Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN INTRA HD :

MONITORING SIRKUIT DARAH


Ispriyatiningsih
Instalasi Dialisis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
PENDAHULUAN
 Sirkuit Darah merupakan bagian penting dalam proses HD
 Sirkuit Darah diluar tubuh pasien disebut dengan
ekstrakorporeal
 Monitoring Sirkuit Darah dilakukan untuk memastikan
bahwa tindakan hemodialisis yang dilakukan ‘Safety untuk
pasien’ dan tercapai HD yang Adekwat
 Monitoring ekstrakorporeal diawali dari akses vaskuler
pasien, AV-Fistula needle inlet, Arterial line, Dialiser
(kompartemen darah), Venous Line, dan AV-Fistula needle
outlet
 Monitoring sirkuit darah ini akan mendeteksi adanya
masalah pada sirkuit darah
Komposisi cairan tubuh

 Cairan tubuh (air dan elektrolit) merupakan 60 % dari


BB, terdiri dari :
* Cairan Intrasel (ada di dalam sel ) : 2/3
dan terbanyak pada masa otot skeletal
* Cairan Ekstrasel (ada di luar sel) : 1/3
- Intravaskular (cairan dalam pembuluh darah) : 4 %
- Interstesiil (mengelilingi sel) : 15 %
- Transeluler : 1%
 Cairan intravaskuler terdiri dari : cairan plasma (50
%) dan eritrosit, leukosit, dan trombosit (50 %)
 Cairan interstisiil terdiri dari limfe
 Cairan transeluler terdiri dari : cairan serebrospinal,
perikardial, sinovial, intraokuler, pleural, keringat dan
sekresi pernafasan
 Cairan tubuh normalnya berpindah antara kedua
ruangan utama tubuh untuk mencapai keseimbangan
Contoh :
seorang laki-laki dengan BB 100 kg, maka komposisi
cairan tubuhnya adalah sebagai berikut :
KOMPOSISI PROSENTASE JUMLAH KET
CAIRAN CAIRAN
Total Body Water 60 % X 100 kg 60 liter Jumlah cairan

Intraseluler 40% X 100 kg 40 liter Ada dalam sel

Ekstraseluler 20% X 100 kg 20 liter Ada diluar sel

Cairan ekstraseluler terdiri dari :

 Interstisiil 15% X 100 kg 15 liter Mengelilingi sel

 Intravaskuler 4% X 100 kg 4 liter, terdiri : Dalam pembuluh


2L plasma, 2L sel darah
darah
 Transeluler 1 % X 100 kg 1 liter Diantara sel
MONITORING SIRKUIT DARAH DAN MESIN HD
MEKANISME PENGUKURAN TEKANAN PADA
SIRKUIT DARAH

Arterial Pre Blood Arterial Post Blood


Pump Monitor Pump Monitor
Venous
Inlet BP Monitor

Air detector

Outlet
><
Air detector
clamp
Kontinus heparin Segment pump, Berada pada blood pump

