Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN AKHIRTENGAH SEMESTER GANJIL 2021-2023-2024

Prodi AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan 2SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Dosen : Dr. MayangsariMayansari Edastami, ME
Hari : Sabtu Waktu :
Tanggal : 22 Seksi :
Sifat Ujian : Online
Kolom Verifikasi Soal
Tanggal dan Tanda Tangan Dosen Tanggal dan Tanda Tangan Ketua Jurusan

Peraturan Ujian:

Mahasiswa/I Dilarang :

a. Memberikan atau menerima petunjuk atau jawaban ujian kepada peserta lain dengan cara dan media
apapun.

b. Mengerjakan ujian secara bersama-sama.

Sanksi untuk peserta ujian yang melanggar adalah langsung diberikan nilai NOL, dan tidak lulus untuk
mata kuliah yang di uji

SOAL

1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang organisasi, dan jelaskan keterkaitan antara organisasi, manusia
dan manajemen

2. Mengapa seorang manager perlu memiliki pemahaman terkait hubungan sesama manusia

3. Jelaskan langkah apa yang anda lakukan sebagai seorang mahasiswa dalam menyetarakan tujuan andan
dengan tujuan perguruan tinggi

4. Apa yang harus dilakukan untuk mengendalikan perbedaan kepentingan yang ada dalam setiap organisasi

5. Menurut anda, apakah pertanggung jawaban laba dan biaya ada dalam divisi yang sama? Jelaskan
alasannya

6. Jelaskan apakah pertanggung jawaban pendapatan dan investasi ada dalam divisi yang sama? Jelaskan
alasannya
JAWABAN

1. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan (goals) organisasi,
yaitu mencapai hasil tertentu. Tujuan organisasi sangat beragam, contohnya mencari laba, produktivitas,
moralitas tinggi, memberikan jasa ke publik, dan sebagainya. Organisasi secara harfiah adalah sebuah alat
bantu yang sengaja diciptakan manusia untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan dan mencapai
tujuan. Meski demikian, organisasi bukan sembarang alat bantu karena organisasi memiliki kekhasan
dibandingkan alat bantu yang lain. Kekhasan organisasi bisa dilihat dari kedudukan dan peran manusia.
Pertama, organisasi tidak akan pernah ada jika tidak ada manusia yang terlibat di dalamnya. Kedua, bagi alat
bantu yang lain meski sama seperti organisasi, yakni melibatkan manusia, namun manusia bertindak semata-
mata sebagai subjek yang menjalankan alat bantu tersebut. Sementara bagi organisasi, manusia bukan
semata- mata sebagai subjek yang menjalankan organisasi tetapi juga sebagai objek yang harus dikelola.
Ketiga, penjelasan ini secara tidak langsung menegaskan bahwa organisasi harus dikelola, bahkan mengelola
organisasi jauh lebih kompleks dibandingkan dengan mengelola alat bantu lainnya karena kedudukan ganda
manusia – sebagai subjek dan objek. Dalam mengelola organisasi itulah kebutuhan akan manajemen
organisasi bukan merupakan pilihan, tetapi sebuah keharusan. Organisasi dan manajemen dengan demikian
sangat berperan terhadap tercapai tidaknya kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai seseorang.

2. Manajer sebuah organisasi secara hierarkis pada dasarnya bisa dibedakan menjadi 3 kelompok – manajer
tingkat atas, tingkat menengah, dan tingkat bawah. Pengelompokan ini membawa konsekuensi pada
keterampilan yang harus dimilikinya. Misalnya, manajer tingkat atas karena skop yang dimana sangat luas dan
bervariasi, dituntut lebih banyak memiliki keterampilan konseptual. Demikian sebaliknya manajer tingkat
bawah dituntut lebih memiliki keterampilan teknikal karena skopnya yang relative sempit. Meski demikian,
terlepas dari level manajerialnya, setiap manajer dituntut memiliki keterampilan hubungan antarmanusia
yang sama. Hal ini disebabkan karena dimana pun posisi seorang manajer dia pasti selalu berhubungan
dengan manusia lain – entah sebagai bawahan, atasan, teman kerja ataupun relasi di luar organisasi.
Tingginya interaksi antarmanusia inilah yang menjadi alasan mengapa seorang manajer dituntut memiliki
keterampilan hubungan antarmanusia mengingat sekali lagi manusia memiliki peran sentral dalam kehidupan
sebuah organisasi.

