Anda di halaman 1dari 9

8

KONSEP DASAR ASI

KONSEP DASAR ASI 2.1 2.1.1 Konsep Dasar ASI Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose, dan garam garam organik yang diekskresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi (Soetjiningsih,2002). 2.1.2 Air Susu Ibu menurut stadium laktasi Air Susu Ibu menurut stadium laktasi yaitu: kolostrum, Air Susu Transisi/peralihan, Air Susu Matur (Mature). Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali diekskresi oleh kelenjar payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa peurpurium. Diekskresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai haru ketiga atau keempat. Komposisi kolostrum ini dari hari ke hari selalu berubah. Merupakan cairan viscous kental dengan warna kekuning kuningan, lebih kuning dibandingkan susu yang matur. Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekoneum dari usus bayi. Lebih banyak mengandung protein daripada ASI yang matur. Lebih banyak mengandung abtibodi daripada ASI yang matur. Air Susu Masa Peralihan merupakan peralihan dari kolostrum menjadi ASI yang matur. Diekskresi dari hari ke empat sampai hari ke sepuluh dari masa laktasi, tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi

10

pada minggu ketiga sampai kelima. Kadar protein makin merendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin meninggi (Soetjiningsih,2002). Air Susu Mature adalah ASI yang diekskesi pada hari kesepuluh dan seterusnya, komposisi relative konstan. Pada ibu sehat diamana produksi ASI cukup , ASI merupakan makanan paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur enam bulan. Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuning kuningan yang diakibatkan warna dari garam Ca-caseinat, ribovlafin, dan karoten yang terdapat didalamnya, tidak menggumpal jika dipanaskan. ASI mengandung protein lebih rendah daripada proein Air Susu Sapi, tetapi protein ASI mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (lebih mudah dicerna. Keistimewaan dari protein ASI adalah ; Rasio protein whey:kasein= 60 : 40 dibandingkan Air Susu Sapi yang rasionya 20:80. Hali ini menguntungkan bagi bayi karena pengendapan dari protein whey lebih halus daripada kasein sehingga protein whey lebih mudah dicerna. ASI mengandung alfalaktalbumin sedangkan ASS (Air Susu Sapi) mengandung juga betalaktoglobulin dan bovine serum albumin yang sering menimbulkan alergi. ASI mengandung asam amino essensiel taurin yang tinggi, yang penting untuk pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin. Kadar methionin dalam ASI lebih rendah dari ASS (Air Susu Sapi), sedangkan sistin lebih tinggi. Hal ini sangat menguntungkan karena enzim sistationase yaitu enzim yang akan mengubah methionin menjadi sistine pada bayi sangat rendah atau tidak ada. Sistin ini merupakan asam amino yang sangat penting untuk pertumbuhan otak bayi. Kadar tirosin dan fenilanin pada ASI rendah, suatu hal yang sangat

11

menguntungkan untuk bayi terutama prematur karena bayi prematur kadar tirosin yang tunggi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan otak. Kadar poliamin dan nukleotid yang sangat penting untuk sintesis protein pada ASI lebih tinggi jika dibandingkan ASS (Air Susu Sapi) (Soetjiningsih,2002). . Kadar lemak dalam ASI dan ASS (Air Susu Sapi) relatif sama, merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E,K) dan sumber lemak yang essensiil. Keistimewaan lemak dalam ASI jika dibandingkan dengan ASS (Air Susu Sapi) adalah bentuk emulsi lebih sempurna, hal ini disebabkan karena ASI mengandung enzim Lipase yang mencegah Trigliseride menjadi digliserida dan kemudian menjadi monogliserida sebelum pencernaan di usus terjadi. ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya relatif rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur enam bulan. Total mineral selama masa laktasi adalah konstan. Tetapi beberapa mineral yang spesifik kadarnya tergantung dari diit dan stadium laktasi. Fe dan Ca paling stabil, tidak dipengaruhu oleh diit ibu. Garam organik yang terdapat dalam ASI terutama adalah kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida dan fosfat. Yang terbanyak adalah kalium sedangakn Fe, Cu, dan Mn yang merupakan bahan untuk pembuat darah relative sedikit. Ca dan P yang merupakan bahan untuk pembentuk tulang kadarnya dalam ASI cukup. Kira kira 88% dari ASI terdiri dari air, air ini berguna untuk melarutkan zat zat yang terdapat didalamnya. ASI merupakan sumber air

12

yang secara metabolik adalah aman. Air yang relative tinggi dalam ASI ini akan meredakan rangsangan haus dari bayi. Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin A, D, dan C cukup sedangkan golongan vitamin B kecuali ribovlavin dan dan asam panthotenik adalah kurang. ASI mengandung nutrien yang cukup dan nilai nutrisi yang tinggi. Jumlah produksi ASI selain dipengaruhi oleh diit ibu, juga dipengaruhi oleh laktasi, umur ibu, frekuensi menyusui, dan psikis ibu. 2.1.3 Faktor faktor kekebalan dalam ASI Di dalam ASi secara garis besar didapalkan dua macam kekebalan, yaitu : 2.1.3.1 Faktor kekebalan Non Spesifik Di dalam ASI kadar bifidus faktor empat puluh kali lebih dibandingkan dengan didalam susu sapi dan rusak apabila ASI dipanaskan, Bifidus faktor dalam suasana asam di dalam usus bayi akan menstimulir pertumbuhan laktobasilus bifidus. Laktobasilus bifidus ini dalam usus bayi akan megubah laktosa yang banyak terdapat di dalam ASI menjadi asam laktat dan asam asetat sehingga suasana akan lebih asam. Suasana yang asam ini akan menghambat pertumbuhan bakteri Esserchia Coli pathogen. Maka bayi bayi yang diberikan ASI sejak lahir kuman terbanyak di dalam ususnya adalah Laktobasilus Bifidus , sebaliknya flora yang ada pada bayi yang mendapat susu sapi adalah kuman gram negatif (www.wikipedia.com).

