Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HAKIKAT BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH DAN RASUL

Makalah Ini Diajukan Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tauhid

Dosen Pengampu : Dr. Ela Hodijah, M.Pd.I

Disusun oleh ; Kelompok 3


Anggota : Ricky Pribowo P
Futri Dwi Haryani
Chintia Zulianti
Zulfa Fauziyyah S

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG
TAHUN 2020
KATAPENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “IMAN KEPADA
KITAB ALLAH DAN KEPADA RASUL ALLAH” dapat tersusun dengan baik dan dapat
disajikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang
sifat-sifatnya membangun sangat penulis harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Demi kelancarannya mengerjakan tugas ini saya ucapkan terima kasih kepada Kedua orang
tua saya yang telah memberikan motivasi dan semua teman – teman yang ikut membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita
semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun sederhana dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Amiin ya robbal ‘alamin.

Sumedang, Desember 2020

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Iman kepada Kitab Allah...................................................................................................2
1. Pengertian Iman kepada Kitab – Kitab Allah..............................................................2
2. Nama- Nama Kitab dan Rasul yang Menerimanya.....................................................4
3. Hikmah Beriman Kepada Kitab Allah.........................................................................6
B. Iman Kepada Rasul Allah...................................................................................................6
1. Pengertian Iman kepada Rasul Allah...........................................................................6
2. Meneladani Sifat Rasul................................................................................................7
3. Rasul dan Mukjizat......................................................................................................7
4. Contoh Beriman Kepada Rasul....................................................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9
Kesimpulan......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................10

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta
kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-quran juga dalam
Hadits. Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril,
kita juga bisa berpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/
suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan
Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau
wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti
defenisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan
oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya Iman kepada Rasul Allah Swt hukumnya juga
wajib ain .Rasul diturunkan ke muka bumi ini adalah sebagai suri tauladan bagi
umatnya.

B. Rumusan Masalah
Sebagaimana kita ketahui, Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt berarti
menyakini adanya kitab-kitab yang diturunkan kepada Rasul dan Nabi untuk
disampaikan kepada Umat Manusia. Maka dari itu kita harus wajib berpedoman
kepada kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi dan rasul-Nya supaya
untuk mendapatakan kebahagiaan di dunia maupun diakhirat. Oleh karena itu di
dalam pembahasan Makalah ini penulis hanya akan membahas masalah “Iman
Kepada Kitab-Kitab Allah Swt”.

C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari pada pembuatan makalah yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai bahan bukti bahwa kita wajib percaya kepada kitab-kitab yang diturunkan
oleh Allah Swt kepada Nabi dan Rasulnya untuk umatnya di dunia.
2. Untuk menambah wawasan dan mengetahui betapa wajibnya kita percaya kepada
kitab-kitab Allah dan Rasul Allah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Iman Kepada Kitab Allah


1. Pengertian Iman kepada Kitab – Kitab Allah
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu
Tuhan yang dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada
Allah, nabi, kitab dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang
dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati
bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya
untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat
manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita wajib
beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat
manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan
malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT
dalam surat Al Baqarah ayat 285:
‫َٰٓل‬
‫ٌّل َء اَم َن ِبٱِهَّلل َو َم ِئَك ِتِهۦ‬ ‫وَن ۚ ُك‬ ‫ِه ِم ن َّرِّبِهۦ َو ٱْلُم ْؤ ِم ُن‬ ‫َء اَم َن ٱلَّرُس وُل ِبَم ٓا ُأن^^^^^^ِز َل ِإَلْي‬
‫ِلِهۦ‬ ‫ۚ َو ُكُتِبِهۦوَو ُرُس ِلِهۦاَل ُنَفِّر قَبْينَأَحٍد ِّم ُّر ُس‬
lArtinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .”
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman
kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka
pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran
terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya
mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang
yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk
murtad (keluar dari islam).
kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan
kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab
perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan

2
dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab
yang sekarang kita ikuti dan kita imani.

