Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH P5 ( PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA)

TEMA: DEMOKRASI
KELAS: XI TOKR 2
ANGGOTA: 1. Dhiaz Azia Nurrahman
2. Pandu Dinata
3. Fahrizal Nugraha
4. Rio Raihandi

i
DEMOKRASI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “DEMOKRASI” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Demokrasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Guru Walikelas yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini.

ii
Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, 26 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

1. Pengertian Demokrasi ............................................................................................................3


2. Jenis-Jenis Demokrasi ...........................................................................................................4
3. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila .....................................................................................5

iii
4. Contoh Negara Yang Menganut Demokrasi ..........................................................................5
5. Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia Dalam Waktu 50 Tahun .............................................6

BAB III PENUTUP ........................................................................................................8

A. Kesimpulan ...........................................................................................................8
B. Saran .....................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................9

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pandangan produk dan atribut yang berkaitan dengan demokrasi itu merupakan
produk luar negeri. Sedangkan negara kita sendiri tidak memiliki kejelasan yang tepat
tentang demokrasi itu sendiri. Lalu kalau kita melihat bentuk demokrasi dalam struktur
pemerintahan kita dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan hampir
dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatan kebijakan sementara kalau kita
mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat mewakili bahwa negara kita
mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat di level desa. Bagaimana seperti
ditulis almarhum Moh. Hatta bahwa,”Di desa-desa sistem yang demokrasi masih kuat
dan hidup sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki.” Dasarnya adalah pemilikan
tanah yang komunal yaitu setiap orang yang merasa bahwa ia harus bertindak
berdasarkan persetujuan bersama.
Struktur demokrasi yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan
demokrasi asli yang berlaku di desa. Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak lain dari
pola-pola demokrasi tradisional yang dilambangkan oleh musyawarah dalam
pencapaian keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan keputusannya tersebut.
(Prijono Tjiptoherijanto dan Yomiko M. Prijono, 1983 hal 17-19). Dari gambaran di
atas, kami rasa hal ini pula yang menginspirasi demokrasi pancasila yang selalu
menjadi Kiblat negara kita dalam menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara masih
perlu ditelaah atau dikaji secara lebih dalam lagi. Demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan
diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang tidak mungkin terlepas dari rasa
kekeluargaan. Akan tetapi yang menjadi pandangan kita sekarang.
Mengapa negara ini seperti mengalami sebuah kesulitan besar dalam melahirkan
demokrasi. Banyak para ahli berpendapat bahwa demokrasi pancasila itu merupakan
salah satu demokrasi yang mampu menjawab tantangan jaman karena semua kehidupan
berkaitan erat dengan nilai luhur Pancasila. Dalam hal ini kita ambil saja salah satu ahli

1
Nasional Prof. Dardji Darmodihardjo, S.H. beliau mempunyai Pandangan bahwa
demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan
falsafah hidup bangsa Indonesia yang terwujudnya seperti dalam ketentuan-ketentuan
pembukaan UUD 1945. lain hal lagi dengan Prof. dr. Drs. Notonegoro,S.H.
mengatakan demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berke-
Tuhan-nan Yang Maha Esa, yang Berkepribadian Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
yang mempersatukan Indonesia dan yang berkedaulatan seluruh rakyat.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yakni:
1. Apakah demokrasi itu?
2. Apakah negara ini sudah demokrasi?
3. Bagaimana penerapan demokrasi di Indonesia?
C. Tujuan
Agar kita dapat membedakan antara paham demokrasi satu dengan demokrasi
yang kita pakai di Indonesia. Sehingga kita dapat mengerti apa sisi yang unggul di
dalam demokrasi Pancasila.

2
BAB II PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN DEMOKRASI

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki


hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau
melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Kata ini berasal dari bahasa
Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari δῆμος
(dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM
untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena; kata ini
merupakan antonim dari ἀριστοκρατία (aristocratie) "kekuasaan elit".
Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya
sudah tidak jelas lagi.Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan
kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak
dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan demokrasi sepanjang
sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit
sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-
benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan 20.
Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari
bahasa Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama. Suatu pemerintahan
demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu
orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki. Apapun itu, perbedaan-
perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani inisekarang tampak ambigu karena
beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi,
oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang
berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi

3
rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa
perlu melakukan revolusi.

