Tugas UAS Evaluasi
Tugas UAS Evaluasi
Tes Pilihan Ganda adalah seperangkat instrumen yang dibuat oleh guru secara objektif
untuk mengumpulkan data perolehan pengetahuan, dan terdapat jawaban dengan pilihan yang
salah dan pilihan yang benar. Pada tingkat kelas bawah Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI)
lebih menggunakan pilihan jawaban yang terdiri atas tiga kemungkinan diantaranya terdapat
dua jawaban yang salah dan satu jawaban yang benar. Contohnya guru memberikan
beberapa soal dengan beberapa pilihan jawaban yang salah satu jawabannya “Benar”,
kemudian peserta didik mengerjakan soal dengan cara memilih jawaban yang menurutnya
jawaban tersebut merupakan jawaban yang benar.
Tes objektif pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang paling banyak digunakan.
Konstruksi tes pilihan ganda terdiri atas dua bagian, yaitu pokok soal (stem) dan alternative
jawaban (option). Satu di antara alternative jawaban tersebut adalah jawaban yang benar atau
yang paling benar (kunci jawaban), sedangkan alternative jawaban yang lain berfungsi sebagai
pengecoh (distractor). Pokok soal dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk pernyataan
tidak selesai atau dalam bentuk kalimat tanya. Jumlah alternative jawaban yang dibuat terdiri
atas empat atau lima option jawaban, untuk uji kompetensi sebanyak lima option jawaban.
Tata tulis tes pilihan ganda diatur sebagai berikut. Jika pokok soal (stem) ditulis dengan
kalimat tidak selesai, maka awal kalimat ditulis dengan huruf besar dan awal option ditulis
dengan huruf kecil (kecuali untuk nama diri dan nama tempat). Karena pokok soal ditulis dengan
kalimat tidak selesai, maka pada akhir kalimat disertai dengan empat buah titik. Tiga buah titik
yang pertama adalah titik-titik untuk pokok soal yang ditulis dengan kalimat tidak selesai dan
satu titik yang terakhir merupakan titik akhir alternative jawaban. Dengan demikian akhir setiap
alternative jawaban tidak perlu diberi tanda titik. Jika pokok kalimat ditulis dengan kalimat
tanya, maka awal kalimat ditulis dengan huruf kapital dan akhir kalimat diberi tanda tanya.
Setiap awal option dimulai engan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
Jenis soal pada ujian semester dapat mengacu pada jenis soal uji kompetensi. Jenis soal yang
sering digunakan dalam uji kompetensi profesi adalah soal objektif bentuk pilihan ganda yang
berupa kasus. Struktur soal terdiri dari kasus (scenario/vignette), pokok soal/pertanyaan
(stem/lead in), dan alternative jawaban (option). Kasus/scenario yang dibuat adalah kasus-kasus
factual/nyata, dengan pola pertanyaan harus berbentuk kata tanya, jelas dan dapat dijawab tanpa
melihat option jawaban.
Pilihan ganda adalah suatu bentuk metode penilaian yang melibatkan peserta didik dalam
memilih jawaban dari sejumlah opsi yang diberikan. Karakteristik pilihan ganda dapat dijelaskan
melalui perspektif ilmiah dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip psikometri, kecocokan
dengan tujuan evaluasi, dan efektivitas sebagai alat ukur.
1. Validitas
Validitas pilihan ganda merujuk pada sejauh mana soal tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur. Soal pilihan ganda yang valid harus relevan dengan tujuan
pembelajaran atau evaluasi yang ditetapkan.
2. Reabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran konsisten jika diukur berulang
kali. Soal pilihan ganda yang konsisten dalam memberikan hasil yang sama pada tes yang
berulang menunjukkan tingkat reliabilitas yang tinggi.
3. Kesesuaian dengan kurikulum
Karakteristik pilihan ganda seharusnya mencerminkan kurikulum atau materi
pembelajaran yang telah diajarkan. Pilihan jawaban seharusnya relevan dan mendukung
tujuan kurikulum yang telah ditetapkan.
4. Kesulitan yang bervariasi
Soal pilihan ganda sebaiknya memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi untuk
mengakomodasi tingkat pemahaman siswa yang beragam. Dengan memiliki soal yang
mencakup rentang kesulitan, pengukuran menjadi lebih sensitif terhadap tingkat
kemampuan siswa.
5. Pertanyaan yang terstruktur
Pertanyaan seharusnya dirancang dengan struktur yang jelas dan dapat dipahami oleh
peserta didik. Penyusunan soal yang baik membantu menghindari ambiguitas dan
kesalahan interpretasi.
6. Efek penggaris tidak jujur
Untuk menghindari efek penggaris tidak jujur, pilihan jawaban sebaiknya dirancang
sedemikian rupa sehingga jawaban yang benar tidak dapat dengan mudah ditebak atau
dikenali sebagai "jawaban yang seharusnya benar".
7. Umpan balik
Memberikan umpan balik setelah siswa menjawab pilihan ganda dapat meningkatkan
efektivitas evaluasi. Umpan balik dapat membantu siswa memahami kesalahan mereka
dan memperbaiki pemahaman mereka terhadap materi.
