153 296 1 SM

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

SEMINAR HASIL PENELITIAN TAHUN 2020

Diseminasi Hasil Penelitian Untuk Meningkatan Kesehatan


Pertiwi K K. 2020. Potensi Daun Sembukan (Paederia foetida L.)
Sebagai Agen Terapi Luka Bakar Derajat II. Prosiding Seminar Hasil
penelitian 2020. IIKBW PRESS

POTENSI DAUN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) SEBAGAI AGEN


TERAPI LUKA BAKAR DERAJAT II

THE EFFECT OF PAEDERIA FOETIDA LEAF IN SECOND


DEGREE BURN HEALING
Krisna Kharisma Pertiwi, Irmatika Hendriyani, Inggrid P. Dewanti

Abstrak
Kata Kunci: Latar belakang: Tanaman sembukan sebagai terapi perut kembung dan
Luka Bakar, perbaikan kondisi luka pada kulit. Tanaman ini mengandung senyawa
Derajat II, Daun bioflavonoid yang berperan sebagai agen terapi diantaranya adalah analgesik,
Sembukan anti inflamasi, dan antioksidan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas daun sembukan dalam proses penyembuhan luka bakar
derajat II pada mencit putih. Metode: Pengujian luka bakar dilakukan pada 25
ekor mencit putih yang dibagi dalam 5 kelompok (K+,K-, EEDS 20%, EEDS
Keywords : 30%, EEDS 40%). Kontrol positif Bioplacenton® dan kontrol negatif vaselin
Burn Healing, flavum. Luka bakar dari plat besi berdiameter 10mm yang dipanaskan selama 3
second degree, menit pada punggung mencit yang dicukur bulunya. Perlakuan dilaksanakan
Paederia foetida. selama 14 hari. Perbaikan kondisi luka diamati secara visual dan pengukuran
diameter luka bakar. Hasil: EEDS mengandung senyawa flavonoid, alkaloid,
saponin, tanin dan terpenoid. Selama 14 hari pengamatan terdapat perbaikan
kondisi luka dan penurunan diameter luka bakar pada kelompok K+ dan
seluruh kelompok perlakuan. Kondisi terbaik didapatkan pada K+ dan EEDS
40% dengan persentase penyembuhan luka bakar sebanyak 59% dan 57% pada
hari ke 14. Simpulan dan saran: Dosis efektif EEDS sebagai agen luka bakar
adalah 40% dengan persentase penyembuhan luka bakar 57,94±0,52% yang
tidak berbeda signifikan dengan K+ (sig. 0,115). Optimasi formula terbaik
diperlukan untuk mendapatkan sediaan yang stabil.
Abstract
Background: Paederia foetida used as therapy for flatulence and improve
conditions of wounds on skin. This plant contains bioflavonoid compoundsthat
act as therapeutic agents including analgesic, anti-inflammatory and
antioxidant. Objectives: This study aims to determine the effectiveness of
Paederia foetida leaves in healing process of second degree burn wound in
mice. Methods: burn wound healing was tested on 25 white mice which divided
into 5 groups (C+, C-, EEDS 20%, EEDS 30%, EEDS 40%) Bioplacenton® as
positive control and vaseline flavum as negative control. Burn wound made by
10 mm iron plate heated for 3 minutes on shaved back mice. The treatment was
carried out for 14 days. Improvement the wound were observed visually and
measured the diameter of wound. Results: EEDS contains flavonoids,
alkaloids, saponins, tannins and terpenoids. During 14 days of
observationthere was improvement of in wound condition and decrease the
diameter of burn wound in all treatment groups. The best conditions were
obtained at control positive group and EEDS 40% group with percentage of
wound healing are 59% and 57%. Conclusions and suggestions: the effective
dose of EEDS as a burn healing agents is 40% with burn healing percentage is
57,94±0,52% which was not significantly different from C+ group (sig. 0.115).
optimization of the best formula is needed to get a stable preparation.

