Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

“BATU-BATUAN”

DISUSUN OLEH :

Della Aulia Anggriani


Dina Kartika
Lilis Artika
KELAS X MIPA 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tumbang Samba, 01 Juni 2022


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................... iii

BAB I PEMBAHASAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................... 1
C. Tujuan............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................... 2

BAB III PENUTUP........................................................................... 15


A. Simpulan........................................................................... 15
B. Saran................................................................................ 15
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan suatu agregat (kumpulan)
mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas lainnya yang merupakan hasil
pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak termasuk batuan, tetapi disebut dengan
“Aluvial deposit”.

Batu adalah benda alam yang tersusun atas kumpulan mineral penyusun kerak bumi yang
menyatu secara padat maupun yang berserakan. Pembentukan batu merupakan hasil proses alam.
Di dalam batu dapat terkandung satu atau beberapa jenis mineral. Batu dapat terbentuk melalui
proses kristalisasi magma, sedimentasi, maupun metamorfisme. Dari proses pembentukan tersebut,
jenis batu dibedakan menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Dalam ilmu
geologi, pengertian batuan yaitu semua bahan penyusun kerak bumi dan merupakan kumpulan dari
mineral-mineral yang telah mengkristal. Mengutip penjelasan dalam bahan ajar yang diterbitkan
Kemendikbud, bagian lapisan bumi yang tidak termasuk bagian dari batuan ialah tanah.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka daiat di rumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apa itu batu-batuan?

2. Apa saja jenis-jenis batuan?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk memahami pengertian batu-batuan

2. Untuk memahami dan mengenal jenis-jenis batu-batuan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Batuan

Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang sudah dalam keadaan
membeku/keras. Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik
melalui pelapukan yang selanjutnya menghasilkan tanah Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat
fisik, dan umur yang beraneka ragam. Jarang sekali batuan yang terdiri dari satu mineral, namun umumnya
merupakan gabungan dari dua mineral atau lebih. Mineral adalah suatu substansi anorganik yang
mempunyai komposisi kimia dan struktur atom tertentu. Jumlah mineral banyak sekali macamnya ditambah
dengan jenis-jenis kombinasinya.

Secara umum jenis-jenis batuan dibagi menjadi 3, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan
metamorf.

1. Pengertian Batuan Beku

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang
terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah
permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif
(vulkanik).

a. Pengertian batuan beku luar

Batuan beku adalah batuan yang banyak ditemukan di kerak bumi. Batuan beku menutupi
permukaan bumi hingga 90%. Batuan beku memiliki peranan bagi manusia, karena batuan beku adalah salah
satu aspek pembentuk lempeng. Selain itu, di dalam batuan beku sering ditemukan adanya bijih- bijih timah,
uranium, platinum atau kromium. Dimana bijih tersebut banyak dipakai manusia untuk keperluan sehari-
hari. Seperti timah yang dipakai sebagai peluru, platinum sebagai salah satu logam mulia yang bernilai,
kromium dipakai sebagai bagian dari pelapis kendaraan, dan uranium sebagai salah satu bahan pembuatan
bom atom.

Proses pendinginan batuan beku ini, dapat terjadi melalui proses kristalisasi atau tanpa proses
kristalisasi. Batuan beku yang terjadi didalam bumi disebut batuan beku dalam. Batuan ini juga bisa disebut
batuan beku intrusif atau plutinik. Batuan beku dalam berasal dari magma yang mengalami pendinginan di
dalam inti bumi. Magma adalah cairan panas yang berada di dalam perut bumi. Di dapur magma, magma
dapat bersuhu 1500 hingga 25000 derajat celcius. Magma bergerak keluar bumi, akibat adanya tekanan
yang tinggi di dapur magma, yang memaksa magma bergerak menuju daerah dengan tekanan lebih rendah.
Dalam prosesnya menuju luar bumi, magma ini mengalami pendinginan, sehingga menciptakan batuan
beku di dalam bumi. Rata- rata batuan beku yang berada di dalam bumi, dapat ditemukan hingga 15 km
dari permukaan bumi.