3. Sebagai seorang mahasiswa kita tentu perlu menyetarakan antara tujuan kita sebagai mahasiswa dan
perguruan tinggi sebagai tempat kita mencari ilmu. Mahasiswa sendiri berperan untuk meningkatkan mutu
diri dan mutu bangsa sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari pada perkuliahan. Misalnya, saya merupakan
seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer yang mempelajari sistem jaringan teknologi informasi. Saya dapat
memanfaatkan hal tersebut untuk menciptakan sebuah aplikasi digital yang dapat memudahkan para pelaku
usaha melakukan pembukuan dan kegiatan jual beli lainnya. Dengan demikian, sebagai mahasiswa saya
sudah berhasil melakukan implementasi poin Pendidikan dan Pengajaran yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dan yang pasti saya sudah mewujudkan visi misi dan tujuan dari perguruan tinggi untuk menghasilkan
lulusan yang terbaik yang membantu kehidupan Masyarakat dengan ilmu yang kita dapat dari sana.

4. Pada dasarnya tidak mudah buat mencapai goal congruence yang sempurna, dimana biasanya anggota
organisasi berharap kompensasi sebanyak mungkin sedangkan pada sisi lain organisasi mengharapkan laba
semaksimal mungkin. Sistem pengendalian manajemen akan berupaya mendorong anggota organisasi
melakukan aktivitas untuk kepentingan organisasi, untuk itu manajemen level atas mesti bisa melakukan:
1) Tindakan yang bisa memotivasi anggota organisasi melakukan usaha buat memenuhi tujuannya
(individu)
2) Tindakan tersebut juga memiliki masukan/kontribusi pada kepentingan organisasi.
Proses goal congruence ini bisa diterangkan melalui hubungan antara pimpinan dan bawahan melalui
konsep mean-end analysis. Goal manajemen puncak diinformasikan serta dikomunikasikan kepada
bawahannya, yang diharapkan akan membantu untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini merupakan tujuan
dari bawahan yang diteruskan pada level yang lebih bawah lagi dan seterusnya. Level bawah mesti bisa
menetapkan goalnya sesuai dengan goal yang diatasnya yaitu yang goal yang dibentuk dari hasil komunikasi
antar atasan dan bawahan.

Adapun tahapan-tahapan yang bisa dilakukan antara lain :

1) Penyusunan kerangka kebijakan


Dalam penyusunan kerangka kebijakan penanganan konflik kepentingan, terdapat beberapa aspek
pokok yang saling terkait dan perlu diperhatikan. Yaitu :
• Keterbukaan informasi yang memadai terkait dengan penanganan konflik kepentingan
• Pendefinisian konflik kepentingan yang berpotensi membahayakan integritas organisasi dan
individu
• Keterlibatan para stakeholder dalam penanganan konflik kepentingan
• Komitmen pimpinan dalam penerapan kebijakan konflik kepentingan
• Monitoring dan evaluasi kebijakan penanganan konflik kepentingan
• Pemahaman dan kesadaran yang baik tentang konflik kepentingan untuk mendukung kepatuhan
dalam penanganan konflik kepentingan
• Pengembangan dan penyesuaian kebijakan dan prosedur penanganan konflik kepentingan
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi diatas
2) Identifikasi situasi konflik kepentingan
Pada tahapan ini akan dilakukan identifikasi terhadap situasi yang termasuk dalam kategori konflik
kepentingan. Dalam hal ini diperlukan penjabaran yang jelas mengenai situasi dan hubungan afiliasi
yang menimbulkan konflik kepentingan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing
organisasi yang bersangkutan. Identifikasi tentang situasi konflik kepentingan harus konsisten dengan
ide dasar bahwa ada berbagai situasi dimana kepentingan pribadi dan hubungan afiliasi seorang
penyelenggara negara dapat menimbulkan konflik kepentingan
3) Penyusunan strategi penanganan konflik kepentingan
Kebijakan konflik kepentingan perlu didukung oleh sebuah strategi yang efektif berupa:

Deklarasi konflik kepentingan dengan cara sebagai berikut


• Pelaporan atau pernyataan awal (disclosure) tentang adanya kepentingan pribadi yang dapat
bertentangan dengan pelaksanaan jabatannya pada saat seseorang diangkat sebagai
penyelenggara negara.
• Pelaporan dan pernyataan lanjutan apabila terjadi perubahan kondisi setelah pelaporan dan
pernyataan awal
• Pelaporan mencakup informasi yang rinci untuk bisa menentukan tingkat konflik kepentingan dan
bagaimana menanganinya
4) Penyiapan serangkaian tindakan untuk menangani konflik kepentingan
Untuk menangani konflik kepentingan diperlukan serangkaian tindakan yang jelas apabila seorang
Manajer atas berada dalam situasi konflik kepentingan. Penyiapan tindakan-tindakan tersebut
diperlukan sebagai langkah lanjutan setelah Manajer atas melaporkan situasi konflik kepentingan yang
dihadapinya, mengingat keberadaan laporan tersebut tidak menjamin bahwa Manajer atas tersebut
telah keluar dari situasi konflik kepentingan. Selain itu penyiapan tindakan ini juga diperlukan pada saat
konflik kepentingan telah terjadi walaupun tanpa adanya pelaporan dari yan bersangkutan tindakan
yang dapat disiapkan sebagai Langkah.

5. Pertanggung jawaban laba dan biaya berada dalam divisi yang sama. Pusat laba (profit center) merupakan
pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan
pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba
hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan
atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi. Laba merupakan
ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu
indicator yg komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indicator. Banyak keputusan
manajemen melibatkan usulan untuk meningkatkan beban dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan
peningkatan yang lebih besar dalam peningkatan penjualan keputusan semacam ini disebut sebagai
pertimbangan biaya/pendapatan (expense/revenue trade-off). Tambahan beban iklan adalah salah satu
contohnya. Untuk dapat mendelegasikan keputusan trade-off semacam ini dengan aman ke tingkat manajer
yang lebih rendah, maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi.
1) Manajer harus memiliki akses ke informasi relevan yang dibutuhkan dalam membuat keputusan serupa.
2) Harus ada semacam cara untuk mengukur efektifitasnya suatu trade-off yang dibuat oleh manajer.

Unit bisnis (divisi) sebagai pusat laba, manajernya bertanggungjawab dan mempunyai kebijakan serta
kendali terhadap pengembangan produk, proses produksi dan pemasaran serta perolehan produk, sehingga
ia dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya yang berakibat terhadap laba bersihnya. Proses tersebut
menciptakan unit usaha yang bertanggungjawab terhadap manufaktur dan pemasaran suatu produk.

6. Tidak, pertanggung jawaban pendapatan dan investasi berada dalam divisi yang berbeda. Pusat pendapatan
adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar
pendapatan dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya yang biasanya diukur berdasarkan jumlah
penjualan yang dicapai lalu dibandingkan dengan penjualan yang dianggarkan dan biaya pemasaran aktual
diperbandingkan dengan biaya pemasaran yang dianggarkan. Manajer pusat pendapatan tidak diminta
pertanggungjawabannya atas masukan, karena dia tidak dapat mempengaruhi pemakaian masukan tersebut.
Contohnya adalah departemen pemasaran. Sedangkan pusat investasi adalah suatu pusat
pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar pendapatan, biaya,
dan sekaligus aktiva atau modal atau investasi pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Dalam
pusat investasi, manajer harus berhati-hati menentukan besarnya dana investasi yang diperlukan. Harta yang
dienvestasikan haruslah yang benarbenar mempunyai hubungan langsung dengan operasi pokok perusahaan,
sedangkan yang bersifat tidak langsung sedapat mungkin harus dihindari. Walaupun terdapat untuk
pendapatan di dalam pertanggungjawaban investasi, akan tetapi investasi dan pendapatan berada dalam
divisi yang berbeda karena, divisi investasi hanya meminta informasi kepada divisi pendapatan dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Anda mungkin juga menyukai