 Dalil-Dalil Wahyu
Perintah Allah Ta'ala untuk beriman kepada Kitab-Kitab-Nya dan penjelasan Allah
tentang kitab-kitab tersebut. Allah Ta'ala berfirman,
a) ‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ٰا ِم ُنْو ا ِباِهّٰلل َو َر ُسْو ِلٖه َو اْلِكٰت ِب اَّلِذ ْي َنَّز َل َع ٰل ى َر ُسْو ِلٖه َو اْلِكٰت ِب اَّلِذ ْٓي َاْنَز َل ِم ْن َقْبُل‬
"Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dna kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya." (An-Nisa': 136).
b) ‫"َنَّز َل َع َلْيَك اْلِكٰت َب ِباْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه َو َاْنَز َل الَّتْو ٰر ىَة َو اِاْل ْنِج ْيَۙل‬.
Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan
Taurat dan Injil. Sebelum (Al-Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan
Dia menurunkan Al-Furqan." (Ali Imran: 3-4).
c) ‫ُهّٰللا‬ ‫َو َاْنَز ْلَنٓا ِاَلْيَك اْلِكٰت َب ِباْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه ِم َن اْلِكٰت ِب َو ُمَهْيِم ًنا َع َلْيِه َفاْح ُك ْم َبْيَنُهْم ِبَم ٓا َاْنَز َل‬
‫اَل َتَّت ْع َاْه ۤا ُهْم َع َّم ا َج ۤا َك ِم َن اْلَح ِّۗق‬
‫َء‬ ‫َو ِب َو َء‬
"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain." (Al-
Maidah: 48).
d) ‫َو ٰا َتْيَنا َداٗو َد َز ُبْو ًر ۚا‬

"Dan Kami berikan Zabur kepad a Daud." (An-Nisa: 163). "Dan


sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta
alam. Al-Qur'an dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). Ke dalam
hatimu (Muhamma) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang
yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas. Dan
sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang
yang dahulu." (Asy-Syua'ra': 192-196).
e) ‫ِاَّن ٰهَذ ا َلِفى الُّص ُح ِف اُاْلْو ٰل ۙى ُصُح ِف ِاْبٰر ِهْيَم َوُم ْو ٰس ى‬
"Sesunguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu.
(Yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa." (Al-A'la: 18-19).

3
f) "Tidak boleh dengki, kecuali kepada dua orang: Orang yang diberi Al-
Qur'an oleh Allah, kemudian ia membacanya di pertengahan malam, dan
pertengahan siang. Dan orang yang diberi harta, kemudian ia
menginfakkannya di pertengahan malam, dan di pertengahan siang."
(Diriwayatkan Al-Bukhari).
g) "Aku tinggalkan pada kalian selagi kalian berpegang teguh padanya, kalian
tidak akan sesat, yaitu Kitabullah, dan Sunah Rasul-Nya." (Diriwayatkan Al-
Hakim. Hadits ini shahih).
h) "Kalian jangan membenarkan Ahli Kitab, dan jangan mendustakan mereka.
Namun ucapkanlah, ‘Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada
kami dan diturunkan kepada kalian, Tuhan kita, dan Tuhan kalian adalah
satu, dan kita menyerahkan diri kepada-Nya'." (Diriwayatkan Al-Bukhari).
 Kelebihan Alquran atas Kitab-Kitab sebelumnya:
a) Dari segi turunnya: AlQuran diturunkan kepada Muhammad SAW dengan Haq,
kemudian para sahabat memperolehnya dengan cara hafalan dan ditulis.
(‫( ) بالحق أنزلناه وبالحق نزل‬Al isra" :105)
b) Kandungan AlQuran sempurna, Yaitu menjadi pertimbangan kebenaran
terhadap kitab-kitab sebelumnya, Apa-apa yang sesuai dengan Alquran maka
itulah yang Haq.
(‫ () و انزلنا إليك الكتاب بالحق مصدقا لما بين يديه من الكتاب ومهيمنا عليه‬Al Maidah: 48).
c) Al Quran adalah satu-satunya kitab Suci yang selamat dari penyelewengan dan
perubahan yang dilakukan oleh pengikutnya yang tak bertanggung jawab.
( ‫( ) انا نحن نزلنا الذكر و انا له لحافظون‬AlHijr: 9)
d) Bahasa yang dipakai di dalam AlQuran sangat indah tidak akan ada yang
mampu membuat ayat seperti itu. (Baca AlBaqarah: 23-24)
‫َو ِاْن ُكْنُتْم ِفْي َر ْيٍب ِّمَّم ا َنَّز ْلَن ا َع ٰل ى َع ْب ِد َنا َف ْأُتْو ا ِبُس ْو َرٍة ِّم ْن ِّم ْثِل ٖه ۖ َو اْدُع ْو ا ُش َهَد ۤا َء ُك ْم ِّم ْن ُد ْو ِن ِهّٰللا ِاْن ُكْنُتْم‬
‫ٰص ِدِقْيَن‬
e) Al Quran adalah petunjuk dan syifaaun. (baca Yunus: 57)
‫َو اَّلِذ ْيَن َك َس ُبوا الَّسِّيٰا ِت َج َز ۤا ُء َس ِّيَئٍةۢ ِبِم ْثِلَهۙا َو َتْر َهُقُهْم ِذ َّلٌة ۗ َم ا َلُهْم ِّم َن ِهّٰللا ِم ْن َعاِص ٍۚم َك َاَّنَم ٓا ُاْغ ِشَيْت ُو ُج ْو ُهُهْم‬
‫ٰۤل‬
‫ِقَطًعا ِّم َن اَّلْيِل ُم ْظِلًم ۗا ُاو ِٕىَك َاْص ٰح ُب الَّناِر ۚ ُهْم ِفْيَها ٰخ ِلُد ْو َن‬
f) Al Quran adalah Kitab yng pling sering dibaca Manusia.

