Anda di halaman 1dari 5

Kalau Yang Ini Buat Kamu-Kamu Semua Yang Muslimah

Muslimah, muslimah, muslimah....... Kalau kita dengar ungkapan itu, pasti terbayang sosok makhluk indah nan rapih, bersih nan suci. Dengan juluran kain di kepalanya, kain panjang di tubuhnya, aduhai......membuat semua ikhwan yang melihat (bukan memandang lho) selalu penasaran.... Kayaknya memang bener apa sabda Sang idola kita, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam : " Sesungguhnya dunia seluiruhnya adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah "(HR. Muslim dan An Anasa'i) Bukan cuma' itu, perilakunya yang tenang, langkahnya yang cuek, pandangannya yang tertunduk malu, waoo... sungguh mencerminkan keanggunan. Lalu, siapa sih yang nggak kagum dan ........ Tapi, ternyata sulit juga lho, mendapatkan muslimah kayak gitu. Buktinya, kalau kita lihat di manapun, pasti banyak kita jumpai muslimah yang 'fungky' dan konyol. Pakai kudung, eee.. bawahnya blue jeans, pakai 'baleno', eee... bawahnya lea jeans, so apa nggak heboh ? Udah gitu, kalau ngobrol, nerocos kaya kran bocor, kalau tertawa waah tenggorokannya kelihatan dari 4 meter. Tak sedikit lelaki datang untuk ngobrol dan bercanda lepas, hingga saling olok dan ejek. Tak jarang pula kudungnya pun jadi sasaran untuk jadi bahan tawaan.....Sungguh sayang, derajad tinggi untuk jadi sebaik-baik perhiasan malah jadi bahan senda gurau, ejekan dan olok-olokan. Apa nggak marah...... Trus kalo gitu gimana sih sebenarnya cara bergaul muslimah yang islami ?Ikuti terus kelanjutannya.......

HUBUNGAN MUSLIMAH TERHADAP RABBNYA


Kewajiban-kewajiban buat kamu-kamu muslimah terhadap rabbnya dapat kami jelaskan dan simpulkan sebagai berikut :

Sebagai Orang Mukmin Yang Hatinya Selalu Hidup


Hal pertama yang dituntut islam dari seorang muslim adalah keimanan yang sebenar-benarnya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, hubungan yang erat dengan-Nya, dzikir kepada-Nya yang tiada putus-putusnya, serta bertawakal kepada-Nya. Senantiasa memohon pertolongan dari-Nya dan merasa bahwa dirinya selalu membutuhkan kekuatan, bantuan, dan dukungan-Nya, meskipun dirinya telah mempunyai semua itu, tetapi kita harus ingat bahwa kemampuan yang kita miliki sifatnya hanya sementara. Seorang Muslim yang sebenarnya adalah yang hatinya tiada pernah mati, pandangannya pun selalu terbuka, dan perhatiannya selalu tertuju pada ciptaan Allah Azza wa Jalla, dengan keyakinan bahwa tangan-Nya yang tersembunyi itulah yang menjalankan alam jagat raya ini dan yang mengatur kehidupan manusia didalamnya. Berdasarkan hal itu ia selalu berdzikir kepada-Nya, mengetahui pengaruh kekuasaan-Nya tidak terbatas oleh sesuatu apapun pada setiap sisi kehidupan, sehingga bertambahlah keimanan dan tawakalnya. Didalam Al-Qur'an, Allah Tabaraka wa Ta'la telah berfirman : " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-oarang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau, peliharalah kami dari siksa neraka'." (Ali Imran : 190-191).

Selalu Mentaati Perintah Tuhannya


Orang Muslim yang jujur harus senantiasa mentaati semua perintah Allah Azza wa Jalla, Khusyu' dalam menjalankannya, menghindari semua larangan-Nya meski hawa nafsu menentangnya. Dirinya selalu berjalan sesuia dengan petunjuk-Nya. Dan poros iman seorang Muslim berada pada ketaatan menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya baik pada hal-hal yang kecil maupun besar tanpa pengecualian. Rasulullah saw pernah bersabda :

" Tidaklah seorang diantara kalian beriman sehingga hawa nafsunya tunduk (mengikuti) apa yang telah aku sampaikan." (HR. Nawawi). Sedang Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,: "Maka demi Rabb-mu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan. Kemudian mereka tidak sepenuhnya." (An-Nisa : 65)

