Anda di halaman 1dari 15

Materi Dasar 2

Konsep Dasar KPP

Materi Dasar 2
Konsep Dasar Komunikasi Perilaku (KPP)
Dalam Pemberdayaan Keluarga Sehat.

I. Deskripsi Singkat

Tujuan pembangunan kesehatan di Puskesmas adalah mewujudkan Kecamatan


Sehat. Untuk mewujudkan Kecamatan Sehat, tentunya harus dimulai dengan
melakukan upaya meningkatkan status kesehatan keluarga atau rumah tangga.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, masalah kesehatan yang
dialami oleh keluarga-keluarga di satu wilayah administrasi, akan menjadi
masalah kesehatan masyarakat. Hal ini harus dipahami oleh Kepala Puskesmas
serta Petugas Kesehatan Puskesmas, tentang pentingnya upaya memberdayakan
keluarga untuk hidup sehat, sebagai langkah awal dalam mewujudkan Kecamatan
Sehat.
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan merupakan proses pemberian
informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien) secara terus-menerus
dan berkesinambungan mengikuti perkembangan klien, serta proses membantu
klien, agar klien tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
pengetahuan atau knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek sikap atau
attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku hidup sehat yang
diperkenalkan (aspek tindakan atau practice). Salah satu pendekatan komunikasi
yang dapat diterapkan dalam melakukan intervensi untuk memberdayakan
keluarga agar tau, mau dan mampu menerapkan perilaku hidup sehat adalah
melalui Pendekatan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP). Melalui penerapan
komunikasi perubahan perilaku, keluarga dibantu oleh tenaga promosi kesehatan
puskesmas untuk mengenali masalah kesehatannya, upaya mengatasinya serta
memotivasi agar keluarga tersebut mampu melakukan upaya pencegahan serta
peningkatan status kesehatan keluarganya dengan mengoptimalkan potensi atau
kemampuan yang dimilikinya.

Perilaku merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi derajad


kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberdayakan
keluarga agar tau, mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat,
merupakan upaya yang tidak mudah. Oleh sebab itu, tenaga promosi kesehatan
puskesmas harus mempunyai kompetensi melakukan intervensi perubahan
perilaku yaitu melalui pendekatan komunikasi perubahan perilaku (KPP) dalam
pemberdayaan keluarga sehat. Pendekatan KPP dalam pemberdayaan keluarga
sehat, merupakan salah satu referensi yang tepat bagi tenaga promosi kesehatan
puskesmas dalam mewujudkan keluarga sehat yang ada di wilayah kerja
puskesmas.

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 1
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

Pada materi dasar 2 ini, ruang lingkup materi yang akan dibahas meliputi
pengertian, tujuan, sasaran, manfaat, ruang lingkup, langkah-langkah KPP dalam
upaya pemberdayaan keluarga menjadi keluarga sehat.

II. Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan Pembelajaran Umum:


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami konsep dasar
Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) dalam Pemberdayaan Keluarga Sehat.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus:


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat.
2. Menjelaskan langkah-langkah KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat.

III. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan sebagai
berikut:
Pokok bahasan 1.: KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat
Sub pokok bahasan:
a. Pengertian KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat
b. Tujuan KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat
c. Sasaran KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat
d. Manfaat KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat
e. Ruang lingkup KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat

Pokok bahasan 2. Langkah-langkah KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat


Sub pokok bahasan:
a. Analisa situasi
b. Kajian formatif
c. Pengembangan strategi KPP
d. Pelaksanaan
e. Pemantauan dan penilaian

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran ini menguraikan tentang kegiatan


fasilitator dan peserta dalam proses pembelajaran selama sesi ini berlangsung (2
jpl x 45 menit = 90 menit), adalah sebagai berikut:

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 2
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

Langkah 1.
Pengkondisian (10 menit)

Langkah pembelajaran:
a. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum
pernah menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan.
Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat
bekerja dan materi yang akan disampaikan.
b. Menciptakan suasana nyaman dan mendorong kesiapan peserta untuk
menerima materi dengan menyepakati proses pembelajaran.
c. Dilanjutkan dengan penyampaian judul materi, deskripsi singkat, tujuan
pembelajaran serta ruang lingkup pokok bahasan yang akan dibahas pada
sesi ini dengan menggunakan bahan tayang.

