20222-Art Saryadi - Liss - Duta Medika
20222-Art Saryadi - Liss - Duta Medika
a Prodi D3 Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta
b Prodi D3 Kebidanan, Universitas Duta Bangsa Surakarta
c Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit, Universitas Duta Bangsa Surakarta
ABSTRACT
Introduction: The numbering system at Panti Waluyo Hospital Surakarta is a Unit Numbering System where one
patient gets one medical record number. In 2021, there were 94 duplicate medical record documents.
Objectives: This study aims to determine the factors that cause duplication of medical record numbering at Panti
Waluyo Hospital, Surakarta.
Methods: The type of research used is descriptive research with a cross sectional approach to data collection by
observation and interviews, purposive sampling, research instruments using interview guidelines and observation
guidelines, data processing using collecting, editing, and presenting data in a description.
Results: the factors that cause duplication of medical record numbering are the man factor due to the inaccuracy of
the officer, the material factor because the patient does not bring the KIB, the machine factor because the patient card
printing machine is having trouble and the method factor already has a patient numbering SPO and patient
registration flow. The impact on the patient's medical history is unsustainable, uneconomical, and the filing shelves fill
up quickly. To minimize duplication, the efforts made are guided by SOPs, patient education to bring KIB, maintenance
of patient card printing machines, adding data search items on SIMRS and merging medical record numbers.
Conclusions: Factors causing duplication of medical record numbering at Panti Waluyo Hospital are caused by man,
material, machine and method factors. The author suggests that registration officers should communicate with
patients, check patient data and immediately merge medical record numbers in case of duplication.
Pendahuluan: Sistem penomoran di RS Panti Waluyo Surakarta adalah Unit Numbering System dimana satu pasien
mendapatkan satu nomor rekam medis. Pada tahun 2021 ditemui sebanyak 94 dokumen rekam medis yang
terduplikasi.
Tujuan: untuk mengetahui faktor penyebab duplikasi penomoran rekam medis di RS Panti Waluyo Surakarta.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional
pengumpulan data dengan observasi dan wawancara, pengambilan sampel purposive sampling, instrumen penelitian
menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi, pengolahan data menggunakan collecting, editing, dan
penyajian data secara uraian.
Hasil: faktor penyebab duplikasi penomoran rekam medis yaitu faktor man karena ketidaktelitian petugas, faktor
material karena pasien tidak membawa KIB, faktor machine karena mesin cetak kartu pasien mengalami trouble
serta faktor method telah memiliki SPO penomoran pasien dan alur pendaftaran pasien. Berdampak pada riwayat
kesehatan pasien tidak berkesinambungan, tidak ekonomis, dan rak filing cepat penuh. Untuk meminimalisir
duplikasi upaya yang dilakukan adalah berpedoman pada SPO, edukasi pasien agar membawa KIB, perawatan mesin
cetak kartu pasien, penambahan item pencarian data pada SIMRS dan penggabungan nomor rekam medis.
Kesimpulan: faktor penyebab duplikasi penomoran rekam medis di RS Panti Waluyo disebabkan oleh faktor man,
material, machine dan method. Penulis menyarankan agar petugas pendaftaransebaiknya melakukan komunikasi
dengan pasien, mengecek data pasien dan segera melakukan penggabungan nomor rekam medis jika terjadi
duplikasi.
Jurnal Keperawatan Duta Medika diterbitkan oleh Universitas Duta Bangsa Surakarta.
Website: ojs.udb.ac.id
31
nomor yang diberikan kepada pasien
Pendahuluan
yang datang berobat yang berfungsi
Menurut Undang-undang RI No.
sebagai salah satu identitas pasien.
44 Tahun 2009, rumah sakit adalah
Nomor rekam medis sangatlah
institusi pelayanan kesehatan yang
penting untuk membedakan dokumen
menyelenggarakan pelayanan
rekam medis pasien yang satu dengan
kesehatan perorangan secara
yang lainnya serta memudahkan
paripurna yang menyediakan
petugas dalam mencari dokumen
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
pasien tersebut saat diperlukan, jika
gawat darurat. Salah satu pelayanan
dikemudian hari pasien datang
kesehatan di rumah sakit yang sangat
kembali untuk berobat nomor
dibutuhkan dan merupakan pintu
tersebut berguna untuk
masuk pelayanan kesehatan adalah
kesinambungan informasi kesehatan
rekam medis.
pasien dan mencegah terjadinya
Penerimaan pasien atau
duplikasi nomor rekam medis.
pendaftaran pasien merupakan salah
Duplikasi penomoran rekam
satu sistem penyelenggaraan rekam
medis adalah perulangan nomor
medis, dalam sistem pendaftaran
rekam medis, keadaan rangkap atau
terdapat beberapa sistem yaitu sistem
nomor rekam medis ganda. Duplikasi
registrasi, sistem penamaan, sistem
nomor rekam medis merupakan
penomoran dan sistem KIUP. Agar
keadaan dimana pasien memiliki lebih
rekam medis lengkap dan
dari satu nomor rekam medis.
berkesinambungan serta cepat dalam
Berdasarkan hasil survei
pengambilan, di perlukan satu
pendahuluan di Rumah Sakit Panti
manajemen rekam medis khususnya
Waluyo Surakarta didapatkan hasil
pada sistem penomoran.
bahwa Rumah Sakit Panti Waluyo
Rekam medis adalah berkas yang
merupakan rumah sakit swasta tipe C
berisikan catatan dan dokumen
yang memiliki pelayanan rawat inap
tentang identitas pasien, pemeriksaan,
dan rawat jalan didukung oleh
pengobatan, tindakan dan pelayanan
fasilitas penunjang lainnya. Pada
lain yang telah diberikan kepada
sistem penomorannya RS Panti
pasien (Permenkes RI, 2008).
Waluyo mengunakan sistem
Penyelenggaraan rekam medis
penomoran Unit Numbering System
merupakan proses kegiatan yang
atau biasa disebut sitem penomoran
dimulai dari penerimaan pasien, lalu
UNS yang artinya satu pasien yang
kegiatan pencatatan data medik
berobat di RS Panti Waluyo hanya
pasien yang dilanjutkan proses
mendapatkan satu nomor dan satu
penanganan berkas rekam medis.
berkas rekam medis yang digunakan
Berdasarkan Pedoman
untuk selamanya.
Penyelenggaraan dan Prosedur
Pada kenyataannya di setiap tahun
Rekam Medis Rumah Sakit di
ditemukan dokumen rekam medis
Indonesia Departemen Kesehatan
yang terduplikasi sehingga ada pasien
Republik Indonesia Direktorat Jendral
yang memiliki nomor ganda atau satu
Bina Pelayanan Medik (2006:24),
pasien memiliki dua nomor rekam
penyimpanan berkas rekam medis
medis. Pada tahun 2020 ditemukan
setiap pelayanan kesehatan disimpan
sebanyak 69 pasien yang memiliki
berdasarkan nomor pasien pada saat
nomor rekam medis ganda. Pada
masuk rumah sakit. Sistem
tahun 2021 kasus tersebut bertambah
penomoran dalam pelayanan rekam
banyak menjadi 94 pasien yang
medis adalah tata cara penulisan
32
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39
memiliki nomor rekam medis ganda. dan SPO penggabungan nomor rekam
Hal tersebut dapat menyebabkan medis.
ketidaksinambungan riwayat berobat Dalam tahap ini data diolah dan
pasien dan meningkatnya jumlah dianalisis dengan tehnik deskriptif.
dokumen rekam medis pasien di rak Tehnik deskriptif digunakan untuk
filling sehingga tempat penyimpanan mendiskripsikan atau
dokumen menjadi lebih cepat penuh. menggambarkan suatu fenomena
yang terjadi di masyarakat. Hasil
penelitian ini menggunakan deskriptif
Metode
yaitu mendiskripsikan apa saja faktor
Jenis penelitian yang digunakan
penyebab terjadinya duplikasi
pada penelitian ini adalah deskriptif
penomoran rekam medis di RS Panti
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian
Waluyo pada tahun 2021.
deskriptif merupakan penelitian yang
dilakukan terhadap sekumpulan objek
dengan tujuan mendiskripsikan atau Hasil dan Diskusi
menggambarkan suatu fenomena 1. Faktor Penyebab Duplikasi
yang terjadi di masyarakat. Penelitian Penomoran Rekam Medis
ini digunakan untuk mendiskripsikan Dari hasil observasi dan
faktor yang menyebabkan duplikasi wawancara didapatkan hasil
penomoran rekam medis pada tahun sebagai berikut:
2021 di RS Panti Waluyo Surakarta. a. Gambaran Duplikasi Penomoran
Adapun pendekatan yang Rekam Medis
digunakan pada penelitian ini adalah Sistem penomoran yang
cross sectional. Pendekatan cross dipakai di RS Panti Waluyo
sectional yaitu suatu penelitian untuk Surakarta adalah unit numbering
mempelajari dinamika korelasi antara system pasien hanya diberikan
faktor-faktor dengan efek, dengan satu nomor rekam medis yang
cara pendekatan, observasi atau digunakan untuk melakukan
pengumpulan data sekaligus pada pendaftaran. Namun fakta
suatu saat artinya tiap subjek dilapangan menunjukan bahwa
penelitian hanya diobservasi sekali masih ada pasien memiliki
saja dan pengukiran dilakukan nomor lebih dari satu sesuai
terhadap status karakter atau variabel dengan pernyataan informan.
subjek pada saat pemeriksaan Duplikasi nomor rekam
(Notoatmodjo, 2012). medis ditemukan ketika pasien
Variabel yang digunakan pada melakukan pendaftaran atau
penelitian ini adalah faktor penyebab bisa juga dokter yang
terjadinya duplikasi nomor rekam menangani pasien tersebut
medis berdasarkan faktor man, menyadari bahwa nomor rekam
machine, dan method, dampak medis pasien terduplikasi lalu
terjadinya duplikasi nomor rekam melapor kepada petugas rekam
medis dan upaya mengatasi duplikasi medis, hal tersebut sesuai
penomoran rekam medis. pernyataan informan.
Subjek yang digunakan dalam b. Faktor Penyebab
penelitian ini adalah petugas Adapun faktor penyebab
pendaftaran dan kepala rekam medis yang mempengaruhi terjadinya
di RS Panti Waluyo Surakarta. Objek duplikasi penomoran rekam
penelitian yang digunakan adalah alur medis di RS Panti Waluyo
pendaftaran pasien, SPO penomoran berdasarkan faktor man,
33
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39
34
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39
35
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39
36
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39
37
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39
38
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39
39