Merasa Bertanggung Jawab Pada Kepemimpinan

Pengabdian dan tindakan melanggar perintah Allah Azza wa Jalla dan Rasulullah saw yang dilakukan oleh salah seorang dari anggota keluarganya merupakan tanggung jawabnya. hal itu telah disinyalir Rasulullah saw melalui sabdanya,: Setiap dari kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinan dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (penguasa) adalah pemimpin dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Dan orang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan bertangguang jawab atas kepemimpinannya. Dan wanita adalahpemimpin dirumah suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. dan seorang pelayan adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya itu. Masing-masing dari kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertangungjawabannya atas kepemimpinan kalian." (Muttafaqun 'alaih).

Menerima dengan Ikhlas Ketetapan dan Takdir Allah


Seorang muslim yang jujur senantiasa menerima dengan tulus ikhlas apa yang menjadi takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala. dan selalu berpegang pada sabda Rasulullah Shallaahu Alaihi wa sallam berikut ini : " Sungguh menakjubkan perkara seorang Muslim. Seluruh perkaranya adalah baik. Jika mendapat keberuntungan(kesenangan), dia bersyukur dan itu baik baginya. Dan manakala tertimpa musibah (kesulitan), dia bersabar dan itu pun baik baginya." (HR. Bukhari) Yang demikian itu karena orang Muslim yang jujur berkeyakinan dalam hatinya bahwa iman kepada qadha' dan qadar merupakan salah satu dari rukun iman. Dan dia tidak pernah menyalahkan-Nya atas musibah yang menimpanya dalam kehidupan ini, dengan keyakinan karena Dia telah menetapakan hal itu sesuai dengan kehendak-Nya. Keridhaannya pada ketetapan dan takdir Allah Azza wa Jalla menjadikannya memperoleh pahala yang sangat brsar dari-Nya, dan akan ditulis disisi-Nya sebagai seorang mukmin yang taat dan beruntung. Berdasarkan hal diatas, maka semua perkaranya adalah baik. Jika mendapatkan keberuntungan, lidahnya bergumam memanjatkn puji syukur yang mendalam kepada Rabb-Nya. Dan juka mendapat musibah, dia selalu bersabar, sebagai wujud ketaatan pada perintah-Nya, Ridha atas qadha' dan qadar yang telah ditetapkan-Nya. pada kedua sikapnya tersebut terdapat kebaikan yang sangat mulia. Lanjutan dari pembahasan ini tunggu update berikutnya...

Jilbab Syar'i dan Jilbab Funky


Sesungguhnya agama Islam memerintahkan setiap orang muslim agar mencintai saudaranya bagaikan mencintai dirinya sen- diri, kemudian menghindari mereka dari keburukan sebagaimana ia menghindarkan diri daripadanya, nasehat menasehati demi men- ta'ati kebenaran yang telah didatangkan dari Allah dan Rasul-Nya, baik itu berupa perintah maupun larangan, dengan hati rela mematuhinya. Di saat agama Islam tiba dan kaum Jahiliyah membenci bayi perempuan, bahkan tega buah hati sendiri dikubur hidup-hidup, tidak memberikan harta warisan kepada wanita, terkadang mem- pusakai wanita bagaikan harta yang lain dengan jalan paksa. Maka Allah serta Rasul-Nya melarang perbuatan keji ter- sebut, menjaga dan mengangkat derajat wanita bagaikan mutiara berharga, dengan memberikan hak-haknya sebagaimana agama menghormati dan memberikan hak-haknya kepada seorang lelaki.

