Anda di halaman 1dari 23

18.06.

2012

PEMBANGUNAN KPH
SEBAGAI PRIORITAS
NASIONAL
Basah Hernowo

Direktur Kehutanan dan Konservasi


Sumber Daya Air
Kementerian PPN/ BAPPENAS

Di sampaikan pada:
Peluncuran Buku KPH
Jakarta, 2 Desember 2011

KENAPA HARUS ADA KPH?

1
18.06.2012

Kondisi Kawasan Hutan Saat ini


Luas Kawasan Hutan Kondisi Penutupan Lahan
Berdasarkan RKTN Kawasan Hutan

Luas (Juta Ha)


Luas (Juta Ha)
Hutan Primer 41,26
Hutan Konservasi 26,82
Hutan Sekunder 45,55
Hutan Produksi 75,00
Hutan Tanaman 2,82
Hutan Lindung 28,86 Areal tidak berhutan 41,05
Total 130,68 Total 130,68

Sumber: Permenhut No.49/2011 tentang RKTN

Kontribusi sub sektor kehutanan dalam PDB


Nasional
1. Kehutanan merupakan sub sektor
2.00 penting terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional <1997/1998
1.80
2. Namun > 1997/1998 Laju
1.60 kontribusi sub sektor kehutanan
terhadap PDB terus menurun
1.40
3. Turunnya kontribusi tersebut
1.20 disebabkan:
a. Tidak ada pertumbuhan atau
1.00 pertumbuhan negatif sub sektor
pada periode tersebut
0.80
b. Laju pertumbuhan sub sektor/ sektor
0.60 lain lebih cepat
c. Perhitungan PDB sub sektor
0.40 kehutanan tidak merepresentasikan
seluruh nilai tambah baik dari produk
0.20
olahan/lanjutan maupun jasa
0.00 > Kinerja ekonomi sub sektor ini
1998
1999

2003
1996
1997
1995

2002

2004

2006
2007
2000
2001

2005

2008
2009

terus menurun

2
18.06.2012

Apa yang Harus Dilakukan?


2

1.8

1.6

1.4

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030

Mungkinkah melakukan leverage untuk meningkatkan


kontribusi sektor Kehutanan dalam PDRB

Problem sebagai Modal Awal


Non Tidak Ada Luas Area Luas Area
(juta ha) Hutan Hutan Data Total IUPHHK HA IUPHHK HTI
(juta Ha) (juta Ha)
HPT 18,83 54,97 4,53 24,78
2006 28,78 6,18
2007 28,27 7,12
HP 22,08 13,09 5,35 35,70
2008 26,16 7,15
HPK 11,05 11,00 3,44 22,35
2009 25,77 8,67
TOTAL 51,91 29,59 13,34 82,84 2010 24,85 8,90

Total Luas Area untuk Hutan Produksi sekitar Total Luas Area IUPHHK HA dan IUPHHK HTI
82,84 juta hektar sekitar 33,8 juta hektar

• Terdapat selisih yang besar antara luas hutan produksi dengan areal di bawah IUPHHK HA dan
HTI yaitu sebesar 49,1 juta hektar  merupakan area open access
• Untuk mencegah perambahan dan illegal logging serta meningkatkan value sumber daya hutan
maka area open access harus dikelola oleh KPH  penerapan prinsip‐prinsip SFM sepenuhnya

3
18.06.2012

KPH sebagai kesatuan pengelolaan hutan pada tingkat


tapak wajib menerapkan prinsip‐prinsip SFM

Kesatuan
Pengelolaan
Hutan

Peter F. Drucker

The center of a modern society, economy, and


community is not technology. It is not information. It
is not productivity. It is the managed institution as
the organ of society to produce results.
Management is the specific tool, the specific
function, the specific instrument to make institutions
capable of producing results.

4
18.06.2012

Peter F. Drucker

Management’s concern and


management responsibility
are everything that affects
the performance of the
institution and its results –
whether inside or outside,
whether under the
institution’s control or totally
beyond it

On Money:
Efficiency Is Doing Money follows knowledge. Money is not a problem.
The problem is leadership and direction.
Things Right, Profitability is not the purpose of, but a limiting
Effectiveness Is factor on, business enterprise and business activity
On Management:
Doing The Right
Management has mostly to do with people, not
Things techniques and procedure. Their engagement is
what matters.
The effective decision maker actually makes very
few decisions.
On Knowledge:
We now accept the fact that learning is a lifelong
process of keeping abreast of change. And the most
pressing task is to teach people how to learn.
The essence of management is to make knowledge
productive. Knowledge exists only in application.
We will not be limited by the information we have.
We will be limited by our ability to process that
information
On the Individual:
Know your strengths
The first question to ask is what needs to be done
The Definitive Drucker by Elizabeth Haas Edersheim

