Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN TAHUNAN

ISPA
UPTD PUSKESMAS JATIREJA
TAHUN 2023

UPTD PUSKESMAS JATIREJA


Jl.Raya Jatireja-Compreng, No. 123
Kecamatan Compreng
Kabupaten Subang Kode Pos 41258
KATA PENGANTAR

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tahuanan

ini. Laporan tahunan ini disusun dengan maksud sebagai telaah keberhasilan capaian program

termasuk proses mawas diri jika terdapat kekurangan secara komprehensif dan perbaikan

pelaksanaan progam dimasa yang akan datang. Penyusunan Laporan Tahunan program ISPA

Tahun 2022 ini dirasakan banyak kendala, namun berbagai kendala yang dihadapi, dijadikan

bahan pembelajaran untuk memacu ke arah yang lebih baik sehingga informasi tentang

capaian program ISPA di UPTD Puskesmas Jatireja dapat disajikan dan dimanfaatkan. Disadari

bahwa laporan tahunan ini belum sempurna, oleh karena itu segala masukan dan saran yang

bermanfaat bagi penyempurnaan laporan ini sangat diharapkan.

Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tahunan ini. Semoga dengan segala

keterbatasan dan kesederhanaan penyajian ini dapat bermanfaat untuk program pembangunan

di bidang kesehatan.

Jatireja, Januari 2024


Mengetahui
Kepala Puskesmas Jatireja Koordinator Program

H.Isam Syamsudin,SKM.,MM Dede Nurlia,A.Md.Keb


NIP: 197205211992031005

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................ i


Kata Pengantar............................................................................................................ ii
Daftar Isi .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Tujuan......................................................................................................... 2
1.3 Sasaran...................................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM......................................................................................... 4
2.1 Kondisi Geografis.........................................................................................4
2.2 Kondisi Demografi........................................................................................5
2.3 Sumber Daya Kesehatan.............................................................................8
1. Distribusi Pegawai Puskesmas Jatireja..................................................8
2. Jumlah Tenaga di Puskesmas Jatireja...................................................8
3. Daftar Nama Pegawai Puskesmas Jatireja Tahun 2023........................9
4. Distribusi dan Proporsi Pegawai Puskesmas Jatireja...........................10
2.4 Lingkunga Sosial, Ekonomi dan Budaya...................................................10
1. Ekonomi................................................................................................10
2. Perilaku.................................................................................................11
3. Lingkungan dan Sosial Budaya............................................................11
2.5 Sarana Prasarana......................................................................................11
2.6 Lingkungan Fisik........................................................................................12
2.7 Analisa Masalah........................................................................................12
1. Desa Jatireja........................................................................................12
2. Desa Kiarasari......................................................................................12
3. Desa Sukatani......................................................................................13
4. Desa Sukadana....................................................................................13
5. Desa Jatimulya.....................................................................................13
BAB III HASIL CAKUPAN PROGRAM......................................................................14
3.1 Data Cakupan Kegiatan………………..………………………….................14
A. Jumlah Kasus ISPA Selama 1 Tahun..................................................14
B. Jumlah Kasus ISPA Selama 1 Tahun..................................................14
C. Jumlah Kasus Pneumonia Selama 1 Tahun .......................................15
D. Jumlah Kasus Pneumonia Selama 1 Tahun........................................15
E. Jumlah Kasus ISPA Selama 1 Tahun..................................................15
3.2 Hasil Cakupan PKP …………..…………………………………….............. .16
3.3 Grafik Hasil cakupan Kegiatan ...…………………………...…....................17
BAB IV RUMUSAN MASALAH DAN RUK................................................................20
4.1 Perumusan Masalah dan Akar Penyebab Masalah……………….............20
4.2 Penetapan Pemecahan Masalah...............................................................22

iii
4.3 Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program ISPA......................................23
4.4 Tabel Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Program ISPA..................24
BAB V PENUTUP.......................................................................................................23

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di indonesia

terutama pada balita. Menurut hasil riskesdas 2007, pneumonia merupakan pembunuh

nomor dua pada balita (13,2%) setelah diare (17,2%).

Hasil survei morbiditas yang dilaksanakan oleh subdit ISPA dan Balitbangkes

menunjukan angka kesakitan 5,12%, namun karena jumlah sampel dinilai tidak

representatif maka subdit ISPA tetap menggunakan angka WHO yaitu 10% dari jumlah

balita. Angka WHO ini mendekati angka SDKI 2007 yaitu 11,2%. Jika dibandingkan

dengan hasil penelitian Ruden,et al (2004) di negara berkembang termasuk indonesia

insidens pneumonia sekitar 36% dari jumlah balita. Faktor risiko yang berkontribusi

terhadap insidens pneumonia tersebut antara lain gizi kurang, ASI ekslusif rendah,

polusi udara dalam ruangan, kepadatan, cakupan imunisasi campak rendah dan BBLR.

Sejak tahun 2000, angka cakupan penemuan pneumonia balita berkisar antara 20%-

36%. Angka cakupan tersebut masih jauh dari target nasional yaitu periode 2000-2004

adalah 86%, sedangka periode 2005-2009 adalah 46%-86%.

Kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi pertussis menyebabkan

banyaknya balita terkena ISPA, imunisasi pertussis yakni imunisasi yang diberikan agar

balita tidak rentan terkena Infeksi Saluran Pernafasan. Anak berumur di bawah 2 tahun

mempunyai risiko terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut lebih besar dari pada anak

di atas 2 tahun sampai 5 tahun, keadaan ini karena pada anak di bawah umur 2 tahun

imunitasnya belum sempurna dan lumeri saluran nafasnya relatif sempit (Daulay, 2008)

Program P2 ISPA bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian

yang disebabkan oleh penyakit pneumonia. Strategi dalam penanggulangan pneumonia

adalah penemuan dini dan tata laksana anak batuk dan atau kesukaran bernafas yang

tepat.

1
Puskesmas merupakan pusat pengembangan pembinaan dan pelayanan

kesehatan masyarakat dan merupakan pos terdepan dalam pembangunan kesehatan

masyarakat. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas

adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap

orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya.

Untuk melihat sejauh mana upaya yang dilaksanakan Puskesmas dalam


memberikan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dan tingkat
keberhasilan program-program kegiatan puskesmas, maka diperlukan evaluasi atas
kegiatan setiap bulan.
Visi Puskesmas
Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang Bermutu untuk
Terwujudnya Subang Jawara Raga Tahun 2023
Sedangkan MISI Puskesmas Jatireja :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu merata dan terjangkau
secara efektif dan efisien
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Meningkatkan kualitas SDM yang profesional dan berkomitmen tinggi
4. Menjalin kerjasama lintas sektor yang harmonis dan saling mendukung

1.2. TUJUAN

1.2.1 Tujuan umum

Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena pneumonia dan mengetahui

tingkat keberhasilan pelayanan program ispa yang dilaksanakan di UPTD

puskesmas Jatireja selama tahun 2023, berikut permasalahan yang dihadapi dan

upaya mengatasi masalah – masalah tersebut.

1.2.2 Tujuan khusus

a. Untuk mengevaluasi sejauh mana Program ISPA yang dilaksanakan di

Puskesmas Jatireja dapat berjalan sesuai target yang telah ditetapkan dan

mengetahui perencanaan program P2 ISPA pada tahun 2023.

2
b. Untuk mengevaluasi angka kesakitan pneumonia balita di UPTD Puskesmas

Jatireja

c. Untuk mengetahui faktor penghambat dan penunjang dari Program ISPA di

UPTD Puskesmas Jatireja.

d. Untuk mengetahui permasalahan yang ada di UPTD Puskesmas Jatireja tahun

2023 untuk perbaikan di tahun berikutnya.

e. Mengetahui sasaran desa yang sudah mencapai target

f. Mengetahui rencana kegiatan Program ISPA di UPTD Puskesmas Jatireja

tahun 2024.

g. Untuk melaksanakan pertanggungjawaban di bidang administrasi dalam bentuk

pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan.

1.3. Sasaran

a. Sasaran primer (Ibu, balita dan keluarga)

b. Sasaran sekunder (petugas kesehatan dan petugas lintas program serta lintas

sektor)

c. Sasaran tersier (pengambilan keputusan)

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1. Kondisi Geografis


Kecamatan Compreng terletak antara 1070 511 – 1070 541 Bujur Timur dan 60 331 - 60
371 Lintang Selatan, dengan luas wilayah 36,46 Km 2 (6.111 Ha) mempunyai 2 (dua) buah
Puskesmas. Puskesmas Compreng dan Puskesmas Jatireja, Puskesmas Jatireja
mempunyai wilayah kerja 5 (lima) desa yang terdiri dari:
1. Desa Jatireja
2. Desa Jatimulya
3. Desa Kiarasari
4. Desa Sukatani
5. Desa Sukadana
Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Utara : Berbatasan Dengan Wilayah Kerja Puskesmas Compreng
Timur : Berbatasan Dengan Kabupaten Indramayu
Selatan : Berbatasan Dengan Kecamatan Cipunagara
Barat : Berbatasan Dengan Kecamatan Binong
Daerah di Wilayah kerja Puskesmas Jatireja Berdasarkan Topografinya Kecamatan
Compreng termasuk dalam zona pantura bagian selatan (pantai utara Kab. Subang)
dengan ketinggian 0 – 50 m dpl, yang merupakan daerah pengembangan pertanian.
Luas wilayah kerja Puskesmas Jatireja ± 3.489 Ha dan Daratan 1.163 Ha, dengan
mayoritas penggunaan lahan untuk pertanian (sawah). Komposisi penggunaan tanah di
Kecamatan Compreng tahun 2013 menurut wilayah Desa dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 2.1. Luas Tanah Menurut Penggunaanya
di Kecamatan Compreng Tahun 2023
Perumah-
Sawah Tegalan Kuburan Kebun Empang Lainnya Jumlah
Desa an
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
(Ha)
Jatireja 311,37 - 93,00 2,85 - - - 407,22
Kiarasari 316,45 - 58,60 1,00 - - - 376,05
Sukatani 430,00 29,00 69,25 0,98 - - - 529,23
Sukadana 352,00 16,00 74,00 3,50 - - - 445,50
Jatimulya 450,00 12,23 58,78 2,00 12,23 - 15,80 551,04
Jumlah 3.447,34 77,81 631,06 23,16 31,81 - 17,00 4.228,18
Sumber : BPS Kab. Subang, 2020
Wilayah kerja Puskesmas Jatireja terdiri dari 5 Desa dengan jumlah 14 dusun, 27 RW
dan 88 RT, semua daerah atau desa bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan Roda 4.
Wilayah kerja Puskesmas Jatireja yang paling jauh adalah Desa Jatimulya, dengan jarak
tempuh menuju Puskesmas kurang lebih 5 Km dengan waktu tempuh 25 menit dengan
kendaraan bermotor. Selain dari dalam wilayah, Puskesmas Jatireja juga melayani pasien
dari luar wilayah seperti desa Mekar Jaya dan Luar Kabupaten Subang karena letaknya
yang sangat dekat dengan Puskesmas Jatireja.

