Anda di halaman 1dari 31
BABI TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Sebelum dikemukakan mengenai manajemen keuangan dan variabel yang digunakan dalam penelitian, perlu dijelaskan mengenai arti dari manajemen itu sendiri. Secara etimologi, kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu “management”, yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan. Manajemen dapat pula didefinisikan sebagai upaya dari perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif. Definisi manajemen menurut George R. Terry (2018:2) yang dialih bahasakan oleh R. Supomo dan Eti Nurhayati adalah sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan yakni perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan. Semua itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai target atau sasaran yang ingin dicapai dengan memanfeatkan semua suber daya, termasuk sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. (Firmansyah, 2018:4) manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Menurut Sarinah dan Mardalena (2017:7) manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja secara bersama-sama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya. Menurut Stoner yang diterjemahkan oleh Handoko (2015:8) menyatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut M. Manullang (2018:2) yang dikutip oleh R. Supomo dan Eti Nurhayati, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, 12 penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Berdasarkan dari beberapa definisi mengenai manajemen dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang digunakan untuk mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya Jainnya secara efektif dan efisien dengan harapan untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi dari manajemen dalam hal ini scrangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi manajemen pun berwujud kegiatan-kegiatan yang berhubungan sehingga satu kegiatan menjadi syarat kegiatan yang lainnya. Menurut Hendry Fayol yang dialih bahasakan oleh Sahroni (2018) menjelaskan mengenai fungsi-fungsi dari manajemen yaitu sebagai berikut: a) Fungsi Perencanaan (Planning); yaitu proses penetapan tujuan yang akan dicapai dan memutuskan tindakan tepat yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. 1b) Fungsi Pengorganisasian (Organizing); yaitu mengumpulkan dan mengoordi- nasikan manusia, keuangan, fisik, informasi dan sumber daya lain yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan. ) Fungsi Pelaksanaan (Actuating); yaitu pelaksanaan kepada orang Jain untuk berkinerja tingi. Termasuk bagi pemimpin di dalamnya adalah memberikan motivasi dan melakukan komunikasi dengan pegawai baik secara individual dan kelompok. 4) Fungsi Pengendalian (Controlling); yaitu memonitor kerja dan melakukan perubahan yang diperlukan. Dengan adanya pengendalian, manajer memastikan bahwa sumber daya organisasi digunakan sesuai dengan sesuatu yang telah direncanakan. 2.1.2 Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Musthafa (2017:3), manajemen keuangan menjelaskan tentang beberapa keputusan yang harus dilakukan, yaitu kepntusan investasi, keputusan pendanaan atau keputusan pemenuhan kebutuhan dana dan keputusan kebijakan dividen. Menurut Sartono (2011:50), istilah manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien, Pelaksana dari manajemen keuangan adalah manajer keuangan. Meskipun fungsi dari seorang manajer keuangan setiap organisasi belum tentu sama, namun pada prinsipnya fungsi utama seorang manajer keuangan adalah merencanakan, mencari dan memanfaatkan dengan berbagai cara untuk memaksimumkan efisiensi (daya guna) dari operasi-operasi keuangan perusahaan. Menurut Darsono (2011:101), manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan meminjam perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien dan seekonomis mungkin dengan tujuan untuk memperoleh laba. Menurut Suad Husnan (2012:3) fungsi utama dari manajemen keuangan ada 4, yaitu (1) Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendatian kegiatan keuangan. Dengan demikian, dalam sebuah perusahaan tersebut tidak terbatas pada “bagian keuangan’; (2) Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial market, dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktivites perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan. Kalau kegiatan memperoleh dana berarti perusabaan menerbitkan aktiva finansial, maka kegiatan menanamkan dana membuat perusahaan memiliki aktiva riil; (3) Dari kegiatan menanamkan dana atau disebut dengan investasi, perusahaan mengharapka untuk memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya, Dengan kata Jain, diharapkan laba, Laba yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana di pasar keuangan atau diinvestasikan kembali ke perusahaan; (4) Dengan demikian, seorang manajer keuangan perlu mengambil keputusan tentang penggunaan dana atau keputusan investasi, memperoleh dana dari manakah perusahaan atau keputusan pendanaan dan pembagian laba seberapa besarannya atau diinvestasikan kembali, yang disebut sebagai kebijakan dividen. Sebagaimana telah dijabarkan mengenai pengertian dan fungsi manajemen kemudian manajemen keuangan, maka semakin dekat dengan esiensi dari manajemen itu sendiri. 2.1.3 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan dapat dikatakan dengan harga sebuah saham yang telah peredar di pasar saham yang harus dibayarkan oleh investor untuk dapat memiliki sebuah perusahaan tertentu. Perusahaan yang sudah go public memungkinkan masyarakat maupun pihak manajemen mengetahui nilai perusahaan. Nilai perusahaan tercermin pada kekuatan tawar-menawar saham, apabila perusahaan diperkirakan sebagai perusahaan yang mempunyai prospek yang bagus dimasa yang akan datang, maka nilai saham akan menjadi semakin tinggi. Sebaliknya, apabila perusahaan dinilai kurang mempunyai prospek maka harga saham menjadi lemah. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan, Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi (Taswan & Soliha, 2017). ‘Memaksimalkan nilai perusahaan dan menjamin kekayaan para pemegang saham adalah tujuan manajemen keuangan perusahaan serta merupakan tujuan utama dari diciptakan sebuah perusahaan. Nilai kekayaan perusahaan dapat ditinjau melalui perkembangan harga saham (common stock) perusahaan di pasar. Nilai saham dapat menjadi refleksi investasi keuangan perusabaan dan kebijakan dividen. Oleh karena itu, teori-teori keuangan, variabel yang sering digunakan dalam penelitian pasar modal untuk mewakilkan nilai perusahaan adalah harga saham dengan berbagai jenis indikator, antara lain adalah harga saham biasa, abnormal returns, returns saham, Price Book Value dan indikator-indikator lain yang mempresentasikan harga saham di pasar modal. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa tujuan dari manajemen keuangan suatu perusahaan adalah ‘memaksimalkan kekayaan para pemegang sahamnya, yang berarti menunjukkan nilai perusahaan merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan (Harmono, Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard (Pendekatan Teori, Kasus dan Riset Bisnis), 2011). Nilai perusahaan diukur melalui nilai harga sabam di pasar modal, karena nilai perusahaan dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal sebinggal merefleksikan penilaian investor terhadap kinerja sebuah perusabaan. Nilai perusahaan merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap kinerja perusahaan secara riil. Dikatakan riil seperti itu karena terbentuknya harga di pasar modal merupakan pertemuan dari titik-titik kestabilan kekuatan penawaran harga yang secara riil terjadi transaksi jual beli surat berharga di pasar modal antara emiten dan para investor (Harmono, 2011). Oleh karena itu, nilai perusahaan tercermin dari nilai pasar (harga saham) dan nilai buku perusahaan. Nilai pasar yang diperoleh dari ekuitas mencerminkan harapan para investor terhadap returnings dan arus kas perusahaan dimasa yang akan datang, sedangkan nilai buku dari ekuitas merupakan selisih antara nilai buku aset dan nilai buku kewajiban, dimana hal ini lebih banyak ditentukan oleh aturan konvensi akuntansi. Biasanya nilai buku suatu aset diperolch dari pengurangan harga perolehan aset dikurangi dengan penyusutan aset tersebut sehingga hal ini memberikan konsekuensi bahwa nilai buku akan semakin berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini akan memberikan dampak signifikan terhadap perbedaan antara nilai buku dan nilai pasar (Murhaidi, 2009). Rasio PBV digunakan sebagai proksi dari nilai perusahaan. Ada beberapa alasan mengapa investor menggunakan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) dalam analisis investasi: Pertama, nilai buku sifatnya relatif stabil. Bagi investor yang kurang percaya tethadap estimasi besamya arus kas, maka nilai buku merupakan cara paling sederhana untuk membandingkannya. Kedua, adanya praktik akuntansi yang relatif standar diantara perusahaan-perusahaan menyebabkan PBV dapat dibandingkan antar berbagai perusahaan yang akhimya dapat memberikan signal apakah nilai perusahaan under atau overvaluation (Brigham E. , 2010). PBV yang tinggi akan membuat para investor yakin atas prospek perusahaan dimasa mendatang. Oleh karena itu, rasio PBV sangat penting bagi para investor maupun calon investor untuk ‘menetapkan keputusan investasi. Price to Book Value (PBY) adalah suatu rasio yang sering digunakan untuk menentukan nilai perusabaan dan mengambil keputusan investasi dengan cara membandingkan harga pasar per saham dengan nilai buku perusahaan, Harga pasar per saham merupakan harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli pada saat terjadinya transaksi per lembar saham. Sedangkan untuk nilai buku per saham merupakan harga pada saat aktiva tersebut diperoleh (nilai historis) per lembar saham (Andinata, 2017). Untuk mengukur nilai perusahaan menggunakan Price to Book Value (PBV), rasio ini berfungsi untuk mengidentifikasi saham mana yang harganya wajar, terlalu rendah (Undervalued) dan terlalu tinggi (Overvalued). Cara ini mungkin mengaitkan rasio PBV dengan nilai intrinsik saham yang diperkirakan berdasarkan model saham. 2.1.4 Kebijakan Dividen Keputusan dividen menyangkut tentang keputusan penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang melibatkan keputusan perusahaan apakah akan membagikan hasil laba bersih perusahaan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen atau menahan laba untuk diinvestasikan kembali. Dengan harapan, laba yang diinvestasikan Kembali akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan dan tentunya risiko yang mudah dikelola. Kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan besarnya Dividend Payout Ratio (DPR), yaitu besarnya presentase laba bersih setelah pajak yang dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham (Sudana, 2015). Dividen yang diberikan dapat berupa dividen tunai (cash dividend) atau dalam bentuk saham (stock dividend). Dividen tunai dibagikan secara reguler, selama triwulan, semesteran atau bahkan tahunan. Disisi lain, dividen saham dapat mengakibatkan jumlah lembar saham bertambah dan umumnya akan menurunkan harga per lembar sham, Semakin tinggi rasio pembayaran dividen akan semakin menguntungkan para investor, namun berlaku sebaliknya bagi perusahaan. Semakin rendah rasio pembayaran dividen akan semakin memperkuat perusahaan, namun tidak bagi investor. Kenaikan pembayaran dividen dilihat sebagai sinyal bahwa perusahaan memiliki prospek yang sangat baik. Namun sebaliknya, jika mengalami penurunan berarti prospek perusahaan dilihat buruk. Hal ini menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan besaran dividen. Menurut (Home, 2013 dalam Jusriani, 2016) ada beberapa macam kebijakan dividen yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yaitu: (1) Kebijakan dividen stabil, yang artinya jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap sama meskipun laba perusahaan mengalami fluktuatif (turun naik), kebijakan ini akan memberikan kesan baik kepada para investor karena dinilai memiliki prospek yang cerah dimasa depan; (2) Kebijakan dividen konstan, artinya jumlah dividen per lembar saham akan dibayarkan secara variatif karena mengikuti perkembangan laba yang fluktuatif; (3) Kebijakan dividen tetap dengan ditambah dividen ekstra, yaitu kebijakan dividen yang menetapkan jumlah minimal dividen per lembar saham, namun jika ada kenaikan laba secara drastis maka akan ditambah lagi dengan dividen ekstra; (4) Kebijakan dividen fleksibel, berarti besarnya dividen per lembar saham setiap tahunnya disesuaikan dengan posisi keuangan dan kebijakan keuangan dari perusahaan. Ketika perusahaan membuat kebijakan dividen, maka perusahaan akan melihat sejumlah masalah lain yang dihubungkan juga dengan konsep-konsep teoritis mengenai pembayaran dividen dan penilaian perusahaan. Ada beberapa faktor yang dapat dianalisis perusahaan ketika mengambil keputusan dalam menentukan kebijakan dividen, diantaranya: (1) Aturan-aturan hukum yaitu aturan penurunan nilai modal, aturan insolvensi dan aturan penahanan laba yang berlebihan; (2) Kebutuhan pendanaan perusahaan; (3) Likuiditas; (4) Kemampuan untuk meminjam, dengan adanya akses yang mudah ke dana utang maka pihak manajemen tidak khawatir dengan pengaruh dividen tunai terhadap likuiditasnya; (5) Batasan kontrak dalam kontrak utang, syarat perjanjian utang dinyatakan sebagai presentasi maksimum aba ditahan kumulatif (yang diinvestasikan Kembali) dalam perusahaan; (6) Pengendalian seluruh kebijakan untuk kesejahteraan perusahaan dan para investor. Berikut ini teori kebijakan dividen : Teori Kebijakan Dividen Adapun ketiga teori tentang kebijakan dividen yang menjelaskan bagaimana pengaruh besar atau kecilnya dividend payout ratio tethadap harga pasar saham (Sudana, 2015). Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga teori tersebut adalah sebagai berikut : 1) Teori Irelevansi Dividen (Dividend Irrelevance Theory) Menurut Modigliani dan Miller (MM), teori irelevansi dividen atau disebut dengan teori dividen yang tidak relevan (tidak berpengaruh) menyatakan bahwa kebijakan dividen sebuah perusahaan tidak memiliki pengaruh apapun kepada nilai perusahaan dan biaya modalnya. Maka, berapapun jumlah dividen yang akan dibagikan adalah ketentuan perusahaan dan tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan dimata investor. Nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya presentase laba yang dibayarkan perusahaan kepada investor tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak atau EBIT (Earning Before Interest Tat). 2) Teori Dividen Relevan (The Bird In The Hand) Berdasarkan teori The Bird In The Hand, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan semakin besar, maka harga sham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya. Hal ini terjadi karena pembagian dividen yang dilakukan perusahaan akan mengurangi rasa khawatir atas risiko ketidakpastian yang dihadapi oleh investor. 3) Teori Preferensi Pajak (Tax Different Theory) Dalam teori preferensi pajak, Litzenberg menyatakan bahwa investor lebih menyukai laba yang ditahan untuk kemajuan perusahaan dimasa depan dibandingkan dengan dividen sebab preferensi pajak yang ditetapkan atas capital gain. Teori ini menyatakan bahwa perusahaan harus mempertahankan pembayaran dividen pada level rendah jika mereka ingin memiaksimalkan harga sabam., 2.1.5 Keputusan Investasi Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana, sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang, namun dengan risiko yang dapat dikelola (Tandelilin, 2017). Keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut alokasi dana yang sumbernya berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari luar perusahaan. Keputusan investasi merupakan keputusan terpenting dari keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai perusahaan. Kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dimasa yang akan datang. Keputusan investasi dasarnya adalah keputusan untuk mengalokasikan sumber dana (Syahyunan, 2013). Keputusan investasi yang dibuat perusahaan dipengaruhi oleh Kkemampuan perusahaan menghasilkan kas yang dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek atau yang disebut likuiditas perusahaan. Perusahaan harus menjaga likuiditas agar tidak terganggu, sehingga tidak mengganggu kelancaran aktivitas perusahaan untuk melakukan investasi dan tidak kehilangan kepercayaan diri dari pihak luar (Hidayat, 2010). Keputusan investasi dapat meliputi beberapa investasi seperti pada aktiva jangka pendek (aktiva lancar) dan aktiva jangka panjang (aktiva tetap). Aktiva jangka pendek biasanya didefinisikan sebagai aktiva dengan jangka waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari satu siklus bisnis seperti investasi kedalam kas, surat-surat berharga jangka pendek, piutang dan persediaan, dalam hal ini dana yang diinvestasikan kembali dalam waktu dekat atau kurang dari satu tahun dan diterima sekaligus. Tujuan dari sebuah perusahaan berinvestasi pada aktiva jangka pendek adalah untuk digunakan sebagai modal kerja atau operasional perusahaan. Contoh aktiva jangka pendek adalah persediaan, piutang dan kas. Sedangkan definisi aktiva jangka panjang adalah sebagai aktiva dengan jangka waktu lebih dari satu tahun seperti dalam bentuk tanah, gedung, kendaraan, mesin, peralatan produksi, dll., dalam hal ini dana yang ditanamkan pada aktiva jangka panjang akan diterima kembali dalam waktu lebih dari satu tahun dan kembalinya secara bertahap. Tujuan perusahaan melakukan investasi jangka a panjang adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan (Harmono, 2011). ‘Terdapat dua alternatif pilihan investasi yaitu investasi pada aktiva rill dan investasi pada aktiva finansial. Karakteristik aktiva finansial dibandingkan dengan aktiva riil adalah sebagai berikut: (1) Mudah diperjualbelikan (liquid); (2) Pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi sesuai dengan preferensi risiko mereka; (3) Nilainya dapat berubah dengan cepat sesuai dengan kondisi ekonomi makro maupun mikro; (4) Memiliki pasar dan juga regulasi kredit. Karakteristik perusahaan yang mengalami pertumbuhan dapat diukur dengan peningkatan penjualan, pembuatan produk baru atau diversifikasi produk, perluasan pasar, ekspansi atau peningkatan kapasitas, penambahan aset, mengakuisisi perusahaan lain, investasi jangka panjang dan lain-lain. (Gaver, 2017) juga menyatakan bahwa pilihan investasi dimasa depan tidak hanya pada projek-projek yang didanai dari kegiatan riset dan pengembangan, namun juga kemampuan mengeksploitasi kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Dengan adanya pernyataan di atas, maka disimpulkan bahwa keputusan investasi sangat berpengaruh sekali bagi nilai perusahaan. Dalam hal ini, manajer keuangan menjalankan fungsi penggunaan dana harus mencari alternatif-alternatif investasi untuk dianalisis dan mengambil keputusan alternatif investasi manapun yang akan dipilih. Dalam penclitian ini, proksi yang digunakan untuk mengukur keputusan investasi dalam penelitian ini adalah PER (Price Earnings Ratio) (Rury, 2012). Menurut (Sartono, 2013) dalam (Aji, 2017) PER (Price Earnings Ratio) merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham (market price) dengan EPS (Earnings Per Share) dari saham yang bersangkutan. (Ang, 2017) kegunaan dari rasio PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham_ suatu perusahaan terbadap kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EPS (Earnings Per Share). Keputusan investasi yang didefinisikan sebagai kombinasi antar aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa yang akan datang dengan net present value positif. PER menunjukkan perbandingan antara closing price dengan laba perlembar saham yaitu Earnings Per Share (EPS). 