Anda di halaman 1dari 22

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI 2016

“PERANAN BIOLOGI DALAM PENINGKATAN


KONSERVASI KERAGAMAN HAYATI”

DEWAN REDAKSI

Pengarah:
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin

Penanggung jawab:
Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin

Penyunting (Editor):

Magdalena Litaay, M.Mar. Sci, Ph. D


Dr. Syahribulan, M. Si
Dr. Fahruddin, M.Si
Drs. Muh. Ruslan Umar, M. Si
Nenis Sardiani, S.Si

Litaay, et al. (editor). 2016. Prosiding Seminar Nasional Biologi. Makassar.

i
Seminar Nasional Biologi (28 Maret 2016: Makassar)

Prosiding Seminar Nasional Biologi, 6 Juni 2016

Penyunting:
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Hasanuddin, 2016

ISBN: 978-602-72198-3-0

Penyunting:
Magdalena Litaay, Syahribulan, Fahruddin, Muh. Ruslan Umar, Nenis Sardiani

Desain sampul: Nurfaidah

Penerbit:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin,
Makassar

Cetakan Pertama: 2016

@ Hak Cipta dilindungi Undang-undang


All rights reserved

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa ijin tertulis dari
penyunting.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan perkenan-Nya sehingga buku Prosiding Seminar Nasional Biologi ini dapat
terbit. Buku Prosiding ini memuat makalah yang telah dipresentasikan pada
Seminar Nasional Biologi 2016 dengan tema “Peranan Biologi dalam
Peningkatan Konservasi Keragaman Hayati” yang dilaksanakan pada tanggal
28 Maret 2016 di Universitas Hasanuddin Makassar. Makalah yang dimuat pada
prosiding ini telah direview oleh tim pakar sesuai bidang ilmu biologi, biologi
terapan dan pendidikan biologi. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami
sampaikan kepada semua pihak baik pelaksana Seminar Nasional Biologi 2016,
penyaji makalah, penyunting dan penerbit yang telah berkontribusi pada
penyusunan dan penerbitan prosiding ini. Semoga prosiding ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan rujukan untuk kemajuan
ilmu di bidang biologi, biologi terapan dan biologi pendidikan.

Makassar, 1 Juni 2016

Penyunting

iii
SAMBUTAN DEKAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maka
Esa yang telah melimpahkan berkat kepada kita sekalian sehingga Seminar
Nasional Biologi 2016 telah terselenggara dengan baik dan terpublikasinya
makalah hasil seminar tersebut dalam prosiding ini.
Selanjutnya perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada Pimpinan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin dan panitia pelaksana Seminar
Nasional Biologi 2016 dengan tema: “Peranan Biologi dalam Peningkatan
Konservasi Keragaman Hayati”. Seminar Nasional Biologi 2016 telah
berkontribusi terhadap pencapaian target Universitas Hasanuddin sebagai PTN-
BH menuju world class university (WCU). Secara khusus kami sampaikan terima
kasih kepada Prof. Valerio Sbordoni (University of Rome Tor Vergata, Italy), Dr.
Siti Nuramaliati Prijono (Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
dan Ketua Umum Perhimpunan Biologi Indonesia), serta Kepala Balai Taman
Nasional Bantimurung Bulusaraung yang telah berkenan menjadi pembicara
kunci pada Seminar Nasional Biologi 2016.
Kami berharap tulisan ilmiah dalam prosiding ini dijadikan rujukan untuk
pengembangan ilmu bidang biologi dan bidang terkait lainnya. Prosiding ini
memaparkan konsep-konsep baru tentang perkembangan ilmu biologi, biologi
terapan dan pendidikan biologi. seperti perkembangan ilmu bioteknologi,
rekayasa genetika, penetapan pohon filogenik berdasarkan kesamaan sequence
DNA pengkode gen 165 RNA yang telah merubah secara nyata posisi filogenetik
berdasarkan morfologi semata, terapan biologi di bidang pertanian dan
sebagainya.
Pada akhirnya, sekali lagi kami ucapkan selamat dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi pada penerbitan Prosiding Seminar Nasional
Biologi 2016.

Makassar, 1 Juni 2016


Dekan FMIPA UNHAS

Dr. Eng. Amiruddin S.Si, M.Si.

iv
DAFTAR ISI

Halaman depan Prosiding ………………………………………………………..


Kata Pengantar ………………………………………………………………….. iii
Sambutan Dekan ………………………………………………………………… iv
Daftar Isi ………………………………………………………………………… v
Makalah Pemateri Kunci
Siti Nuramaliati Prijono ………………………………………………………… 1
Valerio Sbordoni………………………………………………………………… 19
Dedy Asriadi …………………………………………………………………….. 20

Makalah Bidang Ilmu: ZOOLOGI


Populasi, Pergerakan Harian dan Habitat Kuskus Beruang (Ailurops
ursinus) di Hutan Pendidikan UNHAS ……………………………………… 28
Amran Achmad, Putu Oka N, Risma Illa M, dan Asrianny

Potensi Pakan dan Preferensi Bersarang Kuskus Beruang (Ailurops ursinus)


di Hutan Pendidikan UNHAS ……………………………………………… 37
Amran Achmad, Putu Oka N, Risma Illa M, dan Asrianny