Langkah 2.
Penyampaian dan pembahasan pokok bahasan 1. KPP dalam pemberdayaan
keluarga sehat dan sub pokok bahasan (30 menit).

Langkah pembelajaran:
a. Fasilitator melakukan curah pendapat dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada peserta untuk mengukur pemahaman peserta tentang KPP
dalam pemberdayaan keluarga sehat. Ada 3 (tiga) pertanyaan yang diajukan
kepada peserta yaitu: 1) pengertian KPP, 2) pengertian KPP dalam
pemberdayaan keluarga serta 3) tujuan KPP dalam pemberdayaan keluarga
sehat.
b. Fasilitator mencatat semua pendapat peserta, selanjutnya merangkum dan
menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan sub pokok bahasan
dengan menggunakan bahan tayang.
c. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau
menyampaikan klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau
tanggapan yang sesuai.

Langkah 3.
Penyampaian dan pembahasan pokok bahasan 2. Langkah-langkah KPP dalam
pemberdayaan keluarga sehat (40 menit).

Langkah pembelajaran:
a. Fasilitator memberi kesempatan kepada dua orang peserta untuk
menyampaikan pengalamannya tentang kegiatan promosi kesehatan yang
menerapkan konsep atau pendekatan KPP dalam pemberdayaan keluarga
sehat.

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 3
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

b. Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan identifikasi langkah-langkah


kegiatan KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat. Fasilitator menulis semua
pendapat peserta pada kertas flipchart di depan kelas.
c. Fasilitator menyampaikan paparan tentang langkah-langkah KPP
pemberdayaan keluarga sehat secara umum dengan menggunakan bahan
tayang.
d. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya atau
menyampaikan klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau
tanggapan yang sesuai.

Langkah 5.
Rangkuman dan kesimpulan (10 menit).

Langkah pembelajaran:
a. Fasilitator melakukan evaluasi untuk mengetahui pemahaman peserta
terhadap materi yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Fasilitator merangkum dan membuat kesimpulan poin-poin penting dari
materi yang disampaikan.
c. Fasilitator melakukan kegiatan refleksi terkait dengan proses pembelajaran
sesi ini.
d. Fasilitator menutup sesi ini, dengan memberikan apresiasi kepada seluruh
peserta.

V. Uraian Materi

Pokok Bahasan 1.
KPP DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA SEHAT

A. Latar Belakang

Konsep dasar KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat sebetulnya merupakan


suatu pendekatan yang diarahkan pencapaian tujuan promosi kesehatan serta
mendukung tujuan pembangunan kesehatan yang dilakukan di puskesmas. Promosi
Kesehatan serta Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) merupakan upaya
kesehatan esensial yang harus dilakukan oleh tenaga promosi kesehatan
puskesmas untuk memberdayakan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk tau mau dan mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Promosi
kesehatan merupakan upaya membantu masyarakat agar mampu melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat untuk menolong dirinya sendiri melalui
pembelajaran dari, oleh, dan bersama masyarakat agar dapat secara mandiri
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat dalam upaya
kesehatan, sesuai dengan sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 4
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

publik yang berwawasan kesehatan. Sedangkan, istilah KIE juga sering disebut
dengan pendidikan atau penyuluhan kesehatan masyarakat. Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat adalah suatu upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi dan
melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan
cara melakukan advokasi, gerakan pemberdayaan masyarakat, mengembangkan
kemampuan dan keterampilan perorangan serta mengarahkan pelayanan
kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan
kuratif dan rehabilitatif dengan tujuan agar keluarga/masyarakat dapat mengenali,
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatannya.
KIE di bidang kesehatan merupakan salah satu indikator kinerja puskesmas,
menjadi salah satu parameter penilaian akreditasi puskesmas serta merupakan inti
dari kualitas pelayanan perorangan (privat good) dan pelayanan kesehatan
masyarakat (public good).

