BAB I Proposal Penelitian
BAB I Proposal Penelitian
OLEH
MUH. AZHAR
B1A1 19 045
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk diajukan pada panitia
Kendari, 2023
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Fajar Saranani, SE., M.Si Dr. Nur Asizah, SE., M.Si
NIP. 19620531 198810 1 001 NIP. 19750918 200501 2 002
Mengetahui
Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan
Dr.Tajuddin, SE.,M.Si
NIP.19690405 200112 1 004
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
iii
1.12............................................................................................................M
etode Pengumpulan Data....................................................................32
1.13............................................................................................................Te
knik Analisis Data..............................................................................33
1.14............................................................................................................De
fenisi Operasional Variabel................................................................34
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Rekapan Jumlah UMKM Perkecamatan Kota Kendari Tahun
2021.......................................................................................................6
Tabel 3.1 Jumlah UMKM Kota Kendari (Unit)....................................................29
Tabel 3.2 Kategori Pengaruh Perkembangan Ekonomi Digital Terhadap
Pendapatan UMKM di Kota Kendari...................................................33
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
bahkan kehadiran metaverse. Menurut data Google Temasek & Bain, valuasi
ekonomi digital Indonesia bertumbuh 49% di tahun 2021 menjadi US$70 miliar
dan diprediksi menjadi US$146 miliar di tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi
digital yang melesat pesat ini, tidak terlepas dari pertumbuhan e-commerce yang
mencapai 52%, dan layanan transportasi dan antarmakanan yang bertumbuh 36%
di tahun 2021.
Saat ini, ekonomi digital di Indonesia disebut-sebut tertinggi di Asia
Tenggara, di mana nilai ekonominya di tahun 2021 tercatat sekitar US$ 70 miliar,
dan diperkirakan mampu mencapai US$146 miliar pada tahun 2025. Nilai
ekonomi digital Indonesia sebesar US$70 miliar tersebut, berkontribusi 6%
terhadap PDB Indonesia, dan diyakini nilainya akan terus meningkat, seiring
dengan semakin berkembangnya teknologi digital di Indonesia.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah titik fokus
prioritas pembangunan ekonomi nasional. UMKM juga merupakan harapan dalam
pembangunan ekonomi Indonesia dan dapat mengatasi permasalahan sosial.
UMKM dapat berperan dalam memperluas kesempatan lapangan pekerja,
membantu peningkatan perekonomian, mendorong pertumbuhan ekonomi dan
mencapai ekonomi yang stabil.
Sektor UMKM di Indonesia adalah salah satu sektor riil yang menyumbang
banyak penyerapan tenaga kerja selama beberapa tahun terakhir (Aristis &
Rahwana, 2019). Hal ini tercermin dari tenaga kerja sektor UMKM yang semakin
meningkat dalam beberapa tahun (2016-2020). Ketika pandemi, sektor formal di
Indonesia mengalami kemunduran karena adanya pembatasan mobilitas sosial dan
penerapan protokol kesehatan. Masyarakat dari berbagai sektor riil ekonomi
formal mengalami dampak penurunan pendapatan yang cukup signifikan (Sultoni
et al., 2021). Menurut data Kementerian Koperasi dan UMKM selama 2020
hingga 2022, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan untuk membuat
usaha alternatif dengan mandiri / swadaya dengan skala mikro dan kecil.
Munculnya ekonomi digital ini menghasilkan layanan keunggulan yang
inovatif, di antaranya cara transaksi bisnis yang lebih baik, baik layanan transfer
maupun model bisnisnya, sehingga perusahaan sekarang ini didorong untuk bisa
5
menyesuaikan diri agar dapat mendominasi bisnis di masa kini dan masa depan.
Ini dibuktikan dengan munculnya toko-toko online (baik itu marketplaces maupun
platform online) yang mulai merajalela di berbagai belahan dunia.
Teknologi bisa mendorong masyarakat agar semakin berinovasi dan
berkembang sehingga bisa beradaptasi pada era yang serba canggih ini. Dengan
ini, para pelaku bisnis terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat
mengambil kesempatan tersebut untuk memperluas jangkauan usaha agar
memperoleh lebih banyak pelanggan hingga keuntungan yang didapat semakin
banyak.