Karakterisasi Sarang Orangutan (Pongo pygmaeus morio) pada Beberapa


Tipe Hutan di Kalimantan Timur …………………………………………… 45
Teguh Muslim dan Amir Ma’ruf

Fragmentasi Habitat Owa Kelawat (Hylobates muelleri) di Kawasan


Permukiman Samarinda, Kalimantan Timur ……………………………… 53
Suryanto, Teguh Muslim, Warsidi

Keanekaragaman dan Pendugaan Populasi Kelelawar Pemakan Serangga


(subordo:microchiroptera) Penghuni Goa Gudawang Bogor Jawa
Barat………........................................................................................................ 61
Budiman Heriyanto, Dedy Duryadi S, Yanto Santosa, Ibnu Maryanto

Distribution of Rats (Rodentia; Muridae) in Bawakaraeng Mountain, South


Sulawesi, Indonesia …………………………………………………………. 62
Muh. Rizaldi Trias Jaya Putra N., Ibnu Maryanto, Bambang Suryobroto

Keanekaragaman Herpetofauna di Lahan Reklamasi Tambang Batubara


PT. Singlurus Pratama, Kalimantan Timur…………………………………… 63
Teguh Muslim, Ulfah Karmila Sari, Widyawati

Keragaman Guild Burung pada Hutan Pegunungan Bawah Taman Nasional


Bantimurung Bulusaraung …………………………………………………… 73
Indra A.S.L.P. Putri

v
Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Kepadatan Moluska pada 88
Ekosistem Mangrove Alami dan Hasil Rehabilitasi …………………………
Andi Nur Samsi

Jenis Ikan Tangkapan Bernilai Ekonomi di Pangandaran ………………… 97


Eddy Soekendarsi

Jenis Ikan Tangkapan Bernilai Ekonomi di Danau Matano………………… 102


Eddy Soekendarsi, Armawaty Syam, Ambeng, Zohrah Hasyim

Kelimpahan dan Distribusi Spasial Bambu Laut Isis hippuris di Kepulauan


Wakatobi ………………………………………………………………………… 106
Dining Aidil Candri, Jamaluddin Jompa, A. Niartiningsih, Chair Rani

Kelimpahan dan Distribusi Echinodermata di Padang Lamun Pulau Bone


Batang Sulawesi Selatan ……………………………………………………. 107
Dody Priosambodo

Makalah Bidang Ilmu: ENTOMOLOGI


Komunitas Kupu-Kupu (Lepidoptera : Papilionoidea) di Suaka
Margasatwa Angke Jakarta ………………………………………………… 119
Hasni Ruslan dan Dwi Andayaningsih

Interaksi Kupu-Kupu (Lepidoptera : Papilionoidea) pada Habitat Terbuka


dan Tertutup Hutan Lindung Muara Angke Jakarta……………………… 120
Dwi Andayaningsih dan Hasni Ruslan

Keanekaragaman Serangga Lepidoptera dan Parasitoidnya


pada Kompleksitas Lanskap Pertanian yang Berbeda ……………………. 127
Evawaty S.Ulina, Damayanti Buchori, Sjafrida Manuwoto, Pudjianto, Akhmad
Rizali

Keanekaragaman Kupu-Kupu pada Hutan Kemiri Taman Nasional


Bantimurung Bulusaraung …………………………………………………. 128
Indra A.S.L.P. Putri

Keragaman Rayap pada Pertanaman Jati (Tectona grandis L.) ………….. 139
Astuti Arif

Peranan Vegetasi terhadap Kehadiran Kupu-Kupu Graphium androcles


Boisduval (Lepidoptera:Papilionidae) di Kawasan Taman Wisata Alam
Nanggala III Kota Palopo ………………………………………………….. 150
Harlina, Adi Basukriadi, Amran Achmad, Djunijanti Peggie

Inventarisasi Arthropoda dan Strategi Konservasi Serangga di Lingkungan


Kampus ITS Surabaya ………………………………………………………. 159

vi
Nova Maulidina Ashuri, Sherly Eka A, Abdul Azis, M. Mahsun F, Baharuddin S,
Asti Riski Febiyani

Pengaruh Transformasi Lahan: Implikasi Terhadap Keanekaragaman


Semut pada Strata Habitat yang Berbeda …………………………………. 160
Ratna Rubiana, Damayanti Buchori

Makro dan Meso Fauna Tanah di Areal Reklamasi Tambang PT Singlurus


Pratama, Kalimantan Timur ……………………………………………….. 168
Ishak Yassir, Ike Mediawati, Mukhlisi

Hubungan Struktur Lanskap dengan Keanekaragaman dan Karakteristik


Serangga Pengunjung Bunga Mentimun ……………………………………. 183
Susilawati, Akhmad Rizali, Damayanti Buchori, Pudjianto

Peran Serangga Penyerbuk Pada Pertanaman Mentimun ………………… 184


Phika Ainnadya Hasan, Tri Atmowidi, Sih Kahono

Diversitas dan Efektivitas Lebah Penyerbuk pada Tanaman Tomat


(Lycopersicon esculente Mill: Solanaceae) …………………………………….. 185
Andi Gita Maulidyah Indraswari S., Tri Atmowidi, Sih Kahono

Jenis-jenis Serangga di Nusa Tenggara Timur ………………………………. 186


Ernawati dan Syahribulan

Makalah Bidang Ilmu: FISIOLOGI, GENETIKA, FARMASI DAN BIOLOGI


TERAPAN
Isolasi dan Karakterisasi Fragmen Gen Penyandi Enzim Kitinase dari
Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) …………………………………… 187
Muzuni

Pemetaan Potensi Plasma Nutfah Kopi Arabika Tipika (Coffea arabica L.


var. typica) di Sulawesi Selatan Berbasis Kajian Fenotipik & Analisis DNA
Molekuler SSRs ……………………………………………………………… 197
Andi Ilham Latunra

Penggunaan Ramuan Daun Cassia alata L. secara Tradisional untuk


Mengobati Penyakit Kulit Skabies di Kabupaten Keerom Papua ………… 198
Linus Yhani Chrystomo, Aditya Krishar Karim

Potensi dan Pemanfaatan Daun Jilat Yapen (Villebrunea sp.; urticacea)


secara Tradisional oleh Masyarakat Kepulauan Yapen dan Uji Aktivitas
Sitotoksik ………………………………………………………………………. 205
Tio Lina Simanjuntak, Aditya Krishar Karim, Linus Yhani Chrystomo
214

vii
Keragaman Genetik Kayu Kuku (Pericopsis mooniana) di Cagar Alam
Lamedai berdasarkan Penanda RAPD ………………………………………
C. Andriyani Prasetyawati

Karakteristik Gen Sitokrom C Oksidase Sub Unit I Bufo celebensis


Günther (Anura:Bufonidae) ………………………………………………….. 223
Suriana, Nasarudin

Pengaruh Tepung Sagu (Metroxylon rumphii) terhadap Histopatologi


Lambung Mencit (Mus musculus) ……………………………………………. 232
Andi Asmawati Azis, Andi Munisa, Ratna Mulyana Dewi Andi Mu’nisa, A.

Pengaruh Penambahan Bubuk Daun Cengkeh (Syzigium aromaticum) pada


Minyak Selayar terhadap Kadar Glukosa dan kolesterol Mencit (Mus
musculus) ……………….……………………………………………………… 214
Asmawati, A. Farida, Dahniar, N Amaliah

Kandungan Omega-6 pada Ekstrak Biji Mahoni Swietenia mahagoni (L)


Jacq. ……………………….…………………………………………………… 248
Hartati, Hartono

Potensi Cacing Tanah Lumbricus rubellus dalam Peningkatan Kandungan


Omega 3 pada Telur Ayam Ras Petelur Melalui Pemberian Pakan ……… 254
Zohra Hasyim, Eddy Soekandarsi, Ambeng, Marsuki

Keragaman genetik ESAT-6 (Early Secreted Antigenic Target-6) Isolat


Lokal Mycobacterium tuberculosis Sebagai Kandidat Vaksin Tuberkulosis 262
Rosana Agus

Algae Eucheuma cottonii dan Keong Mas Pomacea canaliculata untuk


Meningkatkan Kandungan Omega 3 Telur ………………………………… 270
Yunita Fardhani, Eddy Soekandarsi, Zohra Hasyim, Eddyman W. Ferial

Makalah Bidang Ilmu: KEHUTANAN, BIOTEKNOLOGI DAN


LINGKUNGAN
Keragaman Permudaan Alam dan Potensi Simpanan Karbon Tegakan
Pinus merkusii pada Zona Dataran Tinggi …………………………………… 271
Bina Swasta Sitepu

Potensi Ramin (Gonistylus bancanus Kurz) pada Areal Bekas Penebangan


Liar di Kalimantan Barat ……………………………………………………… 281
Samuel A. Paembonan, Syamsuddin Millang, Budirman B

Efektivitas Sterilisasi dan Perlakuan pada Benih terhadap Perkecambahan


Kayu Kuku (Pericopsis mooniana THW) secara in vitro …………………… 287
Nursyamsi 294

viii
Hubungan Bahan Organik Tanah dengan Keanekaragaman Jenis
Tumbuhan di Sekitar Areal Tambang Nikel ………………………………….
Albert D. Mangopang, Retno Prayudyaningsih
Kondisi Beberapa Jenis Mangrove Berdasarkan Kerapatan di Togean
Sulawesi Tengah ………………………………................................................... 303
Halidah

Perubahan Sifat Biologi Tanah dan Biomas Tanaman Pada Tanah


Terintroduksi Bioamelioran …………………………………………………… 310
Burhanuddin Rasyid, Masyhur Syafiuddin, Muh. Ansar

Optimasi Penanda Mikrosatelit Eboni Provenans Hutan Pendidikan


Universitas Hasanuddin dengan Metode Screening Penanda ……………….. 318
Siti Halimah Larekeng

Seleksi Primer Mikrosatelit Berbasis PCR Pada Eboni (Diospyros celebica


Bakh.) Provenansi Lasitae ……………………………………………………... 319
Gusmiaty

Keberhasilan Kultur Pucuk Murbei (Morus cathayana) Melalui Berbagai


Metode Sterilisasi dan Kombinasi ZPT …………………………………….. 320
Gusmiaty, Muhammad Restu, Faidah

Dampak Perubahan Iklim terhadap Fenologi Reproduksi Beberapa Spesies


Mangga (Mangifera spp.) di Kota Makassar ……………………………… 332
Andi Siady Hamzah, Putu Oka Ngakan, Kaimuddin

