Bsf3 - 01 DR Slamet - KKP
Bsf3 - 01 DR Slamet - KKP
MAGOT (BSF)
SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN
DAN BAHAN BAKU PAKAN IKAN
Oleh :
Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan
1. Trigger pertumbuhan ekonomi, 1. Layanan laboratorium uji (sampel 1. Pelaksana kebijakan Pemulihan
berorientasi bisnis, tidak penyakit, residu, pakan, obat, Ekonomi Nasional (PEN) melalui
tergantung pada APBN kultur jaringan rumput laut) stimulus bantuan pemerintah
2. Sumber pendapatan negara dari 2. Layanan diseminasi kepada pelaku usaha skala kecil
PNBP (penyebarluasan) teknologi 2. Pelaksana kebijakan
3. Mengembangkan kawasan kepada pembudidaya dan penanggulangan wabah penyakit
terintegrasi dari hulu ke hilir, stakeholders ikan
melalui pembangunan Kampung 3. Layanan pendampingan teknis ke 3. Pelaksana kebijakan gerakan
PB dan Shrimp Estate pembudidaya (bekerjasama sosial ketika terjadi permasalahan
4. Pusat perekayasaan teknologi dengan penyuluh perikanan) pangan di masyarakat
adaptif 4. Sertifikasi Sistem Produksi 4. Mendukung ketahanan pangan
5. Pusat jejaring perbenihan, Perikanan Budidaya (CPIB dan dan penyerapan tenaga kerja
produksi, usaha, pakan, dan CBIB)
kesehatan ikan
3
Tantangan Pembangunan
PENGELOLAAN PAKAN DAN OBAT IKAN
Perikanan Budidaya • Penyediaan bahan baku pakan dari lokal
• Pakan mandiri dan pakan pabrikan
• Pemanfaatan dan penyediaan pakan alternatif
PENGELOLAAN PERBENIHAN
• Peredaran dan perizinan pakan dan obat ikan
• Pembangunan sistem logistik
perbenihan 03
• Penerapan teknologi pembenihan
• Benih ikan lokal bernilai ekonomis PENGELOLAAN PRODUKSI DAN USAHA
tinggi yang diproduksi dari unit • Akses permodalan dan perlindungan
pembenihan 02 04 usaha budidaya skala kecil;
• Kompetensi SDM pembudidaya
• Pengelolaan kelembagaan
pembudidaya ikan
• Persyaratan sertifikasi ekspor
PENGELOLAAN KAWASAN
& KESEHATAN IKAN 01 05
• Pemanfaatan tata ruang lahan ASPEK LINTAS SEKTOR
dan air • Regulasi dan perizinan usaha lintas
• Sentra kawasan perikanan budidaya sektor
yang terintegrasi hulu-hilir • Norma, Standar, Prosedur, dan
• Pembangunan Infrastruktur, seperti Kriteria (NSPK) dalam pengelolaan
saluran irigasi, jalan produksi, perikanan budidaya
wadah budidaya • Sistem pendataan perikanan
• Pengelolaan kesehatan ikan budidaya
• Daya dukung lingkungan
6 4
Strategi Pembangunan Perikanan Budidaya
5
Regulasi Mendukung Budidaya Pakan Alami (Maggot)
Pakan ikan dapat berupa pakan ikan alami dan pakan ikan buatan.
Pakan Ikan Alami adalah organisme hidup atau mati baik tumbuhan maupun
hewan yang dapat dikonsumsi oleh Ikan.
6
2
Proyeksi Kebutuhan Pakan dan
Bahan Baku Pakan
Proyeksi Produksi dan Kebutuhan Pakan Ikan 2020-2024
PROYEKSI PRODUKSI
No. KOMODITAS
2020 2021 2022 2023 2024
IKAN/UDANG 7 450 000 7 920 000 8 690 000 9 480 000 10 320 000
1 Udang 1 208 000 1 252 000 1 343 000 1 431 000 1 521 000
2 Ikan 6 242 000 6 668 000 7 347 000 8 049 000 8 799 000
Sumber : Renstra DJPB 2020 - 2024
• Pada tahun 2021, target produksi ikan/udang sebesar 7,92 juta ton.
• Untuk memenuhi target produksi tersebut, dibutuhkan pakan ikan/udang sebesar 10,22 juta ton
• Kebutuhan pakan tersebut dipenuhi dari produksi pabrik pakan dengan kapasitas +6,4 juta ton/tahun
• Terdapat defisit pakan sekitar +2,9 juta ton.
• Defisit pakan diharapkan dipenuhi melalui pakan mandiri di masyarakat, terdiri dari pakan buatan (pellet) dan
pakan alami termasuk maggot.