Pada saat ini para pelaku UMKM telah banyak menggunakan teknologi
informasi sebagai bagian dari usaha mereka, dengan kehadiran media sosial
seperti Facebook, Instagram, dan Whatsapp dapat mempermudah pelaku UMKM
untuk mempromosikan hasil produksi mereka secara lebih luas yang menghemat
waktu dan biaya, serta mempermudah produsen berinteraksi dengan konsumen
secara langsung.
Perkembangan UMKM di Sulawesi Tenggara (Sultra) sebenarnya mampu
mendorongan perekonomian daerah terutama dalam membuka lapangan
pekerjaan, tetapi pengembangan UMKM khususnya oleh para pelaku usaha
cenderung latah, disebabkan memiliki satu jenis usaha yang sama sesuai dengan
jenis usaha yang sedang naik daun pada saat itu. Tidak terdapat diversifikasi usaha
dan inovasi dalam menangkap peluang usaha. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
telah terbukti memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-
upaya peanggulangan masalah-masalah ekonomi. Dan Usaha Kecil yang
dimaksudkan adalah perusahaan atau industry yang memiliki jumlah tenaga kerja
5 sampai dengan 19 orang, sedangkan Usaha Menengah merupakan perusahaan
atau industry yang memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang (Tambunan,
2009).
Misalnya seperti yang terjadi saat ini di Kota Kendari yang merupakan Ibu
Kota dari Provinsi Sulawesi Tenggara, UMKM di Kota Kendari yang bergerak
dalam berbagai industri senantiasa mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi dalam
beberapa tahun terakhir. Merujuk pada data Dinas Perdagangan, Koperasi dan
6
UKM Kota Kendari, jumlah pelaku UMKM sejauh ini sebanyak 41.985 yang
bergerak pada beragam sektor.
Tabel 1.1
Daftar Rekapan Jumlah UMKM Perkecamatan
Kota Kendari Tahun 2021
UNIT
NO KECAMATAN MENENGA
MIKRO KECIL JUMLAH
H
1 Mandonga 6.428 254 15 6.697
2 Kendari Barat 5.821 84 16 5.921
3 Kadia 4.837. 258 22 5.117
4 Kambu 3.690 77 3 3.770
5 Poasia 3.573 89 4 3.666
6 Wua-Wua 3.513 105 9 3.627
7 Kendari 3.491 31 - 3.522
8 Abeli/Nambo 3.224 49 3 3.276
9 Baruga 3.210 103 7 3.320
10 Puwatu 3.001 63 5 3.069
JUMLAH 40.788 1.113 84 41.985
Sumber : Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kota Kendari, 2021
Berdasarkan table 1.1 di atas dapat dilihat dari data yang telah diperoleh dari
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kendari, yang menunjukan bahwa
kecamatan Mandonga merupakan kecamatan yang memiliki jumlah UMKM
terbanyak di Kota Kendari dengan jumlah 6.697 unit. Untuk kecamatan yang
memiliki jumlah UMKM terendah yaitu kecamatan Puuwatu dengan jumlah
UMKM sebanyak 3.069 unit.
Berkaitan dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
10
11
11
12
pasar yang terjadi di dunia internet. Pengertian yang lebih luas dari sekedar
transaksi atau pasar adalah New Economy menurut PC Magazine yaitu “The
impact of information technology on the economy”. Ekonomi digital menurut PC
Magazine lebih menonjolkan pada penerapan teknologi informasi di bidang
ekonomi. Ekonomi digital adalah sektor ekonomi yang termasuk didalamnya
komoditas dan layanan saat pengembangan, produksi, penjualan atau supply
tergantung kepada platform digital.
Structure
Digital
Economy
Process Product
j) Immediacy
Di dunia maya, pelanggan dihadapkan pada beragam perusahaan yang
menawarkan produk atau jasa yang sama. Dalam memilih perusahaan, mereka
hanya menggunakan tiga kriteria utama. Secara prinsip mereka akan mengadakan
transaksi dengan perusahaan yang menawarkan produk atau jasanya secara
cheaper, better, dan faster dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Mengingat
bahwa switching cost di internet sangat mudah dan murah, maka pelanggan akan
terus menerus mencari perusahaan yang paling memberikan benefit tertinggi
baginya. Melihat hal inilah maka perusahaan harus selalu peka terhadap berbagai
kebutuhan pelanggan yang membutuhkan kepuasan pelayanan tertentu.
