Dalam era digital saat ini, teknologi telah mengubah cara perusahaan menjalankan operasional mereka, terutama
melalui pengadopsian sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Menurut Laudon & Laudon (2018), ada empat
pilar utama dalam arsitektur umum ERP yang menjadi kunci keberhasilan operasional bisnis modern:
Kesimpulannya, ERP adalah alat yang memungkinkan perusahaan beroperasi lebih efisien dan terintegrasi. Ini
menghubungkan berbagai departemen dan proses bisnis untuk memastikan semuanya berjalan lancar sesuai dengan
tujuan keseluruhan perusahaan.
DISKUSI 2
1. Jika saya seorang pemimpin di perusahaan dibidang jasa solusi IT saya akan menggunakan Power BI
untuk mengambil keputusan sehari-hari karena Power BI adalah kumpulan layanan, aplikasi, dan
konektor perangkat lunak yang bekerja untuk mengubah sumber data yang tidak saling terkait menjadi
wawasan yang koheren, mendalam secara visual, dan interaktif. Power BI memungkinkan untuk
tersambung dengan mudah ke sumber data serta memvisualisasikan dan menemukan apa yang penting,
dan membagikannya dengan orang yang kita setujui untuk melihat data perusahaan tersebut .
2. Untuk melihat output dari Power BI data yang digunakan untuk membuat visual dapat menampilkan
data tersebut dalam Power BI, atau bisa mengekspornya ke Excel dan membaginya ke orang
terpercaya kita.
3. output tersebut bisa mempengaruhi keputusan apa yang akan saya buat dikarenakan tidak semua
orang bisa mengakses data tersebut kecuali orang yang dapat mengakses admin serta sangat terbatas
bagi orang yang hanya memiliki file excelnya karena dalam file excel yang sudah diexpor tidak dapat
mengetahui secara menyeluruh apa isi sebenarnya data dalam power BI tersebut.
DISKUSI 3
DISKUSI 4
1. Penggambaran DFD yang umum yang dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson dengan kasus
pembayaran secara elektronik (cashless payment) pada sebuah toko elektronik.
2. Penyusunan deskripsi use case, dengan kasus pembayaran secara elektronik (cashless payment) pada sebuah toko
elektronik.
DISKUSI 5
DISKUSI 6
1. Proses NF ke 1NF
Tentukan satu atau kumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel unnormalized
Identifikasikan grup yang berulang dalam tabel unnormalized yang berulang untuk kunci atribut.
Hapus grup yang berulang dengan cara:
o memasukkan data yang semestinya ke dalam kolom yang kosong pada baris yang berisikan data
yang berulang (flattening the table)
o menggantikan data yang ada dengan menulis ulang dan kunci atribut yang sesungguhnya ke dalam
relasi yang terpisah.
DISKUSI 7
No.1) Tahapan-tahapan yang baik diperlukan dalam rekayasa perangkat lunak, terutama karena kompleksitas dan
kebutuhan spesifik yang berbeda-beda pada setiap proyek perangkat lunak. Melalui tahapan-tahapan rekayasa
perangkat lunak yang terstruktur dan metodis, dari definisi kebutuhan hingga pengembangan dan pendukung,
berikut ini adalah beberapa alasan pentingnya tahapan-tahapan ini, beserta contoh yang relevan:
Tahapan yang baik dalam rekayasa perangkat lunak sangat penting karena proses ini mirip dengan konstruksi
bangunan atau pembuatan pakaian, di mana setiap tahap memiliki peran penting untuk menghasilkan produk akhir
yang berkualitas. Berikut adalah beberapa alasan mengapa tahapan-tahapan yang baik dalam rekayasa perangkat
lunak diperlukan, disertai dengan contoh:
Jika rekayasa perangkat lunak dilakukan tanpa tahapan yang baik, kesalahan kecil di awal bisa berkembang menjadi
masalah besar di kemudian hari. Contoh lainnya adalah dalam pembuatan film. Jika skenario tidak dirancang dengan
baik sejak awal, akan sulit menghasilkan film yang berkualitas dan mengerti. Kesalahan dalam skenario bisa
menyebabkan pembuatan ulang adegan yang mahal dan memakan waktu.