4
2.2. Kondisi Demografi
Kependudukan / Demografi merupakan gambaran situasi penduduk dan hal yang
berkaitan dengan masalah yang menyangkut kependudukan serta menjadi faktor yang
mempengaruhi kondisi kesehatan yang ada di masyarakat, gambaran situasi
kependudukan tersebut diantaranya berupa:
1. Jumlah penduduk dan komposisi penduduk
Data jumlah dan komposisi penduduk berupa pembagian berdasarkan gender laki-
laki dan perempuan disertai klasifikasi umur, hal ini merupakan faktor penting karena
dapat diketahui berapa jumlah penduduk usia produktif yang ada diwilayah Puskesmas
Jatireja
2. Tingkat pendidikan
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan sangat berpengaruh dalam
menilai hasil cakupan kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas, karena faktor
pengetahuan masyarakat biasanya dinilai dari tinggi atau rendahnya pendidikan.
3. Jumlah penduduk dan KK miskin
Informasi tentang jumlah penduduk miskin yang ada di wilayah Puskesmas
berpengaruh terhadap kegiatan program yang dilaksanakan, karena ada program
tertentu yang mempunyai sasaran dari penduduk miskin, misalnya program gizi yang
mempunyai kegiatan PMT bagi balita gizi buruk dari keluarga miskin.
4. Mata pencaharian
Data ini untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Jatireja, dimana dapat dilihat jumlah pekerja atau penduduk yang produktif.
5. Jumlah penduduk kelompok rentan/ khusus
Informasi mengenai penduduk kelompok rentan sangat diperlukan, kelompok ini
merupakan kelompok sasaran dari program pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
Puskesmas. Dari data ini dapat diketahui jumlah wanitas usia subur, pasangan usia
subur, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, balita, siswa sekolah dan usila. Dimana
kelompok ini merupakan indikator keberhasilan yang dilihat dari jumlah hasil cakupan
kegiatan dari para programer.
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jatireja adalah 28.784 Jiwa
terdiri dari laki-laki 14.336 Jiwa dan perempuan 14.448 Jiwa.
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk perdesa di Wilayah Kerja Puskesmas Jatireja
Tahun 2023
NO DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 JATIREJA 3.757 3.624 7.381
2 KIARASARI 3.532 3.647 7.179
3 SUKATANI 2.970 3.029 5.999
4 SUKADANA 1.769 1.811 3.580
5 JATIMULYA 2.309 2.336 4.645
JUMLAH 14.336 14.448 28.784
Sumber: BPS Kabupaten Subang, 2022

5
Tabel 2.3 Jumlah estimasi penduduk menurut Golongan Umur Tahun 2023
Kelompok Umur
Desa Desa Desa Desa Desa
laki-laki dan Jumlah
Kiarasari Jatireja Sukatani Sukadana Jatimulya
Perempuan
0-4 605 536 385 237 323 2.087
5-9 561 530 481 280 354 2.205
11- 14 594 563 479 259 337 2.232
15-19 675 614 510 291 367 2.456
20-24 585 661 479 289 380 2.393
25-29 536 568 437 278 391 2.210
30-34 657 606 491 337 358 2.449
35-39 598 603 492 273 386 2.353
40-44 577 634 505 313 392 2.420
45-49 456 496 465 257 335 2.009
50-54 378 422 381 196 270 1.647
55-59 329 394 336 196 255 1.510
60-64 209 269 196 124 176 974
65-69 148 192 155 110 162 766
70-74 117 119 100 59 64 460
75+ 155 173 107 83 95 612

JUMLAH 7.179 7.381 5.999 3.580 4.645 28.784


Sumber data : BPS Kabupaten Subang, 2022
Dari data tersebut jumlah balita,anak dan remaja sebesar 22,7% dari seluruh total penduduk
dan jumlah usia lanjut sebesar 9,8% dari seluruh total penduduk. Berdasarkan data ini dapat
kita lihat bahwa komposisi penduduk usia produktif 67,6% lebih besar dibandingkan usia non
produktif (anak-anak dan usia remaja). Indikator penting yang terkait dengan distribusi
penduduk menurut umur yang sering digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk
adalah ratio beban ketergantungan atau dependency ratio. Ratio beban ketergantungan adalah
angka yang menyatakan perbandingan Antara banyaknya orang yang tidak produktif ( Umur
dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun) dengan banyaknya umur produktif 15-64 tahun.
Tabel 2.4 Jumlah KK dan KK miskin
di Wilayah Kerja Puskesmas Jatireja Tahun 2023
Desa KK KK MISKIN
Jatireja 1.773 367
Kiarasari 1.800 825
Sukatani 1.816 1.132
Sukadana 1.910 600
Jatimulya 1.410 527
Jumlah 8.709 3.451