Dihubungkan
arteri monitor Slang udara Dihubungkan
infus

Perangkap
udara
Klem

Klem Fistula outlet

Dialiser Fistula inlet

Untuk memasukkan
obat

Dihubungkan
Perangkap monitor venous
udara
Arterial Pre Blood Pump Monitor
 Mekanisme ini mengukur hasil tekanan darah pada
ekstrakorporeal, antara inlet (arterial Akses) sampai blood
pump
 Normalnya merupakan nilai negatif (subatmospheric)
 Perubahan nilai high-low limit antara negative-positive
pressure dalam mmHg akan terbaca pada accuracy ± 10
%
 Jika terjadi perubahan tekanan maka alarm akan berdering,
blood pump akan berhenti
 Pada saat proses dialisis idealnya limit negative pressure
diatur pada -100 mmHg
 Positive arterial pressure mengindikasikan bahwa
flow/aliran darah dari inlet sangat kuat
 Jika terjadi hambatan pada aliran darah inlet, sehingga
darah yang mengalir sedikit dan tidak sesuai dengan
besaran nilai QB (blood pump), maka akan terjadi lower
arterial pressure
 Pada monitor nilai arterial pressure, nilai negativenya lebih
besar (Ingat -200, berati flownya lebih rendah dari -
100)
 Jadi Lower Arterial Pressure mengindikasikan ada
hambatan aliran darah dari akses inlet-sebelum pompa
Low Arterial Pressure, kemungkinan
penyebabnya adalah :
 Clots pada arterial line sebelum pompa
 Kinkin, kelipat, terklem pada arterial line sebelum pompa
 Cardiac Output yang jelek (Tekanan darah rendah atau
cardiac arrest)
 Akses inlet bermasalah :
Posisi jarum kurang tepat ( nempel dinding pembuluh)
Bengkak
Clotting pada ujung jarum
Stenosis arterial inlet
hipotensi
ARTERIAL POST BLOOD PUMP PRESSURE
MONITOR
 Mekanisme ini memonitor atau mendeteksi
adanya positive pressure pada sirkuit darah
antara pompa darah- post pompa –
kompartemen darah pada dialiser
 Peningkatan positive pressure pada mekanisme
ini bisa disebabkan karena :
* clotting pada dialiser
* kinkin pada sirkuit darah post pompa
* Kenaikan hematokrit
Hematokrit yang tinggi
 Kondisi hematologi pasien :
* Polikistik ginjal (fungsi erythropoesisnya masih baik)
* Dehidrasi
 Tindakan HD dengan pemilihan dialiser yang tidak
tepat
* Misal pasien malnutrisi dengan high flux dialiser
* Pasien yang kurus dengan high flux
VENOUS PRESSURE MONITOR
 Memonitor sirkuit darah pada : venous line sampai dengan
AV fistula needle (akses outlet).
 Nilai venous pressure adalah positip dengan batas limit 0-
150 mmhg
 Jika melebihi batas limit maka otomatis blood pump akan
berhenti dan mesin akan alarm
High Limit Venous Alarm

 Kingkin venous blood line


 Clotting pada buble trap venous
 Malfungsi akses venous
 Clotting pada AV-Fistula needle
 Venous Akses stenosis

Stenosis
MANAJEMEN PROBLEM PADA SIRKUIT
DIALISIS INTRA HD
 Manajemen untuk menyelesaikan masalah
atau problem tergantung dari hasil
pengkajian yang ditemukan
 Jika karena masalah akses maka dilihat
akses inlet atau outletnya
 Jika terjadi clotting maka penanganannya
sesuai penanganan clotting
Manajemen problem akses inlet/outlet

 Stop blood pump


 Perbaiki posisi AV-Fistula needle
 Jika masalah hematoma atau bengkak di outlet maka
* Lakukan sirkulasi ekstrakorporeal dengan
menghubungkan ujung venous lain dan
Arterial line
* Lakukan penekanan pada area yang
hematom dan tekan dengan ice gel
* Pindah outlet di tempat baru
* Program ulang peresepan HD nya dengan melihat
hasil yang sudah didapat
 Jika yang bermasalah di inlet :
* untuk safety pasien, maka kembalikan darah ke
sirkulasi tubuh pasien terlebih dahulu, kemudian
sirkulasi ekstrakorporeal
* Perbaiki inletnya, jika tidak memungkinkan cabut
jarum fistula inlet dan lakukan penekanan dengan
ice gel
* Pindah intlet baru atau ulangi kanulasi di tempat yang
sama setelah problem bengkaknya teratasi
* Lakukan program ulang untuk tindakan HD nya
Manajemen Clotting pada sirkuit darah
 Penyebab :
1. Pemberian antikoagulan yang tidak adekwat
2. Masalah proses penjendalan darah
3. Pompa darah berhenti dalam waktu lama
4. Blood Pump terlalu rendah
5. Problem akses vaskuler
6. Hemoglobin/Hematokrit yang tinggi
Tanda-tanda clotting
1. Peningkatan tekanan venous darah
2. Ada clotting pada buble trap outlet
3. Jika clotting pada dialiser, dialiser tampak
lebih gelap (diujung bundle dialiser),
arterial pressure dan TMP meningkat
4. Sirkuit darah tampak gelap dan buble
trap clotting
Manajemen Clotting :

1. Lakukan flushing dengan NaCl, untuk


mengetahui clotting diarea mana
2. Jika clotting diseluruh sirkuit darah,
rekomendasinya adalah semua ganti
dengan sirkuit baru dan kaji ulang untuk
pemberian antikoagulan
3. Clotting pada sebagian sirkuit :
 Jika darah masih bisa dialirkan kembali ketubuh
pasien, kembalikan darah ke tubuh
 Lakukan sirkulasi, berikan heparin 5000 unit
 Bersihkan clottingan yang ada
 Lakukan prosedur HD ulang jika sirkuit darah
sudah siap dan program ulang rencana Hdnya
 Anjurkan untuk pemeriksaan kadar hemoglobine
pada dialisis berikutnya
23 11/09/2020

Anda mungkin juga menyukai