98
SEMINAR HASIL PENELITIAN TAHUN 2020
Diseminasi Hasil Penelitian Untuk Meningkatan Kesehatan
Pertiwi K K. 2020. Potensi Daun Sembukan (Paederia foetida L.) Sebagai
Agen Terapi Luka Bakar Derajat II. Prosiding Seminar Hasil penelitian
2020. IIKBW PRESS

PENDAHULUAN
Luka bakar adalah suatu kerusakan atau kehilangan jaringan pada kulit dikarenakan
kontak dengan sumber panas seperti benda padat maupun cairan panas, api, bahan kimia,
listrik, dan radiasi (Ervianingsih & Razak. A, 2017). Luka bakar dinyatakan dengan derajat
yang dikategorikan menjadi 3, yaitu luka bakar derajat I, luka bakar derajat II, dan luka bakar
derajat III. Kasus luka bakar yang paling sering ditemui adalah luka bakar derajat II (Larissa
et al., 2017). Menurut Sarimin (2009) dalam Afiani et al., (2019) luka bakar yang paling
banyak terjadi adalah luka bakar derajat II yakni mencapai 46,7% dari seluruh kejadian luka
bakar di Indonesia. Penyebab luka bakar derajat II adalah kontak langsung atau tidak
langsung kulit dengan suhu tinggi seperti dengan bahan air atau bahan padat, jilatan api pada
pakaian, jilatan langsung kimiawi, atau sinar ultra violet (Maharani et al., 2016). Pada luka
bakar derajat II terjadi kerusakan pada epidermis dan sebagian dermis, kulit melepuh,
memerah dan terkelupasnya bagian kulit (Deni & Kasmawati, 2017). Luka bakar derajat II
yang ditangani dengan baik dapat disembuhkan dalam 7 sampai 20 hari (Pujiastutik &
Hapsari, 2018)
Proses penyembuhan luka bakar dapat dibagi ke dalam 3 fase yaitu inflamasi,
proliferasi atau epitalisasi dan maturasi atau remodeling (Majid, 2013). Pada saat ini
pengobatan tradisional dengan tanaman obat atau herbal sudah mulai banyak digunakan oleh
masyarakat. Tanaman obat sangat berpotensial dan berguna untuk pengobatan tertentu dan
hampir tidak memiliki efek samping (Sathish et al., 2010).
Sembukan (Paederia foetida L.) atau biasa dikenal dengan daun kentut merupakan
salah satu tanaman obat yang memiliki banyak khasiat, antara lain sebagai anti inflamasi,
antioksidan, antibakteri, dan analgesik (Pratama et al., 2015). Utami (2011) dan Pratama
(2015) menyatakan ekstrak daun sembukan memiliki manfaat sebagai anti inflamasi. Dari
hasil skrining fitokimia yang dilakukan oleh Upadhyaya (2013) ekstrak daun sembukan
mengandung flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, dan alkaloid. Flavonoid memiliki banyak
manfaat yaitu sebagai anti inflamasi, antioksidan, antibakteri, dan analgesik (Sasongko et al.,
2016). Saponin memiliki aktivitas sebagai antibiotik (Apriasari et al., 2013). Tanin berfungsi
sebagai adstringen yang dapat menyebabkan penciutan pori-pori kulit, menghentikan eksudat
dan pendarahan ringan (Ma’ruf et al., 2020). Senyawa terpenoid berfungsi sebagai antibakteri
dengan menginaktifkan protein dan enzim serta mendenaturasi sehingga dinding sel akan
rusak (Bota et al., 2015), dan senyawa alkaloid bekerja sebagai antibakteri dengan cara
menghambat sintesis pada dinding sel sehingga menyebabkan sel lisis dan mati (Amalia et
al., 2016).