6
Tabel 2.5 WUS PUS
di Wilayah Kerja Puskesmas Jatireja Tahun 2023
Usia Ibu Ibu Ibu
Desa Bayi Balita
Subur Hamil Bersalin Nifas
Jatireja 2.894 108 1.041 103 95 478
Kiarasari 2.978 111 1.070 106 98 490
Sukatani 2.419 92 870 87 80 398
Sukadana 1.444 54 319 52 48 238
Jatimulya 1.873 70 674 67 62 308
Jumlah 11.608 435 3.974 415 383 1.912

Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Jatireja pada Tahun 2023


berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatireja Tahun 2023
Desa Jatireja Kiarasari Sukatani Sukadana Jatimulya Jumlah
Petani 316 35 37 171 176 735
Pertanian
Buruh 1.253 710 588 919 946 4.416
Pertambangan
2 20 5 3 21 51
& Penggalian
Industri 189 242 185 20 47 683
Listrik, Gas dan
4 2 5 1 4 16
Air
Konstruksi 90 177 44 4 53 368
Perdagangan,
Hotel dan 409 407 348 142 270 1.576
Restoran
Angkutan 58 87 78 17 31 271
Lembaga
12 1 4 2 3 22
Keuangan
Jasa-jasa H 328 182 175 69 161 915
Lainnya H 23 20 21 2 27 93
Jumlah H 2.684 1.883 1.490 1.350 1.739 9.146
Sumber: BPS Kab. Subang, 2020

Jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Jatireja pada Tahun 2023


berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatireja Tahun 2023

Tidak/ Tidak Tamat Tamat


Desa Belum SD/
Sekolah Sederajat SD SLTP SLTA Akademi Universitas Jml

Sukadana 1.049 389 828 445 181 21 26 2.939


Sukatani 1.164 947 1.715 710 219 29 22 4.806
Kiarasari 1.193 1.390 1.922 906 318 17 27 5.773
Jatireja 1.749 774 1.715 955 416 32 68 5.709
Jatimulya 1.053 838 1.020 521 243 29 38 3.742

7
Jumlah 6.208 4.338 7.200 3.537 1.377 128 181 22.969
Sumber : BPS Kab. Subang, 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah penduduk yang tidak tamat SD
sebanyak 4.338 jiwa dari 22.969 jiwa atau sekitar 7,95% dari jumlah penduduk,
diperkirakan penduduk ini tidak bisa membaca dan menulis, sehingga mempengaruhi
perilaku kesehatan di masyarakat, karena informasi tentang kesehatan kurang mereka
pahami. Sedangkan penduduk dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi ada sekitar 181
orang, atau sekitar 1,12% dari jumlah penduduk. Jumlah ini lebih sedikit bila dibandingkan
dengan jumlah penduduk dengan pendidikan rendah, tetapi mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai
menyadari pentingnya pendidikan.

2.3. Sumber Daya Kesehatan


Secara keseluruhan jumlah tenaga di Puskesmas Jatireja pada tahun 2022 sebanyak
43 orang. Secara terperinci distribusi tenaga di Puskesmas Jatireja adalah sebagai berikut:
1. Distribusi Pegawai Puskesmas Jatireja Berdasarkan Fungsional
Tabel 2.8 Distribusi Pegawai Puskesmas Jatireja
Berdasarkan Fungsional Tahun 2023
No Fungsional Jumlah
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi -
3 Perawat Umum 10
4 Perawat Gigi 1
5 Bidan Puskesmas 13
6 Bidan Desa 5
7 Apoteker 1
8 Tenaga Pelaksana Gizi 1
9 Sanitarian (AKL) 1
10 Promkes 1
11 Laboratorium 1
12 Akuntan 1
12 Driver Ambulance 1
13 Pesuruh 1
Jumlah 40

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pegawai Puskesmas
Jatireja adalah bidan yaitu sebanyak 18 orang dan perawat sebanyak 10 orang.
2. Jumlah Tenaga di Puskesmas Jatireja berdasarkan pendidikan dan status kepegawaian
tampak pada tabel 2.8 dibawah ini:

8
Tabel 2.8 Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Pendidikan
KETENAGAAN JUMLAH PENDIDIKAN
Kepala Puskesmas 1 S2
Kepala TU 1 S2
Dokter Umum 1 S1
Dokter Gigi 1 S1
S1
Perawat 6
D3
Bidan D1
9
D4
Perawat Gigi 1 D3
Akuntan 1 S1
AKL 1 D4
Promkes 1 S1
Laboratorium 1 D3
TPG 1 S1
Apoteker 1 S1
SMA
Administrasi 2 S1

Driver Ambulan 1 SMA


Pesuruh 1 -
Tenaga Sukwan D3
12
D4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pegawai di


Puskesmas Jatireja berdasarkan tingkat pendidikan adalah Diploma III.

3. Daftar Nama Pegawai Puskesmas Jatireja Tahun 2023


Tabel 2.9 Daftar Nama Karyawan dan Tugas Pokok di Puskesmas Jatireja

9
KATEGORI
NAMA JABATAN
TENAGA
Ka. UPTD H. Isam Syamsudin, SKM., MM Kepala Puskesmas
Ka TU Hj. Nining Herningsih, SKM., MM Ka Tata Usaha
Dokter dr. Mulyadi
Penanggungjawab medis
Umum dr. Siska Maya Sari
Dokter Gigi - Penanggungjawab poli gigi
Perawat Sukarya, S.Kep., Ners Penanggungjawab Pusling
dan Kesnak
Siti Sari, Amd.Kep Bendahara Penerimaan dan
Petugas Lansia
Ita Ratna Juita, Amd.Kep Pet, Imunisasi
Atun, S.Kep Surveilans dan Bendahara
Pengeluaran
Lisnawati rahayu, Amd.Kep Petugas TB & Bendahara
Barang
Satilem, S.Kep Penanggungjawab BP,
Petugas Perkesmas
Perawat Gigi Eli Warliati. AMKG UKGM ,UKGS, Filariasis
Bidan Nani Nasiha, STr.Keb Bidan Koordinator

Darsih Widaryati, S.ST Bidan Desa Sukadana


Atikah, STr.Keb Bidan Puskesmas & SDIDTK
Ema Kamalia, S.ST Bides Kiarasari dan Malaria
Tati Diyati, S.ST Bides Jatimulya dan MTBS

Nurhasanah, STr.Keb Bides Sukatani


Ergawati, STr, Keb Bides Jatireja dan Hatra
Tenaga Non Amelia Rismayanti, S.E Petugas Akuntan
Medis Jajang Nurjaman, S.Gz Petugas Gizi
Herlinda, S.Tr.Kes Petugas Kesling
Intan nuryeni, SKM Petugas Promkes
Intan Tresna Leliasari, S. Farm., Apoteker
Apt
Laboratorium Putri Pratiwi Noerva Bowo, Amd. Petugas Laboratorium
AK
Tenaga Devi Dianasari, A.Md.Keb Petugas Hepatitis & kusta
Sukwan Hj. Titi Purwaningsih, Amd.Kep Petugas IMS/HIV
Wiwin Winaerih, Amd.Keb Petugas, Kes. Jiwa & obat
Dede Nurlia, Amd.Keb Petugas Karcis/ ISPA
Enok Sumarni, S.ST Petugas Karcis/Simpus
Isfatuhrohman, Amd.Kep Pcare
Cartiwi, Amd.Keb Petugas Medrek & Petugas
Kesorga
Fitri Yatul Inayah, Amd.Keb Petugas Diare
Rinawati, A.Md,Kep Petugas DBD
Ucu Siti Aisyah, S.ST Petugas Kesehatan Indera
Yuliana Sari, A.Md.Keb Petugas PTM & obat
Nana Dilaga Driver/Sopir

Imar Pesuruh

10
4. Distribusi dan Proporsi Pegawai Puskesmas Jatireja Berdasarkan Status Kerja
Tabel 2.10 Distribusi Pegawai Puskesmas Jatireja
Berdasarkan Status Kerja Tahun 2022
No Fungsional Jumlah
1 PNS 24
2 Honorer/Sukwan 18
Jumlah 41
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di Puskesmas Jatireja sangat kekurangan
tenaga perawat, tenaga sukwan dilibatkan dalam penanggungjawab program, belum
mempunyai dokter gigi.

2.4. Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya


1. Ekonomi
Perekonomian masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Jatireja sangat
dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah tersebut, yaitu dataran rendah yang sangat
cocok untuk dipegunakan sebagai lahan pertanian. Sehingga sebagian besar
masyarakatnya bekerja sebagai petani baik sebagai petani langsung maupun sebagai
buruh tani.
Tingkat kemampuan ekonomi sangat bervariasi dari yang sangat mampu sampai
yang kurang mampu (miskin). Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku sehat
dari masing-masing individu.

2. Perilaku
Sebagian besar masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Jatireja belum dapat
melaksanakan PHBS sepenuhnya, seperti:
a. Masih ada masyarakat yang mandi, mencuci dan BAB di sungai;
b. Masih ada masyarakat yang tidak makan dengan pola gizi seimbang;
c. Masih banyak yang merokok;
d. Belum melaksanakan olahraga secara teratur;
Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku masyarakat yang belum ber-
PHBS diantaranya adalah masih tingginya penduduk yang tidak tamat sekolah dan fakor
ekonomi.

3. Lingkungan dan Sosial Budaya


Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jatireja terbagi menjadi 2 kelompok
lingkungan dan Sosial Budaya yang berbeda, yaitu:
a. Lingkungan dan Sosial Budaya Sunda;
b. Lingkungan dan Sosial Budaya Jawa.
Sehingga pola pendekatan dalam upaya pemberdayaan peran serta Masyarakat
perlu menggunakan 2 cara yang berbeda disesuaikan dengan Lingkungan dan Sosial
Budaya setempat.

