Agama Hindu 1c
Agama Hindu 1c
Orang Arya percaya dan memuja banyak dewa (Polytheisme). Bagi mereka, tiap-tiap dewa
merupakan lambang kekuatan terhadap alam sehingga perlu disembah/ dipuja dan dihormati.
Contoh dewa dalam kepercayaan bangsa Arya: Pretivi sebagai dewa Bumi, Surya sebagai Dewa
Matahari, Vayusebagai Dewa Angin, Varuna sebagai Dewa Laut, Agni sebagai Dewa Api.
Dalam ajaran agama Hindu dikenal 3 dewa utama, yaitu:
KITAB SUCI
Kitab suci agama Hindu disebut Weda (Veda) artinya pengetahuan tentang agama. Pemujaan
terhadap para dewa-dewa dipimpin oleh golongan pendeta/Brahmana. Ajaran ritual yang
dijadikan pedoman untuk melaksanakan upacara keagamaan yang ditulis oleh para Brahmana
disebut kitab Veda/Weda yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:
Reg Veda, berisi tentang ajaran-ajaran Hindu, merupakan kitab tertua (1500-900 SM) kira-kira
muncul saat bangsa Aria ada di Punjab.
Yajur Veda, berisi doa-doa yang dibacakan waktu diselenggarakan upacara agama, lahir saat
bangsa Aria menguasai daerah Gangga Tengah.
Sama Veda, berisi nyanyian puji-pujian yang wajib dinyanyikan saat diselenggarakan upacara
agama.
Atharwa Veda, berisi kumpulan mantera-mantera gaib, doa-doa untuk menyembuhkan penyakit.
Doa/mantra muncul saat bangsa Arya menguasai Gangga Hilir.
Selain itu terdapat kitab-kitab sebagai berikut.
Kitab Brahmanas berisi pedoman ritual keagamaan bagi para Brahmana. Kitab Brahmana
merupakan tafsir dari kitab Weda
Upanishad berisi khotbah-khotbah gaib. Kitab Upanisad berisi ajaran tentang cara-cara
menghindarkan diri dari samsara.
Aranyakas berisi kitab untuk para pertapa.
Om merupakan simbol agama Hindu jika diucapkan secara sangat sakral sama saja dengan
berdoa itu sendiri.
SISTEM KASTA
Sistem kemasyarakatan yang tercipta dalam masyrakat Hindu menurut Kitab Rig-Vega adalah
sebagai berikut:
Mereka hidup di desa, mata pencaharian mereka beternak dan bertani. Mereka mengenal
pertenunan, pembuatan barang keramik dan pertukangan. Kepala pemerintahan tertinggi, raja
yang berkuasa turun temurun. Dibantu dewan tertua dan kaum Brahmana. Mengenal pembagian
masyarakat atas kasta-kasta tertentu, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Pembagian
tersebut didasarkan pada tugas/ pekerjaan mereka.
Brahmana bertugas mengurus soal kehidupan keagamaan, terdiri dari para pendeta. Keberadaan
kasta ini ada pada posisi paling penting dan punya pranan yang sangat besar bagi berjalannya
pemerintahan. Mereka adalah orang yang paling mengerti menegnai seluk beluk agama Hindu,
serta menjadi penasehat raja.
Ksatria berkewajiban menjalankan pemerintahan termasuk pertahanan Negara. Yang termasuk
dalam kasta ini adalah para bangsawan, raja dan keluarganya, para pejabat pemerintah. Kasta ini
memiliki kedudukan yang penting dalam pemerintahan, punya banyak hak tetapi tidak memiliki
kewajiban untuk membayar pajak, memberikan persembahan, dsb.
Waisya bertugas berdagang, bertani, dan berternak. Mereka yang tergolong dalam kasta ini
adalah para pedagang besar (saudagar),para pengusaha. Dalam golongan masyarakat biasa kasta
ini cukup memiliki peran penting.
Sudra bertugas sebagai petani/ peternak, para pekerja/ buruh/budak. Mereka adalah para pekerja
kasar. Mereka mempunyai banyak kewajiban terutama wajib kerja tetapi keberadaannya kurang
diperhatikan.
Di luar kasta tersebut terdapat kasta Paria terdiri dari pengemis dan gelandangan.
Pembagian kasta muncul sebagai upaya pemurnian terhadap keturunan bangsa Aria sehingga
dilakukan pelapisan yang bersumber pada ajaran agama. Pelapisan tersebut dikenal
dengan Caturwangsa/Caturwarna, yang berarti empat keturunan/ empat kasta. Pembagian kasta
tersebut didasarkan pada keturunan. Dalam konsep Hindu sesorang hanya dapat terlahir sebagai
Hindu bukan menjadi Hindu.
Perkawinan antar kasta dilarang dan jika terjadi dikeluarkan dari kasta dan masuk dalam
golongan kaum Paria seperti bangsa Dravida. Paria disebut juga Hariyan dan merupakan
mayoritas penduduk India.
KEMUNDURAN AGAMA HINDU
Pada abad ke 6 SM agama Hindu mengalami kemunduran (kemunduran bukan berarti hilang
sama sekali) disebabkan oleh faktor-faktor, yaitu:
3. Timbul golongan yang berusaha mencari jalan sendiri untuk mencapai hidup abadi yang sejati.
Golongan tersebut disebut golongan Buddha yang dihimpun oleh Sidharta.