METODE PENELITIAN
Daun sembukan didapatkan dari Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota
Kediri, Jawa Timur. Daun yang sudah dipanen dibuat dalam bentuk simplisia. Ekstrak etanol
daun sembukan (EEDS) dibuat dengan metode maserasi pelarut ethanol 96% dengan

99
SEMINAR HASIL PENELITIAN TAHUN 2020
Diseminasi Hasil Penelitian Untuk Meningkatan Kesehatan
Pertiwi K K. 2020. Potensi Daun Sembukan (Paederia foetida L.) Sebagai
Agen Terapi Luka Bakar Derajat II. Prosiding Seminar Hasil penelitian
2020. IIKBW PRESS

perbandingan 1:10. Penguapan dilakukan pada suhu 60ºC hingga didapatkan ekstrak kental.
Ektrak kental yang telah didapatkan diuji skrining fitokimia secara kualitatif dan tentukan
profil KLT nya. Uji KLT dilakukan dengan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak n-
heksana : etil asetat (1:1). Hasil diamati pada secara visual, pada UV 254 dan 366 nm.
Pada penelitian ini digunakan 25 ekor mencit putih (Mus musculus) yang terbagi
dalam 5 kelompok perlakuan sebagai berikut :
- Kelompok kontrol positif dengan pemberian Bioplacenton®
- Kelompok kontrol negatif dengan pemberian plasebo vaselin flavum
- Kelompok perlakuan EEDS 20% dalam vaselin flavum
- Kelompok perlakuan EEDS 30% dalam vaselin flavum
- Kelompok perlakuan EEDS 40% dalam vaselin flavum
Hewan coba di aklimatisaasi selama 7 hari, kemudian dilakukan pencukuran bulu
pada bagian punggung hewan berukuran 2x2 cm. Selanjutnya pembuatan luka bakar dengan
lempeng besi berdiameter 1cm yang dipanaskan pada api langsung selama 3 menit. Sebelum
pembuatan luka bakar, hewan coba di anastesi dengan eter 0,25 mL secara inhalasi. Lempeng
besi panas di tempelkan selama 5 detik pada kulit punggung yang telah dicukur sehingga
kulit terkelupas dan terbentuk luka bakar. Penanganan luka bakar dilakukan sehari 2x selama
14 hari sesuai dengan kelompok masing-masing. Setelah pengolesan, luka ditutup dengan
kasa agar tidak terjadi iritasi. Pengamatan luka bakar dilakukan secara visual dengan para
meter warna, waktu kering, terbentuknya keropeng dan tumbuhnya rambut serta diameter
luka. Pengamatan dilakukan pada hari ke 3, 7 dan 14. Persentase penyembuhan luka di hitung
dengan rumus berikut :

Keterangan :
d0 : diameter luka pada hari ke 0
dx : diameter luka pada hari ke x

HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil uji fitokimia, didapatkan bahwa daun sembukan mengandung
senyawa fitokimia berupa flavonid, alkaloid, saponin, tanin, dan terpenoid. Hasil uji KLT
menunjukkan noda pada RF 0,85; 0,74; 0,65; 0,59 yang ditunjukkan pada gambar 1.

100
SEMINAR HASIL PENELITIAN TAHUN 2020
Diseminasi Hasil Penelitian Untuk Meningkatan Kesehatan
Pertiwi K K. 2020. Potensi Daun Sembukan (Paederia foetida L.) Sebagai
Agen Terapi Luka Bakar Derajat II. Prosiding Seminar Hasil penelitian
2020. IIKBW PRESS

Gambar 1. Profil KLT dengan fase gerak n-heksana : etil asetat (1:1). (a) pengamatan pada
sinar visual, (b) pengamatan pada UV 254nm, (c) pengamatan pada UV 366
Hasil pengukuran diameter luka menunjukkan bahwa dari hari kehari luka bakar mengalami
penyempitan, selain itu penampakan secara visual menunjukkan adanya perbaikan pada
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil pengukuran diameter, ditunjukkan pada
tabel 1 dan gambar 2.
Tabel 1. Hasil Pengukuran Diameter Luka Bakar

101
SEMINAR HASIL PENELITIAN TAHUN 2020
Diseminasi Hasil Penelitian Untuk Meningkatan Kesehatan
Pertiwi K K. 2020. Potensi Daun Sembukan (Paederia foetida L.) Sebagai
Agen Terapi Luka Bakar Derajat II. Prosiding Seminar Hasil penelitian
2020. IIKBW PRESS

Gambar 2. Grafik Penurunan Diameter Luka Bakar

Berdasarkan dari diameter luka, dapat ditentukan persentase penyembuhan luka bakar yang
ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Persentase Penyembuhan Luka Bakar

102
SEMINAR HASIL PENELITIAN TAHUN 2020
Diseminasi Hasil Penelitian Untuk Meningkatan Kesehatan
Pertiwi K K. 2020. Potensi Daun Sembukan (Paederia foetida L.) Sebagai
Agen Terapi Luka Bakar Derajat II. Prosiding Seminar Hasil penelitian
2020. IIKBW PRESS

Gambar 3. Persentase Penyembuhan Luka Bakar

Berdasarkan hasil pengamatan luka didapatkan bahwa pada hari ke tujuh, luka dengan terapi
EEDS 30% dan 40% sdah mulai mengering. Luka dengan perlakuan membentuk keropeng
dengan lebih cepat daripada kelompok negatif (Tabel 3)

Tabel 3. Penampakan Luka selama Proses Penyembuhan


Hari Kelompok Perlakuan
Ke- Kontrol negatif Kontrol Positif Ekstrak 20% Ekstrak 30% Ekstrak
40%
Luka bakar berwarna Luka bakar Luka bakar Luka bakar Luka bakar
0 merah dan lembab berwarna merah berwarna merah berwarna merah berwarna
dan lembab dan lembab dan lembab merah dan
lembab

3 Luka bakar berwarna Luka bakar Luka bakar Luka bakar Luka bakar
merah, lembab, dan berwarna merah berwarna merah berwarna merah berwarna
belum terbentuk kecoklatan, kecoklatan, kecoklatan, merah
keropeng lembab, dan lembab, dan lembab, dan kecoklatan,
mulai terbentuk mulai terbentuk mulai terbentuk lembab,
keropeng keropeng keropeng dan mulai
terbentuk
keropeng
7 Luka bakar berwarna Luka bakar Luka bakar Luka bakar Luka bakar
merah, lembab, dan berwarna merah berwarna merah berwarna merah berwarna
belum terbentuk muda kecoklatan, kecoklatan, kecoklatan, mulai merah

103
SEMINAR HASIL PENELITIAN TAHUN 2020
Diseminasi Hasil Penelitian Untuk Meningkatan Kesehatan
Pertiwi K K. 2020. Potensi Daun Sembukan (Paederia foetida L.) Sebagai
Agen Terapi Luka Bakar Derajat II. Prosiding Seminar Hasil penelitian
2020. IIKBW PRESS

Hari Kelompok Perlakuan


Ke- Kontrol negatif Kontrol Positif Ekstrak 20% Ekstrak 30% Ekstrak
40%
keropeng kering, dan lembab, keropeng mengering, muda
keropeng sudah semakin menebal keropeng kecoklatan,
mulai dan mengelupas semakin menebal kering, dan
mengelupas pada hari ke 10 dan mengelupas keropeng
pada hari ke 10 sudah
mulai
mengelupas
14 Luka bakar berwarna Luka bakar Luka bakar Luka bakar Luka bakar
merah kecoklatan, berwarna merah berwarna merah berwarna merah berwarna
lembab, dan mulai muda, keropeng muda kecoklatan, muda kecoklatan, merah
terbentuk keropeng sudah luka mengering, luka mengering, muda,
mengelupas keropeng keropeng keropeng
semuanya, sudah mengelupas, dan mengelupas, dan sudah
mulai ditumbuhi belum ditumbuhi belum ditumbuhi mengelupas
sedikit rambut rambut rambut semuanya,
sudah
mulai
ditumbuhi
sedikit
rambut

