Anda di halaman 1dari 23

OPEN ACCESS

E-ISSN : 2549-6581
DOI: 10.21776/ub.JOIM.2019.003.03.5

Artikel Hasil Penelitian


Diterima : 19 Juli 2019
Direview : 16 Oktober 2019
Dimuat : Desember 2019 – Maret 2020

Analisis Faktor Determinan Perilaku Ibu Dalam Kehamilan Terhadap


Berat Badan Bayi Di Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue Tahun
2018

Ira Purnama Sari 1*), Raziya Begum Suroyo2, Aida Fitria2


1*)
S2 Kesehatan Masyarakat, Fakutas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia,
Medan, Email: ira.purnamasari17@gmail.com , Tlp: 085261912642
2
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakutas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia,
Medan, Email: aidafitria@helvetia.ac.id; raziabegum@helvetia.ac.id

ABSTRACT

Introduction, Data which is obtained from Perinatology Medical Record General Hospital
Simeulue Regency in 2016 the babies birth were 562 babies by 96 cases low born babies
weight (17%) and increased in 2017 found 571 babies live born with 179 low weight babies
born (31,3%). According to Aceh Health Profile in 2016 AKB with babies born 11 per 1000.
This was quantitative with analytic survey and cross-sectional design . The population in this
research was all mother who had babies on August 2018. There are 48 mothers and all
population was as the sample . Data collection techniques, were primary ,secondary and
tertiary. The Data analysis was using univariat, bivariat dan multivariat by testing Chi-
square and double logistic binary. As the result, Research result showed that big part
respondent of low knowledge was 26 person (54,2%), high education was 25 person(52,1%),
low socioeconomic was 25 person (52,1%), ANC test quality with under standard was 27
person (56,3%), good-family supporting was 28 person(58,3%), and less-treatment was 19
orang (39,6%). It is assumed that there is correlation between treatment of mother who had
babies with born babies body weight and no influence between education (sig 0,305), Family
supporting (sig 0,151), there is influence between socioeconomic (sig 0,035), ANC test
quality (sig 0,006), knowledge (sig 0,002) toward mother behaviour in pregnancy. It is
suggested that the medical workers in Simeulue Regency General Hospital were being more
active in taking care women pregnant in order to do consultation and check up to medical
workers.
Key word: Maternal behavior, pregnancy, baby's weight

ABSTRAK
Pendahuluan, Data Rekam Medik yang diperoleh dari Perinatalogi tahun 2016 jumlah
kelahiran hidup sebanyak 562 bayi dengan kasus berat bayi lahir rendah sebanyak 17% dan
meningkat pada tahun 2017 dengan jumlah kelahiran hidup 571 bayi dengan BBLR
sebanyak 31,3%. Menurut Profil Kesehatan Aceh tahun 2016 presentase AKB tertinggi
terdapat di Kabupaten Simeulue sebesar 21/1000 kelahiran hidup dan AKB terendah
terdapat di Kabutaen Pidie Jaya sebesar 2/1000 kelahiran hidup. Metode, Desain penelitian
yang digunakan adalah cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu bersalin
pada bulan Agustus tahun 2018 sebanyak 48 ibu dan semua populasi dijadikan sebagai
sampel. Teknik pengumpulan data adalah primer, sekunder dan tersier. Analisa data yang
digunakan yaitu uji regresi binary logistic. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan

97
98 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

memiliki sig 0,002 < α = 0,05, pendidikan memiliki sig 305 > α = 0,05, sosial ekonomi
memiliki sig 0,092 > α = 0,05, kualitas pemeriksaan ANC memiliki sig 0,006 < α = 0,05,
dukungan keluarga memiliki sig 0,109 > α = 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini ada
pengaruh pengetahuan, kualitas pemeriksaan ANC terhadap berat badan bayi sedangkan
variabel pendidikan, sosial ekonomi dan dukungan keluarga tidak memiliki pengaruh
terhadap berat badan bayi. Disarankan kepada tenaga kesehatan agar lebih aktif menjaring
ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya guna mencegah terjadinya bayi BBLR.
Kata Kunci : Perilaku Ibu, kehamilan, Berat badan bayi
*Korespondensi: Ira Purnama Sari. Surel: ira.purnamasari17@gmail.com

PENDAHULUAN Perinatalogi Rumah Sakit Umum Daerah


Masa kehamilan merupakan Simeulue tahun 2016 ditemukan jumlah
masa – masa yang sangat kelahiran hidup sebanyak 562 bayi
membahagiakan bagi seorang istri, dengan kasus berat bayi lahir rendah
keinginannya bersama suami tercinta sebanyak 96 bayi (17%). Kasus ini
untuk memiliki anak akan segera meningkat pada tahun 2017 dengan
terwujud. kelahiran anak diibaratkan ditemukan jumlah kelahiran hidup
sebuah kado spesial dari sang pencipta.
sebanyak 571 bayi dengan berat lahir
Namun dibalik kebahagiaan tersebut
rendah sebanyak 179 bayi (31,3%).
tidak sedikit ibu hamil yang memiliki
perasaan khawatir tentang kehamilan, Sedangkan bayi dengan berat lahir >
mulai dari perubahan bentuk tubuh, 2500 gram terdapat 466 (82,9%) jiwa
terjadinya gangguan selama kehamilan, pada tahun 2016 dan menurun sebesar
proses melahirkan yang menyakitkan, 392 (68,7%) dari 571 kelahiran hidup
melahirkan bayi tidak sesuai dengan periode januari sampai dengan
yang diingikan, dan terjadinya masalah desember pada tahun 2017 (3), (4).
pada berat lahir bayi yang tidak optimal Hal ini menunjukkan faktor –
(1). faktor yang dapat memengaruhi berat
Bayi adalah anak yang berusia 0 bayi lahir adalah faktor lingkungan
– 12 bulan. Bayi dapat di kelompokkan internal (umur ibu, jarak kelahiran,
menjadi tiga yaitu bayi cukup bulan, bayi paritas, status gizi ibu hamil kadar
prematur dan bayi dengan berat lahir hemoglobin, pemeriksaan kehamilan
rendah (BBLR). Bayi cukup bulan adalah dan penyakit pada saat kehamilan),
bayi yang termasuk dalam kelompok
faktor lingkungan ekstertanal (kondisi
kelahiran normal, yaitu kelahiran bayi
lingkungan, asupan zat gizi, dan tingkat
secara alami tanpa bantuan suatu alat
apapun atau tanpa operasi, yang lahir sosial ekonomi ibu hamil), faktor
dari usia kehamilan 37 minggu sampai penggunaan sarana kesehatan yang
42 minggu dengan berat badan lahir berhubungan dengan frekuensi
2500 gram sampai dengan 4000 gram, pemeriksaan kesehatan atau antenatal
serta tidak ada kelainan congenital care (5).
(cacat bawaan) yang berat. Bayi Bayi yang sehat terlahir dari ibu
prematur adalah bayi lahir tidak cukup yang sehat pula. pada saat hamil
bulan. Adapun bayi berat lahir rendah hendaknya ibu harus memiliki kesadaran
(BBLR) atau low birth weight adalah tinggi untuk selalu menjaga dan
bayi baru lahir yang berat badannya saat memantau kondisi kesehatan dengan
lahir kurang dari 2500 gram (2). memeriksakan kehamilan secara teratur
Pada saat dilakukan survey awal ke fasilitas kesehatan terdekat,
data yang diperoleh dari Rekam Medik memperhatikan asupan status gizi serta
99 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115

lebih aktif dalam mendiskusikan kondisi terhadap berbagai komplikasi yang bisa
ibu kepada dokter maupun bidan. menempatkan diri dan bayi mereka pada
dengan demikian kesehatan ibu dan resiko (6).
janin selalu terjaga selama kehamilan. Status gizi merupakan ukuran
Kurangnya pengetahuan dan informasi keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi
tentang kehamilan yang sehat dapat untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil
meningkatkan kejadian risiko tinggi pada merupakan nutrizi yang diperlukan
kehamilan (1). dalam jumlah yang banyak untuk
Umur ibu erat kaitannya dengan pemenuhan gizi ibu sendiri dan
bayi lahir. kehamilan yang terjadi perkembangan janin yang
dibawah usia kurang dari 20 tahun akan dikandungnya. Penyebab kekurangan
beriko melahirkan bayi dengan berat gizi pada ibu hamil karena konsumsi
lahir rendah. hal ini terjadi karena kurang makanan yang tidak memenuhi syarat
matangnya alat reproduksi terutama pemenuhan gizi. Tingkat pengetahuan
rahim yang belum siap menerima beban yang rendah menyebabkan ibu tidak
selama proses kehamilan, anemia mengerti cara pemenuhan nutrisi yang
kehamilan, dan keracunan kehamilan dibutuhkan ibu hamil selama
karena alat reproduksi yang belum siap kehamilannya, ditambah lagi dengan
hamil disertai dengan anemia makin staus gizi ibu hamil yang dipengaruhi
meningkatkan terjadinya keracunan oleh keadaan sosial ekonomi yang
kehamilan dalam bentuk preeklampsia rendah dan kesehatan ibu hamil selama
atau eklampsiap sedangkan kehamilan kehamilan terlebih lagi dengan beban
pada usia lebih dari 35 tahun memiliki pekerjaan yang berat pada perempuan
problem kesehatan seperti hipertensi, desa menambah buruknya gizi dan
diabetes gestasione, plasenta previa, kesehatan kaum perempuan. Kelahiran
pendarahan akibat jaringan rongga dan yang terlalu muda, terlalu rapat, terlalu
otot panggul yang melemah dan kualitas banyak dan terlalu tua menambah
seltelur berkurang sehingga buruknya kondisi kesehatan dan gizi ibu
mengakibatkan peluang terjadinya hamil yang merupakan salah satu faktor
perkembangan janin tidak normal dan risiko terjadinya abortus, bayi lahir mati,
kasus bayi yang memiliki kelainan dan bayi lahir dengan berat badan
bawaan menjadi tinggi (1). rendah (7).
Kepercayaan sosial dan budaya Anak yang lahir dari ibu yang
yang kompleks di negara berkembang kurang gizi dan hidup dilingkungan
telah menempatkan perempuan pada miskin akan beriko mengalami kurang
posisi yang kurang menguntungkan. Di gizi dan mudah terkena infeksi,
masyarakat di mana pernikahan dini selanjutnya akan menghasilkan wanita
umum terjadi, para remaja sering kali dewasa yang kurang gizi pula. Indonesia
meninggalkan sekolah mereka karena sebagai salah satu negara berkembang
hamil sebelum tubuh mereka yang memiliki peran penting dalam
sepenuhnya matang. Dengan kondisi perekonomian dunia, menempati urutan
kesehatan, tubuh yang belum matang, ketiga sebagai negara dengan
sumber daya dan dukungan yang tidak prevalensi BBLR tertinggi (11,1%),
memadai sehingga ibu-ibu mudah ini setelah India (27,6%) dan Afrika Selatan
sering kali gagal untuk mendapatkan (13,2%). Selain itu, Indonesia turut
berat badan yang cukup selama menjadi negara ke dua dengan
kehamilan dan merekapun rentan prevalensi BBLR tertinggi di antara
100 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115

