Admin,+5 +Ira+Edit
Admin,+5 +Ira+Edit
E-ISSN : 2549-6581
DOI: 10.21776/ub.JOIM.2019.003.03.5
ABSTRACT
Introduction, Data which is obtained from Perinatology Medical Record General Hospital
Simeulue Regency in 2016 the babies birth were 562 babies by 96 cases low born babies
weight (17%) and increased in 2017 found 571 babies live born with 179 low weight babies
born (31,3%). According to Aceh Health Profile in 2016 AKB with babies born 11 per 1000.
This was quantitative with analytic survey and cross-sectional design . The population in this
research was all mother who had babies on August 2018. There are 48 mothers and all
population was as the sample . Data collection techniques, were primary ,secondary and
tertiary. The Data analysis was using univariat, bivariat dan multivariat by testing Chi-
square and double logistic binary. As the result, Research result showed that big part
respondent of low knowledge was 26 person (54,2%), high education was 25 person(52,1%),
low socioeconomic was 25 person (52,1%), ANC test quality with under standard was 27
person (56,3%), good-family supporting was 28 person(58,3%), and less-treatment was 19
orang (39,6%). It is assumed that there is correlation between treatment of mother who had
babies with born babies body weight and no influence between education (sig 0,305), Family
supporting (sig 0,151), there is influence between socioeconomic (sig 0,035), ANC test
quality (sig 0,006), knowledge (sig 0,002) toward mother behaviour in pregnancy. It is
suggested that the medical workers in Simeulue Regency General Hospital were being more
active in taking care women pregnant in order to do consultation and check up to medical
workers.
Key word: Maternal behavior, pregnancy, baby's weight
ABSTRAK
Pendahuluan, Data Rekam Medik yang diperoleh dari Perinatalogi tahun 2016 jumlah
kelahiran hidup sebanyak 562 bayi dengan kasus berat bayi lahir rendah sebanyak 17% dan
meningkat pada tahun 2017 dengan jumlah kelahiran hidup 571 bayi dengan BBLR
sebanyak 31,3%. Menurut Profil Kesehatan Aceh tahun 2016 presentase AKB tertinggi
terdapat di Kabupaten Simeulue sebesar 21/1000 kelahiran hidup dan AKB terendah
terdapat di Kabutaen Pidie Jaya sebesar 2/1000 kelahiran hidup. Metode, Desain penelitian
yang digunakan adalah cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu bersalin
pada bulan Agustus tahun 2018 sebanyak 48 ibu dan semua populasi dijadikan sebagai
sampel. Teknik pengumpulan data adalah primer, sekunder dan tersier. Analisa data yang
digunakan yaitu uji regresi binary logistic. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan
97
98 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119
memiliki sig 0,002 < α = 0,05, pendidikan memiliki sig 305 > α = 0,05, sosial ekonomi
memiliki sig 0,092 > α = 0,05, kualitas pemeriksaan ANC memiliki sig 0,006 < α = 0,05,
dukungan keluarga memiliki sig 0,109 > α = 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini ada
pengaruh pengetahuan, kualitas pemeriksaan ANC terhadap berat badan bayi sedangkan
variabel pendidikan, sosial ekonomi dan dukungan keluarga tidak memiliki pengaruh
terhadap berat badan bayi. Disarankan kepada tenaga kesehatan agar lebih aktif menjaring
ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya guna mencegah terjadinya bayi BBLR.
Kata Kunci : Perilaku Ibu, kehamilan, Berat badan bayi
*Korespondensi: Ira Purnama Sari. Surel: ira.purnamasari17@gmail.com
lebih aktif dalam mendiskusikan kondisi terhadap berbagai komplikasi yang bisa
ibu kepada dokter maupun bidan. menempatkan diri dan bayi mereka pada
dengan demikian kesehatan ibu dan resiko (6).