5
18.06.2012

KEDUDUKAN KPH DI KEBIJAKAN


PEMBANGUNAN NASIONAL

Pembangunan KPH Pada RPJMN 2010‐2014


• Prioritas Bidang X : Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
• Prioritas Peningkatan Konservasi dan
Rehabilitasi Sumber Daya Hutan
• Fokus Prioritas : Perencanan Makro Bidang
Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan
• Kegiatan Prioritas : Pembangunan Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH)
• Sasaran: Terwujudnya pengelolaan kawasan
hutan dalam unit‐unit pengelolaan, baik kawasan
hutan konservasi, hutan produksi maupun hutan
lindung
• Indikator:
• Penetapan KPHP di 28 provinsi
• Penetapan KPHK di seluruh Indonesia
• Penetapan KPHL di 28 provinsi
• Peraturan perundang‐undangan penyelenggaraan
KPH sebanyak 4 judul

6
18.06.2012

Pembangunan KPH di RKP 2012 dan


Rancangan RKP 2013

• Prioritas Bidang X: Sumber Daya Alam dan Lingkungan


Hidup

RKP • Prioritas Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi


Sumber Daya Hutan
2012 Muncul Inisiatif Baru:
• Kegiatan Prioritas Pembangunan KPH
• Tambahan Indikator: Beroperasinya 120 KPH

• Rancangan awal  akan dimasukkan sebagai


RKP kegiatan prioritas nasional ke dalam
Prioritas Nasional 9 : Lingkungan Hidup dan
2013 Pengelolaan Bencana

Arah Kebijakan Prioritas Peningkatan Konservasi


dan Rehabilitasi Sumber Daya Hutan

1) Arah kebijakan percepatan penyelesaian persoalan pembangunan hutan


a) peningkatan kualitas dan ketersediaan data dan informasi potensi
sumberdaya hutan;
b) percepatan beroperasinya Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan
penyediaan SDM pengelola KPH yang profesional, dan
c) percepatan pengukuhan dan pemantapan kawasan hutan

2) Arah kebijakan peningkatan konservasi dan rehabilitasi sumber daya hutan


a) peningkatan konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan,
b) peningkatan fungsi daya dukung daerah aliran sungai; dan
c) pengembangan penelitian dan iptek sektor kehutanan.

7
18.06.2012

Isu Strategis dalam Pembangunan KPH


1. Pembentukan KPH diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum untuk
memperbaiki permasalahan tata kelola kehutanan
2. Permendagri No.61/2010 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja KPHP
dan KPHL di Daerah
• Pasal 2 Ayat (1) : Dalam rangka efektivitas penyelenggaraan pengelolaan
hutan lindung dan hutan produksi di daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota
dibentuk KPHL dan KPHP yang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah
3. Pemahaman peran dan fungsi KPH serta pembagian tata hubungan kerja
yang jelas antara Pemerintah Pusat (Kementerian Kehutanan), Pemerintah
Daerah (Dinas Kehutanan) dan KPH
4. Perlunya pemisahan peran regulator dan operator dalam pengelolaan
kawasan hutan

Isu Strategis dalam Pembangunan KPH


5. Pemantapan sumber daya KPH : meliputi SDM, sarpras, data dan
informasi potensi hutan, penyusunan business plan KPH
6. Alternatif pembiayaan KPH sehingga self financing (mandiri) melalui
kegiatan pengelolaan hutan
7. Mewujudkan Sustainable Forest Management dengan Sustainable
Business Management dan Sustainable Livelihood Management
8. Pembangunan KPH merupakan bagian tidak terpisahkan dari
perencanaan pembangunan nasional
9. KPH sebagai unit terkecil pelaksanaan tanggung jawab Menteri
Kehutanan dalam pengelolaan hutan dan kehutanan

8
18.06.2012

APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Sinergi antar Program di dalam Kementerian


Kehutanan
SEKJEN ITJEN BALITBANG BA PENYULUHAN

Ditjen Planologi Kehutanan


Penetapan dan
Penyelesaian Tata Batas Inventarisasi SD Hutan
Operasionalisasi KPH