13

Pada ASI terdapat Laktoferin yang mempunyai banyak persamaan dengan transferin yaitu suatu protein yang mengikat besi (Fe) di dalam darah. Kadar Laktoferin bervariasi diantara 6mg/ml kolostrum dan tidak lebih dari 1mg/ml pada ASI matur. Pada ibu dengan gizi yang kurang kadar ini sedikit lebih rendah. Meskipun kadar laktoferin di dalam susu sapi tinggi (5mg/ml) tetapi kadar ini cepat menurun. Di dalam ASI yang matur laktoferin sering menghambat terbentuknya Candida Albican juga bersama sama SIgA menghambat pertumbuhan E.coli patogen. Seperti halnya trasferin di dalam darah, Laktoferin suatu protein yang mengikat zat besi berkompetisi di dalam usus bayi dengan kuman kuman patogen dalam mengikat zat besi, vitamin B12 dan asam folat. Karena alasan inilah pemberian zat besi pada bayi yang mendapat ASI mungkin perlu dipertimbangkan (www.wikipedia.com). 2.1.3.2 Faktor faktor kekebalan Spesifik Apabila di dalam tubuh terjadi reaksi antara antibodi (IgA atau IgB) dengan suatu bakteri gram negatif, maka bakteri tersebut diaglutinasikan tetapi tidak mati. Pembunuhan bakteri itu dapat dilaksanakan secara langsung oleh sel sel fagosit tubuh yang dibawa oleh makrofag, akan tetapi sering kali sebelum difagositir, bakteri tersebut mengalami bakteriolisis. Peristiwa ini terjadi setelah sistem komplemen diaktifkan oleh komplemen antigen dan antibodinya. Sistem komplemen adalah sistem yang terdiri dari 11 komponen komponen itu disebut : Clq, Clr, Cls, C2, C3, C4, C4, C5, C6, C7, C8, dan C9. Pada prinsipnya aktivitas sistem komplemen itu berlangsung menurut fenomena air terjun, yaitu mulai C1 hingga C9. Telah dibuktikan

14

bahwa di dalam ASI terdapat sebelas komponen dari sistem komplemen, meskipun beberapa diantaranya kadarnya sangat rendah. Kolostrum ibu mengandung 0,5-10x10-6pelbagai macam sel/ml, yang terutama terdiri dari macrofag, limfosit, dan sefikit leukosit polimornuklear. Di dalam ASI yang matur kadar ini akan menurun, akan tetapi karena volume ASI yang lebih banyak dari kolostrum maka jumlah absolut dari sel sel ini masih cukup tingi. Makrofag bergerak bebas, artinya bersifat ameboid dan fagositik terhadap kuman kuman stafiliokokus, E coli dan Candida Albican. Makrofag juga menghasilkan C3 dan C4, enzim laktoferin dan enzim lisozim. Bila makrofag ini dikembangkan secara in vitro selam 7 hari , akan dilepaskan sejumlah SIgA dan pada binatang binatang percobaan dapat dibuktikan bahwa makrofag ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencegah terjadinya necrotizing enterocolitis. Limfosit di dalam Asi seperti halnya di dalam darah terdiri dari selT (50%) dan sel B (34%) ) (Soetjiningsih, 2002). Tetapi berbeda dengan sel T di dalam ASI terdapat antigen didalam usus seperti E.Coli, Tubercolosis sangat besar, sebaliknya terhadap tetanus Toksoid rendah. Selain daripada itu sel T juga menghasilkan interferon. Populasi sel-B di dalam ASI primer berasal dari sel sel pada dinding usus dan mukosa lain dari si ibu. Terbukti bahwa prekusor dari sel-B ini ditemukan di dalam kelenjar mesenterium antibodi yang terbentuk terutama SigA. Antibodi yang dapat mengakibatkan aglutinasi terhadap pelbagai kuman di dalam usus telah dibuktikan ada di dalam kolostrum dan ASI. adalah

15

Bagaimana khasiat pencegahanya terhadap pelbagai infeksi tidak jelas, mungkin dapat mengurangi kemampuan kuman untuk berkembang biak di dalam usus. Telah dibuktikan oleh beberapa sarjana bahwa SigA

mempunyai khasiat sebagai opsonin. Dengan memperlihatkan adanya reseptor IgA dengna sel netrofil kiranya dapat memecahkan perbedaan ini. Seperti telah dijelaskan di depan selain endotoksin kuman, mungkin IgA dapat mengaktifkan sistem komplemen melalui jalan samping. Mengakibatkan bakteriolisis dan mempermudah untuk memfagositir kuman tersebut. IgG bersama-sama laktoferin mempunyai sifat bekteriostatik terhadap E.Coli, khasiat yang sama juga dibuktikan oleh SigA yang diambil dari ASI. Diduga bahwa antibodi ini menghambat sekresi entherocelin kuman. Enterochelin biasanya dibentuk kuman yang dalam keadaan kekurangan zat besi. Khasiat inhibisi ini lebih efektif terhadap kuman kuman yang patogen dan kurang efektif pada kuman kuman yang komensal (www.example.com).

2.2 2.2.1

Konsep dasar ASI Eksklusif Pengertian ASI Eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini (www.example.com). ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (www.example.com).

16

ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah: bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim.

Anda mungkin juga menyukai