Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943

Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB DUPLIKASI PENOMORAN REKAM MEDIS DI RS


PANTI WALUYO SURAKARTA

Saryadi*, Ambar Setitib, Liss Dyah Dewi Arinic

a Prodi D3 Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta
b Prodi D3 Kebidanan, Universitas Duta Bangsa Surakarta
c Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit, Universitas Duta Bangsa Surakarta

* Koresponden penulis : saryadi@udb.ac.id

ABSTRACT

Introduction: The numbering system at Panti Waluyo Hospital Surakarta is a Unit Numbering System where one
patient gets one medical record number. In 2021, there were 94 duplicate medical record documents.
Objectives: This study aims to determine the factors that cause duplication of medical record numbering at Panti
Waluyo Hospital, Surakarta.
Methods: The type of research used is descriptive research with a cross sectional approach to data collection by
observation and interviews, purposive sampling, research instruments using interview guidelines and observation
guidelines, data processing using collecting, editing, and presenting data in a description.
Results: the factors that cause duplication of medical record numbering are the man factor due to the inaccuracy of
the officer, the material factor because the patient does not bring the KIB, the machine factor because the patient card
printing machine is having trouble and the method factor already has a patient numbering SPO and patient
registration flow. The impact on the patient's medical history is unsustainable, uneconomical, and the filing shelves fill
up quickly. To minimize duplication, the efforts made are guided by SOPs, patient education to bring KIB, maintenance
of patient card printing machines, adding data search items on SIMRS and merging medical record numbers.
Conclusions: Factors causing duplication of medical record numbering at Panti Waluyo Hospital are caused by man,
material, machine and method factors. The author suggests that registration officers should communicate with
patients, check patient data and immediately merge medical record numbers in case of duplication.

Keyword: Duplication, Document, Medical Record Number, Numbering

Pendahuluan: Sistem penomoran di RS Panti Waluyo Surakarta adalah Unit Numbering System dimana satu pasien
mendapatkan satu nomor rekam medis. Pada tahun 2021 ditemui sebanyak 94 dokumen rekam medis yang
terduplikasi.
Tujuan: untuk mengetahui faktor penyebab duplikasi penomoran rekam medis di RS Panti Waluyo Surakarta.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional
pengumpulan data dengan observasi dan wawancara, pengambilan sampel purposive sampling, instrumen penelitian
menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi, pengolahan data menggunakan collecting, editing, dan
penyajian data secara uraian.
Hasil: faktor penyebab duplikasi penomoran rekam medis yaitu faktor man karena ketidaktelitian petugas, faktor
material karena pasien tidak membawa KIB, faktor machine karena mesin cetak kartu pasien mengalami trouble
serta faktor method telah memiliki SPO penomoran pasien dan alur pendaftaran pasien. Berdampak pada riwayat
kesehatan pasien tidak berkesinambungan, tidak ekonomis, dan rak filing cepat penuh. Untuk meminimalisir
duplikasi upaya yang dilakukan adalah berpedoman pada SPO, edukasi pasien agar membawa KIB, perawatan mesin
cetak kartu pasien, penambahan item pencarian data pada SIMRS dan penggabungan nomor rekam medis.
Kesimpulan: faktor penyebab duplikasi penomoran rekam medis di RS Panti Waluyo disebabkan oleh faktor man,
material, machine dan method. Penulis menyarankan agar petugas pendaftaransebaiknya melakukan komunikasi
dengan pasien, mengecek data pasien dan segera melakukan penggabungan nomor rekam medis jika terjadi
duplikasi.

Kata Kunci: Duplikasi, Dokumen, Nomor Rekam Medis, Penomoran

Jurnal Keperawatan Duta Medika diterbitkan oleh Universitas Duta Bangsa Surakarta.
Website: ojs.udb.ac.id