2.1.6 Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan merupakan keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih olch perusahaan (Hasnawati, 2005). Keputusan pendanaan adalah keputusan yang berhubungan dengan penentuan sumber dana yang digunakan, penentuan pertimbangan pendanaan yang optimal apakah keputusan perusahaan akan menggunakan sumber dana dari dalam perusahaan atau akan mengambil dana dari luar (Christian, 2009). Keputusan pendanaan diartikan sebagai keputusan yang menyangkut struktur keuangan perusabaan (financial structure). Struktur keuangan perusabaan merupakan komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal yang sangat optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan (value of firm) dan meminimalkan biaya modal (cost of capital). Keputusan pendanaan adalah keputusan keuangan tentang darimana dana untuk membeli aktiva berasal. Ada dua macam dana atau modal yaitu meliputi modal asing seperti bank dan obligasi, serta modal sendiri seperti laba yang ditahan sementara untuk dimaksimalkan penggunaannya. Keputusan pendanaan dapat dibagi menjadi dua yaitu keputusan pendanaan jangka pendek dan keputusan pendanaan jangka panjang. Keputusan pendanaan jangka pendek meliputi hutang jangka pendek seperti: wesel dan hutang dagang. Sedangkan keputusan pendanaan jangka panjang akan membawa dampak pada struktur ‘modal (capital structure) perusahaan (Setiyo & Ika, 2016). Perusahaan harus mengambil keputusan pendanaan yang paling optimal sehingga antara hutang dan ckuitas benar-benar kombinasi yang dapat menghasilkan keuntungan dan return bagi perusahaan yang akhimya memaksimalkan nilai perusahaan (Ambarwati, 2010). Perusahaan menggunakan hhutang dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya aktiva dan sumber dananya. Dengan demikian akan meningkatkan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham (Agus S., 2010). Menurut Myers, perusahaan lebih menyukai menggunakan pendanaan dari modal internal, yaitu 23 dana yang asalnya dari aliran kas dan laba yang ditahan untuk diinvestasikan kembali. Menurut Modigliani dan Miller, menyatakan bahwa pendanaan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Apabila pendanaan didanai melalui hutang, peningkatan tersebut terjadi akibat dari efek ‘ar deductible yang artinya perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman yang mana dapat mengurangi penghasilan kena pajak maka dapat memberikan manfaat bagi pemegang saham. Keputusan pendanaan dapat diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER). DER menunjukkan perbandingan antara utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan serta menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk dapat memenuhi seluruh kewajibannya (Sadalia, 2010). Teori Keputusan Pendanaan Terdapat dua pandangan yang mendasari keputusan pendanaan, berikut adalah penjelesannya: 1. The Trade Off Model Model trade off menggambarkan struktur modal yang optimal dapat ditentukan dengan menyeimbangkan manfaat dari penggunaan hutang (taxshield benefit of leverage) dengan biaya yang dikeluarkan dari penggunaan hutang. Model rade off mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan merupakan hasil ‘rade off dari keuntungan pajak dengan menggunakan hutang dengan biaya yang akan ditimbulkan sebagai akibat dari penggunaan hutang tersebut (Hartono, 2018). Esensi dari teori ini adalah dalam struktur modal menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat yang lebih besar, tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan Karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak boleh lagi. Trade Off Theory telah mempertimbangkan berbagai faktor seperti corporate tax, biaya kebangkrutan dan personal tax dalam menjelaskan mengapa suatu perusahaan lebih menyukai memilih suatu struktur modal tertentu (Suad Husnan, 2018). USTAR, OWN pv 24 Kesimpulannya, penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik tertentu. Seolah titik tersebut, penggunaan hutang justra menurunkan nilai perusahaan (Hartono, 2017). Dengan begitu, walaupun model ini tidak memberikan secara tepat struktur modal yang paling optimal, namun model tersebut memberikan kontribusi penting yaitu: a) Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan dengan perusahaan yang membayar pajak cukup rendah; ) Perusahaan yang memiliki aktiva tinggi, sebaiknya hanya menggunakan sedikit hutang. . Pecking Order Theory Teori ini diperkenalkan pertama kalinya oleh Donaldson pada tahun 2015, sedangkan penamaan pecking order theory dilakukan oleh Myers pada tahun 2011. Penyebab dinamakan pecking order theory adalah karena teori ini menjelaskan tentang mengapa perusahaan akan menentukan hirarki sumber dana yang paling disukai. Ringkasnya, beberapa pernyataan dari teori ini adalah sebagai berikut: a) Perusahaan lebih menyukai pendanaan menggunakan intern; b) Pendanaan dari hasil operasi perusahaan; ©) Apabila perusahaan memerlukan pendanaan dari luar (eksternal financing), maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas dari yang paling aman terlebih dahulu yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhimya apabila masih saja belum mencukupi, sham baru diterbitkan, Menurat Myers dalam Kartika (2016), perusahaan lebih menyukai ‘penggunaan pendanaan modal internal, yaitu dana yang merupakan aliran kas dan laba yang ditahan untuk digunakan kembali sebagai modal. Urutan penggunaan sumber pendanaan menurut pecking order theory adalah dana internal (internal fiund), hutang (debt) dan modal sendiri (equity). 25 2.2 Penelitian Terdahulu Yang Relevan Pada bagian ini merupakan hasil-hasil dari penelitian terdabulu yang telah memberikan banyak sekali informasi terkait dengan metode penelitian, hasil dan pembahasan yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian yang dilakukan, Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang diambil dalam jurnal nasional maupun interasional : 1. Yulian Baya Ganar dalam artikel jumal dengan judul “Pengaruh Kebijakan Dividen dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017” terbit di Jumnal Sekuritas (Saham, Ekonomi, Keuangan dan Investasi) Vol. 2, No. 1, September 2018, Hal. 32-44, ISSN 2581-2777. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Bfek Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah uji asumsi Klasik, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis dan koefisien determinasi. ‘Secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio) dan Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan (Price Book Value) sebesar 90,6%. 