Anda di halaman 1dari 106

HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN KESIAPSIAGAAN

BENCANA BANJIR DI LINGKUNGAN II KELURAHAN SUMOMPO

KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh:

Cindi Claudia Bawetik

17061009

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SARI PUTRA INDONESIA TOMOHON

TOMOHON

2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Hubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan Kesiapsiagaan


Bencana Banjir Di Lingkungan II Kelurahan Sumompo
Kecamatan Tuminting Kota Manado

Oleh :
CINDI CLAUDIA BAWETIK
NIM: 17061009

Telah Disetujui Oleh Pembimbing


Pada Tanggal 19 Mei 2021

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat


SKRIPSI

Menyetujui
Komisi Pembimbing

Joksan Huragana, S.Kep.,M.MKes Reynaldo Ch. Aotama, SE.,MM


NIDK : 8840330017 NIDN : 0903128802
Ketua Anggota

Mengetahui,
a.n Rektor Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
Dekan Fakultas Keperawatan

Ns. Selvie Rumagit, S.Kep.,M.Kes


NIDK : 8804430017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
IDENTITAS TIM PENGUJI

ii
JUDUL
HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA
BANJIR DI LINGKUNGAN II KELURAHAN SUMOMPO
KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

Oleh :
CINDI CLAUDIA BAWETIK
17061009

Telah dipertahankan didepan penguji


Pada 28 Mei 2021

Komisi Pembimbingan Tanda Tangan

Pembimbing 1. Joksan Huragana, S.Kep.,M.MKes

Pembimbing 2. Reynaldo Christian Aotama, SE.,MM

Komisi Penguji Tanda Tangan

Penguji 1. Dr. Rooije R.H Rumende, S.Si.,M.Kes

Penguji 2. Ns. Margaretha Bangkut, S.Kep.,MM

Mengetahui,
a.n Rektor Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
Dekan Fakultas Keperawatan

Ns. Selvie Rumagit, S.Kep., M.Kes


NIDK : 8804430017

iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya, didalam Naskah Skripsi dengan judul :

“Hubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan Kesiapsiagaan Bencana Banjir Di

Lingkungan II kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado”

Tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis dikutip dalam naskah ini serta disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar

pustaka.

Apabila didalam Naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur

jiplakan, saya bersedia Skripsi ( SARJANA) dibatalkan serta diproses sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU.No.20Tahun2003, pasal 25 ayat 2

dan pasal 70).

Tomohon, Juli 2021

Mahasiswa

Nama: Cindi Claudia Bawetik

Nim: 17061009

PS: Ilmu Keperawatan

Fakultas Keperawatan

Universitas SariPutra Indonesia Tomohon

iv
RIWAYAT HIDUP

DATA DIRI:

Nama : Cindi Claudia Bawetik

Umur : 22 Tahun

TTL : Airbanua, 06 September 1998

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Airbanua Likupang Barat

DATA KELUARGA

1) Ayah
Nama : Basri Bawetik
Pekerjaan : Petani

2) Ibu
Nama : Licke Fleny Bawia
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga

3) Saudara Kandung

1. Brayen Jeverston Bawetik, SST


2. Vickly Brandow Bawetik, S.Th
3. Cindi Claudia Bawetik
4. Junior Jonas Bawia Bawetik

PENDIDIKAN FORMAL

SD Negri Likupang Barat (2004-2010)


SMP N 4 SATAP Likupang Barat (2010-2013)
SMK Kristen 2 Tomohon (2013-2016)
Universitas Sariputra Indonesia Tomohon (2017-2021)

v
UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat rahmat kesehatan

kekuatan dan kebijaksanaan yang diberikan setiap hari sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan

Kesiapsiagaan Bencana Banjir Di Lingkungan II Kelurahan Sumompo Kecamatan

Tuminting Kota Manado”.

Skripsi ini guna untuk memenuhi syarat agar memperoleh gelar sarjana

Keperawatan (S.Kep) Di Universitas Sari Purta Indonesia Tomohon. Ijinkan penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Kie Nio Runtuwene, selaku Ketua Yayasan Dharma Bhakti Indonesia Tomohon

2. Dr. Joost L. Rumampuk, SE.,MS, selaku Rektor Universitas Sari putra Indonesia

Tomohon.

3. Ns. Selvie Rumagit, S. Kep.,M. Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sariputra Indonesia Tomohon.

4. Joksan Huragana, S.Kep.,M.MKes, selaku pembimbing 1 yang telah menerima,

meluangkan waktu, tenaga pikiran untuk membantu, mengarahkan penulis sehingga

skripsi ini telah selesai.

5. Reynaldo Christian Aotama, SE.,MM, selaku pembimbing 2 yang telah banyak

membantu, mengarahkan dan meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dalam

membimbing penulis sehingga skripsi ini telah selesai.

6. Dr.Rooije R.H Rumende, S.Si.,M.Kes, selaku penguji 1 mulai dari ujian proposal

sampai skripsi yang sudah meluangkan waktu dan banyak memberi kritikan dan

masukan yang membangun.

vi
7. Ns. Margaretha Bangkut, S.Kep.,MM, selaku penguji 2 mulai dari ujian proposal

sampai ujian skripsi yang sudah meluangkan waktu dan banyak memberi kritikan dan

masukan yang membangun.

8. Kepada papa Basri dan mama Licke yang berjuang tanpa mengenal lelah untuk

memenuhi setiap kebutuhan dari penulis, yang selalu mendoakan dan memotivasi

serta selalu mengingatkan untuk giat belajar sehingga dapat menyelesaikan kuliah.

9. Kakak Brayen, kakak Vickly dan adik Junior yang selalu memberikan dukungan

semangat dan mendoakan penulis sehingga bisa selesai tepat waktu.

10. Partner Herman Tamalangi yang selalu ada dan siap menemani penulis ketika ada

urusan mengenai kuliah, mendoakan serta memberikan semangat sehingga boleh

selesai dalam perkuliahan.

11. Keluarga Bawia Masambe yang selalu memberikan motivasi, membantu dan

mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan kuliah dengan baik.

12. Keluarga Bawetik Horman yang membantu, mendoakan, memberikan semangat

bagi penulis sehingga boleh selesai dengan baik.

13. Keluarga Bawetik Purnama yang selalu membantu, memberikan dorongan,

mendoakan penulis sehingga boleh selesai kuliah dengan baik.

14. Seluruh dosen Fakultas Keperawatan yang sudah memberikan ilmu pengetahuan

selama penulis menempuh pendidikan.

15. Pemerintah Kelurahan Sumompo yang telah memberikan kesempatan dan

membantu penulis untuk melaksanakan penelitian serta mendapatkan data sesuai

dengan yang diharapkan penulis.

16. Masyarakat Lingkungan II Kelurahan Sumompo yang sudah meluangkan waktu dan

bersedia menjadi responden dan memberikan kesempatan penulis melaksanakan

penelitian.

vii
17. Sahabat-sahabat terdekat 9 plasenta (Galidra, Desry, Dewine, Syendy, Pingkan,

Veronika, Syifera, Agnes) yang selalu ada untuk membantu, mendukung, menemani

bahkan memberikan semangat selama 4 tahun Bersama selama kuliah.

18. Teman-teman se-angkatan yang sudah berjuang bersama 4 tahun dan saling

mendukung serta memberikan motivasi sehingga bisa menyelesaikan kuliah

Bersama-sama.

19. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi

Semoga Tuhan Yesus Memberkati kita semua dan membalas budi baik dari semua

pihak yang sudah mengambil bagian dalam penyusunan skripsi ini.

Tomohon, Mei 2021

Penulis

viii
ABSTRAK
Banjir yaitu suatu kejadian di mana terjadi luapan air di atas batas normal
dan menggenangi wilayah lembah dan lahan pada kurun waktu tertentu,
terjadi akibat hujan terus menerus, saat aliran melebihi volume air serta tidak
bisa di serap dengan cepat oleh tanah yang di laluinya. Tujuan penelitian
ini adalah diidentifikasinya hubungan pengetahuan masyarakat dengan
kesiapsiagaan bencana banjir di Lingkungan II Kelurahan Sumompo
Kecamatan Tuminting Kota Manado. Metode dalam penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif korelasi dengan
desain penelitian menggunakan cross sectional. Pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling dimana sampel dalam penelitian
ini sebanyak 61 Kepala Keluraga dari total populasi 608 kepala keluarga.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data
menggunakan uji statistik Sperarman Rho. Hasil penelitian didapati bahwa
dari 61 responden, yang paling besar presentasinya adalah pengetahuan
yang kurang terhadap kesiapsiagaan bencana banjir yaitu 33 orang dengan
persentase 54.1%. Hasil uji Spearman Rho didapati nilai koefisien korelasi
(r)= 0.607 lebih besar dari r tabel 0.213, nilai signifikan kedua variabel yaitu
p=0.000 ˂0.05, sehingga H1 diterima. Maka akan diambil kesimpulan
adanya hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan kesiapsiagaan
bencana banjir di Lingkungan II Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting
Kota Manado.
Kata kunci: Bencana Banjir, Pengetahuan Masyarakat, Kesiapsiagaan
Bencana Banjir

ix
ABSTRACT
Introduction: Flood is an event where an overflow occurs above the normal
limit and inundates the valley and land areas at certain time due to continues
rain. When the flow exceeds, the volume of water cannot be absorbed quickly
by the land that passes through it. The purpose of this study is to identify the
relation between the society knowledge and the flood disaster preparedness
in Sumompo Lingkungan II, Tuminting District, Manado City. Methods: A
quantitative study with descriptive correlation and cross sectional was used.
61 of 608 respondents were participated in this study, and data were
collected using purposive sampling techniques by using questionnaires and
analyzed by using Spearmen rho statistical test significance level p=0.000 ˂
0.05. Results: The results of this study showed that there were 33
respondents (54.1%) less knowledge about flood disaster preparedness.
The correlation coefficient (r) = 0.607 was greater than r table 0.213 which
was the significance value of the two variables.Conclusion: It will be
concluded that there is a significance relation between the society knowledge
and the flood disaster preparedness in Sumompo Lingkungan II, Tuminting
District, Manado City.
Keywords: Flood Disaster, Society knowledge, Disaster Preparedness

x
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan Skripsi

dengan judul “Hubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan Kesiapsiagaan Bencana

Banjir Di Lingkungan II Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado”.

Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan

dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing I Joksan

Huragana, S.Kep.,M.MKes dan Pembimbing II Reynaldo Christian Aotama, SE.,MM

serta teman-teman yang membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan Skripsi ini tidak luput dari berbagai

kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan dan perbaikan sehingga akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi pendidikan dan penerapan lapangan serta di kembangkan lagi.

Tomohon,

Peneliti

xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
HALAMAN IDENTITAS TIM PENGUJI SKRIPSI ................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................................. iv
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. v
UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
ABSTRACT .......................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ............................................................................................. xi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 6
2.1 Konsep Bencana ................................................................................. 6
2.2 Konsep Bencana Banjir ....................................................................... 8
2.3 Pengetahuan ........................................................................................ 13
2.4 Kesiapsiagaan Bencana Banjir ............................................................ 15
2.5 Jurnal Penelitian Terdahulu ................................................................. 18
2.6 Kerangka Konsep ................................................................................ 21
2.7 Hipotesa Penelitian ............................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 23
3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 23
3.2 Kerangka Kerja .................................................................................... 24
3.3 Populasi, Sampel, Sampling ................................................................ 25
3.4 Identifikasi Variabel ............................................................................. 26
3.5 Definisi Operasional ............................................................................ 26
3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 26
3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................ 27
3.8 Pengolahan Data ................................................................................. 28
3.9 Analisis Data ....................................................................................... 29
3.10 Etika Penelitian .................................................................................. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 32
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 32
4.2 Analisis Univariat ................................................................................. 33
4.3 Analisis Bivariat ................................................................................... 35
4.4 Pembahasan ....................................................................................... 36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 40
5.1 Simpulan ............................................................................................. 40
5.2 Saran .................................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 41

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skala Bencana ..................................................................................... 7


Tabel 2.2 Jurnal Penelitian Terdahulu .................................................................. 18
Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................. 26
Tabel 3.2 Skor pertanyaan variabel penegtahuan masyarakat ............................. 28
Tabel 3.3 Skor pertanyaan variabel Kesiapsiagaan bencana banjir ..................... 28
Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................... 30
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur di Lingkungan II
Kelurahan Sumompo Kecamatan Tumingting Kota Manado ................. 33
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di Lingkungan II
Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado ................... 33
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Lingkungan II
Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado ................... 33
Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di Lingkungan II
Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado ................... 34
Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan masyarakat di
Lingkungan II Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting ................... 34
Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan kesiapsiagaan bencana banjir
di Lingkungan II kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting ................ 34
Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan
Kesiapsiagaan Bencana Banjir di Lingkungan II Kelurahan Sumompo
Kecamatan Tuminting Koata Manado ................................................... 35