11
2.5. Sarana Prasarana
Sarana dan Prasaran yang tersedia di wilayah kerja Puskesmas Jatireja diantaranya:
1. Puskesmas induk : 1 buah dengan tanpa perawatan
2. Puskesmas pembantu : 1 buah (Rusak Berat)
3. Polindes : 5 buah polindes
4. Posyandu : Terdiri dari 26 posyandu
5. Mobil Ambulance :1
Keadaan posyandu tampak pada tabel berikut:
Tabel 2.11 Strata Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Jatireja
Jumlah Pratama Madya Purnama Mandiri
No Desa Posyandu Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Jatireja 6 0 0 0 0 5 83.3 1 16.7
2 Kiarasari 4 0 0 0 0 3 75.0 1 25.0
3 Sukatani 6 0 0 0 0 5 83.3 1 16.7
4 Sukadana 4 0 0 0 0 4 100 0 0
5 Jatimulya 6 0 0 0 0 5 83.3 1 16.7
Total 26 0 0 0 0 22 85 4 15

2.6. Lingkungan Fisik


Wilayah kerja Puskesmas Jatireja iklimnya mengalami dua musim, yaitu musim
panas dan musim penghujan. Kedua musim ini sangat mempengaruhi terhadap timbulnya
penyakit, seperti pada musim kemarau sering terjadi penyakit diare, gangguan kesehatan
kulit. Sedangkan pada musim penghujan sering terjadi atau prevalensi meningkat pada
jenis penyakit DBD, ISPA dan keracunan makanan.
Selain itu, komposisi tanah di wilayah kerja Puskesmas Jatireja sebagian besar
berupa sawah dan pemukiman atau perumahan, sehingga hal ini akan mempermudah
terhadap penyeberan dan perkembangan penyakit filariasis.

2.7. Analisa Masalah


Analisa masalah dari sisi pandang masyarakat yang dilakukan melalui Survei Mawas Diri:

1) Desa Jatireja
- PMT pemulihan stunting - ATK posyandu
- PMT pemulihan ibu hamil - Papan data posyandu
KEK - Pelatihan kader posyandu
- PMT pemulihan gizi buruk - Tong sampah di setiap dusun
- PMT penyuluhan - Kawasan Tanpa Rokok
- PMT lansia - Penyuluhan ASI ekslusif &
- Buku Lansia Sehat IMD
- Pembangunan posyandu - Peningkatan kerjasama
- Renovasi kamar mandi dengan lintas sektor terkait
posyandu penggerakan masyarakat
untuk skrinning kesehatan

12
2) Desa Kiarasari
- PMT pemulihan stunting - Pelatihan kader posyandu
- PMT pemulihan ibu hamil - Tong sampah di setiap dusun
KEK - Kawasan Tanpa Rokok
- PMT pemulihan gizi buruk - Penyuluhan ASI ekslusif &
- PMT penyuluhan IMD
- PMT lansia - Peningkatan kerjasama
- Buku Lansia Sehat dengan lintas sektor terkait
- Pembangunan posyandu penggerakan masyarakat

- Renovasi kamar mandi untuk skrinning kesehatan

posyandu - Pos TB Desa

- ATK posyandu - Pos Gizi Desa

- Papan data posyandu - Sosialisasi pemeriksaan IVA


Tes
3) Desa Sukatani
- PMT pemulihan stunting - Tong sampah di setiap dusun
- PMT pemulihan ibu hamil - Kawasan Tanpa Rokok
KEK - Penyuluhan ASI ekslusif &
- PMT pemulihan gizi buruk IMD
- PMT penyuluhan - Peningkatan kerjasama
- PMT lansia dengan lintas sektor terkait
- Buku Lansia Sehat penggerakan masyarakat

- Pembangunan posyandu untuk skrinning kesehatan

- Renovasi posyandu - Ada penderita kusta

- ATK posyandu - Peningkatan kebersihan

- Papan data posyandu terkait adanya kematian


akibat DBD
- Pelatihan kader posyandu

4) Desa Sukadana
- PMT pemulihan stunting - ATK posyandu
- PMT pemulihan ibu hamil - Papan data posyandu
KEK - Pelatihan kader posyandu
- PMT pemulihan gizi buruk - Tong sampah di setiap dusun
- PMT penyuluhan - Kawasan Tanpa Rokok
- PMT lansia - Penyuluhan ASI ekslusif &
- Buku Lansia Sehat IMD
- Pembangunan posyandu - Peningkatan kerjasama
- Renovasi kamar mandi dengan lintas sektor terkait
posyandu

13
penggerakan masyarakat - Penyediaan tempat sampah
untuk skrinning kesehatan sementara
- Antropometri & mebeler per - Pemeliharaan PAMSIMAS
posyandu

5) Desa Jatimulya
- PMT pemulihan stunting - Papan data posyandu
- PMT pemulihan ibu hamil - Kawasan Tanpa Rokok
KEK - Kelompok donor darah
- PMT pemulihan gizi buruk - Pos TB Desa
- PMT penyuluhan - Pos Gizi Desa
- PMT lansia - Pengelolaan sampah dengan
- Buku Lansia Sehat bank sampah
- Pembangunan posyandu - Antropometri & mebeler per
- Renovasi kamar mandi posyandu
posyandu - Pemeliharaan PAMSIMAS
- ATK posyandu

