Anda di halaman 1dari 11
eran ate ee eee ae Bets nts RTS) ——" ‘TAHUN KE - Halaman | Lhokseumawe, ISSN (eel heteerie [jbo iP 1-63 Juni 2016 | 1693-248x Diterbitkan oleh: JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE REAKSI JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI (Halaman 1 - 63) ES DAFTAR ISI Halaman 19 10-16 17-23 37-42 43-47 Pemanfaatan Abu Sckam Padi Scbagai Bahan Baku Pembuatan Silica Gel (Aan Syahril, Muhammad Sami, dan Adriana) Pengaruh Kitosan Terhadap Sifat Anti Mikroba Edibel Coating (Abdul Kadir, M. Yunus, Teuku Rihayat, dan Yusrini Marita) Sintesis Biodiesel Dari Cpo Metode Non-Alkohol dengan Biokatalis, Enzim Papain Tersuspensi (Angga Risnarno, Anwar Fuadi, dan Nanang Rahmat Wijaya) Penyisihan Konsentrasi Cod Limbah Cair Domestik Sistem Batch Menggunakan Adsorben Fly Ash Batubara (Firdaus Muallim, Elfiana, dan Raina Sari) Pembuatan Biodiesel dari Minyak Biji Karet dengan Proses ‘Transesterifikasi Ultrasonik dan Katalis Enzym Novozym (da Zulfina, Pachraniah, dan Selvie Diana) Pembuatan Tahu dari Kacang Kedelai dengan Menggunakan Bahan Penggumpal fe Kuloh Sira (Lisa Nanda) Penggunaan Adsorben Kulit Kacang Tanah untuk Penyisihan Logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam Air dengan Menggunakan Sistem Kolom (Muhammad Haikal, Halim Zaini, dan Nahar) Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu dalam Pembuatan Silica Gel (Muhammad Ighal, Blwina, dan Yusrini Marita) fem Kolom, Removal Ion Cu, Fe”, Pb®’ dalam Limbah dengan Si Menggunakan Bioadsorben Kulit Kacang Tanah (Halim Zaini, Muhammad Sami, dan Reza Fauzan) ———S Jumal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politchnik Negert Lhokseumawe Vol. 14 No, 1 Juni 2016 ISSN 1693-248 PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SILICA GEL ‘Aan Syahril "* , Muhammad Sami, Adriana? * Program Studi Sarjana Terapan Teknolog: Kimia Industri ® Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe snail syabriluan(@gmail.com ABSTRAK Penelitian pembuatan sifica gel dari abu sekam padi ini bertujuan untuk menge- tahui waktu operasi optimum, konsentrasi NaOH terbaik dan karakteristik sili ca gel yang dihasitkan. Penelitian ini dilakukan dengan variasi waktu 40, 50, 60, 70 dan 80 menit, variasi konsentrasi NaOH | M, 2 M dan 3 M. Penelitian inj menghasilkan waktu reaksi optimum untuk Konversi silika yailu 60 menit ddan untuk rendemen pada waktu 70 menit dengan konversi silika 98% dan rendemen 24,73%, Konsentrasi NaOH paling optimum dalam reaksi dengan ‘abu sekam padi adalah 3M dengan kadar air sebesar 2% dan keasaman sebesar 1,35 mmol/gr. Berdasarkan karakterisasi dengan spektrofotometti IR, siliea gel telah berhasil dibuat ditandai dengan munculnya serapan gugus fungsi ~OH an silianol pada panjang gelombang 3.471,86 ~ 3.45643 om' dan Si-O-Si atau siloksan pada panjang gelombang 1.110,99 cm’; 1.101,35. Karakteristik sitica gel yang dihasilkan hampit sama dengan silica gel komersial. Absortfi- tas terbaik didapat pada SG 703 (silica gel pada wakta 70 menit dengan kon- sentrasi NaOH 3M) dengan daya adsorpsi 9,952 mg/gr dan efisiensi adsorpsi 99.5%, Kata Kunci: abu sekam padi, adsorptifitas, konversi silika, rendemen, silika gel ABSTRACT Research manufacture of silica gel from rice husk ash aims to determine the optimum operating time, the concentration of NaOH best and characteristics of the resulting silica gel. This study was done by varying the time 40, 50, 60. 