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................. 21


Gamabr 3.1 Kerangka Kerja Penelitian ................................................................. 24

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penjelasan Tentang Penelitian ....................................................... 45


Lampiran 2 Formulir Permohonan Menjadi Responden .................................... 46
Lampiran 3 Kesediaan Menjadi Responden ...................................................... 47
Lamipran 4 Lembar Pengumpulan Data .......................................................... 48
Lampiran 5 Surat Ijin Pengambilan Data Awal .................................................. 52
Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................... 53
Lampiran 7 Surat Keterangan Selesai Penelitian .............................................. 54
Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian .................................................................. 55
Lampiran 9 Master Tabel Karakteristik Responden ........................................... 57
Lampiran 10 Tabulasi Kuesioner Pengetahuan Masyarakat
dan Kesiapsiagaan Bencana Banjir ................................................ 59
Lampiran 11 Output SPSS ................................................................................ 65
Lampiran 12 Surat Rekomendasi Tim Metode Penelitian .................................. 76
Lampiran 13 Surat Keputusan Pembimbing dan Penguji .................................. 78
Lampiran 14 Monitoring Pembimbing ................................................................ 81
Lampiran 15 Data Bencana Kelurahan Sumompo ............................................ 88
Lampiran 16 Data Profil Kelurahan Sumompo .................................................. 89
Lampiran 17 Dokumentasi Bencana Banjir Di Kelurahan Sumompo ................. 91

xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Posisi geografis Indonesia menjadikannya sebagai daerah yang rawan

akan bencana alam tidak hanya tsunami, tanah Iongsor, Ietusan gunung api,

kekeringan, tetapi juga gempa bumi, angin topan, dan banjir (Wesnawa dan

Christiawan 2014). Bencana yang sering terjadi salah satunya bencana banjir.

Suatu kejadian di mana terjadi luapan air di atas batas normal dan menggenagi

wilayah lembah dan lahan pada kurun waktu tertentu, terjadi akibat hujan terus

menerus serta menyebabkan meluapnya air kali, drainase, laut karena

melewati daya tampungnya serta tanah tidak menyerap air dengan cepat di

sebut banjir (Nurrahmah, 2015).

Bencana banyak memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat,

dampak tersebut tergantung dari besar kecilnya bencana yang terjadi. Salah

satu kondisi darurat yang dapat mendatangkan kerugian adalah banjir. Akibat

negatif dari bencana banjir antara lain: adanya korban jiwa, terjadinya

kerusakan pada sarana dan prasarana umum, timbulnya penyakit menular

atau masalah kesehatan lainnya dan terhambatnya aktivitas masyarakat

seperti terhambatnya arus transportasi dan kegiatan perekonominan serta

kegiatan lainnya (Purnayenti, 2019).

Sampai dengan 30 Agustus 2020 BNPB mencatat terdapat 726 peristiwa

banjir yang menyebabkan lebih dari 2,8 juta yang mengungsi, lebih dari 100

jiwa meninggal, 17 lainnya hilang dan kerusakan rumah tinggal hingga ratusan

ribu unit, 9.833 rusak ringan, 2.784 rusak sedang dan 4.581 rusak berat,

sedangkan kerusakan fasilitas umum seperti kerusakan fasilitas kesehatan

112, Pendidikan 496 unit, 299 jembatan, 109 perkantoran dan peribadatan 581

1
2

unit (BNPB, 2020). Januari 2020 sampai 3 Agustus 2020 BPBD Provinsi

Sulawesi Utara mencatat terdapat 10 kejadian banjir yang menyebabkan 4.312

yang mengungsi, 3 jiwa meninggal, 1 hilang dan kerusakan rumah tinggal

hingga 7.508 unit dengan rusak ringan 6.973 unit rusak sedang 116 unit dan

419 unit rusak berat sedangkan kerusakan fasilitas umum seperti kerusakan

fasilitas pendidikan 62 unit, 1 jembatan terputus, perkantoran 1 unit, tempat

peribadatan 4 unit (BPBD, 2020). Berdasarkan data awal yang di ambil di

Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado menunjukan bahwa

pada tahun 2019 terjadi bencana banjir, meskipun dalam bencana banjir yang

terjadi ini tidak ada korban jiwa, namun terdapat 28 korban luka-luka,

kerusakan rumah tinggal 30 unit, hilangnya harta benda, terhambatnya

aktivitas masyarakat dan terhambatnya akses jalan masyarakat (Terlampir

Surat Keterangan Kepala Kelurahan Sumompo).

Serangkaian tahapan untuk mengurangi dampak bencana banjir di

antaranya prabencana atau lebih dikenal dengan sebelum terjadinya bencana

yang berfokus pada pencegahan, penanggulangan saat terjadi bencana banjir,

serta pemulihan setelah banjir atau yang disebut pasca bencana (Khambali,

2017). Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak banjir yakni

dengan persiapan menghadapi bencana mulai dari peringatan dini buat

menambah kewaspadaan penduduk hingga pada persiapan pengelolaan

pengungsi. Salah satu penyelesaian terhadap kasus ancaman musibah alam

banjir bisa lewat aktivitas sosialisasi serta simulasi kesiapsiagaan bencana

alam banjir (Aini dan Pristiwandono, 2017). Pengetahuan masyarakat tentang

bencana banjir menolong masyarakat dalam merancang serta membentuk

aksi yang butuh dijalani kala bahaya datang (Dahlan, 2014). Pengetahuan

mengenai bencana menjadi alasan bagi seseorang agar melakukan tindakan


3

perlindungan maupun upaya kesiapsiagaan (Findayani, 2015). Kesiapsiagaan

sangat bekaitan dengan pengetahuan mengenai suatu bencana itu sendiri,

dimana kesiapsiagaan berupa upaya yang dijalani untuk mencegah bencana

dengan penyisteman dan langkah yang pas serta berguna. Penyelenggaraan

kesiapsiagaan bencana bukan hanya mengenai pengetahuan melainkan juga

fasilitas yang siap untuk penanganan bencana, kesiapan komunikasi,

persiapan manajemen operasi penanggulangan bencana, sigap melakukan

pertolongan darurat dan dokumentasi (Khambali, 2017).

Kunci dari konsep kesiapsiagaan yakni pengetahuan yang dimiliki individu.

Sikap serta perilaku masyarakat ketika diperhadapkan dengan peristiwa

bencana akan secara tidak langsung pengaruhi oleh pengetahuan. Faktor

penentu pengurangan efek bencana yang harus diupayakan sejak dini ialah

kesiapsiagaan, menjadi fokus perhatian dewasa ini (LIPI-UNESCO, 2006).

Kesiapsiagaan pengurangan resiko sangat di perlukan untuk menghadapi

bencana banjir agar dapat meminimalisir dampak negatif yang akan terjadi

serta perubahan tatanan kehidupan masyarakat dikemudian hari.

Bersumber pada penjelasan diatas penulis merasa penting untuk

melaksanakan suatu peneIitian dengan juduI “Hubungan Pengetahuan

Masyarakat dengan Kesiapsiagaan Bencana Banjir Di Lingkungan II

Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado”.

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Pernyataan Masalah


Hubungan Pengetahuan Masyarakat dengan Kesiapsiagaan

Bencana Banjir Di Lingkungan II KeIurahan Sumompo Kecamatan

Tuminting Kota Manado.


4

1.2.2 Pertanyaan Masalah

1. Bagaimana pengetahuan masyarakat terhadap bencana banjir di

Lingkungan II KeIurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota

Manado?

2. Bagaimana kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana

banjir di Lingkungan II KeIurahan Sumompo Kecamatan Tuminting

Kota Manado?

3. Apakah terdapat hubungan pengetahuan masyarakat dengan

kesiapsiagaan bencana banjir Di Lingkungan II Kelurahan Sumompo

Kecamatan Tuminting Kota Manado?

1.3 Batasan Masalah


Peneliti membatasi hanya pada indikator variabel pengetahuan yaitu; tahu

dan memahami dan indikator variabel kesiapsiagaan masyarakat yaitu;

pengetahuan.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum


Di identifikasinya hubungan pengetahuan masyarakat dengan

kesiapsiagaan bencana banjir di Lingkungan II KeIurahan Sumompo

Kecamatan Tuminting Kota Manado.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Teridentifikasi pengetahuan masyarakat terhadap bencana banjir di

Lingkungan II Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota

Manado.

2. Teridentifikasi kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir

di Lingkungan II Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota

Manado.
5

3. Teranalisis hubungan pengetahuan masyarakat dengan

kesiapsiagaan bencana banjir di Lingkungan II Kelurahan Sumompo

Kecamatan Tuminting Kota Manado.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Teoretis
Memperkaya kepustakaan dibidang Manajemen Bencana,

sehingga hasil penelitian nantinya dapat dijadikan sebagai penunjang

buat bahan penelitian lebih lanjut.

1.5.2 Praktis

1. Intitusi Pendidikan
Menambah wawasan ilmu keperawatan khususnya di bidang

manajemen bencana.

2. Lokasi penelitian
Bisa digunakan untuk masukan dalam rangka tingkatkan

pengetahuan masyarakat dan kesiapsiagaan bencana banjir pada

masyarakat.

3. Peneliti Selanjutnya

Referensi oleh peneliti selanjutnya tentang pengetahuan dan

kesiapsiagaan bencana banjir.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Bencana

2.1.1 Pengertian Bencana

Kehidupan serta penghidupan masyarakat dapat terancam karena

suatu keadaan yang terjadi secara tiba-tiba disebabkan ulah manusia,

faktor alam, bahkan non alam sehingga menimbulkan kerusakan

lingkungan yang tidak dapat di atasi oleh masyarakat itu sendiri dan

adanya korban jiwa di sebut bencana (Kementrian Kesehatan RI, 2016).

2.1.2 Klasifikasi Bencana

Undang-undang No. 24 Tahun 2007 “Bencana diklasifikasikan jadi

3 yaitu:

a. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa:

gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin

topan dan tanah longsor.

b. Bencana non alam adalah bencana yang di akibatkan oleh peristiwa

atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa: Gagal

teknologi, gagal modernisasi, epidemi, wabah penyakit.

c. Bencana sosial adalah bencana yang di akibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang di akibatkan oleh manusia yang meliputi:

Konflik sosial antar kelompok, konflik sosial antar komunitas

masyarakat dan teror.”

6
7

2.1.3 Skala Bencana

Priambodo (2015) menyatakan skala bencana terbagi empat

tingkatan bahaya serta akibat yang ditimbuIkan sebagai berikut:

Tabel 2.1. Skala Bencana (Priambodo, 2015)

Skala Tingkat bahaya Manusia Bangunan

A Ringan Cedera Rusak ringan

B Menengah Luka parah Rusak sedang

C Berat Cacat permanen Rusak berat

D Dahsyat Meninggal dunia Hancur

2.1.4 Manajemen Bencana

Jauh sebelum bencana serta setelah bencana terjadi harus di

lakukan penanggulangan bencana, ada tiga tahapan penanggulangan

bencana yakni aktivitas sebelum bencana (pencegahan, kesiapsiagaan,

mitigasi), selama terjadi bencana (tanggap darurat) serta setelah

bencana (rehabilitasi, rokonstruksi) (Warto, 2010). Mengurangi

penderitaan manusia, mencegah kehilangan jiwa, berikan informasi

pada warga serta pihak yang berwenang, kurangi kehancuran

infrastruktur umum, kehabisan sumber ekonomi dan harta benda yakni

tujuan dari siklus manajemen bencana. Model manajemen bencana

terbagi atas lima yakni model kontinum penanggulangan bencana,

model perluasan kontrak, model sebelum, selama sesudah bencana,

model krisis dan rilis, kerangka kerja pengurangan resiko bencana

(Kuntoro, 2017).
8

2.2 Konsep Bencana Banjir

2.2.1 Pengertian Banjir

Kejadian bencana alam di mana terendamnya suatu dataran yang

biasanya kering oleh air di sebut banjir. Pertanda akan terjadinya banjir

di mana saat hujan lebat yang tidak berhenti sepanjang hari dan

akibatnya air tergenang pada lokasi dengan ketinggan tertentu. Banjir

terjadi karena perbuatan manusia dan secara alami sehingga pecahnya

bendungan sungai yang kurang mampu menampung air yang terus

meningkat (Najichah, 2017).