Demi kesucian masyarakat serta demi keutuhan dan kehor- matan seorang muslimah dari kemaksiatan dan dari kecerobohan orang jahil, maka Islam menganjurkan perkawinan dan mengharam- kan perbuatan zina. Maka demi kesucian dan keutuhan, Allah Maha Penyayang memerintahkan para muslimah agar mengenakan hijab (jilbab), supaya berada di sisi Allah, dan ditempat sejauh mungkin dari perbuatan keji yang dapat menimpa pada diri kaum muslimah. Simak baik-baik ayat Al Qur'an ini : "Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan pehiasaannya kecuali yang biasa nampak dari pandangan. Dan hen- daklah mereka menutupkan kainkerudung ke dadanya, dan jangan- lah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau keapda ayah mereka, atau putra-putra mereka, atau saudara- saudara mereka, atau putra-putra suami mereka, atau wanita- wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan- pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap kaum wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat kaum wanita. dan janganlah mereka memukul kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (Qs An Nur : 31) Bagaimana jilbab yang dimaksud dalam ayat diatas, setidaknya harus memenuhi syarat-syarat hijab atau jilbab sebagai berikut dan inilah jilbab yang syar'i dan benar : 1. Menutupi seluruh tubuh, sebagaimana yang difirmankan Allah, "Hendaklah mereka itu mengeluarkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". (Qs Al Ahzab : 59) 2. Maksud daripada berhijab adalah untuk menutup tubuh wanita dari pandangan laki-laki. Jadi, bukan yang tipis, yang pendek, yang ketat, tau berkelir serupa dengan kulit, mau- pun yang bercorak dan yang bersifat mengundang penglihat- an laki-laki. 3. Harus yang longgar, sehingga tidak menampakkan tempat- tempat yang menarik pada anggota tubuh. 4. Tidak diberi wangi-wangian, hal ini telah diperingatkan oleh Rasulullah saw : "Sesungguhnya seorang wanita yang memakai wangi- wangian kemudian melewati kaum (laki-laki) bermak- sud agar mereka mencium aromanya, maka ia telah melakuk- an perbuatan zina". (HR Tirmidzi) 5. Pakaian wanita tidak boleh menyerupai laki-laki, "Nabi saw melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian wanita, dan seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki". (HR Abu Dawud dan An Nasai). 6. Tidak menyerupai pakaian orang kafir, "Siapa yang meniru suatu kaum, maka ia berarti dari golongan mereka". (HR Ahmad) 7. Berpakaian tanpa bermaksud supaya dikenal, baik itu dengan mengenakan pakaian yang berharga mahal maupun yang mu- rah, jika niatnya untuk dibanggakan karena harganya ataupun yang kumal jika bermaksud agar dikenal sebagai orang yang ta'at (riya'). "Siapa yang mengenakan pakaian tersohor (bermaksud supaya dikenal) di dunia, maka Allah akan mem- berinya pakaian hina di hari Kiamat, lalu dinyalakan apa pada pakaian tersebut." (HR Abu Dawud) Sungguh fenomena jilbab pada saat sekarang, membuat kita di satu sisi patut bersyukur, wanita sudah tidak malu lagi untuk berjilbab di manapun tempatnya sehingga jilbab benar-benar telah membudaya di masyarakat dan dianggap sesuatu yang lumrah.Namun di sisi lain jilbab yang sesungguhnya harus memenuhi prasyarat jilbab syar'i sebagaiman tersebut di atas seakan telah berubah fungsi dan ajaran, banyak sekali dan telah bertebaran dimana-mana jilbab yang bukan lagi syar'i tapi lebih terkesan trendy dan mode atau lebih dikenal dengan jilbab funky yang kebanyakan dari semua itu adalah menyimpang dari syarat-syarat syara' jilbab yang sebenarnya. Diantara penyimpangan-penyimpangannya yang ada, antara lain : 1. Tidak ditutupnya seluruh bagian tubuh. Seperti yang biasa dan di anggap sepele yaitu terbukanya bagian kaki bawah, atau bagian dada karena jilbab diikatkan ke leher, atau yang lagi trendy, remaja putri memakai jilbab tapi lengan pakaiannya digulung atau dibuka hingga ke siku mereka.