Pengaruh Air Kelapa (Cocos nucifera L.) terhadap Pertumbuhan Krisan


(Chrysanthemum morifolium) secara in vitro …………………………………… 333
Fitri

Jenis-Jenis Pohon Penghijauan pada Beberapa Lokasi Jalan di Kota


Makassar …………………………………….………………………………… 340
Elis Tambaru, Samuel A. Paembonan, Resti Ura’

Analisis Frekuensi Penyebaran Serbuk Sari Pohon Donor Eboni Provenansi


Lasitae berdasarkan Marka Mikrosatelit…………………………………… 347
Jihan Nanda, Muhammad Restu, Gusmiaty, Siti Halimah Larekeng

Analisis Jarak Penyebaran Serbuk Sari Eboni Provenansi Lasitae


berdasarkan Penanda Mikrosatelit …………………………………………… 358
Rilya Bumbuk, Muhammad Restu, Gusmiaty, Siti Halimah Larekeng

Analisis Proporsi Penyerbukan Eboni (Diospyros celebica Bakh) di Hutan


Pendidikan Universitas Hasanuddin dengan Penanda SSR ………………… 369

ix
Andi Hardianti, Muhammad Restu, Gusmiaty, Siti Halimah Larekeng

Makalah Bidang Ilmu: PERTANIAN


Rekayasa Pemangkasan untuk Pengembangan Teknologi Hijau dalam
Budidaya Tanaman Melon ………………………………………………. 381
Mir Alam, Juhriah

Kandungan Karoten Jagung Lokal Sulawesi Selatan Untuk Seleksi Jagung


Provitamin A ………………………………………………………………. 388
Juhriah, Mir Alam, A. Masniawati

Karakter Agronomis dan Hasil Beberapa Genotipe Jagung Hibrida pada


Berbagai Tingkat Cekaman Kekeringan ……......................................... 389
Suwardi dan Andi Takdir M

Keragaan Hasil dan Toleransi Kekeringan Genotipe Jagung terhadap


Ketersediaan Air …………………………………………………………. 401
Suwardi

Pengaruh Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman


Cabai Merah Besar (Capsicum annum L.) yang ditanam pada Tanah
Pascatambang Emas Bombana Sulawesi Tenggara ……………………… 411
Sri Ambardini, Irjum Budiatman Jaya

Keefektifan Isolat-Isolat Actinomycetes dalam Menghambat Infeksi


Fusarium sp. (Soybean Damping Off) secara in vitro…………………………. 419
Ikhwana Aflaha, Baharuddin, M. Danial Rahim

Efektifitas Trichoderma sp. terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao di Bawah


Tegakan Kakao Tua ……………………………………………………….. 420
Marliana S. Palad, Ambo Ala, Nasaruddin

Pengaruh Pupuk Organik Cair Mikrobat terhadap Pertumbuhan Vegetatif


Tanaman Padi Aromatik Lokal Toraja Utara Sulawesi Selatan ………….. 421
Elis Tambaru, Andi Masniawati, Eva Johannes, Susanti L

Pemanfaatan Limbah Jerami sebagai Media Produksi Jamur Merang


Volvariella volvacea Singer ……………………………………………………. 430
Slamet Santosa

Pengaruh Pupuk Organik Cair Mikrobat pada Pertumbuhan Vegetatif


Tanaman Padi Aromatik Lokal Enrekang Sulawesi Selatan ……………… 436
Andi Masniawati, Sri Suhadiyah, Elis Tambaru, Dewi Sulastri A

Pengembangan Anggrek Vanda Hibrida (Vanda limbata Blume X Vanda


tricolor Lindl. var. suavis) dengan Perlakuan Kolkisin secara In Vitro …… 445

x
Mustika Tuwo dan Ari Indrianto

Makalah Bidang Ilmu: MIKROBIOLOGI


Eksplorasi Bakteri Patogen Famili Vibrionaceae pada Teripang (Holothuria
scabra) dan Lobster (Panulirus homarus) …………………………………… 446
Dien Arista Anggorowati, Hendra Munandar

Potensi Bakteri Eksogenous Pendegradasi Polisakarida dari Tambak


Pemeliharaan Teripang Pasir (Holothuria Scabra)………………………… 455
Hendra Munandar, Dien Arista Anggorowati

Klasifikasi Numerik-Fenetik Bakteri Amilolitik Lokal Penghasil Bioplastik


Polihidroksibutirat (PHB) berdasarkan Profil Protein Total Sel ………… 464
Nur Arfa Yanti, Nurhayani H.M., L. Sembiring, S. Margino

Viabilitas Rhizopus sp. dan Bakteri Asam Laktat (BAL) Lokal dalam “Ragi
Wikau Maombo” ………………………………………………………………. 465
Nurhayani H. Muhiddin, Indrawati

Populasi dan Jenis Bakteri Penambat Nitrogen Simbiotik di Lahan Bekas


Tambang Nikel ………………………………………………………………. 475
Ramdana Sari, Retno Prayudyaningsih

Isolasi dan Identifikasi Molekuler Bakteri Penghasil Enzim Kitinase dari


Limbah Pengolahan Udang …………………………………………………. 484
Lasinrang Aditia, Eka Sukmawaty, Mashuri Masri

Uji Kemampuan Tumbuh Isolat Bakteri terhadap berbagai Konsentrasi


Merkuri (Hg) …………………………………………………………………. 485
Fahruddin dan Nur Haedar

Potensi Mikroba Antagonis Lokal untuk Pengendalian Penyakit Layu


Fusarium pada Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) secara in
vitro ...………………………………………………………………………….. 493
Hilda Karim, Symasiah, Nani Kurnia

Potensi Trichoderma spp. sebagai Agens Hayati dalam Menghambat


Pertumbuhan Cendawan Ganoderma boninense ………………………… 502
Rachmawaty

Simbiosis Fungi Mikoriza Arbuskular Glomus pada Beberapa Pohon Hutan


Kota Unhas Makassar ………………………………………………………. 510
Resti Ura, Elis Tambaru, Samuel A. Paembonan

Isolasi dan Identifikasi Bakteri Methanotrof Indigenous Penghasil Enzim


Urease (Agen Pereduksi Emisi Gas metan) di Lahan Sawah ……………. 518

xi
Maimuna Nonci, Baharuddin, Burhanuddin Rasyid, Pirman

Potensi Stenotrophomonas maltophilia Asal Rhizosfer Tanaman Kentang


dalam memproduksi Eksopolisakarida dan Melarutkan Fosfat …………… 519
Mu’minah, Baharuddin, Hazarin Subair, Fahruddin, Mika Nomura

Deteksi Resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap Obat


Antituberkulosis Isoniazid (INH) pada Berbagai Konsentrasi ……………… 520
Zaraswati Dwyana, Nur Haedar, Endang Sri Wati M

Deteksi Resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap Obat


Antituberkulosis Rifampicin pada Berbagai Konsentrasi ………………….. 531
Nur Haedar, Zaraswaty Dwyana, Ramdha Mawaddha, Muh. Nasrum Massi

Makalah Bidang Ilmu: KEPENDIDIKAN


Melawan Lupa: Retensi Pembelajaran Biologi Melalui Penggunaan Media
Biocompass …………………............................................................................. 540
Andi Rahmat Saleh

Mengintegrasikan Keterampilan Proses Sains ke Dalam Kurikulum Mata


Kuliah Biologi Dasar ……………………………………………………….. 545
Faisal Sudrajat

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Materi Sistem Respirasi Melalui Tim


Teaching dan Lesson Study ………………………………………………… 552
Kartini, Nahda, Andi Asmawati Azis

Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Konsep dalam Pembelajaran


Pencemaran Lingkungan ……………………………………………………. 559
Sitti Saenab, Sri Rahayu Lestari, Yusminah Hala

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dasar melalui penerapan Model


Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided-Inquiry) Siswa Kelas X2 SMA
Negeri 2 Sengkang ………………………………………………………….. 560
Muhiddin Palennari, Surya Satar, Sitti Saenab

Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Pola Makan melalui Penerapan


Modul Gizi ……………………………………………………………………. 567
A. Mushawwir Taiyeb, Andi Asmawati A, Lili Handayani

Pengembangan Karakter Kepemimpinan dan Tanggung Jawab Siswa


SMPN 2 Makassar melalui Kegiatan Organisasi SISPALA ……………… 575
Harnidah

Potensi dan Penggunaan Ikan Medaka Lokal sebagai Media Pembelajaran


Biologi ………………………………………………………………………… 582

xii
Irma Andriani, Magdalena Litaay, Rosana Agus, M. Ruslan Umar, Eddy
Soekandarsi, Ambeng, Djamaluddin Jompa, Dwi Kesumasari, Zainal Arifin,
Yusuke Takehana, Masato Kinoshita, Koji Inoue

Analisis Potensi Pemanfaatan Wilayah Pesisir sebagai Media Alam


Kemampuan Asisten Motivasi dan Hasil Belajar Mahasiswa Mata Kuliah
Zoologi Invertebrata di Pulau Barranglompo Kota Makassar …………… 583
Ryan Humardani

MAKALAH PRESENTASI POSTER


Uji Viabilitas dan Vigor Benih Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung
Selama Penyimpanan ……………………………………………………… 592
Fauziah Koes, Oom Komalasari

Peranan Anthesis Silking Interval (ASI) dalam Produktivitas Beberapa


Genotype Jagung Umur Genjah …………………………………………. 600
Fauziah Koes, Ernawati Djaya

Pengaruh Kualitas Benih Jagung pada berbagai Ruang Penyimpanan


terhadap Vigor Benih ……………………………………………………. 607
Anna Sulistyaningrum, Oom Komalasari

Peningkatan Daya Simpan Jagung Bima 19 URI dengan Kombinasi Jenis


Kemasan dan Ruang Penyimpanan ………………………………………… 615
Anna Sulistyaningrum, Ramlah Arief

Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Vigor Benih Jagung (Zea mays L.) … 624
Oom Komalasari, Ramlah Arief

Pemanfaatan Pupuk Hayati untuk Meningkatkan Efesiensi Pemupukan


pada Tanaman Jagung ……………………………………………………. 633
Fahdiana Tabri, M. Akil

Halaman belakang prosiding …………………………………………………

xiii
Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016 ISBN 978-602-72198-3-0

Pengaruh Transformasi Lahan: Implikasi Terhadap


Keanekaragaman Semut Pada Strata Habitat Yang Berbeda
Ratna Rubiana1, Damayanti Buchori2
1
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi
Jl. Samarinda Paal V, Kotabaru, Jambi 36128
email: ratna.rubiana@gmail.com
2
Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Jl. Kamper, Kompleks Kampus IPB, Dramaga, Bogor, Jawa Barat

Abstrak

Semut (Hymenoptera: Formicidae) merupakan taksa yang sangat peka terhadap perubahan yang
terjadi pada lingkungannya. Pada skala strata habitat yang berbeda semut telah terbukti responsif
terhadap perubahannya sehingga seringkali dijadikan bioindikator. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui keanekaragaman semut pada strata habitat yang berbeda sebagai respon terhadap
transformasi lahan yang banyak terjadi di Provinsi Jambi. Penelitian dilakukan pada pada tiga strata
habitat yaitu: permukaan tanah, serasah dan pohon pada empat jenis penggunaan lahan yaitu hutan
primer, hutan karet, perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit di sekitar Hutan Harapan dan
Taman Nasional Bukit Duabelas di Jambi. Pada setiap jenis penggunaan lahan, ditentukan empat plot
(50 m x 50 m) untuk pengambilan sampel semut. Semut dikumpulkan dengan metode hand-collecting
yang dikombinasikan dengan umpan. Jumlah spesies semut tertinggi diperoleh dari strata serasah
perkebunan karet di lanskap TNBD. Semut yang paling banyak dijumpai di TNBD dan Harapan
adalah semut yang menempati strata pohon sebanyak 77 spesies, hal tersebut disebabkan oleh
terdapatnya serasah di dalam pohon kelapa sawit sehingga spesies semut yang berperan sebagai
pengurai juga ditemukan. Jumlah spesies semut yang saling beririsan menempati strata antara
serasah, tanah dan pohon adalah sebanyak 28 spesies di TNBD dan 29 spesies di Harapan.

Kata Kunci: mikrohabitat, hand-collecting, baiting-trap

1. PENDAHULUAN
Luas hutan di dunia pada tahun 2010 diperkirakan 4 milyar hektar dengan
8% dari luas total hutan adalah hutan hujan tropis di Asia Selatan dan Tenggara,
dengan 32% luasnya terdapat di Indonesia (FAO 2010). Hutan hujan tropis
merupakan mosaik dari pemanfaatan lahan yang berbeda, yaitu kegiatan produktif
seperti lahan pertanian dan perkebunan sekaligus juga ekosistem hutan seperti
cagar alam dan kawasan lindung (Schroth et al. 2011). Hutan di Jambi
merupakan salah satu daerah hutan hujan tropis yang telah banyak mengalami
transformasi lahan dalam skala luas, yaitu perubahan dari hutan tropis ke
perkebunan karet dan kelapa sawit.
Transformasi lahan alami menjadi hutan karet, perkebunan karet dan
perkebunan kelapa sawit tidak mempengaruhi keanekaragaman semut namun
struktur komunitas semut (Rubiana et al. 2015). Keberhasilan semut untuk
bertahan hidup pada suatu wilayah yang mengalami gangguan juga dapat
dikaitkan dengan berbagai perilaku mereka misalnya interaksi kompetitif,
penghindaran predator, parasitisme, kemampuan kolonisasi (Kaspari et al. 2003).
Oleh karena semut menempati relung yang bervariasi baik di strata
serasah, tanah, maupun pohon, maka keanekaragaman semut pada mikrohabitat

- 160 -
Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016 ISBN 978-602-72198-3-0

yang berbeda perlu dikaji lebih mendalam. Hasil yang diperoleh melalui
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keanekaragaman
populasi semut berdasarkan mikrohabitatnya pada lahan yang mengalami
transformasi hutan menjadi perkebunan sebagai salah satu indikator perubahan
ekosistem dan layanan jasa-jasa ekosistem yang diberikan semut.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian lapangan dilakukan di lanskap hutan dataran rendah yaitu
lanskap Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) dan Hutan Harapan (Harapan)
di Jambi. Penelitian lapangan dilakukan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan
April 2013.
Pada kedua lanskap hutan tropis tersebut masing-masing ditentukan enam
belas plot dengan ukuran 50 m x 50 m. Pada setiap plot terdapat tiga strata sebagai
tempat pengambilan semut, yaitu strata tanah, serasah dan tubuh pohon pada
ketinggian maksimal 1.5 m. Setiap plot ditentukan sepuluh pohon dan lima titik
pengambilan contoh semut untuk strata serasah dan tanah.
Pengambilan semut menggunakan metode koleksi langsung yaitu
mengambil semut secara manual dengan tangan. Untuk pengambilan contoh pada
strata pohon, dikombinasikan dengan metode baiting (pengumpanan) yaitu
menggunakan umpan tuna dan gula untuk menarik semut (Bestelmeyer et al.
2000).
Pengambilan contoh semut dilakukan pada pukul 09.00 sampai 11.00
setiap satu plot setiap harinya dan dilakukan pada saat cuaca cerah. Waktu yang
digunakan untuk pengambilan semut pada masing-masing strata adalah 5 menit.
Semut-semut dimasukkan ke dalam tabung contoh yang sudah berisi alkohol 70%
untuk diidentifikasi di laboratorium menggunakan kunci identifikasi sampai tingkat
subfamili atau genus dilakukan dengan menggunakan kunci Identification guide to
the ant genera of the world dan Identification guide to the ant genera of Borneo
(Bolton 1994; Hashimoto 2003).
Pengaruh strata terhadap keanekaragaman semut dianalisis dengan
menggunakan ANOVA. Selanjutnya penyajian grafis untuk merangkum informasi
lebih detail mengenai distribusi jumlah spesies semut menurut strata habitatnya
dengan menggunakan box-plot. Selanjutnya untuk mengetahui kemiripan struktur
semut pada strata yang berbeda adalah dengan uji ANOSIM (Analysis of Similarity)
dan digambarkan dalam non metric multidimensional scaling (NMDS) (Clarke 1993).
Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak R Statistic (R-
Development 2013).
Untuk menggambarkan kesamaan, perbedaan, dan hubungan antar spesies
semut yang terdapat pada strata habitat yang berbeda digunakan diagram venn.
Lingkaran yang bertumpang tindih digunakan untuk menggambarkan jumlah
spesies yang memiliki kesamaan di antara grup yang digambarkan, sementara
perbedaan digambarkan dalam porsi lingkaran yang tidak bertumpang tindih.
Diagram venn disusun dengan mengolah data spesies semut pada website
interaktif (Oliveros 2007).