negara asean lainnya, setelah Filipina diminum, semakin tinggi risiko gangguan
(21,2%) (2). pada janin. Kebiasaan merokok saat
Di seluruh dunia, setiap tahun hamil bisa menyebabkan kelahiran
diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada prematur dan kelainan letak plasenta
tahun pertama kehidupannya dan dua serta dapat menyebabkan ketuban
pertiganya meninggal pada bulan pecah dini sehingga memperlambat
pertama. Dua pertiga dari yang perjalan persalinan dan menyebabkan
meninggal pada bulan pertama sudden infant death syndrome, yaitu
meninggal pada minggu pertama. Dua sindrom kematian mendadak pada bayi
pertiga dari yang meninggal pada (10).
minggu pertama meninggal pada hari Pemantauan kehamilan selama
pertama. penyebab utama kematian Antenatal Care sangat menentukan
pada minggu pertama kehidupan adalah keberhasilan bagi kesehatan ibu hamil.
komplikasi kehamilan dan persalian Tujuan dari pemeriksaan Antenatal Care
seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi ini adalah untuk memantau berbagai
berat lahir rendah (8). kemungkinan gangguan patologis atau
Diseluruh Indonesia dari seluruh risiko tinggi yang bisa terjadi sehingga
kematian bayi, sebanyak 57% meninggal dapat diketahui secara dini dan
pada masa bayi baru lahir (usia dibawah mengambil langkah-langkah yang
1 bulan). setiap 6 menit terdapat 1 bayi intensif. Faktor risiko tinggi adalah
baru lahir yang meninggal. Penyebab keadaan gangguan apapun selama
kematian bayi baru lahir di Indonesia kehamilan maupun nanti waktu bersalin
adalah bayi berat lahir rendah (29%), yang dapat merupakan kondisi
asfiksia (27%), trauma lahir, tetanus berbahaya baik kesehatan ibu hamil
neonatorum, infeksi lain dan kelainan maupun janin yang akan dilahirkan
congenital. Berdasarkan data yang seperti, prematur, bayi dengan berat
diambil dari Dinas Kesehatan Kabupaten lahir rendah dan gangguan yang dapat
Simeulue pada tahun 2017 di dapati menimbulkan kematian prenatal (11).
bahwa jumlah angka kematian bayi Berdasarkan data yang diperoleh
sebanyak 35 orang dengan uraian dari Profil Kesehatan Indonesia tahun
penyebab kematian sebagai berikut: 2015 diketahui angka kematian bayi di
asfiksia 9 orang (22,8%), kelainan Indonesia saat ini 22,23 per 1000
congenital 5 orang (14,2%), sepsis 2 kelahiran hidup. Sebanyak 19 per 1000
orang (5,7%), diare 2 orang (5,7%), kelahiran hidup terjadi pada masa
dermatitis 1 orang (3,3%), lain – lain 5 neonatal sejak lahir sampai usia 28 hari.
orang(14,2%), sesak 2 orang (5,7%), Lebih dari tiga perempat dari kematian
dan BBLR sebanyak 9 orang (22,8%) ini disebabkan oleh tiga penyebab utama
(8), (9). yaitu kesulitan bernafas saat lahir atau
Faktor ibu sangat berhubungan asfiksia, infeksi dan komplikasi lahir
dengan pertumbuhan janin. Saat hamil, premature dan berat badan lahir rendah
minum-minuman keras dan merokok (12).
sebaiknya dihentikan. Karena alkohol Menurut Profil Kesehatan Aceh
dapat mengganggu tumbuh kembang tahun 2016 diketahui AKB sebesar 11
janin, salah satunya adalah terjadi bayi per 1000 kelahiran dan AKN di aceh
retardasi mental atau keterlambatan 8 per 1000 kelahiran hidup. Presentase
perkembangan mental contohnya anak AKB tertinggi terdapat di Kabupaten
idiot. Semakin banyak alkohol yang Simeulue sebesar 21 per 1000 kelahiran
101 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115

hidup, diikuti bener meriah sebesar Terhadap Berat Bayi Lahir di Rumah
sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dan Sakit Umum Daerah Simeulue Tahun
angka kematian bayi terendah terdapat 2018.” Karena berat bayi lahir banyak
di Kabutaen Pidie Jaya sebesar 2 per berhubangan dengan meningkatnya
1000 kelahiran hidup, diikuti Kabupaten resiko kesakitan dan kematian pada
Aceh Tenggara sebesar 3 per 1000 bayi.
kelahiran hidup dan bayi dengan berat Tujuan penelitian ini yaitu untuk
lahir rendah sebanyak 1.178 bayi (21 %) mengetahui faktor yang mempengaruhi
dari 5097 bayi yang lahir pada tahun perilaku ibu dalam kehamilan terhadap
2015. Penyebab kematian ini dapat di berat badan bayi di Rumah Sakit Umum
cegah dengan memastikan setiap ibu Daerah Simeulue Tahun 2018.
melahirkan di damping oleh tenaga
kesehatan yang terlatih (13). METODE PENELITIAN
Rumah Sakit Umum Daerah Rancangan/Desain Penelitian
(RSUD) Simeulue adalah rumah sakit Jenis penelitian ini merupakan
pemerintah satu-satunya yang ada di penelitian kuantitatif dengan desain survey
analitik dengan rancangan cross-sectional,
Kabupaten Simeulue, yang merupakan yaitu melakukan pengukuran atau
pusat rujukan persalinan dari seluruh pengamatan pada seluruh variabel terikat
persalinan ditingkat dasar sehingga (dependent) dengan variabel bebas
pertolongan persalinan yang dilakukan (independent) dilakukan dalam waktu yang
merupakan rujukan dari puskesmas, sama (39).
bidan praktek swasta yang memunyai Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini
masalah dalam persalinan. berdasarkan
meliputi data primer yang merupakan data
survey awal tersebut ditemukan bahwa, umur responden, pengetahuan, pendidikan,
ada ibu yang melahirkan dengan usia jumlah pendapatan keluarga setiap
yang kurang dari 20 tahun dan lebih dari bulannya, kualitas pemeriksaan ANC yang
35 tahun ada juga yang melahirkan dilakukan oleh petugas kesehatan, dan
dengan jumlah anak lebih dari 4, jarak berat badan bayi yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan responden.
kelahiran anak ibu yang terlalu dekat
Data sekunder meliputi jumlah Bayi
dengan anak yang sebelumnya serta gizi Baru Lahir yang diperoleh dari data rekam
ibu yang tidak terpenuhi saat hamil medik perinatologi Rumah Sakit Umum
dikarenakan sosial ekonomi yang rendah Daerah Simeulue.
sehingga kebutuhan untuk membeli Data tertier diperoleh dari Profil
makanan yang berkualitas dan sehat Kesehatan Indonesia tahun 2015, jurnal
peneliti sebelumnya, dan text book.
tidak dapat tercukupi karena minimnya
tingkat pendapatan keluarga dan Sasaran penelitian
sebagian besar ibu-ibu yang melahirkan (Populasi/Sampel/Subjek Penelitian)
bayi dengan berat lahir rendah jarang Populasi dalam penelitian ini adalah
melakukan pemeriksaan antenatal care seluruh ibu dari bayi yang lahir hidup
yang sesuai jadwal atau jika ada keluhan sebanyak 48 orang yang bersalin di RSUD
Simeulue pada bulan Agustus Tahun 2018.
saja hal ini terjadi karena riwayat
Dan penentuan pengambilan sampel
kehamilan yang sebelumnya tidak menurut Arikunto, sebagai berikut: apabilah
bersalah. kurang dari 100 lebih baik diambil semua
Berdasarkan uraian tersebut hingga penelitiannya merupakan penelitian
diatas maka dari itu peneliti tertarik populasi.
melakukan penelitian dengan judul Berdasarkan pendapat Arikunto
“Analisis Faktor Determinan Ibu tersebut, maka peneliti mengambil seluruh
populasi dijadikan sampel sebanyak 48
102 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115

orang yaitu semua ibu dari bayi yang lahir sekaligus menentukan faktor – faktor yang
hidup pada bulan Agustus tahun 2018 di lebih dominan berpengaruh. Untuk menguji
RSUD Simeulue. data secara multivariat, peneliti
menggunakan uji regresi linier berganda
Pengembangan Instrumen dan Tehnik binary (logistic regression), dengan
Pemngumpulan Data persamaan:
Pengembangan instrumen penelitian Ln P/1-P = C + B X1 + BX2 + BX3 + BX4 +
berdasarkan pedoman penyusunan BX5
kuesioner penelitian karya Noto Atmodjo.
HASIL PENELITIAN
Selanjutnya bentuk soal pertanyaan dan
Analisis Univariat
pernyataan disesuaikan dengan kerangka
Berdasarkan tabel distribusi
penelitian.
frekuensi dapat dilihat bahwa dari 48
Tehnik Pengumpulan data terdiri dari:
responden, mayoritas frekuensi sosial
a. Data primer dalam penelitian ini ekonomi responden kategori rendah
diperoleh langsung dari responden sebanyak 25 orang (52,1%), minoritas
dan dikumpulkan melalui pengisian frekuensi kategori tinggi sebanyak 23 orang
kuesioner. (47,9%). Dari 48 responden dapat dilihat
b. Data sekunder diperoleh dari Rumah bahwa mayoritas frekuensi kualitas ANC
Sakit Umum Daerah Simeulue. responden kategori sesuai standart
c. Data tertier diperoleh melalui data sebanyak 21 orang (43,7%), minoritas
riset yang sudah dipublikasikan frekuensi kategori tidak sesuai standart
secara resmi oleh Kementerian sebanyak 27 orang (56,3%). Dari 48
Kesehatan RI. responden dapat dilihat bahwa mayoritas
frekuensi pendidikan responden kategori
Teknik Analisis Data tinggi sebanyak 25 orang (52,1%), minoritas
Teknik analisis data yang digunakan frekuensi kategori rendah sebanyak 23
yaitu analisis univariat, bivariat dan orang (47,9%). Dari 48 responden dapat
multivariat. Analisis univariat digunakan dilihat bahwa mayoritas frekuensi
untuk mendeskripsikan data yang dilakukan pengetahuan responden dengan kategori
pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data kurang baik sebanyak 26 orang (54,2%),
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. minoritas frekuensi dengan kategori baik
Analisis bivariat di lakukan untuk melihat sebanyak 22 orang (45,8%). Dari 48
hubungan masing-masing variabel bebas responden dapat dilihat bahwa mayoritas
dengan variabel terikat. Dalam analisis frekuensi dukungan keluarga dengan
bivariat ini, data variabel independen dan kategori mendukung sebanyak 28 orang
dependen dihitung secara bersama-sama (58,3%), minoritas frekuensi dengan
yang dimasukkan dalam tabel silang. Uji kategori tidak mendukung sebanyak 20
statistik yang digunakan Chi-square dengan orang (41,7%). Dari 48 responden dapat
tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05), apabila dilihat bahwa mayoritas frekuensi perilaku
hasil perhitungan menunjukkan nilai p<p responden dalam kehamilan dengan
value (0,05) maka dikatakan (Ho) ditolak kategori baik sebanyak 29 orang (60,4%),
dan Ha diterima, artiya kedua variabel minoritas frekuensi dengan kategori kurang
secara statistik mempunyai hubungan yang baik sebanyak 19 orang (39,6%). Dari 48
signifikan. Analisis multivariat digunakan responden dapat dilihat bahwa mayoritas
untuk melihat kemaknaan kolerasi antar frekuensi berat badan bayi responden
variabel bebas (independent variable) dengan kategori > 2500 gram sebanyak 35
dengan variabel terikat (dependent variable) orang (72,9%), minoritas frekuensi kategori
di lokasi penelitian secara simultan dan < 2500 gram sebanyak 13 orang (27,1%).
103 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sosial Ekonomi, Kualitas Pemeriksaan