70 and 80 minutes, variations in the concentration of NaOH 1 M, 2M and 3 M. This research resulted in reaction time optimum jor the conversion of the silica is 60 minutes and to the yield on 70 minutes with the conversion of silica 98% and yield of 24.73%. The optimum concentration of NaOH in the reaction with rice husk ash is 3M with a water content of 2% and acidity of 1.35 mmol / g Based on the characterization by IR spectrophotometry silica gel has been created successfully marked by the uptake of functional groups -OH and silianol at a wavelength of 3471.86 to 3456.43 em’! and Si-O-Si or a siloxane at a wavelength of 1110.99 cm" ; 1101.35. Characteristics of silica get produced silica gel is almost the same as the commercial. Best Absortifitas obtained at SG 70.3 (silica gel at 70 minutes with a concentration of NaOH 3 Jurnal Reaksi (Journ! of Science and Technology) Jurusan Tek Kia Politolik Negeri Lhokseumawe Vol. 14 No. B, Juni 2016 ISSN 1693-248 M) with the adsorption capacity of 9.952 mg /g and adsorption efficiency of 99.5%. Keywords: rice husk ash, adsorptivitas, silicates conversion, extraction, sitica gel. PENDAHULUAN Pasar global produk silika akan ‘membutuhkan suplai lebih dan meng- alami peningkatan permintaan pada tahun-tahun mendatang selama lebih dari dua dekade belakangan ini. Da- Jam mendongkrak pertumbahan cko- nomi di Indonesia salah satu jalur yang dipilih adalah industriatisasi. Oleh Karena itu dibutuhkan bahan- aban kimia yang beraneka ragam Pemanfaatan sumber daya alam yang belum —maksimal mengakibatkan Indonesia harus mengimpor baban- bahan kimia dari luar negeri untuk memenuhi kebutuban tersebut. Maka usaha pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal perlu dilakukan un- tuk meningkatkan sumber daya ma- nusia dan menambah devisa negara, Salah satu pemanfaatan sumber daya alemnya yaitu dengan memanfaatkan abu sckam padi, dimana keterscdia- nnya cukup berlimpah di Indonesia Kurang dimanfaatkan sebagai sa- ah satu bahan baku untuk proses produksi silika, ‘Sebagai negara agraris, Indonesia merupakan salah satu negara pengha- sil padi terbesar di dunia dan padi merupakan salah satu hasil utama pertanian di Indonesia yang diguna- kan untuk mencukupi kebutuhan pangan. Hasil utama dari proses = penggilingan padi ialah beras dan produk sampingnya berupa sckam pa- di yang jumlahnya cukup besar. Sc~ kam padi hasil penggilingan beras be- Jum dimanfaatkan dengan baik. Bia- sanya sekam padi dibakar hanya un- tuk mengurangi volume limbah padat saja dan abu sekam padi hasil pemba- kar dimanfaatkan oleh masyarakat se- bagai abu gosok. Silica gel merupakan suata ben- tuk dari silika yang dihasilkan mela lui penggumpalan sol natrium silikat (NaSiQz). Sol mirip agar-agar ini da- pat didehidrasi sehingga berubah menjadi padatan atau butiran mirip aca yang bersifat tidak clastis. Sifat ini menjadikan silica ge? dimanfact- kkan sebagai zat penyerap, pengering, dan penopang katalis, Dari berbagai penelitian, dilapor- kan bahwa abu sekam padi mengan- dung kadar silika cukup tinggi, berkisar antara 87 - 97% (Nuryono, 2004 dalam Mujianti, 2010). Meng- ingat tingginya kandungan silika da- Jam abu sekam padi maka dilakuken suatu upaya untuk memanfaatkan abu sekam