ini lebih baik ketimbang mengarahkannya kepada pemahaman Al-Qur‟an sebagai
obat penyakit batin yang sudah banyak dijelaskan ayat-ayat lain.
3. Berdasarkan kaidah nahwiyyah
Dalam ayat di atas, kata “syifa‟; obat” dan “rahmat” dirangkai jadi satu dengan
penghubung huruf „athaf yakni “wawu (yang secara literal merupakan kata sambung
yang bermakna “dan”). Rahmat yang dimaksud dalam ayat mencakup obat dari segala
penyakit hati. Dalam kaidah ilmu nahwu, penggabungan satu kata dengan yang lain
dengan penghubung huruf athaf wawu menunjukan perbedaan makna kedua kata
tersebut. Bila kata “rahmat” diartikan obat penyakit batin, seharusnya kata
“syifa‟/obat” diartikan sebagai obat penyakit lahir, agar keduanya menunjukan arti
yang berbeda sebagai pengamalan dari kaidah nahwu di atas.
4. Berdasarkan kaidah Manthiqiyyah-silogisme
Berdasarkan fakta yang berulang kali teruji kebenarannya dari sejak masa
Rasulullah, Sahabat, Tabi‟in hingga kurun setelahnya, menunjukan bahwa al-Qur‟an
dapat mengobati penyakit racun, gila, luka dan penyakit lahir lainnya.
Ibnul Qayyim dalam kitabnya, Zad al-Ma‟ad, menjelaskan, Al-Qur‟an adalah
penyembuh yang sempurna dari seluruh penyakit hati dan jasmani, demikian pula
penyakit dunia dan akhirat. Tidak setiap orang diberi keahlian dan taufik untuk
menjadikannya sebagai obat. Jika seorang yang sakit konsisten berobat dengannya
dan meletakkan pada sakitnya dengan penuh kejujuran dan keimanan, penerimaan
yang sempurna, keyakinan yang kukuh, dan menyempurnakan syaratnya, niscaya
penyakit apa pun tidak akan mampu menghadapinya.
Kepada sahabat yang sakit, Nabi kerap kali berpesan, “Bagi kalian ada obat
penyembuh, yakni madu dan Al-Qur‟an. (HR Ibnu Majah dan al-Hakim)”. Sebagai
asy-Syifa, orang beriman diimbau banyak membaca Alquran, karena ia adalah obat
penyembuh.
Pengobatan terhadap penyakit fisik dan non-fisik telah dipraktekkan pada zaman
Rasulullah SAW., yakni ketika Rasulullah SAW. menganjurkan kepada para sahabatnya
untuk mengurangi porsi makan yang berlebih-lebihan. Dalam penelitian modern telah
didapatkan bahwa makan dengan porsi sedikit dapat mengurangi resiko terkena penyakit
jantung, dapat memaksimalkan sistem metabolisme tubuh, memaksimalkan sistem
pencernaan, dan membuat harapan hidup lebih lama.
Dengan demikian, cara atau metode pengobatan secara tersirat telah
dideskripsikan dalam Al-Qur‟an, seperti Allah SWT. sangat melarang untuk melakukan
perbuatan atau tindakan yang berlebih-lebihan, termasuk dalam mengkonsumsi makanan.
Begitu pula, berkaitan dengan pelaksanaan puasa. Orang yang senang dan sering
melakukan puasa, akan terjadi peremajaan sel dalam tubuhnya. Begitu pun dengan
seringnya melakukan puasa, maka pikiran akan melambat, akan tetapi dampak itu akan
membawa kepada kejernihan berpikir.
Inilah beberapa rahasia Allah SWT. dalam menganjurkan, bahkan mewajibkan
setiap individu untuk melakukan puasa, karena ada makna di baliknya. Oleh karena itu,
anjuran-anjuran Rasulullah SAW. menemukan relevansinya sebagaimana Rasulullah
SAW. bersabda yang artinya : Telah diceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid bin
Utbah bin Abdil Rahman al-Kindi, telah diceritakan pula kepada kami Sa‟ad bin
Sulaiman dari Abi Ishaq dari al-Haris dari Ali, Rasulullah SAW. telah bersabda: “Sebaik-
baik obat adalah Al-Qur‟an.”
Kemudian para ulama berbeda pendapat mengenai hukumnya, mana yang lebih
utama: Berobat atau bersabar dengan penyakitnya. Sehingga paling tidak ada 2
pendapat yang masyhur dikalangan ulama mazhab tentang hukum berobat, sebagian
menghukumi sunnah sedangkan yang lain berpendapat hukumnya mubah. Dilihat dari
hukum berobat, sebagian ulama kontemporer merinci hukum berobat menjadi beberapa
bagian, yaitu:

1. Wajib
Diantara berobat yang dihukumi wajib contohnya adalah berobatnya seseorang
dari penyakit yang menyebabkan ia meninggalkan perkara wajib padahal dia mampu
berobat, dan diduga kuat penyakitnya bisa sembuh, berobat semacam ini adalah untuk
perkara wajib, sehingga dihukumi wajib.
2. Berobat sunnah/mustahab
Jika tidak berobat berakibat lemahnya badan tetapi tidak sampai membahayakan
diri dan orang lain, tidak membebani orang lain, tidak mematikan, dan tidak menular,
maka berobat menjadi sunnah baginya.
3. Berobat menjadi mubah/boleh
Jika sakitnya tergolong ringan, tidak melemahkan badan dan tidak berakibat
seperti kondisi hukum wajib dan sunnah untuk berobat, maka boleh baginya berobat
atau tidak berobat.
4. Berobat menjadi makruh dalam beberapa kondisi :
a. Jika penyakitnya termasuk yang sulit disembuhkan, sedangkan obat yang
digunakan diduga kuat tidak bermanfaat, maka lebih baik tidak berobat karena hal
itu diduga kuat akan berbuat sis- sia dan membuang harta.
b. Jika seorang bersabar dengan penyakit yang diderita, mengharap balasan surga
dari ujian ini, maka lebih utama tidak berobat, dan para ulama membawa hadits
Ibnu Abbas dalam kisah seorang wanita yang bersabar atas penyakitnya kepada
masalah ini.
c. Jika seorang fajir/rusak, dan selalu dholim menjadi sadar dengan penyakit yang
diderita, tetapi jika sembuh ia akan kembali menjadi rusak, maka saat itu lebih
baik tidak berobat.
d. Seorang yang telah jatuh kepada perbuatan maksiat, lalu ditimpa suatu penyakit,
dan dengan penyakit itu dia berharap kepada Allah mengampuni dosanya dengan
sebab kesabarannya.
Dan semua kondisi ini disyaratkan jika penyakitnya tidak mengantarkan kepada
kebinasaan, jika mengantarkan kepada kebinasaan dan dia mampu berobat, maka
berobat menjadi wajib.
5. Berobat haram
Jika berobat dengan sesuatu yang haram atau cara yang haram maka hukumnya
haram, seperti berobat dengan khomer/minuman keras, atau sesuatu yang haram
lainnya.

B. DALIL YANG BERSIS ANJURAN BEROBAT DENGAN AL-QURAN


Persoalan kesehatan dan menjaga kesehatan adalah hal yang penting di dalam
ajaran Islam. Terganggunya persoalan kesehatan membuat seseorang tidak dapat berbuat
maksimal dalam menjalankan kewajiban dan tugas-tugas kemanusiaannya. Penyakit yang
terkandung dalam tubuh seseorang dapat mempengaruhi organ syarat, pikiran dan
perasaan. Maka dari itu penguatan tubuh sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas
keseharian seseorang. Sehingga mempelajari ilmu dan metode yang berkaitan dengan
kesehatan dirasakan sangat perlu untuk membahasnya menurut pandangan Al-Qur‟an dan
hadis Nabi Muhammad SAW. serta mencontoh apa yang telah dipraktekkan pada masa
Rasulullah SAW. hal ini sesuai dengan hadis Nabi SAW yang artinya: “Setiap penyakit
ada obatnya, jika obat dari suatu penyakit itu tepat, ia akan sembuh dengan izin Allah
SWT.” (HR. Muslim). Firman Allah dalam QS. Yunus: 57
٘٧ َٓ١ِِِٕ ‫ َس ۡد َّخ ٌِّ ٍۡ ُّ ۡؤ‬َٚ ٜ‫ُ٘ ٗذ‬َٚ ‫س‬ٚ ٓ
ِ ‫ ٱٌصُّ ُذ‬ِٟ‫ ِشفَبٓء ٌِّ َّب ف‬َٚ ُۡ‫ ِػظَخ ِِّٓ َّسثِّ ُى‬ٛۡ َِّ ُ‫َب ٱٌَّٕبطُ لَ ۡذ َجبٓ َء ۡر ُى‬ُّٙ٠َ‫َؤ‬٠َٰ
Artinya : “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur‟an) dari
Tuhan mu, pnyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang yang beriman.”
Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian nasihat dari
tuhan kalian yang memperingatkan kalian dari siksaan Allah dan menakuti kalian dengan
ancaman-Nya, yaitu Al-Qur‟an dan apa yang dikandungnya berupa ayat-ayat dan nasihat-
nasihat untuk memperbaiki akhlak-akhlak kalian dan amal perbuatan kalian. Dan di
dalamnya juga terdapat obat bagi hati dari kebodohan, kesyirikan dan seluruh penyakit,
serta merupakan petunjuk lurus bagi orang yang mengikutinya dari seluruh makhluk,
sehingga menyelamatkannya dari kebinasaan. Allah menjadikannya sebagai kenikmatan
dan rahmat bagi kaum mukminin dan mengistimewakan mereka dengan itu secara
khusus; karena merekalah yang dapat mengambil manfaat dengan iman, sedangkan
orang-orang kafir, maka ia adalah kegelapan bagi mereka.
Pada ayat diatas juga disebutkan empat fungsi Al-Qur‟an, yakni Mau„izhah
(nasehat), Syifa‟ (obat), Huda (petunjuk) dan Rahmah (kasih sayang).
1. Al-Qur‟an sebagai Mau‟izhah atau pelajaran dari Allah SWT.
Mau‟izhah biasanya memberikan manfaat kepada sesama. Di dalam Al-Qur‟an
terdapat banyak pengajaran, nasihat-nasihat, peringatan tentang kehidupan bagi
orang-orang yang bertakwa, yang berjalan di jalan Allah. Nasihat yang terdapat di
dalam Al-Qur‟an biasanya berkaitan dengan sebuah peristiwa atau kejadian, yang bisa
dijadikan pelajaran bagi orang-orang di masa sekarang atau masa setelahnya.
2. Al-Qur‟an sebagai Asy-Syifa (obat)
Al-Qur‟an bisa menjadi obat penyakit mental di mana membaca Al-Qur‟an dan
mengamalkannya daoat terhindar dari berbagai hati atau mental. Meskipun Al-Qur‟an
hanya sebatas tulisan saja, namun membacanya dapat memberikan pencerahan bagi
stiap orang yang beriman.
3. Al-Qur‟an sebagai Al-Huda (petunjuk)
Al-Qur‟an mengenalkan dirinya sebagai Huda (petunjuk) bagi orang-orang yang
beriman. Dengan kata lain, Al-Qur‟an tidak akan memberi instruksi yang salah atau
mencelakakan manusia. Dalam Al-Qur‟an ada tiga posisi Al-Qur‟an yang fungsinya
sebagai petunjuk. Al-Qur‟an menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk
bagi orang-orang yang bertakwa, dan petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
“Sebaliknya, apabila manusia tidak mengikuti petunjuknya, maka bisa tersesat bahkan
bisa celaka dunia maupun akhiratnya. Maka dari itu, kita terus memohon hidayah
(petunjuk) kebenaran dan bimbingan mengikutinya,” jelas dia. “Hanya dengan iman
dan direalisasikan dengan amal shalehnya, seseorang akan senantiasa dalam
bimbingan Allah,” sambungnya.
4. Al-Qur‟an sebagai Ar-Rahman (kasih sayang)
Al-Qur‟an hadir sebagai rahmat (kasih sayang) bagi yang mengimaninya. Secara
sederhana kata rahmat biasa dipahami sebagai kelembutan, rasa cinta, belas kasih dan
kasih sayang. Manusia diturunkan dimuka bumi ini, kata Imam, tanpa bekal apa-apa
dan tidak memiliki apa-apa. “Namun, Allah memberikan potensi yang luar biasa
sehingga manusia bisa mengetahui dan memiliki apa-apa. Agar manusia selamat, Al-
Qur‟an diturunkan sebagai rahmat yang agung bagi kehidupan manusia,” cetus
Imam.
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan Allah SWT menyebutkan karunia-Nya yang telah
diberikan kepada makhluk-Nya dengan menurunkan Al-Qur‟an dengan tiga fungsi, yakni

1. Peringatan terhadap perbuatan-perbuatan yang keji. Maksudnya adalah dari


kebimbangan dan keraguan, yaitu sebagai penyembuh penyakit yang bersumber di
dalam dada.
2. Petunjuk
3. Rahmat dengan mengamalkan akan diperoleh petunjuk dan rahmat dari Allah SWT.
dan sesungguhnya hal itu hanyalah diperoleh bagi or-ang-orang mukmin dan orang-
orang yang percaya serta meyakini apa yang terkandung di dalam Al-Qur‟an.
ۤ
ِ ‫أَِّٗٗ ٌَ ِى َٰزت ػ‬َٚٞۗ ُْ ُ٘‫ْ ا ثِبٌ ِّز ْو ِش ٌَ َّّب َجب َء‬ُٚ‫َٓ َوفَش‬٠ْ ‫اِ َّْ اٌَّ ِز‬
‫ْض‬٠‫َض‬
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur‟an ketika (Al-
Qur‟an) itu disampaikan kepada mereka (mereka itu pasti akan celaka), dan
sesungguhnya (Al-Qur‟an) itu adalah kitab yang mulia.”
Firman Allah dalam QS Al-Isra: 82
َٓ١ِِِٕ ‫ َسدْ َّخ ٌِ ٍْ ُّ ْؤ‬َٚ ‫ ِشفَبء‬َٛ ُ٘ ‫آْ َِب‬
ِ ْ‫ُٕٔ َِّض ُي َِِٓ ْاٌمُش‬َٚ
Artinya: “Dan kami turunkan Al-Qur‟an sebagai penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman”
Allah SWT meletakkan dua hal dalam hati manusia, yaitu ruh dan nafsu. Disini ruh
senantiasa cenderung membawa manusia tunduk dan patuh kepada firman-Nya,
sedangkan nafsu akan cenderung membawa manusia mengikuti kesenangan duniawi
tanpa memperhatikan firman-Nya.
Karena hati merupakan pusatnya nafsu-nafsu yang ada dalam tubuh manusia. Hati
akan memerintahkan otak dengan menggerakkan orang tubuh manusia sebagai penyalur
keluarnya nafsu tersebut. Nafsu yang tidak baik bila dijalankan terus menerus akan
menumpuk menjadi dosa di mata Allah SWT.
Sistem yang sempurna dalam kehidupan manusia dengan memaksa manusia tunduk
dan patuh atas firman-firman-Nya, agar kembali ke jalan yang benar. Jalan yang benar itu
tidak lain dan tidak bukan adalah al-Qur‟an dan As-Sunnah. Paksaan Allah SWT berupa
adzab atau musibah yang menimpa manusia, berupa penyakit, kecelakaan, dan
sebagainya.
Sedangkan di dalam tafsir al-Misbah M. karya Prof. Quraish Shihab menerangkan
dengan menyebutkan bahwa kata Syifa‟ biasa diartikan kesembuhan atau obat, dan
digunakan dalam arti keterbebasan dari kekurangan. Penyakit yang ada di dalam dada
dan Al-Qur‟an merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman, yakni Al-Qur‟an itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian selain kerugian
disebabkan oleh kekufuran mereka sendiri.

Keistimewaan dan fungsi Al-Qur‟an dalam tafsirnya sebagai bukti kebenaran Nabi
Muhammad SAW. Selanjutnya, M. Quraish Shihab mengemukakan bahwa para ulama‟
memahami hal tersebut, bahwa ayat-ayat Al-Qur‟an dapat juga menyembuhkan penyakit-
penyakit jasmani. Mereka merujuk kepada sekian riwayat yang diperselisihkan nilai dan
maknanya.
Al-Qur‟an dapat menjadi terapi bagi jiwa seseorang yang ada dalam kondisi
kebodohan dan keraguan. Al-Qur‟an membuka jiwa seseorang yang tertutup dan
menyembuhkan jiwa yang rapuh, membaca Al-Qur‟an juga menjadi terapi untuk
menyembuhkan penyakit jasmani.
Ada beberapa perkara yang perlu diperhatikan umat Islam berkaitan dengan proses
pengobatan:

1. Meluruskan niat
Saat akan berobat, seorang Muslim harus meluruskan niatnya. ''Orang yang sakit
berniat untuk menjaga kesehatannya agar ia tetap kuat melaksanakan ketaatan kepada
Allah SWT,''. Sedangkan orang yang mengobati harus berniat untuk membantu
saudaranya sesama Muslim dan menolong semampunya. Pengobatan yang
dilakukannya semata-mata untuk mendapatkan pahala dari Allah serta memberi
manfaat bagi saudaranya sesuai dengan perintah agama.
2. Keutamaan habbbatussaudaa
Diungkapan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.
Rasulullah SAW bersabda, “Habbbatus saudaa adalah obat semua penyakit kecualias-
saam (kematian).” Sedangkan keutamaan dan keistimewaan madu sebagai dijelaskan
dalam Al-Qur‟an surat an-Nahl ayat 69. Allah SWT berfirman, “Di dalamnya (madu)
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia” Selain itu, Nabi SAW juga biasa
menggunakan daun inai.
Untuk terapi pengobatan, Rasulullah SAW menganjurkan bekam dan ruqyah.
Rasulullah SAW bersabda, “Terapi terbaik untuk kalian adalah bekam dan al-qusthul
bahri (cendana laut).” (HR Bukhari (5696) dan Muslim (1577). Selain itu, Rasulullah
SAW juga bersabda, “Barang siapa mengeluarkan darah dengan berbekam, maka
tidak akan memadharatkan jika ia tak berobat dengan menggunakan obat lain.” (HR
Abu Dawud)
Selain itu, terapi lainnya yang diajarkan Rasulullah SAW adalah ruqyah al-
masyuu'ah yakni ruqyah yang sesuai syariat, seperti ruqyah dengan bacaan Al-Qur‟an
dan lainnya yang tak mengandung kesyirikan. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak
mengapa melakukan ruqyah, selama tidak mengandung kesyirikan.” (HR Muslim).
3. Tidak menggunakan obat-obatan yang diharamkan.
Menurut Syekh Abdul Azis, obat-obatan atau pengobatan yang diharamkan,
misalnya, meruqyah dengan lafaz-lafaz yang mengandung kesyirikan. “Menggunakan
ruqyah jenis ini hukumnya haram, bahkan bisa jadi dapat mengeluarkan pelakunya
dari Islam.”
BAB III

DO’A PENYEMBUH YANG DIAJARKAN NABI MUHAMMAD SAW


BESERTA CARA PRAKTIKNYA

A. DO’A MOHON KESEMBUHAN

Dalam hadits riwayat Muslim, dari Jabir bin Abdillah ia berkata, Rasulullah SAW
bersabda,"Seiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya,
maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa ta'ala."
Allah SWT berfirman dalam sura Al-Baqarah ayat 186 yang berbunyi:
ْ ُِِٕ ‫ ُۡؤ‬١ٌۡ َٚ ٌِٟ ‫ا‬ُٛ
ْ ‫ج‬١‫َ ۡغز َِج‬١ٍۡ َ‫َبْ ف‬ ُ ۡۖ
ٍَُُّۡٙ‫ ٌَ َؼ‬ِٟ‫ا ث‬ٛ ِ ‫حَ ٱٌ َّذ‬َٛ ‫تُ د َۡػ‬١‫ت أ ِج‬٠‫ لَ ِش‬ِِّٟٔ‫ فَئ‬ِّٟٕ‫ َػ‬ٞ‫إِ َرا َعؤٌََهَ ِػجَب ِد‬َٚ
ِ ۡۖ ‫اع إِ َرا َدػ‬
ٔ٤ٙ َْٚ‫َ ۡش ُش ُذ‬٠
Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo‟a apabila ia
memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS.
Al-Baqarah: 186)

B. DO’A AGAR DISEMBUHKAN DARI PENYAKIT

Sesuai Al Quran dan Sunnah Terkait do‟a memohon kesembuhan, Rasulullah SAW
mengajarkan do‟a untuk kesembuhan. Bacalah do‟a ini sambil memegang bagian tertentu
yang sakit di tubuh kita:

“Bismillāh” (dibaca 3 kali).

Artinya: "Dengan nama Allah."

“A'ūdzu billāhi wa qudratihī min syarri mā ajidu wa uhādziru” (dibaca 7 kali).


Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari keburukan apa yang kurasakan
dan kukhawatirkan."

C. DO’A KESEMBUHAN KLUARGA

Berdasarkan hadits Al Bukhari dan Muslim, Aisyah Ra mengatakan bahwa Rasulullah


SAW biasa membaca do‟a kesembuhan kepada keluarganya yang sedang sakit. Bahkan,
Rasulullah sambil mengusapkan dengan tangan kanan dan membaca do‟a bagai berikut:
“Allahumma rabban-nas 'adzhibil-ba'sa, isyfi antasy-syafi la syifa'a illa syifa uka syifa'a al
la yughadiru saqama”
Artinya: Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkan lah penyakit ini, sembuhkan lah, hanya Engkau
lah yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu,
kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit."

D. DO’A MENYEMBUHKAN BAGIAN TUBUH

Do‟a nabi Muhammad SAW yang dapat menyembuhkan bagian tubuh yang sakit.
Berikut do‟a menghilangkan rasa sakit seperti yang diajarkan Rasulullah.
Letakkan tanganmu pada tempat yang sakit dan bacalah Bismillah tiga kali, lalu lafalkan:

ٚ‫ش‬٠‫أ٘بادص‬ٚ ٚ‫ذ‬١‫ ِب أج‬ٞ‫س‬ٛ‫ ِٓ ع‬ٟٙ١‫ر‬ٚ‫لذس‬ٚ ‫ ثبَّلل‬ٚ‫دص‬ٚ‫أ‬


“A‟uudzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru”
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari keburukan yang sedang aku
rasakan dan yang aku khawatirkan” (HR. Muslim).
Do‟a tersebut awalnya diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada sahabat nabi kemudian
sahabat nabi mengajarkannya kepada sahabat-sahabat yang lain. Ajaran do‟a tersebut
awalnya diberikan kepada Utsman bin Al Ash r.a yang mengeluh karena merasa sakit di
salah satu bagian tubuhnya. Nabi Muhammad kemudian mengajarkan do‟a tersebut. Ustman
bin Al Ash kemudian dituntun untuk meletakkan tangannya ke area yang sakit. Kemudian dia
membimbing sahabat nabi tersebut membaca bismillah tiga kali disertai do‟a di atas
sebanyak tujuh kali. Hasilnya, rasa sakit Utsman bin Al Ash itu pun hilang.

E. DO’A PENYEMBUH HATI

Ayat ini ditafsirkan sebagai penyembuh hati dari semua penyakit, seperti keraguan,
kemunafikan dan kebodohan. Juga akan menyembuhkan jasmani melalui bacaan ruqyah
dengannya, dan hal-hal yang menjadi penyebab teraihnya rahmat Allah berkat keimanannya.

“Wa Nunazzilu minal-Qur'aani maa Huwa Syifaa'uw wa Rahmatul Lil-


Mu'miniina wa laa Yaziduzh-zholimiina illaa khosaaro.”
Artinya: "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian." (QS. Al-Isra: 82)
Bacaan ini di gunaakan pada saat melakukan penyembuhan dalam ruqiah.
F. DO’A MEMOHON KESEMBUHAN

Surah Al-Ikhlas adalah Surah ke-112 dalam Al-Qur'an. Surah yang 'memurnikan keesaan
Allah' ini memiliki keutamaan agung. Barangsiapa yang membaca surah ini dan diulang-
ulang tiga atau tujuh kali atau lebih sesuai keperluan maka hal itu dapat menjadi obat
baginya. Dengan keyakinan bahwa kesembuhan ada di tangan Allah dengan sebab
keberkahan Al-Qur'an.

. . .
“Qul Huwallahu Ahad. Allahush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu
kufuwan Ahad.”
Artinya: "Katakanlah (Muhammad): 'Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan
tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." (Surah Al-Ikhlas:1-4)
Cara praktiknya: dengan membaca surah ini diulang-ulang tiga atau tujuh kali atau lebih
sesuai keperluan maka hal itu dapat menjadi obat baginya.

G. DO’A MEMINTA PERMOHONAN SUPAYA SEGERA DISEMBUHKAN DAB


DIANGKAT DARI SEGALA PENYAKIT

“Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba‟sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā‟an lā
yughādiru saqaman”
Artinya: "Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah
kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit
kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri,"(Lihat Imam An-
Nawawi)
Selain itu, masih kata Asroni, disertai dengan amalan-amalan lainnya, seperti sholat hajat,
sholat tahajud, sholat dhuha hungga memperbanyak membaca shalawat syifa yang artinya
adalah obat.

‫ً أة‬٠‫س‬ٛٔ‫ا‬ٚ ‫ إدبء‬- ‫فبء‬١‫ص‬ٚ ٟٔ‫ً ػجذا‬١‫بر‬١‫ػبف‬ٚ ‫ب‬ٙ٠‫إ‬ٚ‫ا‬ٚ‫د‬ٚ ٟ‫ث‬ٍٛ‫ً ل‬١‫ج‬١‫ٓ غ‬٠‫ذٔب ِذّذ‬١‫ ع‬ٍٝ‫غ ػ‬١ٍ‫ُ ش‬ٌٍٙ‫ا‬
ٟ‫د‬ٛ‫ش‬ٚ ٍٟ‫ص‬ٚ ٍٟ٘‫اٌؼَل أ‬ٚ ‫ إدبء‬- ‫ذاء‬١‫غ‬ٚ ٝ‫اد‬ٚ‫اَلس‬ٚ ٞ‫رً أجؼذ‬ٛ‫ل‬ٚ ‫ إدبء‬- ‫بء‬١‫ظ‬ٚ ٞ‫شؼبس‬
“Allahuma shalli „alaa sayyidinaa Muhammadin thibbil quluubi wadawaa-iha wa„aafiyatil
abdaani wasyifaa-ihaa wanuuril ab-shaari wadhiyaa-ihaa waquutil ajsaadi wal arwaahi wa
ghidaa-ihaa wa‟alaa aalihii washohbihii wasaliim”
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat yang disertai ta‟dzim kepada Nabi Muhammad
sebagai penyembuh semua hati dan menjadi obatnya, keafiatan badan dan kesembuhannya,
cahaya segala penglihatan dan menjadi sinarnya, menjadi makanan jiwa santapannya. Dan
semoga terlimpahkan pula shalawat dan salam kepada keluarga dan sahabat beliau.”
Cara praktiknya: Setiap kali merasa sakit bacalah do'a ini agar segera disembuhkan dan
diangkat dari segala penyakit.

H. DO’A RASULULLAH UNTUK KESEMBUHAN ORANG SAKIT

“Allahumma rabbannaasi adzhibil ba‟sa isyfihi wa antas syafi laa syifaa‟a illa syifaauka
syifaa‟an laa yughadiru saqaman.”
Artinya: "Ya Allah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah
sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan
dari kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit" (HR. Bukhari).

I. DO’A RASULULLAH KEPADA ISTRINYA AISYAH YANG SAKIT

“Amsihil ba‟sa rabbannaasi biyadikas syifaa‟u laa kaasyifa lahu illa anta.”
Artinya: "Hilangkanlah rasa sakit wahai Rabb manusia, di tangan-Mu lah segala
kesembuhan, dan tidak ada yang dapat menyingkap penyakit tersebut melainkan Engkau"
(HR. Buhari Muslim).
J. DO’A RASULULLAH SAAT MENJENGUK ORANG SAKIT

“As alullaahal 'azhiim rabbal 'arsyil 'azhiim an yasyfiyaka.”


Artinya: Ibnu Abbas menyatakan, Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang
mengunjungi orang sakit yang belum datang ajalnya kemudian ia mengucapkan (do‟a) di
sebelahnya sebanyak tujuh kali: As alullaahal 'azhiim rabbal 'arsyil 'azhiim an yasyfiyaka,
maka Allah akan menyembuhkannya dari penyakit tersebut" (HR. Abu Daud).
Dianjurkan membaca 7 kali

K. DO’A DAN HIBURAN RASULULLAH KEPADA SEORANG BADUI YANG


DEMAM

“Laa ba'sa thahur insyaa Allah.”


Artinya: “Tidak apa, semoga menjadi penghapus (dosa), jika Allah menghendakinya”
(HR. Bukhari).

L. DO’A RASULULLAH KEPADA SAHABAT DENGAN MENYEBUT AMAL


SALIHNYA

“Allaahummasyfi 'abdaka yanka`u laka 'aduwwan au yamsyii laka ilas shalati.”

Artinya: “Ya Allah, sembuhkanlah hamba-Mu yang telah banyak melukai musuh-musuh-
Mu dan berjalan untuk melaksanakan shalat untuk-Mu” (HR. Ahmad).