2.2.2 Klasifikasi Banjir

Anies (2017) mendefinisikan klasifikasi bencana banjir yaitu:

a. Banjir Air

Hujan besar umumnya menjadi pemicu banjir sehingga membuat

air sungai, selokan dan saluran air lain meluap serta menggenangi

sekitarnya. Banjir tipe ini selalu terjadi dikehidupan sehari-hari.

b. Banjir Dadakan

Kondisi ini berdampak pada saluran air yang tidak bisa

menampung tingginya volume air disebabkan oleh intesitas hujan

yang besar selama berjam-jam sehingga meluap kejalan.

c. Banjir Bandang

Banjir jenis ini terjadi diwilayah yang rendah dan rawan longsor

seperti gunung ataupun perbukitan, di mana banjir jenis ini salah satu

banjir yang berbahaya karena tidak hanya air, namun pula bawa

material lumpur sehingga kekuatan air yang tiba lumayan besar dan

sanggup menghanyutkan benda- benda yang di lewatinya.


9

d. Banjir Pasang

Banjir pasang atau sering di sebut banjir rob. Umumnya terjadi di

daerah dekat pantai. Banjir jenis ini terjadi akibat pasang air laut

pasang sehingga saluran air yang tehubung dengan laut, seperti

sungai ikut mengalami pasang sehingga air merembet kedataran.

Jika semakin jauh berada dari daerah laut maka akan semakin aman.

e. Banjir lahar Dingin

Pada saat gunung api erupsi dan mengeluarkan lahar, laharnya

akan mengaliri kedaerah yang terletak didataran rendah seperti

lereng maupun kaki gunung. Lahar dingin memiliki massa yang

sangat berat sehingga jika melewati rumah penduduk sanggup

membebaskan rumah dari fondasinya kemudian menyeretnya dan

akibat lainnya di mana pendangkalan sugai akibat endapan lahar saat

melewati sungai sehingga volume air sungai akan berkurang serta

mudah meluap.

f. Banjir Lumpur

Banjr jenis ini di sebabkan oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi

yang mengandung gas kimia dan bahan yang berbahaya yang

menggenangi daratan.

2.2.3 Penyebab Banjir

Banjir diakibatkan oleh curah hujan yang banyak sehingga terjadi

luapan air seperti kanal penampungan, saluran drainase dan sungai

kurang sanggup menampung air hujan. Pengendapan air sehingga

terjadi penyempitan sungai karena fenomena baik alam bahkan juga

manusia serta halangan lainnya menjadi akibat dimana bertambahnya


10

kapasitas penampungan air karena kemampuan daya tampung tidak

akan sama (Adiyoso, 2018).

Hal lain yang dapat menyebabkan banjir sebagai berikut (Anies, 2017):

a. Turun hujan dalam jangka waktu panjang

b. Penanganan sampah yang buruk, sehingga tersumbatnya saluran-

saluran air

c. Ekspansi jalan atau area parkir di tanah kosong sehingga membuat

tidak adanya absorbsivitas air hujan.

d. Penebangan pohon secara liar

e. Saluran air dan bendungan rusak

f. Abrasi tanah sehingga tidak adanya resapan air

g. Banjir bandang timbul karena daerah bebatuan yang kurang daya

serap air.

2.2.4 Dampak Banjir

Fitriani (2016) mengemukakan dampak dari bencana banjir dapat

beragam antara lain:

1. Dampak Primer

Adanya korban jiwa dan kerusakan fisik banguan dampak primer

dari bencana banjir, di mana dampak utama dari bencana banjir yakni

dampak primer

a. Korban jiwa. Banjir yang besar dapat menimbulkan korban jiwa.

b. Kerusakan fisik bangunan. Berbagai jenis struktur bangunan mulai

dari gedung (sekolah, kantor, rumah sakit dan pabrik) wilayah

permukiman serta fasilitas umum (jalan raya, jembatan, dan

sistem drainase seperti saluran dan sungai) semakin besar banjir

yang terjadi makan semakin parah kerusakan yang di timbulkan.


11

2. Dampak sekunder

Dampak sekunder di timbulkan oleh banjir di antaranya:

a. Ketersediaan air bersih. Terhambatnya pengelolaan penyediaan

air bersih karena banjir sehingga masyarakat sulit memperoleh air

bersih untuk berbagai keperluan.

b. Timbulnya penyakit. Bakteri yang di bawah akibat banjir

menyebabkan diare, leptospirosis dan berbagai penyakit kulit

lainnya. Warga yang tidak mengungsi ketempat yang kering dan

bersih berpotensi terkena penyakit tersebut.

c. Ketersediaan bahan pangan. Sulitnya bahan pangan yang di

peroleh dan harga yang melambung terjadi karena rusaknya lahan

pertanian sehingga menyebabkan gagal panen karena banjir.

d. Kerusakan jalur transportasi. Kerusakan jalan membuat jalur

transportasi terhambat, hal ini juga berdampak pada sulitnya

pendistribusian bantuan untuk para korban bencana.

e. Kerusakan flora dan matinya fauna. Terbawanya tanaman-

tanaman akibat banjir dan hewan ternak yang tidak di ungsikan

akan menjadi sakit bahkan yang lebih parah jika hewan-hewan

tersebut menjadi mati.

3. Dampak Tersier

Dampak tersier yakni dalam bidang perekonomian di mana

terhambatnya aktivitas perdagangan dan aktivitas lainnya sehingga

menyebabkan kelangkaan bahan pangan serta harga melunjak naik,

dengan demikian masyarakat harus menanggung biaya hidup yang

lebih besar akibat kelangkaan bahan pangan dan kebutuhan lainnya.


12

2.2.5 Jenis-jenis mitigasi atau penanggulangan banjir

Usaha yang dilakukan dengan maksud mencegah dampak dari

bencana disebut mitigasi, hal ini dapat dilakukan dengan melakukan

pembangunan secara fisik bahkan berupaya untuk meningkatkan,

menyadarkan masyarakat dalam menangani ancaman dari bencana

yang ada. PasaI 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008, “tentang

penyelenggaraan penanggulangan bencana”. Jenis-jenis mitigasi

bencana banjir terbagi menjadi 2 macam adalah sebagai berikut

(Triutomo, 2015):

a. Mitigasi Struktural

Cara meminimalisir bencana, dengan melakukan pembersihan

disekitar sungai, mengatur kecepatan aliran serta pembuatan tanggul

dan tembok pertahanan.

b. Mitigasi Non struktural

Menyusun rencana asuransi dan area, mitigasi ini sangat

berharap pada kemajuan teknologi dimana bisa meramalkan,

berantisipasi serta dapat meminimalisir resiko dari suatu bencana

dengan membentuk lembaga swadaya masyarakat, melaksanakan

penelitian serta sosialisasi, pembentukan kelompok kerja, memantau

lokasi sering terjadi bencana, meronovasi sarana dan prasarana,

mengkaji segala jenis data, menyediakan mapping dan peta

sederhana, melakukan pengkajian terhadap peralatan dan langkah

selajutnya, menyediakan persediaan untuk sandang papan dan

pangan, menyajikan prosedur operasi standar bencana banjir serta

melaksanakan kegiatan simulasi evakuasi banjir.


13

2.3 Pengetahuan

2.3.1 Pengertian Pengetahuan

Pada alat indera manusia baik itu mata, telinga, hidung dan

sebagainya dapat melakukan penginderaan tentang suatu objek

sehingga membuat seseorang menjadi tahu (Notoatmodjo, 2015). Suatu

kemampuan untuk dapat mengingat insiden yang bersifat mengganggu

dan mengancam kehidupan mahkluk hidup yang disebabkan alam, non

alam bahkan manusia sendiri hingga berakibat dimana jatuhnya korban

seperti manusia, lingkungan terjadinya kerusakan, kehilangan benda

berharga bahkan psikologis, disebut dengan pengetahuan

kebencanaan (Pembriati, 2014). Masyarakat yang tinggal dipemukiman

yang sering terjadi bencana sangat memerlukan pengatahuan

kebencanaan seperti langkah-langkah untuk menyelamatkan diri, jalur

evakuasi menuju tempat pengungsian serta informasi lain yang bisa saja

dibutuhkan pada sebeIum, saat dan sesudah bencana itu dengan

maksud meminimalisir efek banjir.

2.3.2 Tingkat Pengetahuan

Anderson dan Kratwohl (2017) mengemukakan 6 tingkat dari

pengetahuan antara lain:

a. Tahu (know)

Usaha agar mengingat kembali lebih dalam suatu pengetahuan

baik yang baru diapat maupun yang sudah lama.

b. Memahami (understand)

Kemampuan mengklarifikasi serta membandingkan mengenai

materi yang dimengerti lalu mampu menyajikannya dengan baik.


14

c. Aplikasi (apply)

Ketika seseorang mampu untuk menerapkan apa yang diraih

dalam kondisi nyata bisa dilakukan dengan memanfaatkan dan

menggunakan suatu langkah untuk percobaan atau penyelesaian

masalah disebut dengan aplikasi.

d. Analisis (analysis)

Kemampuan dimana seseorang bisa menjelaskan pelajaran

kedalam beberapa elemen namun berkaitan satu dengan yang

lainnya serta berada disatu struktur organisasi.

e. Evaluasi (evaluation)

Kemampuan menilai sendiri maupun memakai patokan yan telah

ditetapkan perihal suatu objek.

f. Menciptakan (create)

Cara membuat barang dan menentukan bagian pada saat yang

sama sehingga terbentuk suatu kesatuan yang serasi.

2.3.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1. Faktor InternaI

a. Usia, pengatahuan atau ilmu akan bertambah seiring dengan

pertambahan usai karena adanya peningkatan daya tangkap dan

pola pikir individu itu sendiri (Hoffmann, 2017).

b. Pendidikan, proses perubahan perilaku dan sikap dari kelompok

atau individu serta menjadi salah satu upaya proses pendewasaan

melalui pelatihan dan pengajaran. Kesiapan seseorang akan baik

jika jenjang pendidikannya tinggi karena akan mendapat informasi

yang lebih bervariasi dari beberapa sumber (Hoffmann, 2017).


15

c. Pengalaman, guru yang baik bagi setiap individu yakni

pengalaman, dengan adanya pengalaman mengenai bencana

dapat meningkatkan kesadaran tentang potensi kehancuran,

meningkatkan pengetahuan, memulihkan kondisi pasca bencana

serta bagaimana cara menghadapi ancaman dan menunjukan

manfaat dari persiapan sampai evakuasi (Hoffmann, 2017).

2. Faktor eksternal

a. Lingkungan, jika lingkungan mendukung maka pembelajaran yang

didapat akan lebih baik hasilnya karena proses pembelajaran

dipengaruhi oleh lingkungan (Hoffmann, 2017).

b. Ekonomi dan sosial budaya, pengetahuan indivdu akan meningkat

seimbang denga apa yang diperoleh jika sosial budayanya terjalin

dengan baik. Proses pembelajaran orang hendak berjalan dengan

baik apabila fasilitas memadai, karena status ekonomi

mempengaruhi pada ketersediaan fasilitas belajar (Hoffmann,

2017).

c. Informasi, banyaknya informasi yang didapatkan dalam suatu

pembelajaran baik dari pembelajaran formal ataupun informal maka

pengetahuan individu akan baik (Riyanto, 2013).

2.4 Kesiapsiagaan Bencana Banjir

2.4.1 Definisi Kesiapsiagaan

Undang-undang Rl Nomor 24 tahun 2007, “Kesiapsiagaan

merupakan serangkaian kegiatan yang di lakukan untuk mengantisipasi

bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat

guna dan berdaya guna”. Suatu perencanaa tindakan agar merespons

jika munculnya hazard berarti keisapsiagaan, dimana suatu kondisi siap


16

siaga ketika mendapati krisis, keadaan dan bahaya lainnya (Utomo et al.,

2018 Kusumasari, 2014 dalam Istihora dan Ahmad, 2020).

Kegiatan pelatihan anggota, pengendalian bahaya dan pemeliharan

sumber daya alam yang mengharuskan komunitas, individu, pemerintah,

masyarakat, dan organisasi agar secara tepat dan cepat memperhatikan

kondisi bencana yakni dengan tindakan kesiapsiagaan (Herdwiyanti,

2012).