janin selalu terjaga selama kehamilan. Status gizi merupakan ukuran
Kurangnya pengetahuan dan informasi keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi
tentang kehamilan yang sehat dapat untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil
meningkatkan kejadian risiko tinggi pada merupakan nutrizi yang diperlukan
kehamilan (1). dalam jumlah yang banyak untuk
Umur ibu erat kaitannya dengan pemenuhan gizi ibu sendiri dan
bayi lahir. kehamilan yang terjadi perkembangan janin yang
dibawah usia kurang dari 20 tahun akan dikandungnya. Penyebab kekurangan
beriko melahirkan bayi dengan berat gizi pada ibu hamil karena konsumsi
lahir rendah. hal ini terjadi karena kurang makanan yang tidak memenuhi syarat
matangnya alat reproduksi terutama pemenuhan gizi. Tingkat pengetahuan
rahim yang belum siap menerima beban yang rendah menyebabkan ibu tidak
selama proses kehamilan, anemia mengerti cara pemenuhan nutrisi yang
kehamilan, dan keracunan kehamilan dibutuhkan ibu hamil selama
karena alat reproduksi yang belum siap kehamilannya, ditambah lagi dengan
hamil disertai dengan anemia makin staus gizi ibu hamil yang dipengaruhi
meningkatkan terjadinya keracunan oleh keadaan sosial ekonomi yang
kehamilan dalam bentuk preeklampsia rendah dan kesehatan ibu hamil selama
atau eklampsiap sedangkan kehamilan kehamilan terlebih lagi dengan beban
pada usia lebih dari 35 tahun memiliki pekerjaan yang berat pada perempuan
problem kesehatan seperti hipertensi, desa menambah buruknya gizi dan
diabetes gestasione, plasenta previa, kesehatan kaum perempuan. Kelahiran
pendarahan akibat jaringan rongga dan yang terlalu muda, terlalu rapat, terlalu
otot panggul yang melemah dan kualitas banyak dan terlalu tua menambah
seltelur berkurang sehingga buruknya kondisi kesehatan dan gizi ibu
mengakibatkan peluang terjadinya hamil yang merupakan salah satu faktor
perkembangan janin tidak normal dan risiko terjadinya abortus, bayi lahir mati,
kasus bayi yang memiliki kelainan dan bayi lahir dengan berat badan
bawaan menjadi tinggi (1). rendah (7).
Kepercayaan sosial dan budaya Anak yang lahir dari ibu yang
yang kompleks di negara berkembang kurang gizi dan hidup dilingkungan
telah menempatkan perempuan pada miskin akan beriko mengalami kurang
posisi yang kurang menguntungkan. Di gizi dan mudah terkena infeksi,
masyarakat di mana pernikahan dini selanjutnya akan menghasilkan wanita
umum terjadi, para remaja sering kali dewasa yang kurang gizi pula. Indonesia
meninggalkan sekolah mereka karena sebagai salah satu negara berkembang
hamil sebelum tubuh mereka yang memiliki peran penting dalam
sepenuhnya matang. Dengan kondisi perekonomian dunia, menempati urutan
kesehatan, tubuh yang belum matang, ketiga sebagai negara dengan
sumber daya dan dukungan yang tidak prevalensi BBLR tertinggi (11,1%),
memadai sehingga ibu-ibu mudah ini setelah India (27,6%) dan Afrika Selatan
sering kali gagal untuk mendapatkan (13,2%). Selain itu, Indonesia turut
berat badan yang cukup selama menjadi negara ke dua dengan
kehamilan dan merekapun rentan prevalensi BBLR tertinggi di antara
100 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115
negara asean lainnya, setelah Filipina diminum, semakin tinggi risiko gangguan
(21,2%) (2). pada janin. Kebiasaan merokok saat
Di seluruh dunia, setiap tahun hamil bisa menyebabkan kelahiran
diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada prematur dan kelainan letak plasenta
tahun pertama kehidupannya dan dua serta dapat menyebabkan ketuban
pertiganya meninggal pada bulan pecah dini sehingga memperlambat
pertama. Dua pertiga dari yang perjalan persalinan dan menyebabkan
meninggal pada bulan pertama sudden infant death syndrome, yaitu
meninggal pada minggu pertama. Dua sindrom kematian mendadak pada bayi
pertiga dari yang meninggal pada (10).
minggu pertama meninggal pada hari Pemantauan kehamilan selama
pertama. penyebab utama kematian Antenatal Care sangat menentukan
pada minggu pertama kehidupan adalah keberhasilan bagi kesehatan ibu hamil.