padi sebagai bahan pembuatan silica gel. Umumnya, silica gel di- produksi dengan cara mereaksikan atrium silikat dengan asam, biasa- nya asam yang digunakan adalah asam klorida atau asam_ sulfat. Se- dangkan pembuatan atrium silikat secara komersial diperoleh dari bahan. mineral yang mengandung_ silika misalnya pasir kuarsa yang direaksi- an dengan abu dalam suatu tungku (furnace) yang beroperasi pada suhu i atas 1.300 °C. Selanjutnya natrium silikat ditambah asam untuk mem- peroleh silica get Pembuatan silica get dari abu se- kam padi pada penelitian ini dilaku- kan sebagai wujud pemanfaatan lim- bah hasil penggtlingan padi sehingga dapat dijadikan sesuatu yang bemilai ekonomi Jarnal Reaks! Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhoksexmavve METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan yang dipakai adalah se- kam padi yang sudah dalam bentuk aby yang merupakan limbah dari ha- sil pembakaran sekam padi di desa Tanjong Ceungai, Kec. Tanah Jambo Aye, Kab. Aceh Utara, HCl, HSOs dan NaOH. Alat- yang digunakan berupa hor plate, beaker glass, pen- gaduk — magnet, pH_—_ meter, spektofotometer IR (FTIR) dan spektofotometer AAS. Proses Perlakuan Awal Abu sekam padi ditimbang sebanyak 2 kg lalu digiling dan diay- ak dengan ukuran 100 mesh, sebanyak 350 gr abu dicuei dengan 500 mil larutan HCL 3 M sambil di- aduk selama 1 jam, dan didiamkan selama 30 menit, hasil pencucian pa- da point ke-2 disaring dan dibilas menggunakan aquades sampai pH 7, alu dikeringkan dengan oven selama 2 jam dengan T = 120 °C dan did- inginkan sampai subu Kamar. Proses Pembuatan Natrium Silikat ‘Abu sckam padi kering yang te- Jah dilakukan proses perlakuan awal ditimbang sebanyak 15 x 20 gr, dima- sukkan ke dalam 3 buah erlenmeyer masing-masing 20 gr, ditambahkan dengan 200 mil Jarutan NaOH 1 M, 2 M dan 3M. Dipanaskan campuran hingga mendidih sambil diaduk deng- an kecepatan Konstan dengan variasi wektu 40, 50, 60, 70 dan 80 menit * dan disaring campuran menggunakan kertas saring Whatman 42 untuk me- misahkan filtrat dengan residu, Filtrat ((Natrium silikat) yang didapat, digu- nakan untuk proses pembuatan silica gel. Vol. 14 No.1 Juni 2016 ISSN 1693-248X Proses Pembuatan Silika Gel Diambil sebanyak 100 ml filtrat hasil filtrasi, kemudian ditambahkan larutan HaSO¢ 3 M setetes demi sete~ tes sambil diaduk sampai terbentuk gel dan hingga pH 7, diamkan setama 18 jam, kemudian disaring gel yang terbentuk menggunakan kertas saring Whatman 42. Residu dicuci (gel) menggunakan aquades dan gel dike- ringkan dalam oven selama 2 jam dengan T = 120 °C. Dinginkan sam- suhu kamar, silica gel digerus dan diayak dengan ukuran ayakan <100 mesh, Silica gel yang diperoleh anali sa dengan membandingkan dengan silika gel komersial HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, abu sekam padi yang digunakan dalam bentuk abu yang merupakan limbah dari ha- sil pembakaran sekam padi di desa ‘Tanjong Ceungai, Kee. Tanah Jambo ‘Aye, Kab. Aceh Utara, Penelitian imi bertujuan untuk mengetahui waktu operasi optimum, konsentrasi NaOH terbaik dan karak- teristik sifica ge? yang dihasitkan. Ujt karakteristik yang dilakukan meliputi konversi silika, rendemen/kadar SiO», Uji gugus menggunakan spekirofoto- metri IR/FTIR, kadar air, keasaman dan adsorptifitas silica gel terhadap logam Cu dan membandingkan