Undang-undang RI No. 24 Tahun 2007 “Manajemen kesiapsiagaan

masyarakat memfokuskan pada lima aspek yaitu:

a. Perencanaan, mengkaji bagaimana rencana tanggap darurat yang

meliputi prosedur tetap dan pembagian tugas masing-masing elemen

sesaat setelah bencana terjadi.

b. Pengorganisasian, mengkaji pengorganisasian dan pelatihan, yakni

pembentukan organisasi masyarakat yang siaga bencana serta

pelatihan untuk peningkatan pengetahuan. Pengorganisasian dan

pelatihan ini perlu dilakukan agar masyarakat yang berisiko bencana

mempunyai wadah untuk mengembangkan diri, baik itu melalui

pelatihan atau memberikan contoh bagi yang lainnya.

c. Aksi, melihat bagaimana pelaksanaan dari perencanaan yang sudah

di susun oleh organisasi yang sudah terbentuk. Komponen yang

termasuk dalam aspek ini berupa sistem peringatan dini, penyediaan

kebutuhan dasar, lokasi evakuasi, dan penyediaan barang serta

peralatan pemulihan prasarana dan sarana.

d. Kontrol, mengkaji bagaimana pengawasan yang di lakukan oleh

pihak yang berada di luar organisasi masyarakat ini, seperti

pemerintah setempat yang berwewenang. Pengawasan yang


17

dilakukan oleh pemerintah terhadap organisasi kebencanaan akan

memberikan pengaruh positif terhadap masyarakat.

e. Evaluasi yaitu penilaian terhadap bencana yang dilakukan pada saat

simulasi ataupun pada saat bencana benar-benar terjadi.”

2.4.2 Parameter Kesiapsiagaan

1. Pengetahuan

Pengetahuan dapat dikatakan sebagai hasil dari tahu dengan

menggunakan inderanya untuk penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan bisa dilakukan dengan menggunakan alat

indera seperti mata, hidung, telinga, lidah dan kulit dimana sebagaian

besar dihasilkan oleh mata dan telinga (Notoadmodjo, 2015).

2. Sikap

Sikap sediri dapat diartikan sebagai hal yang dipelajari sehingga

bisa menentukan seseorang dalam kehidupan, dengan adanya sikap

bisa menjadi dasar dan arah perbuatan yang saling berhubungan harus

memiliki informasi agar individu bisa bersikap. Seseorang yang

memiliki informasi maka muncul perasaan baik dan buruk tentang

suatu objek pada diri seseorang dapat bertingkah laku tertentu

(Slameto, 2015).

3. Tindakan

Reaksi seseorang yang jelas terhadap rangsangan atau objek,

reaksi ini dapat diwujudkan dalam bentuk tindakan dengan

meningkatkan psikometer atau orang tersebut bisa melakukan praktek

terhadap yang diketahuai atau disikapi (Notoatmodjo, 2015).


18

2.4.3 Faktor-faktor Yang mempengaruhi Kesiapsiagaan

Muhammad dan Abdul (2014) menyatakan:

a. Penghasilan, individu yang pendapatan rendah minim perispan untuk

menghadapi bencana dibandingkan dengan berpenghasilan tinggi.

b. Ras, jika disuatu wilayah ras tersebut berada dikategori minoritas

maka akan kurang sedia ketika mengalami iklim yang buruk.

c. Usai, lansia lebih rentan terhadap banana dari hasil penelitian

d. Pendidikan, rakyat yang sekolahnya tinggi kesiapsiagaannya bagus

e. Jenis kelamin, wanita jauh beresiko saat bencana terjadi.

f. Pengalaman, mereka yang belum pernah mengalami inseden buruk

akan kala dengan orang yang memiliki memori kejadian bencana

dikarenakan mereka akan tahu mencari informasi tentang bencana

serta akan membuka diri untuk menghadapi bencana.

2.5 Jurnal Penelitian Terdahulu


2.2 Tabel Jurnal Penelitian Terdahulu

No. Judul Nama Tahun Tujuan Desain Hasil


Penelitian Peneliti Penelitian Penelitian

1. Tingkat UIfa 2020 Untuk Desain didapat niIai p


pengetahuan Hasana mengetahui peneIitian survei value yaitu 0,000
dengan sikap hubungan anaIitik dengan Iebih keciI dari niIai
masyarakat tingkat menggunakan signifikan 0,05.
berhubungan pengetahuan pendekatan Sehingga terdapat
dengan disaster dan sikap cross sectionaI. hubungan antara
preparedness masyarakat tingkat
banjir. dengan disaster pengetahuan dan
preparedness sikap masyarakat
banjir. dengan disaster
preparedness
19

2. Pengetahuan Agung 2020 Untuk metode HasiI peneIitian ini


dan sikap Hildayan mengetahuai observasi yakni masyarakat
kesiapsiagaan to pengetahuan anaIitik yang memiIiki
masyarakat dan sikap deskriptif tingkat
terhadap kesiapsiagaan kuantitatif pengetahuan
bencana banjir. terhadap dengan kesiapsiagaan
bencana menggunakan baik sebanyak
banjir. pendekatan 36,4% sedangkan
cross sectionaI. masyarakat
dengan
pengetahuan
kesiapsiagaan
kurang sebanyak
63,4% dan
masyarakat
dengan sikap
kesiapsiagaan
baik 46,5%
sedangkan kurang
sebanyak 53,5%.
3. Hubungan Rana 2019 Agar Desain penelitian Hasilnya
antara Rofifah mengetahui deskriptif terdapat
pengetahuan hubungan korelasional hubungan
dengan antara dengan antara kedua
kesiapsiagaan pendidikan menggunakan variabel.
bencana pada kebencanaan desain cross
Mahasiswa dengan tingkat sectional.
Keperawatan kesiapsiagaan
Universitas bencana pada
Diponegoro. mahasiswa
Departemen
IImu
Keperawatan
Universitas
Diponegoro.
4. Hubungan Lindawati 2017 Mengetahui Desain peneIitian Di dapat nilai p
pengetahuan WasIudin Hubungan menggunakan value 0,04
dan sikap pengetahuan metode cross artinya ada
tentang bencana dan sikap sectionaI. hubungan
banjir terhadap tentang antara
kesiapsiagaan bencana banjir pengetahuan
dalam dalam dengan
kesehatan pada kesiapsiagaan kesiapsiagaan.
masyarakat RW pada
05 RT 01 dan RT masyarakat
03 KeIurahan RW 05 RT 01
Gondrong Kota dan RT 03
Tangerang. KeIurahan
Gondrong Kota
Tangerang.
20

5. Hubungan Ajmain 2019 Diketahuinya Jenis penelitian Hasil uji statistik


pengetahuan Raja Hubungan anaIitik yang Chi–Square
terhadap Sanusi pengetahuan bersifat cross (Pearson chi-
kesiapsiagaan terhadap sectionIl dimana square) pada
bencana pada kesiapsiagaan variabel derajat
keluarga di bencana pada independen dan kepercayaan
Desa Kuala keluarga di variabeI 95% (α=0,05)
Langsa Desa KuaIa dependen diteIiti diperoleh nilai
Kecamatan Langsa secara p-value = 0,000
Langsa Barat. Kecematan bersamaan. (p<0,05) yang
Langsa Barat. berarti Ha
diterima dan
Ho ditolak
sehingga dapat
disimpulkan
bahwa terdapat
hubungan
antara
pengetahuan
dengan
kesiapsiagaan
bencana.
6. Hubungan Tresya 2020 Utnuk Menggunakan Hasil penelitian ini
pengetahuan Sono mengetahui data deskriptif berdasarkan nilai
dengan hubungan kuantitatif dengan uji variabel
kesiapsiagaan pengetahuan cara menggunakan uji
masyarakat masyarakat mendeskripsikan sperman Rho,
menghadapi dengan data yang sudah variabel
bencana di kesiapsiagaan terkumpul metode pengetahuan
Kelurahan menghadapi penelitian ini dengan
Bitung Karangria bencana banjir menggunakan kesiapsiagaan
Kecamatan di Kelurahan metode menunjukan niai
Tuminting. Bitung kuantitatif. signifikan (p)=0,00
Karangria menunjukan nilai
Kecamatan tersebut <0,05
Tumintng. dengan demikian
Ha di terima dan
Ho di tolak.
7. Kesiapsiagaan Vena 2020 Untuk kuantitatif Menunjukkan
Masyarakat AIisya mengetahui deskriptif bahwa terdapat
terhadap tingkat bahaya digunakan pada tiga tingkatan
bencana banjir bencana banjir penelitian ini. bahaya banjir di
di KIai Lemong KaIi Lamong Desa Iker-Iker
Di Desa lker-lker dan tingkat Geger dan Desa
Gerger dan kesiapsiagaan Morowudi yaitu
Desa Morowudi masyarakat tingkat bahaya
Cerme terhadap tinggi sebesar
Kabupaten bencana banjir 30% atau seIuas
Gresik Kali Lemong di 137 ha, tingkat
Desa Iker-Iker sedang sebesar
Geger dan 24% atau 110 ha,
Desa Morowudi dan sisanya pada
Kecamatan tingkat rendah
Cerme sebesar 46% atau
Kabupaten 214 ha.
Gresik.
21

2.6 Kerangka Konsep

Bendungan
dan saluran membuang kurang
Hujan yang sampah ke
air yang terpeliharanya
lebat sungai alur sungai
rusak

Kesiapsiagaan
Pengetahuan
Sebelum Mitigasi
Masyarakat Sikap
Pencegahan
Tindakan
Manajemen
Banjir Sementara Tanggap Pemerintah
Bencana
Darurat

Rehabilita organisasi
Sesudah
si
Komunitas
Rekonstruksi

Primer Sekunder Tersier

-Korban jiwa -ketersediaan air bersih Ekonomi


-kerusakan -timbulnya penyakit
fisik -kerusakan jalur transportasi
bangunan -kerusakan flora dan matinya
fauna

Ket:

Variabel yang diteliti Gambar 2.1 Kerangka konsep penelitian hubungan


pengetahuan masyarakat dengan
Variable yang tidak diteliti kesiapsiagaan bencana banjir di
Lingkungan II Kelurahan Sumompo
Kecamatan Tuminting Kota Manado.
22

2.7 Hipotesa Penelitian

H0: Tidak ada hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan


kesiapsiagaan bencana banjir

H1: Ada hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan kesiapsiagaan


bencana banjir.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode kuantitatif yang digunakan oleh peneliti, jenis peneIitian yang

bersifat deskriptif dan koreIasi berdasarkan hubungan antar variabeI

independen pengetahuan masyarakat dengan variabeI dependen

kesiapsiagaan bencana banjir, untuk meneIiti pada popuIasi atau sampeI

tertentu yang berIandaskan pada fiIsafat positivism. Data dikumpulkan

menggunakan instrument, anaIisis data bersifat kuantitatif/statistik bertujuan

menguji hipotesis yang telah di tetapkan (Sugiyono, 2013).

Pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan tidak terlepas dari

pedoman pada proses penelitian disebut rancangan peneIitian (Nursalam,

2015). Desain penelitian yang dipilih yakni cross sectional, penggunaan

penelitian jenis ini akan mendapat hasil suatu fenomena (variabel dependen)

yang di hubungkan dengan penyebab (variabel independen) atau prevelensi

dimana menentukan waktu pengukuran atau observasi hanya sekali saja untuk

variabel namun tidak berarti diamati pada waktu yang sama untuk semua

subjek penelitian. (Nursalam, 2015).

Masyarakat Lingkungan II Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting

menjadi kelompok subjek dipenelitian ini. Penelitian ini mengidentifikasi

adanya hubungan atau tidak antara pengetahuan masyarakat dengan

kesiapsiagaan bencana banjir.

23
24

3.2 Kerangka Kerja


Mulai

STUDI LAPANGAN

(pengambilan data sekunder, jumIah seIuruh kepaIa keIuarga diIingkungan II keIurahan sumompo: 608 KK)

ldentifikasi dan perumusan masaIah Tujuan peneIitian

1. VariabeI Independen: Pengetahuan masyarakat


2. Variabel Dependen: Kesiapsiagaan Bencana Banjir

Penyusunan kuesioner

Purposive SampIing
Uji Validasi dan Reabilitasi
Besar sampeI yang akan
di ambiI yaitu kepaIa Hasil uji kuesioner
keluarga Lingkungan II Pengetahuan
masyarakat: 0.702 Tidak
Kelurahan Sumompo Kec.
Kesiapsiagaan
Tuminting Kota Manado bencana banjir: 0.764
(61 KK)

Ya

PengambiIan data primer meIaIui kuesioner sesuai dengan jumIah sampel

PengoIahan Data: Editing, Coding, TabuIating

Analisis Data (SPSS): Spreaman Rho

lnterpretasi HasiI Pengujian:

Penyajian Hasil Penelitian, Pembahsan dan


kesimpulan

SeIesai

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan


Kesiapsiagaan Bencana Banjir Di Lingkungan II Kelurahan Sumompo
Kecamatan Tuminting Kota Manado tahun 2021
25

3.3 Populasi, Sampel, Sampling

3.3.1 Populasi
Kepala keluraga yang ada di Lingkungan II Kelurahan Sumompo

dengan jumlah 608.

3.3.2 Sampel dan Sampling


Populasi dengan jumlah ˂100 maka yang diambil menjadi sampel

yaitu semuanya, namun apabila populasi berjumlah >100 sampel bisa

diambil sesuai dengan kebutuhan atau antara 10-15%, 20-25%.