2. Nama-nama kitab Allah dan Rasul yang menerimanya

4
Menurut Jumhur Ulama, Kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para
rasul jumlahnya ada 104. Dari 104 itu, 50 buah diberikan kepada Nabi Tsis As.,
30 buah diberikan kepada Nabi Idris As., 10 buah diberikan kepada Nabi Ibrahim
As. dan 10 buah diberikan kepada Nabi Musa As. seratus buah kitab ini lazim
disebut Shuhuf. Sedangkan yang empat lagi disebut kitab, yakni kitab Taurat
untuk Nabi Musa As., kitab Zabur untuk Nabi Dawud As., kitab Injil untuk Nabi
Isa As. dan kitab Al Qur’an untuk Nabi Muhammad Saw.
a. Kitab Taurat
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As. di bukit Tursina
(Mesir) sekitar abad 12 Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan orang
Yahudi dan orang yang berpegang teguh kepadanya disebut kaum Yahudi.
Firman Allah SWT dalam QS Al Maidah ayat 44.
‫ِاَّنا َنْح ُن َنَّز ْلَنا الِّذْك َر َو ِاَّنا َلٗه َلٰح ِفُظْو َن‬
Pokok ajaran kitab Taurat berisi tentang Aqidah (Tauhid) dan hukum-
hukum syari’at .
b. Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud As. di Yerussalem (Israel)
sekitar abad 10 Sebelum Masehi dalam bahasa tulisan Nabi Dawud sendiri
yaitu bahasa Qibty. Pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang dzikir, nasehat
dan hikmah tidak memuat hukum-hukum syari’at. Firman Allah SWT
dalam QS Al Isra ayat 55 :
‫َو َلَقْد َفَّض ْلَنا َبْع َض الَّنِبّٖي َن َع ٰل ى َبْع ٍض َّو ٰا َتْيَنا َداٗو َد َز ُبْو ًرا‬
” ... dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas
sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.”
c. Kitab Injil
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa As. di Yerussalem (Israel)
sekitar abad I Masehi dalam bahasa dan tulisan Ibrani dan orang yang
berpegang teguh kepadanya disebut kaum Nasrani.
Pokok ajaran kitab Injil sama dengan kitab-kitab yang diturunkan
sebelumnya tetapi sebagian menghapus hukum-hukum yang terdapat
dalam kitab Taurat yang tidak sesuai dengan zaman itu
d. Kitab Suci Al Qur’an
Kitab Suci Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. di
Makkah dan Madinah (Arab Saudi) pada abad VI Masehi dalam bahasa
5
dan tulisan bangsa Arab suku Quraisy. Pokok ajaran kitab Suci Al Qur’an
berisi tentang aqidah (Tauhid), hukum-hukum syari’at dan muamalat,
sebagian isinya menghapus hukum-hukum syari’at yang terdapat dalam
kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum-hukum syari’at
yang sesuai dengan perkembangan zaman. Firman Allah SWT dalam QS
Yusuf ayat 2 : ”Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran
dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”.Dari keempat kitab itu
yang masih terjaga hanya tinggal Al Qur’an saja lagi. Al Qur’an tetap
terjaga kesuciannya sampai hari Kiamat SWT sendiri yang menjamin
keasliannya.Firman Allah SWT dalam QS Al Hijr ayat 9 :
‫ِاَّنا َنْح ُن َنَّز ْلَنا الِّذْك َر َو ِاَّنا َلٗه َلٰح ِفُظْو َن‬
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya
Kami benar-benar memeliharanya.”
Kedudukan-kedudukan al-Qur’an antara lain:
a) Sebagai wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw
b) Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw
c) Sebagai pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di
dunia dan akhirat
d) Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam

3. Hikmah Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt


a) Meningkatkan keimanan kepada Allah swt yang telah mengutus para rasul
untuk menyampaikan risalahnya.
b) Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada
kitab suci
c) Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama,
seperti yang tertuang dalam kitab suci
d) Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari
Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
e) Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah dan
menjauhi semua larangan-Nya

B. Iman Kepada Rasul Allah

6
1. Pengertian Iman kepada Rasul Allah
Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun
yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada para
rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang
yang telah dipilih oleh Allah swt. untuk menerima wahyu dariNya untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi
memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidhawi,Rasul
adalah orang yang diutus Allah swt. dengan syari’at yang baru untuk menyeru
manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt. untuk
menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa
nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia
tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu
menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena
merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui
dan mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk
menerima wahyu dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima
wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki
tugas untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.

