Tugas 2 - Panggilan Menjadi Guru

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

TOPIK 1 PERJALANAN PENDIDIKAN INDONESIA

TUGAS 2: PANGGILAN MENJADI GURU


1. Siapa saya saat ini?
Saya adalah seorang pelajar yang senantiasa berupaya untuk terus belajar mengupgrade
ilmu yang saya miliki agar mampu menjadi guru yang professional. Dengan sifat-sifat
yang saya miliki diantaranya sifat tanggung jawab, disiplin, kreatif dan inovatif, penyabar,
jujur, dan lemah lembut. Serta memiliki keterampilan dalam pengelolaan waktu, terampil
menggunakan ilmu digital dan teknologi serta terampil berkomunikasi dengan baik. Maka
saya rasa sifat dan katerampilan tersebut sangat menunjang karier saya menjadi seorang
tenaga pengajar. Oleh sebab itu, untuk lebih mengembangkan lagi karakter dan
keterampilan yang saya miliki dan untuk mewujudkan karier saya kedepannya sebagai
guru profesional maka saat ini saya mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan
Gelombang 1 Tahun 2024. Setelah menempuh program PPG dengan program studi
matematika maka besar harapan saya setelah lulus dari program PPG ini maka ilmu dan
keterampilan yang saya miliki dapat saya gunakan untuk mengimplementasikan 7
kompetensi keprofesionalan seorang guru diantaranya kompetensi pedagogis,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi professional, kompetensi
keilmuan, kompetensi manajerial, dan kompetensi kewirausahaan. Sehingga dengan
mengkombinasikan kompetensi tersebut saya berharap akan menjadi seorang guru yang
professional, handal dan mampu memberikan dampak positif terhadap kemajuan
Pendidikan indonesia dan perkembangan siswa hebat penerus bangsa.

2. Mengapa saya memilih menjadi guru?


Awalnya saya memilih untuk menjadi seorang guru karena adanya suport dan dukungan
dari keluarga saya terutama ayah dan ibu saya, terlebih lagi karena saya terlahir dari
keluarga yang moyoritas berprofesi sebagai tenaga pengajar, yaitu tante, sepupu dan
juga ayah saya yang kini telah pensiun dari profesinya sebagai tenaga pengajar di salah
satu universitas di Makassar. Dengan melihat ayah saya yang sangat tekun dalam
mendedikasikan dirinya untuk mengajar, membawa saya memandang bahwa menjadi
tenaga pengajar merupakan profesi yang sangat mulia dan insyaallah akan menjadi
tempat kita untuk mengumpulkan ladang pahala. Karena, menurut ajaran Islam, ketika
manusia meninggal, hanya tiga amalan yang dibawa ke liang kubur, yaitu amal jariyah,
doa anak yang saleh, dan ilmu yang bermanfaat. Sehingga insyaallah dengan menjadi
guru, maka saya berharap akan mendapatkan amalan ketiga ini hingga akhir hayat. Selain
itu, menjadi guru bagi saya adalah panggilan jiwa, menjadi guru adalah cita-cita saya
sedari kecil dan menurut saya passion seorang pengajar juga sesuai dengan passion saya
secara pribadi yaitu sangat suka belajar mengupgrade ilmu yang saya miliki dan
membagikan ilmu yang telah saya miliki tersebut kepada orang lain. Dan setelah saya
menyelesaikan studi saya dalam bidang pendidikan di program sarjana saya lebih
memantapkan tujuan hidup saya untuk menekuni karier sebagai tenaga pengajar, yang
dapat memerdekakan para peserta didiknya dan mengantarkan mereka menjadi pribadi
yang bahagia lahir batinnya sehinggga mereka bisa menjadi generasi penerus bangsa
yang berjiwa pancasila. Karena alasan tersebutlah, saya kembali melanjutkan pendidikan
saya di pendidikan profesi guru (PPG) agar dapat meningkatkan kemampuan saya untuk
bisa menjadi guru yang berkarakter dan professional, sehingga saya bisa menuntun
segala kekuatan dan kodrat pada anak-anak didik saya agar mereka bisa mencapai
kebahagian dan keselamatan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, saya menganggap dengan menjadi guru
maka kita dapat menjadi manusia yang senantiasa bermanfaat dan berguna bagi orang
lain, menjadi jalan untuk menumbuh kembangkan potensi seseorang juga berperan
penting terhadap masa depan orang lain, artinya sedikit banyak yang saya bagikan bisa
berarti besar dalam mengiring peserta didik pada kesuksesan. Sehingga, saya dapat
katakan bahwa dengan menjadi guru maka kita telah menjadi pewaris semangat dan jiwa
gotong-royong untuk saling belajar, berkarya dan berjuang demi kemajuan bangsa lewat
dunia pendidikan. Potret seorang pendidik yang senantiasa menyebarkan ilmunya,
memberikan dampak positif kepada sesama, dan menjadi bagian dari proses kesuksesan
seseorang membuat saya termotivasi untuk menjadi seorang guru.

3. Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?
langkah-langkah dan strategi yang akan saya lakukan untuk membangun keterlibatan
guru yang berpihak pada peserta didik adalah:
1) Mengenal peserta didik secara individu
Saya akan berusaha untuk mengambil waktu untuk memahami karakteristik unik
dari peserta didik saya dengan mencoba menjalin komunikasi secara terbuka dan
efektif dengan peserta didik sekaligus melakukan pengamatan dalam kelas,
berbicara secara pribadi, dan juga memperhatikan prestasi serta peran peserta didik
dalam lingkungan belajar. Dengan berkomunikasi secara terbuka dan melakukan
peran-peran tersebut maka kita akan dapat mengenal dan memahami kebutuhan
dan aspirasi mereka dengan lebih baik.
2) Menciptakan Lingkungan yang Aman
Peserta didik harus merasa aman dan nyaman untuk bertanya, membuat kesalahan,
dan berbagi pemikiran mereka tanpa takut dicemooh atau dihakimi. Maka disini saya
akan berupaya untuk menjadi dekat dengan peserta didik saya sehingga terbentuk
jalinan seperti teman dengan teman dan orang tua dengan anak. Dan membebeskan
mereka untuk mengungkapkan pendapatnya melalui diskusi yang menyenangkan.
Dan saya juga akan mengambil peran sebagai guru yang dapat menciptakan
lingkungan belajar yang adil, bijaksana tidak memihak atau mendeskriminasi peserta
didik dan menjaga tingkat respek, kerjasama empati, menghargai sesama, dan
berkonstribusi social kepada sesama.
3) Memberikan Dorongan Positif
memberikan dorongan positif kepada peserta didik. Pujian dan dorongan yang tulus
dapat menjadi motivasi besar bagi mereka untuk terus berkembang dan mencapai
potensi maksimal mereka.
4) Menciptakan suasana belajar yang fleksibel, inovatif dan kreatif
Mampu beradaptasi dengan berbagai macam gaya belajar peserta didik, mampu
merancang rancangan pembelajaran dengan metode belajar yang variative. Metode
yang digunakan guru sebaiknya dapat memfasilitasi seluruh peserta didik sesuai
dengan kebutuhan peserta didik agar mereka dapat terlibat dalam proses
pembelajaran dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal.
Dan mengupayakan pula pemanfaatan ilmu digital dan teknologi dalam
pembelajaran sesuai dengan kodrat anak di zaman 21.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah tersebut diatas, maka saya berharap


dapat menjadi seorang guru yang benar-benar berpihak pada peserta didik, dapat
menerapkan pendidikan secara menyeluruh, menuntun murid agar bisa tumbuh dan
berkembang sesuai kodratnya, membantu mereka meraih keberhasilan dalam
pendidikan dan kehidupan mereka.

Anda mungkin juga menyukai