PEMBAHASAN
Pada penelitian ini didapatkan rata-rata persentse di hari ke 14 pada kelompok
kontrol negatif sebesar 3,24%, pada kelompok kontrol positif sebesar 59,02%, pada
kelompok ekstrak konsentrasi 20% sebesar 15,5%, pada kelompok ekstrak konsentrasi 30%
sebesar 36,64% dan pada kelompok ekstrak konsentrasi 40% sebesar 57,94%. Semua
kelompok perlakuan memiliki efektivitas proses penyembuhan dengan kecepatan yang
berbeda.
Pada hari ke-0 kerusakan pada kulit setelah diberi luka meliputi epidermis dan
sebagian dermis berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi yang membuat luka
berwarna merah dan lembab (Anggowarsito, 2014). Fase inflamasi dimulai dari hari ke 0
hingga hari ke 3. Pada hari ke 3 diameter luka bakar pada mencit mulai mengecil dimana
kelompok kontrol positif dan kelompok ekstrak 40% memiliki pengecilan diameter yang
lebih cepat apabila dibandingkan dengan kelompok lain. Fase inflamasi bertujuan untuk
menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati, dan
bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Pada awal fase ini akan
terjadi hemostatis (pemberhentian darah) yang dibantu oleh benang-benang fibrin sehingga
sel darah merah beserta plasma akan terjaring membentuk gumpalan. Gumpalan tersebut
nantinya akan membentuk keropeng yang bertujuan untuk mencegah adanya kontaminasi
pada luka oleh mikroorganisme (Sentat & Permatasari, 2015). Pada fase ini, senyawa pada
ekstrak etanol daun sembukan yang diduga membantu dalam proses penyembuhan luka.
Flavonoid merupakan gugus fenol sehingga memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi dengan
menghambat permeabilitas kapiler dan menghambat metabolisme asam arakidonat serta
menghambat sekresi enzim lisosom sebagai mediator inflamasi yang dapat menghambat

104
SEMINAR HASIL PENELITIAN TAHUN 2020
Diseminasi Hasil Penelitian Untuk Meningkatan Kesehatan
Pertiwi K K. 2020. Potensi Daun Sembukan (Paederia foetida L.) Sebagai
Agen Terapi Luka Bakar Derajat II. Prosiding Seminar Hasil penelitian
2020. IIKBW PRESS