k) Globalization
Esensi dari globalisasi adalah runtuhnya batas‐batas ruang dan waktu (time
and space). Pengetahuan atau knowledge sebagai sumber daya utama, tidak
mengenal batasan geografis sehingga keberadaan entitas negara menjadi kurang
relevan di dalam menjalankan konteks bisnis di dunia maya. Seorang kapitalis
murni akan cenderung untuk melakukan bisnisnya dari sebuah tempat yang murah
dan nyaman, menjual produk dan jasanya kepada masyarakat yang kaya, dan hasil
keuntungannya akan ditransfer dan disimpan di bank yang paling aman dan
memberikan bunga terbesar. Segmentasi market yang selama ini sering dilakukan
berdasarkan batas‐batas waktu dan ruang pun harus didefnisikan kembali
mengingat bahwa seluruh masyarakat telah menjadi satu di dalam dunia maya,
baik komunitas produsen maupun konsumen.
l) Discordance
Ciri khas terakhir dalam ekonomi digital adalah terjadinya fenomena
perubahan struktur sosial dan budaya sebagai dampak konsekuensi logis
terjadinya perubahan sejumlah paradigma terkait dengan kehidupan sehari ‐hari.
Semakin ringkasnya organisasi akan menyebabkan terjadinya pengangguran
20
4. Bidang Investasi
Investasi menjadi lebih praktis dengan keberadaan ekonomi digital. Investasi
dalam ekonomi digital adalah kegiatan menanam modal melalui aplikasi dalam
gadget smartphone Anda. Hal ini tentu memudahkan masyarakat luas untuk
memulai upaya menabung mereka.
Ada banyak investasi yang bisa dilakukan dengan berkembangnya ekonomi
digital. Kamu bisa menabung emas dan menyalurkan modal usaha
P2P lending melalui aplikasi di smartphone. Selain itu, kamu juga bisa dengan
mudah investasi saham dan reksa dana dengan memanfaatkan digitalisasi
ekonomi.
Salah satu contoh dalam bidang investasi adalah aplikasi Ajaib. Dengan
menggunakan aplikasi Ajaib, kamu bisa melakukan transaksi pembelian dan
penjualan saham dan reksadana dengan mudah.
kamus menajemen ialah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan
organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, serta laba.
Menurut Abdullah pendapatan dibagi menjadi dua yaitu pendapatan
perorangan dibedakan atas pendapatan asli dan pendapatan turunan. Pendapatan
asli adalah pendapatan yang diterima oleh setiap orang yang langsung turut serta
dalam proses produksi barang. Sedangkan pendapatan turunan merupakan
pendapatan dari golongan penduduk lainnya yang tidak langsung turut dan dalam
proses produksi.(Sosial, Mankiw, N, Ananda, & Pelana, n.d.)
Pendapatan adalah suatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan. Tanpa
adanya pendapatan mustahil akan didapat penghasilan atau earnings. Pendapatan
adalah hasil yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebut
penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga deviden, loyality dan sewa. Pendapatan
selain itu juga dapat didefinisikan sebagai penghasilan dari usaha pokok
perusahaan atau penjualan barng atas jasa diikuti biaya-biaya sehingga diperoleh
laba kotor.
Konsep perhitungan pendapatan menurut Sukirno (Aghogho, Kalangi, &
Kindangen, 2021), dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu :
1. Production approach (pendekatan produksi), adalah menghitung
seluruh nilai tambah produksi barang atau jasa yang dihasilkan dalam
ukuran waktu tertentu.
2. Income approach (pendekatan pendapatan), adalah menghitung
seluruh nilai balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi dalam
ukuran waktu tertentu.
3. Expenditure approach (pendekatan pengeluaran), adalah menghitung
seluruh pengeluaran dalam kurun waktu tertentu.
3. Sumber dan Jenis-Jenis Pendapatan
Pendapatan dapat timbul dari penjualan, proses produksi, pemberian jasa
termasuk pengangkutan dan proses penyimpanan (earning proces). Dalam
perusahaan dagang, pendapatan timbul dari penjualan barang dagang. Pada
perusahaan jasa, pendapatan diperoleh dari penyerahan jasa kepada pihak lain.
Sedangkan Pada perusahaan manufaktur, pendapatan diperoleh dari penjualan
produk selesai (Aghogho et al., 2021).
