PBS Ii
PBS Ii
C. METODE PERHITUNGAN
Metode perhitungan yang digunakan dalam perencanaan struktur jembatan ini adalah
Metode perencanaan ultimit dengan pemilihan faktor beban ultimit sesuai peraturanyang
berlaku.
Perhitungan :
ρb=β 1 ×
0 , 85 x fc '
fy (×
600
600 +fy )
ρb=0 , 85×
0 ,85 x 30
400
× (600
600+400 )
= 0,0325
= 1,59775E-12 = 0,15978
qv
qt
0,4 cm
Qh= 100kg/m → 1 KN /m
6,0 cm
D = 60 mm 6,0 cm
D = 4 mm 0,4 cm
Di rencanakan pipa sandaran dari baja Ø 2 “( 6,0 cm)
π D4−d 4
W = 32 (
D
)
3 ,14 6 , 04 −0 , 4 4
= 32 ( 6 , 0 )
=21,194 cm3 0,00211 m3
= 0,5 Kn.m
m 0 ,5
Terjadi = = = 236,966 kN
w 0,00211
fy 2400
Tijin = = = 1600 ¿ terjadi … …(ok)
1, 5 1 ,5
b. Tiang sandaran
Jarak tiang sandaran (L) = 2,00 m
Gaya horizonta (H) = 100 Kg × 2 = 200 kg
Ukuran tiang (15 × 15 ) mm , maka :
- Berat tiang sendiri = 0,15 × 0,15 × 1,00 × 2500
= 56,25 kg
- Berat pipa = 2 ( qv . z )
= 2 ( 2,21 . 2 ) = 8,84 kg
- Jumlah = 200 kg + 56, 25 kg + 8,84 kg = 264,73 kg
Pu= 2647,3kg
H1= 100 kg
L1= 1,3 m
Momen yang terjadi, M = H 1 x L1 = 100 × 1,4
= 140 Kg
Mu = 1,6 × m = 1,6 × 140 = 224 kg
c. Perhitungan kebutuhan tulangan
- Mu = Mn
Ø = 0,8
P ( selimut ) = 30 mm
Mn = Ø × b × d 2 × k
d = 200 – 30 = 170 mm
200 170
200
Tulangan utama
Mu = mn = 224 kg.m
= 224000 kg .mm
P = b – d = 200 – 170
= 30 mm
0 , 85 x fc' 600
- ρb=β1 × ( ¿
fy 600+fy
0 , 85 x 30 600
¿ 0 , 84 × ( ¿
400 600+400
= 0,0321
- ρmaks=0 , 75 x ρb
= 0,75 x 0,0321 = 0,0241
- ρmin= 1fy,4
1,4
= = 0,0035
400
- ρ perlu=¿¿0,5 x ρb = 0,5 x 0,0321 = 0,01661
ρmin< ρperlu < ρmaks --- pakai ρperlu
As = ρ x b x d
= 0,01661 x 200 x 170
= 564, 74
As1=¿ 0,25 x π x dtulangan2
= 200,96
As 564 , 74
n= = = 2,8 buah ----- 3 buah
As 1 200 , 96
maka dipakai tulangan 3 D 16 ----- 3 Ø 16 ( As = 564,74 )
Tulangan sengkang
Pu = 264,73 kg = 2647,3 N
Smax = ½ x d
= ½ x 170
Spasi = 85 mm
1
√ fc x C x S
Aymin = 3
fy
1
√30 x 200 x 85
Aymin = 3
400
=77,594 mm 2
AY min 77,594
N= =
AS 78 , 5
= 0,98 1 buah
AS x b
Jarak sengkang ( S ) = 1
√ fc x b
3
78 , 5 x 200
= 1
√30 x 200
3
= 42,99 mm
Modulus
Specific geser
Grafity G = Ec / [2*(1 + u ) = 10726 kN/m3
Mpa
Berat beton bertulang Wc = 1.0E- 25.00
Koefisien muai panjang untuk beton a= /°c
Berat beton tidak bertulang (beton 05
W'c = 24.00
rabat)
Mutu Baja :
Berat aspal Wa = 22.00
Berat jenisbaja
Untuk air tulangan dengan Ø > 12 mm Ww
= = U-40 9.80
Berat baja Ws = 77.00
Tegangan leleh baja fy = U * 10 = 400 Mpa
h= 200 mm fy = 400
d= 170 mm f'c = 30
b= 1000 mm Mpa = 1
Mu = 36,94 kNm Ø= 0,9
Es = 200.000 Mpa
0 , 85 x f ' c
ρ= ¿ ))
fy
0 , 85 x 30
ρ = ¿
400
= 1,0639
Cek ρ min
0 ,25∗√ fc'∗Mpa 0 ,25∗√ 30∗1
ρ min1 = = = 0,0034
fy 400
1, 4∗Mpa 1, 4∗1
ρ min2 = = = 0,0035
fy 400
ρ min = 0,0035
ρ> ρmin (telah memenuhi)
Cek ρ maks
F’c > 28, maka β1 = 0,85
'
85∗f c 600
ρb=0 , ∗β 1∗( )
fy 600+ fy
ρb=0 ,
85∗30
400
∗0 , 85∗( 600
600+ 400 )
=0,0325
fy 400
0,003+ 0,003+
ρ maks = Es 200000 0,0203
∗ρb= ∗0,0325=¿
0,008 0,008
¿ 2 , 0× 0 , 25 ×25 , 00
¿ 12 ,5 KN / M
¿ 10 KN / M
2 2
= × 12 ,5 ×2
14
¿ 7 , 14 KN / M
1 2¿
= ×3 , 79 ×2¿
2
¿ 7 , 58 KN /M
2 2
= × 3 ,79 × 2
14
¿ 2,165 KN / M
= 0 , 20 ×24,625 ×22
¿ 17 , 3 KN /M
= 0,175 ×24,625 × 22
¿ 17,2375 KN / M
(
1 h
PEW = × ×TEW
2 x )
¿ ( 12 × 21,, 0075 × 2,304)
¿ 1,316 KN / M
¿ 0,789 KN / M
= 0,175 ×1,316 × 22
¿ 0,921 KN / M
Tebal slab beton =ts = 250 mm Kuat leleh baja fy= 400 Mpa
Ts = 250
ρ=
0 , 85 × f ' c
fy ( √(
× 1− 1−
4 × mu
∅ × 1, 7 × f ' c × b × d2 ))
ρ=
0 , 85 ×30
400 ( √(
× 1− 1−
4 × 49,192
0 ,8 × 1 ,7 ×30 × 200 ×170
2 ))
= 0,077
Cek ρ min
0 ,25 × √ f ' c × Mpa 0 , 25× √ 30× 1
ρmin 1= = =0,0034
fy 400
1 , 4 ×1 1 , 4 ×1
ρmin 2= = =0,0035
fy 400
ρmin = 0,0035
Cek ρ max
[ ]
f 'c 0,003
ρb=0 , 85× × β1
fy fy
0,003+
Es
[ ]
30 0,003
ρb=0 , 85× × 0 , 85 =0,0325
400 400
0,003+
200.000
[ ]
fy
0,003+
Es
ρmax = × ρb
0,008
[ ]
400
0,003+
200.000
pmax= × 0,0325=0,0203
0,008
Hitung As = ρ ×b × d
= 2618 mm 2
As 2618
Jumlah tulangan = = =10 , 78 → jumlah tulangan=11
As 1 200 , 96
As = jmlh tul ×0 , 25 × π ×dtul 2=11×0 , 25 × π ×16 2 = 2.210,56mm 2
As × fy
a= '
0 , 85× f c × b
2618 × 400
¿
0 , 85× 30 ×200
¿ 205 , 33 mm
Mn=As × fy × d− ( a2 )
¿ 2210 , 56 ×400 × 170−( 205 ,3
2 )
¿ 59,5392 KN . M
a 205 ,33
=
β1 0 ,85
¿ 241,564
ϵt =0,003 × ( d−cc )
¿ 0,003 × ( 170−241,564
241,564 )
¿ 0,00088
Dari hasil analisis di dapat lendutan maksimum yang terjadi sebesar….. mm = …. mm seperti
tergambar :
Gambar :
Sedangkan syarat lendutan maksimum yang diijinkan Lx/240 =1750/240 = 7,29 (aman)
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen
struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Beban
=(0,20)×(0,50)×(1,75)×(25)
= 4,375 kN
= 4× 4,375 / 12,00
= 1,458 kN/m
lebar(m tebal(m
no jenis ) ) Berat Beban
(KN/
m³) KN/m)
plat
1 lantai 1,0 0,20 25 5,00
2 bagian 2 0,4 0,90 25 9,00
3 bagian 3 0,2 0,15 25 0,56
4 bagian 4 0,1 0,10 25 0,25
diafragm
a Qd 0,92
total QMS 15,73
Gaya geser dan momen pada I-Girder akibat berat sendiri (MS) :
= 283,14 KN m