Ditjen BUK Ditjen BPDAS PS Ditjen PHKA

Peningkatan produksi Rehabilitasi Hutan dan Penurunan hotspot dan


hasil kayu dan non kayu Lahan tingkat kebakaran hutan

Konservasi Kawasan dan


IUPHHK HA dan HTI HKm, HD, HR Kemitraan
Spesies

HPH Restorasi Pengelolaan DAS Penurunan tingkat


Ekosistem terpadu pembalakan liar

9
18.06.2012

Percepatan Operasionalisasi KPH sebagai


Pengelola Kawasan
1. KPHP dan KPHL Kab/Kota berada di
INVESTOR bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati/Walikota
(Permendagri 61/2010)
PEMDA 2. KPHP dan KPHL berkoordinasi
dengan Pemerintah Daerah dan
Kementerian Kehutanan dalam
pengelolaan area hutan
3. KPHP dan KPHL dapat melakukan
KEMENTERIAN kerjasama dengan investor untuk
KPH KEHUTANAN membuka peluang investasi di
area hutannya
4. KPHK mengikuti PP No.28/2011 dan
berada langsung di bawah tanggung
jawab Kementerian Kehutanan (UPT)
KEGIATAN
PRODUKSI 5. Syarat agar KPH operasional:
• Tata Batas
KPH KEGIATAN • Manajemen
KPH
AREA HUTAN
REHABILITASI • Aset
• SDM
• Business Plan
KEGIATAN • Sarana Prasarana Penunjang
KONSERVASI • Modal Kerja

ASSET MANAGEMENT

10
18.06.2012

Asset Management
Asset management is maintaining a
desired level of service for what you
want your assets to provide at the
lowest life cycle cost. Lowest life
cycle cost refers to the best
appropriate cost for rehabilitating,
repairing or replacing asset. Asset Asset management, or the way in
management is implemented which assets are managed, is
through asset management program directly associated with the current
and typically includes a written asset or desired levels of service for our
management plan. customers, the associated costs in
providing these services, and the
practices and systems that assist
organisations in achieving this in
the most efficient and effective
ways.

Langkah‐Langkah
Asset Management

Kelembagaan
Program
dan
Sumber Daya Manusia Kegiatan

Sumber Pendanaan

11
18.06.2012

Manfaat dari Asset Management


1. Memperpanjang umur pakai aset dan membantu dalam
pengambilan keputusan untuk rehabilitasi‐perbaikan‐dan
penggantian aset melalui operasi dan pemeliharaan yang efisien
dan terfokus
2. Memenuhi kebutuhan pasar karena fokus kepada keberlanjutan
pelayanan
3. Penetapan tarif sesuai dengan perencanaan operasi dan
keuangan
4. Fokus penganggaran pada kegiatan kritis untuk keberlanjutan
kinerja
5. Memenuhi tingkat pelayanan yang diinginkan dan standard
peraturan yang berlaku
6. Cepat tanggap terhadap kondisi darurat
7. Perbaikan keamanan dan keselamatan aset

Advanced Asset Management


INPUTS OUTCOMES

• asset maintenance LEVELS OF SERVICE


• asset operations • Reliable of service
• asset planning/strategies • Quality of service
• asset risk management • Quantity of service
• safety/risk/security

ADVANCED ASSET
MANAGEMENT CUSTOMERS

COST OF SERVICE
• asset creation • Original asset cost
• asset operations • Cost of operations
• asset maintenance • Cost of maintenance
• asset performance monitoring • Efficiency of asset management
• asset audit • Cost of replacement/
• asset renewal rehabilition/disposal
• risk assessment • Cost of administration/management
• Audit/review • Exposure to risk

12
18.06.2012

Pengelolaan Aset
1
Kondisi Aset Saat Ini

5 2
Faktor Yang
Strategi
Diperlukan untuk
Pembiayaan Jangka
Pengelolaan Keberlanjutan Tingkat
Panjang
Aset Pelayanan

4 3
Aset Yang Tidak
Minimum Siklus Menunjang
Biaya Keberlanjutan Kinerja

Sumber: EPA, Asset Management: A Best Pratices Guide

Life Cycle Asset Management


Management
Review
Asset Planning
Asset audit Strategis

Asset disposal/ Asset creation/


rationalisation acquisition

Asset replacement Asset accounting &


economics

Asset rehabilitation/
renewal Asset operations

Asset
Asset condition & maintenance
performance monitoring

13
18.06.2012

1. Bagaimana Kondisi Aset Saat Ini


a. Pertanyaan
1) Apa aset yang dimiliki?
2) Dimana aset tersebut berada?
3) Bagaimana kondisi aset tersebut?
4) Bagaimana umur pakai aset tersebut?
5) Berapa nilai aset tersebut?