Berbeda dengan batuan beku dalam, batuan beku luar terjadi akibat magma yang mengalami letusan,
dan berubah menjadi lava. Lava inilah yang mengalami pendinginan dan menjadi batu. Batuan beku luar
juga bisa disebut sebagai batuan ekstrusi. Batuan beku luar juga bisa disebut sebagai batuan vulkanik.
Disebut batuan vulkanik, karena batuan beku luar juga terjadi akibat adanya vulkanisme. Vulkanisme adalah
proses pembentukkan relief bumi, melalui letusan gunung api yang mengeluarkan magma. Magma yang
keluar dari perut bumi disebut lava. Dan lava inilah yang menjadi batuan beku luar. Nama lain batuan beku
luar adalah batuan leleran. Leleran, karena proses terjadinya batuan beku luar berasal dari lava yang meleler
keluar dari dalam bumi, sehingga mengalami pendinginan dan menjadi batuan beku.
Tekstur Batuan Beku Luar

Batuan beku adalah batuan yang sangat bergantung pada proses pendinginan lava. Perbedaan
kekentalan lava dan lama waktu pendinginan, membuat tekstur batuan beku berbeda- beda. Lava yang cair
dan mengalami pendinginan, akan berubah menjadi kental. Kekentalan ini dapat diibaratkan saat sedang
memanaskan gula pasir. Gula yang telah dipanaskan, perlahan akan mencair, cairan ini kental dan lengket
yang disebut karamel. Cepat atau tidaknya pendinginan berlangsung, juga menjadi penyebab permukaan
batuan beku luar berbeda- beda. Lava yang mengalami pendinginan dengan cepat, biasanya akan bertekstur
halus. Jika sangat cepat, sehingga tidak sempat mengkristal, maka batuan akan bertekstur seperti kaca.
Sedangkan jika pendinginan berjalan lambat, maka batuan beku luar akan bertekstur kasar.

Lava cair yang mulai mengalami pembekuan akan terlihat seperti karamel. Selain itu, akibat
perbedaan suku yang sangat signifikan antar di dalam bumi dan di kerak bumi, membuat proses pendinginan
batuan beku luar lebih cepat dari batuan beku dalam. Akibatnya, tekstur batuan beku luar lebih halus dari
pada batuan beku dalam. Pendinginan yang begitu cepat, menyebabkan batuan beku luar, rata- rata memiliki
kristal- kristal kecil pada teksturnya. Tekstur kristal ini sangat kecil, sehingga sulit untuk dibedakan. Akan
tetapi, ada juga batuan beku luar yang tidak memiliki partikel kristal pada permukaannya. Batuan beku
dalam yang tidak memiliki serpihan kristal di sebut amorf atau tidak berbentuk. Beberapa batuan beku ada
yang memiliki banyak rongga maupun pori- pori. Hal ini juga menjadi pembeda antara batuan beku luar dan
batuan beku dalam.

Jenis- Jenis Batuan Beku Luar

Terdapat 8 jenis batuan beku yang terjadi di luar atau batuan beku luar. Batuan tersebut memiliki
keunikan serta karakteristik masing- masing. 8 jenis batuan itu adalah:

1. Andesit

Andesit adalah salah satu batuan beku yang mudah ditemukan. Batuan ini telah dimanfaatkan oleh
manusia sejak jaman dahulu. Batuan andesit biasanya berwarna abu- abu atau hitam. Pada jaman dahulu,
batu andesit dipakai sebagai bangunan candi. Dan pada jaman sekarang andesit dipakai sebagai aspal, dan
sebagai batu nisan. Sentra batu nisan yang memakai andesit salah satunya terdapat di magelang. Batuan
andesit memiliki 2 jenis. Yaitu yang bertekstur polos dan bertekstur bintik. Zat penyusun dari batu andesit
adalah: Plagioklas, Piroksan, Hornblede, dan Biotit.

2. Obsidian

Obsidian adalah salah satu batuan beku yang mengalami pendingin dengan tempo yang sangat cepat.
Hal ini menyebabkan batu onsidian tidak sempat membentuk butiran kristal. Karena sangat cepat, obsidian
memiliki tekstur seperti kaca. Warna dari batuan obsidian biasanya berwarna hita, atau coklat tua. Obsidian
biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pengasah pedang di dalam sarung pedang, sebagai peluru, atau kaca
vulkanik. Dalam dunia medis, obsidian dipakai sebagai skapel untuk operasi .
3. Basalt

Basalt adalah salah satu jenis batuan beku luar yang memiliki tekstur yang halus. Basat biasanya
berwarna hitam atau gelap. Biasanya basalt berbobot berat. Basalt biasa dipakai sebagai pondasi bangunan.
Basalt juga adalah salah satu jenis batuan yang umum di bumi. Selain di bumi, batu basalt juga ditemukan di
venus, mars, maupun bulan.

4. Apung

Apung adalah salah satu batuan beku luar yang bertekstur kasar. Warna batu apung putih atau lebih
terang dari batuan yang lain. Disebut batuan apung, karena batu ini dapat mengapung di dalam air. Batu
apung dapat terapung karena memiliki tekstur yang berpori, serta cenderung tipis. Batu apung biasa dipakai
sebagai bahan pembuat bata ringan dan pelitur. Selain itu batu apung dapat dipakai sebagai pembersih tumit
yang kotor.

