Anda di halaman 1dari 15

BAB III

Bentuk Tes Pilihan Ganda Berbasis Kurikulum Merdeka

A. Karakteristik Pilihan Ganda


Salah satu bentuk soal tes obyektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan
ganda. Pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling
tepat (Sudjana, 1990: 48). Sedangkan Mardapi (2007: 71-72) berpendapat bahwa tes bentuk
pilihan ganda adalah tes yang jawabannya dapat diperoleh dengan memilih alternatif jawaban
yang telah disediakan.
Sudijono (2011: 118) mengatakan tes obyektif bentuk multiple choice atau yang sering
dikenal dengan istilah tes pilihan ganda, yaitu salah satu bentuk tes obyektif yang terdiri atas
pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk
menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari beberapa kemungkinan jawaban yang
disediakan pada tiap-tiap butir soal yang bersangkutan.
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pilihan ganda adalah
salah satu bentuk tes obyektif yang yang dapat diselesaikan dengan cara memilih salah satu
pilihan jawaban yang tepat dari seluruh pilihan jawaban yang telah disediakan.
Menurut Sudjana (1990: 48), dilihat dari strukturnya bentuk soal pilihan ganda terdiri atas:
a. Stem : Pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan
yang
akan dinyatakan
b. Option : Sejumlah pilihan alternatif jawaban
c. Kunci : Jawaban yang benar atau paling tepat
d. Distractor (pengecoh) : Jawaban-jawaban lain yang selain kunci jawaban
Zulaiha (2008: 1-3) menjelaskan tentang kaidah-kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda
sebagai berikut:
1) Materi
a) Soal harus sesuai indikator
b) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi
c) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar
2) Konstruksi
a) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
b) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
c) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
d) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
e) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
f) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di
atas salah”, atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”.
g) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologisnya.
h) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi.
i) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
3) Bahasa
a) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
b) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan
digunakan untuk daerah lain atau nasional.
c) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
d) Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian.
Berdasarkan pendapat Zulaiha di atas, ada beberapa kaidah-kaidah dalam penulisan soal tes
berbentuk pilihan ganda yang dilihat dari segi materi, konstruksi soal, dan bahasa. Kaidah-kaidah
ini digunakan sebagai aturan atau pedoman bagi guru dalam membuat soal berbentuk pilihan
ganda. Peneliti juga menggunakan kaidah-kaidah tersebut dalam pembuatan tes hasil belajar
matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB
untuk siswa.

Tes Pilihan Ganda adalah seperangkat instrumen yang dibuat oleh guru secara objektif
untuk mengumpulkan data perolehan pengetahuan, dan terdapat jawaban dengan pilihan yang
salah dan pilihan yang benar. Pada tingkat kelas bawah Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI)
lebih menggunakan pilihan jawaban yang terdiri atas tiga kemungkinan diantaranya terdapat
dua jawaban yang salah dan satu jawaban yang benar. Contohnya guru memberikan
beberapa soal dengan beberapa pilihan jawaban yang salah satu jawabannya “Benar”,
kemudian peserta didik mengerjakan soal dengan cara memilih jawaban yang menurutnya
jawaban tersebut merupakan jawaban yang benar.

Tes objektif pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang paling banyak digunakan.
Konstruksi tes pilihan ganda terdiri atas dua bagian, yaitu pokok soal (stem) dan alternative
jawaban (option). Satu di antara alternative jawaban tersebut adalah jawaban yang benar atau
yang paling benar (kunci jawaban), sedangkan alternative jawaban yang lain berfungsi sebagai
pengecoh (distractor). Pokok soal dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk pernyataan
tidak selesai atau dalam bentuk kalimat tanya. Jumlah alternative jawaban yang dibuat terdiri
atas empat atau lima option jawaban, untuk uji kompetensi sebanyak lima option jawaban.

Tata tulis tes pilihan ganda diatur sebagai berikut. Jika pokok soal (stem) ditulis dengan
kalimat tidak selesai, maka awal kalimat ditulis dengan huruf besar dan awal option ditulis
dengan huruf kecil (kecuali untuk nama diri dan nama tempat). Karena pokok soal ditulis dengan
kalimat tidak selesai, maka pada akhir kalimat disertai dengan empat buah titik. Tiga buah titik
yang pertama adalah titik-titik untuk pokok soal yang ditulis dengan kalimat tidak selesai dan
satu titik yang terakhir merupakan titik akhir alternative jawaban. Dengan demikian akhir setiap
alternative jawaban tidak perlu diberi tanda titik. Jika pokok kalimat ditulis dengan kalimat
tanya, maka awal kalimat ditulis dengan huruf kapital dan akhir kalimat diberi tanda tanya.
Setiap awal option dimulai engan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.