31
nomor yang diberikan kepada pasien
Pendahuluan
yang datang berobat yang berfungsi
Menurut Undang-undang RI No.
sebagai salah satu identitas pasien.
44 Tahun 2009, rumah sakit adalah
Nomor rekam medis sangatlah
institusi pelayanan kesehatan yang
penting untuk membedakan dokumen
menyelenggarakan pelayanan
rekam medis pasien yang satu dengan
kesehatan perorangan secara
yang lainnya serta memudahkan
paripurna yang menyediakan
petugas dalam mencari dokumen
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
pasien tersebut saat diperlukan, jika
gawat darurat. Salah satu pelayanan
dikemudian hari pasien datang
kesehatan di rumah sakit yang sangat
kembali untuk berobat nomor
dibutuhkan dan merupakan pintu
tersebut berguna untuk
masuk pelayanan kesehatan adalah
kesinambungan informasi kesehatan
rekam medis.
pasien dan mencegah terjadinya
Penerimaan pasien atau
duplikasi nomor rekam medis.
pendaftaran pasien merupakan salah
Duplikasi penomoran rekam
satu sistem penyelenggaraan rekam
medis adalah perulangan nomor
medis, dalam sistem pendaftaran
rekam medis, keadaan rangkap atau
terdapat beberapa sistem yaitu sistem
nomor rekam medis ganda. Duplikasi
registrasi, sistem penamaan, sistem
nomor rekam medis merupakan
penomoran dan sistem KIUP. Agar
keadaan dimana pasien memiliki lebih
rekam medis lengkap dan
dari satu nomor rekam medis.
berkesinambungan serta cepat dalam
Berdasarkan hasil survei
pengambilan, di perlukan satu
pendahuluan di Rumah Sakit Panti
manajemen rekam medis khususnya
Waluyo Surakarta didapatkan hasil
pada sistem penomoran.
bahwa Rumah Sakit Panti Waluyo
Rekam medis adalah berkas yang
merupakan rumah sakit swasta tipe C
berisikan catatan dan dokumen
yang memiliki pelayanan rawat inap
tentang identitas pasien, pemeriksaan,
dan rawat jalan didukung oleh
pengobatan, tindakan dan pelayanan
fasilitas penunjang lainnya. Pada
lain yang telah diberikan kepada
sistem penomorannya RS Panti
pasien (Permenkes RI, 2008).
Waluyo mengunakan sistem
Penyelenggaraan rekam medis
penomoran Unit Numbering System
merupakan proses kegiatan yang
atau biasa disebut sitem penomoran
dimulai dari penerimaan pasien, lalu
UNS yang artinya satu pasien yang
kegiatan pencatatan data medik
berobat di RS Panti Waluyo hanya
pasien yang dilanjutkan proses
mendapatkan satu nomor dan satu
penanganan berkas rekam medis.
berkas rekam medis yang digunakan
Berdasarkan Pedoman
untuk selamanya.
Penyelenggaraan dan Prosedur
Pada kenyataannya di setiap tahun
Rekam Medis Rumah Sakit di
ditemukan dokumen rekam medis
Indonesia Departemen Kesehatan
yang terduplikasi sehingga ada pasien
Republik Indonesia Direktorat Jendral
yang memiliki nomor ganda atau satu
Bina Pelayanan Medik (2006:24),
pasien memiliki dua nomor rekam
penyimpanan berkas rekam medis
medis. Pada tahun 2020 ditemukan
setiap pelayanan kesehatan disimpan
sebanyak 69 pasien yang memiliki
berdasarkan nomor pasien pada saat
nomor rekam medis ganda. Pada
masuk rumah sakit. Sistem
tahun 2021 kasus tersebut bertambah
penomoran dalam pelayanan rekam
banyak menjadi 94 pasien yang
medis adalah tata cara penulisan

