Anda di halaman 1dari 2

Materi Karangpamitran

Sabtu & Miinggu 16, 17 Desember 2023

Urutan Tingkatan Pramuka Di Indonesia

1. Siaga
Siaga adalah tingkatan paling pertama dalam pramuka yakni anggota yang berusia 7-10 tahun. Nama
siaga sendiri diambil dari istilah perjuangan bangsa Indonesia saat seluruh rakyat bersiaga untuk
mencapai kemerdekaan dengan membentuk organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908.
Satuan paling kecil dalam tingkatan ini disebut barung yang beranggotakan 5-10 orang. Tingkatan
dari pramuka siaga ini yakni mula, bantu, dan tata.

2. Penggalang
Tingkatan penggalang ini memiliki anggota yang berusia 11-15 tahun. Istilah penggalang berasal dari
penggalangan perjuangan rakyat Indonesia dalam menyatukan diri agar mencapai kemerdekaan dalam
peristiwa Sumpah Pemuda.
Satuan paling kecil dalam tingkatan penggalang ini dinamakan regu. Ada tiga tingkatan lagi dalam
penggalang yakni ramu, rakit, dan terap.

3. Penegak
Penegak merupakan tingkatan pramuka dengan anggotanya yang berusia 16-19 tahun. Istilah penegak
ini muncul dari proses penegakan kemerdekaan Indonesia dengan satuan terkecilnya yang disebut
sangga.
Sedangkan satuan dari beberapa sangga disebut sebagai ambalan. Tingkatan penegak dibedakan
menjadi dua yakni penegak bantara dan penegak laksana.

4. Pandega
Pandega merupakan tingkatan terakhir pramuka yang berisikan anggota yang usianya mulai dari 21
hingga 25 tahun. Tingkatan pandega ini disebut sebagai Senior Rover.
Nama pandega diambil dari nama remaja madya yang sedang berproses ke arah kematangan jiwa dan
kesadaran diri yang memiliki tujuan memperjuangkan serta meraih cita-cita. Biasanya tingkatan
pandega ini terdapat di universitas.

Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan

Yaitu salah satunya untuk Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) yang bertujuan
memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman praktis membina Pramuka. Dan diharapkan ada
tambahan wawasan kepramukaan yang lebih luas, serta keterampilan yang memadai untuk membina
gugusdepan. KMD mempunya sasaran terhadap para peserta yang diharapkan setelah mengikuti
kursus akan mampu Memahami, menghayati dan melaksanakan AD dan ART Gerakan Pramuka;
Menjelaskan tentang Kepramukaan serta perkembangannya; dan Menerapkan kepramukaan secara
efektif dan efisien dalam membina Pramuka sesuai dengan golongannya.

Kemudian sasaran berikutnya adalah peserta kursus mampu Membina dan mengembangkan mental,
fisik, intelektual, emosional dan sosial sesuai dengan golongannya sehingga dia mampu berperan
positif dalam masyarakat lingkungannya.
Selain itu juga mampu Menerapkan kepemimpinan yang dijiwai dan bersumber pada Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka; serta Mengelola Program Kegiatan Peserta Didik
(Prodik) sesuai dengan golongannya dan mengelola satuannya.

Untuk bisa mencapai tujuan dan sasaran tersebut, tentu KMD mempunyai metode pembelajaran atau
pengajaran tertentu kepada para peserta kursus, yaitu dengan pendekatan andragogi, berfokus pada
pembelajaran diri interaktif progresif dengan melibatkan peserta secara langsung dalam proses
pembelajaran.

Setidaknya ada 18 metode yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran dari KMD yang
dilakukan,

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi kelompok
3. Curah gagasan
4. Metta Plan (Country Fair)
5. Studi kasus
6. Kerja kelompok
7. Demonstrasi
8. Bermain peran
9. Presentasi
10. Bola salju (Snow Balling)
11. Debat
12. Fish Bowl
13. Class Students Have
14. Simulasi
15. Base Method
16. Berbagai kegiatan praktek (kesiagaan, kepenggalangan, kepenegakan, kepandegaan, scouting
skill, dan permainan)
17. Open Forum
18. Rencana Tindak Lanjut (RTL)/Action Plan
Metode-metode tersebut tertuang dalam panduan KMD yang diterbitkan melalui Surat Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 200 tahun 2011.

Anda mungkin juga menyukai