Anda di halaman 1dari 7

Tugas Jurnalistik

Pengaruh Youtube Terhadap Kemampuan Bermain Gitar Pada


Siswa Dalam

Mata Pelajaran Seni Musik di SMAN 10 Purworejo

Pendahuluan

Latar Belakang

Teknologi berkembang sangat pesat dan tidak dapat kita hindari, sebagai
manusia yang bijak kita harus menyikapi perkembangan teknologi tersebut
dengan memanfaatkannya sebaik mungkin. Teknologi telah memudahkan kita
dalam memecahkan berbagai masalah seperti pendapat dari Gary J. Anglin,
teknologi ialah penerapan ilmu-ilmu perilaku serta alam dan juga berbagai
pengetahuan lain dengan yang secara bersistem serta mensistem bertujuan untuk
memecahkan masalah manusia. Ada banyak sekali contoh teknologi yang dapat
lihat pada kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah, mobil, telepon, dan
komputer. Selain teknologi yang dapat kita lihat secara kasat mata, ada juga
beberapa teknologi yang tidak dapat kita lihat namun dapat kita rasakan
contohnya sosial media. Menurut (Kaplan & Haenlein, 2010) menyatakan bahwa
media sosial ialah sekelompok apliksi berbasis internet yang dibangun dengan
dasar-dasar ideologis dari web 2.0 yang berupa platform dari evolusi media sosial
yang memungkinkan terjadinya penciptaan dan pertukaran dari User Generated
Content. Beberapa contoh sosial media yang sering kita temui adalah Whatsapp,
Instagram, Facebook, Tiktok dan Youtube.

Ada beberapa fenomena yang sering kita temui di sosial media contohnya
konten kreator yang membuat video edukasi tentang pembelajaran gitar mulai dari
Beginner, Intermediate, bahkan sampai Advanced. Konten tersebut kebanyakan
kita temui di Youtube, contohnya ada di kanal youtube Yoseph Hermanto, Ade
Sulistioo, Ben The Guitarist, See n See Guitar, dan masih banyak lagi. Hal
tersebut tentu saja sangat membantu kita apabila dapat kita manfaatkan sebaik
mungkin lalu menjadi inovasi pembelajaran baru bagi tenaga pendidik, dan juga
akan membantu siswa dalam mengejar ketertinggalan materi.

Rumusan Masalah

Seperti kasus yang saya temukan di SMAN 10 Purworejo, cara pengajaran


disana masih menggunakan cara yang lama yaitu semua siswa diwajibkan
membawa buku paket yang berisi tentang bagian-bagian gitar dan fungsinya, dan
latihan fingering berpola (pima) tanpa ada materi tentang akor. Untuk akor sendiri
dijelaskan oleh gurunya secara langsung dan praktek pada saat itu juga. Hal itu
kurang efektif karena guru harus selalu menjelaskan secara berulang - ulang
tentang chord yang dimainkan padahal beberapa penjelasan dari chord tadi dapat
kita temukan di video yang ada di Youtube. Selain masalah dari sudut pandang
guru, ada beberapa murid terkadang lupa tentang materi yang diajarkan
dipertemuan sebelumnya karena murid juga masih bingung bagaimana cara
mengaplikasikan dan mencontoh akor yang berbentuk diagram ketika ingin
dimainkan langsung. Ada juga masalah lain berupa waktu, menjelang ujian
praktek biasanya ada kelas tambahan diluar jam pelajaran seni musik dengan
kesepakatan antara kelas dengan guru seni musiknya.

Melihat fenomena tersebut tentu saja video pembelajaran gitar yang kita
temui di sosial media khususnya YouTube dapat kita manfaatkan untuk
pembelajaran seni musik di SMAN 10 Purworejo. Waktu yang digunakan guru
untuk menjelaskan materi dapat kita efektifkan lagi dengan memutar video
pembelajaran sambil kita bahas dan kita praktekan isi dari video tersebut, jadi
murid dibebaskan bertanya pada saat itu juga dan guru hanya perlu mengundurkan
videonya secara berulang – ulang dan menjawab pertanyaan murid, sedangkan
untuk murid yang ketinggalan materi pembelajaran, guru dapat mengirimkan
video pembelajaran yang dibahas dikelas untuk ditonton murid tersebut.

Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu ingin mencoba memecahkan


masalah yang ada sekaligus memberikan inovasi baru kepada sekolah terutama
SMAN 10 Purworejo bahwa teknologi yang ada dapat kita manfaatkan dalam
membantu bidang pelajaran apalagi di mata pelajaran yang berbasis praktek.
Dilihat dari sisi guru, dan murid semuanya akan berdampak positif.

Tinjauan Pustaka

Penelitian harus didasari oleh beberapa sumber atau karya ilmiah


terdahulu, seperti jurnal, artikel, dan penelitian. Salah satu jurnal dari Universitas
Negeri Padang yang berjudul “Penggunaan Video Youtube Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Seni Musik Pada Kelas XI SMA Negeri 3 Payakumbuh (2020)”
menyimpulkan penelitian ini secara statistik kuatitatif membuktikan bahwa hasil
uji hipotesis untuk hipotesis kerja H1 diterima, sedangan hipotesis nihil H0
ditolak. Hal ini bisa dijelaskan secara kualitatif, bahwa memang menampilkan
video youtube yang menyatu dengan tayangan powerpoint yang digunakan
peneliti dalam memberikan pembelajaran musik secara ceramah dan presentasi
lebih mudah dipahami.

Jurnal lain dari ISI Yogyakarta yang berjudul “Pemanfaatan Youtube


Sebagai Media Pembelajaran Vokal Pop di Pitch Vokal Work Yogyakarta (2020)”
juga menyimpulkan bahwa disimpulkan bahwa pemanfaatan youtube sebagai
media pemebelajaran vokal dapat membantu siswa vokal memahami materi vokal
pop tentang cara berlatih nada tinggi, belajar supaya suara tidak fals saat
bernyanyi, dan siswa dapat mengakses materi yang telah diberikan secara
berulang - ulang secara mandiri dirumah, serta siswa juga dapat belajar materi
pembelajaran vokal yang lainnya di kanal youtube Vokal Plus.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai adalah Kuantitatif Eksperimen. Menurut


Masyhud (2012 :116), penelitian eksperimen merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh atau dampak dari suatu
perlakuan (treatment) tertentu terhadap perubahan suatu kondisi atau keadaan
tertentu. Penulis ingin mengetahui apakah video pembelajaran dari youtube
memiliki pengaruh bagi siswa dalam hal kemampuan dan pemahaman pada saat
bermain gitar atau tidak. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan design pre-
test dan post-test. Populasi penelitian ini berjumlah kurang lebih 240-an orang
dari 8 kelas, sedangkan sampelnya berjumlah 80 orang. Pengambilan sampel ini
merujuk pada Roscoe dalam buku Research Methods for Business memberikan
saran saran tentang ukuran sampel penelitian salah satunya yaitu untuk penelitian
eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 sampai
dengan 20.

Instrumen pengumpulan data yang saya lakukan adalah, observasi dan


wawancara dengan guru musik di SMAN 10 Purworejo dan beberapa murid, lalu
teknik pengumpulan data yang akan saya lakukan adalah melakukan Pre-Test dan
Post-Test. Soal yang akan saya ujikan yaitu tentang pengetahuan dasar dalam akor
gitar seperti, family chord, nada pembentuk chord, dan posisi chord di gitar.

Data yang terkumpul akan di analisi dengan beberapa tes yaitu, uji
normalitas, uji homogenitas, uji t-test, dan n-gain test.
Hasil Dan Analisis

Sampel yang berjumlah 80 siswa ini telah melalui beberapa tes, tahap
pertama pada treatment ini adalah melakukan uji pre-test. Penulis memberikan tes
dalam bentuk google form, tes tersebut berisi soal tentang pemahaman gitar dasar
namun menekankan pada bagian akor gitar, setelah itu peneliti baru melakukan
treatment yaitu menonton video pembelajaran pada youtube pada saat mata
pelajaran seni musik praktek gitar. Setelah treatment tersebut telah diselsaikan tes
akhir yang dilakukan adalah post-test. Tes ini hampir mirip dengan pre-test, yang
membedakan hanya soalnya, namun konsep soal tetap sama.

Analisi data dimulai dari uji normalitas, digunakan untuk mengetahui


penyebaran dari distribusi data, apakah data menyebar secara normal atau tidak.
Setelah itu uji homogenitas, Uji homogenitas adalah salah satu metode pengujian
dalam statistika untuk mengetahui apakah dua atau lebih sampel dari populasi
yang berbeda memiliki distribusi variansi atau karakteristik yang sama. Terakhir
uji n-gain test dengan rumus :

Sedangkan untuk kategorinya kita bisa menggunakan interpretasi indeks


Gain ternormalisasi (g) menurut Hake yang sudah dimodifikasi :
Kesimpulan

Uji Pre-Test dan Post-Test dari penelitian yang berjudul Pengaruh


Youtube Terhadap Kemampuan Bermain Gitar Pada Siswa Dalam Mata Pelajaran
Seni Musik di SMAN 10 Purworejo menghasilkan selisih nilai yang cukup
signifikan. Setelah melakukan treatment yaitu menonton video pembelajaran dari
Youtube dan dijelaskan langsung oleh gurunya ternyata memudahkan siswa dalam
belajar gitar, siswa dapat menghafal dan mengetahui beberapa akor dasar pada
gitar dengan menonton video dari Youtube tersebut. Waktu yang ada juga dapat
dimanfaatkan seefektif mungkin, guru hanya tinggal mengundurkan videonya dan
mempraktekannya lagi. Dengan kesimpulan ini maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Daftar Pustaka

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN ISI YOGYAKARTA SKEMA PENELITIAN


DASAR PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN VOKAL
POP JAZZ DI PRODI PENDIDIKAN MUSIK INSTITUT SENI INDONESIA
YOGYAKARTA Peneliti. (n.d.).
Putra, Y., & Sudarman, Y. (2020). PENGGUNAAN VIDEO YOUTUBE UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI MUSIK PADA SISWA KELAS XI SMA
NEGERI 3 PAYAKUMBUH (Vol. 9, Issue 3).
https://kominfo.go.id/content/detail/17814/program-bts-uso
Studi, P., Pendidikan, S.-1, Fakultas, M., & Pertunjukan, S. (n.d.). PEMANFAATAN
YOUTUBE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN VOKAL POP DI PITCH VOKAL
WORK YOGYAKARTA JURNAL Program Studi S-1 Pendidikan Musik Disusun
oleh Aulia Pramesti Rizki Utami NIM 16100980132.
Siyoto, S. & Sodik, A. 2015, Dasar Metodologi Penelitian, Literasi Media Publishing,
Yogyakarta
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business, A Skill Building
Approach (7th Edition). United Kongdom: John Wiley & Sons, Ltd
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif / Prof. Dr. Sugiyono .2018

Anda mungkin juga menyukai