32
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39

memiliki nomor rekam medis ganda. dan SPO penggabungan nomor rekam
Hal tersebut dapat menyebabkan medis.
ketidaksinambungan riwayat berobat Dalam tahap ini data diolah dan
pasien dan meningkatnya jumlah dianalisis dengan tehnik deskriptif.
dokumen rekam medis pasien di rak Tehnik deskriptif digunakan untuk
filling sehingga tempat penyimpanan mendiskripsikan atau
dokumen menjadi lebih cepat penuh. menggambarkan suatu fenomena
yang terjadi di masyarakat. Hasil
penelitian ini menggunakan deskriptif
Metode
yaitu mendiskripsikan apa saja faktor
Jenis penelitian yang digunakan
penyebab terjadinya duplikasi
pada penelitian ini adalah deskriptif
penomoran rekam medis di RS Panti
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian
Waluyo pada tahun 2021.
deskriptif merupakan penelitian yang
dilakukan terhadap sekumpulan objek
dengan tujuan mendiskripsikan atau Hasil dan Diskusi
menggambarkan suatu fenomena 1. Faktor Penyebab Duplikasi
yang terjadi di masyarakat. Penelitian Penomoran Rekam Medis
ini digunakan untuk mendiskripsikan Dari hasil observasi dan
faktor yang menyebabkan duplikasi wawancara didapatkan hasil
penomoran rekam medis pada tahun sebagai berikut:
2021 di RS Panti Waluyo Surakarta. a. Gambaran Duplikasi Penomoran
Adapun pendekatan yang Rekam Medis
digunakan pada penelitian ini adalah Sistem penomoran yang
cross sectional. Pendekatan cross dipakai di RS Panti Waluyo
sectional yaitu suatu penelitian untuk Surakarta adalah unit numbering
mempelajari dinamika korelasi antara system pasien hanya diberikan
faktor-faktor dengan efek, dengan satu nomor rekam medis yang
cara pendekatan, observasi atau digunakan untuk melakukan
pengumpulan data sekaligus pada pendaftaran. Namun fakta
suatu saat artinya tiap subjek dilapangan menunjukan bahwa
penelitian hanya diobservasi sekali masih ada pasien memiliki
saja dan pengukiran dilakukan nomor lebih dari satu sesuai
terhadap status karakter atau variabel dengan pernyataan informan.
subjek pada saat pemeriksaan Duplikasi nomor rekam
(Notoatmodjo, 2012). medis ditemukan ketika pasien
Variabel yang digunakan pada melakukan pendaftaran atau
penelitian ini adalah faktor penyebab bisa juga dokter yang
terjadinya duplikasi nomor rekam menangani pasien tersebut
medis berdasarkan faktor man, menyadari bahwa nomor rekam
machine, dan method, dampak medis pasien terduplikasi lalu
terjadinya duplikasi nomor rekam melapor kepada petugas rekam
medis dan upaya mengatasi duplikasi medis, hal tersebut sesuai
penomoran rekam medis. pernyataan informan.
Subjek yang digunakan dalam b. Faktor Penyebab
penelitian ini adalah petugas Adapun faktor penyebab
pendaftaran dan kepala rekam medis yang mempengaruhi terjadinya
di RS Panti Waluyo Surakarta. Objek duplikasi penomoran rekam
penelitian yang digunakan adalah alur medis di RS Panti Waluyo
pendaftaran pasien, SPO penomoran berdasarkan faktor man,

33
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39

material, machine dan method Berdasarkan Rusdiana (2014)


yaitu: faktor material adalah alat atau bahan
Faktor Man. Berdasarkan yang menjadi sarana guna mencapai
penelitian didapatkan data hasil yang lebih baik. Faktor material
bahwa petugas pendaftaran di di RS Panti Waluyo Surakarta adalah
RS Panti Waluyo berjumlah 11 KIB pasien yang tidak dibawa saat
petugas. Pendidikan terakhir melakukan pendaftaran. Faktor
seluruh petugas adalah D3 penyebab tersebut memiliki
rekam medis dan informasi kesamaan dengan penelitian Triyanto
kesehatan. Berdasarkan hasil (2020) yang menyatakan bahwa
wawancara didapatkan hasil pasien sering tidak membawa KIB
bahwa duplikasi penomoran sehingga mempengaruhi pelayanan
rekam medis di sebabkan pada bagian pendaftaran dan
karena ketidaktelitian petugas mempersulit patugas pendaftaran
ketika melakukan identifikasi mencari data pasien.
pasien. Faktor Machine. Berdasarkan hasil
Faktor penyebab tersebut wawancara yang dilakukan, kejadian
berbeda dengan penelitian duplikasi penomoran pasien
Angin, dkk (2022) yang disebabkan karena mesin cetak kartu
menyatakan bahwa faktor man pasien mengalami masalah. Setelah
dipengaruhi oleh latar belakang dilakukan proses pendaftaran pasien
pendidikan petugas dan baru, pasien akan diberikan KIB
kurangnya sumber daya sebagai kartu identitas pasien yang
manusia khususnya pada akan digunakan setiap kali berobat
bagian pendaftaran rawat jalan. karena berisi nomor rekam medis
Sedangkan menurut penelitian pasien. Namun terkadang mesin cetak
Ali, dkk (2016) duplikasi nomor kartu pasien mengalami masalah
rekam medis pada faktor man sehingga tidak dapat mencetak kartu
disebabkan oleh kurangnya pasien. Faktor penyebab tersebut
petugas pendaftaran yang berbeda dengan penelitian Angin, dkk
memiliki kompetensi perekam (2022) dan penelitian Ali, dkk (2016)
medis. yang menyatakan bahwa faktor
Petugas pendaftaran di RS machine disebabkan karena
Panti Waluyo Surakarta bisa terjadinya eror pada komputer
dikategorikan cukup karena pendaftaran sehingga tidak dapat
pendaftaran pasien terpusat dan digunakan seperti yang seharusnya
memiliki petugas pendaftaran dan menyebabkan duplikasi
berjumlah 11 petugas dengan penomoran rekam medis.
latar belakangan pendidikan D3 Faktor Method. Berdasarkan hasil
Rekam Medis dan Informasi wawancara diketahui bahwa di RS
Kesehatan. Panti Waluyo Surakarta untuk sistem
Faktor Material. Pasien lama penomoran pasien sudah ada SPO
yang datang berobat tidak yang berlaku, sosialisasi SPO
membawa KIB atau kartu dilakukan saat petugas dalam status
identitas yang menyebabkan petugas baru atau setelah dinyatakan
petugas memiliki presepsi diterima menjadi petugas
bahwa pasien tersebut adalah pendaftaran.
pasien baru. Berdasarkan Rusdiana (2014)
method adalah suatu metode tata cara

