ARTIKEL Dwi Anggini Syahfitri
ARTIKEL Dwi Anggini Syahfitri
Abstrak: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Jumlah responden dalam penelitian
ini berjumlah 50 orang. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu
sampling jenuh. Adapun responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
yang mengikuti moving class ekonomi di SMA Negeri 2 Majene. Dalam
penelitian ini menggunakan Teknik uji instrument dan uji analisis regresi linear
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel literasi ekonomi,
pendapatan orang tua dan teman sebaya berpengaruh secara parsial terhadap
perilaku mengonsumsi dalam perspektif rasional pada siswa SMA Negeri 2
Majene. Variabel literasi ekonomi, pendapatan orang tua dan teman sebaya
berpengaruh secara parsial terhadap perilaku mengonsumsi dalam perspektif
rasional pada siswa SMA Negeri 2 Majene.
Abstract: The method used in this research is a quantitative research method with
a descriptive research type. The number of respondents in this study amounted to
50 people. The method of determining the sample in this study is saturated
sampling. The respondents in this study were class XI students who took the
economics class at SMA Negeri 2 Majene. In this study using instrument test
techniques and multiple linear regression analysis tests. The results showed that
the variables of economic literacy, income of parents and peers had a partial
effect on consuming behavior from a rational perspective on students of SMA
Negeri 2 Majene. The variables of economic literacy, income of parents and peers
have a partial effect on consumption behavior in a rational perspective on
students of SMA Negeri 2 Majene.
Kegiatan konsumsi tidak akan pernah lepas dari kebutuhan manusia yang
tidak terbatas dan harus dapat memenuhi setiap kebutuhan dengan alat pemuas
kebutuhan yang terbatas. Setiap manusia dalam pemenuhan kebutuhannya tidak
pernah terlepas dari aktivitas ekonomi, salah satunya konsumsi barang dan jasa
(Dewi et al., 2020). Konsumsi dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu
konsumsi langsung dengan konsumsi tidak langsung. Konsumsi langsung
merupakan pengkonsumsian barang yang langsung dilakukan oleh pengguna
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya, makan, minum, dan
pakaian yang langsung dipakai oleh pengguna. Sementara itu, konsumsi tidak
langsung adalah pemakaian benda konsumsi barang dan jasa yang tidak secara
langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna barang. Contohnya,
pembelian bahan baku dapat dikategorikan sebagai konsumsi, tetapi bukan
merupakan konsumsi langsung (Isomidinova & Singh, 2017).
Manusia pada jenjang SMA sedang mengalami transisi dari masa remaja
menuju proses kedewasaan. Masa remaja adalah masa yang banyak menarik
perhatian karena sifat-sifat khasnya dan peranannya yang menentukan dalam
kehidupan individu dalam masyarakat dewasa (Yanto et al., 2017). Dalam
menentukan pilihan-pilihan, pada usia ini manusia belum mempunyai dasar atau
prinsip yang kuat dan masih sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan
sekitarnya, terutama dalam berkonsumsi. Seiring dengan kemajuan IPTEK mau
tidak mau remaja harus mengikuti perkembangannya (Bona, 2018).
Literasi ekonomi merupakan alat yang berguna untuk merubah perilaku dari
yang tidak cerdas menjadi cerdas seperti bagaimana memanfaatkan uang yang
dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidup, menabung, dan investasi (Dilek et al.,
2018). Literasi ekonomi sangat penting digunakan untuk meminimalisir perilaku
mengonsumsi yang irasional. Siswa dianggap belajar jika menunjukkan
perubahan-perubahan tingkah laku dalam hidupnya, sehingga literasi ekonomi
menjadi hal penting (Yap et al., 2018).
