Asesmen Klinis - 1a
Asesmen Klinis - 1a
APAITU
ASESMEN?
➤ Definisi:
➤ Proses mengumpulkan informasi yang digunakan sebagai dasar untuk menegakkan
diagnosa.
➤ Pembeda antara asesmen psikologis dan asesmen klinis dengan asesmen lain: iterative
decision making process, pengambilan data sistematis terhadap individu tertentu atau
beberapa individu, dengan mempertimbangkan sejarah individu tersebut, keadaan
fisik, kebudayaan, maupun lingkungan sosialnya.
➤ Beberapa contoh tujuan asesmen psikologis:
➤ Melakukan evaluasi terhadap kemampuan kognitif
seseorang untuk menentukan apakah ia dapat mendapatkan
akses remedial.
➤ Dalam asesmen terdapat prinsip: the value of multiple assessment sources — bahwa
dengan menggunakan 2 atau lebih alat pengumpulan data maka hasil asesmen dapat
semakin komprehensif
➤ Tujuan Asesmen:
➤ Melakukan klasifikasi — menegakkan diagnosis tertentu
➤ Merencanakan treatment/penanganan
➤ Life record (mll data” klien, spt ijazah, buku harian, surat,
album foto, penghargaan, riwayat kesehatan, dsb)
➤ Checklist (biasanya digunakan bersamaan dg observasi)
➤ Psikotes (membantu mengurangi bias selama asesmen
berlangsung)
ORIENTASI DAN PENGALAMAN KLINIS
➤ Psikodinamik (104):
➤ sejarah keluarga
➤
Intake Interview, problem referral
interview, orientation interview,
termination and debriefing interview,
crisis interview.
➤
Bentuk: wawancara mendalam
(indepth interview).
➤
Bisa juga dikombinasikan
menggunakan MSE (Mental Status
Examination) - 118
➤
Mementingkan realitas psikologis
(penghayatan), bukan aktual historis.
➤
Sikap klien bisa bervariasi: merasa
terancam, siap melakukan konseling,
positif atau negatif terhadap proses
pemeriksaan
➤ Intake Interview
➤ Klien datang dengan keluhan tertentu dan terapis/psikolog akan
melakukan pemeriksaan agar dapat menegakkan diagnosa dan
membuat perencanaan treatment.
➤ Probelm Referral Interviews
➤ Klien datang berdasarkan rujukan dari pihak tertentu. Misalnya
pengadilan, dokter, kepolisian, dsb.
➤ Perlu mengetahui tujuan dan pertanyaan referral. Misal: apakah
benar Bapak X memiliki kecenderungan untuk melakukan
pembunuhan? Apakah benar Ibu Y memiliki kemampuan yang
baik untuk merawat anak?
➤ Orientation Interview
➤ Biasanya terjadi jika klien yang datang belum mengetahui secara
pasti permasalahan serta tujuan yang ingin dicapai dalam sesi
konseling
➤ Termination dan Debriefing Interview
➤ Debrief: Merangkum dan memberikan penjelasan akhir akan suatu
treatment tertentu setelah proses treatment selesai.
➤ Semistructured
➤ Konselor/terapis/psikolog agak mengarahkan ke pembicaraan
tertentu.
➤ Structured Interview
➤ Sudah memiliki panduan pertanyaan yang sangat jelas, sehingga sulit
melakukan eksplorasi ke berbagai pengalaman klien.
➤ Biasanya bentuk pertanyaannya sudah mengarah untuk menegakkan
diagnosis tertentu, sehingga menyebutkan berbagai macam simptoms
➤ Bisa lihat lebih lengkap di hal: 126
STAGES PADA INTERVIEW
➤ Pembukaan
➤ Membangun rapport
➤ Mengucapkan salam dan pengenalan diri
➤ Menciptakan kenyamanan dan membangun rasa aman serta
percaya
➤ Ruangan juga harus mendukung situasi tersebut
➤ Membahas mengenai keluhan awal, harapan, serta tujuan.
Tidak menutup kemungkinan membahas mengenai definisi
konseling.
➤ Penjelasan mengenai informed consent, baik untuk mencatat
ataupun merekam.
➤ Fase pertengahan
➤ Mendapatkan informasi untuk merumuskan tentang
perubahan – perubahan karakter individu
➤ Keluhan dan simptom apa yang dirasakan sekarang;
➤ Perumusan masalah
➤ Terminal
➤ Laki-laki
➤ Punk
➤ Perempuan
➤ Polisi
➤ Orang gila
➤ Dokter
➤ Roma Irama
➤ Ustadz
APAYANGTERJADI?
➤ Kita semua memiliki bias, dan penting untuk meminimalisir
bias yang kita miliki
➤ Mengapa?
OBSERVASI
POINT YANG DIOBSERVASI
➤ Penampilan umum
➤ Reaksi emosi
➤ Nada bicara
➤ Kongruensi antara Emosi - Cerita
➤ Keuntungan:
➤ Melengkapi hasil self report
➤ Memberikan highlight pada perilaku tertentu