34
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39

kerja yang mengatur jalannya sebuah terjadinya duplikasi nomor


pekerjaan. Di RS Panti Waluyo rekam medis mengakibatkan
Surakarta dalam proses pendaftaran masalah pada kesinambungan
pasien telah tersedia alur isi berkas rekam medis.
pendafataran dan untuk penomoran
pasien sudah diatur dalam SPO yang b. Tidak Ekonomis
telah berlaku di rumah sakit. Pemakaian map sebagai
Faktor penyebab tersebut berbeda termpat penyimpanan dokumen
dengan penelitian Gultom (2019) rekam medis menjadi lebih
yang menyatakan faktor method banyak dikarenakan nomor
disebabkan karena tidak adanya SPO rekam medis paaien yang
tentang penomoran rekam medis terduplikasi. Hal tersebut tentu
sehingga mengakibatkan petugas saja tidak ekonomis karena
belum mengetahui langkah apa sajam seharusnya rumah sakit hanya
dan tata cara yang harus dilakukan mengeluarkan satu map untuk
dalam memberi nomor rekam medis. satu pasien tetapi menjadi dua
atau bahkan lebih untuk satu
2. Dampak Yang Terjadi Akibat orang pasien yang memiliki
Duplikasi Nomor Rekam Medis nomor rekam medis
terduplikasi. Seperti pernyataan
Dari hasil wawancara diketahui informan.
ada beberapa dampak yang Terduplikasinya nomor
ditimbulkan akibat duplikasi rekam medis pasien
penomoran rekam medis pasien menyebabkan pasien memiliki
yaitu: dokumen rekam medis yang
a. Riwayat Kesehatan Pasien Tidak terduplikasi juga hal ini tentu
Berkesinambungan saja membuat tidak ekonomis
Nomor rekam medis yang karena seharusnya RS hanya
terduplikasi menyebabkan membuat satu map untuk
pasien memiliki berkas rekam dokumen rekam medis pasien
medis yang ganda dengan tetapi harus membuat beberapa
nomor yang berbeda. Hal map karena nomor rekam medis
tersebut membuat catatan yang terduplikasi. Hal ini sesuai
riwayat pemeriksaan pasien dengan Muldiana (2016) yang
terpisah-pisah satu dengan yang menyatakan bahwa salah satu
lainnya sehingga riwayat pasien dampak dari duplikasi
tidak berkesinambungan. penomoran rekam medis adalah
Hal tersebut tidak sesuai dengan biaya yang harus dikeluarkan
teori Ismainar (2015) yang rumah sakit menjadi meningkat
menyatakan bahwa salah satu karena penggunaan map yang
tujuan utama rekam medis
lebih banyak.
adalah membantu kelanjutan
pelayanan, menggambarkan
c. Rak Filling cepat penuh
keadaan penyakit, penyebab
Banyaknya map yang
penyakit dan menunjang
digunakan tentu saja
pengambilan keputusan tentang
berpengaruh pada rak filling
diagnosis dan pengobatan. Hal
rumah sakit sehingga rak
ini juga dinyatakan dalam
menjadi cepat penuh.
penelitian Triyatno, dkk (2021)