2. Titin Koesmia Wati, Sriyanto dan Enis Khaerunnisa dalam jural dengan judul “Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Sub Sektor Industri Barang Konsumsi Periode 2011-2016” terbit di Jumal ‘Manajemen dan Bisnis, Vol. XI, No. 1, Desember 2018, ISSN 2541-1047. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel kebijakan Inutang dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji asumsi Klasik, uji path analysis, Uji sobel tes dan uji t. Secara parsial, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen (Dividen Payout Ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Price Book Value). 26 3. Heri Setiyo Cahyono dan Ardiani Ika Sulistyawati dalam jumal yang berjudul “Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Sebagai Determinan Nilai Perusahaan” terbit pada Jurmal Akuisisi-Vol. 12, No. 12, November 2016. Penelitian ini menggunakan populasi yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Teknik analisis yang digunakan analisis regregi berganda dan uji hipotesis dengan menggunakan determinasi Koefisien, uji f dan uji t. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: keputusan investasi dan kkeputusan pendanaan positif signifikan terhadap nilai perusahaan, namun kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 4, Feny Alvita Piristina dan Khairunnisa dalam jumal yang berjudul “Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan ‘Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan” terbit pada Jumnal Aset (Akuntansi Riset) Vol. 11, No. 1, Tahun 2019, ISSN 123-136. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atas kebijakan dividen, kkeputusan investasi dan keputusan pendanaan tethadap nilai perusahaan secara simultan maupun parsial. Dalam penelitian ini menggunakan objek perusahaan manufaktur sektor ofomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2017. Sampel yang digunakan sebanyak 33 perusahaan dan metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dikategorikan ke dalam penelitian deskriptif verifikatif yang bersifat kausal. Dalam penelitian menggunakan alisis regresi berganda, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: secara simultan dan parsial kebijakan dividen, keputusan investasi dan keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusabaan. 5. Fitri Amaliah dan Eliada Herwiyanti dalam jumal yang berjudul “Pengaruh Keputusan Investasi, Ukuran Perusahaan, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Pertambangan” terbit pada Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Maret 2020, ISSN 2460-4291. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari website BEI (Bursa Efek Indonesia). Sampel yang digunakan 27 sebanyak 40 perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2015 - 2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda, Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa: keputusan investasi, ukuran perusahaan, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. . Merina Salama, Paulina Van Rate dan Victoria N. Untu dalam jurnal dengan judul “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017” terbit di Jumal EMBA, Vol. 7, No. 3, Juli 2019, ISSN 2303-1174. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu purposive sampling sebanyak 8 perusabaan. Teknik analisis yang digunakan ialah regresi berganda dan menggunakan data kvantitatif, Penelitian ini menghasilkan bahwa: keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan tidak mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan sedangkan kebijakan dividen sangat mempengaruhi. , Indah Adi Kustini dalam penelitian sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusabaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2012”. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Keputusan pendanaan berpengaruh negatif tethadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terjadap nilai perusahaan. . Nur Triani dan Deden Tarmidi dalam jurnal intemasional yang berjudul “Firm Value: Impact of Investment Decisions, Funding Decisions and 28 Dividend Policies” terbit dalam International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences, Vol. 9, No. 2, Hal. 158-163, 2019, ISSN 2225-8329. Penelitian ini menggunakkan 33 sampel perusahaan yang terdafatar di Bursa Bfek Indonesia pada sektor properties dan real estate menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa: keputusan pendanaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap _nilai perusahaan, sedangkan keputusan investasi tidak signifikan. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa dalam optimalisasi_nilai perusahaan dapat dicapai melalui penerapan fungsi manajemen keuangan serta kebijakan dividen, dimana suatu keputusan dapat menarik minat investor dan berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Reineka Chairun Nisa dalam jumal dengan judul “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”, Terbit dalam jumal Prodi Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta, Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Desain penelitian ini bersifat asosiatif, metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor dan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa: keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, keputusan pendanaan berpengaruh negatif signifikan terhadap_nilai perusahaan dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen sebesar 67,3% sedangkan sisanya sebesar 32,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari penelitian ini. 10. Sonya Majid Pracihara dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh Kebijakan Hutang, Kepemilikan Mangjerial, Kebijakan Dividen dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Sektor 2 Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011- 2014)”. Terbit dalam Jumal Iimu Manajemen Fakultas Universitas Negeri Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kebijakan hutang, kepemilikan manajerial, kebijakan dividen dan ukuran perusabaan terhadap nilai perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 12 perusahaan, Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa: kebijakan hutang (DER) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, Kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, Kebijakan dividen berpengaruh posit terhadap nilai perusahaan dan ukuran perusabaan tidak memiiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. . 