Jenis soal pada ujian semester dapat mengacu pada jenis soal uji kompetensi. Jenis soal yang
sering digunakan dalam uji kompetensi profesi adalah soal objektif bentuk pilihan ganda yang
berupa kasus. Struktur soal terdiri dari kasus (scenario/vignette), pokok soal/pertanyaan
(stem/lead in), dan alternative jawaban (option). Kasus/scenario yang dibuat adalah kasus-kasus
factual/nyata, dengan pola pertanyaan harus berbentuk kata tanya, jelas dan dapat dijawab tanpa
melihat option jawaban.

Pilihan ganda adalah suatu bentuk metode penilaian yang melibatkan peserta didik dalam
memilih jawaban dari sejumlah opsi yang diberikan. Karakteristik pilihan ganda dapat dijelaskan
melalui perspektif ilmiah dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip psikometri, kecocokan
dengan tujuan evaluasi, dan efektivitas sebagai alat ukur.

1. Validitas
Validitas pilihan ganda merujuk pada sejauh mana soal tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur. Soal pilihan ganda yang valid harus relevan dengan tujuan
pembelajaran atau evaluasi yang ditetapkan.
2. Reabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran konsisten jika diukur berulang
kali. Soal pilihan ganda yang konsisten dalam memberikan hasil yang sama pada tes yang
berulang menunjukkan tingkat reliabilitas yang tinggi.
3. Kesesuaian dengan kurikulum
Karakteristik pilihan ganda seharusnya mencerminkan kurikulum atau materi
pembelajaran yang telah diajarkan. Pilihan jawaban seharusnya relevan dan mendukung
tujuan kurikulum yang telah ditetapkan.
4. Kesulitan yang bervariasi
Soal pilihan ganda sebaiknya memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi untuk
mengakomodasi tingkat pemahaman siswa yang beragam. Dengan memiliki soal yang
mencakup rentang kesulitan, pengukuran menjadi lebih sensitif terhadap tingkat
kemampuan siswa.
5. Pertanyaan yang terstruktur
Pertanyaan seharusnya dirancang dengan struktur yang jelas dan dapat dipahami oleh
peserta didik. Penyusunan soal yang baik membantu menghindari ambiguitas dan
kesalahan interpretasi.
6. Efek penggaris tidak jujur
Untuk menghindari efek penggaris tidak jujur, pilihan jawaban sebaiknya dirancang
sedemikian rupa sehingga jawaban yang benar tidak dapat dengan mudah ditebak atau
dikenali sebagai "jawaban yang seharusnya benar".
7. Umpan balik
Memberikan umpan balik setelah siswa menjawab pilihan ganda dapat meningkatkan
efektivitas evaluasi. Umpan balik dapat membantu siswa memahami kesalahan mereka
dan memperbaiki pemahaman mereka terhadap materi.
8. Ketidakberpihakan
Pilihan ganda sebaiknya tidak mendiskriminasi berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti
jenis kelamin, etnisitas, atau latar belakang sosioekonomi. Karakteristik ini penting untuk
memastikan keadilan dalam pengukuran.
9. Pembangunan bank soal
Membangun bank soal yang mencakup berbagai konsep dan tingkat kesulitan dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dan memastikan bahwa pengukuran dapat mencakup
berbagai aspek pembelajaran.
10. Kesesuaian dengan teknologi
Pilihan ganda dapat dimanfaatkan dalam pengujian berbasis teknologi, seperti ujian
daring atau pengukuran adaptif. Hal ini memungkinkan pembangunan soal yang lebih
dinamis dan penyesuaian tingkat kesulitan secara otomatis.
11. Pertimbangan etika dalam pengembangan soal
Karakteristik pilihan ganda seharusnya memperhitungkan aspek etika, termasuk kejelasan
pertanyaan, keadilan, dan privasi peserta didik.

Melalui pendekatan ini, karakteristik pilihan ganda dapat dijelaskan dan dirancang dengan
dasar ilmiah untuk memastikan keberhasilan sebagai alat ukur dalam konteks evaluasi
pendidikan.