5. Scoria

Batu scoria adalah salah satu jenis batuan beku luar, yang terbentuk akibat dari gas yang terperangkap di
dalam lava, kemudian membeku. Batu scoria juga bisa disebut sebagai cinder. Warna batu scoria biasanya merah gelap
atau coklat gelap. Scoria terkadang membentuk puncak gunung api menjadi semakin runcing, akibat dari letupan
gunung api yang besar.

6. Riolit

Batu riolit, memiliki tekstur yang halus dan berwarna terang. Batu riolit hampir mirip dengan batu
granit. Zat penyusun riolit adalah kuarsa, sanidin dan plagioklas. Batu riolit biasa dimanfaatkan sebagai
bahan pembuatan bata ringan, saringan, maupun campuran pangan ternak.
7 . Tuf

Batu tuf adalah salah satu batuan beku luar yang terbuat dari abu vulkanik yang membeku.
Komposisi abu vulkanik dalam batu tuf, dapat mencapai hingga 75%. Batu tuf dibedakan menjadi tiga, yaitu
lithic tuf yaitu batuan tuf dengan batuan lebih dominan, vitric tuf dengan gas lebih dominan, dan crystal tuf
dengan cristal yang lebih dominan. Tuf bisa dimanfaatkan sebagai bahan semen untuk tabako.

8. Terahit

Batu terahit adalah batuan beku luar yang berwarna putih kehijauan. Batu ini bersifat asam, akibat
dari komposisinya yang meliputi silikat dan magnesium oksida. Batu terahit memiliki lubang sebagai lubang
gas.

b. Pengertian batuan beku dalam

Batuan beku dalam atau disebut juga batuan plutonik adalah jenis batuan beku yang terbentuk di
bawah permukaan bumi. Yaitu sekitar 15-50 Km kedalamannya. Batuan plutonik terbentuk di dekat
stenosfer dan berdekatan dengan kamar magma. Karena itu proses pembekuannya berlangsung sangat lama.
Karena terbentuk di bawah lapisan kulit bumi, jenis batuan ini juga disebut batuan intrusif.

Ciri-ciri batuan beku luar (intrusif/plutonik)

Karena terbentuk dalam proses pembekuan yang sangat lambat, batuan beku intrusif dapat dikenali dengan
karakteristik sebagai berikit :

 Umumnya berukuran besar-besar

 Memiliki struktur holokristalin, yaitu semua komposisi batuan disusun oleh kristal yang sempurna

 Umumnya memiliki permukaan yang lebih kasar dari batuan beku luar.

 Jarang terdapat lubang-lubang pada tubuhnya

 Bersifat masif atau pejal (sangat padat)

 Berlapis-lapis seperti batuan beku pada umumnya

Struktur Batuan Beku Dalam

Berdasarkan kedudukannya terhadap lapisan batuan yang diterobosnya, tubuh struktur batuan beku
intrusif terbagi menjadi dua bagian. Yaitu Konkordan dan Diskordan.
1. Konkordan

Konkordan adalah tubuh batuan beku dalam yang sejajar dengan lapisan batuan di sekitarnya. Konkordan
memiliki empat bentuk, yaitu sill, laccolith,lapolith dan paccolith.

- Sill, adalah tubuh batuan beku yang sejajar dengan lapisan di sekitarnya. Sill banyak mengandung
mineral berharga dan logam mulia seperti emas, krom, platina dan lain-lain. Sill berbentuk lembaran-
lembaran yang mengintrusi lapisan batuan sedimen yang lebih dulu terbentuk.

- Laccolith, yaitu tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome). Kubah ini terbentuk karena gerak
dari batuan lain yang menerobos permukaannya, sehingga bagian dasarnya tetap datar. Mirip seperti lensa
cembung. Laccolith memiliki diameter sampai 4 mill dengan kedalaman ribuan kilometer.

- Lapolith, yaitu bentuk tubuh bakuan beku dalam yang merupakan kebalikan dari Laccolith. Pada
lapolith yang menggembung adalah lapisan bawahnya sedangkan lapisan atasnya tetap datar. Lapolit
mengandung batuan yang bersifat felsik (asam). Misalnya granit, synit, diorit dan lain-lain.

- Paccolith, adalah bentuk tubuh batuan beku dalam yang memiliki sinklin dan antiklin yang telah
terbentuk sebelumnya. Ketebalannya berkisar antara ratusan sampai ribuan kilometer.

2. Diskordan

Diskordan Adalah lapisan batuan beku dalam yang memotong lapisan beku di atasnya. Ada tiga bentuk
tubuh batuan beku dalam yang merupakan bagian dari bentuk diskordan. Yaitu Dyke, Batolith dan Stock.

