2020PD3211007
2020PD3211007
BUPATI SUMEDANG,
MEMUTUSKAN:
Pasal 2
APBD Tahun Anggaran 2020 mengalami perubahan, dengan rincian sebagai
berikut:
a. Pendapatan Daerah:
1. semula Rp2.821.541.241.474,07
2. bertambah/(berkurang) Rp(14.672.385.307,85)
jumlah Pendapatan Daerah setelah perubahan Rp2.806.868.856.166,22
- 10 -
b. Belanja Daerah:
1. semula Rp2.807.054.241.474,07
2. bertambah/(berkurang) Rp101.165.059.193,32
jumlah Belanja Daerah setelah perubahan Rp2.908.219.300.667,39
Surplus/(Defisit) Rp(101.350.444.501,17)
c. Pembiayaan Daerah:
1. Penerimaan Daerah:
a) semula Rp0,00
b) bertambah/(berkurang) Rp142.930.843.943,17
jumlah Penerimaan Daerah setelah perubahan Rp142.930.843.943,17
2. Pengeluaran Daerah:
a) semula Rp14.487.000.000,00
b) bertambah/(berkurang) Rp27.093.399.442,00
jumlah Pengeluaran Daerah setelah perubahan Rp41.580.399.442,00
jumlah Pembiayaan Daerah neto setelah perubahan Rp101.350.444.501,17
Pasal 3
(1) Pendapatan Daerah Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a terdiri dari:
a. pendapatan asli Daerah:
1. semula Rp553.370.846.241,07
2. bertambah/(berkurang) Rp(103.840.365.084,85)
jumlah pendapatan asli Daerah setelah Rp449.530.481.156,22
perubahan
b. Dana Perimbangan:
1. semula Rp1.800.773.338.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp(146.772.093.586,00)
jumlah Dana Perimbangan setelah perubahan Rp1.654.001.244.414,00
c. lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah:
1. semula Rp467.397.057.233,00
2. bertambah/(berkurang) Rp235.940.073.363,00
jumlah lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp703.337.130.596,00
setelah perubahan
(2) Pendapatan asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari
jenis pendapatan:
a. hasil pajak Daerah:
1. semula Rp273.224.000.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp(78.286.375.000,00)
jumlah pajak Daerah setelah perubahan Rp 194.937.625.000,00
b. hasil retribusi Daerah:
1. semula Rp13.048.527.614,85
2. bertambah/(berkurang) Rp(6.065.353.788,85)
jumlah retribusi Daerah setelah perubahan Rp6.983.173.826,00
hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang
c.
dipisahkan:
1. semula Rp12.342.500.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp502.423.113,00
jumlah hasil pengelolaan kekayaan Daerah Rp12.844.923.113,00
yang dipisahkan setelah perubahan
d. lain-lain pendapatan asli Daerah yang sah
1. semula Rp254.755.818.626,22
2. bertambah/(berkurang) Rp(19.991.059.409,00)
jumlah lain-lain pendapatan Daerah yang sah Rp234.764.759.217,22
setelah Perubahan
- 11 -
(3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari
jenis pendapatan:
a. DBH pajak/DBH bukan pajak:
1. semula Rp84.147.140.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp13.505.770.414,00
jumlah DBH Pajak/DBH bukan pajak Rp97.652.910.414,00
setelah perubahan
b. DAU:
1. semula Rp1.197.044.434.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp(114.718.335.000,00)
jumlah DAU setelah perubahan Rp1.082.326.099.000,00
c. DAK:
1. semula Rp519.581.764.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp(45.559.529.000,00)
jumlah DAK setelah perubahan Rp474.022.235.000,00
(4) Lain-lain pendapatan Daerah yang Sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c terdiri dari jenis pendapatan:
a. pendapatan hibah
1. semula Rp7.500.000.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp126.350.100.000,00
jumlah pendapatan hibah setelah Rp133.850.100.000,00
perubahan
b. dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah Lainnya:
1. semula Rp165.386.683.233,00
2. bertambah/(berkurang) Rp(9.939.583.621,00)
jumlah dana bagi hasil pajak dari provinsi Rp155.447.099.612,00
dan pemerintah daerah lainnya setelah
perubahan
c. bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya:
1. semula Rp0,00
2. bertambah/(berkurang) Rp116.418.516.984,00
jumlah bantuan keuangan dari provinsi atau Rp116.418.516.984,00
pemerintah daerah lainnya setelah
perubahan
d. Bantuan Keuangan Dari Pemerintah Pusat:
1. semula Rp69.203.285.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp6.028.930.000,00
jumlah Bantuan Keuangan Dari Pemerintah
Rp75.232.215.000,00
Pusat setelah perubahan
e. Dana Desa:
1. semula Rp225.307.089.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp(2.917.890.000)