Dipilihnya siswa SMA Negeri 2 Majene karena salah satu sekolah favorit
yang ada di kota Majene. SMA Negeri 2 Majene yang letaknya starategis di pusat
kota Majene, terdapat banyak toko perbelanjaan dan tempat hiburan lain seperti
wisata, cafe, karoke dan tempat hangout lainnya. Lingkungan di SMA Negeri 2
Majene sangat mendukung siswa dalam berperilaku konsumtif. Melihat kenyataan
yang terjadi dan sesuai fakta yang berhasil peneliti temukan bahwa di SMA
Negeri 2 Majene ini ini sangat marak ditemui siswa yang memiliki barang-barang
mewah seperti kamera, kendaraan, helm, tas sampai sepatu bermerk. Kepemilikan
barang-barang tersebut ternyata tidak hanya pada siswa dengan orang tua yang
berpenghasilan tinggi saja, namun siswa dari orang tua dengan berpenghasilan
yang kurang mumpuni juga memilikinya. Jenis barang-barang yang dimiliki juga
bergantung pada kelompoknya masing-masing. Selain kepemilikian barang,
banyak pula siswa yang menghabiskan uang sakunya untuk bermain game online
dengan teman-temannya dan nongkrong di café.
METODE PENELITIAN
Metode dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.
Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah siswa kelas XI moving class ekonomi
sejumlah 50 orang. Teknik penentuan sampel yang digunakan teknik sampling jenuh.
Dalam penelitian ini terdapat terdapat 3 variabel bebas yaitu literasi ekonomi, pendapatan
orang tua dan teman sebaya. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu perilaku
mengonsumsi. Adapun instrumen yang digunakan sebagai pedoman dalam penelitian ini
dapat disimak pada tabel di bawah ini.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuisioner
yang disediakan jawaban untuk setiap butir pertanyaan dan akan diberikan kepada
responden untuk dijawab. Adapun poin atau skor yang diberikan untuk masing-masing
pertanyaan menggunakan skala likert yang memiliki 4 poin, yaitu 1 = sangat tidak setuju;
2 = tidak setuju; 3 = setuju; 4 = sangat tidak setuju. Kemudian responden hanya akan
jawabannya dengan memilih poin antara 1-4. Dalam penelitian ini, teknik analisis
instrumen yang digunakan terbagi menjadi dua yaitu validitas dan reliabilitas.
Hasil Penelitian
Responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa SMA Negeri
2 Majene. Adapun akan dijabarkan karakteristik dari responden penelitian ini.
Responden dalam penelitian ini akan diklasifikasi menurut jenis kelamin, umur,
pendapatan orang tua dan pekerjaan orang tua responden. Adapun klasifikasi
responden tercantum dalam tabel dibawah ini.
Ibu
Wiraswasta 10 20%
Pensiunan 1 2%
Buruh 1 2%
PNS 3 6%
Petani 3 6%
IRT 32 64%
Hasil Pengolahan Data (2023)
Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu uji yang akan menunjukkan alat ukur yang akan
mengukur suatu data apakah data tersebut sudah benar dapat digunakan. Uji
validitas sangatlah penting untuk digunakan agar nantinya pertanyaan yang
diberikan kepada responden tidak menghasilkan suatu data yang bersifat
menyimpang.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Penelitian
Dari tabel uji validitas diatas dapat diketahui bahwa, semua butir
pertanyaan yang telah disebar melalui kuesioner kepada responden dapat
dinyatakan sudah valid. Hal tersebut membuktikan bahwa pertanyaan dapat diuji
yang dibuktikan dengan rhitung > rtabel pada signifikansi 0,05 yaitu 0,279 yang
membuktikan bahwa alat ukut yang dipakai sudah terbukti akurat.
Uji Reliabilitas
Descriptive Statistics
N Min Max Mean Std. Persentase
Deviation
Literasi Ekonomi 50 26 47 38,16 3,66 80%
Pendapatan Orang
50 16 24 20,38 2,32 85%
Tua
Teman Sebaya 50 18 42 33,18 5,11 69%
Perilaku
50 38 56 44,76 4,30 75%
Mengonsumsi
Hasil olah data bantuan SPSS (2023)
Untuk variabel literasi ekonomi, persepsi dari siswa kelas XI moving class
Ekonomi di SMA Negeri 2 Majene memiliki nilai rata-rata atau mean sebesar
38,16 dengan persentase 80%. Hal ini dapat dilihat bahwa literasi ekonomi
dengan indikator yang mencakup pemahaman tentang kebutuhan, prinsip ekonomi
dan konsumsi masuk dalam kategori sangat baik karena memiliki persentase skor
antara 80-100%.