B. Item Pilihan Ganda


Tes pilihan ganda adalah suatu bentuk tes yang itemnya terdiri atas suatu pernyataan yang
belum lengkap. Untuk melengkapinya, siswa siswi diberikan beberapa jawaban dan diantara
jawaban tersebut terdapat satu jawaban yang benar, Soal tes terdiri atas pembawa pokok
persoalan dan pilihan jawaban. Persoalan dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan dan dapat
pula dalam bentuk pernyataan yang belum sempurna.
Contoh :
1. Sebelum salat kita harus....
a. mandi
b. Tidur
c. wudu
2. Ibadah yang pertama kali akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah adalah....
a. salat
b. puasa
c. zakat
d. haji
Dalam konteks Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada pembelajaran yang lebih
mandiri, relevan, dan berpusat pada siswa, jenis item tes bentuk pilihan ganda dapat disesuaikan
untuk mencerminkan pendekatan tersebut. Berikut beberapa jenis item tes bentuk pilihan ganda
yang mungkin relevan dengan konsep Kurikulum Merdeka:
1. Situasi konstektual:
Memberikan situasi atau skenario kontekstual yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
siswa. Pertanyaan dapat berfokus pada cara menerapkan konsep pembelajaran dalam
situasi nyata.
2. Proyek pilihan ganda
Merancang soal yang memerlukan pemilihan jawaban serta pengembangan solusi atau
proyek kecil. Siswa dapat memilih dari opsi tertentu atau merancang solusi mereka
sendiri.
3. Penyelesaian masalah
Menyajikan masalah kompleks yang memerlukan pemikiran kritis dan pemecahan
masalah. Siswa dapat memilih opsi jawaban yang paling sesuai untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
4. Pertanyaan terbuka dengan pilihan jawaban
Memberikan pertanyaan terbuka yang memungkinkan siswa memberikan jawaban
eksplisit mereka, diikuti dengan pilihan jawaban yang mencakup berbagai kemungkinan
solusi.
5. Diskusi berbasis pilihan ganda
Menggunakan pertanyaan pilihan ganda sebagai titik awal untuk diskusi kelas. Siswa
dapat memilih jawaban mereka dan kemudian mendiskusikan alasan di balik pilihan
mereka.
6. Pertanyaan berjenjang
Menyusun serangkaian pertanyaan pilihan ganda yang membangun satu sama lain dan
memerlukan tingkat pemikiran yang lebih tinggi seiring pertanyaan berlanjut.

7. Evaluasi argumentasi
Menyajikan pernyataan atau argumen yang memerlukan evaluasi. Siswa dapat memilih
jawaban yang paling mendukung atau menantang argumen tersebut.
8. Penilaian kemampuan berpikir kritis
Menyajikan pertanyaan yang mengukur kemampuan berpikir kritis, seperti analisis,
sintesis, dan evaluasi, dengan opsi jawaban yang meminta pemikiran mendalam.
9. Pilihan ganda formatif
Merancang pertanyaan pilihan ganda yang dapat digunakan sebagai alat formatif untuk
memberikan umpan balik segera dan membantu siswa memahami konsep lebih baik.
10. Evaluasi diri dan rekam jejak
Menyertakan pertanyaan yang meminta siswa untuk merefleksikan kemajuan mereka,
menilai diri sendiri, atau merencanakan langkah-langkah selanjutnya dalam
pembelajaran.
11. Pilihan ganda adaptif
Menerapkan teknologi untuk membuat soal pilihan ganda yang dapat menyesuaikan
tingkat kesulitan berdasarkan respons siswa sebelumnya, mendukung pengalaman belajar
yang lebih personal.
Dengan menggunakan jenis item tes bentuk pilihan ganda yang mencerminkan pendekatan
Kurikulum Merdeka, diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa, merangsang pemikiran
kritis, dan memberikan gambaran yang lebih holistik tentang pemahaman mereka terhadap
materi pembelajaran.
Ada beberapa model soal pilihan ganda yang dapat digunakan dalam evaluasi hasil belajar,
yaitu :

a) Model pilihan ganda biasa

b) Model assosiasi

c) Model melengkapi berganda

d) Model hubungan antar hal


e) Model analisis kasus

f) Model pemakaian diagram, grafik, peta atau gambar.