- Dyke, tubuh batuan beku yang memotong lapisan batu lainnya dan berbentuk tabular/memanjang.
Ketebalannya bervariasi mulai dari beberapa centimeter samapi ratusan kilometer.

- Batolith, adalah tubuh batuan yang memiliki ukuran sangat besar. Biasanya proses pembekuannya
berada sangat dalam di bawah permukaan bumi. Ukurannya bisa mencapai 100 km2 lebih. Batolith biasanya
tersusun dari atas batuan beku bersifat asam sampai intermediet.Contoh batuan yang ditemukan pata batolith
adalah batuan granit, diorite dan quartz monzonite. Batolit bisa muncul ke permukaan bumi melalui dua
proses. Yaitu memalui gaya eksogen berupa erosi terus menerus yang lama kelamaan menyingkap batolith
atau melalui gaya endogen (pengangkatan). Contoh Batolith yang naik ke permukaan bumi ada di Sierra
Nevada (USA). Di Indonesia juga terdapat singkapan Batolith, seperti di provinsi Riau .

- Stock, juga terbentuk di bagian paling dalam seperti Batolith. Tapi memiliki ukuran yang lebih kecil.
Kurang dari 10 Km2.

- Diatrema (Leher vulkanik), adalah batuan beku yang berbentuk silinderis dan menonjol dari
topografi di sekelilingnya.

Contoh Batuan Beku dalam (Intrusif)

Berdasarkan ciri-cirinya ada lima contoh batuan beku dalam yang bisa kita temukan. Yaitu batuan
diorite, Gabbro, Granit, Pragmatite dan Peridotit.

1. Batuan Diorite

Batuan diorite bersifat asam. Dalam kehidupan sehari-hari biasa digunakan untuk ornamen dinding,
pengeras jalanan dan pondasi bangunan. Batuan diorite sangat mirip baruan grabbo tapi batuan diorite
bersifat lebih asam. Jenis batuan intrusif ini banyak ditemukan di daerah Pemalang dan Banjarnegara, Jawa
Tengah.

2. Batuan Gabbro

Batuan gabbro memiliki permukaan yang kasar dengan warna dominan gelap berisi piroksesn,
fieldspar atau olivin. Batuan gabbro banyak mengandung nikel, kromium, kobalt, perak, emas, platinum dan
tembaga sulfida. Batuan grabbo umumnya dimanfaatkan untukl batu nisan, paving block, ornamen dinding
serta batu hias.

3. Batuan Pegmatite

Batuan ini adalah batuan intrusif yang bisa mengalami metamorfosis. Sehingga juga termasuk ke
jenis batuan beku malihan. Biasanya dikenali dengan ciri-ciri berwarna terang, permukaan sangat kasar dan
banyak mengandung mineral langka. Batuan pegmatite terbentuk di sekat antara kamar magma dan ruang
kristalisasi. Mineral-mineral langka yang terkandung dalam batuan pegmatite antara lain :

 Logam-logam ringan (Be silikat, Li silikat, Al silikat)

 Logam-logam berat (Sn, W, Au dan Mo)

 Unsur-unsur langka (Niobium, Tantalum, Iodium (Y), Zr, Ce, La, U, Th, Ti)

 batuan mulia (rubi, beryl, sapphire, topaz, rose quartz, turmali rose, smoky quartz dan rock crystal)

4. Batuan peridotite

Batuan peridotit adalah batuan intrusif yang memiliki nilai ekonomis tingi, karena merupakan
batuan induk penghasil bjih nikel. Batuan ini bersifat sangat basa. BAtuan peidotite tersusun dari unsur
olivin dan piroksen dengan perbandingan 70 : 30. Batuan intrusif ini memiliki ukuran kristal besar-besar,
berwarna gelap kehijauan dan permukaannnya sangat kasar. Batuan beku dalam ini mengandung mineral
amphibole, kuarsa, fieldspar serta piroksen

Proses pendinginan batuan beku ini, dapat terjadi melalui proses kristalisasi atau tanpa proses kristalisasi.
Batuan beku yang terjadi didalam bumi disebut batuan beku dalam. Batuan ini juga bisa disebut batuan beku
intrusif atau plutinik. Batuan beku dalam berasal dari magma yang mengalami pendinginan di dalam inti
bumi. Magma adalah cairan panas yang berada di dalam perut bumi. Di dapur magma, magma dapat bersuhu
1500 hingga 25000 derajat celcius (baca: Proses Terjadinya Magma – Suhu dan Kandungannya). Magma
bergerak keluar bumi, akibat adanya tekanan yang tinggi di dapur magma, yang memaksa magma bergerak
menuju daerah dengan tekanan lebih rendah. Dalam prosesnya menuju luar bumi, magma ini mengalami
pendinginan, sehingga menciptakan batuan beku di dalam bumi. Rata- rata batuan beku yang berada di
dalam bumi, dapat ditemukan hingga 15 km dari permukaan bumi.