Untuk variabel pendapatan orang tua, persepsi dari siswa kelas XI moving
class Ekonomi di SMA Negeri 2 Majene memiliki nilai rata-rata atau mean
sebesar 20,38 dengan persentase 85%. Hal ini dapat dilihat bahwa pendapatan
orang tua dengan indikator yang mencakup penghasilan yang diterima dan
anggaran dan biaya yang ditanggung masuk dalam kategori sangat baik karena
memiliki persentase skor antara 80-100%.
Untuk variabel teman sebaya, persepsi dari siswa kelas XI moving class
Ekonomi di SMA Negeri 2 Majene memiliki nilai rata-rata atau mean sebesar
33,18 dengan persentase 69%. Hal ini dapat dilihat bahwa teman sebaya dengan
indikator yang mencakup interaksi sosial yang dilakukan, kebiasaan yang
dilakukan teman sebaya, keinginan meniru dan sikap solidaritas masuk dalam
kategori baik karena memiliki persentase skor antara 61-80%.
Analisis uji regresi linear berganda adalah suatu uji yang bertujuan untuk
mempengaruhi suatu variabel terhadap variabel lainnya. Hasil uji regresi linear
berganda dalam penelitian ini terdapat dalam tabel berikut
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 7.411 4.618 1.605 .115
1 LITERASI EKONOMI .420 .139 .357 3.026 .004
PENDAPATAN ORANG TUA .479 .219 .258 2.188 .034
TEMAN SEBAYA .349 .081 .414 4.287 .000
Sumber: Hasil olah data bantuan SPSS (2023)
Berdasarkan dari persamaan model regresi yang tertera, dari tabel diatas
diperoleh model persamaan regresi linear berganda dalam penelitian yang
dilakukan yaitu:
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 7.411 4.618 1.605 .115
1 LITERASI EKONOMI .420 .139 .357 3.026 .004
PENDAPATAN ORANG TUA .479 .219 .258 2.188 .034
TEMAN SEBAYA .349 .081 .414 4.287 .000
Sumber: Hasil olah data bantuan SPSS (2023)
Berdasarkan dari tabel yang tertera, dapat diketahui bahwa variabel literasi
ekonomi dengan nilai thitung 3,026 > 2,019 ttabel dan nilai signifikansi sebesar 0,004
< 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
literasi ekonomi (X1) berpengaruh signifikansi terhadap perilaku mengonsumsi
(Y) pada siswa SMA Negeri 2 Majene.
Pada variabel pendapatan orang tua diperoleh nilai t hitung 2,188 > 2,019 ttabel
dan nilai signifikansi sebesar 0,034 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima yang artinya pendapatan orang tua (X 2) berpengaruh
signifikansi terhadap perilaku mengonsumsi (Y) pada siswa SMA Negeri 2
Majene.
Pada variabel teman sebaya diperoleh nilai t hitung 4,287 > 2,019 ttabel dan
nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima yang artinya teman sebaya (X 3) berpengaruh signifikansi
terhadap perilaku mengonsumsi (Y) pada siswa SMA Negeri 2 Majene.
Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan atau uji F dilakukan dalam hal menguji ada atau tidaknya
pengaruh variabel-variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat atau
variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji F dalam penelitian ini
terdapat dalam tabel berikut:
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 547.049 3 182.350 23.167 .000b
Residual 362.071 46 7.871
Total 909.120 49
Sumber: Hasil olah data bantuan SPSS (2023)
Berdasarkan dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa tabel uji simultan
dengan nilai F sebesar 23,167 dengan nilai sig sebesar 0,000. Dapat diketahui
bahwa nilai sig 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung 23,167 > Ftabel 2,53 yang diketahui
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak dan dapat dipahami bahwa variabel literasi
ekonomi, pendapatan orang tua dan teman sebaya berpengaruh secara simultan
terhadap perilaku mengonsumsi pada siswa kelas XI moving class ekonomi di
SMA Negeri 2 Majene.
