Anda di halaman 1dari 4

BAB I

STRATEGI PERANCANGAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan industri di indonesia, industri elektronik merupakan


salah satu industri yang tak terelakan dari kehidupan manusia dan merupakan
simbol dari peningkatan peradaban umat manusia dimana elektronik diaplikasikan
hampir pada segala aspek baik itu keperluan domestik, utilitas industri dll
sebagainya. Namun daya listrik yang terdapat pada alat elektronik tersebut dapat
menjadi potensi yang membahayakan nyawa umat manusia sehingga diperlukan
penanganan khusus.

Pbt (polybutylene terephtalate) merupakan salah satu polyester yang


banyak digunakan sebagai plastik teknik contohnya sebagai komponen sistem
elektrik, konektor, soket elektrik, bobbin dan kompoenen insulasi. Pbt telah
dipercaya menjadi plastik teknik selama bertahun tahun karena beberapa
karakteristik yang dimilikinya yaitu bersifat thermoplastik dimana pbt memiliki
titik lebur sebesar 240 C, pbt juga memiliki sifat mekanis yang tinggi, artinya pbt
memiliki daha tahan yang baik terhadap tekukkan, patahan, korosi, pelarutan,
goresan, serta memiliki stabilitas dimensi yang baik, selain itu pbt juga memiliki
resistensi terhadap radiasi uv yang menjadikannya sangat baik digunakan dalam
berbagai komponen lampu, dan sifat yang menjadi alasan utama yaitu pbt
memiliki sifat isolasi listrik yang sangat baik.

Dengan pertimbangan berbagai kelebihan tersebut menjadikan pbt sebagai


plastik teknik yang baik. Oleh karena itu perlunya dilakukan perancangan ini
untuk mempelajari produksi pbt sehingga harapannya akan mampu memenuhi
kebutuhan pbt di masa yang akan datang
1.2 Kapasitas Produksi
Dalam menentukan kapasitas produksi diperlukan beberapa data yang dapat
menjadi bahan penunjang. Menurut BPS data impor ekspor Polybutylene
Terephthalate (PBT) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Data Ekspor Impor PBT nasional

Tahun Impor (TON/Tahun) Ekspor (TON/Tahun)

2018 78.623 31.196

2019 81.584 28.166

2020 53.756 19.701

2021 89.380 23.116

2022 115.401 20.448

https://www.bps.go.id
Berdasarkan data tersebut, maka kebutuhan PBT di Indonesia pada tahun 2018
hingga 2022 dapat dikalkulasikan menggunakan rumus Input - Output, dimana
data input di peroleh dari produksi dalam negri yang diperkirakan mencapai
222.000 ton/tahun di tambah dengan Import, sedangkan data Output di peroleh
dari Eksport di tambah dengan konsumsi dalam negri, namun data konsumsi tidak
ditemukan sehingga diasumsikan bahwa konsumsi sama dengan Import. Dari data
tersebut maka dapat diperoleh kebutuhan PBT, dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 1.2 Rata-Rata Kebutuhan PBT (2018-2022)


Jumlah Kebutuhan
Tahun Tahun ke- (x)
Terpenuhi Ton (y)
2018 1 190.804

2019 2 193.834

2020 3 202.299
2021 4 198.884

2022 5 201.552

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dikalkulasikan asumsi rata rata peningkatan


kebutuhan PBT secara linear yakni sebesar 1,4% / tahun. Dan angka peningkatan
tersebut dijadikan acuan untuk memperoleh data kebutuhan PBT pada 5 tahun
mendatang.

Tabel 1.3 Proyeksi Kebutuhan PBT (2023-2028)


Jumlah Kebutuhan
Tahun Tahun ke- (x)
Terpenuhi Ton (y)
2023 6 204.378
2024 7 207.244
2025 8 210.150
2026 9 213.096
2027 10 216.084
2028 11 219.114

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa proyeksi kebutuhan PBT


nasional pada tahun 2028 akan mencapai 219.114 ton/ tahun, namun dikarenakan
sudah ada pabrik PBT yang berdiri di Indonesia mengakibatkan kapasitas
produksi yang di gunakan hanya mampu mencapai 60% dari kebutuhan nasional,
sehingga kapasitas produksi yang diaplikasikan adalah sebesar 130.000 ton/tahun

Selanjutnya dibawah ini kami melampirkan data pabrik PBT yang sudah
berdiri sebagai acuan untuk memperkuat kapasitas yang telah diperhitungkan.

Tabel 1.3 Proyeksi Kebutuhan PBT (2023-2028)

No. Industri Kapasitas Produksi (Ton/Year)

1 500
PT. ABS Industri
2 PT. Aica Indria 11000

3 PT. Alkindo Mitra Raya 36000

4 PT. Arbe Styrindo 15000

5 PT. Industri Kimia Asia 500

6 PT. Serat Asia Pasifik 144500

7 PT. Industri Asiaplast 14500

www.kemenprin.go.id

Berdasarkan data kapasitas pabrik tersebut, dapat dilihat bahwa kapasitas


yang digunakan mendekati salah satu pabrik yang sudah berdiri yakni PT. Serat
Asia Pasifik dengan kapasitas sebesar 144.500 ton/tahun. Hal ini memperkuat
dasar dalam penentuan kapasitas yang telah di perhitungkan. Sehingga kapasitas
pabrik PBT sebesar 130.000 ton/tahun dinilai layak untuk direalisasikan.

1.3 Pemilihan Teknologi Proses


1.4 Bahan Baku dan Produk
1.5 Lokasi

Anda mungkin juga menyukai