Batuan Beku Korok

Batuan beku korok biasa disebut juga dengan batuan beku gang. Batuan beku korok terbentuk dekat
dengan permukaan bumi, pada rekahan-rekahan litosfer bagian atas. Disini proses pendinginan magma
sedikit lebih cepat dibandingkan pada batuan beku dalam. Hasil pembekuan magma menyebabkan
kristalisasi magma yang kurang sempurna dan menghasilkan tekstur yang disebut porfiri. Contoh batuan
beku korok adalah porfiri granit, porfiri gabro, porfiri dasit, dan porfiri diorit
Batuan beku gang atau korok, proses terjadi batuan ini pada celah- celah antar lapisan di dalam kulit bumi.
Proses pembekuan ini berjalan lebih cepat sehingga di samping kristal besar terdapat pula banyak kristal
kecil. Contoh dari batuan jenis ini antara lain batu granit porfir.
(Porfiri Granit)

Batuan Sedimen
Batuan sedimen ini merupakan salah satu jenis batuan yang mana terbentuk sebagai hasil pemadatan
endapan yang berupa bahan lepas. Batuan sedimen atau sering juga disebut sebagai endapan merupakan
batuan yang terbentuk dari endapan bahan- bahan yang terbawa oleh air ataupun angin. Ada lagi pengertian
mengenai batuan sedimen yakni batuan yang terbentuk karena adanya proses pembatuan atau litifikasi dari
hasil proses pelapukan dan juga erosi tanah yang telah terbawa arus dan kemudian diendapkan. Seorang ahli,
yakni Hutton (1875) menyatakan bahwasannya batuan sedimen ini merupakan batuan yang terbentuk oleh
konsolidasi sedimen, sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es dan
juga longsoran gravitasi, gerakan tanah atau juga tanah longsor. Selain terbentuk dari demikian, batuan
sedimen ini juga terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam, dan juga material-
material lainnya. Demikianlah yang disebut dengan batuan sedimen .

Proses Pembentukan Batuan Sedimen

Batuan sedimen ini mengalami proses pemadatan dan juga pengompakan dari bahan lepas (endapan) hingga
menjadi batuan sedimen yang utuh. Proses ini dinamakan sebagai diagenesa. Proses diagenesa sendiri dapat
terjadi pada suhu dan tekanan atmosferik sampai dengan suhu 300 derajat celcius dan juga tekanan 1 – 2
kilobar yang berlangsung mulai dari sedimen mengalami penguburan hingga terangkat dan juga tersingkap
kembali di atas permukaan lapisan atmosfer bumi. Berdasarkah hal ini maka ada 3 macam diagnesa, yakni:

-Diagnesa eogenik, yakni diagnesa awal yang terjadi pada sedimen di bawah permukaan air.

-Diagnesa mesogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada waktu sedimen mengalami penguburan yang
semakin dalam.

-Diagnesa telogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada saat batuan sedimen tersingkap kembali ke permukaan
bumi yang disebabkan karena pengangkatan dan juga erosi.

Jenis- jenis Batuan Sedimen

Batuan sedimen klastika disebut juga dengan batuan sedimen detritus, mekanik, eksogen yang
merupakan batuan sedimen yang terdiri atas klastika- klastika atau hancuran bebatuan yang mengendap
secara alami atau mekanik oleh gaya beratnya sendiri. Batuan jenis ini terbentuk sebagai hasil pengerjaan
kembali atau reworkin dari batuan yang sudah ada sebelumnya. Proses pengerjaan kembali yang terjadi
sebagai pembentukan batuan ini meliputi pelapukan, erosi, transportasi, dan juga redeposisi atau
pengendapan kembali. Untuk menunjang proses tersebut dapat terjadi, diperlukan beberapa media yakni air,
angin, es , dan juga efek gravitasi atau beratnya sendiri. Khusus untuk media yang terakhir tersebut atau
media gravitasi ini sebagai akibat dari longsoran batuan yang telah ada sebelumnya. Yang perlu kita ketahui
dari kelompok batuan jenis ini adalah bahwa kelompok batuan ini bersifat fragmental atau terdiri dari
butiran- butiran atau pecahan batuan sehingga bertekstur klastika. Contoh dari batuan sedimen klastika ini
antara lain batu breksi, konglomerat, batu pasir, dan juga batu lempeng. Batu breksi merupakan endapan
krikil yang bersudut tajam yang masih dekat dengan tempat asalnya. Batu konglomerat merupakan endapan
kerikil yang sudutnya membulat (sudut yang jauh terbawa aliran sungai). Sedangkan batu pasir merupakan
batuan endapan yang berasal dari fragmen batuan yang berukuran 1/16 hingga 2 mili meter.