ANC, Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Perilaku dan Berat Badan Bayi

Variabel f %
Sosial Ekonomi
Tinggi 23 47,9
Rendah 25 52,1
Kualitas Pemeriksaan ANC
Sesuai standar 21 43,7
Tidak Sesuai Standar 27 56,3
Pendidikan
Tinggi 25 52,1
Rendah 23 47,9
Pengetahuan
Baik 22 45,8
Kurang Baik 26 54,2
Dukungan Keluarga
Mendukung 28 58,3
Tidak Mendukung 20 41,7
Perilaku
Baik 29 60,4
Kurang Baik 19 39,6
Berat Badan Bayi
≥ 2500 gram 35 27,1
< 2500 gram 13 72,9

Analisis Bivariat Kualitas pemeriksaan ANC pada kategori


Berdasarkan tabulasi silang antara sesuai standar dengan perilaku kurang
sosial ekonomi dengan perilaku ibu dalam baik sebanyak 4 orang (8,3%) dan
kehamilan, diketahui bahwa sosial kualitas pemeriksaan ANC pada kategori
ekonomi pada kategori rendah dengan sesuai standar dengan perilaku baik
perilaku kurang baik sebanyak 14 orang sebanyak 17 orang (35,4%).
(29,2%) dan sosial ekonomi pada kategori Dari hasil analisis statistik
rendah dengan perilaku baik sebanyak 11 menggunakan uji Chi-Square diperoleh
orang (22,9%). Sosial Ekonomi pada nilai probabilitas (p-Value) = 0,023 (p < α =
kategori tinggi dengan perilaku kurang 0,05). Maka hipotesis diterima, yang
baik sebanyak 5 orang (10,4%) dan sosial artinya ada hubungan kualitas
ekonomi pada kategori tinggi dengan pemeriksaan ANC dengan perilaku ibu
perilaku baik sebanyak 18 orang (37,5%). dalam kehamilan di Rumah Sakit Umum
Dari hasil analisis statistik menggunakan Daerah Simeulue Tahun 2018.
uji Chi-Square diperoleh nilai probabilitas Berdasarkan tabulasi silang antara
(p-Value) = 0,033 (p < α = 0,05). Maka pendidikan dengan perilaku ibu dalam
hipotesis diterima, yang artinya ada kehamilan, diketahui bahwa pendidikan
hubungan sosial ekonomi dengan perilaku pada kategori rendah dengan perilaku
ibu dalam kehamilan di Rumah Sakit kurang baik sebanyak 14 orang (29,2%)
Umum Daerah Simeulue Tahun 2018. dan pendidikan pada kategori rendah
Berdasarkan tabulasi silang antara dengan perilaku baik sebanyak 9 orang
kualitas pemeriksaan ANC dengan (18,8%). Pendidikan pada kategori tinggi
perilaku ibu dalam kehamilan, diketahui dengan perilaku kurang baik sebanyak 5
kualitas pemeriksaan ANC pada kategori orang (10,4%) dan pendidikan pada
tidak sesuai standar dengan perilaku kategori tinggi dengan perilaku baik
kurang baik sebanyak 15 orang (31,3%) sebanyak 20 orang (41,6%).
dan kualitas pemeriksaan ANC pada Dari hasil analisis statistik
kategori tidak sesuai standar dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh
perilaku baik sebanyak 12 orang (25,0%). nilai probabilitas (p-Value) = 0,009 (p < α =
104 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115

0,05). Maka hipotesis diterima, yang kurang baik sebanyak 7 orang (14,5%)
artinya ada hubungan pendidikan dengan dan dukungan keluarga pada kategori
perilaku ibu hamil di Rumah Sakit Umum mendukung dengan perilaku baik
Daerah Simeulue Tahun 2018. sebanyak 21 orang (43,8%).
Berdasarkan tabulasi silang antara Dari hasil analisis statistik
pengetahuan dengan perilaku ibu dalam menggunakan uji Chi-Square diperoleh
kehamilan, diketahui bahwa pengetahuan nilai probabilitas (p-Value) = 0,032 (p < α =
pada kategori kurang baik dengan perilaku 0,05). Maka hipotesis diterima, yang
kurang baik sebanyak 16 orang (33,3%) artinya ada hubungan dukungan keluarga
dan pengetahuan pada kategori kurang dengan perilaku ibu dalam kehamilan di
baik dengan perilaku baik sebanyak 10 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue
orang (20,8%). Pengetahuan pada Tahun 2018.
kategori baik dengan perilaku kurang baik Berdasarkan tabulasi silang
sebanyak 3 orang (6,3%) dan perilaku ibu dalam kehamilan dengan
pengetahuan pada kategori baik dengan berat badan bayi lahir, diketahui bahwa
perilaku baik sebanyak 19 orang (39,6%). perilaku pada kategori kurang baik dengan
Dari hasil analisis statistik berat badan bayi pada kategori < 2500
menggunakan uji Chi-Square diperoleh gram sebanyak 11 orang (22,9%) dan
nilai probabilitas (p-Value) = 0,002 (p < α = perilaku pada kategori kurang baik dengan
0,05). Maka hipotesis diterima, yang berat badan bayi > 2500 gram sebanyak 8
artinya ada hubungan pengetahuan orang (16,7%). Perilaku pada kategori baik
dengan perilaku ibu dalam kehamilan di dengan berat badan bayi > 2500 gram
Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue sebanyak 2 orang (4,1%) dan perilaku
Tahun 2018. pada kategori baik dengan berat badan
Berdasarkan tabulasi silang antara bayi >2500 gram sebanyak 27 orang
dukungan keluarga dengan perilaku ibu (56,3%).
dalam kehamilan, diketahui bahwa Dari hasil analisis statistik
dukungan keluarga pada kategori tidak menggunakan uji Chi-Square diperoleh
mendukung dengan perilaku kurang baik nilai probabilitas (p-Value) = 0,000 (p < α =
sebanyak 12 orang (25%) dan dukungan 0,05). Maka hipotesis diterima, yang
keluarga pada kategori tidak mendukung artinya ada hubungan perilaku ibu dalam
dengan perilaku baik sebanyak 8 orang kehamilan dengan berat badan bayi lahir
(16,7%). Dukungan keluarga pada di Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue
kategori mendukung dengan perilaku Tahun 2018.

Tabel 2. Tabulasi silang antara Sosial Ekonomi, Kualitas Pemeriksaan ANC,


Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan Keluarga dengan perilaku ibu dalam kehamilan

Perilaku Ibu Hamil


Jumlah
No Variabel Kurang Baik Baik p-value
f % f % f %
Sosial Ekonomi
1 Rendah 14 29,2 11 22,9 25 52,1
0,033
2 Tinggi 5 10,4 18 37,5 23 47,9
Kualitas Pemeriksaan ANC
1 Tidak sesuai standar 15 31,3 12 25,0 27 56,3
0,023
2 Sesuai standar 4 8,3 17 35,4 21 43,7
Pendidikan
1 Rendah 14 29,2 9 18,8 23 48
0,009
2 Tinggi 5 10,4 20 41,6 25 52
Pengetahuan
1 Kurang Baik 16 33,3 10 20,8 26 54,1
0,002
2 Baik 3 6,3 19 39,6 22 45,9
Dukungan Keluarga
1 Tidak Mendukung 12 25 8 16,7 20 41,7 0,032
105 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115

2 Mendukung 7 14,5 21 43,8 28 58,3


Berat Badan Bayi
Jumlah P-
No Variabel < 2500 gr ≥ 2500 gr
Value
f % f % f %
Perilaku Ibu hamil
1 Kurang Baik 11 22,9 8 16,7 19 39,6
0,000
2 Baik 2 4,1 27 56,3 29 60,4

Analisa Multivariat : Analisis keluarga. Penggunaan kemaknaan


multivariat yang digunakan dalam penelitian statistik 0,25 dalam uji regresi
ini adalah regresi logistic binary yaitu untuk statistik berganda untuk
mengetahui faktor mana yang paling memungkinkan variabel-variabel
dominan mempengaruhi perilaku ibu dalam yang secara terselubung
kehamilan di Rumah Sakit Umum Daerah
sesungguhnya penting dimasukkan
Simeulue Tahun 2018.
uji regresi logistik (regresi berganda kedalam model multivariat. Variabel
binary) melalui beberapa langkah antara yang masuk seleksi kandidat model.
lain: 3. Selanjutnya dilakukan pengujian
1. Melakukan pemilihan variabel yang secara bersamaan dengan metode
potensial dimasukkan dalam model enter untuk mengidentifikasi variabel
variabel yang dipilih sebagai yang paling berpengaruh terhadap
kandidat atau yang dianggap penggunaan kontrasepsi dengan
signifikan. signifikan (p < 0,05).
2. Dalam pemodelan ini variabel yang
memiliki nilai p value < 0,25 pada uji Dari seleksi variabel yang menjadi
bivariat (uji chi-square) dimasukkan kandidat model dalam uji regresi logistik
secara bersama-sama dalam uji berdasarkan analisa bivariat menunjukkan
multivariat. Dari hasil uji bivariat, bahwa ada 5 (lima) variabel yang p-value
variabel yang dijadikan kandidat <0,25 yaitu pengetahuan, pendidikan, sosial
model pada uji logistic regression ekonomi, kualitas pemeriksaan ANC dan
(regresi berganda binary) adalah dukungan keluarga. Dengan demikian ke 5
variabel pengetahuan, sosial (lima) variabel tersebut layak masuk model
ekonomi, pengetahuan, kualitas multivariat.
pemeriksaan ANC, dan dukungan
Tabel 4.18. Seleksi Variabel yang Menjadi Kandidat Model dalam Uji Regresi
Logistik Berdasarkan Analisa Bivariat

No Variabel p-value
1 Pengetahuan 0,002
2 Pendidikan 0,009
3 Sosial Ekonomi 0,033
4 Kualitas Pemeriksaan ANC 0,023
5 Dukungan Keluarga 0,032