b. Best Practices
1) Mempersiapkan inventory aset dan peta sistem
2) Mengembangkan sistem penilaian dan rating
3) Penilaian sisa umur pakai aset
4) Menentukan nilai aset dan biaya penggantian

2. Apa Faktor yang Diperlukan untuk


Keberlanjutan Tingkat Pelayanan
a. Pertanyaan
1) Bagaimana tingkat pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen dan para
pemangku kepentingan lain?
2) Apa standar pelayanan yang diinginkan oleh regulator?
3) Bagaimana tingkat kinerja saat ini?
4) Bagaimana kemampuan fisik dari aset?

b. Best Practices
1) Analisis antara tingkat pelayanan yang ada dengan tingkat pelayanan
yang diinginkan oleh konsumen
2) Antisipasi perubahan peraturan
3) Mengkomunikasikan kepada konsumen tentang tingkat pelayanan yang
akan diberikan pengelola sesuai dengan target kinerja yang disusun
4) Mempergunakan tingkat pelayanan untuk ‘tracking’ sistem kinerja

14
18.06.2012

3. Apa Aset yang Tidak Menunjang Keberlanjutan


Kinerja
a. Pertanyaan
1) Mengapa aset tersebut rusak (fisik)?
2) Mengapa aset tersebut tidak berfungsi?
3) Apa kemungkinan dan konsekuensi dari tidak berfungsinya aset?
4) Berapa biaya diperlukan untuk perbaikan aset?
5) Berapa biaya lain‐lain (sosial, lingkungan, dll) akibat tidak berfungsinya aset?

b. Best Practices
1) Melakukan ‘listing’ terhadap semua aset sesuai dengan tingkat pengaruhnya
terhadap berjalannya sistem operasi
2) Melakukan analisis kerusakan (root cause analysis, failure mode analysis)
3) Menentukan kemungkinan kerusakan dan ‘listing’ aset sesuai dengan tipe
kerusakan
4) Analisis resiko kerusakan dan konsekuensinya
5) Pergunakan kurva kerusakan aset
6) Review dan up‐date penilaian kerawanan sistem

4. Berapa Minimum Siklus Biaya


a. Pertanyaan
1) Apa strategi alternatif untuk mengelola operasi dan pemeliharaan,
personil, dan akuntansi penganggaran?
2) Apa strategi yang terlayak untuk institusi (TN dan BKSDA)?
3) Berapa biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi, perbaikan, dan
penggantian aset‐aset utama?

b. Best Practices
1) Mengubah dari ‘reactive’ pemeliharaan kepada ‘predictive’ pemeliharaan
2) Mengetahui secara persis biaya dan manfaat antara rehabilitasi dengan
penggantian
3) Mengetahui secara persis siklus biaya khususnya untuk aset‐aset utama
4) Pengerahan sumber daya sesuai kondisi aset
5) Analisis penyebab kerusakan aset untuk pengembangan rencana tanggap
khusus

15
18.06.2012

5. Apa Strategi Pembiayaan Jangka Panjang


a. Pertanyaan
1) Apakah memiliki kecukupan dana untuk membiayai pemeliharaan
aset sesuai tingkat pelayanan yang diinginkan?
2) Apakah struktur harga saat ini menunjang keberlanjutan kebutuhan
jangka panjang dari sistem

b. Best Practices
1) Revisi struktur harga
2) Mengembangkan cadangan modal dari pendapatan saat ini
3) Membiayai rehabilitasi, perbaikan, dan penggantian aset melalui
pinjaman dan bantuan keuangan

1.
Plan

4. Asset
2. Do
Act Management

3.
Check

16
18.06.2012

CONTOH APLIKASI
SINERGI BEBERAPA KPH YANG BERGERAK
DI HTI ‐ PULP

Pemanfaatan Hutan Produksi Open Access untuk


Mendukung Industri
1. Industri pulp dengan kapasitas 600.000 ton/tahun membutuhkan areal HTI
seluas 108.000 ha netto atau 155.000 ha gross yang kompak dan clean & clear
2. Industri perkakas diasumsikan membutuhkan areal HTI minimal seluas 100.000
ha yang kompak dan clean and clear