jumlah bantuan Dana Desa setelah Rp222.389.199.000,00
perubahan
- 12 -
Pasal 4
(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b terdiri dari:
a. belanja tidak langsung:
1. semula Rp1.784.160.233.198,73
2. bertambah/(berkurang) Rp(49.548.152.975,07)
jumlah belanja tidak langsung setelah
Rp1.734.612.080.223,66
perubahan
b. belanja langsung:
1. semula Rp1.022.894.008.275,34
2. bertambah/(berkurang) Rp150.713.212.168,39
jumlah belanja langsung setelah perubahan Rp1.173.607.220.443,73
(2) Belanja tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
dari jenis belanja:
a. belanja pegawai:
1. semula Rp1.378.911.849.858,73
2. bertambah/(berkurang) Rp(143.323.889.862,77)
jumlah belanja pegawai setelah perubahan Rp1.235.587.959.995,96
b. belanja hibah:
1. semula Rp12.214.282.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp22.834.602.500,00
jumlah belanja hibah setelah perubahan Rp.35.048.884.500,00
c. belanja bantuan sosial:
1. semula Rp1.222.750.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp0,00
jumlah bantuan sosial setelah perubahan Rp1.222.750.000,00
d. belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan Pemerintah desa:
1. semula Rp26.632.396.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp(6.492.546.000,00)
jumlah belanja bagi hasil kepada provinsi/
Rp20.139.850.000,00
kabupaten/kota dan desa setelah perubahan
e. belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/ kota dan
pemerintah desa dan partai politik:
1. semula Rp363.578.955.340,00
2. bertambah/(berkurang) Rp(10.725.001.700,00)
belanja bantuan keuangan kepada
provinsi/kabupaten/ kota dan desa dan Rp352.853.953.640,00
partai politik setelah perubahan
f. belanja tidak terduga:
1. semula Rp1.600.000.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp88.158.682.087,70
jumlah belanja tidak terduga setelah
Rp89.758.682.087,70
perubahan
(3) Belanja langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari
jenis belanja:
a. belanja pegawai:
1. semula Rp66.569.860.215,00
2. bertambah/(berkurang) Rp36.622.405.600,00
jumlah belanja belanja pegawai setelah
Rp103.192.265.815,00
perubahan
b. belanja barang dan jasa:
1. semula Rp673.929.551.160,30
2. bertambah/(berkurang) Rp11.709.064.247,50
jumlah belanja barang dan jasa setelah Rp685.638.615.407,80
perubahan
- 13 -
c. belanja modal:
1. semula Rp282.394.596.900,04
2. bertambah/(berkurang) Rp102.381.742.320,89
jumlah belanja modal setelah perubahan Rp384.776.339.220,93
Pasal 5
(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c terdiri
dari:
a. Penerimaan:
1. semula Rp0,00
2. bertambah/(berkurang) Rp142.930.843.943,17
jumlah penerimaan setelah perubahan Rp142.930.843.943,17
b. Pengeluaran:
1. semula Rp14.487.000.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp27.093.399.442,00
jumlah pengeluaran setelah perubahan Rp41.580.399.442,00
(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis
pembiayaan:
a. SiLPA tahun anggaran sebelumnya
1. semula Rp0,00
2. bertambah/(berkurang) Rp112.930.843.943,17
jumlah SiLPA tahun anggaran sebelumnya
Rp112.930.843.943,17
setelah perubahan
b. pencairan Dana Candangan
1. semula Rp0,00
2. bertambah/(berkurang) Rp0,00
jumlah pencairan Dana Cadangan setelah Rp0,00
perubahan
c. hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan
1. semula Rp0,00
2. bertambah/(berkurang) Rp0,00
jumlah hasil penjualan kekayaan Daerah yang Rp0,00
dipisahkan setelah perubahan
d. Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah
1 semula Rp0,00
2 bertambah/(Berkurang) Rp30.000.000.000,00
jumlah Penerimaan Pinjaman Daerah Setelah Rp30.000.000.000,00
Perubahan
(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis
pembiayaan:
a. pembentukan Dana Cadangan
1. semula Rp0,00
2. bertambah/(berkurang) Rp0,00
jumlah pembentukan Dana Cadangan Setelah Rp0,00
Perubahan
b. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Investasi)
1. semula Rp13.587.000.000,00
2. bertambah/(berkurang) Rp(4.187.000.000,00)
jumlah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Rp9.400.000.000,00
(Investasi) setelah perubahan
- 14 -
Pasal 6
(1) Dalam hal keadaan darurat terjadi setelah ditetapkannya perubahan
APBD, Pemerintah Daerah Kabupaten dapat melakukan pengeluaran
yang belum tersedia anggarannya, dan pengeluaran tersebut
disampaikan dalam laporan realisasi anggaran.