komplikasi kehamilan dan persalian Tujuan dari pemeriksaan Antenatal Care
seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi ini adalah untuk memantau berbagai
berat lahir rendah (8). kemungkinan gangguan patologis atau
Diseluruh Indonesia dari seluruh risiko tinggi yang bisa terjadi sehingga
kematian bayi, sebanyak 57% meninggal dapat diketahui secara dini dan
pada masa bayi baru lahir (usia dibawah mengambil langkah-langkah yang
1 bulan). setiap 6 menit terdapat 1 bayi intensif. Faktor risiko tinggi adalah
baru lahir yang meninggal. Penyebab keadaan gangguan apapun selama
kematian bayi baru lahir di Indonesia kehamilan maupun nanti waktu bersalin
adalah bayi berat lahir rendah (29%), yang dapat merupakan kondisi
asfiksia (27%), trauma lahir, tetanus berbahaya baik kesehatan ibu hamil
neonatorum, infeksi lain dan kelainan maupun janin yang akan dilahirkan
congenital. Berdasarkan data yang seperti, prematur, bayi dengan berat
diambil dari Dinas Kesehatan Kabupaten lahir rendah dan gangguan yang dapat
Simeulue pada tahun 2017 di dapati menimbulkan kematian prenatal (11).
bahwa jumlah angka kematian bayi Berdasarkan data yang diperoleh
sebanyak 35 orang dengan uraian dari Profil Kesehatan Indonesia tahun
penyebab kematian sebagai berikut: 2015 diketahui angka kematian bayi di
asfiksia 9 orang (22,8%), kelainan Indonesia saat ini 22,23 per 1000
congenital 5 orang (14,2%), sepsis 2 kelahiran hidup. Sebanyak 19 per 1000
orang (5,7%), diare 2 orang (5,7%), kelahiran hidup terjadi pada masa
dermatitis 1 orang (3,3%), lain – lain 5 neonatal sejak lahir sampai usia 28 hari.
orang(14,2%), sesak 2 orang (5,7%), Lebih dari tiga perempat dari kematian
dan BBLR sebanyak 9 orang (22,8%) ini disebabkan oleh tiga penyebab utama
(8), (9). yaitu kesulitan bernafas saat lahir atau
Faktor ibu sangat berhubungan asfiksia, infeksi dan komplikasi lahir
dengan pertumbuhan janin. Saat hamil, premature dan berat badan lahir rendah
minum-minuman keras dan merokok (12).
sebaiknya dihentikan. Karena alkohol Menurut Profil Kesehatan Aceh
dapat mengganggu tumbuh kembang tahun 2016 diketahui AKB sebesar 11
janin, salah satunya adalah terjadi bayi per 1000 kelahiran dan AKN di aceh
retardasi mental atau keterlambatan 8 per 1000 kelahiran hidup. Presentase
perkembangan mental contohnya anak AKB tertinggi terdapat di Kabupaten
idiot. Semakin banyak alkohol yang Simeulue sebesar 21 per 1000 kelahiran
101 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115
hidup, diikuti bener meriah sebesar Terhadap Berat Bayi Lahir di Rumah
sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dan Sakit Umum Daerah Simeulue Tahun
angka kematian bayi terendah terdapat 2018.” Karena berat bayi lahir banyak
di Kabutaen Pidie Jaya sebesar 2 per berhubangan dengan meningkatnya
1000 kelahiran hidup, diikuti Kabupaten resiko kesakitan dan kematian pada
Aceh Tenggara sebesar 3 per 1000 bayi.
kelahiran hidup dan bayi dengan berat Tujuan penelitian ini yaitu untuk
lahir rendah sebanyak 1.178 bayi (21 %) mengetahui faktor yang mempengaruhi
dari 5097 bayi yang lahir pada tahun perilaku ibu dalam kehamilan terhadap
2015. Penyebab kematian ini dapat di berat badan bayi di Rumah Sakit Umum
cegah dengan memastikan setiap ibu Daerah Simeulue Tahun 2018.
melahirkan di damping oleh tenaga
kesehatan yang terlatih (13). METODE PENELITIAN
Rumah Sakit Umum Daerah Rancangan/Desain Penelitian
(RSUD) Simeulue adalah rumah sakit Jenis penelitian ini merupakan
pemerintah satu-satunya yang ada di penelitian kuantitatif dengan desain survey
analitik dengan rancangan cross-sectional,
Kabupaten Simeulue, yang merupakan yaitu melakukan pengukuran atau
pusat rujukan persalinan dari seluruh pengamatan pada seluruh variabel terikat
persalinan ditingkat dasar sehingga (dependent) dengan variabel bebas
pertolongan persalinan yang dilakukan (independent) dilakukan dalam waktu yang
merupakan rujukan dari puskesmas, sama (39).