8. Ketidakberpihakan
Pilihan ganda sebaiknya tidak mendiskriminasi berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti
jenis kelamin, etnisitas, atau latar belakang sosioekonomi. Karakteristik ini penting untuk
memastikan keadilan dalam pengukuran.
9. Pembangunan bank soal
Membangun bank soal yang mencakup berbagai konsep dan tingkat kesulitan dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dan memastikan bahwa pengukuran dapat mencakup
berbagai aspek pembelajaran.
10. Kesesuaian dengan teknologi
Pilihan ganda dapat dimanfaatkan dalam pengujian berbasis teknologi, seperti ujian
daring atau pengukuran adaptif. Hal ini memungkinkan pembangunan soal yang lebih
dinamis dan penyesuaian tingkat kesulitan secara otomatis.
11. Pertimbangan etika dalam pengembangan soal
Karakteristik pilihan ganda seharusnya memperhitungkan aspek etika, termasuk kejelasan
pertanyaan, keadilan, dan privasi peserta didik.
Melalui pendekatan ini, karakteristik pilihan ganda dapat dijelaskan dan dirancang dengan
dasar ilmiah untuk memastikan keberhasilan sebagai alat ukur dalam konteks evaluasi
pendidikan.
7. Evaluasi argumentasi
Menyajikan pernyataan atau argumen yang memerlukan evaluasi. Siswa dapat memilih
jawaban yang paling mendukung atau menantang argumen tersebut.
8. Penilaian kemampuan berpikir kritis
Menyajikan pertanyaan yang mengukur kemampuan berpikir kritis, seperti analisis,
sintesis, dan evaluasi, dengan opsi jawaban yang meminta pemikiran mendalam.
9. Pilihan ganda formatif
Merancang pertanyaan pilihan ganda yang dapat digunakan sebagai alat formatif untuk
memberikan umpan balik segera dan membantu siswa memahami konsep lebih baik.
10. Evaluasi diri dan rekam jejak
Menyertakan pertanyaan yang meminta siswa untuk merefleksikan kemajuan mereka,
menilai diri sendiri, atau merencanakan langkah-langkah selanjutnya dalam
pembelajaran.
11. Pilihan ganda adaptif
Menerapkan teknologi untuk membuat soal pilihan ganda yang dapat menyesuaikan
tingkat kesulitan berdasarkan respons siswa sebelumnya, mendukung pengalaman belajar
yang lebih personal.
Dengan menggunakan jenis item tes bentuk pilihan ganda yang mencerminkan pendekatan
Kurikulum Merdeka, diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa, merangsang pemikiran
kritis, dan memberikan gambaran yang lebih holistik tentang pemahaman mereka terhadap
materi pembelajaran.
Ada beberapa model soal pilihan ganda yang dapat digunakan dalam evaluasi hasil belajar,
yaitu :
b) Model assosiasi
Item pilihan ganda adalah suatu bentuk pertanyaan dalam tes di mana peserta didik diminta
untuk memilih jawaban yang paling tepat atau paling sesuai dari beberapa opsi yang diberikan.
Setiap soal pilihan ganda terdiri dari pertanyaan atau pernyataan dan beberapa opsi jawaban, di
mana hanya satu atau beberapa jawaban yang benar. Berikut adalah penjelasan lebih rinci
mengenai item pilihan ganda:
1. Struktur dasar
Pertanyaan atau Pernyataan: Item pilihan ganda dimulai dengan suatu pertanyaan
atau pernyataan yang memerlukan respons dari peserta didik.
Opsi Jawaban: Untuk setiap pertanyaan atau pernyataan, beberapa opsi jawaban
disediakan. Peserta didik harus memilih jawaban yang dianggap benar.
2. Jumlah opsi jawaban
Biasanya, item pilihan ganda memiliki tiga hingga lima opsi jawaban. Jumlah ini
dapat bervariasi tergantung pada kebijakan pembuat tes dan kompleksitas materi
yang diukur.
1. Jawaban yang benar
Setiap item memiliki satu atau beberapa jawaban yang dianggap benar. Jika item
tersebut hanya memiliki satu jawaban benar, itu disebut "pilihan ganda tunggal."
Jika memiliki lebih dari satu jawaban benar, itu disebut "pilihan ganda berganda."
2. Penilaian pemahaman
Item pilihan ganda dirancang untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap
konsep atau materi tertentu. Peserta didik diharapkan dapat memilih jawaban
yang paling tepat berdasarkan pengetahuan mereka.
3. Fleksibilitas format
Format item pilihan ganda bersifat fleksibel. Pertanyaan dapat merujuk pada
fakta, konsep, atau aplikasi praktis. Opsi jawaban juga dapat dirancang untuk
mengukur pemahaman pada tingkat berpikir yang lebih tinggi, seperti analisis
atau sintesis.
4. Pengujian dalam berbagai konteks
Item pilihan ganda dapat digunakan dalam berbagai konteks pendidikan, termasuk
ujian sekolah, ujian masuk perguruan tinggi, atau tes sertifikasi profesional.
Penting untuk menciptakan item pilihan ganda yang dirancang dengan baik,
mempertimbangkan konteks pembelajaran, dan mendukung tujuan evaluasi. Dengan demikian,
item tersebut dapat menjadi alat yang efektif untuk mengukur pemahaman dan kemampuan
peserta didik.
Semua bentuk soal tes memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sudjana (1990:
49) mengemukakan tentang kelebihan dan kekurangan bentuk soal pilihan ganda sebagai
berikut:
1) Kelebihan
a) Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pengajaran yang
telah diberikan
b) Jawaban siswa dapat dikoreksi (dinilai) dengan mudah dan cepat dengan
menggunakan kunci jawaban
c) Jawaban untuk setiap pertanyaan sudah pasti benar atau salah sehingga
penilaiannya bersifat objektif.
2) Kekurangan
a) Kemungkinan untuk melakukan tebakan jawaban masih cukup besar
b) Proses berpikir siswa tidak dapat dilihat dengan nyata
Sedangkan menurut Sukardi (2008: 125-126) beberapa kelebihan dan kekurangan tes pilihan
ganda adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat pengukur
hasil belajar siswa. Karakter yang baik tersebut yakni fleksibel dalam
implementasi, evaluasi dan efektif untuk mengukur tercapai tidaknya tujuan
belajar mengajar
b) Item tes pilihan ganda yang dikonstruksi dengan intensif dapat mencakup hampir
seluruh bahan pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas
c) Item tes pilihan ganda adalah tepat untuk mengukur penguasaan informasi para
siswa yang hendak dievaluasi
d) Item tes pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif,
afektif, dan psikomotor siswa
e) Dengan menggunakan kunci jawaban yang sudah disiapkan secara terpisah,
jawaban siswa dapat dikoreksi dengan lebih mudah
f) Hasil jawaban siswa diperoleh dari tes pilihan ganda dapat dikoreksi bersama,
baik oleh guru maupun siswa dengan situasi yang lebih kondusif
g) Item tes pilihan ganda yang sudah dibuat terpisah antara lembar soal dan lembar
jawaban, dapat dipakai secara berulang-ulang
2) Kekurangan
a) Kontruksi item tes pilihan ganda lebih sulit serta membutuhkan waktu yang lebih
lama dibanding dengan penyusunan item tes bentuk objektif lainnya
b) Tidak semua guru senang menggunakan tes pilihan ganda untuk mengukur hasil
pembelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu, misalnya satu semester
atau satu kuartal
c) Item tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam
mengorganisasi materi hasil pembelajaran
d) Item tes pilihan ganda memberi peluang pada siswa untuk menerka jawaban
Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk soal tes pilihan
ganda mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tes pilihan ganda diantaranya
bersifat objektif, jawaban mudah dan cepat dikoreksi, materi yang diujikan luas, bersifat
fleksibel dan dapat digunakan secara berulang jika siswa menjawab dengan lembar jawaban
tersendiri. Sedangkan kelemahan tes pilihan ganda antara lain penyusunan soal relatif lama,
memberi peluang siswa untuk menebak jawaban, serta item tes kurang mengukur kemampuan
siswa.
Pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi bentuk pertanyaan
yang populer dalam ujian dan penilaian. Berikut adalah beberapa kelebihan dari pilihan ganda:
1. Efisiensi penilaian
Pilihan ganda sangat efisien dalam mengukur pemahaman peserta didik secara
massal. Tes pilihan ganda dapat menilai sejumlah besar peserta didik dalam
waktu yang relatif singkat.
2. Objektivitas dalam Penilaian:
Jawaban yang benar telah ditentukan sebelumnya, sehingga penilaian menjadi
lebih objektif dan kurang tergantung pada penilaian subyektif guru atau penilai.
3. Dapat Mengukur Rentang Materi:
Dengan memberikan beberapa item pilihan ganda, ujian dapat mengukur
pemahaman peserta didik terhadap berbagai konsep atau topik yang luas.
4. Kemungkinan Mendeteksi Penguasaan Materi yang Dalam:
Pilihan ganda dapat dirancang untuk mengukur pemahaman mendalam dan
analisis, bukan hanya pengetahuan dasar. Oleh karena itu, item-item tersebut
dapat membedakan antara peserta didik yang memiliki pemahaman yang
mendalam dengan mereka yang hanya memiliki pengetahuan faktual.
5. Memberikan Umpan Balik dengan Cepat:
Karena sifat objektif jawaban yang benar, umpan balik dapat diberikan dengan
cepat setelah peserta didik menyelesaikan tes. Hal ini memungkinkan mereka
untuk memperbaiki pemahaman mereka dengan lebih efisien.
Meskipun ada kekurangan, pilihan ganda tetap menjadi alat penilaian yang berguna dan
efisien jika digunakan dengan cermat dan sejalan dengan tujuan evaluasi. Kombinasi dengan
berbagai jenis pertanyaan lainnya dapat meningkatkan validitas dan kompleksitas pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mardapi, Djemari. 2007. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra
Cendekia Press.