Beban mati tambahan (superimposed dead load ),adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan
suatu beban pada jembatan yang merupakan Elemen non-struktural , dan mungkin besarnya
berubah selama umur jembatan. jembatan dianalisis harus mampu memikul beban tambahan
seperti :
2). Genangan air hujan jika sistem drainase tidak bekerja dengan baik
Gaya geser dan momen pada I-Gider akibat beban mati tambahan (MA) :
VMS = 1 / 2 × QMA × L
= ½ × (3,183) × 12,00
= 19,098 kN
MMS = 1 / 8 × QMA × L2
= 57,294 kNm
3. Beban lalulintas
a. Beban Lajur “D” (TD)
Faktor beban ultimit : KTD =2.0
Beban kendaraan yang berupa beban lajur “D” terdiri dari beban terbagi rata (Uniformly
distributed load ), UDL (knife edge load ) ,KEL seperti pada gambar,KEL seperti pada gambar 1.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang bentang L yang
dibebani lalulintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Faktor beban dinamis (dinamic load Allowance ) untuk KEL diambil sebagai berikut :
=9,80 KN/m
Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat beban lajur ”D”
kondisi 1
kondisi 2
- Pada kondisi 1
MTT = 298,500 KNm
- Pada kondisi 2
MTT = 148,231 KNm
VTT = 405,732 KNm
Gaya geser dan momen pada T-Gider akibat beban truk "T" :
Gaya geser dan momen yang terjadi akibat pembebanan lalu-lintas, diambil yang memberikan
pengaruh terbesar terhadap I-Girder di antara beban "D" dan beban "T".
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang,dan
dianggap bekerja pada jarak 1.80 m di atas lantai jembatan. Besarnya gayarem arah memanjang
= 50 kN
5. Beban Angin ( EW )
Faktor beban angin ultimit : KEW = 1,20 ( SNI 2016)
Gaya angin tambahan arah horizontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin yang
meniup kendaraan diatas lantai jembatan dihitung dengan rumus ;
= 2,304 KN/m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2,00 m
diatas lantai jembatan h = 2,00 m
1 h
QEW = × ×TEW
2 x
1 2 , 00
= × ×2,304
2 1 ,75
=1,316 KN/m
Gaya geser dan momen pada Girder akibat beban angin (EW)
1 1
VEW = ×QEW×L MEW = ×QEW× L2
2 8
1 1
= ×1,316×12 = ×1,316×122
2 8
= 7,896 KN = 23,688 KN.m
6. Beban Gempa (EQ)
Gaya gempa vertikal pada girder dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal kebawah
minimal sebesar 0,10× g (g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50% koefisien gempa
horisontal statik ekivalen.
Koefisien beban gempa horisontal : Kh = C × S
Kh = Koefisien beban gempa horisontal,
C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah setempat.
S = Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energy gempa
(daktilitas) dari struktur. Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :
T = 2 * π * √[Wt / ( g ∗ KP ) ]
Wt = Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk menimbulkan
satu satuan lendutan.
g = percepatangrafitasibumi, g = 9.81 m/det2
Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan = Wt=PMS+PMA
Berat sendiri QMS =12,5 KN/m
Berat mati tambahan QMA =3,79 KN/m
Panjang bentang L = 12,00 m
Berat total Wt =(QMS + QMA)×L
= (12,5 + 3,79) × 12
= 195,48 KN
Ukuran Girder b = 0,5 m
h = 1,2 m
1 3
Momen inersia penampang girder = I = ×b × h
12
1 3
= ×0 , 5 × ( 1 , 2 )
12
= 0,072 m4
kombinasibebanultimit
No jenisbeban faktorbeban komb.1 komb.2 komb.3
1 beratsedniri (MS) 1,30 v v v
2 bebanmatitambahan (MA) 2,00 v v v
3 bebanlajur "D"&"T" 2,00 v v v
4 Gaya rem (TB) 2,00 v v v
5 Beban angin(EW) 1,20 v
6 Beban gempa(EQ) 1,00 v
7. Pembesian I – Girder
A. TULANGAN LENTUR
Momen rencanaultimit Girder, Mu = 1442,80 kNm
L 1200
Lebar sayap I-Girder diambilnilai yang terkecildari : = = 300 mm
4 4
s = 1.75 mm
12 × ts = 300 mm
ρ=
0 , 85 × f ' c
fy ( √(
× 1− 1−
4 × mu
∅ × 1, 7 × f ' c × b × d2 ))
ρ=
0 , 85 ×30
400 ( √(
× 1− 1−
4 × 1442 ,80
0 , 9× 1 ,7 × 30× 500× 170
2 )) = 0,0277
Cek ρ min
1 , 4 ×1 1 , 4 ×1
ρmin 2= = =0,0035
fy 400
ρmin = 0,0035
Cek ρ max
[ ]
30 0,003
ρb=0 , 85× × 0 , 84 =0,0010
400 400
0,003+
200.000
[ ]
fy
0,003+
Es
ρmax = × ρb
0,008
[ ]
400
0,003+
200.000
pmax= × 0,0010=0,0019
0,008
Hitung As = ρ ×b × d
= 2.354 mm 2
As 2,354
Jumlah tulangan = = =4,795 → jumlah tulangan=5
As 1 490,837
As × fy 2454 , 39 × 400
a= = =76,999 mm
0 , 85× f ' c ×b 0 , 85 ×30 ×500
a 79,823
C= = =93 , 90
β 1 0 , 85
ϵt =0,003 × ( d−cc )=0,003× ( 170−93
93 , 90 )
, 90
=0,0024
= 73mm
= 73 mm
Spasi minimum adalah yang terbesar antara 73 mm dan diameter tulangan 25.
8. Kontrol
a = 79,823 mm
C = 93,90 mm
Ɛt =0,0024
ρ=
0 , 85 × f ' c
fy ( √(
× 1− 1−
4 × mu
∅ × 1, 7 × f ' c × b × d2 ))
ρ=
0 , 85 ×30
400 ( √(
× 1− 1−
4 × 1442 ,80
0 , 9× 1 ,7 × 30× 200 ×170
2 )) = 0,0907
Cek ρ min
1 , 4 ×1 1 , 4 ×1
ρmin 2= = =0,0035
fy 400
ρmin = 0,0035
Cek ρ max
[ ]
f 'c 0,003
ρb=0 , 85× × β1
fy fy
0,003+
Es
[ ]
30 0,003
ρb=0 , 85× × 0 , 85 =0,0811
400 400
0,003+
200.000
[ ]
fy
0,003+
Es
ρmax = × ρb
0,008
[ ]
400
0,003+
200.000
pmax= × 0,0811=0,0203
0,008
Hitung As = ρ ×b × d
= 8525,8 mm 2
As 8525 , 8
Jumlah tulangan = = =41 , 44 → jumlah tulangan=43
As 1 207,061
As × fy 8645,6629 × 400
a= = =6780,912 mm
0 , 85× f c × b 0 , 85 ×30 ×200
'