Scrum & Agile
Scrum & Agile
Management
Definisi Metodologi Scrum dan Agile
Pertama-tama, Anda perlu mengetahui perbedaan scrum dan agile. Metodologi scrum
adalah sebuah metode iteratif yang termasuk dalam metode Agile tentang bagaimana
cara Anda mengelola dan menjalankan sebuah proyek. Ini bisa digunakan untuk
mengelola segala jenis proyek mulai dari pembuatan software, website, hardware,
marketing, event planning, dan sebagainya.
Scrum membantu Anda untuk mengorganisir sebuah tim dan Anda harus memiliki
komunikasi yang kuat antar member tim tersebut. Scrum mengatakan bahwa setiap
“sprint” dimulai dengan meeting singkat untuk perencanaan dan diakhiri dengan review.
Ini adalah ide fundamental dari Scrum untuk sebuah project management.
Proyek yang paling tepat untuk Agile adalah proyek yang memiliki deadline yang
agresif, tingkat kerumitan yang tinggi, dan tingkat kebaruan (keunikan) yang tinggi bagi
para member tim. Akan lebih baik jika Anda menggunakan Agile saat kita melakukan
sesuatu yang baru, atau paling tidak baru bagi tim yang mengerjakannya. Jika itu
adalah sesuatu yang tim telah lakukan sebelum berulang-ulang maka tim mungkin tidak
memerlukan pendekatan Agile.
Agile adalah seperangkat “metode dan praktik berdasarkan nilai dan prinsip yang
diungkapkan dalam Agile Manifesto ,” yang mencakup hal-hal seperti kolaborasi,
pengorganisasian yang dilakukan sendiri oleh member tim, dan tim yang lintas
fungsional.
Analogi yang bagus untuk membedakan Scrum dan Agile adalah perbedaan antara
resep dan diet. Misalnya, diet vegetarian adalah seperangkat metode dan praktik
berdasarkan prinsip dan nilai. Resep Taco Kacang akan menjadi kerangka kerja yang
bisa Anda gunakan untuk menerapkan diet vegetarian Anda.
Ini mirip dengan hubungan antara Agile (diet) dan scrum (resep yang anda ikuti).
Agile lahir dari teknik yang digunakan oleh perusahaan Jepang yang inovatif di tahun
70an dan 80an (perusahaan seperti Toyota, Fuji, dan Honda).
Pada pertengahan 90-an, seorang pria bernama Jeff Sutherland mendapati dirinya
frustrasi oleh perusahaan-perusahaan yang terus-menerus diganggu oleh proyek-
proyek yang ketinggalan jadwal dan anggaran lebih tinggi. Dia berusaha menemukan
jalan yang lebih baik.
1. Pemilik produk membuat daftar keinginan yang diprioritaskan yang disebut backlog
produk.
2. Selama perencanaan sprint, tim memilih salah satu item dari urutan teratas daftar
keinginan tersebut dan memutuskan bagaimana mereka akan menjalankan
potongan tersebut.
3. Tim memiliki sejumlah waktu, yang disebut dengan istilah sprint (biasanya dua
sampai empat minggu) untuk menyelesaikan pekerjaannya, namun setiap harinya
akan ada pengecekan untuk melihat progress pekerjaan (Scrum harian).
5. Di akhir sprint, pekerjaan harus berpotensi untuk dikirim: siap untuk diserahkan
kepada pelanggan, diletakkan di rak toko, atau ditunjukkan kepada pemangku
kepentingan.
7. Seiring sprint berikutnya dimulai, tim memilih item lain lagi dari backlog produk dan
mulai bekerja lagi.
8. Hal ini berlangsung sampai proyek dianggap selesai, baik karena deadline dan
budget atau dengan melengkapi seluruh daftar item yang sudah ditentukan di awal.
Jadi, Agile adalah metode project management paling tepat pada proyek yang
mendesak dengan kompleksitas dan kebaruan yang signifikan – dan itu bisa saja
mulai dari pengembangan software sampai merencanakan wedding.
Siapa Saja yang Bisa Mendapatkan Manfaat dari
Scrum?