Setelah dilakukan uji regresi logistik sebagai kandidat analisis tahap kedua dapat
tahap pertama menunjukkan bahwa dari 5 dilihat pada variabel yang memiliki nilai p-
variabel bebas dari penelitian ini yang di uji value yang paling tinggi dari 0,05 yaitu
secara logistik berganda pada tahap pendidikan 0,305, dan selanjutnya variabel
pertama, maka variabel yang p-value > 0,05 pendidikan dikeluarkan dari permodelan
dikeluarkan dari analisis tahap kedua. pada regresi logistik tahap kedua.
Sedangkan p-value < 0,05 maka akan masuk
106 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-115

Tabel 4.19. Seleksi Variabel Faktor Determinan Ibu Terhadap Berat Badan Bayi Lahir Di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeuleu Tahun 2018
Variabel B Sig Exp (B)
Seleksi 1
Sosial Ekonomi 1.655 0,092 5.235
Kualitas Pemeriksaan ANC 2.640 0,021 14.006
Pendidikan 1.108 0,305 3.028
Pengetahuan 2.775 0,019 16.034
Dukungan Keluarga 1.639 0,109 5.149
Constant -3.832 .002 .022
Setelah dilakukan uji regresi logistik sebagai kandidat analisis tahap ketiga dapat
tahap kedua menunjukkan bahwa dari 4 dilihat pada variabel yang memiliki nilai p-
variabel bebas dari penelitian ini yang di uji value yang paling tinggi dari 0,05 yaitu
secara logistik berganda pada tahap dukungan keluarga 0,151, dan selanjutnya
pertama,maka variabel yang p-value >0,05 variabel dukungan keluarga dikeluarkan dari
dikeluarkan dari analisis tahap kedua. permodelan pada regresi logistik tahap
Sedangkan p-value <0,05 maka akan masuk kedua.

Hasil Uji Seleksi Tahap 2 Variabel Faktor Determinan Ibu Terhadap Berat Badan Bayi Lahir
Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeuleu Tahun 2018
Variabel B Sig Exp(B)
Seleksi 2
Sosial Ekonomi 1,684 0,077 5.388
Kualitas Pemeriksaan ANC 3,082 0,006 21.804
Pengetahuan 3,233 0,003 25.359
Dukungan Keluarga 1,332 0,151 3.788
Constant -3.562 .003 .028
Dari hasil seleksi terakhir di peroleh Tahun 2018 adalah pengetahuan, yang
3 variabel yang paling berpengaruh mempunya nilai B paling besar yaitu 3,400
terhadap perilaku ibu dalam kehamilan di dan sig 0,002.
Rumah Sakit Umum Daerah Simeuleu
Hasil Uji Seleksi Tahap 3 Variabel Faktor Determinan Ibu Terhadap Berat Badan Bayi Lahir
Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeuleu Tahun 2018
Variabel B Sig Exp (B)
Seleksi 3
Sosial Ekonomi 1,936 0,035 6.930
Kualitas Pemeriksaan ANC 2,867 0,006 17.588
Pengetahuan 3,400 0,002 29.954
Constant -2.906 .004 .055
107 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

PEMBAHASAN kerja pokok dan diluar kerja pokok.


Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Meningkatnya tingkat pendapatan
Perilaku Ibu Dalam Kehamilan Di keluarga akan menentukan kualitas dan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kuantitas kebutuhan keluarga yang
Simeulue Tahun 2018 salah satunya adalah kemampuan
Hasil penelitian menunjukkan untuk memenuhi kebutuhan ibu selama
bahwa sosial ekonomi pada kategori hamil, baik untuk gizi dan pemeriksaan
rendah dengan perilaku kurang baik ANC kefasilitas kesehatan. Hasil
sebanyak 14 orang (29,2%) dan sosial penelitian mayoritas menunjukkan
ekonomi pada kategori rendah dengan status sosial ekonomi rendah sebanyak
perilaku baik sebanyak 11 orang 25 keluarga (52,1%) dengan perilaku
(22,9%). Sosial ekonomi pada kategori ibu hamil kurang baik sebanyak 14
tinggi dengan perilaku kurang baik orang (29,2%). Hal tersebut
sebanyak 5 orang (10,4%) dan sosial menunjukkan bahwa sosial ekonomi
ekonomi pada kategori tinggi dengan kerap kali menjadi salah satu alasan
perilaku baik sebanyak 18 orang seseorang untuk bertindak. Biasanya
(37,5%). orang yang memiliki sosial ekonomi
Hasil penelitian yang telah yang tinggi akan bertindak sesuai
dilakukan dengan menggunakan uji Chi dengan derajat sosial dan ekonominya.
Square dapat diketahui bahwa ada Keluarga yang sosial ekonomi
hubungan sosial ekonomi dengan rendah akan berpikir ulang untuk
perilaku di Rumah Sakit Umum Daerah melakukan pemeriksaan ANC karena
Simeulue Tahun 2018 dengan nilai p- untuk memeriksakan kehamilannya
value0,033 (p < 0,05). Sementara hasil membutuhkan biaya, sehingga hal
uji logistic regression menunjukkan tersebut tidak menjadi yang prioritas
bahwa nilai sig 0,035 dengan nilai untuk dilakukan. Ditambah lagi dengan
B=1,936, yang berarti pengaruh sosial rendahnya tingkat pengetahuan
ekonomi sebesar 1,936 kali terhadap seseorang mengenai pentingnya
perilaku ibu hamil. melakukan pemeriksaan kehamilan,
Penelitian ini sejalan dengan hasil sehingga ibu tidak mengetahui anjuran
penelitian Penelitian yang dilakukan dan pantangan makanan selama hamil.
oleh Sagung Adi Sresti Mahayana, Sementara dari 25 keluarga (52,1%)
dengan judul “Faktor Risiko yang memiliki status ekonomi rendah, namun
Berpengaruh terhadap Kejadian Berat ada 11 orang (22,9%) yang berperilaku
Badan Lahir Rendah di RSUP Dr. M. baik selama hamil. Hal tersebut
Djamil Padang Pada 72 sampel yang disebabkan karena adanya pengaruh
didapatkan, faktor risiko janin dengan tingkat pengetahuan ibu yang dia
jenis kelamin laki-laki (61,1%) dan dapatkan baik dari pemeriksaan
status sosioekonomi rendah (52,8%) kehamilan ataupun dari media cetak
memiliki proporsi yang lebih besar pada dan elektronik sebagai salah satu
kejadian BBLR (22). alternative untuk menjaga
Menurut asumsi peneliti status kehamilannya sehingga anak yang
sosial ekonomi merupakan kedudukan dilahirkan dalam kondisi sehat yang
seseorang dalam lingkungannya baik dinilai dari berat badan saat lahir
itu pendidikan, pendapatan bahkan bahkan ibu berusaha untuk mencari
pekerjaannya. Faktor sosial ekonomi tahu makanan apa yang baik untuk
keluarga sering digambarkan dengan dikonsumsi saat hamil. Adanya
pendapatan keluarga. Pendapatan pengaruh dukungan keluarga
keluarga merupakan penggabungan menambah perilaku ibu positif selama
pendapatan bersama ataupun hamil untuk memeriksakan kehamilan
perorangan yang didapatkan dari hasil sesuai dengan anjuran tenaga
108 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

kesehatan serta pentingnya Kehamilan Di Rumah Sakit Umum


pengetahuan yang dimiliki ibu tentang Daerah (RSUD) Simeulue Tahun 2018
pentingnya pemeriksaan kehamilan Hasil penelitian menunjukkan
sehingga ibu berperilaku baik dalam bahwa kualitas pemeriksaan ANC pada
menjaga kehamilannya agar terhindar kategori tidak sesuai standar dengan
dari berat badan bayi lahir rendah. perilaku kurang baik sebanyak 15
Status sosial ekonomi sangat orang (31,3%) dan kualitas
berpengaruh terhadap kemampuan pemeriksaan ANC pada kategori tidak
seseorang atau keluarga untuk sesuai standar dengan perilaku baik
memenuhi kebutuhannya terkait sebanyak 12 orang (25,0%). Kualitas
kehamilannya seperti pemeriksaan pemeriksaan ANC pada kategori sesuai
kehamilan, pemenuhan gizi dan standar dengan perilaku kurang baik
kemampuannya untuk pergi ke fasilitas sebanyak 4 orang (8,3%) dan kualitas
kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan pemeriksaan ANC pada kategori sesuai
hasil peneltian menunjukkan bahwa standar dengan perilaku baik sebanyak
status sosial ekonomi tinggi sebanyak 17 orang (35,4%).
23 orang (47,9%) dengan perilaku baik Hasil penelitian yang telah
sebanyak 18 orang (37,5%) yang dilakukan dengan menggunakan uji Chi
dipengaruhi oleh keinginan ibu untuk Squarebahwa ada hubungan kualitas
mencari tahu tentang kehamilannya pemeriksaan ANC dengan perilaku di
melalui keteraturan pemeriksaan Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue
kehamilan ada atau tidak ada kendala Tahun 2018 dengan nilai p-value 0,023
dalam menghadapi kehamilan saat ini (p<α = 0,05). Sementara hasil uji
terkait dengan pengetahuan ibu yang logistic regression menunjukkan bahwa
tinggi sseputar kehamilan, serta adanya nilai sig 0,006 dengan nilai B = 2,867,
dukungan keluarga yang maksimal yang berarti pengaruh kualitas
selama ibu hamil seperti mengantarkan pemeriksaan ANC sebesar 2,867 kali
ibu untuk memeriksakan kehamilan, terhadap perilaku ibu hamil.
menanyakan hasil pemeriksaan Penelitian ini sejalan dengan
kehamilan, dan lain sebagainya. Hidayatush (2015) tentang “ Analisis
Namun status sosial ekonomi Resiko Kejadian Bayi Berat Lahir
tinggi tidak menentukan perilaku baik Rendah (BBLR) pada Primigravida di
yang dilihat dari status ekonomi tinggi Kabupaten Probolinggo” Menunjukkan
sebanyak 23 orang (47,9%) dengan bahwa Faktor yang mempengaruhi bayi
perilaku buruk sebanyak 5 orang berat lahir rendah (BBLR) adalah usia
(10,4%). Hal tersebut dipengaruhi oleh ibu, tingkat pendidikan, pendapatan
anggapan ibu bahwa kehamilan saat ini keluarga, umur kehamilan, frekuensi
tidak ada kendala, sehingga ibu tidak dan kualitas antenatal serta tabu
melakukan pemeriksaan kehamilan makanan.
karena pengalaman kehamilan Menurut asumsi peneliti kualitas
sebelumnya yang tidak dilakukan pemeriksaan antenatal care sangat
pemeriksaan kehamilan, ibu mengikuti penting dalam upaya menurunkan
hormon kehamilannya yang malas angka kesakitan dan kematian ibu dan
makan, trauma akan mual dan muntah bayi. Pemeriksaan antenatal care
yang semuanya diakibatkan karena (ANC) yang berkualitas dan memenuhi
dukungan suami yang kurang standar 10 T akan memberi manfaat
memperhatikan atau menanyakan dengan ditemukannya berbagai
keluhan ibu selama hamil. kelainan yang menyertai kehamilan
Pengaruh Kualitas Pemeriksaaan secara dini, sehingga dapat
ANC Dengan Perilaku Ibu Dalam diperhitungkan dan dipersiapkan
langkah -langkah dalam pertolongan
109 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