Mengacu pada pengertian tersebut, jelaslah bahwa kegiatan penyuluhan kesehatan


masyarakat maupun promosi kesehatan, pada prinsipnya merupakan kegiatan
komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keluarga berperilaku
hidup bersih dan sehat secara mandiri. Sehubungan dengan itu, salah satu
penerapan upaya promosi kesehatan maupun KIE di bidang kesehatan, adalah
melalui pendekatan komunikasi perubahan perilaku (KPP) dalam pemberdayaan
keluarga sehat. Melalui penerapan pendekatan KPP dalam pemberdayaan keluarga
sehat diharapkan individu / keluarga menjadi tahu, mau dan mampu melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya meningkatkan status kesehatannya
secara mandiri.

Ruang lingkup perilaku hidup bersih dan sehat, sangat luas meliputi perilaku
mencegah timbulnya masalah-masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan
meningkatkan status kesehatannya, mampu mengatasi masalah dan gangguan
kesehatan apabila telanjur datang serta berperan aktif dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat di lingkungannya. Upaya tersebut merupakan proses
memberdayakan individu, keluarga, kelompok serta masyarakat untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat sesuai amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan. Pada pasal 11 dijelaskan bahwa setiap orang berkewajiban
berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan
kesehatan yang setinggi-tingginya.

B. Pengertian KPP dalam Pemberdayaan Keluarga Sehat

Secara umum komunikasi merupakan proses penyampaian pesan baik dalam


bentuk verbal, non verbal maupun perasaan/emosional antara komunikator

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 5
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

kepada komunikan, sehingga terjadi proses saling berbagi informasi satu sama lain
untuk mencapai saling pengertian dan saling memiliki (Everett M. Rogers).

Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna


yang perlu dipahami bersana oleh pihak-pihak yang terlibai dalam suatu kegiatan
komunikasi (William Albig juga Karlfried Knapp, 2003). Yang dimaksud dengan
lambang dalam pengertian komunikasi tersebut adalah bahasa baik yang bersifat
lisan maupun tulisan, isyarat, tanda-tanda, gambar, dll.

Selanjutnya, tujuan komunikasi secara umum adalah:


1. Dipahaminya penyampaian pikiran dan atau perasaan dari komunikator
kepada komunikan.
2. Membangun hubungan antar manusia atau melakukan proses sosial yang baik.
3. Mencegah dan mengatasi konflik.
4. Mempengaruhi sasaran dengan informasi yang bersifat persuasive untuk
meningkatkan pengetahuan, membangun sikap positif serta perilaku baru
yang dianjurkan.
5. Menyampaikan instruksi agar komunikan melaksanakannya.
6. Menyebarluaskan informasi untuk menghibur sambil mempengaruhi
komunikan atau sasaran.

Mengacu pada pengertian dan tujuan komunikasi tersebut, maka KPP merupakan
suatu model pendekatan komunikasi yang sistematis, bertujuan untuk
mempengaruhi dan mengubah perilaku spesifik suatu kelompok sasaran
intervensi, berdasarkan pada hasil kajian formatif yang dilaksanakan secara
seksama, dan hasil kajian tersebut sebagai landasan untuk mengembangkan
strategi, pesan dan saluran komunikasi.

KPP merupakan pengembangan dari kegiatan komunikasi informasi dan edukasi


(KIE), namun lebih menekankan pada perubahan perilaku, sehingga tidak hanya
berhenti pada peningkatan pengetahuan dan sikap saja. Istilah KPP dipergunakan
untuk menegaskan bahwa komunikasi tersebut harus mengarah pada perubahan
atau perbaikan perilaku.

Melalui kegiatan KPP diharapkan sasaran mampu atau berdaya melakukan


perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan kata lain,
kegiatan KPP juga merupakan upaya pemberdayaan keluarga dan masyarakat agar
mampu berperilaku hidup bersih dan sehat dengan menggunakan dan
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Pemberdayaan (empowerment) merupakan proses pemberian informasi secara


terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta
proses membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 6
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan
dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek
practice).

Mengacu pada pengertian KPP dan pemberdayaan keluarga sehat tersebut maka
pengertian komunikasi perubahan perilaku dalam pemberdayaan keluarga sehat
merupakan pendekatan sistematis yang bertujuan untuk mempengaruhi dan
mengubah perilaku spesifik suatu kelompok sasaran intervensi berdasarkan pada
kajian formatif yang seksama, dimana hasil kajian tersebut untuk mengembangkan
strategi, pesan dan saluran komunikasi, sehingga sasaran berdaya melakukan
perilaku sehat dalam kehidupannya sehari-hari.

KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat juga merupakan pendekatan sistematis


dan interaktif untuk menyampaikan pesan, dengan menggunakan berbagai
saluran (media), berdasarkan kondisi sosial budaya keluarga/masyarakat
setempat, sebagai upaya intervensi meningkatkan perilaku sehat dalam
lingkungan keluarga serta masyarakat yang ada disekitar tempat tinggalnya.

Melalui penerapan pendekatan KPP dalam pemberdayaan keluarga, maka


keluarga tersebut mampu mengidentifikasi perilaku yang tidak sehat saat ini dan
mengarahkan dirinya pada perilaku sehat yang diharapkan, serta berupaya
meningkatkan kemampuannya untuk melakukan perilaku sehat secara mandiri.

C. Tujuan KPP dalam Pemberdayaan Keluarga Sehat

Secara umum tujuan KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat adalah


meningkatkan kemampuan individu dan keluarga untuk mempraktikan perilaku
mencegah dan mengatasi terjadinya masalah kesehatan, serta meningkatkan
kemampuannya untuk memelihara kesehatannya secara mandiri dan berperan
aktif dalam upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (dari, oleh dan untuk
masyarakat).

Selanjutnya, tujuan khusus KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat adalah:


1. Meningkatnya kemampuan keluarga untuk melakukan identifikasi masalah
kesehatan serta perilaku yang tidak sehat dan mampu mengarahkan dirinya
untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Meningkatnya kemampuan keluarga untuk mengatasi hambatan serta
memotivasi dirinya sehingga mampu melakukan perilaku hidup bersih dan
sehat secara mandiri dengan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
3. Meningkatkan kemampuan tenaga promosi kesehatan puskesmas untuk
melakukan upaya komunikasi perubahan perilaku dalam memberdayakan
keluarga untuk hidup sehat.

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 7
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

4. Meningkatnya peran serta dan dukungan tokoh masyarakat, organisasi


kemasyarakatan serta organisasi profesi dalam kegiatan KPP dalam
pemberdayaan keluarga sehat.

D. Sasaran KPP dalam Pemberdayaan Keluarga Sehat

Sasaran utama KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat, adalah individu dalam
suatu keluarga. Sedangkan, sasaran pelaksana dan sasaran pendukung upaya
pemberdayaan keluarga adalah tokoh masyarakat, kelompok peduli, lintas sektor,
organisasi profesi, organisasi kemasyarakat serta penentu kebijakan yang
mempunyai potensi memberikan dukungan sumberdaya untuk mengoptimalkan
upaya KPP pemberdayaan keluarga sehat.

Dengan demikian, sasaran KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat meliputi:


1. Sasaran utama adalah individu dan keluarga yang ada di suatu wilayah kerja
puskesmas.
2. Sasaran pelaksana kegiatan KPP adalah individu atau kelompok yang
mempunyai potensi mendukung upaya KPP dalam pemberdayaan keluarga
sehat di wilayah kerja puskesmas, yaitu petugas kesehatan, kader, tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, TP. PKK, Organisasi Kemasyarakatan,
Organisasi Keagamaan, Organisasi Profesi, Organisasi Pemuda, Organisasi
Profesi, Kelompok-kelompok Peduli Kesehatan, Media Massa, Lintas Sektor,
Swasta/Dunia Usaha, dll.
3. Sasaran pendukung kegiatan KPP dalam pemberdayaan keluarhga sehat
adalah pengambil keputusan atau penentu kebijakan yang mempunyai potensi
memberikan dukungan kebijakan dan sumberdaya terhadap pelaksanaan
kegiatan KPP tersebut, yaitu: Ketua RT, Ketua RW/Dusun/Lingkungan, Kepala
Desa/Lurah, BPMD, Camat, Ketua TP. PKK, dll.