bidan praktek swasta yang memunyai Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini
masalah dalam persalinan. berdasarkan
meliputi data primer yang merupakan data
survey awal tersebut ditemukan bahwa, umur responden, pengetahuan, pendidikan,
ada ibu yang melahirkan dengan usia jumlah pendapatan keluarga setiap
yang kurang dari 20 tahun dan lebih dari bulannya, kualitas pemeriksaan ANC yang
35 tahun ada juga yang melahirkan dilakukan oleh petugas kesehatan, dan
dengan jumlah anak lebih dari 4, jarak berat badan bayi yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan responden.
kelahiran anak ibu yang terlalu dekat
Data sekunder meliputi jumlah Bayi
dengan anak yang sebelumnya serta gizi Baru Lahir yang diperoleh dari data rekam
ibu yang tidak terpenuhi saat hamil medik perinatologi Rumah Sakit Umum
dikarenakan sosial ekonomi yang rendah Daerah Simeulue.
sehingga kebutuhan untuk membeli Data tertier diperoleh dari Profil
makanan yang berkualitas dan sehat Kesehatan Indonesia tahun 2015, jurnal
peneliti sebelumnya, dan text book.
tidak dapat tercukupi karena minimnya
tingkat pendapatan keluarga dan Sasaran penelitian
sebagian besar ibu-ibu yang melahirkan (Populasi/Sampel/Subjek Penelitian)
bayi dengan berat lahir rendah jarang Populasi dalam penelitian ini adalah
melakukan pemeriksaan antenatal care seluruh ibu dari bayi yang lahir hidup
yang sesuai jadwal atau jika ada keluhan sebanyak 48 orang yang bersalin di RSUD
Simeulue pada bulan Agustus Tahun 2018.
saja hal ini terjadi karena riwayat
Dan penentuan pengambilan sampel
kehamilan yang sebelumnya tidak menurut Arikunto, sebagai berikut: apabilah
bersalah. kurang dari 100 lebih baik diambil semua
Berdasarkan uraian tersebut hingga penelitiannya merupakan penelitian
diatas maka dari itu peneliti tertarik populasi.
melakukan penelitian dengan judul Berdasarkan pendapat Arikunto
“Analisis Faktor Determinan Ibu tersebut, maka peneliti mengambil seluruh
populasi dijadikan sampel sebanyak 48
102 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115
orang yaitu semua ibu dari bayi yang lahir sekaligus menentukan faktor – faktor yang
hidup pada bulan Agustus tahun 2018 di lebih dominan berpengaruh. Untuk menguji
RSUD Simeulue. data secara multivariat, peneliti
menggunakan uji regresi linier berganda
Pengembangan Instrumen dan Tehnik binary (logistic regression), dengan
Pemngumpulan Data persamaan:
Pengembangan instrumen penelitian Ln P/1-P = C + B X1 + BX2 + BX3 + BX4 +
berdasarkan pedoman penyusunan BX5
kuesioner penelitian karya Noto Atmodjo.
HASIL PENELITIAN
Selanjutnya bentuk soal pertanyaan dan
Analisis Univariat
pernyataan disesuaikan dengan kerangka
Berdasarkan tabel distribusi
penelitian.