35
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39

Banyaknya map b. Mengedukasi Pasien Agar


penyimpanan dokumen rekam Membawa KIB
medis membuat rak filling Mengingatkan pasien untuk
menjadi cepat penuh, selalu membawa KIB ketika
seharusnya pasien hanya hendak mendaftar untuk
memiliki satu map mendapatkan pelayanan
penyimpanan menjadi beberapa kesehatan.
map karena pasien memiliki Berdasarkan penelitian
nomor rekam medis yang Triyatno, dkk (2021) faktor lain
terduplikasi. Hal ini sesuai yang menyebabkan duplikasi
dengan Muldiana (2016) yang nomor rekam medis adalah
menyatakan bahwa rak rekam pasien seringkali lupa
medis akan cepat penuh akibat membawa kartu identitas
terjadinya duplikasi penomoran berobat (KIB). Hal ini sesuai
rekam medis. dengan faktor penyebab
duplikasi penomoran rekam
3. Upaya Mengatasi Duplikasi medis di RS Panti Waluyo
Penomoran Rekam Medis Surakarta, untuk itu
Upaya yang dilakukan oleh mengedukasi pasien agar
petugas untuk mengatasi membawa KIB pada saat
masalah duplikasi penomoran berobat perlu dilakuakn agar
rekam medis pasien adalah pasien selalu membawa KIB saat
sebagai berikut: ingin melakukan pelayanan
a. Berpedoman SPO. kesehatan di RS Panti Waluyo
Ketidaktelitian petugas Surakarata.
menjadi salah satu penyebab Hal tersebut sesuai dengan
duplikasi, oleh karena itu penelitian Nurmawati (2019)
diperlukan peningakatan mengenai upaya yang dapat
ketelitian petugas dengan dilakukan untuk mengatasi
selalu mengingatkan petugas masalah duplikasi penomoran
terhadap SPO yang berlaku rekam medis adalah membuat
dan selalu berpedoman pada pengumuman terkait pasien
SPO. harus membawa kartu
Dilakukan dengan cara identitas kepala keluarga
selalu mengingatkan kepada apabila pasien baru dan selalu
petugas mengenai SPO yang membawa KIB apabila pasien
berlaku di RS Panti Waluyo lama.
supaya petugas lebih tepat
dan teliti saat mendaftarakan c. Perawatan Mesin Cetak Kartu
pasien. Hal ini sesuai dengan Pasien
penelitian Triyatno, dkk Mesin cetak kartu pasien
(2021) upaya yang dilakukan yang sering trouble menjadi
untuk mengatasi masalah salah satu faktor penyebab
duplikasi nomor rekam duplikasi, untuk itu perlu
medis dengan cara petugas di dilakukan mantenance berkala
bagian pendaftaran harus ke bagian IT dan usulan adanya
lebih teliti dalam mesin cadangan.
mendafatarkan pasien. Mesin cetak kartu pasien
termasuk dalam faktor machine