proliferasi dari proses peradangan (Priamsari dan Yuniawati, 2019). Flavonoid juga berperan
dalam megurangi nyeri (Pertiwi et al, 2020). Hal ini tentu juga bermanfaat dalam penanganan
luka bakar yang diikuti dengan rasa nyeri pada kondisi inflamasi.
Tanin berfungsi sebagai adstringen yang dapat menyebabkan penciutan pori-pori
kulit, menghentikan eksudat dan pendarahan yang ringan, sehingga mampu menutupi
luka dan mencegah pendarahan yang terdapat pada luka di fase inflamasi (Mappa et al.,
2013). Senyawa terpenoid, flavonoid, saponin, dan alkaloid mempunyai efek sebagai
antimikroba (Wijaya, et al, 2014). Fase selanjutnya adalah fase proliferasi. Tujuan utama
fase proliferasi adalah mengisi luka dengan jaringan granulasi baru dan menutup bagian atas
luka dengan proses epitelisasi dibantu oleh fibroblast yang bertanggung jawab pada persiapan
menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama rekontruksi jaringan.
Fibroblast akan bergerak dari jaringan sekitar luka ke dalam daerah luka, dan akan
berkembang (proliferasi) serta mengeluarkan beberapa substansi seperti kolagen. Kemudian
kolagen akan bekerja dengan menghubungkan jaringan-jaringan pada luka bakar untuk
membantu mengembalikan kekuatan jaringan kulit dan mempercepat penyembuhan luka
bakar. Pada penelitian ini kelompok kontrol positif dan ekstrak 40% mengalami puncak
proliferasi yang lebih cepat ditandai dengan melepasnya scab(keropeng) yang berada di atas
luka pada hari ke 7. Untuk kelompok ekstrak 20% dan 30% scab (keropeng) mulai
mengelupas pada hari ke 10. Proses terlepasnya scab bersamaan dengan proses keringnya
luka. Hal tersebut menandakan sudah terjadinya pertumbuhan sel-sel baru pada kulit
sehingga membantu mempercepat lepasnya scab dan merapatnya tepi luka (Priamsari &
Yuniawati, 2019). Kecepatan fase proliferasi pada luka bakar dibantu oleh senyawa-senyawa
yang diduga terdapat pada ekstrak etanol daun sembukan. Flavonoid dan terpenoid memiliki
aktivitas sebagai antioksidan yang bekerja dengan menginhibisi proses lipid peroksidasi yaitu
meningkatkan serabut kolagen dan mencegah kerusakan (Priamsari & Yuniawati, 2019).
Tanin berperan dalam regenerasi jaringan pada proses penyembuhan luka dengan
beberapa mekanisme seluler yaitu meningkatkan penyambungan luka serta meningkatkan
pembentukan pembuluh darah kapiler juga fibroblas dalam proses epitelisasi
(Kusumawardani et al., 2015). Saponin juga memiliki manfaat untuk menstimulasi
pembentukan kolagen yang berperan dalam meningkatkan epitelisasi jaringan pada fase
proliferasi, sehingga dapat menutup permukaan luka (Priamsari & Yuniawati, 2019). Fase
terakhir fase maturasi atau remodeling dengan tujuan menyempurnakan terbentuknya
jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat serta bermutu. Fase ini ditandai
dengan terlepasnya scab dan terlihat jaringan kulit yang baru. Pada fase ini fibroblast
sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, warna kemerahan dari jaringan mulai
berkurang menjadi merah muda karena pembuluh darah mulai regresi dan serat fibrin dari
kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. Pada fase ini sel radang dan
edema akan diserap, sel muda menjadi matang, pembuluh kapiler menutup, kolagen yang
berlebih akan diserap. Berdasarkan penelitian oleh (Sari, 2016) fase maturasi terjadi pada hari
ke 20 dikarenakan fase proliferasi berlangsung lama. Sedangkan pada penelitian ini fase
poliferasi pada kelompok kontrol positif dan dan ekstrak 40% berlangsung cepat sehingga
pada hari ke 14 semua keropeng sudah terkelupas dan memasuki fase maturasi. Kenampakan
luka pada kontrol positif serta ekstrak 40% sudah berwarna merah muda dan sudah mulai
ditumbuhi rambut. Kandungan pada ekstrak etanol yang diduga dapat membantu dalam
proses remodelling yaitu saponin yang memiliki manfaat untuk menstimulasi pembentukan

105
SEMINAR HASIL PENELITIAN TAHUN 2020
Diseminasi Hasil Penelitian Untuk Meningkatan Kesehatan
Pertiwi K K. 2020. Potensi Daun Sembukan (Paederia foetida L.) Sebagai
Agen Terapi Luka Bakar Derajat II. Prosiding Seminar Hasil penelitian
2020. IIKBW PRESS

kolagen yang berperan dalam membantu memberikan elastisitas serta kelenturan ketika
memasuki fase remodeling (Priamsari & Yuniawati, 2019).
Data persentase penyembuhan luka bakar yang diperoleh diuji normalitas
menggunakan uji Shapiro Wilk didapatkan hasil nilai sig >0,05 yang menunjukkan data
berdistribusi normal dan dilanjutkan uji homogenitas menggunakan uji Levenge namun data
pada hari ke 7 <0,05 yang menandakan data tidak homogen sehingga tidak dapat dilanjutkan
menggunakan uji ANOVA sehingga digunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis dan
didapatkan hasil <0,05 yang menandakan terdapat perbedaan bermakna pada persentase
penyembuhan luka bakar pada setiap kelompok perlakuan. Untuk melihat perbedaan-
perbedaan pada setiap kelompok perlakuan dilakukan uji Mann-Whitney dan didapatkan
hasil antara kelompok kontrol positif dengan ekstrak 40% >0,05 sehingga diketahui bahwa
ekstrak etanol dengan konsentrasi 40% memiliki efektivitas yang sama dengan kontrol
positif.