E. Manfaat KPP dalam Pemberdayaan Keluarga Sehat

1. Terselenggaranya kegiatan komunikasi strategis yang terfokus pada upaya


pemberdayaan keluarga dalam membudayakan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Terbangunnya jejaring mitra potensial yang mendukung dan berperan serta
secara aktif kegiatan KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat.
3. Keluarga bukan lagi merupakan obyek melainkan menjadi subyek
4. Keluarga terlibat aktif dalam proses identifikasi masalah kesehatannya, upaya
mengatasinya, serta upaya memelihara dan meningkatkan status
kesehatannya melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat secara
mandiri.

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 8
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

F. Ruang Lingkup Jenis Kegiatan KPP dalam Pemberdayaan Keluarga


Sehat

Internal Puskesmas.
1. Penyiapan petugas kesehatan yang akan melaksanakan
kegiatan KPP pemberdayaan keluarga sehat. Penyiapan meliputi peningkatan
kompetensi dalam melaksanakan langkah-langkah kegiatan KPP, teknik
komunikasi efektif dengan tokoh masyarakat, kader dan keluarga, menyusun
perencanaan serta melakukan intervensi perubahan perilaku melalui
pendekatan KPP.
2. Membangun kesepakatan atau komitmen untuk
melaksanakan serangkaian kegiatan pemberdayaan keluarga melalui
pendekatan KPP.
3. Menyiapkan data rekam medik / data pasien yang ada di
puskesmas, terutama data pasien yang mempunyai masalah kesehatan
bersifat sensitif yang perlu dijaga kerahasiaannya, diantaranya adalah: pasien
TBC, Kusta, IMS, Gangguan Jiwa, dll. Data ini, sangat penting dalam
pelaksanaan kegiatan KPP Pemberdayaan Keluarga Sehat, karena keluarga
yang mempunyai masalah kesehatan yang sensitif ini, akan mendapat
perlakuan intervensi khusus dari tenaga promosi kesehatan puskesmas.

Eksternal Puskemas
1. Melakukan pendekatan serta membentuk Tim/Jejaring Kemitraan KPP
pemberdayaan keluarga sehat dan menyelenggarakan forum komunikasi
secara intensif, dengan bidan poskesdes/ polindes/ BPS, Tokoh Masyarakat,
Kader Posyandu, Kader PKK, Kelompok Dasawisma, Kader Desa/Kelurahan
Siaga, Organisasi Profesi serta Organisasi Kemasyarakatan yang ada di wilayah
kerja puskesmas. Tim KPP dapat menggunakan atau mengoptimalkan Tim yang
sudah ada, misalnya: Tim Desa/Kelurahan Siaga Aktif, dll
2. Melakukan pemetaan lokasi pendataan kesehatan keluarga.
3. Melakukan analisa situasi, melalui pendataan kondisi kesehatan keluarga,
mengacu pada 12 indikator keluarga sehat, yaitu:
A. Program Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak :
1) Keluarga mengikuti program KB (keluarga berencana)
2) Ibu hamil memeriksakan kehamilannya (ANC) sesuai standar
3) Balita mendapatkan Imunisasi lengkap
4) Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan
5) Pemantuan pertumbuhan balita
B. Program Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular:
6) Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
7) Penderita hipertensi yang berobat teratur
C. Perilaku sehat:
8) Tidak ada anggota keluarga yang merokok

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 9
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

9) Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN


D. Rumah/Lingkungan Sehat:
10) Mempunyai sarana air bersih
11) Menggunakan jamban keluarga
E. Kesehatan Jiwa:
12) Anggota keluarga akses dalam pelayanan kesehatan jiwa

4. Menetapkan prioritas masalah kesehatan keluarga.


5. Melakukan kajian formatif yaitu kajian perilaku terkait dengan masalah
kesehatan prioritas.
6. Menyusun strategi KPP pemberdayaan keluarga sehat, mengacu pada hasil
kajian formatif.
7. Merancang, membuat, memproduksi, mendistribusikan dan menggunakan
media KIE yang sesuai untuk mendukung pelaksanaan kegiatan KPP
pemberdayaan keluarga sehat.
8. Melaksanakan berbagai jenis kegiatan KPP pemberdayaan keluarga sehat
dengan mengoptimalkan berbagai saluran dan media komunikasi yang ada.
9. Melakukan pemantauan dan penilaian pelaksanaan kegiatan KPP
pemberdayaan keluarga sehat, serta perilaku hidup sehat yang dilakukan
keluarga secara inten/terus menerus