persalinannya. Kesehatan ibu yang dengan pengetahuan ibu tentang


optimal akan meningkatkan kesehatan, pentingya kualitas pemeriksaan ANC
pertumbuhan dan perkembangan bayi. sesuai dengan jadwal kunjungan,
Keuntungan pemeriksaan ANC sangat sehingga ibu mendapatkan standar
besar karena dapat mengetahui pelayanan ANC yang optimal dari
berbagai risiko dan komplikasi tenaga kesehatan.
kehamilan sehingga ibu hamil dapat Sementara dari kualitas
diarahkan untuk tindakan selanjutnya. pemeriksaan ANC tidak sesuai standar
Jika ANC tidak dilakukan secara sebanyak 27 orang (56,3%) dengan
adekuat maka berbagai risiko dan perilaku baik sebanyak 12 orang
komplikasi selama kehamilan tidak (25,0%). Hal tersebut dipengaruhi oleh
akan dapat di deteksi secara dini adanya faktor pendorong lainnya
sehingga dapat mempengaruhi seperti pengetahuan ibu tentang
kesehatan ibu dan bayi. Hal ini tentu informasi atau tanda-tanda kehamilan
dapat menyebabkan bayi lahir dengan yang sehat melalui berbagai media
berat badan lahir rendah (BBLR). cetak, eloktronik dan pengalamannya
Berdasarkan hasil penelitian yang selama hamil dan juga di pengaruhi
di dapat menunjukkan bahwa mayoritas oleh faktor pendorong lainnya seperti
kualitas pemeriksaan ANC tidak sesuai pendidikan ibu hamil dan keluarga,
standar sebanyak 27 orang (56,3%) pengetahuan, sosial ekonomi keluarga
dengan perilaku kurang baik sebanyak ibu hamil dan dukungan dari keluarga.
15 orang (31,3%). Hal tersebut Pemerikaan kehamilan yang ibu
menunjukkan bahwa kualitas lakukan sesuai dengan standar
pemeriksaan ANC dapat memantau pemeriksaan kehamilan yang
dan menginformasikan ibu hamil dianjurkan oleh tenaga kesehatan akan
mengenai kondisi kehamilannya membantu ibu untuk mendapatkan
selama hamil, sehingga dapat standar pemeriksaan kehamilan pada
mencegah terjadinya kondisi berat saat ibu melakukan pemeriksaan
badan lahir yang rendah. Hasil jawaban kehamilan yang sudah dijadwalkan oleh
responden menunjukkan bahwa pada tenaga kesehatan. Hal tersebut dapat
kualitas pemeriksaan ANC mayoritas dilihat dari kualitas pemeriksaan ANC
menjawab tidak pada pertanyaan sesuai standar sebanyak 21 orang
seputar pengukuran lingkar lengan atas (43,8%) dengan perilaku baik
ibu selama ibu melakukan pemeriksaan sebanyak 17 orang (35,4%) yang
ANC, padahal pengukuran tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan ibu yang
dapat memantau status gizi ibu hamil baik dalam melakukan pemeriksaan
yang berimplikasi terhadap kondisi kehamilan sesuai dengan jadwalnya,
janinnya yang disebabkan tenaga sehingga ibu mendapatkan semua
kesehatan merasa dengan mengukur standar pemeriksaan kehamilan sesuai
TB dan BB, maka standar pelayanan dengan tahap dan hasil pemeriksaan
ANC yaitu mengukur lingkar lengan kehamilan dan ibu dan suami mau
atas tidak perlu lagi. Pada pertanyaan melaksanakan apa yang menjadi hasil
seputar pemeriksaan HB ibu konseling yang harus dilakukan atau
menyatakan tidak diperiksa HB nya. dijauhi selama hamil. Sementara dari
Kedua hal tersebut terkait dengan ibu 21 orang (43,8%) ada ibu dengan
hamil hanya memeriksakan perilaku kurang baik sebanyak 4 orang
kehamilannya tidak sesuai dengan (8,3%). Hal tersebut dipengaruhi oleh
frekuensi kunjungan, sehingga ibu tidak pengetahuannya yang kurang baik
mendapatkan pemeriksaan HB yang dalam melakukan pemeriksaan
seharusnya ibu dapatkan. Pentingnya kehamilan, sehingga ibu merasa
kualitas pemeriksaan ANC terkait pemeriksaan tersebut tidak penting
110 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

untuk dilakukan dan pengetahuan ibu Menurut asumsi peneliti


yang baik sekalipun mengenai pendidikan merupakan salah satu
pemeriksaan ANC namun tidak mau penunjang pola pikir seseorang dalam
melakukan pemeriksaan kehamilan, menerima informasi atau tingkat
akibat kendala status sosial ekonomi pengetahuan seseorang untuk
dan kurangnya dukungan dari suami menganalisis setiap informasi yang
untuk melakukan pemeriksaan akan ibu ikuti atau tidak ikuti dalam
kehamilan. melakukan perubahan pada
perilakunya yang biasanya didukung
Pengaruh Pendidikan Terhadap oleh lingkungannya. Pendidikan turut
Perilaku Ibu Dalam Kehamilan Di berperan dalam kejadian berat badan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) bayi lahir rendah, karena umunya
Simeulue Tahun 2018 seseorang yang memiliki pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan yang tinggi akan lebih mudah mengerti
bahwa pendidikan pada kategori berbagai informasi terkait berat badan
rendah dengan perilaku kurang lahir bayi, pendidikan yang tinggi lebih
sebanyak 14 orang (29,2%) dan memungkinkan seseorang itu
pendidikan pada kategori rendah menerima dan mencari informasi yang
dengan perilaku baik sebanyak 9 orang berkaitan dengan keadaan yang di
(18,8%). Pendidikan pada kategori alaminya. Dengan pendidikan yang
tinggi dengan perilaku kurang baik tinggi diharapkan seseorang itu lebih
sebanyak 5 orang (10,4%) dan terbuka mengenai berbagai hal dan
pendidikan pada kategori tinggi dengan juga lebih selektif untuk menentukan
perilaku baik sebanyak 20 orang hal yang lebih berguna dan bermanfaat
(41,6%). untuk keadaan yang dialaminya.
Hasil penelitian yang telah Pendidikan akan mengajarkan
dilakukan dengan menggunakan uji Chi seseorang tata cara untuk berperilaku,
Square bahwa ada hubungan perilaku seseorang menunjukkan
pendidikan dengan perilaku di Rumah tingkat pendidikan yang di milikinya.
Sakit Umum Daerah Simeulue Tahun Seseorang yang memiliki tingkat
2018 dengan nilai p-value 0,009 (p < α pendidikan yang baik atau tinggi akan
= 0,05). Sementara hasil uji logistic berperilaku sesuai dengan
regression menunjukkan bahwa nilai pendidikannya dan sesuai dengan apa
Sig 0,305 dengan nilai B=1,108, yang yang diketahuinya.
berarti tidak ada pengaruh pendidikan Hasil penelitian menunjukkan
sebesar 1,108 kali terhadap perilaku bahwa mayoritas pendidikan ibu tinggi
ibu hamil. sebanyak 25 orang (52,1%) dengan
Penelitian ini tidak sejalan dengan perilaku baik sebanyak 20 orang
hasil penelitian yang dilakukan oleh (41,7%). Hal tersebut menunjukkan
Hidayatush (2015) tentang “ Analisis bahwa tingkat pendidikan menentukan
Resiko Kejadian Bayi Berat Lahir mudah tidaknya seseorang menyerap
Rendah (BBLR) pada Primigravida di dan memahami pengetahuan gizi yang
Kabupaten Probolinggo” Menunjukkan mereka peroleh. Pendidikan orang tua
bahwa faktor yang mempengaruhi bayi merupakan salah satu faktor penting
berat lahir rendah (BBLR) adalah usia dalam tumbuh kembang anak. Karena
ibu, tingkat pendidikan, pendapatan dengan pendidikan yang baik, maka
keluarga, umur kehamilan, frekuensi orang tau dapat menerima segala
dan kualitas antenatal serta tabu informasi dari luar terutama cara
makanan. Tingkat pendidikan memiliki pengasuhan anak yang baik,
nilai p-value sebesar 0,023 (18). bagaimana menjaga kesehatan
111 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

anaknya, pendidikannya dan dilakukan jika pendapatan tidak


sebagainya. mencukupi bahkan untuk membeli
Pendidikan berpengaruh pada makanan yang baik, sehingga
faktor sosial ekonomi lainnya seperti berpengaruh terhadap kesehatan ibu
pendapatan, pekerjaan, kebiasaan dan janinnya.
hidup, makanan, perumahan dan Pendidikan merupakan suatu
tempat tinggal. Sehingga sesuai proses membelajarkan individu
dengan hasil penelitian yang telah di sehingga berpengaruh terhadap pola
dapat bahwa tingkat pendidikan ibu pikirnya dalam melakukan tindakan
hamil akan mempengaruhi perilaku ibu yang dia anggap baik atau tidak baik.
hamil. Pendidikan diperlukan untuk Hal tersebut dapat dilihat dari 23 orang
memperoleh informasi, dalam hal ini (47,9%) yang berpendidikan rendah
adalah informasi kesehatan.Seorang dengan 14 orang (29,2%) berperilaku
ibu yang memiliki pendidikan tinggi kurang baik. Masalah tersebut
akan lebih terbuka pemahamannya dan dipengaruhi oleh proses ibu dalam
penerimaannya terhadap informasi memproses informasi tersebut kurang
yang ada. Pendidikan juga kerap kali optimal, seperti ibu harus menjauhi
dikaitkan dengan keinginan untuk paparan asap rokok, namun karena ibu
mencari berbagai sumber yang hendak merasa bahwa tidak merokok secara
atau ingin diketahuinya apalagi yang langsung membuat ibu tidak menjauhi
berkaitan dengan dirinya sendiri. asap rokok. Hal tersebut berhubungan
Sehingga ibu dengan pendidikan tinggi dengan pola pikirnya dalam
lebih berpotensi untuk berperilaku memproses setiap informasi yang ia
mencegah terjadinya berat badan lahir terima. Sementara dari 23 orang
rendah pada bayi yang dikandungnya. (47,9%) yang berpendidikan rendah
Sementara mayoritas pendidikan ada 9 orang (18,8%) yang berperilaku
ibu tinggi sebanyak 25 orang (52,1%) baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh
dengan perilaku kurang baik sebanyak pengaruh dari orang sekitarnya atau
5 orang (10,4%). Hal tersebut erat suami yang mendukung ibu untuk
kaitannya dengan adanya faktor melakukan pemeriksaan kehamilan,
lingkungan sekitar ibu berdomisili, yaitu sehingga ibu dan suami dapat
pengaruh suami dan keluarga terhadap memperoleh informasi yang baik
perilaku ibu selama hamil. Pengaruh seputar kehamilannya.
tersebut bisa positif dan negatif Berdasarkan uji logistic
tergantung dari nilai kepercayaan yang regression didapatkan bahwa tidak ada
suami atau keluarga anut, seperti pengaruh antara pendidikan dengan
suami kurang mendukung ibu selama perilaku ibu hamil yang disebabkan
hamil baik dengan perbuatan atau karena pada dasarnya pendidikan
perkataan. Misalnya suami tahu istrinya merupakan faktor pembentuk dari
hamil namun tetap merokok perilaku ibu hamil terkait dengan
disekitarnya ataupun suami tidak pengetahuannya. Pendidikan tinggi
mendukung ibu untuk periksa tidak menjamin perilaku ibu hamil
kehamilan terkait dengan pengalaman dalam berperilaku baik dan begitu juga
ibu hamil sebelumnya. Rendahnya sebaliknya. Pendidikan adalah proses
pendapatan juga dapat mempengaruhi pembelajaran seseorang untuk
ibu untuk melakukan pemeriksaan mengubah perilakunya kearah yang
kehamilan dan memenuhi kebutuhan lebih baik, namun ada beberapa faktor
makanan secara kualitas yang baik yang mempengaruhi perubahan
selama hamil, sebab ibu akan perilaku tersebut seperti pengetahuan
memikirkan kembali pentingnya dari kepercayaan/orang sekitarnya,
pemeriksaan kehamilan untuk sosial ekonomi dan pengalamannya
112 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

