Sistem K omunikasi Data : sumber, transmisi, penerima, T ransmisi Data : mode, metode, karakteristik, kode,
gangguan,
Deteksi & K oreksi : V RC ,L RC ,C RC , Hamming Code Modulasi : AM, F M, PM, Multiplexing : T DM, F DM
Protokol
CARA PENYAMPAIAN
Titik ke titik (point to point communications) Informasi dari sumber hanya ditujukan kepada SATU point penerima saja Contoh : telepon, fax, telegram.
Titik ke beberapa penerima (multipoint communications) Informasi dari sumber ditujukan kepada BEBERAPA point penerima saja Contoh : jaringan dengan switch
Menyebar (broadcasting communications) Informasi yang diberikan sumber dapat diterima oleh SEMUA point yang terhubung tanpa kecuali Contoh : televisi broadcast, radio broadcast
TRANSMISI DATA
Mode Transmisi
Simplex Sisi Sumber selamanya jadi Sumber Sisi Penerima selamanya jadi Penerima Half Duplex (HDX) Sisi Sumber dapat berubah fungsi menjadi Penerima secara bergantian
SUMBER
PENERIMA
SUMBER PENERIMA
PENERIMA SUMBER
Full Duplex (FDX) Pada saat bersamaan setiap sisi dapat melakukan fungsi sebagai SUMBER Sumber sekaligus Penerima PENERIMA
PENERIMA SUMBER
TRANSMISI DATA
Metode Transmisi
Serial
101001100101 101001
Paralel
101001100101
101001100101
TRANSMISI DATA
Perlu sinkronisasi pada awal dan akhir karakter Transmisi off (idle) pulsa bernilai 1 atau high/mark Transmisi on (space) pulsa bernilai 0 Untuk satu karakter ASCII 8 bit jumlah bit yang dikirim adalah 8, ditambah 2 bit (start bit dan stop bit) = 10 bit Efisiensi pengiriman sebesar (8 / (8 + 2)) 100 % = 80 %
Bila penerima mendeteksi, clock dijalankan sesuai baud rate Setengah bit kemudian saluran disampel Bila dideteksi bit awal adalah biner 0 maka bit akan disampel tiap 1 bit Bila dideteksi aras biner 1, maka transisi ini dianggap terganggu Setelah itu, bit-bit pembentuk karakter dikirimkan satu per satu hingga lengkap membentuk 1 karakter dan diakhiri dengan bit akhir (stop bit) yaitu aras biner 1 Berikutnya pengirim akan memberi waktu agar penerima dapat menyusun kembali bit-bit yang telah diterimanya
2. Sinkron
Transmisi kecepatan tinggi Pengiriman dalam bentuk blok data dengan panjang sekitar 240 karakter (1920 bit) yg. diapit karakter STX (00000010) dan ETX (00000011)
Data Data
Data
SYN
SYN
Sinkronisasi dilakukan sesaat sebelum data dikirim maupun tak ada data yang dikirim Sinkronisasi berupa pola data tertentu (karakter SYN : 00010110) sebanyak rangkap 3 atau 2 Tidak perlu bit awal dan akhir untuk tiap karakter Efisiensi pengiriman sebesar (240 / (240 + 3)) 100 % = 99 %
3. Isokron
Kombinasi dari sinkron dan asinkron Sebelum pengiriman, dilakukan terlebih dahulu sinkronisasi
Stop Karakter Start Stop Karakter Start SYN SYN
Pengiriman berupa karakter, yang didahului oleh bit awal dan bit akhir Waktu antara transmisi tak tentu Besar karakter yang dikirim kira-kira 240 karakter (1920 bit) Total bit yang dikirim 1920 + (240 2) = 2400 bit Efisiensi pengiriman adalah (1920 / (2400 + (8 3))) 100 % = 79 %
Agar dapat menjangkau jarak yang jauh sinyal dijital dimodulasikan dengan menggunakan sinyal analog. Sinyal analog berbentuk gelombang sinus yang mampu merambat dalam jarak yang jauh dengan pengurangan potensi yang cukup rendah.
TRANSMISI DATA
Jenis-jenis kode
Jumlah kode banyak sekali, untuk itu perlu dibentuk sebuah badan yang menangani masalah pengkodean ini, dengan tujuan agar seluruh jenis komputer dapat berkomunikasi dengan sistem kode yang standar. Badan tersebut disebut CCITT (Commitee Consultative Internationale de Telegraphique et Telephonique) atau disebut juga IA (International Alphabet). Jenis-jenis kode yang diakui oleh CCITT diantaranya : ASCII (American Standard Code for Information Interchange) = IA no. 5 Jumlah 7 bit dan 1 bit sebagai bit parity (128 karakter) Total bit 10 (1 start dan 1 stop) atau 11 bit (1 start dan 2 stop).
Karena jumlah karakter dirasa kurang, maka karakter dilipat-duakan menjadi 256 karakter. Sehingga jumlah bitnya pun bertambah menjadi 8 bit dan namanya berubah menjadi Extended ASCII
TRANSMISI DATA
Macam-macam Gangguan
Gangguan Random (acak) Derau panas (thermal noise) : akibat pergerakan acak elektron bebas dalam rangkaian yang tidak mungkin dihindari. Umumnya tidak mengganggu, kecuali bila lebih kuat dari sinyal yang dikirim. Derau impuls (impulse noise) : akibat perubahan tegangan pada sistem kelistrikan Bicara silang (cross talk) : akibat masuknya sinyal dari kanal lain atau dari sinyal yang dimultipleks. Derau akan bertambah bila jarak transmisi jauh, makin besar sinyal atau frekuensi Gema (echo) : akibat perubahan impedansi dalam rangkaian listrik Perubahan fasa : akibat derau impulse. Akan terjadi perubahan fasa sinyal. Derau intermodulasi : akibat pembentukan sinyal baru dari dua saluran berbeda yang mengganggu sinyal lain Fasa jitter : akibat multipleks yang menghasilkan perubahan frekuensi serta bentuk sinyal Fading (pada sistem microwave) : akibat terpecahnya sinyal, yang kemudian menyatu kembali saat akan tiba di tempat tujuan.
TRANSMISI DATA
Macam-macam Gangguan
Gangguan Tak Random (Sistematis) Redaman : Penyerapan sinyal oleh saluran transmisi. Besar redaman berbeda-beda tergantung pada frekuensi sinyal, jenis media transmisi, dan panjang saluran Tundaan : Perbedaan kecepatan rambatan tiap-tiap frekuensi sehingga tiba di tempat tujuan dalam waktu yang berbeda. Pada transmisi suara derau ini tidak berpengaruh terlalu besar, namun berpengaruh pada transmisi data.
Jml
Bit ini menggantikan nilai x shg. biner 1 terletak pada posisi 1,2,6,8,10,11,13,18,19.
19 18 13 11 10 8 6
1 1 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 1 0
0 0 1 0 0 0 1
1 1 0 1 1 0 1
1 0 1 1 0 0 0
2 0 1 0 Jml 0
0 0 0
0 1 0 0 0 0
0 1 0
Pada sisi penerima, bila jumlah nilai biner dari bilangan tsb. = nol, berarti tidak 0 2 0 0 terjadi kesalahan. 1 0 Bila hasil biner yang diperoleh dari penjumlahan tersebut tidak = nol, berarti 1 0 terjadi kesalahan. Nilai desimalnya menunjukkan lokasi bit0 (01011) yang harus 0 0 1 dikoreksi dengan cara dibalik, 0 mjd. 1, 1 mjd. 0.
Jml
MODULASI
Sinyal analog berbentuk gelombang sinus dan memiliki 3 variabel dasar : Amplitudo : tingi rendahnya tegangan Frekuensi : banyaknya gelombang perdetik Phasa : besar sudut sinyal pada saat tertentu Bit 1 dan 0 dapat disimbolkan dengan cara membedakan amplitudo, frekuensi, atau phasanya dengan perangkat modem. Amplitude Modulation (AM) Bit 1 dan 0 disimbolkan dengan cara membedakan amplitudonya, sedangkan frekuensi dan phasanya tetap. Frekuensi Modulation (FM,FSK) Bit 1 dan 0 disimbolkan dengan cara membedakan frekuensinya, sedangkan amplitudo dan phasanya tetap. Phase Modulation (PM) Bit 1 dan 0 disimbolkan dengan cara membedakan phasanya, sedangkan amplitudo dan frekuensinya tetap. Satu perubahan pada sinyal disebut satu baud rate. Bila satu perubahan hanya untuk menandai 1 bit berarti 1 bps = 1baud. Bila lebih dari satu bisa dibit mod. Atau tribit mod. Gabungan dari berbagai modulasi mungkin dilakukan seperti Quadrature AM, dsb. agar lebih efisien.
Salah satu karakter transmisi adalah pada saat tertentu trafic pada transmisi mencapai puncak hingga macet (bottle neck), namun pada saat yang lain jalur transmisi lengang. Pengatasan dengan cara menambah kapasitas merupakan tindakan yang kurang tepat sebab pada saat lengang inefisiensi justru semakin tinggi. Untuk itu digunakan metode multiplexing dengan perangkat multiplexer. Frequency Division Multiplexing (FDM) Kanal yang ada dibagi-bagi sesuai kemampuan spektrum frekuansi yang mampu dilewatkan untuk beberapa jalur. Misal saluran (channel) dengan kemampuan 3000 Hz dapat digunakan oleh 4 terminal dengan jatah untuk terminal I : bit 0 = 400 Hz, bit 1 = 800 Hz. Terminal II : bit 0 = 1000 Hz, bit 1 = 1400 Hz, dst.
Ch.1 Ch.2 Ch.3 Ch.4
MULTIPLEXING
MULTIPLEXING
Time Division Multiplexing (TDM) Multiplex dilakukan dengan cara membagi waktu penggunaan saluran. Misal saluran dengan kapasitas 1200 bps dapat digunakan oleh 4 terminal sekaligus dengan kapasitas 300 bps.
150
250
400
400
Synchronous TDM : diawali dengan sinkronisasi kemudian diikuti jatah slot untuk setiap terminal. Jatah slot ini bila tidak dipakai tidak dapat dipergunakan terminal lain. Statistical TDM : jatah diberikan secara dinamis sesuai permintaan
JARINGAN KOMPUTER
Sangatlah tidak efisien bila dua perangkat komunikasi dihubungkan secara langsung, perlu jaringan.