II. JENIS-JENIS DEMOKRASI

Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya
menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang
pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung
dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara
demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat namun
kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan; ini disebut
demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan institusi
yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era Pencerahan, dan Revolusi
Amerika Serikat dan Perancis.
Demokrasi memiliki banyak jenisnya. Berikut beberapa jenis dari demokrasi :
1. Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat
a. Demokrasi Langsung
Merupakan sistem demokrasi yang memberikan kesempatan kepada
seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan saat menentukan arah
kebijakan umum dari negara atau undang-undang.
b. Demokrasi Tidak Langsung
Merupakan sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan sistem
perwakilan.
2. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi
a. Demokrasi Liberal
Merupakan Kebebasan individu yang lebih ditekankan dan mengabaikan
kepentingan umum

b. Demokrasi Rakyat

4
Merupakan demokrasi yang didasarkan pada paham sosialisme dan
komunisme dan lebih mengutamakan kepentingan umum atau negara.
c. Demokrasi Pancasila
Merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan pada nilainilai
sosial budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan
memprioritaskan kepentingan seluruh msyarakat atau warga negara. Demokrasi
pancasila fokus pada kepentingan dan aspirasi serta hati nurani rakyat. Sampai
saat ini Indonesia menganut demokrasi pancasila yang bersumber pada falsafah
pancasila.

III. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA

Adapun Prinsip-prinsip Pancasila:


a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
c. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

IV. CONTOH NEGARA YANG MENGANUT DEMOKRASI

Kata "demokrasi" pertama muncul pada mazhab politik dan filsafat Yunani kuno
di negara-kota Athena.[6][7] Dipimpin oleh Cleisthenes, warga Athena mendirikan
negara yang umum dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada tahun 508-507
SM. Cleisthenes disebut sebagai "bapak demokrasi Athena."[8]
Demokrasi Athena berbentuk demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama:
pemilihan acak warga biasa untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di
pemerintahan,[9] dan majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena.
Demokrasi Athena tidak hanya bersifat langsung dalam artian keputusan dibuat oleh
majelis, tetapi juga sangat langsung dalam artian rakyat, melalui majelis, boule, dan

5
pengadilan, mengendalikan seluruh proses politik disebagian besar warga negara terus
terlibat dalam urusan publik.[11] Meski hak-hak individu tidak dijamin oleh konstitusi
Athena dalam arti modern (bangsa Yunani kuno tidak punya kata untuk menyebut
"hak"[12]), penduduk Athena menikmati kebebasan tidak dengan menentang
pemerintah, tetapi dengan tinggal di sebuah kota yang tidak dikuasai kekuatan lain dan
menahan diri untuk tidak tunduk pada perintah orang lain.

V. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA DALAM WAKTU 50


TAHUN

Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi
juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Salah
satu tonggak utama untuk mendukung sistem politik yang demokratis adalah melalui
Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik di
tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk membentuk
pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum
dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat
sekaligus penerapan prinsipprinsip atau nilai-nilai demokrasi, meningkatkan kesadaran
politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum demi terwujudnya cita-
cita masyarakat Indonesia yang demokratis. Rakyat merupakan aktor politik aktif yang
menentukan berhasil tidaknya proses pemilu. Salah satunya yaitu pemilih pemula.
Pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali akan menggunakan hak
pilihnya. Berdasarkan pasal 45 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.72 tahun
2005 tentang 2 Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) adalah “penduduk desa warga negara
Republik Indonesia yang pada hari pemungutan suara pemilihan kepala desa sudah
berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih”.