Tahapan yang baik memungkinkan pengujian dan evaluasi berkala, sehingga memastikan kualitas perangkat lunak.
Hal ini mirip dengan proses pembuatan mobil, di mana setiap bagian diperiksa dan diuji secara berkala untuk
memastikan keselamatan dan kualitas keseluruhan.
Dengan tahapan analisis dan perancangan yang baik, kebutuhan pengguna dapat dipahami dan diintegrasikan ke
dalam perangkat lunak. Misalnya seperti proses desain arsitektur, di mana kebutuhan dan preferensi penghuni
diperhitungkan untuk menciptakan rumah yang fungsional dan nyaman.
Tahapan yang baik memungkinkan perangkat lunak dikembangkan dengan fleksibilitas dan skalabilitas. Serupa
dengan pembuatan jalan raya, di mana perencanaan yang baik memungkinkan untuk ekspansi atau modifikasi di
masa depan sesuai kebutuhan.
Tahapan rekayasa perangkat lunak yang terorganisir memungkinkan penggunaan sumber daya (waktu, tenaga, dan
biaya) secara lebih efisien. Contohnya proses pembuatan buku, di mana tahapan penulisan, editing, dan publikasi
yang terstruktur menghindari pemborosan waktu dan sumber daya.
Secara keseluruhan, tahapan-tahapan yang baik dalam rekayasa perangkat lunak memastikan bahwa produk akhir
bukan hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga efisien, berkualitas tinggi, dan memenuhi ekspektasi pengguna.
Dengan adanya tahapan-tahapan yang baik tersebut, proyek dapat mengatasi tantangan seperti heterogenitas
teknologi dan kebutuhan adaptasi. Misalnya, pengembangan perangkat lunak untuk integrasi sistem pada perusahaan
multinasional memerlukan pendekatan rekayasa yang matang untuk mengintegrasikan berbagai sistem yang
berbeda-beda secara efisien.
No.2) Saya memahami bahwa Software Development Life Cycle (SDLC) merupakan fondasi penting dalam
pengembangan perangkat lunak. SDLC meliputi tahapan-tahapan yang membantu dalam merencanakan,
mengembangkan, dan memelihara perangkat lunak secara efektif. Berikut adalah penjelasan dari 10 tahap SDLC
secara global:
a) Inisiasi (Initiation)
Tahap ini seperti menanam benih untuk proyek perangkat lunak. Di sini, kita menentukan tujuan umum dan ruang
lingkup proyek. Sebagai contoh, ketika berencana mengembangkan aplikasi mobile, kita perlu menentukan target
pengguna dan fungsi dasar aplikasi tersebut.
Di tahap ini konsep sistem dikembangkan seperti membuat sketsa kasar dari apa yang akan dibangun. Kita mulai
dengan ide-ide besar dan mengubahnya menjadi konsep yang lebih terstruktur.
c) Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan mirip dengan membuat rencana perjalanan. Kita harus menentukan sumber daya yang
dibutuhkan, anggaran, waktu, dan langkah-langkah konkrit untuk mencapai tujuan. Hal ini juga termasuk penentuan
metodologi pengembangan, seperti Agile atau Waterfall.
Tahap ini adalah tentang memahami 'apa' yang sebenarnya dibutuhkan pengguna. Sama seperti seorang koki yang
harus tahu bahan apa yang dibutuhkan untuk resepnya, kita harus mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan
pengguna dan bisnis secara mendalam.
e) Desain (Design)
Pada tahap desain, kita merancang solusi untuk kebutuhan yang telah diidentifikasi, termasuk arsitektur sistem,
desain database, dan antarmuka pengguna. Di sinilah kreativitas dan keterampilan teknis kita benar-benar diuji.
f) Pengembangan (Development)
Tahap ini merupakan tahap di mana ide-ide dan desain diubah menjadi kode nyata. Tahap ini bisa dibilang sangat
menantang dan rumit.