36
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39

karena mesin cetak kartu rekam medis pasien juga akan


pasien merupakan alat yang digabungkan menjadi satu agar
digunakan. Berdasarkan riwayat pemeriksaan pasien
penelitian Angin, dkk (2022) tidak tercecer Penggabungan
dan penelitian Ali, dkk (2016) nomor dan dokumen rekam
faktor machine dipengaruhi medis pasien tersebut
karena komputer sering terjadi berpedoman pada SOP.
error sehingga tidak dapat Berdasarkan teori Depkes RI
digunakan sebagai mestinya. Tahun 2013, apabila ditemukan
Hal tersebut menjadi kendala pasien memiliki lebih dari satu
utama petugas pendaftaran nomor rekam medis maka
dalam proses input berkas rekam medis nomor
pendaftaran pasien. tersebut harus digabung
d. Penambahan Item Pencarian menjadi satu nomor.
Data Pasien Pada SIMRS Hal tersebut telah sesuai
Dari hasil wawancara dengan yang dilakukan di RS
menurut informan I Panti Waluyo Surakarta. Jika
penambahan item pada SIMRS petugas menemukan pasien
sangat berpengaruh untuk yang memiliki nomor rekam
meminimalisir duplikasi medis yang terduplikasi maka
penomoran rekam medis. berkas rekam medis pasien akan
Data pasien merupakan digabung menjadi satu dan
faktor method karena hanya ada satu nomor rekam
memasukan data pasien medis yang dipakai.
merupakan salah satu cara yang
digunakan pada saat
Kesimpulan dan Saran
pendaftaran. Angin, dkk (2022)
Kesimpulan
menyatakan petugas kesulitan
Berdasarkan hasil wawancara dan
dalam melayani pasien yang
observasi yang dilakukan di RS Panti
tidak membawa kartu berobat
Waluyo Surakarta mengenai faktor
sehingga petugas memberi
penyebab duplikasi penomoran
nomor baru kepada pasien, hal
rekam medis dapat diambil
ini bisa menyebabkan terjadinya
kesimpulan sebagai berikut:
duplikasi penomoran. Angin,
1. RS Panti Waluyo Surakarta
dkk (2022) menyatkan pasien
menggunakan penomoran Unit
lupa apakah pernah mendaftar
Numbering System namun pada
atau tidak, petugas akan
tahun 2021 ditemukan sebanyak
mengira bahwa pasien tersebut
94 nomor rekam medis yang
adalah pasien baru dan
terduplikasi. Hal ini tidak sesuai
dibuatkan nomor rekam medis.
dengan penomoran Unit.
e. Penggabungan Nomor yang
2. Faktor menyebab duplikasi di RS
Terduplikasi
Panti Waluyo Surakarta
Nomor rekam medis yang
disebabkan oleh faktor man ,
terduplikasi di RS Panti Waluyo
material.machine dan method.
Surakarta akan digabungkan
Faktor man disebabkan karena
dan pasien hanya akan memakai
ketidak telitian petugas saat
satu nomor rekam medis yang
melakukan pendaftaran pasien,
digunakan untuk mendaftar
faktor material disebabkan karena
ketika akan periksa. Dokumen
pasien tidak membawa KIB saat

37
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39

melakukan pendaftaran, faktor Ucapan Terima Kasih


machine di sebabkan karena mesin Terima kasih ditujukan kepada bagian
cetak kartu pasien sering rekam medis Rumah Sakit Panti
mengalami trouble dan faktor Waluyo Surakarta dan juga LPPM dan
method sudah memiliki SPO terkait juga UPPM Univeristas ‘Aisyiyah
sistem penomoran dan alur Surakarta.
pendaftaran pasien.
3. Dampak yang ditumbulkan dari Daftar Pustaka
adanya duplikasi penomoran Ali, A., Seha, H. N., & Susilani, A. T.
rekam medis di RS Panti Waluyo (2020). Faktor Duplikasi Nomor
adalah riwayat kesehatan pasien Rekam Medis Dengan Pendekatan
yang tidak berkesinambungan, Fishbone. Prosiding “Inovasi
tidak ekonomis, dan menyebabkan Teknologi Informasi Untuk
rak filling cepat penuh. Mendukung Kerja PMIK Dalam
4. Untuk meminimalisir duplikasi Rangka Kendali Biaya Di
penomoran rekam medis di RS Fasyankes".
Panti Waluyo Surakarta maka Angin, Lusiana L.P., Fitri, A. A., &
dilakukan upaya peningkatan Hidayati, M. (2022). “Faktor-
ketelitian petugas, edukasi pasien Faktor Yang Mempengaruhi
untuk membawa KIB, perawatan Duplikasi Penomoran Berkas
mesin cetak kartu pasien, Rekam Medis Di Rsau Lanud
penambahan item pencarian data Sulaiman”. Jurnal Media Bina
pasien pada SIMRS dan Ilmiah , 16(7), 7407-7412.
penggabungan nomor rekam medis Depkes RI.(2006). Pedoman
ketika terjadi duplikasi. Penyelenggaraan Dan Prosedur
5. Di RS Panti Waluyo Surakarta Rekam Medis Rumah Sakit.
nomor rekam medis yang Revisi II. Direktoral Jenderal
terduplikasi akan digabung dan Bina Penyelenggara
telah ada SOP penggabungan Medika. Jakarta.
nomor rekam medis terduplikasi. Gultom, S. P., & Pakpahan, E. W.
(2019). “Faktor-Faktor Yang
Saran Memengaruhi Duplikasi
1. Petugas pendaftaran sebaiknya Penomoran Rekam medis Di
melakukan komunikasi dengan Rumah Sakit Umum Madani
pasien saat melakukan Medan”. Jurnal Ilmiah
pendaftaran. Perekam dan Informasi
2. Petugas pendaftaran sebaiknya Kesehatan Imelda (JIPIKI),
selalu mengecek data pasien yang 4(2), 604-613.
hendak mendaftar periksa. Ismainar, H. (2015). Manajemen Unit
3. Jika ditemukan nomor rekam Kerja: Untuk Perekam Medis Dan
medis yang terduplikasi sebaiknya Informatika Kesehatan
petugas segera melakukan Ilmu Kesehatan Keperawatan
penggabungan nomor dan Dan Kebidanan.
dokumen rekam medis pasien Yogyakarta: CV Budi Utama.
agar meminimalisir dampak yang Mathar, I. (2018). Manajemen
ditimbulkan akibat adanya Informasi Kesehatan: Pengelolaan
duplikasi nomor rekam medis. Dokumen Rekam Medis.
Deepublish.