frekuensi dapat dilihat bahwa dari 48
Tehnik Pengumpulan data terdiri dari:
responden, mayoritas frekuensi sosial
a. Data primer dalam penelitian ini ekonomi responden kategori rendah
diperoleh langsung dari responden sebanyak 25 orang (52,1%), minoritas
dan dikumpulkan melalui pengisian frekuensi kategori tinggi sebanyak 23 orang
kuesioner. (47,9%). Dari 48 responden dapat dilihat
b. Data sekunder diperoleh dari Rumah bahwa mayoritas frekuensi kualitas ANC
Sakit Umum Daerah Simeulue. responden kategori sesuai standart
c. Data tertier diperoleh melalui data sebanyak 21 orang (43,7%), minoritas
riset yang sudah dipublikasikan frekuensi kategori tidak sesuai standart
secara resmi oleh Kementerian sebanyak 27 orang (56,3%). Dari 48
Kesehatan RI. responden dapat dilihat bahwa mayoritas
frekuensi pendidikan responden kategori
Teknik Analisis Data tinggi sebanyak 25 orang (52,1%), minoritas
Teknik analisis data yang digunakan frekuensi kategori rendah sebanyak 23
yaitu analisis univariat, bivariat dan orang (47,9%). Dari 48 responden dapat
multivariat. Analisis univariat digunakan dilihat bahwa mayoritas frekuensi
untuk mendeskripsikan data yang dilakukan pengetahuan responden dengan kategori
pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data kurang baik sebanyak 26 orang (54,2%),
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. minoritas frekuensi dengan kategori baik
Analisis bivariat di lakukan untuk melihat sebanyak 22 orang (45,8%). Dari 48
hubungan masing-masing variabel bebas responden dapat dilihat bahwa mayoritas
dengan variabel terikat. Dalam analisis frekuensi dukungan keluarga dengan
bivariat ini, data variabel independen dan kategori mendukung sebanyak 28 orang
dependen dihitung secara bersama-sama (58,3%), minoritas frekuensi dengan
yang dimasukkan dalam tabel silang. Uji kategori tidak mendukung sebanyak 20
statistik yang digunakan Chi-square dengan orang (41,7%). Dari 48 responden dapat
tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05), apabila dilihat bahwa mayoritas frekuensi perilaku
hasil perhitungan menunjukkan nilai p<p responden dalam kehamilan dengan
value (0,05) maka dikatakan (Ho) ditolak kategori baik sebanyak 29 orang (60,4%),
dan Ha diterima, artiya kedua variabel minoritas frekuensi dengan kategori kurang
secara statistik mempunyai hubungan yang baik sebanyak 19 orang (39,6%). Dari 48
signifikan. Analisis multivariat digunakan responden dapat dilihat bahwa mayoritas
untuk melihat kemaknaan kolerasi antar frekuensi berat badan bayi responden
variabel bebas (independent variable) dengan kategori > 2500 gram sebanyak 35
dengan variabel terikat (dependent variable) orang (72,9%), minoritas frekuensi kategori
di lokasi penelitian secara simultan dan < 2500 gram sebanyak 13 orang (27,1%).
103 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115
Variabel f %
Sosial Ekonomi
Tinggi 23 47,9
Rendah 25 52,1
Kualitas Pemeriksaan ANC
Sesuai standar 21 43,7
Tidak Sesuai Standar 27 56,3
Pendidikan
Tinggi 25 52,1
Rendah 23 47,9
Pengetahuan
Baik 22 45,8
Kurang Baik 26 54,2
Dukungan Keluarga
Mendukung 28 58,3
Tidak Mendukung 20 41,7
Perilaku
Baik 29 60,4
Kurang Baik 19 39,6
Berat Badan Bayi
≥ 2500 gram 35 27,1
< 2500 gram 13 72,9
0,05). Maka hipotesis diterima, yang kurang baik sebanyak 7 orang (14,5%)
artinya ada hubungan pendidikan dengan dan dukungan keluarga pada kategori
perilaku ibu hamil di Rumah Sakit Umum mendukung dengan perilaku baik
Daerah Simeulue Tahun 2018. sebanyak 21 orang (43,8%).
Berdasarkan tabulasi silang antara Dari hasil analisis statistik
pengetahuan dengan perilaku ibu dalam menggunakan uji Chi-Square diperoleh
kehamilan, diketahui bahwa pengetahuan nilai probabilitas (p-Value) = 0,032 (p < α =
pada kategori kurang baik dengan perilaku 0,05). Maka hipotesis diterima, yang
kurang baik sebanyak 16 orang (33,3%) artinya ada hubungan dukungan keluarga
dan pengetahuan pada kategori kurang dengan perilaku ibu dalam kehamilan di
baik dengan perilaku baik sebanyak 10 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue
orang (20,8%). Pengetahuan pada Tahun 2018.
kategori baik dengan perilaku kurang baik Berdasarkan tabulasi silang
sebanyak 3 orang (6,3%) dan perilaku ibu dalam kehamilan dengan
pengetahuan pada kategori baik dengan berat badan bayi lahir, diketahui bahwa
perilaku baik sebanyak 19 orang (39,6%). perilaku pada kategori kurang baik dengan
Dari hasil analisis statistik berat badan bayi pada kategori < 2500
menggunakan uji Chi-Square diperoleh gram sebanyak 11 orang (22,9%) dan
nilai probabilitas (p-Value) = 0,002 (p < α = perilaku pada kategori kurang baik dengan
0,05). Maka hipotesis diterima, yang berat badan bayi > 2500 gram sebanyak 8
artinya ada hubungan pengetahuan orang (16,7%). Perilaku pada kategori baik
dengan perilaku ibu dalam kehamilan di dengan berat badan bayi > 2500 gram
Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue sebanyak 2 orang (4,1%) dan perilaku
Tahun 2018. pada kategori baik dengan berat badan
Berdasarkan tabulasi silang antara bayi >2500 gram sebanyak 27 orang
dukungan keluarga dengan perilaku ibu (56,3%).