Setelah komponen dibuat, mereka perlu diintegrasikan dan diuji, seperti memastikan bahwa semua bagian puzzle
cocok dengan sempurna. Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa sistem bekerja seperti yang diharapkan dan
bebas dari bug.
h) Implementasi (Implementation)
Tahap ini adalah saat sistem akhirnya diluncurkan dan digunakan oleh pengguna, biasanya melibatkan pelatihan
pengguna, pemasangan sistem, dan peralihan dari sistem lama ke sistem baru.
Perangkat lunak memerlukan pemeliharaan berkelanjutan untuk mengatasi masalah, memperbarui sistem, dan
menambahkan fitur baru, seperti merawat taman yang sudah kita tanam - memerlukan perhatian berkelanjutan untuk
tetap berkembang.
j) Disposisi (Disposition)
Pada akhir siklus hidup perangkat lunak, sistem mungkin perlu digantikan atau dihentikan. Tahap ini mengurus
transisi dari sistem lama ke sistem baru atau menghentikan sistem sepenuhnya.
DISKUSI 8
Dalam dunia akademis, metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dikenal sebagai dua pendekatan yang
fundamental dengan perbedaan yang signifikan dalam hal tujuan, desain, setting, pengumpulan data, sampling, tipe
data, dan analisis. Perbedaan ini menggambarkan karakteristik unik dari setiap metode yang menentukan bagaimana
penelitian dirancang dan diterapkan.
• Tujuan Penelitian
Dalam metode kualitatif, tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan kontekstual tentang
fenomena. Pendekatan ini bersifat induktif, mencari arti dan pola yang muncul dari data, dan seringkali berfokus
pada pembentukan hipotesis daripada pengujian hipotesis yang telah ada. Sebaliknya, penelitian kuantitatif didorong
oleh tujuan deduktif, yaitu menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya melalui pengumpulan dan analisis
data numerik. Tujuan ini juga mencakup generalisasi temuan untuk memprediksi fenomena dalam populasi yang
lebih besar.
• Desain Penelitian
Desain metode kualitatif umumnya non-eksperimental, mengamati fenomena dalam keadaan alami tanpa intervensi
atau manipulasi. Di sisi lain penelitian dengan motode kuantitatif mungkin mengambil bentuk eksperimental, di
mana variabel dimanipulasi untuk menentukan hubungan sebab akibat, atau non-eksperimental, di mana variabel
diamati sebagaimana adanya tanpa manipulasi.
• Setting Penelitian
Setting metode kualitatif biasanya adalah lingkungan alami di mana fenomena sosial terjadi, seperti di komunitas,
sekolah, atau tempat kerja. Ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dalam konteks yang kaya dan asli.
Penelitian kuantitatif dapat dilakukan baik di lapangan maupun dalam lingkungan yang lebih terkontrol seperti
laboratorium, tergantung pada kebutuhan untuk mengontrol variabel yang diteliti.
• Pengumpulan Data
Dalam metode kualitatif, pengumpulan data melibatkan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis
dokumen, yang menghasilkan data naratif dan deskriptif. Metode kuantitatif menggunakan instrumen seperti survei,
kuesioner, dan peralatan pengukuran untuk mengumpulkan data numeris, yang kemudian dapat dianalisis secara
statistik.
• Sampling
Metode kualitatif sering kali menggunakan sampling yang disengaja, di mana subjek dipilih berdasarkan relevansi
mereka dengan fenomena yang diteliti. Ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang aspek tertentu dari
subjek. Sementara metode kuantitatif biasanya menggunakan sampling probabilistik yang memastikan bahwa setiap
individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih, sehingga memungkinkan generalisasi yang
lebih luas dari hasil.
• Tipe Data
Data dalam penelitian kualitatif adalah teks, gambar, atau atribut lain yang kaya dengan konteks dan makna.
Sementara itu, penelitian kuantitatif menghasilkan data dalam bentuk angka dan statistik, yang lebih mudah untuk
diukur dan dianalisis tetapi mungkin kurang dalam menangkap nuansa dan kompleksitas perilaku manusia.
• Analisis
Analisis data kualitatif bersifat interpretatif, mencari untuk membangun narasi yang mendalam dan memahami
pengalaman subjektif. Analisis kuantitatif menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis, menentukan
korelasi, dan membuat prediksi.