Mungkin Anda berpikir metodologi scrum adalah suatu metode kerja yang terbatas
pada engineer atau developer. Tapi kerangka kerja itu bisa bermanfaat untuk jenis
proyek lain juga.
– David Matthew, seorang Master Scrum Certified untuk Incentive Technology Group
Scrum project management telah digunakan oleh semua orang dari FBI, agen
pemasaran, hingga orang-orang konstruksi. Kapan pun Anda perlu menghasilkan
beberapa jenis produk, baik itu software atau email campaign, Scrum dapat membantu
Anda mengatur tim Anda dan menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu yang
lebih singkat.
Peran di Scrum
Ada tiga peran berbeda yang diperlukan dalam melakukan metode Scrum, yaitu:
1. Master Scrum
Biasanya merupakan orang yang dianggap paling penting dari sebuah proyek.
Bagian dari tanggung jawab pemilik produk adalah memiliki visi tentang apa yang
ingin dia buat dan menyampaikan visi tersebut kepada tim Scrum. Tugas utama
Pemilik Produk adalah untuk menjadi nilai bagi stakeholder atau pemegang saham.
3. Tim Scrum
Sebuah tim Scrum adalah tim yang bisa mengatur pekerjaan mereka sendiri dan
merupakan sebuah tim yang lintas fungsional. Member tim akan melakukan analisis,
implementasi, perancangan, pengujian, dan lain-lain. Meskipun individu dapat
bergabung dengan tim dengan berbagai jabatan, di Scrum, judul tersebut tidak
signifikan.
Metodologi scrum menyatakan bahwa setiap orang berkontribusi dengan cara apa
pun yang mereka bisa untuk menyelesaikan pekerjaan pada setiap sprint. Individu
dengan demikian akan menghabiskan sebagian besar (dan terkadang semua)
waktu mereka bekerja dalam disiplin apa pun yang mereka ketahui, baik itu analisis,
desain, pengembangan, tes dan lain lain.
3. Tim Scrum adalah sebuah tim yang memiliki lintas fungsional sehingga bisa bekerja
sama sebagai satu kesatuan.
5. Memiliki ritme yang pasti dan berulang untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu
maksimal 30 hari.
Untuk memahami contoh scrum dan cara memulainya, Anda bisa mengikuti langkah-
langkah berikut:
Tim terdiri dari 5-9 anggota. Semua anggota ini memiliki kombinasi kompetensi dan
dapat mencakup untuk menjadi developer, penguji, pendukung, perancang, analisis
bisnis, dan lain-lain. Semua anggota terus bekerja sama. Tim itu sendiri bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa mereka akan memproduksi produk yang bisa
dipresentasikan di akhir setiap sprint.
Sprint adalah tenggang waktu yang berlangsung antara 7 dan 30 hari, dan biasanya
tetap sama panjang selama proyek berlangsung. Tentukan tenggang waktunya dalam
sebuah meeting perencanaan dan tim tersebut harus berkomitmen untuk
menyelesaikan pekerjaan ini.
Pada akhir sprint, Anda sebaiknya mengadakan sebuah review atau ulasan (bisa
berupa meeting) dengan demonstrasi hasil kerja.
Di sini perbaikannya ditinjau dan dikerjakan agar sprint berikutnya bisa direncanakan.
Jika Anda masih tidak yakin dengan tenggang waktu, Anda bisa mulai dengan 2 minggu
terlebih dahulu.
Scrum Master adalah seorang katalisator untuk sebuah kelompok scrum. Mereka
memastikan bahwa kelompok scrum bekerja secara efektif dan progresif. Jika terjadi
hambatan, master Scrum akan menindaklanjuti dan menyelesaikan masalah untuk tim
tersebut.
Master Scrum memang bisa dianggap sebagai manajer proyek untuk tim tersebut,
kecuali orang tersebut tidak boleh mendikte apa yang tim kerjakan dan seharusnya
tidak terlibat dalam pengelolaan mikro sekalipun. Master Scrum akan membantu tim
dalam merencanakan pekerjaan sprint yang akan datang.
Produk backlog adalah daftar keinginan yang berupa semua cerita pengguna yang
diharapkan akan dibuat dan diselesaikan dalam proyek tersebut. Cerita yang paling
penting harus berada di urutan teratas daftar, jadi keseluruhan simpanan tersusun
secara teratur berdasarkan urutan kepentingan cerita.