Batuan sedimen kimia – Batuan sedimen kimia merupakan batuan sedimen yang terbentuk melalui
reaksi kimia, seperti evaporasi, presitasi, dan juga konsentrasi. Contoh drai batuan sedimen kimia ini adalah
batu garam, batu gypsum, stalaktit, dan juga stalagmit.

Batuan sedimen organik – Batuan sedimen organik ini juga dikenal sebagai batuan sedimen asal
jasad. Batuan sedimen organik merupakan batuan sedimen yang berasal dari sisa- sisa jasad hidup atau
dibuat oleh jasad hidup. Golongan batuan jenis ini dapat dipecah menjadi dua macam, yakni sedimen
biomekanik dan juga sedimen biokimia. Sedimen biomekanik merupakanendapan dari sisa- sisa bagian
tubuh jasad hidup yang mengendap secara alami karena beratnya sendiri, misalnya adalah batu gamping,
kerang, batu numilites, dan juga batu gamping berlapis. Sementara batuan sedimen biokimia merupakan
batuan yang terjadi karena pengendapan unsur gamping dan juga silisium dengan batuan makhluk hidup.
Contoh dari batuan ini adalah batu gamping terumbu atau rumah binatang kerang dan juga tanah diatomea
atau pengendapan unsur silisium karena adanya karbondioksida dalam air yang banyak diserap oleh
ganggang diatomea.

2. Menurut Tenaga Pengangkutnya

a. Batuan sedimen akuatik

Batuan ini diangkut oleh media air baik di darat maupun laut, contohnya: konglomerat, batupasir,
batu karang.

b. Batuan sedimen eolian

Batuan ini diangkut oleh angin contohnya: tanah pasir, batu jamur.

c. Batuan sedimen glasial

Batuan ini diendapkan oleh erosi es/gletser, contohnya: Morena.

Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi empat
golongan yaitu batuan sedimen aerik, glasial, aquatic, dan marin.

1. Batuan sedimen aerik atau aeolis merupakan batuan sedimen pengangkutannya oleh angin. Contohnya
batuan sedimen aerik adalah tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.

2. Batuan sedimen glasial merupakan batuan sedimen yang pengangkutann oleh es. Contoh batuan sedimen
glacial adalah: moraine.

3. Batuan sedimen aquatic merupakan batuan sedimen yang pengangkutannya dibantu oleh air yang
mengalir.

4. Batuan sedimen marin merupakan batuan yang pengangkutannya oleh tenaga air laut.

Jenis Sedimentasi Tempat Pengendapannya

Berdasarkan tempat pengendapatannya, sedimentasi bisa dibedakan menjadi 5, yaitu:

1. Sedimentasi Terestris

Sedimentasi terestris adalah sedimentasi atau pengendapan yang terjadi di daratan atau di dataran
banjir yang luas, atau bisa juga di wilayah pantai berpasir. Secara umum, terjadinya sedimentasi terestris
adalah akibat dari terbawanya material oleh tenaga angin.
2. Sedimentasi Fluvial

Sedimentasi fluvial adalah sedimentasi yang terjadi/ berlokasi/diendapkan di dasar sungai oleh
tenaga air (sungai). Hasil sedimentasi di sungai biasanya berupa batu giling, pasir, krikil, dan lumpur yang
menutupi air sungai, sehingga seringkali mengakibatkan terjadinya pendangkalan di muara sungai. Oleh
sebab itu, daerah muara sungai lebih berpotensi tergenang banjir. Meskipun demikian, hasil sedimentasi
fluvial dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan atau pengaspalan jalan, sehingga di wilayah tersebut
banyak penduduk yang bermata pencaharian sebagai pengumpul pasir, krikil, atau batu hasil yang
merupakan hasil dari proses sedimentasi fluvial.

Bentuk-bentuk sedimentasi fluvial, diantaranya yaitu:

-Delta

Delta adalah lahan basah yang terbentuk saat sungai mengosongkan airnya dan mengendap ke badan
air lain, seperti lautan, danau, atau sungai lain. Ukuran dan bentuk delta dikendalikan oleh keseimbangan
antara proses DAS yang memasok sedimen, dan proses cekungan penerima yang mendistribusikan kembali,
menyita, dan mengekspor sedimen tersebut.Ukuran, geometri, dan lokasi cekungan penerima juga
memainkan peran penting dalam evolusi delta.

Delta sungai penting dalam peradaban manusia, karena merupakan pusat produksi pertanian utama
dan pusat populasi. Delta dapat memberikan pertahanan garis pantai dan dapat memengaruhi pasokan air
minum. Delta juga penting secara ekologis, dengan kumpulan spesies yang berbeda tergantung pada posisi
lanskapnya.