- 161 -
Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016 ISBN 978-602-72198-3-0

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Jumlah spesies semut yang diperoleh dari keseluruhan plot pada lanskap
TNBD dan Harapan terdiri dari 104 spesies yang termasuk dalam 52 genus dan
enam sub famili. Keanekaragaman semut pada ketiga strata yang berbeda
menunjukkan bahwa jumlah spesies semut di lanskap TNBD tidak memiliki
perbedaan (ANOVA, F2,39 = 0.40, P = 0.676) demikian juga di lanskap Harapan
(ANOVA, F2,45 = 2.95, P = 0.062) (Gambar 1).
Jumlah spesies tertinggi ditemukan pada strata pohon di TNBD sebanyak
59 spesies, Hal ini diduga karena terdapatnya serasah khususnya pada pohon
kelapa sawit yang merupakan salah satu jenis pohon yang diambil sampelnya.
Selanjutnya jumlah spesies semut teringgi yang kedua adalah di serasah TNBD
yaitu sebanyak 58 spesies. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa semut yang
berada di serasah seringkali tidak terpengaruh dengan terganggunya habitat hutan
primer asli yaitu konversi ke hutan sekunder, perkebunan karet maupun kelapa
sawit, karena kebanyakan spesies semut serasah terisolasi dari gangguan (Belshaw
dan Bolton 1993). Jumlah spesies terendah ditemukan pada strata tanah di TNBD
sebanyak 51 spesies.

12

10

6 TNBD
Harapan
4

0
Serasah Tanah Pohon
Gambar 1. Keanekaragaman spesies semut di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) dan
Hutan Harapan pada tiga strata habitat yang berbeda

Sebaran data jumlah spesies semut pada strata habitat yang berbeda disajikan
dalam diagram box-plot (Gambar 2). Semakin panjang bidang persegi maka semakin
menyebar data yang didapat, artinya variasi jumlah spesies dalam setiap plotnya lebih
beragam. Hal ini tampak pada bidang strata pohon, serasah dan tanah di TNBD.

- 162 -
Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016 ISBN 978-602-72198-3-0

Gambar 2. Box-plot keanekaragaman jenis semut pada tiga strata yang berbeda di lanskap
Harapan dan TNBD

Komposisi spesies semut pada strata habitat yang berbeda dapat


dibandingkan dengan menggunakan analisis kesamaan (ANOSIM) berdasarkan
indeks ketidakmiripan Bray-Curtis yang menghasilkan dimensi NMDS untuk
menampilkan struktur komposisi spesies semut dari ketiga strata yang berbeda
(Gambar 3).

a) TNBD stress : 0.14

- 163 -
Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016 ISBN 978-602-72198-3-0

b). Harapan stress : 0.12

Gambar 3. NMDS dari komposisi semut berdasarkan indeks ketidakmiripan Bray-Curtis di (a)
TNBD, ANOSIM statistic R: -0.2836; Significance: 0.985 dan (b) Harapan
ANOSIM statistic R: -0.09028; Significance: 0.705. Kode yang terdapat di dalam
gambar menunjukkan area studi: huruf pertama S = Serasah, T = Tanah, P = Pohon;
angka (1 – 4) menunjukkan plot sebagai ulangan

Hasil analisis NMDS menunjukkan bahwa perbedaan strata habitat tidak


mempengaruhi keanekaragaman semut. Jarak antar titik menunjukkan
kemiripan. Semakin dekat jarak antar titik maka semakin tinggi kemiripan antar
plotnya. Bidang yang saling memotong menunjukkan bahwa terdapat spesies
semut yang bersama-sama menempati satu wilayah strata. Hal ini bisa
disebabkan adanya kesamaan sumber daya selain itu masih terdapatnya habitat
yang sesuai untuk spesies semut tertentu.
Semut yang paling banyak dijumpai dari gabungan spesies semut di TNBD
dan Harapan adalah semut yang menempati strata pohon yaitu sebanyak 77
spesies. Jumlah spesies semut yang saling beririsan menempati strata antara
serasah, tanah dan pohon adalah sebanyak 28 spesies di TNBD dan 29 spesies di
Harapan.