(2) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas Pemerintah Daerah
Kabupaten dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya;
b. tidak diharapkan terjadi secara berulang;
c. berada diluar kendali dan pengaruh Pemerintah Daerah Kabupaten;
dan
d. memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka
pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.
(3) Pendanaan keadaan darurat yang belum tersedia anggarannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan belanja tidak
terduga.
(4) Dalam hal belanja tidak terduga tidak mencukupi dapat dilakukan
dengan cara:
a. menggunakan dana dari hasil penjadwalan ulang capaian target
kinerja program dan kegiatan lainnya dalam tahun anggaran
berjalan; dan/atau
b. memanfaatkan uang kas yang tersedia.
(5) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk belanja
untuk keperluan mendesak.
(6) Kriteria belanja untuk keperluan mendesak sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) mencakup:
a. program dan Kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang
anggarannya belum tersedia dalam tahun anggaran berjalan; dan
b. keperluan mendesak lainnya yang apabila ditunda akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah dan
masyarakat.
(7) Penjadwalan ulang capaian target kinerja program dan kegiatan lainnya
dalam tahun anggaran berjalan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf a yang diformulasikan terlebih dahulu dalam DPPA-SKPD.
(8) Pendanaan keadaan darurat untuk kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diformulasikan terlebih dahulu dalam RKA-SKPD, kecuali
untuk kebutuhan tanggap darurat bencana.
(9) Belanja kebutuhan tanggap darurat bencana sebagaimana dimaksud
pada ayat (8) dilakukan dengan pembebanan langsung pada belanja
tidak terduga.
- 15 -
Pasal 7
Uraian lebih lanjut Perubahan APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini, terdiri dari:
a. Lampiran I : Ringkasan Perubahan APBD;
b. Lampiran II : Ringkasan Perubahan APBD menurut Urusan
Pemerintahan Daerah dan Organisasi;
c. Lampiran III Rincian Perubahan APBD menurut Urusan
Pemerintahan Daerah, Organisasi, Pendapatan, Belanja
dan Pembiayaan;
d. Lampiran IV : Rekapitulasi Perubahan Belanja menurut Urusan
Pemerintahan Daerah, Organisasi, Program dan
Kegiatan;
e. Lampiran V : Rekapitulasi Perubahan Belanja Daerah untuk
Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan
Daerah dan Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan
Keuangan Daerah;
f. Lampiran VI : Daftar Perubahan Jumlah Pegawai per Golongan dan
per Jabatan;
g. Lampiran VII : Daftar Kegiatan-Kegiatan Tahun Anggaran Sebelumnya
yang Belum Diselesaikan dan Dianggarkan Kembali
Dalam Tahun Anggaran ini; dan
h. Lampiran VIII : Daftar Pinjaman Daerah.
Pasal 8
Ketentuan lebih lanjut mengenai Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Pasal 9
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
- 16 -
Ditetapkan di Sumedang
pada tanggal 19 Oktober 2020
BUPATI SUMEDANG,
ttd
Diundangkan di Sumedang
pada tanggal 19 Oktober 2020
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SUMEDANG,
ttd
HERMAN SURYATMAN