yang mempengaruhi perilaku ibu adalah aplikasi atau aplication terkait


selama hamil. dengan ibu sudah mulai menerapkan
informasi pemeriksaan kehamilan untuk
Pengaruh Pengetahuan Dengan dirinya, yang keempat adalah analisis
Perilaku Ibu Dalam Kehamilan Di atau analysis terkait dengan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kemampuan ibu untuk membedakan
Simeulue Tahun 2018 baik atau buruknya sebuah informasi
Hasil penelitian menunjukkan yang ibu dapatkan, yang kelima adalah
bahwa pengetahuan pada kategori sintesis atau syntesis terkait dengan
kurang dengan perilaku kurang baik kemampuan ibu untuk menyesuaikan
sebanyak 16 orang (33,3%) dan informasi tersebut kekondisi dirinya,
pengetahuan pada kategori kurang dan yang keenam adalah evaluasi atau
dengan perilaku baik sebanyak 10 evaluation terkait dengan kemampuan
orang (20,8%). Pengetahuan pada ibu untuk menilai suatu informasi
kategori baik dengan perilaku kurang pemeriksaan kehamilan bila ada
sebanyak 3 orang (6,3%) dan pertanyaan yang diajukan ibu bisa
pengetahuan pada kategori baik menjawabnya. Hasil penelitian
dengan perilaku baik sebanyak 19 menunjukkan bahwa mayoritas
orang (39,6%). pengetahuan ibu kurang baik sebanyak
Hasil penelitian yang telah 26 orang (54,2%) dengan perilaku
dilakukan dengan menggunakan uji Chi kurang baik sebanyak 16 orang
Square bahwa ada hubungan (33,3%). Hal tersebut disebabkan
pengetahuan dengan perilaku di karena berdasarkan tingkat dari
Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue pengetahuan masih berada pada
Tahun 2018 dengan nilai p-value 0,002 tingkat yang pertama yaitu mengetahui
(p < α = 0,05). Sementara hasil uji pentingnya pemeriksaan ANC dalam
logistic regression menunjukkan bahwa mendeteksi kondisi janin agar terhindar
nilai sig 0,002 dengan nilai B=3,400, dari bahaya yang salah satunya adalah
yang berarti ada pengaruh berat bayi lahir rendah. Pada dasarnya
pengetahuan sebesar 3,400 kali pendidikan hanya sebagai proses atau
terhadap perilaku ibu hamil. kemampuan seseorang untuk menalari
Menurut asumsi peneliti suatu informasi yang ia dapatkan
pengetahuan adalah hasil dari melalui pancaindera. Setiap informasi
tahu/mengetahui yang terjadi setelah yang ia terima tergantung dari siapa
orang melakukan pengindraan, seperti yang memberikan informasi tersebut
mendengar informasi terhadap suatu dan bagiamana si pemberi informasi
objek tertentu yang berperan penting mampu untuk mempengaruhi
dalam pembentukan perilaku pengetahun ibu sehingga terjadi
seseorang terkait dengan informasi perubahan perilaku. Adanya
yang telah ia dapatkan. Ada 6 tingkatan pengalaman sebelumnya ibu hamil
yang mempengaruhi pengetahuan ibu akan mempengaruhi pengetahuan ibu
hamil yang pertama adalah tahu atau dalam menjaga kehamilannya,
know terkait dengan ibu meningat sehingga ibu merasa tidak perlu untuk
bahwa pemeriksaan kehamilan penting melakukan pemeriksaan kehamilan
untuk dilakukan, yang kedua adalah terkait dengan kondisi bayi yang
memahami atau comprehention terkait sebelumnya ibu lahirkan.
dengan ibu sudah mampu untuk Sementara dari 26 orang (54,2%)
menjelaskan pentingnya pemeriksaan yang memiliki pengetahuan kurang
kehamilan untuk dilakukan dan bisa dengan perilaku baik sebanyak 10
mengajak orang untuk memahami orang (20,8%). Hal tersebut
pemeriksaan tersebut, yang ketiga dipengaruhi oleh adanya dukungan
113 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

keluarga untuk melakukan pemeriksaan Pengaruh Dukungan Keluarga


kehamilan, baik dari segi keuangan, Dengan Perilaku Ibu Dalam
mengantarkan ibu melakukan Kehamilan Di Rumah Sakit Umum
pemeriksaan kehamilan sehingga dapat Daerah (RSUD) Simeulue Tahun 2018
dipantau bagaimana kondisi kehamilan Hasil penelitian menunjukkan
ibu pada saat ini dan ibu mau mengikuti bahwadukungan keluarga pada
anjuran dan pantangan selama hamil kategori tidak mendukung dengan
oleh bidan serta memenuhi kebutuhan perilaku kurang baik sebanyak 12
makanan yang sesuai kebutuhan ibu orang (25%) dan dukungan keluarga
selama hamil. pada kategori tidak mendukung dengan
Seseorang yang memiliki perilaku baik sebanyak 8 orang
pengetahuan akan bertindak sesuai (16,7%). Dukungan keluarga pada
dengan yang diketahuinya, seorang ibu kategori mendukung dengan perilaku
hamil yang mengetahui apa penyebab kurang baik sebanyak 7 orang (14,5%)
dan akibat dari berat badan bayi lahir dan dukungan keluarga pada kategori
rendah akan berusaha agar bayinya mendukung dengan perilaku baik
terhindar dari berat badan bayi lahir sebanyak 21 orang (43,8%).
rendah. Dengan alasan bahwa seorang Hasil penelitian yang telah
ibu hamil mengetahui penyebab berat dilakukan dengan menggunakan uji Chi
badan lahir rendah maka ibu hamil Square bahwa ada hubungan
tersebut akan melakukan hal yang dukungan keluarga dengan perilaku di
dapat mencegahnya seperti Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue
mengkonsumsi makanan yang bergizi Tahun 2018 dengan nilai p-value 0,032
dan bervariasi serta memeriksakan (p < α = 0,05). Sementara hasil uji
kehamilannya sehingga ibu hamil itu logistic regression menunjukkan bahwa
mengetahui apa yang selanjutkan akan nilai sig 0,151 dengan nilai B=1,332,
dilakukan dengan kehamilannya. Hasil yang berarti tidak adan pengaruh
penelitian menunjukkan dari 25 orang dukungan keluarga sebesar 1,332 kali
(45,8%) berpengatahuan baik dengan terhadap perilaku ibu hamil.
perilaku baik sebanyak 19 orang Menurut asumsi peneliti perilaku
(39,6%) yang dipengaruhi oleh adanya dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu
dasar ibu untuk melakukan apa yang pengetahuan ibu dalam menjaga
baik dan tidak selama ibu hamil. kehamilannya baik dengan melakukan
Dengan melakukan semua yang ibu pemeriksaan kehamilan atau menjaga
ketahui seperti melakukan pemeriksaan pola makan, aktivitas dan istirahat,
kehamilan, menjaga pola makan dan faktor dukungan keluarga dalam
sebagainya, maka diharapkan janin menjaga dan mengawasi ibu terkait
yang dikandungnya terhindar dari berat dengan peran keluarga yang sangat
badan lahir rendah. Namun dari 25 penting untuk ibu hamil dalam
orang ibu yang berpengetahuan baik 3 berperilaku untuk menjaga
orang (6,3%) ternyata berperilaku kehamilannya. Hasil penelitian
kurang baik. Hal tersebut dipengaruhi menunjukkan bahwa mayoritas suami
tingkat sosial ekonomi yang rendah atau keluarga mendukung sebanyak 28
menyebabkan ibu tidak mampu orang (58,3%) dengan perilaku ibu
memenuhi kebutuhan gizi dan hamil baik sebanyak 21 orang (43,8%).
kesehatan, adanya dukungan keluarga Hal tersebut menunjukkan bahwa
yang kurang baik terkait dengan anggota keluarga merasa bahwa
kehamilan yang ibu alami sekarang ini. seorang ibu hamil sangat rentan
terkena stress sehingga membutuhkan
pertolongan dan bantuan untuk
memantau, mengingatkan ibu
114 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

mengenai apa yang baik dan tidak baik fisik, psikologis dan sosial ibu. Hal
dilakukan selama hamil. Dukungan tersebut dapat dilihat dari 20 orang
keluarga terutama suami sangat (41,7%) ibu yang tidak mendapat
dominan dalam mengurangi dukungan dari keluarga dengan 12
kecemasan selama kehamilan. Tempat orang (20,5%) ibu berperilaku kurang
inilah ibu menyampaikan keluh kesah baik selama hamil. Masalah tersebut
yang dirasakan selama hamil, keluh dipengaruhi oleh pentingnya dukungan
kesah ini jika ditanggapi dengan positif, keluarga dalam memberikan
memberikan dukungan moral, motivasi kenyamanan ibu selama hamil,
sehingga beban moral yang dirasakan ditambah lagi kurangnya pengetahuan
akan berkurang karena peranan suami, ibu terkait seputar kehamilan, sehingga
sehingga ibu merasa nyaman selama ibu jadi malas melakukan pemeriksaan
hamil dan mau melakukan apa yang kehamilan dan tidak melakukan anjuran
baik untuk kehamilannya. tenaga kesehatan terkait hasil
Bukti dukungan yang diberikan pemeriksaan kehamilannya.
bukan hanya sebatas mengantarkan Rendahnya dukungan keluarga juga
atau memenuhi kebutuhan ibu selama dipengaruhi oleh status sosial ekonomi
hamil, namun suami atau keluarga juga yang rendah serta ketidakpedulian
menjaga diri dari hal-hal yang membuat keluarga terhadap kehamilan istrinya
ibu mengalami masalah terutama terkait dengan budaya patriaki yang
masalah berat badan lahir bayi, seperti melekat didiri keluarga atau suami.
merokok. Adanya pengetahuan ibu Sementara dari 20 orang (41,7%) ibu
yang baik mengenai masalah yang tidak mendapat dukungan
kehamilan dan bahaya yang dihindari keluarga didapatkan 8 orang (16,7%)
sehingga anak lahir sehat akan ibu yang berperilaku baik, terkait
terlaksana bila suami pun mau dengan kemampuan ibu baik secara
melakukan larangan yang ibu materi dan pengetahuan yang baik
maksudkan, seperti makanan yang baik serta kepedulian ibu terhadap
untuk kandungannya dan suami mau kesehatan dirinya sendiri untuk
memenuhi kebutuhan tersebut bahkan melaksanakan apa yang baik yang
istri melarang suami merokok, maka dianjurkan oleh tenaga kesehatan
suami harus mau berhenti atau tidak bahkan informasi baik dari media cetak
berada disekitar istri untuk merokok. maupun elektronik mengenai kehamilan
Sementara dari keluarga yang yang sehat.
mendukung sebanyak 28 orang Berdasarkan uji logistic
(58,3%) dengan perilaku kurang baik regression didapatkan bahwa tidak ada
sebanyak 7 orang (14,6%). Hal tersebut pengaruh antara dukungan keluarga
bisa juga dipengaruhi oleh tingkat dengan perilaku ibu hamil yang
pengetahuan ibu selama hamil yang disebabkan karena adanya pengaruh
dipengaruhi oleh pengalaman ibu hamil dari pengalaman ibu tentang kehamilan
sebelumnya yang tidak ada kendala sebelumnya tentang pentingnya
selama hamil dan bayi lahir dengan pemeriksaan kehamilan dan ibu
sehat, sehingga pengalaman tersebut konsisten untuk mencari informasi
dijadikan acuan untuk berperilaku hamil seputar kehamilannya baik dari media
berikutnya. elektronik dan non elektronik, sehingga
Dukungan berperan penting ibu mengetahui bagaimana menjaga
dalam menyikapi kehamilan seorang kehamilannya tetap sehat dan janinnya
ibu terkait dengan bagaimana suami terhindar dari berat badan lahir rendah.
atau keluarga memberikan bantuan,
perhatian dan kasih sayang, sehingga Hubungan Perilaku Ibu Dalam
mempengaruhi kesehatan ibu secara Kehamilan Dengan Berat Badan Bayi
115 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

Lahir Di Rumah Sakit Umum Daerah selama kehamilan berpengaruh


(RSUD) Simeulue Tahun 2018 terhadap berat badan bayi lahir.
Hasil penelitian menunjukkan Perilaku yang baik selama kehamilan
bahwa perilaku pada kategori kurang akan menghasilkan yang baik juga. Ibu
dengan berat badan bayi < 2500 gram yang berperilaku untuk menjaga
sebanyak 11 orang (22,9%) dan kehamilan dengan mengkonsumsi
perilaku pada kategori kurang dengan makanan yang bergizi dan bervariasi
berat badan bayi > 2500 gram serta memeriksakan kehamilannya
sebanyak 8 orang (16,7%). Perilaku akan lebih memungkinkan untuk
pada kategori baik dengan berat badan melahirkan bayi dengan berat badan
bayi < 2500 gram sebanyak 2 orang bayi normal. Hasil penelitain
(4,1%) dan perilaku pada kategori baik menunjukkan bahwa selama hamil ibu
dengan berat badan bayi >2500 gram yang memilki anak dengan berat badan
sebanyak 27 orang (56,3%). lahir rendah terpapar dengan asap
Hasil penelitian yang telah rokok, baik dari suami sendiri atau
dilakukan dengan menggunakan uji Chi orang lain dilingkungan rumah tersebut.
Square bahwa ada perilaku dengan Hal tersebut tidak bisa dicegah oleh ibu
berat badan lahir rendah di Rumah sebab sudah menjadi kebiasaan oleh
Sakit Umum Daerah Simeulue Tahun suaminya untuk merokok dan perilaku
2018 dengan nilai p-value 0,000 (p < α tersebut tidak bisa dihindari oleh si ibu.
= 0,05). Maka hipotesis diterima, yang Rendahnya dukungan keluarga terkait
artinya ada hubungan perilaku dengan dengan masalah ekonomi membuat ibu
berat badan bayi lahir di Rumah Sakit tidak bisa memeriksakan kehamilannya
Umum Daerah Simeulue Tahun 2018. kefasilitas kesehatan bahkan adanya
Menurut asumsi peneliti perilaku kepercayaan ibu selama hamil untuk
adalah suatu kegiatan atau aktivitas bekerja keras selama hamil dapat
organisme (mahluk hidup) yang membuat ibu bersalin dengan normal.
bersangkutan, baik yang dapat diamati Sementara dari 19 ibu yang
maupun yang tidak dapat diamati oleh berperilaku kurang baik ditemukan 8
pihak luar. Perilaku pada dasarnya bayi lahir dengan berat badan normal
adalah suatu respons seseorang (16,7%). Hal tersebut erat kaitannya
terhadap stimulus. Respons tersebut dengan pengetahuan ibu selama hamil
bersifat aktif, yaitu berupakan tindakan yang mempengaruhi tindakannya, yaitu
yang nyata. Pembentukan atau menjaga pola makan walaupun ibu
perubahan perilaku dipengaruhi oleh terpapar asap rokok, namun sebisa
beberapa faktor yang berasal dari mungkin ibu menghindari paparan
dalam dan dari luar individu itu sendiri. tersebut. Perilaku yang baik dalam
Faktor intern mencakup pengetahuan , pencegahan berat bayi lahir rendah
sikap, kecerdasan, persepsi, emosi, akan menghasilkan bayi yang
dan motivasi. Adapun faktor ekstern dilahirkan dengan keadaan berat badan
meliputi lingkungan sekitar, sosial normal karena ibu hamil yang
ekonomi dan kebudayaan. Hasil berperilaku baik dalam mencegah berat
penelitian menunjukkan bahwa perilaku badan lahir rendah pada bayinya akan
ibu selama hamil dapat mempengaruhi mengupayakan berbagai tindakan agar
kondisi bayi lahir dengan berat badan bayi yang hendak dilahirkannya
lahir rendah. Dari 19 ibu yang memiliki berat badan yang normal.
berperilaku kurang baik ditemukan 11 Perilaku yang baik selama hamil
bayi lahir dengan berat badan lahir akan mempengaruhi kesehatan janin
rendah (22,9%) dan 8 bayi lahir dengan yang dikandungnya. Hal tersebut dapat
berat badan normal (16,7%). dilihat dari 29 orang (60,4%) perilaku
Berdasarkan penelitian ini perilaku ibu ibu baik dengan melahirkan bayi normal
116 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

sebanyak 27 orang (56,3%). Data Mojoroto Kediri”. Penelitian ini


tersebut menunjukkan bahwa semakin bersifat metode deskriptif korelatif
baik perilaku ibu dalam menjaga dengna pendekatan cross sectional.
kehamilannya maka anak yang Teknik sampling yang digunakan
dilahirkannya akan sehat dan terhindar adalah purposive sampling
dari masalah berat badan lahir rendah.
sebanyak 45 responden trimester III.
Sementara dari 29 orang (60,4%) yang
berperilaku baik namun ada 2 orang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(4,2%) yang melahirkan bayi dengan ada hubungan positif dan signifikan
berat badan lahir rendah. Hal tersebut antara pengetahuan dan kunjungan
menunjukkan bahwa perilaku ibu baik, pemeriksaan ibu hamil (nilai
terkait dengan kognitip, apektif dan r=0,554), hasil uji statistik diperoleh
psikomotorik dalam menjaga nilai pvalue sebesar 0,000 dan nilai p
kehamilannya namun jika orang-orang untuk uji t sebesar 0,000.
sekitarnya tidak peduli dalam menjaga Perilaku kesehatan adalah suatu
kehamilan si istri, maka berat badan respons seseorang (organisme)
anak bisa lahir rendah. Ibu hamil terhadap stimulus atau objek yang
sangat resisten terhadap tekanan dan berhubungan dengan sakit dan
sensitif terhadap perilaku orang penyakit, system pelayanan kesehatan,
sekitarnya, sehingga adanya anggapan makanan dan minuman serta
ibu yang merasa ia kurang diperhatikan lingkungan.
menyebabkan ibu tidak mau makan, Menurut asumsi peneliti perilaku
karena takut mual, malas memeriksan erat kaitannya dengan pengetahuan
kehamilan, sehingga bisa saja terjadi individu untuk memproses informasi
berat badan lahir rendah. untuk bersikap dalam menerima
informasi tersebut sehingga adanya
Faktor Dominan Yang sebuah tindakan untuk melakukan
Mempengaruhi Perilaku Ibu Dalam aktivitas yang berhubungan dengan
Kehamilan Di Rumah Sakit Umum kesehatannya dan bukan berarti
Daerah (RSUD) Simeulue Tahun 2018 pengetahuan tinggi akan menunjukkan
Hasil penelitian yang telah perilaku baik dan sebaliknya
dilakukan dapat diketahui bahwa ada pengetahuan rendah akan
faktor yang paling dominan menunjukkan perilaku yang rendah.
mempengaruhi perilaku ibu hamil di Ada beberapa faktor yang
Rumah Sakit Umum Daerah adalah mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu
faktor pengetahuan dengan nilai sig p- yaitu pendidikan berpengaruh terhadap
value 0,002 (p<0,05) B sebesar 3,400. pola pikir, pekerjaan berpengaruh
Artinya pengetahuan memiliki pengaruh terhadap aktivitas sosial si ibu,
terhadap perilaku ibu hamil sebesar pengalaman yang ibu dapatkan
3,400 kali dibandingkan variabel sebelumnya, kepercayaan, dukungan
lainnya dengan nilai p-value sebesar orang sekitarnya dan dorongan untuk
0,002 < 0,005. mencari informasi dari sumber yang ibu
Hasil penelitian ini sejalan percaya.
dengan oleh Komaria (2008), Faktor-faktor diatas akan
dengan judul”Hubungan mempengaruhi pengetahuan ibu
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku melalui dua aspek yang berbeda yaitu
Ibu Hamil tentang Pemeriksaan aspek positif dan aspek negatif yang
Kehamilan dengan Kunjungan akan mempengaruhi sikap ibu terhadap
Pemeriksaan Kehamilan di Wilayah objek tersebut, seperti ibu menerima
bahwa pemeriksaan kehamilan
Kerja Puskesmas Sukarame
kepetugas kesehatan baik untuk
117 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