- 164 -
Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016 ISBN 978-602-72198-3-0

Gambar 3. Diagram Venn jumlah semut antar strata pada lanskap (a) TNBD, (b) Harapan

Spesies cryptic yang diperoleh dari TNBD dan Harapan adalah


Acanthomyrmex sp.01, Lophomyrmex sp.02, Recurvidris sp.01. Mereka adalah
semut dengan ukuran yang kecil, buta, dan sepenuhnya hidup di bawah serasah
daun dan tanah.
Spesies semut yang ditemukan di semua strata didominasi oleh Anoplolepis
gracilipes, selain itu juga diperoleh Crematogaster sp.02, Monomorium
floricola, Polyrhachis sp.01, Tapinoma sp.01, Tetraponera sp.01. A. gracilipes
dikenal sebagai spesies semut invasif yang berpotensi mendatangkan kerusakan
ekologis karena perilakunya yang sangat agresif dan memiliki asam format yang
mampu mengalahkan hewan yang lebih besar.
Spesies semut yang memiliki ukuran besar banyak diperoleh di strata pohon,
misalnya Camponotus sp.08, Crematogaster sp.14, Polyrhachis sp.02.
Sedangkan yang berukuran medium seperti Technomyrmex sp.03 juga diperoleh
dari strata pohon. Technomyrmex sp.03 merupakan salah satu jenis semut yang
termasuk dalam grup fungsional Dominan Dolichoderinae yang keberadaannya
mempengaruhi keberadaan jeni semut lain. Memiliki sifatnya sangat aktif dan
agresif ketika terjadi persaingan untuk mendapatkan makanan dengan jeni semut
lain. Semut ini biasanya memiliki bau yang menyengat sehingga mempengaruhi
spesies semut lain untuk tidak masuk dalam area yang sudah ada spesies
dominan itu.
Penelitian terhadap keanekaragaman semut pada berbagai strata dalam
waktu jangka panjang sangat diperlukan terutama pada lahan yang mengalami
transformasi. Perubahan dalam jangka waktu lama dikhawatirkan akan
mengubah interaksi spesies dengan spesies sedemikian rupa sehingga beberapa
spesies akan punah secara lokal, bukan karena efek langsung dari modifikasi
habitat, melainkan karena efek tidak langsung bahwa modifikasi habitat telah di
interaksi spesies langsung hilangnya keanekaragaman hayati (Perfecto dan
Vandermeer 1996).

- 165 -
Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016 ISBN 978-602-72198-3-0

5. KESIMPULAN
Strata habitat semut pada lahan transformasi tidak mempengaruhi
keanekaragaman dan struktur komunitas semut. Jenis semut yang memiliki
perilaku hidup di ketiga strata didominasi oleh semut invasif, yaitu Anoplolepis
gracilipes. Spesies crptic banyak ditemukan di tanah dan serasah dan spesies
dominant dolichoderinae banyak ditemukan di strata pohon.

6. UCAPAN TERIMA KASIH


- Institut Pertanian Bogor – Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas
Pertanian.
- Collaborative Research Center 990 - Ecological and Socioeconomic
Functions of Tropical Lowland Rainforest Transformation Systems -
Subgroup B09 - Aboveground patterns of biodiversity and associated
ecosystem processes across tropical rainforest transformations.
- Deutsche Forschungsgemeinschaft Germany.
- Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.

7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Bestelmeyer BT, Agosti D, Alonso LE, Brandao CRF, Brown.Jr WL, C.
JH, Delabie, Silvestre R (2000) Field techniques for the study of ground-
dwelling ants. Di dalam: Agosti D, Majer JD, Alonso LE, Schultz TR,
editor. Ants: Standard methods for measuring and monitoring
biodiversity. Washington DC (US): Smithsonian Institution Press. 122-
144.

[2] Bolton B (1994) Identification guide to the ant genera of the world.
Cambridge (US): Harvard University Press.

[3] Clarke KR. 1993. Non-parametric multivariate analyses of change in


community structure. Australian Journal of Ecology. 18: 117-143.

[4] FAO (2010) Global Forest Resources Assessment 2010 (Main report).
Rome: Food And Agriculture Organization Of The United Nations.

[5] Hashimoto Y (2003) Identification guide to the ant genera of borneo. Di


dalam: Hashimoto Y, Rahman H, editor. Inventory and collection: Total
protocol for understanding of biodiversity. Kota Kinabalu (MY):
Research and Education Component, BBEC Programme (Universiti
Malaysia Sabah). 310pp.

[6] Kaspari M, Yuan M, Alonso L (2003) Spatial grain and the causes of
regional diversity gradients in ants. The American Naturalist. 161(3):
459-477.

- 166 -
Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016 ISBN 978-602-72198-3-0

[7] Oliveros, J.C. (2007-2015) Venny. An interactive tool for comparing


lists with Venn's diagrams.
http://bioinfogp.cnb.csic.es/tools/venny/index.html

[8] R-Development CT. 2016. R: A language and environment for


statistical computing [internet]. Vienna: R Foundation for Statistical
Computing; diunduh Tersedia pada: http://cran.r-project.org/

[9] Rubiana R, Rizali A, Denmead LH, Alamsari W, Hidayat P, Pudjianto,


Hindayana D, Clough Y, Tscharntke T, Buchori D (2015) Agricultural
land use alters species composition but not species richness of ant
communities. Asian Myrmecology Volume 7: 1 – 13.

[10] Schroth G, Faria D, Araujo M, Bede L, Bael SAV, Cassano CR,


Oliveira LC, Delabie JHC (2011) Conservation in tropical landscape
mosaics: the case of the cacao landscape of southern Bahia. Brazil:
Biodiversity Conservation.

- 167 -

Anda mungkin juga menyukai