Pembahasan Penelitian
Setelah dilakukan uji parsial atau uji T dapat diketahui bahwa variable literasi
ekonomi memiliki nilai thitung 3,026 > 2,019 ttabel dan nilai signifikansi sebesar
0,004 < 0,05 yang menunjukkan bahwa literasi ekonomi terhadap perilaku
mengonsumsi berpengaruh signifikan secara parsial. Dengan hal ini dapat
diketahui bahwa Ha diterima yang artinya ada pengaruh antara X 1 terhadap Y.
Variabel literasi ekonomi memiliki pengaruh secara parsial terhadap perilaku
mengonsumsi dalam perspektif rasional pada siswa dan variabel literasi ekonomi
dilakukan secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap perilaku
mengonsumsi dalam perspektif rasional pada siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi literasi ekonomi yang dimiliki siswa SMA Negeri 2 Majene
memiliki efek positif dalam melakukan konsumsi seperti perilaku konsumsi siswa
lebih cenderung rasional.
Ilmu Ekonomi merupakan studi tentang penentuan pilihan penggunaan
sumberdaya yang langka (Alade, 2023). Salah satu alasan mepelajari ilmu
ekonomi adalah agar dapat menjadi pemilih yang kompeten, artinya ketika
melakukan konsumsi akan dipertimbngkan dengan matang sesuai dengan
kebutuhan (Mercan et al, 2014). Siswa kelas XI yang memilih moving class
ekonomi telah mempelajari mata pelajaran ekonomi sejak kelas X artinya mereka
telah memiliki bekal yang cukup terkait dengan literasi ekonomi dan telah
memberikan dampak yang positif dalam perilaku konsumsinya. Dalam hal ini
siswa menjadi lebih cermat dalam mengonsumsi dengan menerapkan konsep
ekonomi yang dipelajari di sekolah, sehingga tidak menjurus pada perilaku
konsumsi yang irasional atau konsumtif, dikarenakan perilaku konsumtif dapat
berkurang apabila tingkat literasi ekonomi yang dimiliki mahasiswa semakin
tinggi pula (Watung, 2018).
Penelitian lain juga telah dilakukan oleh Maharani (2018) yang menyatakan
bahwa ada pengaruh positif dan signifikan dari literasi ekonomi terhadap perilaku
konsumsi siswa kelas XI IIS di SMA Negeri 1 Talun. Pemahaman literasi
ekonomi yang tidak cukup baik, akan terlihat ketika seseorang mengalami
kesalahan pada saat membuat keputusan pembelanjaan dan hal-hal lainnya (Brune
et al., 2019). Oleh karena itu dapat diketahui bahwa literasi ekonomi memegang
peranan penting dalam membantu siswa pada saat membuat suatu keputusan.
Setelah dilakukan uji parsial atau uji T dapat diketahui bahwa variabel
pendapatan orang tua memiliki nilai thitung 2,188 > 2,019 ttabel dan nilai signifikansi
sebesar 0,034 < 0,05 yang menunjukkan bahwa pendapatan orang tua terhadap
perilaku mengonsumsi berpengaruh signifikan secara parsial. Dengan hal ini dapat
diketahui bahwa Ha diterima yang artinya ada pengaruh antara X 2 terhadap Y.
Variabel pendapatan orang tua memiliki pengaruh secara parsial terhadap perilaku
mengonsumsi dalam perspektif rasional pada siswa dan variabel pendapatan orang
tua dilakukan secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap perilaku
mengonsumsi dalam perspektif rasional pada siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi pendapatan orang tua siswa SMA Negeri 2 Majene maka akan
semakin tinggi pula tingkat perilaku konsumsi siswa.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanum (2017)
yang menyatakan bahwa pendapatan orang tua berpengaruh positif terhadap
perilaku konsumsi. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Susilowati et al
(2018) yang menyatakan bahwa pendapatan orang tua berpengaruh secara parsial
maupun simultan terhadap perilaku konsumsi.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Cahyaningtyas dan Gufron (2023) yang
menyatakan bahwa pendapatan orang tua memiliki pengaruh terhadap perilaku
konsumsi. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendapatan orang tua
mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumsi mahasiswa. Sesuai dengan
kondisi yang ada di lapangan bahwa perilaku konsumsi siswa yang mempunyai
orang tua dengan penghasilan termasuk kategori tinggi dengan perilaku konsumsi
siswa yang mempunyai orang tua dengan penghasilan termasuk kategori rendah
beda. Ditunjukkan oleh perbedaan gaya dalam berpenampilan maupun
kepemilikan atas barang-barang bermerk (Fietroh & Mandasari, 2022).
Siswa kadang-kadang bersikap hemat, hal ini menunjukkan bahwa mereka
mempunyai perilaku yang baik dalam berkonsumsi. Terkadang siswa juga
bersikap boros karena kebutuhan yang banyak setiap perodenya berbeda-beda
(Prasetyo et al., 2020). Siswa dengan pendapatan orang tua yang bervariasi dalam
berkonsumsi cenderung sama, karena siswa yang orang tua berpendapatan tinggi
belum tentu memberikan uang saku yang tinggi pula terhadap anaknya. Begitupun
sebaliknya, pada saat kondisi tertentu siswa dengan orang tua berpendapatan
rendah sampai dengan sedang lebih baik juga dalam berkonsumsi.
Setelah dilakukan uji parsial atau uji T dapat diketahui bahwa variabel teman
sebaya memiliki nilai thitung 4,287 > 2,019 ttabel dan nilai signifikansi sebesar 0,000
< 0,05 yang menunjukkan bahwa teman sebaya terhadap perilaku mengonsumsi
berpengaruh signifikan secara parsial. Dengan hal ini dapat diketahui bahwa Ha
diterima yang artinya ada pengaruh antara X3 terhadap Y. Variabel teman sebaya
memiliki pengaruh secara parsial terhadap perilaku mengonsumsi dalam
perspektif rasional pada siswa dan variabel teman sebaya dilakukan secara
bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap perilaku mengonsumsi dalam
perspektif rasional pada siswa. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kondusif
pengaruh teman sebaya pada siswa SMA Negeri 2 Majene akan semakin rasional
pula perilaku konsumsinya.
Kelompok siswa yang berada pada usia antara 13-19 tahun cenderung dapat
memengaruhi pembelian barang anggota kelompok teman sebayanya (Ansem et
al., 2015). Pada masa usia ini mereka akan aktif berbagi informasi mengenai
sesuatu yang baru atau sesuatu yang menjadi trend kepada teman sebayanya
(Figuero-Garcia, 2018). Siswa yang memiliki lingkungan pertemanan yang baik
maka perilaku konsumsinya akan baik pula dan cenderung rasional. Sedangkan
siswa yang memiliki lingkungan pertemanan yang kurang baik maka perilaku
konsumsinya juga akan cenderung irasional. Oleh karena itu hendaknya siswa
dapat lebih selektif dalam memilih pergaulan dan tidak mudah terpengaruh oleh
perilaku konsumtif teman sebaya disekitarnya (Suki & Suki, 2019).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iskandar &
Rahmayanti (2018) yang menyatakan bahwa teman sebaya berpengauh positif
terhadap perilaku konsumsi siswa. Penelitian lain juga dilakukan oleh Drifanda
(2018) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif variabel teman sebaya
terhadap perilaku konsumsi mahasiswa pendidikan ekonomi UPGRIS. Hal ini
disebabkan bahwa siswa sering bertanya pada teman sebayanya tentang suatu
produk jika hanya memiliki sedikit pengetahuan dan pengalaman tentang produk,
sering mencari informasi dari teman-teman tentang sebuah produk sebelum
membelinya, mencoba untuk berperilaku dengan cara yang memungkinkan untuk
menyesuaikan diri dengan teman-temannya, dan cenderung untuk memperhatikan
apa yang dikenakan oleh teman sebayanya (Essiz & Mandrik, 2021).