Epics – Cerita tingkat tinggi yang sketsanya sangat kasar tanpa banyak detail.
Stories – Persyaratan lebih rinci untuk apa yang harus dilakukan (mungkin dilakukan).
Sebuah cerita biasanya akan dipecah menjadi beberapa tugas terpisah sehingga tim
dapat bekerja dan melaporkan progressnya nanti. Stories juga bisa memiliki beberapa
tipe seperti development, bug, tugas, dan lain lain. Stories baru dapat ditulis dan
ditambahkan ke backlog produk kapan saja dan oleh siapa saja.
Jika sebuah epic meningkat dalam prioritas, sebaiknya masukkan detail yang lebih rinci
agar tim dapat mulai mengerjakannya. Pemilik Produk bebas untuk memprioritaskan
kembali backlog sesuai dengan keinginan dia.
Sebagai pembelanja buku, saya bisa membaca ulasan sebuah buku pilihan
untuk membantu saya memutuskan apakah akan membelinya.
Berdasarkan prioritas backlog, tim sekarang mengambil item dari daftar (biasanya dari
paling atas). Tim lalu melakukan brainstorming dan memutuskan apa dan berapa
banyak yang bisa mereka selesaikan dalam sprint mendatang. Ini disebut rapat
perencanaan sprint.
Begitu tim setuju, sprint dimulai dan tim dapat mulai mengerjakan proyeknya.
Bila akhir tenggat waktu sudah tercapai dan semua pekerjaan yang direncanakan
sudah lengkap dilakukan, tergantung pada tim untuk memutuskan apakah pekerjaan
yang tersisa harus ditransfer ke sprint berikutnya atau dimasukkan kembali ke dalam
backlog.
Tidak ada batasan untuk jumlah sprint kecuali jika ditetapkan oleh deadline
(berdasarkan budget atau waktu) atau seluruh backlog selesai. Jika tidak satu pun
kriteria ini terpenuhi, sprint terus berlanjut tanpa batas waktu.
1. Rapat Perencanaan
Pertemuan Perencanaan Sprint adalah titik awal Scrum. Ini adalah pertemuan dimana
seluruh tim Scrum berkumpul; Bekerja sama dengan Product Owner dan Master Scrum,
tim memilih story dari backlog dan brainstorm secara bersama-sama. Berdasarkan
percakapan, kelompok Scrum memutuskan kompleksitas story dan memutuskan mana
yang harus masuk ke sprint.
2. Melengkapi Pekerjaan
Seperti judulnya, perlu bagi tim untuk menyelesaikan pekerjaan untuk kemajuan proyek.
Orang-orang di tim bekerja pada epics atau story sampai mereka selesai dan kemudian
mereka beralih ke yang berikutnya. Biasanya story disusun di papan dengan langkah-
langkah terpisah, jadi mudah untuk merasakan bagaimana sprint tersebut berkembang.
Melalui siklus sprint, setiap hari tim scrum bertemu maksimal lima belas menit
(biasanya di pagi hari). Ada 3 hal yang akan dibahas oleh setiap member tim, yaitu:
Setelah setiap sprint, tim mengadakan Sprint Review Meeting untuk menunjukkan
progress kerja kepada Product Owner dan orang lain yang tertarik. Pertemuan tersebut
harus menampilkan demonstrasi langsung, bukan sebuah laporan. Pemilik Produk
dapat memverifikasi story sesuai dengan kriteria penerimaan mereka.
5. Rapat Retrospektif
Pertemuan retrospektif terjadi setelah pertemuan review. Kelompok Scrum bertemu dan
berbicara mengenai hal-hal berikut:
Apa saja yang tidak berjalan seperti yang direncanakan dalam sprint.
Pelajaran yang dipelajari
Dari pembahasan di atas dapat dilihat bahwa Scrum adalah solusi bagus untuk
mendukung perkembangan proyek yang cepat dari hampir semua jenis proyek. Ini
sangat efektif dalam menjamin efektifitas bagi organisasi manapun.
https://www.dewaweb.com/blog/scrum-methodology-panduan-project-management/