Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

Fisiologi Tumbuhan

Penghambatan Tumbuh Tunas Lateral dan Dominasi Apikal

Achmad Ibrahim

A24190172

Kelompok 5/ Kelas Paralel 8

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2020
Pendahuluan

Latar Belakang

Tanaman akan selalu melakukan pertumbuhan dalam siklus hidupnya


hingga siklus itu berhenti. Bukti bahwa tanaman sedang bertumbuh adalah dengan
terdapatnya pertambahan tinggi, lebar, pembungaan, pertambahan cabang, dan hal
mendukung lainnya. Pada pertumbuhan cabang dapat dibagi menjadi dua yaitu
tunas lateral dan apikal. Menurut Prayudi et al (2019) tanaman umumnya akan
menghasilkan tajuk yang bertumbuh kearah atas dan membesa kesamping dengan
cabang tunggal. Hal ini disebabkan oleh adanya auksin yang bergerak dengan sifat
basipetal yaitu dari pucuk terus turun kearah bawah sehingga terjadi pemajangan
batang dan peristiwa ini disebut sebagai dominasi apikal. Untuk mematahkan
dominasi apikal maka perlu diberikan perlakuan pemangkasan pucuk sehingga
akan memunculkan tunas lateral. Karen munculnya tunas laeral maka
perkemabangan vegetatif tumbuhan akan menjadi sangat baik dan lebih ideal
(Destifa 2016).

Pemangkasa pucuk adalah pemangkasan yang dilakukan pada pucuk


tanaman sehingga menstimulasi pertumbuhan tunas lateral dengan harapan
memperbanyak pembungaan (Wijaya et al 2015). Pemangkasan tunas apical akan
membuat auksin yang seharusnya terakumulasi pada pucuk berpindah pada tunas
lateral yang ada pada ketiak daun sehingga perkembangan tunas lateral akan
mendominasi sehingga disebuthlah dominasi apikal.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan mempelajari pengaruh auksin terhadap pertumbuhan


tunas lateral.
Pembahasan

No Perlakuan Panjang Tunas Lateral (mm) Rata -Rata

1 Kontrol 19 15 17 17

2 Lanolin 40 35 38 37.67

3 IAA 0 0 0 0

Tabel 1 Data sekunder Panjang tunas lateral setelah 14 hari waktu perlakuan.

No Perlakuan Garis Tengah Batang (mm) Rata -Rata

1 Kontrol 1.1 1.0 1.2 1.1

2 Lanolin 1 1.2 0.8 1

3 IAA 1 1.2 0.9 1.03

Tabel 2 Data sekunder garis tengah batang Kecambah setelah 14 hari perlakuan.

Pada Praktikum dilakukan 2 perlakuan dengan 3 kali ulangan tiap tiapnya.


Pada perlakuan pertama dilakukan pemberian lanolin dan pada perlakuan 2
dilakukan pemberian IAA. Perlakuan diberikan pada pucuk yang dipangkas.
Pemangkasan bertujuan untuk menghambar auksin pada tanaman sehingga dapat
mematahkan dominasi apikal menjadi dominasi lateral. Fungsi dari lanolin sendiri
adalah menghambar pergerakan auksin serta menutup luka tanaman agar tidak
simasuki oleh patogen yang dapat merusak tanaman. Pada perlakuan pemberian
IAA didapati bahwa pertumbuhan tunas lateral tidak terjadi sama sekali di tiga
ulangan. Hal ini membuktikan bahwa tunas lateral sangat terhambat dengan adanya
auksin walaupun sudah dilakukan pemotongan pucuk sekalipun karena pemberiaan
IAA akan menggantikan peran pucuk sebagai pemasok auksin. Sehingga tidak ada
perbedaan antara auksin yang dihasilkan oleh tanaman maupun auksin yang
diberikan sebagai perlakuan. Keduanya sama sama menghambat pembentukan
tunas lateral. Dengan adanya pengetahuan tentang pengaruh auksin akan
membantu sector pertanian dalam menghasilkan tanaman yang pendek serta
berdahan lebat. Hal ini akan memacu pembungaan sehingga hasil produksi lebih
banyak dan proses pemanenan lebih mudah karena pohon akan lebih pendek.
Pemangkasan pucuk pada tanaman hortikultura akan membuat dahan lebih banyak
sehingga cabang pengasil bunga akan sangat mendominasi seperti yang sering
diaplikasikan pada tanaman cabai dan pemangkasan dibesut dengan istilah
Pruning hal ini dilakukan untuk menambah pembungaan serta tanaman yang tidak
terlalu tinggi.
Kesimpulan
Auksin merupakan penghambat dalam pertumbuhan tunas lateral.
Kecendrungan auksin yang bergerak dari pucuk ke bawah membuat tanaman
menjadi tinggi dan memiliki batang tunggal sehingga percabangan akan sangat
sedikit. Hal ini menyebabkan terjadinya dominasi apikal. Untuk mematahkannya
diperlukan pemotongan pucuk sehingga akumulasi auksin yang ada pada pucuk
akan terhambat. Saat peredaran auksin pada pucuk terhambat waktu inilah yang
dimanfaatkan oleh tunas lateral untuk tumbuh dan berkembang sehingga akan
didapati tanaman yang lebat dan memacu lebih banyak pembungaan.

Daftar Pustaka
Destifa R. E.. 2016. Pengaruh Pemangkasan dan Pemberian Pupuk Majemuk
Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jambu Biji Merah (psidium
guajava L.) Kultivar Citayam.UNILAMP Press. Lampung.

Prayudi M. S., Barus A, Sipayung R. 2019. Respon Pertumbuhan Tanaman Okra


(Abelmoschus esculantus L. Moench) terhadap waktu pemangkasan pucuk
dan pemberian pupuk NPK. Jurnal Agroteknologi FP USU 7(1) : 72-80.

Wijaya M. K., W. Sumiya, Setiobudi L. 2015. Kajian Pemangkasan Pucuk


Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Baby Mentimun (cucumis sativus L.).
J. Agroekoteknologi. 3 (4) : 345 – 352.

Anda mungkin juga menyukai