Anda di halaman 1dari 3
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENANGANAN SENGKETA. =. DAN KONFLIK PERTANAHAN, Jalan Sisingamangaraja Nomor 2 Jakarta Selatan 12014 Kotak Pos 1403 Telepon: 7228901, 7393939 email: surat@etripn.go.id Nomor PR.04.03/124- BO0/5( 2024 Jakarta, 26 Janvan 2024 Sifat : Segera Lampiran : 1 (satu) eksemplar Hal : Indikator dan Predikat Efektivitas, Bfisiensi dan Ekonomis Kegiatan Penanganan Kasus Pertanahan Yth. 1. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional; 2. Kepala Kantor Pertanahan ai- Seluruh Indonesia Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang mengatur tujuan dari audit kinerja adalah menilai kinerja suatu organisasi, program atau kegiatan yang meliputi audit atas aspek efektivitas, efisiensi dan ckonomis (35), serta ketaatan pada peraturan perundangan, diperlukan indikator yang logis untuk menilai aspek efektivitas, efisiensi dan ekonomis dari kegiatan yang dilaksanakan. Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini disampaikan Indikator dan Predikat Efektivitas, Efisiensi dan Ekonomis Kegiatan Penanganan Kasus Pertanahan, sebagaimana terlampir, untuk dapat dipedomani dan menjadi tolok ukur dalam pelaksanaan Audit Kinerja Penangaan Kasus Pertanahan. Demikian disampaikan, perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima kasih, > Tembusan + 1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta; 2. Wakil 'Menteri Agraria © dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta; 3. Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta; 4. Inspektur Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, di Jakarta. Lampiran Surat Direktur Jenderal Nomor R.04.03/1.4~900/T12014 Tanggal 2{anvary 2024 Tabel Penilaian Aspek Efektivitas, Efisiensi dan Ekonomis Kegiatan Penanganan Kasus Pertanahan Uraian Sasaran Indikator Predikat z z = z Bfektivitas | Terselesaikannya | 1, Persentase realisasi_penanganan Bfektif Kasus kasus pertanahan (K1, K2 dan K3 90-100 Pertanahan disertai_eviden penangenan dan penyelesaian sesuai_Permen Cukup Bfektit: ATR/BPN Nomor 21 Tahun 2020) >75-90 dibandingkan dengan jumlah Jkasuspertanahan yang “masuk Kurang Bfektif: (pencatatan manual dan digital) >60-75 pada satu tahun anggeran Tidak Brektif: Kriteria Kasus Pertanahan mengacu $60 kepada Permen ATR/BPN Nomor 21 ‘Tahun 2020 2. Persentase realisasi_penyclesaian ‘Target Operasi (TO) (K1, K2 dan K3 | disertai eviden penanganan dan penyelesaian) dibandingkan dengan jumlah TO pada satu tahun anggaran Krrteria TO sebagaimana yang masuk dalam database Ditjen SKP Kriteria Penyelesaian: Penanganan sesuai dengan Permen ATR/BPN Nomor 21 Tahun 2020 3. Persentase pencatatan asus | pertanahan pada aplikasi Yustisia (TO maupun Non TO/Rutin} dibandingkan dengan pencatatan pencrimaan kasus _pertanahan dalam TO ‘@Persentase _Tindak _Lanjut Rekomer.dasi_ atas Penyclesaian sengketa dan konflik dibandingkan dengan jumiah —rekomendasi (optional sesuai dengan Kondisi satker apakah ——_terdapat rekomendasi terkait penyclesaian | sengketa, konflik dan perkara) Uraian Sasaren Indikator Predikat T z A 7 Bfisiensi | Penggunaan Persentase Output __Tahapan realisasi penyelesaian TO dibandingkan anggaran _s | dengan Persentase realisasi anggaran Bfisien: ealisaa! Sake : Persentase Realisasi useatieiiaten) | Momuhone Output 2 Persentase nutput dibanding target iret realisasi keuangan Kriteria : ‘Tahapan penanganan adalah i Ae Tahapan A sampel dengan G Gate eee Untuk penyerapan anggaran sudah| — Qutput s Persen sampai dengan G, tetapi_ eviden gan penanganan baru sampai D. Realisasi| 1. sentisasi Rp 1 juta (tahap G) tetapi bukti eviden en yang ada 400 ribu (tahap D) sehingga | “ibagi realisas! kenangs 400 ribu dibagi 1 juta adalah 40% (tidak efisien) Bkonomis | Penggunaan Realisasi harga satuan _belanja Ekonomis: sumber daya| perjalanan dinas dibanding dengan | Realisasi harga satuan, anggaran | standar biaya (atas berkas yang| Belanja< Standar biaya standar — biaya | dijadikan sampling) (harga satuan) (harga satuan) Keiteria: Perjalanan dinas dalam kota dibayar 200 ribu, dibanding standar biaya 150 ribu sehingga tidak ekonomis ‘Tidak Bkonomis: Realisasi harga satuan Belanja > Standar biaya (harga satuan)

Anda mungkin juga menyukai