14
BAB III

CAKUPAN HASIL KEGIATAN PROGRAM

3.1. Data Cakupan Kegiatan

A. Jumlah kasus ISPA selama 1 tahun 2023 usia < 1 tahun s/d 1 - < 5 tahun

No JUMLAH KUNJUNGAN BATUK BUKAN PNEUMONIA JMLH YG DI HITUNG


DESA /
BALITA BATUK / KESU < 1Th 1 - < 5 th TOTAL
KELURAHAN NAFAS / ADA TDDK
KARAN BERNAFAS L P L P

1 JATIREJA 207 19 14 45 43 121 141

2 KIARASARI 192 11 18 41 42 112 132

3 SUKATANI 171 11 13 33 43 100 113

4 SUKADANA 156 12 7 40 35 94 105

5 JATIMULYA 208 23 12 37 45 117 131

6 RS / SUMBER
186 15 11 39 49 114 115
LAIN

JUMLAH 1.120 91 75 235 257 658 737

B. Jumlah Kasus ISPA Selama 1 tahun 2023 Usia > 5 tahun s/d 5 - < 9 tahun

ISPA ≥ 5 Th s/d 5 - < 9 th


N
DESA BUKAN PNEUMONIA
O
L P TOTAL

1 JATIREJA 49 51 100

2 KIARASARI 40 51 91

3 SUKATANI 35 38 73

4 SUKADANA 29 41 70

5 JATIMULYA 47 44 91

6 RS / SUMBER LAIN 82 68 150

JUMLAH 282 293 575

14
C. Jumlah Kasus Pneumonia Selama 1 Tahun 2023 usia > 1 tahun s/d 1 - < 5 tahun

REALISASI PENEMUAN PENDERITA

PNEUMONIA JUMLAH
NO DESA / KELURAHAN
< 1 Th 1 - < 5 Th SUBTOTAL TOTAL

L P L P L P

1 JATIREJA 2 1 10 7 12 8 20

2 KIARASARI 0 2 9 9 9 11 20

3 SUKATANI 0 0 5 8 5 8 13

4 SUKADANA 0 0 6 4 6 4 10

5 JATIMULYA 1 1 5 7 6 8 14

6 RS / SUMBER LAIN 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 3 4 35 35 38 39 77

D. Jumlah Kasus ISPA Selama 1 tahun 2023 usia > 9 tahun s/d 9 - < 60 tahun

ISPA > 9 - < 60 th


N
DESA BUKAN PNEUMONIA
O
L P TOTAL

1 JATIREJA 70 62 132

2 KIARASARI 61 60 121

3 SUKATANI 46 50 96

4 SUKADANA 44 38 82

5 JATIMULYA 65 60 125

6 RS / SUMBER LAIN 179 314 493

JUMLAH 465 584 1.049

E. Jumlah Kasus ISPA Selama 1 tahun 2023 usia > 60 tahun

ISPA > 60 th
N
DESA BUKAN PNEUMONIA
O
L P TOTAL

1 JATIREJA 31 31 62

2 KIARASARI 26 24 50

15
3 SUKATANI 15 25 40

4 SUKADANA 20 17 37

5 JATIMULYA 33 32 65

6 RS / SUMBER LAIN 74 82 156

JUMLAH 199 211 410

3.1 Hasil Cakupan PKP

NO UPAYA TARGET PENCAPAIAN MASALAH


(%) (%)
1 UKM ESENSIAL 75% 62% (77 balita) Adanya kesenjangan cakupan
P2P ISPA (93 balita)
penemuan penderita pneumonia
Cakupan penemuan
penderita pneumonia balita yaitu 13% (16) dari target
balita
75% (93) dan pencapaian
sebanyak 62% (77) di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Jatireja
Tahun 2023.

16
CAKUPAN PENEMUAN PNEUMONIA BALITA

PUSKESMAS JATIREJA

TAHUN 2023

17
GRAFIK PENEMUAN DAN PENGOBATAN PENDERITA PNEUMONIA BALITA PERBULAN

PUSKESMAS JATIREJA

TAHUN 2023

8 8

7 7 7 7 7 7

6 6 6 6 6

5 5 5

0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES

18
KASUS ISPA BERDASARKAN KLASIFIKAKSI (BALITA)

89.52%
90.00%

80.00%

70.00%

60.00%

50.00%

40.00%

30.00%

20.00% 10.48%

10.00% 0.00%

0.00%
Pneumonia Pneumonia Berat Batuk Bukan Pneumonia

19
BAB IV

RUMUSAN MASALAH DAN RENCANA USULAN KEGIATAN

4.1 Perumusan Masalah dan Akar Penyebab Masalah

MASALAH U S G TOTAL

Adanya kesenjangan cakupan penemuan 4 3 2 9


penderita pneumonia balita yaitu 13% (16) dari
target 75% (93) dan pencapaian sebanyak 62%
(77) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jatireja
Tahun 2023.

20
Akar Penyebeb Masalah

Manusia Lingkungan

Udara/cuaca Adanya pencemaran


Ketidakpahaman
yang udara dari asap
masyarakat ttg
panas,hujan pembakaran di
peny.pneumonia
musim sawah,asap rokok, dan
Anak
pancaroba kendaraan

Adanya kesenjangan
Kurang informasi dan cakupan penemuan
tingkat pendidikan penderita pneumonia
yang masih rendah
balita yaitu 13% (16)
dari target 75% (93)
dan pencapaian
sebanyak 62% (77) di
wilayah kerja UPTD
Puskesmas Jatireja
Pelayanan Tidak tepat waktu Tahun 2023.
belum optimal
di lakukan

Metode Dana Sarana

21
4.2 Penetapan Pemecahan Masalah

No PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH KET

1 Adanya kesenjangan cakupan  Masyarakat belum paham ttg penyakit  Pelacakan kasus pneumonia ke praktek  Pelacakan kasus pneumonia ke
penemuan penderita pneumonia pneumonia. Hal ini bisa terjadi karena dokter, klinik, petugas kesehatan praktek dokter, klinik, petugas
balita yaitu 13% (16) dari target kurang nya informasi dan rendahnya lainnya di wilayah kerja puskesmas. kesehatan lainnya di wilayah kerja
75% (93) dan pencapaian tingkat pendidikan masyarakat.  Mengusulkan anggaran untuk puskesmas.
sebanyak 62% (77) di wilayah  Tidak semua kasus ispa terdata di menunjang peningkatan pelayanan  Membuat perencanaan usulan
kerja UPTD Puskesmas Jatireja puskesmas. program ispa. anggaran kegiatan program ispa
Tahun 2023.  Melakukan care seeking /kunjungan  Melakukan care seeking /kunjungan
rumah pada penderita pneumonia. rumah pada penderita pneumonia.

22
4.3 RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) PROGRAM ISPA UPTD PUSKESMAS JATIREJA
TAHUN 2025

No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuhan Mitra kerja Waktu Kebutuhan Indicator Sumber
kesehatan sasaran jawab sumber pelaksanaan anggaran kinerja pembiay
daya aan
UKM ESSENSIAL :

1 cakupan Deteksi dini Penyakit ispa Bidan desa CFR 0% Kepala Format care Pet. MTBS Januari– Rp Turunnya Dana
penemuan penanganan tidak bertambah Posyandu Puskesmas, seeking, Pet. desember 4.200.000 angka kasus Bok
pneumonia kasus ispa berat Ruang mtbs pengelola sound timer, Kesling pneumonia
balita pada balita dan bp program, stetoskop Pet. Gizi
lintas program Pet.
dan lintas Surveilans
sector
2 Care seeking Untuk Masyarakat CFR 0% Kepala Lembar Bidan Januari & Agar
atau tercapainya /bayi, balita Puskesmas, balik, leaflet desa, desember masyarakat
kunjungan informasi terkait Desa pengelola kader atau ibu
rumah penanganan program, Pet. bayi & balita
pasien ispa kasus lintas program Surveilans paham akan
pneumonia ispa/pneumonia dan lintas perawatan
pada masyarakat sector ispa
pneumonia
di rumah

23
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN ( RPK )

4.4 TABEL RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PROGRAM ISPA TAHUN 2024

No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwal Rincian Lokasi Biaya
kesehatan sasaran jawab kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
UKM ESENSIAL
1 Deteksi dini Penyakit ispa 124 balita 93 balita Kepala 12 Jan s/d Petugas: 2 org 5 Desa di BOK
penanganan tidak bertambah Puskesmas, Des x 5 ds x 12 Wilayah
kasus ispa berat pengelola bln x Rp Kerja
pada balita program, lintas 35.000 = Rp Puskesmas
program dan 4.200.000 Jatireja
lintas sector
2 Care Untuk 124 balita 93 Kepala 12 Jan s/d 5 Desa di
seeking tercapainya balita Puskesmas, Des Wilayah
atau informasi pengelola Kerja
kunjungan terkait program, Puskesmas
rumah penanganan lintas Jatireja
pasien ispa kasus program dan
pneumonia ispa/pneumonia lintas sector
pada
masyarakat

24
BAB V

PENUTUP

Demikian laporan tahunan ini kami buat dengan sesingkat-singkatnya

agar dapat dijadikan bahan dalam penyusunan acuan di tahun yang akan

datang.

Tentunya laporan tahunan ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,

maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

demi kebaikan, keberhasilan dan kemajuan bersama.

5.1 Kesimpulan

Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan di wilayah kerja mempunyai program-

program kegiatan diantaranya untuk meningkatkan derajat kesehatan. Di dalam

melaksanakan program-program tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus bekerjasama

dengan lintas sektoral, lintas program dan masyarakat itu sendiri.

Dalam analisa program P2 ISPA ini merupakan acuan guna evaluasi untuk

meningkatkan mutu dan cakupan sehingga dari tahun ke tahun semakin meningkat baik

dari segi jangkauan terhadap sasaran maupun dari segi pendanaannya. Dan disadari

laporan ini banyak kekurangan dan diharapkan adanya umpan balik agar dapat

diperbaiki untuk penyempuraan.

5.2 Saran

- Meningkatkan kerjasama lintas program dan sektor

- Kegiatan care seeking dan penyuluhan ispa / Pneumonia terus dilakukan

- Pendanaan yang optimal

- Masyarakat/toga/toma ikut dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan ispa /

Pneumonia.

25

Anda mungkin juga menyukai