deng- an silica gel komersial Konversi Silika Percobaan pengaruh waktu ope- asi tethadap konversi silika (SiO3) dalam abu sekam padi dilakukan pa- da rentang waktu 40 ~ 80 menit se- pertiterlihat pada Gambar 1 Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa dalam rentang waktu 40 — 60 Jurnal Reaksi Journal of Science and Technology) Jurusaan Tek Kimia Poiteknik menit, silika yang terkonversi sema- Kin meningkat dan pada waktu 70 menit dan 80 menit silika yang ter- konversi sedikit menorun atau mulai stabil, Hal ini mungkin disebabkan karena kehabisan substrat (abu sekam padi) yang tersedia untuk terkonversi Dapat disimpulkan bahwa lamanya proses pembuatan silica gel tidak mempengaruhi kadar silika. 150% 100% § 2 sergiflendegd Bow | PELL EUE AR Sm RR oe EULLSLLULLUES «© 90 6 7 80 ‘Waktu Operasi (menit) Gambar 1, Pengaruh waktu operasi vs Konversi silika,# NaOH 1 M, # NaOH2M, SNsOH 3 M. Konversi Silika Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH terhadap silika yang terkon- versi, dengan variasi NaOH yang di- ‘gunakan yaitu | M, 2M dan 3M, Si- lika yang terkonversi dengan variasi konsentrasi NaOH ini dapat dilihat pada Gambar 2, ia Konversi Silika (?6) 3 1 2 3 Konsentrasi NaQH (M) Gambar 2, Pengaruh konsentrasi NaOH vs Konversi silika, 40 menit, 450 menit, # 60 menit, $70 menit, 880 menit. ageri Lhokseumavve Vol. 14 No. dunt 2016 ISSN 1693-248 Dari Gambar 2 dapat_dilihat bahwa konsentrasi NaOH mempeng- arubi konversi silika. Hal ini terlihat pada konsentrasi NaOH setiap waktu reaksi, dimana silika yang terkonversi semakin tinggi dengan meningkanya konsentrasi NaOH. Dapat disim- pulkan bahwa semakin tinggi konsen- ‘asi NaOH, maka silika yang terkon- versi juga semakin tinggi. Rendemen Rendemen pada penelitian ini ju- ga sama halnya seperti konversi sili- ka, Rendemen yang dihasilkan juga dilihat dari pengaruh waktw operasi dan konsentrasi NaOH, seperti pada Gambar 3 dan Gambar 4, 40 50 @ 0 % Waku Operas (merit) Gambar 3. Rendemen vs Waktu ope- rasi, El Konsentrasi NaQH 1 M, NaOH 2M, @ NaOH3M. Dari Gambar 3 dapat diketahui bahwa rendemen silika yang dihasil- kan semakin meningkat dari waktu 40 - 80 menit pada konsentrasi NaOH 1 M, sedanekan pada konsen- trasi 2 M dan 3 M mengalami penu- runan pada beberapa titik (waktu ope rasi). Hal ini mungkin disebabkan ka- rena perbedaan densitas larutan natri- um silikat dan perbedaan pH pada sa- at proses pembuatan schingga endap- an yang didapatkan sedikit berku- rang. Rendemen terbanyak didapat- Jurnat Reaksi (Joumat of Science and Technolosy) Jurusan Tekaik Kimia Poiteknik Negeri Lhokseunawe kan pada waktu 70 menit dengan konsentrasi NaOH 3M, yaitu 24,73%, Gambar 4 menunjukan konsen- trasi NaOH sangat berpengaruh terha- dap rendemen yang dihasilkan. Se- makin tinggi konsentrasi NaQH maka semakin tinggi juga rendemen yang didapat Rendemen tertinggi ditun- jukan pada konsentrasi NaOH 3 M setiap waktu operasi. Dapat disimpul- kan bahwa semakin tinggi konsentra- si NaOH pada proses pembuatan si ca gel, maka semakin banyak rende- men yang didapatkan : a Rendemen (%) 88 » 2 3 Konsentrasi NaOH (M) Gambar 4. Rendemen vs Konsentra- siNaOH, Swaktu 40 menit, #50 ‘menit, # 60 menit, 8 70 menit, 6 80 menit Pemyataan pada Gambar 3 dan Gambar 4 dibuktikan dengan endap- an silika yang dihasilkan pada setiap waktu operasi dan dengan konsentrasi NaOH yang berbeda, seperti data pa- da Tabel 1 ‘Tabel 1: Endapan silika dengan va- riasi_ waktu operasi dan Konsentrasi NaOH, [ Waktu | Konsentrasi | Endapan (menit) | NaOH (M) | Silika (gr) - 1 40 50 Vol. £4 No. J, Juni 2016 ISSN 1693-248X Pada Tabel 1, terlihat bahwa la- ‘manya waktu operasi tidak berpenz- aruh pada jumlah endapan yang di- peroleh dan semakin tinggi konsen- trasi NaOH maka semakin banyak pula endapan silike yang dihasitkan, Keasaman dan Kadar Air Pada silica gel yang dihasilkan ditakukan analisa keasaman dan ka- dar air. Analisa keasaman dilakukan dengan menggunakan metode volu- metri, dimana keasaman sampel di- peroleh dari selisih jumlah_ mmol NaOH awal dengan mmol NaOH setelah perendaman selama 24 jam. Hasil analisa dibandingkan dengan silica gel komersial, seperti pada Tabel 2. Pada Tabet 2, kadar air tertinggi hanya mencapai 3% dan kadar air te- rendah 1%, Hal ini mungkin disebab- kan pada saat proses pengeringan yang dilakukan, air yang terkandung dalam gel habis menguap, sehingga silica gel benar-benar kering dan me- ‘miliki kadar air yang sedikit. ‘Menurut Fahmiati, dkk (2004), partikel silica gel dapat dianggap se- bagai asam padatan karena memiliki gugus pada permukaan yang dapat terionisasi menghasilkan proton dan partikel bermuatan negatif. Penentuan keasaman silica gel dalam penelitian ini dilakukan secara volumetri. Peng- uujian keasaman bertujuan untuk tual Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politcknik Negeri Lhokseumawe mengetahui kemampuan silica gel hhasil sintesis dengan larutan asam sulfat 3M dibandingkan dengan sili- ca gel ko-mersial dengan mengguna- kan metode volumetri yang dilakukan dengan titrasi Tabel 2: Data analisa keasaman dan kadar air silica gel dan pembanding. Jeni Sitika | 84°") Keasaman Gel G8 | Comoe | scan 2 [146 sG402 [1 sc403_| 2 SG50.1 | 3 SG502 | 2 2 E 3 sG602 [1 sg603 | 2 [~so70._|3 sG702 [2 S703 [2 SG80.1 [3 [~sgs02 [2 SG80.3 [2 'RIESELGEL | 2 | Pada penelitian ini, 1 gram silica gel hasil sintesis dan kiesel gel di- rendam dalam 25 mL larutan NaOH 0,1 M selama 24 jam agar terjadi in- teraksi antara ion OH- dari laruten NaOH dengan gugus Si-OH dari sili- ca gel. Semakin besar jumlah silanol pa- da silica gel maka kemampuanya un- > tuk mendonorkan proton semakin be- sar sehingga keasamanya semakin meningkat. Peningkatan keasaman si- fica gel hasil sintesis diperkirakan berasal dari peningkatan jumlah gugus silanol yang disebabkan oleh Vol. 14 No, 1, Junt 2016 ISSN 1698-248X meningkatnya ion H yang digunakan pada pembuatan silica gel. Semakin ‘tinggi nilai keasaman maka semakin banyak jumlah silanol (Si-OH) yang telah dimiliki oleh silica gel sehingga kemampuan untuk mendonorkan pro- ton semakin besar. Keasaman diperoleh dari selisit mmol NaOH awal dengan mmol NaOH setelah perendaman dengan si- fica gel basil sintesis setama 24 jam. Nilai keasaman silica get hasil sinte- sis yang paling mendekati nilai ke saman silica ge! komersial yaitu nilai keasaman dati SG 40.2, sedangkan pada sifica gel lain juga memiliki ke~ asaman yang. tidak jauh berbeda dengan Kiesel gel (silica gel komer- sial). Karakteristik Menggunakan FTIR Metode —spekirofotometri TR (FTIR) digunakan untuk mengidentif- ikasi gugus-gugus fungsional yang terdapat pada sifica gel. Setiap gugus fungsional memiliki serapan pada