40% KPH untuk 124 KPH-HTI


mendukung industri
pulp
pendukung
(@ 155.000 ha) industri Pulp
Luas Hutan Produksi jika
Open Access = 49,1
juta hektar
KPH untuk 288 KPH-HTI
mendukung industri
perkakas
pendukung
60% (@ 100.000 ha) industri Perkakas

17
18.06.2012

Pemanfaatan Hutan Produksi Open Access untuk


Mendukung Industri Pulp
1. Biaya investasi industri pulp saat ini sebesar US$ 1,200 per ton per kapasitas
terpasang atau per KPH-HTI memerlukan investasi sebesar US$ 720 mios
2. Harga pulp pada tengah tahun 2009 tercatat US$ 550 per ton
3. Pasar pulp global tumbuh rata-rata 1,77% per tahun dengan kebutuhan pada
tahun 2006 sebesar 174,95 juta ton

akan mendukung Biaya investasi USD


industri pulp 1200 per ton per
1 KPH = Kapasitas terpasang kapasitas terpasang Investasi :
155.000 ha 600.000 ton/tahun USD 720 juta

Asumsi harga
pulp USD 550
per ton

Menghasilkan USD 330


juta per tahun (merupakan
industri padat modal)

ILUSTRASI

KPH II

KPH III
KPH I

KPH VI KPH IV

KPH V

18
18.06.2012

Sinergi Program dan Kegiatan untuk Mendukung


Operasional
Perencanaan Makro dan
Pemantapan Kawasan

Peningkatan Usaha
Kehutanan

Peningkatan Fungsi dan


Daya Dukung Das dan
Pemberdayaan Masyarakat KPH
Penyuluhan dan
Pengembangan SDM

Penelitian dan
Pengembangan

Konservasi
Keanekaragaman Hayati
dan Perlindungan Hutan

Pohon Industri Pulp dan Kertas

19
18.06.2012

Pohon Industri Pengolahan Kayu

Manfaat Operasionalisasi KPH


• Pengurangan perambahan dan tindak pidana lainnya di bidang
kehutanan karena adanya pengelola di lapangan
• Maximizing pemanfaatan sumber daya hutan
• Mengurangi laju deforestasi, kerusakan hutan dan menurunnya
kualitas ekosistem hutan
• Mengurangi rentang kendali dalam pengelolaan kawasan hutan
kepada pengelola pada tingkat tapak
• Memperjelas peran masing‐masing pembuat kebijakan (regulator)
dengan pengelola kawasan (operator)
• Secara global mengurangi emisi serta meningkatkan ‘carbon stock’
melalui pengelolaan kawasan hutan melalui penerapan prinsip‐
prinsip SFM sepenuhnya

20
18.06.2012

Kinerja KPH dipengaruhi oleh


• Internal
• Status clear and clean kawasan yang dikelola  penyelesaian tata batas
• Pengelolaan aset yang dimiliki
• Sumber daya manusia
• Prasarana dan sarana pendukungnya
• Rencana pengembangan usaha (business plan)
• Modal awal (initial capital)

• Eksternal
• Kebijakan pemerintah (pusat dan daerah)
• Kondisi sosial‐ekonomi‐politik‐budaya masyarakat sekitar KPH
• Politik perdagangan global
• Ilmu pengetahuan dan teknologi
• Networking (misal supply‐chain management)

Manfaat KPH bagi Daerah


• Kejelasan peran masing‐masing pelaku antara pembuat kebijakan
(regulator/SKPD) dengan pelaksana kebijakan (operator/KPH)
• Jaminan supply bahan baku bagi industri hulu (industri pulp dan
kertas dan/atau industri pengolahan kayu)
• Berkembangnya industri hilir (lihat contoh dari pohon industri pulp
dan kertas serta pohon industri pengolahan kayu) di daerah
tersebut
• Berkembangnya kesempatan kerja
• Meningkatnya pendapatan daerah

21
18.06.2012

KESIMPULAN

KESIMPULAN
• KPH akan terbentuk apabila semua pemangku
kepentingan memiliki visi dan misi yang sama untuk
memperbaiki tata kelola hutan dan kehutanan
• Pengelolaan KPH akan optimal apabila beroperasi pada
tapak terdekat dengan regulator (SKPD).
• Perlu dibuka akses terhadap modal awal, baik melalui
belanja pemerintah pusat dan daerah (APBN/APBD),
dan/atau kerja sama dengan dunia usaha melalui
pendekatan “cost and benefit sharing”
• Perlu melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan
KPH baik sebagai pekerja atau sebagai mitra kerja

22
18.06.2012

TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai