Laporan Praktikum Kalibrasi Dan Verifika
Laporan Praktikum Kalibrasi Dan Verifika
I. TUJUAN
1. Memahami metoda/prinsip kerja yang digunakan pada kalibrasi pipet volume
2. Melakukan kalibrasi pipet volume dan membandingkannya dengan standar
V. DATA PENGAMATAN
A. Pipet Volume 10 ml
1. Data Spesifikasi Alat Pipet Volume
Nama alat = Pipet Volume
Merk = PYREX
Kapasitas = 10 ml
Factor koreksi = ± 0,02 ml
Kelas =A
Jenis alat ukur = Ex
Suhu pengukuran= 20 ˚C
2. Hasil Kalibrasi
VI. PERHITUNGAN
A. Pipet Volume 10 ml
9,9871 g
X massa Aquadest =10 , 02 mL
1. Volume terukur = = g
massa jenis Aquadest 0,9996373
ml
2. Penyimpangan = V terukur – kapasitas Alat = 10,02-10 = 0,02mL
3. Faktor koreksi menurut standar = ±0,02 ml
B. Pipet Volume 25 ml
24,8842 g
X massa Aquadest =24 , 97 mL
1. Volume terukur = = g
massa jenis Aquadest 0,9996373
ml
2. Penyimpangan = V terukur – kapasitas Alat = 24,97-25 = 0,03 mL
3. Faktor koreksi menurut standar = ±0,03 ml
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang berjudul kalibrasi dan verifikasi pipet volume yang digunakan pada
kalibrasi pipet volume serta melakukan kalibrasi pipet volume. Pipet volume atau pipet gondok
adalah salah satu akat ukur kuantitatif dengan tingkta ketelitian tinggi. Pipet volume digunakan
untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain. Biasanya untuk memindah
larutan baku primer atau sampel pada proses titrasi. Pemindahan cairan dapat dilakukan
menggunakan alat bantu hisap seperti bulb pipet. Pipet volume harus dikalibrasi sebelum
digunakan. Kalibrasi perlu dilakukan agar hasil pengukuran selalu sesuai dengan alat ukur
standar yang sudah tertera. Prinsip dasar kalibrasi pipet volume adalah penetapan volume air
yang dipindahkan oleh pipet volume berdasarkan massa ynag dipindahkan pada suhu tertentu.
Apabila densitas air diketahui, maka volume terkoreksi dapat ditentukan. Harga densitas air
pada berbagai suhu dapat dilihat pada table. Dari pengukuran tersebut dapat diketahui volume
air yang dipindahkan oleh pipet volume dan membandingkan antara factor koreksi/
penyimpangan dari perhitungan dengan factor koreksi yang tertulis pada alat atau toleransi
pengukuran alat berdasarkan standar ASTM.
Hal hal yang perlu dilakukan, yang pertama pastikan peralatan yang akan digunakan
dalam kondisi yang bersih. Amati spesifikasi yang tertulis pada pipet volume(merk,kapasitas,
toleransi, kelas, jenis alat ukur, suhu pengukuran) kemudian dicatat di data pengamatan.
Timbang gelas kimia yang bersih dan kering, dan catat massanya sebagai massa gelas kosong. Isi
pipet volume dengan aquadest sampai melewati tanda batas. Keringkan bagian leher luar pipet
yang basah dengan menggunakan kertas saring. Kemudian tepatkan meniscus aquadest pada
tanda batas pipet volume. Masukkan aquadest ke dalam gelas kimia yang sudah ditimbang
dengan cara menempelkan ujung bawah pipet ke gelas kimia yang dimiringkan 45˚ dan pipet
dalam keadaan tegak lurus. Jika isi pipet telah keluar seluruhnya, tungu 10 detik sebelum pipet
diangkat. Aquaesr yang tertinggal di ujung pipet tidak boleh dikeluarkan dengan cara ditiup.
Pada pipet volume 10 ml bermerk PYREX dengan toleransi ±0,02 ml masuk kelas A Jenis
In dengan suhu pengukuran 20˚C ata-rat berat aquadestnya 9,9871 gram dengan suhu aquadet
27,5˚C dan densitas 0,996373 g/ml memiliki volume terukur 10,02 dengan penyimpangan yang
telah sesuai dengan standarnya yaitu ±0,02 ml. pipet volume dengan kapasitas 25 ml bermerk
PYREX toleransi ±0,03 ml kelas A jenis Ex suhu pengukurannya 20˚C memiliki rata-rata berat
aquadest 24,8842 gram dan suhu 27,5˚C densitas Aquadestnya 0,996373 g/ml. volume
terukurnya 24,97 ml dengan penyimpangan 0,03 ml yang telah sesuai dengan standarrnya.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan serta didapat data pengamatan dan
perhitungan., maka dapat disimpilkan bahwa penyimpangan pada pipet volume 10 ml yaitu 0,02
ml yang sesuai dengan standarnya. Pada pipet volume 25 ml penyimpangannya juga telah sesuai
dengan standarnya yaitu 0,03 ml.
IX. PENGESAHAN
Yogyakarta, 5 Agustus 2020
Praktikan