Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk , yaitu saat sedang
(Damaiyanti, 2012).
dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain,
b. Respon Maladaptif
3. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor Biologis
2) Faktor Psikologis
di luar rumah.
c. Faktor Resiko
a) Usia ≥ 45 tahun
pekerjaan)
otherdirected violence)
c. Tangan mengepal
d. Rahang mengatup
g. Pandangan tajam
i. Mengepalkan tangan
j. Jalan mondar-mandir.
5. Sumber Koping
(Damaiyanti, 2012).
6. Mekanisme Koping
a. Sublimasi
b. Proyeksi
mencumbunya.
c. Represi
orang tua merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh tuhan.
melupakanya
d. Reaksi Formasi
kuat.
e. Deplacement
Pada objek yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada mulanya
7. Pohon Masalah
b. Perilaku Kekerasan
Mulyanti 2017).
Tabel 2.
No Respon Skor
1-10 11-20 21-30
1 Perilaku Melukai diri Menentang Menentang
sendiri/ Mengancam
orang lain Mata melotot
Merusak
lingkungan
Mengamuk
Menentang
Mengancam
Mata melotot
2 Verbal Bicara kasar Bicara kasar Intonasi
Intonasi tinggi Intonasi sedang
Menghina sedang Menghina
orang lain Menghina orang lain
Menuntut orang lain Berdebat
Berdebat Menuntut
Berdebat
3 Emosi Labil Labil Labil
Mudah Mudah Mudah
tersinggung tersinggung tersinggung
Ekspresi Ekspresi Ekspresi
tegang tegang tegang
Marah-marah Dendam Merasa tidak
Dendam Merasa tidak aman
Merasa tidak aman
aman
4 Fisik Muka merah Pandangan Pandangan
Pandangan tajam tajam
tajam Tekanan Tekanan
Nafas pendek darah darah
Keringat (+) meningkat menurun
Tekanan darah
meningkat
Berdasarkan prinsip tindakan intensif segera, maka penanganan
fase intensif I.
kembali ke ruang
B. Konsep Dasar Terapi Inovasi Murottal
abad yang lalu oleh mediasi dari malaikat Jibril. Setiap huruf terdiri
islam (Mardiati et al., 2017). Lebih rinci, Yana, Utami, dan Safri
ayat suci AlQur’an yang dilagukan oleh seorang qori, direkam lalu
penyembuhan kecemasan
3. Terapi Murottal Bagi Kesehatan Jiwa
pada mental, spiritual, moral (akhlak), dan fisik (Al-Khalidy et. Al,
2016).
banyak di teliti oleh para ilmuan dan menunjukan bahwa musik dan
murottal mempunyai efek yang positif pada rasa sakit dan kecemasan
a. Indikasi
b. Kontraindikasi
Ayat Kursi
Surah Al Fatihah ini terdiri dari 7 ayat dan merupakan surah yang
popular dan paling dihafal oleh umat muslim (Ridha, 2007). Surah Al
sudah menjadi bacaan harian bagi setiap muslim baik ketika sholat
ataupun dzikir. Bukan karena surat ini pendek dan mudah di hafal.
dalam keseharian beliau tidak lepas dari membaca surat yang mulia
ini. Lebih dari itu surat yang mulia ini mengandung makna-makna
yang penting dan mendalam. Oleh karena itu meski surat ini pendek
Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surat
ini yang artinya manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah
perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan baik yang berasal dari
Barang siapa yang takut akan godaan syaitan atau manusia atau takut
bersabda “Malam ini diturunkan dua surat kepadaku yang tidak ada hal
lain yang bisa menandinginya. Yaitu Surah Al Falaq dan Surah An-
Nas .” (Muslim).
Ayat kursi merupakan sebuah ayat yang terdapat dalam al-Qur‟an
dianggap sebagai salah satu ayat yang utama dan istimewa dalam al-
muslimin menganggap ayat kursi sebagai salah satu ayat yang paling
(Nur, 2017). Bukan hal baru juga ayat kursi difungsikan sebagai sarana
jarang ayat ini digunakan untuk mengusir jin, maupun setan. Sejak
Nabi saw masih hidup, ayat kursi merupakan ayat yang sering
digunakan untuk melindungi diri dari jin dan setan (Charisun, 2019).
Nya. Sehingga sangat wajar dan logis jika terdapat penjelasan bahwa
Pengertian Terapi murottal adalah rekaman suara Al-Qur’an yang dilagukan oleh
seorang Qori (Pembaca Al-Qur’an), lantunan Al-Qur’an secara fisik
mengandung unsur suara manusia (Fanada, 2012 dalam Indri W, 2014)
Tujuan a. Dapat menghilangkan rasa resah dan gelisah
b. Memelihara diri dari was-was setan, ancaman manusia
c. Membentengi diri dari perbuatan maksiat dan dosa, serta dapat
memberikan sinaran kepada hati
d. Menghilangkan kekeruhan jiwa
Setting Klien dan perawat duduk berhadapan
Alat dan Bahan a. Rekaman Murottal Al-Qur’an (https://youtu.be/mds4yufbKoA)
b. Handphone
c. Lingkungan yang hening sehingga dapat berkonsentrasi secara
penuh
Prosedur a. Pra Interaksi
1. Membuat kontrak waktu dengan klien
2. Identifikasi kontraindikasi dengan terapi yang akan diberikan
3. Siapkan lingkungan yang nyaman dan bersih serta jauh dari
kebisingan
4. Siapkan alat-alat yang akan digunakan
5. Cuci tangan
b. Tahap Orientasi
1. Salam terapeutik
a) Perawat mengucapkan salam
b) Perkenalkan nama dan tanyakan panggilan klien
2. Evaluasi dan validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan masalah yang dirasakan
3. Kontrak
a) Perawat menjelaskan jenis terapi, waktu dan tempat
b) Perawat menjelaskan tujuan terapi psikoreligi murottal
c) Perawat menjelaskan aturan kegiatan
c. Tahap kerja
1. Membaca Basmalah
Artinya :
(Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat
penyakitnya, sembuhkanlah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang
menyembuhkan selain engkai, sembuhkanlah dengan kesembuhan
yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap
salam pada pasien.
5. Mencuci tangan
e. Dokumentasi
1. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
a) Nama klien, umur, jenis kelamin dan lain-lain
b) Keluhan utama
c) Tindakan yang dilakukan (Terapi Murottal)
d) Lama tindakan
e) Jenis terapi psikoreligi yang diberikan
f) Reaksi selama, setelah terapi pemberian terapi psikoreligi
g) Respon klien
h) Nama perawat
i) Tanggal pemeriksaan
Referensi Akib, 2021