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang telah dilakukan Farida &
Kurniawan (2022) yang menyatakan bahwa ditemukan adanya pengaruh yang
positif dan signifikan teman sebaya terhadap perilaku konsumsi. Seseorang yang
memiliki lingkup pertemanan yang baik akan mempengaruhi control dirinya yang
kemudian akan berpengaruh pula terhadap perilakunya dalam melakukan kegiatan
konsumsi. Penelitian lain sehubungan dengan penelitian ini mengemukakan
bahwa teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku
konsumsi siswa (Hadija, 2013).
Selain itu, hasil angket juga menunjukkan bahwa siswa SMA Negeri 2
Majene suka mencoba membeli berbagai macam produk dari berbagai macam
merk. Demi memenuhi kesenangan untuk mencoba membeli berbagai macam
merk, mereka berbelanja di beberapa toko yang berbeda dan memilih merk yang
berbeda pula. Siswa juga memiliki kecenderungan untuk merencanakan kegiatan
belanjanya dengan lebih berhati-hati, dan mereka biasanya bisa menghemat uang
dengan berkeliling mencari bahan di toko dengan harga termurah. Adanya
pengaruh teman sebaya yang suka nongkrong di cafe juga mempengaruhi mereka
untuk melakukan hal yang sama sekaligus sebagai sarana bersosialisasi dengan
teman sebaya mereka. Dengan demikian, jelas bahwa teman sebaya dapat
mempengaruhi perilaku konsumsi siswa kelas XI moving class ekonomi di SMA
Negeri 2 Majene.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu
(1) literasi ekonomi, pendapatan orang tua dan teman sebaya berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap perilaku mengonsumsi dalam perspektif rasional
pada siswa SMA Negeri 2 Majene (2) literasi ekonomi, pendapatan orang tua dan
teman sebaya berpengaruh signifikan secara simultan terhadap perilaku
mengonsumsi dalam perspektif rasional pada siswa SMA Negeri 2 Majene.
DAFTAR PUSTAKA
Ansem, W. J., Schrijvers, C. T., Rodenburg, G., & van de Mheen, D. (2015).
Children’s snack consumption: role of parents, peers and child snack-
purchasing behaviour. Results from the INPACT study. The European Journal
of Public Health, 25(6), 1006-1011.
Arifin, A. Z., Anastasia, I., Siswanto, H. P., & Henny. (2018). The Effects of
Financial Attitude, Locus of Control, and Income on Financial Behavior.
International Conference on Enterpreneurship and Business Management. 59–
66.
Agus, A. A., Badaruddin, S., & Nur, M. M. (2020). Pattern of Character Building
for Students in Middle School and Islamic Boarding Schools. Jurnal
Ad’ministrare 7(1). 83-92.
Ahmed, F., Kahsif, M., & Ali, I. (2016). Financial Literacy Among Students: A
Case of Higher Education Institution, Pakistan. RADS Journal of Social
Sciences & Business Management 3(2). 27-40.
Barbić, D., Lučić, A., & Chen, J. M. (2019). Measuring responsible financial
consumption behaviour. International journal of consumer studies, 43(1), 102-
112.
Brune, S., Knollenberg, W., Stevenson, K., Grether, E., & Barbieri, C. (2018).
Introducing a framework to assess agritourism’s impact on agricultural literacy
and consumer behavior towards local foods.
DeLas, H., Doleres, R., Carmen, J., & Francisco, J. (2020). Analysis and Study of
Hospital Communication Via Social Media From the Patient Perspective.
Cogent Social Sciences 6(1). 1-15.
Deng, Y., Staelin, R., Wang, W., & Boulding, W. (2018). Consumer
Sophistication, Word-of-mouth and “False” Promotions. Journal of Economic
Behavior and Organization 152, 98–123.
Dilek, S., Kesgingoz, H., Konak, A., & Halicioglu, S. (2018). Factors Affecting
Economic Literacy. Afro Eurasian Studies 7(1). 11-51.
Drifanda, V., & Ragaan, K. (2018). Pengaruh Literasi Ekonomi dan Teman
Sebaya Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Universitas PGRI Semarang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi, 3(1), 3.
Enrico, A., Aron, R., & Oktavia, W. (2014). The Factors That Influenced
Consumptive Behavior: A Survey of University Students in Jakarta.
International Journal of Scientific and Research Publications 4(1). 1-6.
Farida, L., & Kurniawan, R. Y. (2022). Pengaruh Literasi Ekonomi Dan Teman
Sebaya Terhadap Perilaku Konsumsi Yang Dimediasi Oleh Kontrol
Diri. Edunomic Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(2), 146-157.
Kaharu, D. P., Hafid, R., & Mahmud, M. (2022). Pengaruh Literasi Ekonomi
Terhadap Perilaku Konsumsi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Kabila
Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 8(2). 1561-
1579.
Khaidarsyah, S., & Haruna, H. (2021). The Effect of Lifestyle and Self-Concept
on Consumptive Behavior in Students of the Department of Economics
Education STKIP Pembangunan Indonesian Makassar. Jurnal Administrare:
Jurnal Pemikiran Ilmiah Dan Pendidikan Administrasi Perkantoran 8(2). 359–
368.
Muafifah., & Riza, K. (2016). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan
Literasi Ekonomi Terhadap Konsumsi Siswa Kelas X Ips Sma Negeri 2 Tuban.
Jurnal Pendidikan Ekonomi 4(3). 1-18.
Mugari, I. (2020). The Dark Side of Social Media in Zimbabwe: Unpacking The
Legal Framework Conundrum. Cogent Social Sciences 6(1). 1–15.
Muslimin, F., Hanum, F., & Alifurizza Qurnia Septia. (2020). The Effect of
Economic Literacy, Peer Groups, and Parent Socioeconomic Status Towards
Students Consumption Behavior. Dinamika Pendidikan 15(1). 99-108.
Rambaree, K., Mousavi, F., Magnusson, P., & Willmer, M. (2020). Youth Health,
Gender, and Social Media: Mauritius as a Glocal Place. Cogent Social Sciences
6(1). 1–14.
Ridhayani, F., & Johan, I. R. (2020). The Influence of Financial Literacy and
Reference Group toward Consumptive Behavior Across Senior High School
Students. Journal of Consumer Sciences 5(1). 29–45.
Rustantono, H., Soetjipto, B. E., Wahjoedi, W., & Sunaryanto, S. (2020). Socio-
Economic Factors and Rural Competitive Advantage: The Moderating Role of
Economic Literacy. Journal of Asian Finance, Economics and Business 7(8).
151–159.
Sima, V., Gheorghe, I. G., Subic, J., & Nancu, D. 2020. Influences of the Industry
4.0 Revolution on the Humat Capital Develompment and Consumer Behavior:
A Systematic Review. Sustainability 12(1). 1-28.
Smith, T. E., Holmes, S. R., Sheridan, S. M., Cooper, J. M., Bloomfield, B. S., &
Preast, J. L. (2021). The Effects of Consultation-based Family-school
Engagement on Student and Parent Outcomes: A Meta-analysis. Journal of
Educational and Psychological Consultation 31(3). 278–306.
Yanto, H., Ismail, N., Kiswanto, K., Rahim, N. M., & Baroroh, N. (2021). The
Roles of Peers and Social Media in Building Financial Literacy Among The
Milleninial Generation: A Case of Indonesian Economics and Business
Students. Cogent Social Sciences 7(1). 1-15.
Yanto, H., Yulianto, A., Sebayang, L. K. B., & Mulyaga, F. (2017). Improving
The Compliance With Accounting Standards Without Public Accountability
(SAK ETAP) by Developing Organizational Culture: A Case of Indonesian
SMEs. Journal of Applied Business Research, 33(5), 929–940.
Yap, R. J. C., Komalasari, F., & Hadiansah, I. (2018). The Effect of Financial
Literacy and Attitude on Financial Management Behavior and Satisfaction.
International Journal of Administartive Science & Organization, 23(3), 140–
146.
Yusop, F. D., & Sumari, M. (2013). The Use of Social Media Technologies
among Malaysian Youth. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 103,
1204–1209.