6
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemilih pemula adalah pemilih
yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilihnya yang pada hari pemungutan
suara telah berusia 17 tahun dan terdaftar dalam daftar pemilih oleh penyelenggara
Pemilu. Kelompok pemilih pemula ini biasanya mereka yang berstatus pelajar,
mahasiswa, dan pekerja muda. Pemilih pemula sebagai target untuk dipengaruhi karena
dianggap belum memiliki pengalaman voting pada pemilu sebelumnya, jadi masih
berada pada sikap dan pilihan politik yang belum jelas.
Pemilih pemula yang baru mamasuki usia hak pilih juga belum memiliki jangkauan
politik yang luas untuk menentukan ke mana mereka harus memilih. Sehingga,
terkadang apa yang mereka pilih tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pemilih pemula
yang baru pertama memiliki hak pilih dalam Pemilu, sebelumnya telah ikut
berpartisipasi politik untuk meningkatkan nilai-nilai demokrasi di sekolah misalnya,
pada rapat kelas, pemilihan ketua kelas, ketua OSIS, dan sebaginya. Pendidikan politik
yang diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai demokrasi bagi pemilih pemula di
sekolah pada pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang
diajarkan oleh guru tentang demokrasi dan pemilihan umum tidak secara spesifik dan
mendetail dibahas oleh guru PPKn.
Oleh karena itulah, penting bagi pemilih pemula untuk mendapatkan pendidikan
politik yang secara spesifik ditujukan bagi pemilih pemula dalam kegiatan Pemilu di
sekolah maupun di masyarakat. Tujuannya agar pemilih 3 pemula pada umumnya ikut
berpartisipasi politik yang dapat mengembangkan kepribadian politik, kesadaran
politik, dan nilai-nilai demokrasi. Setelah memahami dan berpartisipasi dalam kegiatan
Pemilu diharapkan pemilih pemula menjadi pemilih yang cerdas yakni pemilih yang
sadar menggunakan hak pilihnya dan dapat memilih pemimpin yang berkualitas demi
perbaikan masa depan bangsa dan negara. Pengembangan dan etika berdemokrasi pada
pemilih pemula sangat diperlukan sepanjang mereka sebagai warga negara dan generasi
penerus bangsa untuk memajukan budaya politik yang terpuji dengan terlibat langsung
dalam aktivitas masyarakat sebagai pelaku dalam berdemokrasi.

7
DasarDasar Ilmu Politik, dan Ilmu Negara, memudahkan peneliti untuk
mendapatkan informasi mengenai nilai-nilai demokrasi dalam penelitian ini.
Demokrasi mengandung nilai-nilai yang diperlukan untuk menegakkan sebuah
pemerintahan yang demokratis. Nilai-nilai demokrasi yang dilaksanakan oleh warga
negara Indonesia sangat berpengaruh dalam kehidupan pemerintahan, khususnya oleh
pemilih pemula. Pemilih pemula memiliki peran penting dalam kehidupan demokrasi
sebagai generasi muda. Pemilih pemula yang belum memiliki pengalaman memilih
dalam Pemilu sebelumnya dianggap belum paham akan nilai-nilai demokrasi yang
seharusnya mereka laksanakan, seperti ikut berpartisipasi, berpendapat, berkelompok,
menghormati orang/kelompok lain, 4 kerjasama, kepercayaan, kesetaraan, dan
sebagainya. Kondisi tersebut apabila tidak dilaksanakan maka sebuah pemerintahan
yang demokratis sulit ditegakkan..

a. Periode 1945-1949 dengan Undang-Undang 1945 seharusnya berlaku


demokrasiPancasila, namun dalam penerapan berlaku demokrasi Liberal.
b. Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demokrasi liberal.
c. Periode 1950- 1959 UUDS 1950 berlaku demokrasi Liberal dengan multi-Partai
d. Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi Pancasila
namun yang diterapkan demokrasi terpimpin ( cenderung otoriter)
e. Periode 1966-1998 dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung
otoriter)
f. Periode 1998- sekarang UUD 1945, berlaku Demokrasi Pancasila ( cenderung
adaperubahan menuju demokratisasi)

8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaanhak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga Negara

2. Prinsip demokrasi dibedakan menjadi dua yaitu Prinsip Demokrasi Sebagai


SistemPolitik dan Prinsip Non-demokrasi (Kediktatoran)

3. Demokrasi memiliki banyak jenisnya. Yaitu Demokrasi menurut cara aspirasirakyat


(Demokrasi Langsung, Demokrasi Tidak Langsung) dan Demokrasi (Berdasarkan
Prinsip Ideologi, Demokrasi Liberal, Demokrasi Rakyat, Demokrasi Pancasila)

Kita lihat bahwa demokrasi di Indonesia telah berjalan dari waktu ke waktu.
Namun kita mengetahui bahwa pengertian Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang
dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-
nilai luhur Pancasila. Adapun aspek dari Demokrasi Pancasila antara lain di bidang
aspek Aspek Material (Segi Isi/Subsrtansi), Aspek Formal, Aspek Normatif, Aspek
Optatif, Aspek Organisasi, Aspek Kejiwaan. Namun hal tersebut juga harus didasari
dengan prinsip pancasila dan dengan tujuan nilai yang terkandung di dalamnya. Oleh
karena itu, kita dapat merasakan demokrasi dalam istilah yang sebenarnya.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila terdapat kesalahan mohon memakluminya, karena kami adalah hamba Allah
yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.

9
DOKUMENTASI WAWANCARA ANGGOTA MPK

10

Anda mungkin juga menyukai