1 Ketut Suardana, I Dewa Made Endiana dan I Putu Edy Arizona dalam jumnal yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan”, Terbit dalam Jurnal Kharisma Vo. 2, No. 2, Juli 2020, E- ISSN 2716-2710. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018 dengan sampel sebanyak 33 perusahaan dan diobservasi sebanyak 99 perusahaan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa: profitabilitas, kebijakan utang, kebijakan dividen, keputusan investasi dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh positifterhadap nilai perusabaan. |. Sri Kurnia Saragih dalam penelitian sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Profitabilitas dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2016”. Hasil dari penelitian ini menunjulkkan bahwa secara uji parsial, keputusan investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Keputusan pendanaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen dan tingkat suku bunga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 30 2.3 Hipotesis dan Model Penelitian 2.3.1 Hipotesis Hipotesa dalam karya ilmiah ini dengan judul “Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020” ditetapkan sebagaimana berikut ini : Hipotesis pertama (Hi): ditetapkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2020. Hipotesa ini dilwatkan oleh penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : a) Yulian Bayu Ganar dalam artikel jumal dengan judul “Pengaruh Kebijakan Dividen dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013- 2017” terbit di Jumal Sekuritas (Saham, Ekonomi, Keuangan dan Investasi) Vol. 2, No. 1, September 2018, Hal. 32-44, ISSN 2581- 2777. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen (Dividend Payout Ratio) besar pengaruhnya terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan (Price Book Value) sebesar 90,6%. ) Titin Koesmia Wati, Sriyanto dan Enis Khaerunnisa dalam jurnalnya dengan judul “Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Sub Sektor Industri Barang Konsumsi Periode 2011- 2016” terbit di Jumal Manajemen dan Bisnis, Vol. XI, No. 1, Desember 2018, ISSN 2541-1047. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: kebijakan dividen (Dividen Payout Ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (Price Book Value). c) Indah Adi Kustini dalam penelitian sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan 31 Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010- 2012”. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terjadap nilai perusahaan. d) Nor Triani dan Deden Tarmidi dalam jumnal internasional yang berjudul “Firm Value: Impact of Investment Decisions, Funding Decisions and Dividend Policies” terbit dalam International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences, Vol. 9, No. 2, Hal. 158-163, 2019, ISSN 2225-8329. Penelitian ini menggunakkan 33 sampel perusahaan yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia pada sektor properties dan real estate menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa: keputusan pendanaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan keputusan investasi tidak signifikan. ©) I Ketut Suardana, I Dewa Made Endiana dan I Putu Edy Arizona dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Ukuran Perusahaan Tethadap Nilai Perusahaan”. Terbit dalam Jurnal Kharisma Vo. 2, No. 2, Juli 2020, E-ISSN 2716-2710. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018 dengan sampel sebanyak 33 perusahaan dan diobservasi sebanyak 99 perusahaan, Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa: profitabilitas, kebijakan utang, kebijakan dividen, keputusan investasi dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif tethadap nilai perusabaan. Hipotesis kedua (Hz): ditetapkan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan negatif terhadap nilai perusabaan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016-2020. Adapun hipotesa ini 32 dikuatkan oleh penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : 1. Pendukung hipotesa positi a) b) °) Heri Setiyo Cahyono dan Ardiani Ika Sulistyawati dalam jurmal yang berjudul “Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Sebagai Determinan Nilai Perusahaan” terbit pada Jumal Akuisisi-Vol. 12, No. 12, November 2016. Penelitian ini menggunakan populasi yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Teknik analisis yang digunakan analisis regregi berganda dan uiji hipotesis dengan menggunakan determinasi koefisien, uji f dan uji t. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: keputusan investasi dan keputusan pendanaan positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Reineka Chairun Nisa dalam jumal dengan judul “Pengaruh Keputusan Tnvestasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”, Terbit dalam jumnal Prodi Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Desain penelitian ini bersifat asosiatif, metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor dan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa: keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. I Ketut Suardana, I Dewa Made Endiana dan I Putu Edy Arizona dalam jurmal yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Ukuran Perusahaan ‘Tethadap Nilai Perusahaan”. Terbit dalam Jumal Kharisma Vo. 2, No. 2, Juli 2020, E-ISSN 2716-2710. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2018 dengan sampel sebanyak 33 perusahaan dan diobservasi sebanyak 99 perusahaan, Hasil dari penelitian ini d 33 menyatakan bahwa: profitabilitas, kebijakan utang, kebijakan dividen, Keputusan investasi dan ukuran perusabaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusabaan. Sri Kurnia Saragih dalam penclitian sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Profitabilitas dan Tingkat Suku Bunga Tethadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2016”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara uji parsial, keputusan investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, 2, Pendukang hipotesa negatif: a) b) Feny Alvita Piristina dan Khairunnisa dalam jumal yang berjudul “Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan” terbit pada Jurnal Aset (Akuntansi Riset) Vol. 11, No. 1, Tahun 2019, ISSN 123-136. Dalam penelitian menggunakan alisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: secara simultan dan parsial kebijakan dividen, keputusan investasi dan keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Fitri Amaliah dan Bliada Herwiyanti dalam jumal yang berjudul “Pengaruh Keputusan Investasi, Ukuran Perusahaan, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Pertambangan” terbit pada Jurnal Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Maret 2020, ISSN 2460-4291. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari website BEI (Bursa Efek Indonesia). Sampel yang digunakan sebanyak 40 perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2015 - 2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purpossive sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa: keputusan investasi, ukuran perusahaan, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen tidak 34 berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. ©) Merina Salama, Paulina Van Rate dan Victoria N. Untu dalam jurnal dengan judul “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014- 2017” terbit di Jumal EMBA, Vol. 7, No. 3, Juli 2019, ISSN 2303- 1174, Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu purpossive sampling sebanyak 8 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan ialah regresi berganda dan menggunakan data kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan bahwa: keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan. Hipotesis Ketiga (H3): ditetapkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016-2020. Adapun hipotesa ini dikuatkan oleh penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : a) Reineka Chairun Nisa dalam jumal dengan judul “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”. Terbit dalam jurnal Prodi Manajemen Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2014. Desain penelitian ini bersifat asosiatif, metode analisis yang digunakan adalah analisis faktor dan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa: keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, Kkeputusanpendanaan berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan dan b) °) gd 35 kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sonya Majid Pracihara dalam jumnal yang berjudul “Pengaruh Kebijakan Hutang, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014). Terbit dalam Jumal Ilmu Manajemen Fakultas Universitas Negeri Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kebijakan hutang, kepemilikan manajerial, kebijakan dividen dan ukuran perusabaan terbadap nilai perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 12 perusabaan. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil babwa kebijakan hutang (DER) memiliki pengaruh negatif signifikan tethadap nilai perusahaan. Indah Adi Kustini dalam penelitian sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2012”. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Keputusan pendanaan berpengaruh negatif tethadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif’ signifikan terjadap nilai perusahaan. Sri Kurnia Saragih dalam penelitian sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Profitabilitas dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2016”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara uji_parsial, Keputusan _investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, Keputusan pendanaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan 36 terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen dan tingkat suku bunga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 23.2 Model Penclitian Model penelitian adalah abstraksi dari fenomena-fenomena yang sedang ditcliti. Berdasarkan judul penelitian yaitu “Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020” dibuatkan model penelitian sebagai berikut : Gambar 2.1 Model Penelitian (4 Yulian Bayu Ganar, Jurnal Sekuritas, September 2018 (@)Titin Koesmia Wati; Jumal Manajemen dan Bisnis; Desember 2018 (#) Heri Setyo Cahyono; Jurmal Akuisisi; November 2016 (© Feny Alvita Piristina; () Reineka Chairun Nisa; Jumal Akuntansi Riset; Jumal Manajemen UNY; 2019 HB:() 2016 Kepumsan (© Sonya Majid Precihara; Pendanaan sebagai Jumal Manajemen UNY; variabel independen 2016 x3) Keterangan : Sumber : Penelitian Terdahulu —> Ujit @arsial 39 3.2 Definist Operasional dan Pengukuran Variabel 43.2.1 Variabel Dependen (¥) 3.2.1.1 Nilai Perusahaan Variabel dependen sebagai (Y) ini seringkali disebut variabel yang terikat. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan Price Book Value (PBV). Price Book Value (PBV) banyak digunakan oleh para investor untuk mengestimasi harga saham dimasa yang akan datang. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi ‘menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi (Taswan & Soliba, 2017). Semakin tinggi Price Book Value (PBV) yang dibasilkan maka menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut cenderung baik dan dinilai prospektif dimasa yang akan datang. Variabel dependen tersebut dirumuskan sebagai berikut : ice tek ate 8) ~ ‘ilai buku per lembarsaham Note: Skala yang digunakan adalah rasio. 3.2.2 Varlabel Independen (X) Variabel independen sebagai (X) atau disebut dengan variabel bebas. Yang imaksud dengan variabel ini adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lninnya atau dapat diartikan juga variabel yang tidak dipengaruhi keberadzannya oleh variabel Iain Variabel independen merupakan variabel yang dapat mempengarubi variabel dependen (Sugiyono, 2010, hal. 4). Variabel independen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen (X1), keputusan investasi (X2) dan Keputusan pendanaan (X3). Berikut ini adalah pemaparan dan pengukuran dari rmasing-masing variabel independen : } t | i | I 40 3.2.2.1 Kebijakan Dividen (X1) ‘Keputusan dividen menyangkut tentang keputusan penggunaan laba yang ‘menjadi hak para pemegang saham. Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang melibatkan keputusan sebuah perusahaan apakah perusahaan akan membagikan hasil laba bersih perusahaan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen atau menahan laba untuk diinvestasikan kembali, Dengan harapan, laba yang diinvestasikan kembali akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan dan tentunya risiko yang mudah dikelola. Kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan besarnya Dividend Payout Ratio (DPR) yaitu besanya presentase laba bersih setelah pajak yang dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham (Sudana, 2015). Kebijakan dividen dalam penilitian ini diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Dividend Payout Ratio (DPR) menjelaskan atas seberapa besar laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dari net income perusahaaan. Maka, untuk menghitung Dividend Payout Ratio (DPR) adalah sebagai berikut: Dividen per lembar saham Dividend Payout Ratio (DPR) = ——————— Laba per lembar saham Note : Skala yang digunakan adalah rasio. 3.2.2.2 Keputusan Investasi (X2) Keputusan investasi yang ditentukan sebuah perusahaan dipengnruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang dapat memenuhi kebutuhan Jjangka panjang maupun jangka pendek atau yang disebut likuiditas perusahaan. Perusahaan harus menjaga likuiditas agar tidak tergangeu, sehingga tidak mengganggu kelancaran aktivitas perusahaan untuk melakukan investasi dan tidak kehilangan kepercayaan diri dari pihak luar (Hidayat, 2010). Proksi yang digunakan untuk mengukur keputusan investasi dalam penelitian ini adalah PER (Price Earnings Ratio) (Rury, 2012). 41 Menurut (Sartono, 2013) dalam (Aji, 2017), PER (Price Earnings Ratio) merupakan perbandingan antara harga pasar suatu sabam (market price) dengan EPS (Earnings Per Share) dari salam yang bersangkutan, (Ang, 2017) kegunaan dari PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EPS (Earnings Per Share). Keputusan investasi yang didefinisikan sebagai kombinasi antar aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa yang akan datang dengan net present value positif. PER menunjukkan perbandingan antara closing price dengan laba perlembar saham yaitu Earnings Per Share (EPS). Kebijakan investasi dirumuskan sebagai berikut: Harga per lembar saham Price Earnings Ratio (PER)= To embar saham Note: ‘Skala yang digunakan adalah rasio. 3.2.2.2 Keputusan Pendanaan (X3) Keputusan pendanaan merupakan keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan (Hasnawati, 2005). Keputusan pendanaan adalah Keputusan yang berhubungan dengan penentuan sumber dana yang digunakan, penentuan pertimbangan pendanaan yang optimal apakah keputusan perusabaan akan menggunakan sumber dana dari dalam perusahaan atau akan mengambil dana dari luar (Christian, 2009). Keputusan pendanaan diartikan sebagai keputusan yang menyangkut struktur keuangan sebuah perusahaan (financial structure), Struktur keuangan perusabaan merupakan komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri, Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal yang sangat optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan (value of firm) dan meminimalkan biaya modal (cost of capital). 42 Keputusan pendanaan dapat diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER). DER (Debt to Equity Ratio) menunjukkkan perbandingan antara utang dan ckuitas dalam pendanaan perusahaan serta menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk dapat memenuhi seluruh kewajibannya (Sadalia, 2010). Keputusan pendanaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ested Total liabilitas/hutang t to Equity Ratio (DER) =, —————— ty Mato PER) Total ekuitas Note: ‘Skala yang digunakan adalah rasio. Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Nama Variabel Pengukuran Definisi Variabel Variabel Skala Kebijakan Dividen x) Kebijakan dividen | Dividend Payout Ratio ‘merupakan kebijakan | (DPR) = Dividen per eyioibacee lembar saham / Laba eputusan perusahaan | Pet lembar saham. apakah akan membagikan hasil Iaba bersih perusahaan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen atau menaban laba untuk diinvestasikan kembali. Kebijakan dividen berhubungan dengan penentuan besarnya Dividend Payout Ratio (DPR), yaitt besarnya presentase laba bersih setelah pajak yang dibagikan sebagai dividen ‘kepada pemegang saham (Sudana, 2015). Skala yang digunakan adalah rasio. E | | 4B Variabel Definisi Variabel Pengukuran Variabel Skala Keputusan Investasi (2) Keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut alokasi dana yang sumbernya berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari luar perusahaan. Keputusan investasi merupakan keputusan terpenting dari keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai perusahaan, Price Earnings Ratio (PER) = Harga per Jembar saham / Laba per lembar saham. ‘Skala yang igunakan adalah rasio. Pendanaan (x3) ‘Keputusan pendanaan adalah keputusan yang bethubungan dengan penentuan sumber dana ‘yang digunakan, penentuan pertimbangan pendanaan yang optimal apakah keputusan perusahaan akan menggunakan sumber dana dari dalam perusahaan atau akan mengambil dana dari luar (Christian, 2009). Debi to Equity Ratio IER) = Total liabilitas atau hutang / Total ekuitas. Nilai Perusahaan: Nilai perusahaan adalah harga sebuah saham yang telah beredar di pasar saham yang harus dibayar oleh investor untuk dapat memiliki sebuah perusahaan, Semakin tinggi nilai perusahaan mengindikasikan semakin tinggi kemakmuran para investor/pemegang saham. Price Book Value (PBV) = Harga pasar per lembar saham / Nilai buku per lembar saham. Skala yang digunakan adalah rasio. 433 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel Penelitian ini dengan judul “Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016 — 2020” menggunakan populasi yaitu seluuh perusahaan sektor pertambangan dengan menggunakan sampel penelitian data dari laporan keuangan, laporan tahunan dan laporan summary perusahaan sektor pertambangan yang sudah go ‘public atau terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016 — 2020. Jumlah populasi perusahaan sektor pertambangan terdapat sebanyak 47 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Namun, tidak semua perusahaan digunakan dalam penelitian ini. Pengambilan sampel perusahaan dilakukan menggunakan sebuah metode yaitu metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling artinya adalah pengambilan sampel yang dilakukan secara sengaja dengan kriteria perusahaan dapat memenuhi syarat tertentu pada perusahaan sub sektor minyak mentah dan gas bumi yang terdaftar i Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016 — 2020. Berikut ini merupakan criteria perusahaan sampel adalah : Tabel 3.2 Kriteria Sampel Penelitian No. Kriteria Perusahaan Sampel Jumlah | Persahan sektor pertambengan tk. yang melakukan |, pencatatan saham mulai dari tahun 2016 kebawah. 0 Perusahaan sektor pertambangan tbk. yang mempublikasikan data-data Japoran Kkeuangen, Iaporan tahunan dan laporan summary dalam rentang tahun 2016 — 2020 yang dibutuhkan terkait variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini. Perusahaan sektor pertambangan tbk. yang terdapat data 3. | variabel-variabel terkait yang akan diuji dalam penelitian ini] (8) disetiap laporan kevangannya, (16) Total Perusahaan Sampel | 16 Berikut ini adalah daftar populasi perusahaan yang digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 47 perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2016 ~2020 :

Anda mungkin juga menyukai