Memakai teknik purposive sampling

Rumus pengambilan sampel menggunakan (Ariekunto, 2016) 10%:

𝑛 = 10% × 𝑁
𝑛 = Besar Sampel
𝑁 = Besar Populasi
10
= 100 𝑥608 = 60,8

= 61 (Dibulatkan)

Adapun sampel harus memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi

a. Masyarakat yang merupakan kepala keluarga di Lingkungan II

Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting.

b. Masyarakat (kepala keluarga) yang ada berada di tempat pada

saat penelitian di lakukan.

c. Bersedia menjadi responden.

4. Kriteria Eksklusi

a. Masyarakat pendatang di Lingkungan II Kelurahan Sumompo

Kecamatan Tuminting.

b. Wanita yang telah bercerai atau ditinggal mati sehingga menjadi

kepala keluraga.
26

3.4 Identifikasi Variabel

3.4.1 Variabel Independen

Pengetahuan masyarakat.

3.4.2 Variabel Dependen

Kesiapsiagaan bencana banjir.

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan


Kesiapsiagaan Bencana Banjir.

No Variabel Definisi Parameter Instrumen Skala Skor


Operasional
1. Independen: Pengetahuan yakni 1. Tahu Kuesioner Ordinal baik
Pengetahuan segala yang di 2. Memahami (76-
masyarakat ketahui dan - Pengertian banjir 100%)
dipahami oleh (1)
masyarakat - jenis bencana cukup
mengenai pengertian banjir (2) (56-
banjir, jenis-jenis - Penyebab banjir 75%)
banjir, penyebab (3, 4)
banjir, dampak dari - Dampak banjir (5, kurang
banjir, dan Langkah- 6, 7), ≤55%
langkah untuk - langka-langkah
mengantisipasi mengantisipasi
banjir. banjir (8,9,10)

2. Dependen: Kesipasiagaan yakni - Upaya Kuesioner Ordinal Baik


Serangkaian tindakan kesiapsiagaan ˃40
yang di lakukan (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, cukup
Kesiapsiagaan sebagai upaya 9) 21-40
bencana banjir mengantisipasi - Faktor-faktor kurang
bencana banjir. yang ≤20
mempenngaruhi
(10)

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Kelurahan Sumompo Lingkungan II Kecamatan Tuminting Kota Manado

dan dilaksanakan mulai dari tanggal 9-13 Maret 2021.


27

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen yang di gunakan pada variabel independen dan variabel

dependen yakni kuesioner. Keusioner yang digunakan di buat oleh peneliti

berdasarkan parameter variabel yang ada pada tabel definisi operasional.

Sebelum dipakai, kuesioner ini akan di uji Reliabilitas dan Validitas. Jika

hasilnya didapatkan nilai keandalaan Cronbach Alfa minimum 0,7 maka

dikatakan reliabel kuesionernya (Djemari, 2003 dalam Riwidikdo, 2008).

Penilaian validitas masing-masing aitem pertanyaan dan pernyataan dapat

dilihat dari masing- masing aitem corrected item-total correlation, dengan daya

diskriminasi ≥0,3 (Azwar, 2013), kuesioner yang digunakan terdiri atas:

a. Data demografi responden

Umur, pendidikan, jenis keIamin, pekerjaan, untuk mengetahui

karakteristik responden.

b. Kuesioner Pengetahuan Masyarakat

Pertanyaan yang digunakan tertutup (close ended), ada unfavorable

dan favorable. Skala guttman peneliaiannya benar (1) dan salah (0).

Kuesioner ini telah di uji reliabilitas dengan nilai Cronbach alfa = 0,702

(α˃0,7) dengan demikian dinyatakan reliabel.

c. Kuesioner Kesiapsiagaan Bencana Banjir

Pernyataannya tertutup (close ended) dengan dua bentuk, yaitu positif

(favorable) dan negative (unfavorable) skala likert yang dipakai dengan 5

pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS=5), setuju (S=4), ragu (R=3), tidak

setuju (ST=2) dan sangat tidak setuju (STS=1). Kuesioner ini telah di uji

reliabilitas dengan nilai Cronbach alfa = 0,764 (α˃0,7) dan dinyatakan

reliabel.
28

3.8 Pengolahan Data

3.8.1 Pemeriksaan Kembali (Editing)

Setelah kuesioner yang dibagikan sudah terisi akan dikumpulkan

dan memeriksa ulang keseluruhan dan kesesuaian data yang

dibutuhkan

3.8.2 Pengkodean (Coding)

Mengoreksi setaip jawaban variabel dan mengkonversi data

menjadi angka.

a. Variabel pengetahuan masyarakat

Setelah kuesioner di isi, data tersebut di kumupulkan dan pada

jawaban setiap pertanyaan diberi kode sesuai tabel berikut:

Tabel 3.2 Skor pertanyaan variabel pengetahuan masyarakat

Positif Negatif
Benar 1 Benar 0
SaIah 0 Salah 1

b. Variabel kesiapsiagaan bencana banjir

Setelah kuesioner di isi, data tersebut di kumupulkan dan pada

jawaban setiap pertanyaan diberi kode sesuai tabel berikut:

Tabel 3.3 Skor pertanyaan variabel pengetahuan masyarakat

Positif Negatif
Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 5
Tidak setuju 2 Tidak setuju 4
Ragu-ragu 3 Ragu-ragu 3
Setuju 4 Setuju 2
Sangat setuju 5 Sangat setuju 1
29

3.8.3 Tabulating

Yaitu kegiatan mengubah data kedalam tabel berdasarkan sifat

sesuai tujuan peneliti, peneliti menghitung semua isian yang ada pada

setiap pernyataan dan pertanyaan biar mendapatkan hasil final dan

kemudian hasilnya di cocokan dengan skor yang ada pada tabel definisi

operasional dan hasil akhir dikonversi.

PeneIiti menghitung hasil akhir dengan menggunakan rumus

presentase menurut (Ariekunto 2010).

F
𝑃= x 100%
N

Keterangan:
P : Presentase
F : JumIah jawaban yang benar
N : TotaI skor maksimaI
100 : NiIai konstanta

SeteIah presentase diketahui kemudian hasiInya di interpretasikan

dengan kriteria yang sudah ditetapkan.

3.9 Analisis Data

3.9.1 Analisis Univariat

Menggambarkan distribusi variabel serta karakteristik pendidikan,

jenis kelamin, pekerjaan dan umur yang digunakan untuk melihat

tampilan frekuensi dan presentasenya.

3.9.2 Analisis Bivariat

Melihat hubungan pengetahuan masyarakat dengan kesiapsiagaan

bencana banjir dengan menggunakan uji statistik Spearman Rho dalam

program SPSS. Uji spearman rho yakni uji anatara variabel yang berjenis

ordinal dan ordinal. Selain itu mengetahui derajat hubungan korelasi


30

dapat juga mengetahui arah hubungan tiap variabel (Riyanto, 2017). Uji

spearman rho dengan taraf signifikansi (p), hasil penelitian dikatakan

bermakna bila signifikan (r) lebih kecil, tetapi jika besar itu berarti hasilnya

tidak bermakna. Melihat seberapa tinggi tingkat hubungan dapat kita

bandingankan dengan pedoman interpretasi koefisien korelasi.

Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2013)


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00-0,199 Sangat Rendah
0.20-0,399 Rendah
0.40-0,599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
0.80-1.00 Sangat Kuat

3.10 Etika Penelitian

Saat sebelum melaksanakan penelitian, mengajukan ijin terlebih dahulu

kepada Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia

Tomohon dan kepada pihak yang berwenang ditempat penelitian. Setelah

persetujuan telah didapati dari semua pihak, peneliti akan memulai dengan

menekankan prinsip-prinsip dalam etika yang berlaku.

1. Lembar penelitian menjadi responden (Informed Consent)

Membagikan lembar permohonan serta akan diberikan penjelasan

tujuan dan maksud peneliti, yang bersedia menjadi responden akan

diminta tanda tangan informed consent.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Nama tidak akan dituliskan tetapi dengan melakukan pemberian kode

pada lembar pengumpulan data demi melindungi kerahasiaan bukti diri

responden.
31

3. Kerahasiaan (Confidentially)

Kerahasiaan data terjamin aman yang diberikan oleh responden

karena peneliti menggunakan kelompok sesuai kebutuhan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lingkungan II KeIurahan Sumompo terletak di Kecamatan Tuminting

Kota Manado dengan Iuas wiIayah -/+ 101.60 Ha dengan jumlah

penduduk 6537 jiwa yang di bagi dalam V Lingkungan. Lingkungan I

memiliki penduduk yang berjumlah 1486 jiwa dengan jumlah 434 KK,

Lingkungan II 2034 jiwa dengan jumlah 608 KK, Lingkungan III

mempunyai penduduk yang berjumlah 1015 jiwa dengan Jumlah 325 KK,

Lingkungan IV penduduknya berjumlah 867 jiwa dengan jumlah 224 KK

dan Lingkungan V total penduduknya 1134 jiwa dengan 309 KK.

Lingkungan II menjadi lokasi penelitian dimana Lingkungan ini

merupakan Lingkungan yang paling rawan terkena bencana banjir. Hal

ini dikarenakan di Lingkungan ini terdapat sebuah sungai yang jika turun

hujan dalam kurun waktu yang lama, air sungai tersebut meluap dan

meggenangi pemukiman warga yang ada di bantaran sungai tersebut.

4.1.2 Visi dan Misi Kelurahan Sumompo

VISI:
Terwujudnya Kelurahan Sumompo yang bersih, sehat, sejahtera

dan berdaya saing.

MISI:
1. Menumbuhkan semangat gotong-royong (mapalus) memupuk

rasa kebrsamaan di tengah masyarakat mengoptimalkan

pelayanan kesehatan secara merata.

2. Menciptakan dan melestarikan budaya bersih sehat dan indah.

32
33

3. Pengetahuan bagi ibu hamil dan perempuan tentang

pentingnya kesehatan berproduksi peningkatan asupan gizi

balita.

4.2 Analisis Univariat

4.2.1 Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur di Kelurahan Sumompo


Kecamatan Tuminting Lingkungan II Kota Manado.

No Umur Frekuensi Persentase


1. 20-35 tahun 22 36.1
2. 36-55 tahun 39 63.9
Total 61 100

Tabel 4.1 responden terbanyak yaitu dari 36-55 tahun berjumlah 39

dengan nilai persentase 63.9%.

4.2.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin


Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di Kota Manado
Lingkungan II Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting.

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


1. Perempuan 0 0
2. Laki-laki 61 100
Total 61 100

Melihat pada tabel diatas hasilnya yaitu laki-laki berjumlah 61 dengan

nilai persentase 100%.

4.2.3 Karakteristik respoden berdasarkan pendidikan


Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Kota Manado
Kecamatan Tuminting Kelurahan Sumompo Lingkungan II.

No Pendidikan Frekuensi Persentase


1. SD 13 21.3
2. SMP 20 32.8
3. SMA 25 41.0
4. SI 3 4.9
Total 61 100
34

Tabel 4.3 dapat dilihat Sekolah Menengah Atas yang paling banyak

berjumlah 25 dengan nilai persentase 41.0%.

4.2.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di Lingkungan II


Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado.

No Pekerjaan Frekuensi Persentase


1. Swasta 24 39.3
2. Buruh 20 32.8
3. Sopir 12 19.7
4. Wirausaha 5 8.2
Total 61 100

Tabel 4.4 menggambarkan responden terbanyak yaitu pekerja

swasta berjumlah 24 dengan nilai persentase 39.3%.

4.2.5 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan

Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan di Lingkungan II


Kecamatan Tuminting Kelurahan Sumompo Kota Manado.

No Pengetahuan Frekuensi Persentase


1. Kurang 33 54.1
2. Cukup 18 29.5
3. Baik 10 16.4
Total 61 100

Tabel 4.5 terlihat bahwa responden terbanyak yaitu memiliki

pengetahuan yang kurang berjumlah 33 dengan nilai persentase 54.1%.

4.2.6 Distribusi responden berdasarkan kesiapsiagaan bencana banjir


Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan kesiapsiagaan di Kecamatan
Tuminting Lingkungan II Kelurahan Sumompo Kota Manado.
No Kesiapsiagaan Frekuensi Persentase
1. Kurang 36 59.0
2. Cukup 15 24.6
3. Baik 10 16.4
Total 61 100

Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa yang terbanyak yaitu keksiapsiagaan

kurang berjumlah 36 responden dengan nilai persentase 59.0%.


35

4.3 Analisis Bivariat

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan


Kesiapsiagaan Bencana Banjir Di Lingkungan II Kelurahan Sumompo
Kecamatan Tuminting Kota Manado.

