Anda di halaman 1dari 2

Judul : Berandalan Sekolah Yang Insaf

Tokoh:
 Johan - Guru
 Ubed - Murid Baru
 Erly - Teman Baik
 Via Dan Yussa - Berandalan

Ubed adalah anak desa, dikarenakan orang tuanya dipindahkan tugas ke kota akhirnya ia
terpaksa dipindahkan sekolah ke kota dan terdaftarlah ia di sekolah SMPN 2 Lamongan, dimana
ia disana mendapati 2 orang teman yang jahil.

Alkisah, Johan seorang guru matematika, sedang mengajar di kelas 8C, datang lah Ubed sebagai
murid baru.

Ubed : Assalamualaikum
Johan (guru) : Wa'alaikum salam, silahkan masuk
Ubed : Permisi pak, saya murid baru nama saya ubed
Johan (guru) : Oh iya, silahkan perkenalkan diri kamu di depan teman teman
Ubed : baik pak, assalamualaikum teman teman. nama saya ubed saya murid pindahan
dari MTS Pasuruan
Via dan Yussa: HaHaHa (ketawa sinis)
Via : Daerah mana tuh? ga pernah denger, kayaknya terpencil banget
Vussa : Yoi men (tos dengan Via)
Erly : Apaan si kalian ini. udah jangan ngeledek dia dong
Johan (guru) : Sudah sudah, ubed silakan silahkan duduk disana
Ubed : Baik pak, terimakasih
(dia pun berjalan menuju tempat di sebelah erly, dan mereka berdua berkenalan.
pak guru pun melanjutkan pelajaran nya)

Bel istirahat pun berbunyi


Johan (guru) : Baik anak-anak beristirahat sudah berbunyi, silakan beristirahat dan gunakan
waktu kalian sebaik mungkin
Semua : Baik pak.. (membereskan alat tulis)
Yussa : *menyiapkan
Semua : Assalamualaikum wr.wb
Johan (guru) : wa'alaikum salam

Saat Ubed dan Erly sedang berbincang-bincang tiba-tiba datanglah Via dan Yussa.
Via : Hey murid baru, bagi duit dong!!
Ubed : Maaf uangku dikit, cuma cukup buat makan ku saja
Via : Alah alesan aja cepet bagi duit sini
Erly : Apa apaan si kalian, kok morotin dia udah ayo ke kantin

Erly dan Ubed pun meninggalkan mereka berdua


Via : Idih, sok sok an. awas aja nanti
setelah Ubed dan Erly selesai makan di kantin, mereka hendak kembali ke kelas, tiba-tiba Via
dan Yussa mengganggu mereka

1
Ubed : Kalian kenapa sih jahat banget
Via : Salah sendiri, jalan tuh pakai mata
Erly : Apaan sih kalian ribut-ribut, segala ngalangin kami jalan
Yussa : Sok-sokan jadi pahlawan
Erly : Kalian ini ya nggak pernah ngga buat masalah
Via : Udah deh gausah sok suci
Erly : Bukannya gitu, apa kalian nggak kasihan sama orang tua kalian
Via : Nggak usah bawa-bawa orang tua deh
Erly : Harusnya kamu gunain waktu sekolahmu dengan baik, coba kamu pikir orang
tuamu, mereka udah capek-capek penting tulang supaya bisa menyekolahkanmu,
tapi sikapmu malah gini, rasa syukur kamu di mana
Yussa : Sok alim banget
Erly : Jangan mentang-mentang kamu anak orang kaya, seenaknya ngeremehin orang,
ingat dunia itu dunia itu berputar, mungkin sekarang kamu di atas, tapi ada
saatnya kamu di bawah, semua itu tergantung sikap kamu sendiri, kamu yang
nentuin masa depanmu
Via : Udahlah, ayo pergi dari sini

bel masuk pun berbunyi dan mereka kembali belajar. pak guru memberikan soal kepada murid-
murid nya.
Saat bel pulang berbunyi
Johan (guru) : Baik anak-anak, pertemuan kita cukup sampai di sini, untuk tugasnya silakan
kalian kerjakan di rumah
Yussa : *menyiapkan

Semua murid pulang kecuali Yussa, Dia terlihat menyadari karena merenungi perkataan Erly
tadi. ia pun menghampiri Ubed dan Erly dan memanggil mereka berdua
Yussa : Ubed... Erly.. !!!
Erly : Apa? mau gangguin kita lagi?
Yussa : B-bukan begitu
Ubed : Terus?
Yussa : A-aku minta maaf. aku sadar atas kesalahanku. jadi tolong maafin aku ya?, kalian
mau kan
Erly : Baik kita maafin kok, tapi janji ya jangan ngulangi lagi
Yussa : iya, aku janji

Tiba-tiba Via datang dan melihat mereka bertiga ia pun menghampiri teman-temannya tersebut
dengan wajah heran
Via : Kok kalian bisa akur sih
Yussa : Aku udah insaf, aku sadar selama ini perbuatanku tidak baik. dan pasti kalau orang
tuaku tahu mereka akan kecewa
Via : Hmm iyaa, tadi juga aku merenungi perkataan ... itu, selama ini aku egois, aku
sadar kok kalau apa yang aku miliki sekarang ngga akan kekal, aku minta maaf
yaa... (sambil menjulurkan tangan)
Ubed : Iya kami udah maafin kalian kok
Erly : Nah gini dong, kan enak jadinya, sekolah kita aman nyaman dan tentram

Dan akhirnya pertemanan mereka yang kemarin-kemarin kacau akibat Via dan Yussa menjadi
lebih tenang setelah mereka insaf, dan meraka berempat (Via, Erly, Yussa, Ubed) menjadi
sahabat yang humoris

Anda mungkin juga menyukai