Item pilihan ganda adalah suatu bentuk pertanyaan dalam tes di mana peserta didik diminta
untuk memilih jawaban yang paling tepat atau paling sesuai dari beberapa opsi yang diberikan.
Setiap soal pilihan ganda terdiri dari pertanyaan atau pernyataan dan beberapa opsi jawaban, di
mana hanya satu atau beberapa jawaban yang benar. Berikut adalah penjelasan lebih rinci
mengenai item pilihan ganda:

1. Struktur dasar
 Pertanyaan atau Pernyataan: Item pilihan ganda dimulai dengan suatu pertanyaan
atau pernyataan yang memerlukan respons dari peserta didik.
 Opsi Jawaban: Untuk setiap pertanyaan atau pernyataan, beberapa opsi jawaban
disediakan. Peserta didik harus memilih jawaban yang dianggap benar.
2. Jumlah opsi jawaban
 Biasanya, item pilihan ganda memiliki tiga hingga lima opsi jawaban. Jumlah ini
dapat bervariasi tergantung pada kebijakan pembuat tes dan kompleksitas materi
yang diukur.
1. Jawaban yang benar
 Setiap item memiliki satu atau beberapa jawaban yang dianggap benar. Jika item
tersebut hanya memiliki satu jawaban benar, itu disebut "pilihan ganda tunggal."
Jika memiliki lebih dari satu jawaban benar, itu disebut "pilihan ganda berganda."
2. Penilaian pemahaman
 Item pilihan ganda dirancang untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap
konsep atau materi tertentu. Peserta didik diharapkan dapat memilih jawaban
yang paling tepat berdasarkan pengetahuan mereka.
3. Fleksibilitas format

 Format item pilihan ganda bersifat fleksibel. Pertanyaan dapat merujuk pada
fakta, konsep, atau aplikasi praktis. Opsi jawaban juga dapat dirancang untuk
mengukur pemahaman pada tingkat berpikir yang lebih tinggi, seperti analisis
atau sintesis.
4. Pengujian dalam berbagai konteks
 Item pilihan ganda dapat digunakan dalam berbagai konteks pendidikan, termasuk
ujian sekolah, ujian masuk perguruan tinggi, atau tes sertifikasi profesional.

5. Efisiensi dalam penilaian massal


 Item pilihan ganda efisien untuk digunakan dalam situasi penilaian massal karena
memungkinkan evaluasi terhadap sejumlah besar peserta didik dengan cepat.
6. Pengukuran kemampuan berpikir kritis
 Dengan dirancang dengan baik, item pilihan ganda dapat mengukur kemampuan
berpikir kritis, seperti analisis logis, penalaran deduktif, atau evaluasi
argumentasi.
7. Ketidakberpihakan dan keadilan
 Pilihan ganda seharusnya dirancang untuk tidak mendiskriminasi berdasarkan
faktor-faktor tertentu seperti jenis kelamin, etnisitas, atau latar belakang
sosioekonomi, sehingga memberikan penilaian yang adil.
8. Keandalan dan validitas
 Item pilihan ganda yang baik harus memiliki tingkat keandalan dan validitas yang
memadai, mengukur apa yang seharusnya diukur dan memberikan hasil yang
konsisten.

Penting untuk menciptakan item pilihan ganda yang dirancang dengan baik,
mempertimbangkan konteks pembelajaran, dan mendukung tujuan evaluasi. Dengan demikian,
item tersebut dapat menjadi alat yang efektif untuk mengukur pemahaman dan kemampuan
peserta didik.

C. Kelebihan dan Kekurangan Bentuk Soal Pilihan Ganda

Semua bentuk soal tes memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sudjana (1990:
49) mengemukakan tentang kelebihan dan kekurangan bentuk soal pilihan ganda sebagai
berikut:

1) Kelebihan
a) Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pengajaran yang
telah diberikan
b) Jawaban siswa dapat dikoreksi (dinilai) dengan mudah dan cepat dengan
menggunakan kunci jawaban
c) Jawaban untuk setiap pertanyaan sudah pasti benar atau salah sehingga
penilaiannya bersifat objektif.