38
Jurnal Keperawatan Duta Medika P-ISSN 2829-6176; e-ISSN 2829-5943
Vol. 3 No. 1 April 2023, hal 31-39

Muldiana, I. (2016). “Analisis Faktor- (2020).“Analisis Faktor


Faktor Yang Mempengaruhi Penyebab Terjadinya Duplikasi
Duplikasi Penomoran Nomor Rekam Medis Rawat Jalan
Rekam Medis Di Rumah Sakit Di Puskesmas Kencong
Atma Jaya 2016.” Indonesian of Kabupaten Jember”. REMI:
Health Information Jurnal Rekam Medik dan
Management Journal Informasi Kesehatan, 1(3), 165-
(INOHIM), 4(2), 49-53. 173
.
Nurmawati, I., & Arofah, K. (2019). Sugiyono.Prof,Dr. (2012). Metode
Analisis Aspek Kompetensi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan
Individu Dalam Duplikasi R&D. Bandung: CV.Alfabeta
Nomor Rekam Medis di
Puskesmas. J-REMI: Jurnal Rekam Sumantri, H. (2015). Metodologi
Medik Dan Informasi penelitian kesehatan. Prenada Media.
Kesehatan, 1(1), 1-6.
Notoatmodjo, S.. 2012. Metodologi Triyanto, K., Yunengsih, Y., & Susanto,
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT A. (2021). Analisis Faktor
Rineka Cipta. Penyebab Terjadinya
Peraturan Menteri Kesehatan No. Duplikasi Nomor Rekam Medis Di
4/MENKES/PER/III/Tahun 2018. Rumah Sakit X. Jurnal
Kewajiban Rumah Sakit Kesehatan Tambusai, 2(3), 92-96.
dan Kewajiban Pasien.
(2018). Jakarta Undang-undang Republik Indonesia
Peraturan Mentri Kesehatan Republik No. 36 Tahun 2009, Kesehatan, 13
Indonesia No. 30 Tahun (2019). Oktober 2009. Lembaran
Peraturan Menteri Kesehatan Negara Republik Indonesia Tahun
tentang Klasifikasi dan Perizinan 2009 No. 144 Jakarta.
Rumah Sakit 26 September
2019. Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia
Peraturan Mentri Kesehatan Republik No. 44 Tahun 2009, Rumah Sakit, 28
Indonesia No. 56 Tahun 2014. Oktober 2009. Lembaran
Peraturan Menteri Negara Republik Indonesia Tahun
Kesehatan tentang Klasifikasi 2009 No. 153
dan Perizinan Rumah Sakit
01 September 2014. Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan No.
269/MENKES/PER/III/Tahun
2008. Rekam Medis 12 Maret
2008. Jakarta.
Rohman, H., Dewi, C. W. P., &
Nuswantoro, M. R. (2019)
“Perancangan Sistem
Informasi Pendaftaran Rawat
Jalan Berbasis Web Di Klimik
Pratama Pratalan”. SMIKNAS,
23-31.
Setiawan, E. A., Wijayanti, R. A.,
Deharja, A., & Swari, S. J.

39

Anda mungkin juga menyukai