memantau kondisi janin dan sekaligus 1. Ada pengaruh pengetahuan


mendapatkan informasi yang benar dari dengan perilaku ibu hamil di
petugas kesehatan itu sendiri. Rumah Sakit Umum Daerah
Ditambah lagi dengan adanya Simeulue Tahun 2018 dengan
pendidikan yang tinggi yang akan nilai sig 0,002.
mempermudah proses penerimaan
2. Tidak ada pengaruh pendidikan
informasi tersebut yang disebut dengan
perilaku tertutup (convert behaviour), dengan perilaku ibu hamil di
seperti ibu tahu bahwa kunjungan Rumah Sakit Umum Daerah
antenatal care itu penting untuk Simeulue Tahun 2018 dengan
kesehatan ibu dan janin, dan mau nilai sig 0,305.
memeriksakan kehamilannya ke 3. Ada pengaruh sosial ekonomi
petugas kesehatan (pengetahuan dengan perilaku ibu hamil di
positif mempenagruhi sikap positif) atau Rumah Sakit Umum Daerah
masih saja malas untuk pergi Simeulue Tahun 2018 dengan
berkunjung/memeriksakan nilai sig 0,035.
kehamilannya (pengetahuan positif 4. Ada pengaruh kualitas
mempengaruhi sikap negatif) atau
pemeriksaan ANC dengan
sebaliknya.
Apabila ibu berperilaku terbuka perilaku ibu hamil di Rumah
maka ibu akan menunjukkannya Sakit Umum Daerah Simeulue
dengan tindakan nyata yang mudah Tahun 2018 dengan nilai sig
diamati atau dinilai oleh orang lain. 0,006.
Seperti ibu patuh untuk memeriksakan 5. Tidak ada pengaruh dukungan
ANC dan melakukan anjuran tenaga keluarga dengan perilaku ibu
kesehatan sesuai dengan hasil hamil di Rumah Sakit Umum
pemeriksaan kehamilannya ataupun Daerah Simeulue Tahun 2018
sebaliknya. dengan nilai sig 0,151.
Adanya pengetahuan mengenai 6. Ada hubungan perilaku ibu
kehamilan yang baik akan
hamil dengan berat badan bayi
mempengaruhi perilaku ibu hamil
dalam mengatasi dan mencegah lahir di Rumah Sakit Umum
anaknya lahir dengan kondisi berat Daerah Simeulue Tahun 2018
badan lahir rendah. Pengetahuan ibu dengan nilai sig 0,000.
yang baik akan mempengaruhi ibu 7. Faktor yang paling dominan
untuk mencari tahu bagaiamana agar mempengaruhi perilaku ibu
kondisi kehamilannya sehat (perilaku hamil adalah faktor
terbuka) baik dengan melakukan pengetahuan dengan nilai sig
pemeriksaan kehamilan yang teratur 0,002 dan Exp (B) sebesar
atau mengkonsumsi makanan yang 29.954.
bergizi dan sehat atau bahkan
menghindari paparan asap yang
berpengaruh terhadap kondisi janinnya. DAFTAR PUSTAKA
1. Angraini, DR dan Yazid S.
KESIMPULAN Kupas Tuntas Seputar
Dari hasil penelitian yang telah
Kehamilan. Jakarta. AgroMedia
di lakukan di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Simeuleu dengan
Pustaka; 2013
responden sebanyak 48 orang, maka 2. Hayati, AW. Buku Saku Gizi
peneliti dapat menarik kesimpulan Bayi. Jakarta. EGC; 2009
yaitu:
118 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

3. RSUD Simeulue. Data Rekam Kejadian Berat badan Lahir


Medik Peritanologi RSUD.2016 Rendah (BBLR) di RSUD
4. RSUD Simeulue. Data Rekam Pembahan Senopati Bantul
Medik Peritanologi RSUD.2017 Yogyakarta. Available from :
5. Endriana. Hubungan Umur dan http://digilib.unisayogya.ac.id/95
Paritas dengan Berat Bayi Lahir 5/1/Naskah%20Publikasi.pdf
di RB Citra Insani Semarang. 17. Mustika, E. Faktor – Faktor Ibu
http://download.portalgaruda.org yang Berhubungan Dengan
/article.php?article=98424&val= Kejadian Bayi Berat Lahir
422 Rendah di RSU Jawa Barat
6. Darmayanti, IP. Dkk. Buku Ajar Tahun 2015. Available from :
Asuhan Kebidanan http://digilib.unisayogya.ac.id/14
Komprehensif Pada Ibu Bersalin 85/1/NASKAH%20PUBLIKASI_
dan Bayi Baru Lahir. BHARYO%20SULISTYORINI.p
Yogyakarta. Deepublish; 2014 df
7. Oktaria, M. Buku Ajar Asuhan 18. Hidayatush. Analisis Resiko
Kebidanan Persalinan dan Bayi Kejadian Bayi Berat Lahir
Baru Lahir. Yogyakarta. Rendah (BBLR) pada
Deepublish; 2016 Primigravida di Kabupaten
8. Hayati, AW. Buku Saku Gizi Probolinggo Tahun 2015.
Bayi. Jakarta. EGC; 2009 Available from : https://e-
9. Nurdiansyah, N. Buku Pintar Ibu journal.unair.ac.id/MGI/article/vi
dan Bayi. Jakarta. Bukene; 2011 ew/3127/2284
10. Dinas Kesehatan Kabupaten 19. Suryati. Faktor – Faktor yang
Simeulue. Data Dinas Mempengaruhi Kejadian Bayi
Kesehatan Kabupaten. 2017 Berat Lahir Rendah (BBLR) di
11. Fatonah, S. Gizi & kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Air
untuk Ibu Hamil. Jakarta. Dingin Tahun 2013. Available
Erlangga; 2016 from :
12. Riyadi, ALS. Ilmu Kesehatan http://jurnal.fkm.unand.ac.id/inde
Masyarakat. Yogyakarta. Andi; x.php/jkma/article/view/129/133
2016 20. Linda. Hubungan Pertambahan
13. Kementrian Kesehatan Republik Berat Badan dan Ukuran
Indonesia. Profil Kesehatan Lingkar Lengan Atas Ibu selama
Indonesia Tahun 2015. Jakarta. kehamilan dengan berat badan
Kemenkes RI; 2016 bayi baru lahir di puskesmas
14. Profil Kesehatan Aceh 2016. tanjung karang tahun 2012.
Dinas Kesehatan Aceh; 2017 http://jurnal.unimus.ac.id/index.p
15. Karima, K. Status Gizi Ibu dan hp/jur_bid/article/download/552/
Berat Badan Lahir Bayi. 602
Available from : 21. Rahayu. Hubungan Umur Dan
https://media.neliti.com/media/p Paritas Dengan Kajadian Berat
ublications/39494-ID-status-gizi- Badan Lahir Rendah (BBLR).
ibu-dan-berat-badan-lahir-
bayi.pdf https://journal.umbjm.ac.id/index
16. Mustika, E. Hubungan Usia dan .php/healthy/article/download/64
Jarak Kehamilan dengan /39/
119 Journal of Issues in Midwifery, Vol. 3 No. 3 Bulan Desember 2019 – Maret 2020, Halaman 97-119

22. Mahayana, AS. Faktor Risiko dan Kesehatan. Jakarta.


yang Berpengaruh terhadap Pranada Media; 2015
Kejadian Berat Badan Lahir 31. Chomaria, N. Panduan
Rendah di RSUP Dr. M. Djamil Terlengkap Kehamilan Makanan
Padang. Available from : Sehat Seimbang Bagi Ibu Hamil.
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index. Jakarta. Gramedia; 2012
php/jka/article/viewFile/345/300 32. Hutahaean, S. Perawatan
23. Wagiyo dan Putrono. Asuhan Antenatal. Jakarta. Salemba
Keperawatan Antenatal, Medika; 2013
Intranatal dan Bayi Baru Lahir 33. Mardjan, H. Petunjuk Praktis
Fisiologis dan Patologis. EFT (emotional freedom
Yogyakarta. Andi; 2016 techniques) untuk Mengatasi
24. Dwienda R, Octa dkk. Buku Ajar Kecemasan Ibu Hamil.
Asuhan Kebidanan Neonatus, Pontianak. Abrori Institute; 2016
Bayi/Balita dan Anak .
Prasekolah Untuk Para Bidan. 34. Maryam, S. Promosi Kesehatan
Yogyakarta. Deepublish; 2014 dalam Pelayanan Kebidanan.
25. Armini, NW. Dkk. Asuhan Jakarta. EGC; 2017
Kebidanan Neonatus Bayi, 35. Andy, R. Nutri Sang Buah Hati
Balita dan Anak Bukti Cinta Ibu Cerrdas.
Prasekolah.Yogyakarta: CV Yogyakarta. Gosyen Publishing;
Andi Offset; 2017 2016
26. Sembiring, JB. Asuhan 36. Peraturan Gubernur Aceh
Neonatus Bayi, Balita, Anak Pra Nomor 67 tahun 2017 tentang
Sekolah. Yogyakarta. Penetapan Upah Minimum
Deepublish; 2017 Provinsi Aceh Tahun 2018.
27. Triana, A., Dkk. Buku Ajar Available from :
Kegawatdaruratan Maternal dan https://docs.google.com/viewern
Neonatal Penuntun Belar Mata g/viewer?url=http://jdih.acehprov
Kuliah Asuhan Kebidanan .go.id/peraturan-
Maternal dan Neonatal. gubernur/Pergub_2017/Peratura
Yogyakarta. Deepublish; 2015 n_Gubernur_Aceh_Nomor_67_
28. Jitowowiyona S, dan Tahun_2017.pdf&hl=en
Kristianasari W. Asuhan 37. Novita, N & Franciska, Y.
Keperawatan Neonatus dan Promosi kesehatan dalam
Anak. Yogyakarta. Nuhamedika; Pelayanan Kebidanan. Jakarta:
2011 Penerbit Salemba Medika;
29. Sudarti, F. Asuhan Kebidanan 2013.
Neonatus Resiko Tinggi dan 38. Mudammad, I. Pemanfaatan
Kegawatan. Yogyakarta. SPSS Dalam Penelitian Bidang
Nuhamedika; 2015 Kesehatan dan Umum.
30. Syahdrajad, T. Panduan Bandung: Citapustaka Media
Menulis Tugas Akhir Kedokteran Perintis; 2016

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab1
    Bab1
    Dokumen3 halaman
    Bab1
    apriska ayu saputri
    Belum ada peringkat
  • Teknik Sampling
    Teknik Sampling
    Dokumen25 halaman
    Teknik Sampling
    apriska ayu saputri
    Belum ada peringkat
  • Cluster Sampling
    Cluster Sampling
    Dokumen9 halaman
    Cluster Sampling
    apriska ayu saputri
    Belum ada peringkat
  • Kenwan
    Kenwan
    Dokumen4 halaman
    Kenwan
    apriska ayu saputri
    Belum ada peringkat