Pokok Bahasan 2.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN KPP DALAM PEMBERDAYAAN KELUARGA SEHAT

Secara umum, ada 5 (lima) langkah atau tahapan upaya pengembangan kegiatan KPP
dalam pemberdayaan keluarga sehat, yaitu:
1. Analisa situasi
2. Kajian formatif
3. Pengembangan strategi KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat
4. Pelaksanaan kegiatan KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat
5. Pemantauan dan penilaian pelaksanaan kegiatan KPP dalam pemberdayaan
keluarga sehat

Agar kegiatan KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat tersebut efektif serta dapat
mencapai tujuan yang diharapkan, maka tenaga promosi kesehatan puskesmas harus
melakukan persiapan (preparation) terlebih dahulu.

Kegiatan KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat tidak dapat dilakukan oleh tenaga
promosi kesehatan puskesmas sendiri, karena adanya keterbatasan potensi yang
dimilikinya. Oleh sebab itu sebelum kegiatan KPP tersebut dilaksanakan, tenaga
promosi kesehatan puskesmas terlebih dahulu harus membangun jejaring atau tim
kerja dengan mitra potensial agar mendapat dukungan sumberdaya. Kegiatan KPP

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 10
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

dalam pemberdayaan keluarga sehat, merupakan program baru dan mungkin belum
banyak dikenal atau dipahami oleh berbagai pihak. Sehubungan dengan itu, dalam
persiapan dilakukan desiminasi informasi tentang KPP dalam pemberdayaan keluarga
sehat agar ada kesamaan pemahaman.

Setelah persiapan tersebut terlaksana dengan baik, maka tenaga promosi kesehatan
puskesmas beserta tim kerja tersebut dapat langsung membahas implementasi
langkah-langkah kegiatan KPP dalam pemberdayaan keluarga sehat yang dituangkan
dalam TOR (kerangka acuan), meliputi:

Langkah 1: analisa situasi


Pada langkah/tahap pertama dari pengembangan program KPP pemberdayaan
keluarga sehat adalah analisa situasi. Analisa situasi merupakan upaya untuk
menemukenali dan memahami masalah kesehatan yang ada dalam keluarga serta
menetapkan masalah prioritas yang hendak ditanggulangi atau dilakukan intervensi.
Program pemberdayaan keluarga sehat, merupakan program baru yang akan
diterapkan pada tahun 2015-2019. Sasaran kegiatan analisa situasi adalah kondisi
kesehatan keluarga mengacu pada 12 indikator keluarga sehat. Dalam
pelaksanaannya tenaga promosi kesehatan puskesmas bersama dengan bidan
poskesdes/polindes, kader, kader Desa/Kelurahan Siaga Aktif, tokoh masyarakat,
organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan serta berbagai kelompok potensial
lainnya, melakukan pemetaan dan pendataan. Hasil dari pendataan tersebut
kemudian diolah serta ditetapkan prioritas masalah kesehatan.

Langkah 2: kajian formatif


Kajian formatif merupakan upaya untuk mengidentifikasi perilaku setiap
segmentasi sasaran, baik individu dan keluarga, sasaran pelaksana serta sasaran
pedukung program KPP pemberdayaan keluarga sehat yang berkaitan dengan
terjadinya masalah kesehatan prioritas. Melalui kajian formatif dapat diketahui
adanya kesejangan antara perilaku sasaran saat ini (current behaviour) dengan
perilaku yang diharapkan (expected/feasible behaviour) agar masalah tersebut
dapat diatasi atau dicegah. Selain itu, melalui kajian formatif diperoleh juga
informasi tentang hambatan dan motivasi setiap segmentasi sasaran tersebut
dalam melakukan perilaku sehat.

Langkah 3: pengembangan strategi KPP dalam pemberdayaan masyarakat


Tahap ke tiga kegiatan KPP pemberdayaan keluarga sehat adalah mengembangkan
strategi KPP dengan memanfaatkan hasil kajian formatif.

Strategi merupakan teknik dan taktik untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu,
menciptakan tujuan dan alur yang jelas dan logis, merinci langkah-langkah untuk
mencapai tujuan atau hasil, bersifat realistik serta memastikan kegiatan KPP

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 11
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien untuk mengatasi masalah yang
ada.

Strategi merupakan teknik dan taktik dalam pembuatan rencana yang cermat
mengenai upaya atau kegiatan KPP yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
atau hasil yang diharapkan. Strategi dapat juga diartikan seni dan ilmu
mengembangkan dan menggunakan berbagai kekuatan untuk mendukung
pencapaian tujuan KPP yang jelas dan logis.

Ruang lingkup pengembangan strategi KPP pemberdayaan keluarga sehat


meliputi:

1. Penetapan tujuan KPP pemberdayaan keluarga, baik secara umum maupun


secara khusus.
2. Penetapan atau pemilahan segmentasi/ kelompok sasaran, meliputi sasaran
utama, pelaksana dan pendukung atau sasaran primer, sekunder dan tersier.
3. Mencantumkan analisis perilaku hasil kajian formatif untuk setiap
segmentasi sasaran.
4. Penetapan jenis kegiatan KPP pemberdayaan keluarga sehat untuk
mengatasi adanya kesejangan perilaku saat ini dengan perilaku yang
diharapkan pada setiap segmentasi sasaran. Jenis kegiatan KPP tersebut,
merupakan intervensi perubahan perilaku mengacu pada teori dan model
perubahan perilaku.
5. Penetapan jenis media KPP yang digunakan untuk mendukung keberhasilan
pelaksanaan setiap jenis kegiatan KPP pemberdayaan keluarga sehat.

Selanjutnya, dalam pengembangan strategi KPP dalam pemberdayaan keluarga


sehat ada 4 komponen yang harus diperhatikan yaitu:
a. Segmentasi sasaran
b. Posisioning
c. Deferensiasi
d. Branding

1. Segmentasi sasaran
Segmentasi sasaran merupakan proses memanfaatkan peluang dengan
membagi kelompok sasaran menjadi beberapa segmen, misalnya: sasaran
utama, pelaksana program serta pendukung keberhasilan program.
Selanjutnya khalayak sasaran dipetakan berdasarkan karakteristik tertentu
sehingga petugas kesehatan atau Tim KPP dapat memahami lebih jelas upaya
intervensi yang hendak dilakukan (kepada siapa dan bagaimana serta oleh
siapa). Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah merencanakan upaya
intervensi yang sesuai karakteristik setiap segmentasi sasaran.

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 12
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

2. Posisioning
Posisioning merupakan rumusan pesan-pesan yang ditujukan kepada setiap
segmen sasaran yang diposisikan secara tepat untuk memotivasi sasaran agar
tertarik dan mau melakukan perilaku yang dianjurkan. Positioning juga
merupakan upaya memenangkan pemikiran atau keyakinan sasaran dengan
jalan membangun kesan yang mempunyai value/ nilai di benak sasaran bahwa
perilaku yang dianjurkan sesuai dan layak dipercaya dalam mengatasi masalah.
Oleh sebab itu posisioning berisi pesan atau janji yang bisa direalisasikan atau
diimplementasikan.

3. Deferensiasi
Deferensiasi merupakan upaya untuk menciptakan perbedaan dalam rangka
memberikan value terbaik kepada setiap segmentasi sasaran. Value sasaran
individu dan keluarga akan berbeda dengan sasaran pelaksana dan pendukung
program KPP pemberdayaan keluarga sehat yang ada di wilayah kerja
puskesmas.

4. Branding
Branding merupakan nama, istilah, lebel, merek, lambang, atau rancangan (atau
kombinasi dari semuanya) yang diberikan kepada suatu produk (bisa barang,
jasa, perilaku, ide, dan bahkan manusia) agar menjadi pembeda dari produk
sejenis lainnya. Penetapan branding pada kegiatan KPP pemberdayaan keluarga
sehat merupakan pemberian label pada setiap segmentasi sasaran yang sesuai
dengan value mereka. Misalnya: suami yang setia pada isterinya yang sedang
hamil di sebut “suami siaga” yang dapat digambarkan dalam logo dalam bentuk
gambar siluet suami dan isteri yang segang hamil, ada juga label untuk
kader/bidan, misalnya:“Kader Sahabat Keluarga”, “Bidan Sahabat Keluarga”, ada
juga label untuk pejabat “Kepala Desa Dambaan Keluarga”, dll. Brand tersebut
diformulasikan dengan baik dan sesuai dengan value setiap segmentasi sasaran
dan menjadi fokus pesan media KPP.

Pengembangan strategi KPP pemberdayaan keluarga sehat, diarahkan pada


upaya intervensi strategis dalam melakukan proses perubahan perilaku sasaran
saat ini menjadi perilaku sehat yang diharapkan.

Langkah 4: pelaksanaan kegiatan KPP


Pelaksanaan merupakan implementasi strategi yang telah ditetapkan. Berdasar
strategi yang ditetapkan maka petugas harus menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan atau plan of action yang meliputi: jenis kegiatan, tujuan, sasaran, metode,
media yang digunakan, tempat/lokasi, petugas pelaksana, penangung jawab, dana
kegiatan serta jadwal/waktu pelaksanaan kegiatan.

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 13
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

Rencana pelaksanaan KPP pemberdayaan keluarga sehat, hendaknya dibuat secara


rinci dan disertai pengorganisasian yang jelas siapa berbuat apa. Hal ini dilakukan
untuk mempermudah atau memperjelas pelaksanaan kegiatan KPP termasuk
pemantauan dan penilaiannya.

Langkah 5: pemantauan dan penilaian


Pemantauan atau monitoring merupakan upaya supervisi dan review kegiatan,
yang bertujuan untuk mengetahui apakah proses pelaksanaan kegiata KPP
pemberdayaan keluarga sehat sudah berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Monitoring atau pemantauan seringkali disebut sebagai “evaluasi
proses” yang dilakukan secara berkala. Dengan dilakukannya monitoring atau
pemantauan dapat diketahui secara dini apabila terjadi penyimpangan atau
permasalahan, sehingga dapat segera dilakukan upaya untuk mengatasi
permasalahan.

Penilaian atau evaluasi merupakan kegiatan yang berujuan untuk mengetahui


tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan pelaksanaan KPP pemberdayaan
keluarga sehat yang sudah ditetapkan. Penilaian dilakukan oleh tim yang terlibat
dalam kegiatan KPP tersebut atau bisa juga oleh pihak lain yang berkompeten,
misalnya: petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi, Organisasi
Profesi, dll. Waktu pelaksanaan penilaian KPP dapat dilakukan setiap tahun atau
setiap dua tahun, karena proses perubahan perilaku pada umumnya tidak bisa
terjadi dalam waktu singkat. Cara melakukan penilaian kegiatan KPP
Pemberdayaan Keluarga Sehat adalah membandingkan antara data dasar tentang
perilaku individu/ keluarga sebelum dilakukan intervensi dibandingkan dengan
data perilaku individu atau keluarga setelah dilakukan intervensí KPP. Hasil
penilaian tersebut, dipergunakan sebagai bahan membuat perencanaan kegiatan
selanjutnya.

VI. Referensi

 Departemen Kesehatan RI, 2008, Panduan Pelatihan Komunikasi Perubahan


Perilaku, Jakarta.
 Kemenkes. RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2010, Rencana Operasional Promosi
Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta.
 Kemenkes. RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2010, Rencana Operasional Promosi
Kesehatan Dalam Pengendalian HIV dan AIDS, Jakarta.
 Kemenkes. RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2010, Rencana Operasional Promosi
Kesehatan Dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Jakarta.
 Kemenkes. RI, Pusat Promosi Kesehatan, 2010, Rencana Operasional Promosi
Kesehatan Dalam Pengendalian Tuberkulosis, Jakarta.

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 14
Materi Dasar 2
Konsep Dasar KPP

 Malang, 2010, Laporan Strategi Pelaksanaan KPP KIBBL di Kabupaten Malang, Jawa
Timur tahun 2009-2010, Malang.
 Pangkajene, 2010, Laporan Strategi Pelaksanaan KPP PHBS di Rumah Tangga di
Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan tahun 2009-2010, Pangkajene.
 Kemenkes RI, Pusdiklat Aparatur, Modul KPP Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta,
2013.

Modul Pelatihan Pelatih KPP Pemberdayaan KS Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas, Th 2015 15

Anda mungkin juga menyukai