M. DO’A RASULULLAH KEPADA SAHABAT BERNAMA SALMAN

“Syafallahu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa „aafaaka fii badanika wa jismika ilaa


muddati ajalika.”

Artinya: "Semoga Allah menyembuhkan sakitmu, mengampuni dosamu, menyehatkan


badanmu dan jasadmu hingga waktu ajalmu."

N. DO’A RASULULLAH KEPADA USTMAN BIN AFFAN

“Bismillahirrahmaanirrahim, u‟idzuka billah al-ahad ash-shamad alladzi lam yalid wa lam


yuulad wa lam yakun lahu kufuwan ahad min syarri maa tajid.”

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku
mendo‟akanmu dengan nama Allah Yang Esa, Yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
Yang tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia, dari segala keburukan yang engkau temui."
BAB IV

CARA MELAKUKAN TERAPI QUR’AN UNTUK ORANG YANG


KESURUPAN

A. SYARAT MELAKUKAN TERAPI QUR’AN ORANG KESURUPAN


Ruqyah berarti upaya penyembuhan melalui ayat-ayat Al-Qur‟an. Ruqyah
merupakan bentuk do‟a dan permohonan untuk mendapatkan perlindungan dari Allah
SWT. Secara istilah syari‟at Islam, ruqyah syar‟iyah adalah memberikan perlindungan
kepada orang yang sakit dengan membacakan sesuatu bersumber dari ayat-ayat Al-
Qur‟an, nama-nama dan sifat-sifat Allah disertai dengan do‟a-do‟a sesuai syari‟at dengan
bahasa Arab atau yang diketahui maknanya, diiringi tiupan. Ruqyah sendiri juga bisa
dilakukan sebagai perlindungan dan mengobati diri sendiri. Namun terkadang ada pula
yang membutuhkan bantuan seorang ahli ruqyah atau dikenal sebagai peruqyah untuk
menangani gangguan jin.
Ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi untuk melakukan ruqyah.
Persyaratan ini telah disepakati para ulama terkait dibolehkannya ruqyah yang sesuai
dengan syari‟at :
1. Pertama, menggunakan ayat-ayat suci Al-Qur‟an atau dengan nama asmaul husna,
atau dengan apa yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
2. Kedua, menggunakan bahasa Arab atau, bagi orang yang tidak mengerti bahasa Arab,
diperbolehkan menggunakan bahasa lain yang dipahaminya
3. Ketiga, meyakini bahwa ruqyah bukanlah sesuatu yang memengaruhi dirinya,
melainkan karena ketetapan Allah SWT.
Para ulama menyepakati, jika syarat-syarat itu dilaksanakan, maka ruqyah tersebut
telah sesuai syari‟at. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada salahnya (melakukan)
ruqyah, selama tidak mengandung syirik." (HR Muslim)
Beberapa ulama seperti Ibnu Hajar dan al-Suyuti juga berpendapat bahwa ruqyah itu
dibolehkan, selama tiga syarat itu terpenuhi. Ruqyah sendiri merupakan suatu bacaan
yang berasal dari ayat-ayat suci Al-Qur‟an dan do‟a-do‟a yang terdapat di dalam sunnah
atau sesuai syari‟at, yang dibaca oleh seorang Muslim untuk dirinya. Selain untuk dirinya
sendiri, bacaan-bacaan untuk meruqyah juga bisa dibacakan oleh orang lain dengan
harapan Allah SWT menyembuhkannya dari penyakit atau kejahatan makhluk-makhluk
lain, baik itu sebagai pencegahan agar tidak terjadi atau sebagai penyelamatan ketika itu
telah terjadi.
Berikut tata cara ruqyah syar‟iyah beserta do‟a penangkal sihir dan setan dirangkum
dari berbagai sumber:
1. Syarat diperbolehkan ruqyah
Memang melakukan ruqyah sebagai penyembuhan melalui ayat-ayat Al-Qur‟an,
alangkah indahnya bila dilakukan dalam kondisi mendesak dengan syarat sebagai
berikut:
1. Benar-benar mengetahui bahwa gangguan berasal dari sihir atau serangan jin,
seperti kesurupan.
2. Penyakit yang diderita benar-benar tidak bisa ditangani oleh medis.
3. Meskipun dapat ditangani bagian medis, namun penderita benar-benar mengalami
penderitaan yang luar biasa sakit, hingga membahayakan jiwa atau imannya.
2. Syarat Keberhasilan Ruqyah
Terdapat beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan ruqyah, selain ruqyah
sendiri, seperti:
a. Ketakwaan ahli ruqyah (peruqyah), termasuk taat terhadap perintah Allah SWT,
ikhlas, tidak mudah tergoda dengan urusan dunia, dan hanya takut kepada Allah.
b. Ada kemauan tulus dari pasien.
c. Suasana ruqyah yang kondusif, meliputi tempat yang bersih dari najis, tenang, dan
jauh dari kemaksiatan dan dari para pelakunya.
3. Tata Cara Ruqyah
Beberapa adab yang perlu diterapkan pada seorang peruqyah, yakni:
a. Bersuci.
b. Menggunakan pakaian yang bersih.
c. Merendahkan hati kepada Allah SWT. Pasrahkan diri pada perlindungan-
Nya.Yakin bahwa kesembuhan hanya di tangan Allah, bukan di tangan manusia.
d. Pasien dan peruqyah menutup auratnya. Wanita sebisa mungkin menggunakan
kerudung yang menutup dada dan pakaian tidak terlalu ketat serta terbuka.
e. Pasien harus melepaskan semua benda yang dapat membuat sihir atau setan
semakin kuat pada dirinya, seperti jimat dan rajah mantera.
f. Pasien dibaringkan terlentang menutup seluruh aurat. Jika pasien lawan jenis,
maka harus didampingi oleh mahramnya.
g. Terapist memegang ubun-ubun atau dahi pasien. Jika tidak memungkinkan, bisa
memegang bagian lengan atau kaki.
h. Jika pasien lawan jenis, maka peruqyah dapat menggunakan batang besi. Salah
satu ujungnya digenggam oleh peruqyah, sedangkan ujung satunya digenggam
oleh pasien atau tempelkan di dahinya.
i. Memulai ruqyah dengan shalawat dan hamdalah.
j. Jika waktu atau kondisi fisik tidak memungkinkan, maka utamakan ayat-ayat inti.
k. Jika terjadi reaksi pada pembacaan suatu ayat, maka ulangi terus ayat tersebut,
hingga reaksi berhenti.
l. Boleh dilakukan pemukulan pada bagian-bagian yang menyakitkan, namun tidak
mematikan.
m. Setelah selesai pembacaan ayat-ayat ruqyah, maka tutup kembali dengan
hamdalah dan shalawat.
n. Selanjutnya, bacakan ayat-ayat utama ke dalam air, lalu tiupkan. Kemudian air
diminumkan kepada pasaien. Sisanya boleh dipercikan ke ke wajah dan
kepalanya.

B. LARANGAN DALAM TERAPI QU’RAN ORANG KESURUPAN


Larangan Ruqyah dalam Islam, sebagaimana dinukil dari "Fathul Majid", Imam
As-Suyuthi berkata, “Ruqyah itu dibolehkan jika memenuhi tiga syarat :
Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Al-Qur‟an atau nama dan sifat Allah. Harus
yakin bahwa ruqyah dapat berpengaruh dengan izin Allah, bukan dari zat ruqyah itu
sendiri.”
Kebenaran ruqyah sebagai pengobatan sudah dibuktikan oleh para ulama dahulu.
Adapun pada masa sekarang ini (dan juga masa sebelumnya), praktek pengobatan yang
dianjurkan oleh Sunnah Nabi ini, nampak mengalami beberapa pergeseran tata cara dan
tujuan. Terjadinya pergeseran ini, disamping telah menimbulkan kesalahan persepsi
tentang ruqyah, juga memunculkan adanya kekhawatiran menyangkut masalah aqidah.
Penyimpangan yang terjadi, di antaranya berpangkal dari dua hal, yaitu:
1. Pertama, buta atau kurang memahami permasalahan agama.
2. Kedua, membenarkan bualan jin yang merasuki badan seseorang. Misalnya, jin
tersebut melontarkan nasihat kepada orang yang akan mengobati, dengan mengatakan
– misalnya kondisi penderita ini demikian, bacalah ayat ini ayat itu, atau tulislah Al-
Qur‟an dengan cara tertentu kemudian lakukan ini itu.

Dari sini, kemudian sang terapis menuruti petunjuk jin yang banyak menjerumuskan
orang-orang ke jurang perbuatan haram. Oleh karena itu adanya larangan dalam Terapi
Quran dapat menjadi pedoman kita dalam melakukan Ruqyah terhadap seseorang.
Adapun larangan larangan dalam Terapi Qur‟an/Tuqyah orang orang yang kesurupan,
antara lain:

1. Mengajak Jin Untuk Berkomunikasi Dan Membenarkan Ocehannya.


Sering terjadi adanya komunikasi dengan jin dan melontarkan pertanyaan
kepadanya tentang banyak permasalahan. Baik tentang nama, umurnya dan
keyakinannya. Orang-orang pun mudah mempercayainya. Fenomena ini hanya akan
mengantarkan manusia menuju kerusakan dan pelanggaran. Orang-orang seolah
melupakan bahwa jin bukan sumber talaqqi ilmu. Sebab kedustaanlah yang
mendominasi sepak terjang jin.

Ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam kepada Abu Hurairah
:“Dia (saat ini) jujur kepadamu, tetapi ia makhluk yang pendusta”. Praktek seperti di
atas mengandung unsur pelanggaran terhadap petunjuk Nabi Shallallahu „alaihi wa
sallam.

Syaikh Al Albani berkata: "Dahulu, orang-orang yang menangani ruqyah di


hadapan orang kesurupan, hanyalah ditangani beberapa individu yang shalih dengan
jumlah tidak banyak. Sedangkan sekarang ini, jumlah mereka ratusan orang. Bahkan
termasuk juga sekumpulan wanita mutabarrijah (pesolek)." Akibatnya praktek ini
menyimpang dari statusnya sebagai sarana pengobatan syar‟i – yang hanya dilakukan
oleh para ahlinya- berubah menjadi fenomena dan sarana kehidupan yang tidak
dikenal syari‟at ataupun ilmu kedokteran sekaligus. Justru menurutku termasuk
praktek dajl (kedustaan) dan bisikan setan kepada musuhnya, manusia.

“Barangsiapa yang meminta pertolongan dengan jin dalam membuang pengaruh


sihir atau ingin mengetahui jati diri jin yang sedang merasuki seseorang – jin itu laki-
laki atau perempuan, muslim atau kafir- dan kemudian dibenarkan oleh orang tadi
dan juga orang-orang yang bersamanya, niscaya mereka ini tercakup dalam
kandungan hadits Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam : “Barangsiapa mendatangi
tukang ramal, atau dukun dan membenarkannya atas ucapannya, maka ia telah
mengingkari risalah yang diturunkan kepada Muhammad”. (Hadits ini diriwayatkan
oleh Muslim dan imam lainnya. Lihat Ghayatul Irwa`, no. 2006)". Maka aku ingin
memberikan masukan untuk mereka, jika mereka tetap menjalankannya- saat
berkomunikasi dengan jin, tidak melebihi petunjuk Nabi yang hanya mengatakan
“Keluarlah kamu, wahai musuh Allah”. Komunikasi dalam pengobatan ruqyah ini
justru berdampak buruk, di antaranya:
a. Pertama: Terjadinya fitnah dan perseteruan antara manusia. Sebab, tatkala jin
mengatakan bahwa si Fulan adalah aktor yang menyusupkan pengaruh sihir, dan
ini didengar oleh orang banyak, maka dapat mengakibatkan timbulnya
permusuhan dan kebencian di antara kaum Muslimin.
b. Kedua: Jin akan lebih lama tinggal dalam tubuh korban, lantaran bacaan Al-
Qur`an dihentikan dengan komunikasi tersebut.

2. Menyembelih Hewan Sembelihan Untuk Jin.


Perbuatan ini haram, karena termasuk dalam kategori syirik. Nabi Shallallahu
„alaihi wa sallam bersabda: “Allah melaknati orang yang menyembelih untuk selain
Allah”.

3. Terlalu Bergantung Pada Pengalaman.


Karena terlalu longgar, banyak peruqyah yang memiliki cara tersendiri, berbeda
dengan cara rekan sejawatnya yang lain. Mereka berdalih, cara ini sudah melewati uji
coba dan ternyata manjur. Sebagai contoh, mengolesi minyak pada anggota tubuh
tertentu, membaca Al-Qur`an di depan satu bejana air dan berwudhu dengannya, juga
untuk mandi dengan berlebihan, penggunaan kayu wangi (bukhur), penggunaan cara
kekerasan dengan intimidasi terhadap jin, keinginan untuk membakarnya, atau
bahkan ingin membunuhnya. Cara yang dipakai kadang dengan pukulan, cekikan
(pada korban), menggelapkan ruangan tempat terapi, membakar beberapa bagian
anggota tubuh korban. Atau dengan melakukan ruqyah di hadapan orang banyak demi
menghemat waktu. Caranya, menggunakan pengeras suara di dalam masjid dengan
memfokuskan pada ayat-ayat yang diklaim sebagai ayat ruqyah.

Syaikh Al Albani mengatakan: “Tidak setiap pengalaman yang bermanfaat


menunjukkan, bahwa cara seperti itu sesuai dengan syari‟at. Sebab, seandainya
masalah ini dibuka secara bebas, maka akan membuka kelonggaran untuk kedustaan,
bid‟ah dan khurafat. Atau tidak menutup kemungkinan terjadinya kesyirikan”.

4. Berprofesi Sebagai Pembaca Ruqyah.


Ada sebagian orang yang menyibukkan diri untuk mengobati dengan cara ruqyah.
Waktunya hanya habis untuk membaca di depan orang-orang yang sakit. Tempat
tinggal diperluas dan siap menerima kedatangan para pasien. Jadwal kunjungan pun
ditetapkan layaknya rumah sakit. Kesibukan ini dijadikan sebagai pekerjaan untuk
mencari penghidupan. Fenomena ini akan menimbulkan dampak negatif.
a. Pertama: Kebanyakan orang akan mengira, bahwa peruqyah ini mempunyai
keistimewaan tersendiri. Buktinya banyak pengunjung mendatanginya.
Akibatnya, menimbulkan asumsi, jika posisi pembaca Al-Qur`an melebihi
kedudukan yang dibacanya, yaitu Al-Qur‟an. Oleh karena itu, segala akses yang
berakibat melemahnya kepercayaan orang kepada Al-Qur`an harus dicegah.
b. Kedua: Sang peruqyah juga mungkin akan mengira dirinya mempunyai kekuatan
super sehingga setan-setan takluk di hadapannya. Sehingga penyakit „ujub dan
takabur merasukinya, demikian juga perasaan buruk lainnya. Dahulu, pada zaman
sahabat, ada sekian sahabat yang dikenal do‟anya terkabul, seperti Sa‟ad bin Abi
Waqqash, dan juga Uwais Al Qarni dari kalangan tabi‟in. Meski begitu, tidak
diketahui atsar yang menunjukkan adanya orang-orang memadati rumahnya untuk
meminta do‟a. Padahal mustajab sangat dibutuhkan orang-orang untuk
memperbaiki dunia dan akhiratnya.
c. Ketiga: Orang yang menyibukkan diri untuk meruqyah, adalah laksana orang
yang mengkhususkan diri untuk mendo‟akan orang lain, karena jenisnya sama.
Apakah pantas bagi seorang muslim mengatakan, kemarilah aku akan do‟akan
kalian. Apalagi praktek ini mematikan semangat orang untuk meruqyah diri
sendiri dan meminta penyembuhan dari Allah semata.

5. Meminta Upah Dengan Berbagai Cara

Imbal balik ini dilakukan dengan beragam cara:


a. Pertama: Memaksa agar diberi upah yang tinggi.
b. Kedua: Menolak meruqyah kecuali setelah menerima satu nominal uang dari
penderita.
c. Ketiga: Sengaja mengulangi pengobatan dan memanjangkan waktunya sehingga
dapat menerima upah untuk setiap kesempatan.
d. Keempat: Mereka mengaku tidak meminta upah, tetapi hanya ada jual beli air
“bertuah” yang sudah dibacakan ruqyah padanya. Air “bertuah” dicampur dengan
beberapa ramuan alami, kemudian dijual dengan harga mahal. Tentu yang seperti
ini merupakan kesalahan.

Disamping larangan dalam ruqyah di atas, masih ada beberapa hal yang
menyimpang lainnya, seperti:

1. Meyakini bahwa ruqyah benar-benar bermanfaat dan merupakan faktor penyembuh.


2. Membuka pengobatan dengan menanyakan nama dan nama ibu pasien.
3. Meminta benda-benda yang pernah dipakai pasien.
4. Meminta penyembelihan hewan dengan cara khusus. Dan kadang, setelah itu
memerintahkan untuk melumuri badan penderita dengan darah hewan tersebut
5. Menuliskan beberapa kalimat yang tidak dapat dipahami layaknya kode morse atau
huruf yang putus-putus.
6. Melakukan komat-kamit dengan kalimat yang tidak terpahami.
7. Membekali pasien dengan benda untuk dipendam di sekitar rumah.
8. Menyatakan mampu memberi tahu pasien tentang kondisi yang dialaminya.
9. Terlihatnya tanda-tanda kefasikan pada seorang peruqyah, seperti malas menunaikan
shalat berjamaah.
10. Dalam pengobatan wanita, dengan dalih sebagai penyembuh atau dengan alasan
terpaksa, kadang sang peruqyah membuka aurat wanita, melihat wanita di tengah
pengobatan, meletakkan tangan di tubuh pasien wanita atau mengoleskan cream di
beberapa anggota tubuhnya. Padahal, wanita adalah fitnah terbesar bagi kaum lelaki.
Disinilah setan berusaha menjerumuskan para terapis ke jurang pelanggaran syari‟at
dengan dalih penyembuhan, dan masih banyak lainnya.
Demikian praktek ruqyah yang bisa dianggap bisa mewakili terungkapnya beberapa
kekeliruan yang terjadi seputar ruqyah. Bagi mereka yang melakukan terapi ruqyah,
hendaknya berpegang teguh dengan petunjuk Al Qur`an dan Sunnah yang shahih. Jangan
sampai setan mempermainkan mereka.
Allah berfirman, yang artinya: "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi
perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih." (QS An-Nur
ayat 63)

C. SYARAT ORANG YANG MELAKUKAN TERAPI QUR’AN / MERUQYAH


Bacaan ruqyah tidak akan berguna terhadap orang yang sakit kecuali dengan
beberapa syarat. Dan dalam melakukan terapi qur‟an / meruqyah seseorang pun harus
disertai dengan syarat untuk orang yang melakukannya. Adapun syarat syarat tersebut,
antara lain:
1. Syarat Pertama
Pantasnya orang yang meruqyah adalah seorang yang baik, shalih, kosisten
(istiqomah), memelihara shalat, ibadah, dzikir-dzikir, bacaan, amal-amal shalih,
banyak melakukan kebaikan, jauh dari perbuatan maksiat, bid‟ah, kemungkaran-
kemungkaran, dosa-dosa besar dan kecil, berusaha selalu makan yang halal, khawatir
dari harta yang haram, atau syubhat. Sabda Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam.
“Perbaikilah makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang do‟anya terkabul” (HR
Ath-Thabrani di dalam Al-Ausath sebagaimana di dalam Majma Al-Bahrain 5026)
“Beliau menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan jauh, (rambut) kusut,
berdebu, mengulurkan tangannya ke langit seraya (berkata) wahai Rabbku, wahai
Rabbku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram,
diberi makanan dengan yang haram, maka bagaimana bisa dikabulkan karena hal itu”
(HR Muslim kitab Az-Zakah 1015). Makanan yang halal termasuk di antara penyebab
dikabulkan do‟a. Diantaranya lagi adalah tidak menentukan upah atas orang yang
sakit, menjauhkan diri dari mengambil upah yang lebih dari kebutuhannya. Maka
semua itu lebih mendukung kemanjuran ruqyahnya.
2. Syarat Kedua
Mengenal ruqyah-ruqyah yang dibolehkan berupa ayat-ayat Al-Qur‟an seperti Al-
Fatihah, Al-Mu‟awwidzatain, surah Al-Ikhlas, akhir surah Al-Baqarah, permulaan
Surah Ali-Imran dan akhirnya, ayat Kursyi, akhir surah At-Taubah, permulaan surah
Yunus, permulaan surah An-Nahl, akhir surah Al-Isra, permulaan surah Thaha, akhir
surah Al-Mu‟minun, permulaan surah As-Shaffat, permulaan surah Ghafir, akhir
surah Al-Jatsiyah, akhir surah Al-Hasyr. Dan diantara do‟a-do‟a Al-Qur‟an yang
disebutkan terdapat dalam Al-Kalim Ath-Thayyib dan seumpamanya, disertai
meludah sedikit setelah membaca, dan mengulangi ayat tersebut sebagian tiga kali
umpamanya, atau lebih banyak lagi.
3. Syarat Ketiga
Orang yang sakit adalah orang yang beriman, shalih, baik, taqwa, konsisten
(istiqomah) atas agama, jauh dari yang diharamkan, maksiat, sifat aniaya, karena
firman Allah Subhanahu wa Ta‟ala dalam:
QS Al-Isra: 82
َٰ
٤ٕ ‫َٓ إِ ََّل خَ َغ ٗبسا‬١ِّ ٍَِّ‫ ُذ ٱٌظ‬٠‫َ ِض‬٠ ‫ ََل‬َٚ َٓ١ِِِٕ ‫ َس ۡد َّخ ٌِّ ٍۡ ُّ ۡؤ‬َٚ ‫ ِشفَبٓء‬َٛ ُ٘ ‫اْ َِب‬
ِ ‫ُٕٔ َِّض ُي َِِٓ ۡٱٌمُ ۡش َء‬َٚ
“Dan kami turunkan dari Al-Qur‟an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Qur‟an itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zhalim selain kerugian”
Dan firman-Nya dalam QS Fushshilat: 44
ْ َُِٕ ‫َٓ َءا‬٠‫ ٌٍَِّ ِز‬َٛ ُ٘ ًۡ ُ‫ ل‬ّٟ ٞۗ ِ‫ َػ َشث‬َٚ ّٟ ِّ ‫َزُ ۖۡ ٓۥُٗ َء ۬ا ۡػ َج‬٠َٰ ‫ ََل فُصِّ ٍَ ۡذ َءا‬ٛۡ ٌَ ‫ا‬ٛ
‫ا‬ٛ ْ ٌُ‫ّب ٌَّمَب‬١ٗ ِّ ‫ َج َؼ ٍۡ ََُٰٕٗ لُ ۡش َءأًب أَ ۡػ َج‬ٛۡ ٌََٚ
ٓ َٰ
ِ ۢ ‫َْ ِِٓ َِّ َى‬َٚۡ ‫َُٕبد‬٠ َ‫ْ ٌَئِه‬ُٚ‫ أ‬ُٝۚ ًّ ‫ُۡ َػ‬ِٙ ١ۡ ٍَ‫ َػ‬َٛ َُ٘ٚ ‫ ۡلش‬َٚ ُِۡٙ ِٔ‫ َءا َرا‬ٟٓ ِ‫َْ ف‬ُِِٕٛ ‫ ُۡؤ‬٠ ‫َٓ ََل‬٠‫ٱٌَّ ِز‬َٚ ‫ ِشفَبٓ ُۚء‬َٚ ٜ‫ُ٘ ٗذ‬
ٗٗ ‫ذ‬١ٖ ‫بْ ثَ ِؼ‬
“Katakanlah, Al-Qur‟an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang
beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan,
sedang Al-Qur‟an itu suatu kegelapan bagi mereka”
Biasanya tidak begitu berpengaruh terhadap ahli maksiat, meninggalkan
kewajiban, takabbur, sombong, melakukan isbal (menjulurkan pakaian hingga
menutup mata kaki) mencukur jenggot, ketinggalan shalat dan menundanya,
melalaikan ibadah dan seumpama yang demikian itu.
4. Syarat Keempat
Orang yang sakit meyakini bahwa Al-Qur‟an adalah penawar, rahmat, dan obat
yang berguna. Apabila ia ragu-ragu, maka hal itu tidak ada gunanya. Misalnya ia
berkata, “Cobalah ruqyah. Jika bermanfaat, alhamdulillah dan jika tidak bermanfaat
juga tidak apa-apa”. Tetapi ia harus yakin dengan mantap bahwa ayat-ayat tersebut
benar-benar bermanfaat dan sesungguhnya ayat-ayat itulah yang merupakan penawar
yang sebenarnya, sebagaimana yang dikabarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta‟ala.
Maka, apabila syarat-syarat ini telah terpenuhi, niscaya bermanfaat dengan izin Allah
Subhanahu wa Ta‟ala.

D. AYAT-AYAT QU’RAN YANG DIBACAKAN UNTUK MELAKUKAN TERAPI


QUR’AN / MERUQYAH
Dalam melakukan ruqyah tentunya terdapat do‟a-do‟a pilihan dan ayat-ayat yang
dibacakan. Adapun ayat-ayat ruqyah tersebut, yaitu:
1. Pertama, dengan membaca taawudz:
“Audzu billahi minasy syaithonir rojiim‟‟
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Subhanawata'ala dari setan yang terkutuk”
"Audzubillahis sami il alim minasysyaithonirrojim"
Artinya: “Aku berlindung pada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
dari godaan Syethan yang terkutuk”
“Allahumma inni audzubika minasysyaitha nirrajimi min hamzihi wanafkhihi
wanafatsih”
Artinya: “Wahai Tuhanku! Sesungguhnya aku berlindung dengan Engkau dari
syetan yang terkutuk dari gurisan-gurisannya, dari tiupan-tiupannya dan dari
hembusan-hembusannya.”
2. Kedua, ayat-ayat utama wajib dibaca dalam ruqyah untuk tujuan apapun. Sedangkan
ayat-ayat sihir hanya dibaca untuk kasus-kasus yang terjadi akibat sihir. Ayat-ayat
lain yang bukan ayat utama maupun ayat-ayat sihir, dapat dibaca sebagai penguat
efek ruqyah.
3. Ketiga, bacakan ayat-ayat berikut secara urut:
a. QS Al-Fatihah ayat 1-7 (utama)
b. QS Al-Baqarah ayat 1-5 (utama)
c. QS Al-Baqarah ayat 102, untuk pasien terkena sihir
d. QS Al-Baqarah ayat 163-164
e. QS Al-Baqarah ayat 255-257, ayat kursi dibaca tiga kali. Lalu disambung dengan
256 dan 257, dibaca satu kali saja. (utama)
f. QS Al-Baqarah ayat 284-286 (utama)
g. QS Ali-Imran ayat 1-10
h. QS Ali-Imran ayat 18-19
i. QS Ali-Imran ayat 26-27 (utama) Pasien sihir
j. QS An-Nisa ayat 45 dan 56
k. QS Al-Araf ayat 54-56
l. QS Al-Araf ayat 117-122, untuk ayat 120 sampi 122 diulang tiga kali.
m. QS Yunus ayat 80-82, ulangi kata-kata innallaha sayubthiluh tiga kali
n. QS Maryam ayat 68-72
o. QS Thaha ayat 68-70
p. QS Al-Mukminun ayat 115-118 (utama)
q. QS Ash-Shaffat ayat 1-10 (utama)
r. QS Ad-Dukhan ayat 43-56
s. QS Al-Ahqaf ayat 29-32
t. QS Al-Hasyr ayat 21-24 (utama)
u. QS Al-Mulk ayat 1-11 (utama)
v. QS Al-Jin ayat 1-9
Dilanjutkan dengan bacaan Al-Muawwidzat sebanyak tiga kali semua, yakni
surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
BAB V

SIHIR DAN CARA MENGATASINYA

A. DEFINISI SIHIR
Kata Sihir dalam bahasa Arab diambil dari kata Sahara ( ), yaitu akhir waktu
malam dan awal terbitnya fajar. Karena pada waktu demikian bercampur antara gelap dan
terang, sehingga sesuatu menjadi tidak jelas atau tidak sepenuhnya jelas. Arti lain dari
Sihir adalah “segala sesuatu yang halus dan lembut”. Maksudnya segala hal yang
tersembunyi, samar dan tidak terlihat asal usulnya, sehingga menipu pandangan sehingga
seakan akan melihat sesuatu, padahal sebenarnya sesuatu itu tidak ada.
Namun secara istilah adalah cara mempergunakan setan, dengan jalan:
menundukkannya, atau mengikat perjanjian dengannya, atau menjalin kesepakatan
dengannya dgn syarat manusia itu kafir kepada Allah dan agama, sehingga setan mau
menaatinya dalam urusan yang disepakati keduanya dalam perbuatan perbuatan haram
dan menyakiti orang lain.