-Dataran Banjir

Dataran banjir adalah area tanah yang umumnya datar di samping sungai, membentang dari tepi
sungai ke tepi luar lembah. Beberapa dataran banjir sangat luas. Misalnya, dataran banjir Barotse di Sungai
Zambezi, merupakan lahan basah yang membentang ribuan km melalui Angola, Zambia, dan
Botswana.Beberapa sungai memiliki dataran banjir yang sangat sempit. Faktanya, beberapa sungai, atau
bagian dari sungai, tampaknya tidak memiliki dataran banjir sama sekali. Sungai-sungai ini biasanya
memiliki kemiringan aliran yang curam (saluran yang sangat dalam dan bergerak cepat).

-Meander

Meander adalah sebuah kelokan-kelokan alur sungai, yang terbentuk setelah proses pengikisan serta
pengendapan yang terjadi pada bagian dalam atau juga luar lekukan sungai .Pada bagian sungai yang
memiliki aliran cepat akan menyebabkan terjadinya pengikisan, sedangkan pada bagian sungai yang
memiliki aliran lambat akan menyebabkan terjadinya pengendapan. Proses tersebut berlangsung secara
terus-menerus sehingga lama-kelamaan akan membentuk suatu meander.
-Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake)

Oxbow lake adalah jenis danau kecil yang terletak di alur sungai yang berliku-liku. Oxbow Lake
terbentuk karena terjadinya proses sedimentasi dengan secara terus menerus di meander sungai. Oxbow lake
merupakan danau air tenang, yang berarti air tidak mengalir masuk atau keluar dari danau tersebut. Tidak
ada aliran atau mata air yang “memberi makan” danau, dan tidak memiliki saluran keluar alami (natural
outlet). Oxbow lake sering menjadi rawa atau rawa, dan sering mengering saat airnya menguap

-Sedimentasi Marine

Sedimentasi marine adalah sedimentasi yang terjadi di laut oleh tenaga air (laut). Sedimentasi yang
satu ini merupakan akibat dari perubahan arus laut, yang mengendapkan material di dasar laut. Sedimentasi
marine juga bisa terjadi akibat adanya air pasang-surut. Ketika air pasang akan membawa material, tapi
ketika surut, material tersebut akan mengendap. Pengendapan yang terjadi secara terus-menerus, akan
menumpuk material yang tadinya hanya sedikit lama-lama bertumpuk menjadi banyak sehingga
mengakibatkan endapan tersebut naik ke permukaan laut membentuk dataran kecil atau pulau .

Bentuk-bentuk sedimentasi marine, diantaranya yaitu:

-Spit

Spit adalah suatu dataran panjang yang berada di sekitar pantai. Spit terbentuk sebagai akibat dari
arus pantai yang membawa material endapan ke laut. Material-material yang terbawa itu dapat berupa pasir
yang ada di pesisir pantai. Spit bisa semakin memanjang karena arus laut yang membawa material- material
tersebut untuk diendapkan secara terus-menerus.

-Tombolo

Tombolo adalah jembatan alami yang menghubungkan antara pulau besar dengan pulau kecil yang
tepat berada di dekatnya. Proses terbentuknya tombolo hampir sama dengan proses terbentuknya spit.
Tombolo biasanya digunakan oleh masyarakat untuk menyeberang ke pulau kecil yang ada di tengah-tengah
laut.

-Nehrung

Nehrung adalah sebuah bukit pasir yang berada di sekitar pantai. Proses terbentuknya nehrung yaitu
berasal dari air laut yang menuju ke pantai dengan membawa material- material yang lama-kelamaan akan
mengendap di sekitaran pantai.

-Sedimentasi Limnis
Sedimentasi limnis adalah sedimentasi yang terjadi di daerah danau atau rawa-rawa, sebagai hasil
erosi yang terjadi di danau yang kemudian membentuk endapan. Contoh proses sedimentasi limnis misalnya
tanah tuff.

-Sedimentasi Lakustris

Sedimentasi lakustris adalah sedimentasi yang terjadi pada dasar danau. Bisa pula dikatakan bahwa
endapan lakustris (lacustrine deposits) merupakan formasi batuan sedimen yang terbentuk di dasar danau
glasial, dan danau kawah.purba. Endapan lakustris terbentuk di semua jenis danau termasuk danau rift
graben, oxbow lake, danau

Skala wentworth menjelaskan beberapa hal sebagai berikut:

a. Bongkah (boulder) adalah suatu massa batuan lepas yang agak membundar karena terabrasi selama
terangkut dan memiliki diameter minimal 256 mm.Bongkah hasil pelapukan in situ disebut bongkah
disintegrasi (boulder of disintegration) atau bongkah ekstrafolasi (boulder of extrafolation). Blok (block)
adalah fragmen batuan yang berukuran sama dengan bongkah, namun menyudut dan tidak memperlihatkan
jejak pengubahan oleh media pengangkut.