2. Meneladani Sifat Rasul


a. Meneladani Sifat Siddiq dalam kehidupan sehari-hari dapat diusahakan dengan
cara selalu berkata benar, tidak berbohong dalam berbicara dengan siapa pun.
Benar dalam hati, ucapan, dan tindakan. Rasulullah saw, selama hidupnya
tidak pernah berbohong, baik terhadap para sahabatnya maupun terhadap
musuhnya.
b. Meneladani sifat Amanah artinya dapat dipercaya. Apabila kamu pipercaya
melakukanb sesuatu sebaiknya dapat dipercaya, sehingga tugas apa pun selalu
dikerjaan dengan baik dan benar
c. Meneladani Sifat Fatonah artinya cerdas. Kecerdasan merupakan anugerah Allah
yang diberikan kepada manusia, tetapi tidak merata. ada yang cerdas dan ada pula
yang tidak cerdas. Dalam meneladani sifat ini dapat dilakukan dengan cara
bersungguh-sungguh dalam belajar atau menuntut ilmu.

7
d. .Meneladani Sifat Tablih Menyampaikan sesuatu yang benar kepada sesama manusia
termasuk salah satu upaya untuk meneladanisifat tablig. Mnyampaikan kebenaran dan
mencegah kemaksiatan yang dilakukan oreang lain biasanya mengandung risiko.
Keberanian melakukan ini merupakan salah satu perbuatan yang mulia. Hal ini pernah
dilakukan oleh Nabi Muhammad saw, ketika berdakwah. Beliau seringkali disambut
dengan cemooh, hinaan, bahkan lemparan batu dan kotoran unta. Ini semua
dilakuakan semata-mata karena perintah Allah swt.

3. Rasul dan Mukjizat


Mukjizat mempunyai arti dan peranan yang sangat penting bagi rasul dalam
melaksanakan tugas kerasulannyaSebagai bukti bahwa orang yang memilikinya adalah
benar-benar utusan Allah SWT.Sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang
menentangnya. Mukjizat adalah peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh akal
kemampuan manusia. Mukjizat dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :
a. Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang berkaitan dengan peristiwa alam,
seperti dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad SAW dan
dibelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa as dengan tongkat.
b. Mukjizat syakhsiyyah adalah mukjizat yang keluar dari tubuh seorang nabi
dan rasul, seperti air yang keluar dari celah-celah jari Rasulullah SAW,
cahaya bulan yang memancar dari tangan Nabi Musa as serta
penyembuhan penyakit buta dan kusta oleh Nabi Isa as.
c. Mukjizat salbiyyah adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya
seperti ketika Nabi Ibrahim as dibakar oleh Raja Namrud, akan tetapi api
tidak mampu membakarnya.
d. Mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang rasional atau masuk akal. Contoh
satu-satunya adalah Al Qur’an.

4. Contoh Beriman Kepada Rasul


a. Meyakini dengan penuh tanggung jawab akan kebenaran Nabi
Muhammad dan apa yang oleh beliau bawa, sebagaimana Allah
menandaskan tentang ciri orang bertaqwa:
)33 : ‫َو اَّلِذ ْي َج اَء ِبالَّص ْد ِق َو َص َّد َق ِبِه ُأوَلِئَك ُهُم اْلُم ْفِلُحْو َن (الزمر‬
b. Ikhlas mentaati Rasul dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan
menjauhi seluruh larangannya. Allah berfirman:
)54 : ‫َو ِاْن ُتِط ْيُعْو ُه َتْهَتُدوا َو َم ا َع َلى الَّرُسْو ِل ِاَّال اْلَبلُغ اْلُم ِبيَن (النور‬

8
c. Mencintai beliau , keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya.
Rasulullah bersabda:
‫ال ُيْؤ ِم ُن َاَح ُد ُك ْم َح َّتى َأُك ْو َن َاَح َّب ِإَلْيِه ِم ْن َو اِلِدِه َوَو َلِدِه َو الَّناِس َاْج َم ِع ْيَن‬
d. Membela dan memperjuangkan ajaran Nabi serta berda’wah demi
membebaskan ummat manusia dari kegelapan/kedhaliman, kebatilan,
kemungkaran dan kemaksiatan menuju kepada cahaya kebenaran.
Sebagaimana firman Allah:
)157 : ‫َفاَّلِذ ْيَن َأَم ُنوْا ِبِه َو َع َز ُروُه َو َنَص ُرْو ُه َو َتَبُعوْا الُّنَو َر اَّلِذ ي ُأْنِز َل َم َع ُه ُأْو َلِئَك ُهُم اْلُم ْفِلُحْو َن (األعراف‬
e. Meneladani akhlaq dan kepemimpinan Nabi dalam setiap amalnya, Allah
berfirman:
21: ‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفىَر ُسوِل ِهللا ُأْس َو ٌة َحَس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن َيْر ُجوْا َهللا َو اْلَيْو ِم اَآلِخَر َو َذ َك َر َهللا َك ِثْيًرا (االحزاب‬

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Beriman kepada kitab Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui oleh setiap
umat muslim. Pengertian beriman kepada kitab adalah kita harus percaya bahwa Allah
menurunkan kitab-kitab kepada Rasul-Rasulnya. Selain itu kitab Allah diturunkan kepada
umat manusia adalah untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
Beriman kepada Rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui oleh
setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul allah berarti adalah
kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul allah.
Pengertian Rasul adalah Rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah
dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik diantara manusia lainnya
sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesutu yang terpilih dan mulia
dibandingkan dengan manusia lain
Jadi, beriman kepada rasul-rasul allah dan beriman kepada kita Allah merupakan hal
yang sangat berharga dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang
sangat bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di
dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami
lebih luas, dan menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang beriman kepada rasul-rasul

9
allah agar kita dapat menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang
bahagia di dunia maupun di akhirat.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?
q=makalah+agama+tentang+iman+kepada+rasul+allah&oq=makalah+agama+tentang+iman
+kepada+rasul+allah&aqs=chrome..69i57j0l5.18987j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://jayus-simeulu.blogspot.co.id/2014/11/makalah-beriman-kepada-kitab-allah.html
khaerunnisajuraerah.blogspot.com/2013/04/makalah-iman-kepada-kitab-allah.html

10
Yang Aktif di Google meet
1. Ayunda Adiningsih M
2. Cucu Parida A
3. Chintia Zulianti
4. Fitri Indriani
5. Heqi M Furqon
6. Iqbal Nugraha
7. Neti Yulianti
8. Mulyani
9. Nurjamilah
10. Riska Suparnika
11. Sinta Nurmalasari
12. Siti Adiniatus
13. Yoyo Suwaryo
14. Zulfa Fauziyah
15. Ricky pribowo
Yang bertanya
1.Heqi m Furqon : Apa yang terjadi kepada kaum yang tidak didatangi rasul dan tidak diberi tahu
tentang keesaaan Tuhan?
Jawaban :
 Zulfa : Sebelum adanya rasul orang orang pada masa itu telah mengenal tuhan dan mengikuti
ajaran nabi terdahulu.
 Eva. :nabi yg wajib dketahui ada 25. Tapi nabi yg lain juga ada mungkin saja rasul diutus pd
suatu kaum dan untuk kaum yang lainnya sudah ada nabi yang lain. Tapi bisa saja kaum yang
mendapat ajaran tentang keesaan Allah maka kaum tsbut menceritakan ajarannya pd kaum
lain karena pada zaman itu banyak yang berprofesi sebagai pedagang ke penjuru negeri jadi
saling mengajarkan sambil berniaga
2.Nurjamilah : Bagaimana cerita tentang kitab terdahulu yang dirubah oleh para pengikutnya?
Jawaban :

11
 Chintia : Bukan dari kalangan pengikutnya saja tetapi banyak tangan tangan jahil yang
merubah isi dari kitab kitab sebelum Al-Quran .
 Eva : Banyak pengikut- pemgikut yang merubah keaslian kitab kitab sebelum Al-Quran.
Contohnya kitab injil yang asli telah dibakar oleh kaum nasrani.
Pak Yoyo : Perbedaan nabi dan rasul tapi pada hakikatnya sama,kandungan quran surat Al Hijr ayat
9, kita percaya rasul itu menyampaikan Wahyu yang ‫ بش;;رع جدي;;د‬untuk mempercayainya dengan
kekuatan akal (‫)سلطان‬

12

Anda mungkin juga menyukai