Kesiapsiagaan Bencana Banjir

Kurang Cukup Baik Total

28 4 1 33
Kurang 45.9% 6.6% 1.6% 54.1%
Pengetahuan
Masyarakat Cukup 6 9 3 18
9.8% 14.8% 4.9% 29.5%

Baik 2 2 6 10
3.3% 3.3% 9.8% 16.4%

Total 36 15 10 61
59.0% 24.6% 16.4% 100%

Signifikan p=0.000˂0.05
Uji Spearman Rho Koefisien Korelasi r= 0.607˃r tabel 0.213

Tabel 4.7 memperlihatkan dari 61 responden pengetahuan yang kurang

dengan kesiapsiagaan bencana banjir yaitu 33 orang dengan nilai persentase

54.1%. Sementara yang paling sedikit yaitu responden dengan pengetahuan

yang baik dengan kesiapsiagaan bencana banjir 10 orang dengan nilai

persentase 16.4%, sedangkan kesiapsiagaan bencana banjir yang kategori

kurang yang tinggi yaitu 36 responden dengan nilai persentase 59.0% dan

yang paling rendah pada kategori baik 10 responden dengan nilai persentase

16.4%.

Analisis variabel dengan menggunakan uji statistik spearman rho pada

SPSS didapati nilai signifikansi yaitu (p) = 0.000 yang menunjukan nilai

tersebut ˂0.05 dan niIai koefisien korelasi (r)= 0.607. Artinya pengetahuan

masyarakat berhubungan positif dengan kesiapsiagaan bencana banjir di

Lingkungan II Kelurahan Sumompo, dengan tingkat hubungan kuat sehingga

dapat disimpuIkan H0 ditoIak dan H1 diterima.


36

4.4 Pembahasan

Tabel 4.7 menunjukan pengetahuan masyarakat dengan kesiapsiagaan

bencana banjir dari hasil uji spearman rho didapatkan nilai signifikansi yaitu (p)

= 0.000 ˂0.05 dan niIai koefisien koreIasi (r)= 0.607, artinya terdapat hubungan

pengetahuan masyarakat dengan kesiapsiagaan bencana banjir.

Penelitian berpendapat hal ini terjadi karena:

1. Sosialisasi kurang dari pemerintah setempat dan bandan penanggulangan

bencana tentang kesiapsiagaan mengahadapi bencana banjir.

2. Rendahnya rencana tanggap darurat

1) Peneliti berasumsi bahwa warga ketika berhadapan dengan bencana

banjir mempunyai kesiapsiagaan kurang yang meliputi kurangnya

pengetahuan mengenai bencana banjir, salah satu faktor penyebab

yaitu kurangnya sosialisasi dari pemerintah setempat bahkan pula

badan penanggulangan bencana sehingga terbatasnya informasi yang

masyarakat dapat tentang kesiapsiagaan mengahadapi bahaya banjir

seperti belum memahami tanda-tanda akan terjadinya bencana,

masyarakat masih belum sadar akan kebersihan lingkungan karena

masih banyaknya sampah yang berserahkan dilingkungan setempat

dan disaluran air sekitar kelurahan sehingga berdampak yang buruk

bagi masyarakat setempat. Sosialisasi diperlukan agar jika banjir datang

mereka paham apa yang harus dilakukan.

Tabel 4.3 peneliti mendapatkan hasil kepala keluarga dengan

jenjang pendidikan terbanyak adalah SMA yaitu 25 orang (41.0%),

dengan berbagai tingkat pendidikan yang dimiliki masyarakat, hal lain

disebabkan sebagian pendidikan kepala keluraga masih dalam jenjang

Pendidikan Sekolah Dasar. Hoffmann (2017) mengatakan pendidikan

menjadi saIah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan


37

karena pendidikan berupa pendewasaan melalui pengajaran dan

pelatihan serta membawa peralihan perilaku dan sikap.

Maulana (2013) mengemukakan penyuluhan dapat menambah

informasi juga meningkatkan pandangan mengenai apa yang didaptkan

dengan tujuan memperbolehkan seseorang menaikan pengawasan

kepada diri sendiri. Notoadmojo (2011) mengatakan penyuluhan

memiliki keunggulan mengubah pengertian, pendapat serta dapat

mengubah sikap ataupun cara berpikir dan menanamkan kebiasaan

juga tingkah laku yang baru.

Penelitian yang dilakukan oleh Djafar (2013) dalam Zuhriana (2019)

yang menyatakan wawasan atas kesiapsiagaan wajib diketahui supaya

dapat mengantisipasi secara tepat kondisi bencana dengan cara

mengadakan penyuluhan karena merupakan sumber berita untuk

peningkatan pengetahuan kesiapsiagaan.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hasana (2020) pada

masyarakat di RW 04 RT 03 Kelurahan Sungai Sibam Kecamatan

Payung Sekaki dengan jumlah 60 responden, analisis data

menggunakan uji chi square dengan tingkat signifikan p= 0.000 ˂α 0.05

menunjukan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan disaster

preparedness dan niIai signifikan p=0. 000 ˂α 0.05 menunjukan ada

hubungan antara sikap dengan disaster preparedness. Asumsi peneliti

bahwa penelitian yang di lakukan oleh Hasana (2020) adalah mengukur

tingkat pengetahuan dan sikap menghadapi bencana banjir, dan dalam

melakukan analisis data ada perbedaan dalam melakukan uji dimana

peneliti menggunakan uji spearman rho. Meskipun demikian penelitian

ini tetap sejalan karena yang mempengaruhi kesiapsiagaan masyarakat

daIam menghadapi bencana banjir yakni pengetahuan dan sikap.


38

PeneIitian ini sejaIan dengan peneIitian Sono (2020) tentang

hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan masyarakat

menghadapi bencana banjir di KeIurahan Bitung Karangria dengan

jumlah sampel 49, analisa data menggunakan uji spearman rho yang

menunjukan terdapat hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan

masyarakat menghadapi bencana banjir di Kelurahan Bitung Karangria.

2) Hasil lain yang peneliti dapatkan yaitu rendahnya rencana tanggap

darurat di tempat penelitian tidak terlepas dari kurangnya penyuluhan

ataupun sosialisasi terkait dengan bencana. Warga semestinya

mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan seperti makanan praktis, baju

seperlunya dan peralatan lainnya, akan tetapi masyarakat yang ada

tidak mempersiapkan hal-hal tersebut dan hanya menunggu bantuan

dari pemerintah.

Pengetahuan menjadi dasar bagi seseorang dalam berperilaku,

menentukan tindakan buruk atau baik yang diambil. Perlu adanya

kesadaran masyarakat serta masyarakat harus memiliki komitmen

untuk melaksanakan kegiatan penanggulan banjir (Wibowo, 2013 dalam

Hildayanto, 2020).

Hal diatas didukung oleh teori dari Dodon (2013) yang menyatakan

rencana tanggap darurat dimaksud sebagai suatu rencana yang dimiliki

individu atau masyarakat dalam menghadapi situasi darurat di satu

wilayah akibat bencana. Bagian yang penting dalam kesiapsiagaan

ialah rencana tanggap darurat, sebelum pertolongan dari pihak luar dan

pemerintah tiba, terutama pada saat pertama terjadi bencana.


39

Sejalan dengan penelitian dari Darwati (2021) menunjukan bahwa

kepala keluarga semestinya mempunyai rencana tanggap darurat aspek

pertolongan pertama meliputi ketersediaan obat-obatan dan rencana

pemenuhan kebutuhan dasar seperti penyimpanan air bersih, stok

makanan dan air minum bahkan pada aspek peralatan penyelamatan

evakuasi sederhana seperti rakit atau pelampung.

Kepanikan yang tidak terkendali dapat menambah angka kematian

saat bencana terjadi oleh sebab itu diperlukan peran serta kepala rumah

tangga bagi keluarganya dalam melakukan kesiapsiagaan, pencegahan

tanggap darurat serta pemulihan dimana pengemabilan keputusan

dilakukan oleh kepala keluarga. Tabel 4.2 sesuai data yang didapat

pada saat penelitian untuk jenis kelamin seluruh kepala keluarga hanya

laki-laki. Jenis kelamin mempengaruhi kesiapsiagaan bencana banjir

(Muhammad dan Abdul, 2014).


42

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pengetahuan masyarakat terhadap bencana banjir di Lingkungan ll

Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado berada pada

kategori kurang.

2. Kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir di Lingkungan ll

Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado berada pada

kategori kurang.

3. Terdapat hubungan pengetahuan masyarakat dengan kesiapsiagaan

bencana banjir di Lingkungan ll Kelurahan Sumompo Kecamatan

Tuminting Kota Manado berada pada kategori kuat.

5.2 Saran

1. Institusi Pendidikan

Kiranya dapat menjadi sumber materi belajar mengajar yang

berhubungan dengan ilmu keperawatan khususnya bidang manajemen

bencana.

2. Lokasi Penelitian

Masyarakat lebih mengerti tentang bahaya bencana banjir serta

perlunya kesigipan melawan bencana banjir.

3. Peneliti selanjutnya

Bisa membahas atau meneliti aspek lain yang belum diteliti oleh peneliti

serta menjadi referensi khususnya yang berhubungan dengan manajemen

bencana (keperawatan bencana).

41
42

REFERENCES

Adiyoso. 2018. Manajemen bencana pengantar dan isu-isu startegis. Jakarta:


Bumi Aksara.

Aini, L dan Y, Pristiwandono. 2017. Survei Kesiapsiagaan Anak Usia Sekolah


Terhadap Bencana Alam Banjir Bandang DI Desa Kemiri Kecamatan
Panti Jember. Nurse Line Journal, 2 (1), 17-22.

Ajmain R.S. 2019. Hubungan pengetahuan terhadap kesiapsiagaan bencana


pada keluarga di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat.

Alisya V. 2020. Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap bencana banjir di Klai


Lemong Di Desa Iker-Iker Gerger dan Desa Morowudi Cerme
Kabupaten Gresik.

Anderson L.W. dan Krathwohl. 2017. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,


Pengajaran, dan Asesmen. Prihantoro A, editor. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Anis. 2017. Negara Sejuta Bencana: Identifikasi, Analisis dan Solusi Mengatasi
Bencana dengan Manajemen Kebencanaan: ed, Nur Hidayah;
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:


Rineka Cipta.

_______ 2016. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:


Rineka Cipta.

Azwar, S. 2013. Reliabilitas dan validitas, Yogyakarta. Pustaka Pelajar

BNPB. https://bnpb.go.id/berita/banjir-bencana-alam-mematikan-hingga-agustus-
2020 di akses pada tanggal 9 november 2020.

Daryono. 2010. Mitigasi Bencana Banjir (Online). http://www.sumeks.co.id.

Darwati, L.E. 2021. Rencana tanggap Darurat Masyarakat Menghadapi Bencana


Banjir.

Dodon. 2013. Indikator Dan Perilaku Kesiapsiagaan Masyarakat Di Permukiman


Padat Penduduk Dalam Antisipasi Berbagai Fase Bencana Banjir.
Dalam Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, Vol.24 no.2 Agustus
2013, Him. 125140. Bandung: Institute Teknologi Bandung.

Findayani A. 2015. Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Penanggulangan Banjir Di


Kota Semarang. Jurnal Geografi 12 (1): 103–14.

Firmansyah, I. 2014. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Kesiapsiagaan


Dalam Menghadapi Bencana Banjir dan Longsor Pada Remaja Usia 15-
18 Tahun di SMA Al-Hasan Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember.

41
42

Fitrinai R. 2016. Bersahabat dengan Bencana Banjir. Edisi 2. Jakarta: Mediantara


Semesta, 2016.

Hasana U. 2019. Tingkat pengetahuan dengan sikap masyarakat berhubungan


dengan disaster preparedness banjir.

Herdwiyanti. 2012. Perbedaaan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Ditinjau


Dari Tingkat SelfEfficacy Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Daerah
Dampak Bencana Gunung Kelud.Tidak diterbitkan. Skripsi. Surabaya:
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Hildayanto A. 2020. Pengetahuan dan sikap kesiapsiagaan masyarakat terhadap


bencana banjir.

Hoffmann R, dan R Muttarak. 2017. Learn from the Past, Prepare for the Future:
Impacts of Education and Experience on Disaster Preparedness in the
Philippines and Thailand. World Dev [Internet]. 2017;96:32–51.

Istihora dan Ahmad. 2020. Keperawatan Gawat Darurat Kesiapsiagaan Bencana


Banjir.

Khambali. 2017. Manajemen Penanggulangan Bencana. Yogyakarta.

Kuntoro C. 2017. Implementasi Manajemen Risiko Kebakaran Berdasarkan (IS)


ISO 31000 PT Apac Inti Corpora. HIGEIA (Journal of Public Health and
Research),1 (4): 109–19.