2. Sering ditemui adanya perempuan yang berjilbab dengan pakaian ketat, pakaian yang berkaos, ataupun menggunakan pakaian yang tipis, sehingga walaupun perempuan tersebut telah menggunakan jilbab, tapi lekuk-lekuk tubuh mereka dapat diamati dengan jelas. 3. Didapati perempuan yang berjilbab dengan menggunakan celana panjang bahkan terkadang memakai celana jeans. Yang perlu ditekankan dan telah diketahui dengan jelas bahwa celana jeans bukanlah pakaian syar'i untuk kaum muslimin, apalagi wanita. 4. Banyak wanita muslimah di sekitar kita yang memakai jilbab bersifat temporer yaitu jilbab dipakai hanya pada saat tertentu atau pada kegiatan tertentu, kendurian, acara pengajian kampung dsb, setelah itu jilbab dicopot dan yang ada kebanyakan jilbab tersebut sekedar mampir alias tidak sampai menutup rambut atau menutup kepala. Terkadang, kalau ditanyakan kepada mereka, mengapa kalian berbuat (melakukan) yang demikian, tidak memakai jilbab yang syar'i, padahal telah mengetahui bagaimana jilbab yang syar'i, sering didapati jawaban, "Yaa, pengen aja ", atau "Belum siap ", atau "Mendingan begini daripada tidak memakai jilbab sama sekali ", atau " Jilbab itu khan tidak hanya satu bentuk, jilbab khan bisa dimodofikasi yang penting khan menutup aurat " terkadang didapati juga jawaban, "Kok kamu yang ribut, khan emang sudah menjadi mode yang seperti ini!" Padahal, dituntutnya jilbab dengan syarat-syarat yang telah ditentukan sesuai dengan hukum syara' yang disebutkan di atas, sesungguhnya akan membawa kebaikan bagi kita sendiri, baik di dunia maupun di akhirat dan bukan didasari atas nafsu atau ditujukan untuk mengekang kita. Janganlah sampai suatu kaum, dimana mereka meremehkan perempuan-perempuan/muslimah yang berjilbab hanya karena memakai pakaian/jilbab yang tidak sesuai dengan hukum syara'. Apabila kaum telah meremehkan hal ini, maka bagaimana dengan pandangan (penilaian) Allah dan Rasul -Nya terhadap wantia yang seperti ini ? Tidakkah ada bedanya antara perempuan yang berjilbab dengan perempuan yang tidak berjilbab ? (Sumber : JILBAB dikutip oleh Othman Moh.Makki)

Muslimah dan Kecantikannya Diantara resep perawatan kecantikan yang disyariatkan oleh Islam adalah sebagai berikut : Ta'at pada Allah 'Azza wa jalla Dengan taat kepada Allah 'Azza wa jalla menjadikan wajah tetap sehat cantik dan berseri karena sehatnya hati dan badannya. Berhias dengan pakain yang baik dan indah disertai penataan rambut yang bagus terutama dihadapan suami. Merawat rambut dengan telaten dan secara teratur dengan bahan-bahan yang tidak merusak. Berhias dengan perhiasan dari emas dan perak atau yang lain yang tidak terlarang oleh syariat. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan lengkap kadar gizinya karena wajah menunjukan kesehatan dan kesegaran tubuh. Bila tubuh sehat, wajah akan takpak segar dan berseri, tentunya tanpa mengabaikan kesehatan rohani. Minum madu secara teratur. salah satu teknik perawatan kecantikan yang hasilnya insya Allah menakjubkan adalah minum madu secara teratur setiap pagi dan sore. Insya Allah akan mencegah segala jenis penyakit dan menambah kesegaran tubuh wajahpun menjadi cerah dan berseri-seri dan tampak awet muda. 6. Bercelak dengan Istmid. Istmid adalah perhiasan wanita yang telah terbukti sehat dan tidak menimbulkan mudlarat bagi mata. Berikut ini ada beberapa kaidah bagaimana seharusnya seorang muslimah berhias: Segala sesuatu yang tidak bertentangan dengan syariat. Tidak menyerupai (Tasyabbuh) dengan wanita kafir. Tidak menyerupai laki-laki. Keberadaan didalam/diluar tubuh tidak tetap. Tidak membawa pada perbuatan merubah ciptaan Allah.

1. 2. 3. 4. 5.

Tidak mem buat bahaya bagi tubuh (berpakaian ketat). Tidak menghalangi air sampai pada kulit ketika wudlu dan mandi. Tidak ada unsur israf dan membuang-buang harta. Tidak membuang waktu ketika memakainya. Tidak ada perasaan sombong dan takabur ketika memakainya. Tidak ada unsur menyelisihi fitrah muslimah. Tidak membuka aurat ketika memakainya. Tidak membuat lalai dari melaksanakan kewajiban. Dipersembahkan untuk suami yang paling guna mencari pahala disisi Allah.

Anda mungkin juga menyukai