SIMPULAN
1. Ekstrak etanol daun sembukan (Paederia foetida L.) memiliki efektivitas dalam proses
penyembuhan luka bakar derajat II pada mencit (Mus musculus L.) yang ditandai dengan
peningkatan persentase penyembuhan luka bakar serta perubahan-perubahan kenampakan
luka dengan pengamatan visual dalam proses penyembuhan luka bakar.
2. Konsentrasi ekstrak etanol daun sembukan (Paederia foetida L.) yang efektif terhadap
proses penyembuhan luka bakar derajat II pada mencit putih (Mus musculus L.) yaitu
ekstrak 40%.

SARAN
1. Perlu dilakukan pengukuran suhu pada plat besi alumunium yang digunakan dalam
pembuatan luka bakar derajat II.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut hingga luka mencit sembuh total.
3. Diharapkan kedepannya dilakukan penelitian ekstrak etanol daun sembukan dalam
sediaan farmasi bentuk lain.

REFERENSI

Amalia, S., Wahdaningsih, S., & Untari, E. K. 2016. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-
Heksan Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus Britton & Rose) Terhadap
Bakteri Staphylococcus Aureus Atcc 25923. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 1(2), 61–64.
Anggraini, D., & Kasmawati, L. Y. 2017. Formulasi Gel Sarang Burung Walet Putih
(Aerodramus fushipagus) dan Uji Penyembuhan Luka Bakar Derajat II pada Mencit.
Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 4(1), 55.
Anggraini, D., Monica, B., Dwi, P., & Jaluri, C. 2012. Pengaruh Pemberian Sediaan Emulgel
Ekstrak (Muntingia Calabura L.) Dengan Kitosan Sebagai Gelling Agent Terhadap

106
SEMINAR HASIL PENELITIAN TAHUN 2020
Diseminasi Hasil Penelitian Untuk Meningkatan Kesehatan
Pertiwi K K. 2020. Potensi Daun Sembukan (Paederia foetida L.) Sebagai
Agen Terapi Luka Bakar Derajat II. Prosiding Seminar Hasil penelitian
2020. IIKBW PRESS

Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci. Jurusan Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun.
Apriasari, M. L., Fadhilah, A., & Carabelly, A. N. 2013. Aktivitas antibakteri ekstrak metanol
batang pisang mauli (Musa sp)terhadap Streptococcus mutans Antibacterial activity of
methanol extract of mauli banana (Musa sp)stems against Streptococcus mutans.
Journal of Dentomaxillofacial Science, 12(3), 148.
Bota, W., Martosupono, M., & Rondonuwu, F. S. 2015. Potensi Senyawa Minyak Sereh
Wangi (Citronella Oil) Dari Tumbuhan Cymbopogon Nardus L. Sebagai Agen
Antibakteri. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi 2015, 1(November), 1–8.
https://jurnal.umj.ac.id
Ervianingsih, & Razak. A. 2017. Uji Efektivitas Ekstrak Buah Tomat (Solanum
lycopersicum) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Hewan Uji Kelinci
(Oryctolagus cuniculus. Borneo Journal Pharmascientech, 02(01), 1–9.
Hidayah, R. N., Ria, B., & Marita, E. 2017. Formulation Salep Fennel Leaves Extrac (
Feoniculum Vulgare Mill ) With Salep Hidrokarbon Base Variation ( Vaselin Album )
And Water Base ( Peg 6000 ) On Staphylococcus Aureus College Student Of Stikes
Duta Gama Klaten Lecturer I Of Stikes Duta Gama Klate. IX(Peg 6000), 87–97.
Kurniawati. (2015). Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Tunas Bambu Apus Terhadap Bakteri
Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus Secara In Vitro. Jurnal Wiyata, 2(2),
193–199.
Larissa, U., Wulan, A. J., & Prabowo, A. Y. 2017. Pengaruh Binahong terhadap Luka Bakar
Derajat II. Jurnal Majority, 7(1), 130–134.
Ma’ruf, a, Waqiah, S. N., Rofita, R. C. 2020. Efektivitas Salep Organik Ekstrak Daun
Babanjaran (Euphatorium Odoratum) Dan Daun Sirih (Piper Betle) Pada Luka
Ternak. ejournal.polbangtan 16, 49–56.
Pertiwi, K.K., Wahyuni, D., Hesturini, Lestari, A.D. 2020. Uji Aktivitas Analgesik Daun
Trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.). Jurnal Wiyata 7(2), 138-146.
Pratama, R. S., Fridayanti, A., & Ibrahim, A. 2015. Efektivitas Antiinflamasi Fraksi Air
Ekstrak Daun Sembukan (Paederia Foetida L.) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus).
Jurnal Sains Dan Kesehatan, 1(1), 29–33.
Priamsari, M. R., & Yuniawati, N. A. 2019. Skrining Fitokimia dan Aktivitas Penyembuhan
Luka Bakar Ekstrak Etanolik Morinda Citrifolia L . pada Kulit Phytochemical
Screening and Activity of Ethanolic Leaves Extract Morinda Citrifolia L . Against
Healing. Journal of Pharmacy, 8(1), 22–28.
Pujiastutik, Y. E., & Hapsari, A. (2018). Perbandingan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (
Hylocereus polyrhizus ) Dengan Daun Sirih Merah ( Piper crocatum ) Terhadap Luka
Bakar Derajat II Tikus ( Rattus novergicus ). Wiyata, 5(1), 34–43.
Sari. 2016. Pengaruh Daun Jambu Biji ( Psidium Guajava ) Terhadap Penyembuhan Luka
Bakar Grade Ii Pada Tikus Putih Wistar Jantan. 141–149. Jurnal Keperawatan Respati
Yogyakarta
Sasongko, H., Farida, Y., Rohman Efendi, N., Pratiwi, D., Dwi Setyawan, A., & Widiyani, T.
2016. Analgesic Activity of Ethanolic Extracts of Karika Leaves (Carica pubescens) In
Vivo Aktivitas Analgesik Ekstrak Etanol Daun Karika (Carica pubescens) Secara In
Vivo. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 01(02)

107
SEMINAR HASIL PENELITIAN TAHUN 2020
Diseminasi Hasil Penelitian Untuk Meningkatan Kesehatan
Pertiwi K K. 2020. Potensi Daun Sembukan (Paederia foetida L.) Sebagai
Agen Terapi Luka Bakar Derajat II. Prosiding Seminar Hasil penelitian
2020. IIKBW PRESS

Sathish, D., Vamshi Sharathnath, K., Yogeswaran, P., Harani, a., Sudhakar, K., Sudha, P., &
Banji, D. 2010. A medicinal potency of Momordica charantia. International Journal of
Pharmaceutical Sciences Review and Research, 1(2), 95–100.
Sentat, T., & Permatasari, R. 2015. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea
Americana Mill.) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Punggung Mencit Putih
Jantan (Mus Musculus). Ilmiah Manuntung, 1(2), 100–106.
Siahaan, A. V., & Chan, A. 2018. Formulasi Sediaan Gel Luka Bakar Dari Ekstrak Etanol
Daun Pegagan ( Centellaasiacita L ) Dan Daun Pepaya ( Carica Papaya L ) Burn
Medicine Gel Formulation Of Ethanol Extract Of Pegagan Leves ( Centella Asiacita L
. ) And Papaya Leaves ( Carica Papaya L). Jurnal Dunia Farmasi, 2(2), 59–69.

108

Anda mungkin juga menyukai