b. Kerakal (cobble) adalah suatu massa batuan lepas yang agak membundar karena terabrasi selama
terangkut dan memiliki diameter 64 256 mm. Kerakal hasil pelapukan in situ disebut kerakal exfoliasi
(cobble of exfoliation).

c. Kerikil (pebble) adalah suatu fragmen batuan yang lebih besar dari pasir kasar atau gramul dan lebih
kecil dari kerakal serta membundar atau agak membundar karena terabrasi oleh aksi air, angin, atau es. Jadi,
diameter kerikil adalah 4-64 mm.

d. Akumulasi bongkah, kerakal, kerikil, atau kombinasi ketiganya dan tidak terkonsolidasi disebut
gravel. Berdasarkan besar butir partikel dominannya suatu gravel dapat disebut gravel bongkah (boulder
gravel), gravel kerakal (cobble gravel), atau gravel kerikil (peblble gravel). Bentuk ekivalen dari gravel
namun sudah terkonsolidasi disebut konglomerat (conglomerate). Seperti juga gravel, konglomerat dapat
berupa konglomerat bongkah (boulder conglomerate), konglomerat kerakal (cobble conglomer ate), atau
konglomerat kerıkıl (pebble conglomerate). Rubble adalah akuulası fragmen batuan yang lebih kasar dari
pasir, menyudut dan belum terkonsolidasi. Bentuk ekivalen dari rubble namun telah terkonsolidasi disebut
breksi (breccia).
e. Istilah pasir (sand) digunakan untuk menamakan agregat partikel batuan yang berdiameter lebih dari
1/16 -2 mm.

f. Istilah graul (graule) untuk menamakan material yang berukuran 2 4mm.

g. Lanau (silt) adalah agregat partikel batuan yang berukuran 1/125 1/16mm.

h. Lempung (clay) adalah agregat partikel batuan yang berukuran kurang dari1/256 mm.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan suatu agregat (kumpulan)
mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas lainnya yang merupakan hasil
pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak termasuk batuan, tetapi disebut dengan
“Aluvial deposit

2. Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang
terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah
permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif vulkanik.

3. Batuan sedimen ini merupakan salah satu jenis batuan yang mana terbentuk sebagai hasil pemadatan
endapan yang berupa bahan lepas.

4. Contoh batuan beku luar adalah batu obsidian, riolit, trakit, andesit, basalt, dan batu apung.

5. Contoh batuan beku dalam yang bisa kita temukan. Yaitu batuan diorite, Gabbro, Granit, Pragmatite
dan Peridotit.

B. Saran

Diharapkan dengan terbentuknya paper Tentang Batu-batuan ini dapat disempurnakan menjadi lebih
lengkap dan di bahas dengan lebih rinci.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/20/165909769/batuan-beku-definisi-jenis-dan-
penamaanya?page=all

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiEjrH4tYz4AhW_TWwGHap8Cg
MQFnoECDQQAQ&url=https%3A%2F%2Frepository.unmul.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle
%2F123456789%2F18599%2FBatuan%2520Beku.pdf%3Fsequence%3D1&usg=AOvVaw0HvXzqdqJQAg44-
B3O8qcc

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiEjrH4tYz4AhW_TWwGHap8Cg
MQFnoECBYQAQ&url=https%3A%2F%2Filmugeografi.com%2Fgeologi%2Fbatuan-beku&usg=AOvVaw2k-
s4wO4DiWSPbDpLOAXib

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiEjrH4tYz4AhW_TWwGHap8Cg
MQFnoECEMQAQ&url=https%3A%2F%2Fnews.detik.com%2Fberita%2Fd-5976806%2Fjenis-batuan-beku-
dan-manfaat-untuk-kehidupan-sehari-hari&usg=AOvVaw2kQEZIBgzTQoo8mxevpcgf
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiEjrH4tYz4AhW_TWwGHap8Cg
MQFnoECBMQAQ&url=https%3A%2F%2Fm-edukasi.kemdikbud.go.id%2Fmedukasi%2Fproduk-files
%2Fkontenkm%2Fkm2016%2FKM201621%2Fmateri2.html&usg=AOvVaw2HW8t7JNrNLN5kHEKWvcON

https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/KM201621/materi2.html

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiyl8PDtoz4AhX9S2wGHduSBhsQ
FnoECAgQAQ&url=https%3A%2F%2Filmugeografi.com%2Fgeologi%2Fbatuan-beku-
dalam&usg=AOvVaw3b2Ne_QjiILld8M8r8j_W6

Anda mungkin juga menyukai