Menurut Baridwan (Ham, Karamoy, & Alexander, 2018), sumber pendapatan
dapat diketahui melalui beberapa aspek dimana dapat dijabarkan menjadi tiga
sumber pendapatan, yaitu:
1. Pendapatan operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari aktivitas
utama perusahaan.
2. Pendapatan non operasional, yaitu pendapatan yang tidak terkait
dengan aktivitas perusahaan.
27
1. Tenaga kerja kasar merupakan tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau
rendah tingkat pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam bidang
pekerjaan.
2. Tenaga kerja terampil merupakan tenaga kerja yang memiliki keahlian dari
pelatihan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu, dan
ahli mereparasi TV dan radio.
3. Tenaga kerja terdidik merupakan tenaga kerja yang memiliki pendidikan
cukup dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli
ekonomi, dan insinyur.
d) Modal
Modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu
usaha perusahaan. Modal juga didapat dari dalam perusahaan atau penambahan
dari pihak pemilik perusahaan dan juga pemilik lain. Modal juga merupakan
segala sesuatu yang diberikan dan dialokasikan dalam suatu usaha. Kegiatan
perekonomian dalam memproduksi memerlukan barang modal. Dalam
perekonomian primitif sekalipun, barang modal diperlukan. Modernisasi
perekonomian tidak akan berlaku tanpa barang barang modal yang kompleks dan
sangat tinggi produktivitasnya (Anoraga, 2010).
e) Lama Usaha
Lama usaha merupakan lamanya pedagang berkarya pada usaha perdagangan
yang sedang dijalani saat ini. Lamanya suatu usaha dapat menimbulkan
pengalaman berusaha. Lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat
pendapatan, lama seorang pelaku bisnis menekuni bidang usahanya akan
mempengaruhi produktivitasnya sehingga dapat menambah efisiensi dan mampu
menekan biaya produksi lebih kecil dari pada hasil penjualan. Semakin lama
menekuni bidang usaha perdagangan akan semakin meningkatkan pengetahuan
tentang selera atau perilaku konsumen (Sukirno, 2002).
f) Lokasi Usaha
Pemilihan lokasi usaha merupakan salah satu faktor penting yang dapat
menunjang keberhasilan usaha. Prinsip dasar pemilihan lokasi usaha adalah
30
tempat tersebut harus strategis. Tempat yang strategis tidak harus berada di lokasi
yang ramai dengan aktivitas orang. Tempat yang sepi dan jauh dari keramaian
terkadang disebut strategis untuk usaha tertentu dengan sasaran konsumen
tertentu. Lokasi usaha sebaiknya tidak terletak di jalur cepat (Wicaksono, 2010).
g) Pasar dan Pemasaran
Pasar adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam menentukan tingkat nilai jual
seperti produk pertanian dan peternakan. Namun pasar sebenarnya mengandung
dua arti, arti fisik dan arti makna. Keduanya tetap sama, yaitu pertemuan antara
pembeli dengan penjual atau lebih inti lagi pertemuan permintaan dan penawaran
(Rasyad, 2011). Upaya melihat suatu pengembangan pasar dimana dapat
dipastikan dengan informasi yang jelas tentang pasar lebih lanjut “dimana
permintaan pasar yang selalu memacu pada jumlah penjual, sedangkan jumlah
konsumen biasanya diasumsikan banyak. Secara umum efek substitusi lebih besar
dibanding dengan efek pendapatan”. Hal ini merupakan karakteristik permintaan
suatu produk oleh seorang konsumen, dimana penjumlahan permintaan semua
individu
h) Teknologi
Pemanfaatan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis atau sering
dikenal dengan istilah e-commerce bagi perusahaan kecil dapat memberikan
fleksibilitas dalam produksi. Hal ini memungkinkan pengiriman ke pelanggan
secara lebih cepat untuk produk perangkat lunak, mengirimkan dan menerima
penawaran secara cepat dan hemat, serta mendukung transaksi cepat tanpa kertas.
Pemanfaatan internet memungkinkan UMKM melakukan pemasaran dengan
tujuan pasar global, sehingga peluang menembus ekspor terbuka luas. Disamping
itu biaya transaksi juga bisa diturunkan. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa pemanfaatan TIK bagi UMKM menjadi penting dalam rangka peningkatan
daya saing di pasar global (Asnawi, Mizan, Novita, 2019).
5. Indikator Pendapatan
Becker menyatakan bahwa pendapatan sebagian dari keterampilan,
pengetahuan, dan pelatihan yang dimiliki seseorang, termasuk akumulasi investasi
31
1. Modal
Modal adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan
suatu usaha perusahaan. Modal juga didapat dari dalam perusahaan atau
penambahan dari pihak pemilik perusahaan dan juga pemilik lain. Modal
juga merupakan segala sesuatu yang diberikan dan dialokasikan dalam
suatu usaha. Kegiatan perekonomian dalam memproduksi memerlukan
barang modal. Dalam perekonomian primitif sekalipun, barang modal
diperlukan. Modernisasi perekonomian tidak akan berlaku tanpa barang
barang modal yang kompleks dan sangat tinggi produktivitasnya
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam
perekonomian, akan tetapi tenaga kerja juga meliputi keahlian dan
keterampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikan
tenaga kerja dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu: tenaga kerja kasar,
tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja terdidik (Gestry et al., 2017).
3. Lama Usaha
Lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan, lama
seorang pelaku bisnis menekuni bidang usahanya akan mempengaruhi
32
nilai kredit yang kecil. Saat ini bank juga memberikan jaminan pinjaman
modal dengan nilai perkreditan yang kecil.
d) Operasional yang Fleksibel
Struktur kepemimpinan dalam sektor UMKM relatif tidak besar. Setiap
kepemimpinan mempunyai wewenang dan tanggung jawab masing-
masing. Tidak hanya itu biasanya untuk bisnis sektor UMKM lebih
cenderung memikirkan selera konsumen dan trend yang berkembang saat
ini
c) Kriteria UMKM
Menurut Pasal 6 UU No.20 Tahun 2008 tentang kreteria UMKM dalam
bentuk permodalan adalah sebagai berikut:
a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
- Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau ii.
memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah)
- Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
- Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
- Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah).
c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
- memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
35
2. Dari sisi pembiayaan, hingga saat ini masih banyak pelaku UMKM yang
belum mampu menyusun laporan pembukuan dan administrasi keuangan
yang benar-benar tertata secara digital. Akuntabilitas UMKM seringkali
masih rendah sehingga ketika berhadapan dengan pihak perbankan untuk
mendapatkan pinjaman modal, mereka posisinya lemah.
3. Dari segi produksi, keinginan untuk memperluas pasar ekspor berbasis
digital seringkali terkendala pada kemampuan pelaku UMKM memenuhi
standardisasi produk yang diinginkan. Meski, harus diakui potensi ekonomi
digital yang prospektif untuk diraih sangat besar, mencapai Rp5.400 triliun
hingga tahun 2030. Namun, ketika kemampuan pelaku UMKM untuk
memenuhi standar produk yang diinginkan pasar masih terbatas, maka
peluang itu niscaya akan lewat begitu saja.
4. Keempat, faktor lain yang menghambat aktivitas digital ekonomi, terutama
bagi pelaku UMKM adalah regulasi dan prosedur dalam bisnis lintas batas
(cross border business) yang rumit, mahal dan time-consuming. Ini
termasuk tarif bea cukai dan aktivitas logistik penerimaan dan pengiriman
barang yang membebani.
usaha jangkauan terhadap minat konsumen akan bisa kita capai dengan maksimal
yang secara tidak langsung ketika semakin tepat sasaran kita terhadap konsumen
maka akan terjadi yang namanya transaksi sehingga hal ini mampu meningkatkan
pendapatan para pelaku usaha.
Dimana perkembangan ekonomi digital saat ini lebih memudahkan para
pelaku usaha dalam melakukan pemasaran, mempermudah transaksi dengan
adanya istilah transaksi online, serta meningkatkan penjualan produk yang
otomatis dapat meningkatkan pendapatan bagi suatu usaha(A. Suraida, 2020).
41
Bagaimana pengaruh
perkembangan ekonomi Pengembangan UMKM
digital pada pendapatan berbasis ekonomi digital
UMKM
Kuantitatif Deskriptif
42
Teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling digunakan
dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif dengan melihat
43
44
41.985
n= 2
1+ 41.985(20 % )
n = 24,99
Diperoleh jumlah sampel sebanyak 24,99 digenapkan menjadi 25 UMKM. Untuk
mencari jumlah sampel setiap unit UMKM (Mikro, Kecil, Menengah), Maka
digunakan rumus alokasi Proporsional Stratified Random Sampling
(Demokrawati, 2014).
Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah proporsional random
sampling. Proporsional random sampling merupakan teknik pengambilan sampel
dimana semua anggota mempunyai kesempatan yang sama dijadikan sampel,
sesuai dengan proporsinya banyak sedikit populasi.
45
Nn
n h= ×n
N
Keterangan :
nh = Ukuran sampel dari setiap staratum
Nh = Jumlah anggota populasi dari setiap startum
N = Jumlah populasi seluruhnya
N = Jumlah anggota sampel seluruhnya
Maka jumlah anggota sampel berdasarkan unit UMKM adalah :
40.788
n mikro= ×25=24
41.985
1.113
n kecil= ×25=1
41.985
84
n menengah= ×25=0 , 05
41.985
Maka diperoleh sampel sebesar, 24 untuk unit mikro, 1 untuk unit kecil, dan 0
untuk unit menengah.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh sampel per kategori usaha
yaitu usaha mikro sebanyak 24, usaha kecil sebanyak 1 dan usaha menengah
sebanyak 0. Namun, pertimbangan peneliti untuk memperoleh data yang balance
dan representative, maka jumlah sampel pada unit usaha diubah menjadi 10 untuk
unit mikro, 10 untuk unit kecil dan 5 untuk unit menengah, sehingga memenuhi
total sampel rumus slovin sebesar 25 UMKM.
yang diteliti yaitu UMKM yang telah menggunakan ekonomi digital di Kota
Kendari.
Data primer berupa data jenis-jenis ekonomi digital yang digunakan oleh
pelaku UMKM, pemanfaatan ekonomi digital dan tantangan penggunaan Fintech
pada UMKM di Kota Kendari. Pengumpulan data primer dilakukan melalui
wawancara terstruktur kepada pelaku UMKM dengan bantuan instrumen
kuesioner.
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur maupun
sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan memberikan
gambaran secara umum bagi peneliti. Adapun data sekunder dalam penelitian ini
adalah jumlah pelaku UMKM di Kota Kendari, jenis usaha yang dijalankan,
jumlah tenaga kerja yang digunakan dan alamat UMKM. Data tersebut bersumber
dari Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Kendari dan sumber lain yang
berkaitan dengan penelitiaan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Apjii. Tentang Indonesia Digital Outlook 2022, 27 Februari 2023, From Website :
https://web.apjii.or.id/berita/d/apjii-di-indonesia-digital-outloook-2022_857
Asnawi, Mizan, and Novita Anggraini. "Faktor Pengaruh Usaha Bidang Kuliner
Terhadap UMKM Di Kota Pekanbaru." Al-Amwal 8.2 (2019): 111-125.
A. Suraida. (2020). Economic bosowa journal edisi xxxvi juli s/d september 2020.
Journal, Economic Bosowa, 6(004), 1–12.
Ekonomi, J., & Borobudur, U. (2020). Peluang dan Tantangan UMKM Dalam
Upaya Memperkuat Perekonomian Nasional Tahun 2020 Ditengah Pandemi
Covid 19 Oleh : Lili Marlinah Universitas Bina Sarana Informatika , Jakarta
Email : lili.lrh@bsi.ac.id, 22, 118–124.
Gestry, O. :, Butarbutar, R., Any, P. :, Dan, W., & Aqualdo, N. (2017). Analisis
51
Gustina, L., Novita, W., & Triadi, Y. (2022). Pengaruh E-Commerce Terhadap
Peningkatan Pendapatan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Padang.
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, 4(1), 152–161.
https://doi.org/10.47233/jteksis.v4i1.392
Nizar, N. I., & Sholeh, A. N. (2021). Peran Ekonomi Digital Terhadap Ketahanan
dan Pertumbuhan Ekonomi Selama Pandemi COVID-19. Jurnal Madani:
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Humaniora, 4(1), 87–99.
https://doi.org/10.33753/madani.v4i1.163
Sosial, S. D. A. N. I., Mankiw, K. N. G., N, E. Y., Ananda, L., & Pelana, Z. (n.d.).
Kelompok 4 Pendidikan Sejarah ( A ) 2012 Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Jakarta.