dalam kehamilan, diketahui bahwa Dari hasil analisis statistik
dukungan keluarga pada kategori tidak menggunakan uji Chi-Square diperoleh
mendukung dengan perilaku kurang baik nilai probabilitas (p-Value) = 0,000 (p < α =
sebanyak 12 orang (25%) dan dukungan 0,05). Maka hipotesis diterima, yang
keluarga pada kategori tidak mendukung artinya ada hubungan perilaku ibu dalam
dengan perilaku baik sebanyak 8 orang kehamilan dengan berat badan bayi lahir
(16,7%). Dukungan keluarga pada di Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue
kategori mendukung dengan perilaku Tahun 2018.
No Variabel p-value
1 Pengetahuan 0,002
2 Pendidikan 0,009
3 Sosial Ekonomi 0,033
4 Kualitas Pemeriksaan ANC 0,023
5 Dukungan Keluarga 0,032
Setelah dilakukan uji regresi logistik sebagai kandidat analisis tahap kedua dapat
tahap pertama menunjukkan bahwa dari 5 dilihat pada variabel yang memiliki nilai p-
variabel bebas dari penelitian ini yang di uji value yang paling tinggi dari 0,05 yaitu
secara logistik berganda pada tahap pendidikan 0,305, dan selanjutnya variabel
pertama, maka variabel yang p-value > 0,05 pendidikan dikeluarkan dari permodelan
dikeluarkan dari analisis tahap kedua. pada regresi logistik tahap kedua.
Sedangkan p-value < 0,05 maka akan masuk
106 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115
Tabel 4.19. Seleksi Variabel Faktor Determinan Ibu Terhadap Berat Badan Bayi Lahir Di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeuleu Tahun 2018
Variabel B Sig Exp (B)
Seleksi 1
Sosial Ekonomi 1.655 0,092 5.235
Kualitas Pemeriksaan ANC 2.640 0,021 14.006
Pendidikan 1.108 0,305 3.028
Pengetahuan 2.775 0,019 16.034
Dukungan Keluarga 1.639 0,109 5.149
Constant -3.832 .002 .022
Setelah dilakukan uji regresi logistik sebagai kandidat analisis tahap ketiga dapat
tahap kedua menunjukkan bahwa dari 4 dilihat pada variabel yang memiliki nilai p-
variabel bebas dari penelitian ini yang di uji value yang paling tinggi dari 0,05 yaitu
secara logistik berganda pada tahap dukungan keluarga 0,151, dan selanjutnya
pertama,maka variabel yang p-value >0,05 variabel dukungan keluarga dikeluarkan dari
dikeluarkan dari analisis tahap kedua. permodelan pada regresi logistik tahap
Sedangkan p-value <0,05 maka akan masuk kedua.
Hasil Uji Seleksi Tahap 2 Variabel Faktor Determinan Ibu Terhadap Berat Badan Bayi Lahir
Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeuleu Tahun 2018
Variabel B Sig Exp(B)
Seleksi 2
Sosial Ekonomi 1,684 0,077 5.388
Kualitas Pemeriksaan ANC 3,082 0,006 21.804
Pengetahuan 3,233 0,003 25.359
Dukungan Keluarga 1,332 0,151 3.788
Constant -3.562 .003 .028
Dari hasil seleksi terakhir di peroleh Tahun 2018 adalah pengetahuan, yang
3 variabel yang paling berpengaruh mempunya nilai B paling besar yaitu 3,400
terhadap perilaku ibu dalam kehamilan di dan sig 0,002.