LIPI – UNESCO/ISDR. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam


Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi & Tsunami, Deputi
IlmuPengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
Jakarta.

Mohammad P.E, dan A.K Abdul. 2014. Investigating factors for disaster
preparedness among residents of Kuala Lumpur. Nat Hazards Earth
Syst Sci Discuss [Internet]. 2014;2(5):3683–709.

Najichah. 2017. Seri Pengetahuan Bencana Banjir Sebab, Dampak dan Cara
Pencegahan. Azis Nurjaman.

Notoatmodjo S. 2015. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2011. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta

Nurrahmah, W. 2015. Studi Fenomenologi Pengalaman Kesiapsiagaan


Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir Di Rt 001 Rw 012 Kelurahan
Bintaro Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2015. Skripsi.
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah. Jakarta
43

Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis


(Edisi 4 ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Maulana, H. 2013. Promosi Kesehatan. Jakarta. Buku Kedokteran EGC

Riyanto, B.2017. Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta:


Salemba Medika; 2013.

Riwidikdo, H. 2008. Statistik Kesehatan. Mitra Cendekia. Yogjakarta

Rofifah R. 2019. Hubungan antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan bencana


pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro.

Pembriati. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Pada Pengintegrasian


Materi Pengurangan Resiko Bencana dalam Mata Pembelajaran IPS
SMP Terhadap Pengetahuan dan Kesiapsiagaan Bencana. Dalam
Jurnal Bumi Lestari, Vol. 1 No. 1, September 2013, hal. 1-8. Surakarta:
UNS

Priambodo A. 2015. Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta

Purnayenti S. 2019. Banjir dan Kebakaran, Bencana klasik di Kota Besar. Peneribit
Duta.

Sono T. 2020. Hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan masyarakat


menghadapi bencana di Kelurahan Bitung Karangria Kecamatan
Tuminting.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (mix methodes). Bandung: Alfabeta

Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta.

Tyas MDC. Keperawatan Kegawat daruratan dan Manajemen Bencana. 1st ed.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang


Penanggulangan Bencana.

Warto, 2010. Uji coba Pola Manajemen Penanggulangan Korban Bencana Alam
pada Era Otonomi Daerah. Jakarta.

Wasludin L. 2017. Hubungan pengetahuan dan sikap tentang bencana banjir


terhadap kesiapsiagaan dalam kesehatan pada masyarakat RW 05 RT
01 dan RT 03 Kelurahan Gondrong Kota Tangerang.

Wesnawa, I.G.A. dan P.I Christiawan. 2014. Geogafi Bencana. Jakarta: Graha
Ilmu.

Zuhriana, K. 2019. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan


Masyarakat Menghadapi Bencana Banjir.
44

LAMPIRAN
45

Lampiran 1

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN

Judul Penelitian : Hubungan pengetahuan masyarakat dengan

kesiapsiagaan bencana banjir di Lingkungan II Kelurahan

Sumompo Kecamatan Tumingting Kota Manado.

Pembimbing 1 : Joksan Huragana, S.Kep.,M.MKes

Pembimbing 2 : Reynaldo Christian Aotama, SE.,MM

Saya Cindi Claudia Bawetik adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan

Universitas SariPutra Indonesia Tomohon, bermaksud mengadakan penelitian

tentang Hubungan Pengetahuan Masyarakat Dengan Kesiapsiagaan Bencana

Banjir Di Lingkungan II Kelurahan Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado.

Bersama dengan ini saya memeohon ketersediaan responden untuk

menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan dan hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian.

Atas bantuan dari partisipasinya saya ucapkan terimakasih.

Tomohon 2021

Cindi Claudia Bawetik


46

Lampiran 2

FORMULIR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN KESIAPSIAGAAN

BENCANA BANJIR DI LINGKUNGAN II KELURAHAN SUMOMPO

KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

OLEH:

CINDI CLAUDIA BAWETIK

NIM: 17061009

Saya Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia

Tomohon Yang Akan Melakukan Penelitian. Adapun peneliti ini dibantu dengan

menggunakan teknik pengumpulan data melalui alat ukur kuesioner.

Bersama ini saya memohon kesediaan menjadi responden pada penelitian

ini. Hasil kuesioner responden ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian.

Atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih

Maret 2021

Cindi Claudia Bawetik


47

Lampiran 3

KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN HUBUNGAN PENGETAHUAN

MASYARAKAT DENGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR DI

LINGKUNGAN II KELURAHAN SUMOMPO KECAMATAN TUMINTING KOTA

MANADO

OLEH:

CINDI CLAUDIA BAWETIK

NIM: 17061009

Setelah mendapatkan penjelasan maksud dan tujuan dari penelitian ini

dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, maka:

1. Saya bertanda tangan dibawah ini, atas nama sendiri menyatakan setuju

dan bersedia ikut berpartisipasi sebagai peserta/responden penelitian

2. Tanda tangan dibawah ini menunjukan bahwa saya telah diberi penjelasan

dan sebagai bukti kesetiaan saya menjadi responden penelitian.

Manado, Maret 2020

(…………………………)
48

Lampiran 4
LEMBAR PENGUMPULAN DATA
HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN
KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR DI LINGKUNGAN II KELURAHAN
SUMOMPO KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO
TAHUN 2021

No.Responden : (di isi oleh responden)


Tanggal pengisian :…………………………………………………………..
Identitas Responden

Nama :……………………………………………………………
Umur :……………………………………………………………
Jenis kelamin : laki-laki perempuan
Pendidikan : SD SMP SMA DIII S1
Lainnya
Pekerjaan :
Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Kepada Yth bapak/ibu, saudara/I untuk menjawab seluruh pertanyaan

yang ada dengan jujur dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Bila pertanyaan kurang di mengerti bisa di tanyakan pada peneliti.

3. Satu pertanyaan harus di isi dengan satu jawaban dan semua pertanyaan

harus di jawab.
49

Kuesioner 1

Pengetahuan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir

Berilah tanda (√) pada tabel yang tersedia dan di pilih sesuai dengan keadaan

sebenarnya.

Ada 2 pilihan jawaban: Benar (1) Salah (0)


No Tanggapan

Pertanyaan
Benar Salah
I. . Pengertian Banjir

1 Apakah peristiwa bencena alam di mana


terendamnya suatu dataran yang biasanya kering
oleh air di sebut banjir.

II. Jenis-Jenis Banjir

2. Apakah banjir yang berbahaya yang terjadi di daerah


rendah dan rawan longsor misalnya pegunungan
atau perbukitan, di mana tidak hanya membawa air,
tetapi juga material lumpur sehingga kekuatan air
yang datang cukup besar serta mampu
menghanyutkan benda-benda yang di lewatinya
merupakan jenis banjir bandang.

III. Penyebab Bencana Banjir

3. Apakah curah hujan yang tinggi, rusaknya


bendungan dan saluran air, penanganan sampah
yang buruk, ekspansi jalan, sendimentasi,
penyempitan sungai merupakan penyebab
terjadinya banjir.

4. Apakah banjir merupakan bencana alam yang di


sebabkan oleh faktor manusia.

IV. Dampak Bencana Banjir

5. Apakah bencana banjir adalah fenomena alam yang


luar biasa yang menyebabkan korban jiwa,
lingkungan kekurangan air bersih dan tidak dapat di
atasi oleh masyarakat
50

6. Apakah bencana banjir yang beresiko tinggi tidak


berpotensi menyebabkan hentinya kegiatan
ekonomi.

7. Apakah bencana banjir yang parah tidak akan


menyebabkan berbagai penyakit seperti diare,
typus, penyakit kulit.

V. Langkah-langkah Mengantisipasi Banjir

8. Apakah dengan tidak melakukan pendalaman


sungai dapat mengatisipasi bencana banjir

9. Apakah menebang pohon secara liar dapat


mengantisipasi masalah banjir

10. Apakah untuk menghindari atau mengurangi resiko


dan mempersiapkan diri untuk melakukan upaya
tanggap darurat yang efektif adalah bentuk
kesiapsiagaan.

Kuesioner 2
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir
Berilah tanda (√) pada tabel yang tersedia dan di pilih sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
Ada 5 pilihan jawaban
1. Sangat tidak setuju (STS) : Skor 1
2. Tidak setuju (TS) : Skor 2
3. Ragu (R) : Skor 3
4. Setuju (S) : Skor 4
5. Sangat Setuju (SS) : Skor 5

Tanggapan

No Pernyataan
STS TS R S SS

1 2 3 4 5
I. Perencanaan kesiapsiagaan
1. Membersihkan tempat tinggal, melakukan
pemberantasan nyamuk, terlibat dalam
kaporitisasi sumur gali, terlibat dalam perbaikan
saluran pembuangan air limbah adalah
tindakan sesudah banjir.

II. Pengorganisasian dan pelatihan


kesiapsiagaan bencana banjir
51

2. Salah satu anggota keluarga sebaiknya tidak


mendapatkan pelatihan atau seminar mengenai
kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir
III. Aksi Kesiapsiagaan

3. Simak informasi terkini tentang curah hujan,


lengkapi peralatan keselamatan, menyiapkan
bahan makanan siap saji, amankan dokumen-
dokumen penting adalah salah satu tindakan
kesiapsiagaan sebelum terjadi bencana.

4. Tindakan-tindakan penyelamatan diri jika


terjadi bencana harus diskusi bersama
keluraga.

5. Mengevakuasi keluarga ke tempat lebih tnggi,


mematikan semua peralatan listrik, ikut
mendirikan tenda pengungsian, hindari berjalan
di dekat saluran air untuk menghindari terseret
arus banjir adalah tindakan saat banjir terjadi.

6. Untuk menghindari resiko banjir tinggi


sebaiknya kita tetap menunggu di dalam
rumah.

7. Untuk mengurangi resiko yang di timbulkan


akibat bencana bajir, maka sarana-sarana
mitigasi struktural/fisik yang sebaiknya di
bangun pembuatan tanggul di sepanjang
sungai.

8. Sebaiknya anggota keluarga mempunyai alat


komunikasi yang di gunakan dan di perlukan
saat kondisi darurat.

IV. Kontrol /pengawasan dari berbagai pihak


dalam melakukan kesiapsiagaan

9. Kesiapsiagaan akan lebih efektif apabila hanya


di lakukan oleh kepala lurah beserta aparatnya

V. Faktor yang mempengaruhi Kesiapsiagaan


bencana banjir: Pengalaman
10. Masyrakat yang memiliki pengalaman bencana
akan lebih siap menghadapi bencana karena
mereka akan mencari informasi yang berkaitan
dengan bencana dan akan mempersiapkan diri
untuk menghadapi bencana di masa
mendatang.
52

Lampiran 5

Surat Ijin Pengambilan Data Awal


53

Lampiran 6

Surat Permohonan Ijin Penelitian


54

Lampiran 7

Surat Keterangan Selesai Penelitian


55

Lampiran 8
Dokumentasi Penlitian
56
57

Lampiran 9
Master Tabel Karakteristik Responden

Jenis

No Inisial Umur kelamin Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Kesiapsiagaan

1 Y.B 2 1 3 2 1 1
2 A.B 2 1 3 1 2 1
3 D 2 1 3 1 1 1
4 O 2 1 2 4 1 1
5 P.R.B 2 1 2 4 2 2
6 S.T 2 1 1 4 1 1
7 J.L 2 1 3 1 3 2
8 S.H 2 1 3 1 2 3
9 J.M 2 1 1 2 1 1
10 F.M 2 1 2 4 1 1
11 D.J 2 1 2 5 2 1
12 Y.S 2 1 2 2 3 2
13 A.A 2 1 2 2 1 1
14 F 1 1 4 1 2 1
15 L.B 2 1 1 4 1 2
16 R 2 1 3 1 2 1
17 S.P 2 1 3 1 2 2
18 W.U 2 1 1 4 1 2
19 R 2 1 2 2 3 1
20 F.K 1 1 2 1 2 1
21 Y.D 1 1 3 1 2 1
22 B.B 1 1 1 2 1 2
23 N 1 1 3 1 2 3
24 A.C 2 1 3 1 2 2
25 A.T 1 1 1 2 1 1
26 F.M 1 1 3 1 1 1
27 W.T 2 1 2 2 2 2
28 G.R 2 1 3 1 1 1
29 A 1 1 3 2 3 3
30 B.A 1 1 2 2 1 1
31 M.B 2 1 2 2 1 1
58
Lampiran 10
Tabulasi Kuesioner Pengetahuan Masyarakat

inisial P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total Hasil


Y.B 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50%
A.B 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 70%
D 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 5 50%
O 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 3 30%
P.R.B 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6 60%
S.T 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 5 50%
J.L 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90%
S.H 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7 70%
J.M 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5 50%
F.M 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 5 50%
D.J 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 70%
Y.S 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90%
A.A 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5 50%
F 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6 60%
L.B 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 3 30%
R 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70%
S.P 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 70%
W.U 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 4 40%
R.G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100%

