Hukum Perjanjian Diluar KUH Perdata
Hukum Perjanjian Diluar KUH Perdata
Latar Belakang
kontrak Inominaat disebut juga perjanjian tidak bernama, yaitu perjanjian yang timbul, tumbuh,
hidup dan berkembang dalam masyarakat. Perjanjian tidak bernama juga tunduk pada buku KUH
Perdata. Salah satu dari kontrak inominaat adalah perjanjian waralaba atau franchise.
Waralaba atau franchise merupakan suatu bentuk perjanjian, yang lainnya memberikan hak dan
kewenangan khusus kepada pihak penerima waralaba, yang dapat terwujud dalam bentuk (1) hak untuk
melakukan penjualan atas produk berupa barang dan atau jasa dengan mempergunakan nama dagang
atau merk dagang tertentu; (2) hak untuk melaksanakan kegiatan usaha dengan atau berdasarkan pada
suatu format bisnis yang tealah ditentukan oleh pemberi waralaba. Perjanjian waralaba harus disusun
dnegan cermat agar kerjasama bisnis yang dijalankan menguntungkan kedua belah pihak seimbang.
Suatu perjanjian franchise umumnya terdiri dari pasal – pasal tentang objek, tempat berbisnis pemberian
wilayah oleh franchisor kepada franchisee, sewa gedung pelatihan dengan bantuan teknik franchisor,
standar operasional, pertimbangan keuangan, klausula – klausula kerahasiaan, klausula – klausula yang
membahas persaingan, pertanggungjawaban periklanan dan strategi pemasaran, penetapan harga dengan
pembelian, status badan usaha perusahaan, hak untuk menggunakan nama dan merek dagang, masa
berlaku dan kemungkingan pembaharuan/perpanjangan perjanjian, pengakhiran perjanjian, penafsiran
terhadap perjanjian, dengan pilihan hukum.
Rumusan masalah :
1. Mengetahui Pengertian Waralaba atau franchise
2. Mengetahui Keuntungan dan kerugian perjanjian Waralaba atau franchise
3. Mengetahui Isi klausul perjanjian Waralaba atau franchise menurut hokum Indonesia
Pembahasan
1. Pengertian Waralaba atau franchise
Perjanjian franchise merupakan kesepakatan tertulis yang dibuat antara Franchisor dan
Franchisee untuk melindungi hak dan kewajiban masing-masing pihak. Selain itu, perjanjian franchise
juga diperlukan sebagai salah satu syarat administratif bagi franchisee untuk mendapatkan Surat Tanda
Pendaftaran Waralaba (STPW) sebagai bukti sebuah perusahaan penerima waralaba (franchisee).
Dalam PP No.16 Tahun 1997 tentang Waralaba, disebutkan bahwa waralaba adalah perikatan
dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan
berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau
penjualan barang dan atau jasa.
Dari pengertian tersebut, perjanjian waralaba (Franchise) mengandung elemen-elemen pokok
sebagai berikut:
a. Franchisor, yaitu pihak pemilik/produsen dari barang atau jasa yang telah memiliki merek
tertentu serta memberikan atau melisensikan hak eksklusif tertentu untuk pemasaran dari
barang atau jasa itu;
b. Franchisee, yaitu pihak yang menerima hak eksklusif dari franchisor;
c. Adanya penyerahan hak-hak secara eksklusif berupa hak memakai dan menjual sistem,
produk, dan pelayanan yang canggih;
d. Adanya penetapan wilayah tertentu, franchise area dimana franchisee diberikan hak untuk
beroperasi di wilayah tertentu (daerah pemasaran yang eksklusif);
e. Adanya imbal prestasi dari franchisee kepada franchisor yang berupa Initial Fee dan
Royalti serta biaya-biaya lain yang disepakati oleh kedua belah pihak (Franchise Fee);
f. Adanya standar mutu yang ditetapkan oleh franchisor bagi franchisee, serta supervisi
secara berkala dalam rangka mempertahankan mutu (Quality Control oleh Franchisor).
g. Adanya pelatihan awal, pelatihan yang berkesinambungan, yang diselenggarakan oleh
franchisor guna peningkatan ketrampilan, dan adanya pengelolaan iklan oleh franchisor.
2. Keuntungan dan Kerugian
a) Keuntungan:
Merek yang terkenal
Standar kualitas serta keseragaman dari produk dan service
Resep khusus dalam pemasaran, dan pencatatan Adanya saran pemilihan lokasi, desain
outlet, pemasaran, dan permodalan
Kerangka bisnis yg jelas
Metode dan prosedur operasi untuk membuat dan menjual produk
Sudah dikenal di masyarakat
Menerima informasi yang berguna seperti kompetisi, kebutuhan produk, kebiasaan
masyarakat
Sumber pengadaan barang dan jasa
Pelatihan dari orang yang sudah profesional
Bantuan keuangan.
b) Kerugian:
Penekanan kontrol
Adanya franchise fee
Sukar menilai kualitas dari franchisor
Kontrak yang membatasi
Tingkat ketergantungan pada franchisor sangat tinggi
Harus tunduk pada kebijakan-kebijakan franchisor
Reputasi dan citra merek bisa mengalami penurunan.