Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
NIM :
Kelas/Angkatan :
Mata Kuliah :
Dosen Pengampu :
Tugas:
Jawab:
1) Tujuan penelitian
2) Pendekatan
Penelitian kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis. Peneliti menggunakan teknik
manipulasi dan mengkontrol variabel melalui instrumen formal untuk melihat interaksi
kausalitas. Peneliti mencoba mereduksi data menjadi susunan numerik selanjutnya ia
melakukan analisis terhadap komponen penelitian (variabel). Penarikan kesimpulan
secara deduksi dan menetapkan norma secara konsensus. Bahasa penelitian dikemas
dalam bentuk laporan.
3) Peran peneliti
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti secara ideal berlaku sebagai observer subyek
penelitian yang tidak terpengaruh dan memihak (obyektif).
5) Kebenaran dari hasil analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat di
generealisasi.
Segala sesuatu dikatakan ilmiah bila dapat diukur dan diamati secara obyektif yang
mengarah kepada kepastian dan kecermatan (Sunarto, 1993: 3). Karena itu, paradigma
ilmiah-positivisme melahirkan berbagai bentuk percobaan, perlakuan, pengukuran dan
uji statistik.
Sehingga bersifat reduksionis dan verifikatif, yakni hanya membuktikan teori (menerima
atau menolak teori).
Peneliti dapat menentukan berbagai aturan yang terkait dengan pengumpulan data,
jumlah tenaga yang diperlukan, berapa lama pengumpulan data akan dilakukan, dan jenis
data yang akan dikumpulkan sesuai hipotesis yang dirumuskan. Hal ini sejalan dengan
instrumen yang sudah baku dan sudah dipersiapkan. Demikian halnya model analisis
data, uji-uji statistik, dan penyajian data, termasuk tabel-tabel yang akan dipergunakan sudah
dapat ditentukan.
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani. Hupo artinya adalah lemah, rendah, dan tidak kuat.
Thesis artinya teori, asumsi, pendapat, atau pernyataan.
Berdasarkan definisi tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa hipotesis juga bisa
diartikan sebagai teori yang sifatnya lemah dan masih perlu dibuktikan kebenarannya.
Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data". Keputusan dari uji hipotesis
hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini adalah pengujian untuk
menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.
Pada one shot case study, perlakuan dikenakan pada kelompok unit
percobaan tertentu, dan kemudian diadakan pengukuran terhadap variabel terikat. Desain
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengukuran Pengukuran
(pretest) Perlakuan (pretest)
O0 X O1
Desain percobaan ini, digunakan hanya satu kelompok percobaan tanpa kontrol.
Misalnya menyajikan suatu pelajaran dengan sistem ceramah. Kemudian diukur
pengaruh pemberian ceramah tersebut dengan mengadakan ujian setelah ceramah
diberikan. Prestasi belajar kelompok tersebut diukur berdasarkan hasil posttest di atas
dengan mencari meannya.
Keuntungan:
Desain ini berguna untuk mengembangkan suatu prakarsa atau sebagai suatu desain
untuk penelitian eksplorasi atau penelitian pendahuluan.
Kelemahan:
1. Desain ini tidak mempunyai kontrol, oleh karena itu validitas internal tidak ada sama
sekali. Validitas eksternal juga tidak ada, karena kesimpulan yang diperoleh tidak
mempunyai jaminan ketepatan.
2. Desain ini tidak mempunyai dasar untuk membuat perbandingan, kecuali secara
subjektif dan intuitif.
Desain penelitian ini terdapat dua kali pengukuran dengan satu kali perlakuan.
Pengukuran pertama dilakukan sebelum perlakuan diberikan, dan pengukuran data kedua
dilakukan sesudah perlakuan dilaksanakan. Bagan rancangan desain percobaan ini dapat
diketahui sebagai berikut:
Pengukuran Pengukuran
(pretest) Perlakuan (pretest)
O1 X O2
Validitas internal masih dirasakan relatif kurang. Tidak ada jaminan yang menyatakan
bahwa perbedaan rerata kadar Hb ibu hamil sebelum dan sesudah perlakuan selalu
disebabkan oleh pemberian tablet Fe.
Desain ini menghasilkan banyak error, antara lain error yang disebabkan oleh: efek
testing, pengaruh instrumen (alat tes Hb), error history, bias pemilihan, dan error regresi.
Efek testing adalah error yang disebabkan karena berubahnya motivasi ibu hamil setelah
dites pertama kali sebelum perlakuan sehingga pola makan dapat berubah sebelum atau
selama perlakuan. Pengaruh instrumen, artinya error yang disebabkan karena jenis
keakuratan dan presisi dari alat tes Hb. Error history dapat terjadi karena subjek berubah
misalnya menjadi lebih mampu secara ekonomi atau akses gizi. Bias pemilihan terjadi
karena ada subjek penelitian yang drop out sehingga tidak dapat mengikuti tes.
Keuntungan:
Karena adanya pretest sebelum dikenakan perlakuan, dan adanya post-test sesudah
perlakuan diberikan, maka dapat dibuat perbandingan terhadap kadar Hb Ibu hamil
dari kelompok percobaan yang sama. Bias variabel pemilihan subjek penelitian, dapat
dihilangkan dengan menjamin bahwa kedua tes tersebut adalah semua anggota unit
percobaan.
Pada desain ini, populasi dibagi atas dua kelompok, tidak secara random. Kelompok
pertama merupakan unit percobaan untuk perlakuan dan kelompok kedua merupakan
kelompok untuk suatu kontrol. Kemudian dicari perbedaan antara rerata pengukuran dari
keduanya, dan perbedaan ini dianggap disebabkan oleh perlakuan. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Pengukuran Pengukuran
(pretest) Perlakuan (pretest)
Kelompok
O0 X O1
percobaan
Kelompok
kontrol O0 X O1
Prosedur dalam melaksanakan percobaan dengan desain ini, adalah sebagai berikut:
1. pilihlah unit percobaan secara dengan membagi dua kelompok dari suatu populasi.
Desan ini mempunyai validitas internal yang lemah, karena tidak dilakukan randomisasi.
Pengaruh counfonding antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua tidak ada,
karena pengukuran pertama (pretest) tidak dilakukan.Beberapa pengaruh luar belum tentu
dihilangkan, antara lain error history, instrumentasi, dan error testing.
Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini,
peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.
Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat
menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan
untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok control dan sampel dipilih secara
random.
R X O2
R O4
Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak.
Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak
diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment)
adalah (01: 02). Dalam penelitian yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis
dengan uji beda, pakai statistik t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan
berpengaruh secara signinkan.
R O3 O4
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random. kemudian diberi
pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak
berbeda secara signifikan. Pengaruh Perlakuan adalah (O2-O1)-(O4 O3).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ex-post facto merupakan
penelitian yang menjelaskan atau menemukan bagaimana variabel-variabel dalam
penelitian saling berhubungan atau berpengaruh, serta menemukan bagaimana gejala-
gejala atau perilaku itu terjadi.
1. Menilai dengan subjek yang berbeda pada variabel bebas dan mencoba untuk
menentukan konsekuensi yang berbeda. Contoh : pengaruh orang tua tunggal dan
orang tua lengkap (variabel terikat) terhadap pembolosan (variabel bebas).
2. Dimulai dari subjek yang berbeda sebagai variabel terikat dan berusaha menentukan
penyebab perbedaan itu. Contoh : perbandingan siswa yang latarnya dari sekolah
tinggi dengan orang-orang yang drop out (variabel terikat) pada variabel bebas
seperti motivasi atau kedisiplinan.
c. Penelitian ex post facto dilakukan jika dalam beberapa hal penelitian eksperimen
tidak dapat dilaksanakan. Hal tersebut adalah:
ii. Jika control semua variable kecuali independent tunggal, tidak realistik,
dan artificial, mencegah interaksi yang normal dengan variable lain yang
mempengaruhi.
d. Jika kontrol secara laboratori untuk beberapa tujuan tidak praktis, dari segi biaya
dan etik dipertanyakan.