59
F.K 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 70%
Y.D 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 70%
B.B 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 20%
N 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7 70%
A.C 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 7 70%
A.T 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 30%
F.M 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 5 50%
W.P 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 6 60%
G.R 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 4 40%
A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100%
B.A 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20%
M.B 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 3 30%
J.H 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 6 60%
G.H 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 4 40%
R.A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100%
A.P 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 5 50%
R.G 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 4 40%
M.D 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 3 30%
S.P 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7 70%
L.L 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4 40%
H.L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100%
L.M 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 5 50%
C.H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100%
N.M 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 4 40%
F.T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100%

60
61
Tabulasi Kuesioner Kesiapsiagaan Bencana Banjir

inisial P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total


Y.B 2 4 2 1 1 2 1 4 1 2 20
A.B 1 1 1 2 4 1 2 1 2 5 20
D 2 2 1 1 1 4 1 1 4 2 19
O 4 4 1 2 1 2 2 1 1 1 19
P.R.B 4 4 2 4 4 4 5 4 5 4 40
S.T 1 2 1 1 1 4 2 3 2 2 19
J.L 1 2 4 4 5 4 4 1 5 4 34
S.H 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 42
J.M 1 1 4 4 1 1 1 4 2 1 20
F.M 2 4 1 4 1 1 1 3 1 1 19
D.J 2 2 1 2 4 4 1 2 1 1 20
Y.S 4 4 4 1 2 1 4 2 2 4 28
A.A 4 2 1 1 4 1 1 4 1 1 20
F 2 1 2 4 2 2 4 1 1 1 20
L.B 1 4 1 2 4 1 2 4 2 5 26
R 1 2 3 4 2 1 1 1 4 1 20
S.P 4 2 1 2 3 2 4 2 1 1 22
W.U 2 4 5 5 5 3 3 4 4 4 39
R.G 2 2 1 1 1 1 4 4 2 1 19
F.K 1 2 1 2 1 1 1 4 2 2 17
Y.D 2 1 2 4 1 1 2 2 3 1 19
B.B 2 2 4 5 4 3 4 4 5 5 38
N 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

62
A.C 2 2 2 3 3 1 1 4 4 4 26
A.T 1 1 2 1 4 1 2 4 1 2 19
F.M 3 1 1 1 1 2 1 4 4 2 20
W.T 4 1 4 4 4 4 4 4 5 4 38
G.R 1 2 2 1 4 2 1 4 1 2 20
A 4 5 3 4 4 5 3 5 5 5 43
B.A 2 1 2 1 1 2 4 1 4 1 19
M.B 4 3 1 2 1 1 2 2 1 1 18
J.H 2 4 4 2 4 2 4 3 5 4 34
G.H 4 2 2 1 1 1 3 1 3 1 19
R.A 4 4 5 2 3 4 5 4 5 5 41
A.P 3 1 3 1 1 1 4 4 1 1 20
R.G 1 2 1 1 2 1 4 2 1 4 19
M.D 1 1 4 2 4 1 1 2 1 2 19
S.P 2 2 4 4 4 2 5 4 4 5 36
L.L 1 1 2 4 4 1 1 2 2 2 20
H.L 2 4 5 5 2 5 4 5 5 5 42
L.M 1 1 4 2 4 1 1 4 1 1 20
C.H 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 20
N.M 1 1 4 4 1 1 2 2 1 2 19
F.T 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 44
V.A 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 39
P.J 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43

63
64
65

Lampiran 11
Output SPSS

RELIABILITY Pengetahuan Masyarakat


/VARIABLES=P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 P09 P10 TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=SCALE
/SUMMARY=MEANS.
Reliability

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary

N %

Cases Valid 61 100.0

Excludeda 0 .0
Total 61 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items

.702 .730 11

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

Item Means 1.046 .410 5.754 5.344 14.040 2.447 11

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

11.51 21.421 4.628 11


CORRELATIONS Pengetahuan Masyarakat
/VARIABLES=P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 P09 P10 TOTAL
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations

Correlations

P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 P09 P10 TOTAL

P01 Pearson Correlation 1 -.244 -.093 .236 .051 .188 .139 .201 -.079 .256* .344**

Sig. (2-tailed) .059 .477 .068 .695 .147 .284 .121 .547 .047 .007

N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P02 Pearson Correlation -.244 1 .256* .134 .083 .081 .034 .014 .104 .151 .336**
Sig. (2-tailed) .059 .046 .305 .526 .533 .792 .915 .424 .245 .008
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P03 Pearson Correlation -.093 .256* 1 -.017 .223 -.058 -.036 .156 .245 .292* .412**
Sig. (2-tailed) .477 .046 .895 .084 .655 .786 .230 .057 .023 .001
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P04 Pearson Correlation .236 .134 -.017 1 .193 .188 -.073 .201 .136 .113 .437**
Sig. (2-tailed) .068 .305 .895 .136 .147 .575 .121 .296 .384 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P05 Pearson Correlation .051 .083 .223 .193 1 .117 .021 .303* .262* .357** .557**
Sig. (2-tailed) .695 .526 .084 .136 .371 .875 .018 .042 .005 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P06

66
Pearson Correlation .188 .081 -.058 .188 .117 1 .114 .220 .279* .378** .538**
Sig. (2-tailed) .147 .533 .655 .147 .371 .381 .089 .029 .003 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P07 Pearson Correlation .139 .034 -.036 -.073 .021 .114 1 .059 .175 .077 .327*
Sig. (2-tailed) .284 .792 .786 .575 .875 .381 .651 .177 .556 .010
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P08 Pearson Correlation .201 .014 .156 .201 .303* .220 .059 1 .112 .273* .540**
Sig. (2-tailed) .121 .915 .230 .121 .018 .089 .651 .392 .033 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P09 Pearson Correlation -.079 .104 .245 .136 .262* .279* .175 .112 1 .300* .543**
Sig. (2-tailed) .547 .424 .057 .296 .042 .029 .177 .392 .019 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P10 Pearson Correlation .256* .151 .292* .113 .357** .378** .077 .273* .300* 1 .681**
Sig. (2-tailed) .047 .245 .023 .384 .005 .003 .556 .033 .019 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
TOTAL Pearson Correlation .344** .336** .412** .437** .557** .538** .327* .540** .543** .681** 1

Sig. (2-tailed) .007 .008 .001 .000 .000 .000 .010 .000 .000 .000

N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

67
68

RELIABILITY Kesiapsiagaan bencana banjir


/VARIABLES=P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 P09 P10 TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=SCALE
/SUMMARY=MEANS.
Reliability

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary

N %

Cases Valid 61 100.0

Excludeda 0 .0

Total 61 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items

.764 .894 11

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

Item Means 4.712 2.213 25.918 23.705 11.711 49.513 11

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

51.84 358.439 18.932 11


CORRELATIONS Kesiapsiagaan bencana banjir
/VARIABLES=P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 P09 P10 TOTAL
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Correlations

P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 P08 P09 P10 TOTAL

P01 Pearson Correlation 1 .422** .082 .131 .165 .387** .388** .243 .288* .185 .475**

Sig. (2-tailed) .001 .530 .313 .203 .002 .002 .059 .025 .154 .000

N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P02 Pearson Correlation .422** 1 .260* .326* .300* .477** .321* .452** .451** .455** .656**
Sig. (2-tailed) .001 .043 .010 .019 .000 .012 .000 .000 .000 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P03 Pearson Correlation .082 .260* 1 .468** .385** .371** .329** .400** .454** .454** .633**
Sig. (2-tailed) .530 .043 .000 .002 .003 .010 .001 .000 .000 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P04 Pearson Correlation .131 .326* .468** 1 .441** .443** .285* .312* .537** .402** .659**
Sig. (2-tailed) .313 .010 .000 .000 .000 .026 .014 .000 .001 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P05 Pearson Correlation .165 .300* .385** .441** 1 .403** .263* .395** .406** .532** .648**
Sig. (2-tailed) .203 .019 .002 .000 .001 .040 .002 .001 .000 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P06

69
Pearson Correlation .387** .477** .371** .443** .403** 1 .406** .436** .642** .508** .760**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .003 .000 .001 .001 .000 .000 .000 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P07 Pearson Correlation .388** .321* .329** .285* .263* .406** 1 .156 .517** .577** .638**
Sig. (2-tailed) .002 .012 .010 .026 .040 .001 .231 .000 .000 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P08 Pearson Correlation .243 .452** .400** .312* .395** .436** .156 1 .377** .375** .615**
Sig. (2-tailed) .059 .000 .001 .014 .002 .000 .231 .003 .003 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P09 Pearson Correlation .288* .451** .454** .537** .406** .642** .517** .377** 1 .606** .802**
Sig. (2-tailed) .025 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .003 .000 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
P10 Pearson Correlation .185 .455** .454** .402** .532** .508** .577** .375** .606** 1 .776**
Sig. (2-tailed) .154 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .003 .000 .000
N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61
TOTAL Pearson Correlation .475** .656** .633** .659** .648** .760** .638** .615** .802** .776** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61 61

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

70
71

FREQUENCIES VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005


VAR00006
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
Statistics

Pengataahuan Kesiapsiagaan
Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Masyarakat Bencana banjir

N Valid 61 61 61 61 61 61

Missing 0 0 0 0 0 0

Frequency Table
Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20-35 tahun 22 36.1 36.1 36.1

36-55 tahun 39 63.9 63.9 100.0

Total 61 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid laki-laki 61 100.0 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid SD 13 21.3 21.3 21.3

SMP 20 32.8 32.8 54.1

SMA 25 41.0 41.0 95.1

SI 3 4.9 4.9 100.0

Total 61 100.0 100.0


72

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Swasta 24 39.3 39.3 39.3

Buruh 20 32.8 32.8 72.1

Sopir 12 19.7 19.7 91.8

Wirausaha 5 8.2 8.2 100.0

Total 61 100.0 100.0

Pengataahuan Masyarakat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang 33 54.1 54.1 54.1

Cukup 18 29.5 29.5 83.6

Baik 10 16.4 16.4 100.0

Total 61 100.0 100.0

Kesiapsiagaan Bencana banjir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang 36 59.0 59.0 59.0

Cukup 15 24.6 24.6 83.6

Baik 10 16.4 16.4 100.0

Total 61 100.0 100.0


73
74

CROSSTABS
/TABLES=X BY Y
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs

Pengetahuan Masyarakat * Kesiapsiagaan Bencana Banjir Crosstabulation

Kesiapsiagaan Bencana Banjir

Kurang Cukup Baik Total

Pengetahuan Masyarakat Kurang Count 28 4 1 33

Expected Count 19.5 8.1 5.4 33.0

% within Pengetahuan
84.8% 12.1% 3.0% 100.0%
Masyarakat
% within Kesiapsiagaan
77.8% 26.7% 10.0% 54.1%
Bencana Banjir

% of Total 45.9% 6.6% 1.6% 54.1%

Cukup Count 6 9 3 18

Expected Count 10.6 4.4 3.0 18.0

% within Pengetahuan
33.3% 50.0% 16.7% 100.0%
Masyarakat

% within Kesiapsiagaan
16.7% 60.0% 30.0% 29.5%
Bencana Banjir

% of Total 9.8% 14.8% 4.9% 29.5%

Baik Count 2 2 6 10

Expected Count 5.9 2.5 1.6 10.0

% within Pengetahuan
20.0% 20.0% 60.0% 100.0%
Masyarakat

% within Kesiapsiagaan
5.6% 13.3% 60.0% 16.4%
Bencana Banjir

% of Total 3.3% 3.3% 9.8% 16.4%


Total Count 36 15 10 61

Expected Count 36.0 15.0 10.0 61.0

% within Pengetahuan
59.0% 24.6% 16.4% 100.0%
Masyarakat

% within Kesiapsiagaan
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Bencana Banjir
% of Total 59.0% 24.6% 16.4% 100.0%
Critical Values of the Spearman’s Ranked Correlation Coefficient (r )s

Taken from Zar, 1984 Table B.19

75
76

Lampiran 12

Surat Rekomendasi Tim Metode Penelitian


77
78

Lampiran 13
Surat Keputusan Pembimbing dan Penguji
79
80
81

Lampiran 14
Lembar Monitoring
82
83
84
85
86
87
88

Lampiran 15
Data Bencana Kelurahan Sumompo
89

Lampiran 16
Data Profil Kelurahan Sumompo
90
91

Lampiran 17
Dokumentasi Bencana Banjir 2019 Di Kelurahan Sumompo

Anda mungkin juga menyukai