Rumah Sakit Umum Daerah Simeuleu
Hasil Uji Seleksi Tahap 3 Variabel Faktor Determinan Ibu Terhadap Berat Badan Bayi Lahir
Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeuleu Tahun 2018
Variabel B Sig Exp (B)
Seleksi 3
Sosial Ekonomi 1,936 0,035 6.930
Kualitas Pemeriksaan ANC 2,867 0,006 17.588
Pengetahuan 3,400 0,002 29.954
Constant -2.906 .004 .055
107 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119
mengenai apa yang baik dan tidak baik fisik, psikologis dan sosial ibu. Hal
dilakukan selama hamil. Dukungan tersebut dapat dilihat dari 20 orang
keluarga terutama suami sangat (41,7%) ibu yang tidak mendapat
dominan dalam mengurangi dukungan dari keluarga dengan 12
kecemasan selama kehamilan. Tempat orang (20,5%) ibu berperilaku kurang
inilah ibu menyampaikan keluh kesah baik selama hamil. Masalah tersebut
yang dirasakan selama hamil, keluh dipengaruhi oleh pentingnya dukungan
kesah ini jika ditanggapi dengan positif, keluarga dalam memberikan
memberikan dukungan moral, motivasi kenyamanan ibu selama hamil,
sehingga beban moral yang dirasakan ditambah lagi kurangnya pengetahuan
akan berkurang karena peranan suami, ibu terkait seputar kehamilan, sehingga
sehingga ibu merasa nyaman selama ibu jadi malas melakukan pemeriksaan
hamil dan mau melakukan apa yang kehamilan dan tidak melakukan anjuran
baik untuk kehamilannya. tenaga kesehatan terkait hasil
Bukti dukungan yang diberikan pemeriksaan kehamilannya.
bukan hanya sebatas mengantarkan Rendahnya dukungan keluarga juga
atau memenuhi kebutuhan ibu selama dipengaruhi oleh status sosial ekonomi
hamil, namun suami atau keluarga juga yang rendah serta ketidakpedulian
menjaga diri dari hal-hal yang membuat keluarga terhadap kehamilan istrinya
ibu mengalami masalah terutama terkait dengan budaya patriaki yang
masalah berat badan lahir bayi, seperti melekat didiri keluarga atau suami.
merokok. Adanya pengetahuan ibu Sementara dari 20 orang (41,7%) ibu
yang baik mengenai masalah yang tidak mendapat dukungan
kehamilan dan bahaya yang dihindari keluarga didapatkan 8 orang (16,7%)
sehingga anak lahir sehat akan ibu yang berperilaku baik, terkait
terlaksana bila suami pun mau dengan kemampuan ibu baik secara
melakukan larangan yang ibu materi dan pengetahuan yang baik
maksudkan, seperti makanan yang baik serta kepedulian ibu terhadap
untuk kandungannya dan suami mau kesehatan dirinya sendiri untuk
memenuhi kebutuhan tersebut bahkan melaksanakan apa yang baik yang
istri melarang suami merokok, maka dianjurkan oleh tenaga kesehatan
suami harus mau berhenti atau tidak bahkan informasi baik dari media cetak
berada disekitar istri untuk merokok. maupun elektronik mengenai kehamilan
Sementara dari keluarga yang yang sehat.
mendukung sebanyak 28 orang Berdasarkan uji logistic
(58,3%) dengan perilaku kurang baik regression didapatkan bahwa tidak ada
sebanyak 7 orang (14,6%). Hal tersebut pengaruh antara dukungan keluarga
bisa juga dipengaruhi oleh tingkat dengan perilaku ibu hamil yang
pengetahuan ibu selama hamil yang disebabkan karena adanya pengaruh
dipengaruhi oleh pengalaman ibu hamil dari pengalaman ibu tentang kehamilan
sebelumnya yang tidak ada kendala sebelumnya tentang pentingnya
selama hamil dan bayi lahir dengan pemeriksaan kehamilan dan ibu
sehat, sehingga pengalaman tersebut konsisten untuk mencari informasi
dijadikan acuan untuk berperilaku hamil seputar kehamilannya baik dari media
berikutnya. elektronik dan non elektronik, sehingga
Dukungan berperan penting ibu mengetahui bagaimana menjaga
dalam menyikapi kehamilan seorang kehamilannya tetap sehat dan janinnya
ibu terkait dengan bagaimana suami terhindar dari berat badan lahir rendah.
atau keluarga memberikan bantuan,
perhatian dan kasih sayang, sehingga Hubungan Perilaku Ibu Dalam
mempengaruhi kesehatan ibu secara Kehamilan Dengan Berat Badan Bayi
115 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119