2) Kekurangan
a) Kemungkinan untuk melakukan tebakan jawaban masih cukup besar
b) Proses berpikir siswa tidak dapat dilihat dengan nyata

Sedangkan menurut Sukardi (2008: 125-126) beberapa kelebihan dan kekurangan tes pilihan
ganda adalah sebagai berikut:

1) Kelebihan
a) Tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat pengukur
hasil belajar siswa. Karakter yang baik tersebut yakni fleksibel dalam
implementasi, evaluasi dan efektif untuk mengukur tercapai tidaknya tujuan
belajar mengajar
b) Item tes pilihan ganda yang dikonstruksi dengan intensif dapat mencakup hampir
seluruh bahan pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas
c) Item tes pilihan ganda adalah tepat untuk mengukur penguasaan informasi para
siswa yang hendak dievaluasi
d) Item tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif,
afektif, dan psikomotor siswa
e) Dengan menggunakan kunci jawaban yang sudah disiapkan secara terpisah,
jawaban siswa dapat dikoreksi dengan lebih mudah
f) Hasil jawaban siswa diperoleh dari tes pilihan ganda dapat dikoreksi bersama,
baik oleh guru maupun siswa dengan situasi yang lebih kondusif
g) Item tes pilihan ganda yang sudah dibuat terpisah antara lembar soal dan lembar
jawaban, dapat dipakai secara berulang-ulang
2) Kekurangan
a) Kontruksi item tes pilihan ganda lebih sulit serta membutuhkan waktu yang lebih
lama dibanding dengan penyusunan item tes bentuk objektif lainnya
b) Tidak semua guru senang menggunakan tes pilihan ganda untuk mengukur hasil
pembelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu, misalnya satu semester
atau satu kuartal
c) Item tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam
mengorganisasi materi hasil pembelajaran
d) Item tes pilihan ganda memberi peluang pada siswa untuk menerka jawaban

Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk soal tes pilihan
ganda mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tes pilihan ganda diantaranya
bersifat objektif, jawaban mudah dan cepat dikoreksi, materi yang diujikan luas, bersifat
fleksibel dan dapat digunakan secara berulang jika siswa menjawab dengan lembar jawaban
tersendiri. Sedangkan kelemahan tes pilihan ganda antara lain penyusunan soal relatif lama,
memberi peluang siswa untuk menebak jawaban, serta item tes kurang mengukur kemampuan
siswa.

Pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi bentuk pertanyaan
yang populer dalam ujian dan penilaian. Berikut adalah beberapa kelebihan dari pilihan ganda:

1. Efisiensi penilaian
 Pilihan ganda sangat efisien dalam mengukur pemahaman peserta didik secara

massal. Tes pilihan ganda dapat menilai sejumlah besar peserta didik dalam
waktu yang relatif singkat.
2. Objektivitas dalam Penilaian:
 Jawaban yang benar telah ditentukan sebelumnya, sehingga penilaian menjadi
lebih objektif dan kurang tergantung pada penilaian subyektif guru atau penilai.
3. Dapat Mengukur Rentang Materi:
 Dengan memberikan beberapa item pilihan ganda, ujian dapat mengukur
pemahaman peserta didik terhadap berbagai konsep atau topik yang luas.
4. Kemungkinan Mendeteksi Penguasaan Materi yang Dalam:
 Pilihan ganda dapat dirancang untuk mengukur pemahaman mendalam dan
analisis, bukan hanya pengetahuan dasar. Oleh karena itu, item-item tersebut
dapat membedakan antara peserta didik yang memiliki pemahaman yang
mendalam dengan mereka yang hanya memiliki pengetahuan faktual.
5. Memberikan Umpan Balik dengan Cepat:
 Karena sifat objektif jawaban yang benar, umpan balik dapat diberikan dengan
cepat setelah peserta didik menyelesaikan tes. Hal ini memungkinkan mereka
untuk memperbaiki pemahaman mereka dengan lebih efisien.

6. Mengukur Keterampilan Berpikir Kritis:


 Pilihan ganda dapat dirancang untuk mengukur keterampilan berpikir kritis,
seperti analisis, sintesis, dan evaluasi, dengan menyajikan pertanyaan yang
memerlukan pemikiran lebih tinggi.
7. Mengurangi Ketidakpastian:
 Dalam beberapa kasus, jawaban yang benar dan opsi jawaban yang salah dapat
dirancang untuk mengurangi kemungkinan menebak jawaban yang benar. Ini
membantu mengukur pengetahuan dan pemahaman peserta didik secara lebih
pasti.
8. Kemudahan Pengolahan Data:
 Data hasil ujian pilihan ganda mudah diolah dan dianalisis secara statistik. Hal ini
memudahkan penilaian dan pemantauan kemajuan peserta didik secara
keseluruhan atau per kelompok.
9. Meningkatkan Konsistensi Penilaian:
 Keseluruhan ujian atau tes yang terdiri dari item pilihan ganda memiliki
konsistensi penilaian yang tinggi karena jawaban yang benar telah ditentukan
dengan jelas.
10. Mendukung Pengujian Adaptif:
 Pilihan ganda dapat digunakan dalam sistem pengujian adaptif, di mana tingkat
kesulitan pertanyaan disesuaikan berdasarkan respons peserta didik sebelumnya.
Hal ini memberikan pengukuran yang lebih akurat terhadap kemampuan individu.
Meskipun pilihan ganda memiliki sejumlah kelebihan, terdapat juga beberapa kekurangan
yang perlu dipertimbangkan dalam konteks penggunaannya dalam penilaian dan pengukuran.
Berikut adalah beberapa kekurangan dari pilihan ganda:

1. Kurang Mengukur Kreativitas dan Keterampilan Berpikir Kritis Tinggi:


 Pilihan ganda cenderung lebih baik dalam mengukur pengetahuan faktual
daripada kreativitas atau keterampilan berpikir kritis tinggi. Pertanyaan tersebut
sering kali lebih fokus pada pengetahuan daripada kemampuan menerapkan
konsep atau berpikir secara kritis.

2. Memungkinkan "Menebak" Jawaban yang Benar:


 Peserta didik bisa menebak jawaban yang benar, terutama jika opsi jawaban
tampaknya "masuk akal." Ini dapat mengurangi validitas pengukuran, karena
respons yang benar mungkin bukan hasil dari pemahaman yang sebenarnya.
3. Keterbatasan Konteks dan Aplikasi Praktis:
 Pilihan ganda mungkin tidak selalu mampu mengukur pemahaman konteks yang
lebih luas atau kemampuan menerapkan pengetahuan dalam situasi praktis.
4. Mendorong Pemahaman Permukaan:
 Pilihan ganda dapat mendorong peserta didik untuk fokus pada pemahaman
permukaan dan menghafal fakta, daripada memahami konsep secara mendalam.
5. Tidak Menunjukkan Proses Pemikiran:
 Pilihan ganda tidak selalu mengungkapkan proses berpikir peserta didik.
Meskipun mereka mungkin dapat memilih jawaban yang benar, tidak jelas
bagaimana mereka mencapainya.
6. Ketidakmungkinan Pengukuran Keterampilan Berbasis Kinerja:
 Pilihan ganda sulit digunakan untuk mengukur keterampilan atau tugas berbasis
kinerja yang melibatkan tindakan konkret dan penggunaan keterampilan praktis.
7. Ketidakberpihakan terhadap Gaya Belajar:
 Pilihan ganda dapat lebih menguntungkan bagi siswa yang cenderung lebih baik
dalam mengenali dan mengingat fakta daripada mereka yang belajar melalui
pengalaman langsung atau diskusi.
8. Risiko "Bocor" Jawaban:
 Ada risiko jawaban atau informasi tes yang "bocor" atau tersebar sebelum tes
dilakukan, terutama jika item-item tersebut digunakan secara berulang.
9. Kurangnya Informasi Mendalam tentang Kemampuan Siswa:
 Pilihan ganda mungkin memberikan gambaran yang terbatas tentang kemampuan
siswa, terutama karena sering kali hanya memberikan jawaban benar atau salah
tanpa menyajikan tingkat pemahaman yang lebih nuansa.

10. Menggunakan Waktu Secara Efisien:


 Meskipun efisien, penggunaan pilihan ganda dalam jumlah yang besar dapat
memakan waktu yang signifikan untuk pembuat tes dalam proses pengembangan
dan perbaikan.
11. Kurangnya Kreativitas dalam Menyusun Jawaban:
 Peserta didik mungkin merasa terbatas dalam menyampaikan ide atau
pengetahuan mereka karena harus memilih dari opsi yang telah disediakan,
daripada merumuskan jawaban sendiri.

Meskipun ada kekurangan, pilihan ganda tetap menjadi alat penilaian yang berguna dan
efisien jika digunakan dengan cermat dan sejalan dengan tujuan evaluasi. Kombinasi dengan
berbagai jenis pertanyaan lainnya dapat meningkatkan validitas dan kompleksitas pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mardapi, Djemari. 2007. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra
Cendekia Press.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Zulaiha, Rahmah. 2008. Analisis Soal Secara Manual. Jakarta: PUSPENDIK.

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai