Anda di halaman 1dari 17

RINGKASAN MATERI KULIAH

PENGANTAR BISNIS

OLEH :

I GUSTI AYU PUTU DITA KARTIKA PUTRI (202332122274)

E3 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

2023
I. KONSEP ILMU PENGANTAR BISNIS

A. BISNIS
1. DEFINISI BISNIS
Bisnis merupakan serangkaian usaha yang dilakukan individu atau
kelompok dengan menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan suatu
keuntungan (laba). Dalam arti luas, pengertian bisnis adalah istilah umum
yang menggambarkan semua aktivitas dan institusi yang memproduksi barang
dan jasa dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, pengertian bisnis
memuat 4 aspek yakni, menghasilkan barang dan jasa, mendapatkan laba,
suatu kegiatan usaha dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sehari-hari.
2. TUJUAN BINIS
Beberapa tujuan bisnis, yakni sebagai berikut:
• Untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis.
• Untuk pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
• Untuk mencapai kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat.
• Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
• Untuk menunjukkan eksistensi suatu perusahaan dalam jangka panjang.
• Untuk meningkatkan kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat
secara umum.
• Untuk menunjukkan prestise dan prestasi.

B. PERUSAHAAN
1. DEFINISI PERUSAHAAN
Perusahaan adalah tempat di mana terjadinya kegiatan produksi sebuah
barang atau jasa. Dalam sebuah perusahaan, semua faktor produksi
berkumpul. Mulai dari tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan
kewirausahaan. Dalam definisi lainnya, perusahaan merupakan suatu lembaga
atau organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual ke masyarakat
dengan tujuan meraih laba atau keuntungan.
2. TUJUAN PERUSAHAAN
Tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan
memaksimalkan kesejahteraan pemilik perusahaan maupun pemegang saham.
Perusahaan harus melakukan kegiatannya secara efektif dan efisien. Efektif
berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan efisien berkenaan
dengan biaya yang seminimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut.

C. PERBEDAAN PERUSAHAAN BESAR DAN KECIL

NO PERUSAHAAN BESAR PERUSAHAAN KECIL


1. Pada umumnya dipimpin/dikelola oleh Dipimpin oleh sendiri atau
manajer professional (bukan pemiliknya
pemiliknya)
2. Struktur organisasinya kompleks dan Struktur organisasinya sederhana
sudah terdapat spesialis pekerjanya
3. Persentase kegagalan usaha relatif Persentase kegagalan usaha
rendah relative tinggi
4. Modal jangka panjang relatif mudah Kesulitan mengembangkan
didapat usaha dikarenakan sulit
mendapatkan pinjaman dengan
syarat lunak

D. PERUSAHAAN SEBAGAI LEMBAGA SOSISAL DAN SUATU SISTEM


1. PERUSAHAAN SEBAGAI LEMBAGA SOSISAL
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber
daya ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa untuk memperoleh dan
memuaskan kebutuhan masyarakat. Perusahaan juga merupakan lembaga
sosial yang tujuan utamanya mencari keuntungan, selain beberapa tujuan yang
lain. Tujuan sosial perusahaan adalah memperhatikan keinginan investor,
karyawan, penyedia faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas. Kedua
tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan,
yaitu memberikan kepuasan kepada keinginan konsumen atau pelanggan.
2. PERUSAHAAN SEBAGAI SUATU SISTEM
Sistem adalah suatu kesatuan atau unit yang terdiri dari sub-sub sistem
yang saling bekerjasama ataupun saling mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan sebagai suatu sistem, karena perusahaan merupakan kombinasi
dari sumber-sumber ekonomi yang langsung dan tidak langsung
mempengaruhi kegiatan produksi dan distribusi dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan

E. FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN PERUSAHAAN


1. FAKTOR INTERNAL
Yaitu faktor yang mempengaruhi organisasi, proyek dan hasil proyek dari
dalam organisasi atau perusahaan itu sendiri. Terdiri dari:
• Struktur organisasi dari setiap organisasi yang terlibat dalam proyek
• Sistem informasi dalam suatu organisasi dan kemampuan perusahaan
untuk berbagi informasi
• Sumber daya manusia, termasuk keterampilan dan ketersediaan.
• Kebijakan dan proses manajemen portofolio
• Kebijakan dan proses dari Project Manajement Office (PMO).
• Estimasi, resiko, dan defect-tracking databases
2. FAKTOR EKSTERNAL
Yaitu faktor yang mempengaruhi organisasi, proyek dan hasil proyek dari
luar organisasi atau perusahaan. Terdiri dari:
• Standar industri yang berlaku untuk produk atau layanan
• Peraturan hukum atau kode yang harus dipatuhi.
• Kebijakan pemerintah, pembatasan, dan iklim politik.
• Kondisi pasar yang memengaruhi harga dan ketersediaan bahan dan
layanan.
• Informasi pesaing, seperti jumlah pesaing, peluang, dan ancaman
berdasarkan persaingan dari perusahaan.
• Ketersediaan pembiayaan dan tarif
• Undang-undang yang dapat memengaruhi produk, layanan, dan proses
proyek.
• Ketersediaan sumber daya.
• Perubahan pasar, baik dari persaingan atau faktor ekonomi
• Pengaruh ekonomi, seperti pengangguran dan ketersediaan kredit
II. JENIS-JENIS BENTUK PERUSAHAAN

A. JENIS-JENIS BENTUK PERUSAHAAN


1. PERSEROAN TERBATAS (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang termasuk ke dalam
badan hukum, artinya PT bisa memiliki kewajiban (hutang) dan kekayaan sendiri.
Untuk mendirikan sebuah PT, dibutuhkan minimal 2 orang yang diwajibkan
memiliki akta notaris sebelum kemudian mendaftar dan mendapatkan pengesahan
dari Kementerian Hukum dan HAM. PT memiliki 3 jenis modal, yaitu modal
ditempatkan, modal dasar, dan modal disetor. PT juga perlu memiliki struktur
organisasi yang jelas (direksi dan komisaris).
2. PERUSAHAAN NEGARA
Perusahaan negara merupakan perusahaan yang mempunyai modal, baik
sebagian atau seluruhnya merupakan kekayaan atau harta negara yang telah
dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 9 tahun 1969, perusahaan negara terdiri atas Perusahaan
Umum (Public Enterprises), Perusahaan Perseroan Negara (Public Company), dan
Perusahaan Jawatan (Departemental Agency).
3. PERSERO
Persero hampir sama dengan perseroan terbatas, tetapi sebagian sahamnya
dikuasai oleh negara. Namun, persero tidak mendapatkan fasilitas dari negara.
Status pegawai perusahaan persero juga merupakan pegawai swasta. Secara
umum, di Indonesia, perusahaan persero merupakan perusahaan yang mengalami
perubahan status dari Perum atau Perjan. Perubahan status ini akan menghasilkan
fokus pada perolehan keuntungan yang lebih tinggi.
4. PERSEKUTUAN KOMANDITER
Persekutuan komanditer merupakan jenis perusahaan yang dibangun oleh
dua orang atau lebih, yang mana para anggotanya memiliki tingkat keterlibatan
yang berbeda-beda antara satu sama lain. Salah satu anggota memiliki peran
sebagai sekutu aktif atau sekutu komplementer, dan yang lain menjadi sekutu
pasif atau sekutu komanditer. Sekutu aktif merupakan pihak yang mengurus
segala kepentingan atau manajemen usaha persekutuan komanditer. Sedangkan,
sekutu pasif merupakan pihak yang hanya menanamkan modal saja.
5. KOPERASI
Koperasi merupakan sebuah usaha bersama yang dibentuk dari
persekutuan orang dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Koperasi merupakan jenis perusahaan yang didirikan dan dioperasikan oleh
anggotanya sendiri. Koperasi bersifat demokratis, yang berarti satu anggota
memiliki satu suara, dan seluruh anggota koperasi memiliki tanggung jawab yang
sama dalam mengelola perusahaan.
6. PERUSAHAAN PERORANGAN
Perusahaan perseorangan merupakan jenis perusahaan yang dijalankan
dan seluruh modalnya dimiliki oleh satu orang pengusaha. Perusahaan
perseorangan melakukan segala kegiatan usahanya sendiri (kegiatan produksi,
pemasaran, urusan keuangan,dll). Jika terdapat sejumlah pekerja yang membantu
kegiatannya, maka statusnya hanya membantu pengusaha yang terikat dalam
sebuah perjanjian kerja.
7. PERSEKUTUAN FIRMA
Persekutuan firma merupakan jenis perusahaan yang didirikan oleh dua
orang atau lebih untuk menjalankan sebuah perusahaan di bawah satu nama yang
sama. Persekutuan firma ini didirikan dengan patungan modal dari beberapa
orang. Masing-masing anggota dalam firma ini memiliki tanggung jawab , atau
dengan kata lain, mengurus segala ng sama dalam mengelola
perusahaan.Persekutua, dan kegiatan usaha lainnya seorang dirima terbagi
menjadi beberapa jenis, yaitu firma umum, firma terbatas, firma dagang, dan
firma jasa.

B. PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN


1. PERSEROAN TERBATAS
Prosedur pendirian Perseroan Terbatas (PT), yaitu:
1) Pengajuan Nama Perseroan Terbatas
Pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sitem
Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham. Prosedur ini
bertujuan untuk melakukan pengecekan nama PT, dimana pemakaian nama
PT tidak boleh sama atau mirip sekali dengan nama PT yang sudah ada.
Disamping itu, pendaftaran nama PT ini bertujuan untuk mendapatkan
persetujuan dari instansi terkait (Kemenkumham) sesuai dengan UUPT dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2011 tentang
Tata Cara Pengajuan dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.
2) Pembuatan Akta Pendirian PT
Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang
diseluruh wilayah Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan dari
Menteri Kemenkumham.
3) Perbuatan SKPD
Permohonan SKPD (Surat Keterangan Domisili Perusahaan) diajukan
kepada kantor kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor PT berada,
yang mana sebagai bukti keterangan/keberadaan alamat perusahaan.
4) Pembuatan NPWP
Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kantor Pelayanan Pajak
sesuai dengan keberadaan domisili kantor PT.
5) Pembuatan Anggaran Dasar Perusahaan
Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumhan untuk
mendapatkan pengesahan Anggaran Dasar Perseroan (akta pendirian) sebagai
badan hukum PT sesuai dengan UUPT.
6) Mengajukan SIUP
Permohonan pendaftaran SIUP diajukan kepada Suku Dinas Perindustrian
dan Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan
Perdagangan kota atau kabupaten sesuai dengan domisili PT.
7) Mengajukan Tanda Daftar Perusahaan
Permohonan pendaftaran diajukan kepada Suku Dinas Perindustrian dan
Perdagangan dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan
Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai domisili PT. Bagi perusahaan
yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat TDP sebagai bukti bahwa
perusahaan/badan usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan.

8) Berita Acara Negara Repubublik Indonesia


Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Kemenkumhan, maka harus
diumumkan dalam BNRI dari perusahaan yang telah diumumkan dalam
BNRI, maka PT telah sempurna statusnya sebagai badan hukum.
2. PERSEKUTUAN KOMANDITER
Prosedur pendirian Persekutuan Komanditer (CV), yaitu:
1) Persiapan Data Pendirian CV
Data yang perlu dipersiapkan antara lain: nama CV, tempat dan
kedudukan CV, maksud dan tujuan CV, struktur dan permodalan CV, dan
pengurus CV.
2) Pembuatan Akta Pendirian
Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris dan seluruh pendiri CV
akan menandatangani akta pendirian CV dihadapan notaris.
3) Pengurusan SKDP
Surat ini adalah syarat yang penting dalam pendirian sebuah CV karena
menyangkut pembuatan NPWP dan izin usaha. Pihak yang berwenang
mengeluarkan SKDP adalah lurah atau kepala desa dari domisili CV.
4) Pengurusan NPWP
Tahapan selanjutnya adalah pengajuan NPWP badan usaha ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) tempat domisili CV berada.
5) Pendaftaran CV ke Pengadilan Negeri
Langkah pembuatan CV yang selanjutnya adalah melakukan pendaftaran
CV ke Pengadilan Negeri. Langkah ini bisa lakukan jika sudah
mendapatkan akta notaris dengan membawa semua dokumen yang
diperlukan, seperti SKDP, NPWP, dan nama CV.
6) Pengurusan Nomor Izin Berusaha (NIB)
Langkah ini bisa lakukan jika sudah mendapatkan persetujuan dari
Pengadilan Negeri setempat dan tahapan mengurus NIB ini dapat dilakukan
secara online melalui Online Single Submission.

7) Pengumuman Ikhtisar Resmi


Setelah akta pendirian CV dibuat notaris dan telah disetujui oleh
pengadilan negeri setempat, prosedur selanjutnya adalah publikasi ringkasan
resmi. Pendiri CV wajib mempublikasikan rangkuman resmi dari konstitusi
CV-nya sebagai pelengkap Lembaran Negara Republik Indonesia.

C. LETAK PERUSAHAAN
1. Letak Perusahaan Yang Terikat Pada Alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi
tidak dapat ditentukan manusia misalkan: usaha pertanian atau pertambangan.
2. Letak Perusahaan Berdasarkan Sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah di
lokasi itu. Misalkan kerajinan batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta (seni
membatik ini dimulai dari para wanita dalam Kraton di kedua kota itu).
3. Letak Perusahaan Yang Di Pengaruhi Oleh Factor-Faktor Ekonomi
Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri. Ada beberapa factor
yang perlu di pertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan, yaitu dekat
dengan bahan baku, pasar, pemasok, tenaga kerja, penyedia sumber tenaga
/energi, iklim, ongkos transport, dan besarnya suplai modal.
4. Letak Perusahaan Yang Ditentukan Pemerintah
Disini Pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan harus
menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat di sekitar lokasi itu tidak
merasa terganggu karena adanya perusahaan itu. Misalnya, pabrik
senjata/amunisi, dan pabrik obat-obatan.
III. MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

A. MANAJEMEN
1. DEFINISI MANAJEMEN
Menurut G.R. Terry dalam bukunya “Principel Management” mendefinisikan
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, menggerakan dan mengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfataan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
2. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi manajemen menurut Henry Fayol dan GR Terry menyebutkan ada 4
fungsi utama dari sebuah manajemen, yaitu: Perencanaan – Pengorganisasian –
Pengarahan – Pengendalian.
1) Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang
diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk
mencapai tujuan tersebut.
2) Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia
dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang
sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi
pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang yang
ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang
sudah direncanakan sebelumnya.
3) Directing (Fungsi Pengarahan)
Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan
suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.

4) Controlling (Fungsi Pengendalian/Pengawasan)


Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang
berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila
memang dibutuhkan.
3. JENJANG MANAJEMEN
Jenjang manajemen bisa dibagi kedalam beberapa jenjang, yaitu:
1) Manajemen Puncak (Top Management)
Tingkatan yang pertama dan menduduki level paling atas adalah manajemen
puncak atau top manajemen. Dalam tingkatan ini, top management masuk ke
dudukan paling tertinggi sehingga mengawasi semua manajer yang ada di
bawahnya. Adapun tugas dan fungsi dari manajemen puncak adalah sebagai
berikut:
 Menetapkan tujuan dari organisasi tersebut dengan target waktu tertentu. Baik
itu jangka waktu singkat ataupun tujuan jangka panjang.
 Menjadi citra dari organisasi untuk berhubungan dengan para konsumen,
media, sampai dengan investor terkait.
 Membuat kebijakan serta rencana untuk tujuan kelompok atau perusahaan.
Perencanaan ini harus dibuat sebaik mungkin mengikuti visi dan misi yang
ada.
 Mengawasi seluruh aktivitas manajer bawahan agar bisa terorganisir.
 Punya tanggung jawab penuh untuk pertumbuhan perusahaan.
 Mengatur dan menjaga seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan,
baik itu aset, tenaga kerja, maupun arus keuangan. Semua elemen tersebut
yang mendukung dan mempengaruhi jalannya suatu organisasi atau
perusahaan. Oleh sebab itu, penting untuk mengendalikannya dengan baik
agar perusahaan berjalan lancar.
2) Manajemen Menengah (Middle Management)
Tingkatan yang kedua adalah middle management atau manajemen
menengah. Level ini berada di bawah top manajemen dan di atas manajemen lini
pertama. Middle management bertanggung jawab kepada top management karena
posisinya ditunjuk langsung oleh puncak manajemen ini. Ada beberapa tangung
jawab yang diperlukan dalam menjabat di posisi ini, antara lain sebagai berikut:

 Memastikan seluruh kegiatan dari tiap departemen yang diserahi tanggung


jawab untuk membuat perusahaan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan
bersama.
 Menjadi penghubung antara top menajemen dengan manajemen di bawahnya
agar dapat melaksanakan perencanaan yang sudah ditetapkan dengan baik.
 Selain itu, penting juga untuk menjaga kinerja dari tenaga kerja agar tetap
produktif. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan motivasi pekerja dengan
berbagai strategi yang optimal.
 Merealisasikan kebijakan yang dibuat oleh top manajemen.
 Melakukan seleksi, pemilihan rekrutmen, sampai dengan penempatan
karyawan sesuai dengan bidangnya secara tepat.
 Mengawasi dan memantau langsung pelaksanaan pekerjaan.
 Membangun kerja sama dan suasana yang kondusif di setiap departemen guna
menjaga kebersinambungan yang baik.
3) Manajemen Lini Pertama (First Line Management)
Tingkatan manajemen terakhir atau level terendah adalah first line
management. Tingkatan ini memiliki kekuasaan yang paling rendah jika
dibandingkan dengan manajemen lainnya. Tanggung jawabnya adalah menjaga
kinerja dari seluruh tim di bidang operasional. Beberapa tugas lain yang dimiliki
oleh first line management, diantaranya adalah sebagai berikut:
 Menjadi pendengar dari berbagai masalah yang dialami seluruh pekerja di
bidang operasional.
 Melaporkan kritik dan saran tersebut ke manajemen menengah.
 Menciptakan suasana kerja yang harmonis dan nyaman.
 Melengkapi berbagai fasilitas pendukung untuk operasional kerja.
 Membantu manajemen tingkat menengah melakukan seleksi calon tenaga
kerja.
 Selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi yang baik di
perusahaan.
 Bertanggung jawab dalam menjaga attitude yang baik dari tenaga kerja di
perusahaan.

4. KETERAMPILAN DASAR MANAJEMEN


1) Keterampilan Teknis, yaitu kemampuan untuk menggunakan alat-
alat,prosedur,dan teknik suatu bidang yang khusus.
2) Keterampilan Manusiawi, yaitu kemampuan untuk bekerja dengan orang lain,
memahami orang lain, dan mendorong orang lain baik sebagai perorangan
maupun kelompok.
3) Keterampilan Konseptual, yaitu kemampuan mental untuk megkoordinasi dan
memadukan semua kepentingan dan kegiatan organisasi.
4) Keahlian Interpersonal, yaitu kemampuan untuk mamahami, motivasi,dan
berkomunikasi dengan individu maupun kelompok.
5) Keterampilan Komunikasi, yaitu berkaitan dengan kemampuan manajer baik
untuk mengirimkan ide dan informasi secara efektif kepada orang lain dan untuk
menerima ide dan informasi secara efektif dari orang lain.
6) Keahlian Pengambilan Keputusan, yaitu berkaitan dengan kemampuan manajer
untuk mengenali dan mendefinisikan secara benar masalah dan kesempatan dan
kemudian memilih suatu tindakan yang sesuai untuk memecahkan masalah dan
memanfaatkan kesempatan.
7) Keahlian Manajemen Waktu, yaitu berkaitan dengan kemampuan manajer
untuk memprioritaskan pekerjaan,untuk bekerja secara efesien,dan untuk
mendelegasikan pekerjaan secara tepat.
8) Keahlian Diagnostik, yaitu keahlian yang memungkinkan manajer mampu
menvisualisasikan jawaban yang paling sesuai untuk situasi tertentu.

B. ORGANISASI
1. DEFINISI ORGANISASI
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, organisasi adalah suatu bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang
atau sekelompok orang yang disebut bawahan.

2. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)
dalamorganisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi).
Fungsi struktur organisasi, antara lain:
• Menjelaskan kedudukan setiap individu
• Menjelaskan hubungan dalam hierarki
• Menjelaskan tanggung jawab setiap individu
• Menjelaskan uraian tugas setiap individu
• Mengurangi konflik internal di dalam perusahaan.
• Meningkatkan motivasi kerja dengan adanya jenjang karier yang jelas.
• Membantu mencapai target perusahaan.
Jenis-jenis struktur organisasi, yaitu:
1) Struktur Organisasi Fungsional: Struktur organisasi fungsional berdasar pada
fungsi dari setiap komponen. Dalam sebuah perusahaan, setidaknya terdapat lima
bagian utama, yaitu divisi produksi, divisi pemasaran, divisi personalia, divisi
pembelanjaan, dan divisi umum.
2) Struktur Organisasi Usaha: Struktur organisasi usaha berdasar pada adanya
usaha pengembangan produk serta berbagai riset dan penelitian usaha yang
membuat komponen perusahaan menjadi lebih besar.
3) Struktur Organisasi Matriks: Struktur organisasi matriks dibentuk untuk
mengerjakan berbagai proyek yang sedang dikembangkan perusahaan. Umumnya,
struktur ini dikepalai oleh direktur utama dan dibawahnya terdapat para manajer
proyek yang bertanggung jawab atas setiap proyek.
4) Struktur Organisasi Proyek: Struktur organisasi proyek dibentuk hanya untuk
mengerjakan proyek sebuah perusahaan. Selanjutnya, struktur ini akan dibubarkan
ketika proyek tersebut berhasil diselesaikan.
5) Struktur Organisasi Tim Kerja: Struktur organisasi tim kerja dibentuk sewaktu-
waktu untuk mengerjakan proyek yang sifatnya tidak terduga (mendadak).
Umumnya, tim kerja yang bersangkutan terdiri dari SDM handal yang mampu
menyelesaikan proyek dengan cepat dan tepat.

Berikut ini beberapa nama jabatan yang setidaknya akan selalu terpampang
dalam sebuah struktur organisasi:
1) Direksi
Direksi merupakan orang yang bertanggung jawab dan memiliki
wewenang dalam mengurus perseroan terbatas. Jajaran direksi merupakan
bagian yang penting. Posisinya berada di paling atas dari seluruh jabatan.
Umumnya satu perseroan memiliki satu orang direktur utama, tiga wakil
direktur utama, serta enam direktur.
Direksi juga yang jabatan yang harus bisa mempertanggungjawabkan
setiap keputusan perusahaan. Fungsi dari jajaran direksi adalah sebagai
penentu arah perusahaan.
2) Manajer
Jabatan manajer adalah jabatan yang bertanggung jawab untuk
mengintegrasikan macam-macam variabel dan karakteristik dari pegawainya
dalam mencapai tujuan perusahaan. Tugas dari manajer adalah membuat
pengarahan dan keputusan, kebijakan, supervisi, dan mengembangkan potensi
karyawan agar dapat memajukan perusahaan.
Manajer biasanya diposisikan di tiap divisi/departemen dan menjadi
pengelola utama. Manajer akan menerima laporan dari team leader dan
anggota lainnya, lalu menyampaikannya pada jajaran yang lebih tinggi.
3) Divisi atau Departemen
Bagian ini dipimpin oleh kepala divisi (atau disebut juga kepala
departemen) yang memiliki tugas untuk memimpin bidang tugas dari
departemennya. Ada berbagai departemen atau divisi yang ada di sebuah
struktur organisasi perusahaan sesuai dengan karakteristik perusahaan. Di
antaranya adalah departemen pemasaran dan penjualan, departemen HRD &
GA, departemen produksi, dan lain sebagainya.

4) Administrasi dan Gudang


Jabatan ini terdiri dari accounting, CMT, dan kasir. Tugasnya adalah
mengatur keuangan perusahaan dan mencatat setiap pengeluaran dan
pemasukan bahkan mengurus hal-hal yang berhubungan dengan outsourcing.

Anda mungkin juga menyukai