• Diperlukan dukungan penyediaan bahan baku tepung hewani dan nabati. 8
Proyeksi Kebutuhan Bahan Baku Pakan Ikan 2020-2024
No JENIS 2020 2021 2022 2023 2024
A Kebutuhan Pakan (Ton) 9.594.940 10.225.117 11.234.412 12.269.857 13.370.396
B Kebutuhan Bahan Baku (Ton)
1 Fish Meals 1.140.759 1.210.262 1.324.852 1.441.663 1.565.165
2 Meat Bone Meals 1.348.609 1.439.892 1.584.456 1.733.140 1.891.497
3 Poultry/Shrimp Meals 287.848 306.754 337.032 368.096 401.112
4 Soya Bean/Squid Meals 1.647.091 1.763.398 1.944.766 2.131.955 2.331.891
5 Corn Gluten Meals 905.115 966.187 1.063.018 1.162.582 1.268.602
6 Wheat Flours 1.322.024 1.398.013 1.526.263 1.656.341 1.793.290
7 Rice Bran/Attractant 814.482 872.311 962.312 1.055.244 1.154.539
8 Fish Oil 479.747 511.256 561.721 613.493 668.520
9 CPO 443.494 473.706 521.438 570.557 622.895
10 Vit & Minerals 479.747 511.256 561.721 613.493 668.520
11 Others &DDGS 570.379 605.131 662.426 720.832 782.582
Total Bahan Baku Pakan 9.439.295 10.058.165 11.050.006 12.067.396 13.148.613
• Maggot bisa diproyeksikan menjadi alternatif subtitusi tepung ikan (fish meals)
• Kondisi Eksisting:
➢ Nilai ekonomis maggot untuk bahan baku pakan ikan masih lebih rendah dibandingkan tepung ikan.
➢ Harga tepung ikan Rp 9.000/kg, sementara fresh maggot Rp 5.000/kg.
➢ Jika fresh maggot dikonversi menjadi tepung maggot (mag meal) rendemen 30%, maka harganya Rp 20.000-40.000/kg.
➢ Pemanfaatan fresh maggot sebagai alternatif pakan ikan lebih ekonomis dibandingkan sebagai bahan baku.
➢ Fresh maggot hanya dimanfaatkan untuk pakan pembesaran, bukan untuk pakan pembenihan.
• Hasil analisa proksimat maggot mengandung protein 43.42%, lemak 17.24%, serat kasar 18.82%, abu 8.70% dan kadar air 10.79%
• Kandungan asam amino esensial maggot sebesar 29,46% dan asam amino non esensial sebesar 28,22%
• Asam amino esensial maggot antara lain Arginin, Histidine, Leusine, Isoleusin, Lysin, Methionin, Phenylalanin, Threonin, Trypytofan, dan Valin 9
3
Kebijakan Pengembangan
Maggot untuk Pakan dan
Bahan Baku Pakan
Pemanfaatan dan Keunggulan Maggot
Pemanfaatan Magot Keunggulan Magot
11
Kebijakan Budidaya Maggot Ditjen Perikanan Budidaya
• Pengembangan 1 paket budidaya magot skala industri di UPT Ditjen Perikanan Budidaya
2 (Jepara) Tahun 2020 dan 1 paket di Mandiangin Kalsel Tahun 2021
• Pengaturan lokasi dan pengembangan kawasan budidaya magot dengan sistem klaster
5 (tersentralisasi dalam 1 kawasan)
• Kebijakan yang terintegrasi dengan pihak terkait terutama Dinas LH dan Kementerian LHK
6 serta stakeholder terkait dalam pemanfaatan limbah sampah organik
12
Solusi Pemanfaatan Sampah Organik dengan Maggot
Sampah
Sampah organik
organik
13
Konsep Budidaya Maggot dan Pakan Ikan Mandiri
Sampah organik
dikumpulkan dan dibawa
ke Unit Produksi Magot
14
Model Percontohan Budidaya Magot Skala Industri (2,5 ton limbah)
13 Perorangan DI SUMUT
2 Perorangan DI SUMBAR
2 Perorangan DI JAMBI
2 Perorangan DI BENGKULU
1 Perorangan DI BABEL
2 Pokdakan 2 Perorangan DI SUMSEL
1 Pokdakan 6 Perorangan DI RIAU
4 Pokdakan 6 Perorangan DI LAMPUNG
5 Perorangan DI BANTEN
9 Perorangan DI DKI
7 Pokdakan 39 Perorangan DI JABAR
2 Pokdakan 26 Perorangan DI JATENG
4 Perorangan DI DIY
2 Pokdakan 17 Perorangan DI JATIM
1 Perorangan DI BALI
1 Pokdakan 2 Perorangan DI NTB
2 Perorangan DI KALSEL
2 Perorangan DI KALTENG
6 Perorangan DI KALTIM
2 Perorangan DI KALBAR
1 Perorangan DI SULSEL
1 Perorangan DI GORONTALO
1 Pokdakan 1 Perorangan DI SULUT
2 Perorangan DI PAPUA
16
Hasil yang Diharapkan pada Percontohan Maggot
Meningkatkan produksi fresh magot 11.160 ton untuk bahan baku dan pakan ikan
dalam lima tahun
Menerapkan inovasi teknologi budidaya magot dan teknologi produk turunan magot
Melibatkan Instansi terkait (KLHK, Kementan, Kemendes, Pemda) dengan KKP sbg.
leading sector dalam kegiatan peningkatan ekonomi berbasis industri magot ini