B. DALIL TENTANG BUKTI ADANYA SIHIR DALAM AL-QUR’AN

1. QS. Al Baqarah: 102

ْ ‫َٓ َوفَ ُش‬١‫َ ِط‬١َٰ ‫ ٌََٰ ِى َّٓ ٱٌ َّش‬َٚ ُٓ َّ َٰ ١ۡ ٍَ‫ َِب َوفَ َش ُع‬َٚ َٓۡۖ َّ َٰ ١ۡ ٍَ‫ ُِ ٍۡ ِه ُع‬َٰٝ ٍَ‫ٓ َػ‬١
‫ا‬ٚ ْ ٍُ‫ا َِب ر َۡز‬ُٛ
ُ ‫َ ِط‬١َٰ ‫ا ٱٌ َّش‬ٛ ْ ‫ٱرَّجَؼ‬َٚ

ُۚ
ٓ‫َل‬ٛ ِ َّ ٍِّ‫ُ َؼ‬٠ ‫ َِب‬َٚ َ‫د‬ٚ‫ َٰ َِ ُش‬َٚ َ‫د‬ٚ‫ ِٓ ثِجَبثِ ًَ ََٰ٘ ُش‬١ۡ ‫ ۡٱٌ ٍََّ َى‬ٍَٝ‫ٔض َي َػ‬
َ ُ‫َم‬٠ َٰٝ َّ‫بْ ِِ ۡٓ أَ َد ٍذ َدز‬ ُ َ ٌَّٕ‫َْ ٱ‬ُّٛ ٍِّ‫ُ َؼ‬٠
ِ ‫ َِبٓ أ‬َٚ ‫بط ٱٌغ ِّۡذ َش‬

َ ِ‫ َِب ُُ٘ ث‬َٚ ٗ‫ ِج ُِۚۦ‬ٚۡ َ‫ص‬َٚ ‫َٓ ۡٱٌ َّ ۡش ِء‬١ۡ َ‫َْ ثِِۦٗ ث‬ُٛ‫ُفَشِّ ل‬٠ ‫ُ َّب َِب‬ٕٙۡ ِِ َُّْٛ َّ ٍ‫َزَ َؼ‬١َ‫إَِّٔ َّب ٔ َۡذ ُٓ فِ ۡزَٕخ فَ ََل ر َۡىفُ ۡۖۡش ف‬
‫َٓ ثِ ِٗۦ‬٠ ِّ‫عبٓس‬

ۡ ِٓ َّ ٌَ ‫ا‬ٛ
ُٗ‫ٱشز ََش َٰىُٗ َِب ٌَ ۥ‬ ُۚ َّ ِْ ‫ِِ ۡٓ أَ َد ٍذ إِ ََّل ثِئ ِ ۡر‬
ْ ُّ ٍِ‫ٌَمَ ۡذ َػ‬َٚ ُُُۚۡٙ‫َٕفَ ُؼ‬٠ ‫ ََل‬َٚ ُُۡ٘ ُّ‫َعُش‬٠ ‫َْ َِب‬ُّٛ ٍَّ‫َزَ َؼ‬٠َٚ ِ‫ٱَّلل‬

َ ‫ٌَجِ ۡئ‬َٚ ‫ٱۡل ِخ َش ِح ِِ ۡٓ خَ ٍََٰ ُۚ ٖك‬


ْ ُٔ‫ َوب‬ٛۡ ٌَ ُُُۚۡٙ‫ ْا ثِ ِٓۦٗ أَٔفُ َغ‬ٚۡ ‫ظ َِب َش َش‬
ٕٔٓ َُّْٛ ٍَ‫َ ۡؼ‬٠ ‫ا‬ٛ ٓ ۡ ِٟ‫ف‬

Artinya: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),
padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah
yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa
yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut,
sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu,
mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu
(ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali
dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat
kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini
bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya
keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan
sihir, kalau mereka mengetahui.”

2. QS. Al a‟raf 117-122

ُّ ‫لَ َغ ۡٱٌ َذ‬َٛ َ‫ٔٔ ف‬٧ َْٛ‫َ ۡؤفِ ُى‬٠ ‫ف َِب‬


ْ ُٔ‫ثَطَ ًَ َِب َوب‬َٚ ‫ك‬
‫ا‬ٛ ُ َ‫ ر ٍَۡم‬َٟ ِ٘ ‫بنَ فَئ ِ َرا‬
ۡۖ ‫َص‬ ۡ
ِ ٌَ‫ أَ ْۡ أ‬ٝٓ َٰ ‫ َع‬ُِٛ َٰٝ ٌَِ‫َٕبٓ إ‬١ۡ ‫ َد‬ٚۡ َ‫أ‬ٚ۞
َ ‫كػ‬ َ

ٕٔٓ َٓ٠‫ ٱٌغ ََّذ َشحُ َٰ َع ِج ِذ‬َٟ ِ‫أُ ٌۡم‬َٚ ٔٔ٨ َٓ٠‫ص ِغ ِش‬ ْ ‫ٱٔمٍََج‬َٚ َ‫ا َُٕ٘بٌِه‬ُٛ
َ َٰ ‫ا‬ُٛ ْ ‫ٔٔ فَ ُغٍِج‬٤ ٍََُّْٛ ‫َ ۡؼ‬٠

ٕٕٔ َُْٚ‫ ََٰ٘ش‬َٚ َٰٝ ‫ َع‬ُِٛ ِّ‫َٓ ٕٔٔ َسة‬١ِّ ٍَ‫ ْا َءا ََِّٕب ثِ َشةِّ ۡٱٌ َٰ َؼ‬ٛٓ ٌُ‫لَب‬

Artinya: “Dan kami wahyukan kepada Musa. “Lemparkanlah tongkatmu.” Maka


sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu.
Nyatalah yang benar dan adalah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di
tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta-
merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata, "Kami beriman kepada
Tuhan semesta alam (yaitu) Tuhan Musa dan Harun."
3. QS. Taha : 69
ۡۖ ۡ َ‫ِٕهَ ر ٍَۡم‬١ِّ َ٠ ِٟ‫ك َِب ف‬ ۡ
ٙ٨ ََٰٝ‫ش أَر‬ ِ ‫ ُۡفٍِ ُخ ٱٌغ‬٠ ‫ ََل‬َٚ ‫ ُذ َٰ َع ِذ ۖۡ ٖش‬١ۡ ‫ا َو‬ُٛ
ُ ١ۡ ‫َّبد ُش َد‬ ْ ‫صَٕؼ‬
َ ‫ ْا إَِّٔ َّب‬ُٛٓ ‫صَٕؼ‬
َ ‫ف َِب‬ ِ ٌَ‫أ‬َٚ
“Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa
yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya
tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia
datang"
C. JENIS-JENIS SIHIR
1. Sihir Pada Tempat Tertentu
Misalnya seseorang yang terkena sihir merasa sesak, tercekik, sedih dan gelisah
setiap kali berada di tempat yang sudah ditentukan. Orang ini tidak lagi merasakan
semua perasaaan nyaman tersebut bila dia berpindah ke tempat lain. Dengan kata lain,
jika dia keluar dari tempat tertentu dari area sihir tersebut, maka hilanglah semua
yang dia keluhkan, baik berupa sesak, tercekik dan gangguan lainnya.
2. Sihir Pada Waktu Tertentu
Orang yang terkena sihir ini akan merasakan tertekan atau sakit pada saat-saat
tertentu atau pada hari tertentu khususnya pada waktu dan hari yang sudah disepakati
anatara penyihir dan setan yang melakukan perjanjian.
3. Sihir Pada Peristiwa Tertentu
Contoh sihir ini antara lain:
o. Tidak ada keharmonisan dalam kehidupan rumah tangga seseorang yang terkena
sihir.
p. Ketidakcocokan anatara dua rekan sejawat dalam satu pekerjaan atau hubungan
tertentu, misalnya dalam satu are kerja atau relasi kerja.
q. Ketidaksuksesan dalam berbagai pekerjaan seseorang dengan bentuk yang jelas
atau dalam bentuk kegagalan yang berulang.
r. Ketidak mampuan melakukan hubungan suami istri yang biasanya disebut dengan
sihir pengikat lelaki (rabthur rajul) dan pengikatan perempuan (taghwirul mar‟ah).
s. Perasaan yang muncul dari sumai dan istri atau salah satu dari keduanya untuk
menjauh dari yang lain, sehingga terjadi percecokan terus menerus diantara
keduanya hingga mengakibatkan perceraian.
t. Keluarnya darah seorang perempuan dari kemaluannya tau melalui hidung yang
tidak ditimbulkan oleh sebab fisik atau sebab medis yang dikenal dan tidak hilang
dengan terapi medis kedokteran, disebut dengan sihir pendarahan.
4. Sihir Yang Diarahkan Pada Orang Tertentu
Pada jenis sihir ini, keinginan seseorang terhadap orang lain menjadi hilang atau
berubah total. Hilangnya keinginan inio bisa jadi berbentuk negatif yakni kebencian
atau positif berupa cinta (pelet).
5. Sihir Hayalan (ilusi)
Jika seorang suami terilusi bahwa keadaan istrinya tidak sebagaimana kenyataan
atau kebalikan dengan kenyataan yang sesungguhnya, padahal orang lain yang
melihatnya tidak seperti penglihatan suami itu. Lalu dengan penglihatan itu
mengakibatkan si suami tidak menjadi cinta kepada istrinya, takut atau bangkit
amarahnya maka yang seperti ini disebut sihir takhyil (ilusi).

Kebanyakan sihir bersifat jahat jarang sekali kita dengar ada sihir yang baik.
Hanya orang orang dengan keinginan tidak baik yang menekuni ilmu sihir. Dalam
banyak ilmu agama, sihir selalu mendapat pertentangan dan tekanan. Setiap orang
beragama berkewajiban untuk selalu berdo‟a memohon perlindungan. Dalam kehidupan
sehari-hari mungkin sering kita temukan perilaku, keadaan atau sifat seseorang yang
tidak seperti biasanya karena sihir bisa merubah perilaku orang yang dikenal baik jadi
buruk, orang yang sebelumnya sehat tiba-tiba sakit dan sebagainya. Alasan menyihir
seseorang juga bermacam-macam. Ada yang menggunakannya hanya karena sakit hati
atau dengki, untuk memikat atau membujuk seseorang dan ada juga untuk kepentingan
bisnis. Berikut macam jenis sihir yang terbagi lagi karena banyaknya kasus atau cara jin
untuk menggangu manusia melalui sihir, diantaranya:
1. Sihir Tafriq
Sihir Tafriq (Sihir Perceraian) misi utamanya adalah untuk mencerai-beraikan,
menggagalkan atau menghancurkan harmonisasi sebuah hubungan sosial manusia,
baik antara ayah dan ibu-bapaknya, akad bisnis-jual beli atau perniagaan, hingga
menceraikan pasangan suami istri yang syah.
Ciri-ciri penderita sihir ini:
a. Perubahan sikap yang drastis, dari suka jadi benci, anak membangkang sama ibu-
bapaknya, membenci dan mencurigai semua orang yang menolongnya,
pembatalan sepihak dalam akad jual beli.
b. Terjadi perselisihan, pertikaian, pertengkaran dalam rumah tangga disebabkan hal
kecil, suami-istri tidak betah dirumah, suasana rumah menjadi panas.
2. Sihir Mahabbah
Sihir Mahabbah (Sihir Cinta) adalah semua sihir yang berkaitan dengan masalah
cinta, di jawa dikenal dengan Asihan atau Pelet, di Sulawesi dikenal sebagai sihir
guna-guna. Sihir ini bekerja untuk memunculkan rasa cinta yang berlebihan terhadap
korban sihirnya.
Semisal seorang istri yang ketakutan suaminya beristri lagi, atau agar suami/istri
semakin cinta terhadap pasangannya, atau seorang laki-laki menyihir seorang wanita
agar mencintai atau semakin mencintainya dan sebaliknya, hingga ia pergi ke dukun
untuk menyihirnya atau melakukan sihir sendiri dengan ritual tertentu. Kadang-
kadang pelaku sihir tidak tahu bahaya apa yang akan terjadi pada pasangannya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
a. Rasa cinta/ketertarikan/kerinduan seksual yang menggebu-gebu dan tidak bisa
ditahan ingin segera melihat, bertemu dan berhubungan seksual dengan
sipenyihir.
b. Rasa sakit berkepanjangan; seperti pusing, sakit di pundak, lambung, hingga
alergi yang luarbiasa akut.
c. Rasa benci kepada semua orang (lawan jenis) kecuali orang yang menyihirnya.
3. Sihir Khumul
Sihir Khumul (sihir pengacau fikiran) ini bekerja mengacaukan fikiran (otak)
manusia, dalam kondisi akut bisa menimbulkan kegilaan karena jin bersarang di
otaknya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
a. Minder total, senang menyendiri dan mengisolir diri, benci keramaian, banyak
diam, linglung, galau, gundah, dan cemas berlebihan.
b. Sakit dibagian kepala yang terus menerus dibagian kepala, biasanya selepas ashar.
4. Sihir Hawatif
Sihir Hawatif (sihir bisikan) ini merupakan salah satu penyebab penyakit
kegilaan, jin-jin yang dikirim mengganggu pendengaran korban dengan
membisikinya dengan sesuatu yang menakutkan atau suara-suara orang yang
dikenalnya yang sebenarnya tidak ada.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
a. Sering mimpi menyeramkan, mimpi seseorang memanggil-manggil namanya dan
mimpi jatuh dari tempat tinggi.
b. Mendengar suara-suara yang tidak terlihat bendanya yang seakan berbicara
dengannya dalam kondisi sadar atau setengah sadar.
c. Was-was berlebihan (terutama dalam berwudhu), ragu dan curiga berlebihan
terhadap orang-orang yang sebelumnya teramat dicintainya.
d. Mendengung ditelinga.
5. Sihir Jalb Wat-Tahyij
Sihir Jalb wat-Tahyij (sihir pengundang dan pengendali) ini adalah sihir jahat
yang menyerang gadis-gadis muslimah, sihir ini mampu mengundang dan
mengendalikan/menarik wanita untuk berjalan ke rumah dukun atau penyihirnya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
a. Rasa panas di bagian vagina dan dada.
b. Selalu terbayang wajah seseorang, memanggil-manggil namanya dengan penuh
kerinduan dan adanya kekuatan yang mengendalikan/mengubah keinginannya
untuk berjalan menuju rumahnya.
c. Perubahan emosi yang drastis, membantah pada ayah atau ibu bahkan pada suami
jika wanita tersebut sudah menikah.
d. Dalam beberapa kasus yang ditemui; seorang gadis setiap pulang kerja mengajar
pulang ke rumah dukun dan baru pulang kerumah jam 9 malam dengan kondisi
badan memar-memar bekas siksaan. Kasus lain seorang ibu muda pergi
menigngalkan suami dan dan anak kecilnya di Jakarta, menuju rumah dukun dan
tinggal disana dan dikembalikan setelah 3 bulan jadi mangsa.
e. Menjadi liar (hypersex) jika tidak bertemu dengan si penyihir atau sipenyihir telah
mati. Naudzubillah, kejahatan syaitan ini benar-benar ada.
6. Sihir Ta‟thiil Az-Zawwaaj
Sihir ta‟thiil az-zawwaaj (Sihir penghalang Jodoh) ini bekerja menghalangi jodoh
baik dengan masuk kedalam tubuh muslimah ataupun mengintai dan mengubah
pandangan setiap lelaki yang mendatangi untuk melamarnya.
Sihir ini merupakan penyebab banyaknya para wanita muslimah yang menikah di
usia tua (diatas 30 sampai 35 atau lebih hingga 55 tahun). Sihir ini juga menjadi
bagian terbesar dalam terjadinya perceraian di negeri ini. Karena jika wanita tersebut
berhasil menikah, rumah tangganya dibuat tidak tentram.
Ciri-ciri korban sihir ini:
a. Pusing atau migrain sepanjang waktu dan tidak dapat sembuh dengan obat.
b. Melihat lelaki yang datang seperti buruk rupa dan perangainya.
c. Sesak nafas, atau rasa sesak di dada dari ashar hingga malam.
d. Gelisah saat tidur, insomnia, perih di rahim/lambung dan punggung bawah.
e. Banyak berfikir negatif.
7. Sihir Maridh
Sihir Maridh (Sakit) ini bekerja menyakiti secara terus menerus di salah satu
anggota tubuh, syaraf, lumpuh di salah satu organ tubuh dan tidak berfungsinya salah
satu panca indra secara terus menerus atau menahun.
Biasanya jin yang dikirim masuk ke otak dan tinggal di pusat pendengaran,
penglihatan atau saraf-syaraf sentral seperti kaki atau tangan yang menyebabkan buta,
lumpuh, tuli, atau bisu baik permanen/terus menerus atau sewaktu-waktu.
8. Sihir Nadzif
Sihir Nadzif (sihir Pendarahan) ini terjadi pada wanita. Cirinya ia sering
mengalami pendarahan setelah darah haid yang rutin terhenti, kadang sampai satu
bulan. Cara kerja jin ini sangat jahat, ia masuk kedalam tubuh dan berjalan melalui
darah seperti yang di sabdakan Rasulullah Saw. Setelah jin mencapai rahim maka ia
meloncat sehingga pembuluh darah pecah dan menimbulkan pendarahan. Banyak
kasus pendarahan dan keguguran berulang atau sakit saat haid yang berlebih yang
sembuh dengan Ruqyah Syariyyah atau syaitan yang mengganggunya keluar saat
diruqyah. Ini tidak heran karena Rasulullah saw pernah bersabda ketika ditanya
Himmah binti Jahsy tentang Istihadoh (pendarahan); “Sesungguhnya istihadoh itu
adalah goncangan diantara goncangan-goncangan syaitan”.
9. Sihir Rabth
Sihir Rabth (sihir Ikatan) ini biasanya terjadi pada wanita. Sang istri tidak bisa
digauli suaminya dengan berbagai alasan yang tidak dikehendaki sang istri, dalam
kondisi parah kedua paha istri terkunci saat mau melakukan hubungan suami istri.
Sihir ini juga bisa bekerja pada sistem penerima rangsang di otak, hingga
korbannya tidak menikmati hubungan suami istri atau merasa hambar selama
bertahun-tahun. Sihir ini juga bisa bekerja dengan membuat wanita tiba-tiba haid saat
mau berhunbungan suami istri.
10. Sihir „Adamul Injab
Sihir „Adamul Injab (Sihir Mandul) ini telah terjadi sejak masa Rasulullah Saw
masih hidup dan mulai hijrah ke Madinah. Seperti dikisahkan Ibn Katsir
rahimahullah, saat itu ummat muslim bergembira atas kelahiran Ibn Az Zubair
dengan selamat setelah sebelumnya kaum yahudi mengancam akan menyihir kaum
muhajirin agar mereka tidak memiliki keturunan, namun Allah membela hamba-
hamba-Nya.
Jin suruhan tukang sihir biasanya bekerja memakan/merusak hormon pada laki-
laki atau merusak janin di rahim wanita.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
a. Keguguran berulang-ulang tanpa disebabkan penyakit medis.
b. Sakit berkepanjangan disekitar Rahim
c. Tidak dapat keturunan setelah nikah bertahun-tahun padahal dokter menyatakan
bahwa suami-istri subur.
d. Terdapat tanda-tanda gangguan sihir dan jin pada istri.
Jika ada salah satu ciri diatas yang terdapat pada diri kita, segeralah berserah diri
pada Allah SWT. karna sesungguhnya hanya Allah lah yang dapat menjaga dan
memelihara kita.
Hendaknya diketahui bahwa sihir dengan berbagai bentuknya tersebut lebih
dahsyat dari pada kerasukan setan, karena merasukanya setan itu hanya karena dia
mengganggu manusia tanpa ada perintah dari seorang manusia. Sedangkan pada sihir,
setan yang mengganggu diperintah oleh setan lainnya, yaitu tukang sihir dari
kalangan manusia dan jin, sehingga setan tersebut mengganggu atau menyerang
orang yang menjadi tujuan serangan sihir. Akan tetapi, terapi sihir dan kerasukan
setan ini kedua-duanya dapat dilakukan dengan ruqyah syar‟i karena keduanya ini
pelakunya sama yaitu setan, sedangkan setan itu bisa di usir dan ditumpas dengan
ayat-ayat Do‟a Al-Karim dan kekuatan Iman.
D. CARA MENGATASINYA DENGAN TERAPI SIHIR
Sebelum terapi, perhatikan langkah langkah ini:
1. Menyadari semua hanyalah ujian dri Allah SWT
2. Melepaskan semua jimat
3. Jika perempuan (harus ditemanii mahram)
4. Terapis dan penderita harus berwudhu terlebih dahulu
5. Menyingkirkan segala bentuk gambar dan patung dari tempat terapi
6. Identifikasi gejala

E. CARA TERAPI SIHIR


1. Ruqyah dan ta‟awudz
2. Minum dan mandi dengan air yang dibacakan ayat ruqyah
3. Terapi dengan mengeluarkan sihir dan memusnahkannya
4. Terapi dengan do‟a yang diajarkan Rasulullah melalui Al Qur‟an dan Hadist
5. Terapi degan bekam
“sabda Rasulullah SAW: pengobatan itu pada 3 hal: minum madu, bekam. Dan
sundutan api (kay), tetapi aku melarang umatku dari kay (HR. Buhari) karena dapat
menyakiti diri sendiri. Fenomena sihir ini yang paling sering dialami adalah sihir
guna guna dan sihir penyakit, berikut cara mengatasinya menggunakan terapi Al-
Qur‟an.

F. TERAPI SIHIR CINTA (GUNA-GUNA)


1. Beribadah kepada Allah SWT
2. Ikhlas menjauhkan diri dari perbuatan syirik, meninggalkan larangannya dan
bertaubat
3. Memperbanyak membaca Al-Qur‟an, terutama QS. At taghobun 14 - 16
4. Membaca do‟a terhindar dari sihir
“Laa ilaha illallah wahdahu la syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumit,
wa huwa 'ala syai'in qadir”
Artinya: “Tidak ada Tuhan Selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik Allah
segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Baca do‟a ini 100 kali setiap hari. Do‟a penangkal sihir ini dapat dibaca kapan
saja terutama setelah bangun tidur, selesai sholat wajib dan sholat sunah, dan sebelum
tidur.

G. TERAPI SIHIR PENYAKIT


1. Lakukan terapi qur‟an, jika kesurupan maka ajaklah jin berbicara melalui lisan orang
yang sakit tadi, kemudian perintahkan untuk keluar. Kalau tidak kesurupan, maka
coba lakukan kebiasaan memperdengarkan murrotal surah al fatihah, ayat qursyi,
surah ad dukhan, surah al jin, al falaq, annas setiap hari
2. Selain itu , pada minyak habbatussaudah dibacakan,
a. Surah al fatihah, al falaq, dan annas.
b. Surah al isro‟ : 82
c. Do‟a-do‟a penyembuh yang berasal dari Nabi
d. Kemudian gosokkan pada lokasi yang sakit atau lumpuh, dan pada keningnya.
Dan karena tempat yang paling sering kita melakukan aktivitas dalam rumah,
maka kita juga perlu melindungi rumah kita dari gangguan jin tersebut dengan cara,
sebagai berikut:
1. Beribadah adalah salah cara paling baik untuk mengusir jin dari rumah. Jin
pengganggu tidak akan menyukai manusia yang dekat dengan Sang Pencipta.
2. Salah satu cara mengusir jin dari rumah yang ampuh menurut beberapa kepercayaan
adalah menanam pohon bidara. Hal ini juga tidak lepas dari disebutkannya nama
pohon ini di beberapa surat dalam ayat suci Al-Qur‟an.
3. Salah satu alasan jin menyukai tinggal di sebuah rumah adalah karena penghuninya
kerap melakukan hal yang dilarang dalam agama. Beberapa di antaranya adalah
melakukan kemaksiatan dan berbuat syirik. Jin tentu sangat senang jika manusia
melakukan hal-hal yang tidak baik dalam agama.
H. TIPS MELINDUNGI DIRI DARI SIHIR
Ada beberapa cara untuk melindungi seseorang dari sihir (do‟a agar terhindar dari
sihir dan guna-guna) sebelum terjadinya serangan sihir itu. Jika semua orang
mengetahuinya niscaya mereka akan terhindar dari jahatnya perbuatan yang dibenci oleh
Allah Ta‟ala ini.
Cara menghindari sihir antara lain:
1. Ikhlas hanya kepada Allah Ta‟ala dalam segala sesuatu, terus-menerus berdzikir
mengingat Allah Ta‟ala dalam meng Esakan-Nya.
2. Senantiasa membaca Al-Qur‟an, menghapalkannya, serta merenungkan ayat-ayat dan
maknanya.
3. Membaca ayat kursyi dan dua ayat terkahir Al-Baqarah setiap hari pagi dan sore (dua
surat yang khusus diturunkan untuk menandingi ilmu sihir).
Rasullullah SAW bersabda:”Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir surat
Al-Baqarah pada suatu malam, maka kedua ayat itu akan mencukupinya.” (HR. Al-
Bukhari).
4. Selalu membaca dzikir pagi dan sore (dzikir penghancur sihir).
5. Selalu melakukan sholat fardhu secara berjamaah.
6. Selalu mengerjakan sholat Tahajud sekuat kemampuannya.
7. Membaca surat Al-Baqarah dirumah atau mendengarkannya karena didalam surat itu
terkandung berkah. ini juga cara menangkal sihir di rumah dengan cara memutar
murotal surat Al-Baqarah.
8. Menghindari segala hal sesuatu yang berkaitan dengan sihir, baik orang-orangnya
maupun perbuatannya.
9. Memakan beberapa kurma Ajwah sebelum makan (sebaiknya ganjil). Jika mampu
pilihlah kurma yang berasal dari Madinah maka itu lebih utama.
Jika seseorang menjalani salah satu atau semua perlindungan ini secara terus
menerus, maka kebiasannya tersebut akan berfungsi sebagai tameng yang melindunginya
dari pengaruh sihir dengan izin Allah Ta‟ala.
BAB VI

'AIN

A. DEFINISI ‘AIN

Penyakit „ain adalah penyakit yang mengacu pada bahaya yang menimpa
seseorang karena kecemburuan orang lain terhadap mereka. Bahaya ini berasal dari mata
jahat yang melihat korbannya. Disertai perasaan iri dan dengki, terkadang kekaguman
yang berlebihan terhadap apa yang dilihatnya.
Syekh Ibnu Hajar al-„Asqalany, dalam Fath al-Bari, mengatakan „ain adalah
pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang
memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya
(juz 10 hal. 200). Sedangkan Al-Munawi dalam Kitab Faid al-Qadir mendefinisikan ‟ain
adalah pandangan pada sesuatu dalam keadaan lalai dengan rasa kagum kepadanya atau
rasa dengki tanpa disertai berdzikir kepada Allah.
„Ain ada dua macam yaitu pertama, pandangan dari orang yang memiliki tabiat
buruk yang dalam hatinya terdapat rasa hasud, dengki, dan ingin mencelakai terhadap
orang yang dipandangnya. Kedua, pandangan kekaguman atau ketakjuban dari orang
yang tidak sedang merasa dengki, tetapi kekaguman tersebut tidak disertai dengan
berdzikir pada Allah.
Efek dari terkena pandangan „ain ini bermacam-macam. Ada yang bisa membuat
orang yang dipandang langsung sakit, celaka, atau bahkan bisa sampai menyebabkan
kematian.
Penyakit dengki (hasad) ini termasuk salah satu penyakit hati yang berbahaya
dalam kehidupan manusia. Seseorang yang memiliki sifat dengki bisa merasa tidak
senang terhadap kelebihan atau keutamaan yang dimiliki orang lain begitu saja, tanpa ada
alasan yang jelas. Kelebihan yang dimaksud itu bisa bersifat kebendaan, seperti kekayaan
dan harta; atau bisa juga yang bersifat non- kebendaan, seperti kedudukan, kecakapan,
kehormatan, dan lain-lain.
Jika dalam hati telah dihinggapi rasa dengki kepada seseorang, tidak diragukan
lagi pendengki tersebut juga akan secara diam-diam akan membenci seseorang yang
didengki atau bahkan menginginkan orang itu celaka. Apabila sudah seperti itu,
keinginan untuk mencelakai orang yang didengki itu lambat laun akan terlaksana menjadi
tindakan buruk yang nyata. Nabi Muhammad bersabda bahwa tidak diperkenankan
memiliki sifat iri hati kecuali pada orang yang diberi harta kemudian menggunakannya
dalam kebenaran dan pada orang yang diberi ilmu kemudian diamalkan serta diajarkan.
Ain juga bisa terjadi pada benda mati
Para ulama mengatakan bahwa benda mati juga bisa terkena „ain. Benda mati
yang terkena „ain bisa mengakibatkan rusak atau hancur secara tiba-tiba.
Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, aku meminta ampunan dan keselamatan
pada agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.” (HR. Abu Daud)
ٖ٨ ‫ٌَ ٗذا‬َٚ َٚ ‫ٱَّللِ إِْ ر ََش ِْ أَٔ َ۠ب أَلَ ًَّ ِِٕهَ َِ ٗبَل‬ َّ ‫َل إِ ۡر َدخَ ٍۡذَ َجَّٕزَهَ لُ ٍۡذَ َِب َشبٓ َء‬
ُۚ َّ ِ‫حَ إِ ََّل ث‬َّٛ ُ‫ٱَّللُ ََل ل‬ ٓ َ ٛۡ ٌََٚ
Allah Ta‟ala berfirman, “Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu
memasuki kebunmu “masyaAllah, laa quwwata illaa billah”. Sekiranya kamu anggap aku
lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan.” (QS. Al Kahfi: 39).
Para ulama menjadikan ayat ini dalil, harta bisa terkena ain dan boleh diruqyah
ketika terkena ain.

B. DALIL-DALIL TENTANG ADANYA PENYAKIT ‘AIN


1. Hadist yang diriwayatkan oleh Muslim

ٍ ‫ َػج‬ِّٟ ِ‫ إٌَّج‬ٍَّٝ‫ص‬
َْٓ ‫َّبع َؼ ْٓ ا ْث ِٓ ػ‬ َّ ِٗ ١ْ ٍَ‫ َعٍَّ َُ َػ‬َٚ ‫ُْٓ لَب َي‬١‫ك ْاٌ َؼ‬
َ ُ‫ّللا‬ ٌّ ‫ْ َد‬ٌََٛٚ َْ‫ء َوب‬َٟ َ َ‫ُْٓ َعجَمَ ْزُٗ ْاٌمَ َذ َس َعبث‬١‫إِ َراا ْعزُ ْغ ِغ ٍْزُ ُْ ْاٌ َؼ‬َٚ
ْ ‫كش‬
‫ا‬ٍُٛ‫فَب ْغ ِغ‬

Artinya: Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu anhu, Nabi shollallohu alaihi wa sallam
bersabda : “Ain (mata jahat) itu benar-benar adanya, jika seandainya ada sesuatu yang
mendahului qodar,maka akan didahului oleh ain.Apabila kamu diminta untuk mandi
maka mandilah.”(H.R Muslim)

2. Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majjah

ِ َّ ٍَّٝ‫ص‬
َْٓ ‫ ُي لَبٌَ ْزمَب َي ػَبِِ َشخَ ػ‬ُٛ‫ّللا َسع‬ َ ُ‫ّللا‬ َّ ِ‫َٓ فَئ ِ َّْ ث‬١ْ ‫ك ْاٌ َؼ‬
َّ ِٗ ١ْ ٍَ‫ َعٍَّ َُ َػ‬َٚ ‫ا‬ٚ‫ ُز‬١‫بَّللِ ا ْعزَ ِؼ‬ ٌّ ‫َد‬
Artinya: Dari Aisyah radhiyallahu anha, Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda : “Mintalah kalian perlindungan kepada Alloh dari ain (mata jahat) karena
sesungguhnya ain itu haq (benar).” (HR ibnu Majah)

3. QS Al-Falaq: 1-5
ۡ
َ َ‫ل‬َٚ ‫ك إِ َرا‬
ٖ ‫ت‬ ِ ‫ ِِٓ َششِّ غ‬َٚ ٕ ‫ك‬
ٍ ‫َبع‬ َ ٍَ َ‫ك ٔ ِِٓ َششِّ َِب خ‬ ِ ٍََ‫ ُر ثِ َشةِّ ٱٌف‬ٛ‫لُ ًۡ أَ ُػ‬
َٰ
ِ ‫ ِِٓ َششِّ َد‬َٚ ٗ ‫ ۡٱٌ ُؼمَ ِذ‬ِٟ‫ذ ف‬
٘ ‫بع ٍذ إِ َرا َد َغ َذ‬ ِ َ‫ ِِٓ َششِّ ٱٌَّٕفَّ َٰض‬َٚ

Artinya: “Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,


dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan
dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul, dan
dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”
Allah SWT juga telah menjelaskan penyakit ain lewat firman-Nya pada QS Al
Falaq. Meskipun surat tersebut tidak mendefinisikan secara gamblang arti ain, namun
Allah memberikan pemahaman dan cara menghindari penyakit dengki tersebut.
4. Hadist yang diriwayatkan oleh Muslim

ٓ١‫ء عبثك اٌمذس عجمزٗ اٌؼ‬ٟ‫ وبْ ش‬ٌٛٚ ٬‫ٓ دك‬١‫اٌؼ‬


Artinya: “Ain itu nyata (Haq), kalau saja ada sesuatu yang mendahului takdir,
niscaya „ain akan mendahuluinya” (HR Muslim).
5. Hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad

َّ ٍَّٝ‫ص‬
‫ ُي لَب َي‬ُٛ‫ّللاِ َسع‬ َّ ِٗ ١ْ ٍَ‫ َعٍَّ َُ َػ‬َٚ ‫ إِ َرا‬َٜ‫ ِٗ ِِ ْٓ أَ َد ُذ ُو ُْ َسأ‬١‫ْ أَ ِخ‬َٚ‫ْ َٔ ْف ِغ ِٗ ِِ ْٓ أ‬َٚ‫ُ ْؼ ِججُُٗ َِب َِبٌِ ِٗ ِِ ْٓ أ‬٠ ُٗ‫ُجَ ِّش ْو‬١ٍْ َ‫َٓ فَئ ِ َّْ ف‬١ْ ‫ْاٌ َؼ‬
َ ُ‫ّللا‬
ٌّ ‫َد‬
‫ك‬

Artinya: “Dari Amir bin Rabi‟ah radhiyallahu anhu : Rasullullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang
menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan
keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar).” (HR
Ahmad).

6. Penting juga untuk menjaga tali silaturahmi untuk mencegah hal-hal buruk yang
datangnya dari sikap iri, dengki, dan benci. Rasulullah SAW bersabda:
‫أًب‬ٛ‫ا ػجب َد ّللاِ إخ‬ٛٔٛ‫ و‬ٚ ٬ ‫ا‬ُٚ‫ َل رَذب َعذ‬ٚ ٬ ‫ا‬ٚ‫ َل رَذاثَش‬ٚ ٬ ‫ا‬ٛ‫ َل رَمبغؼ‬ٚ ٬ ‫ا‬ٛ‫َل رَجبغع‬
Artinya: “Janganlah kalian saling membenci, saling memutus hubungan, saling
menjauh, saling hasad. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara.” (HR
Bukhari dan Muslim).

C. KISAH NYATA DENGKI

Sifat dengki serta dampaknya sudah ada sejak zaman awal manusia diciptakan,
yakni oleh Iblis yang tidak mau bersujud kepada manusia. Berawal dari seruan Allah
kepada Iblis untuk menghormati Nabi Adam dengan sujud kepadanya. Iblis menolak
seruan itu dengan alasan bahwa manusia (Nabi Adam) merupakan makhluk rendah yang
berasal dari tanah liat. Berbeda dengan Iblis yang didiciptakan dari api.
Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang
telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah
kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". Iblis berkata: "Aku lebih baik
daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari
tanah.
Dengki yang dimiliki oleh iblis ini masih berlanjut hingga Nabi Adam dan Hawa
dikeluarkan dari surga. Diterangkan dalam surat Taha ayat 117-122,
‫ َع‬ُٛ‫ٔٔ إِ َّْ ٌَهَ أَ ََّل رَج‬٧ ٝٓ َٰ َ‫ ُۡخ ِش َجَّٕ ُى َّب َِِٓ ۡٱٌ َجَّٕ ِخ فَز َۡشم‬٠ ‫ ِجهَ فَ ََل‬ٚۡ َ‫ٌِض‬َٚ َ‫ ٌَّه‬ّٚ ‫َٓـَب َد َُ إِ َّْ ََٰ٘ َزا َػ ُذ‬٠َٰ ‫فَمُ ٍَٕۡب‬
َ َ‫ َٰطَ ُٓ ل‬١ۡ ‫ ِٗ ٱٌ َّش‬١ۡ ٌَِ‫ط إ‬
َ‫َٓـَب َد َُ ٘ ًَۡ أَ ُدٌُّه‬٠َٰ ‫بي‬ َ َٛ ‫ ۡع‬َٛ َ‫ٔٔ ف‬٨ َٰٝ ‫َع َذ‬ ۡ ‫ ََل ر‬َٚ ‫َب‬ٙ١ِ‫أََّٔهَ ََل ر َۡظ َّ ُؤ ْا ف‬َٚ ٔٔ٤ َٰٜ ‫ ََل ر َۡؼ َش‬َٚ ‫َب‬ٙ١ِ‫ف‬
ِِٓ ‫ َّب‬ِٙ ١ۡ ٍَ‫بْ َػ‬ ِ َ ‫صف‬ِ ‫َ ۡخ‬٠ ‫غَفِمَب‬َٚ ‫ُ َّب‬ُٙ‫ َٰ َءر‬ٛۡ ‫ُ َّب َع‬ٌَٙ ‫َب فَجَذ َۡد‬ٕٙۡ ِِ ‫ ٕٓٔ فَؤ َ َو ََل‬َٰٝ ٍَ‫َ ۡج‬٠ ‫ ُِ ٍۡ ٖه ََّل‬َٚ ‫ َش َج َش ِح ۡٱٌ ُخ ٍۡ ِذ‬َٰٝ ٍَ‫َػ‬
َ ‫ َػ‬َٚ ‫ق ۡٱٌ َجَّٕ ُۚ ِخ‬
ٕٔٔ َٰٜ ََٛ ‫ َءا َد َُ َسث َّ ۥُٗ فَغ‬ٝٓ َٰ ‫ص‬ َ ‫ٱجزَ َٰجَُٗ َسثُّ ۥُٗ فَز‬
ِ ‫ َس‬َٚ ٕٕٔ ََٰٜ ‫َ٘ذ‬َٚ ِٗ ١ۡ ٍَ‫َبة َػ‬ ۡ َُّ ُ‫ص‬
Menjelaskan bahwa keduanya diperdaya dengan rayuan jika memakan buah
khuldi (berasal dari pohon terlarang) akan memiliki kehidupan kekal, memiliki kekuatan
bak malaikat serta kekuasaan yang tidak pernah hilang. Oleh karena tipu daya itu
termasuk melanggar larangan Allah, maka keduanya dikeluarkan dari surga. Begitupun
iblis yang juga diusir dan diturunkan ke dunia serta mendapat laknat hingga hari Kiamat.
Di zaman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sendiri, penyakit ini
pernah terjadi. Dan adapun kisah nyata dari salah satu sahabat Nabi. “Suatu saat ayahku,
Sahl bin Hunaif, mandi di Al Kharrar. Ia membuka jubah yang ia pakai, dan „Amir bin
Rabi‟ah ketika itu melihatnya. Dan Sahl adalah seorang yang putih kulitnya serta indah.
Maka „Amir bin Rabi‟ah pun berkata: “Aku tidak pernah melihat kulit indah seperti yang
kulihat pada hari ini, bahkan mengalahkan kulit wanita gadis”. Maka Sahl pun sakit
seketika di tempat itu dan sakitnya semakin bertambah parah. Hal ini pun dikabarkan
kepada Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam, “Sahl sedang sakit dan ia tidak bisa berangkat
bersamamu, wahai Rasulullah”.
Maka Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam pun menjenguk Sahl, lalu Sahl
bercerita kepada Rasulullah tentang apa yang dilakukan „Amir bin Rabi‟ah. Maka
Rasulullah Shallallahu‟alaihi Wasallam bersabda, “Mengapa seseorang menyakiti
saudaranya? Mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan? Sesungguhnya penyakit
„ain itu benar adanya, maka berwudhulah untuknya!”. „Amir bin Rabi‟ah lalu berwudhu
untuk disiramkan air bekas wudhunya ke Sahl. Maka Sahl pun sembuh dan berangkat
bersama Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam” (HR. Malik dalam Al-Muwatha‟
[2/938] dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah [6/149]).
Dalam hadits tadi „Amir bin Rabi‟ah memandang Sahl bin Hunaif dengan penuh
kekaguman, sehingga menyebabkan Sahl terkena „ain.
Bukti lain atas tidak berlakunya pandangan „ain pada setiap orang salah satunya
ditentukan dari berbagai rumusan ulama yang menyatakan agar orang yang memiliki
kekuatan pandangan „ain agar menjauh dari masyarakat, bahkan ada yang berpandangan
agar ia diasingkan atau minimal selalu diam di rumahnya, agar pandangannya tidak
berbahaya bagi orang lain.
Jika setiap orang yang merasa kagum atau merasakan kedengkian saat
memandang pasti memiliki kekuatan „ain tentu berbagai rumusan di atas dianggap kurang
relevan, sebab akan banyak orang yang diasingkan atau dikurung hanya karena merasa
kagum atau dengki pada suatu hal. Selain itu kekuatan „ain ini rupanya juga dapat
dimiliki oleh seseorang dengan melakukan ritual-ritual tertentu. Misalnya seperti kisah
yang dijelaskan oleh Imam al-Kalbi berikut:
Dahulu ada lelaki dari bangsa Arab yang berdiam diri, tidak makan apa pun
selama dua atau tiga hari, lalu ia berpindah menuju samping tenda (tempat pertapaannya).
Kemudian ia berjalan melewati seekor unta dan seekor kambing (yang mengangkut
orang). Melihat dua hewan ini ia berkata, „Aku tidak pernah melihat unta dan kambing
sebagus unta dan kambing ini‟. Kemudian dua hewan itu tidak berjalan banyak langkah
kecuali sekelompok orang jatuh dari unta dan kambing itu dalam keadaan mati.”
Lalu orang-orang kafir memohon pada lelaki tersebut agar menimpakan kekuatan
„ainnya pada Nabi Muhammad SAW, lelaki itu pun menyanggupi permintaan orang-
orang kafir. Saat lelaki itu bertemu Nabi Muhammad sedang melewati jalan, Nabi
menembangkan sebuah syair:

٘ٔ ُْٕٛ‫َْ إَِّٔ ۥُٗ ٌَ َّ ۡج‬ٌُُٛٛ‫َم‬٠َٚ ‫ا ٱٌ ِّز ۡو َش‬ُٛ


ْ ‫ص ِش ُِ٘ۡ ٌَ َّّب َع ِّؼ‬
َ َٰ ‫َٔهَ ثِؤ َ ۡث‬ُٛ‫ ُۡضٌِم‬١ٌَ ‫ا‬ُٚ
ْ ‫َٓ َوفَش‬٠‫َ َىب ُد ٱٌَّ ِز‬٠ ِْ‫إ‬َٚ

“Sungguh kaummu menganggapmu sebagai tuan sedangkan aku menyangka


engkau adalah tuan bagi orang yang diberi kekuatan „ain”.
Allah menjaga Nabi Muhammad dari kekuatan negatif „ain yang dimiliki lelaki
itu. Lalu turunlah ayat tentang „ain QS al-Qalam : 51 seperti telah dijelaskan di atas.
Dengan demikian, bahwa „ain adalah kekuatan negatif yang berasal dari pandangan
seseorang yang disertai rasa kagum atau rasa dengki pada orang lain yang dapat
membahayakan orang lain tersebut.

D. CIRI-CIRI TERKENA ‘AIN


Ada beberapa ciri yang mengindikasikan seseorang terkena penyakit „ain, yakni:
1. Merasa pusing di kepala
2. Rasa sakit yg berpindah-pindah
3. Warna wajah kekuning-kuningan, kadang kemerah-merahan bercampur hitam
4. Mengeluarkan banyak keringat dari seluruh tubuh
5. Sering buang air kecil
6. Sering merasa mual ingin muntah
7. Kehilangan nafsu makan
8. Sering merasa kesemutan di kedua tangan
9. Merasa demam atau panas / dingin di beberapa bagian tubuh
10. Jantung berdebar-debar lebih kencang
11. Merasa nyeri pada bagian-bagian tubuh tertentu seperti bawah punggung dan bahu
12. Merasa sedih dna mellow
13. Dada merasa lebih sesak
14. Sering berkeringat di malam hari
15. Sering merasakan ketakutan yang berlebihan
16. Emosi sulit dikontrol bahkan menjadi lebih Temperamental
17. Sering cegukan
18. Sering menguap dan Mendesah
19. Menyendiri dan suka mengurung diri
20. Selalu merasa lemas dan malas
21. merasa ingin tidur terus atau bahkan jadi kurang tidur
22. Badan menjadi kurus atau susah gemuk
23. Mengalami sakit atau masalah pada kesehatan tanpa penyebab yg jelas dan sulit
diobati secara medis
24. Gatal-gatal pada kulit
25. Anak tiba-tiba sering rewel dan sulit diatur

E. CARA MENGHINDARI ‘AIN


1. Penyakit ain juga bisa dicegah dengan senantiasa menyertai pujian dengan ungkapan
seperti “TabarakAllah” )‫ )رجبسن ّللا‬atau "Masha'Allah” )‫)ِب شبء ّللا‬
2. Membaca Surat Ikhlas, Surat Al-Falaq dan Surat Al-Nas dari Alquran, tiga kali
setelah Subuh dan setelah Maghrib juga bisa mencegah bahaya dari penyakit ain.

F. DOA-DOA DIJAUHKAN DARI SIFAT PENYEBAB PENYAKIT AIN


Seperti yang diriwayatkan oleh hadits Muslim, Rasulullah SAW pernah berdo‟a
untuk Hasan dan Husein:
َ‫ه‬١ْ ِ‫ ثِغ ُِْ ّللاِ أَسْ ل‬٬‫ه‬
َ ١ْ ِ‫َ ْشف‬٠ ُ‫ ّللا‬٬‫ ٍٓ َدب ِع ٍذ‬١ْ ‫ْ َػ‬َٚ‫ظ أ‬
ٍ ‫ ِِ ْٓ َش ِّش ُو ًِّ َٔ ْف‬٬‫ه‬ َ ١ْ ِ‫ثِغ ُِْ ّللاِ أَسْ ل‬.
َ ٠ْ ‫ ُْؤ ِر‬٠ ‫ ٍْئ‬١‫ ِِ ْٓ ُوًِّ َش‬٬‫ه‬
Artinya: “Dengan nama Allah, saya meruqyahmu dari segala sesuatu yang
menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau setiap mata yang dengki, semoga Allah
menyembuhkanmu, dengan nama Allah saya meruqyahmu.” (HR. Muslim)
Allah juga berpesan agar umat-Nya senantiasa bertawakal ketika sedang
mendapat cobaan berupa penyakit. Dalam Al-Quran surat At-Tagabun ayat 11, Allah
SWT berfirman:
ُْ١ٍِ‫ ٍء َػ‬َٟ ّ َٰ َٚ ٞۗ َٗٗ‫ ِذ لَ ٍْج‬ْٙ َ٠ ِ‫بَّلل‬
ْ ‫ّللاُ ثِ ُىًِّ ش‬ ّ َٰ ِ‫ ُّْؤ ِِ ۢ ْٓ ث‬٠ ْٓ َِ َٚ ٞۗ ِ‫ّللا‬
ّ َٰ ِْ ‫جَ ٍخ اِ ََّل ثِب ِ ْر‬١ْ ‫ص‬
ِ ُِّ ْٓ ِِ ‫بة‬
َ ‫ص‬َ َ‫َِآ ا‬
Artinya: “Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan
izin Allah, dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk
kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Hal ini salah satunya dapat kita lihat dari salah satu isi doa Rasulullah yang berisi
tentang bentuk permohonan perlindungan Allah atas penyakit „ain seperti dalam doa
berikut:
ِ ‫ ُر ثِ َىٍِ َّب‬ُٛ‫أَػ‬
‫ ٍٓ ََل َِّخ‬١ْ ‫ ِِ ْٓ ُو ًِّ َػ‬َٚ ‫َ٘ب َِّ ٍخ‬َٚ ٍْ ‫طَب‬١ْ ‫د ّللاِ اٌزَّب َِّ ِخ ِِ ْٓ ُو ًِّ َش‬
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
semua setan, binatang yang beracun dan „ain yang menyakitkan.” (HR. al-Bukhari)
Membaca doa di atas merupakan salah satu ikhtiar yang dapat kita lakukan agar terhindar
dari penyakit „ain.

G. CARA MENGOBATI PENYAKIT AIN


Allah Ta‟ala berfirman dalam surah Al-An‟am ayat 17
ٔ٧ ‫ش‬٠‫ ٖء لَ ِذ‬ٟۡ ‫ ُوًِّ َش‬َٰٝ ٍَ‫ َػ‬َُٛ َٙ‫ ٖش ف‬١ۡ َ‫َّۡ َغ ۡغهَ ثِخ‬٠ ِْ‫إ‬َٚ َٛ ۡۖ ُ٘ ‫بشفَ ٌَ ٓۥُٗ إِ ََّل‬
ِ ‫ع ٖ ّش فَ ََل َو‬ َّ َ‫َّۡ َغ ۡغه‬٠ ِْ‫إ‬َٚ
ُ ِ‫ٱَّللُ ث‬
Artinya: “Jika Allah menimpakan suatu mudharat kepadamu, maka tidak ada yang dapat
menghilangkannya kecuali Allah sendiri”
Adapun orang yang terlanjur terkena ain maka yang pertama kali harus dilakukan
adalah bersabar. Hendaknya ia meyakini bahwa penyakit ain itu terjadi atas izin Allah.
Bila seseorang merasa terkena penyakit ain, maka hendaklah ia bersabar. Sembari
memajatkan doa kepada Allah SWT. karena segala sesuatu yang terjadi semuanya atas
izin Allah. Dan hendaknya ia bertawakkal hanya kepada Allah. Ia meyakini bahwa satu-
satunya yang bisa menyembuhkan hanyalah Allah SWT.

Adapun cara untuk mengobati penyakti ain adalah:


1. Mandi dari air bekas mandi orang yang menyebabkan ain

‫ا‬ٍٛ‫إرا اعزغغٍزُ فبغغ‬ٚ ٬ ٓ١‫ء عبثك اٌمذس ٌغجمزٗ اٌؼ‬ٟ‫ وبْ ش‬ٌٛٚ ‫ٓ دك‬١‫اٌؼ‬
Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: „Ain itu benar adanya. Andaikan ada
perkara yang bisa mendahului takdir, maka itulah „ain. Maka jika kalian mandi,
gunakanlah air mandinya itu (untuk memandikan orang yang terkena ain).” (HR.
Muslim)
2. Mandi dari air bekas wudhu orang yang menyebabkan ain
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Umamah bin Sahl di atas.
Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam memerintahkan Amir bin Rabi‟ah untuk berwudhu
dan menyiramkan air wudhunya kepada Sahl yang terkena „ain. Dalam riwayat yang
lain:

ِٗ ١ْ ٍَ‫َصُتَّ َػ‬٠ ْْ َ‫أَ َِ َشُٖ أ‬َٚ ٬ِٖ ‫اس‬ ِ ‫د‬َٚ ِٗ ١ْ َ‫ ُس ْوجَز‬َٚ ٬ِْٓ ١َ‫ ْاٌ ِّشْ فَم‬ٌَِٝ‫ ِٗ إ‬٠ْ ‫َ َذ‬٠َٚ َُٗٙ ْ‫ج‬َٚ ًَ ‫ فَ َغ َغ‬٬َ‫ظَّؤ‬َٛ َ‫َز‬٠ ْْ َ‫فَؤَ َِ َش ػَب ِِ ًشا أ‬
ِ ‫َاخٍَخَ إِ َص‬
Artinya: “Lalu Nabi Shallallahu‟alaihi Wasallam memerintahkan Amir untuk
berwudhu. Lalu Amir membasuh wajah dan kedua tangannya hingga sikunya, dan
membasuh kedua lututnya dan bagian dalam sarungnya. Lalu Nabi
memerintahkannya untuk menyiramkannya kepada Sahl” (HR. An Nasa‟i no. 7617,
Ibnu Majah no. 3509, Ahmad no. 15980, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni
Majah).
3. Melakukan ruqyah
Sebagaimana hadits dari Asma bintu Umais, ia berkata, “Wahai Rasulullah,
Bani Ja‟far terkena penyakit ain, bolehkah kami minta mereka diruqyah? Nabi
menjawab: iya boleh. Andaikan ada yang bisa mendahului takdir, itulah ain.” (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Aisyah ra berkata, “Ketika Rasulullah SAW merasakan sakit, Malaikat Jibril
meruqyahnya dengan doa:

َ ١ِ‫َ ْشف‬٠ ‫ ِِ ْٓ ُو ًِّ دَا ٍء‬َٚ ٬ َ‫ه‬٠‫ُج ِْش‬٠ ِ‫ثبع ُِْ ّللا‬
ٍٓ ١ْ ‫ َػ‬ٞ‫ َش ِّش ُو ًِّ ِر‬َٚ ٬َ‫ ِِ ْٓ َش ِّش َدب ِع ٍذ إ َرا َد َغذ‬َٚ ٬‫ه‬
Artinya: “Dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu
dari segala penyakit dan dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang
menyebabkan ain)” (HR. Muslim)

H. CARA MENYEMBUHKAN ORANG TERKENA SIHIR


1. Ruqyah dengan membaca Al Qur'an dan doa-doa yang sudah diajarkan Rasulullah
yang terdapat pada hadits.
2. Ambil 7 helai daun bidara ditumbuk halus lalu dicampurkan air dan dibacakan Ayat
Kursi dan diberi minum pada orang yang terkena sihir tiga kali teguk dan air di ember
(yang telah dibacakan ayat-ayat dan juga dicampur bidara) dipakai untuk mandi,
Insyaa Allah akan hilang sihirnya.
Dan diutamakan membaca Al Falaq, An-Naas, juga ditambah Ayat Kursi karena ayat-
ayat itu dapat mengusir Syaitan. Ini akan mencukupi, dengan syarat, "Yakin". Yakin
bahwa Allah akan menyembuhkan.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah menjelaskan: “Nusyrah adalah penyembuhan
terhadap seseorang yang terkena sihir. Caranya ada dua macam: Pertama, Dengan
menggunakan sihir pula, dan inilah yang termasuk perbuatan syaithan. Kedua,
penyembuhan dengan menggunakan ruqyah, ayat-ayat ta‟awwudz (perlindungan), obat-
obatan, dan do‟a-do‟a yang diperkenankan. Cara ini hukumnya jaiz (boleh).”
Para ulama telah sepakat untuk membolehkan ruqyah dengan tiga syarat, yaitu:
1. Ruqyah itu dengan menggunakan firman Allah Azza wa jalla atau Asma‟ dan Sifat-
Nya atau sabda Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam.
2. Ruqyah itu harus diucapkan dalam bahasa Arab, diucapkan dengan makna yang jelas
dan dapat difahami maknanya.
3. Harus diyakini bahwa bukanlah zat ruqyah itu sendiri yang memberikan pengaruh,
tetapi yang memberikan pengaruh itu adalah kekuasaan Allah Azza wa Jalla,
sedangkan ruqyah hanya merupakan salah satu sebab saja.
BAB VII

TERAPI QUR'AN DENGAN HERBAL DAN MAKANAN BERGIZI

A. GAMBARAN POLA HIDUP RASULULLAH SAW


Jauh sebelum ada obat kimia, orang-orang sudah mengandalkan pengobatan
dengan bahan herbal. Termasuk dalam Al-Qur‟an ada bahan alami yang dijadikan obat
herbal. Siapapun bisa terkena penyakit dan berbagai masalah kesehatan. Untuk
meredakan sakit ini, orang biasa mengandalkan obat. Tapi sebelum memilih obat kimia,
ada baiknya untuk lebih dulu mencoba obat herbal yang meredakan sakit namun tidak
memiliki efek samping. Bahkan dalam Al-Qur‟an disebutkan beberapa bahan alami yang
bisa jadi obat herbal untuk berbagai penyakit. Sebuah hadits Riwayat Bukhari, Rasulullah
SAW. menyampaikan, "Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan
menurunkan pula obat untuk penyakit tersebut." Jadi jangan putus asa ketika mendapat
ujian berupa penyakit. Seumur hidupnya, Rasulullah hanya pernah mengalami sakit dua
kali sakit. Pertama, ketika diracun oleh seorang wanita Yahudi yang menghidangkan
makanan kepada Rasulullah shallallahu‟alaihi wa sallam di Madinah. Kedua, ketika
menjelang wafatnya.
Pola makan seringkali dikaitkan dengan pengobatan karena makanan merupakan
penentu proses metabolisme pada tubuh kita. Pakar kesehatan selama ini mengenal dua
bentuk pengobatan yaitu pengobatan sebelum terjangkit penyakit atau preventif (ath thib
Al-wiqo‟i) dan pengobatan setelah terjangkit penyakit (at-thib al‟ilaji). Dengan
mencontoh pola makan Rasulullah shallallahu‟alaihi wa sallam, kita sebenarnya sedang
menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza). Hal itu jauh
lebih baik dan murah daripada harus berhubungan dengan obat-obat kimia senyawa
sintetik yang hakikatnya adalah racun, berbeda dengan pengobatan alamiah Rasulullah
shallallahu‟alaihi wa sallam melalui makanan dengan senyawa kimia organik.
Beberapa gambaran pola hidup sehat Rasulullah berdasarkan berbagai riwayat
yang bisa dipercaya, sebagai berikut:
1. Pagi hari
Pada pagi hari, Rasulullah shallallahu‟alaihi wa sallam menggunakan siwak untuk
menjaga kesehatan mulut dan gigi. Organ tubuh tersebut merupakan organ yang
sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka
biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu. Di pagi hari pula Rasulullah
shallallahu‟alaihi wa sallam membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin
yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al Qur‟an,
madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh menunjukkan
arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya, bisa menjadi obat berbagai penyakit.
Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung,
mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
“Sesungguhnya Rasulullah saw minum air zamzam sambil berdiri.”
(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani‟, dari Husyaim, dari `Ashim al Ahwal dan
sebagainya, dari Sya‟bi, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
“Sesungguhnya Rasulullah saw menarik nafas tiga kali pada bejana bila Beliau
minum. Beliau bersabda: “Cara seperti ini lebih menyenangkan dan menimbulkan
kepuasan.” (Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa‟id, dan diriwayatkan pula oleh Yusuf
bin Hammad, keduanya menerima dari `Abdul Warits bin Sa‟id, dari Abi `Ashim,
yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
“Minuman yang paling disukai Rasulullah saw adalah minuman manis yang
dingin.”(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma‟mar, dari Zuhairi,
dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)

2. Masuk Waktu Dhuha

Pada saat masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah


shallallahu‟alaihi wa sallam senantiasa mengonsumsi tujuh butih kurma ajwa‟
(matang). Rasulullah shallallahu‟alaihi wa sallam pernah bersabda, “Barang siapa
yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”. Hal itu terbuki
ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah
percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan oleh Rasulullah
shallallahu‟alaihi wa sallam kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam
kurma. Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra‟ yang ikut makan tersebut akhirnya
meninggal, tetapi Rasulullah shallallahu‟alaihi wa sallam selamat dari racun tersebut.
3. Menjelang Sore Hari

Pada saat menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak
zaitun. Selain itu, Rasulullah juga mengonsumi makanan pokok seperti roti.
Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari
tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan.
Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker
dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.

“Keluarga Nabi saw tidak pernah makan roti sya‟ir sampai kenyang dua hari
berturut-turut hingga Rasulullah saw wafat.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin al
Matsani, dan diriwayatkan pula oleh Muhammad bin Basyar, keduanya menerima
dari Muhammad bin Ja‟far, dari Syu‟bah, dari Ishaq, dari Abdurrahman bin Yazid,
dari al Aswad bin Yazid, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)

4. Malam Hari
Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran.
Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah shallallahu‟alaihi wa sallam selalu
mengonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir
deudanya mirip dengan sabbath dan ba‟dunis. Mungkin istilahnya cukup asing bagi
orang di luar Arab, tapi dia menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum,
sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan
tubuh dan melindungi dari serangan penyakit. Rasulullah shallallahu‟alaihi wa sallam
tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya
makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah
dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.

5. Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah tetapi
tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan
daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu air,
yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang makan
buah anggur dan hilbah (susu).
“Nabi saw memakan qitsa dengan kurma (yang baru masak).”(Diriwayatkan oleh
Isma‟il bin Musa al Farazi, dari Ibrahim bin Sa‟id, dari ayahnya yang bersumber dari
`Abdullah bin Ja‟far r.a.)

Rasulullah juga mengonsumsi Qitsa. Qitsa adalah sejenis buah-buahan yang mirip
mentimun tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis) Dalil:
“Sesungguhnya Nabi saw memakan semangka dengan kurma (yang baru
masak)”(Diriwayatkan oleh Ubadah bin `Abdullah al Khaza‟i al Bashri, dari
Mu‟awiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya, yang
bersumber dari `Aisyah r.a.)

6. Rasulullah shallallahu‟alaihi wa sallam sering menyempatkan diri untuk berolahraga.


Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya.
Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah radiyallahu‟anha.

7. Rasulullah shallallahu‟alaihi wa sallam tidak menganjurkan umatnya untuk begadang.


Hal itu yang melatari, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah
waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat
yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.

8. Pola makan Rasulullah shallallahu‟alaihi wa sallam ternyata sangat cocok dengan


irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan
disebut circadian rhytme (irama biologis).
Fakta-fakta di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok
dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar
kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis). Inilah yang disebut dengan
siklus alami tubuh yang menjadi dasar penerapan Food Combining (FC).
Selain itu, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk tidak dikombinasikan untuk
dimakan secara bersama-sama. Makanan-makanan tersebut antara lain:
a. Jangan minum susu bersama makan daging.
b. Jangan makan ayam bersama minum susu.
c. Jangan makan ikan bersama telur.
d. Jangan makan ikan bersama daun salad.
e. Jangan minum susu bersama cuka.
f. Jangan makan buah bersama minum susu

B. RESEP PEMBUATAN OBAT HERBAL


Berikut adalah resep herbal yang biasa digunakan untuk pengobatan:

1. Jintan hitam (Habatusauda)


Jintan hitam atau dikenal juga dengan sebutan habatussauda memiliki banyak
manfaat. Jintan hitam juga terbukti ampuh menguatkan sistem kekebalan tubuh,
menetralisir racun hingga anti stres. Keistimewaan jintan hitam ini juga tertulis di dalam
salah satu riwayat hadist, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya di dalam
Habbatussauda (jintan hitam) terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit, kecuali
kematian." (HR Bukhori dan Muslim)
a. Makan 7 biji Jintan Hitam sebelum tidur dan 7 biji selepas bangun tidur. Kebaikan:
menjaga kesihatan menyeluruh, memberi tenaga pada tubuh, mengurangkan
kolesterol, membanyakkan susu ibu.
b. Goreng 1 sudu kecil Jintan Hitam dan kisar menjadi serbuk. Campur dalam air suam
dan tambah 1 sudu besar madu. Kebaikan: masalah kencing tidak lawas, melancarkan
keluar haid bagi wanita.
c. Rebus susu segar atas air mendidih. Campur 1 sudu teh Jintan Hitam. Campur 1 sudu
besar madu. Kemudian minum suam sebelum melakukan hubungan suami isterii.
Kebaikan: kesihatan tenaga batin.
d. Campur serbuk Jintan Hitam dengan air suam dan berkumur. Kebaikkan:
mengurangkan sakit gigi.
e. Campur 1 sudu besar cuka dan 1 sudu kecil Jintan Hitam. Kebaikkan: membunuh
cacing dalam perut.
f. Campur 1 sudu kecil Jintan Hitam, 1 sudu kecil perahan limau dan 1 sudu besar
madu. Makan 2-3 kali sehari. Kebaikkan: menghilangkan demam selsema dan sakit
tekak.

2. Qust Hindi (Kayu India)


Qust Hindi (Kayu India) ini diyakini bisa menyembuhkan 7 penyakit diantaranya
yang paling kita butuhkan untuk saat ini adalah penyakit yang ada kaitannya dengan Paru
Paru. Qusthul Hindi bisa dikonsumsi dengan cara menuangkan bubuk ini kedalam gelas
(satu sendok teh bubuk Qust Hindi) kedalam gelas berisi air 200cc dan mendidih/panas.
Bagi yang suka rasa manis, bisa menambahkan madu atau susu (sesuai selera) mengingat
Qust Hindi ini memiliki rasa sedikit pahit. Tunggu hingga ampas bubuknya turun. Untuk
selanjutnya Qust Hindi siap diminum.

3. Rutab (kurma basah)


Rutab (kurma basah) mencegah terjadi pendarahan bagi perempuan-perempuan
ketika melahirkan dan mempercepat proses pengembalian posisi rahim seperti semula.
Kurma kaya akan zat besi yang bisa mencegah anemia serta kalsium untuk memperkuat
tulang dan gigi. Gula alami dalam kurma juga bisa menjadi energi untuk tubuh. Dalam
hadits Riwayat Muslim, Rasulullah saw. Bersabda, "Barang siapa yang sarapan dengan
tujuh butir kurma Ajwa setiap pagi akan terhindar dari bahaya racun dan sihir."

4. Menyembuhkan GERD dengan jahe


Bahan:
a. 1 ruas jahe (geprek)
b. 3 potong kecil daun pandan,
c. Madu secukupnya.
Cara membuat: Seduh jahe dan pandan dengan air mendidih, kemudian tambahkan madu
sebagai pemanis.
Selain menyembuhkan GERD dan maag dengan resep minuman itu, ada juga
beberapa makanan yang baiknya dihindari agar tak kambuh lagi. Berikut makanan yang
baik dihindari penderita GERD:
a. Makanan tinggi lemak dan gorengan
b. Makanan pedas
c. Buah yang mengandung rasa asam yang berlebihan
d. Minuman beralkohol dan ber kombinasi

5. Buah Pisang untuk meredakan batuk


Bahan:
a. Pisang kepok matang 2 batang,
b. Air mendidih 300 ml,
c. Madu segar 2 sdm.
Cara pembuatan:
a. kupas pisang kepok, potong-potong dan hancurkan.
b. Masukkan kedalam gelas besar atau wadah.
c. Seduh dengan air mendidih.
d. Biarkan hangat, lalu saring.
e. Tambahkan madu segar.
f. Minum segera selagi hangat 2-3 kali sehari.

6. Obat herbal untuk mencegah terjadinya TBC.


Bahan:
a. 3 batang kunyit (±3 cm)
b. 1 ruas temulawak
c. 1 ruas jahe merah
d. 1 sdm asam jawa
e. 1 buah juniper (jerul nipis peras)
f. Madu muri
Cara pembuatan:
a. Parut temulawak, jahe merah, dan kunyit,
b. Rebus sebentar dengan 500 cc air, diamkan hingga hangat,
c. Saring dan beri madu serta juniper (jeruk nipis peras),
d. Harus diminum selagi hangat, tidak di diamkan lagi selama 3 jam,
e. Diminum sebelum makan 1-2 kali sehari.

7. Meredakan sakit gigi dan gusi bengkak.


Bahan:
a. Kayu manis 1 sdt
b. Madu murni 5 sdm
c. Garam himalaya 1 sdt
d. Air hangat 1 gelas
Cara pembuatan:
a. Campur air hangat dengan gar himalaya, gunakan untuk berkumur,
b. Setelah mulut bersih, campurkan kayu manis dengan madu,
c. Oleskan pada bagian gigi yang sakit atau gusi yang bengkak,
d. Ulangi beberapa kali sampai sakit dan bengkak mereda.

8. Obat radang tenggorokan


Bahan:
a. 1 ruas kunyit/bubuknya
b. 1 buah jeruk nipis
c. Sedikit lada hitam bubuk
d. 1 sdm madu
e. 1 gelas air panas
Cara pembuatan:
Parut/iris halus kunyit, lalu seduh dengan air panas (bukan air mendidih). Setelah hangat,
beri air jeruk nipis dan madu. Minum selagi hangat.

9. Nyeri tulang.
Bahan:
a. 3 buah jeruk nipis
b. 2 sdm madu
c. 1 gelas air hangat
d. Seujung sdt garam himalaya
Cara pembuatan: campur semua bahan jadi satu, minum selagi hangat

10. Untuk menjaga kesehatan usus


Bahan:
a. 1 buah alpukat
b. 2 sdm madu
c. ½ sdt bubuk kopi
d. Air secukupnya
Cara pembuatan: campur semua bahan ke dalam blender, dan blender sampai halus. Di
minum sebelum makan

11. Penghancur kanker


Bahan:
a. 1 atau 2 sdt teh daun kelor
b. Madu/gula aren(opsiona)
c. Air panas
Cara pembuatan: seduh teh daun kelor dengan air panas. Tunggu hangat, tambahkan
madu/gula aren. Di minum saat hangat.

12. Jus untuk jantung


Bahan:
a. 1 buah apel hijau
b. ½ lemon
c. 6 cm jahe merah
Cara pembuatan: bersihkan jahe, potong-potong lalu direbus dengan 300 ml air mineral
selama 2-3 menit. Setelah air panas, diamkan sampai hangat.
Buah apel menurut studi pada jurnal nutrien memiliki potensi untuk menurunkan
resiko penyakit jantung. Sedangkan jahe merupakan tanaman yang disebutkan dalam Al-
Qur'an, surat Al Insan ayat 17. "Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas
(minuman) yang campurannya adalah jahe."
Jahe memiliki banyak khasiat, khususnya dalam mengobati organ pernapasan
seperti asma, batuk, dan meluruhkan dahak. Selain itu, tanaman ini juga dipercaya dapat
mengobati radang gusi, dan meredakan radang sendi.
Jahe juga telah terbukti memperkuat otot jantung, mencegah terjadinya
penggumpalan darah, serta mencegah penyumbatan jantung dan otak. Apalagi jahe punya
rasa segar sehingga bisa jadi obat herbal yang enak dikonsumsi setiap hari.

13. Obat sakit gigi


Bahan: cengkeh
Cara pembuatan: tumbuk, hancurkan cengkeh, tempel ke gigi yang sakit. Jika masih kuat,
dikunyah lalu ditempelkan.

14. Batuk lendir dan berdahak


Bahan:
a. 3 lembar batang serai
b. Air 300 ml
c. Jeruk nipis /lemon lokal 1-2 iris
d. Madu 1-2 sdm
Cara pembuatan: masak serai dan air sampai mendidih, lalu angkat dan saring. Setelah
hangat masukkan perasan jeruk nipis/lemon lokal dan madu. Minum saat hangat.

15. Obat tipes


Bahan:
a. Kunyit bubuk 1 sdt
b. Lada hitam seujung sendok
c. Madu
d. Air 250-300 ml
e. Jeruk nipis ½-1 perasan
Cara pembuatan: seduh kunyit dan lada hitam. Tunggu hangat tambahkan masu dan jeruk
nipis. Komsumsi 1-2 kali sehari sebelum makan.
Tipes disebabkan oleh bakteri salmonella typhi infeksi bakteri salmonella typhi
dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau air yang sudah terkontaminasi
dengan bakteri tersebut.

16. Mangga
Mengonsumsi 3 porsi buah mangga perhari dapat membantu dalam mengurangi
resiko degenerasi makula yaitu penyakit mata progresif yang berkaitan dengan masih
lanjut. Manfaat buah mangga ini muncul berkat zat antioksidan Lutein dan zeaxanthin
kandungan antioksidan Lutein dan zeaxanthin di dalamnya berfungsi sebagai tak tabir
surya alami yang menyerap kelebihan cahaya dan melindungi mata dari cahaya biru yang
berbahaya
17. Minyak Zaitun
Pohon zaitun tercatat dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 35 "... Pelita itu di dalam
kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang
dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang
tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang
minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api..."
Buah zaitun memiliki banyak manfaat sebagai obat herbal terutama jika sudah
diolah dalam bentuk ekstrak minyak. Beberapa manfaat minyak zaitun, di antaranya
mencegah penyakit kulit dan kanker payudara, kanker rahim, kanker perut dan usus besar
apabila dikonsumsi satu sendok setiap hari.
Minyak zaitun juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi tekanan
darah tinggi. Minyak ini bisa dikonsumsi mentah sebagai dressing salad atau dijadikan
pengganti minyak saat mengolah masakan.
BAB VIII

ANJURAN BEROBAT DENGAN MADU DAN HABBATUSSAUDA

A. DEFINISI
Cara pengobatan dengan metode yang diajarkan oleh Rasulullah SAW atau thibbun
nabawi, penelitian mengatakan banyak khasiat yang didapat jika seseorang berobat dengan
metode thibun nabawi ini, namun perlu dipehatikan juga beberapa hal lain. Seperti ucapan
Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fath Al Bari, seluruh tabib sepakat bahwa pengobatan suatu
penyakit berbeda beda sesuai dengan umur, kebiasaan, waktu, jenis makanan yang biasa
dikonsumsi, kedisiplinan, serta daya tahan fisik seseorang.
Kadar serta jumlah obat pun harus sesuai dengan penyakit apa yang diderita. Jika
dosisnya kurang, maka tidak mampu menyembuhkan secara total, dan jika dosisnya berlebih
maka akan menimbulkan bahaya yang lain.
Penggunaan thibbun nabawi tidak boleh asal-asalan, selain itu keyakinan untuk sembuh
datang dari Allah pun perlu ditancapkan di dalam hati. Sebagaimana ucapan Ibnu Qayyim
dalam Ath Thib An Nabawi seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa thibun nabawi akan
dirasakan manfaatnya jika jiwa-jiwa menerima dan meyakini bahwa Allah memberikan
kesembuhan baginya. Sehingga, pengobatan thibun nabawi hanya cocok bagi jiwa yang baik
sebagaimana pengobatan dengan Al-Qur‟an yang tak cocok kecual bagi jiwa yang memiliki
hati yang hidup. Pengobatan herbal masih menjadi pilihan utama oleh sekitar 75-80%
Populasi dunia sebagai kebutuhan primer kesehatan mereka, karena mudah Diterima tubuh
dan efek samping yang rendah (Kamboj, 2000). Penggunaan obat Bahan alam terus
meningkat dari tahun ke tahun, baik yang digunakan untuk Menjaga dan meningkatkan
kesehatan, maupun untuk pengobatan penyakit. Hal Ini terjadi pada negara-negara
berkembang seperti Indonesia dan juga pada Negara-negara maju (BPOM, 2011). Salah satu
obat bahan alam yang saat ini Sering digunakan dalam pengobatan alternatif adalah
habbatussauda atau jinten Hitam (Nigella sativa) (Yulianti dan Junaedi, 2006). Jinten hitam
telah diketahui banyak manfaat. Secara empiris jinten hitam Digunakan sebagai peluruh
kentut, rematik, sakit kepala, pencegah muntah, Pencahar, infeksi saluran kemih, antibiotik,
dan lain-lain (Depkes RI, 1995; Ivankovic et al, 2006). Abdulelah dan Abidin (2007)
menyatakan penggunaan Tanaman obat ini di Timur Tengah sebagai obat parasit
(antimalaria). Minyaknya Sebagai pengawet karena mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
pembusukan Makanan dan bakteri patogen (Arici et al, 2005). Bagian yang digunakan dari
Jinten hitam utamanya adalah bijinya (El Tahir et al, 2006). Minyak atsiri jinten hitam
memiliki banyak kandungan kimia. Analisis Terhadap minyak atsiri jinten hitam dari Tunisia
menunjukkan adanya senyawa α-Pinen, limonen, p-simen, karvakrol, timokuinon. Minyak
atsiri jinten hitam dari Iran menunjukkan adanya komponen mayor yaitu trans-anetol, p-
simen, limonen, Dan karvon (Toma et al., 2010; Nickavar, et al., 2003). Timokuinon
merupakan Senyawa marker aktif pada jinten hitam. Timokuinon memiliki efek antioksidan,
Hipolipidemik dan hiperkolesterolemia yang menyebabkan penurunan peroksidasi Lipid dan
melindungi terhadap pengembangan aterosklerosis (Nader et al., 2010). Produk minyak
jinten hitam sangat populer di Indonesia, sehingga banyak Produsen obat herbal yang
memproduksi minyak jinten hitam dengan harga yang

B. MACAM-MACAM PENGOBATAN
Ada beberapa macam pengobatan dengan thibbun nabawi ini salah satunya yaitu berobat
dengan menggunakan madu dan habbatussauda berikut pemaparan mengenai pengobatannya.
1. Hadits Rasulullah SAW,
beberapa hadits Rasulullah mengenai anjuran berobat dengan menggunakan madu dan
habbatussauda diantaranya:
- Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda “kesembuhan itu ada dalam tiga hal,
minum madu, bekam dan kayu (sundutan api). Aku melarang umatku berobat dengan
kay. (HR. Al-Bukhari).
- Dari „Aisyah Nabi bersabda “sungguh dalam habbatussauda itu terdapat penyembuh
segala penyakit, kecuali as-sam.” „Aisyah pun bertanya apakah as-sam itu? Beliau
menjawab “kematian” (HR-Bukhari)
- Ibnu Abbas berkata, seseorang berdiri di hadapan Rasulullah kemudian bertanya
“wahai Rasulullah apakah obat itu berguna terhadap takdir?” Rasulullah kemudian
bersabda, “obat termasuk bagian dari takdir. Obat bermanfaat kepada siapa yang
Allah kehendaki sesuai dengan Allah kehendaki.
- Selama ini khasiat madu dipercaya dapat membantu mengobati beberapa masalah
kesehatan atau penyakit, seperti dijelaskan di dalam Surat An-Nahl ayat 69:
‫ ِٗ ِشفَبٓء‬١ِ‫ُٔٗۥُ ف‬َٛ َٰ ٌۡ َ‫َب َش َشاة ُِّ ۡخزٍَِف أ‬ُِٙٔٛ‫َ ۡخ ُش ُط ِِ ۢٓ ثُط‬٠ ‫ ُعج ًَُ َسث ِِّه ُرٌُ ٗ َُۚل‬ٟ‫ٱعٍُ ِى‬
ۡ َ‫د ف‬ ِ ‫ ِِٓ ُوًِّ ٱٌضَّ َّ َٰ َش‬ٍِٟ‫صُ َُّ ُو‬
ٓ َ َ‫ َٰ َرٌِه‬ِٟ‫بط إِ َّْ ف‬
ٙ٨ َُْٚ‫َزَفَ َّىش‬٠ َٖ ٛۡ َ‫َ ٗخ ٌِّم‬٠‫ۡل‬ ِ ُۚ ٌٍَِّّٕ
Artinya: “Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah
jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-
Nahl: 69). Sementara dalam buku Alquran vs Sains Modern Menurut Dr. Zakir Naik
karya Ramadhani dan kawan-kawan, disebutkan, pada Perang Dunia II orang-orang
Rusia menggunakan madu untuk menyembuhkan luka-luka mereka.
Pada firman Allah SWT yang artinya:
Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan, lalu tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan(bagimu). Dari perut lebah itu keluar
minuman(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berfikir.
2. Manfaat mengonsumsi madu dan habbatussauda
Ada beberapa manfaat dalam mengonsumsi madu dan habbatussaud ini diantaranya:
a. Manfaat mengonsumsi madu
1) Secara ilmiah madu memiliki spesifikasi antiproses peradangan (inflammatory
activity anti) serta memiliki daya aktif tinggi yang mampu meningkatkan
pertahanan tubuh terhadap oksidasi (oxydative stress). Madu juga mengandung
banyak nutrisi, yang mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah, mengobati
infeksi lambung, dan sebagainya.
2) Madu juga disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur‟an di Q.S An-Nahl: 68-69
yang artinya: “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, „buatlah sarang-sarang
di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia.
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempulah jalan
Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu) dari perut lebah itu keluar
minuman(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berfikir” (Q.S An-
Nahl :68-69) pemanfaatan madu ini dapat digunakan untuk yang mengalami
gangguan sihir jika sihir tersebut dikirimkan melalui sesuatu yang diminumkan
kepada korban maka korban tersebut diberikan minuman yang dicampur sedikit
madu.
3) Selain untuk pengobatan gangguan sihir ada pula beberapa manfaat lain yaitu,
menagkal radikal bebas, senyawa fitonutrien dan sejumlah vitamin pada madu
merupakan antioksidan alami yang dapat menangkal radikal bebas berlebih dalam
tubuh. Khasiat madu ini sangat berguna untuk mencegah kerusakan sel dan
jaringa tubuh yang disebabkan oleh aktivitas oksidasi
4) Meningkatkan imunitas tubuh Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
senyawa fitonutrien yang terkandung dalam madu dapat memperkuat sel-sel imun
dalam tubuh. Hal ini tentunya akan memperkecil kemungkinan terjadinya
penyakit infeksi. Ditambah lagi, madu juga diketahui memiliki khasiat sebagai
antibakteri dan antijamur.
5) Meredakan batuk
Rasa madu yang manis dapat memicu produksi air liur untuk melembapkan
tenggorokan yang kering sehingga mengurangi rasa gatal di tenggorokan dan
keinginan untuk batuk. Selain itu, berbagai antioksidan pada madu juga
bermanfaat untuk meredakan peradangan yang bisa memicu batuk.
6) Mempercepat penyembuhan luka
Sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa madu sangat efektif dalam
mempercepat penyembuhan luka. Madu atau produk yang mengandung madu,
misalnya beeswax, diketahui dapat membantu menyingkirkan jaringan yang
mati, membunuh bakteri yang ada pada luka, dan merangsang pembentukan
kulit baru untuk menutup luka.
7) Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa madu juga merupakan prebiotik,
sehingga dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Sifat
madu ini dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
8) Menjaga kesehatan jantung
Senyawa fitonutrien pada madu diduga bisa meningkatkan kesehatan jantung
dengan cara melancarkan aliran darah dan mencegah terbentuknya
aterosklerosis. Beberapa penelitian juga telah membuktikan bahwa madu
dapat menurunkan tekanan darah serta kadar kolesterol jahat dan lemak dalam
darah.
b. Manfaat mengonsumsi habatussauda
1) Mempunyai sifat anti kanker
Penelitian telah menunjukan bahwa habbatussauda dapat menjadi obat anti
kanker. Kandungan timokuinon (thymoquinone) di dalam jintan hitam dapat
memberi efek antikanker dan dapat mengurangi ukuran tumor ganas yang tumbuh
di dalam tubuh.
2) Menurunkan Kolesterol
Habbatussauda juga dipercaya sebagai tanaman herbal yang dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Menurut studi, habbatussauda
menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan
kadar kolesterol baik.
3) Menurunkan Berat Badan
Minyak habbatussauda terbukti dapat membantu dalam menurunkan
indeks massa tubuh dan mencegah obesitas. Manfaat jintan hitam ini bisa
didapatkan dengan mengonsumsi suplemen habbatussauda diimbangi dengan diet
rendah kalori. Hasilnya adalah terjadi penurunan berat badan dan kadar
trigliserida pada tubuh.
4) Meringankan Gejala Asma
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi habbatussauda dibarengi
dengan obat asma dapat mempercepat proses penyembuhan asma. Gejala asma
seperti batuk dan sesak napas pun dapat diobati dengan mengonsumsi
habbatussauda.
5) Melawan Bakteri dan Virus
Penelitian membuktikan habbatussauda dapat membasmi virus penyebab
flu, hepatitis C, dan human immunodeficiency (HIV). Efek antimikroba yang
dimiliki jintan hitam membuatnya mampu melawan penyakit dengan menghambat
pertumbuhan bakteri, virus, serta jamur.
6) Menutrisi Kulit
Kandungan antioksidan, Vitamin E, dan asam limonet dalam
habbatussauda dapat menangkal radikal bebas dan meregenerasi sel-sel kulit
secara cepat sehingga kulit pun mendapat nutrisi yang cukup dan kesehatannya
terjaga.
7) Meredakan Rematik
Jintan hitam diyakini dapat membantu pengobatan rematik dan asam urat.
Sebuah riset memperlihatkan bahwa pemberian minyak habbatussauda mampu
mengurangi gejala rematik berupa peradangan dan pembengkakan sendi.
8) Melindungi Hati
Hati merupakan organ vital yang harus dijaga agar tetap berfungsi dengan
baik. Beberapa riset dilakukan pada hewan bahwa biji jintan dapat membantu
melindungi hati terhadap cedera dan kerusakan.
9) Mengurangi Peradangan
Peradangan merupakan penyakit yang perlu diwaspadai. Sebab,
peradangan kronis dapat menyebabkan penyakit seperti kanker dan diabetes.
Habbatussauda diketahui memiliki anti inflamasi yang kuat yang dapat membantu
mengurangi tanda-tanda peradangan.
10) Memperbaiki Sistem Pencernaan
Ekstrak jintan hitam sering digunakan untuk mengurangi gas dalam perut
serta meredakan rasa kembung karena kandungan minyak atsiri pada
habbatussauda dapat memperbaiki gangguan pada sistem pencernaan.
11) Menjaga Kadar Gula Darah
Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh dapat memicu komplikasi
seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan lainnya. Beberapa penelitian
menunjukan bahwa biji jintan hitam dapat membantu menjaga gula darah menjadi
stabil sehingga dapat mencegah komplikasi dan penyakit serius akibat dari gula
darah yang tinggi.
C. RESEP PENGGUNAAN MADU DAN HABBATUSSAUDA
Resep yang dapat digunakan dari bahan madu dan habbatussauda untuk kesehatan:
1. Resep obat dari madu
a. Resep madu dengan air hangat dan jeruk nipis, cara membuatnya yaitu:
1) Siapkan air hangat sebanyak setengah gelas, air yang digunakan sebaiknya bukan
air yang baru mendidih atau yang sudah sangat dingin, yang lebih baik adalah air
hangat atau pertengahan antara keduanya
2) Lalu siapkan madu asli, apabila tidak ada madu yang asli 100% maka bisa juga
diganti dengan madu sachet atau madu TJ. Dan siapkan juga jeruk nipis sebanyak
3 buah.
3) Masukkan madu tersebut ke dalam air hangat, lalu aduk, kemudian peras jeruk
nipis dan masukkan perasannya ke dalam air hangat yang telah tercampur madu,
apabila tidak menyukai rasa yang asam maka tambahkan jeruk nipis sebanyak 2
buah saja.
4) Khasiat dari campuran 2 bahan ke dalam air hangat tersebut dapat mengobati
batuk berdahak, dan memiliki zat antitusif yang dapat meredakan demam.
b. Resep madu dengan jus pepaya, cara membuatnya yaitu:
1) Siapkan pepaya sebanyak yang diperlukan (satu potong panjang pepaya) lalu
blender pepaya tersebut sampai halus.
2) Bila perlu masukkan air sedikit, jika tidak suka jus yang terlalu kental. Lalu
masukkan madu secukupnya, baik untuk penambah rasa manis dan menambah
manfaat dari jus tersebut.
3) Khasiat dari resep ini adalah dapat mengobati masalah pencernaan seperti wasir
dan sembelit.
c. Resep madu dengan segelas air jeruk, sedikit garam dan madu, cara membuatnya
yaitu:
1) Siapkan jeruk sebanyak 3 buah, peras lalu masukkan ke dalam gelas berukuran
100ml tambahkan air, air yang digunakan boleh air dingin atau air hangat lalu
aduk,
2) Tambahkan sedikit garam untuk mengurangi kadar asamnya.
3) Masukkan madu sebanyak 1-3 sendok ke dalam air jeruk tersebut dan air jeruk
campuran madu siap diminum.
4) Khasiat dari campuran ini adalah dapat meredakan gejala penyakit TBC, asma,
masuk angin dan bronkitis
d. Resep sari wortel dengan sesendok madu, cara membuatnya yaitu:
1) Siapkan wortel ukuran sedang sebanyak 2 buah, lalu blender wortel tersebut
hingga halus.
2) Setelah halus maka saring wortel tersebut sampai mengeluarkan sarinya,
kemudian masukkan kedalam mangkuk kecil atau gelas.
3) Tambahkan madu sebanyak 1-3 sendok ke dalam sari wortel tersebut lalu minum.
4) Khasiat dari resep ini yaitu dapat mengurangi rasa mual, terutama pada wanita
hamil, gangguan empedu, radang lambung, serta tubuh yang letih lesu.
e. Resep madu dengan kayu manis, cara membuatnya yaitu:
1) Siapkan bubuk kayu manis dan madu.
2) Masukkan madu sebanyak 1 sendok teh dan bubuk kayu manis denamyak 2
sendok makan kedalam air hangat lalu diaduk.
3) Khasiat dari campuran kedua bahan ini yaitu dapat mengatasi infeksi kandung
kemih.
f. Resep madu dengan tanaman herbal, cara membuatnya yaitu:
1) Siapkan bahan tanaman herbal seperti jahe, kunyit, sereh, dan jeruk nipis, lalu
potong kesemua bahan tersebut.
2) Siapkan air di dalam panci ukuran kecil lalu masukkan sebua bahan tadi.
3) Tunggu hingga mendidih, lalu masukkan madu sebanyak 2 sendok makan atau
apabila kurang manis dapat ditambahkan madu nya lagi.
4) Khasiat dari resep tersebut adalah dapat meredakan gejala batuk berdahak/tidak
berdahak, dapat menghangatkan tubuh serta dapat meringankan gejala demam dan
sakit tenggorokan.
g. Resep madu dan jintan hitam, cara membuatnya yaitu:
1) Jintan hitam ditumbuk halus dan masukkan ke dalam air hangat
2) Lalu saring, dan masukkan madu sebanya 1 sendok makan
3) Khasiat dari resep ini yaitu dapat mengatasi sesak nafas.
2. Resep obat dari habatussauda
a. Resep minyak habbatussauda dan air hangat, cara membuatnya yaitu:
1) Siapkan panci dan juga air secukupnya kemudian masak air hingga mendidih
2) Masukkan sebanyak satu sendok teh minyak habbatussauda ke dalam air air
mendidih.
3) Lalu hiruplah udara dari uapnya, hal ini dapat dilakukan 2 kali sehari.
4) Khasiat dari menghirup uap minyak habbatussauda yaitu mengatasi gejala batuk
dan asma.
b. Resep habbatussauda dengan yoghurt, caranya yaitu:
1) Habbatuusauda yang telah halus dimasukkan ke dalam yoghurt lalu dapat
dikonsumsi.
2) Atau bisa juga dengan minyak habbatussauda campurkan dengan yoghurt.
3) Khasiat dari campuran ini yaitu dapat mengatasi diare.
c. Resep habbatussauda dengan teh cara membuatnya yaitu:
1) Buatlah teh hangat tanpa gula terlebih dahulu
2) Lalu tambahkan sebanyak satu sendok minyak habbatussauda.
3) Minum campuran tersebut untuk kurun waktu yang berkelanjutan.
4) Khasiat dari campuran tersebut dapat mengurangi gejala hipertensi tentu jika
dikonsumsi dalam jangka waktu yang berkelanjutan.
d. Resep habbatussauda dengan daun mint, cara membuatnya yaitu:
1) Siapkan panci dan juga air lalu rebus daun mint sampai mendidih
2) Lalu masukkan sebanyak 1 sendok makan minyak habbatussauda atau bubuk
habbatussauda.
3) Saring air tersebut masukkan ke dalam gelas dan siap untuk diminum.
4) Khasiat dari resep tersebut adalah dapat meningkatkan memori dan juga
menaikkan konsentarsi otak.
e. Resep habbatussauda dengan cuka apel, cara membuatnya yaitu:
1) Siapkan air hangat sebanyak setengah gelas, kemudian masukkan cuka apel
sebanyak 2 sendok makan.
2) Masukkan juga madu sebanyak 1 sendok makan lalu tambahkan sebanyak 1
sendok makan minyak habbatussauda ke dalam campuran tersebut dan dapat
dikonsumsi
3) Khasiat dari resep tersebut adalah dapat mengatasi sembelit.
f. Resep habbatussauda dengan jus wortel, cara membuatnya yaitu
1) Siapkan wortel ukuran sedang sebanyak 2 buah, cuci bersih kemudian blender
sampai halus.
2) Untuk tambahan rasa manisnya dapat ditambahkan dengan madu sebanyak 1-3
sendok tergantung selera.
3) Kemudian tambahkan bubuk habbatussauda atau minyak habbatussauda
4) Khasiat dari resep ini yaitu dapat menyehatkan mata.
g. Resep habbatussauda dengan daun bidara untuk gangguan jin cara membuatnya yaitu:
1) Siapkan daun bidara sebanyak 7 lembar atau kelipatannya.
2) Kemudian daun tersebut dilumatkan atau bisa juga diblender
3) Siapkan air hangat, masukkan daun bidara yang telah halus tersebut
4) Kemudian masukkan juga bubuk habbatussauda
5) Lalu bacakan dengan do‟a-do‟a ruqyah yang terdiri dari Al-Fatihah, An-nas, Al-
falaq, Ayat kursi, Yassin dan lainnya.
6) Aduk lalu minumkan ke pasien yang terkena ganguan jin.
7) Dengan mengonsumsi resep ini serta dengan mengharapkan kesembuhan dari
Allah maka insyaAllah gangguan jin akan hilang.
BAB IX
TUMBUHAN YANG DISEBUTKAN DALAM AL-QUR’AN DAN
KHASIAT UNTUK TUBUH SECARA ILMIAH

A. KURMA
Tanaman yang terdapat dalam Al-Qur‟an dan digunakan untuk pengobatan herbal
Iskami yang pertama adalah kurma. Kurma adalah salah satu camilan kesukaan
Rasulullah yang juga dianjurkan sebagai menu untuk berbuka puasa. Kurma tak hanya
sekadar camilan enak, tetapi juga penuh dengan manfaat baik itu dijadikan bahan
makanan ataupun obat. Di antara manfaat kurma yaitu untuk mengobati infeksi, darah
tinggi, menjadi metabolisme alami, hingga mencegah penyakit stroke.

Vitamin yang terdapat dalam kurma mendukung dalam menambah kekebalan atau
imunitas tubuh. Efek antimikroba dan antioksidannya, berperan penting dalam dengan
sebutan lain dates ini. Selain itu, kurma bisa menjadi sumber karbohidrat baik dan
kompleks. Kandungan kalium yang tinggi, membuat kurma berpotensi mengurangi
segala masalah penyakit pada jantung. Kalium berkontribusi dalam mengatur alur darah
dan denyut jantung dengan baik. Sama halnya seperti susu, kurma juga mengandung
kalsium yang tinggi. Mineral lainnya yang bagus untuk kesehatan tulang dari buah ini di
antaranya: fosfor, kalium, dan magnesium. Berbagai mineral tersebut bisa mencegah
risiko penyakit osteoporosis. Adanya vitamin B1,B2, Niasin B3, serta B6 pada kurma,
menjadi sumber utama penambahan metabolisme tubuh yang kuat. Kadar karbohidrat,
protein, juga lemak dari kurma bisa bermanfaat untuk meningkatkan energi baik dalam
tubuh.

Ayat Al-Qur‟an yang terkait dengan buah kurma terdapat dalam:


QS Maryam: 25-26
ۡ َٚ ٍِٟ‫ّب ٕ٘ فَ ُى‬١ٗ ِٕ‫ ِه ُسغَجٗ ب َج‬١ۡ ٍَ‫ ِه ثِ ِج ۡزع ٱٌَّٕ ۡخٍَ ِخ رُ َٰ َغمِ ۡػ َػ‬١ۡ ٌَِ‫ إ‬ٞ
َِِٓ َّٓ ِ٠‫ ٕٗ ۖۡب فَئ ِ َِّب ر ََش‬١َۡ ‫ ػ‬ٞ ِّ‫لَش‬َٚ ِٟ‫ٱش َشث‬ ٓ ‫ُ٘ ِّض‬َٚ
ِ
ٕٙ ‫ّب‬١ٗ ‫ ََ إِٔ ِغ‬ٛۡ َ١ٌ‫ ِٗب فٍََ ۡٓ أُ َوٍِّ َُ ۡٱ‬ٛۡ ‫ص‬ ُ ‫ َٔ َز ۡس‬ِِّٟٔ‫ إ‬ٟٓ ٌُِٛ‫ۡٱٌجَ َش ِش أَ َد ٗذا فَم‬
َ ِٓ َّ َٰ ‫د ٌٍِش َّۡد‬
"25) Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan
menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. 26) maka makan, minum dan
bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah:
"Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka
aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini"

3. QS Al-An'am: 99
‫ع ٗشا ُّٔ ۡخ ِش ُط ِِ ُٕۡٗ َد ٗجّب‬ ِ َ‫ ٖء فَؤ َ ۡخ َش ۡجَٕب ِِ ُٕۡٗ خ‬ٟۡ ‫ أَٔضَ َي َِِٓ ٱٌ َّغ َّبٓ ِء َِبٓءٗ فَؤ َ ۡخ َش ۡجَٕب ثِِۦٗ َٔجَبدَ ُوًِّ َش‬ٞ ٓ ‫ ٱٌَّ ِز‬َٛ َُ٘ٚ
ٍٗ ٞۗ ِ‫ َش ُِزَ َٰ َشج‬١َۡ ‫غ‬َٚ ‫ٗ ب‬ِٙ‫ٱٌشُّ َِّبَْ ُِ ۡشزَج‬َٚ َُْٛ‫ز‬٠ۡ ‫ٱٌ َّض‬َٚ ‫َبة‬ َٰ
ٖ ٕ‫ذ ِِّ ۡٓ أَ ۡػ‬ ٖ َّٕ‫ َج‬َٚ ‫َخ‬١ِٔ‫اْ دَا‬َٛ ٕۡ ِ‫َب ل‬ٙ‫ َِِٓ ٱٌَّٕ ۡخ ًِ ِِٓ غَ ٍۡ ِؼ‬َٚ ‫ُِّز ََشا ِوجٗ ب‬
٨٨ َُِِْٕٛ ‫ ُۡؤ‬٠ َٖ ٛۡ َ‫ذ ٌِّم‬ ٓ َ ُۡ‫ َٰ َرٌِ ُى‬ِٟ‫َ ٕۡ ِؼ ُۚ ِٓۦٗ إِ َّْ ف‬٠َٚ ‫ صَ َّ ِش ِٓۦٖ إِ َر ٓا أَ ۡص َّ َش‬َٰٝ ٌَِ‫ ْا إ‬ُٚٓ ‫ٱٔظُش‬
ٖ َ٠َٰ ‫ۡل‬
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu
tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang
banyak: dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-
kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak
serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah)
kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang beriman.”

QS Al Kahfi: 32

‫ َج َؼ ٍَٕۡب‬َٚ ًٖ ‫ُ َّب ثِٕ َۡخ‬ََٰٕٙ ‫ َدفَ ۡف‬َٚ ‫ت‬


ٖ ََٰٕ ‫ ِٓ ِِ ۡٓ أَ ۡػ‬١َۡ ‫ ِٓ َج َؼ ٍَٕۡب ِۡلَ َد ِذ ِ٘ َّب َجَّٕز‬١ۡ ٍَ‫ُُ َِّضَ َٗل َّس ُج‬ٌَٙ ‫ٱظ ِش ۡة‬
ۡ ٚ۞
َ
ٖٕ ‫ُ َّب صَ ۡس ٗػب‬َٕٙ١ۡ َ‫ث‬
“Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan
bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi
kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan
ladang.”

QS Al-Isra': 91

٨ٔ ‫شًا‬١‫َب ر َۡف ِج‬ٍٍَََٰٙ ‫َ َش ِخ‬َٰٙ ٔۡ َ‫َت فَزُفَجِّ َش ۡٱۡل‬ ٖ ‫َْ ٌَهَ َجَّٕخ ِِّٓ َّٔ ِخ‬ٛ‫ رَ ُى‬ٚۡ َ‫أ‬
ٖ ٕ‫ ِػ‬َٚ ً١
“Atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-
sungai di celah kebun yang deras alirannya,”

QS An-Nahl: 11
ٓ َ َ‫ َٰ َرٌِه‬ِٟ‫د إِ َّْ ف‬
‫َ ٗخ‬٠‫ۡل‬ َ ََٰٕ ‫ ۡٱۡلَ ۡػ‬َٚ ً١
ِ ُۚ ‫ ِِٓ ُوًِّ ٱٌضَّ َّ َٰ َش‬َٚ ‫ت‬ ُ ِ‫ ُٕۢج‬٠
َ ‫ٱٌَّٕ ِخ‬َٚ َُْٛ‫ز‬٠ۡ ‫ٱٌ َّض‬َٚ ‫ذ ٌَ ُىُ ثِ ِٗ ٱٌ َّض ۡس َع‬
ٔٔ َُْٚ‫َزَفَ َّىش‬٠ َٖ ٛۡ َ‫ٌِّم‬
“Allah menumbuhkan semuanya dari bumi dengan air yang sama, tetapi hasilnya berbeda
jenis, rasa, warna, bau. dan bentuknya. Karena itulah disebutkan dalam firman-Nya.”

B. MINYAK ZAITUN
Tanaman obat herbal Islami berikutnya yang direkomendasikan dalam Al-Qur‟an
yaitu minyak zaitun. Minyak zaitun memiliki banyak kandungan baik seperti vitamin A,
B, C, dan sejumlah gizi positif lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan. Kegunaannya
pun beragam, dari mulai untuk mengurangi peradangan sendi, memberantas kolesterol,
hingga menjadi obat kanker. Minyak zaitun adalah satu-satunya minyak yang bisa
langsung diminum ataupun dikonsumsi setelah diekstrak.

Al-Qurtubi mengatakan bahwa, buah zaitun memiliki banyak manfaat di


antaranya dapat dijadikan minyak dengan cara memeras buahnya. Kemudian minyak ini
bisa digunakan sebagai lauk-pauk, minyak oles dan juga bahan bakar. Qurtubi juga
menjelaskan bahwa buah zaitun mengandung banyak manfaat. Inilah pohon yang
pertama kali tumbuh di bumi dan tumbuh kembali setelah peritiwa banjir Nuh dan
tumbuh di rumah-rumah para nabi dan beberapa tempat suci. Buah ini bahkan dido‟akan
dengan keberkahan oleh 70 orang nabi.

Ayat Al-Qur‟an terkait zaitun terdapat dalam:


1. QS At-Tin: 1-3
ِ ِِ َ‫ ََٰ٘ َزا ۡٱٌجٍََ ِذ ۡٱۡل‬َٚ ٕ َٓ١ِٕ١‫س ِع‬ٛ
ٖ ٓ١ ِ ُ‫غ‬َٚ ٔ ْٛ
ِ ُ‫ز‬٠ۡ ‫ٱٌ َّض‬َٚ ٓ١
ِ ِّ‫ٱٌز‬َٚ
"1) Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, 2) demi gunung Sinai, 3) dan demi negeri
(Mekah) yang aman ini. "
2. QS An-Nur: 35
‫بج ۖۡ ٍخ‬
َ ‫ ُص َج‬ِٟ‫صجَب ُح ف‬ ۡ ِّ ٌ‫بح ۡٱ‬ ۡۖ َ‫صج‬ۡ ِِ ‫َب‬ٙ١ِ‫ ٖح ف‬َٰٛ ‫سِۦٖ َو ِّ ۡش َى‬ٛ ِ ُٔ ًُ َ‫ض َِض‬ ۡ ِ َٛ َٰ َّ َٰ ‫ ُس ٱٌ َّغ‬ُٛٔ ُ‫۞ٱَّلل‬
ِ ُۚ ‫ٱۡلَ ۡس‬َٚ ‫د‬ َّ
ۡ ‫َ َىب ُد‬٠ ‫ َّٖخ‬١ِ‫ ََل غ َۡشث‬َٚ ‫ َّٖخ‬١ِ‫ٔ َٖخ ََّل َش ۡشل‬ُٛ‫ز‬٠َۡ ‫لَ ُذ ِِٓ َش َج َش ٖح ُِّ َٰجَ َش َو ٖخ ص‬ُٛ٠ ٞ
‫َب‬ُٙ‫ز‬٠َ‫ص‬ ّ ِّ‫ َوت ُدس‬ٛۡ ‫َب َو‬ََّٙٔ‫بجخُ َوؤ‬ َ ‫ٱٌض َج‬ ُّ
َٰ ۡ َ٠َٚ ‫َ َشبٓ ُۚ ُء‬٠ َِٓ ٖ‫سِۦ‬ٛ ُۚ
ِ ٞۗ ٌٍَِّٕ ًَ َ‫ٱَّللُ ۡٱۡلَِۡ ض‬
‫بط‬ َّ ُ‫ع ِشة‬ َّ ٞ‫ ِذ‬ٙۡ َ٠ ‫س‬ٛ
ِ ٌُِٕ ُ‫ٱَّلل‬ ٖ ُۚ ُٔ َٰٝ ٍَ‫س َػ‬ُّٛٔ ‫ ٌَُۡ رَّۡ َغ ۡغُٗ َٔبس‬ٛۡ ٌََٚ ‫ ُء‬ٟٓ ‫ُع‬ ِ ٠
ٖ٘ ُ١ٍِ‫ ٍء َػ‬ٟۡ ‫ٱَّللُ ثِ ُىًِّ َش‬ َّ َٚ

"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah,
adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti
mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon
zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah
barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak
disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada
cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-
perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

3. QS Al-Mukminun: 20
ٓ ۡ ٌِّ ‫ص ۡجغ‬ ِ ُ‫ َش َج َش ٗح ر َۡخ ُش ُط ِِٓ غ‬َٚ
ُ ‫َٕبٓ َء ر َٕۢج‬١ۡ ‫س َع‬ٛ
ٕٓ َٓ١ٍِ‫ۡل ِو‬ ٖ ِ َٚ ِٓ ٘ۡ ‫ُذ ثِٱٌ ُّذ‬
"Dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak,
dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan."

C. BUAH TIN
Buah tin memiliki khasiat untuk menghentikan wasir, kolesterol, dan
menyembuhkan encok. Selain itu buah tin berkhasiat untuk masalah kesuburan serta
menjaga dari kerusakan tubuh karena mengandung antioksidan yang sangat tinggi.
Merendam buah 2-3 buah dalam segelas susu selama satu malam dapat meningkatkan
gairah seksual dalam tubuh ketika dikonsumsi karena mengandung vitamin dan mineral.
Perawatan diabetes dengan buah tin dapat meningkatkan insulin dan memiliki sifat
antidiabetes. Mengonsumsi buah tin juga dapat membantu menurunkan berat badan
karena mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan sehingga membuat tubuh akan
kenyang lebih lama. Buah tin sangat baik untuk mengobati berbagai masalah kulit seperti
eksim, vitiligo, dan psoriasis. Kandungan omega 3 dan kalium dalam buah tin dapat
mencagah jantung koroner.

Zat besi yang sangat tinggi di dalam buah tin mampu meningkatkan jumlah
hemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut ksigen ke seluruh tubuh sehingga dapat
mengobati anemia. Kandungan serat yang tinggi pada buah tin dapat membantu
mengatasi masalah pencernaan. Kandungan kalsium dalam buah tin dapat menguatkan
tulang dan mencegah keroposnya tulang. Merebus buah tin dan menambahkan susu lalu
dibalutkan pada bagian tubuh yang terluka mampu mempercepat penyembuhan luka.
Buah tin mengandung benzaldehid dan fenol yang berkhasiat sebagai zat penangkal
tumor. Buah tin mengandung trytopan yang mampu membuat tubuh menjadi rileks
sehingga membuat tidur menjadi nyenyak.

Ayat Al-Qur‟an yang terkait dengan buat tin terdapat dalam:


QS At-Tin: 1-3

ِ ِِ َ‫ ََٰ٘ َزا ۡٱٌجٍََ ِذ ۡٱۡل‬َٚ ٕ َٓ١ِٕ١‫س ِع‬ٛ


ٖ ٓ١ ِ ُ‫غ‬َٚ ٔ ْٛ
ِ ُ‫ز‬٠ۡ ‫ٱٌ َّض‬َٚ ٓ١
ِ ِّ‫ٱٌز‬َٚ
"Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, 1) demi gunung Sinai, 2) dan demi negeri (Mekah)
yang aman ini. 3)"
D. DELIMA

Tanaman obat herbal selanjutnya yaitu buah delima. Buah delima adalah salah
satu buah yang disukai oleh Nabi Muhammad dan merupakan salah satu buah surga. Hal
ini di sebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Al-Dzabi dan ditulis oleh Ibnu
Abbas “Tidaklah buah delima yang ada pada kalian sekarang ini, melainkan sebahagian
daripada buah delima dari surga.” (Diriwayatkan oleh Al-Dzabi). Obat herbal ini dikenal
memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang berguna untuk menjaga aliran darah ke
jantung, menyehatkan tulang, hingga menurunkan kolesterol. Meskipun kurang begitu
digemari, namun buah delima memiliki khasiat yang sangat banyak dan tak bisa
disepelekan.

Bagian-bagian pada delima dapat digunakan sebagai pengobatan, seperti: biji


sebagai antiradang yang mengatasi rematik, bunga untuk mengobati radang selaput lendir
pada gusi dan mengatai kegemukan atau obesitas, kulit akar sebagai astrigen yang
mengobati diare, demam, keputihan dan mengatasi masalah keringat berlebihan, kulit
buah mengandung ekstrak metanol yang dapat melawan bakteri penyebab diare,
yaitu: Staphylloccus aureus, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella
typhi, dan Candida albicans.

Ayat Al-Qur‟an terkait dengan delima terdapat dalam


1. QS Ar-Rahman: 68

ٙ٤ ْ‫ ُس َِّب‬َٚ ً‫ٔ َۡخ‬َٚ ‫َخ‬ٙ‫ َّب َٰفَ ِى‬ِٙ ١ِ‫ف‬


“Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.”
2. QS Al-An'am: 99

ُٕٗۡ ِِ ‫َع ٗشا ُّٔ ۡخ ِش ُط‬


ِ ‫ ٖء فَؤ َ ۡخ َش ۡجَٕب ِِ ُٕۡٗ خ‬ٟۡ ‫ أَٔضَ َي َِِٓ ٱٌ َّغ َّبٓ ِء َِبٓءٗ فَؤ َ ۡخ َش ۡجَٕب ثِِۦٗ َٔجَبدَ ُوًِّ َش‬ٞ ٓ ‫ ٱٌَّ ِز‬َٛ َُ٘ٚ
َٰ
‫ٗ ب‬ِٙ‫ٱٌشُّ َِّبَْ ُِ ۡشزَج‬َٚ َُْٛ‫ز‬٠ۡ ‫ٱٌ َّض‬َٚ ‫َبة‬
ٖ ٕ‫ذ ِِّ ۡٓ أَ ۡػ‬ ٖ َّٕ‫ َج‬َٚ ‫َخ‬١ِٔ‫اْ دَا‬َٛ ٕۡ ِ‫َب ل‬ٙ‫ َِِٓ ٱٌَّٕ ۡخ ًِ ِِٓ غَ ٍۡ ِؼ‬َٚ ‫َد ٗجّب ُِّز ََشا ِوجٗ ب‬
٨٨ َُِِْٕٛ ‫ ُۡؤ‬٠ َٖ ٛۡ َ‫ذ ٌِّم‬ ٓ َ ُۡ‫ َٰ َرٌِ ُى‬ِٟ‫َ ٕۡ ِؼ ُۚ ِٓۦٗ إِ َّْ ف‬٠َٚ ‫ صَ َّ ِش ِٓۦٖ إِ َر ٓا أَ ۡص َّ َش‬َٰٝ ٌَِ‫ ْا إ‬ُٚٓ ‫ ٍٗ ٱٔظُش‬ٞۗ ِ‫ َش ُِزَ َٰ َشج‬١َۡ ‫غ‬َٚ
ٖ َ٠َٰ ‫ۡل‬
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air
itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu
tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir
yang banyak: dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan
kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan
yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan
(perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.”

E. ANGGUR

Anggur merupakan salah satu tanaman yang dikenal umat manusia sejak
lama. Menurut Thlbah, anggur sudah dikenal sejak masa Nabi Nuh AS. Tanaman yang
berbuah manis dan lezat itu tumbuh merambat ke atas, berlawanan arah dengan ujung
kuncupnya, dan searah dengan penopang anggur. Buah anggur ini, sangat baik untuk
dimakan, baik ketika masih segar ataupun sudah kering. Anggur merupakan buah yang
mudah dicerna, dapat menggemukan, dan dapat menyuplai gizi yang yang cukup. Anggur
hijau maupun merah memiliki khasiat yang sama, keduanya bisa dimanfaatkan untuk
menjadi buah, makanan, minuman, maupun sebagai obat. Anggur diyakini dapat
mengobati batuk, memurnikan darah, membersihkan usus, pencernaan, dan berbagai
macam penyakit lambung lainnya. Anggur juga dimanfaatkan untuk diet yang dapat
menekan pola makan.

Ayat yang terkait dengan anggur terdapat dalam:


1. QS Al Kahfi: 32

‫ُ َّب‬َٕٙ١ۡ َ‫ َج َؼ ٍَٕۡب ث‬َٚ ًٖ ‫ُ َّب ثِٕ َۡخ‬ََٰٕٙ ‫ َدفَ ۡف‬َٚ ‫ت‬


ٖ ََٰٕ ‫ ِٓ ِِ ۡٓ أَ ۡػ‬١َۡ ‫ ِٓ َج َؼ ٍَٕۡب ِۡلَ َد ِذ ِ٘ َّب َجَّٕز‬١ۡ ٍَ‫ُُ َِّضَ َٗل َّس ُج‬ٌَٙ ‫ٱظ ِش ۡة‬
ۡ ٚ۞
َ
ٖٕ ‫صَ ۡس ٗػب‬
“Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami
jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan
kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon kurma dan di antara kedua kebun
itu Kami buatkan ladang.”

2. QS Al-Isra': 91

٨ٔ ‫شًا‬١‫َب ر َۡف ِج‬ٍٍَََٰٙ ‫َ َش ِخ‬َٰٙ ٔۡ َ‫َت فَزُفَجِّ َش ۡٱۡل‬ ٖ ‫َْ ٌَهَ َجَّٕخ ِِّٓ َّٔ ِخ‬ٛ‫ رَ ُى‬ٚۡ َ‫أ‬
ٖ ٕ‫ ِػ‬َٚ ً١
“Atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-
sungai di celah kebun yang deras alirannya,”

3. QS An-Nahl: 11

ٓ َ َ‫ َٰ َرٌِه‬ِٟ‫د إِ َّْ ف‬
َٖ ٛۡ َ‫َ ٗخ ٌِّم‬٠‫ۡل‬ َ ََٰٕ ‫ ۡٱۡلَ ۡػ‬َٚ ً١
ِ ُۚ ‫ ِِٓ ُوًِّ ٱٌضَّ َّ َٰ َش‬َٚ ‫ت‬ ُ ِ‫ ُٕۢج‬٠
َ ‫ٱٌَّٕ ِخ‬َٚ َُْٛ‫ز‬٠ۡ ‫ٱٌ َّض‬َٚ ‫ذ ٌَ ُىُ ثِ ِٗ ٱٌ َّض ۡس َع‬
ٔٔ َُْٚ‫َزَفَ َّىش‬٠
“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman: zaitun, kurma,
anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

F. JAHE
Jahe sudah dikenal luas dengan segudang khasiatnya untuk kesehatan. Ternyata
jahe bukan tanaman sembarangan karena rimpang ini tercatat dalam Al Quran dan jadi
campuran minuman di surga. Jahe mempunyai nama latin Zingiber officinale ini dikenal
sebagai tumbuhan rimpang yang sering dimanfaatkan sebagai campuran obat herbal. Jahe
mengandung berbagai zat yang terbukti ampuh mengobati berbagai macam masalah
kesehatan.
Secara umum, jahe bermanfaat karena mengandung zat alami antimikroba,
antioksidan, antiinflamasi dan mengandung zat yang meningkatkan sistem kekebalan imun
tubuh. Jahe juga termasuk rimpang kuno yang sudah dijadikan ramuan herbal oleh
Rasulullah SAW. Para ulama berpendapat bahwa bahan yang dimaksud dalam ayat ini
adalah minuman surga yang diberi campuran jahe. Di masa Rasulullah SAW juga jahe
dianggap sebagai tumbuhan yang sangat penting.
Dari Abu Sa'id Al Khudri dia menceritakan: "Raja Romawi pernah
menghadiahkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassallam satu bejana berisi jahe.
Beliau memberikan kepada setiap orang satu potong untuk dimakan dan aku juga
mendapatkan satu potong untuk kumakan." (HR: Abu Nuaim).
Manfaat dan khasiat jahe sudah dikenal luas sejak ratusan tahun lalu. Ibnu
Masawih, seorang tabib dan ahli kesehatan pada awal masa Islam menyebutkan kegunaan
jahe untuk kesehatan. Ibnu Masawih mengatakan jahe bisa mengobati gangguan kesehatan
hati, meningkatkan vitalitas pria dan mengobati masalah lambung serta sistem pencernaan.
Jahe juga berguna untuk mensterilkan dan memperkuat organ mulut. Sejarah mencatat
kalau jahe sudah digunakan sejak zaman dahulu dan diandalkan sebagai obat demam.

Ayat Al-Qur‟an terkait dengan jahe terdapat dalam


QS Al-Insan: 17
َ َ‫َب ص‬ٙ‫َب َو ۡؤعٗ ب َوبَْ ِِضَ ا ُج‬ٙ١ِ‫َْ ف‬ٛۡ َ‫ ُۡغم‬٠َٚ
ً ِ‫ٔجج‬
ٔ٧ ‫َل‬١
“Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe.”

G. BAWANG
Tanaman yang tercantum dalam Al-Qur‟an berikutnya adalah Bawang. Rasulullah
bersabda, “Barang siapa yang memakannya (bawang merah dan bawang putih), maka
hendaknya ia menyempurnakan (proses) memasaknya.” (HR. Abu Dawud). Aisyah
berkata, “Makanan terakhir yang disantap Rasulullah mengandung bawang merah di
dalamnya.” (HR. Abu Dawud).
Dr. Nadiah Thayyarah dalam buku yang berujudul Buki Pintar Sains dalam
Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah halaman, menyebutkan di beberapa
belahan dunia dan fase sejarah, bawang merah dikenal memiliki keistimewaan sebagai
obat. Para Firaun Mesir kuno sangat memperhatikan pentingnya bawang merah. Para
tabib Mesir kuno juga kerap meresepkan bawang merah sebagai obat untuk
memperlancar air seni, memperbaiki gizi dan nafsu makan. Bahkan, dalam bahasa Mesir
kuno, kata “tempat ibadah” dikaitkan dengan “bawang” dan berderivasi menjadi kata
“bahsal” (bawang merah) dalam bahasa arab.
Dalam dunia medis modern, bawang merah termasuk kelompok antivirus alami.
Seperti halnya bawang putih, bawang merah mengandung zat alisin yang dikenal
bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi akibat penyempitan
pembuluh nadi. Namun, kandungan alisin bawang merah lebih rendah.
Ayat Al-Qur‟an yang menjelaskan tentang bawang terdapat pada:
QS Al-Baqarah: 61
‫َب‬ٍِٙ‫ذ ۡٱۡلَ ۡسضُ ِِ ۢٓ ثَ ۡم‬ ُ ِ‫ ُۡخ ِش ۡط ٌََٕب ِِ َّّب رُ ٕۢج‬٠ َ‫ع ٌََٕب َسثَّه‬ ۡ َّٔ ٌَٓ َٰٝ ‫ َع‬ُّٛ َ٠َٰ ُُۡ‫إِ ۡر لُ ٍۡز‬َٚ
ُ ‫ ِد ٖذ فَ ۡٱد‬َٚ َٰ َ‫ غَ َؼ ٖب‬َٰٝ ٍَ‫صجِ َش َػ‬
‫ ُۚش‬١َۡ ‫ خ‬َٛ ُ٘ ٞ‫ ثِٱٌَّ ِز‬ََٰٝ ٔ‫ أَ ۡد‬َٛ ُ٘ ٞ‫َْ ٱٌَّ ِز‬ٌُٛ‫بي أَر َۡغز َۡج ِذ‬ َ َ‫َ ۖۡب ل‬ٍِٙ‫ص‬
َ َ‫ث‬َٚ ‫َب‬ٙ‫ َػذ َِع‬َٚ ‫َب‬ِِٙ ُٛ‫ف‬َٚ ‫َب‬ِِٙٓ‫لِضَّب‬َٚ
ٞۗ َّ ‫ت َِِّٓ ٱ‬
ِ‫َّلل‬ َ ‫ ثِغ‬ٚ‫ثَبٓ ُء‬َٚ ُ‫ ۡٱٌ َّ ۡغ َىَٕخ‬َٚ ُ‫ ُُ ٱٌ ِّزٌَّخ‬ِٙ ١ۡ ٍَ‫ُشثَ ۡذ َػ‬
ٖ ‫َع‬ ۡ
ِ ‫ظ‬َٚ ُُٞۗۡ‫ص ٗشا فَئ ِ َّْ ٌَ ُىُ َِّب َعؤٌَز‬ ْ ُ‫ٱ٘جِط‬
ۡ ِِ ‫ا‬ٛ ۡ
ْ ُٔ‫ َوب‬َّٚ ‫ا‬ٛ
ٙٔ َْٚ‫َ ۡؼزَ ُذ‬٠ ‫ا‬ٛ ْ ‫ص‬َ ‫ك َٰ َرٌِهَ ثِ َّب َػ‬
ِّ ٞۗ ‫ ِش ۡٱٌ َذ‬١َۡ ‫ َْۧٔ ثِغ‬ِّٟ ِ‫َْ ٱٌَّٕج‬ٍُُٛ‫َ ۡمز‬٠َٚ ِ‫ٱَّلل‬
َّ ‫ذ‬ِ َ٠َٰ ‫ةَٔٔ ا‬ ْ ُٔ‫ُُۡ َوب‬ََّٙٔ ‫َٰ َرٌِهَ ثِؤ‬
ِ َُْٚ‫َ ۡىفُش‬٠ ‫ا‬ٛ
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan)
dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami,
agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun,
bawang putih, kacang adas dan bawang merah.”

H. BIDARA
Tanaman yang terdapat dalam Al-Qur‟an berikutnya adalah pohon bidara (sidr).
Terlepas dari hal itu, pohon sidr bisa dimasukkan ke dalam kategori pohon yang
istimewa. Untuk melihat keistimewaan dari buah bidara secara eksplisit dapat dilihat dari
kegunaannya. Buah pohon bidara atau sidr dapat dikonsumsi sebagai makanan maupun
dijadikan minuman dengan cara diperas, bahkan pohon bidara juga dapat dijadikan
manisan. Sedangkan bagi kesehatan, buah bidara juga dapat digunakan sebagai
pengobatan medis hingga pengobatan spiritual.
Daun bidara dapat dijadikan masker yang dapat membantu proses peremajaan
kulit, selain itu daun bidara dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah
dalam tubuh. Senyawa antioksidan yang tinggi dalam daun bidara juga diyakini mampu
menghambat pembentukan sel tumor dan kanker dalam tubuh. Zat antipasmodik yang
terkandung dalam daun bidara juga mampu mengatasi masalah pencernaan dan masalah
lambung lainnya. Manfaat lain yang terdapat dalam daun bidara adalah dapat mengatasi
rambut rontok, membantu menghilangkan depresi, meredakan demam, membantu
penyambuhan luka, menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan jantung, hingga dapat
meningkatkan system imunitas tubuh.
Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa menebang pohon
bidara maka Allah akan membenamkan kepalanya dalam api neraka.” (HR. Abu Dawud).
Maksud tersendiri mengapa Rasulullah mengecam sekeras itu ketika melarang
mengeksploitasi pohon bidara karena pohon bidara merupakan pohon yang mulia, hal ini
sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat ibn abbas.
Ayat Al-Qur‟an terkait pohon bidara:
1. QS As-Saba‟: 16
ِِّٓ ‫ ٖء‬ٟۡ ‫ َش‬َٚ ًٖ ‫أَ ۡص‬َٚ ‫ أُ ُو ًٍ خَ ّۡ ٖػ‬َٟۡ ‫ار‬َٚ ‫ ِٓ َر‬١َۡ ‫ُۡ َجَّٕز‬ِٙ ١َۡ ‫ُُ ثِ َجَّٕز‬ََٰٕٙ ٌۡ ‫ثَ َّذ‬َٚ َِ ‫ ًَ ۡٱٌ َؼ ِش‬١ۡ ‫ُۡ َع‬ِٙ ١ۡ ٍَ‫ا فَؤ َ ۡس َع ٍَٕۡب َػ‬ُٛ
ْ ‫فَؤ َ ۡػ َشظ‬
ٖ ٍَِ‫ِع ۡذ ٖس ل‬
ٔٙ ً١
“Tetapi mereka berpaling, maka Kami kirim kepada mereka banjir yang besar dan
Kami Ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon)
yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit pohon Sidr.”
2. QS. Al-Waqi‟ah: 28

ٖ ‫ ِع ۡذ ٖس َِّ ۡخع‬ِٟ‫ف‬
ٕ٤ ‫د‬ُٛ
“(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri.”

I. LABU (AL-YAQTHIN)
Tanaman labu merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang kaya manfaat.
Bahkan, labu termasuk di antara tanaman sayuran yang abadikan dalam Alquran. Sejarah
mencatat labu termasuk sayuran yang menjadi favorit Rasulullah SAW. Kisah kegemaran
Rasulullah menyantap labu itu dituturkan Anas bin Malik. Sahabat terdekat yang kerap
menemani Rasul di berbagai kesempatan. Pernah ada seorang penjahit yang mengundang
Rasulullah untuk pesta dan makan hidangannya.
"Aku pergi bersama dengan Rasulullah ke pesta itu. Dia menyajikan roti gandum,
sup labu dan potongan daging. Aku melihat Rasulullah pergi setelah menghabiskan satu
piring sup labu, jadi saya selalu menyukai labu sejak saat itu." Anas bin Malik juga
mengatakan dalam hadis riwayat Tirmidzi, Nabi sangat menyukai labu. Dia membawa
makanan terbuat dari labu dan mengajak makan. "Aku mengambil labu di meletakkan di
piringnya karena saya tahu dia menyukainya."
Khasiat labu antara lain dapat memperkuat Jantung, Aisyah pun pernah
diperintahkan Rasulullah ketika memasak untuk menambahkan labu yang lebih banyak
karena dapat memperkuat jantung. Rasulullah memang bukan yang pertama di antara
nabi yang memakan labu dan menjelaskan manfaat kesehatannya. Menyembuhkan luka
kulit, ketika Nabi Yunus AS keluar dari perut paus, saat membersihkan diri beliau
menemukan labu dan memakannya untuk membantu memulihkan kondisi tubuhnya.
Tidak hanya buahnya, daun labu juga dapat dimanfaatkan untuk obat yang dapat
menyembuhkan luka kulit. Menurunkan berat badan, labu besar atau labu kuning
merupakan sumber vitamin A yang baik. Di dalamnya juga mengandung zat besi dan zat
kapur. Biji labu bermanfaat untuk mengeluarkan cacing pita dari usus besar. Seratus
gram labu memiliki 65 kalori. Sehingga dapat menjadi sumber makanan yang baik bagi
orang yang ingin menurunkan berat badan. Bagi mereka yang sedang sakit juga baik
untuk menaikkan tekanan darah.
Ayat Al-Qur‟an yang terkait dengan labu adalah:
QS As-Shaffat: 146

ٖ ‫َ ۡم ِط‬٠ ِِّٓ ‫ ِٗ َش َج َش ٗح‬١ۡ ٍَ‫أَ ۢٔجَ ۡزَٕب َػ‬َٚ


ٔٗٙ ٓ١
“Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu.”
BAB X

DZIKIR-DZIKIR PERLINDUNGAN KEPADA ALLAH SWT PAGI


PETANG YANG DIAJARKAN NABI SAW

A. DEFINISI
Di pagi hari, Nabi Muhammad Shallallahu „Alaihi Wa Sallam selalu mengamalkan
sebuah doa dan dzikir supaya dilindungi Allah Ta‟ala sepanjang hari. Doanya diajarkan
Rasulullah kepada sahabat dan diriwayatkan oleh Utsman bin Affan Radhiyallahu „Anhu.
Barangsiapa yang membaca doa ini setiap pagi dan petang sebanyak 3 kali, maka tidak akan
ada apapun yang membahayakannya.

ِ ْ‫ اۡلَس‬ِٟ‫ء ف‬ْٟ ‫َعُشُّ َِ َغ ا ْع ِّ ِٗ َش‬٠ َ‫ َل‬ٞ‫ثِغ ُِْ ّللاِ اٌَّ ِز‬


ُُ ١ٍِ‫ ُغ اٌ َؼ‬١ِّ ‫ اٌ َّغ‬َٛ َُ٘ٚ ‫ اٌ َّغ َّب ِء‬ِٟ‫َلَ ف‬َٚ ‫ض‬
Artinya: “Dengan nama Allah Yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang
membahayakan di bumi dan tidak juga di langit, dan Dialah Yang Maha Mendegar lagi Maha
Mengetahui.” (HR. Abu Daud, No. 5088)
Manfaat yang bisa dipetik dari doa di atas adalah hendaknya setiap umat muslim
memulai aktivitas sehari-hari dengan menyebut nama Allah. Dengan menyebut nama-Nya,
Allah akan melindungi kita dari segala macam keburukan, hewan jahat, gangguan jin, dan
godaan setan terkutuk.

B. BACAAN DZIKIR PAGI HARI


Selain mengamalkan doa pagi hari, kita juga disunnahkan untuk melakukan dzikir di pagi
hari. Dzikir ini berfungsi untuk memberi semangat bekerja dan supaya semua aktivitas
dimudahkan oleh Allah. Waktu dzikir pagi yang terbaik adalah setelah shalat subuh hingga
matahari terbit. Namun sebagian ulama membolehkan membaca dzikir pagi hari saat
matahari bergeser ke barat (mendekati dzuhur).
Berikut ini urutan bacaan dzikir pagi hari yang sesuai dengan tuntunan sunnah Nabi
Muhammad Shallallahu „Alaihi Wa Sallam.
1. Membaca Ta‟awuz
Sebagai permulaan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta‟ala,
disarankan membaca,
ُ١ِ ‫َّج‬
ِ ‫بْ اٌش‬ َّ ِ‫ ُر ث‬ٛ‫أَ ُػ‬
ِ َ‫ط‬١ْ ‫بَّللِ َِِٓ اٌ َّش‬
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
2. Membaca Ayat Kursi
Yaitu surat Al Baqarah ayat 255. Baca surat ini sebanyak 1 kali.
‫ض‬ ۡ
ِ ٞۗ ‫ ٱۡلَ ۡس‬ِٟ‫ َِب ف‬َٚ ‫د‬ِ َٛ َٰ َّ َٰ ‫ ٱٌ َّغ‬ِٟ‫ َُۚ ٌَّ ۥُٗ َِب ف‬َٛۡ ٔ ‫ ََل‬َٚ ‫ ُۚ َُ ََل رَ ۡؤ ُخ ُز ۥُٖ ِعَٕخ‬ُّٛ١َ‫ ۡٱٌم‬ُّٟ ‫ ۡٱٌ َذ‬َٛ ُ٘ ‫َل إِ ٌَََٰٗ إِ ََّل‬ َّ
ٓ َ ُ‫ٱَّلل‬
ٗ‫ ٖء ِِّ ۡٓ ِػ ٍۡ ِّ ِٓۦ‬ٟۡ ‫َْ ثِ َش‬ُٛ‫ط‬١‫ُ ِذ‬٠ ‫ ََل‬َٚ َُُۡۖۡٙ‫ َِب خ ٍَۡف‬َٚ ُِۡٙ ٠‫ ِذ‬٠ۡ َ‫َٓ أ‬١ۡ َ‫َ ۡؼٍَ ُُ َِب ث‬٠ ٗ‫َ ۡشفَ ُغ ِػٕ َذ ٓۥُٖ إِ ََّل ثِئ ِ ۡرِٔ ُِۚۦ‬٠ ٞ‫َِٓ َرا ٱٌَّ ِز‬
ٕ٘٘ ُُ ١‫ ۡٱٌ َؼ ِظ‬ُّٟ ٍِ‫ ۡٱٌ َؼ‬َٛ َُ٘ٚ ‫ُ َّ ُۚب‬ُٙ‫ ُد ۥُٖ ِد ۡفظ‬ُٚٔ ٔٞ َ ‫ ََل‬َٚ ‫ض‬ َ ۡۖ ‫ ۡٱۡلَ ۡس‬َٚ ‫د‬ َّ ٌ‫ُُّٗ ٱ‬١‫ ِع َغ ُو ۡش ِع‬َٚ ‫إِ ََّل ثِ َّب َشبٓ ُۚ َء‬
ِ َٛ َٰ َّ َٰ ‫غ‬
Artinya: “Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa‟at di
sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat
memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.”
3. Membaca Surat Al Ikhlas
Setelah baca Ayat Kursi, baca surat Al Ikhlas sebanyak 3 kali
ٗ ‫ا أَ َد ۢ ُذ‬ًٛ ُ‫َ ُىٓ ٌَّ ۥُٗ ُوف‬٠ ٌََُۡٚ ٖ ‫ٌَ ۡذ‬ُٛ٠ ٌََُۡٚ ‫ٍَِ ۡذ‬٠ ٌَُۡ ٕ ‫ص َّ ُذ‬ َّ ٔ ‫ٱَّللُ أَ َدذ‬
َّ ٌ‫ٱَّللُ ٱ‬ َّ َٛ ُ٘ ًۡ ُ‫ل‬
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-
Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang
pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4).
4. Membaca Surat Al Falaq
Sama seperti surat Al Ikhlas, baca surat Al Falaq ini sebanyak 3 kali.
ۡ
َ َ‫ل‬َٚ ‫ك إِ َرا‬
ٖ ‫ت‬ ِ ‫ ِِٓ َششِّ غ‬َٚ ٕ ‫ك‬
ٍ ‫َبع‬ َ ٍَ َ‫ك ٔ ِِٓ َششِّ َِب خ‬ ِ ٍََ‫ ُر ثِ َشةِّ ٱٌف‬ٛ‫لُ ًۡ أَ ُػ‬
َٰ
ِ ‫ ِِٓ َششِّ َد‬َٚ ٗ ‫ ۡٱٌ ُؼمَ ِذ‬ِٟ‫ذ ف‬
٘ ‫بع ٍذ إِ َرا َد َغ َذ‬ ِ َ‫ ِِٓ َششِّ ٱٌَّٕفَّ َٰض‬َٚ
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan
makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-
kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan
orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al Falaq: 1-5).
5. Membaca Surat An-Naas
Setelah itu, baca surat An Naas sebanyak 3 kali

ۡ ۡ َٰ
ِ َّٕ َ‫اط ٱٌخ‬
ٗ ‫بط‬ ِ َٛ ‫ ۡع‬َٛ ٌ‫بط ٖ ِِٓ َششِّ ٱ‬ ِ ٌَّٕ‫بط ٕ إٌَِ ِٗ ٱ‬ ِ ٌَّٕ‫ه ٱ‬
ِ ٍَِِ ٔ ‫بط‬ِ ٌَّٕ‫ ُر ثِ َشةِّ ٱ‬ٛ‫لُ ًۡ أَ ُػ‬
ۡ ُ ِٟ‫طُ ف‬ِٛ ‫ ۡع‬َُٛ ٠ ٞ‫ٱٌَّ ِز‬
ِ َّ ٌٕ‫ٱ‬َٚ ‫بط ٘ َِِٓ ٱٌ ِجٕ َّ ِخ‬
ٙ ‫بط‬ ِ َّ ٌٕ‫س ٱ‬ِٚ ‫ص ُذ‬
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia,
dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan)
ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An-Naas: 1-6).
6. Doa Minta Kebaikan Kepada Allah
Sekaligus untuk menghindari kejelekan yang akan diterima hari itu. Baca doa ini
sebanyak 1 kali.
ٍَٝ‫ َػ‬َٛ َُ٘ٚ ‫ٌَُٗ ْاٌ َذ ّْ ُذ‬َٚ ‫ه‬ ُ ٍْ ُّ ٌ‫ ٌَُٗ ْا‬٬ٌَُٗ َ‫ه‬٠ْ ‫دْ َذُٖ َلَ َش ِش‬َٚ ُ‫ َلَ إٌَِـَٗ إَِلَّ ّللا‬٬ِ‫ ْاٌ َذ ّْ ُذ ِ ََّّلل‬َٚ ٬ِ‫ه ِ ََّّلل‬
ُ ٍْ ُّ ٌ‫أَصْ جَ َخ ْا‬َٚ ‫أَصْ جَذْ َٕب‬
َِ َْٛ١ٌ‫ َ٘ َزا ْا‬ْٟ ِ‫ْ ُر ثِهَ ِِ ْٓ َششِّ َِب ف‬ٛ‫أَ ُػ‬َٚ ٬ُٖ‫ َْش َِب ثَ ْؼ َذ‬١‫ َخ‬َٚ َِ َْٛ١ٌ‫ َ٘ َزا ْا‬ْٟ ِ‫ َْش َِب ف‬١ َ‫ َسةِّ أَعْؤٌَُهَ خ‬.ُ‫ش‬٠ْ ‫ ٍء لَ ِذ‬ْٟ ‫ُوًِّ َش‬
ٍ ‫ َػ َزا‬َٚ ‫بس‬
ِٟ‫ة ف‬ ٍ ‫ْ ُر ثِهَ ِِ ْٓ َػ َزا‬ٛ‫ َسةِّ أَ ُػ‬٬‫ْ ِء ْاٌ ِىجَ ِش‬ُٛ‫ع‬َٚ ًِ ‫ْ ُر ثِهَ َِِٓ ْاٌ َى َغ‬ٛ‫ َسةِّ أَ ُػ‬٬ُٖ‫ َششِّ َِب ثَ ْؼ َذ‬َٚ
ِ ٌَّٕ‫ ا‬ِٟ‫ة ف‬
‫ْاٌمَج ِْش‬
“Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa
syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa „ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka
khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba‟dahu, wa a‟udzu bika min syarri maa fii
hadzal yaum wa syarri maa ba‟dahu. Robbi a‟udzu bika minal kasali wa su-il kibar.
Robbi a‟udzu bika min „adzabin fin naari wa „adzabin fil qobri.”

Artinya: “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji
bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu
bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas
segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan
sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan
sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di
hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di
alam kubur.”
7. Membaca Doa Pagi Hari
Kemudian dilanjut dengan membaca doa pagi hari yang juga pernah diamalkan oleh
Rasulullah. Baca doa ini sebanyak 1 kali.
ُ ُّْٛ َٔ َ‫ثِه‬َٚ ٬‫َب‬١ ْ‫ثِهَ َٔذ‬َٚ ٬‫َٕب‬١ْ ‫ثِهَ أَ ِْ َغ‬َٚ ٬‫ُ َُّ ثِهَ أَصْ جَذْ َٕب‬ٌٍََّٙ‫ا‬
‫ْ ُس‬ٛ‫هَ إٌُّ ُش‬١ْ ٌَِ‫إ‬َٚ ‫د‬
“Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa
ilaikan nusyuur.”

Artinya: “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan
dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan
pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu
kebangkitan (bagi semua makhluk).”
8. Membaca Sayyidul Istighfar
Kemudian baca doa meminta ampun atas dosa yang pernah dilakukan. Baca doa ini
sebanyak 1 kali.
ْٓ ِِ َ‫ْ ُر ثِه‬ٛ‫ أَ ُػ‬٬‫ْذ‬ُ ‫ ْػ ِذنَ َِب ا ْعزَطَؼ‬َٚ َٚ َ‫ ِذن‬ْٙ ‫ َػ‬ٍَٝ‫أََٔب َػ‬َٚ ٬َ‫أََٔب َػ ْج ُذن‬َٚ ْٟ َِٕ‫ خَ ٍَ ْمز‬٬ َ‫ َلَ إٌَِـَٗ إَِلَّ أَ ْٔذ‬ِّْٟ ‫ُ َُّ أَ ْٔذَ َسث‬ٌٍََّٙ‫ا‬
. َ‫ة إَِل َّ أَ ْٔذ‬
َ ُْٛٔ‫َ ْغفِ ُش اٌ ُّز‬٠ َ‫ فَئَُِّٔٗ َل‬ْٟ ٌِ ْ‫ فَب ْغفِش‬ْٟ ِ‫ْ ُء ثِ َز ْٔج‬ُٛ‫أَث‬َٚ ٬ٟ
َّ ٍَ‫ْ ُء ٌَهَ ثِِٕ ْؼ َّزِهَ َػ‬ُٛ‫ أَث‬٬‫ْذ‬
ُ ‫صَٕؼ‬
َ ‫َششِّ َِب‬
“Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa „abduka wa anaa „ala
„ahdika wa wa‟dika mas-tatho‟tu. A‟udzu bika min syarri maa shona‟tu. Abu-u laka bi
ni‟matika „alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba
illa anta.”

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali
Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada
perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin
akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang
kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena
itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
9. Baca Dzikir Pagi
Kemudian baca doa pagi hari ini sebanyak 10 kali.
‫ْش‬٠‫ ٍء لَ ِذ‬ْٟ ‫ ُوًِّ َش‬ٍَٝ‫ َػ‬َٛ َُ٘ٚ ‫ٌَُٗ ْاٌ َذ ّْ ُذ‬َٚ ‫ه‬
ُ ٍْ ُّ ٌ‫ ٌَُٗ ْا‬٬ٌَُٗ ‫ه‬
َ ٠ْ ‫دْ َذُٖ َلَ َش ِش‬َٚ ُ‫َلَ إٌَِـَٗ إَِلَّ ّللا‬
“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa „ala
kulli syai-in qodiir.”
Artinya: “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu
bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala
sesuatu.”
10. Pujian Kepada Allah Ta‟ala
Terakhir, baca dzikir pagi hari ini masing-masing sebanyak 100 kali.
ِٖ ‫ثِ َذ ّْ ِذ‬َٚ ِ‫ُعج َْذبَْ ّللا‬
“Subhanallah wa bi-hamdih.”
Artinya: “Maha suci Allah, aku memuji-Nya.”
‫ ُش‬٠ْ ‫ ٍء لَ ِذ‬ْٟ ‫ ُوًِّ َش‬ٍَٝ‫ َػ‬َٛ َُ٘ٚ ‫ٌَُٗ ْاٌ َذ ّْ ُذ‬َٚ ‫ه‬
ُ ٍْ ُّ ٌ‫ ٌَُٗ ْا‬٬ٌَُٗ ‫ه‬
َ ٠ْ ‫دْ َذُٖ َلَ َش ِش‬َٚ ُ‫َلَ إٌَِـَٗ إَِلَّ ّللا‬
“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa „ala
kulli syai-in qodiir.”
Artinya: “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala
sesuatu.”
Pada suatu waktu, Abu Bakar Ash Shiddiq bertanya kepada Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang bacaan doa pagi dan sore yang bisa diamalkan.
Kepada sang sahabat yang lemah lembut itu, Rasulullah kemudian mengajarkan doa pagi
dan sore.
Di lain waktu, pada sebuah malam yang hujan dan gelap gulita Abdullah Ibnu
khubaib dan sejumlah sahabat mencari Rasulullah. Mereka mencari Rasulullah untuk
menjadi Imam Sholat. Kemudian Rasulullah mengajarkan sebuah doa kepada para
sahabat tersebut.
Diriwayatkan dalam Hadits Tirmidzi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"Tidak ada sesuatu apa pun yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa."

Berikut ini sejumlah doa pagi dan sore yang diajarkan Rasulullah kepada para sahabat.
1. Doa perlindungan dari nafsu, setan, dan sekutunya:
٬ َ‫َ ُذ أَ ْْ ََل إٌََِٗ إِ ََّل أَ ْٔذ‬ٙ‫ أَ ْش‬٬ُٗ‫ َى‬١ْ ٍَِِ َٚ ‫ ٍء‬ْٟ ‫َب َد ِح َسةَّ ُوًِّ َش‬ٙ‫اٌ َّش‬َٚ ‫ت‬ ِ ١ْ ‫ ػَبٌِ َُ اٌ َغ‬٬‫ض‬ِ ْ‫اۡلَس‬َٚ ‫د‬ ِ َ‫ُ َُّ ف‬ٌٍَّٙ‫ا‬
ِ ‫ا‬َٛ َّ ‫بغ َش اٌ َغ‬
ِٗ ‫ ِششْ ِو‬َٚ ْ‫ب‬ ِ َ‫ط‬١ْ ‫ َش ِّش اٌ َّش‬َٚ ْٟ ‫ ُر ثِهَ ِِ ْٓ َششِّ َٔ ْف ِغ‬ٛ‫أَ ُػ‬
“Allāhumma fāthiras smāwāti wal ardhi, 'ālimal ghaibi was syahādah, rabba kulli syai'in
wa malīkah, asyhadi an lā ilāha illā anta. A'ūdzu bika min syarri nafsī wa syarris
syathāni wa syirkih.”

Artinya: "Tuhanku, pencipta langit dan bumi, yang mengetahui hal yang ghaib dan nyata,
tuhan dan penguasa segala sesuatu. Aku bersaksi tiada tuhan selain Kau. Aku berlindung
kepada-Mua dari kejahatan nafsuku, kejahatan setan dan sekutunya," (HR Abu Dawud
dan At-Turmudzi).

2. Doa perlindungan dari ciptaan-Nya (dibaca 3 kali):

َ ٍَ َ‫د ِِ ْٓ َششِّ َِب خ‬


‫ك‬ ِ ‫ ُر ثِ َىٍِ َّب‬ٛ‫أَٔ ُػ‬
ِ ‫د ّللاِ اٌزَّب َِّب‬
“A'ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min syarri mā khalaq.”
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-
Nya," (HR Muslim dan Ibnu Sinni).
3. Doa agar terhindar dari mudharat (dibaca 3 kali):

ِ ْ‫ اۡلَس‬ِٟ‫ء ف‬ْٟ ‫َعُشُّ َِ َغ ا ْع ِّ ِٗ َش‬٠ ‫ ََل‬ٞ‫ثِغ ُِْ ّللاِ اٌَّ ِز‬


.ُْ١ٍِ‫ ُغ اٌ َؼ‬١ْ ِّ ‫ اٌ َّغ‬َٛ َُ٘ٚ ‫ اٌ َّغ َّب ِء‬ِٟ‫ ََل ف‬َٚ ‫ض‬

“Bismillāhil ladzī lā yadhurru ma'as mihī syai'un fil ardhi wa lā fis samā'i wa huas
samī'ul 'alīm.”

Artinya, "Dengan nama Allah, Zat yang apa pun di bumi dan di langit tidak mudharat
dengan asma-Nya. Dia mahadengar dan mahatahu," (HR Abu Dawud dan At-Turmudzi).
4. Baca dua kalimat syahadat dengan Allah dan malaikat sebagai saksi:

ْ ‫ َغ‬١ْ ِّ ‫ َج‬َٚ َ‫ َِ ََلِِ َىزَه‬َٚ َ‫َ ُذ َد ٍََّخَ َػشْ ِشه‬ٙ‫أَ ْش‬َٚ َ‫َ ُذن‬ٙ‫ذ أَ ْش‬
: ‫ ََل إٌََِٗ إِ ََّل‬ٞ‫خٍَمِهَ أََّٔهَ أَ ْٔذَ ّللاُ اٌ َّ ِز‬ ُ ْ‫ أَصْ جَذ‬ِِّٟٔ‫ُ َُّ إ‬ٌٍَّٙ‫ا‬
َ‫ٌُه‬ُٛ‫ َسع‬َٚ َ‫أَ َّْ ُِ َذ َّّذًا َػ ْج ُذن‬َٚ ٬ َ‫أَ ْٔذ‬

“Allāhumma innī ashbahtu asyhaduka wa asyhadu hamalata 'arsyika wa malā'ikatika wa


jamī'a khalqika annaka antallāhul ladzī lā ilāha illā anta, wa anna Muhammadan
'abduka wa rasūluk.”

Artinya: "Tuhanku, aku berpagi hari, aku menyaksikan-Mu dan menyaksikan malaikat
penanggung arasy, malaikat-Mu, dan semua makhluk-Mu bahwa Kau adalah Allah, tiada
tuhan selain-Mu, dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Mu," (HR Abu Dawud dan At-
Turmudzi).
5. Membaca surat Al Baqarah ayat 255 atau ayat kursi

ٜ‫ َِٓ َرا ٱٌَّ ِز‬ٞۗ ‫ض‬ ِ َٛ َٰ َّ َٰ ‫ ٱٌ َّغ‬ِٝ‫ْ َ ُۚ ٌَّ ۥُٗ َِب ف‬َٛٔ ‫ ََل‬َٚ ‫ َُ ُۚ ََل رَؤْ ُخ ُز ۥُٖ ِعَٕخ‬ُّٛ١َ‫ ْٱٌم‬ُّٝ ‫ ْٱٌ َذ‬َٛ ُ٘ ‫َل إِ ٌَََٰٗ إِ ََّل‬
ِ ْ‫ ْٱۡلَس‬ِٝ‫ َِب ف‬َٚ ‫د‬ َّ
ٓ َ ُ‫ٱَّلل‬
‫ ِع َغ‬َٚ ُۚ ‫ ٍء ِِّ ْٓ ِػ ٍْ ِّ ِٓۦٗ إِ ََّل ثِ َّب َشبٓ َء‬ْٝ ‫َْ ثِ َش‬ُٛ‫ط‬١‫ ُِذ‬٠ ‫ ََل‬َٚ ۡۖ ُْ َُٙ‫ َِب خَ ٍْف‬َٚ ُْ ِٙ ٠‫ ِذ‬٠ْ َ‫َٓ أ‬١ْ َ‫َ ْؼٍَ ُُ َِب ث‬٠ ُۚ ٗ‫َ ْشفَ ُغ ِػٕ َذ ٓۥُٖ إِ ََّل ثِئ ِ ْرِِٔۦ‬٠
ُُ ١‫ ْٱٌ َؼ ِظ‬ُّٝ ٍِ‫ ْٱٌ َؼ‬َٛ َُ٘ٚ ُۚ ‫ُ َّب‬ُٙ‫ ُد ۥُٖ ِد ْفظ‬ُٛ ‫َـ‬٠ ‫ ََل‬َٚ ۡۖ ‫ض‬
َ ْ‫ ْٱۡلَس‬َٚ ‫د‬ ِ َٛ َٰ َّ َٰ ‫ُُّٗ ٱٌ َّغ‬١‫ُوشْ ِع‬

Doa pagi dan sore berikutnya adalah membaca Al Quran surat Al Baqarah ayat 255 atau
biasa dikenal ayat kursi. Keutamaan membaca ayat kursi disebutkan dalam hadits riwayat
An-Nasa'i, At-Thabrani yang dishahihkan al-Albani.
"Barang siapa yang membacanya di pagi hari maka ia pasti terjaga dari gangguan jin
sampai sore hari dan jika membacanya di sore hari, maka ia pasti akan terjaga dari
gangguan jin hingga pagi hari."

6. Membaca surah Al Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas


a. Al-ikhlas
ٗ ‫ا أَ َد ۢ ُذ‬ًٛ ُ‫َ ُىٓ ٌَّ ۥُٗ ُوف‬٠ ٌََُۡٚ ٖ ‫ٌَ ۡذ‬ُٛ٠ ٌََُۡٚ ‫ٍَِ ۡذ‬٠ ٌَُۡ ٕ ‫ص َّ ُذ‬ َّ ٔ ‫ٱَّللُ أَ َدذ‬
َّ ٌ‫ٱَّللُ ٱ‬ َّ َٛ ُ٘ ًۡ ُ‫ل‬
Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang
bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula
diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (QS. Al Ikhlas:
1-4).
b. Al-falaq
ۡ
َ َ‫ل‬َٚ ‫ك إِ َرا‬
ٖ ‫ت‬ ِ ‫ ِِٓ َششِّ غ‬َٚ ٕ ‫ك‬
ٍ ‫َبع‬ َ ٍَ َ‫ك ٔ ِِٓ َششِّ َِب خ‬ ِ ٍََ‫ ُر ثِ َشةِّ ٱٌف‬ٛ‫لُ ًۡ أَ ُػ‬
َٰ
ِ ‫ ِِٓ َششِّ َد‬َٚ ٗ ‫ ۡٱٌ ُؼمَ ِذ‬ِٟ‫ذ ف‬
٘ ‫بع ٍذ إِ َرا َد َغ َذ‬ ِ َ‫ ِِٓ َششِّ ٱٌَّٕف َّ َٰض‬َٚ
Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh,
dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-
buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki. (QS. Al Falaq: 1-
5).
c. An-Naas
ۡ ۡ َٰ
ِ َّٕ َ‫اط ٱٌخ‬
ٗ ‫بط‬ ِ َٛ ‫ ۡع‬َٛ ٌ‫بط ٖ ِِٓ َششِّ ٱ‬ ِ ٌَّٕ‫بط ٕ إٌَِ ِٗ ٱ‬ ِ ٌَّٕ‫ه ٱ‬
ِ ٍَِِ ٔ ‫بط‬ ِ ٌَّٕ‫ ُر ثِ َشةِّ ٱ‬ٛ‫لُ ًۡ أَ ُػ‬
ۡ ُ ِٟ‫طُ ف‬ِٛ ‫ ۡع‬َُٛ ٠ ٞ‫ٱٌَّ ِز‬
ِ َّ ٌٕ‫ٱ‬َٚ ‫بط ٘ َِِٓ ٱٌ ِجٕ َّ ِخ‬
ٙ ‫بط‬ ِ َّ ٌٕ‫س ٱ‬ٚ ِ ‫ص ُذ‬
Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia,
dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan)
ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia. (QS. An-Naas: 1-6).
Diriwayatkan dalam hadits Abu Daud, At Turmudzi, Rasulullah SAW bersabda: "
Bacalah Qul huwa Allahu ahad dan al-Mu'awwidzataini (surah An Naas dan al-Falaq)
ketika sore dan pagi tiga kali. Maka hal itu sudah cukup menjadi perlindungan bagimu
dari (gangguan) segala sesuatu."
Nabi Muhammad SAW mendoakan umatnya di pagi hari. Doa pagi hari itu ada
dalam sebuah hadits dari Shokhr Al Ghomidy.
ُ
ِ َ‫ُ َُّ ث‬ٌٍَّٙ‫ا‬
ِ ‫ ثُ ُى‬ِٝ‫ ف‬ِٝ‫بس ْن ۡل َِّز‬
‫سَ٘ب‬ٛ
Artinya: "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." (HR. Abu Daud)

Doa dari Nabi Muhammad SAW agar mendapatkan berkah, dikutip dari Kitab Al Adzkar
karya Imam An Nawawi.
ُ ُّْٛ َٔ َ‫ثِه‬َٚ ٬‫َب‬١ ْ‫ثِهَ َٔذ‬َٚ ٬‫َٕب‬١ْ ‫ثِهَ أَ ِْ َغ‬َٚ ‫ُ َُّ ثِهَ أَصْ جَذْ َٕب‬ٌٍََّٙ‫ا‬
‫ْ ُس‬ٛ‫هَ إٌُّ ُش‬١ْ ٌَِ‫إ‬َٚ ٬‫د‬
“Allahumma bika ashbahna, wa bika amsaina, wa bika nahya, wa bika namutu, wa
ilaikan nusyuru”
Artinya: "Ya Allah, dengan-Mu aku berpagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-
Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali,” (HR Abu
Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya).

Mengucapkan doa pagi hari, juga menjadi dzikir dalam mengingat Allah SWT. Allah
SWT berfirman dalam Al Quran surat Al Jumuah ayat 10.
ٔٓ َُْٛ‫شا ٌَّ َؼٍَّ ُىُۡ رُ ۡفٍِذ‬١ ْ ‫ ۡٱر ُوش‬َٚ ِ‫ٱَّلل‬
َّ ‫ا‬ُٚ
ٗ ِ‫ٱَّللَ َوض‬ َّ ًِ ‫ع‬ ْ ‫ ۡٱثزَ ُغ‬َٚ ‫ض‬
ۡ َ‫ا ِِٓ ف‬ٛ ۡ ْ ‫حُ فَٱٔز َِشش‬َٰٛ ٍَ‫ص‬
ِ ‫ ٱۡلَ ۡس‬ِٟ‫ا ف‬ُٚ َّ ٌ‫ذ ٱ‬ ِ ُ‫فَئ ِ َرا ل‬
ِ َ ١‫ع‬
Artinya: "Apabila sholat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung."
C. DZIKIR SORE HARI
Sore hari menjadi waktu di mana orang-orang sudah beranjak pulang dari pekerjaannya.
Ada juga yang masih mencari rezeki hingga petang setelah itu baru pulang. Sebagian yang
lain baru berangkat mencari rezeki di malam hari. Bagi yang sudah pulang lalu berkumpul
dengan keluarga, tentu ingin agar malamnya penuh keberkahan dan bisa beribadah kepada
Allah. Sedangkan bagi yang masih bekerja selain mengharap keberkahan, tentu mengharap
agar selama bekerja selamat hingga selesai. Ada doa sore hari yang dianjurkan oleh Nabi
Muhammad SAW.
Berikut do‟a Nabi dikutip dari Kitab Al Adzkar karya Imam An-Nawawi.
ُ ُّْٛ َٔ َ‫ثِه‬َٚ ٬‫َب‬١ ْ‫ثِهَ َٔذ‬َٚ ٬‫َٕب‬١ْ ‫ُ َُّ ثِهَ أَ ِْ َغ‬ٌٍََّٙ‫ا‬
‫ْ ُس‬ٛ‫هَ إٌُّ ُش‬١ْ ٌَِ‫إ‬َٚ ٬‫د‬
“Allahumma bika amsaina, wa bika nahya, wa bika namutu, wa ilaikan nusyur”
Artinya: "Ya Allah, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu
kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali.” (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah,
dan lainnya)

Doa ada dalam hadits dari Ibnu Mas'ud ra.

. ًِّ‫ ُو‬ٍَٝ‫ػ‬ ُ ٍْ ُّ ٌ‫هَ ٌَُٗ ٌَُٗ ا‬٠ْ ‫دْ َذُٖ ََل َش ِش‬َٚ ُ‫ ََل إٌََِٗ إِ ََّل ّللا‬٬ِ‫اٌذ ّْ ُذ َّلل‬
َ ٌََُٗٚ ‫ه‬
َ َٛ َُ٘ٚ ‫اٌذ ّْ ُذ‬ ُ ٍْ ُّ ٌ‫ ا‬ٝ‫أَ ِْ َغ‬َٚ ‫َٕب‬١ْ ‫أَ ِْ َغ‬
َ َٚ ٬ِ‫ه َّلل‬
‫ َششِّ َِب‬َٚ ‫ٍَ ِخ‬١ْ ٌٍَ‫ َ٘ ِز ِٖ ا‬ِٟ‫ْ ُر ثِهَ ِِ ْٓ َششِّ َِب ف‬ٛ‫أَ ُػ‬َٚ ‫ َْش َِب ثَ ْؼ َذَ٘ب‬١ َ‫خ‬َٚ ‫ٍَ ِخ‬١ْ ٌٍَّ‫ َ٘ ِز ِٖ ا‬ِٟ‫ َْش َِب ف‬١ َ‫ َسةِّ أَعْؤٌَُهَ خ‬٬‫ْش‬٠‫ ٍء لَ ِذ‬ْٟ ‫َش‬
‫ اٌمَج ِْش‬ٟ‫ة ِف‬ ِ ٌَّٕ‫ ا‬ِٟ‫ة ف‬
ٍ ‫ َػ َزا‬َٚ ‫بس‬ ٍ ‫ ُر ثِهَ ِِ ْٓ َػ َزا‬ٛ‫ أَ ُػ‬٬‫ْ ِء اٌ ِىجَ ِش‬ُٛ‫ع‬َٚ ًِْ ‫ ُر ثِهَ َِِٓ اٌ َىغ‬ٛ‫ َسةِّ أَ ُػ‬٬‫ثَ ْؼ َذَ٘ب‬

“Amsaina wa amsal mulkulillahi walhamdulillahi, la ilaha illallahu wahdahu la syarikalah,


lahulmulku walahulhamdu wahuwa „ala kulli syai„in qadir. Rabbi, as‟aluka khaira ma fi
hadzihil lailata wakhaira ma ba„daha, wa a„udzubika min syarri ma fi hadzihil lailata wa
khaira ma ba„daha. Rabbi, a„udzu bika minal kasli wa su‟il kibari. A„udzu bika min „adzabin
fin nari wa „adzabin dil qabri.”

Artinya: "Kami dan kuasa Allah bersore hari. Segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain
Allah yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Dia kuasa atas
segala sesuatu. Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam
sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya.
Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan kedaifan masa tua. Aku
memohon perlindungan-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur.”

"Sungguh, aku duduk bersama beberapa orang yang berdzikir kepada Allah SWT setelah
sholat Subuh hingga matahari terbit lebih aku sukai daripada memerdekakan empat
keturunan Nabi Ismail. Sungguh, aku duduk bersama beberapa orang yang berdzikir kepada
Allah Ta'ala setelah sholat Ashar hingga tebenamnya matahari lebih aku sukai daripada
memerdekakan empat orang." (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Syekh Al-Albani dalam
Shahih Abi Dawud 2/698).

ِّ‫ْ ُر ثِهَ ِِ ْٓ َشش‬ٛ‫ أَ ُػ‬.‫ْذ‬


ُ ‫ ْػ ِذنَ َِب ا ْعزَطَؼ‬َٚ َٚ َ‫ ِذن‬ْٙ ‫ َػ‬ٍَٝ‫أََٔب َػ‬َٚ َ‫أََٔب َػ ْج ُذن‬َٚ ْٟ َِٕ‫ ََل إٌََِٗ إِ ََّل أَ ْٔذَ خَ ٍَ ْمز‬ِّْٟ ‫ُ َُّ أَ ْٔذَ َسث‬ٌٍَّٙ َٔ
َ‫ة إِ ََّل أَ ْٔذ‬
َ ُْٛٔ‫َ ْغفِ ُش اٌ ُّز‬٠ ‫ فَئَُِّٔٗ ََل‬ْٟ ٌِ ْ‫ فَب ْغفِش‬.ْٟ ِ‫ْ ُء ثِ َز ْٔج‬ُٛ‫أَث‬َٚ .ٟ
َّ ٍَ‫ْ ُء ٌَهَ ثِِٕ ْؼ َّزِهَ َػ‬ُٛ‫ أَث‬.‫ْذ‬
ُ ‫صَٕؼ‬
َ ‫َِب‬

Artinya: "Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali
Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu semampuku. Aku
berlindung kepadaMu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku
dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang
mengampuni dosa-dosa selain Engkau.”
DAFTAR PUSTAKA

„Aafiyah. 2020. Ruqyah Syar‟iyyah. http://www.taajulwaqor.com/2020/12/ruqyah-


syariyyah.html. Diakses pada 25 Juli 2021
Abdullah. 2019. Sifat Dan Adab Orang Yang Meruqyah. https://almanhaj.or.id/2280-
beberapa-sifat-dan-adab-orang-yang-meruqyah-tidak-boleh-membuka-tempat-
praktek-pembacaan-ruqyah.html. Diakses pada 26 Juli 2021
Abdullah Istiqomah. 2017. Contoh Syirik Kecil (Syirik Ashghar) Beserta Pengertiannya.
https://fimadani.com/contoh-syirik-kecil/ Diakses Pada Tanggal 26, Juli 2021
Adham, Azam Sauki. 2020. Ingin Sembuh dengan Terapi Al-Qur‟an atau Gunakan Obat-
Obatan?. https://portaljogja.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-25568310/ingin-
sembuh-dengan-terapi-Al-Qur‟an-atau-gunakan-obat-obatan. Diakses pada
tanggal 21 Juli 2021
Admin Islamikita. 2021. Dzikir dan Doa Pagi Hari untuk Perlindungan Diri dari Bahaya.
https://islamkita.co/doa-pagi-hari/. Diakses pada 16 juli 2021
Agam. 2020. Minuman Herbal (Jahe, Kunyit, Sere, Jeruk nipis peras, Madu).
https://cookpad.com/id/cari/minuman%20herbal%20madu. Diakses pada 26 Juli
2021
Agroteknologi. 2020. KEISTIMEWAAN TANAMAN YANG TERMAKTUB DALAM
AL-QUR‟AN. http://agro.unida.gontor.ac.id/keistimewaan-tanaman-yang-
termaktub-dalam-alquran-2/. Diakses pada 26 Juli 2021
Akbar, zaidul. resep jurus sehat rasulullah. 2020.
https://jogja.tribunnews.com/amp/2020/11/16/resep-jurus-sehat-rasulullah-
minuman-penyembuh-maag-dan-gerd-dari-dr-zaidul-akbar?page=all. Diakses
pada 16 November 2020

Al-Fathul bayan. 2021. jenis-jenis sihir & tanda gangguannya,


https://albayaulfath.com/jenis-jenis-sihir-tanda-gangguannya/ Senin 19 Juli 2021

Amadea, Azalia. 2021. Keistimewaan Kurma dalam Al-Quran dan 5 Manfaat


Kesehatannya sebagai Takjil https://kumparan.com/kumparanfood/keistimewaan-
kurma-dalam-al-quran-dan-5-manfaat-kesehatannya-sebagai-takjil-
1vY9lNJboWp. Diakses pada 26 Juli 2021
Anonim. 2018. Rutin Minum Jus Alpukat, Kopi Bubuk, dan Madu Murni Cegah Kanker,
Radang Usus, dan Wasir https://m.watyutink.com/topik/did-you-know/Rutin-
Minum-Jus-Alpukat-Kopi-Bubuk-dan-Madu-Murni-Cegah-Kanker-Radang-Usus-
dan-Wasir. Diakses pada 26 Juli 2021

Anonim. 2019. Manfaat Habbatussauda, Jintan Hitam Penyembuh Segala Penyakit.


https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191121105735-255-
450242/manfaat-habbatussauda-jintan-hitam-penyembuh-segala-penyakit.
Diakses pada 25 Juli 2021 Anonim. 2016. Konsultasi Islam: Hukum Berobat.
http://www.konsultasislam.com/2016/01/ hukum-berobat.html Diakses pada
tanggal 26 Juli 2021
Anonim. 2020. Ruqyah Yang Keliru. https://almanhaj.or.id/2694-ruqyah-yang-
keliru.html. Diakses pada 26 Juli 2021
Arif Al Qondaly. 2018. Tanda Gangguan A‟in dan sebab-sebabnya.
https://quranruqyah.wordpress.com/2018/09/19/tanda-gangguan-ain-dan-sebab-
sebabnya/. Diakses pada Diakses pada 1 Juli 2021

Azizah, Laili Noor. 2021. Tafsir Surat Yunus Ayat 57 : Pengaruh Akhlak Terhadap
Kesehatan. https://tafsiralquran.id/tafsir-surat-yunus-ayat-57-pengaruh-akhlak-
terhadap-kesehatan/. Diakses pada tanggal 22 Juli 2021

Endah. 2021. jenis-jenis sihir dan penangkalnya. https://jamubumi.com/jenis-jenis-sihir-


dan-penangkalnya/ Senin 19 Juli 2021

Hafil, Muhammad. 2021. "Tiga Syarat Diperbolehkannya Ruqyah"


https://m.republika.co.id/berita/islam-digest/mozaik/qr8xmw430/tiga-syarat-
dibolehkannya-ruqyah. Diakses pada 26 juli 2021
Hakim, Saifudin. 2019. “Ruqyah dengan Madu, Habbatus Sauda dan Minyak Zaitun”.
https://muslim.or.id/44586-rukyah-dengan-madu-habbatus-sauda-dan-minyak-
zaitun.html. Diakses pada 25 Juli 2021
Hasanah, Annisa nurul. 2019.” Tumbuh-tumbuhan di dalam Al- Qur‟an”,
https://bincangsyariah.com/khazanah/tumbuh-tumbuhan-di-dalam-al-quran/.
Diakses pada 25 Juli 2021
Herba, Abu. 2017. “Mengobati Gangguan Sihir Dan Jin Melalui Habbatplus”.
https://sarehat.com/mengobati-gangguan-sihir-dan-jin-melalui-habbatplus/.
Diakses pada 25 Juli 2021
Heri dan Agung. 2016. Adab Berobat dalam Islam.
https://m.republika.co.id/berita/oecywj313/ adab-berobat-dalam-islam. Diakses
pada tanggal 22 Juli 2021
Himler Usman. 2017. Bahaya Sifat Dengki dan Dalam Menghadapi
Pendengki.https://www.mahmudkumpulanmakalah.com/2017/11/bahaya-sifat-
dengki-dan-dalam.html . Diakses Pada Tanggal 26 Juli 2021
Intan Ruhaeni. 2021. Penyakit Ain, Lahir dari Pandangan Mata dan Hati, Bagaimana
Mengobatinya. https://id.theasianparent.com/penyakit-ain/amp. Diakses pada
Diakses pada 1 Juli 2021
Jabar, Abi Abdul. 2020. Al-Qur‟an Sebagai Obat Penyakit Lahir dan Bathin.
https://www.madaninews.id/4900/Al-Qur‟an-sebagai-obat-penyakit-lahir-dan-
bathin.html. Diakses pada tanggal 21 Juli 2021.
Jubaedah, Resi Siti. 2019. “Manfaat Buah Zaitun yang Sering Disebut Dalam Alquran
Sebagai Buah yang Diberkahi”,
https://jabar.tribunnews.com/2019/04/24/manfaat-buah-zaitun-yang-sering-
disebut-dalam-alquran-sebagai-buah-yang-diberkahi. Diakses pada 26 Juli 2021
Kemenag RI. Tafsir Kemenag RI. Unkown. https://tafsirweb.com/11139-quran-surat-al-
qalam-ayat-51.html. Diakses pada 1 Juli 2021
Kurnia, Azizah. 2020. "Tata Cara Ruqyah Syar'iyah Beserta Doa Penangkal Sihir dan
Setan". https://m.merdeka.com/trending/tata-cara-ruqyah-syariyah-beserta-doa-
penangkal-sihir-dan-setan-kln.html?page=4. Diakses pada 26 Juli 2021
Kurnianto, Fajar. 2020. Al-Qur‟an sebagai Obat. https://stikesmus.ac.id/Al-Qur‟an-
sebagai-obat/ Diakses pada tanggal 24 Juli 2021
Latifa Shofi. 2011. Makalah Perbuatan Syirik dan Dampak Negatif.
https://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-syirik/ Diakses Pada
Tanggal 26, Juli 2021
Miftah. 2021. Agar Terhindar dari Penyakit „Ain Menurut Al-Qur'an dan Hadist.
https://kalam.sindonews.com/read/437900/69/agar-terhindar-dari-penyakit-ain-
menurut-al-quran-dan-hadist-1622009102?showpage=all. Diakses pada Diakses
pada 1 Juli 2021
Muflih, Andi. 2013. Pengobatan Dalam Islam. Makassar: Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
Nareza, Meva. 2021. Obat Radang Tenggorokan. https://www.alodokter.com/ini-dia-
obat-sakit-radang-tenggorokan-yang-ampuh. Diakses pada 26 Juli 2021
Nashrullah, Nashih. 2020. Al-Qur‟an adalah obat atau syifa, Bagaimana Tafsirannya?.
https://www.republika.co.id/berita/qdileu320/alquran-adalah-obat-atau-syifa-
bagaimana-tafsirannya Diakses pada tanggal 2021
Niken Widya Yunita, 2019, Doa Pagi dan Sore Hari yang Pernah Diajarkan Rasulullah,
https://news.detik.com/berita/d-4837493/doa-pagi-dan-sore-hari-yang-pernah-
diajarkan-rasulullah. Diakses pada 16 Juli 2021
Omar. 2019. 30 Resep Herbal Manfaat dan Khasiat Habbatussauda.
https://www.openulis.com/manfaat-khasiat-habbatussauda/. Diakses pada 26 Juli
2021
Qurrota Ayu Nina. 2021. Simak Ulasan Doa Terhindar Penyakit „Ain Berikut Ini.
https://naishahijrah.com/19092/doa-terhindar-penyakit-ain.html. Diakses pada
Diakses pada 1 Juli 2021
Riadi dan Rohman. 2019. 4 Fungsi Al-Qur‟an Bagi Manusia, Petunjuk Jalan yang Benar.
https://www.ngopibareng.id/read/empat-fungsi-Al-Qur‟an-bagi-manusia-
petunjuk-jalan-yang-benar-835272 Diakses pada tanggal 26 Juli 2021
Solehudin, Imam. 2021. Fungsi Al-Qur‟an dari Penyembuh Sampai Pengantar Rahmat
Allah Swt. https://www.jawapos.com/hijrah-ramadan/02/06/2017/fungsi-alquran-
dari-penyembuh-sampai-pengantar-rahmat-allah-swt/ Diakses pada tanggal 26
Juli 2021
Tafsir. 2020. Qur‟an Surat Yunus Ayat 57. https://tafsirweb.com/3331-quran-surat-
yunus-ayat-57.html Diakses pada tanggal 24 Juli 2021
Tim warta Lombok 04. 2020. Orang bisa terkena sihir saat terjaga atau tidur kenali ciri-
cirinya, https://wartalombok.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-
1071048775/orang-bisa-terkena-sihir-saat-terjaga-atau-tidur-kenali-ciri-cirinya
Senin 19 Juli 2021
Tim CNN. 2021. Doa agar terhindar dari sihir, guna-guna, dan hal-hal mistis,
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210428152659-284-635958/doa-
agar-terhindar-dari-sihir-guna-guna-dan-hal-hal-mistis Senin 19 Juli 2021
Ulyaeni Maulida. 2020. Penyebab Penyakit Ain dan Cara Mengobatinya.
https://www.dream.co.id/fresh/penyebab-penyakit-ain-dan-cara-untuk-
mengobatinyanya-2008128.html. Diakses pada 25 Juli 2021
Widiyanto Danar. 2020. Al-Qur‟an sebagai „Mau‟izhah‟.
https://www.krjogja.com/angkringan/ alquran-sebagai-mauizhah/ Diakses pada
tanggal 22 Juli 2021
Yulian Purnama. 2019. Mengenal Penyakit Ain, Pencegahannya dan Pengobatannya.
https://ganesaryudha.com/2019/09/15/mengenal-penyakit-ain-pencegahannya-
dan-pengobatannya/. Diakses pada 25 Juli 2021
Yuta. 2021. 30 Bahaya Penyakit Ain Dalam Islam dan Cara Mengatasinya.
https://dalamislam.com/info-islami/bahaya-penyakit-ain-dalam-islam. Diakses
pada Diakses pada 1 Juli 2021

Anda mungkin juga menyukai