bi- langan gelombang tertentu sehingga dapat diidentifikasi secara kualitatif. Karakteristik ini diharapkan bisa menjadi indikasi kualitatif keberhasi- Jan pembuatan silica gel dati abu sekam padi. Gugus fungsional yang akan dilihat adalah gugus silanoi (Si- OH) dan siloksan (Si-O-Si). Silica get yang digunakan untuk analisa yaitu Silica gel yang memiliki konversi silika dan kadar SiO (rendemen) ter- baik pada tiap waktu operasi dan dengan konsentrasi. NaOH. terbaik. Pada analisa juga digunakan silica gel komersial sebagai _pembanding tethadap silica gel hasil sintesa dari abu sekam padi. Pada Gambar 5, pita serapan yang muncul antara bilangan gelom- bang 3.471,86 em" dan 3.456,43 cnr" Jurnal Reakst (Jounal of Science ond Technology) Jurusan Teknik Kimsia Politeknik Negeri Lhokseumawe mengindikasikan adanya vibrasi ulur dari gugus fingsi -OH dari silanol (Si-ON). Pelebaran pita terjadi karena eu-gus fingsi -OH dan air yang terserap pada permukaan silika me- lalui ikatan hidrogen, Gambar 5. Spektra IR dari KIESEL. GEL (Sitica gel komersial) Pita serapan pada 3.701,39 cm akibat adanya gugus fungsi ~OH yang terisolasi schingga tidak ter bentuk ikatan hidrogen dengan sila- nol lainnya, Pita serapan pada bilang- an gelombang 1,635,63 em” menun- Jukkan adanya gugus -OH dari Si- OH. Hal ini menunjukkan adanya vie brasi bending -OH dari molekul air yang terikat. Pita serapan di sekitar bilangan gelombang 1.110,99 em"; 1,101,35 cm’; 1.093,63 cm’! menun- jukan vibrasiregangan Si-O. dari siloksan (Si-O-Si). Pelebaran pita terjadi karena gu- gus fungsi -OH dan air yang terserap pada permukaan silika melalui ikatan hidrogen, Gambar 6. Spektra IR SG 40.3 (Sitica gel dengan waktu operasi 40 ‘menit dan konsentrasi NaOH 3M). Vol 14 No. 1, Juni 2016 ISSN 1693-248 Nib Gambar 7. Spektra IR SG 50.3 (Silica gel dengan waktu operasi 50 ‘menit dan konsentrasi NaOH 3M). vr oth - Wha, sai aati Gambar 8. Spektra IR SG 60.3 (Sitica gel dengan waktu operasi 60 menit dan konsentrasi NaOH 3M), Hilti Gambar 9, Spektra IR SG 70 3 (Sili- cit gel dengan waktu operasi 70 menit ddan konsentrasi NaOH 3M), ‘ Miia, | agit Gambar 10. Spektra IR SG 80.3 (Sil- ica gel dengan waktu operasi 80 men- it dan konsentrasi NaOH 3M). Juornat Reaksi Jounal of Seience ana Technology) Surasan Teknik Kimia Politekuik Negeri Lhokseumawe Pita serapan disekitar bilangan gelombang 1.110,99 em'!; 1.10135 cem’l; 1,093,63 em" menunjukkan vibrasi regangan Si-O dari siloksan (Si-0-Si), Hiasil pembacaan spektra IR yang didapat tidak jauh berbeda dengan yang dikatakan — Sastrohamidjojo (1992) dalam Isnawan, dk (2013), Pita serapan yang muncul antara bilangan gelombang 3.47187 dan 3.456,44 cm” mengindikasikan ada nya vibrasi ulur dari gugus fungsi (OW dari silanol (Si-OF), Pita serapan pada 1.635,64 cm menunjukkan adanya vibrasi bending -OH dari molekul air yang terikat. Pita serapan di-sekitar 1.100 em™ menunjukkan vibrasi ulur asimetris Si-O dari si- oksan (Si--Si) Secara umum pita serapan yang muncul pada SG 40.3, SG 50,3, SG 60.3, SG 70.3, SG 80.3 dan Kiesel gel (silica gel komersial) menunjuk- kan bahwa gugus-gugus fungsional yang terdapat pada keenam silica gel adalah gugus silanol (Si-OH) dan si- Joksan (Si-O-Si). Dari interpretasi spektra infra-merah tersebut dapat di- simpulkan bahwa silica gel dari abu sekam padi (SG 40.3, SG 50.3, SG 60.3, SG 703 dan SG 80,3) telah ber- hasil dibuat. Adsorptifitas Ton Logam Cu Data hasil perhitungan daya ad- sorpsi dan efisiensi adsorpsi silica ge! terhadap ion logan Cu dapat dilihat pada Tabel 3 Adsorpstifitas silica gel hasil sin- tesis dari abu sckam padi terhadap ion logam Cu dibandingkan dengan silica gel komersial. Dalam proses percobaan adsorpsi, sebanyak 1 gr dari tiap-tiap silica gel dimasukkan ke dalam 100 ml larutan ion logam Fol. 14 No.1, Juni 2016 ISSN 1693-248 Cu 100 ppm dan dilakukan peng- adukan selama 1 jam, Larutan ion lo- gam Cu setelah proses adsorpsi di- analisa menggunakan AAS untuk ‘mengetahui konsentrasi ion logam Cu setelah proses adsorpsi ‘abel 3: Data hasil perhitungan da- ya adsorpsi dan efisiensi adsorpsi silica gel terhadap ion logam Cu, Daya | Efisienst see silica Adsorpsi | Adsorpsi Sel __ (mgigr) | (%) | KIESELGEL | 5,726 57,3 SG 40.3 5,840 58,4 SG 50.3 5,748. 57,5 $6603 | 7,634 76,3 SG 70.3 9,952 99,5 86803 [5943 | 594 Dari Tabel 3 dapat dilihat bah- wa silica gef hasil sintesis dari abu sekam padi memiliki daya adsorpsi dan cfisiensi adsorpsi yang lebih baik dibandingkan dengan Kiesel gel (sili- ca gel komersial). Daya adsorpsi dan cefisicnsi adsorpsi paling baik di- tunjukan pada SG 70.3 dengan daya adsompsi 9,952 mg/gr dan efisiensi adsorpsi 99.5%. Sedangkan pada Kiesel gel hanya memiliki daya ad- sompsi sebesar 5,726 mg/gr dan cfisiensi adsorpsi $7,3%. Maka dapat disimpulkan bahwa silica gel hasil sintesis da-ti abu sekam padi bagus Jika digunakan untuk adsorben ion logam Cu KESIMPULAN Waktu operasi optimum proses pembuatan silica gel dari abu sekam padi untuk konversi silika terbaik selama 60 menit dan untuk rendemen selama 70 menit. Konsentrasi NaOH Jurnal Reaksi (Jounal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Polteknih Negeri Lhokseumavee yang tepat yaitu scbesar 3 M. Ber- dasarkan analisa FTIR, silica gel hasil sintesis dari abu sekam padi memitiki gugus fungsi yang sama dengan silica gel pembanding, yaitu terdapat gugus fungsional Si-OH (si- anol) pada bilangan _gelombang, 3.471,86 cm’! dan 3.45643 om, un- tuk Si-0-Si (siloksan) terbaca pada bilangan gelombang 1.110,99 cm”; 1,101,35 cm’ dan 1.093,63 om’, Ab- sorptifitas terbaik pada SG 70.3 dengan daya adsortifitas 9,952 mg/gr dan efisiensi adsorpsi 99,5 %, DAFTAR PUSTAKA Fahmiati, Nuryono dan Narsito, 2004. Kajian Kinetika Adsorpsi Ca(ll), Ni(ll) dan Mg() pada Silica gel Termodifikasi 3- Merkapto-1, 2 ,4-triazol, Alche- my, 3(2), 22-28. Hadi, Isnawan, Made Arsa dan 1 Wayan Sudiarta. 2013. Sintesis Silica gel dari Abu Sekam Padi dan Abu Limbah Pembakaran Batu-Bata dengan Metode Presipitasi, Jumal Kimia, Jura san Kimia, Universitas Udayana, Mujianti, Dwi Rasy. 2010. Sintesis Dan Karakterisasi Silica gel Dari Abu Sekam Padi Yang Diimobilisasi_ Dengan 3- (Trimetoksisilil}-1-Propantiol, PS Kimia, Fakultas MIPA, Uni- versitas Lambung Mangkurat. Retnosari, Agustin. 2013. Ekstraksi Dan Penentuan Kadar Silika (SiOz) Hasil Ekstraksi Dari Abu Terbang (Fly Ash) Batu Bara. Skripsi, Jurusan Kimia, Universi- tas Jember. ~Soeswanto, Bambang dan Ninik Lin- tang, 2011. Pemanfaatan Limbah Abu Sekam Padi Menjadi Na- Vol. 14 No.1. Juni 2016 ISSN 1693-248X trium Silikat, Jurnal Sains Dan Teknologi, Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung,

Anda mungkin juga menyukai